Anda di halaman 1dari 2

SISTEM SERASAH

Serasah adalah bagian dari ekosistem yang menumpuk dan terurai di atas tanah.

KOMPOSISI
System serasah mencakup serasah yang berada di atas tanah yang berfungsi
sebagai sumber energy, kaya akan microflora serta didominasi oleh jamur dan
invertebrate serta permukaan akar yang berfungsi sebagai pengatur
makroorganisme. Seperti yang disebutkan dalam bab I (bagian 1.3.2.2.) serasah
merupakan seumber daya yang beranekaragam. Terdiri dari campuran berkualitas
relative tinggi seperti sisa daun segar, bunga, buah, biji, mikroorganisme dan
hewan yang telah mati.
Sebagai hasil dekomposisi, serasah baru menutupi serasah yang lebih lama yang
berada di tempat tersebut; bahan-bahan yang lebih tua tersebut memiliki
ketahanan yang lebih besar dalam meningkatkan dekomposisi serasah-serasah dari
spesies tanaman tertentu yang terakumulasi pada lapisan dalam dan membentuk
gradien substrak yang kualitasnya berkurang bila makin dalam. Namun,
pemindahan bahan organic dan proses bioturbation dapat mengubah distribusi ini.
Masukan serasah juga sangat bervariasi dalam waktu tertentu (variasi musiman)
dan berubah dengan iklim yang mengakibatkan pola yang jelas dalam variasi
masukan sepanjang gradient thermos-lintang.
Pada tempat tersendiri, pohon dari berbagai usia (Bernier and Ponge 1994) dan
spesies yang berbeda (Boettcher and Kalisz 1992; Grandval 1993) dapat
menghasilkan serasah yang kualitasnya berbeda sehingga mendorong
heterogenitas dalam system serasah pada skala yang bisa berkisar dari meter ke
decameters.
Karbohidrat Readily-assimilable dapat dilepaskan dari serasah yang membusuk dan
meresap melalui lapisan serasah yang melandasi (see e.g. Carlisle et al. 1966)
aktivitas mikroba lokal utama. Microflora yang didominasi oleh jamur yang memiliki
mobilitas semu disebabkan pertumbuhan mereka yang cepat dan kemampuan
untuk mentranslokasikan sitoplasma. Seperti yang ditunjukan dalam Bab III,
kemampuan mereka dalam menembus sel dinding untuk memakan karbohidrat
membuat mereka menjadi koloni serasah yang efisien.
Klasifikasi
Struktur system serasah berbeda secara substansial antar komunitas tumbuhan
serta tergantung pada :
1. Kualitas masukan (misalnya, kayu, daun, atau rumput yang sifat kimia dan
struktur fisiknya berbeda)
2. Sifat dari mikroba ini (terutama ada atau tidak adanya white-rot jamur
(Basidiomycota) yang memiliki kemampuan untuk mengurai lignin serta
fenol-protein kompleks.
3. Susunan dan melimpahnya komunitas makro-invertebrata ini, dengan
penekanan articular pada ada atau tidak adanya invertebrate anecic yang
dapat dengan cepat memindahkan serasah ke system lain pada dekomposisi
4. Dalam (2) di atas, jamur white-rot adalah kelompok yang secara fungsional
didefinisikan sebagai jamur basidiomycote yang termaksud bagian keluarga
Agaricaceae, Hydnaceae, Corticiaceae, Polyporaceae serta Thelophoraceae,
dan ada beberapa spesies yang termaksud keluarga Ascomycote Xylariaceae.
Jamur ini memiliki kemampuan yang luas dalam mendegradasi komponen
structural yang penting dari kayu dan bahan polifenol lainnya, termaksud lignin,
melalui produksi ekstra-seluler Phenoloxidases (Crawford 1981; Kendrick 1992).

Anda mungkin juga menyukai