Daun Katuk
Daun Katuk
NAMA DAERAH
Memata (bahasa Melayu), katuk (Sunda), kebing dan katukan (Jawa), karekur (Madura),
simani (Minangkabau) (Azis,S. dan Muktiningsih S.R., 2006).
Daun katuk dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak air susu ibu, obat jerawat, juga
berkhasiat sebagai obat demam, obat bisul dan obat borok (Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, 2001) .
Daun katuk bisa juga dipakai sebagai pewarna alami pengganti pewarna yang engandung
zat kimia. Contohnya pada industri tape ketan yang berwarna hijau.
KANDUNGAN KIMIA
Daun katuk mengandung vitamin K, vitamin A, vitami B dan vitamin C. Mineral yang
dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor dan magnesium. Warna
daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi (Anonim 2, 2010).
Daun katuk juga mengandung protein, lemak, tanin, saponin flavonoid, dan alkaloid
(Anonim 3,2007).
Daun
CARA PEMAKAIAN
Ekstrak daun katuk banyak digunakan sebagai bahan fortifikasi pada produk makanan yang
diperuntukkan bagi ibu menyusui. Konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama
waktu menyusui bayi perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi
dan lama menyusui (Santoso, 2009).
2) Mengatasi sembelit
Sembelit biasa terjadi karena banyak hal, diantaranya karena terlalu lama duduk, kurang
minum air, menahan-nahan buang air besar, kerja hati dan kantong empedu yang tidak lancar.
Untuk mengusir sembelit, siapkan 200 g daun katuk segar yang sudah dicuci bersih. Rebus
dengan segelas air selama 10 menit, lalu saring. Minum air hasil saringan tersebut secara teratur
2 kali sehari, masing-masing 100 ml (Santoso, 2008)
3) Menyembuhkan luka
Untuk mengobati luka, siapkan segenggam daun katuk, lalu cuci, dan lumatkan.
Tempelkan lumatan daun katuk pada bagian badan yang luka (Santoso, 2008).
4) Pewarna alami
Daun katuk ternyata bisa juga dipakai sebagai pewarna makanan alami menggantikan
pewarna sintetis. Misalnya untuk membuat tape ketan yang berwarna hijau. Cara
menggunaannya, cuci bersih daun katuk, tambahkan sedikit air, lalu peras. Sari daun katuk ini
bisa langsung digunakan untuk mewarnai bahan makanan (Santoso, 2008).
Daun katuk bisa dikonsumsi sebagai lalapan, sayur bening, dan minuman. Untuk membuat
lalapan, rebus daun katuk dalam air mendidih yang ditambah sedikit garam selama 3-4 menit.
Sementara itu, untuk membuat minuman segar, ambil 300 g daun katuk segar yang sudah
dibersihkan, kemudian rebus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Air rebusan daun katuk
tersebut dapat langsung diminum (Santoso, 2008).
DAUN DADAP
Erythirna lithosperma
NAMA DAERAH
Daun dadap mempunyai khasiat sebagai antiterapetik dan anti inflamasi, dapat digunakan
untuk mengobati demam, pelancar ASI, sariawan perut, pencegah keguguran (obat luar) nifas
(obat luar), pendarahan bagian dalam (obat luar)
KANDUNGAN KIMIA
CARA PEMAKAIAN
ALPUKAT
Alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur / Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat
(Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pokat (Lampung) (Materia Medika
Indonesia,1996; Hika citra, 2009).
Zat-zat yang terkandung dalam alpukat bersifat sebagai peluruh kencing (diuretik)
antiradang, dan pereda sakit (analgesik). Daunnya berkhasiat mengobati kencing batu, darah
tinggi, sakit kepala, nyeri syaraf, nyeri lambung, pembengkakan saluran nafas dan haid tidak
teratur. Daging buah berkhasiat mengobati sariawan dan dapat digunakan sebagai masker untuk
melembabkan kulit. Bijinya berkhasiat mengobati sakit gigi dan diabetes (kencing manis)
KANDUNGAN KIMIA
Alpukat kaya akan berbagai macam kandungan kimia. Buah dan daunnya mengandung
saponin, alkaloida dan flavonoid, selain itu daunnnya juga mengandung polifenol, quersetin, dan
gula alkohol persit. Sementara daging buahnya mengandung tanin (Permadi, 2006). Secara
khusus, bijinya mengandung 3-0-caffeoylquinic acid, 3-0-coumaroylquinic acid, dan procyanidin
A trimer (Kosinska, et al., 2012).
Hampir semua bagian dari tanaman alpukat ini dapat di gunakan sebagai obat terutama
yang mempunyai efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan buah, daun dan biji.
INDIKASI
Sariawan, melembabkan kulit kering, kencing batu, sakit kepala, darah tinggi (hipertensi),
nyeri syaraf (neuralgia), nyeri lambung,; saluran nafas membengkak (bronchial swellings), sakit
gigi, kencing manis (diabetes mellitus); menstruasi tidak teratur.
CARA PEMAKAIAN
1. hipertrensi
Ambil 3 lembar daun alpukat yang setengah tua, di cuci bersih lalu di seduh dengan 1
gelas air 250 cc panas diamkan beberapa menit sampai menjadi hangat suam-suam kuku
kemudian diminum sampai habis. Atau bisa di minum setelah air menjadi dingin.
Lakukan setiap sore hari 1 gelas sampai sembuh
2. sariawan
satu buang alpukat matang ditambahkan 2 sdm madu murni, aduk merata lalu dimakan.
Lakukan setiap hari hingga panas dalam sembuh
3. kencing batu
4. 4 lembar daun alpukat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1
buah pala, 3 jari gula enau direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum
setelah dingin 3 kali sehari gelas
5. kulit muka kering
daging buah alpukat dilumatkan seperti bubu. Dipakai untuk masker, dengan cara
mengoleskan ke muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker
alpukat tersebut kering.
6. sakit gigi berlubang
masukan bubuk biji alpukat pada gigi yang berlubang.
7. bengkak karena peradangan
bubuk biji alpukat secukupnya ditamabah air hingga menjadi bubur, balurkan pada
bagian tubuh yang sakit.
8. kencing manis
biji alpukat dipanggang lalu dipotong kecil-kecil, rebus sampai mendidih dengan air
bersih hingga warn air berubah coklat. Saring, diminum setelah dingin.
9. Teh daun alpukat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak
pada saluran nafas, nyeri syaraf, dan haid tidak teratur.
BROTOWALI
Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (jawa); andawali (sunda) dan antawali (bali)
KANDUNGAN KIMIA
Alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin,
dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolubin. Sifat khas pehit dan sejuk.
Batang.
INDIKASI
1. reumatik
2. memar
3. demam, demam kuning
4. kurang nafsu maka dan
5. kencing manis (diabetes)
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus, 10-15 g batang brotowali. Bisa juga batang brotowali
digiling halus. Sedung 1 sdt bubuk brotowali dengan airpanas, minum setelah dingin. Untuk
pemakaian luar, rebus batang brotowali, lalu gunakan airnya untuk mencuci koreng, kudis dan
luka.
CONTOH PEMAKAIAN