Anda di halaman 1dari 8

Adab Makan dan Minum

By Ummu Sa'id March 21, 2014


Seorang muslimah makan sambil berjalan, makan dengan
tangan kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini
seakan sudah menjadi pemandangan umum di kantin-kantin
kampus. Betapa miris hati ini melihatnya. Bila amal ibadah yang
ringan saja sudah ditinggalkan dan disepelekan, bagaimana dengan
amalan yang besar pahalanya?? Atau mungkinkah karena hal itu
hanya merupakan suatu ibadah yang kecil kemudian kita
meninggalkannya dengan alasan kecilnya pahala yang akan kita
peroleh? Tidak begitu Saudariku Yang sedikit apabila rutin
dilakukan, maka akan menjadi banyak! Allah Taala berfirman,

() )) ) ) ) )
) ) ) ) )

Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah


kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala
amalmu. (QS. Muhammad 33)

Cukuplah firman Allah Taala tersebut menjadi nasihat bagi kita


semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah
Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun
atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini
banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan
sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah. Maka
perhatikanlah firman Allah Taala,

) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) )

Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-
Hayr : 7)

Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu alaihi wa


sallam adalah adab ketika makan dan minum.
Adab ketika Makan dan Minum

1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku,


hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Taala telah
memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang
halal lagi baik. Allah Taala telah berfirman,
) ) ) ) ) ) )
) ) ) )

Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah


amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (QS. Al-Mu`minun: 51)

2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah


dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu
sudah siap disantap. Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Apabila makan malam telah dihidangkan
dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan
malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai
makanmu selesai. (Muttafaqun alaih)
Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak
memikirkan makanan ketika shalat.Oleh karena itu, yang
menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila
seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan
hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal
ini jangan sering dilakukan.
3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang
terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Orang yang minum pada bejana perak
sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam
perutnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat
Muslim disebutkan, Sesungguhnya orang yang makan atau
minum dalam bejana perak dan emas
4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-
lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci
Allah Taala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat
26-27 dan Al-Araf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan
ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Seorang mukmin
makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan
dengan tujuh lambung. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal
ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih)
melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga
kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan
masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini
membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak
disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,Sesungguhnya yang
demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih
besar. (HR. Ahmad)
7. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa
kenyang.Para sahabatradhiyallahu anhum berkata, Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa
kenyang. Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam menjawab,Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-
sendiri). Mereka menjawab, Benar.Beliau kemudian
bersabda, Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan
sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk
kalian. (HR. Abu Dawud)
8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang
mencelanya.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak
pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau
menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau
tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR.
Muslim)
9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum
makan.Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Apabila salah seorang di antara kalian
makan, hendaklah ia membaca Bismillah (dengan menyebut
nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka
ucapkanlah Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi (dengan
menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-) (HR.
Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah
agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sedang duduk bersama
seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut
nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal
sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia
mengucapkan, Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi. Maka
Nabi shallallahu alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya
bersabda, Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika
dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua
yang ada dalam perutnya. (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang
dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Apabila salah seorang dari kalian
makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah
dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan
dan minum dengan tangan kirinya.(HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam mendoakan keburukan
bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya.
Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa
salam dengan tangan kirinya, maka beliau
bersabda, Makanlah dengan tangan kananmu. Orang itu
menjawab, Saya tidak bisa. Beliau bersabda, Semoga kamu
tidak bisa! Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan
kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak
bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
11. Makan mulai dari makanan yang terdekat. Umar Ibnu Abi
Salamahradhiyallahuanhuma berkata, Saya dulu adalah
seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau
makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah
shallallahu alaihi wa salam menegur saya, Wahai bocah
bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan
makanlah dari yang terdekat denganmu. Maka demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan
sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati
anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh
Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu.
12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya,
kemudian memakannya. Hal ini berdasarkan sabda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Jika salah satu dari kalian
makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia
memungutnya dan membuang kotorannya kemudian
memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk
setan. (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap
nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini
merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah
Allah Taalaberikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir
miskin.
13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk,
dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan
selesai makan. Kaab bin Malik radhiyallahu
anhuberkata, Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai
makan, beliau menjilatinya. (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila
salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia
mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan
mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang
lain. (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak
merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya,
atau suaminya.

14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu alaihi wa


sallam bersabda,Aku tidak makan dengan
bersandar. (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang
serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam saat makan duduk
dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang
lain adalah dhaif (lemah).
Yang benar adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang
perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,Apabila lalat jatuh pada minuman
salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan
lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah
satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat
penawarnya. (HR. Bukhari)
16. Bersyukur kepada Allah Taala setelah makanTerdapat
banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang
Allah Taala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan
kita selalu memuji Allah Taala setelah makan (berdoa setelah
makan). Salah satu doa setelah makan
yaitu, alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban
mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwaddain
walaa mustaghnan anhu rabbanaa.(Segala puji bagi
Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski
bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski
tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.) (HR. Bukhari)
17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil
berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn
Syuaib dari ayahnya dari kakeknyaradhiyallahu anhum, dia
berkata, Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
minum sambil berdiri dan sambil duduk. (HR. Tirmidzi, hadits
hasan shahih)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki
minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu
anhu berkata, Kami bertanya kepada Anas, Kalau makan?
Dia menjawab, Itu lebih buruk -atau lebih jelek
lagi-. (HR. Muslim)
18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar
gelas.Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam minum sebanyak
tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di
akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam Amalul Yaumi wallailah
(472))
Apabila Nabi shallallahu alaihi wa sallam minum, beliau
bernafas tiga kali. Beliau bersabda, Cara seperti itu lebih
segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan. (HR. Bukhari
dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dalam sabdanya, Apabila salah seorang dari kalian
minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.(HR. Bukhari)
19. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur
sesudahnya.Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Jika minum susu maka ucapkanlah,
Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu (Ya Allah
berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami
lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang
setara dengan susu. (HR. Al-Baihaqi dalam Syuabul
Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-
Jami(381))Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Apabila kalian minum susu maka berkumur-
kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa
masam pada mulut. (HR. Ibnu Majah (499))
20. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang
menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq
bin Ibrahim berkata, Pernah suatu saat aku makan dengan
Abu Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua
diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan
berkata, Alhamdulillah wa bismillah,kemudian beliau berkata,
Makan sambil memuji Allah Taala adalah lebih baik dari pada
makan sambil diam.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan semoga
Allah Taala memberikan kemudahan kepada kita dalam
mengamalkan apa yang kita ketahui, karena hakikat ilmu adalah
amal itu sendiri. Wallahul muwaffiq.

***

Penulis: Ummu Shalihah

Artikel Muslimah.Or.Id
Referensi:

Doa dan Wirid, Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Pustaka At-
Tibyan, Solo.

Kitabul Adab, Fuad bin Abdul aziz Asy-Syalhubi, Daarul Qasim,


Riyadh.

Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, Khalid Al-
Husainan, Pustaka Imam Asy-Syafii.
Panduan Amal Sehari Semalam, Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Darul
Ilmi, Bogor.

Riyadhus Shalihin jilid 2, Imam An-Nawawi, takhrij Syaikh


M.Nashiruddin Al-Albani, Duta Ilmu, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai