Paper Rere
Paper Rere
KE PEMBULUH DARAH
Disusun Oleh :
BANJARMASIN
2016
A. Definisi Anastesi lokal
Bahan anastesi lokal melekat pada reseptor yang ada didekat gerbang
natrium pada membran sel. Lalu mengurangi permeabilitas ion natrium sehingga
dapat menghambat konduksi impuls. Ion natrium yang seharusnya berikatan
dengan reseptor pada membran sel untuk meningkatkan permeabilitas membuka
gerbang natrium akan berkompetisi dengan bahan anastesi lokal untuk berikatan
dengan reseptor pada membran sel. Setelah bahan anastesi lokal berikatan dengan
reseptor akan terjadi penurunan ppermeabilitas membran sel sehingga
menghasilkan blokade gerbang natrium. Hal ini mengakibatkan terjadi penurunan
konduksi natrium dan vasodepolarisasi sehingga terjadi kegagalan dalam
mencapai ambang batas. Karena terhambatnya pengiriman impuls sehingga
sensasi seperti rasa sakit dapat dihilangkan.
C. Komplikasi Anastesi Lokal
Pertama, pasien tidak merasakan lagi jika jarum suntik menyentuh atau
menusuk saraf yang bisa menyebabkan rusaknya saraf tersebut. Selain itu,
penyuntikan tambahan bisa menyebabkan meningkatnya lingkungan asam di
dalam ruang pterigomandibula. Suasana asam ini akan meningkatkan bentuk
terion dari anestetik dan bentuk ini tidak mampu menembus membran sehingga
keefektifan anestesianya berkurang. Oleh karena itu.dianjurkan untuk memakai
cara anestesi yang lain, misalnya anestesi intraligamentum1.
Menurut Narlan Suma Winata (2013) : Anestetik lokal adalah obat yang
sebagai penghilang nyeri berbeda dengan obat penghilang nyeri yang lain.
Perbedaannya adalah bahwa jika obat lain harus memasuki pembuluh darah dan
mencapai kadar yang cukup guna memberikan efek terapi (mencapai efek
terapeutik), anestetik lokal, jika sampai memasuki pembuluh darah, karena
terabsorbi ke dalam pembuluh darah, efek terapeutiknya justru akan hilang,
bahkan berpotensi menimbulkan toksik. Apabila anastesi masuk ke pembuluh
darah akan menyebabkan sebagai berikut1 :
1. Syok
Reaksi ini meskipun mirip dengan sinkop, umumnya jauh lebih parah dan
mengakibatkan penurunan volume darah sirkulasi. Pasien biasanya kehilangan
kesadaran, tekanan darah turun, denyut nadi cepat dan berbahaya. Karena
gejalanya mirip sekali dengan syok mirip sekali dengan syok operasi primer dan
mungkin berkenaan dengan masuknya anestetikum ke pembuluh darah atau
karena idiosinkrasi (kepekaan berlebihan terhadap suatu obat), maka upaya atau
langkah-langkah kedaruratan harus dilakukan.
Penanganan: Tempatkan pasien dalam posisi terbaring dengan kepala lebih rendah
dari tubuh (posisi trendelenberg) dan lakukan stimulasi jantung dan pernapasan.
Walaupun idiosinkrasi terhadap anestetikum lokal jarang terjadi, setiap riwayat
reaksi yang berlebihan harus diperhatikan dan hindari penggunaan obat tersebut.
CARDIAC
Hipertensi, takikardi
Peningkatan kontraktilitas dan cardiac output, hipotensi
Sinus bradikardi, ventricular disrithmias, kegagalan sirkulasi
Pencegahan:
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah menyuntik dengan perlahan dan
melakukan aspirasi secara hati-hati.Selain itu, harus dipertimbangkan juga
kemungkinan interaksi obat. Hendaknya berhati-hati memberikan anestetik
bervasokonstriktor pada pasien yang sedang minum obat tertentu.Kokain
misalnya, bisa menyebabkan meningkatkan sensitivitas jantung terhadap aritmia
setelah pemberian vasokonstriktor. Upaya lainnya adalah menelaah riwayat medis
pasien dengan cermat. Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik
memerlukan kehati-hatian dalam pemberian anestetik lokal. Pasien dengan
gangguan jantung angina pektoris yang tak stabil,riwayat infark miokard atau
stroke dalam enam bulan terakhir. hipertensi parah, gangguan jantung kongestif
tak terkontrol, atau transplantasi jantung, hendaknya tidak diberi anestetik lokal
yang mengandung vasokontriktor dan harus berkonsultasi dengan dokter memulai
perawatan.
dari larutan anastesi lokal. Semua anastesi lokal dapat menyebabkan depresi kadar
terhadap jantung. Namun, konsentrasi plasma lidokain sebanyak < 5-10 g/ml
dapat menyebabkan hipotensi berat. Hal ini disebabkan oleh penurunan resistensi
sistemik vaskular dan curah jantung karena relaksasi otot polos vaskular arteriolar
hal ini menyebabkan toksisitas jantung, sedangkan pada dosis rendah terjadi efek
anti-disritmitik.Efek anastesi lokal pada kanal ion kalsium dan ion potasium, serta
kan anastesi lokal juga dapat menyebabkan toksisistas jantung. IUkuran dari
yang lebih rendah dibandingkan bupivakain.Selain itu, efek toksik anastesi lokal
pada sistem saraf pusat dapat berhubungan dengan toksisitas jantung karena dapat
asidosis2.
Mekanisme :
Saat anastesi lokal masuk kanal natrium pada saraf, terjadi gangguan pada
aktivitas saraf dan terjadi blokade konduksi. Untuk blokade konduksi yang efektif,
kira-kira 75% dari kanal natrium harus tidak aktif.Kanal natrium dapat teraktivasi
(terbuka), tidak aktif (tertutup), dan istirahat (tertutup) pada berbagai fase
potensial aksi. Pada keadaan aktig atau terbuka, kanal natrium dapat mengalirkan
impuls. Anastesi lokal berikatan pada kanal yang terbuka dan mengubahnya
Pada saat anastesi lokal masuk ke dalam darah, anastesi lokal memblokade
kanal ion natrium jantung, sehingga menyebabkan relaksasi otot polos jantung
terganggunya depolarisasi sehingga tidak terjadi potensial aksi dan sel jantung
tidak dapat bekerja. Pada beberapa kasus gangguan konsuksi seperti ini dapat
terjadi vibrilasi ventrikel sehingga terganggunya fungsi jantung dalam memompa
.
DAFTAR PUSTAKA