Anda di halaman 1dari 111

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kementerian Perindustrian RI mencatat, bahwa setiap tahun kebutuhan garam


nasional selalu meningkat sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas
(Gambar 1). Hal ini menyebabkan Indonesia setiap tahunnya melakukan import
garam. Saat ini produksi garam nasional masih belum mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri. Dari sekitar rataan 3,04 juta ton kebutuhan
garam per tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui import. Kondisi ini
sangat memperihatinkan ditengah kayanya sumber daya alam dan besarnya luasan
pantai Indonesia. Oleh karena itu, program pemerintah di bawah komando
Kementerian Perindustrian telah melakukan upaya akselerasi swasembada garam
melalui pemutakhiran roadmap, pembentukan plasma dan penguatan sentra
industri garam disertai dengan penguatan infrastruktur pendukungnya. Selain itu,
adanya program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program
pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong upaya
percepatan target swasembada tersebut. Rendahnya produksi Garam nasional

Halaman | 1
erat pula kaitannya dengan keterbatasan lahan Garam yang ada, sekaligus
diperparah dengan rendahnya kemapuan teknologi pengolahan garam yang
dimiliki. Ini terjadi sebagai akibat belum adanya institusi yang secara khusus
mencetak teaga ahli dibidang produksi dan pengolahan garam.

Ton 2.975.000
2.685.000 2.765.000
3.000.000

2.500.000
1.736.500
2.000.000 1.631.000 1.632.000
1.343.000
1.371.000
1.500.000

1.000.000

500.000 30.600

0
2009 2010 2011
Produksi garam Kebutuhan garam Impor

Gambar 1. Perkembangan produksi, kebutuhan, dan impor garam nasional pada


tahun 2009-2011. (Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012)

Pada tahun 2012, Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen DIKTI -


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggulirkan suatu kegiatan berupa
Hibah Pendirian Akademi Komunitas (AK). Program ini digulirkan sebagai upaya
dalam mewujudkan ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan
relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara
nyata kepada peningkatan daya saing bangsa. Program ini ditujukan untuk:
(1) mengembangkan pendidikan vokasi jangka pendek (D1 dan D2) yang
berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang dibutuhkan lapangan kerja di
daerah maupun dunia usaha dan dunia industri sehingga diharapkan akan
terjadinya link and match antara kebutuhan industri/pengguna dengan
ketersediaan lulusan, (2) memperluas akses pendidikan tinggi di daerah dalam
rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di daerah yang bersangkutan,
dan (3) Meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah. Melalui pendirian AK
di daerah-daerah, diharapkan selain akan dapat meningkatkan kemampuan

Halaman | 2
lulusan SMA/SMK agar bisa mandiri, juga meningkatkan human capital secara
nasional.

Mengingat di Indonesia sampai saat ini belum ada satupun perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan khusus dibidang produksi dan teknologi garam, maka
peluang ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintahan
Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga dan bekerjasama
dengan PT. Cheetham Garam Indonesia (Goup Cheetham Salt Ltd. Australia)
untuk mendirikan Akademi Komunitas. Akademi Komunitas yang diusulkan adalah
Akademi Komunitas Teknologi Garam dengan nama Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo NTT disingkat AKTG Nagekeo NTT. Apabila program ini
disetujui, maka Kabupaten Nagekeo merupakan satu-satunya di Indonesia yang
menyelengarakan pendidikan dan mencetak tenaga ahli tingkat menengah bidang
produksi dan teknologi pengolahan garam. Program ini sangat khas dan akan
menjadi penciri sekaligus kiblat satu-satunya di Indonesia dalam hal Teknologi
Produksi dan Pengolahan Garam Australia.

Australia merupakan negara yang paling terkenal di dunia dalam hal teknologi
pemurnian dan produksi garam. Garam yang dihasilkan oleh negara ini merupakan
yang terbaik di dunia. Produksi garam yang dihasilkan negara ini merupakan kedua
tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Dan sebagian besar garam yang
diproduksi Australia berasal dari Cheetham Salt Ltd. dengan kapasitas produksi per
tahun untuk wilayah Australia saja mencapai 12,5 juta ton. Berdasarkan
pertimbangan itulah maka kerjasama Akademi Komunitas Teknologi garam akan
dilakukan bersama dengan PT Cheetham Garam Indonesia, sebuah perusahaan PMA
dari Group Cheetham Salt Ltd. Australia. Kerjasama ini akan memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak terutama bagi Nagekeo sebagai kabupaten baru
yang masih berkembang.

Nagekeo merupakan daerah yang sangat potensial sebagai ladang garam karena
secara klimatografi daerah ini merupakan daerah terbaik se-Indonesia dengan
musim panas terpanjang (8 bulan/tahun dan curah hujan < 1.000 mm/tahun)
Halaman | 3
sehingga kuantitas produksi garam yang dihasilkan akan lebih banyak per luasan
area-nya dibandingkan dengan daerah manapun di Indonesia (Gambar 2 & 3). Pada
tahun ini, luasan area di Kabupaten Nagekeo yang telah dibuka untuk kepentingan
ladang garam mencapai 1.500 Ha. Luasan ini akan ditingkatkan secara bertahap
sesuai kebutuhan nasional. Bentuk kerjasama dengan pemerintahan Australia
melalui Cheetham Salt Ltd. telah digagas dan hasil produksi garam tersebut
sebagian besar akan diserap oleh PT Cheetham Garam Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan garam dalam negeri. Tidak hanya itu, PT Cheetham Garam Indonesia
pun telah berkomitmen untuk membantu dalam hal penyediaan beberapa sarana
pendidikan (intrumen lab. dan alat produksi) melalui kerjasama resource sharing
dan komitmen untuk menyerap lulusan Akademi Komunitas Teknologi Garam.

500
450
400
350 Kupang
300 Nagekeo
250
Sumenep
200
150 Cirebon
100 Rembang
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

Gambar 2. Curah hujan rataan antara 1989 sd 2009 Nagekeo yang terbaik.
(Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012)

120

100

80
mm

60 CH Rataan
HH Rataan
40

20

0
Nov
Aug
Apr

Jul

Okt
Mei

Dec
Sept
Feb
Mar

Jun
Jan

Gambar 3. Rataan Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) Kabupaten Nagekeo
pada 1975 sd 2010 efektif kemarau 8 bulan. (Sumber: Cheetham Salt Ltd., 2012)
Halaman | 4
Upaya revitalisasi komoditi garam di Indonesia demi tercapainya swasembada
garam dilakukan secara bertahap melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi
komoditi garam. Program intensifikasi difokuskan terutama pada lahan eksisting di
Jawa dan Madura dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui penerapan
teknologi dan penyiapan SDM yang handal. Sedangkan upaya ekstensifikasi
ditempuh melalui upaya optimalisasi & pemanfaatan lahan yang berpotensi sebagai
ladang garam melalui program pembukaan lahan baru di daerah-daerah potensial
seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Langkah intensifikasi yang saat ini sedang dilakukan adalah: (1) clusterifikasi
sentra produksi garam berdasarkan luasan area, dibagi berdasarkan luasan 10, 20,
50, dan 100 hektar. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan dalam implementasi
grade teknologi yang akan diterapkan sekaligus memudahkan dalam mengkaji
capaiannya. (2) Penataan lahan sepanjang waduk penampungan hingga meja
kristalisasi termasuk didalamnya perbaikan saluran primer (dari air laut) dan
sekunder. Kedua kegiatan tersebut saat ini sedang dilakukan secara bertahap pada
sentra produksi Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Demak, Sumenep,
Pamekasan, Sampang, Bima, dan Jeneponto. Sedangkan upaya penyiapan SDM dan
Penerapan Teknologi Salt Processing sederhana telah mulai dilakukan
Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak pada 2008 yang lalu melalui pelatihan-
pelatihan pengolahan dan produksi garam dengan teknologi sederhana, sedangkan
upaya penyiapan SDM melalui pembekalan dan upgrading skill menuju produksi
berbasis alat-alat modern belum pernah dilakukan di Indonesia. Kedepannya
penerapan teknologi salt processing modern model seperti ini harus segera
dilakukan mengingat penerapan teknologi modern akan meningkatkan kapasitas
produksi hingga 5x lipat. Dan keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo NTT bisa menjadi jawaban atas hal itu dengan menyiapkan SDM
berkualitas yang siap beradaptasi dan memanfaatkan teknologi modern untuk
menunjang dan meningkatkan kapasitas produksi garam Indonesia.

Proses produksi garam di Indonesia umumnya dilakukan secara tradisional dengan


hanya memanfaatkan panas matahari sebagai proses evaporasi alamiah tanpa
menambahkan proses lainnya seperti purifikasi. Air laut yang mempunyai kadar

Halaman | 5
garam rataan sekitar 2,5% (b/v) diuapkan secara berulang hingga mencapai kondisi
jenuh dan mengkristal. Kristal garam yang didapat tanpa sentuhan teknologi
semacam ini memiliki grade harga yang paling rendah karena di dalam kristal
garam tersebut masih terdapat banyak pengotor. Pengotor di sini umumnya
adalah garam-garam selain NaCl seperti MgCl2, KCl, CaSO4, dan MgSO4. Semakin
tinggi kandungan NaCl dalam kristal garam yang didapat, maka semakin murni
garam itu, dan harga jual yang diperoleh pun semakin mahal.

Harga garam kualitas satu yang berlaku di petani garam adalah Rp 375/kg dan
kualitas dua sebesar Rp 250/kg. Garam kualitas satu (SNI) mesti mengandung
NaCl>95% sedangkan kualitas dua terletak pada rentang 90-95% NaCl dan kualitas
paling rendah mengandung NaCl antara 80-90% dengan harga yang lebih murah.

Saat ini proses produksi garam dengan teknologi konfensional hanya mampu
menghasilkan rendeman garam dengan kandungan NaCl mencapai 80-90% dan
pemanfaatan teknologi sederhana hanya mampu mencapai rendeman NaCl max di
kisaran 94-95%. Jika saja peralatan, teknologi, dan kemampuan petani garam
tersebut ditingkatkan tentu kandungan NaCl yang akan diperoleh dari garam hasil
produksinya akan meningkat di atas 95%. Dengan teknologi purfikasi bertahap
seperti memanfaatkan proses pencucian berulang, penjerap ionik, dan proses
pemampatan (vakum) maka akan dihasilkan garam dengan kandungan NaCl
mencapai 98-99,9% dengan harga yang jauh lebih mahal. Garam dengan tingkat
kemurnian di atas 98% merupakan garam standar internasional dan biasa digunakan
oleh banyak industri manufaktur dalam menunjang kegiatan produksinya.

Pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo NTT akan memberikan


dampak positif bagi peningkatan kualitas SDM melalui pengingkatan aksesibilitas
dan kemudahaan untuk meningkatkan pendidikan bagi para lulusan SMA/SMK di
NTT khususnya di Nagekeo, terutama ditujukan bagi mereka yang secara finansial
kurang mampu. Dengan semakin tingginya jumlah yang bersekolah di perguruan
tinggi, maka nilai APK provinsi NTT (khususnya Nagekeo) diharapkan akan semakin
meningkat. Di sisi lain keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam akan
memfasilitasi penyebaran ilmu dan teknologi pemrosesan garam modern kepada

Halaman | 6
para petani garam konfensional, sehingga secara bertahap akan terus dilakukan
upaya perbaikan metode dan teknik produksi yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan yang ada. Upaya perbaikan berkesinambungan ini pada akhirnya akan
turut meningkatkan kualitas dan nilai jual produk (garam) yang dihasilkan para
petani ini dan pada akhirnya akan turut meningkatkan kesejahteraan para petani
garam. Selain itu keberadaan Akademi Komunitas Teknologi Garam akan
menghasilkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dalam suatu industri pemrosesan garam. Shingga rencana pemerintah
untuk mendirikan sentra-sentra industri garam berbasis teknologi modern akan
terbantu dengan tersedianya SDM yang siap pakai.

Sebagai pioneer pelaksana program Tinggi dalam bidang Teknologi Garam,


Akademi Komunitas Nagekeo menjalin berbagai kerjasama dengan berbagai pihak
untuk menunjang keberlangsungannya melalui MoU (Memorandum of
Understanding) salah satunya adalah dengan PT Cheetham Garam Indonesia dalam
hal bantuan pelaksaan kerja lapangan, pelatihan bersertifikasi vendor, penyediaan
beberapa sarana dan prasarana, dan penyerapan lulusan. Selain itu proses
pembinaan pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam dan operasionalnya
selama 4 tahun pertama akan dibantu dan dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.

Analisis SWOT terhadap seluruh aspek terkait rencana pendirian Akademi


Komunitas Teknologi Garam telah dirumuskan. Hal ini dilakukan untuk
mendapakan strategi yang paling tepat dalam kaitannya dengan rencana
pengembangan Akademi Komunitas Teknologi Garam dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan yang dimiliki untuk menghilangkan berbagai kelemahan maupun
menyiasati ancaman yang ada, selain itu analisis SWOT akan menggambarkan
strategi yang harus dilakukan agar kekuatan yang dimiliki dapat dioptimalkan
dalam menyerap seluruh peluang yang ada. Berikut diperlihatkan analisis SWOT
dimaksud.

Halaman | 7
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Potensi sumber daya alam Sumber pendanaan yang
Nagekeo didukung oleh dimiliki Pemkab. Nagekeo
iklim yang sangat tepat dan sangat terbatas untuk
potensial untuk dijadikan melengkapi saran dan
sebagai zona sentra industri prasarana pembelajaran.
garam (Nagekeo telah Belum ada satupun dosen
masuk sebagai salah satu tetap yang memiliki keahlian
zona Program khusus di teknologi produksi &
Internal Pengembangan Industri pengolahan garam.
Garam Nasional yang Mayoritas dosen tetap yang
dilakukan oleh Kementerian belum memiliki kualifikasi
Perindustrian). akademik S2.
Rasio dosen dengan
mahasiswa sangat Ideal.
Telah ada kemitraan dan
komitmen dari PT
Cheetham Garam Indonesia
(Group Cheetham Salt Ltd.
Australia) dalam hal
Eksternal penyediaan dosen tidak
tetap (keahlian teknologi
garam), dukungan sarana
praktikum, dan menjamin
akan menyerap seluruh
lulusan yang ada.
Peluang (O) Strategi S/O Strategi W/O
Tersedianya dana-dana hibah Mengajukan proposal hibah Akademi Komunitas Teknologi
dari DIKTI untuk kompetisi untuk Garam proaktif memfasilitasi
pengembangan, pembinaan, pengembangan, pembinaan, dan memotivasi dosen untuk
dan peningkatan sarana- dan peningkatan sarana- kesempatan meraih dana Dikti
prasarana perguruan tinggi prasarana. (kompetitif) maupun dana-dana
Adanya kesempatan dosen Peningkatan kapasitas dosen hibah lainnya untuk kebutuhan
mengembangkan diri melalui dan tenaga pendukung pengembangan, pembinaan,
pendidikan, kegiatan melalui pendidikan bergelar dan peningkatan sarana-
penelitian, pengajaran dan (S2) dan pelatihan/kursus. prasarana institusi.
pengabdian pada masyarakat Membangun jaringan Meningkatkan kemampuan dan

Halaman | 8
dari dana Dikti dan sumber kemitraan dengan berbagai kinerja staf pendukung.
lain. pihak. Memanfaatkan kegiatan DIKTI
Kebijakan pemerintah yang Melakukan promosi dan menyangkut pelatihan-
mendorong Perguruan Tinggi sosialisasi kepada seluruh pelatihan Pekerti, AA, dan lain
untuk menghasilkan lulusan kota & kabupaten di sebagainya.
yang berkarakter Indonesia dalam hal
kewirausahaan dan memiliki keberadaan Prodi Teknologi
daya saing. Produksi & Pengolahan
Satu-satunya perguruan tinggi Garam.
di Indonesia yang Meningkatan hubungan
menyelenggarakan Program dengan kementerian
Studi Teknologi Produksi & Perindustrian, Perdagangan,
Pengolahan Garam dan Kelautan & Perikanan.
Ancaman (T) Strategi S/T Strategi W/T
Tingkat kompetisi yang tinggi Meningkatkan kapasitas Optimalisasi potensi SDM
untuk mendapat dana hibah dosen dalam penyusunan yang ada secara terprogram.
pengembangan perguruan proposal hibah kompetisi.. Memberikan penghargaan
tinggi, dana hibah untuk Melakukan sosialisasi atas untuk meningkatkan motivasi
penelitian, pengajaran dan keunggulan pendidikan D2 dosen membuat proposal
pengabdian pada masyarakat. Akademi Komunitas Teknologi bermutu.
Paradigma masyarakat luas Garam kepada masyarakat
bahwa jenjang S1 lebih disertai data empiris (analisis
menjanjikan dan lebih kuantitatif).
bergengsi dibandingkan jenjang
D2.

1.2. Dasar Pemikiran


1. Belum ada satupun pendidikan tinggi, baik itu di tingkat Kabupaten,
Provinsi, maupun di tingkat nasional yang menyelenggarakan Program
Studi D2 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam apakah itu dalam
bentuk vokasi maupun akademik. (http://prodibaru.dikti.go.id/info.php
& http://evaluasi.dikti.go.id/epsbed).

2. Terbatasnya daya produksi garam nasional sebagai dampak dari


terbatasnya kuantitas tenaga ahli, kemampuan pengelolaan, dan

Halaman | 9
pengolahan sumber daya alam air laut sebagai sumber potensi garam
yang ada.
3. Tingginya kebutuhan garam nasional yang sampai saat ini masih belum
dapat dicukupi oleh produksi garam lokal, sehingga setiap tahunnya
Indonesia mesti melakukan import garam. Dari sekitar 3,04 juta ton
kebutuhan garam per tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui
import. Kondisi ini sangat memperihatinkan ditengah kayanya sumber
daya alam dan besarnya luasan pantai Indonesia. Oleh karena itu,
program pemerintah di bawah komando Kementerian Perindustrian telah
melakukan upaya akselerasi swasembada garam melalui penguatan
infrastruktur dan pendalaman roadmap sentra industri garam. Selain itu,
adanya program dari Kementerian dan Kebudayaan melalui program
pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong
upaya percepatan target swasembada tersebut.

Selain ketiga faktor di atas, berbagai masukan dari stakeholders,


Pemerintahan Daerah Kabupaten Nagekeo, tingginya minat siswa SMA/MA
kelas 3, dan tingginya kebutuhan masyarakat atas ketersediaan lulusan
dengan kompetensi prodi tersebut, menyebabkan sudah saatnya Nagekeo
memiliki Akademi Komunitas Teknologi Garam.

1.3. Dasar Penyelenggaraan


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaran Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaran Pendidikan.
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
184/U/2001 tentang Pedoman Program Diploma, Sarjana dan
Pascasarjana.

Halaman | 10
5. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor
108/DIKTI/Kep/2001 Tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan
atau Jurusan.
6. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum PT dan Penilaian Hasil Belajar Mengajar.
7. Keputusan Menteri Nasional RI Nomor 173/U/2001 Tentang Penerimaan
Mahasiswa Baru.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang
Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.

1.4. Tujuan Pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam


Pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT diselaraskan
dengan orientasi dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam hal
swasembada garam, sehingga lulusan yang dihasilkannya dapat:
1. Mengakomodir dan memenuhi kebutuhan tanaga kerja yang terampil dan
kompeten dalam bidang teknologi produksi dan pengolahan garam
melalui penyelenggaraan layanan yang berkualitas untuk menghasilkan
lulusan teknologi produksi dan pengolahan garam dengan kualifikasi
utama: berkualitas, mandiri, kompeten, profesional, beretika, dan
berwawasan lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dalam mengelola kelimpahan sumber daya alam
(garam) dengan bijaksana untuk turut membangun dan memperkuat
perekonomian Nagekeo dan Nusa Tenggara Timur.
3. Menghasilkan IPTEK bidang teknologi garam yang sesuai dengan
dinamika kebutuhan masyarakat.
4. Menghasilkan berbagai kegiatan yang dapat memberikan kontribusi
nyata dalam pembangunan masyarakat madani Kabupaten Nagekeo,
Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Indonesia pada umumnya melalui
kegiatan produksi garam.
5. Mampu mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan profesional.
6. Memberikan kontribusi aktif sebagai upaya swasembada garam nasional

Halaman | 11
7. Mampu menjadikan Nagakeo sebagai pusat pendidikan teknologi
produksi dan pengolahan garam.
8. Menjadikan Nagekeo sebagai salah satu sentra produksi garam nasional.
9. Mampu meningkatkan daya saing bangsa di dunia Internasional dengan
peranan sebagai pengekspor garam.

Di tahun pertama pendiriannya, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -


NTT mengusulkan program studi sebagai berikut:

Tabel 1. Program Studi yang Diusulkan dan Keberadaannya Secara Nasional


JUMLAH PT PENYELENGGARAN DI
PROGRAM STUDI STRATA JENIS PENDIDIKAN
INDONESIA NTT NAGEKEO
Teknologi Produksi & Pengolahan Garam D2 Vokasi - - -
Budidaya Perairan D2 Vokasi - - -
Manajemen Perusahaan D2 Vokasi 3 - -

Program vokasi dikembangkan dengan menganut prinsip sebagai transformasi


untuk menjadikan lulusan sebagai pribadi yang mandiri dengan kepribadian yang
utuh dan didukung oleh kompetensi dan keahlian yang memadai melalui
serangkaian proses yang kualitasnya selalu ditingkatkan. Ketiga program studi
yang diajukan berasal dari tiga rumpun ilmu berbeda: Prodi Teknologi Produksi &
Pengolahan Garam berasal dari Rumpun Ilmu Teknik (kode B), Prodi Budidaya
Perairan berasal dari Rumpul Ilmu Pertanian (D), dan Prodi Manajemen Perusahaan
berasal dari Rumpun Ilmu Ekonomi (F). Dari sisi keilmuan memang ketiga prodi
tersebut berbeda, namun kurikulum telah diformulasikan sedemikian rupa sehingga
terjadi interkoneksi antar prodi dalam besaran 35 sks (43%) dan ketiganya
merupakan satu-kesatuan yang akan menunjang kemajuan bisnis/perusahaan
garam dan bisnis sektor perairan. Teknologi produksi & pengolahan garam
berperan dalam penguatan sektor hulu dan hilir dan manajemen perusahaan
berperan dalam menjaga stabilitas manajemen pengelolaan baik industri hulu
maupun hilir. Demikian halnya pada sektor budidaya perairan.

Program studi yang diusulkan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
telah melalui mekanisme aturan pembukaan prodi yang berlaku sebagaimana
aturan Kepmendiknas No. 234/U/2000. Program studi yang akan dibuka mesti
memenuhi kaidah kebutuhan, kemanfaatan, dan keberlanjutan dengan

Halaman | 12
mempertimbangkan faktor-faktor:(1) Akar keilmuwan yang ada, (2) Ketersediaan
SDM yang relevan, (3) Perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK)
yang berkembang sangat dinamis, (4) Sumber daya lain yang sangat penting untuk
mendukung: fasilitas, pendanaan dan lain sebagainya, (5) Kebutuhan yang
berkembang di masyarakat, dan (6) Peluang pengembangan, terutama terkait
dengan adanya peluang mengisi kekosongan karena belum diisi oleh pendidikan
tinggi sejenis, baik di wilayah lokal, provinsi, maupun nasional. Kebutuhan dan
kemanfaatan program studi dianalisis melalui studi kelayakan yang didalamnya
telah dilakukan kajian oleh tim task force.

Saat ini, Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yang diajukan
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo merupakan satu-satunya di
Indonesia dan belum ada satupun PTN yang menyelenggarakannya. Secara teknis,
aspek penggunaan metodologi dan teknik penguasaan alat yang diajarkan pada
prodi ini sebagian besar mirip dengan teknik industri (40% - 20 sks), teknologi
pangan (24% - 12 sks), kimia analitik (12% - 6 sks), dan lainnya merupakan
hal/kompetensi baru dibidang salt processing. Budidaya Perairan bukan
merupakan prodi baru. Sekitar 4 perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan
vokasional bidang Budidaya Perairan, meliputi: (1) Universitas Negeri Gorontalo
(2) Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia Medan (3) Akademi
Perikanan Bgima Sakti Jepara, dan (4) Akademi Perikanan Yogyakarta. Keempat
PT tersebut menyelenggarakan pendidikan vokasional jenjang D3. Khusus untuk
jenjang D2 baru Akademi Komunitas Teknologi Garam yang akan
menyelenggarakannya. Untuk Prodi Manajemen Perusahaan, Saat ini bentuk
pendidikan vokasional jenjang D2 di Indonesia baru diampu oleh 3 perguruan
tinggi: (1) STIE Kerja Sama Yogyakarta (2) STIE Cakrawala Batam, dan (3) STIE
Prima Visi Samarinda.

1.5. Prospek Minat Mahasiswa

Pada tahun ajaran 2011/2012, total lulusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Nagekeo
mencapai 1.700 orang. Dari total lulusan tersebut, 20% diantaranya atau setara
dengan 340 orang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan lokasi
Halaman | 13
kampus tersebar di wilayah timur bahkan hingga ke Jawa. Jumlah ini diperkirakan
akan meningkat mengingat trend yang terjadi selama 3 tahun berikutnya
menunjukkan pupulasi siswa SMP yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi
SMA/SMK saat ini. Peningkatan jumlah lulusan SMA/SMK di Nagekeo yang
berkeinginan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan tingginya
kesadaran para lulusan bahwa kehidupan yang lebih baik hanya dapat dicapai
dengan perbaikan kualitas pendidikan. Dengan adanya Akademi Komunitas
Teknologi Garam di Nagekeo, diharapkan keberadaannya memberikan alternatif
pilihan bagi masyarakat di sana atas pendidikan vokasional siap kerja dan
diharapkan mampu meningkatkan jumlah usia > 18 tahun yang meneruskan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi), sehingga diharapkan
mampu meningkatkan nilai APK Provinsi NTT dan Kabupaten Nagekeo pada
khususnya.

Mendukung upaya pemerintah dalam hal swasembada garam dan memfasiltasi


yang terjangkau hingga ke pelosok, maka pada tahun ini Dinas Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Nagekeo bekerja sama dengan PT. Cheetham Garam
Indonesia untuk mendirikan Suatu Akademi Komunitas Teknologi Garam. Jumlah
mahasiswa yang akan direkrut dibatasi maksimum sebanyak 120 orang per
tahunnya. Keseratus dua puluh orang calon mahaiswa tersebut akan disebar pada
3 program studi (prodi) yang diusulkan, yaitu 60 orang diserap untuk Prodi
Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam, dan masing-masing 30 orang untuk
Prodi Budidaya Perairan dan Prodi Manajemen Perusahaan, sehingga proyeksi
jumlah mahasiswa selama kurun 5 tahun kedepan adalah sebanyak 600 orang
(Tabel 2). Keberlajutan program secara optimis dikatakan bahwa program yang
ditawarkan akan terus berjalan bahkan akan berkembang. Selain itu ketersediaan
calon mahasiswa dari lulusan SMK dinilai mencukupi (Tabel 3).

Tabel 2. Proyeksi Penerimaan Mahasiswa per Tahun


Penerimaan Mahasiswa per Tahun
Program Studi Total*
2012 2013 2014 2015 2016
Teknologi Produksi & Pengolahan Garam (D2) 60 60 60 60 60 300
Budidaya Perairan (D2) 30 30 30 30 30 150
Manajemen Perusahaan (D2) 30 30 30 30 30 150
Total 120 120 120 120 120 600
* Memperhitungkan mahasiswa yang telah lulus

Halaman | 14
Tabel 3. Daftar SMK di Wilayah Nagekeo dan Sekitarnya
JUMLAH TOTAL SISWA
NO NAMA SMK ALAMAT SMK PROGRAM KEAHLIAN/KOMPETENSI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1 SMKN 3 Ekoade Kab. Ende (29 km dari Nagekeo - 1 jam 1. Nautika Perikanan Laut
338
perjalanan) 2. Penangkapan Ikan
2 SMKN Lokosambi Kab. Ngada (25 km dari Nagekeo - 45 menit 1. Budidaya perairan
540
perjalanan) 2. Penangkapan Ikan
3 SMKN 1 AESESA Jln Raya Mbay-Maumere ,Desa Aeramo, Kec. 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Aesesa, Kab. Nagekeo 2. Agribisnis Ternak Ruminansia
178 195 204
3. Agribisnis Ternak Unggas
4. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
4 SMKN 1 AESESA SELATAN Malaboa, Desa Renduwawo, Kec. Aesesa 20 37 53 1. Agribisnis Ternak Ruminansia
Selatan, Jln. Aemali- Danga, Kab. Nagekeo
5 SMK SWASTA KATOLIK ST. ISIDORUS BOAWAE Jln. Boawae-Soa, RT 24, Lingkungan III, Kel. 28 38 47 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Natanage, Kec. Boawae, Kab. Nagekeo 24 29 71 2. Agribisnis Ternak Unggas
37 38 58 3. Agribisnis Ternak Ruminansia
580 630 726
TOTAL SISWA
1.935

Halaman | 15
BAB II

RANCANGAN DAN MANAJEMEN


AKADEMIK

2.1 VISI, MISI DAN TUJUAN INSTITUSI

Visi Akademi
Menjadi perguruan tinggi unggul dan berkualitas dalam teknologi garam dan
budiaya perairan yang ditunjang oleh kemampuan manajerial dan berkarakter
kewirausahaan dengan lulusan yang profesional dan kompeten sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk menunjang usaha nasional swasembada garam.

Halaman | 16
Misi Akademi
1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi
garam, budidaya perairan, dan manajemen perusahaan.
2. Menghasilkan IPTEK dalam teknologi garam, budidaya perairan, dan manajemen
perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang teknologi garam, budidaya perairan,
dan manajemen perusahaan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Akademi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan,


dan memiliki daya saing tinggi.
2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang teknologi garam, budidaya
perairan, dan manajemen perusahaan.
3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan
sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma
perguruan tinggi.
4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Sasaran Akademi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui


strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:
pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi mutakhir.
3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 3
penelitian per tahun pada 2014.
4. Meningkatkan daya analisis dan kemampuan ilmiah tenaga pendidik melalui
strategi: melakukan publikasi penelitian minimal 1 publikasi per tahun pada
2014.
Halaman | 17
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui
strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga
mencapai 1.500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek
pada 2016.
6. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi:
Pendidikan bergelar (S2) bagi dosen minimal 1 beasiswa S2 per tahun dan
pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam
kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.
7. Membangun sinergi dengan para stakeholders melalui strategi: Pelaksanaan
kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui dana-dana
hibah independen dan/atau dana hibah yang bersumber dari stakeholders.
8. Memperluas jejaring dengan para stakeholders melalui strategi: Peningkatan
jumlah kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat yang melibatkan 4 stakeholders pada 2016.

Tahapan perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran Akademi Komunitas Teknologi
Garam dilakukan melalui serangkaian proses yang dikelompokkan dalam 4 (empat)
kegiatan yang saling berhubungan. Keempat kegiatan tersebut meliputi:
(1) Analisis Evaluasi Diri Institusi oleh Tim yang di dalamnya beranggotakan para
calon pejabat struktural mulai dari unit terendah (ketua program studi), unit
pendukung (kepala laboratorium, kepala perpustakaan, kepala Pusat Penelitian &
Pengabdian pada Masyarakat, P3M) hingga calon pejabat struktural di tingkat
institusi. Hasil Analisis Evaluasi Diri menjadi parameter dalam merumuskan dan
mengkaji ulang tujuan dan sasaran tahunan dengan mempertimbangkan berbagai
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dilengkapi pula dengan analisis
forecasting untuk memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa
yang akan datang seperti proyeksi penambahan mahasiswa, proyeksi kebutuhan
sarana & prasarana, perkembangan keilmuan, proyeksi kebutuhan masyarakat,
pengaruh kebudayaan & teknologi, dan kebijakan pemerintah. Hasil pemutakhiran
evaluasi diri ini kedepannya dibahas di tingkat Senat Akademik. Khusus untuk visi
dan misi institusi, pemutakhiran dilakukan setiap 25 tahun sekali. (2) Pemutakhiran
dan perumusan butir-butir yang akan menjadi calon visi institusi beserta
turunannya (misi), perumusan tujuan, sasaran, dan strategi pencapaiannya

Halaman | 18
dilakukan apabila masa berlaku visi dan misi telah mencapai batasnya (25 tahun).
Berbagai butir yang diusulkan ini selanjutnya dikaji dan dibahas lebih lanjut
melalui workshop yang melibatkan , tenaga ahli sejawat, stakeholders, perwakilan
mahasiswa, dan perwakilan lulusan hingga diperoleh rumusan visi dan misi yang
lebih konkret dan sederhana dengan tetap mengedepankan aspek realita,
futuristik, cita-cita, dan bersifat memotivasi seluruh pemangku kepentingan.
Setelah visi dan misi hasil perumusan disetujui bersama, maka proses pembahasan
kembali dilakukan secara intensif di tingkat senat untuk lebih mendetilkan
strategi-strategi yang akan dicapai. Strategi pencapaian tersebut disusun
bertingkat dalam periode waktu tertentu dan olehkarenanya perumusan tujuan
dan sasaran per periode dirumuskan pada tahap ini. Perumusan visi, misi, tujuan
dan sasaran jangka panjang dilakukan secara berjenjang dengan periode masa
berlaku sepanjang 25 tahun kedepan, memuat seluruh aspek dan pemangku
kepentingan di Institusi, dan dituangkan dalam Dokumen Rencana Induk
Pengembangan (RIP) Institusi. Secara terpisah: tujuan, sasaran, dan strategi
rencana pencapaian dirinci per lima tahun dan dituangkan dalam Dokumen
Rencana Strategis (Renstra) Institusi. Rencana Strategis lima tahunan ini yang
secara simultan dan menyeluruh didetugas akhirkan dan didetilkan dalam bentuk
Rencana Operasional (Renop) tahunan Institusi. Renop Institusi itu sendiri
sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai Renop yang ada di tingkat
bawahnya seperti Renop Program Studi, P3M, dan seterusnya. Renop yang
dirumuskan di tingkat bawah sebenarnya merupakan detugas akhir dan terjemahan
dari Rencana Strategis lima tahunan yang telah dirumuskan sebelumnya di tingkat
institusi. (3) Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan selanjutnya
disyahkan oleh Senat Akademik yang telah dibentuk. (4) Tahapan terakhir adalah
sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran oleh direktur kepada seluruh sivitas
akademika melalui berbagai media komunikasi yang tersedia. Tahap sosialisasi
dilakukan tidak sebatas hanya pada penyampaian visi, misi, tujuan, dan sasaran
yang telah ditetapkan namun disertai pula dengan penjelasannya untuk
menghindari adanya kesalahan interpretasi dan menjamin pemahaman yang
menyeluruh terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah digariskan. Pola
sosialisasi dilakukan melalui dua model pendekatan: (1) Sosialisasi terfokus,
sistematis, dan terinci kepada pejabat struktural yang dilakukan bersamaan

Halaman | 19
dengan kegiatan penyusunan Rencana Operasional/Program Kerja dan Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan, dan (2) Sosialisasi secara general/umum kepada
seluruh sivitas akademika dalam acara tahunan Keakraban Sivitas akademika
program penerimaan mahasiswa baru.

2.2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


PROGRAM STUDI

Visi dan Misi program studi merupakan turunan dari visi dan misi institusi yang
telah dirumuskan sebelumnya. Visi tersebut harus searah dan mendukung
tercapainya visi institusi. Visi program studi mengandung makna yang dicita-
citakan oleh program studi untuk dapat diwujudkan pada waktu tertentu. Visi
tersebut merupakan sebuah pernyataan yang berorientasi ke depan dan hanya akan
tercapai apabila seluruh komponen pemangku kepentingan bekerjasama,
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, melaksanakan fungsinya dengan benar,
dan menjalankan programnya secara terarah. Program yang dilaksanakan secara
terarah bermakna bahwa seluruh program yang telah digariskan merupakan hasil
penjabaran visi ke dalam bentuk yang lebih konkret dan mudah dipahami oleh
satuan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, penjabaran atas visi dituangkan
sepenuhnya dalam misi dengan menjunjung kaidah tridharma perguruan tinggi.
Misi tersebut selanjutnya diterjemahkan menjadi tujuan dan dijabarkan secara
detil ke dalam bentuk program kerja yang pencapaiannya dapat diukur secara
kuantitatif. Penentuan program kerja yang akan dijalankan beserta seluruh
strateginya harus mengarah pada sasaran. Ilustrasi atas keterkaitan visi, misi,
tujuan, dan sasaran dapat dilihat sebagai berikut:

Halaman | 20
Gambar 4. Skema perumusan dan keterkaitan visi, misi, tujuan, dan sasaran

2.2.1 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam

Visi Program Studi

Menjadi program studi unggul dan berkualitas dalam teknologi produksi dan
pengolahan garam yang berkarakter kewirausahaan.

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi


produksi dan pengolahan garam.
2. Menghasilkan IPTEK dalam teknologi produksi dan pengolahan garam yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang teknologi produksi dan pengolahan
garam dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Halaman | 21
Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan,


dan memiliki daya saing tinggi.
2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang teknologi produksi dan pengolahan
garam.
3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan
sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma
perguruan tinggi.
4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui


strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:
pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi mutakhir.
3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1
penelitian per tahun pada 2014.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui
strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga
mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek
pada 2016.
5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi:
pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam
kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.
6. Membangun sinergi dengan para stakeholders melalui strategi: Pelaksanaan
kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui dana-dana
hibah independen dan/atau dana hibah yang bersumber dari stakeholders.

Halaman | 22
2.2.2 Budidaya Perairan

Visi Program Studi

Menjadi program studi budidaya perairan yang unggul, berkualitas, dan


berkarakter kewirausahaan.

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam bidang budidaya


perairan.
2. Menghasilkan IPTEK dalam budidaya perairan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang budidaya perairan dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan,


dan memiliki daya saing tinggi.
2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang budidaya perairan.
3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan
sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma
perguruan tinggi.
4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Halaman | 23
Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui


strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:
pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi mutakhir.
3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1
penelitian per tahun pada 2014.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui
strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga
mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek
pada 2016.
5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi:
pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam
kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.
6. Membangun sinergi dengan para stakeholders melalui strategi: Pelaksanaan
kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui dana-dana
hibah independen dan/atau dana hibah yang bersumber dari stakeholders.

Halaman | 24
2.2.1 Manajemen Perusahaan

Visi Program Studi

Menjadi program studi manajemen perusahaan yang unggul, berkualitas, dan


berkarakter kewirausahaan.

Misi Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang profesional dan kompeten dalam manajemen


perusahaan guna menunjang keberlangsungan industri garam dan industri
budidaya perairan.
2. Menghasilkan IPTEK dalam manajemen perusahaan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan layanan dalam bidang manajemen perusahaan dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Program Studi

1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten, berkarakter kewirausahaan,


dan memiliki daya saing tinggi.
2. Menghasilkan penelitian mutakhir di bidang manajemen perusahaan.
3. Tersediannya sarana dan prasarana pendidikan dengan kecukupan dukungan
sumber daya manusia yang kompeten untuk menjamin terlaksananya tridharma
perguruan tinggi.
4. Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan para stakeholders.

Halaman | 25
Sasaran Program Studi

1. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter kewirausahaan melalui


strategi: Perumusan dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, tenaga ahli, dan stakeholders.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi melalui strategi:
pemenuhan saran dan prasarana praktek yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi mutakhir.
3. Melaksanakan penelitian mutakhir melalui strategi: dihasilkannya minimal 1
penelitian per tahun pada 2014.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan melalui
strategi: Peningkatan aksesibilitas bahan ajar/koleksi perpustakaan hingga
mencapai 500 judul buku dan melengkapi 100% ketersediaan sarana praktek
pada 2016.
5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan melalui strategi:
pelatihan non degree bagi tenaga pendidik maupun kependidikan dalam
kaitannya dengan peningkatan kompetensi dan layanan pendidikan.
6. Membangun sinergi dengan para stakeholders melalui strategi: Pelaksanaan
kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat melalui dana-dana
hibah independen dan/atau dana hibah yang bersumber dari stakeholders.

Halaman | 26
2.3 KURIKULUM PROGRAM STUDI

Kurikulum yang telah disusun dikaji dan dirumuskan ulang berdasarkan masukan
dari tim kajian kurikulum internal dan beberapa melibatkan praktisi dan tenaga
ahli dari luar. Penyusunan kurikulum tersebut mengacu pada rambu-rambu yang
tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No. 045/U/2002,
Sisdiknas N.o 20/2003 dan PP No. 19/2005. Kurikulum tersebut berisi perencanaan
proses pembelajaran yang akan diterapkan di Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT dengan tujuan utama agar mahasiswa yang dihasilkan mampu
menjadi lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut
mencakup profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan
kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, proses
penyampaian/pembelajaran, dan evaluasinya. Kurikulum tersebut dirancang agar
lulusan memiliki kemampuan dasar yang kuat dalam bidang keilmuannya masing-
masing dengan mempertimbangkan segala bentuk perubahan dan perkembangan
baik di skala lokal maupun global yang berkenaan dengan prodi tersebut, tuntutan
pengguna lulusan (stakeholders), maupun tuntutan masyarakat secara umum. Hal-
hal tersebut merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan dalam proses
penyusunan kurikulum.

Pendekatan desain kurikulum diformulasikan sedemikian rupa sehingga


mencerminkan pengembangan kepribadian, keilmuan & keterampilan, keahlian &
perilaku berkarya, dan pembekalan kehidupan bermasyarakat melalui teknik
perkuliahan di kelas, praktikum, program bimbingan dan penyuluhan, lokakarya,
dan kuliah kerja nyata. Berikut diperlihatkan kurikulum untuk setiap program
studi yang diusulkan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.

Halaman | 27
2.3.1 Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam


mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000,
SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada
SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi.
Dengan mengacu pada pernyataan tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan
dalam bab ini adalah sebuah pedoman yang berisi perencanaan proses
pembelajaran sampai mahasiswa menjadi lulusan yang memiliki kompetensi
tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang
dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan
satuan kredit semester, dan proses penyampaian pembelajarannya serta
evaluasinya.

Program yang diajukan adalah Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan
Garam. Prodi yang diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi
scientific vision namun juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu
informasi tentang kebutuhan dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam merancang kurikulumnya
dengan harapan lulusannya dapat bekerja mandiri, penuh tanggung jawab dan
berkarya menjadi tenaga yang profesional.

Halaman | 28
Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan
dapat berperan di masyarakat sebagai:
1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Pengolahan Garam.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka
pengembangan program Teknologi Garam.
3. Pengelola sentra usaha Garam kecil menengah dan Wirausaha.

Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam diharapkan


dapat memiliki kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi
lainnya dalam menjalankan peran yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam
diharapkan dapat menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di
dalam mengelola dan mengembangkan Teknologi Garam. Guna menunjang
penguasaan pengelolaan Teknologi Garam, lulusan harus juga mempunyai
kemampuan menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait dengan proses dan
manajemen Teknologi Garam. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu:

Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.

Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi produksi dan pengolahan garam.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.

Halaman | 29
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan
pengembangan teknologi garam masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
pengembangan teknologi garam.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas melalui sentuhan
teknologi produksi dan pengolahan garam modern.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai


berikut:
1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur.
2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli
dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata
kuliah KB pada kurikulum tahun 2002, terdiri dari Mata kuliah KB wajib dan
MKB pilihan. Semua bahan kuliah dalam kelompok Mata KB dapat digunakan
oleh mahasiswa sebagai matakuliah pendukung tugas akhir.

Halaman | 30
4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.

Dalam kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang dipentingkan adalah


ketercapaian kelima elemen kompetensinya tersebut. Bila dipetakan elemen
kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya


ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui

pemanfaatan teknologi produksi dan
pengolahan garam.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.
4. Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
5. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
teknologi garam masa depan.
6. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi garam.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian
MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya
MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya
MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Halaman | 31
Distribusi Kompetensi

Kompetensi utama lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan


Garam yaitu memiliki kemampuan dalam mengajar, mengelola dan
mengembangkan Teknologi Garam secara profesional, penuh ketekunan dan
kegigihan dalam konteks yang berkelanjutan serta memanfaatkan sebesar-besarnya
kontribusi sumberdaya manusia, informasi, dan sumberdaya pendukung lainnya
dengan memegang teguh etika keprofesian yang berlaku. Kompetensi tahunan
dapat diuraikan sebagaimana tercantum pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian


Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
I Kemampuan menerapkan cara Agama, Bahasa Indonesia,
berproduksi yang baik dan benar Bahasa Inggris 1, Aplikasi
dengan menerapkan metode, teknik Komputer, Kimia Anorganik,
pengolahan, dan penggunaan instumen Pengantar Teknologi Industri
modern dalam menunjang efektivitas Garam, Teknik Eksplorasi
produksi garam yang ditunjang dengan dan Konservasi Material,
jiwa kewirausahaan. Enterpreneurship 1, Bahasa
Inggris 2, Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan, Teknik
Produksi dan Pengolahan
Garam, Teknik Purifikasi
Garam, Teknik Operasi Mesin
dan Peralatan, Teknik
Pengemasan dan
Penyimpanan,
Enterpreneurship 2.
II Kemampuan menerapkan metode Teknik Instrumentasi Analisis
analisis, efisiensi sistem produksi, dan Kuantitatif Garam,
evaluasinya yang berwawasan Teknik Analisis Mikrobiologi,
lingkungan. HACCP (Hazard Analytical
Crytical Control Point),
PPIC (Production Planning
and Inventory Control),
SCM (Supply Chain
Management),
K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja),
Teknik Pengolahan Limbah,
GMP (Good Manufacturing
Practice) dan Audit

Halaman | 32
Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
Kelayakan Mutu, ERP
(Enterprise Resource
Planning), Evaluasi Usaha
Produksi Garam, Etika
Profesi, Magang, Seminar,
Tugas Akhir.

Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Teknik Produksi garam
C. Teknik Pengolahan garam
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus

Tabel 6. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian


BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui

pemanfaatan teknologi produksi dan
pengolahan garam.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.
4. Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
5. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
teknologi garam masa depan.
6. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi garam.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.

Halaman | 33
Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 7. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya


A. Pengembangan Kepribadian 4,9%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU211 Agama 2 2 0
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0
Jumlah SKS 4 4 0

B. Berkehidupan Bermasyarakat 9,8%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0
2 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2
3 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2
Jumlah SKS 8 4 4

C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 PPG215 Kimia Anorganik 3 1 2
2 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0
3 PPG217 Teknik Eksplorasi dan Konservasi Material 3 1 2
4 PPG223 Teknik Produksi dan Pengolahan Garam 3 1 2
5 PPG224 Teknik Purifikasi Garam 3 1 2
6 PPG225 Teknik Operasi Mesin dan Peralatan 3 1 2
7 PPG226 Teknik Pengemasan dan Penyimpanan 3 1 2
8 PPG231 Teknik Instrumentasi Analisis Kuantitatif Garam 3 1 2
9 PPG232 Teknik Analisis Mikrobiologi 3 1 2
10 PPG233 HACCP (Hazard Analytical Crytical Control Point) 3 1 2
11 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control) 3 1 2
12 PPG235 SCM (Supply Chain Management) 3 1 2
13 PPG241 GMP (Good Manufacturing Practice) dan Audit 3 1 2
Kelayakan Mutu
14 PPG236 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 3 1 2
15 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2
16 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2
17 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning) 3 3 0
Jumlah SKS 50 20 30

D. Prilaku Berkarya 4,9%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0
2 MKU244 Etika Profesi 2 1 1
Jumlah SKS 4 3 1

Halaman | 34
E. Keahlian Berkarya 19,5%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1
2 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3
3 MKU245 Magang 6 0 6
4 MKU246 Seminar 1 0 1
5 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4
Jumlah SKS 16 1 15

TOTAL SKS 82 32 50
39% 61%

Tabel 8. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester

SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 PPG215 Kimia Anorganik 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 PPG217 Teknik Eksplorasi dan Konservasi Material 3 1 2 PT. Cheetham Garam Indonesia
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9

SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 PPG223 Teknik Produksi dan Pengolahan Garam 3 1 2 Parulian, S.Tp
4 PPG224 Teknik Purifikasi Garam 3 1 2 Wilhelmina E Besituba, S.Si
5 PPG225 Teknik Operasi Mesin dan Peralatan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
6 PPG226 Teknik Pengemasan dan Penyimpanan 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 7 13

SEMESTER III Dosen


No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 PPG231 Teknik Instrumentasi Analisis Kuantitatif Garam 3 1 2 Ramdan Hidayat, M.Si
2 PPG232 Teknik Analisis Mikrobiologi 3 1 2 Elias Tae, S.Pi
3 PPG233 HACCP (Hazard Analytical Crytical Control Point ) 3 1 2 Emerentiana Gowa, S.Pd
4 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control ) 3 1 2 Parulian, S.Tp
5 PPG235 SCM (Supply Chain Management ) 3 1 2 Elias Tae, S.Pi
6 PPG236 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
7 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
Jumlah 21 7 14

Halaman | 35
SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 PPG241 GMP (Good Manufacturing Practice ) dan Audit 3 1 2 Dr. Felix Rebhung
Kelayakan Mutu
2 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning ) 3 3 0 Ramdan Hidayat, M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Emerentiana Gowa, S.Pd
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Parulian, S.Tp
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Parulian, S.Tp
Jumlah 21 7 14

JUMLAH TOTAL SKS 82 32 50


39% 61%

Proses Pembelajaran dan Evaluasinya

Proses pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Student


Centered Learning yang menggunakan metode:
1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Studi Kasus
4. Contextual Learning
5. Problem Based Learning
6. Project Based Learning.

Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.

Halaman | 36
2.3.2 Prodi Budidaya Perairan

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Budidaya Perairan mengacu pada rambu-


rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000, SK Mendiknas No.
045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada SK Mendiknas No.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi. Dengan mengacu pada pernyataan
tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan dalam bab ini adalah sebuah
pedoman yang berisi perencanaan proses pembelajaran sampai mahasiswa menjadi
lulusan yang memiliki kompetensi tertentu. Perencanaan tersebut mencakup
profil lulusan, kompetensi yang dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan
kedalamannya yang ditunjukkan dengan satuan kredit semester, dan proses
penyampaian pembelajarannya serta evaluasinya.

Program yang diajukan adalah Program Studi Budidaya Perairan. Prodi yang
diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi scientific vision namun
juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu informasi tentang kebutuhan
dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Program Studi Budidaya Perairan
merancang kurikulumnya dengan harapan lulusannya dapat bekerja mandiri, penuh
tanggung jawab dan berkarya menjadi tenaga yang profesional.

Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Budidaya Perairan diharapkan dapat berperan di
masyarakat sebagai:
1. Supervisor/Operator bagian Produksi pada Perusahaan Budidaya Perairan.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan dalam rangka
pengembangan program budidaya perairan.
3. Pengelola budidaya perairan kecil menengah dan Wirausaha.

Halaman | 37
Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Budidaya Perairan diharapkan dapat memiliki kompetensi


utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya dalam menjalankan peran
yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Budidaya Perairan diharapkan dapat


menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di dalam mengelola
dan mengembangkan teknologi pada budidaya perairan. Selain itu lulusan harus
juga mempunyai kemampuan menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait dengan
proses dan manajemen budidaya. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
lulusan Program Studi Budidaya Perairan yaitu:

Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri
budidaya perairan modern.

Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan teknologi budidaya.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan
pengembangan budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
pengembangan teknologi budidaya.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka memajukan usaha budidaya perairan.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

Halaman | 38
Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai


berikut:
1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur.
2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli
dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata
kuliah KB pada kurikulum tahun 2002, terdiri dari Mata kuliah KB wajib dan
MKB pilihan. Semua bahan kuliah dalam kelompok Mata KB dapat digunakan
oleh mahasiswa sebagai matakuliah pendukung tugas akhir.
4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.
Dalam kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang dipentingkan adalah
ketercapaian kelima elemen kompetensinya tersebut. Bila dipetakan elemen
kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.

Halaman | 39
Tabel 9. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya
ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri budidaya
perairan modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan teknologi budidaya.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang
berwawasan lingkungan.
Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi budidaya.

Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka memajukan usaha budidaya perairan.
6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian
MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya
MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya
MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Distribusi Kompetensi

Kompetensi utama lulusan Program Studi Budidaya Perairan yaitu memiliki


kemampuan dalam mengelola dan mengembangkan budidaya perairan secara
profesional, penuh ketekunan dan kegigihan dalam konteks yang berkelanjutan
serta memanfaatkan sebesar-besarnya kontribusi sumberdaya manusia, informasi,
dan sumberdaya pendukung lainnya dengan memegang teguh etika keprofesian
yang berlaku. Kompetensi tahunan dapat diuraikan sebagaimana tercantum pada
Tabel 10.

Halaman | 40
Tabel 10. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian
Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
I Kemampuan menerapkan cara berpikir Agama, Bahasa Indonesia,
analitis dan memahami dasar-dasar Bahasa Inggris 1, Aplikasi
budidaya perairan yang ditunjang Komputer, Kimia Anorganik,
dengan jiwa kewirausahaan. Pengantar Teknologi Industri
Garam, Keselamatan Kerja
Laboratorium &
Pengetahuan Bahan,
Enterpreneurship 1, Bahasa
Inggris 2, Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan,
Pengoperasian &
Pemeliharaan Alat, Kimia
Analitik, Kimia Fisik, Teknik
Isolasi & Purifikasi Material,
Enterpreneurship 2.
II Kemampuan menerapkan metode dan Teknik Instrumentasi Analisis
teknik budidaya perairan yang benar Kuantitatif Garam, Teknik
dilandasi wawasan lingkungan. Analisis Mikrobiologi,
HACCP, Sistem Dokumentasi
Hasil Analisis, GLP (Good
Laboratory Practice),
Statistika, Kimia Lingkungan,
Standardisasi & Manajemen
Mutu, ERP (Enterprise
Resource Planning), Evaluasi
Usaha Produksi Garam, Etika
Profesi, Magang, Seminar,
Tugas Akhir.

Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Dasar-dasar Budidaya Perairan
C. Teknik Budidaya Perairan
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus

Halaman | 41
Tabel 11. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian
BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri budidaya
perairan modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan teknologi budidaya.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang
berwawasan lingkungan.
Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi budidaya perairan.
4. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi tantangan pengembangan
budidaya perairan masa depan.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi pengembangan
teknologi budidaya.

Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka memajukan usaha budidaya perairan.
6. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.

Halaman | 42
Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 12. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya


A. Pengembangan Kepribadian 4,9%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU211 Agama 2 2 0
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0
Jumlah SKS 4 4 0

B. Berkehidupan Bermasyarakat 9,8%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0
2 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2
3 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2
Jumlah SKS 8 4 4

C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 BDP215 Biologi Umum 3 1 2
2 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0
3 BDP217 Dasar-Dasar Aquakultur 3 1 2
4 BDP223 Ichtyologi 3 1 2
5 BDP224 Nutrisi Ikan 3 1 2
6 BDP225 Teknologi Hasil Perairan 3 1 2
7 BDP226 Manajemen Kualitas Air & Marikultur 3 1 2
8 BDP231 Teknologi Pembuatan & Pemberian Pakan Ikan 3 1 2
9 BDP232 Penyakit & Parasit Organisme Aquatik 3 1 2
10 BDP233 Engineering Aquakultur 3 1 2
11 BDP234 Manajemen Kesehatan Aquakultur 3 1 2
12 BDP235 Ikan Hias & Aquascap 3 1 2
13 BDP236 Pilihan (Budidaya Udang/Rmpt Laut/Lele/Ikan Hias) 3 1 2
14 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2
15 BDP241 Tataguna Lahan & Air 3 1 2
16 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2
17 BDP242 Handling & Pemasaran Hasil Budidaya Perairan 3 3 0
Jumlah SKS 50 20 30

D. Prilaku Berkarya 4,9%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0
2 MKU244 Etika Profesi 2 1 1
Jumlah SKS 4 3 1

Halaman | 43
E. Keahlian Berkarya 19,5%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1
2 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3
3 MKU245 Magang 6 0 6
4 MKU246 Seminar 1 0 1
5 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4
Jumlah SKS 16 1 15

TOTAL SKS 82 32 50
39% 61%

Tabel 13. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester

SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 BDP215 Biologi Umum 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 BDP217 Dasar-Dasar Aquakultur 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9

SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 BDP223 Ichtyologi 3 1 2 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si
4 BDP224 Nutrisi Ikan 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si
5 BDP225 Teknologi Hasil Perairan 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si
6 BDP226 Manajemen Kualitas Air & Marikultur 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 7 13

SEMESTER III Dosen


No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 BDP231 Teknologi Pembuatan & Pemberian Pakan Ikan 3 1 2 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si
2 BDP232 Penyakit & Parasit Organisme Aquatik 3 1 2 Elias Tae, S.Pi
3 BDP233 Engineering Aquakultur 3 1 2 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si
4 BDP234 Manajemen Kesehatan Aquakultur 3 1 2 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si
5 BDP235 Ikan Hias & Aquascap 3 1 2 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si
6 BDP236 Pilihan (Budidaya Udang/Rmpt Laut/Lele/Ikan Hias) 3 1 2 Tim
7 PPG237 Teknik Pengolahan Limbah 3 1 2 Wolfgang Lena, M.Si
Jumlah 21 7 14

Halaman | 44
SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 BDP241 Tataguna Lahan & Air 3 1 2 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
2 BDP242 Handling & Pemasaran Hasil Budidaya Perairan 3 3 0 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Elias Tae, S.Pi
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Elias Tae, S.Pi
Jumlah 21 7 14

JUMLAH TOTAL SKS 82 32 50


39% 61%

Proses Pembelajaran dan Evaluasinya

Proses pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Student


Centered Learning yang menggunakan metode:
1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Studi Kasus
4. Contextual Learning
5. Problem Based Learning
6. Project Based Learning.

Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.

Halaman | 45
2.3.3 Prodi Manajemen Perusahaan

Kualifikasi Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam


mengacu pada rambu-rambu yang tercantum pada SK Mendiknas No. 232/U/2000,
SK Mendiknas No. 045/U/2002, Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 19/2005. Pada
SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mengajar dinyatakan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pendidikan tinggi.
Dengan mengacu pada pernyataan tersebut, maka kurikulum yang akan diuraikan
dalam bab ini adalah sebuah pedoman yang berisi perencanaan proses
pembelajaran sampai mahasiswa menjadi lulusan yang memiliki kompetensi
tertentu. Perencanaan tersebut mencakup profil lulusan, kompetensi yang
dimiliki, bahan kajian, mata kuliah dan kedalamannya yang ditunjukkan dengan
satuan kredit semester, dan proses penyampaian pembelajarannya serta
evaluasinya.

Program yang diajukan adalah Program Studi Manajemen Perusahaan. Prodi yang
diajukan ini dirancang tidak hanya memperhatikan dari sisi scientific vision namun
juga mempertimbangkan aspek market signals, yaitu informasi tentang kebutuhan
dari dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Program Studi Teknologi Produksi
dan Pengolahan Garam merancang kurikulumnya dengan harapan lulusannya dapat
bekerja mandiri, penuh tanggung jawab dan berkarya menjadi tenaga yang
profesional.

Halaman | 46
Profil Lulusan
Lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan diharapkan dapat berperan di
masyarakat sebagai:
1. Staf pada Perusahaan/Industri Garam dengan kemampuan manajemen yang
tinggi.
2. Tenaga terampil yang dapat memberikan pelatihan sistem manajerial sebagai
bagian dari upaya mewujudkan perusahaan yang efisien.
3. Pengelola sentra usaha Garam kecil menengah dan Wirausaha.

Kompetensi Lulusan

Lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan diharapkan dapat memiliki


kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya dalam
menjalankan peran yang dipilih di kehidupan bermasyarakat.

Secara umum lulusan Program Studi D2 Manajemen Perusahaan diharapkan dapat


menjadi ahli madya yang unggul dan memiliki kemampuan di dalam mengelola
unit usaha garam (office). Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan
Program Studi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam yaitu:

Kompetensi Utama:
1. Mampu bekerja secara profesional dan inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.

Kompetensi Pendukung:
1. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan melalui pemanfaatan ilmu manajemen.
2. Memiliki pemahaman etika profesi yang berwawasan lingkungan.
3. Mampu mengidentifikasi resiko dan mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.

Halaman | 47
4. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat melalui strategi manajemen perusahaan
yang efektif dan efisien.
5. Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi dan memberikan solusi bagi
kesalahan yang terjadi akibat sistem manajemen yang tidak tepat.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi efektif dengan pemangku kepentingan
dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan pekerja melalui pendekatan
tata kelola manajemen yang baik dan benar.
7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi keunggulan lokal.

Kompetensi Lainnya:
1. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi.
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing.

Elemen Kompetensi

Elemen Kompetensi berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah sebagai


berikut:
1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur.
2) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli
dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata
kuliah KB pada kurikulum tahun 2002, terdiri dari Mata kuliah KB wajib dan
MKB pilihan. Semua bahan kuliah dalam kelompok Mata KB dapat digunakan
oleh mahasiswa sebagai matakuliah pendukung tugas akhir.

Halaman | 48
4) Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap
dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.

Dalam kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang dipentingkan adalah


ketercapaian kelima elemen kompetensinya tersebut. Bila dipetakan elemen
kompetensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Kaitan Kompetensi dengan Elemennya


ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan ilmu manajemen.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.
4. Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
5. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat melalui
strategi manajemen perusahaan yang efektif
dan efisien.
Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi kesalahan yang
terjadi akibat sistem manajemen yang tidak
tepat.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan
pekerja melalui pendekatan tata kelola
manajemen yang baik dan benar.
Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
keunggulan lokal.

Halaman | 49
ELEMEN KOMPETENSI
NO RUMUSAN KOMPETENSI
MPK MKK MKB MPB MBB
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.
MPK = Matakuliah Pengembangan Kepribadian
MKK = Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB = Matakuliah Keahlian Berkarya
MPB = Matakuliah Prilaku Berkarya
MBB = Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Distribusi Kompetensi

Kompetensi utama lulusan Program Studi Manajemen Perusahaan yaitu memiliki


kemampuan dalam mengajar, mengelola dan mengembangkan pengetahuannya
dibidang manajemen untuk mendukung ketercapaiaan efisiensi produksi dan
perusahaan secara profesional, penuh ketekunan dan kegigihan dalam konteks
yang berkelanjutan serta memanfaatkan sebesar-besarnya kontribusi sumberdaya
manusia, informasi, dan sumberdaya pendukung lainnya dengan memegang teguh
etika keprofesian yang berlaku. Kompetensi tahunan dapat diuraikan sebagaimana
tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Distribusi kompetensi tahunan dan objek kajian


Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
I Kemampuan mengelola dan HCB (Human Character &
menerapkan sistem manajemen Behavior), Bahasa Indonesia,
terpadu (perusahaan, keuangan, Bahasa Inggris 1, Aplikasi
produksi, pemasaran) untuk Komputer, Pengantar
ketercapaian efisiensi produksi dan Akuntansi & Bisnis,
perusahaan yang ditunjang dengan Pengantar Teknologi Industri
jiwa kewirausahaan. Garam, Manajemen
Perusahaan Garam,
Enterpreneurship 1, Bahasa
Inggris 2, Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan, Ekonomi
Mikro Makro, Manajemen
Pemasaran, Manajemen
Keuangan, Manajemen
Produksi, Enterpreneurship
2.
II Kemampuan melakukan evaluasi bisnis Penganggaran Perusahaan,
Halaman | 50
Tahun Kompetensi mahasiswa Objek kajian
ke-
proses dan menggunakan perangkat Manajemen Investasi,
sistem informasi manajemen (ERP) Ekonomi Manajerial
yang berwawasan lingkungan. Perusahaan, PPIC
(Production Planning and
Inventory Control), SCM
(Supply Chain Management),
Sistem Informasi
Manajemen, Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Komunikasi Bisnis, ERP
(Enterprise Resource
Planning), Evaluasi Usaha
Produksi Garam, Etika
Profesi, Magang, Seminar,
Tugas Akhir.

Bahan Kajian
Bahan kajian yang akan diberikan mencakup:
A. Pengembangan Kepribadian
B. Manajemen Unit Produksi
C. Manajemen Unit Pengelola
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
E. Topik Khusus

Tabel 16. Hubungan Kompetensi dengan Bahan Kajian


BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
1. Mampu bekerja secara profesional dan
inovatif pada unit usaha/industri garam
modern.
2. Mampu merancang alokasi sumberdaya untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan melalui
pemanfaatan ilmu manajemen.
3. Memiliki pemahaman etika profesi yang

berwawasan lingkungan.
4. Mampu mengidentifikasi resiko dan
mengantisipasi ketidakpastian pada sistem
dan proses produksi & pengolahan garam.
5. Mampu merumuskan strategi serta
penggunaan metode dan sumberdaya guna
meningkatkan kapasitas masyarakat melalui

Halaman | 51
BAHAN KAJIAN
NO RUMUSAN KOMPETENSI
A B C D E
strategi manajemen perusahaan yang efektif
dan efisien.
Mampu berfikir analitis untuk mengevaluasi
dan memberikan solusi bagi kesalahan yang
terjadi akibat sistem manajemen yang tidak
tepat.
6. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi
efektif dengan pemangku kepentingan dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan
pekerja melalui pendekatan tata kelola
manajemen yang baik dan benar.
Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
keunggulan lokal.
7. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi
informasi & berkomunikasi dalam bahasa
asing.

Kontribusi dan Sebaran Mata Kuliah

Tabel 17. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Kompetensinya

A. Pengembangan Kepribadian 4,9%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU211 Agama 2 2 0
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0
Jumlah SKS 4 4 0

B. Berkehidupan Bermasyarakat 9,8%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0
2 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2
3 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2
Jumlah SKS 8 4 4

Halaman | 52
C. Keilmuan dan Keterampilan 61,0%
No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MPG215 Pengantar Akuntansi & Bisnis 3 1 2
2 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0
3 MPG217 Manajemen Perusahaan Garam 3 1 2
4 MPG223 Ekonomi Mikro - Makro 3 2 1
5 MPG224 Manajemen Pemasaran 3 1 2
6 MPG225 Manajemen Keuangan 3 2 1
7 MPG226 Manajemen Produksi 3 3 0
8 MPG231 Penganggaran Perusahaan 3 2 1
9 MPG232 Manajemen Investasi 3 3 0
10 MPG233 Ekonomi Manajerial Perusahaan 3 1 2
11 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control) 3 1 2
12 PPG235 SCM (Supply Chain Management) 3 1 2
13 MPG236 Sistem Informasi Manajemen 3 1 2
14 MPG237 Manajemen Sumber Daya Manusia 3 1 2
15 MPG241 Komunikasi Bisnis 3 1 2
16 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2
17 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning) 3 3 0
Jumlah SKS 50 27 23

D. Prilaku Berkarya 4,9%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0
2 MKU244 Etika Profesi 2 1 1
Jumlah SKS 4 3 1

E. Keahlian Berkarya 19,5%


No. Kode Mata Kuliah SKS Kuliah Praktik
1 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1
2 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3
3 MKU245 Magang 6 0 6
4 MKU246 Seminar 1 0 1
5 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4
Jumlah SKS 16 1 15

TOTAL SKS 82 39 43
48% 52%

Halaman | 53
Tabel 18. Distribusi Mata Kuliah Setiap Semester

SEMESTER I Dosen
No Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU211 Agama 2 2 0 Tim (Dosen LB)
2 MKU212 Bahasa Indonesia 2 2 0 Drs. Yosep B. Kroon (Dosen LB)
3 MKU213 Bahasa Inggris 1 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
4 MKU214 Aplikasi Komputer 3 1 2 Bertolomeus Goyu Owa, SE
5 MPG215 Pengantar Akuntansi & Bisnis 3 1 2 Kasimirus Dhoy, SE
6 PPG216 Pengantar Teknologi Industri Garam 2 2 0 Dr. Felix Rebhung
7 MPG217 Manajemen Perusahaan Garam 3 1 2 Amarince Noa, SE
8 MKU218 Enterpreneurship 1 2 1 1 Agustinus Petronius Meze, SE
Jumlah 20 11 9

SEMESTER II Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MKU221 Bahasa Inggris 2 3 1 2 Drs. Agustinus semiun, MA
2 MKU222 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 0 Richard W Lamannepa, SE
3 MPG223 Ekonomi Mikro - Makro 3 2 1 Amarince Noa, SE
4 MPG224 Manajemen Pemasaran 3 1 2 Alexander Dhae, SE
5 MPG225 Manajemen Keuangan 3 2 1 Kasimirus Dhoy, SE
6 MPG226 Manajemen Produksi 3 3 0 Alexander Dhae, SE
7 MKU227 Enterpreneurship 2 3 0 3 Alexander Dhae, SE
Jumlah 20 11 9

SEMESTER III Dosen


No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MPG231 Penganggaran Perusahaan 3 2 1 Amarince Noa, SE
2 MPG232 Manajemen Investasi 3 3 0 Bertholomus Goyu Owa, SE
3 MPG233 Ekonomi Manajerial Perusahaan 3 1 2 Amarince Noa, SE
4 PPG234 PPIC (Production Planning and Inventory Control ) 3 1 2 Parulian, S.Tp
5 PPG235 SCM (Supply Chain Management ) 3 1 2 Elias Tae, S.Pi
6 MPG236 Sistem Informasi Manajemen 3 1 2 Kasimirus Dhoy, SE
7 MPG237 Manajemen Sumber Daya Manusia 3 1 2 Richard W Lamannepa, SE
Jumlah 21 10 11

SEMESTER IV Dosen
No Mata Kuliah SKS Teori Praktek
1 MPG241 Komunikasi Bisnis 3 1 2 Amarince Noa, SE
2 PPG242 ERP (Enterprise Resource Planning ) 3 3 0 Ramdan Hidayat, M.Si
3 MKU243 Business Plan & Evaluasi Usaha 2 2 0 Agustinus Petronius Meze, SE
4 MKU244 Etika Profesi 2 1 1 Emerentiana Gowa, S.Pd
5 MKU245 Magang 6 0 6 Bertolomeus Goyu Owa, SE
6 MKU246 Seminar 1 0 1 Alexander Dhae, SE
7 MKU247 Tugas Akhir 4 0 4 Alexander Dhae, SE
Jumlah 21 7 14

JUMLAH TOTAL SKS 82 39 43


48% 52%

Halaman | 54
Proses Pembelajaran dan Evaluasinya

Proses pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Student


Centered Learning yang menggunakan metode:
1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Studi Kasus
4. Contextual Learning
5. Problem Based Learning
6. Project Based Learning.

Proses pembelajaran akan taat azas pada Teori Taxonomi Blooms yang
mengedepankan ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Evaluasi akan dilakukan
menggunakan ujian tertulis, presentasi, seminar, penugasan secara tertulis dan
praktik. Observasi terhadap perubahan perilaku dan sikap akan diberlakukan dalam
mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran. Struktur mata kuliah dibagi menjadi
4 semester, setiap semester diselesaikan antara 20 sd 21 sks dengan metode
pembelajaran yang bervariasi, dan total sks sebesar 82 sks.

Halaman | 55
2.3 SUMBER DAYA
2.3.1 Tenaga Pengajar/Dosen

Saat ini Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT telah menyiapkan 19
orang dosen, 9 diantaranya merupakan dosen perbantuan dari perguruan tinggi
negeri (8 dosen dari UNDANA & 1 dosen dari IPB) sedangkan ke-10 lainnya
merupakan dosen tetap yang memang disiapkan untuk mengelola Akademi
Komunitas. Kesembilan dosen perbantuan tersebut telah berkomitmen untuk
membantu Akademi Komunitas Teknologi Garam selama 4 tahun pertama dan
proses perizinan dari atasan ataupun alih fungsional atas kelima orang dosen PNS
tersebut akan segera diproses setelah kepastian izin Akademi Komunitas ini
diperoleh. Secara umum profil dosen per program studi dapat dilihat pada Tabel
19 dan 20 sementara biodata untuk masing-masing dosen disajikan pada
Lampiran 7.

Tabel 19. Jumlah Tenaga Dosen Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan
Program Studi Jumlah
S1 S2 S3
Teknologi Produksi & Pengolahan Garam (D2) 3 3 1 7
Budidaya Perairan (D2) 1 4 1 6
Manajemen Perusahaan (D2) 6 - - 6
Jumlah 10 7 2 19

Dilihat dari proporsinya, jumlah dosen yang dimiliki Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT, mayoritas masih berpendidikan S1 (10 orang), dengan 7
diantaranya bergelar magister, dan 2 orang dosen berpendidikan S3. Bila melihat
kaidah dan aturan sebagaimana Kepmendiknas No. 234/U/2000, dinyatakan bahwa
dosen sekurang-kurangnya berpendidikan magister (S2). Olehkarenanya, dalam
rencana pengembangan institusi, ke-10 orang dosen berpendidikan S1 tersebut
akan ditingkatkan kompetensi pendidikannya menjadi S2 secara terencana dan
bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintahan Kabupaten
Nagekeo dan usaha-usaha lainnya melalui hibah/beasiswa BPPS. Penugasan belajar
kepada dosen S1 tersebut akan diatur sesuai mekanisme yang ada dan kesempatan

Halaman | 56
ini akan diberikan kepada setiap dosen berdasarkan prinsip kompetensi dan
kompetisi yang adil serta pemenuhan kebutuhan keilmuan. Penugasan belajar
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran bagi mahasiswa dan
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas lulusan. Upaya pendidikan non gelar
secara intensif kepada ke-10 orang dosen tersebut pun akan dilakukan secara
paralel sebagai pelengkap dalam rangka menghasilkan dosen yang benar-benar
bermutu (Tabel 21). Proses pendampingan kepada ke-10 dosen sarjana tersebut
dilakukan oleh dosen senior dari UNDANA dan POLITANI KUPANG.

Tabel 20. Daftar Dosen pada Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT

No Nama Dosen Pend Bidang Keahlian Prodi


1 Dr. Felix Rebhung S3 Kimia Makanan
2 Wolfgang Lena, M.Si S2 Teknologi Industri Pertanian
3 Ramdan Hidayat, M.Si S2 Kimia Analitik & Biokimia Teknologi
Produksi &
4 Drs. Agustinus semiun, MA S2 Pendidikan Bahasa Inggris
Pengolahan
5 Emerentiana Gowa, S.Pd S1 Pendidikan Kimia Garam

6 Parulian, S.Tp S1 Teknologi Pertanian


7 Wilhelmina E Besituba, S.Si S1 Kimia
8 Dr. Ir. Fonny JL Risamasu, M.Si S3 Teknologi Kelautan
9 Franchy C Liufeto, S.Pi., M.Si S2 Budidaya Perairan
10 Ade YH Lukas, S.Pi., M.Si S2 Ilmu Aquakultur Budidaya
11 Yudiana Jasmanindar, S.Pi., M.Si S2 Perairan
Budidaya Perairan
12 Lady Cindy Soewarlan, S.Pi., M.Si S2 Manajemen Sumber Daya Pantai
13 Elias Tae, S.Pi S1 Budidaya Perairan
14 Agustinus Petronius Meze, SE S1 Ekonomi
15 Amerince Noa, SE S1 Ekonomi Pembangunan
16 Kasimirus Dhoy, SE S1 Akuntansi Manajemen
17 Bertholomus Goyu Owa, SE S1 Akuntansi Perusahaan

18 Richard W Lamannepa, SE S1 Manajemen Sumber Daya Manusia


19 Alexander Dhae, SE S1 Manajemen

Selama 5 tahun kedepan, jumlah dosen yang ada (19 orang) dinilai masih
mencukupi untuk menghadapi proyeksi penambahan mahasiswa. Mahasiswa aktif
hingga tahun kelima diperkirakan akan mencapai 120 orang dengan rincian 60
orang diantaranya berasal dari Prodi Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam,
30 orang berasal dari Prodi Budidaya Perairan, dan 30 orang lainnya berasal dari
Prodi Manajemen Perusahaan. Rasio ketersediaan dosen (total) atas jumlah

Halaman | 57
mahasiswa yang aktif mencapai 1:13. Rasio ini sangat ideal untuk sebuah
pendidikan vokasi dan memenuhi aturan Kepmendiknas No. 234/U/2000 yang
mensyaratkan rasio ketersediaan dosen terhadap mahasiswa untuk ilmu-ilmu
eksakta maksimum berada pada nisbah 1:25 dan untuk ilmu-ilmu sosial berada
pada rasio 1:30.

Dalam menghadapi 5 tahun kedepan, dosen perbantuan yang jumlahnya 9 orang


secara bertahap akan digatikan oleh dosen lainnya melalui seleksi khusus yang
rencananya akan dilakukan pada tahun ke-3. Berikut diperlihatkan rasio proyeksi
antara ketersediaan dosen terhadap mahasiswa.

Estimasi Kebutuhan Jumlah Dosen


Program Studi
2012 2013 2014 2015 2016
Teknologi Produksi & Pengolahan Garam (D2) 7 7 7 7 7
Estimasi Jml. Mahasiswa Aktif 60 120 120 120 120
Rasio Dosen : Mahasiswa 1:9 1:17 1:17 1:17 1:17

Estimasi Kebutuhan Jumlah Dosen


Program Studi
2012 2013 2014 2015 2016
Budidaya Perairan (D2) 6 6 6 6 6
Estimasi Jml. Mahasiswa Aktif 30 60 60 60 60
Rasio Dosen : Mahasiswa 1:5 1:10 1:10 1:10 1:10

Estimasi Kebutuhan Jumlah Dosen


Program Studi
2012 2013 2014 2015 2016
Manajemen Perusahaan (D2) 6 6 6 6 6
Estimasi Jml. Mahasiswa Aktif 30 60 60 60 60
Rasio Dosen : Mahasiswa 1:5 1:10 1:10 1:10 1:10

Gambar 5. Rasio Ketersediaan Dosen Terhadap Mahasiswa

Halaman | 58
Program peningkatan pendidikan dosen melalui pemberian beasiswa secara
terencana dan bertahap akan dilakukan sebagai berikut:

Gambar 6. Rencana Pemberian Beasiswa bagi Dosen dalam 5 Tahun Kedepan

Rincian pemberian beasiswa tersebut meliputi:


Pemberian Beasiswa/Th
Program Studi Strata
2012 2013 2014 2015 2016
Teknologi Produksi & S2 - 1 - 1 -
Pengolahan Garam S3 - - - - -
(D2) Subtotal - 1 - 1 -
S2 - - 1 - 2
Budidaya Perairan
S3 - - - - -
(D2)
Subtotal - - 1 - 2
S2 - 1 2 1 1
Manajemen
S3 - - - - -
Perusahaan (D2)
Subtotal - 1 2 1 1

Total Beasiswa - 2 3 2 3

Sehingga proyeksi dosen berdasarkan jenjang pendidikan selama lima tahun


kedepan diilustrasikan sebagai berikut:

Halaman | 59
Gambar 7. Profil Dosen dalam 5 Tahun Kedepan

Peningkatan kompetensi dosen dilakukan pula melalui program pelatihan.


Berbagai pelatihan rencananya akan dilakukan untuk meningkatkan soft skills
dosen. Pelatihan dimaksud adalah pelatihan pekerti, manajemen pengelolaan
akademik, pengembangan kurikulum kompetensi, dan pelatihan untuk persiapan
akreditasi. Tabel berikut memperlihatkan rencana pelatihan yang akan
dilaksanakan hingga tahun 2016. Besaran anggara yang telah dialokasikan untuk
keperluan pelatihan dosen selama lima tahun kedepan mencapai Rp 280 juta
(Tabel 21).

Halaman | 60
Tabel 21. Rencana Pelatihan bagi Dosen beserta Besaran Anggarannya

PELATIHAN
Jumlah Peserta Pelatihan/Th
Jenis Pelatihan
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 12 - -
2. Pengelolaan Akademik 12 - - - 12
3. Pekerti dan AA - - 12 - -
4. Pengembangan Kurikulum - - - - 12
5. SPMI - 12 - - -
6. SIM - - - 4 -
7. Akreditasi 12 - - - -
8. Sertifikasi Dosen - - 12 - -
9. Renstra - 4 - - -
10. Roadmap - 4 - - -
11. Organisasi Tata Kelola - 4 - - -
Total Peserta 24 24 36 4 24

(Rp x 1.000)
BIAYA PELATIHAN
Biaya Pelatihan/Th
Besaran Biaya (2.5jt/orang)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 30.000 - -
2. Pengelolaan Akademik 30.000 - - - 30.000
3. Pekerti - - 30.000 - -
4. Pengembangan Kurikulum - - - - 30.000
5. SPMI - 30.000 - - -
6. SIM - - - 10.000 -
7. Akreditasi 30.000 - - - -
8. Sertifikasi Dosen - - 30.000 - -
9. Renstra - 10.000 - - -
10. Roadmap - 10.000 - - -
11. Organisasi Tata Kelola - 10.000 - - -
Biaya Per tahun 60.000 60.000 90.000 10.000 60.000
Total Dana Dianggarkan 280.000

Halaman | 61
2.3.2 Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan komponen penting lainnya dalam penyelengaraan


pendidikan di perguruan tinggi. Tenaga kependidikan yang handal dalam bekerja
serta ramah dalam memberikan pelayanan dapat menjadi bagian yang penting
dalam pencapaian mutu yang baik. Oleh karena itu Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT, memberikan perhatian yang besar dalam perencanaan
rekruitmen, pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan. Saat ini
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT telah menyiapkan 25 orang
tenaga kependidikan (Tabel 22 & 23).

Tabel 22. Tenaga Kependidikan yang saat ini disiapkan Akademi Komunitas
Teknologi Garam Nagekeo - NTT

Tingkat Pendidikan
Jenis Tenaga Kependidikan Jumlah
S2/S1 DIII SMA
Biro Administrasi Akademik & 1 1 - 2
Kemahasiswaan (BAAK)
Biro Administrasi Umum & 1 - 1 2
Keuangan (BAUK)
Biro Administrasi Perencanaan 1 - - 1
& Evaluasi (BAPE)
Kantor Audit Internal (KAI) 1 - - 1
LPPM 1 1 - 2
UPT Komputer/Puskom 1 - 1 2
Humas & Protokoler - - - -
Administrasi Prodi - - 6 6
Analis/Teknisi/Laboran 2 - 1 3
Pustakawan - 1 1 2
Unit Keamanan Kampus (UKK) - - 2 2
Unit Kebersihan Kampus (UKK) - - 2 2
Jumlah 8 3 14 25

Halaman | 62
Tabel 23. Daftar Tenaga Kependidikan Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo NTT

No. Nama Pendidikan Fungsi/Unit Kerja


1 Maria EM Mare, S.Sos S1 Kepala BAAK
2 Yohanes Mite, SE S1 Kepala BAUK
3 Maria GW Aso, S.Pd S1 Kepala BAPE
4 Margaretha MA Enga, S.Pd S1 Kepala KAI
5 Aloysius Mango, S.Kel S1 Kepala LPPM
6 Damianus Mega, ST S1 Kepala Puskom
7 Irenius Kua, S.Pt S1 Teknisi
8 Maria K Seke, S.Pd S1 Analis
9 Yorius Goa, A.Md D3 LPPM
10 Maria Philomena Geno, A.Md D3 Kepala Perpustakaan
11 Kristina Windy Gili D3 BAAK
12 Gregorius Denga SMK BAUK
13 Florentina Tey SMK Puskom
14 Bonifasia Wonga SMK Laboran
15 Gundisalvus Liwa SMK Perpustakaan
16 Veronika Doe SMK Adm Prodi PPG
17 Maria Melania Coo Tawa SMK Adm Prodi PPG
18 Agnes Bhaena Sakera SMK Adm Prodi AKG
19 Maria Gorety Dhengi SMK Adm Prodi AKG
20 Yohanesta Sisilia Milo SMA Adm Prodi MPG
21 Hasinta Dhera Phili SMA Adm Prodi MPG
22 Lodofikus J. Fernandes SMA UKK
23 Marsiana Wula Ito SMA UKK
24 Anastasia Lipa SMK UKK
25 Marselinus Busa Doa SMP UKK

Sejalan dengan penambahan jumlah mahasiswa dalam 5 tahun mendatang,


Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT secara bertahap akan
melakukan penambahan tenaga kependidikan untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap mahasiswa dan stakeholder lainnya. Penambahan tenaga
kependidikan akan terus dijalankan secara terencana dan bertahap hingga secara
keseluruhan pada tahun 2016 Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
akan mempekerjakan 30 orang tenaga kependidikan (Tabel 24).

Halaman | 63
Tabel 24. Proyeksi Rencana Penambahan Tenaga Kependidikan

Jumlah pada Tahun


Jenis Tenaga Kependidikan
2012 2013 2014 2015 2016
Biro Administrasi Akademik & 2 3 3 4 4
Kemahasiswaan (BAAK)
Biro Administrasi Umum & 2 2 2 2 2
Keuangan (BAUK)
Biro Administrasi Perencanaan & 1 1 1 1 1
Evaluasi (BAPE)
Kantor Audit Internal (KAI) 1 1 1 1 1
LPPM 2 2 2 2 2
UPT Komputer/Puskom 2 2 2 2 2
Humas & Protokoler - 1 1 1 1
Administrasi Prodi 6 6 6 6 6
Analis/Teknisi/Laboran 3 3 3 3 3
Pustakawan 2 2 2 2 2
Unit Keamanan Kampus (UKK) 2 2 2 2 2
Unit Kebersihan Kampus (UKK) 2 3 3 3 3
Jumlah 25 29 29 30 30

Kebutuhan dalam Tahun


Strata
2012 2013 2014 2015 2016
S1 8 8 8 8 8
DIII 3 3 3 3 3
SMA 14 18 18 19 19
Total 25 29 29 30 30

Mutu merupakan prioritas utama dalam menjalankan aktivitas operasional di


Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT. Strategi peningkatan mutu
dilakukan secara komprehensif mulai dari level dosen hingga tingkat tenaga
penunjang/tenaga kependidikan. Peningkatan mutu dilakukan melalui program
pelatihan yang sifatnya in house training untuk tujuan refreshing. Tabel 25
memperlihatkan beberapa program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas
para tenaga penunjang kependidikan. Alokasi dana yang telah dianggarkan untuk
kegiatan tersebut hingga 2016 mencapai Rp 42 juta.

Halaman | 64
Tabel 25. Rencana Pelatihan Tenaga Kependidikan

PELATIHAN UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN


Jumlah Peserta Pelatihan/Th
Jenis Pelatihan
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 4 - -
2. Pengelolaan Akademik 4 - - - 4
3. SPMI - 4 - - -
4. SIM - - - 4 -
5. Akreditasi 4 - - - -
6. Organisasi Tata Kelola - 4 - - -
Total Peserta 8 8 4 4 4

(Rp x 1.000)
Biaya Pelatihan/Th
Besaran Biaya (1.5jt/orang)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Pelayanan Prima - - 6.000 - -
2. Pengelolaan Akademik 6.000 - - - 6.000
3. SPMI - 6.000 - - -
4. SIM - - - 6.000 -
5. Akreditasi 6.000 - - - -
6. Organisasi Tata Kelola - 6.000 - - -
Biaya Per tahun 12.000 12.000 6.000 6.000 6.000
Total Dana Dianggarkan 42.000

Halaman | 65
2.3.3 Sarana dan Prasarana

Aktivitas perkuliahan akan berhasil apabila ditopang oleh 3 unsur: (1) Tenaga
pendidik dan kependidikan yang berkualitas, (2) Sumber pendanaan yang
mencukupi, dan (3) Jaringan kerjasama yang kuat dengan perguruan tinggi lain
ataupun stakeholders. Sehubungan poin kedua, mencukupinya sumber pendanaan
yang dialokasikan untuk pemenuhan sarana dan prasarana perkuliahan, maka
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo NTT dengan dukungan
Pemerintahan Kabupaten Nagekeo dibawah otoritas Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga telah berkomitmen dan mengalokasikan dana melalui anggaran APBD
untuk memajukan pendidikan ini. Namun demikian, sumber pendanaan yang
dimiliki Nagekeo masih sangat terbatas dan olehkarenanya bantuan dari
pemerintahan pusat sangat dibutuhkan.

Dalam menunjang perkuliahan di tahun pertama, Pemkab Nagekeo telah


menyiapkan sarana dan prasarana melalui pembebasan lahan dan resource sharing
penggunaan prasarana milik SMPN 1 & SMAN 1 Aesesa dan prasarana laboratorium
milik PT Cheetham Garam Indonesia. Sarana berupa tanah milik pemkab yang
luasnya mencapai 20.325 m2 telah dibebaskan dan dialokasikan untuk
pembangunan kampus (Gambar 8-d). Kampus tersebut rencananya akan dibangun
mencapai luasan 5.500 m2 (rincian alokasi luasan per ruang dapat dilihat pada
tabel A di bawah) yang akan dilengkapi dengan Pilot Plant Salt Processing dan
workshop. Penggunaan sarana dan prasarana milik SMPN 1 dan SMAN 1 Aesesa
sebatas hanya penggunaan ruang untuk kegiatan perkuliahan, administrasi, dan
operasional kampus lainnya, sedangkan peralatan khusus untuk kegiatan praktikum
seperti: Praktikum Kimia Anorganik, Analisis Instrumentasi dst. akan dipinjam dari
sarana Lab. milik PT Cheetham Garam Indonesia yang didatangkan langsung dari
Cilegon. Kebutuhan lainnya untuk menunjang kegiatan magang dan praktek di
lapangan berupa alat berat seperti: tractor, buldozer/loader, tictac truck telah
disiapkan PT Cheetham Garam Indonesia. Berikut diperlihatkan sarana dan
prasarana yang sedang dan akan disiapkan oleh Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo NTT.

Halaman | 66
A. Gedung Keseluruhan
Pembangunan/Luas (m2) pada Tahun
Luas 2012
2013 2014 2015 2016
1. Bangunan Tersedia/Sementara (m2) 575 5.500
a. Kantor 50 200
b. Aula - 500
c. Ruang Kuliah 150 300
d. Unit Usaha 50 150
e. Lab. Komputer 50 150
f. Lab. Bahasa 50 75
g. Pilot Plant Salt Processing - 2.000
h. Lab. Kimia Anorganik & Lingkungan - 100
i. Lab. Biologi & Mikrobiologi 50 100
j. Lab. Organoleptik 50 50
luas bangunan tetap hingga 2016
k. Lab. Instrument - 100
l. Lab. Benih Ikan - 75
m. Lab. Teknologi Budidaya - 100
n. Kolam Percobaan Air Asin 50 175
o. Kolam Percobaan Air Tawar - 50
p. Lab. Akuntansi - 50
q. Perpustakaan 50 150
r. Workshop - 1.000
s. Kegiatan Mahasiswa - 75
t. Kantin 25 100
2. Luas Lahan (m2) 20.235

B. Prasarana Kelas

Halaman | 67
C. Prasarana Laboratorium Komputer & Bahasa
Jumlah Prasarana pada Tahun
Prasarana Laboratorium
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Lab Komputer 1 3
Jumlah Lab Bahasa 1 3
a. LCD 1 3
b. White Board 1 3
Tetap hingga 2016
c. AC - 6
d. Kursi & Meja 25 75
e. Komputer PC 25 75
f. Router/Wifi - 3

D. Prasarana Laboratorium Lainnya


Luas Bangunan
Prasarana Laboratorium
2012 2013 2014 2015 2016
Jenis Laboratorium
a. Pilot Plant Salt Processing - 2.000
b. Lab. Kimia Anorganik & Lingkungan - 100
c. Lab. Biologi & Mikrobiologi 50 100
d. Lab. Organoleptik 50 50
e. Lab. Instrument - 100 Tetap hingga 2016
f. Lab. Benih Ikan - 75
g. Lab. Teknologi Budidaya - 100
h. Kolam Percobaan Air Asin & Tawar 50 225
i. Lab. Akuntansi - 50
j. Workshop - 1.000

E. Prasarana Perpustakaan

Halaman | 68
Sarana dan Prasaran lainnya milik PT Cheetham Garam Indonesia yang disiapkan
untuk praktek & magang:

Gambar 8-a. Ladang Garam & Unit Produksi Penen Madura


(Nagekeo dalam proses)

Gambar 8-b. Office PT Cheetham Garam Indonesia - Cilegon

Halaman | 69
Gambar 8-b. Plant Processing PT Cheetham Garam Indonesia - Cilegon

Halaman | 70
Neraca Analitik (Rp 25jt) Sensitivy Gravity (Rp 10jt)

pH Meter (Rp 5jt) SC Meter (Rp 8jt)

Hotplate (Rp 5jt) Spectrophoto Meter (Rp 60jt)

Oven (Rp 20jt) Pump Station (Rp 2M)

Gambar 8-c. Prasarana Resource Sharing milik PT Cheetham Garam Indonesia

Halaman | 71
Gambar 8-d. Lahan Pemkab Nagekeo untuk Lokasi Kampus Akademi Komunitas
Teknologi Garam Flores NTT

Halaman | 72
2.4 TATA KELOLA DAN PENJAMINAN MUTU

2.4.1 Tata Kelola


Organisasi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT disusun dengan
merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaran pendidikan, pasal 58G yang di dalamnya mengatur tatakelola
institusi pendidikan tinggi dan penetapannya oleh badan hukum nirlaba yang sah.
Dengan demikian, susunan organisasi Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT telah mengalami penyesuaian dan dirancang sesuai dengan
kebutuhan yang berkembang dalam pengelolaan sebuah Akademi tanpa menyalahi
aturan badan hukum nirlaba yang sah berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT dipimpin oleh seorang
Direktur. Pertimbangan dan pengawasan bidang akademik dilaksanakan oleh Senat
Akademik, sementara pengawasan bidang non-akademik dilaksanakan oleh Badan
Pengawas dan Badan Pertimbangan/Badan Pembina Akademi. Dalam
melaksanakan tugas memimpin, Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu,
yaitu Pembantu Direktur I (Pudir I) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Pudir II
Bidang Administrasi Umum, SDM & Keuangan, dan Pudir III Bidang Kerjasama &
Entrepreuneurship. Untuk melaksanakan fungsi penelitian dan pengabdian pada
masyatakat, Direktur dibantu oleh seorang Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). Pelaksanaan administrasi di tingkat bawah
diselenggarakan dalam bentuk Biro dan fungsi pendukung penyelenggaraan
lainnya dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis dan Perpustakaan. Dalam
mengimplementasikan sistem penjaminan mutu sesuai dengan amanat PP No. 19
tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Direktur dibantu oleh Unit
Penjaminan Mutu. Secara umum Struktur Organisasi Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT dapat dilihat pada Gambar 9.

Halaman | 73
Gambar 9. Struktur Organisasi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo
NTT

Berikut dipaparkan tugas pokok dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan


yang beada pada tubuh organisasi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo
NTT.

1. Senat AkademiK, terdiri dari atas Direktur, Pembantu Direktur, Wakil Dosen
dan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik. Senat Akademik
bertugas:
a. Merumuskan kebijakan dan pengembangan akademik.
b. Menyusun dan menetapkan perubahan anggaran dasar dan menetapkan
anggaran rumah tangga beserta perubahannya.
c. Menyusun dan menetapkan kebijakan umum.

Halaman | 74
d. Menetapkan rencana pengembangan jangka panjang RIP (25 tahun),
rencana strategis (5 tahun), rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan
beserta perubahannya masing-masing yang diusulkan direktur.
e. Mengesahkan pengangkatan dan pemberhentian direktur.
f. Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja satuan pendidikan.
g. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan akademik.
h. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belajar Akademi yang diajukan.
i. Menilai pertanggung jawaban Direktur atas pelaksanaan kebijakan yang
ditetapkan.
j. Merumuskan norma dan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan Akademi.
k. Memberikan pertimbangan pada penyeleggaraan Akademi berkenan
dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur dan
dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik di atas lektor, dan
l. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.

2. Direktur, bertugas:
a. Memimpin dan membina mutu penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat.
b. Menyusun rencana strategis Akademi sesuai masukan Senat Akademik.
c. Menyusun program kerja dan anggaran tahunan Akademi sesuai masukan
Senat Akademik.
d. Mengkoordinasikan dan mendelegasikan pelaksanaan program kerja
kepada seluruh unsur Akademi sesuai dengan fungsi dan bidang kegiatan
masing-masing.
e. Mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan kekayaan Akademi secara
optimal untuk menunjang pelaksanaan program kerja Akademi atas dasar
azas keterbukaan, keadilan, akuntabilitas dan kearifan.
f. Membina dan mengembangkan seluruh potensi dosen dan tenaga
kependidikan Akademi.
g. Menyusun dan menyampaikan rancangan peraturan pelaksanaan akademik
kepada Senat Akademik.

Halaman | 75
h. Memimpin upacara akademik dan sidang lainnya sesuai dengan tatacara
dan aturan yang berlaku.
i. Membuka dan menutup program akademik setelah mendapat persetujuan
Senat Akademik.
j. Membentuk dan membubarkan struktur organisasi Akademi setelah
mendapat masukan dari Senat Akademik dan disetujui Badan
Pertimbangan.
k. Mengangkat dan memberhentikan pejabat Akademi yang berada di bawah
kewenangan Direktur sesuai dengan peraturan yang berlaku.
l. Mengangkat dan memberhentikan dosen dan tenaga kependidikan sesuai
dengan aturan yang berlaku.
m. Atas nama Akademi, mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak-
pihak lain.

3. Pembantu Direktur I (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), bertugas:


a. Membantu kelancaran tugas-tugas Direktur dalam bidang Akademik.
b. Mengatur dan mengawasi tugas-tugas pengajaran dan penelitian dari staf
pengajar.
c. Mengawasi dan membina ketertiban perkuliahan, khususnya program
pelayanan ke dan dari unit lain di lingkungan Akademi, dan
d. Membantu kelancaran tugas Direktur di dalam bidang kemahasiswaan,
e. Mengusahakan pengembangan daya penalaran mahasiswa,
f. Bersama-sama dengan lembaga kemahasiswaan membimbing kegiatan
eksktrakurikuler mahasiswa,
g. Membangun dan memelihara hubungan dengan alumni, mempromosikan
dalam mencari calon mahasiswa yang berbakat seleksinya, dan
h. Mewakili Akademi bila Direktur sedang berhalangan dalam melaksanakan
tugasnya, baik karena kesibukan ataupun berhalangan tidak tetap.

Halaman | 76
4. Pembantu Direktur II (Bidang Administrasi Umum, SDM dan Keuangan),
bertugas:
a. Membantu kelancaran tugas Direktur di dalam bidang administrasi Umum,
SDM dan keuangan.
b. Menyiapkan dan mengawasi pelaksanaan anggaran.
c. Membina dan mengembangkan karier SDM Akademi.
d. Mewakili Akademi dalam bidangnya bila Direktur sedang berhalangan
dalam melaksanakan tugasnya, baik karena kesibukan ataupun
berhalangan tidak tetap.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kerjasama dan Entrepreuneurship), bertugas:


a. Membantu kelancaran tugas Direktur di dalam bidang kerjasama dan
Entrepreuneurship,
b. Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai institusi, baik lembaga
pemerintah, perguruan tinggi maupun industri, dalam dan luar negeri,
c. Mengidentifikasi dan mengoptimalkan sumber daya keilmuan dan fasilitas
yang ada untuk peningkatan revenue Akademi,
d. Membangun dan mengembangkan jiwa entrepreuneurship sivitas
akademika dan warga kampus lainnya untuk peningkatan kesejahteraan
bersama,
e. Membangun dan memelihara citra Akademi di dalam menjaga integritas
keilmuan,
f. Mewakili Akademi dalam bidangnya bila Direktur sedang berhalangan
dalam melaksanakan tugasnya, baik karena kesibukan ataupun
berhalangan tidak tetap.

6. Penjaminan Mutu (Kantor Audit Internal), bertugas:


g. Melakukan fungsi perencanaan dan perumusan mutu,
h. Melakukan fungsi sosialisasi atas kebijakan mutu hingga manual mutu
yang akan diberlakukan di akademi,
i. Melakukan fungsi pengawasan, penilaian/evaluasi, dan pemberian
rekomendasi/pelatihan bagi seluruh sivitas akademika terkait dengan
mutu,

Halaman | 77
j. Bertanggung jawab langsung kepada direktur.

7. Lembaga Pengabdian pada Masyawarakat (LPPM) bertugas:


a. Membantu kelancaran tugas Akademi dalam bidang penelitian dan
pengembangan/pengabdian kepada masyarakat.
b. Merencanakan, menyelenggarakan dan mengatur kegiatan penelitian dan
pengembangan oleh staf pengajar dan mahasiswa dalam pusat studi yang
dipimpin.
c. Bersama dengan Direktur mengusahakan kerjasama dengan pihak-pihak lain
di luar Akademi dalam rangka penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan, dan
d. Bersama dengan Pembantu Direktur II mengusahakan dana bagi
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan guna memperkaya alternatif
acuan dalam usaha pengembangan dan peningkatan kegiatan ekstrakulikuler
sebagai upaya pelayanan jasa kepada masyarakat disatu pihak dan dilain
pihak merupakan sarana pemahaman bagi unsur akademik.
f. Malaksanakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Industri serta
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk penyuluhan dan
pelayanan jasa tetentu

8. Program Studi
Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan
sasaran kurikulum. Penyelenggaraan Program Studi dipimpin oleh Ketua
Program atau pimpinan yang membawahinya. Ketua Program Studi memimpin
pelaksanaan kurikulum yang utuh agar mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan.

9. Biro Administarasi dan Lembaga Penunjang Lainnya, bertugas:


a. Melaksanakan registrasi akademik, kemahasiswaan, dan alumni.

Halaman | 78
b. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan pada tahap tertentu yang tidak
dikoordinasikan oleh Program Studi atau oleh unsur pelaksana lainnya
yang ada di lingkungan Akademi.
c. Melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan, fasilitas dan kekayaan
Akademi.
d. Melaksanakan administarasi ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
e. Melaksanakan adminitrasi kepegawaian dan mengembangkan potensi
sumberdaya yang dimiliki Akademi yang meliputi perencanaan kebutuhan
sumber daya manusia, sistem rekruitmen, rotasi dan promosi, serta
program pelatihan pegawai.
f. Melasanakan administasi kerjasama Akademi yang meliputi kerjasama
pendidikan, penelitian dan kerjasama lainnya serta kerjasama
kewirausahaan Akademi.

10.1 BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan)


Merupakan unit yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi
umum, meliputi ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian serta
pengadaan dan pemeliharaan fasilitas fisik Akademi Manajemen Bisnis
Bina Darma Swakarya, Tangerang.

10.2 BAAK (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan)


Merupakan unit yang melaksanakan kegiatan pelayanan dan administrasi
kemahasiswaan yang memberikan dukungan bagi terselenggaranya
kegiatan belajar mengajar.

Direktur selaku pimpinan tertinggi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -


NTT dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh para pembantu direktur. Para
pembantu direktur ini berperan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
yang telah digariskan oleh akademi. Fungsi koordinasi dan pembagian tugas ini
dimaksudkan agar jalannya pelaksanaan operasional, pengawasan fungsi organisasi,
dan pembangunan kerjasama & pencitraan publik dapat dijalankan dengan lebih
terarah.

Halaman | 79
Pelaksanaan operasional secara menyeluruh berada di bawah tanggung jawab
direktur dan oleh karenanya model kepemimpinan operasional mesti dimiliki oleh
seorang direktur. Selain itu kemampuan mengawasi, mengkoordinasikan, dan
mengevalusi fungsi organisasi melekat pada kemampuan direktur sebagai model
kepemimpinan organisasi. Dan kemampuan menjalin kerjasama termasuk
didalamnya kemampuan pengembangan dan pencitraan publik menjadi bagian
tidak terpisahkan yang harus dimiliki oleh seorang direktur. Dalam hal
pelaksanaannya, kepemimpinan operasional harus dimiliki pula oleh seorang
Pembantu Direktur I, kepemimpinan organisasi wajib dimiliki oleh Pembantu
Direktur II, dan kepemimpinan publik harus dimiliki oleh Pembantu Direktur III,
walaupun dalam kenyataannya ketiga kemampuan tersebut mutlak ada pada diri
seorang pembantu direktur. Pemilihan dan penempatan pembantu direktur yang
ditunjuk oleh direktur terpilih didasarkan pada penilaian dan analisis direktur atas
kemampuan kepemimpinan masing-masing calon pembantu direktur (Pudir) yang
akan dipilihnya. Penempatan seorang kandidat pada posisi Pudir I lebih
mengedepankan aspek kemampuan model kepemimpinan operasional, penempatan
kandidat Pudir II didasakan pada kemampuannya memiliki model kepemimpinan
organisasi, dan penempatan kandidat Pudir III didasarkan atas kemampuannya
dalam model kepemimpinan publik.

Model kepemimpinan ini akan diberlakukan di Akademi Komunitas Teknologi garam


Nagekeo NTT. Walaupun secara eksplisit kemampuan intangible dari masing-
masing pejabat struktural berbeda-beda, upaya perbaikan dengan menciptakan
pola standardisasi kemampuan kepemimpinan berdasarkan model kepemimpinan
dan tugas yang diembannya akan mulai dilakukan secara terencana dan terarah
pada periode pimpinan tahun kedua sehingga diharapkan gap of skills dalam hal
model dan pola kepemimpinan diantara pejabat struktural dapat diminimalisir.
Hal ini akan membantu memudahkan pula dalam koordinasi diantara pejabat
struktural dan memudahkan dalam pencapaian target. Pelatihan kepemimpinan
bagi para pejabat struktural ini dilaksanakan sebelum pejabat terpilih disahkan
oleh Pemkab Nagekeo melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

Halaman | 80
Sistem pengelolaan di tingkat Prodi dijalankan melalui garis komando ke atas
(Pudir) dan dikelompokkan menjadi dua bagian, meliputi: (1) Sistem pengelolaan
fungsional dan (2) Sistem pengelolaan operasional. Pengawasan dan evaluasi
kedua sistem pengelolaan tersebut berada di bawah otoritas Pembantu Direktur II
dengan tetap melakukan fungsi koordinasi dengan para pembantu direktur lainnya
bergantung pada cakupan area yang menjadi objek pengelolaannya.

Sistem pengelolaan fungsional menekankan pada aspek pengelolaan subjek


pelaksana (SDM) terkait dengan kedudukan seseorang yang menunjukkan tugas,
fungsi, tanggung jawab, wewenang, dan hak-hanya, sedangkan sistem pengelolaan
operasional menekankan pada fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengembangan tenaga pendidik & kependidikan, pengawasan, pengarahan,
representasi, dan penganggaran.

Dalam menjalankan pengelolaan fungsional, sistem yang dirancang Akademi


Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT akan dilengkapi dengan perangkat
pendukungnya seperti borang jabatan fungsional (jafung) yang dikenal pula dengan
istilah borang beban kerja dosen, borang evaluasi kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan, dan instrumen pendukung lainnya (formulir, SOP dan sebagainya).
Pada prakteknya, instrumen yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan
pengelolaan fungsional umumnya digunakan pula sebagai instrumen dalam
mendukung pengelolaan operasional, sebagai contoh adalah borang beban kerja
dosen (BKD). Borang ini digunakan pada sistem pengelolaan operasional sebagai
instrumen pengawasan. Borang BKD ini selanjutnya digunakan pula sebagai bukti
kelayakan seorang dosen apakah telah memenuhi syarat atau tidak untuk diajukan
peningkatan jabatan fungsionalnya kepada DIKTI/Kopertis (pengelolaan
fungsional). Dengan demikian, borang yang sama digunakan sebagai instrumen
untuk mendukung sistem pengelolaan operasional dan digunakan pula untuk
mendukung sistem pengelolaan fungsional.

Instrumen pendukung pengelolaan fungsional maupun operasional yang dirancang


Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo NTT memiliki masa berlaku,
selama kurun waktu penggunaan apabila dibutuhkan dapat dievaluasi dan

Halaman | 81
disempurnakan, bahkan untuk mendukung dan menyesuaikan Rencana Strategis
maupun Rencana Operasional. Hasil pemutakhiran berbagai instrumen operasional
ataupun fungsional yang sebelumnya tidak dimiliki harus segera diformulasikan,
dibuat/dicetak dan digandakan. Kebutuhan ini dilakukan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran.

Halaman | 82
2.4.1 Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan memiliki paradigma yang menekankan sebagai sebuah upaya untuk


peningkatan skills yang harus bersifat adaptif dan menyesuaikan dengan
permintaan pasar (demand driven). Ketersinambungan (link) dan kecocokan
(match) diantara Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT sebagai
institusi perguruan tinggi dengan lulusan yang dihasilkannya dan kebutuhan
stakeholders sebagai pengguna lulusan akan menjadi dasar dalam penyelenggaraan
dan ukuran keberhasilan pendidikan vokasi. Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan vokasi dapat dilihat dari tingkat mutu dan relevansinya yaitu jumlah
penyerapan lulusan dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang keahlian yang
dipilih dan ditekuninya.

Program pendidikan vokasi yang dirancang Akademi Komunitas Teknologi Garam


Nagekeo - NTT dikembangkan dengan menganut prinsip bahwa pendidikan
merupakan sebuah proses, yang dapat diartikan sebagai proses transformasi
seseorang untuk menjadi pribadi yang mandiri dengan kepribadian yang utuh.
Mendidik adalah keseluruhan penyediaan berbagai komponen pendidikan
(kurikulum, input, proses, sarana, dan lain sebagainya) yang menginisiasikan
seorang pribadi untuk semakin menjadi manusia, menyadari berbagai kekuatan
hambatan tantangan dan kelemahan dirinya, serta dapat memposisikan dirinya
sebagai pribadi yang memiliki arti penting bagi sekitarnya, sehingga siap
menempatkan diri di masyarakat. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, tentunya dibutuhkan suatu upaya berkualitas yang secara
komprehensif dijalankan secara serentak, terarah, dan berkesinambungan. Upaya
ini tidak hanya sebatas melaksanakan program yang telah digariskan saja
melainkan membutuhkan pula peran pengawasan dan upaya perbaikan
berkesinambungan.

Sebagi komitmen upaya perbaikan yang berkesinambungan, Akademi Komunitas


Teknologi Garam telah menetapkan kebijakan mutu yang dituangkan dalam bentuk
visi, misi, tugas pokok, dan pernyataan mutu. Pernyataan mutu Akademi
Komunitas adalah: Dengan komitmen yang tinggi terhadap mutu, Akademi
Halaman | 83
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT bertekad menghasilkan tenaga terampil
yang kompeten dan profesional yang relevan dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat.

Dalam upaya menjalankan kebijakan mutu secara komprehensif, maka sistem


penjaminan mutu di Akademi Komunitas dilakukan oleh unit yang secara khusus
dibentuk untuk melaksanakan fungsi tersebut. Unit Penjaminan Mutu ini dibentuk
dan ditetapkan oleh direktur untuk merumuskan sistem penjaminan mutu. Sistem
penjaminan mutu yang saat ini sedang dirumuskan oleh unit penjaminan mutu
terdiri atas kebijakan mutu, pedoman mutu, standar mutu, dan SOP.

Standar mutu yang saat ini digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005, yang di dalamnya mengatur standar isi, standar proses pembelajaran,
standar mahasiswa dan kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang diterjemahkan ke dalam butir-
butir mutu sebagai berikut :

No. Komponen Mutu Rumusan Dokumen Pendukung/Pelaksanaan


I STANDAR ISI
1. Kurikulum mengikuti sistem kredit semester

2. Frekuensi Prodi melakukan pemutakhiran Rumusan SOP Perencanaan dan


kurikulum Pengembangan Kurikulum
Laporan Pelaksanaan Mekanisme Peninjauan
Kurikulum
3. Dalam proses penyusunan kurikulum, Prodi Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum
mengikutsertakan stakeholders Laporan Pelaksanaan Mekanisme Peninjauan
Kurikulum
4. Prodi menggunakan dan melaksanakan Form Pelaksanaan PBL dan SCL
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Form Rumusan Kompetensi Lulusan
5. Prodi mengalokasikan anggaran untuk Rumusan Rencana Anggaran Tahunan
pemutakhiran dan evaluasi kurikulum
6. Persentase penyusunan Rencana Kegiatan laporan tahunan
Belajar Mengajar
7. Pembaharuan/pemutakhiran Rencana laporan tahunan
Kegiatan Belajar Mengajar

8. Usaha Prodi dalam meningkatkan soft skill Rumusan Kurikulum


mahasiswa dan meumbuhkan jiwa Laporan Tahunan
kewirausahaan, keahlian mengoperasikan
komputer, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

II STANDAR PROSES
Penerimaan Mahasiswa Baru
1. Promosi melalui roadshow/pameran dan laporan tahunan
Halaman | 84
media cetak maupun elektronik berskala
nasional
2. Persentase mahasiswa yang berasal dari Rekapitulasi Mahasiswa Baru
SMA/SMK unggulan
3 Persentase calon mahasiswa yang berasal dari Rekapitulasi Mahasiswa Baru
10% lulusan terbaik SMA/SMK-nya
4. Nilai rata-rata ujian masuk mahasiswa baru Rekapitulasi Biodata Mahasiswa Baru
(reguler)
5. Rasio jumlah pelamar dengan jumlah Rekapitulasi Mahasiswa Baru
mahasiswa yang diterima
6. Persentase calon mahasiswa yang memenuhi Rekapitulasi Mahasiswa Baru
persyaratan akademik dan administratif
7. Ada untuk promosi guna meningkatkan minat Leaflet, iklan Koran, Radio, roadshow
calon mahasiswa berprestasi.
Proses Belajar Mengajar dan Suasana
Akademik
1. Persentase matakuliah dilengkapi dengan Rumusan GBPP, SAP/RPK Prodi
Garis-Garis Besar Perencanaan Perkuliahan
(GBPP) atau Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
atau Rencana Program dan Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPK Prodi) terbaru.
2. Persentase matakuliah dilengkapi dengan Diktat, hand out, lecture notes
diktat/hand out/lecture notes.
3. Persentase tingkat kehadiran dosen selama Form Daftar hadir dosen
satu semester dalam perkuliahan.
4. Persentase mahasiswa hadir dalam Form Daftar hadir mahasiswa
perkuliahan sebagai syarat mengikuti ujian.
5. Prodi memiliki kebijakan dosen menerapkan Kurikulum, GBPP, SAP Prodi yang
metode pembelajaran student-centered bersangkutan
learning (learner oriented).
6. Angka Efisiensi Edukasi mahasiswa S1 (AEE = Evaluasi Lulusan
Perbandingan jumlah mahasiswa yang lulus
dengan total jumlah mahasiswa)
7. Pertemuan dosen PA-mahasiswa untuk Daftar hadir/Berita Acara Pertemuan
konsultasi akademik dan bimbingan konseling
8. Ketersediaan ruangan untuk kebutuhan ruang Laporan tahunan
dosen sebagai tempat pelayanan akademik.
9. Setiap akhir semester dilakukan Daftar hadir/Berita Acara Pertemuan
diskusi/seminar antar dosen dikoordinir oleh
ketua Kelompok Dosen Keahlian, dengan topik
perkembangan buku-buku referensi, dan atau
hasil penelitian, dan atau jurnal terbaru
sesuai dengan bidang kelompok ilmu.
Sistem Informasi Akademik
1. Prodi telah mengaplikasikan Sistem Informasi Laporan Tahunan
Akademik terintegrasi mengikuti Sistem
Informasi Akademi Komunitas
2. Sistem Informasi Akademik dapat diakses Form dan laporan survey tentang Kepuasan
melalui jaringan internet oleh semua Pelanggan
pemangku kepentingan.
3. Prodi secara kontinyu melakukan monev Form dan laporan survey tentang Kepuasan
keluhan (complaint) terkait dengan Sistem Pelanggan
Informasi Akademik.
4. Dalam rangka memperbaiki data, merawat SK pengangkatan SDM pengelola Sistem
sistem, jaringan dan memasukkan data Sistem Informasi
Informasi Akademik dan website, Prodi telah
mempunyai SDM khusus,
5. Tingkat aksesibilitas pelayanan informasi laporan tahunan

Halaman | 85
secara elektronik
6. Persentase implementasi IT terhadap total laporan tahunan
rencana pembangunan dan pengembangan

III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1. Prodi sudah mempunyai rumusan kompetensi Spesifikasi dan Kompetens Lulusan
lulusan.
2. Dalam proses perumusan kompetensi, Prodi Laporan Pelaksanaan Mekanisme Peninjauan
mengikutsertakan kalangan pengguna lulusan, Kurikulum
asosiasi profesi
3. Rumusan kompetensi disosialisasikan kepada Poster/leaflet/pemberitahuan resmi tentang
mahasiswa Kompetensi Lulusan
4. Jumlah alumni yang terserap dunia kerja Rumusan Laporan Tracer Study
setelah tiga bulan sejak (dihitung dari tanggal
kelulusan)
5. Lama maksimum masa tenggang kelulusan dan Laporan Tracer Study
diterima di dunia kerja
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
1. Program pengembangan akademik dosen Surat Tugas untuk Melaksanakan Pendidikan
dilakukan dengan: pelatihan, pendampingan, dan Pelatihan
dan studi lanjut Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan
2. Program pengembangan tenaga penunjang Surat Tugas untuk Melaksanakan Pendidikan
dilakukan melalui: pelatihan, pendampingan, dan Pelatihan
kursus, dan studi lanjut bagi yang berprestasi Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan
3. Proses dan hasil program pengembangan Laporan Kemajuan Studi
dosen dan tenaga penunjang dimonitor.
4. Tingkat kehadiran dosen dalam rapat rutin. Daftar Hadir Rapat
5. Ada umpan balik terhadap penyelenggaraan Umpan Balik Penyelenggaraan Akademik dari
akademik dari: mahasiswa, dosen, alumni. Mahasiswa, Dosen, dan Alumni
Form Survey Kepuasan Stakeholders
6. Prodi secara rutin melaporkan beban tugas Surat Tugas untuk Melaksanakan Pendidikan
dosen untuk kegiatan pendidikan kepada dan Pelatihan
manajemen Akademi Komunitas Plotting Pembimbing PKL
7. Prodi memiliki indikator kinerja dosen dan Petunjuk Teknis Perhitungan Beban Kerja
tenaga penunjang. Dosen
8. Prodi melaporkan kinerja dosen dan tenaga Hasil Penilaian Kinerja Dosen
penunjang secara rutin
9. Persentase tenaga pengajar (dosen) yang laporan tahunan
berpendidikan Magister (S2) terhadap total
dosen
10. Rasio jumlah dosen dan mahasiswa laporan tahunan
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
1. Ketersediaan ruang kuliah dengan standar Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
seharusnya
2. Ketersediaan fasilitas laboratorium bahasa laporan tahunan
yang mutakhir Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
3. Ketersediaan fasilitas laboratorium komputer laporan tahunan
yang mutakhir Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
4. Tingkat kecukupan jumlah peralatan dan Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
bahan praktikum
5. Tingkat kecukupan jumlah peralatan Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
penelitian
6. Ketersediaan buku/literature yang tersedia Katalog perpustakaan
7. Ketersediaan jurnal non elektronik yang Katalog perpustakaan
tersedia
8. Persentase ruang kuliah dilengkapi multi Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa

Halaman | 86
media sebagai sarana belajar mengajar.
9. Fasilitas website Akademi Komunitas Prodi Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
secara kontinyu dimutakhirkan.
10. Prodi melakukan monev periodik Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
ketersediaan dan kelayakan ruangan
kelas/studio/laboratorium untuk mendukung
proses pembelajaran.
11. Prodi menyediakan tempat belajar (in door Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
atau out door) untuk mahasiswa
menyelesaikan tugas terstruktur, bekerja
berkelompok, berdiskusi sesuai kebutuhan dan
tujuan pembelajaran.
12. Prodi memantau transaksi peminjaman laporan tahunan
koleksi bahan pustaka yang ada di ruang baca.
Dasar
13. Prodi melakukan evaluasi periodik untuk Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
mengendalikan efisiensi pelayanan di tiap
kelas/laboratorium/workshop.
14. Di laboratorium/studio telah ada manual Manual Prosedir dan instruksi kerja
prosedur atau instruksi kerja untuk penggunaan alat
penggunaan setiap peralatan.
15. Program Studi mengalokasikan Rencana Anggaran Tahunan
anggaran tahunan untuk pemeliharaan dan
perbaikan setiap peralatan laboratorium
16. Prodi menyediakan komputer, fasilitas Laporan tahunan
internet berikut hotspot bagi kegiatan dosen
dan mahasiswa.
VI. STANDAR PENGELOLAAN
Umum
1. Ada keterlibatan stakeholders dalam Daftar hadir lokakarya
penyusunan visi, misi, dan tujuan Akademi
Komunitas
2. Visi, misi, dan tujuan Akademi Komunitas Daftar hadir sosialisasi
tersosialisasi dengan baik Leaflet/brosur/buku yang menjelaskan visi,
misi, tujuan Akademi Komunitas
3. Setiap unit kerja memiliki kejelasan tugas SK Pimpinan
pokok dan fungsi serta mekanisme
hubungan antar unit kerja
4. Perencanaan jangka panjang dan jangka dokumen perencanaan
pendek yang diturunkan dari visi, misi, dan
tujuan organisasi
5. Mekanisme pemberian penghargaan dan SK Pimpinan
sanksi
6. Mekanisme evaluasi kepemimpinan Dokumen evaluasi
Laporan tahunan
Manajemen Akademik dan Penjaminan Mutu
1. Persentase tersusunnya standar mutu, yang Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
menyangkut : level Akademi Komunitas
Isi
Proses
Output
2. Persentase tersusunnya manual penjaminan Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
mutu akademik, meliputi : level Akademi Komunitas
Perkuliahan
Praktikum
Penelitian
Pengabdian masyarakat
3. Persentase tersusunnya dokumen mutu

Halaman | 87
4. Prodi mengembangkan kelembagaan Sistem Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) sesuai level Prodi
Manual Mutu Akademi Komunitas
5. Prodi telah memantau keberhasilan Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
implementasi SPMA pada semua civitas level Prodi
akademika (dosen, tenaga penunjang dan
mahasiswa) serta stakeholders.
6. Prodi memutakhirkan database akademik Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
sesuai Standar Akademik level Prodi
7. Prodi meninjau ulang (management review) Laporan Implementasi Penjaminan Mutu di
dokumen akademik dan dokumen mutu sesuai level Prodi
kebutuhan
8. Prodi secara kontinyu melaporkan Evaluasi Laporan Evaluasi Diri
Diri kepada atasan langsung dalam rangka
meningkatkan mutu akademik.
9. Prodi terakreditasi A oleh BAN PT Sedang dalam proses

VII STANDAR PEMBIAYAAN


1. Sumber biaya operasional dari mahasiswa Laporan Keuangan
2. Penyusunan dan implementasi Rencana RAT
Anggaran Tahunan (RAT)
3. Pelaksanaan Audit Keuangan oleh Auditor Laporan hasil audit
internal
4. Pelaksanaan Audit Keuangan oleh Auditor Laporan hasil audit
eksternal
5. Ketersediaan dana beasiswa untuk menjamin RAT
keberlanjutan studi mahasiswa yang berasal
dari kalangan kurang mampu secara financial
6. Ketersediaan dana beasiswa untuk dosen dan RAT
tenaga kependidikan
7. Persentase dana yang bersumber dari RAT
kerjasama penelitian dengan pihak lain
terhadap total biaya operasional Akademi
Komunitas
8. Persentase dana yang bersumber dari donasi RAT
terhadap total biaya operasional Akademi
Komunitas
9. Penetapan unit cost untuk setiap komponen SK Pimpinan
kegiatan operasional
VI STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
1. Dalam penilaian hasil belajar, tidak ada dosen
yang terlambat menyerahkan nilai akhir.
2. Prodi selalu menginformasikan hasil ujian, Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
tugas, laporan dan kuis ke mahasiswa.
3. Prodi memberikan peringatan dini kepada Surat Panggilan Bagi Mahasiswa yang akan
mahasiswa sebelum evaluasi tahunan. Habis Masa Studinya
Surat Pemberitahuan Kepada Orang tua bagi
Mahasiswa yang akan Habis Masa Studinya
4. Mekanisme penyampaian ketidakpuasan Form dan laporan survey kepuasan mahasiswa
mahasiswa terhadap penilaian

IX STANDAR PENELITIAN
1. Prodi telah melakukan pemantauan dan Laporan Tahunan
evaluasi kegiatan penelitian dan publikasi. Daftar hadir dan berita acara rapat
koordinasi
2. Prodi telah mendorong dosen mengusulkan Surat Edaran, Daftar hadir dan berita acara
penelitian sesuai kebutuhan masyarakat. rapat koordinasi

Halaman | 88
3. Prodi telah membuat kebijakan peningkatan Kebijakan Prodi
mutu dan daya saing proposal hibah penelitian
kompetitif.
4. Produktivitas hibah penelitian kompetitif per Laporan Tahunan
tahun
5. Produktivitas publikasi hasil penelitian Laporan Tahunan
melalui jurnal per tahun.
6. Prodi melakukan publikasi dan diseminasi
hasil penelitian yang dapat diakses melalui
jaringan internet.
7. LP dan LPM telah merencanakan dan RAT
mengalokasikan anggaran untuk menyusun
dan memperbaiki secara berkesinambungan
track record penelitian dosen.
X STANDAR PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
1. Prodi telah melakukan monev kegiatan Laporan Tahunan
pengabdian kepada masyarakat. Daftar hadir dan berita acara rapat
koordinasi
2. Prodi mendorong civitas akademika Laporan Tahunan
melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Produktivitas pengabdian kepada masyarakat Laporan tahunan
selama tiga tahun terakhir.
4. Program Studi telah merencanakan dan RAT
mengalokasikan anggaran untuk perbaikan
track record dosen untuk pengabdian kepada
masyarakat.

Indikator standar mutu di atas disampaikan secara terpisah dalam Lampiran 10.
Saat ini Sistem penjaminan mutu yang sedang dirumuskan Akademi Komunitas
meliputi:
a. Sistim penjaminan mutu akademik, meliputi kurikulum, proses pembelajaran,
pembimbingan, ujian dan evaluasi, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
b. Sistem penjaminan mutu non akademik meliputi manajemen institusi, fasilitas
dan infrastruktur, sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

Sedangkan tujuan sistem penjaminan mutu di Akademi Komunitas adalah sebagai


berikut:
a. Menjamin penyelenggaraan kegiatan akademik dan non akademik sesuai
dengan kebijakan dan peraturan serta standar mutu yang telah dan akan
ditetapkan.
b. Menjamin proses dan output yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Halaman | 89
Untuk mencapai tujuan tadi digunakan prinsip sistem penjaminan mutu internal
(SPMI) yang telah digariskan meliputi prinsip sebagai berikut:
1) Customer focus (fokus pada pelanggan). Selalu berfokus kepada kebutuhan
dan kepuasan utama dari pelanggan, yaitu mahasiswa, masyarakat dan dunia
kerja.
2) Leadership (kepemimpinan). Mengedepankan visi bersama beserta tujuan
dan strategi pencapaian dalam komunitas akadmi.
3) Involvement of people (melibatkan semua pemangku kepentingan).
Mengedepankan proses partisipasi masyarakat yang efektif, berkeadilan
tanpa diskriminasi.
4) Procces approach (pendekatan proses). Lebih mengutamakan pendekatan
proses dibandingkan dengan pendekatan manajemen.
5) Continous Improvement (peningkatan berkelanjutan). Menjadikan SPMI
sebagai sistem yang dinamis dan merupakan proses perbaikan yang
berkesinambungan.
6) Factual approach to decision making (pendekatan berdasarkan fakta dalam
pengambilan keputusan). Selalu menggunakan fakta dan data dalam
pengambilan keputusan organisasi.
7) Mutually beneficial relationship (hubungan yang saling menguntungkan).
Pendekatan yang memungkinkan terjadinya pengembangan hubungan yang
saling menguntungkan antar pemangku kepentingan.
8) Commitment and consistancy (komitmen dan konsistensi). Sistem yang
menuntut adanya komitmen dan ketaat-asas seluruh pemangku kepentingan
untuk mencapai tujuan organisasi.

Sasaran Mutu yang telah digariskan Akademi Komunitas dirumuskan sebagai


berikut:
a. Terakreditasinya Akademi Komunitas pada tahun 2013.
b. Terbentuknya sistem manajemen mutu yang handal di seluruh unit/bagian.
c. Berlangsungnya kegiatan penjaminan mutu diseluruh unit kerja secara
sistematis dan terencana.
d. Tercapainya program kerja Akademi Komunitas yang berhubungan dengan
peningkatan mutu akademi.

Halaman | 90
Sistem penjaminan mutu terdiri atas penjaminan mutu internal yang dilakukan
oleh satuan sendiri secara mandiri atau dengan bantuan, dan penjaminan mutu
eksternal yang dilakukan oleh badan akreditasi atau sertifikasi di luar satuan
pendidikan, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional yang diakui oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Untuk tingkat nasional, penjaminan
mutu dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Tinggi (BAN-PT). SPMI dan SPME
ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Sistem Penjaminan Mutu Tinggi
sebagaimana diterangkan dalam Gambar 10.

Gambar 10. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

A. Ketentuan Umum
1. Visi adalah pernyataan tertulis Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo
- NTT tentang cita-cita atau mimpi jangka panjang yang ingin dicapai oleh
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
2. Misi adalah pernyataan tertulis Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT tentang kegiatan utama yang akan dilakukan dalam mencapai
visi Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
3. Tujuan adalah pernyataan tertulis untuk hasil yang akan digapai dari berbagai
pelaksanaan kegiatan utama yang ditetapkan Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT.
4. SPMI adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal.

Halaman | 91
5. Mutu adalah suatu kondisi yang memberikan kepuasan kepada stakeholders
dan pihak yang berkepentingan.
6. Penjaminan mutu adalah kegiatan sistemik dalam memberikan layanan
formal yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional , serta dalam
meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan untuk memberikan
kepuasan kepada stakeholders dan pihak yang berkepentingan.
7. Bidang Akademik meliputi kurikulum, proses pembelajaran, pembimbingan,
ujian dan evaluasi, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.
8. Bidang Non Akademik meliputi manajemen institusi, fasilitas dan
infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan.
9. Standar adalah ketetapan tentang sesuatu yang harus dicapai.
10. Prosedur adalah tahap demi tahap pelaksanaan suatu kegiatan.
11. Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang berisi ketentuan-
ketentuan pelaksanaan suatu kegiatan operasional dan tahap demi tahap
pelaksanaan kegiatan.
12. Kebijakan adalah keputusan pimpinan untuk memberikan pedoman yang
bersifat umum untuk pelaksanaan suatu kegiatan.
13. Laporan adalah dokumen berisi tentang informasi pelaksanaan suatu kegiatan
yang dilaksanakan oleh suatu unit kerja.
14. Master Plan adalah strategi perencanaan jangka panjang suatu
lembaga/institusi, berisi tentang perencanaan strategik (Renstra) dan
perencanaan pengembangan fisik kampus.
15. Renstra adalah rencana strategik Akademi, merupakan dokumen yang berisi
rencana dan strategi pengembangan dan pelaksanaan program kegiatan
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
16. Renop adalah rencana operasional Akademi, merupakan dokumen berisi
rencana kerja yang terinci sebagai pelaksanaan dari Renstra untuk kurun
waktu 1 (satu) tahun.

Halaman | 92
B. Ruang Lingkup SPMI Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT

Jenis Penjaminan Mutu


Sistem penjaminan mutu yang dikembangkan di Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT meliputi :
c. Sistem penjaminan mutu akademik, meliputi kurikulum, proses pembelajaran,
pembimbingan, ujian dan evaluasi, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
d. Sistem penjaminan mutu non akademik meliputi manajemen institusi, fasilitas
dan infrastruktur, sumberdaya keuangan dan sumber daya manusia.

C. Standar Mutu

Agar dapat memenuhi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, sistem


penjaminan mutu Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT harus
dapat melaksanakan delapan standar minimal yang telah ditetapkan sebagai
Standar Nasional yaitu :

1. Standar isi, mencakup standar rancangan isi dan implementasi kurikulum


serta target kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa di setiap jenjang
pendidikan. Terkait dengan standar ini Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT telah menyusun Target Output Mutu Tahunan.
2. Standar proses pembelajaran, dengan komponen utama suasana akademik,
sistem pembelajaran, mengajar, belajar, bantuan, layanan, bimbingan,
kemajuan, dan hasil belajar mahasiswa. Standar proses harus menjamin
sistem belajar-mengajar yang efektif, pemilihan metode pembelajaran yang
sesuai dan berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
(student centered learning). Mahasiswa yang mengalami kesulitan akademik
maupun non-akademik yang terkait dengan proses pembelajarannya harus
mendapatkan dukungan berupa pendampingan dan bimbingan dari institusi.
Dalam proses , mahasiswa berhak mengetahui perkembangan (progress) yang
telah dicapainya.

Halaman | 93
3. Standar mahasiswa dan kompetensi lulusan, terdiri atas pengetahuan, sikap,
dan keterampilan lulusan yang harus memenuhi sistem nilai Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
4. Standar pendidik dan tenaga ke, terdiri atas standar penjaringan, kecukupan,
kesepadanan, kualifikasi, dan kode etik tindakan, penghargaan dan
ekonomian. Tenaga pendidik harus memenuhi kualifikasi yang ditentukan oleh
institusi dan peraturan/perundangan yang berlaku sebagai prasyarat awal.
Melalui standar ini, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT
menjamin bahwa tenaga pendidik memiliki kompetensi untuk mengajar dan
menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif, demokratis, dan
menyenangkan. Standar tenaga pendidik tentunya tidak lepas dari
peraturan/perundang-undangan negara tentang tenaga dan dosen. Sementara
tenaga ke harus memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalan fungsi
pendukung seperti administrasi pendidikan, keuangan, pemeliharaan fasilitas
dan sebagainya.
5. Standar sarana dan prasarana, mencakup kecukupan ketersediaan sarana dan
prasarana, mutunya, mutu pengelolaannya, dan keberlanjutan pengadaan/
pemeliharaannya yang harus dapat menjamin kelancaran pelaksanaan
kegiatan akademik dalam setiap jenjang, menunjang kegiatan penelitian
serta pengabdian pada masyarakat.
6. Standar pengelolaan (tata kelola sumber daya dan administrasi), mencakup
visi, misi, tujuan, manajemen, sistem nilai institusi, sistem pengelolaan,
rencana strategis, kepemimpinan, pengelolaan sistem informasi, pengelolaan
program, sistem penjaminan dan peningkatan mutu, pengeloaan riset dan
kerjasama antar lembaga. Secara keseluruhan pengelolaan Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT harus dilakukan secara modern,
efektif, dan efisien untuk dapat menjamin keberlangsungan kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan institusi
ini juga harus dapat menjamin mutu pendidikan.
7. Standar pembiayaan, mengatur sumber biaya, struktur pendapatan dan
pengeluaran, akuntabilitas, standar pengeluaran untuk kegiatan akademik
dan non-akademik. Semuanya ini harus menjamin bahwa pembiayaan

Halaman | 94
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat dapat
dilaksanakan dengan transparan, akuntable, dan berkelanjutan.
8. Standar penilaian pendidikan, mencakup standar penilaian hasil belajar oleh
pendidik dan oleh Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT.
Standar penilaian harus mencakup serangkaian proses, termasuk ujian dan
aktivitas lain yang dilaksanakan oleh Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT untuk mengukur pencapaian keluaran mutu yang diinginkan
pada setiap tingkatan. Kriteria penilaian yang digunakan harus diketahui
secara terbuka oleh mahasiswa. Kriteria itu juga harus terbuka dari umpan
balik lingkungan sehingga bisa diperbaiki secara berkesinambungan.

Dalam implementasi kebijakan mutu ini, setiap standar tersebut akan


diterjemahkan ke dalam butir-butir mutu yang dapat terukur pencapaiannya
dalam waktu empat tahun ke depan. Indikator standar mutu yang telah
dirumuskan dapat dilihat pada Lampiran 10.

D. Mekanisme dan Siklus Penjaminan Mutu

Sistem Penjaminan Mutu Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT


pada prinsipnya adalah upaya sistematis untuk peningkatan mutu tinggi
berkelanjutan yang dimanifestasikan dalam bentuk siklus kegiatan penjaminan
mutu. Implementasi menyeluruh SPMI Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT diawali dalam bentuk implementasi satu siklus kegiatan
penjaminan mutu. Satu Siklus kegiatan penjaminan mutu Akademi Komunitas
Teknologi Garam Nagekeo - NTT terdiri atas 7 komponen yaitu:

1) Penetapan Standar, yang didapat dari hasil benchmark baik ke institusi


pendidikan tinggi di dalam maupun di luar negeri, dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah, persyaratan badan-badan
akreditasi maupun sertifikasi serta keunikan Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT. Dalam tahapan ini dilakukan sosialisasi dan
pembuatan/penyempurnaan dokumen-dokumen mutu (kebijakan mutu, sasaran
mutu, rencana mutu, prosedur-prosedur, dan lain-lain).

Halaman | 95
2) Pelaksanaan, yaitu penerapan sistem penjaminan mutu dengan menggunakan
organisasi dan prosedur pelaksanaan serta sumber daya manusia untuk
melaksanakannya.

3) Monitoring, yang dilakukan oleh unit terkait.

4) Evaluasi diri, yang dilakukan oleh setiap unit.

5) Audit internal, dilakukan oleh unit Penjaminan Mutu Internal untuk mengecek
kepatuhan unit terhadap sistem penjaminan mutu dan mencari peluang
perbaikan (bukan mencari-cari kesalahan) dengan berpedoman pada prosedur
mutu dan berbasis pada data atau fakta yang terjadi di lapangan.

6) Penyusunan Rumusan Perbaikan, didasarkan pada temuan hasil kegiatan Audit


Internal.

7) Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuous Quality Improvement) di semua


jenjang unit pelaksanaan akademik.

Implementasi Satu Siklus Penjaminan Mutu akan dikendalikan dan


dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di seluruh jenjang. Unit
penjaminan mutu Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT akan
melakukan evaluasi kegiatan Satu Siklus Penjaminan Mutu untuk
menyempurnakan siklus-siklus berikutnya.

Halaman | 96
Gambar 11. Siklus Penjaminan Mutu Berkelanjutan, Plan, Do, Check & Action
(PDCA)

E. Mekanisme Penetapan Standar Mutu

Penetapan standar mutu yang akan diterapkan pada Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT adalah sebagai berikut:
1. Dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan Akademi, untuk bidang akademik
Senat Sekolah menetapkan kebijakan dan standar akademik, sementara Ketua
Sekolah menetapkan kebijakan dan standar non akademik.
2. Berdasarkan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan di atas, baik untuk
bidang akademik maupun non akademik, disusun renstra Akademi yang berlaku
selama 5 (lima ) tahun yang sekaligus menjadi pedoman utama Akademi dalam
melaksanakan berbagai aktivitas kegiatan. Penyusunan renstra dilakukan
melalui mekanisme berjenjang mulai dari unit terkecil seperti program studi,
kemudian jurusan dan pusat studi, dan lembaga sampai ke tingkat pimpinan.
Dalam renstra tertuang target-target yang akan dan harus dicapai selama 5
(lima) tahun.
3. Berdasarkan renstra yang telah dibuat dan disahkan seperti tersebut di atas,
disusun renop untuk menjadi acuan bekerja selama 1 (satu) tahun. Dalam

Halaman | 97
renop berisi rencana aksi secara rinci dalam memenuhi standard an target yang
harus dipenuhi dalam renstra.
4. Berdasarkan renop, kemudian disusun standar operasional, baik untuk bidang
akademik maupun non akademik.
5. Dengan mengacu pada standar operasional yang telah disusun, maka dibuat
berbagai (SOP) yang menjelaskan tentang tahap demi tahap dalam berbagai
kegiatan.

F. Organisasi Penjaminan dan Pengendalian Mutu

Penjaminan mutu dilakukan melalui implementasi manajemen mutu terpadu yang


melekat pada struktur organisasi yang berlaku di Akademi Komunitas Teknologi
Garam Nagekeo - NTT. Pimpinan Akademi bertanggung jawab atas terbentuknya
organisasi mutu dan terlaksananya penjaminan mutu. Penjaminan mutu di Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT mencakup penjaminan mutu
akademik (pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat) dan non-
akademik. Oleh karena itu organisasi mutu harus disesuaikan dengan ruang lingkup
tersebut.

Di tingkat Akademi, penjaminan mutu menjadi tanggung jawab direktur, Senat


akademik dan pelaksanaannya dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu (Gambar
12).

Unit penjaminan mutu internal dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh
seorang sekretaris bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyusun kebijakan
mutu dan manual mutu, baik akademik maupun non akademik di Akademi
Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT. Organisasi penjaminan mutu ditingkat
program studi terdiri atas Ketua Program Studi dan Koordinator Akademik Program
Studi, Pada setiap unit administrasi ditunjuk salah seorang perwakilannya menjadi
anggota Unit Penjaminan Mutu Internal Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo - NTT dan bertugas sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
penjaminan pada Biro/Pusat yang bersangkutan. Kepala Lembaga melaksanakan

Halaman | 98
fungsi quality assurance bagi unit-unit di bawahnya dalam bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat

. = Garis komando,
__ = Garis koordinasi

Gambar 12. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu Akademi Komunitas Teknologi


Garam Nagekeo - NTT

G. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk melakukan SPMI yang baik, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -
NTT perlu menyiapkan dokumen secara lengkap Dokumen/buku/naskah
penjaminan mutu. Paling sedikit, Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo -
NTT harus memiliki empat Dokumen/buku/naskah yang terdiri dari :
1. Dokumen kebijakan mutu (Policy).
2. Dokumen pedoman mutu (manual).
3. Dokumen standar mutu (standard) dan
4. Dokumen formulir mutu.
Secara hierarki, kedudukan Dokumen/Buku/Naskah tersebut diatas perannya dalam
SPMI ditampilkan dalam Gambar 13.
Halaman | 99
Gambar 13. Dokumentasi Penjaminan Mutu

Dokumen kebijakan mutu merupakan naskah/buku/dokumen yang berisi definisi,


konsep, tujuan, strategi, berbagai standar mutu dan atau standar mutu turunan,
prioritas dan sebagainya.

Dokumen pedoman mutu (manual) yaitu naskah/buku/dokumen yang berisi


mekanisme perencanaan, penerapan, pengendalian dan peningkatan standar mutu;
pedoman atau petunjuk/instruksi kerja bagi pemangku kepentingan internal yang
harus menjalankan mekanisme pekerjaan tersebut.

Standar mutu merupakan naskah/buku/dokumen yang berisi minimum 8 (delapan)


standar mutu khusus bagi tinggi sebagaimana ditetapkan dalam PP No.19 Tahun
2005 tentang SNP, turunan/sub standar dari 8 standar mutu tersebut; penambahan
jumlah standar mutu selain kedelapan standar mutu tersebut.

Dokumen formulir mutu merupakan naskah/buku/dokumen yang berisi berbagai


formulir yang berfungsi sebagai instrumen untuk merencanakan, menerapkan,
mengendalikan dan mengembangkan standar mutu. Formulir yang telah diisi
disebut sebagai rekaman Mutu, dan berfungsi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
sistem penjaminan mutu.

Halaman | 100
BAB III

RENCANA STRATEGIS

3.1. Draft Rancangan Kebijakan Strategis Akademi Komunitas Teknologi


Garam Nagekeo NT 2012 2016

3.1.1 Peningkatan kapasitas sumberdaya, sistem manajemen, dan Kerjasama


1. Peningkatan soft skills bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi civitas akademika.
3. Pengembangan satuan usaha.
4. Penguatan jejaring kerjasama.
5. Peningkatan organisasi dan tatakelola.
6. Peningkatan akuntabilitas.
7. Peningkatan transparansi.

3.1.2 Perluasan akses pendidikan, sarana akademik, dan kemahasiswaan


1. Memperluas akses dan kesempatan belajar bagi mahasiswa melalui:
- Kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya bagi mahasiswa kelompok
ekonomi lemah melalui beasiswa.

Halaman | 101
- Peningkatan kualitas dosen bersertifikat dalam proses belajar-
mengajar.
- Peningkatan kualitas bahan ajar dan implementasi metode
pembelajaran efektif.
- Memperluas kerjasama dengan stakeholders melalui kegiatan praktik
lapangan, aktivitas kemahasiswaan dan kemasyarakatan lainnya.
- Peningkatan kuantitas dan kualitas input mahasiswa melalui kegiatan
promosi rutin tahunan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan untuk
mendukung proses belajar yang efektif dan pengembangan infrastruktur
yang berkualitas, khususnya ruang kelas, teknologi informasi,
laboratorium, pilot project, perpustakaan, dan fasilitas lainnya.
3. Mendorong dan memfasilitasi program studi dalam mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya untuk tujuan peningkatan
kualitas akademik.
4. Secara terprogram meningkatkan kompetensi tambahan bagi para
lulusannya.

3.1.3 Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat


1. Perumusan road map (arah pengembangan) penelitian yang jelas dan
realistis.
2. Menghasilkan penelitian unggulan setiap tahunnya.
3. Peningkatan kemampuan penelitian dosen.
No SASARAN INDIKATOR KINERJA 2012 2013 2014 2015 2016
1 Peningkatan kapasitas 1 Jumlah beasiswa S2 bagi tenaga pendidik (orang) - 2 3 2 3
sumberdaya, sistem 2 Jumlah Pelatihan kewirausahaan bagi sivitas 1 2 2 2 2
manajemen, dan akademika (jml pelatihan)
Kerjasama 3 Jumlah satuan usaha yang dibuka (jenis usaha) - 2 2 2 2
4 Pelatihan organisasi dan tatakelola (orang) - 2 8 2 2
5 Pelatihan dalam rangka akuntabilitas (orang) - 2 2 2 2
6 Pelatihan dalam rangka transparansi (orang) - 2 2 2 2
7 Jumlah Kerjasama dengan stakeholders 1 2 3 4 4
2 Perluasan akses 1 Jumlah beasiswa bagi mahasiswa kelompok ekonomi 3 6 12 16 16
pendidikan, sarana lemah (orang)
akademik, dan 2 Jumlah dosen tetap yang telah disertifikasi (orang) - - 2 2 2
kemahasiswaan 3 Jumlah matakuliah dilengkapi diktat (matakuliah) 3 20 30 40 52
4 jumlah stakeholders yang bekerjasama langsung 1 2 3 4 4
dalam pendidikan dan penelitian
3 Penelitian dan 1 Jumlah proposal hibah penelitian - 2 4 6 8
Pengabdian pada 2 Jumlah penelitian - 1 2 3 3
Masyarakat 3 Jumlah publikasi ilmiah - - 1 2 3

Halaman | 102
3.2. Strategi Pengelolaan Dana (Pembiayaan)

Sistem pengelolaan keuangan Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT


menganut prinsip nirlaba, otonomi, akuntabilitas, transparansi, layanan prima,
akses yang berkeadilan, keberagaman, keberlanjutan, dan partisipasi atas
tanggung jawab negara. Tahapan yang dilakukan meliputi:
1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan,
3. Pengendalian, dan
4. Pengawasan.

Perencanaan keuangan dibuat oleh Ketua Akademi berdasarkan masukan dari unit
paling bawah yang terlebih dahulu melalui koordinasi para Pembantu Ketua.
Setelah dikonsolidasi dan ditambah dengan berbagai perencanaan yang dibuat oleh
Ketua sendiri, Rencana Anggaran Tahunan (RAT) diajukan kepada Badan
Pertimbangan untuk mendapatkan persetujuan. RAT yang disetujui dan
dianggarakan kemudian disampaikan kembali kepada Ketua untuk dilaksanakan
(Gambar 14).

Gambar 14. Siklus Pengajuan Rencana Anggaran Tahunan (RAT)


Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo - NTT

Halaman | 103
Sumber dana yang akan digunakan untuk operasional awal berasal dari Kas milik
Pemkab Nagekeo dan dana masyarakat yang berhasil dihimpun dari penerimaan
mahasiswa baru. Dalam lima tahun kedepan Pemkab mengalokasikan dana untuk
investasi yang besarnya mencapai Rp 24,3 milyar.

Berikut diperlihatkan besaran dana yang akan dihimpun dari masyarakat,


dikelompokkan dalam 8 jenis penerimaan, meliputi:

1. Dana masyarakat yang berasal dari penjualan formulir,


2. Dana masyarakat yang berasal dari her registrasi mahasiswa,
3. Dana masyarakat yang berasal dari SPP dan SKS mata kuliah,
4. Dana masyarakat yang berasal dari Iuran Kemahasiswaan,
5. Dana masyarakat yang berasal dari Orientasi dan Jaket,
6. Dana masyarakat yang berasal dari Pengembangan Perpustakaan,
7. Dana masyarakat yang berasal dari Biaya Ujian Tugas akhir, dan
8. Dana masyarakat yang berasal dari Biaya Wisuda maupun Ijazah.

Dengan nilai yang akan dihimpun per masing-masing jenis penerimaan pada tahun
2012 adalah:

1. Formulir : Rp. 100.000,-/saat masuk


2. Her registrasi mahasiswa : Rp. 100.000,-/tahun
3. SPP dan KS mata kuliah : Rp. 1.000.000,-/SPP/semester
Rp. 60.000,-/SKS
4. Iuran Kemahasiswaan : Rp. 150.000,-/tahun
5. Orientasi dan Jaket : Rp. 200.000,-/saat masuk
6. Iuran Pengembangan Pustaka : Rp. 100.000,-/tahun
7. Biaya Ujian Tugas Akhir : Rp. 1.000.000,-
8. Biaya Wisuda dan Ijazah : Rp. 1.500.000,-

Berdasarkan proyeksi jumlah mahasiswa yang ada maka total pendapatan selama
kurun lima tahun kedepan diproyeksikan sebagai berikut.

Halaman | 104
Tabel 26. Proyeksi Penerimaan Dana Masyarakat
(Rp x 1.000)
Pendapatan (Rp)
NO Jenis Pendapatan
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
1 Formulir pendaftaran 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
2 Her Registrasi - 12.000 12.000 12.000 12.000
3 Biaya SPP & SKS 510.600 1.021.200 1.021.200 1.021.200 1.021.200
4 Biaya Pengembangan Institusi - - - - -
5 Iuaran Kemahasiswaan 18.000 36.000 36.000 36.000 36.000
6 Jaket & Orientasi 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000
7 Pengembangan Perpustakaan 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
8 Biaya Ujian Semester - - - - -
9 Biaya Ujian Tugas Akhir - - 120.000 120.000 120.000
10 Biaya Wisuda & Ijazah - - 180.000 180.000 180.000
JUMLAH 576.600 1.117.200 1.417.200 1.417.200 1.417.200

Dengan rincian pemasukan per program studi:


TOTAL PEMASUKAN PER PRODI
(Rp x 1.000)
Pendapatan (Rp)
NO Jenis Pendapatan
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
1 Teknologi Produksi & Pengolahan 300.600 583.200 733.200 733.200 733.200
Garam (D2)
2 Budidaya Perairan (D2) 150.300 291.600 366.600 366.600 366.600
3 Manajemen Perusahaan (D2) 125.700 242.400 317.400 317.400 317.400
TOTAL 576.600 1.117.200 1.417.200 1.417.200 1.417.200
TOTAL PEMASUKAN DALAM 5 TAHUN 5.945.400

Sementara itu proyeksi pengeluaran operasional pengelolaan akademik selama


lima tahun kedepan disajikan pada tabel 27 berikut.

Tabel 27. Proyeksi Pengeluaran Operasional


(Rp x 1.000)
Pengeluaran
NO Program Studi
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
0 Kantor Pusat 134.244 194.588 209.278 231.641 249.263
1 Teknologi Produksi & Pengolahan 48.930 51.017 53.207 57.221 59.722
Garam (D2)
2 Budidaya Perairan (D2) 49.210 51.311 53.516 55.832 60.062
3 Manajemen Perusahaan (D2) 42.240 43.992 45.832 49.476 55.188
TOTAL 274.624 340.907 361.833 394.171 424.236
TOTAL PENGELUARAN DALAM 5 TAHUN 1.795.771

Halaman | 105
Dengan rincian:
KANTOR PUSAT

(Rp x 1.000)
Pengeluaran (Rp)
No Jenis Pengeluaran
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
A Belanja Pegawai
1 Direktur 5.000 5.250 5.513 5.788 6.078
2 Pudir 12.000 12.600 13.230 13.892 14.586
3 Kaprodi 7.500 7.875 8.269 8.682 9.116
4 Biro Administrasi Akademik & 36.000 56.700 59.535 83.349 87.516
Kemahasiswaan (BAAK)
5 Biro Administrasi Umum & 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
Keuangan (BAUK)
6 Biro Administrasi Perencanaan 18.000 18.900 19.845 20.837 21.879
& Evaluasi (BAPE)
7 Kantor Audit Internal (KAI) 18.000 18.900 19.845 20.837 21.879
8 LPPM 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
9 Pusat Studi - 18.900 19.845 20.837 21.879
10 UPT Komputer/Puskom 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
11 Humas & Protokoler - 18.900 19.845 20.837 21.879
12 Administrasi Prodi 108.000 113.400 119.070 125.024 131.275
13 Analis/Teknisi/Laboran 54.000 56.700 59.535 62.512 65.637
14 Pustakawan 36.000 37.800 39.690 41.675 43.758
15 Unit Keamanan Kampus (UKK) 28.800 30.240 31.752 33.340 35.007
16 Unit Kebersihan Kampus (UKK) 28.800 45.360 47.628 50.009 52.510
17 Dosen Luar Biasa (LB) 43.200 45.360 47.628 50.009 52.510
B Operasional
1 Listrik 7.200 7.560 7.938 8.335 8.752
2 Telpon 7.200 7.560 7.938 8.335 8.752
3 Air 6.000 6.300 6.615 6.946 7.293
4 Internet 12.000 12.600 13.230 13.892 14.586
5 ATK 4.800 5.040 5.292 5.557 5.834
6 Foto Copy 6.000 6.300 6.615 6.946 7.293
7 Biaya Cetak 3.600 3.780 3.969 4.167 4.376
8 Jamuan Sehari-hari 15.600 16.380 17.199 18.059 18.962
9 Perjalanan Dinas Lokal 4.800 5.040 5.292 5.557 5.834
10 Perjalanan Dinas dlm Prov 19.200 20.160 21.168 22.226 23.338
11 Perjalanan Dinas Antr Prov 14.400 15.120 15.876 16.670 17.503
C Promosi - 169.519 200.321 243.047 282.377
Jumlah 604.100 875.644 941.752 1.042.387 1.121.684

Halaman | 106
PS: Teknologi Produksi & Pengolahan Garam

(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 3.600 3.780 3.969 2.778 2.917
Dosen S2 8.040 8.442 8.864 12.410 13.030
Dosen S3 2.250 2.363 2.481 2.605 2.735
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 48.930 51.017 53.207 57.221 59.722

PS: Teknologi Produksi & Pengolahan Garam

(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 3.600 3.780 3.969 2.778 2.917
Dosen S2 8.040 8.442 8.864 12.410 13.030
Dosen S3 2.250 2.363 2.481 2.605 2.735
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 48.930 51.017 53.207 57.221 59.722

PS: Manajemen Perusahaan

(Rp x 1.000)
Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 Belanja Pegawai (Dosen)
Dosen S1 7.200 7.560 7.938 6.946 4.376
Dosen S2 - - - 3.102 9.773
Dosen S3 - - - - -
2 Bahan & Operasional Akademik 11.640 11.862 12.095 12.340 12.597
3 Bahan & Operasional Lainnya 23.400 24.570 25.799 27.088 28.443
Jumlah 42.240 43.992 45.832 49.476 55.188

Dan proyeksi pengeluaran untuk keperluan investasi peningkatan kualitas SDM


maupun sarana fisik diperlihatkan sebagai berikut.

Halaman | 107
Tabel 28. Proyeksi Pengeluaran Investasi SDM dan Fisik
(Rp x 1.000)
Jenis Investasi 2012 2013 2014 2015 2016
Investasi SDM 72.000 192.000 276.000 136.000 246.000
Investasi Sarana-Prasarana 2.280.000 17.910.000 2.030.000 575.000 575.000
Jumlah 2.352.000 18.102.000 2.306.000 711.000 821.000
Jumlah Total 24.292.000

Sehingga proyeksi pendapatan dan pembelanjaan selama kurun 5 tahun adalah:

Tabel 29. Proyeksi Alur Keuangan


(Rp x 1.000)
Tahun Akademik
No Cash Flow
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 '2016/2017
A Pendapatan
1. Penerimaan Mahasiswa 576.600 1.117.200 1.417.200 1.417.200 1.417.200
2. Penerimaan Kerjasama - 100.000 200.000 200.000 300.000
Total A 576.600 1.217.200 1.617.200 1.617.200 1.717.200

B Pengeluaran
1. Belanja Investasi 2.352.000 18.102.000 2.306.000 711.000 821.000
2. Belanja Operasional 274.624 340.907 361.833 394.171 424.236
3. Belanja Pemeliharaan - 2.715.300 345.900 106.650 123.150
Total B 2.626.624 21.158.207 3.013.733 1.211.821 1.368.386
Saldo (A-B) (2.050.024) (19.941.007) (1.396.533) 405.379 348.814
Sumbangan Pemkab/Pemerintah 2.050.024 19.941.007 1.396.533 - -
Saldo Akhir Thn - - - 405.379 348.814

Pada tiga tahun pertama, sumber dana lebih banyak berasal dari Pemkab karena
pada tahun tersebut pemasukan yang berasal dari masyarakat melalui penerimaan
mahasiswa baru-relatif kecil sedangkan untuk memulai kegiatan operasional
dibutuhkan fasilitas yang harus memadai yang tentunya membutuhkan alokasi dana
yang cukup besar. Alokasi dana lebih banyak diperuntukkan bagi pembangunan
fisik gedung kampus seluas 5.500 m2 yang diperkirakan akan menghabiskan dana
sebesar Rp 15,8 milyar (data tidak ditampilkan).

Halaman | 108
BAB IV
KESIMPULAN

Nagekeo merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada yang
dibentuk setelah adanya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2007. Luas wilayah
2
Kabupaten Nagekeo mencapai 1.416,96 km dengan jumlah penduduk mencapai
130.120 jiwa. Hasil kajian selama 2 tahun terakhir atas potensi sumber daya alam
di Nagekeo menyatakan bahwa Nagekeo merupakan daerah yang sangat potensial
sebagai ladang garam karena secara klimatografi daerah ini merupakan daerah
terbaik se-Indonesia dengan musim panas terpanjang (8 bulan/tahun dan curah
hujan < 1.000 mm/tahun) sehingga kuantitas produksi garam yang dihasilkan akan
lebih banyak per luasan areanya dibandingkan dengan Madura.

Pada tahun ini, luasan area di Kabupaten Nagekeo yang telah dibuka untuk
kepentingan ladang garam mencapai 1.500 Ha. Luasan ini akan ditingkatkan
secara bertahap sesuai kebutuhan nasional. Bentuk kerjasama dengan
pemerintahan Australia telah digagas dan hasil produksi garam tersebut sebagian

Halaman | 109
besar akan diserap oleh PT Cheetham Garam Indonesia (group Cheetham Salt Ltd.
Australia) untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri.

Saat ini produksi garam nasional masih belum mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri. Dari sekitar 3,04 juta ton kebutuhan garam per
tahun, 1,7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui import. Kondisi ini sangat
memperihatinkan ditengah kayanya sumber daya alam dan besarnya luasan pantai
Indonesia. Oleh karena itu, program pemerintah di bawah komando Kementerian
Perindustrian telah melakukan upaya akselerasi swasembada garam melalui
penguatan infrastruktur dan pendalaman roadmap sentra industri garam. Selain
itu, adanya program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
program pendirian Akademi Komunitas, akan sangat membantu dalam mendorong
upaya percepatan target swasembada tersebut.

Sehubungan masih sangat terbatasnya teknologi dan SDM yang ahli di bidang
teknologi garam, maka bersama ini, kami dari Pemerintahan Kabupaten Nagekeo
bermaksud mengajukan proposal pendirian Akademi Komunitas Teknologi Garam
Nagekeo. Sebagai pertimbangan, bersama ini kami lampirkan Proposal Studi
Kelayakan Akademi Komunitas tersebut. Dalam prakteknya, Akademi Komunitas
Teknologi Garam Nagekeo NTT akan dibantu dan melibatkan tenaga ahli dari
Australia, yang dikenal terbaik di dunia dalam teknologi garam.

Besar harapan kami agar Bapak dapat meluluskan keinginan ini agar kami dapat
membantu memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas SDM sekaligus turut
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Kabupaten Nagekeo khususnya dan
Indonesia pada umumnya.

Halaman | 110
LAMPIRAN

No NAMA LAMPIRAN
1 Surat pernyataan penyerahan aset untuk tempat belajar
2 Sertifikat Tanah
Surat pernyataan kesanggupan dana sharring, sarana dan
3
prasarana dari Bupati
4 Surat pernyataan kesanggupan pembiayaan Sarana
Surat pernyataan penyediaan tempat belajar AK secara
5
khusus dari Kepala Dinas
6 Daftar kurikulum dan silabus
7 Daftar Dosen dan Mata Kuliah yang Diampunya
8 Daftar Tenaga Kependidikan
9 Daftar Sarana dan Prasarana
10 Indikator Standar Mutu
11 Surat Rekomendasi & MoU dengan POLITANI KUPANG

Halaman | 111

Anda mungkin juga menyukai