Anda di halaman 1dari 3

Tahapan proses penyaringan IPAL

Seluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni yang
berasal dari limbah domestik maupun air limbah yang berasal dari
kegiatan klinis rumah sakit dikumpulkan melalui ssaluran pipa pengumpul.
Selanjutnya dialirkan ke bak kontrol untuk memisahkan kotoran padat.
Dari bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob.Didalam
bak pengurai anaerob tersebut polutan organik yang ada di dalam air
limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerob,
menghasilkan gas methan dan H2S. Dengan proses tahap pertama
konsentrasi COD dalam air limbah dapat diturunkan sampai kira-kira 400-
500 ppm (efisiensi pengolahan + 60-70%). Air limpasan dari bak pengurai
anaerob selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan lanjut. Setelah unit
pengolahan lanjut, air hasil olahan dialirkan ke bak khlorinasi. Dari bak
khlorinasi air limbah sudah dapat dibuang langsung ke suangi atau
saluran umum. Dengan adanya proses pengolahan lanjut tersebut
konsentrasi BOD dalam air olahan yang dihasilkan relatif rendah yakni
sekitar 20-30 ppm.

Proses IPAL serta Reduksi Polutan Organik (BOD)

Parameter yang perlu diamati adalah konsentrasi COD, BOD, TSS,


kandungan amoniak dan deterjen. Hasilnya dibandingkan dengan baku
mutu limbah cair kegiatan rumah sakit yang telah ditetapkan oleh
pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:
KEP-58/MENLH/12/1995

Parameter Kadar Maksimum


(mg/l)
BOD 75
COD 100
TSS 100
pH 6-9
(Sumber: Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Untuk Industri Kecil,
Kementerian Lingkungan Hidup: 2004)

Pelayanan Radiodiagnostik dan Radioterapi

Pelayanan Radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis


dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain pelaynan X-ray
Konvensional, Computed Tomography Scan/CT Scan dan mammografi
(KMK RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesahatan)

Pelayanan Radioterapi adalah pelayanan yang menggunakan radiasi


pengion dan/atau radiasi non pengion yang terdiri dari pelayanan
radioterapi primer, pelayanan radioterapi sekunder, pelayanan radioterapi
tertier, ditujukan pada penderita kanker atau non kanker yang
memerlukan terapi. (PERMENKES RI Nomor 780/MENKES/PER/VIII/2008
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi)

KMK RI Nomor 410/MENKES/SK/III/2010 merupakan Perubahan Lampiran


KMK RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesahatan Tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan mengenai
peralatan.

Formulir Telaah Resep

Formulir telaah resep berisi pengkajian resep yang meliputi administrasi,


kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis.

Kajian administratif meliputi

1. nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan


2. nama dokter, nomor surat izin praktik (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf
3. tanggal penulisan resep

Kajian kesesuaian farmasetik meliputi

1. bentuk dan kekuatan sediaan


2. stabilitas dan
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)

Pertimbangan klinis meliputi

1. ketepatan indikasi dan dosis obat


2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. rekasi obat yang tidak diinginkan (alergi, efeksamping obat,
manifestasi klinis lain)
5. kontraindikasi dan
6. interaksi

(Sumber: Permenkes RI No 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Apotek)

Anda mungkin juga menyukai