Anda di halaman 1dari 17

A.

Rasional

Pendidikan karakter yang sedang berusaha dicanangkan


Pemerintah guna pengembangan pendidikan di Indonesia mencakup 18
nilai karakter. Karakter disiplin merupakan salah satu dari 18 nilai
karakter yang wajib dikembangkan oleh institusi pendidikan terutama
sekolah-sekolah guna mencapai pendidikan Indonesia yang optimal.
Karakter disiplin dapat ditanamkan kepada siswa melalui berbagai cara
dan teknik. Perilaku disiplin pada diri siswa sangat diperlukan untuk
membekali siswa pada kehidupan yang akan datang, sehingga perilaku
disiplin merupakan hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian
khusus guna menanamkan kedisiplinan pada siswa. Oleh karena itu
perlu adanya pembiasaan perilaku disiplin bagi siswa melalui
pemberlakuan tata tertib sekolah.

Tata tertib sekolah penting dalam mewujudkan budaya dan iklim


sekolah yang kondusif melalui penciptaan kedisiplinan. Peraturan tata
tertib sekolah akan mudah ditaati siswa apabila dikomunikasikan kepada
semua siswa secara merata. Pada sekolah yang menggunakan
pendekatan demokratis, program sekolah disusun secara cermat. Oleh
karena itu pembuatan peraturan tata tertib perlu mengikutsertakan siswa,
sehingga mudah dalam pelaksanaannya. Secara umum peraturan tata
tertib sekolah dapat dibedakan menjadi dua yaitu peraturan tata tertib
yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran di kelas dan peraturan
tata tertib umum yang berlaku di luar kelas. Kedisiplinan merupakan
faktor penting yang mendukung berlakunya tata tertib di sekolah
(Suharsimi Arikunto, 1980: 121).

Disiplin merupakan salah satu sarana bagi penanaman


pendidikan karakter di sekolah. Disiplin yang perlu ditumbuhkan kepada
peserta didik utamanya adalah disiplin diri. Pendisiplinan diri peserta
didik bertujuan untuk membantu siswa menemukan diri, mengatasi, dan
mencegah timbulnya permasalahan-permasalahan terkait kedisiplinan,
berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati
segala peraturan yang ditetapkan (Mulyasa, 2011: 26). Peran guru
sangat penting dalam upaya mendisiplinkan siswa yaitu melalui
penegakkan tata tertib sekolah. Guru harus mampu meningkatkan
standar perilaku dan membantu peserta didik mengembangkan pola
perilakunya, serta melaksanakan aturan sebagai alat menegakkan
kedisiplinan.

Proses pembentukan disiplin pada diri anak memerlukan proses


belajar dari upaya orang tua maupun pendidik. Hal ini dapat dilakukan
dengan melatih dan membiasakan diri pada anak untuk selalu
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral yang ada, serta melakukan
kontrol dalam mengembangkan kebiasaan disiplin pada anak. Clay
(Moh. Shochib, 2000: 33) menuturkan bahwa anak usia sekolah dasar
memerlukan bantuan dan kontrol lebih dari orang tua daripada anak
yang sudah matang. Selain itu mereka juga masih membutuhkan
pertolongan orang lain sehingga orang tua perlu menciptakan
bermacam-macam struktur yang diperlukan untuk mengorganisasi
aktivitas-aktivitas anak. Pada kenyataannya di sekolah seringkali
dijumpai siswa mengalami berbagai permasalahan terkait kedisiplinan.
Pada jenjang pendidikan SD, guru kelas selain bertugas sebagai
pengajar juga berkewajiban membimbing siswa. Siswa nantinya akan
diarahkan menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Guru biasanya
memberikan beberapa tindakan untuk setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa atas perilaku tidak disiplin terhadap aturan tata
tertib sekolah.
B. Tujuan

Tujuan perencanaan assessmen dan pemahaman individu teknik


non testing kedisiplinan mematuhi tata tertib sekolah untuk mengetahui
kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah.

C. Sasaran

Dalam assessmen dan pemahaman individu teknik non testing ini,


sasaran yang digunakan adalah siswa kelas XI SMA Negeri. Kami
melakukan pemahaman individu dalam aspek sikap kemudian kami
menspesifikasikan menjadi kedisiplinan siswa mematuhi tata tertib
sekolah.

D. Teknik

Teknik non testing adalah teknik assessmen dan pemahaman


individu yang menggunakan instrumen non/bukan tes. Teknik non testing
dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis atau kategori yaitu teknik
observasi dan teknik komunikasi langsung atau tidak langsung, biografi
atau autobiografi, sosiometri dan studi kasus. Berdasarkan aspek
sasaran assessmen dan pemahaman individu teknik non testing yaitu
aspek sikap, dengan judul kedisiplinan mematuhi tata tertib sekolah
maka teknik yang digunakan teknik non testing. Teknik non testing yang
digunakan, teknik komunikasi tidak langsung dengan menggunakan
angket yang berupa pertanyaan tertutup.
E. Konsep Dasar

1. Definisi Konseptual

a. Pengertian Kedisiplinan

Dalam arti luas kedisiplinan adalah cermin kehidupan


masyarakat bangsa. Maknanya, dari gambaran tingkat
kedisiplinan suatu bangsa akan dapat dibayangkan seberapa
tingkatantinggi rendahnya budaya bangsa yang dimilikinya.
Sementara itu cerminan kediplinan mudah terlihat pada tempat-
tempat umum, lebih khusus lagi pada sekolah-sekolah dimana
banyaknya pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan oleh
siswa-siswa yang kurang disiplin.

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin disibel


yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata
tersebut mengalami perubahan menjadi disipline yang artinya
kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib.

Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14), Disiplin


adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Menurut Sugeng Prijodarminto (dalam Tuu, 2004: 31)


disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkann nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, atau ketertiban.

Maman Rachman dalam Tuu, (2004:32) menyatakan


disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental
individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan
ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan
dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

Dari beberapa pengertian disiplin di atas, dapat


disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu bentuk kepatuhan,
ketertiban dan ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran
pribadi terhadap peraturan-peraturan yang dibuat oleh diri sendiri
atau pihak lain. Ketaatan tersebut dilakuan dalam usaha untuk
memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan
dan sikap sebagai hasil dari latihan-latihan yang dilakukan.

b. Pengertian Menaati

Taat secara bahasa artinya senantiasa tunduk dan patuh.


Kata taat berasal dari bahasa Arab Taat. Kata ini mempunyai
makna mengikuti atau menuruti. Secara istilah taat berarti
mengikuti dan menuruti harapan atau perintah dari luar diri kita.
Dengan kata lain, taat artinya tunduk, patuh saat kita memperoleh
perintah atau larangan untuk dihindari.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan


bahwa taat adalah senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah,
dan sebagainya). Sedangkan menaati adalah mematuhi; menurut
(perintah, aturan, dan sebagainya).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


pengertian menaati adalah suatu bentuk tunduk, mematuhi,
mengikuti dan menuruti suatu perintah atau peraturan.
c. Pengertian Tata Tertib Sekolah

Arikunto (1990:122) menyebutkan bahwa tata tertib adalah


sesuatu yang mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri
siswa.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1148)


disebutkan bahwa tata tertib adalah peraturan-peraturan yang
harus ditaati atau dilaksanakan. Sedangkan Starawaji (dalam
skipsi

Handayani,2007: 90) mendefinisikan tata tertib sebagai


sebuah aturan yang dibuat secara tersusun dan teratur, serta
saling berurutan, denga tujuan semua orang yang melaksanakan
peraturan ini melakukannya sesuai dengan urutan-urutan yang
telah dibuat.

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan


bahwa tata tertib merupakan serangkaian peraturan yang disusun
dalam suatu lembaga secara tersusun dan teratur yang harus
ditaati oleh setiap orang yang berada dalam lembaga tersebut
dengan tujuan menciptakan suasana yang aman, tertib dan
teratur.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tujuan


membentuk manusia yang berkualitas, tentunya sangat diperlukan
suatu aturan guna mewujudkan tujuan tersebut. Lingkungan
sekolah khususnya tingkat SMA yang berangotakan remaja-
remaja yang sedang dalam masa transisi, sangat rentan sekali
terhadap perilaku yang menyimpang. Oleh karena itu diperlukan
suatu hukum atau aturan yang harus diterapkan di sekolah yang
bertujuan untuk membatasi setiap perilaku siswa. Di lingkungan
sekolah yang menjadi hukum nya adalah tata tertib sekolah.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998: 37),


mengemukkan bahwa peraturan tata tertib sekolah adalah
peraturan yang mengatur segenap tingkah laku para siswa
selama mereka bersekolah untuk menciptakan suasana yang
mendukung pendidikan. Selanjutnya Indrakusumah (1973: 140),
mengartikan tata tertib sebagai

sederetan peraturan yang harus ditaati dalam suatu situasi atau


dalam tata kehidupan tertentu.

Hal ini mengandung arti bahwa dalam kehidupan manusia


dimana pun berada pasti memerlukan tata tertib. Tata tertib
adalah patokan seseorang untuk bertingkah laku sesuai yang
diharapkan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam
lingkungan sekolah tata tertib diperlukan untukm menciptakan
kehidupan sekolah yang kondusif dan penuh dengan kedisiplinan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat


disimpulkan bahwa tata tertib sekolah merupakan serangkaian
peraturan yang disusun oleh suatu sekolah secara tersusun dan
teratur yang harus ditaati oleh setiap orang yang berada dalam
sekolah tersebut dengan tujuan menciptakan suasana yang
aman, tertib dan teratur.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa


pengertian dari kedisiplinan menaati tata tertib di sekolah adalah
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan
ketertiban terhadap sederetan peraturan yang harus ditaati dalam
situasi dan tata kehidupan di sekolah.
2. Definisi Operasional

Paparan diatas, memberi kesimpulan bahwa perilaku disiplin tata


tertib di sekolah adalah perilaku yang sesuai dengan peraturan dan
norma yang ditetapkan oleh pihak sekolah untuk membentuk rasa
tanggungjawab dalam berperilaku dilingkungan sekolah.

F. Aspek-aspek

1 Sikap mental (mental attitude) yang artinya sikap taat dan tertib
merupakan sebuah hasil atau pengembangan dari latihan,
pengendalian pikiran dan pengendalian watak.

2 Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,


kriteria, dan standar, sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan
pengertian yang mendalam atau kesadaran akan ketaatan terhadap
peraturan. Norma dan standar tersebut merupakan syarat mutlak
untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan.

3 Sikap berkelakuan secara wajar dalam menunjukkan kesungguhan


hati untuk mentaati segala peraturan secara cermat dan tertib.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek


tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator dan dijabarkan
kembali menjadi kalimat pernyataan untuk digunakan sebagai angket
dalam memperoleh data tentang kedisiplinan terhadap tata tertib di
sekolah.

G. Rumusan Indikator Setiap Aspek

1. Perilaku yang sesuai dengan peraturan dan norma yang ditetapkan.

a. Mematuhi tata tertib sekolah.

b. Berusaha tidak melanggar tata tertib sekolah.


c. Menyesuaikan diri dengan tata tertib sekolah.

2. Rasa tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sekolah.

a. Menjalankan tata tertib dengan sungguh-sungguh.


b. Menyadari pentingnya menaati peraturan sekolah.
H. Penentuan Konten

Dalam mengungkap aspek-aspek yang sudah dijelaskan di atas,


maka perlu digunakan konten yang dapat mengungkap informasi yang
berkaitan dengan masing-masing indikator dari aspek perilaku yang
sesuai dengan peraturan dan norma yang ditetapkan serta rasa
tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sekolah yang dimiliki
oleh siswa.
BUTIR-BUTIR INSTRUMEN KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB
SEKOLAH

1. Saya selalu mengikuti upacara bendera setiap hari Senin

2. Saya meninggalkan sekolah ketika selesai jam pelajaran terakhir.

3. Saya mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.

4. Saya ke sekolah mengendarai sepeda motor.

5. Saya dan teman-teman berkumpul di kantin meskipun pelajaran sudah


dimulai.

6. Saya merasa terbebani masuk sekolah jam 07.00 pagi.

7. Saya mengenakan seragam sesuai tata tertib sekolah.

8. Saya meminta izin kepada guru ketika akan meninggalkan kelas

9. Saya termotivasi untuk berperilaku sesuai dengan tata tertib sekolah.

10. Saya terlibat perkelahian dengan teman satu sekolah.

11. Saya sengaja terlambat masuk kelas pada pelajaran yang tidak saya
senangi.

12. Saya terbebani dengan nilai KKM yang di tetapkan sekolah.

13. Saya mematikan Hp saat pelajaran berlangsung

14. Saya merasa bersalah jika terlambat datang ke sekolah

15. Saya mencocokkan pekerjaan dengan teman saat ujian.

16. Saya membuang bungkus makanan sembarangan

17. Saya selalu memperhatikan guru saat mengajar

18. Saya memakai ikat pinggang dan sepatu hitam saat bersekolah
19. Saya ditegur guru saat melakukan kesalahan di sekolah

20. Saya mencoret-coret meja dengan menggunakan tipe-x

21. Saya datang ke sekolah sebelum bel berbunyi

22. Saya mengembalikan buku pinjaman perpustakaan tepat waktu

23. Saya mengikuti upacara sampai selesai

24. Saya sengaja memperlambat datang ke sekolah

25. Saya membeli jajan di kantin pada saat jam pelajaran berlangsung

26. Saya datang ke sekolah ketika upacara sedang berlangsung

27. Saya membayar SPP tepat pada waktunya

28. Saya suka melaksanakan piket di sekolah

29. Saya berpura-pura ada keperluan untuk menghindari kegiatan


ekstrakurikuler

30. Saya keberatan jika harus mengikuti kerja bakti rutin di sekolah
ANGKET KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH

I. Pengantar

Di bawah ini disajikan angket yang terdiri dari 36 butir pernyataan


tentang kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah
dengan empat pilihan jawaban. Anda diminta menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu pilihan yang telah
disediakan sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya.

II. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas Anda dengan lengkap pada lembar jawaban.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan jawablah dengan jujur.

3. Jawablah pernyataan-pernyataan yang ada sesuai dengan keadaan


Anda sendiri, tidak ada pilihan jawaban yang benar atau salah. Anda
diharapkan menjawab dengan jujur.

4. Jangan terpengaruh oleh jawaban atau pendapat teman Anda,


karena skala ini bersifat rahasia pribadi.

5. Jawaban Anda dijamin kerahasiaannya.

6. Pilihlah salah satu pernyataan dari empat pilihan jawaban yang


tersedia pada lemabar jawaban dengan memberikan tanda centang
() pada jawaban:

SL : Jika pernyataan tersebut Selalu Anda lakukan

SR : Jika pernyataan tersebut Sering Anda lakukan

KK : Jika pernyataan tersebut Kadang-kadang Anda lakukan

TP : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah Anda lakukan


7. Jika sudah selesai menjawab periksalah kembali, mungkin ada
nomor yang belum dijawab. Contoh:

No SL SR KK TP
1

Pilihlah jawaban SR dengan memberikan centang () karena


pernyataan tersebut sering anda lakukan sesuai dengan keadaan anda.

SELAMAT MENGERJAKAN

IDENTITAS
NAMA LENGKAP :

KELAS :

JENIS KELAMIN :

III. BUTIR PERNYATAAN

No. Pernyataan SL SR KK TP

1 Saya selalu mengikuti upacara bendera setiap hari


Senin

2 Saya meninggalkan sekolah ketika selesai jam


pelajaran terakhir

3 Saya mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang


berlaku

4 Saya ke sekolah mengendarai sepeda motor

5 Saya dan teman-teman berkumpul di kantin meskipun


pelajaran sudah dimulai

6 Saya merasa terbebani masuk sekolah jam 07.00 pagi

7 Saya mengenakan seragam sesuai tata tertib sekolah

8 Saya meminta izin kepada guru ketika akan


meninggalkan kelas

9 Saya termotivasi untuk berperilaku sesuai dengan tata


tertib sekolah

10 Saya terlibat perkelahian dengan teman satu sekolah

11 Saya sengaja terlambat masuk kelas pada pelajaran


yang tidak saya senangi

12 Saya terbebani dengan nilai KKM yang di tetapkan


sekolah
13 Saya mematikan Hp saat pelajaran berlangsung

14 Saya merasa bersalah jika terlambat datang ke


sekolah

15 Saya mencocokkan pekerjaan dengan teman saat


ujian

16 Saya membuang bungkus makanan sembarangan

17 Saya selalu memperhatikan guru saat mengajar

18 Saya memakai ikat pinggang dan sepatu hitam saat


bersekolah

19 Saya ditegur guru saat melakukan kesalahan di


sekolah

20 Saya mencoret-coret meja dengan menggunakan


tipe-x

21 Saya datang ke sekolah sebelum bel berbunyi

22 Saya mengembalikan buku pinjaman perpustakaan


tepat waktu

23 Saya mengikuti upacara sampai selesai

24 Saya sengaja memperlambat datang ke sekolah

25 Saya membeli jajan di kantin pada saat jam pelajaran


berlangsung

26 Saya datang ke sekolah ketika upacara sedang


berlangsung

27 Saya membayar SPP tepat pada waktunya

28 Saya suka melaksanakan piket di sekolah

29 Saya berpura-pura ada keperluan untuk menghindari


kegiatan ekstrakurikuler
30 Saya keberatan jika harus mengikuti kerja bakti rutin
di sekolah

DAFTAR PUSTAKA

H. E. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Bandung: BUMI


AKSARA.

Moh. Shochib. 2000. Pola Asuh Orang Tua untuk Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Suharsimi Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta.

Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai