Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan. Segala puji hanya bagi
Allah atas segala berkah, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Pos kesehatan pesantren . Dalam penyusunan dan
penulisannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan dan kepercayaan yang begitu besar. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rumusan Masalah Apa
yang dimaksud poskester? Apa saja ruang lingkup poskestren? 1.2 Manfaat Penulisan
Sebagai lembaga pendidikan Sebagai lembaga sosial Sebagai subkultur
Sebagai institusi BAB II PEMBAHASAN POS KESEHATAN PESANTREN
Kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia . kesehatan juga merupakan tanggung
jawab bersama , untuk itu perlu diperjuangakan oleh banyak pihak termasuk komunitas
pesantren yang beresiko tinggi untuk terjangkit penyakit . trasmisi yang mudah ini
diantaranya disebabkan oleh tingkat kepadatan dan lingkungan yang kurang memadahi . bila
ditilik dasi sisi kesehatan , pada umumnya kondisi kesehatan dilingkungan pesantren masih
memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait , baik dalam aspek akses pelayanan
kesehatan , perilaku sehat , maupun kesehatan lingkungannya . Salah satu upaya pemerintah
untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga pesantren adalah menumbuh
kembangkan pos kesehatan kesantren atau poskestren . upaya perbaikan kesehatan pada
generasi muda usia sekolah sudah dilakukan dengan program UKS . poskestren juga tidak
terlepas dari upaya upaya yang ada di UKS , hanya saja poskestren dikhususkan pada
komunitas santri yang sedang belajar di pesantren . untuk memperkuat pengadaannya ,
poskestren memiliki beberapa landasan hukum yaitu sebagai berikut ( depkes RI 2007 ) .
a. Undang undang Dasar 1945 , Pasal 28 H ayat 1 . b. Undang undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang kesehatan . c. Undang undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
perlindungan anak . d. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional . e. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah . f. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
antara pusat dan pemerintahan daerah . g. Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000
tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan profinsi sebagai daerah otonom . h.
Peraturan perintah nomor 20 tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah . i. Surat keputusan bersama 3 menteri ( menteri
kesehatan , menteri agama , dan menteri dalam negeri ) : nomor 1067 / menkes / SKB / VIII /
2002 , nomor 385 tahun 2002 dan nomor 37 tahun 2002 tentang peningkatan kesehatan
pondok pesantren dan instusi keagamaan lainnya . j. Surat keputusan bersama 4 menteri (
menteri pendidikan nasional , menteri kesehatan , menteri agama dan menteri dalam negeri ) :
nomor I/U/SKB/2003 , Nomor 1067 / menkes / SKB / VII / 2003 , nomor MA /230A/2003
tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah . k. Keputusan menteri
kesehatan nomor 1540/menkes /SK/XII/2002 TAHUN 2002 tentang penempatan tenaga
medis melalui masa bakti dan cara lain . l. Keputusan menteri kesehatan nomor 128
tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas . m. Keputusan menteri kesehatan nomor
131 tahun 2004 tentang sistem kesehatan nasional . n. Keputusan menteri kesehatan
nomor 331/menkes/SK/V/2006 tentang rencana strategis departemen kesehatan tahun 2005
2009 . DEFINISI POS KESEHATAN PESANTREN Pos kesehatan pesantren ( Poskestren )
adalah pesantren yang memiliki kesiapan , kemampuan , serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah masalah kesehatan secara mandiri secara mandiri sesuai dengan
kemampuannya ( Depkes RI , 2007 ) . poskestren merupakan salah satu wujud upaya
kesehatan berbasis masyarakat dilingkungan pesantren dengan prinsip dari , oleh dan untuk
warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif ( peningkatan ) dan preventif
( pencegahan ) tanpa mengabaikan aspek kuratif ( pengobatan ) dan rehabilitatif ( pemulihan
kesehatan ) dengan binaan puskesmas setempat . tempat untuk poskestren berada dalam
lingkungan pesantren itu sendiri dan bisa memanfaatkan ruangan serba guna maupun ruangan
di masjid atau musala . TUJUAN POS KESEHATAN PESANTREN Poskestren sebagai
salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan warga pesantren memiliki
beberapa tujuan umum dan khusus sebagai berikut : Tujuan umum : terwujudnya pesantren
yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya .
Tujuan Khusus : a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri dan guru tentang
pentingnya kesehatan . b. Meningkatkan kesadaran santri dan guru untuk melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat . c. Meningkatkan kesehatan lingkungan di pesantren .
d. Meningkatkan kemampuan dan kemauan santri untuk menolong diri sendiri di bidang
kesehatan . FUNGSI POS KESEHATAN PESANTREN a. Sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan dalam alih informasi ( pengetahuan dan ketrampilan ) dari
petugas ke warga pesantren dan masyarakat sekitarnya serta antarwarga pesantren dalam
rangka meningkatkan perilaku hidup sehat . b. Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada warga pesantren dan masyarakat sekitarnya . MANFAAT
POS KESEHATAN PESANTREN Poskestren didirikan dengan menjanjikan beberapa
manfaat bagi orang orang yang terlibat di dalamnya maupun orang orang di sekitarnya .
manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : Bagi warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi ,
pengetahuan , dan pelayanan kesehatan dasar . b. Memperoleh bantuan secara profesional
dalam pemecahan masalah kesehatan . c. Mendapa informasi awal tentang kesehatan .
d. Mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi warga pesantren dan msayarakat
sekitarnya . Bagi kader poskestren a. Mendapatkan informasi lebih awal tentang
kesehatan . b. Mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pesantren dan
masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya .
Bagi puskesmas a. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan , pemberdayaan masyarakat , dan pelayanan kesehatan
tingkat pertama . b. Memfasilitasi warga pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat . c. Meningkatkan efisiensi
waktu , tenaga dan dana melalui pemberian pelayanan kesehatan terpadu . Bagi sektor
lain a. Memfasilitasi warga pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam pemecahan
masalah sektor terkait . b. Meningkatkan efisinsi melalui pemberian pelayanan secara
terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing masing sektor . RUANG LINGKUP
KEGIATAN POS KESEHATAN PESANTREN Ruang lingkup kegiatan poskestren meliputi
pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif , yaitu upaya promotif dan preventif tanpa
meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif , serta upaya sumber daya warga pesantren dan
masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan . kegatan pelayanan kesehatan dasar yang
diselenggarakan oleh poskestren adalah sebagai berikut : Upaya promotif , antara lain
konseling kesehatan , penyuluhan kesehatan , perlombaan di bidang kesehatan ,
pemberdayaan , olahraga teratur , serta fatwa ( imbauan kesehatan terhadap warga pesantren
dan masyarakat sekitarnya ) Upaya preventif , antara lain pemeriksaan berkala ,
penjaringan kesehatan santri , imunisasi , kesehatan lingkungan dan kebersihan diri , serta
pemberantasan nyamuk dan sarangnya . Upaya kuratif dan rehabilitatif , antara lain
pengobatan terbatas atau pelayanan kesehatan sederhana dan rujukan kasus . SASARAN
KEGIATAN POS KESEHATAN PESANTREN Semua individu mencakup santri ,
guru , dan pengurus pesantren beserta keluarganya yang tinggal di lingkungan pesantren ,
yang diharapkan mampu melaksananakan hidup sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di lingkungan pesantren . Pihak pihak yang mempunyai
pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim
yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut seperti pimpinan pesantren , pengurus
yayasan , serta petugas kesehatan . Pihak pihak yang diharapkan memberikan
dukungan kebijakan , peraturan , dana , tenaga , sarana dan lain lain seperti camat , para
pejabat terkait , swasta , para donatur , dan pemangku kepentingan lainnya . KADER POS
KESEHATAN PESANTREN Dalam pelaksanaan kegiatan , pengelola pesantren memilih
kader kesehatan poskestren . kader - kader tersebut dilatih khusus oleh petugas puskesmas .
kader poskestren tersebut berfungsi sebagai pemberi inspirasi atau ide ( inspirator ) ;
pemberian gagasan baru ( inovator ) ; pemebrian contoh awal ( initiator ) ; penggerak
( activator ) ; pemberi dorongan , semangat , atau mengajak ( motivator ) ; serta pelaksana
( implementator ) . TUGAS KADER POSKESTREN PADA KEGIATAN MUSYAWARAH
Memberi informasi tentang perlunya perhatian terhadap masalah kesehatan di
pesantren ( data tentang hasil survei dan status kesehatan santri ) . Menyampaikan
kegiatan poskestren tentang upaya pencegahan ( jeis pencegahan , frekwensi kegiatan , dan
jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan di pesantren ) . Menyampaikan rencana
kegiatan yang akan datang untuk mendapatkan kesepakatan dalam forum musyawarah warga
pesantren . Dalam kegiatan survei mawas diri , tugas kader poskestren adalah sebagai
anggota tim mualai dari mengumpulkan data sampai membuat laporan hasil survei .
sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan poskestren secara rutin tugas kader adalah melakukan
atau mengoordinasikan kegiatan pencegahan penyakit , melakukan penyuluhan kesehatan di
pesantren , memberi pelayanan kesehatan sederhana , dan melakukan pencatatan kegiatan
poskestren . Kader poskestren dipilih oleh pengurus dan santri pesantren yang bersedia secara
sukarela , mampu , dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan poskestren .
kriteria kader poskestren antara lain sebagai berikut : Berasal dari santri pesantren .
Mempunyai jiwa pelopor , pembaru dan penggerak masyarakat . Bersedia
bekerja secara sukarela . Sebelum melaksanakan tugasnya , kader poskestren terpilih perlu
diberikan orientasi atau pelatihan . orientasi atau pelatihan tersebut dilaksananakan oleh
puskesmas sesuai dengan pedoman orientasi yang berlaku . materi orientasi atau pelatihan
antara lain mencakup kegiatan yang akan dikembangkan di poskestren atara lain kesehatan
masyarakat , gizi kesehatan lingkungan, PHBS , pencegahan penyakit menular , usaha
kesehatan gigi masyarakat desa ( UKGMD ) , penyediaan air bersih dan penyehatan
lingkungan pemukiman ( PAB PLP ) , Program intensifikasi pertanian tanaman pangan dan
pemanfaatanpekarangan melalui tanam obat keluarga ( TOGA ) , kegiatan ekonomi produktif
seperti usaha peningkatan pendapatan keluarga ( UP2K ) , dan usaha simpan pinjam .
LANGKAH PEMBENTUKAN POSKESTREN ( Dinkesprop Jatim , 2007 ) Tahap
persiapan . pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa langkah berikut . a.
Mempersiapkan petugas puskesmas agar mampu mengelola dan membina poskestren . b.
Pendekatan kepada pimpinan pesantren untuk mendapat dukungan . c. Sosialisasi
poskestren pada masyarakat pesantren . d. Pertemuan membahas persamaan persepsi
tentang poskestren . e. Memilih santri husada ( kader poskestren ) dari masyarakat
pesantren . f. Mebekali santri husada agar mampu melakukan survei mawas diri ( SMD ) .
Melakukan SMD untuk mendapatkan data yang akurat tentang kesehatan pesantren .
Mengadakan musyawarah antar warga pesantren dan masyarakat sekitar untuk
mendapatkan kesepakatan pembentukan poskestren . Mengadakan pelatihan santri
husada untuk membekali pengelola dan santri husada tentang kesehatan . Peresmian
pembentukan poskestren . PENGORGANISASIAN POSKESTREN Kedudukan dan
hubungan kerja a. Secara teknis medis poskestren dibina oleh puskesmas . b. Secara
kelembagaan , poskestren dibina oleh pemerintah kecamatan atau desa . c. Terhadap
UKBM lain , poskestren dibina oleh mitra . Pengelola poskestren Struktur organisasi
pengelola poskestren terdiri atas ketua , sekertaris , bendahara , dan kader , poskestren
merangkap anggota . Santri husada ( kader poskestren ) berasal dari santri yang berjiwa
pembaru ( penggerak ) dan bersedia bekerja keras . PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT DI TATANAN PESANTREN Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) di tatanan
pesantren merupakan perpaduan dari tatanan institusi pendidikan dan tatanan rumah tangga
yang bertujuan untuk membudayakan PHBS bagi santri , pendidikan dan pengelola pesantren
agar mampu mengenali dan mengatasi masalah masalah kesehatan pesantren adalah sebagai
berikut : a. Kebersihan perorangan ( badan , pakaian , dan kuku ) b. Penggunaan air
bersih . c. Kebersihan tempat wudhu . d. Pengguanaan jamban e. Kebersihan
asrama , halaman dan ruang belajar f. Ada santri husada dan kegiatan poskestren g.
Bak penampung air bebas dari jentik nyamuk . h. Pengguanaan garam beryodium i.
Makanan bergizi seimbang . j. Pemanfaatan sarana layanan kesehatan . k. Gaya hidup
tidak meroko dan bebas napza l. Gaya hidup sadar AIDS m. Peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat ( JPKM ) , dana sehat , atau asuransi kesehatan lainnya .
INDIKATOR KEBERHASILAN POSKESTREN Pada prinsipnya , keberhasilan poskestren
dapat diukur melalui indikator input , proses , dan output sebagai berikut : Indikator
input , yaitu adanya santri husada ( kadar poskestren ) sarana poskestren , dan dukungan
pendanaan . Indikator proses , yaitu frekuensi penyuluhan yang dilaksanakan ,
frekuensi pertemuan , melalui survei PHBS , frekuensi pembinaan dari petugas , dan
dilakukan survei masyarakat desa . Indikator output , yang dilaksanakan gerakan
jumat bersih adanya kawasan bebas rokok , adanya tanaman obat keluarga ( TOGA ) adanya
dana sehat , sampah tidak berserakan , kuku santri bersih dan pendek , menurunya angka
kesakitan masyarakat pesantren dan meningkatnya kesadaran masyarakat pesantren untuk
melaksanakan program PHBS .

Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai