Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 MKK : Perencanaan

Amalia Azhari Jannah (1506726845)

BAB 7

3. Bagaimana menetapkan tujuan dan bagaimana mengembangkan rencana?

a. Penetapan tujuan

Perencanaan sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan


dasar untuk semua hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola,
memimpin, dan mengendalikan. Perencanaan melibatkan dua aspek penting yakni tujuan
dan perencanaan. Tujuan (sasaran) adalah hasil yang diinginkan atau target. Hal itu
memandu keputusan manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang
diukur. Karena itulah tujuan sering disebut dasar perencanaan. Rencana adalah dokumen
yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Rencana biasanya
meliputi alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut.

Tujuan memberikan arahan bagi semua keputusan dan tindakan manajemen serta
membentuk kriteria dimana pencapaian aktual akan diukur. Setiap tindakan dari anggota
organisasi harus berorientasi pada pencapaian tujuan. Tujuan dapat ditetapkan melalui
proses penetapan tujuan tradisional atau dengan menggunakan manajemen menurut
tujuan. Dalam penetapan tujuan tradisional, tujuan ditetapkan oleh manajer puncak
kemudian diturunkan ke bawah dan menjadi subtujuan bagi setiap area organisasi.
Perspektif tradisional ini mengasumsikan bahwa manajer puncak mengetahui apa yang
terbaik karena mereka melihat gambaran besarnya dan tujuan ini diteruskan ke bawah
ke masing-masing tingkat untuk memandu setiap karyawan ketika bekerja guna mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Berbeda dengan penetapan tujuan tradisional, ada yang disebut dengan


manajemen menurut tujuan (management by objectives = MBO). MBO banyak digunakan
oleh beberapa organisasi. MBO sendiri adalah sebuah proses penetapan tujuan yang
disetujui bersama dan menggunakan tujuan tersebut untuk mengevaluasi kinerja
karyawan. MBO menggunakan tujuan untuk memotivasi karyawan ketimbang
menggunakan tujuan untuk memastikan karyawan melakukan apa yang harus dilakukan.
MBO berfokus pada pekerjaan karyawan untuk mencapai tujuan yang turut mereka
tetapkan.

Dalam menetapkan tujuan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut
ini adalah lima langkah yang harus diikuti manajer saat mentapkan tujuan.

1) Mereview misi atau tujuan organisasi

Misi adalah pernyataan yang luas yang memberikan panduan menyeluruh atas
apa yang dianggap anggota organisasi itu penting. Manajer harus mereview misi
sebelum menulis tujuan karena tujuan yang baik harus merefleksikan misi
tersebut.

2) Mengevaluasi sumber daya yang tersedia

Tujuan yang ingin kita capai tentu merupakan tujuan yang mungkin dicapai,
bukan tujuan yang tidak mungkin dicapai, berdasarkan sumber daya. Walaupun
tujuan harus menantang, namun tetap harus realistis. Jika sumber daya yang
bekerja tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan, sekeras apapun kita
mencoba, sebagai manajer kita tidak boleh menetapkan tujuan tersebut. Oleh
karena itu, sebelum menetapkan tujuan hendaknya dilakukan evaluasi sumber
daya dimana tujuan dapat tercapai atau tidak.

3) Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari pihak lain

Tujuan merefleksikan hasil yang diinginkan dan harus sejalan dengan misi
organisasi serta dengan tujuan di area organisasi lainnya. Tujuan ini harus terukur
dan spesifik, serta harus mencakup kerangka waktu untuk mencapainya.

4) Menulis tujuan dan mengomunikasikannya kepada semua yang perlu tahu

Menulis dan mengomunikasikan tujuan memaksa orang untuk memikirkannya


secara mendalam. Menulis tujuan juga menjadi bukti nyata dari pentingnya
mengerjakan sesuatu.

5) Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai


Jika tujuan belum tercapai, gantilah apabila diperlukan.
b. Pengembangan Perencanaan

Proses pengembangan rencana dipengaruhi oleh tiga faktor kontinjensi dan oleh
pendekatan perencanaan yang mengikutinya. Tiga faktor kontinjensi yang mempengaruhi
pilihan rencana adalah tingkatan organisasi, tingkat ketidakpastian lingkungan, dan
lamanya komitmen masa depan. Ada hubungan antara tingkatan manajer dalam organisasi
(tingkatan organisasi) dan jenis perencanaan yang dilakukan. Bagi hampir semua bagian,
manajer tingkat yang lebih rendah melakukan perencanaan operasional sementara
manajer tingkat atas melakukan perencanaan strategis.

Faktor kontinjensi yang kedua adalah ketidakpastian lingkungan. Ketika


ketidakpastian tinggi, rencana harus spesifik tetapi fleksibel. Manajer harus
mempersiapkan untuk mengubah atau mengganti rencana setelah diimplementasikan.
Terkadang, manajer bahkan harus melupakan rencana tersebut.

Faktor kontinjensi yang terakhir juga berhubungan dengan kerangka waktu


rencana. Konsep komitmen mengatakan bahwa rencana harus ditarik sejauh mungkin
untuk memenuhi komitmen yang dibuat pada saat rencana dikembangkan. Perencanaan
yang terlalu lama atau terlalu singkat tidak akan efisien dan efektif.

Gambar 3.1 Perencanaan dan Tingkatan Organisasi

4. Masalah kontemporer dalam perencanaan


a. Kritik Terhadap Perencanaan
b. Perencanaan yang Efektif dalam Lingkungan Dinamis

Anda mungkin juga menyukai