PENDAHULUAN
Halaman | 1
erat pula kaitannya dengan keterbatasan lahan Garam yang ada, sekaligus
diperparah dengan rendahnya kemapuan teknologi pengolahan garam yang
dimiliki. Ini terjadi sebagai akibat belum adanya institusi yang secara khusus
mencetak teaga ahli dibidang produksi dan pengolahan garam.
Ton 2.975.000
2.685.000 2.765.000
3.000.000
2.500.000
1.736.500
2.000.000 1.631.000 1.632.000
1.343.000
1.371.000
1.500.000
1.000.000
500.000 30.600
0
2009 2010 2011
Produksi garam Kebutuhan garam Impor
Halaman | 2
lulusan SMA/SMK agar bisa mandiri, juga meningkatkan human capital secara
nasional.
Mengingat di Indonesia sampai saat ini belum ada satupun perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan khusus dibidang produksi dan teknologi garam, maka
peluang ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintahan
Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga dan bekerjasama
dengan PT. Cheetham Garam Indonesia (Goup Cheetham Salt Ltd. Australia)
untuk mendirikan Akademi Komunitas. Akademi Komunitas yang diusulkan adalah
Akademi Komunitas Teknologi Garam dengan nama Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo NTT disingkat AKTG Nagekeo NTT. Apabila program ini
disetujui, maka Kabupaten Nagekeo merupakan satu-satunya di Indonesia yang
menyelengarakan pendidikan dan mencetak tenaga ahli tingkat menengah bidang
produksi dan teknologi pengolahan garam. Program ini sangat khas dan akan
menjadi penciri sekaligus kiblat satu-satunya di Indonesia dalam hal Teknologi
Produksi dan Pengolahan Garam Australia.
Australia merupakan negara yang paling terkenal di dunia dalam hal teknologi
pemurnian dan produksi garam. Garam yang dihasilkan oleh negara ini merupakan
yang terbaik di dunia. Produksi garam yang dihasilkan negara ini merupakan kedua
tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Dan sebagian besar garam yang
diproduksi Australia berasal dari Cheetham Salt Ltd. dengan kapasitas produksi per
tahun untuk wilayah Australia saja mencapai 12,5 juta ton. Berdasarkan
pertimbangan itulah maka kerjasama Akademi Komunitas Teknologi garam akan
dilakukan bersama dengan PT Cheetham Garam Indonesia, sebuah perusahaan PMA
dari Group Cheetham Salt Ltd. Australia. Kerjasama ini akan memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak terutama bagi Nagekeo sebagai kabupaten baru
yang masih berkembang.
Nagekeo merupakan daerah yang sangat potensial sebagai ladang garam karena
secara klimatografi daerah ini merupakan daerah terbaik se-Indonesia dengan
musim panas terpanjang (8 bulan/tahun dan curah hujan < 1.000 mm/tahun)
Halaman | 3
sehingga kuantitas produksi garam yang dihasilkan akan lebih banyak per luasan
area-nya dibandingkan dengan daerah manapun di Indonesia (Gambar 2 & 3). Pada
tahun ini, luasan area di Kabupaten Nagekeo yang telah dibuka untuk kepentingan
ladang garam mencapai 1.500 Ha. Luasan ini akan ditingkatkan secara bertahap
sesuai kebutuhan nasional. Bentuk kerjasama dengan pemerintahan Australia
melalui Cheetham Salt Ltd. telah digagas dan hasil produksi garam tersebut
sebagian besar akan diserap oleh PT Cheetham Garam Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan garam dalam negeri. Tidak hanya itu, PT Cheetham Garam Indonesia
pun telah berkomitmen untuk membantu dalam hal penyediaan beberapa sarana
pendidikan (intrumen lab. dan alat produksi) melalui kerjasama resource sharing
dan komitmen untuk menyerap lulusan Akademi Komunitas Teknologi Garam.
500
450
400
350 Kupang
300 Nagekeo
250
Sumenep
200
150 Cirebon
100 Rembang
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
Gambar 2. Curah hujan rataan antara 1989 sd 2009 Nagekeo yang terbaik.
(Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012)
120
100
80
mm
60 CH Rataan
HH Rataan
40
20
0
Nov
Aug
Apr
Jul
Okt
Mei
Dec
Sept
Feb
Mar
Jun
Jan
Gambar 3. Rataan Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) Kabupaten Nagekeo
pada 1975 sd 2010 efektif kemarau 8 bulan. (Sumber: Cheetham Salt Ltd., 2012)
Halaman | 4
Upaya revitalisasi komoditi garam di Indonesia demi tercapainya swasembada
garam dilakukan secara bertahap melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi
komoditi garam. Program intensifikasi difokuskan terutama pada lahan eksisting di
Jawa dan Madura dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui penerapan
teknologi dan penyiapan SDM yang handal. Sedangkan upaya ekstensifikasi
ditempuh melalui upaya optimalisasi & pemanfaatan lahan yang berpotensi sebagai
ladang garam melalui program pembukaan lahan baru di daerah-daerah potensial
seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Langkah intensifikasi yang saat ini sedang dilakukan adalah: (1) clusterifikasi
sentra produksi garam berdasarkan luasan area, dibagi berdasarkan luasan 10, 20,
50, dan 100 hektar. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan dalam implementasi
grade teknologi yang akan diterapkan sekaligus memudahkan dalam mengkaji
capaiannya. (2) Penataan lahan sepanjang waduk penampungan hingga meja
kristalisasi termasuk didalamnya perbaikan saluran primer (dari air laut) dan
sekunder. Kedua kegiatan tersebut saat ini sedang dilakukan secara bertahap pada
sentra produksi Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Demak, Sumenep,
Pamekasan, Sampang, Bima, dan Jeneponto. Sedangkan upaya penyiapan SDM dan
Penerapan Teknologi Salt Processing sederhana telah mulai dilakukan
Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak pada 2008 yang lalu melalui pelatihan-
pelatihan pengolahan dan produksi garam dengan teknologi sederhana, sedangkan
upaya penyiapan SDM melalui pembekalan dan upgrading skill menuju produksi
berbasis alat-alat modern belum pernah dilakukan di Indonesia. Kedepannya
penerapan teknologi salt processing modern model seperti ini harus segera
dilakukan mengingat penerapan teknologi modern akan meningkatkan kapasitas
produksi hingga 5x lipat. Dan keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo NTT bisa menjadi jawaban atas hal itu dengan menyiapkan SDM
berkualitas yang siap beradaptasi dan memanfaatkan teknologi modern untuk
menunjang dan meningkatkan kapasitas produksi garam Indonesia.
Halaman | 5
garam rataan sekitar 2,5% (b/v) diuapkan secara berulang hingga mencapai kondisi
jenuh dan mengkristal. Kristal garam yang didapat tanpa sentuhan teknologi
semacam ini memiliki grade harga yang paling rendah karena di dalam kristal
garam tersebut masih terdapat banyak pengotor. Pengotor di sini umumnya
adalah garam-garam selain NaCl seperti MgCl2, KCl, CaSO4, dan MgSO4. Semakin
tinggi kandungan NaCl dalam kristal garam yang didapat, maka semakin murni
garam itu, dan harga jual yang diperoleh pun semakin mahal.
Harga garam kualitas satu yang berlaku di petani garam adalah Rp 375/kg dan
kualitas dua sebesar Rp 250/kg. Garam kualitas satu (SNI) mesti mengandung
NaCl>95% sedangkan kualitas dua terletak pada rentang 90-95% NaCl dan kualitas
paling rendah mengandung NaCl antara 80-90% dengan harga yang lebih murah.
Saat ini proses produksi garam dengan teknologi konfensional hanya mampu
menghasilkan rendeman garam dengan kandungan NaCl mencapai 80-90% dan
pemanfaatan teknologi sederhana hanya mampu mencapai rendeman NaCl max di
kisaran 94-95%. Jika saja peralatan, teknologi, dan kemampuan petani garam
tersebut ditingkatkan tentu kandungan NaCl yang akan diperoleh dari garam hasil
produksinya akan meningkat di atas 95%. Dengan teknologi purfikasi bertahap
seperti memanfaatkan proses pencucian berulang, penjerap ionik, dan proses
pemampatan (vakum) maka akan dihasilkan garam dengan kandungan NaCl
mencapai 98-99,9% dengan harga yang jauh lebih mahal. Garam dengan tingkat
kemurnian di atas 98% merupakan garam standar internasional dan biasa digunakan
oleh banyak industri manufaktur dalam menunjang kegiatan produksinya.
Halaman | 6
para petani garam konfensional, sehingga secara bertahap akan terus dilakukan
upaya perbaikan metode dan teknik produksi yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan yang ada. Upaya perbaikan berkesinambungan ini pada akhirnya akan
turut meningkatkan kualitas dan nilai jual produk (garam) yang dihasilkan para
petani ini dan pada akhirnya akan turut meningkatkan kesejahteraan para petani
garam. Selain itu keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam akan
menghasilkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dalam suatu industri pemrosesan garam. Shingga rencana pemerintah
untuk mendirikan sentra-sentra industri garam berbasis teknologi modern akan
terbantu dengan tersedianya SDM yang siap pakai.
Halaman | 7
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Potensi sumber daya alam Sumber pendanaan yang
Nagekeo didukung oleh dimiliki Pemkab. Nagekeo
iklim yang sangat tepat dan sangat terbatas untuk
potensial untuk dijadikan melengkapi saran dan
sebagai zona sentra industri prasarana pembelajaran.
garam (Nagekeo telah Belum ada satupun dosen
masuk sebagai salah satu tetap yang memiliki keahlian
zona Program khusus di teknologi produksi &
Internal Pengembangan Industri pengolahan garam.
Garam Nasional yang Mayoritas dosen tetap yang
dilakukan oleh Kementerian belum memiliki kualifikasi
Perindustrian). akademik S2.
Rasio dosen dengan
mahasiswa sangat Ideal.
Telah ada kemitraan dan
komitmen dari PT
Cheetham Garam Indonesia
(Group Cheetham Salt Ltd.
Australia) dalam hal
Eksternal penyediaan dosen tidak
tetap (keahlian teknologi
garam), dukungan sarana
praktikum, dan menjamin
akan menyerap seluruh
lulusan yang ada.
Peluang (O) Strategi S/O Strategi W/O
Tersedianya dana-dana hibah Mengajukan proposal hibah Akademi Komunitas Teknologi
dari DIKTI untuk kompetisi untuk Garam proaktif memfasilitasi
pengembangan, pembinaan, pengembangan, pembinaan, dan memotivasi dosen untuk
dan peningkatan sarana- dan peningkatan sarana- kesempatan meraih dana Dikti
prasarana perguruan tinggi prasarana. (kompetitif) maupun dana-dana
Adanya kesempatan dosen Peningkatan kapasitas dosen hibah lainnya untuk kebutuhan
mengembangkan diri melalui dan tenaga pendukung pengembangan, pembinaan,
pendidikan, kegiatan melalui pendidikan bergelar dan peningkatan sarana-
penelitian, pengajaran dan (S2) dan pelatihan/kursus. prasarana institusi.
pengabdian pada masyarakat Membangun jaringan Meningkatkan kemampuan dan
Halaman | 8
dari dana Dikti dan sumber kemitraan dengan berbagai kinerja staf pendukung.
lain. pihak. Memanfaatkan kegiatan DIKTI
Kebijakan pemerintah yang Melakukan promosi dan menyangkut pelatihan-
mendorong Perguruan Tinggi sosialisasi kepada seluruh pelatihan Pekerti, AA, dan lain
untuk menghasilkan lulusan kota & kabupaten di sebagainya.
yang berkarakter Indonesia dalam hal
kewirausahaan dan memiliki keberadaan Prodi Teknologi
daya saing. Produksi & Pengolahan
Satu-satunya perguruan tinggi Garam.
di Indonesia yang Meningkatan hubungan
menyelenggarakan Program dengan kementerian
Studi Teknologi Produksi & Perindustrian, Perdagangan,
Pengolahan Garam dan Kelautan & Perikanan.
Ancaman (T) Strategi S/T Strategi W/T
Tingkat kompetisi yang tinggi Meningkatkan kapasitas Optimalisasi potensi SDM
untuk mendapat dana hibah dosen dalam penyusunan yang ada secara terprogram.
pengembangan perguruan proposal hibah kompetisi.. Memberikan penghargaan
tinggi, dana hibah untuk Melakukan sosialisasi atas untuk meningkatkan motivasi
penelitian, pengajaran dan keunggulan pendidikan D2 dosen membuat proposal
pengabdian pada masyarakat. Akademi Komunitas Teknologi bermutu.
Paradigma masyarakat luas Garam kepada masyarakat
bahwa jenjang S1 lebih disertai data empiris (analisis
menjanjikan dan lebih kuantitatif).
bergengsi dibandingkan jenjang
D2.
Halaman | 9
pengolahan sumber daya alam air laut sebagai sumber potensi garam
yang ada.
3. Tingginya kebutuhan garam nasional yang sampai saat ini masih belum
dapat dicukupi oleh produksi garam lokal, sehingga setiap tahunnya
Indonesia mesti melakukan import garam. Dari sekitar 3,04 juta ton
kebutuhan garam per tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui
import. Kondisi ini sangat memperihatinkan ditengah kayanya sumber
daya alam dan besarnya luasan pantai Indonesia. Oleh karena itu,
program pemerintah di bawah komando Kementerian Perindustrian telah
melakukan upaya akselerasi swasembada garam melalui penguatan
infrastruktur dan pendalaman roadmap sentra industri garam. Selain itu,
adanya program dari Kementerian dan Kebudayaan melalui program
pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong
upaya percepatan target swasembada tersebut.
Halaman | 10
5. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor
108/DIKTI/Kep/2001 Tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan
atau Jurusan.
6. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum PT dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar.
7. Keputusan Menteri Nasional RI Nomor 173/U/2001 Tentang Penerimaan
Mahasiswa Baru.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang
Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
Halaman | 11
7. Mampu menjadikan Nagakeo sebagai pusat pendidikan teknologi
produksi dan pengolahan garam.
8. Menjadikan Nagekeo sebagai salah satu sentra produksi garam nasional.
9. Mampu meningkatkan daya saing bangsa di dunia Internasional dengan
peranan sebagai pengekspor garam.
Program studi yang diusulkan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
telah melalui mekanisme aturan pembukaan prodi yang berlaku sebagaimana
aturan Kepmendiknas No. 234/U/2000. Program studi yang akan dibuka mesti
memenuhi kaidah kebutuhan, kemanfaatan, dan keberlanjutan dengan
Halaman | 12
mempertimbangkan faktor-faktor:(1) Akar keilmuwan yang ada, (2) Ketersediaan
SDM yang relevan, (3) Perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK)
yang berkembang sangat dinamis, (4) Sumber daya lain yang sangat penting untuk
mendukung: fasilitas, pendanaan dan lain sebagainya, (5) Kebutuhan yang
berkembang di masyarakat, dan (6) Peluang pengembangan, terutama terkait
dengan adanya peluang mengisi kekosongan karena belum diisi oleh pendidikan
tinggi sejenis, baik di wilayah lokal, provinsi, maupun nasional. Kebutuhan dan
kemanfaatan program studi dianalisis melalui studi kelayakan yang didalamnya
telah dilakukan kajian oleh tim task force.
Saat ini, Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yang diajukan
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo merupakan satu-satunya di
Indonesia dan belum ada satupun PTN yang menyelenggarakannya. Secara teknis,
aspek penggunaan metodologi dan teknik penguasaan alat yang diajarkan pada
prodi ini sebagian besar mirip dengan teknik industri (40% - 20 sks), teknologi
pangan (24% - 12 sks), kimia analitik (12% - 6 sks), dan lainnya merupakan
hal/kompetensi baru dibidang salt processing. Budidaya Perairan bukan
merupakan prodi baru. Sekitar 4 perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan
vokasional bidang Budidaya Perairan, meliputi: (1) Universitas Negeri Gorontalo
(2) Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia Medan (3) Akademi
Perikanan Bgima Sakti Jepara, dan (4) Akademi Perikanan Yogyakarta. Keempat
PT tersebut menyelenggarakan pendidikan vokasional jenjang D3. Khusus untuk
jenjang D2 baru Akademi Komunitas Teknologi Garam yang akan
menyelenggarakannya. Untuk Prodi Manajemen Perusahaan, Saat ini bentuk
pendidikan vokasional jenjang D2 di Indonesia baru diampu oleh 3 perguruan
tinggi: (1) STIE Kerja Sama Yogyakarta (2) STIE Cakrawala Batam, dan (3) STIE
Prima Visi Samarinda.
Pada tahun ajaran 2011/2012, total lulusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Nagekeo
mencapai 1.700 orang. Dari total lulusan tersebut, 20% diantaranya atau setara
dengan 340 orang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan lokasi
Halaman | 13
kampus tersebar di wilayah timur bahkan hingga ke Jawa. Jumlah ini diperkirakan
akan meningkat mengingat trend yang terjadi selama 3 tahun berikutnya
menunjukkan pupulasi siswa SMP yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi
SMA/SMK saat ini. Peningkatan jumlah lulusan SMA/SMK di Nagekeo yang
berkeinginan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan tingginya
kesadaran para lulusan bahwa kehidupan yang lebih baik hanya dapat dicapai
dengan perbaikan kualitas pendidikan. Dengan adanya Akademi Komunitas
Teknologi Garam di Nagekeo, diharapkan keberadaannya memberikan alternatif
pilihan bagi masyarakat di sana atas pendidikan vokasional siap kerja dan
diharapkan mampu meningkatkan jumlah usia > 18 tahun yang meneruskan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi), sehingga diharapkan
mampu meningkatkan nilai APK Provinsi NTT dan Kabupaten Nagekeo pada
khususnya.
Halaman | 14
Tabel 3. Daftar SMK di Wilayah Nagekeo dan Sekitarnya
JUMLAH TOTAL SISWA
NO NAMA SMK ALAMAT SMK PROGRAM KEAHLIAN/KOMPETENSI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1 SMKN 3 Ekoade Kab. Ende (29 km dari Nagekeo - 1 jam 1. Nautika Perikanan Laut
338
perjalanan) 2. Penangkapan Ikan
2 SMKN Lokosambi Kab. Ngada (25 km dari Nagekeo - 45 menit 1. Budidaya perairan
540
perjalanan) 2. Penangkapan Ikan
3 SMKN 1 AESESA Jln Raya Mbay-Maumere ,Desa Aeramo, Kec. 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Aesesa, Kab. Nagekeo 2. Agribisnis Ternak Ruminansia
178 195 204
3. Agribisnis Ternak Unggas
4. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
4 SMKN 1 AESESA SELATAN Malaboa, Desa Renduwawo, Kec. Aesesa 20 37 53 1. Agribisnis Ternak Ruminansia
Selatan, Jln. Aemali- Danga, Kab. Nagekeo
5 SMK SWASTA KATOLIK ST. ISIDORUS BOAWAE Jln. Boawae-Soa, RT 24, Lingkungan III, Kel. 28 38 47 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Natanage, Kec. Boawae, Kab. Nagekeo 24 29 71 2. Agribisnis Ternak Unggas
37 38 58 3. Agribisnis Ternak Ruminansia
580 630 726
TOTAL SISWA
1.935
Halaman | 15
BAB II
Visi Akademi
Menjadi perguruan tinggi unggul dan berkualitas dalam teknologi garam dan
budiaya perairan yang ditunjang oleh kemampuan manajerial dan berkarakter
kewirausahaan dengan lulusan yang profesional dan kompeten sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk menunjang usaha nasional swasembada garam.
Halaman | 16
Misi Akademi
1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi
garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan.
2. Menghasilkan IPTEK dalam teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen
perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang teknologi garam, budidaya perairan,
dan manajemen perusahaan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan Akademi
Sasaran Akademi
Tahapan perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran Akademi Komunitas Teknologi
Garam dilakukan melalui serangkaian proses yang dikelompokkan dalam 4 (empat)
kegiatan yang saling berhubungan. Keempat kegiatan tersebut meliputi:
(1) Analisis Evaluasi Diri Institusi oleh Tim yang di dalamnya beranggotakan para
calon pejabat struktural mulai dari unit terendah (ketua program studi), unit
pendukung (kepala laboratorium, kepala perpustakaan, kepala Pusat Penelitian &
Pengabdian pada Masyarakat, P3M) hingga calon pejabat struktural di tingkat
institusi. Hasil Analisis Evaluasi Diri menjadi parameter dalam merumuskan dan
mengkaji ulang tujuan dan sasaran tahunan dengan mempertimbangkan berbagai
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dilengkapi pula dengan analisis
forecasting untuk memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa
yang akan datang seperti proyeksi penambahan mahasiswa, proyeksi kebutuhan
sarana & prasarana, perkembangan keilmuan, proyeksi kebutuhan masyarakat,
pengaruh kebudayaan & teknologi, dan kebijakan pemerintah. Hasil pemutakhiran
evaluasi diri ini kedepannya dibahas di tingkat Senat Akademik. Khusus untuk visi
dan misi institusi, pemutakhiran dilakukan setiap 25 tahun sekali. (2) Pemutakhiran
dan perumusan butir-butir yang akan menjadi calon visi institusi beserta
turunannya (misi), perumusan tujuan, sasaran, dan strategi pencapaiannya
Halaman | 18
dilakukan apabila masa berlaku visi dan misi telah mencapai batasnya (25 tahun).
Berbagai butir yang diusulkan ini selanjutnya dikaji dan dibahas lebih lanjut
melalui workshop yang melibatkan , tenaga ahli sejawat, stakeholders, perwakilan
mahasiswa, dan perwakilan lulusan hingga diperoleh rumusan visi dan misi yang
lebih konkret dan sederhana dengan tetap mengedepankan aspek realita,
futuristik, cita-cita, dan bersifat memotivasi seluruh pemangku kepentingan.
Setelah visi dan misi hasil perumusan disetujui bersama, maka proses pembahasan
kembali dilakukan secara intensif di tingkat senat untuk lebih mendetilkan
strategi-strategi yang akan dicapai. Strategi pencapaian tersebut disusun
bertingkat dalam periode waktu tertentu dan olehkarenanya perumusan tujuan
dan sasaran per periode dirumuskan pada tahap ini. Perumusan visi, misi, tujuan
dan sasaran jangka panjang dilakukan secara berjenjang dengan periode masa
berlaku sepanjang 25 tahun kedepan, memuat seluruh aspek dan pemangku
kepentingan di Institusi, dan dituangkan dalam Dokumen Rencana Induk
Pengembangan (RIP) Institusi. Secara terpisah: tujuan, sasaran, dan strategi
rencana pencapaian dirinci per lima tahun dan dituangkan dalam Dokumen
Rencana Strategis (Renstra) Institusi. Rencana Strategis lima tahunan ini yang
secara simultan dan menyeluruh didetugas akhirkan dan didetilkan dalam bentuk
Rencana Operasional (Renop) tahunan Institusi. Renop Institusi itu sendiri
sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai Renop yang ada di tingkat
bawahnya seperti Renop Program Studi, P3M, dan seterusnya. Renop yang
dirumuskan di tingkat bawah sebenarnya merupakan detugas akhir dan terjemahan
dari Rencana Strategis lima tahunan yang telah dirumuskan sebelumnya di tingkat
institusi. (3) Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan selanjutnya
disyahkan oleh Senat Akademik yang telah dibentuk. (4) Tahapan terakhir adalah
sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran oleh direktur kepada seluruh sivitas
akademika melalui berbagai media komunikasi yang tersedia. Tahap sosialisasi
dilakukan tidak sebatas hanya pada penyampaian visi, misi, tujuan, dan sasaran
yang telah ditetapkan namun disertai pula dengan penjelasannya untuk
menghindari adanya kesalahan interpretasi dan menjamin pemahaman yang
menyeluruh terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah digariskan. Pola
sosialisasi dilakukan melalui dua model pendekatan: (1) Sosialisasi terfokus,
sistematis, dan terinci kepada pejabat struktural yang dilakukan bersamaan
Halaman | 19
dengan kegiatan penyusunan Rencana Operasional/Program Kerja dan Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan, dan (2) Sosialisasi secara general/umum kepada
seluruh sivitas akademika dalam acara tahunan Keakraban Sivitas akademika
program penerimaan mahasiswa baru.
Visi dan Misi program studi merupakan turunan dari visi dan misi institusi yang
telah dirumuskan sebelumnya. Visi tersebut harus searah dan mendukung
tercapainya visi institusi. Visi program studi mengandung makna yang dicita-
citakan oleh program studi untuk dapat diwujudkan pada waktu tertentu. Visi
tersebut merupakan sebuah pernyataan yang berorientasi ke depan dan hanya akan
tercapai apabila seluruh komponen pemangku kepentingan bekerjasama,
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, melaksanakan fungsinya dengan benar,
dan menjalankan programnya secara terarah. Program yang dilaksanakan secara
terarah bermakna bahwa seluruh program yang telah digariskan merupakan hasil
penjabaran visi ke dalam bentuk yang lebih konkret dan mudah dipahami oleh
satuan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, penjabaran atas visi dituangkan
sepenuhnya dalam misi dengan menjunjung kaidah tridharma perguruan tinggi.
Misi tersebut selanjutnya diterjemahkan menjadi tujuan dan dijabarkan secara
detil ke dalam bentuk program kerja yang pencapaiannya dapat diukur secara
kuantitatif. Penentuan program kerja yang akan dijalankan beserta seluruh
strateginya harus mengarah pada sasaran. Ilustrasi atas keterkaitan visi, misi,
tujuan, dan sasaran dapat dilihat sebagai berikut:
Halaman | 20
Gambar 4. Skema perumusan dan keterkaitan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Menjadi program studi unggul dan berkualitas dalam teknologi produksi dan
pengolahan garam yang berkarakter kewirausahaan.
Halaman | 21
Tujuan Program Studi
Halaman | 22
2.2.2 Budidaya Perairan
Halaman | 23
Sasaran Program Studi
Halaman | 24
2.2.1 Manajemen Perusahaan
Halaman | 25
Sasaran Program Studi
Halaman | 26
2.3 KURIKULUM PROGRAM STUDI
Kurikulum yang telah disusun dikaji dan dirumuskan ulang berdasarkan masukan
dari tim kajian kurikulum internal dan beberapa melibatkan praktisi dan tenaga
ahli dari luar. Penyusunan kurikulum tersebut mengacu pada rambu-rambu yang
tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002,
Sisdiknas N.o 20/2003 dan PP No. 19/2005. Kurikulum tersebut berisi perencanaan
proses pembelajaran yang akan diterapkan di Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT dengan tujuan utama agar mahasiswa yang dihasilkan mampu
menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut
mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan
kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, proses
penyampaian/pembelajaran, dan evaluasinya. Kurikulum tersebut dirancang agar
lulusan memiliki kemampuan dasar yang kuat dalam bidang keilmuannya masing-
masing dengan mempertimbangkan segala bentuk perubahan dan perkembangan
baik di skala lokal maupun global yang berkenaan dengan prodi tersebut, tuntutan
pengguna lulusan (stakeholders), maupun tuntutan masyarakat secara umum. Hal-
hal tersebut merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan dalam proses
penyusunan kurikulum.
Halaman | 27
2.3.1 Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam
Program yang diajukan adalah Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan
Garam. Prodi yang diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi
scientific vision namun juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu
informasi tentang kebutuhan dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam merancang kurikulumnya
dengan harapan lulusannya dapat bekerja mandiri, penuh tanggung jawab dan
berkarya menjadi tenaga yang profesional.
Halaman | 28
Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan
dapat berperan di masyarakat sebagai:
1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Pengolahan Garam.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka
pengembangan program Teknologi Garam.
3. Pengelola sentra usaha Garam kecil menengah dan Wirausaha.
Kompetensi Lulusan
Secara umum lulusan Program Studi D2 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam
diharapkan dapat menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di
dalam mengelola dan mengembangkan Teknologi Garam. Guna menunjang
penguasaan pengelolaan Teknologi Garam, lulusan harus juga mempunyai
kemampuan menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait dengan proses dan
manajemen Teknologi Garam. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu:
Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan garam.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
Halaman | 29
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan
pengembangan teknologi garam masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
pengembangan teknologi garam.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas melalui sentuhan
teknologi produksi dan pengolahan garam modern.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.
Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.
Elemen Kompetensi
Halaman | 30
4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.
Halaman | 31
Distribusi Kompetensi
Halaman | 32
Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
Kelayakan Mutu, ERP
(Enterprise Resource
Planning), Evaluasi Usaha
Produksi Garam, Etika
Profesi, Magang, Seminar,
Tugas Akhir.
Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Teknik Produksi garam
C. Teknik Pengolahan garam
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus
Halaman | 33
Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah
Halaman | 34
E. Keahlian Berkarya 19,5%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1
2 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3
3 MKU245 Magang 6 0 6
4 MKU246 Seminar 1 0 1
5 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4
Jumlah SKS 16 1 15
TOTAL SKS 82 32 50
39% 61%
SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 PPG215 Kimia Anorganik 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 PPG217 Teknik Eksplorasi dan Konservasi Material 3 1 2 PT. Cheetham Garam Indonesia
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9
SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 PPG223 Teknik Produksi dan Pengolahan Garam 3 1 2 Parulian, S.Tp
4 PPG224 Teknik Purifikasi Garam 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si
5 PPG225 Teknik Operasi Mesin dan Peralatan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
6 PPG226 Teknik Pengemasan dan Penyimpanan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 7 13
Halaman | 35
SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 PPG241 GMP (Good Manufacturing Practice ) dan Audit 3 1 2 Dr. Felix Rebhung
Kelayakan Mutu
2 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning ) 3 3 0 Ramdan Hidayat, M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Emerentiana Gowa, S.Pd
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Parulian, S.Tp
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Parulian, S.Tp
Jumlah 21 7 14
Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.
Halaman | 36
2.3.2 Prodi Budidaya Perairan
Program yang diajukan adalah Program Studi Budidaya Perairan. Prodi yang
diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi scientific vision namun
juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu informasi tentang kebutuhan
dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Program Studi Budidaya Perairan
merancang kurikulumnya dengan harapan lulusannya dapat bekerja mandiri, penuh
tanggung jawab dan berkarya menjadi tenaga yang profesional.
Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Budidaya Perairan diharapkan dapat berperan di
masyarakat sebagai:
1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Budidaya Perairan.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka
pengembangan program budidaya perairan.
3. Pengelola budidaya perairan kecil menengah dan Wirausaha.
Halaman | 37
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri
budidaya perairan modern.
Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi budidaya.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan
pengembangan budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
pengembangan teknologi budidaya.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka memajukan usaha budidaya perairan.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.
Halaman | 38
Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.
Elemen Kompetensi
Halaman | 39
Tabel 9. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya
ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri budidaya
perairan modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan teknologi budidaya.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang
berwawasan lingkungan.
Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi budidaya.
Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka memajukan usaha budidaya perairan.
6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian
MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya
MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya
MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Distribusi Kompetensi
Halaman | 40
Tabel 10. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian
Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
I Kemampuan menerapkan cara berpikir Agama, Bahasa Indonesia,
analitis dan memahami dasar-dasar Bahasa Inggris 1, Aplikasi
budidaya perairan yang ditunjang Komputer, Kimia Anorganik,
dengan jiwa kewirausahaan. Pengantar Teknologi Industri
Garam, Keselamatan Kerja
Laboratorium &
Pengetahuan Bahan,
Enterpreneurship 1, Bahasa
Inggris 2, Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan,
Pengoperasian &
Pemeliharaan Alat, Kimia
Analitik, Kimia Fisik, Teknik
Isolasi & Purifikasi Material,
Enterpreneurship 2.
II Kemampuan menerapkan metode dan Teknik Instrumentasi Analisis
teknik budidaya perairan yang benar Kuantitatif Garam, Teknik
dilandasi wawasan lingkungan. Analisis Mikrobiologi,
HACCP, Sistem Dokumentasi
Hasil Analisis, GLP (Good
Laboratory Practice),
Statistika, Kimia Lingkungan,
Standardisasi & Manajemen
Mutu, ERP (Enterprise
Resource Planning), Evaluasi
Usaha Produksi Garam, Etika
Profesi, Magang, Seminar,
Tugas Akhir.
Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Dasar-dasar Budidaya Perairan
C. Teknik Budidaya Perairan
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus
Halaman | 41
Tabel 11. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian
BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri budidaya
perairan modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan teknologi budidaya.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang
berwawasan lingkungan.
Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi budidaya.
Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka memajukan usaha budidaya perairan.
6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
Halaman | 42
Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah
Halaman | 43
E. Keahlian Berkarya 19,5%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1
2 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3
3 MKU245 Magang 6 0 6
4 MKU246 Seminar 1 0 1
5 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4
Jumlah SKS 16 1 15
TOTAL SKS 82 32 50
39% 61%
SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 BDP215 Biologi Umum 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 BDP217 Dasar-Dasar Aquakultur 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9
SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 BDP223 Ichtyologi 3 1 2 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si
4 BDP224 Nutrisi Ikan 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si
5 BDP225 Teknologi Hasil Perairan 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si
6 BDP226 Manajemen Kualitas Air & Marikultur 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 7 13
Halaman | 44
SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 BDP241 Tataguna Lahan & Air 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
2 BDP242 Handling & Pemasaran Hasil Budidaya Perairan 3 3 0 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Elias Tae, S.Pi
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Elias Tae, S.Pi
Jumlah 21 7 14
Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.
Halaman | 45
2.3.3 Prodi Manajemen Perusahaan
Program yang diajukan adalah Program Studi Manajemen Perusahaan. Prodi yang
diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi scientific vision namun
juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu informasi tentang kebutuhan
dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Program Studi Teknologi Produksi
dan Pengolahan Garam merancang kurikulumnya dengan harapan lulusannya dapat
bekerja mandiri, penuh tanggung jawab dan berkarya menjadi tenaga yang
profesional.
Halaman | 46
Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan diharapkan dapat berperan di
masyarakat sebagai:
1. Staf pada Perusahaan/Industri Garam dengan kemampuan manajemen yang
tinggi.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan sistem manajerial sebagai
bagian dari upaya mewujudkan perusahaan yang efisien.
3. Pengelola sentra usaha Garam kecil menengah dan Wirausaha.
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan ilmu manajemen.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
Halaman | 47
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat melalui strategi manajemen perusahaan
yang efektif dan efisien.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
kesalahan yang terjadi akibat sistem manajemen yang tidak tepat.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan pekerja melalui pendekatan
tata kelola manajemen yang baik dan benar.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.
Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.
Elemen Kompetensi
Halaman | 48
4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.
Halaman | 49
ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian
MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya
MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya
MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Distribusi Kompetensi
Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Manajemen Unit Produksi
C. Manajemen Unit Pengelola
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus
Halaman | 51
BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
strategi manajemen perusahaan yang efektif
dan efisien.
Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi kesalahan yang
terjadi akibat sistem manajemen yang tidak
tepat.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan
pekerja melalui pendekatan tata kelola
manajemen yang baik dan benar.
Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
Halaman | 52
C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MPG215 Pengantar Akuntansi & Bisnis 3 1 2
2 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0
3 MPG217 Manajemen Perusahaan Garam 3 1 2
4 MPG223 Ekonomi Mikro - Makro 3 2 1
5 MPG224 Manajemen Pemasaran 3 1 2
6 MPG225 Manajemen Keuangan 3 2 1
7 MPG226 Manajemen Produksi 3 3 0
8 MPG231 Penganggaran Perusahaan 3 2 1
9 MPG232 Manajemen Investasi 3 3 0
10 MPG233 Ekonomi Manajerial Perusahaan 3 1 2
11 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control) 3 1 2
12 PPG235 SCM (Supply Chain Management) 3 1 2
13 MPG236 Sistem Informasi Manajemen 3 1 2
14 MPG237 Manajemen Sumber Daya Manusia 3 1 2
15 MPG241 Komunikasi Bisnis 3 1 2
16 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2
17 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning) 3 3 0
Jumlah SKS 50 27 23
TOTAL SKS 82 39 43
48% 52%
Halaman | 53
Tabel 18. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester
SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 MPG215 Pengantar Akuntansi & Bisnis 3 1 2 Kasimirus Dhoy, SE
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 MPG217 Manajemen Perusahaan Garam 3 1 2 Amarince Noa, SE
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9
SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 MPG223 Ekonomi Mikro - Makro 3 2 1 Amarince Noa, SE
4 MPG224 Manajemen Pemasaran 3 1 2 Alexander Dhae, SE
5 MPG225 Manajemen Keuangan 3 2 1 Kasimirus Dhoy, SE
6 MPG226 Manajemen Produksi 3 3 0 Alexander Dhae, SE
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 11 9
SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MPG241 Komunikasi Bisnis 3 1 2 Amarince Noa, SE
2 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning ) 3 3 0 Ramdan Hidayat, M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Bertolomeus Goyu Owa, SE
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Alexander Dhae, SE
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Alexander Dhae, SE
Jumlah 21 7 14
Halaman | 54
Proses Pembelajaran dan Evaluasinya
Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.
Halaman | 55
2.3 SUMBER DAYA
2.3.1 Tenaga Pengajar/Dosen
Saat ini Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT telah menyiapkan 19
orang dosen, 9 diantaranya merupakan dosen perbantuan dari perguruan tinggi
negeri (8 dosen dari UNDANA & 1 dosen dari IPB) sedangkan ke-10 lainnya
merupakan dosen tetap yang memang disiapkan untuk mengelola Akademi
Komunitas. Kesembilan dosen perbantuan tersebut telah berkomitmen untuk
membantu Akademi Komunitas Teknologi Garam selama 4 tahun pertama dan
proses perizinan dari atasan ataupun alih fungsional atas kelima orang dosen PNS
tersebut akan segera diproses setelah kepastian izin Akademi Komunitas ini
diperoleh. Secara umum profil dosen per program studi dapat dilihat pada Tabel
19 dan 20 sementara biodata untuk masing-masing dosen disajikan pada
Lampiran 7.
Pendidikan
Program Studi Jumlah
S1 S2 S3
Teknologi Produksi & Pengolahan Garam (D2) 3 3 1 7
Budidaya Perairan (D2) 1 4 1 6
Manajemen Perusahaan (D2) 6 - - 6
Jumlah 10 7 2 19
Dilihat dari proporsinya, jumlah dosen yang dimiliki Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT, mayoritas masih berpendidikan S1 (10 orang), dengan 7
diantaranya bergelar magister, dan 2 orang dosen berpendidikan S3. Bila melihat
kaidah dan aturan sebagaimana Kepmendiknas No. 234/U/2000, dinyatakan bahwa
dosen sekurang-kurangnya berpendidikan magister (S2). Olehkarenanya, dalam
rencana pengembangan institusi, ke-10 orang dosen berpendidikan S1 tersebut
akan ditingkatkan kompetensi pendidikannya menjadi S2 secara terencana dan
bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintahan Kabupaten
Nagekeo dan usaha-usaha lainnya melalui hibah/beasiswa BPPS. Penugasan belajar
kepada dosen S1 tersebut akan diatur sesuai mekanisme yang ada dan kesempatan
Halaman | 56
ini akan diberikan kepada setiap dosen berdasarkan prinsip kompetensi dan
kompetisi yang adil serta pemenuhan kebutuhan keilmuan. Penugasan belajar
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran bagi mahasiswa dan
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas lulusan. Upaya pendidikan non gelar
secara intensif kepada ke-10 orang dosen tersebut pun akan dilakukan secara
paralel sebagai pelengkap dalam rangka menghasilkan dosen yang benar-benar
bermutu (Tabel 21). Proses pendampingan kepada ke-10 dosen sarjana tersebut
dilakukan oleh dosen senior dari UNDANA dan POLITANI KUPANG.
Tabel 20. Daftar Dosen pada Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
Selama 5 tahun kedepan, jumlah dosen yang ada (19 orang) dinilai masih
mencukupi untuk menghadapi proyeksi penambahan mahasiswa. Mahasiswa aktif
hingga tahun kelima diperkirakan akan mencapai 120 orang dengan rincian 60
orang diantaranya berasal dari Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam,
30 orang berasal dari Prodi Budidaya Perairan, dan 30 orang lainnya berasal dari
Prodi Manajemen Perusahaan. Rasio ketersediaan dosen (total) atas jumlah
Halaman | 57
mahasiswa yang aktif mencapai 1:13. Rasio ini sangat ideal untuk sebuah
pendidikan vokasi dan memenuhi aturan Kepmendiknas No. 234/U/2000 yang
mensyaratkan rasio ketersediaan dosen terhadap mahasiswa untuk ilmu-ilmu
eksakta maksimum berada pada nisbah 1:25 dan untuk ilmu-ilmu sosial berada
pada rasio 1:30.
Halaman | 58
Program peningkatan pendidikan dosen melalui pemberian beasiswa secara
terencana dan bertahap akan dilakukan sebagai berikut:
Total Beasiswa - 2 3 2 3
Halaman | 59
Gambar 7. Profil Dosen dalam 5 Tahun Kedepan
Halaman | 60
Tabel 21. Rencana Pelatihan bagi Dosen beserta Besaran Anggarannya
PELATIHAN
Jumlah Peserta Pelatihan/Th
Jenis Pelatihan
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 12 - -
2. Pengelolaan Akademik 12 - - - 12
3. Pekerti dan AA - - 12 - -
4. Pengembangan Kurikulum - - - - 12
5. SPMI - 12 - - -
6. SIM - - - 4 -
7. Akreditasi 12 - - - -
8. Sertifikasi Dosen - - 12 - -
9. Renstra - 4 - - -
10. Roadmap - 4 - - -
11. Organisasi Tata Kelola - 4 - - -
Total Peserta 24 24 36 4 24
(Rp x 1.000)
BIAYA PELATIHAN
Biaya Pelatihan/Th
Besaran Biaya (2.5jt/orang)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 30.000 - -
2. Pengelolaan Akademik 30.000 - - - 30.000
3. Pekerti - - 30.000 - -
4. Pengembangan Kurikulum - - - - 30.000
5. SPMI - 30.000 - - -
6. SIM - - - 10.000 -
7. Akreditasi 30.000 - - - -
8. Sertifikasi Dosen - - 30.000 - -
9. Renstra - 10.000 - - -
10. Roadmap - 10.000 - - -
11. Organisasi Tata Kelola - 10.000 - - -
Biaya Per tahun 60.000 60.000 90.000 10.000 60.000
Total Dana Dianggarkan 280.000
Halaman | 61
2.3.2 Tenaga Kependidikan
Tabel 22. Tenaga Kependidikan yang saat ini disiapkan Akademi Komunitas
Teknologi Garam Nagekeo - NTT
Tingkat Pendidikan
Jenis Tenaga Kependidikan Jumlah
S2/S1 DIII SMA
Biro Administrasi Akademik & 1 1 - 2
Kemahasiswaan (BAAK)
Biro Administrasi Umum & 1 - 1 2
Keuangan (BAUK)
Biro Administrasi Perencanaan 1 - - 1
& Evaluasi (BAPE)
Kantor Audit Internal (KAI) 1 - - 1
LPPM 1 1 - 2
UPT Komputer/Puskom 1 - 1 2
Humas & Protokoler - - - -
Administrasi Prodi - - 6 6
Analis/Teknisi/Laboran 2 - 1 3
Pustakawan - 1 1 2
Unit Keamanan Kampus (UKK) - - 2 2
Unit Kebersihan Kampus (UKK) - - 2 2
Jumlah 8 3 14 25
Halaman | 62
Tabel 23. Daftar Tenaga Kependidikan Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo NTT
Halaman | 63
Tabel 24. Proyeksi Rencana Penambahan Tenaga Kependidikan
Halaman | 64
Tabel 25. Rencana Pelatihan Tenaga Kependidikan
(Rp x 1.000)
Biaya Pelatihan/Th
Besaran Biaya (1.5jt/orang)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 6.000 - -
2. Pengelolaan Akademik 6.000 - - - 6.000
3. SPMI - 6.000 - - -
4. SIM - - - 6.000 -
5. Akreditasi 6.000 - - - -
6. Organisasi Tata Kelola - 6.000 - - -
Biaya Per tahun 12.000 12.000 6.000 6.000 6.000
Total Dana Dianggarkan 42.000
Halaman | 65
2.3.3 Sarana dan Prasarana
Aktivitas perkuliahan akan berhasil apabila ditopang oleh 3 unsur: (1) Tenaga
pendidik dan kependidikan yang berkualitas, (2) Sumber pendanaan yang
mencukupi, dan (3) Jaringan kerjasama yang kuat dengan perguruan tinggi lain
ataupun stakeholders. Sehubungan poin kedua, mencukupinya sumber pendanaan
yang dialokasikan untuk pemenuhan sarana dan prasarana perkuliahan, maka
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo NTT dengan dukungan
Pemerintahan Kabupaten Nagekeo dibawah otoritas Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga telah berkomitmen dan mengalokasikan dana melalui anggaran APBD
untuk memajukan pendidikan ini. Namun demikian, sumber pendanaan yang
dimiliki Nagekeo masih sangat terbatas dan olehkarenanya bantuan dari
pemerintahan pusat sangat dibutuhkan.
Halaman | 66
A. Gedung Keseluruhan
Pembangunan/Luas (m2) pada Tahun
Luas 2012
2013 2014 2015 2016
1. Bangunan Tersedia/Sementara (m2) 575 5.500
a. Kantor 50 200
b. Aula - 500
c. Ruang Kuliah 150 300
d. Unit Usaha 50 150
e. Lab. Komputer 50 150
f. Lab. Bahasa 50 75
g. Pilot Plant Salt Processing - 2.000
h. Lab. Kimia Anorganik & Lingkungan - 100
i. Lab. Biologi & Mikrobiologi 50 100
j. Lab. Organoleptik 50 50
luas bangunan tetap hingga 2016
k. Lab. Instrument - 100
l. Lab. Benih Ikan - 75
m. Lab. Teknologi Budidaya - 100
n. Kolam Percobaan Air Asin 50 175
o. Kolam Percobaan Air Tawar - 50
p. Lab. Akuntansi - 50
q. Perpustakaan 50 150
r. Workshop - 1.000
s. Kegiatan Mahasiswa - 75
t. Kantin 25 100
2. Luas Lahan (m2) 20.235
B. Prasarana Kelas
Halaman | 67
C. Prasarana Laboratorium Komputer & Bahasa
Jumlah Prasarana pada Tahun
Prasarana Laboratorium
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Lab Komputer 1 3
Jumlah Lab Bahasa 1 3
a. LCD 1 3
b. White Board 1 3
Tetap hingga 2016
c. AC - 6
d. Kursi & Meja 25 75
e. Komputer PC 25 75
f. Router/Wifi - 3
E. Prasarana Perpustakaan
Halaman | 68
Sarana dan Prasaran lainnya milik PT Cheetham Garam Indonesia yang disiapkan
untuk praktek & magang:
Halaman | 69
Gambar 8-b. Plant Processing PT Cheetham Garam Indonesia - Cilegon
Halaman | 70
Neraca Analitik (Rp 25jt) Sensitivy Gravity (Rp 10jt)
Halaman | 71
Gambar 8-d. Lahan Pemkab Nagekeo untuk Lokasi Kampus Akademi Komunitas
Teknologi Garam Flores NTT
Halaman | 72
2.4 TATA KELOLA DAN PENJAMINAN MUTU
Halaman | 73
Gambar 9. Struktur Organisasi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo
NTT
1. Senat AkademiK, terdiri dari atas Direktur, Pembantu Direktur, Wakil Dosen
dan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik. Senat Akademik
bertugas:
a. Merumuskan kebijakan dan pengembangan akademik.
b. Menyusun dan menetapkan perubahan anggaran dasar dan menetapkan
anggaran rumah tangga beserta perubahannya.
c. Menyusun dan menetapkan kebijakan umum.
Halaman | 74
d. Menetapkan rencana pengembangan jangka panjang RIP (25 tahun),
rencana strategis (5 tahun), rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan
beserta perubahannya masing-masing yang diusulkan direktur.
e. Mengesahkan pengangkatan dan pemberhentian direktur.
f. Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja satuan pendidikan.
g. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan akademik.
h. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belajar Akademi yang diajukan.
i. Menilai pertanggung jawaban Direktur atas pelaksanaan kebijakan yang
ditetapkan.
j. Merumuskan norma dan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan Akademi.
k. Memberikan pertimbangan pada penyeleggaraan Akademi berkenan
dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur dan
dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik di atas lektor, dan
l. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.
2. Direktur, bertugas:
a. Memimpin dan membina mutu penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat.
b. Menyusun rencana strategis Akademi sesuai masukan Senat Akademik.
c. Menyusun program kerja dan anggaran tahunan Akademi sesuai masukan
Senat Akademik.
d. Mengkoordinasikan dan mendelegasikan pelaksanaan program kerja
kepada seluruh unsur Akademi sesuai dengan fungsi dan bidang kegiatan
masing-masing.
e. Mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan kekayaan Akademi secara
optimal untuk menunjang pelaksanaan program kerja Akademi atas dasar
azas keterbukaan, keadilan, akuntabilitas dan kearifan.
f. Membina dan mengembangkan seluruh potensi dosen dan tenaga
kependidikan Akademi.
g. Menyusun dan menyampaikan rancangan peraturan pelaksanaan akademik
kepada Senat Akademik.
Halaman | 75
h. Memimpin upacara akademik dan sidang lainnya sesuai dengan tatacara
dan aturan yang berlaku.
i. Membuka dan menutup program akademik setelah mendapat persetujuan
Senat Akademik.
j. Membentuk dan membubarkan struktur organisasi Akademi setelah
mendapat masukan dari Senat Akademik dan disetujui Badan
Pertimbangan.
k. Mengangkat dan memberhentikan pejabat Akademi yang berada di bawah
kewenangan Direktur sesuai dengan peraturan yang berlaku.
l. Mengangkat dan memberhentikan dosen dan tenaga kependidikan sesuai
dengan aturan yang berlaku.
m. Atas nama Akademi, mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak-
pihak lain.
Halaman | 76
4. Pembantu Direktur II (Bidang Administrasi Umum, SDM dan Keuangan),
bertugas:
a. Membantu kelancaran tugas Direktur di dalam bidang administrasi Umum,
SDM dan keuangan.
b. Menyiapkan dan mengawasi pelaksanaan anggaran.
c. Membina dan mengembangkan karier SDM Akademi.
d. Mewakili Akademi dalam bidangnya bila Direktur sedang berhalangan
dalam melaksanakan tugasnya, baik karena kesibukan ataupun
berhalangan tidak tetap.
Halaman | 77
j. Bertanggung jawab langsung kepada direktur.
8. Program Studi
Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan
sasaran kurikulum. Penyelenggaraan Program Studi dipimpin oleh Ketua
Program atau pimpinan yang membawahinya. Ketua Program Studi memimpin
pelaksanaan kurikulum yang utuh agar mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan.
Halaman | 78
b. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan pada tahap tertentu yang tidak
dikoordinasikan oleh Program Studi atau oleh unsur pelaksana lainnya
yang ada di lingkungan Akademi.
c. Melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan, fasilitas dan kekayaan
Akademi.
d. Melaksanakan administarasi ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
e. Melaksanakan adminitrasi kepegawaian dan mengembangkan potensi
sumberdaya yang dimiliki Akademi yang meliputi perencanaan kebutuhan
sumber daya manusia, sistem rekruitmen, rotasi dan promosi, serta
program pelatihan pegawai.
f. Melasanakan administasi kerjasama Akademi yang meliputi kerjasama
pendidikan, penelitian dan kerjasama lainnya serta kerjasama
kewirausahaan Akademi.
Halaman | 79
Pelaksanaan operasional secara menyeluruh berada di bawah tanggung jawab
direktur dan oleh karenanya model kepemimpinan operasional mesti dimiliki oleh
seorang direktur. Selain itu kemampuan mengawasi, mengkoordinasikan, dan
mengevalusi fungsi organisasi melekat pada kemampuan direktur sebagai model
kepemimpinan organisasi. Dan kemampuan menjalin kerjasama termasuk
didalamnya kemampuan pengembangan dan pencitraan publik menjadi bagian
tidak terpisahkan yang harus dimiliki oleh seorang direktur. Dalam hal
pelaksanaannya, kepemimpinan operasional harus dimiliki pula oleh seorang
Pembantu Direktur I, kepemimpinan organisasi wajib dimiliki oleh Pembantu
Direktur II, dan kepemimpinan publik harus dimiliki oleh Pembantu Direktur III,
walaupun dalam kenyataannya ketiga kemampuan tersebut mutlak ada pada diri
seorang pembantu direktur. Pemilihan dan penempatan pembantu direktur yang
ditunjuk oleh direktur terpilih didasarkan pada penilaian dan analisis direktur atas
kemampuan kepemimpinan masing-masing calon pembantu direktur (Pudir) yang
akan dipilihnya. Penempatan seorang kandidat pada posisi Pudir I lebih
mengedepankan aspek kemampuan model kepemimpinan operasional, penempatan
kandidat Pudir II didasakan pada kemampuannya memiliki model kepemimpinan
organisasi, dan penempatan kandidat Pudir III didasarkan atas kemampuannya
dalam model kepemimpinan publik.
Halaman | 80
Sistem pengelolaan di tingkat Prodi dijalankan melalui garis komando ke atas
(Pudir) dan dikelompokkan menjadi dua bagian, meliputi: (1) Sistem pengelolaan
fungsional dan (2) Sistem pengelolaan operasional. Pengawasan dan evaluasi
kedua sistem pengelolaan tersebut berada di bawah otoritas Pembantu Direktur II
dengan tetap melakukan fungsi koordinasi dengan para pembantu direktur lainnya
bergantung pada cakupan area yang menjadi objek pengelolaannya.
Halaman | 81
disempurnakan, bahkan untuk mendukung dan menyesuaikan Rencana Strategis
maupun Rencana Operasional. Hasil pemutakhiran berbagai instrumen operasional
ataupun fungsional yang sebelumnya tidak dimiliki harus segera diformulasikan,
dibuat/dicetak dan digandakan. Kebutuhan ini dilakukan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran.
Halaman | 82
2.4.1 Sistem Penjaminan Mutu
Standar mutu yang saat ini digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005, yang di dalamnya mengatur standar isi, standar proses pembelajaran,
standar mahasiswa dan kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang diterjemahkan ke dalam butir-
butir mutu sebagai berikut :
II STANDAR PROSES
Penerimaan Mahasiswa Baru
1. Promosi melalui roadshow/pameran dan laporan tahunan
Halaman | 84
media cetak maupun elektronik berskala
nasional
2. Persentase mahasiswa yang berasal dari Rekapitulasi Mahasiswa Baru
SMA/SMK unggulan
3 Persentase calon mahasiswa yang berasal dari Rekapitulasi Mahasiswa Baru
10% lulusan terbaik SMA/SMK-nya
4. Nilai rata-rata ujian masuk mahasiswa baru Rekapitulasi Biodata Mahasiswa Baru
(reguler)
5. Rasio jumlah pelamar dengan jumlah Rekapitulasi Mahasiswa Baru
mahasiswa yang diterima
6. Persentase calon mahasiswa yang memenuhi Rekapitulasi Mahasiswa Baru
persyaratan akademik dan administratif
7. Ada untuk promosi guna meningkatkan minat Leaflet, iklan Koran, Radio, roadshow
calon mahasiswa berprestasi.
Proses Belajar Mengajar dan Suasana
Akademik
1. Persentase matakuliah dilengkapi dengan Rumusan GBPP, SAP/RPK Prodi
Garis-Garis Besar Perencanaan Perkuliahan
(GBPP) atau Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
atau Rencana Program dan Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPK Prodi) terbaru.
2. Persentase matakuliah dilengkapi dengan Diktat, hand out, lecture notes
diktat/hand out/lecture notes.
3. Persentase tingkat kehadiran dosen selama Form Daftar hadir dosen
satu semester dalam perkuliahan.
4. Persentase mahasiswa hadir dalam Form Daftar hadir mahasiswa
perkuliahan sebagai syarat mengikuti ujian.
5. Prodi memiliki kebijakan dosen menerapkan Kurikulum, GBPP, SAP Prodi yang
metode pembelajaran student-centered bersangkutan
learning (learner oriented).
6. Angka Efisiensi Edukasi mahasiswa S1 (AEE = Evaluasi Lulusan
Perbandingan jumlah mahasiswa yang lulus
dengan total jumlah mahasiswa)
7. Pertemuan dosen PA-mahasiswa untuk Daftar hadir/Berita Acara Pertemuan
konsultasi akademik dan bimbingan konseling
8. Ketersediaan ruangan untuk kebutuhan ruang Laporan tahunan
dosen sebagai tempat pelayanan akademik.
9. Setiap akhir semester dilakukan Daftar hadir/Berita Acara Pertemuan
diskusi/seminar antar dosen dikoordinir oleh
ketua Kelompok Dosen Keahlian, dengan topik
perkembangan buku-buku referensi, dan atau
hasil penelitian, dan atau jurnal terbaru
sesuai dengan bidang kelompok ilmu.
Sistem Informasi Akademik
1. Prodi telah mengaplikasikan Sistem Informasi Laporan Tahunan
Akademik terintegrasi mengikuti Sistem
Informasi Akademi Komunitas
2. Sistem Informasi Akademik dapat diakses Form dan laporan survey tentang Kepuasan
melalui jaringan internet oleh semua Pelanggan
pemangku kepentingan.
3. Prodi secara kontinyu melakukan monev Form dan laporan survey tentang Kepuasan
keluhan (complaint) terkait dengan Sistem Pelanggan
Informasi Akademik.
4. Dalam rangka memperbaiki data, merawat SK pengangkatan SDM pengelola Sistem
sistem, jaringan dan memasukkan data Sistem Informasi
Informasi Akademik dan website, Prodi telah
mempunyai SDM khusus,
5. Tingkat aksesibilitas pelayanan informasi laporan tahunan
Halaman | 85
secara elektronik
6. Persentase implementasi IT terhadap total laporan tahunan
rencana pembangunan dan pengembangan
Halaman | 86
media sebagai sarana belajar mengajar.
9. Fasilitas website Akademi Komunitas Prodi Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
secara kontinyu dimutakhirkan.
10. Prodi melakukan monev periodik Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
ketersediaan dan kelayakan ruangan
kelas/studio/laboratorium untuk mendukung
proses pembelajaran.
11. Prodi menyediakan tempat belajar (in door Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
atau out door) untuk mahasiswa
menyelesaikan tugas terstruktur, bekerja
berkelompok, berdiskusi sesuai kebutuhan dan
tujuan pembelajaran.
12. Prodi memantau transaksi peminjaman laporan tahunan
koleksi bahan pustaka yang ada di ruang baca.
Dasar
13. Prodi melakukan evaluasi periodik untuk Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
mengendalikan efisiensi pelayanan di tiap
kelas/laboratorium/workshop.
14. Di laboratorium/studio telah ada manual Manual Prosedir dan instruksi kerja
prosedur atau instruksi kerja untuk penggunaan alat
penggunaan setiap peralatan.
15. Program Studi mengalokasikan Rencana Anggaran Tahunan
anggaran tahunan untuk pemeliharaan dan
perbaikan setiap peralatan laboratorium
16. Prodi menyediakan komputer, fasilitas Laporan tahunan
internet berikut hotspot bagi kegiatan dosen
dan mahasiswa.
VI. STANDAR PENGELOLAAN
Umum
1. Ada keterlibatan stakeholders dalam Daftar hadir lokakarya
penyusunan visi, misi, dan tujuan Akademi
Komunitas
2. Visi, misi, dan tujuan Akademi Komunitas Daftar hadir sosialisasi
tersosialisasi dengan baik Leaflet/brosur/buku yang menjelaskan visi,
misi, tujuan Akademi Komunitas
3. Setiap unit kerja memiliki kejelasan tugas SK Pimpinan
pokok dan fungsi serta mekanisme
hubungan antar unit kerja
4. Perencanaan jangka panjang dan jangka dokumen perencanaan
pendek yang diturunkan dari visi, misi, dan
tujuan organisasi
5. Mekanisme pemberian penghargaan dan SK Pimpinan
sanksi
6. Mekanisme evaluasi kepemimpinan Dokumen evaluasi
Laporan tahunan
Manajemen Akademik dan Penjaminan Mutu
1. Persentase tersusunnya standar mutu, yang Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
menyangkut : level Akademi Komunitas
Isi
Proses
Output
2. Persentase tersusunnya manual penjaminan Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
mutu akademik, meliputi : level Akademi Komunitas
Perkuliahan
Praktikum
Penelitian
Pengabdian masyarakat
3. Persentase tersusunnya dokumen mutu
Halaman | 87
4. Prodi mengembangkan kelembagaan Sistem Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) sesuai level Prodi
Manual Mutu Akademi Komunitas
5. Prodi telah memantau keberhasilan Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
implementasi SPMA pada semua civitas level Prodi
akademika (dosen, tenaga penunjang dan
mahasiswa) serta stakeholders.
6. Prodi memutakhirkan database akademik Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
sesuai Standar Akademik level Prodi
7. Prodi meninjau ulang (management review) Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
dokumen akademik dan dokumen mutu sesuai level Prodi
kebutuhan
8. Prodi secara kontinyu melaporkan Evaluasi Laporan Evaluasi Diri
Diri kepada atasan langsung dalam rangka
meningkatkan mutu akademik.
9. Prodi terakreditasi A oleh BAN PT Sedang dalam proses
IX STANDAR PENELITIAN
1. Prodi telah melakukan pemantauan dan Laporan Tahunan
evaluasi kegiatan penelitian dan publikasi. Daftar hadir dan berita acara rapat
koordinasi
2. Prodi telah mendorong dosen mengusulkan Surat Edaran, Daftar hadir dan berita acara
penelitian sesuai kebutuhan masyarakat. rapat koordinasi
Halaman | 88
3. Prodi telah membuat kebijakan peningkatan Kebijakan Prodi
mutu dan daya saing proposal hibah penelitian
kompetitif.
4. Produktivitas hibah penelitian kompetitif per Laporan Tahunan
tahun
5. Produktivitas publikasi hasil penelitian Laporan Tahunan
melalui jurnal per tahun.
6. Prodi melakukan publikasi dan diseminasi
hasil penelitian yang dapat diakses melalui
jaringan internet.
7. LP dan LPM telah merencanakan dan RAT
mengalokasikan anggaran untuk menyusun
dan memperbaiki secara berkesinambungan
track record penelitian dosen.
X STANDAR PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
1. Prodi telah melakukan monev kegiatan Laporan Tahunan
pengabdian kepada masyarakat. Daftar hadir dan berita acara rapat
koordinasi
2. Prodi mendorong civitas akademika Laporan Tahunan
melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Produktivitas pengabdian kepada masyarakat Laporan tahunan
selama tiga tahun terakhir.
4. Program Studi telah merencanakan dan RAT
mengalokasikan anggaran untuk perbaikan
track record dosen untuk pengabdian kepada
masyarakat.
Indikator standar mutu di atas disampaikan secara terpisah dalam Lampiran 10.
Saat ini Sistem penjaminan mutu yang sedang dirumuskan Akademi Komunitas
meliputi:
a. Sistim penjaminan mutu akademik, meliputi kurikulum, proses pembelajaran,
pembimbingan, ujian dan evaluasi, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
b. Sistem penjaminan mutu non akademik meliputi manajemen institusi, fasilitas
dan infrastruktur, sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.
Halaman | 89
Untuk mencapai tujuan tadi digunakan prinsip sistem penjaminan mutu internal
(SPMI) yang telah digariskan meliputi prinsip sebagai berikut:
1) Customer focus (fokus pada pelanggan). Selalu berfokus kepada kebutuhan
dan kepuasan utama dari pelanggan, yaitu mahasiswa, masyarakat dan dunia
kerja.
2) Leadership (kepemimpinan). Mengedepankan visi bersama beserta tujuan
dan strategi pencapaian dalam komunitas akadmi.
3) Involvement of people (melibatkan semua pemangku kepentingan).
Mengedepankan proses partisipasi masyarakat yang efektif, berkeadilan
tanpa diskriminasi.
4) Procces approach (pendekatan proses). Lebih mengutamakan pendekatan
proses dibandingkan dengan pendekatan manajemen.
5) Continous Improvement (peningkatan berkelanjutan). Menjadikan SPMI
sebagai sistem yang dinamis dan merupakan proses perbaikan yang
berkesinambungan.
6) Factual approach to decision making (pendekatan berdasarkan fakta dalam
pengambilan keputusan). Selalu menggunakan fakta dan data dalam
pengambilan keputusan organisasi.
7) Mutually beneficial relationship (hubungan yang saling menguntungkan).
Pendekatan yang memungkinkan terjadinya pengembangan hubungan yang
saling menguntungkan antar pemangku kepentingan.
8) Commitment and consistancy (komitmen dan konsistensi). Sistem yang
menuntut adanya komitmen dan ketaat-asas seluruh pemangku kepentingan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Halaman | 90
Sistem penjaminan mutu terdiri atas penjaminan mutu internal yang dilakukan
oleh satuan sendiri secara mandiri atau dengan bantuan, dan penjaminan mutu
eksternal yang dilakukan oleh badan akreditasi atau sertifikasi di luar satuan
pendidikan, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional yang diakui oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Untuk tingkat nasional, penjaminan
mutu dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Tinggi (BAN-PT). SPMI dan SPME
ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Sistem Penjaminan Mutu Tinggi
sebagaimana diterangkan dalam Gambar 10.
A. Ketentuan Umum
1. Visi adalah pernyataan tertulis Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo
- NTT tentang cita-cita atau mimpi jangka panjang yang ingin dicapai oleh
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
2. Misi adalah pernyataan tertulis Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT tentang kegiatan utama yang akan dilakukan dalam mencapai
visi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
3. Tujuan adalah pernyataan tertulis untuk hasil yang akan digapai dari berbagai
pelaksanaan kegiatan utama yang ditetapkan Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT.
4. SPMI adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal.
Halaman | 91
5. Mutu adalah suatu kondisi yang memberikan kepuasan kepada stakeholders
dan pihak yang berkepentingan.
6. Penjaminan mutu adalah kegiatan sistemik dalam memberikan layanan
formal yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional , serta dalam
meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan untuk memberikan
kepuasan kepada stakeholders dan pihak yang berkepentingan.
7. Bidang Akademik meliputi kurikulum, proses pembelajaran, pembimbingan,
ujian dan evaluasi, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.
8. Bidang Non Akademik meliputi manajemen institusi, fasilitas dan
infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan.
9. Standar adalah ketetapan tentang sesuatu yang harus dicapai.
10. Prosedur adalah tahap demi tahap pelaksanaan suatu kegiatan.
11. Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang berisi ketentuan-
ketentuan pelaksanaan suatu kegiatan operasional dan tahap demi tahap
pelaksanaan kegiatan.
12. Kebijakan adalah keputusan pimpinan untuk memberikan pedoman yang
bersifat umum untuk pelaksanaan suatu kegiatan.
13. Laporan adalah dokumen berisi tentang informasi pelaksanaan suatu kegiatan
yang dilaksanakan oleh suatu unit kerja.
14. Master Plan adalah strategi perencanaan jangka panjang suatu
lembaga/institusi, berisi tentang perencanaan strategik (Renstra) dan
perencanaan pengembangan fisik kampus.
15. Renstra adalah rencana strategik Akademi, merupakan dokumen yang berisi
rencana dan strategi pengembangan dan pelaksanaan program kegiatan
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
16. Renop adalah rencana operasional Akademi, merupakan dokumen berisi
rencana kerja yang terinci sebagai pelaksanaan dari Renstra untuk kurun
waktu 1 (satu) tahun.
Halaman | 92
B. Ruang Lingkup SPMI Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
C. Standar Mutu
Halaman | 93
3. Standar mahasiswa dan kompetensi lulusan, terdiri atas pengetahuan, sikap,
dan keterampilan lulusan yang harus memenuhi sistem nilai Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
4. Standar pendidik dan tenaga ke, terdiri atas standar penjaringan, kecukupan,
kesepadanan, kualifikasi, dan kode etik tindakan, penghargaan dan
ekonomian. Tenaga pendidik harus memenuhi kualifikasi yang ditentukan oleh
institusi dan peraturan/perundangan yang berlaku sebagai prasyarat awal.
Melalui standar ini, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
menjamin bahwa tenaga pendidik memiliki kompetensi untuk mengajar dan
menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif, demokratis, dan
menyenangkan. Standar tenaga pendidik tentunya tidak lepas dari
peraturan/perundang-undangan negara tentang tenaga dan dosen. Sementara
tenaga ke harus memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalan fungsi
pendukung seperti administrasi pendidikan, keuangan, pemeliharaan fasilitas
dan sebagainya.
5. Standar sarana dan prasarana, mencakup kecukupan ketersediaan sarana dan
prasarana, mutunya, mutu pengelolaannya, dan keberlanjutan pengadaan/
pemeliharaannya yang harus dapat menjamin kelancaran pelaksanaan
kegiatan akademik dalam setiap jenjang, menunjang kegiatan penelitian
serta pengabdian pada masyarakat.
6. Standar pengelolaan (tata kelola sumber daya dan administrasi), mencakup
visi, misi, tujuan, manajemen, sistem nilai institusi, sistem pengelolaan,
rencana strategis, kepemimpinan, pengelolaan sistem informasi, pengelolaan
program, sistem penjaminan dan peningkatan mutu, pengeloaan riset dan
kerjasama antar lembaga. Secara keseluruhan pengelolaan Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT harus dilakukan secara modern,
efektif, dan efisien untuk dapat menjamin keberlangsungan kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan institusi
ini juga harus dapat menjamin mutu pendidikan.
7. Standar pembiayaan, mengatur sumber biaya, struktur pendapatan dan
pengeluaran, akuntabilitas, standar pengeluaran untuk kegiatan akademik
dan non-akademik. Semuanya ini harus menjamin bahwa pembiayaan
Halaman | 94
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat dapat
dilaksanakan dengan transparan, akuntable, dan berkelanjutan.
8. Standar penilaian pendidikan, mencakup standar penilaian hasil belajar oleh
pendidik dan oleh Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
Standar penilaian harus mencakup serangkaian proses, termasuk ujian dan
aktivitas lain yang dilaksanakan oleh Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT untuk mengukur pencapaian keluaran mutu yang diinginkan
pada setiap tingkatan. Kriteria penilaian yang digunakan harus diketahui
secara terbuka oleh mahasiswa. Kriteria itu juga harus terbuka dari umpan
balik lingkungan sehingga bisa diperbaiki secara berkesinambungan.
Halaman | 95
2) Pelaksanaan, yaitu penerapan sistem penjaminan mutu dengan menggunakan
organisasi dan prosedur pelaksanaan serta sumber daya manusia untuk
melaksanakannya.
5) Audit internal, dilakukan oleh unit Penjaminan Mutu Internal untuk mengecek
kepatuhan unit terhadap sistem penjaminan mutu dan mencari peluang
perbaikan (bukan mencari-cari kesalahan) dengan berpedoman pada prosedur
mutu dan berbasis pada data atau fakta yang terjadi di lapangan.
Halaman | 96
Gambar 11. Siklus Penjaminan Mutu Berkelanjutan, Plan, Do, Check & Action
(PDCA)
Penetapan standar mutu yang akan diterapkan pada Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT adalah sebagai berikut:
1. Dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan Akademi, untuk bidang akademik
Senat Sekolah menetapkan kebijakan dan standar akademik, sementara Ketua
Sekolah menetapkan kebijakan dan standar non akademik.
2. Berdasarkan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan di atas, baik untuk
bidang akademik maupun non akademik, disusun renstra Akademi yang berlaku
selama 5 (lima ) tahun yang sekaligus menjadi pedoman utama Akademi dalam
melaksanakan berbagai aktivitas kegiatan. Penyusunan renstra dilakukan
melalui mekanisme berjenjang mulai dari unit terkecil seperti program studi,
kemudian jurusan dan pusat studi, dan lembaga sampai ke tingkat pimpinan.
Dalam renstra tertuang target-target yang akan dan harus dicapai selama 5
(lima) tahun.
3. Berdasarkan renstra yang telah dibuat dan disahkan seperti tersebut di atas,
disusun renop untuk menjadi acuan bekerja selama 1 (satu) tahun. Dalam
Halaman | 97
renop berisi rencana aksi secara rinci dalam memenuhi standard an target yang
harus dipenuhi dalam renstra.
4. Berdasarkan renop, kemudian disusun standar operasional, baik untuk bidang
akademik maupun non akademik.
5. Dengan mengacu pada standar operasional yang telah disusun, maka dibuat
berbagai (SOP) yang menjelaskan tentang tahap demi tahap dalam berbagai
kegiatan.
Unit penjaminan mutu internal dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh
seorang sekretaris bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyusun kebijakan
mutu dan manual mutu, baik akademik maupun non akademik di Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT. Organisasi penjaminan mutu ditingkat
program studi terdiri atas Ketua Program Studi dan Koordinator Akademik Program
Studi, Pada setiap unit administrasi ditunjuk salah seorang perwakilannya menjadi
anggota Unit Penjaminan Mutu Internal Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT dan bertugas sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
penjaminan pada Biro/Pusat yang bersangkutan. Kepala Lembaga melaksanakan
Halaman | 98
fungsi quality assurance bagi unit-unit di bawahnya dalam bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat
. = Garis komando,
__ = Garis koordinasi
Untuk melakukan SPMI yang baik, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -
NTT perlu menyiapkan dokumen secara lengkap Dokumen/buku/naskah
penjaminan mutu. Paling sedikit, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -
NTT harus memiliki empat Dokumen/buku/naskah yang terdiri dari :
1. Dokumen kebijakan mutu (Policy).
2. Dokumen pedoman mutu (manual).
3. Dokumen standar mutu (standard) dan
4. Dokumen formulir mutu.
Secara hierarki, kedudukan Dokumen/Buku/Naskah tersebut diatas perannya dalam
SPMI ditampilkan dalam Gambar 13.
Halaman | 99
Gambar 13. Dokumentasi Penjaminan Mutu
Halaman | 100
BAB III
RENCANA STRATEGIS
Halaman | 101
- Peningkatan kualitas dosen bersertifikat dalam proses belajar-
mengajar.
- Peningkatan kualitas bahan ajar dan implementasi metode
pembelajaran efektif.
- Memperluas kerjasama dengan stakeholders melalui kegiatan praktik
lapangan, aktivitas kemahasiswaan dan kemasyarakatan lainnya.
- Peningkatan kuantitas dan kualitas input mahasiswa melalui kegiatan
promosi rutin tahunan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan untuk
mendukung proses belajar yang efektif dan pengembangan infrastruktur
yang berkualitas, khususnya ruang kelas, teknologi informasi,
laboratorium, pilot project, perpustakaan, dan fasilitas lainnya.
3. Mendorong dan memfasilitasi program studi dalam mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya untuk tujuan peningkatan
kualitas akademik.
4. Secara terprogram meningkatkan kompetensi tambahan bagi para
lulusannya.
Halaman | 102
3.2. Strategi Pengelolaan Dana (Pembiayaan)
Perencanaan keuangan dibuat oleh Ketua Akademi berdasarkan masukan dari unit
paling bawah yang terlebih dahulu melalui koordinasi para Pembantu Ketua.
Setelah dikonsolidasi dan ditambah dengan berbagai perencanaan yang dibuat oleh
Ketua sendiri, Rencana Anggaran Tahunan (RAT) diajukan kepada Badan
Pertimbangan untuk mendapatkan persetujuan. RAT yang disetujui dan
dianggarakan kemudian disampaikan kembali kepada Ketua untuk dilaksanakan
(Gambar 14).
Halaman | 103
Sumber dana yang akan digunakan untuk operasional awal berasal dari Kas milik
Pemkab Nagekeo dan dana masyarakat yang berhasil dihimpun dari penerimaan
mahasiswa baru. Dalam lima tahun kedepan Pemkab mengalokasikan dana untuk
investasi yang besarnya mencapai Rp 24,3 milyar.
Dengan nilai yang akan dihimpun per masing-masing jenis penerimaan pada tahun
2012 adalah:
Berdasarkan proyeksi jumlah mahasiswa yang ada maka total pendapatan selama
kurun lima tahun kedepan diproyeksikan sebagai berikut.
Halaman | 104
Tabel 26. Proyeksi Penerimaan Dana Masyarakat
(Rp x 1.000)
Pendapatan (Rp)
NO Jenis Pendapatan
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
1 Formulir pendaftaran 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
2 Her Registrasi - 12.000 12.000 12.000 12.000
3 Biaya SPP & SKS 510.600 1.021.200 1.021.200 1.021.200 1.021.200
4 Biaya Pengembangan Institusi - - - - -
5 Iuaran Kemahasiswaan 18.000 36.000 36.000 36.000 36.000
6 Jaket & Orientasi 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000
7 Pengembangan Perpustakaan 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
8 Biaya Ujian Semester - - - - -
9 Biaya Ujian Tugas Akhir - - 120.000 120.000 120.000
10 Biaya Wisuda & Ijazah - - 180.000 180.000 180.000
JUMLAH 576.600 1.117.200 1.417.200 1.417.200 1.417.200
Halaman | 105
Dengan rincian:
KANTOR PUSAT
(Rp x 1.000)
Pengeluaran (Rp)
No Jenis Pengeluaran
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
A Belanja Pegawai
1 Direktur 5.000 5.250 5.513 5.788 6.078
2 Pudir 12.000 12.600 13.230 13.892 14.586
3 Kaprodi 7.500 7.875 8.269 8.682 9.116
4 Biro Administrasi Akademik & 36.000 56.700 59.535 83.349 87.516
Kemahasiswaan (BAAK)
5 Biro Administrasi Umum & 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
Keuangan (BAUK)
6 Biro Administrasi Perencanaan 18.000 18.900 19.845 20.837 21.879
& Evaluasi (BAPE)
7 Kantor Audit Internal (KAI) 18.000 18.900 19.845 20.837 21.879
8 LPPM 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
9 Pusat Studi - 18.900 19.845 20.837 21.879
10 UPT Komputer/Puskom 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
11 Humas & Protokoler - 18.900 19.845 20.837 21.879
12 Administrasi Prodi 108.000 113.400 119.070 125.024 131.275
13 Analis/Teknisi/Laboran 54.000 56.700 59.535 62.512 65.637
14 Pustakawan 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
15 Unit Keamanan Kampus (UKK) 28.800 30.240 31.752 33.340 35.007
16 Unit Kebersihan Kampus (UKK) 28.800 45.360 47.628 50.009 52.510
17 Dosen Luar Biasa (LB) 43.200 45.360 47.628 50.009 52.510
B Operasional
1 Listrik 7.200 7.560 7.938 8.335 8.752
2 Telpon 7.200 7.560 7.938 8.335 8.752
3 Air 6.000 6.300 6.615 6.946 7.293
4 Internet 12.000 12.600 13.230 13.892 14.586
5 ATK 4.800 5.040 5.292 5.557 5.834
6 Foto Copy 6.000 6.300 6.615 6.946 7.293
7 Biaya Cetak 3.600 3.780 3.969 4.167 4.376
8 Jamuan Sehari-hari 15.600 16.380 17.199 18.059 18.962
9 Perjalanan Dinas Lokal 4.800 5.040 5.292 5.557 5.834
10 Perjalanan Dinas dlm Prov 19.200 20.160 21.168 22.226 23.338
11 Perjalanan Dinas Antr Prov 14.400 15.120 15.876 16.670 17.503
C Promosi - 169.519 200.321 243.047 282.377
Jumlah 604.100 875.644 941.752 1.042.387 1.121.684
Halaman | 106
PS: Teknologi Produksi & Pengolahan Garam
(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 3.600 3.780 3.969 2.778 2.917
Dosen S2 8.040 8.442 8.864 12.410 13.030
Dosen S3 2.250 2.363 2.481 2.605 2.735
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 48.930 51.017 53.207 57.221 59.722
(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 3.600 3.780 3.969 2.778 2.917
Dosen S2 8.040 8.442 8.864 12.410 13.030
Dosen S3 2.250 2.363 2.481 2.605 2.735
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 48.930 51.017 53.207 57.221 59.722
(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 7.200 7.560 7.938 6.946 4.376
Dosen S2 - - - 3.102 9.773
Dosen S3 - - - - -
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 42.240 43.992 45.832 49.476 55.188
Halaman | 107
Tabel 28. Proyeksi Pengeluaran Investasi SDM dan Fisik
(Rp x 1.000)
Jenis Investasi 2012 2013 2014 2015 2016
Investasi SDM 72.000 192.000 276.000 136.000 246.000
Investasi Sarana-Prasarana 2.280.000 17.910.000 2.030.000 575.000 575.000
Jumlah 2.352.000 18.102.000 2.306.000 711.000 821.000
Jumlah Total 24.292.000
B Pengeluaran
1. Belanja Investasi 2.352.000 18.102.000 2.306.000 711.000 821.000
2. Belanja Operasional 274.624 340.907 361.833 394.171 424.236
3. Belanja Pemeliharaan - 2.715.300 345.900 106.650 123.150
Total B 2.626.624 21.158.207 3.013.733 1.211.821 1.368.386
Saldo (A-B) (2.050.024) (19.941.007) (1.396.533) 405.379 348.814
Sumbangan Pemkab/Pemerintah 2.050.024 19.941.007 1.396.533 - -
Saldo Akhir Thn - - - 405.379 348.814
Pada tiga tahun pertama, sumber dana lebih banyak berasal dari Pemkab karena
pada tahun tersebut pemasukan yang berasal dari masyarakat melalui penerimaan
mahasiswa baru-relatif kecil sedangkan untuk memulai kegiatan operasional
dibutuhkan fasilitas yang harus memadai yang tentunya membutuhkan alokasi dana
yang cukup besar. Alokasi dana lebih banyak diperuntukkan bagi pembangunan
fisik gedung kampus seluas 5.500 m2 yang diperkirakan akan menghabiskan dana
sebesar Rp 15,8 milyar (data tidak ditampilkan).
Halaman | 108
BAB IV
KESIMPULAN
Nagekeo merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada yang
dibentuk setelah adanya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2007. Luas wilayah
2
Kabupaten Nagekeo mencapai 1.416,96 km dengan jumlah penduduk mencapai
130.120 jiwa. Hasil kajian selama 2 tahun terakhir atas potensi sumber daya alam
di Nagekeo menyatakan bahwa Nagekeo merupakan daerah yang sangat potensial
sebagai ladang garam karena secara klimatografi daerah ini merupakan daerah
terbaik se-Indonesia dengan musim panas terpanjang (8 bulan/tahun dan curah
hujan < 1.000 mm/tahun) sehingga kuantitas produksi garam yang dihasilkan akan
lebih banyak per luasan areanya dibandingkan dengan Madura.
Pada tahun ini, luasan area di Kabupaten Nagekeo yang telah dibuka untuk
kepentingan ladang garam mencapai 1.500 Ha. Luasan ini akan ditingkatkan
secara bertahap sesuai kebutuhan nasional. Bentuk kerjasama dengan
pemerintahan Australia telah digagas dan hasil produksi garam tersebut sebagian
Halaman | 109
besar akan diserap oleh PT Cheetham Garam Indonesia (group Cheetham Salt Ltd.
Australia) untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri.
Saat ini produksi garam nasional masih belum mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri. Dari sekitar 3,04 juta ton kebutuhan garam per
tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui import. Kondisi ini sangat
memperihatinkan ditengah kayanya sumber daya alam dan besarnya luasan pantai
Indonesia. Oleh karena itu, program pemerintah di bawah komando Kementerian
Perindustrian telah melakukan upaya akselerasi swasembada garam melalui
penguatan infrastruktur dan pendalaman roadmap sentra industri garam. Selain
itu, adanya program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
program pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong
upaya percepatan target swasembada tersebut.
Sehubungan masih sangat terbatasnya teknologi dan SDM yang ahli di bidang
teknologi garam, maka bersama ini, kami dari Pemerintahan Kabupaten Nagekeo
bermaksud mengajukan proposal pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo. Sebagai pertimbangan, bersama ini kami lampirkan Proposal Studi
Kelayakan Akademi Komunitas tersebut. Dalam prakteknya, Akademi Komunitas
Teknologi Garam Nagekeo NTT akan dibantu dan melibatkan tenaga ahli dari
Australia, yang dikenal terbaik di dunia dalam teknologi garam.
Besar harapan kami agar Bapak dapat meluluskan keinginan ini agar kami dapat
membantu memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas SDM sekaligus turut
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Kabupaten Nagekeo khususnya dan
Indonesia pada umumnya.
Halaman | 110
LAMPIRAN
No NAMA LAMPIRAN
1 Surat pernyataan penyerahan aset untuk tempat belajar
2 Sertifikat Tanah
Surat pernyataan kesanggupan dana sharring, sarana dan
3
prasarana dari Bupati
4 Surat pernyataan kesanggupan pembiayaan Sarana
Surat pernyataan penyediaan tempat belajar AK secara
5
khusus dari Kepala Dinas
6 Daftar kurikulum dan silabus
7 Daftar Dosen dan Mata Kuliah yang Diampunya
8 Daftar Tenaga Kependidikan
9 Daftar Sarana dan Prasarana
10 Indikator Standar Mutu
11 Surat Rekomendasi & MoU dengan POLITANI KUPANG
Halaman | 111