Anda di halaman 1dari 89

makalah Diabetes Militus

Pendidikan Karakter Untuk Membangun Manusia Indonesia Yang


Unggul

Ada sebagian kecil kalangan berpandangan bahwa Pemerintah kurang serius dalam membenahi sektor
pendidikan. Sesuatu yang debatable karena dari berbagai sudut pandang dan dimensi, pemerintah sangat
berkomitmen untuk meningkatkan taraf pendidikan. Mulai dari 20% anggaran khusus untuk pendidikan,
pembangunan bangunan sekolah-sekolah yang rusak, peningkatan taraf hidup dan kualitas guru dan lain-lain.

Pendidikan adalah elemen penting dalam pembangunan bangsa karena melalui pendidikan, dasar
pembangunan karakter manusia dimulai. Yang masih hangat dalam pikiran penulis, yang terlahir di era 70-an,
di sekolah dasar kita dibekali pendidikan karakter bangsa seperti PMP dan PSPB sampai akhirnya diberikan
bekal lanjutan model Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Pendidikan karakter
merupakan salah satu hal penting untuk membangun dan mempertahankan jati diri bangsa. Sayang,
pendidikan karakter di Indonesia perlu diberi perhatian lebih khusus karena selama ini baru menyentuh pada
tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan
interalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan
kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan
dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai
tidak memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang. Padahal pendidikan
diharapkan mampu menghadirkan generasi yang berkarakter kuat, karena manusia sesungguhnya dapat
dididik , dan harus sejak dini. Meski manusia memiliki karakter bawaan, tidak berarti karakter itu tak dapat
diubah. Perubahan karakter mengandaikan suatu perjuangan yang berat, suatu latihan yang terus-menerus
untuk menghidupi nilai-nilai yang baik dan tidak terlepas dari faktor lingkungan sekitar. Era keterbukaan
informasi akibat globalisasi mempunyai faktor-faktor negatif antara lain mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan
yang dianggap sempit seperti patriotisme dan nasionalisme yangdianggap tidak cocok dengan nilai-nilai
globalisasi dan universalisasi.

Kekhawatiran terhadap pembangunan karakter bangsa yang dimulai dari pendidikan usia dini menjadi
perhatian khusus dari Presiden SBY. Dalam beberapa kesempatan Sidang Kabinet, Presiden dan Wakil
Presiden mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara, antara lain masih adanya isu dan tantangan sosial yang seharusnya dapat dipecahkan atas hasil
kontribusi sektor pendidikan. Sebagai contoh, meskipun bangsa ini telah memiliki falsafah Pancasila dan
ajaran agama, tetapi masih banyak terjadi aksi kekerasan antar komunal atau antar umat beragama.

Presiden dalam kunjungannya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat memberikan arahan
dalam Sidang Kabinet Terbatas tanggal 31 Agustus 2012 yang membahas Program Strategis
Pemerintah di bidang Pendidikan berharap perlu ada kontribusi yang dapat disumbangkan oleh sektor
pendidikan untuk memperkuat toleransi, baik nilai sikap mental dan perilaku bagi bangsa yang majemuk untuk
lebih baik lagi. Sikap toleransi harus dibangun, diajarkan, dan diperkuat kepada anak didik hingga tingkat wajib
belajar 9 atau 12 tahun, sehingga diharapkan dapat membuahkan sesuatu yang baik. Wajib belajar 9 tahun
dapat dikatakan sebagai formative years, yaitu waktu untuk membentuk karakter, nilai, sikap, dan perilaku bagi
perjalan kehidupan manusia. Jika pemerintah dapat mengajarkan sikap toleransi dengan metodologi yang
tepat, maka hal ini akan melekat lama.

Tidak hanya dalam kesempatan di Sidang Kabinet, dalam beberapa acara antara lain National Summit dan
Peringatan Hari Ibu, Presiden SBY menekankan pentingnya nation character building . Kutipan pernyataan
Presiden SBY adalah sebagai berikut: Dalam era globalisasi, demokrasi, dan modernisasi dewasa ini, watak
bangsa yang unggul dan mulia adalah menjadi kewajiban kita semua untuk membangun dan
mengembangkannya. Character building penting, sama dengan national development yang harus terus
menerus dilakukan. Marilah kita berjiwa terang, berpikir positif, dan bersikap optimistis. Dengan sikap seperti
itu, seberat apapun persoalan yang dihadapi bangsa kita, insya Allah akan selalu ada jalan, dan kita akan bisa
terus meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Poin dari pernyataan di atas adalah pendidikan karakter mempunyai fungsi strategis bagi kemajuan bangsa,
harus ada komitmen untuk menjalankan pendidikan karakter sebagai bagian dari jati diri bangsa. Komitmen
yang harus kita jalankan semua, mengacu kepada 5 nilai karakter bangsa untuk menjadi manusia unggul yang
disampaikan oleh Presiden SBY yaitu :

1. Manusia Indonesia yang bermoral, berakhlak dan berperilaku baik;

2. Mencapai masyarakat yang cerdas dan rasional;

3. Manusia Indonesia ke depan menjadi manusia yang inovatif dan terus mengejar kemajuan;

4. Memperkuat semangat Harus Bisa, yang terus mencari solusi dalam setiap kesulitan;
5. Manusia Indonesia haruslah menjadi patriot sejati yang mencintai bangsa,Negara dan tanah airnya.

(Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional 2011, Jumat 20Mei 2011)

Pendidikan bukan hanya membangun kecerdasan dan transfer of knowledge, tetapi juga harus mampu
membangun karakter atau character building dan perilaku. Dengan hakekat pendidikan dan dibangun
metodologi yang tepat, maka diharapkan dapat dibangun intellectual curiosity dan membangun common
sense. Tidak bisa ditunda lagi, generasi penerus bangsa harus serius untuk dibekali pendidikan karakter agar
dapat memenuhi 5 nilai manusia unggul di atas.

Diposkan oleh triee utamiee di 17.27 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: KEL MS. POWER POINT, WAHYUNI

Sabtu, 01 Desember 2012


makalah diabetes militus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada
produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu
negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk
pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh
status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.

DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh


peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik
absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti
jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat
dalam pancreas. Ada 2 macam type DM :
DM type I. atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan akibat
kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena
kerusakan dari sel beta pancreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering kencing
(terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM type ini berat
badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur
hidup.

DM type II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM ini disebabkan insulin
yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar
insulin dapat normal, rendah atau bahkan bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk
metabolisme glukosa tidak ada/kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga
terjadi hiperglikemia, 75% dari penderita DM type II dengan obersitas atau ada sangat
kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun.
DM tipe 3 atau disebut Diabetes mellitus gestasional (bahasa Inggris: gestational
diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed
to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3
diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah
melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.
[29]
GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita
penderita GDM bertahan hidup

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Apa pengertian Diabetes Militus(DM)?
1.2.2 Apa saja type Diabetes Militus?
1.2.3 Apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus?
1.2.4 Apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?
1.2.5 Bagaimana cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus?
1.2.6 Bagaimana hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari
penelitian ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus
1.2.4 Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?
1.3.5 Untuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus
1.3.6 Untuk mengetahui hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Militus


Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: , diabanein, tembus atau pancuran air)
(bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit
kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma
berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai
akibat dari:

defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya

defisiensi transporter glukosa.

atau keduanya.

Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus, antara lain:
Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria,
distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram,
leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk mensekresi insulin
(hormon yang responsibel terhadap pemanfaatan glukosa) secara adekuat. Akibat yang umum
adalah terjadinya hiperglikemia.
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang
tidak adekuat (Brunner & Suddart).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam
waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa
adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam
setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

2.2 Type type Diabetes Militus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus


berdasarkan perawatan dan simtoma:

1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam
pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik.
Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi
mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.

2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai
dengan sindrom resistansi insulin

3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, dan menurut
tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:

Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.

Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak
cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan
hormon dari luar tubuh.

Not insulin requiring diabetes.

Diabetes mellitus tipe 1


Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes,
juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi
karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil
insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun
orang dewasa.

Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan
diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat
badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons
tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap
awal.

Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi
autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu
oleh adanya infeksi pada tubuh.

Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan
pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah.
Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian
insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa
mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan
olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin
melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada
tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin
yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin
melalui "inhaled powder".

Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi
aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan
dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes
tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l. Beberapa dokter
menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan
angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".Angka di atas 200 mg/dl (10
mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering
sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan
perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah,
yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.

Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes,


non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi
bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan
disfungsi sel , gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan
oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan,
terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulinserta RBP4 yang menekan penyerapan
glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut
sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada
manusia.

Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin
yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati,
penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.

Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin,
yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Hiperglisemia dapat diatasi
dengan obat anti diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi
produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin
berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan
penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai
faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari
adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosaObesitas ditemukan di
kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis. Faktor
lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus
meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2
biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya
pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar
kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,,
sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito
abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan
[antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada
awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk
meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release
yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai
taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g.,
thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan
untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang
tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali
dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.

Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini
diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Seperti zat
penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi
perkembangan sel tumor maupun kanker.

Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi
metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik. Sebaliknya, hormon tri-iodotironina
menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada
kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi
oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang hormon melatonin akan meningkatkan
produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama
pada kompleks I, III dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang
mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang
menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita
diabetes.
Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan
pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai akibat
dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah
metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis
glukosa.

Pada terapi tradisional, flavonoid yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin,
diketahui menyebabkan

peningkatan mRNA glukokinase,

peningkatan ekspresi GLUT4 pada hati dan jaringan

peningkatan pencerap gamma proliferator peroksisom

peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein C dan leptin

penurunan ekspresi GLUT2 pada hati

penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati

penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan menekan
3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme reductase, asil-KoA, kolesterol asiltransferase

penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara lain
dengan mengurangi sintesis glukosa-6 fosfatase dehidrogenase dan fosfatidat
fosfohidrolase

meningkatkan laju lintasan glikolisis dan/atau menurunkan laju lintasan glukoneogenesis

sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan


glukosa-6 fosfatase di dalam hati.

Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk,
sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes mellitus tipe 3

Diabetes mellitus gestasional (bahasa Inggris: gestational diabetes, insulin-resistant


type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected
insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau
diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan
keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.[29] GDM mungkin
dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM
bertahan hidup.

Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 25% dari semua kehamilan. GDM
bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat
disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.

Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat
membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi
makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem
saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi
surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat
terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran
dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena
kerusakan vaskular. Induksi kehamilan dapat diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta.
Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan
resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.

2.3 Tanda dan gejala Diabetes Militus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula
dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang
mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun
tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

2.4 Faktor penyebab Diabetes Militus

Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemicu,diantaranya:

Pola makan

o Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi
dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah
meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

Obesitas (kegemukan)

o Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk
terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang
diabetes mellitus.

Faktor genetis

o Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus
akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat
sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

Bahan-bahan kimia dan obat-obatan


o Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada
pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-
hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

Penyakit dan infeksi pada pancreas

o Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang
otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon
untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan
dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.

Pola hidup

o Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas
berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah
raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di
dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik
hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita
diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih
naik motor dibanding bersepeda, kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki
risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas
lainnya.

Teh manis
o Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi.
Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori
(tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari
(tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah
tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori.
Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu
faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan
stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh
darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL
(kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai
makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Suka ngemil

o Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas
dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan
seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya
mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan
itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung
yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

Kurang tidur.

o Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University
of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh
memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat
merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar,
penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula
darah naik.

Sering stress

o Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh
akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada
cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk
maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan
tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Kecanduan rokok

o Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa
risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya
risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat,
seperti pola makan dan olahraga.

Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau
progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah
Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil
kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa
bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi
letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Keranjingan soda

o Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-
44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan
risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena
kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak
membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

2.4.1 Patofisiologi

Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan hormonal, seperti
hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang
laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering disebut terkait
oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.

Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat pada
resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemia dan
hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian.

GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan menstimulasi


glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak. Sebaliknya,
insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot
lurik. Walaupun demikian, pada akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan
resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.

Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian banyak orang,
tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi
pada toleransi glukosa.

Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi penyebab


obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya
toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi glukoneogenesis dan glikogenolisis.
Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi, hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko
kardiovaskular.

Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina dengan
hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa.

Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa yang


disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah pankreas,
feokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma.

Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi
hormon berbentuk sitokina, interferon-gamma dan TNF-, dijumpai membawa sinyal apoptosis
bagi sel beta, baik in vitro maupun in vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-
FasL, dan/atau hipersekresi molekul sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain
hiperaktivitas sel T CD8- dan CD4-.

2.4.2 Komplikasi

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan


kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan,
serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.
Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.

Komplikasi jangka panjang dari diabetes

Organ/jaringan
Yg terjadi Komplikasi
yg terkena
Plak aterosklerotik terbentuk &
menyumbat arteri berukuran besar
atau sedang di jantung, otak, tungkai Sirkulasi yg jelek menyebabkan
& penis. penyembuhan luka yg jelek & bisa
Pembuluh darah Dinding pembuluh darah kecil menyebabkan penyakit jantung,
mengalami kerusakan sehingga stroke, gangren kaki & tangan,
pembuluh tidak dapat mentransfer impoten & infeksi
oksigen secara normal & mengalami
kebocoran

Terjadi kerusakan pada pembuluh Gangguan penglihatan & pada


Mata
darah kecil retina akhirnya bisa terjadi kebutaan

Penebalan pembuluh darah ginjal


Protein bocor ke dalam air kemih Fungsi ginjal yg buruk
Ginjal
Darah tidak disaring secara Gagal ginjal
normal

Kelemahan tungkai yg terjadi


Kerusakan saraf karena glukosa tidak secara tiba-tiba atau secara perlahan
Saraf dimetabolisir secara normal & karena Berkurangnya rasa, kesemutan
aliran darah berkurang & nyeri di tangan & kaki
Kerusakan saraf menahun

Tekanan darah yg naik-turun


Kerusakan pada saraf yg
Sistem saraf Kesulitan menelan & perubahan
mengendalikan tekanan darah &
otonom fungsi pencernaan disertai serangan
saluran pencernaan
diare

Berkurangnya aliran darah ke kulit & Luka, infeksi dalam (ulkus


Kulit hilangnya rasa yg menyebabkan diabetikum)
cedera berulang Penyembuhan luka yg jelek

Mudah terkena infeksi, terutama


Darah Gangguan fungsi sel darah putih
infeksi saluran kemih & kulit
Gluka tidak dimetabolisir secara
Sindroma terowongan karpal
Jaringan ikat normal sehingga jaringan menebal
Kontraktur Dupuytren
atau berkontraksi

2.5 Cara pengobatan dan penanganan Diabetes Militus

Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin


(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah
dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).

Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan


difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah
menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga.
Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan.
Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan
kadar gula darah.

2.5.1. PERAWATAN PREVENTIF

1. Identifikasi
Penderita membawa keterangan tentang : jenis DM, komplikasi, regimen
Pengobatan
2. Vaksinasi
Merupakan tindakan yang baik terutama terhadap pnemokokus dan
influensa
3. Tidak merokok
4. Deteksi dan Penatalaksanaan hipertensi dan hiperlipidemia
5. Perawatan kaki
2.6 hubungan diabetes militus dengan anggota tubuh
Hubungan Kesehatan Gigi dan Diabetes Melitus

Kebanyakan orang mempunyai kebiasaan suka makan malas sikat gigi. Tapi itu juga tidak
semua. Apalagi bila orang tersebut tahu benar dengan menjaga kesehatan gigi dapat
menghindarkan tubuh dari penyakit lainnya. Salah satu penyakit yang dapat dihindari adalah
penyakit diabetes melitus. Karena menurut studi penelitian di Amerika menunjukkan bahwa
penderita kerusakan gigi kronis bisa jadi orang tersebut pengidap penyakit diabetes melitus
tipe 2.

Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu
sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang
disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon
yang memicu diabetes. Jika ini terjadi sekali saja, walaupun orang itu sebelumnya dalam
keadaan sehat maka orang tersebut berpeluang menderita diabetes tipe 2.

Selain itu tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan
faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan kolesterol
rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu
memicu diabetes. Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin
mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya
jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes.

Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam
plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut
bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga
antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada
stadium tertentu, gigi harus dicabut.

Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa.
Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu
tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.

Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya
untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas
40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan
reguler.

Diabetes dan Kesehatan Mata


Diabetes adalah penyakit kompleks yang merupakan hasil dari ketidakmampuan tubuh
untuk menghasilakn insulin, hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, membawa gula
berlebih untuk disimpan di dalam sel dan kemudian akan digunakan jika diperlukan.

Tanpa insulin yang memadai, gula di dalam darah akan menjadi berlebih. Analoginya seperti
mobil yang penuh bensin tetapi tidak ada kuncinya; Anda mempunyai energi untuk
menggerakkan mobil, tersebut tetapi tidak bisa menggunakannya dengan maksimal.

Diabetes dialami oleh lebih dari 16 juta warga Amerika. Sebagian besar kasus yang
dialami adalah diabetes onset dewasa, yang biasanya mengenai individu berusia lebih dari 40
tahun. Salah satu faktor risiko termasuk riwayat keluarga yang menderita diabetes dan kelompok
etnis tertentu. Keturunan Afrika, Amerika asli, Jepang, Latin ataupun Polinesia lebih tinggi
risikonya.

Komplikasi umum penderita diabetes adalah penyakit mata akibat diabetes. Salah satunya
adalah glaukoma. Komplikasi lainnya termasuk retinopati dan katarak. Retinopati diabetik
adalah penyakit yang merusak pembuluh darah kecil pada retina (jaringan yang peka cahaya
yang berjajar di belakang mata) yang sering dijumpai pada penderita diabetes. Selama masa
hidup mereka, sekitar 16 juta penderita diabetes akan mengalami berbagai tingkatan retinopati
diabetik dan setidaknya 25.000 menjadi buta tiap tahunnya. Katarak adalah pengaburan lensa
mata yang mengakibatkan pudarnya penglihatan normal. Penderita diabetes mempunyai risiko
hampir dua kali mengalami katarak dibandingkan yang lainnya.
Katarak juga mempunyai kecenderungan terjadi pada usia yang lebih muda. Hubungan
antara diabetes dengan glaukoma sudut-terbuka (tipe glaukoma yang paling umum) telah
membangkitkan minat para peniliti selama bertahun-tahun. Penderita diabetes mempunyai risiko
dua kali terkena glaukoma daripada individu non-diabetes, meskipun beberapa penelitian baru-
baru ini telah mempertanyakan hal ini. Yang lebih menarik lagi, kemungkinan seseorang yang
mempunyai glaukoma sudut terbuka kemudian menderita diabetes ternyata lebih tinggi
dibandingkan individu yang tidak mempunyai penyakit mata. Glaukoma neovaskuler, tipe
glaukoma yang jarang selalu dikaitkan dengan abnormalitas yang lain, diabetes adalah yang
paling sering. Pada beberapa kasus retinopati diabetes, pembuluh darah pada retina menjadi
rusak. Retina kemudian memproduksi pembuluh darah baru yang abnormal.

Glaukoma neovaskuler dapat terjadi jika pembuluh darah yang baru tumbuh pada iris
(bagian berwarna pada mata), menutup cairan pada mata dan meningkatkan tekanan pada mata.
Glaukoma neovaskuler adalah penyakit yang sulit untuk diobati. Salah satu pilihan adalah bedah
laser untuk mengurangi pembuluh darah abnormal pada permukaan iris dan retina.

Komplikasi pada mata adalah hal yang umum terjadi pada penderita diabetes, penting
bagi penderita diabetes untuk memeriksakan kesehatan mata mereka secara rutin. Institusi Mata
Nasional (National Eye Institute) merekomendasikan penderita diabetes untuk memeriksakan
mata mereka setahun sekali.
Diabetes dan luka pada bagian kaki
Ulkus atau luka kaki dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi penderita diabetes.
Penting untuk menyembuhkan ulkus secepatnya.
Kerusakan saraf pada diabetes dapat mengurangi nyeri sehingga ulkus kaki kadang tidak
menimbulkan rasa nyeri jadi sering diabaikan. Sejalan dengan waktu ulkus kaki atau gejala-
gejala penyakit dapat merusak kaki secara serius.
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir. Ulkus bisa dikatakan
kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut
menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan
perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer. Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan
komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes mellitus.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah yang saya buat, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit Diabetes Militus
(DM) ini sangat brrbahaya dan menakutkan. Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang
menderita penyakit Diabetes Militus. Seperti conohnya, Obesitas(berat badan berlebih),faktor
genetis, pola hidup yang tidak sehat (jarang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang
lainnya.

3.2 Saran

Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Selalu berhati hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat yang cukup

2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu
manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak tinggi.

Diposkan oleh triee utamiee di 05.18 1 komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: by: kelompok MS.powerpoint, faluethautamiee
Lokasi: akper pemkot pasuruan
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Arsip Blog
2012 (2)

o Desember (2)

Pendidikan Karakter UntukMembangun Manusia Indones...


makalah diabetes militus

Mengenai Saya

triee utamiee
Lihat profil lengkapku

trieeutamiee. Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.


Gejala Diabetes
Gejala Awal Penyakit Diabetes Melitus, Tanda-tanda Gejala Penyakit Diabetes Melitus dan
Pengobatan Diabetes Melitus
Skip to content

Home

Sitemap

>>> Kapsul Sambiloto Mengobati Kencing Manis / Diabetes, Menormalkan Kadar Gula Darah,
Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Mengatasi Bronchitis & Radang Amandel, KLIK DETAIL
DISINI!

Jenis-Jenis Diabetes dan Cara Mengatasinya


Gejala Diabetes Awal

Gejala Diabetes
Posted by Gejala Diabetes
Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis
mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas
melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan
lain untuk memasok energi.

Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes
tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu
menggunakan insuin secaa efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan
gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.

Gambar : Proses terjadinya diabetes mellitus

Sebagiaan glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang
melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula.

Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering
buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun
dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan
tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh
(gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.
Komplikasi Diabetes

Apabila dibiarkan tak terkendali serta tanpa perawatan yang memadai, kondisi diabetes ini dapat
menimbulkan komplikasi penyakit yang berakibat fatal, seperti kerusakan saraf (Neuropathy),
otak (cerebrovaskular), gangguan mata (retinopathy), penyakit jantung (kardiovaskular),
penyakit ginjal (nefropathy), impotensi, gangguan pencernaan, komplikasi di mulut (gigi mudah
lepas), mudah terinfeksi, kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan) dan luka
membusuk (gangren).

=====================================

>>> Kapsul Sambiloto Mengobati Kencing Manis / Diabetes, Menormalkan Kadar Gula Darah,
Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Mengatasi Bronchitis & Radang Amandel, KLIK DETAIL
DISINI!
>=====================================

This entry was posted in Penyakit Diabetes Melitus and tagged askep diabetes meletus, askep
diabetes melitus, diabetes melitus, diabetes militus, gejala diabetes, makalah diabetes melitus,
patofisiologi diabetes melitus, penyakit diabetes, penyakit diabetes melitus, penyebab diabetes,
penyebab diabetes melitus. Bookmark the permalink.
Jenis-Jenis Diabetes dan Cara Mengatasinya
Gejala Diabetes Awal
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Kamis, 18 Oktober 2012

MAKALAH DIABETES MELITUS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila
ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya. Secara epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya
adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak
terdeteksi (Soegondo, et al., 2005).

Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit
menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit
pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua
penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara
hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes (Soegondo, et al., 2005).

Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang bersifat kronis baik dari
segi medis maupun nutrisi, pada umumnya rendah. Dan penelitian terhadap penyandang diabetes mendapatkan 75
% diantaranya menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, 58 % memakai dosis yang salah, dan 80 % tidak
mengikuti diet yang tidak dianjurkan.(Endang Basuki dalam Sidartawan Soegondo, dkk 2004).

Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan kenaikan yang bermakna di seluruh
dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor
penyebab terpenting. Oleh karenanya, DM dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM dalam keluarga dimana
proses terjadinya penyakit memakan waktu bertahun-tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun
penyakit DM dapat dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai perubahan
gaya hidup kita (Elvina Karyadi, 2006).

Penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan menurut Federasi Diabetes
Internasional (IDF), penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus sudsh mencakupi sekitar 197 juta jiwa, dan
dengan angka kematian sekitar 3,2 juta orang.

WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366 juta orang pada tahun 2030.
Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara berkembang, yang mengalami kenaikan penderita
diabetes mellitus 150 % yaitu negara penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India (35,5 juta orang), Cina (23,8
juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta orang), dan Jepang (6,7 juta orang).

WHO menyatakan, penderita diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan 8,4 juta
jiwa pada tahun 2000,menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikan
Indonesia menduduki ranking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India dan Cina (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), terjadi pengukuran prevalensi Diabetes
mellitus (DM) dari tahun 2001 sebesar 7,5 % menjadi 10,4 % pada tahun 2004, sementara hasil survey BPS tahun
2003 menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus mencapai 14,7 % di perkotaan dan 7,2 % di pedesaan.

Berdasarkan data rawat jalan di Rumah Sakit Umum Propinsi Sulawesi Tenggara (Poli Interna) tahun 2009
penderita diabetes melitus sebanyak 779 orang atau 16,1 % dari jumlah pasien sebanyak 4837 pasien, tahun 2010
penderita diabetes mellitus sebanyak 1124 orang atau 25,8 % dari jumlah pasien sebanyak 4345 pasien, sedangkan
pada tahun 2011 dari Januari sampai dengan Juni 2011 jumlah penderita diabetes mellitus 793 orang atau 38,7 %
dari jumlah pasien sebanyak 2044 orang. Olehnya itu, makalah ini akan membahas penyakit Diabetes Militus secara
terperinci

2.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana tinjauan mengenai penyakit Diabetes
Melitus baik darisegi pengertian, klasifikasi etiologis, epidemiologi, gambaran klinis, patofisiologi, diagnosa,
komplikasi, dan pemberian obat atau prngobatan pasian Diabetes Melitus?

2.3 Tujuan

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai penyakit Diabetes Melitus baik darisegi
pengertian, klasifikasi etiologis, epidemiologi, gambaran klinis, patofisiologi, diagnosa, komplikasi, dan pemberian
obat atau prngobatan pasian Diabetes Melitus.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus adalah:

a. Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa
dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Subekti, et al.., 1999).
b. Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karateristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2003; Soegondo, 1999).

c. Keadaan hiperglikemia kronis sebagai akibat dari berbagai faktor lingkungan dan genetik, sering keduanya
bersama-sama (WHO, 1980, disadur dari Wiyono, 2000)

d. Merupakan gangguan metabolisme dan distibusi gula oleh tubuh penderita.

e. Suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

2.2 Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus Menurut ADA 2003


a. Diabetes Melitus Tipe 1

(destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)

(1).Melalui proses imunologik

(2).Idiopatik

b. Diabetes Melitus Tipe 2

(bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan
gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin)

c. Diabetes Melitus Tipe Lain

1) Defek genetik fungsi sel beta:

2) Kromosom 12, HNF-1 alfa (dahulu MODY 3)


3) Kromosom 7, Glukokinase (dahulu MODY 2)
4) Kromosom 20, HNF-4 alfa (dahulu MODY 1)DNA mitochondria.

5) Defek genetik kerja insulin

6) Penyakit eksokrin pangkreas:

a) Pangkreatitis

b) Trauma/pangkreatektomi

c) Neoplasma
d) Cystic Fibrosis

e) Hemochromatosis

f) Pangkreatopati fibro kalkulus

7) Endokrinopati:

a) Akromegali

b) Sindroma cushing

c) Feokromositoma

d) Hipertiroidisme

8) Karena obat/zat kimia : vacor, pentamidine, asam nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid, tiazid, dilantin, interferon
alfa

lla kongenital dan CMV

10) Imunologi (jarang) : antibodi anti reseptor insulin

11) Sindroma genetik lain : Sindroma Down, Klinefelter, Turner, Huntington Chorea, Sindroma Prader Willi.

2.3 Epidemiologi

Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup
berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu
juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan kebudayaan.

Dari segi epidemiologi, ada beberapa jenis diabetes. Dulu ada yang disebut diabetes pada anak, atau
diabetes juvenilis dan diabetes dewasa atau maturity-onset diabetes. Karena istilah ini kurang tepat, sekarang yang
pertama disebut DM tipe 1 dan yang kedua disebut DM tipe 2. Ada pula jenis lain, yaitu diabetes melitus gestasional
yang timbul hanya pada saat hamil, dan diabetes yang disebabkan oleh karena kerusakan pankreas akibat kurang
gizi disebut MRDM (Malnutrition Related DM) atau Diabetes Melitus Terkait Malnutrisi (DMTM).

Kekerapan DM tipe 1 di negara Barat 10% dari DM tipe 2. Bahkan di negara tropik jauh lebih sedikit lagi.
Gambaran kliniknya biasanya timbul pada masa kanak-kanak dan puncaknya pada masa akil balik. Tetapi ada juga
yang timbul pada masa dewasa.
DM tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan (lebih dari 90%). Timbul makin sering setelah umur 40
dengan catatan pada dekade ke 7 kekerapan diabetes mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang
dewasa.

Pada keadaan dengan kadar glukosa darah tidak terlalu tinggi atau belum ada komplikasi, biasanya pasien
tidak berobat ke rumah sakit atau ke dokter. Ada juga yang sudah di diagnosis sebagai diabetes tetapi karena
kekurangan biaya biasanya pasien tidak berobat lagi. Hal ini menyebabkan jumlah pasien yang tidak terdiagnosis
lebih banyak daripada yang terdiagnosis. Menurut penelitian keadaan ini pada negara maju sudah lebih dari 50%
yang tidak terdiagnosis dan dapat dibayangkan berapa besar angka itu di negara berkembang termasuk Indonesia
(Slamet Suyono Dalam Pusat Diabetes dan Lipid, 2007).

Penelitian lain menyatakan bahwa dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe 2 akan meningkat menjadi
5 10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rural-tradisional menjadi urban. Faktor resiko yang berubah secara
epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas
jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang berhubungan
dengan terjadinya DM tipe 2 (Soegondo, 1999).

Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal misalnya
bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya faktor resiko yang
disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak/ aktivitas dan pola makan tidak
sehat dan tidak teratur (Slamet Suyono Dalam Pusat Diabetes dan Lipid, 2007).

2.4 Gambaran Klinis

Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Di sisi lain timbulnya DM bisa
berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (insuline
recistance). Keadaan ini ditandai dengan ketidakrentanan/ ketidakmampuan organ menggunakan insulin, sehingga
insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemi) (M.N Bustan, 2007).

Gejala klasik DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama pada malam hari , banyak
makan serta berat badan yang turun dengan cepat. Disamping itu kadang-kadang ada keluhan lemah, kesemutan
pada jari tangan dan kaki, cepat lapar, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh
dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi diatas 4 kg. Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan
adanya keluhan. Mereka mengetahui adanya DM hanya pada saat chek up ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi
(Suyono Dalam Pusat Diabetes dan Lipid, 2007).

2.5 Patofisiologi

Seperti suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan mengganti sel yang rusak.
Disamping itu juga memerlukan energi supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi sebagai bahan bakar
itu berasal dari bahan makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.

Di dalam saluran pencernaan makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat
menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap
oleh usus kemudian masuk kedalam pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh untuk dipergunakan oleh organ-
organ didalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus
masuk dulu kedalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses
kimia yang rumit, yan hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme. Dalam proses
metabolisme itu insulin (suatu zat/ hormon yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas) memegang peranan yang
sangat penting yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dalam pulau-pulau Langerhans (kumpulan sel yang berbentuk pulau di dalam
pankreas dengan jumlah 100.000) yang jumlahnya sekitar 100 sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci
yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, untuk kemudian dimetabolisir menjadi tenaga. Bila
insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk sel. Dan akibatnya glukosa akan tetap berada didalam pembuluh
darah, yang artinya kadarnya didalam darah meningkat. Dalam keadaan seperti ini tubuh akan menjadi lemas karena
tidak ada sumber energi di dalam sel. Inilah yang terjadi pada DM tipe 1. Tidak adanya insulin pada DM tipe 1 karena
pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis
bisa disebabkan karena macam-macam diantaranya virus, seperti virus cocksakie, rubela, CMV, herpes, dan lain-
lain. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa (Suyono, 1999).

Sedangkan pada DM tipe2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak. Tetapi jumlah reseptor
insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Reseptor ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
masuk kedalam sel. Pada keadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang, hingga meskipun anak kuncinya
(insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit
sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh darah akan meningkat.
Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada DM tipe 1. Perbedaanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar
glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resistensi insulin (Suyono, 1999).
Penyebab resistensi insulin pada DM tipe 2 sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor-faktor di bawah ini
banyak berperan, antara lain:

1) Obesitas terutama yang bersifat sentral (bentuk apel)

2) Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat

3) Kurang gerak badan

4) Faktor keturunan (herediter)

Baik pada DM tipe 1 maupun pada DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar itu
melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin inilah sebabnya penyakit ini
disebut juga penyakit kencing manis (Suyono, 1999).

2.6 Diagnosa

Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakan hanya atas
dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil
dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler (Perkeni, 1998).

Diagnosis diabetes dipastikan bila:

a. Terdapat keluhan khas diabetes (poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya) disertai dengan satu nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu
200 mg/dl atau glukosa darah puasa 126 mg/dl).

b. Terdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas (lemah, kesemutan, gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi, pruritus vulvae) disertai dengan dua nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah
sewaktu 200 mg/dl dan atau glukosa darah puasa 126 mg/dl yang diperiksa pada hari yang sama atau pada hari
yang berbeda).

2.7 Komplikasi

Apabila glukosa darah tidak terkontrol dengan baik, beberapa tahun kemudian hampir selalu akan timbul
komplikasi. Komplikasi akibat diabetes dapat dibagi dalam dua kelompok besar:
a. Komplikasi akut.

Timbul secara mendadak. Ini merupakan keadaan gawat darurat. Keadaan ini bisa menjadi fatal apabila
tidak ditangani dengan segera. Termasuk dalam kelompok ini adalah hipoglikemia(glukosa darah terlalu rendah),
hiperglikemia(glukosa darah terlalu tinggi), dan terlalu banyak asam dalam darah (ketoasidosis diabetik).

b. Komplikasi kronis.

Timbul secara perlahan, kadang tidak diketahui, tetapi akhirnya berangsur menjadi makin berat dan
membahayakan. Misalnya, komplikasi pada saraf (neoropati), mata (retinopati, katarak, glaukoma), ginjal (nefropati),
jantung (angina, serangan jantung, tekanan darah tinggi, PJK), pembuluh darah, hati(hepatitis, perlemakan hati/ fatty
liver, batu empedu), tuberkulosis paru, gangguan saluran makan, infeksi sehingga mengganggu fungsi kekebalan
tubuh dan penyakit kulit(Bruise,vitiligo, necrobiosis lipoidica, xanthelasma, alopecia, lipohypertrophy/ hipertropi
insulin, lipoatropi insulin, kulit kering karena kerusakan saraf otonom sehingga keringat menjadi berkurang, infeksi
jamur seringkali diantara jari kaki, acanthosis nigricans/ penimbunan pigmen gelap dibelakang leher dan ketiak, kulit
yang menebal pada penderita DM yang lebih dari 10 tahun).

2.8 Pemberian Obat/ Pengobatan Pasien DM

Pemberian obat kepada pasien sesuai petunjuk dokter merupakan suatu tindakan/ praktek kesehatan yang
dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kesehatan sebagai bagian dari perilaku seseorang terhadap
stimulus atau objek kesehatan (yang dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit DM yang diderita
seseorang), yang kemudian dalam proses selanjutnya akan melaksanakan atau mempraktekkan sesuai apa yang
diketahuinya dan disikapi/ dinilainya baik untuk dilakukan ( Notoadmodjo S, 2007).

Menurut Sidartawan Soegondo, prinsip pemberian obat/ pengobatan terhadap pasien DM terdiri atas 2
yaitu:

a. Pengobatan dengan insulin dan,

b. Pengobatan dengan Obat Hipoglikemik Oral.

a. Pengobatan dengan Insulin

Indikasi pemberian obat bagi pasien dengan terapi insulin, diberikan untuk:

1) Semua orang dengan diabetes tipe 1 yang memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak
ada atau hampir tidak ada.
2) Orang dengan diabetes tipe 2 tertentu yang mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila mengalami stres fisiologi seperti pada tindakan pembedahan.

3) Orang dengan diabetes kehamilan (diabetes yang timbul selama kehamilan) membutuhkan insulin bila diet tidak
saja dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

4) Orang yang diabetes dengan ketoasidosis.

5) Orang dengan diabetes yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk
memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk
mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi
peningkatan kebutuhan insulin.

6) Pengobatan sindroma hiperglikemi non-ketotik-hiperosmolar

b. Cara Penggunaan Insulin

Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin
prandial (setelah makan).

Insulin basal ialah insulin yang diperlukan untuk mencegah hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis
dan juga mencegah ketogenesis yang tidak terdeteksi.

Insulin Prandial ialah jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan nutrien ke dalam bentuk
energi cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial.

Insulin Koreksi (supplement) ialah insulin yang diperlukan akibat kenaikan kebutuhan insulin yang
disebabkan adanya penyakit atau stres. Pemberian insulin tergantung pada kondisi pasien dan fasilitas yang
tersedia. Untuk pasien yang non-emergensi, pemberian suntikan subkutan atau intramuskular (jarang dilakukan).
Pada pasien dengan kondisi kegawatan diberikan dengan pompa infus atau secara bolus intra vena. Insulin dapat
juga diberikan secara subkutan dengan menggunakan pompa insulin atau yang dikenal dengan continuous
subcutaneous insulin infusion (CSII).

Sebelum menyuntikan insulin, kedua tangan dan daerah yang harus disuntik haruslah bersih. Tutup vial
insulin harus diusap dengan isopropil alkohol 70%. Untuk semua macam insulin kecuali kerja cepat, harus digulung-
gulung secara perlahan-lahan dengan kedua telapak tangan (Jangan dikocok) untuk melarutkan kembali suspensi.
Ambilah udara sejumlah insulin yang akan diberikan dan suntikanlah kedalam vial untuk mencegah terjadi ruang
vakum dalam vial. Hal ini terutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.

Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja menengah atau panjang, maka insulin yang jernih atau kerja cepat
harus diambil terlebih dahulu. Setelah insulin masuk ke alat suntik, periksalah apa mengandung gelembung udara.
Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung
tersebut sebenarnya tidaklah terlalu berbahaya tetapi dapat mengurangi dosis insulin.

Penyuntikan dilakukan pada jaringan subkutan. Pada umumnya disuntikan dengan sudut 90 derajat. Pada pasien
kurus dan anak-anak, setelah kulit dijepit dan insulin disuntikan dengan sudut 45 derajat agar tidak terjadi
penyuntikan intra muskular. Aspirasi tidak perlu dilakukan secara rutin. Bila suntikan terasa sakit atau mengalami
perdarahan setelah proses penyuntikan maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik.

c. Karateristik Insulin Berdasarkan Waktu Kerja

Sediaan insulin yang ada di pasaran Indonesia, berdasarkan waktu kerja dapat dilihat pada tabel di
halaman berikut ini:

Tabel 1. Karateristik Insulin Berdasarkan Waktu Kerja

Sediaan Insulin Awal Kerja Puncak Kerja Lama Kerja


Insulin Prandial

Insulin Kerja cepat

Regular (Actrapid; Humulin R) 30-60 mnt 30-90 mnt 5-8 jam

Insulin analog, kerja sangat cepat

Insulin glulisine (apidra*) 5-15 mnt 30-90 mnt 3-5 jam

Insulin aspart (Novo Rapid *) 5-15 mnt 30-90 mnt 3-5 jam

Insulin lispro (Humalog) 5-15 mnt 30-90 mnt 3-5 jam

Insulin Kerja Menengah

NPH (Insulatard, Humulin N) 2-4 jam 4-10 jam 10-16 jam

Lente 3-4 jam 4-12 jam 12-18 jam

Insulin Kerja Panjang

Insulin glargine (Lantus) 2-4 jam Tdk ada


puncak
Ultralente* 6-10 jam
8-10 jam
Insulin detemir (Levemir*) 2-4 jam
Tdk ada
puncak

Insulin Campuran

(kerja cepat dan menengah)

70%NPH/ 30% reguler )Mixtard: Humulin 30-60 mnt Dual 10-16 jam
70/30)

70%NPH/ 30% analog rapid (NovoMix 30)

Sumber: Soegondo S dalam Penatalaksanaan DM Terpadu, 2007


d. Pengobatan dengan OHO (Obat Hipoglikemik Oral)

Menurut Tjokroprawiro Askandar, dkk, 2007, syarat OHO berhasil baik bila diet dan latihan fisik harus
dilaksanakan dengan benar (3J), Jumlah-Jadwal-Jenis dan diberikan pada penderita yang:

a) Umur > 40 tahun.

b) Lama DM-nya kurang dari 5 tahun.

c) Belum pernah suntik insulin, atau bila pernah suntik insulin, kebutuhan insulin kurang dari 20 unit/ hari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diabetes Mellitus adalah Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Subekti, et al..,
1999). Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus Menurut ADA 2003 terdriri atas Diabetes Melitus Tipe 1, Diabetes Melitus
Tipe 2 dan Diabetes Melitus Tipe Lain.

Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup
berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu
juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan kebudayaan. DM tipe 2 akan
meningkat menjadi 5 10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rural-tradisional menjadi urban. Faktor resiko
yang berubah secara epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh,
kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang
berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2 (Soegondo, 1999).

Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal misalnya
bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya faktor resiko yang
disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak/ aktivitas dan pola makan tidak
sehat dan tidak teratur (Slamet Suyono Dalam Pusat Diabetes dan Lipid, 2007).
Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Di sisi lain timbulnya DM bisa
berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (insuline
recistance). Keadaan ini ditandai dengan ketidakrentanan/ ketidakmampuan organ menggunakan insulin, sehingga
insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemi) (M.N Bustan, 2007).

Baik pada DM tipe 1 maupun pada DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar itu
melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin inilah sebabnya penyakit ini
disebut juga penyakit kencing manis (Suyono, 1999).

Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakan hanya atas
dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil
dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler (Perkeni, 1998).

Apabila glukosa darah tidak terkontrol dengan baik, beberapa tahun kemudian hampir selalu akan timbul
komplikasi. Komplikasi akibat diabetes dapat dibagi dalam dua kelompok besar: a). Komplikasi akut dan b).
Komplikasi kronis. Sedangkan Menurut Sidartawan Soegondo, prinsip pemberian obat/ pengobatan terhadap pasien
DM terdiri atas 2 yaitu:

a. Pengobatan dengan insulin dan,

b. Pengobatan dengan Obat Hipoglikemik Oral.

1.

Fitri Indriani3 Juni 2015 21.40

Ambeclear merupakan obat wasir paling ampuh yang dibuat sendiri dari bahan alami.
Produk terbaik dari De Nature Indonesia yang memiliki khasiat dalam mengobati wasir
atau ambeien dengan cepat tuntas tanpa harus operasi. Obat wasir yang aman tanpa efek
samping, cocok untuk pria dan wanita. Bahkan aman dikonsumsi untuk wasir bagi ibu
hamil, karena bukan hanya menyembuhkan akan tetapi menjaga kesehatan tubuh
penderita. Telp. 081903415758

Nias's Blog
No Pharmacy, No Service

Beranda

About Me

jump to navigation

Komplikasi DM 22 Desember 2009


Posted by nias in 7. Komplikasi DM.
add a comment

Menurut Brunner dan Suddarth (2002), komplikasi dari Diabetes Mellitus ada dua yaitu:

1) Komplikasi Akut

Ada tiga komplikasi akut pada diabetes yang penting dan berhubungan dengan gangguan
keseimbangan kadar glukosa darah jangka pendek. Ketiga komplikasi tersebut adalah:

a) Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi kalau kadar glukosa darah turun dibawah 50 hingga 60 mg/dl. Keadaan ini
dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan
yang berlebihan, atau aktifitas fisik yang berat.

b) Diabetes Ketoasidosis

Disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata. Keadaan
ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

c) Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik

Merupakan keadaan yang didominasi oleh hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai
perubahan tingkat kesadaran (sense of awareness).

2) Komplikasi Kronik
Komplikasi jangka panjang diabetes dapat menyerang semua sistem organ dalam tubuh. Kategori
komplikasi kronis diabetes yang lazim digunakan adalah:

a) Komplikasi Makrovaskuler

(1) Penyakit Arteri Koroner

Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh arteri koroner menyebabkan peningkatan insidensi


infark miokard pada penderita Diabetes Mellitus.

(2) Penyakit Serebrovaskuler

Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah serebral atau pembentukan embolus ditempat
lain dalam sistem pembuluh darah yang kemudian terbawa aliran darah sehingga terjepit dalam
pembuluh darah serebral dapat menimbulkan serangan iskemia sepintas (TIA = Transient
Ischemic Attack)

(3) Penyakit Vaskuler Perifer

Menurut Brunner dan Suddarth (2002), perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah besar
pada ekstremitas bawah merupakan penyebab utama meningkatnya insiden gangren dan
amputasi pada pasien-pasien Diabetes Mellitus. Hal ini disebabkan karena pada penderita
Diabetes Mellitus sirkulasi buruk, terutama pada area yang jauh dari jantung, turut menyebabkan
lamanya penyembuhan jika terjadi luka.

b) Komplikasi Mikrovaskuler

(1) Retinopati Diabetik

Kelainan patologis mata yang disebabkan oleh perubahan dalam pembuluh-pembuluh darah kecil
pada retina mata.

(2) Nefropati

Segera sesudah terjadi diabetes, khususnya bila kadar glukosa darah meninggi, maka mekanisme
filtrasi ginjal akan mengalami stress yang menyebabkan kebocoran protein darah ke dalam urin.
Sebagai akibatnya, tekanan dalam pembuluh darah ginjal meningkat. Kenaikan tekanan tersebut
diperkirakan berperan sebagai stimulus untuk terjadinya nefropati.

(3) Neuropati Diabetes

Neuropati dalam diabetes mengacu pada sekelompok penyakit yang menyerang semua tipe saraf,
termasuk saraf perifer (sensorimotor), otonom, dan spinal. Kelainan tersebut tampak beragam
secara klinis dan bergantung pada lokasi sel saraf yang terkena.

Info Kesehatan
Buletin Kesehatan Buat Anda, Ananda, dan Bunda

Home

Tips Hamil

Penyakit

AsKep

Serba Serbi Obat

Dapur Sehat

Lowongan Kerja

PostsComments

You are here: Home / Disease / diabetes / Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus
Kronis
Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus Kronis

December 4, 2012 By nursewian Leave a Comment

Penyakit diabetes mellitus merupakan

penyakit keempat sebagai penyakit yang mematikan setelah penyakit kanker, jantung, dan stroke.
Penyakit diabetes sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Penyakit diabetes mellitus merupakan
penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak.
Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat
rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Kunci utama untuk menghindari
penyakit ini adalah menjaga pola makan, dan olahraga secara teratur.

Komplikasi penyakit diabetes mellitus kronis

Gangguan pada mata

Lensa kabur, kadang berubah seperti yang biasa terjadi pada lansia

Katarak

Diabetes retinopathy (kelainan pada retina)

Glaucoma

Migren

Migren adalah sakit kepala yang hebat, jika migren disebabkan oleh kadar glukosa yang tinggi,
dapat disembuhkan dengan memperbaiki control terhadap diabetes.

Diabetic nepropathy

Diabetic nepropathy adalah kerusakan ginjal karena diabetes. Untuk mengendalikannya perlu
dilakukan pemeriksaan kadar glukosa secara rutin dan pemeriksaan protein urin.

Diabetic neuripathy

Diabetic neuripathy adalah gangguan pada saraf sensorik yang dapat menyebabkan kehilangan
rasa nyeri. Komplikasi neuropati diabetik lebih mungkin untuk mengalami cedera kaki. Hal itu
karena mereka tidak merasakan sakit, panas, dingin, atau tekanan di kaki akibat matinya sensor
saraf. Bila kaki mereka terluka, mereka tidak menyadarinya sehingga berkembang menjadi
infeksi. Selain itu juga sering merasa kesemutan, dan kram pada betis. Jika bagian saraf pusat
yang terkena maka mulut akan menjadi mencong, mata tertutup sebelah, dan penglihatan
menjadi ganda.

Gangguan pada kaki

Penderita penyakit diabetes beresiko tinggi infeksi dan luka pada kaki. Kemampuan penderita
diabetes untuk merasakan rasa sakit, panas, dingin berkurang, bahkan dapat mengakibatkan mati
rasa. Hal ini terjadi karena gangguan pada saraf sensorik dan sirkulasi darah yang berkurang.
Luka yang kecil pada kaki dapat menyebabkan luka yang lebih besar dan parah bahkan bisa
menimbulkan gangrene (pembusukan akibat luka), dan yang lebih mengerikan lagi harus
diamputasi.
Kelainan pada bagian mulut

Lidah pada penderita penyakit diabetes seringkali membesar dan terasa tebal dan menimbulkan
gangguan rasa pengecapan. Selain itu, jaringan ikat pada lapisan bawah gigi mudah rusak,
sehingga gigi goyah dan lepas.

Gangguan pendengaran

Jika terjadi gangguan pada saraf pendengaran penderita penyakit diabetes sering mengeluh
telinganya berdenging. Bila tidak segera ditangani penderita bisa tuli.

Gangguan pada kulit

Biasanya penderita penyakit diabetes mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah
terkena infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Infeksi jamur pada kulit menimbulkan
gatal-gatal dan bisul.

Filed Under: diabetes, Disease

Obat Diabetes Ampuh Turunkan Gula Darah

Kumpulan berbagai informasi kesehatan serta solusi pengobatan alami ..

Home

Aturan Konsumsi

Bukti Transaksi

Cara Pemesanan QnC Jelly Gamat

Privacy Policy

Sitemap

Term Of Use

Penyakit yang Disebabkan Oleh Komplikasi


Diabetes Mellitus
2 Nov
Komplikasi diabetes dibedakan menjadi komplikasi yang bersifat akut dan kronis. Komplikasi
akut yaitu komplikasi yang memerlukan tindakan pertolongan yang cepat. Komplikasi ini
bersifat menahun atau kronis timbul setelah penderita mengidap DM selama 5-10 tahun lebih.

Komplikasi akut berhubungan langsung dengan gangguan metabolisme glukosa yang biasanya
diikuti gangguan kesadaran. Kelainan ini merupakan suatu keadaan gawat darurat yang terjadi
pada perjalanan penyakit diabetes melitus. Gangguan kesadaran ini masih menjadi masalah
utama karena angka kematian masih tinggi. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh
komplikasi diabetes mellitus

Penyakit yang Disebabkan Oleh Komplikasi Diabetes


Mellitus

Keto Asidos Diabetik (KAD)

Merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu perjalanan penyakit DM yang sering
terjadi pada penderita DMTI. Penyakit ini biasanya dipercepat oleh suatu penyakit akut, seperti
penyakit infeksi, trauma, gangguan kardiovaskular, stres, emosi dan penghenitian pemberian
insulin.

Baca Juga: Obat Diabetes

Koma Non Ketosis Hiperosmolar (KNHK/Koma Hiperglikemia)

Yang merupakan sindrom yang ditandai dengan hiperglikemia berat, hiperosmolar, dehidrasi
berat tanpa ketoasidosis disertai menurunya kesadaran hingga koma. Terutama terjadi pada
penderita DMTTI

Hipoglikemia

Ini sering dijumpai pada penderita Diabetes melitus Tipe I yang diakibatkan oleh pemberian
insulin yang berlebihan. Gejala hipoglikemia ringan sering terjadi pada penderita yang terlambat
makan atau penderita yang meningkatkan latihan atau olahraga. Gejalanya seperti yang
ditunjukkan pada orang-orang yang menderita kelaparan, misalnya seperti: keringat dingin,
gemetar, berdebar-debar, pusing atau sakit kepala ringan. Apabila tida cepat diatasi penderita
akan merasa berputar-putar dan dapat pingsan.

Baca Juga: Cara Menurunkan Gula Darah Dengan Memperbaiki Fungsi Liver

Infeksi

Penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan baik, lebih cenderung mengalami
infeksi terhadap bakteri (mikrobakteri dan aerobik) dan jamur. TB paru, infeksi jamur pada kulit
dan selaput lendir, infeksi saluran kemih serta infeksi-infeksi anaerboik jaringan dalam dapat
mengancam kesehatan serius, terutama bila kebersihan lingkungan jelek. Bila tidak diobati
dengan cepat dan efektif, infeksi yang semakin berat bisa membahayakan jiwa disamping
menyebabkan terjadinya ketoasidosis.

Itulah beberapa penyakit yang disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus. Semoga menambah
pengetahuan anda dan terimakasih telah menyimak.

Pengenalan Penyakit DM Mellitus & Penanganannya Dewasa Ini

Penderita diabetes mellitus (penyakit kencing manis)


ditemukan di seluruh dunia dalam jumlah yang berbeda beda
di tiap-tiap negara. Di beberapa negara, misalnya Scandinavia,
suku Indian Pumaa dan Filipina bagian selatan dijumpai
penderita diabetes mellitus (DM) cukup banyak atau angka
kekerapan penderita DM di negara-negara tersebut cukup
tinggi, antara 18 35 % dari jumlah penduduk.

Di Indonesia jumlah penderita DM cenderung terus


meningkat. Karena sifat penyakit yang menahun, maka
disetiap fasilitas kesehatan penderita lama masih terus
berdatangan. Apalagi dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat, maka penderita banyak ditemukan melalui chek
up atau skrining calon calon pegawai di kantor kantor atau perusahaan serta penderita
yang datang sendiri ke klinik. Badan statistik 2003 penduduk usia > 20 th 133 juta. DM di
Indonesia antara 7,2 14,7 %. Jadi jika penduduk Indonesia 133 juta jiwa, maka kira-kira
terdapat penderita DM antara 5,5 8,2 juta jiwa. Tetapi yang diketahui berobat berdasarkan
data-data publikasi kira kira baru 1,3 1,5 juta jiwa. Sisanya belum diketahui atau belum
terjangkau oleh sarana kesehatan yang ada. Biaya pengobatan sangat mahal, apalagi
penderita DM terus menerus berobat supaya tidak terjadi komplikasi-komplikasi atau paling
tidak memperlambat komplikasi yang sangat merugikan kehidupan penderita DM.

Oleh sebab itu penderita DM harus dideteksi sedini mungkin supaya komplikasi
komplikasi dapat diperlambat.Untuk itu alangkah baiknya apabila semua orang mengenal
gejala-gejala klinis utama dan gejala-gejala yang diakibatkan oleh komplikasi komplikasi
penyakit DM tersebut.

DEFINISI DAN KAUSA


Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit menahun dan progresif ditandai dengan
kenaikan kadar gula darah terus menahun yang disebabkan oleh kekurangan hormon
insulin, baik secara relatif maupun absolut didalam tubuh. Kadar insulin tersebut memang
benar-benar berkurang atau jumlahnya cuup tetapi fungsinya menurun karena adanya zat-
zat anti insulin . Insulin diprodusi oleh sel sel Betha pulau-pulau Langerhans organ
pankreas.

Ada beberapa faktor tertentu diduga dapat mengganggu produksi insulin oleh
pankreas. Faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit
diabetes mellitus adalah keturunan, obat-obatan tertentu, penyakit - penyakit lain tertentu
disertai kadar gula darah yang meningkat, suku bangsa, kegemukan, keadaan sosial
ekonomi, nutrisi, infeksi, geografis dan lain lain.

DIAGNOSA DAN GEJALA KLINIS


Gejala klinis penyakit DM yang terutama adalah adanya TRIAS DM yaitu selalu
haus, banyak makan, banyak kencing (polidipsi, poliphagi, poliuria) ditambah badan lemas
dan berat badan menurun secara drastis, meskipun yang bersangkutan makan dan minum
banyak.
Gejala gejala utama ini sering tidak lengkap atau tidak begitu jelas dirasakan
sehingga tidak begitu disadari oleh sebagian besar penderita. Penderita kebanyakan datang
ke dokter, klinik atau rumah sakit karena adanya keluhan atau gejala gejala yang
diakibatkan oleh komplikasi-komplikasi DM yang timbul.
Komplikasi-komplikasi yang dapat dikenal, terjadi secara akut dan secara kronik.
Komplikasi-komplikasi akut misalnya penderita datang dengan koma diabetik baik yang
disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi maupun yang disebabkan oleh kadar gula
darah yang terlalu rendah; berbagai infeksi di kulit, selaput lendir kemaluan dengan adanya
gatal gatal di kulit yang tidak sembuh sembuh; keputihan yang tidak sembuh sembuh
meskipun diobati; borok atau luka yang menahun dan sukar sembuh sehingga menjadi
gangren dan lain lain.

Komplikasi-komplikasi kronik pada organ-organ tubuh, misalnya :


- Gagal ginjal ringan sampai berat
- Mata kabur disebabkan adanya katarak atau kerusakan retina
- Gangguan pada syaraf tepi yang ditandai dengan gejala kesemutan, baal baal pada
anggota tubuh.
- Gangguan syaraf pusat yang dapat menimbulkan gangguan peredaran darah otak
sehingga memudahan terjadinya stroke
- Gangguan pada jantung berupa penyakit jantung koroner
- Gangguan pada hati berupa perlemakan hati dan sirosis hati
- Gangguan pada pembuluh darah berupa penyakit hipertensi dan penebalan dinding
pembuluh darah (arterosklerosis)
- Gangguan pada syaraf dan pembuluh darah dapat menimbulkan impotensi
- Paru paru mudah terserang penyakit tuberkulosis

Panyakit DM tersebut selain didasarkan pada gejala-gejala dan pemeriksaan fisik, juga
berdasarkan pemeriksaan penunjang dengan alat-alat EKG, USG alat pemeriksaan mata
funduskopi , tensimeter, routgen dan lain lain yang dilakukan untuk mengetahui komplikasi
komplikasi yang sudah terjadi. Penting sekali juga mengetahui hasil pemeriksaan darah,
khususnya kadar gula darah penderita.
Diagnosis penderita DM untuk pemeriksaan penyaring ; apabila kadar gula darah vena
puasa, lebih atau sama dengan 126 mg % dan 2 jam sesudah pembebanan glukose 75 gram
lebih atau sama dengan 200 mg %, apabila darah diambil melalui kapiler, gula darah puasa
lebih atau sama dengan 100 mg% dan 2 jam setelah pembebanan glukose lebih atau sama
dengan 200 mg%. Kriteria ini berdasarkan WHO 1999.

Apabila hasil pemeriksaan gula darah vena : puasa 100 S/d 125 mg%, maka
ditegakkan diagnosis Gula darah puasa terganggu (GDPT) dan apabila 2 jam
setelah pembebanan gluose 140 199 mg % maka diagnosis adalah toleransi glukosa
terganggu.

Selanjutnya penderita DM diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, tetapi disini


hanya akan disinggung kelompok-kelompok yang banyak dijumpai di masyarakat yaitu :
- DM tipe 2 / NIDDM (Non Insulin Dependent DM) yaitu kelompok penderita DM yang
untuk pengobatan dan kehidupannya tidak tergantung pada insulin dan kelompok ini di
Indonesia adalah yang terbanyak , diduga jumlahnya sampai 95 %.
- DM tipe 1 / IDDM ( Insulin Dependent DM ) yaitu kelompok penderita DM yang untuk
kehidupannya harus tergantung pada terapi insulin. Penderitanya tidak banyak, kira-
kira kurang dari 5 %.
Kelompok yang lain adalah diabetes kehamilan, diabetes yang berhubungan dengan
malnutrisi/ kurang gizi, diabetes yang disebabkan penyakit lain dan DM akibat
pemakaian obat-obatan tertentu . Jumlah penderitanya sangat sedikit ditemukan.

PENGOBATAN
Pendekatan pengobatan DM dewasa ini telah sangat berkembang. Pengobatan DM
tidak hanya bertujuan menurunkan gula darah saja, tetapi juga mencegah, memperlambat
dan mengobati komplikasi. Oleh karena itu sifat penyakit ini menahun dan progresif. Maka
tujuan pengobatan adalah mengurangi angka mortalitas (kematian) dan angka mordibilitas
(kesakitan) serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

DIET
Diet penderita diabetes mellitus pada dasarnya terdiri atas diet :
a. Untuk kebutuhan metabolisme basal
b. Untuk kebutuhan aktifitas sehari hari
c. Untuk kebutuhan yang lain, misalnya ada infeksi, anemia, terlalu kurus dan lain-lain.

Kebutuhan kalori orang berbaring di rumah sakit dan orang yang bekerja/olahraga sangat
berbeda. Pengertian diet yang salah adalah mengurangi makanan, padahal sebenarnya diet
pada penderita DM harus disesuaikan dengan kebutuhan penderita sesuai dengan umur,
berat badan, aktifitas fisik, penyakit-penyakit yang ada, kehamilan dan lain lain.
Kebutuhan kalori basal 25 30 kal/kg BB; pemberian takaran makanan kepada
penderita diabetes mellitus terutama ditujukan agar berat badan tetap ideal, sehingga
kebutuhan kalori basal bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan aktifitas dan keadaan
penderita . Untuk orang berusia lanjut , jumlah kalori bisa dikurangi 5 20 % .
Untuk orang beraktifitas sangat berat, kalori harus ditambah sampai 50 % dari kalori
basal yang dibutuhkan, sedangkan untuk penderita yang bekerja ringan, kalori hanya
ditambah 20 % ; pada inteksi kenaikan suhu badan 1 derajat C kalori ditambah 13 %.
Untuk penderita hamil trimester 1, kalori ditambah 150 kalori, trimester 2 trimester
3 ditambah 350 kalori perharinya .
Untuk penderita-penderita kegemukan, kalori yang diperlukan harus dikurangi 20 %
30 % . Sedang untuk penderita yang kurus, kalori basal harus ditambah 20% 30 %.
Untuk menentukan kebutuhan kalori tiap penderita diabetes secara tepat, memang
diperlukan perhitungan dan waktu agak lama , sehingga ia perlu tinggal di rumah sakit atau
klinik untuk mempermudah penentuan diet standar.

-----------------------------------------------------------------------
Standar I 1100 kalori
II 1300 kalori
III 1500 kalori
IV 1700 kalori
V 1900 kalori
VI 2100 kalori
VII 2300 kalori
VIII 2500 kalori

Standar I III untuk orang gemuk


Standar IV V untuk orang berat badan ideal
Standar VI VII untuk orang kurus
-----------------------------------------------------------------------

OBAT-OBATAN ANTI DIABETES


Obat-obatan anti diabetes berbentuk tablet (oral) atau injeksi (insulin). Insulin
mempunyai daya kerja yang berbeda-beda. Ada yang mempunyai daya kerja cepat ( 6 10
jam), sedang (12 18 jam) dan lambat (24 36 jam). Yang menjadi persoalan pemberian
obat-obatan anti diabetes adalah : apakah penderita dapat menghabiskan porsi makannya ?
Dosis obat yang diberikan sudah sesuai atau belum ? Apabila penderita tidak bisa
menghabiskan makanannya atau dosis obat terlalu besar meskipun makanannya habis,
maka bahayanya adalah dapat terjadi hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah sangat rendah (kurang dari 90 mg%). Tanda-
tanda hipoglikemia adalah : kepala pusing, mata kabur, pandangan berputar-putar, mual-
mual, gemetar, keringat dingin, kesadaran menurun dan akhirnya koma ( koma
hipoglikemik). Oleh karena itu perlu pengertian penderita untuk mengenal tanda-tanda ini
dan bagaimana coba mengatasinya.

Untuk mengetahui dosis obat-obatan anti diabetes perlu dilakukan monitor gula darah dan
reduksi urine secara teratur baik untuk penderita poliklinik,lebih-lebih lagi untuk penderita
yang dirawat. Untuk golongan yang terakhir disebut, monitoring harus dilakukan lebih ketat.
Pengobatan insulin terutama pada DM tipe 1, DM & kehamilan, DM tipe 2 dengan komplikasi
akut.

OLAHRAGA
Telah terbukti bahwa olahraga yang teratur dengan porsi yang cukup dapat
membantu mengontrol kadar gula darah penderita. Olahraga yang dianjurkan adalah
olahraga rithmis dan dinamis seperti joging, senam aerobik, disco dll.
Olahraga harus disesuikan dengan kondisi penderita. Apakah sudah ada komplikasi
atau belum, misalnya adanya gagal ginjal , penyakit jantung iskemik, hipertensi dan lain-
lain.
Senam diabetes adalah olahraga yang diawasi dan yang diadakan oleh Klub Olahraga
diabetes dan Persadia ( Persatuan Diabetes). Dalam klub pemeriksaan gula darah
dikerjakan sebelum dan sesudah latihan.
Pada waktu latihan dilaksanakan (senam dan jogging) harus tercapai target zone nadi
penderita yaitu 60 80 % x (220 umur). Presentase target nadi harus disesuaikan dengan
komplikasi yang sudah terjadi. Apabila terget zone tercapai, maka tingat kesegaran jasmani
tercapai penuh (cukup fit). Efek olahraga selain meninggkatkan pembakaran juga
mempengaruhi jantung dan sistem sirkulasi darah. Oleh sebab itu olahraga mempunyai
manfaat dalam terapi DM.

PENYULUHAN
Penyuluhan terhadap penderita DM sangat penting, karena penyakit ini menahun dan
progresif. Prinsipnya meningkatkan kualitas hidup penderita.
Penyuluhan dapat dilakukan oleh dokter , perawat , petugas kesehatan lain atau
penderita/keluarga serta masyarakat awam yang telah dididik menjadi diabetik edukator .
Penyuluhan ini sangat penting untuk penderita dan keluarganya , sehingga mereka dapat
memahami penyakit serta komplikasi yang mungkin dapat terjadi kemudian. Penyuluhan ini
dapat berupa seminar, simposium, ceramah, diskusi kelompok dan pendidikan personal.

PENGENDALIAN DIRI
Keberhasilan terapi DM sangat ditentukan oleh peranan pasien dalam mengontrol dan
merawat dirinya sendiri. Melalui edukasi pasien akan mengetahui bagaiman usahanya
sendiri atau peranannya dalam membantu terapi dokter.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri dalam meningkatkan keberhasilan terapi
DM adalah :
- mengatur dietnya / variasi dietnya
- merawat kaki sehat
- merawat luka , ulcus
- menyuntik insulin sendiri
- mengatur porsi olahraga
- memonitor gula darah dan reduksi urin

Terdapat perbedaan pengelolaan diabetes mellitus waktu dulu dengan dan sekarang. Dulu
penderita hanya menurut petunjuk-petunjuk dokter/perarat, sedangkan sekarang penderita
dituntut lebih aktif. Selain untuk terapi dirinya sendiri, ia juga diharapkan dapat membantu
pengobatan orang lain, misalnya menjadi diabetic edukator ( sekarang pandu diabetes),
mengikuti kegiatan-kegiatan klub diabetes dan lain-lain, sehingga penderita menjadi lebih
bergairah dan lebih berkualitas menjalani kehidupan sehari-hari, meskipun ia adalah
seorang penderita diabetes.

BERKEMBANG PESAT
Dibeberapa negara maju sudah mulai dilakukan penelitian dan percobaan untuk melakukan
transplantasi pankreas. Di Indonesia sendiri hal itu belum mulai dilakukan.
Bagaimanapun juga diagnosis dan penanganan diabetes sudah sangat berkembang
dan telah terjadi pula beberapa perkembangan variasi peranan dokter, perawat, pasien dan
keluarganya dalam usaha meningkatkan mutu pengobatan. Secara keseluruhan prinsip
pengobatan DM adalah diet, obat-obatan, olahraga, pendidikan, mengontrol diri sendiri.

rang yang tubuhnya membawa gen diabetes, belum tentu akan menderita penyakit gula, karena
masih ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini pada seseorang,
yaitu antara lain makan yang berlebihan/kegemukan, kurang gerak atau jarang berolahraga dan
kehamilan.

Penyebab
terjadinya diabetes mellitus

1. Makan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh menumupuk secara
berlebihan. Kondisi tersebut menyebabkan kelenajr pankreas terpaksa harus bekerja keras
memproduksi hormon isnulin untuk mengolah gula yang masuk. Jika suatu saat pankreas tidak
mampu memenuhi kebutuhan hormon insulin yang terus bertambah, maka kelebihan gula tidak
dapat terolah lagi dan akan masuk ke dalam darah serta urine (air kencing). Data statistik di
Amerika menunjukkan bahwa 70% dari total penderita diabetes mellitus, merupakan orang yang
memiliki berat berlebih (obessitas).

2. Pada saat tubuh melakukan aktivitas/gerakan, maka sejumlah gula ajan dibakar untuk
dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh akan berkurang dan dnegan
demikian kebutuhan akan hormon insulin juga berkurang.

3. Pada saat hamil, untuk memenuhi kebutuhan pertumbuahn janinnya, seorang ibu secara
naluri akan menambah jumlah konsumsi makanannya, sehingga umumnya berat badan dan ibu
hamil akan naik sekitar 7-10 kg. Pada saat penambahan jumlah konsumsi makanan tersebut
terjadi, jika ternyata produksi inuslin kurang mencukupi, maka akan timbul gejala penyakit
diabetes mellitus.

Posted in Penyakit Diabetes Mellitus | Leave a comment

Cara Mengobati Diabetes


Posted by Penyebab Diabetes

Cara Mengobati Diabetes Penyakit diabetes merupakan penyakit yang di sebabkan oleh ada
nya kenaikan pada gula darah yang terlalu tinggi. naik nya kadar gula darah yang terlalu tinggi
tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan. Penyakit
diabetes yang dikarenakan naik nya kadar gula darah bisa terjadi akibat ada nya pengaruh dari
makanan atau pun minuman dan di tambah dengan pola hidung yang kurang sehat sehingga
mengakibatkan penyakit diabetes terjadi. Penyakit diabetes pun bisa terjadi karena pengaruh
genetik atau dari keluarga karena penyakit diabetes juga penyakit yang bisa di turunkan ke
generasi selanjut nya. penyakit diabetes bisa mengakibatkan penyakit komplikasi jika tidak
diatasi dengan baik.

penyebab diabetes

Gejala Diabetes
Penyakit diabetes yang di sebabkan oleh ada nya pengaruh genetik atau pun dari gaya hidup akan
menyebabkan kondisi kesehatan secara perlahan terganggu. Karena pada saat naik nya kadar
gula darah maka akan menyebabkan kondisi tubuh penderita diabetes akan lemah. Mudah haus
dan juga rasa lapar yang begitu parah salah satu gejala yang akan dialami oleh penderita
diabetes. Namun, walaupun sering makan, penderita diabetes pun akan kehilangan berat badan
nya, penurunan berat badan bisa menyebabkan tubuh penderita penyakit diabetes terlihat kurus.
Selain gejala seperti itu, penyakit diabetes juga akan mengalami gangguan pada penglihatan,
karena di sebabkan tekanan darah tinggi pada saat naik nya kadar gula darah. jika terdapat luka
di kulit pun akan sulit untuk di sembuhkan, oleh sebab itu bisa sering mengalami infeksi pada
penderita diabetes.

Penyebab Diabetes
Gejala gejala yang dialami pada saat kadar gula darah naik karena ada faktor penyebab nya. dan
faktor penyebab nya merupakan penyebab utama dari penyakit diabetes. Ada beberapa penyebab
diabetes yang dapat dialami dan berikut diantara nya :

Berat badan

Berat badan yang tidak baik untuk kesehatan merupakan berat badan yang telah melebihi batas
ideal dari tinggi badan. Berat badan yang seperti itu akan bisa menjadi penyebab diabetes.
Karena berat badan akan membuat kondisi tubuh menjadi penumpukan lemak juga.

Makanan

Makanan penyebab diabetes yang terbanyak juga, karena penyakit diabetes juga dapat terjadi
karena makanan yang sering di konsumsi. makanan yang bisa menjadi penyebab diabetes
merupakan makanan yang memiliki kadar gula yang berlebihan dan juga kadar lemak jenuh yang
banyak juga.

Rokok

Rokok selain bisa menyebabkan sesak nafas, juga dapat menjadi penyebab diabetes. Karena
setelah merokok maka kadar gula darah bisa meningkat, dan jika terjadi dalam jangka waktu
lama akan menjadi penyebab diabetes.

Alat kb

Penyebab diabetes pun bisa di sebabkan oleh alat kb yang di gunaka. Karena alat kb terbuat dari
kandungan zat untuk mempengaruhi hormon di dalam tubuh dan salah satu efek buruk nya
menjadi penyebab diabetes.

Cara Mengobati Diabetes


Penyakit diabetes jika tidak diobati akan menjadi penyakit jangka panjang yang akan kambuh,
dan akan membuat kesehatan lama kelamaan akan semakin menurun, oleh sebab ada cara
mengobati diabetes alami yang bisa di lakukan agar kadar gula darah yang tinggi bisa turun dan
akan membantu untuk mengembalikan keadaan kesehatan kembali. dan berikut beberapa bahan
alami untuk mengobati diabetes

Buah mengkudu

Untuk menurunkan gula darah di dalam tubuh atau cara mengobati diabetes maka bisa
menggunakan buah mengkudu. Buah mengkudu akan membantu untuk menurunkan kada gula
darah dengan cepat sehingga mengkudu salah satu cara mengobati diabetes yang bisa di coba.

Gingseng
Ginseng banyak di gunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau pun untuk mencegah
penyakit kanker, dan selain itu gingseng juga bisa di gunakan untuk cara mengobati diabetes
sehingga baik untuk tubuh juga.

Pare

Buah para selain bisa mengatasi masalah rambut juga bisa di gunakan untuk cara mengobati
diabetes. Jika ingin melakukan cara mengobati diabetes dengan para maka bisa mengkonsumsi
buah pare rebus untuk di makan dan akan menyembuhkan kadar diabetes dengan menurunkan
kadar gula darah.

Cara Mencegah Diabetes


Mengontrol kadar gula darah dengan baik akan membantu untuk mencegah penyakit diabetes,
karena pencegahan diabetes yang paling ambuh dengan tidak membiarkan kadar gula darah di
dalam tubuh tinggi. maka dari itu pencegahan penyakit diabetes dapat di lakukan dengan
menjaga asupan makanan, karena salah satu penyebab diabetes yang banyak terjadi dari faktor
makanan yang di konsumsi, oleh sebab itu jenis makanan yang baik untuk penderita diabetes
yaitu makanan yang tidak memiliki gula yang banyak di dalam nya, dan juga tidak di goreng
atau karena penumpukan lemak pun juga bisa menyebabkan kadar gula darah naik. Olahraga
juga akan membantu untuk mencegah kadar gula darah naik, atau pun untuk mengontrol kadar
gula darah agar tetap stabil. Merokok, dan minum minuman manis sebaik nya mulai di kurangi
bagi penderita diabetes atau pun yang masih memiliki kondisi kesehatan yang baik, karena hal
itu akan menaikan kadar gula darah di dalam tubuh dengan cepat juga dan mengakibatkan
penyakit diabetes terjadi.

Cara Mengobati Diabetes

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged apa penyebab penyakit diabetes, artikel diabetes melitus,
askep diabetes meletus, askep diabetes melitus, penyebab diabetes | Leave a comment

Penyakit Diabetes
Posted by Penyebab Diabetes

Penyakit Diabetes Tinggi nya kadar nya gula darah di dalam tubuh bias menimbulkan
gangguan kesehatan. Jika kadar gula darah yang kadar nya cukup tinggi terjadi cukup sering
maka bisa menyebabkan penyakit diabetes. Penyakit diabetes merupakan kondisi tubuh yang
cukup berbahaya, karena gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat diolah atau dia atur
dengan baik oleh tubuh, sehingga bias menyebabkan kondisi kesehatan tubuh menurun, dan juga
bisa membuat luka yang ada di tubuh sulit untuk di sembuhkan. Walaupun telah banyak yang
mengalami penyakit diabetes, tetapi penyakit diabetes tidak dapat di sembuhkan dengan
permanen. Karena penyebab diabetes dikarenakan oleh ada nya organ tubuh yang rusak,
sehingga akan sulit untuk mengembalikan nya kembali normal.
penyebab diabetes

Penyebab Penyakit Diabetes


Genetik

Penyebab diabetes bisa diakibatkan oleh pengaruh keluarga atau genetik. Sehingga anak anak
atau remaja bisa mengalami penyakit diabetes walaupun usia nya masih muda. Hal ini bisa
dikarenakan oleh ada nya gangguan pada organ tubuh,

Gagguan daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang tidak normal atau ada nya kelainan juga dapat menjadi penyebab
diabetes. Karena produksi insulin yang kurang, sehingga dapat menyebabkan sel darah putih
yang berkurang. dan jika kondisi ini tidak segera diatasi dengan baik maka dapat memicu untuk
terserang berbagai penyakit.

Makanan

Makanan yang memiliki kadar gula yang cukup banyak atau cukup tinggi juga dapat memicu
untuk menjadi penyebab penyakit diabetes. Makanan seperti permen, atau makanan yang
menggunakan banyak gula jika sering di konsumsi dalam jumlah banyak bisa menjadi penyebab
diabetes.

Infeksi bakteri

Infeksi bakteri di dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab diabetes. Organ tubuh seperti hal
nya pankreas bisa rusak atau terganggu dan menurunkan fungsi nya sehingga memicu terjadi nya
penyakit diabetes. Oleh sebab itu infeksi bakteri cukup berbahaya jika terjadi dan memasuki
tubuh, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit yang ringan hingga yang parah.

Obesitas
Penyebab diabetes dari penyakit obesitas juga memungkinkan untuk terjadi, dan memiliki resiko
yang cukup tinggi. obesitas tidak akan terjadi jika kolesterol dan juga gula di dalam tubuh tidak
terlalu banyak dan juga tidak terlalu tinggi. oleh sebab itu menjaga pola makan dengan baik
dapat di lakukan agar tidak menjadi penyebab diabetes.

Rokok

Rokok selain merusak paru paru atau jantung juga bisa menjadi penyebab diabetes. Penggunaan
rokok yang berlebihan dan bertahun tahun lama nya akan menimbulkan penyakit diabetes di
waktu yang mendatang. Sehingga rokok tidak baik untuk di konsumsi.

Alkohol

Alkohol juga dapat memicu terjadi nya penyakit diabetes. Karena rokok tidak hanya akan
merusak sel tetapi juga menjadi penyebab diabetes.

Gejala Penyakit Diabetes


Setiap penyakit di dalam tubuh maka akan menujukan gejala nya, karena gejala dari penyakit
merupakan reaksi tubuh terhadap gangguan penyakit, begitu juga dengan penyakit diabetes yang
akan menunjukan gejala nya seperti berikut :

Haus

Seseorang yang menderita penyakit diabetes maka gejala yang dapat di rasakan salah satu nya
yaitu sering merasa haus. Rasa haus yang terjadi mungkin di anggap biasa dan tidak di sadari
karena haus memang sering dialami. haus yang dirasakan pada gejala penyakit diabetes cukup
sering.

Buang air kecil cukup sering

Karena rasa haus yang terjadi menyebabkan minum terlalu banyak sehingga akan merasakan
sering buang air kecil pada gejala penyakit diabetes. Buang air kecil yang cukup sering biasa nya
di waktu malam. Sehingga dapat mengganggu istirahat tidur malam. Kencing yang di keluarkan
juga akan terdapat keton, yang merupakan akibat dari gangguan pada pankreas yang tidak dapat
memproduksi insulin dengan cukup pada penyakit diabetes.

Mudah lelah

Gejala pada penyakit diabetes juga bisa menyebabkan kondisi tubuh yang akan mudah lelah.
Rasa lelah diakibatkan kadar gula yang tinggi di dalam tubuh tidak dapat diolah menjadi energi
dengan baik pada penyakit diabetes. Sehingga rasa lelah yang akan terasa.

Gangguan penglihatan
Gejala pada saat penyakit diabetes terjadi juga bisa membuat penglihatan terganggu. Gangguan
pada penglihatan akan terjadi akibat mata juga akan merasakan efek buruk akibat kadar gula
darah yang terlalu tinggi. oleh sebab itu penglihatan akan kabur atau tidak dapat melihat dengan
jelas pada saat tubuh menderita penyakit diabetes.

Luka yang betahan lama

Akibat dari gula darah yang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan gejala nya dengan luka yang
tidak kunjung sembuh. Yang parah nya jika kondisi penyakit diabetes jika ada luka bisa di
lakukan amputasi atau pemotongan organ tubuh, untuk mencegah penyebaran luka yang semakin
parah.

Tekanan darah tinggi

Selain karena garam, tekanan darah tinggi juga akan terjadi pada gejala penyakit diabetes.
Penyakit diabetes juga tidak dapat mengontrol tekanan darah, sehingga tekanan darah bisa selalu
tinggi.

Daya tahan tubuh lemah

Gejala penyakit diabetes juga bisa dengan sering terjadi nya infeksi pada tubuh. karena ketika
tubuh mengalami penyakit diabetes maka dapat menurunkan daya tahan tubuh jua, sehingga
infeksi akan sering terjadi. Seperti infeksi di mulut atau infeksi saluran kemih.

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged penyakit diabetes, penyebab diabetes, penyebab diabetes
mellitus, penyembuhan diabetes | Leave a comment

Makanan Penyebab Diabetes


Posted by Penyebab Diabetes

Makanan penyebab diabetes makanan penyebab diabetes . Makanan penyebab diabetes ini
adalah beberapa makanan yang bisa menyebabkan penyakit diabetes atau penyakit kencing
manis ini terjadi. Selain itu ada juga Obat diabetes paling ampuh ini adalah obat obattan yang
dapat menyembuhkan penyakit diabetes atau kencing manis dengan cepat. Biasanya obat obattan
ini sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit ini. Dan biasanya obat ini adalah obat obat
yang alami dan herbal, yang tidak memiliki efek samping sama sekali dalam penggunaannya.

Salah satunya bisa dengan menggunakan kunyit, yang cara penggunaannya di rebus sampai
matang, setelah itu saring dan minum. Bahan bahan tradisional ini memiliki berbagai macam
cara untuk mengolahnya. Ada yang mengolahnya dengan cara di rebus, ada yang di tumbuk, ada
yang di jus, serta juga ada yang dimakan secara langsung. Cara ini sesuai dengan jenis bahan
bahan apa yang di gunakan, serta juga sesuai dengan selera Anda masing masing. Ada juga
beberapa makanan penyebab diabetes ini.

Selain dengan makanan penyebab diabetes ini, ada juga penyebab diabetes. Dan salah satu
penyebabnya adalah akibat adanya faktor genetik. Biasanya penyakit yang disebabkan pada
faktor genetik ini susah sekali untuk disembuhkan, karena faktor ini bersifat keturunan. Dimana
di dalam sebuah keluarga besar, salah satu anggotanya memiliki penyakit diabetes, yang penyakit
ini bisa menurunkan pada anggota lainnya. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit ini tidak mudah menyerang pada diri Anda, yang
penyakit diabetes ini pada dasarnya bisa berbahaya, jika tidak segera diatasi atau di tangani
dengan tindakan atau penanganan yang tepat dan cepat.

Penyakit diabetes ini juga bisa di sebut dengan penyakit kencing manis. Selain dengan makanan
penyebab diabetes ini, ada juga beberapa gejala atau tanda tanda yang bisa mendatangkan
penyakit diabetes ini datang dan muncul. Dan gejala atau tanda tandanya adalah dapat
mengakibatkan buang air kecil secara terus menerus, mudah cape atau lelah, terjadi bau pada saat
bernafas, terjadi muntah, dan terjadi gejala mual, serta masih banyak lagi gejala atau tanda tanda,
yang menyebabkan penyakit diabetes ini datang dan muncul.

Makanan penyebab diabetes


Selain dengan pernyataan yang ada diatas, ada beberapa makanan penyebab diabetes ini. Dan
berikut makanan penyebabnya adalah :
Makanan kue yang memiliki gula tinggi

Salah satu makanan penyebab diabetes adalah makanan kue yang terdapat gula tinggi di
dalamnya. Hal inilah yang bisa menyebabkan penyakit diabetes atau penyakit kencing manis ini
datang dan muncul. Oleh sebab itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan dengan baik dan
benar, dengan cara menghindarkan makanan makanan kue yang memiliki gula tinggi di
dalamnya. Agar penyakit ini dapat segera sembuh dengan cepat, yang pada dasarnya penyakit
ini, bisa berbahaya, jika tidak diatasi dengan penanganan yang cepat dan tepat.

Makanan yang memiliki lemak tinggi

Salah satu makanan penyebab diabetes adalah makanan yang memiliki lemak tinggi, seperti
daging. Hal inilah yang bisa memicu penyakit diabetes atau kencing manis ini datang dan
muncul. Oleh sebab sebab itu, Anda harus menghindarkan makanan daging ini, agar penyakit ini
dapat segera sembuh, yang pada dasarnya penyakit ini, bisa berbahaya jika tidak ditangani
dengan tindakan yang tepat dan cepat.

Minuman susu

Salah satu minuman atau makanan penyebab diabetes adalah dengan meminum susu. Pada
dasarnya susu ini sangat bagus untu kesehatan, tetapi disisi lain susu ini juga bisa memicu
terjadinya penyakit diabetes ini datang. Oleh sebab itu, Anda harus bisa menjaga kesehatan
dengan baik, agar penyakit ini tidak mudah menyerang pada diri Anda, yang pada intinya
penyakit ini, bisa berbahaya, jika tidak segera diatasi atau di tangani dengan tindakan atau
penanganan yang tepat.

Makanan yang memiliki karbohidrat tinggi

Salah satu makanan penyebab diabetes adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat
yang tinggi, seperti pasta putih, nasi putih, dan roti putih. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya
penyakit diabetes ini datang dan muncul. Oleh sebab itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
kesehatan baik dan benar, dengan cara memilih makanan berupa gandum. Agar penyakit ini
dapat segera sembuh. Yang pada dasarnya penyakit ini bisa berbahaya jika tidak segera diatasi
atau di tangani dengan tindakan yang tepat dan cepat.

Makanan yang berminyak

Salah satu makanan penyebab diabetes adalah makanan yang memiliki minyak tinggi, seperti
makanan kentang dan lain lain. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes ini
datang. Oleh sebab itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan dengan baik, agar penyakit
ini tidak mudah menyerang pada diri Anda, yang pada dasarnya penyakit ini, bisa berbahaya, jika
tidak segera diatasi atau di tangani dengan tindakan yang tepat dan cepat.

Dengan mengkonsumsi jus buah


Salah satu minuman atau makanan penyebab diabetes adalah dengan seringnya mengkonsumsi
jus buah yang memiliki kandungan gula yang sangat tinggi di dalamnya. Hal inilah yang bisa
memicu terjadinya penyakit diabetes ini datang. Oleh sebab itu, Anda harus bisa, menjaga
kondisi kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit ini tidak mudah menyerang pada diri
Anda, yang pada dasarnya penyakit ini bisa berbahaya, jika tidak segera diatasi atau ditangani
dengan tindakan atau penanganan yang tepat dan cepat.

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged gejala diabetes, makanan penyebab diabetes, mengobati
diabetes, penyakit diabetes, penyebab diabetes | Leave a comment

Penyebab Diabetes Kering


Posted by Penyebab Diabetes

Penyebab Diabetes Kering Penyakit diabetes adalah penyakit yang berbahaya, dan jika
didiamkan dalam waktu lama maka akan sulit untuk bisa disembuhkan. Penyakit diabetes
harus mendapatkan penanganan sedini mungkin dan pastinya tepat. Dan selain itu, supaya
penyakit ini tidak kambuh lagi, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan menjaga asupan
dari makanan supaya kadar gula darah yang ada didalam tubuh tidak mengalami kenaikan
sehingga akan menurunkan resiko keparahan penyakit.

Penyebab Diabetes
Masyarakat mengenal penyakit gula atau penyakit diabetes kering dan basah. Tetapi dalam dunia
kedokteran, istilah ini tidak digunakan sama sekali. Penyebab diabetes kering biasanya terjadi
oleh mereka yang mendrita penyakit diabetes dalam kondisi tubuh yang kering. Sedangkan
berbeda dengan penyebab diabetes kering, penyebab diabetes basah adalah pada mereka yang
mengalami penyakit ini namun dalam keadaan tubuh masih gemuk. Dan jika dalam imu dokteran
terbagi menjadi diabetes 1 dan diabetes 2.
Penyebab Diabetes Kering

Penyebab diabetes kering adalah hanya digunakan bagi mereka yang menderita penyakit diabetes
tanpa disertai dengan adanya luka atau juga terjadinya infeksi, sedangkan untuk masalah
penyakit diabetes basah adalah digunaan pada mereka yang mempunyai komplikasi luka atau
gangren yang sulit untuk disembuhkan.

Tidak ada suatu perbedaan yang mengatakan bahwa penyebab diabetes kering atau juga
penyebab diabetes basah. Munculnya luka adalah salah satu bentuk hal ang wajar, namun untuk
penderita penyakit diabetes, terutama bagi mereka dengan kadar gula darah tinggi dan tidak
terkendali biasanya mengakibatkan luka menjadi sulit untuk sembuh. Selain itu, luka
membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dan membutuhkan perawatan yang lebih untuk mereka
penderita penyakit diabetes. Karena luka yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik maka
akan beresiko mengalami infeksi dan menjadi gangren atau kematian jaringan serta berakibat
amputasi.

Mungkin penyebab diabetes kering lebih sering digunakan oleh mereka yang mempunyai gula
darah terkontrol dengan baik, tidak tinggi, sehingga walaupun terjadi luka, maka luka akan lebih
mudah untuk ditangani dan selain itu juga bisa cepat pulih. Sedangkan bagi mereka yang tidak
minum obat, maka kadar gula darah tidak akan terontrol dengan baik dan biasanya cenderung
lebih tinggi. Kemudian akan mengalami luka, maka luka biasanya cenderung menjadi sulit
sembu dan jika tidak mendapatkan penanganan juga akan berubah menjadi parah.

Untuk penderita penyakit diabetes kering, maka Anda bisa mengonsumsi


beberapa jenis makanan dibawah ini :

1. Cabai : cabai bukanlah sauran yang harus dijauhi, namun cabai merupakan salah satu
rempah-rempah bumbu dapur yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit
diabetes karena adanya kandungan zat karotenoid didalamnya yang bisa membantu dalam
menstabilkan kadar gula darah didalam tubuh.

2. Kedelai : Kedelai adalah salah satu jenis makanan yang kandungan gizi protein
didalamnya stabil. Dan selain itu, protein yang dibutuhkan karena akan membantu dalam
mengurangi pengeluaran urin yang tinggi. Dan efek positif dari protein yang pastinya
bisa sangat bermanfaat dalam memetabolisme tubuh Anda dengan baik.

3. Pare
Kebanyakan orang tidak suka makan pare. Karena rasanya yang pahit membuat mereka
menghindarinya. Padahal, pare merupakan salah satu jenis makanan yang sangat baik
dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes kering karena adanya kandungan zat besi,
serat dan juga kalsium didalamnya dengan jumlah yang sesuai. Dan selain pare, beberapa
jenis tanaman yang mempunyai rasa pahit dan sangat baik dalam membantu mengatasi
penyakit diabetes kering atau basah, karena kandungan gula yang ada didalamnya rendah.

4. Gandum
Gandum adalah salah satu jenis makanan dengan kandungan neta glucan didalamnya
yang dipercaya bisa membantu dalam menurunkan kadar kolesterol serta gula darah yang
dibutuhkan bagi penderita penyakit diabetes kering. Selain itu, Anda bisa mengonsumsi
gandum setiap harinya karena Anda tidak akan mengalami lonjakan gula darah meski
mengonsumsinya setiap hari.

Hindarilah beberapa jenis makanan dibawah ini :

1. Permen, makanan ini adalah makanan dengan kandungan gizi yang rendah dan
karbohidrat yang rendah sehingga akan membuat berat badan bertambah dan kadar gula
darah naik.

2. Jus buah, jus buah merupakan jus yang kurang baik jika dikonsumsi oleh pendrita
penyakit diabetes. Mengapa demikian? Karena kandungan gula yang ada didalamnya
akan menyebbakan kenaikan pada kadar gula darah didalam tubuh.

3. Kismis
makanan seperti kismis atau juga buah yang lain yang menjadi pilihan baik dibandingkan
dengan Anda mengemil kue, namun hal ini akan mengakibatkan kenaikan pada gula
darah Anda.

4. Pancake
Satu piring pancake adalah penyebab dari kenaikan karbohidrat didalam tubuh, dan selain
itu juga menadii salah satu pilihan sarapan yang terburuk yang dikonsumsi bagi penderita
penyakit diabetes.

5. Kentang goreng
makanan ini mungkin menjadi makanan yang disukai oleh banyak orang, namun
makanan ini juga merupakan makana penambah berat badan dan pada akhirnya beresiko
besar mengalami kenaikan gula darah didalam tubuh.

Itulah informasi mengenai penyebab diabetes kering. Semoga informasi penyebab diabetes
kering ini bermanfaat untuk Anda semuanya. Harus diingat terapkanlah pola hidup yang baik dan
hindarilah makanan-makanan yang memicu naiknya gula darah didalam tubuh.

Penyebab Diabetes Kering

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged apa penyebab diabetes, cara mencegah Penyebab
Diabetes, faktor pemicu Penyebab Diabetes, faktor Penyebab Diabetes, jenis Penyebab Diabetes,
Macam-macam penyebab diabetes, penyebab diabetes, Penyebab Diabetes basah, Penyebab
Diabetes Kering | Leave a comment

Penyebab Diabetes Di Usia Muda


Posted by Penyebab Diabetes
Penyebab Diabetes Di Usia Muda Artikel saya yang selanjutnya mengenai penyakit diabetes
dan beberapa penyebab diabetes di usia muda yang saat ini banyak terjadi pada anak muda jaman
sekarang. Masa muda adalah masa yang paling indah yang harus di nikmati dan masa muda
hanya datang sekali dalam seumur hidup, di usia yang masih muda tentu saja banyak cita-cita
atau keinginan yang ingin di capai dan impian untuk mendapatkan sesuatu dan hal itu memang
wajar terjadi pada orang-orang yang masih berusia muda. Tetapi bagaimana bila di usia yang
masih muda anda sudah terkena penyakit yang berbahaya? Tentunya masa muda anda tidak bisa
di nikmati dengan baik dan anda tidak bisa bebas dalam melakukan semua hal yang di suka
karena terhalang oleh sebuah penyakit. Gula darah atau diabetes adalah satu satu penyakit yang
saat ini banyak terjadi pada orang yang masih berusia muda, penyakit ini memang dulu banyak
di alami oleh orang yang sudah berusia 45 tahu keatas tetapi nyatanya saat ini banyak orang yang
masih muda sudah mengalami gejala atau ciri-ciri penyakit diabetes. Penyakit ini merupakan
penyakit yang menurun yang bisa di turunkan orang tua kepada anaknya, sangat di sayangkan
bila di usia yang masih muda sudah mengalami penyakit seperti ini.

Faktor gaya hidup yang tidak sehat adalah salah satu penyebab diabetes di usia muda karena saat
ini banyak anak muda yang tidak memperdulikan masalah kesehatan tubuhnya dengan
melakukan gaya hidup yang tidak sehat, diabetes ada dua tipe yaitu tipe pertama sering di sebut
diabetes kering dan tipe kedua sering disebut diabetes basah, dan diabetes yang banyak terjadi
pada orang-orang yang masih berusia muda adalah diabetes tipe pertama atau diabetes kering.
Penyakit ini sebenarnya bisa di cegah dan banyak pencegahan yang bisa di lakukan sejak usia
dini karena mencegah lebih baik dari mengobati, saya akan memberitahu anda semua penyebab
diabetes di usia muda yang sering terjadi dan menjadi kebiasaan seseorang sehingga banyak anak
muda yang saat ini sudah mengalami tanda-tanda penyakit diabetes.

Penyebab Diabetes Di Usia Muda

Beberapa Penyebab Diabetes Di Usia Muda Adalah :


Gorengan
Salah satu makanan yang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes adalah gorengan, tentunya
anda semua pernah makanan gorengan karena gorengan merupakan cemilan yang paling banyak
di sukai banyak orang terutama anak muda. Penyebab diabetes di usia muda adalah karena sering
mengkomsumsi gorengan dan selain bisa meningkatkan risiko diabetes terlalu banyak makan
gorengan bisa membuat seseorang terkena kolestrol.

Suka Ngemil

Kebiasaan yang sering dilakukan anak muda jaman sekarang adalah mengemil, cemilan seperti
keripik kentang, biskuit, kue yang manis dan lainnya sangat di sukai anak-anak muda apalagi
pada saat nonton televisi tidak lengkap rasanya bila tanpa cemilan yang bisa di makan, dan
kebiasaan mengemil yang sering dilakukan merupakan penyebab yang bisa membuat anda
terkena penyakit diabetes.

Teh Manis

Dalam segelas teh manis bisa mengandung 300 kalori dan bila anda sering minum teh manis
setiap harinya anda bisa bayangkan berapa jumlah kalori yang anda dapat dari minum satu gelas
teh manis setiap hari, teh manis apalagi dengan di tambah es batu memang sangat segar untuk di
minum pada siang hari saat cuaca panas, tetapi anda harus mengetahui bahwa mengkomsumsi
teh manis secara berlebihan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh dan bisa menyebabkan
penyakit diabetes apalagi anda bila anda sering mengkomsumsi makanan atau minuman yang
mengandung pemanis buatan.

Jarang Gerak

Kebanyakan dari anak muda jaman sekarang sangat malas untuk melakukan gerak, padahal
dengan banyak bergerak bisa membantu membakar lemak di tubuh. Dan salah satu penyebab
diabetes ndi usia muda adalah karena seseorang jarang bergerak dan melakukan olahraga.

Sering Merokok Dan Minum Bersoda

Nah, kebiasaan yang banyak di lakukan anak muda saat ini adalah merokok. Merokok sangat
tidak baik bagi kesehatan tubuh selain bisa menyebabkan penyakit diabetes merokok juga bisa
menyebabkan penyakit-penyakit yang lainnya apalagi bila di barengi dengan mengkomsumsi
minuman yang bersoda, selain bisa membuat gemuk anda juga mempunyai risiko yang tinggi
untuk terkena penyakit diabetes.

Cara Mencegah Penyakit Diabetes Di Usia Muda :


Hindari makanan yang berlemak tinggi.

Kontrol asupan gula yang masuk kedalam tubuh.


Hindari makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan.

Lakukan olahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu.

Perbanyak mengkomsumsi air putih dan kurangi teh manis.

Makan-makanan yang berserat dan sehat seperti buah dan sayuran.

Istirahat yang cukup dan hindari stres yang berlebihan.

Nah, saya sudah memberitahu penyebab diabetes di usia muda dan bagaimana cara untuk
mencegah penyakit diabetes di usia muda. Bagi anda yang tidak ingin mengalami penyakit ini di
usia muda anda bisa mulai dengan merubah gaya hidup anda yang tidak sehat menjadi gaya
hidup yang sehat, karena hanya diri anda sendiri yang bisa mencegah penyakit ini terjadi pada
anda dan jangan sia-siakan masa muda anda dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna.

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged Beberapa penyebab diabetes, cara mencegah diabetes,
Ciri-ciri diabetes, Diabetes kering dan basah, Gula darah atau diabetes | Leave a comment

Penyebab Diabetes Pada Umumnya


Posted by Penyebab Diabetes

Penyebab Diabetes Pada Umumnya Untuk artikel kali ini saya akan membahas masalah
penyakit diabetes atau kencing manis dan apa saja penyebab diabetes pada umumnya yang sering
terjadi dikalangan masyarakat saat ini. Penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh faktor
makanan yang kurang sehat yang sering dikomsumsi oleh sebagian orang, saat ini penyakit
diabetes banyak dialami oleh masyarakat indonesia bukan hanya dialami oleh orang-orang yang
sudah lanjut usia tetapi penyakit ini juga banyak dialami oleh orang-orang yang masih berusia
muda.

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berbahaya dan pastinya harus segera diobati dan
ditangani dengan benar, jangan pernah menganggap remeh penyakit diabetes karena penyakit ini
bisa membuat seseorang terkena stroke dan pastinya bisa menghilangkan nyawa seseorang.
Sebaiknya anda sering mengecek kadar gula darah didalam tubuh agar anda bisa mengetahui
kadar gula darah anda normal atau tidak, penyakit diabetes adalah penyakit yang sering sekali
membuat penderitanya menjadi menderita akibat gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini,
pastinya anda semua tidak ingin jika penyakit ini sampai terjadi kepada diri anda maka dari itu
anda harus melakukan beberapa pencegahan untuk menghindari penyakit diabetes

Orang yang menderita penyakit diabetes atau kencing manis sel didalam tubuhnya tidak bisa
menyerap glukosa dengan baik sehingga akan mengakibatkan penumpukan didalam darah orang
yang menderita penyakit diabetes juga mempunyai banyak pantangan dalam hal mengkomsumsi
makanan, karena penyebab diabetes pada umumnya disebabkan oleh faktor makanan jadi orang
yang menderita penyakit tersebut juga harus menghindari makanan yang bisa membuat kadar
gula darah menjadi tinggi.

Penyebab Diabetes Pada Umumnya

Beberapa Penyebab Diabetes Pada Umumnya Adalah :


Jarang Olahraga

Salah satu penyebab diabetes pada umunya adalah orang-orang yang malam untuk melakukan
aktivitas fisik seperti berolahraga, padahal dengan melakukan olahraga secara rutin dan teratur
anda bisa mendapatkan kebugaran tubuh dan bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Bagi orang
yang tidak pernah melakukan olahraga sangat beresiko terkena penyakit diabetes.

Pola Makan Yang Buruk

Makanan adalah penyebab diabetes pada umumnya dan makanan adalah sumber dari penyakit
tersebut. Bagi anda yang gemar dalam mengkomsumsi makanan yang berlemak tinggi anda
harus berhati-hati karena makanan yang mengandung lemak tinggi selain bisa membuat tubuh
seseorang menjadi gemuk makanan tersebut juga bisa membuat kadar gula darah didalam tubuh
menjadi meningkat dan melebihi batas normalnya sehingga anda bisa terkena penyakit diabetes
atau kencing manis.

Sering Mengkomsumsi Pemanis Buatan

Mengkomsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung pemanis buatan merupakan
penyebab yang paling sering terjadi, pemanis buatan sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh
manusia dan bisa membuat kadar gula darah menjadi tinggi.

Keturunan
Faktor yang lainnya adalah keturunan, bagi orang tua yang mengalami penyakit diabetes bisa
menurunkan pada anaknya. Jadi jika orang tua anda menderita penyakit diabetes anda harus
selalu waspada karena kemungkinan besar penyakit ini bisa menurun pada anda.

Beberapa faktor penyebab diabetes pada umumnya memang sering dilakukan oleh banyak orang
dengan melakukan pola hidup yang tidak sehat maka tingkat resiko terhadap penyakit ini akan
lebih besar, dan bagi anda yang saat ini sudah mengalami penyakit diabetes anda tidak perlu
putus asa karena penyakit ini masih bisa diatasi dengan cara-cara yang efektif.

Cara Mengatasi Penyakit Gula Darah Yang Tepat Adalah :


Komsumsi Makanan Sehat

Bila anda ingin menurunkan kadar gula darah yang tinggi anda bisa mulai dengan
mengkomsumsi makanan yang bisa menurunkan gula darah didalam tubuh, makanan yang bisa
anda komsumsi untuk menurunkan gula darah adalah ikan salmon, bayam, kedelai, apel, pare,
havermut dan masih banyak lagi. Makanan tersebut sangat baik untuk dikomsumsi karena bisa
menurunkan kadar gula darah.

Olahraga Secara Rutin

Kebanyakan dari penderita diabetes adalah orang-orang yang mempunyai berat badan berlebihan
atau obesitas. Jadi jika anda ingin mengatasi penyakit tersebut anda bisa mulai dengan cara
olahraga secara rutin dan mulai menjalami diet sehat agar penyakit tersebut bisa segera sembuh.

Komsumsi Kulit Manggis

Penyakit diabetes memang bukan penyakit yang biasa jadi anda juga membutuhkan obat yang
bisa menyembuhkan penyakit ini. Saat ini obat diabetes yang paling ampuh adalah dengan
mengkomsumsi kulit manggi anda bisa membuat ramuan dari kulit manggis untuk dijadikan obat
diabetes yang alami dan aman untuk kesehatan anda. Caranya ana siapkan kulit manggis
kemudian anda cuci bersih lalu ana rebus dengan 3 gelas air dan biarkan sampai airnya menjadi
setengahnya. Angkat kemudian saring dan anda bisa minum air rebusan kulit manggis untuk
membantu menyembuhkan penyakit diabetes yang anda alami saat ini.

Beberapa cara diatas bisa anda terapkan dan anda lakukan dirumah jika anda mengalami
penyakit diabetes, lakukan cara tersebut dengan rutin agar penyakit anda bisa segera sembuh dan
anda bisa sehat kembali. Tubuh yang sehat memang menjadi keinginan bagi setiap orang maka
dari itu jika anda ingin mendapatkan tubuh yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit yang
berbahaya anda harus mulai merawat tubuh anda dengan melakukan pola makan yang sehat dan
olahraga secara teratur karena semua sumber penyakit berawal dari kebiasaan kita sendiri yang
sering mengabaikan pola makan yang sehat.
Posted in Penyebab Diabetes | Tagged Beberapa cara menyembuhkan diabetes, cara mengatasi
diabetes, Makanan salah satu penyebab diabetes, penyakit diabetes, penyebab diabetes, Pola
hidup dehat untuk mencegah diabetes | Leave a comment

Penyebab Diabetes Atau Kencing Manis


Posted by Penyebab Diabetes

Penyebab Diabetes Atau Kencing Manis Pada artikel saya yang selanjutnya saya akan
membahas tentang penyakit diabetes dan penyebab diabetes atau kencing manis yang sering
sekali dialami oleh banyak orang dan menjadi masalah yang mengganggu kesehatan tubuh,
penyakit ini mempunyai beberapa gejala yang sering dialami oleh penderitanya. Penyebab
diabetes atau kencing manis bisa terjadi dari beberapa faktor jika anda mengalami penyakit
diabetes sebaiknya anda memantang makanan yang masuk kedalam tubuh anda untuk
mengurangi resiko yang berbahaya yang ditimbulkan dari penyakit ini.

Penyakit diabetes sendiri dibedakan menjadi dua tipe, tipe pertama biasa dialami oleh para
remaja untuk tipe pertama penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin didalam tubuhnya
sehingga penderita harus disuntik insulin setiap harinya sedangakan untuk diabetes tipe kedua
banyak dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia atau lansia dan penderita diabetes tipe
kedua ini biasanya jika mempunyai luka susah untuk sembuh dan biasanya lebih beresiko
terkena serangan stroke. Sebelum saya menjelaskan tentang penyebab diabetes atau kencing
manis saya akan memberitahu anda apa saja gejala yang sering dialami oleh penderita penyakit
diabetes yang tentunya sangat menganggu dan tidak akan membuat seseorang menjadi nyaman
untuk beraktivitas.

Penyebab Diabetes Atau Kencing Manis

Macam-Macam Gejala Penyakit Diabetes Atau Kencing


Manis :
Nafsu Makan Meningkat

Bagi penderita diabetes atau kencing manis biasanya akan sering merasa lapar, makanan yang
masuk kedalam tubuh tidak bisa diserap oleh sel tubuh dengan baik bagi penderita diabetes
sehingga makanan yang masuk tidak membuat rasa kennyang sepenuhnya jadi penderita diabetes
atau kencing manis akan sering merasakan lapar.

Penglihatan Menjadi Tidak Jelas Atau Kabur

Penderita diabetes atau kencing manis akan mengalami pandangan mata yang semakin lama
semakin rabun atau tidak jelas itu disebabkan oleh kadar glukosa didalam tubuh menjadi naik
dan merusak pembulu darah sehingga membatasi cairan yang masuk kedalam mata yang
mengakibatkan pandangan mata menjadi tidak jelas tetapi gejala seperti ini bisa hilang jika kadar
gula darah penderita menjadi normal kembali.

Merasa Haus Atau Dehidrasi

Penderita diabetes atau kencing manis biasanya akan merakasan haus setiap saat, dan pastinya
penderita akan minum banyak air sehingga setelah penderita merasakan dehidrasi penderita akan
sering buang air kecil.

Masalah Kulit

Gejala diabetes yang lainnya adalah masalah pada kulit, orang yang menderita penyakit diabetes
atau kencing manis biasanya akan mengalami sirkulasi darah yang membuat kulit menjadi iritasi,
kering dan gatal.

Luka Lama Sembuh

Biasanya untuk penderita diabetes tipe kedua atau yang sering disebut dengan diabetes basah jika
penderita mengalami luka dibagian tubuhnya maka luka tersebut akan lama sembuhnya bahkan
bisa menyebar kebagian yang lainya, hal tersebut disebabkan karena sistem kekebalan didalam
tubuh penderita diabetes berkurang sehingga memperlambat proses penyembuhan jika terkena
luka atau sebagainya.

Sering Merasa Lelah

Bagi penderita diabetes biasanya akan sering merasa kelelahan jika melakukan berbagai aktivitas
fisik bahkan penderita diabetes akan sering mengantuk dan menguap.

Beberapa gejala diatas tentunya akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman, gejala tersebut
sering sekali dialami oleh penderita diabetes. Jika anda sering mengalami gejala tersebut
sebaiknya anda melakukan cek gula darah untuk mengetahui apakah anda mengidap penyakit
gula darah atau tidak. Setelah anda mengetahui gejala penyakit diabetes saya akan memberitahu
anda apa saja penyebab diabetes atau kencing manis yang sering terjadi dan menjadi faktor
seseorang terkena penyakit tersebut.
Beberapa Penyebab Diabetes Atau Kencing manis adalah :
1. Faktor Keturunan. Orang yang mengalami diabetes bisa saja disebabkan karena
keturunan, biasnya jika ada orang tua yang menderita penyakit diabetes anaknya akan
lebih beresiko terkena penyakit tersebut karena penyakit diabetes atau kencing manis
merupakan jenis penyakit yang menurun.

2. Faktor Makanan. Seseorang yang sering mengkomsumsi makanan yang banyak


mengandung pemanis buatan akan beresiko terkena penyakit diabetes atau kencing
manis, maka dari itu anda semua harus berhati-hati dalam mengkomsumsi makanan yang
anda makan setiap harinya.

3. Faktor Olahraga. Tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga merupakan salah satu kunci
yang bisa menyehatkan tubuh seseorang, jika orang yang malas berolahrga pastinya
sangat mudah untuk terkena penyakit diabetes, maka dari itu mulailah anda melakuakan
olahraga minimal seminggu sekali saat anda sedang libur bekerja.

4. Faktor Obesitas. orang yang memiliki badan gemuk atau yang sering dibilang obesitas
sangatg rentan terkena penyakit diabetes atau kencing manis, sebaiknya orang-orang
yang mempunyai berat badan melebihi batas normal harus melakukan diet sehat agar
terhindar dari resiko terkena penyakit diabetes atau kencing manis.

Beberapa penyebab diabetes atau kencing manis diatas sering sekali dilakukan oleh masyarakat
kita saat ini, pada dasarnya semua jenis penyakit yang menyerang tubuh kita akibat diri kita
sendiri yang lalai dalam menjaga kesehatan karena penyakit berawal dari faktor hidup yang tidak
sehat. Jadi jika anda tidak ingin mengalami penyakit diabetes atau kencing manis sebaiknya anda
melakukan pola hidup yang sehat dengan makan-makanan yang sehat dan juga melakukabn
olahraga secara teratur, jika anda bisa menjalankan itu semua selain anda bisa mencegah
penyakit diabetes anda juga bisa mendapatkan tubuh yang sehat sampai usia anda tua nanti.

Posted in Penyebab Diabetes | Tagged Diabetes kering dan basah, gejala diabetes, Macam-
macam penyebab diabetes, penyakit diabetes, Penyakit diabetes atau kencing manis | Leave a
comment

Komplikasi Diabetes
Posted by Penyebab Diabetes

Komplikasi Diabetes merupakan sebuah penyakit yang dapat menjadi faktor resiko penyakit-
penyakit yang serius. Tanpa adanya kontrol yang efektif, penyabab diabetes tipe 1 dan tipe 2
akan berkembang menjadi penyakit yang kompleks dengan beragam komplikasi. Komplikasi-
komplikasi diabetes tipe 1-2 akan mengurangi tingkat kualitas dan harapan hidup, sehingga dapat
berakibat fatal.
Hal ini hanya dapat dicapai dengan memonitor kesehatan tiap pasien secara terus menerus,
karena komplikasi dapat berkembang secara perlahan dan tidak terdeteksi seiring dengan
berjalannya waktu. Pengawasan secara rutin juga sangat penting bagi mereka yang merasa tidak
ada masalah dengan kesehatannya.

diabetes tipe 2

Komplikasi komplikasi yang dapat timbulkan penyebab diabetes tipe 1 dan 2 antara lain
:

Penyakit kardiovaskular

Penyakit mata

Penyakit ginjal

Neuropati / kelainan saraf

Komplikasi kaki

Komplikasi oral / pada mulut

Komplikasi saat hamil

Komplikasi penyebab diabetes tipe 1 dan 2 dibagi menjadi dua bagian :

Komplikasi makrovaskular meliputi pembuluh darah besar ( makro ). Komplikasi kardiovaskular


adalah resiko utama. Resiko ini meliputi serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah
parifer ( penyakit dimana terjadinya gangguan aliran darah ke tangan atau kaki, biasanya kaki
menjadi lemah ).

Komplikasi mikrovaskular meliputi pembuluh darah kecil yang memberikan nutrisi kepada
jaringan tubuh. Komplikasi bisa mengakibatkan berkurangnya kemampuan melihat atau
kebutaan, kerusakan ginjal, dan kerusakan pada saraf kaki, yang bisa mengakibatkan kaki
diamputasi.

Komplikasi tambahan bagi penyebab diabetes yang menggunakan insulin adalah hipoglikemia
( kadar gula darah yang rendah ), sehingga menyebabkan kehilangan kesadaran. Hal ini akan
membuka peluang resiko-resiko baru dan membahayakan penderitanya.

Komplikasi makrovaskular

Penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor satu dalam masyarakat. Faktor faktor
dari gaya hidup dapat meningkatkan resiko terkena penyakit kardiovaskular, sehingga
pengaturan gaya hidup sangat penting bagi penyebab diabetes.

Faktor faktor gaya hidup meliputi :

Merokok

Tekanan darah tinggi

Berat badan berlebihan dan kegemukan ( obesitas )

Kolesterol tinggi

Aktivitas fisik yang kurang

Serangan jantung merupakan resiko utama bagi penderita diabetes, resiko ini meningkat menjadi
empat kali lebih tinggi. Diabetes menurunkan tingkat kesembuhan pasien setelah terkena
serangan jantung dan dihubungkan dengan reaksi yang lebih lemah pada sistem kardovaskular.
Selain itu, penyebab diabetes meningkatkan resiko terkena stroke, dan gangguan sirkulasi darah,
disebut penyakit pembuluh darah perifer, dimana alirah darah ke kaki terganggu.

Komplikasi mikrovaskular penyakit mata

Kadar gula darah yang tinggi pada aliran darah kecil, pembuluh darah kapiler pada mata, bisa
menyebabkan komplikasi serius dan kadang-kadang tidak bisa di sembuhkan seperti retinopati
dan glaucoma. Kedua kondisi ini dapat berkembang tanpa adanya gejala-gejala yang serius /
tersamar, dan keduanya bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. Diagnosa sedini mungkin
sangatlah penting.

Komplikasi oral
Kadar gula darah yang tinggi meningkatkan terkena penyakit gusi, atau periondontal. Jika
penyakit gusi tidak ditangani secara serius, bisa menyebabkan tanggalnya gigi.

Penyakit ginjal

Ginjal mempunyai fungsi penting dalam tubuh dengan menyaring darah. Tetapi gula darah yang
tinggi akan merusak pembuluh kapiler dalam ginjal, yang bisa mengakibatkan kerusakan yang
serius dan kadang-kadang tidak bisa disembuhkan. Diagnosis dini berperan penting dalam
pencegahan penyakit ginjal terminal atau End-Stage Renal Disease ( ESRD ). Pada ESRD, ginjal
tidak dapat mengeluarkan kotoran-kotoran dalam darah. Akhirnya, darah harus disaring dengan
menggunakan mesin, melalui dialysis ( cuci darah ) atau transplantasi ginjal.

Neuropati

Neuropati adalah gangguan pada sistem saraf sehingga kerusakan pada saraf akan menyebabkan
akibat yang serius. Contohnya kerusakan pada saraf bisa menyebabkan mati rasa pada bagian-
bagian tubuh. Bagi penderita diabetes, mati rasa pada kaki adalah hal yang sering dijumpai.

Komplikasi kehamilan

Wanita dengan diabetes pre-existing, kehamilan menimbulkan resiko-resiko kepada calon ibu
dan bayinya. Resiko ini meliputi keguguran, lahir mati, trauma kelahiran, dan berat badan kecil
secara lahir.

Komplikasi kaki

Kaki para penderita diabetes sangat rentan. Kombinasi dari lemahnya aliran darah ke kaki dan
rusaknya saraf kaki, menjadikan meraka beresiko tinggi. Luka bernanah pada kaki adalah
komplikasi yang umum, yang kalau tidak dirawat dengan efektif bisa menyebabkan amputasi.
Sayangnya amputasi bukanlah hal yang jarang terjadi pada penderita diabetes.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Pre Diabetes
Posted by Penyebab Diabetes

Pre diabetes adalah suatu kondisi dimana terjadinya kenaikan kadar gula darah lebih dari nilai
normal tapi nilainya belum cukup tinggi untuk dikatakan sebagai penyebab diabetes.
Pre-diabetes juga dikenal sebagai daerah abu-abu antara nilai gula darah normal dan diabetes.
Pre-diabetes bila tidak ditangani secara tepat akan berkembang menjadi penyebab diabetes tipe 2
kemudian hari.

gejala pre diabetes

Apa gejala dari pre-diabetes?

Pre-diabetes sering tidak bergejala. Tapi kadang-kadang juga bisa memiliki gejala yang sama
seperti gejala diabates.

Siapa saja yang beresiko menderita pre-diabetes

Mereka yang beresiko terkena pre-diabetes

Usia diatas 45 tahun

Berat badan berlebihan, terutama ukuran lingkar perut 94 cm untuk pria dan 80 cm bagi
wanita

Rendahnya aktivitas fisik

Abnormalitas lemak, kadar trigliserida yang tinggi dan HDL rendah dan atau kadar
kolesterol tinggi

Tekanan darah tinggi

Riwayat kesehatan keluarga yang memiliki penyakit diabetes dan jantung

Mereka yang berasal dari beberapa ras tertentu, misalnya : dari kepulauan pasifik, asia
sampai sub-kontinen india
penyebab diabetes

Untuk menegakkan diagnosis pre-diabetes dilakukan tes :

1. Tes glukosa darah puasa

2. Tes toleransi glukosa oral

Bisa Dikatakan penyebab diabates bila nilah gula darah puasa lebih dari sama dengan 126 mg/dl
dan gula darah sewaktu lebih dari sama dengan 200 mg/dl yang diperiksa sebanyak dua kali pada
waktu yang berbeda disertai dengan gejala khas diabetes.

Bisa pada pemeriksaan gula darah puasa didapatkan hasil antara 100-125 mg/dl dan hasil tes
toleransi glukusa oral normal, dikatakan ini menunjukkan suatu bentuk awal dari resistensi
insulin.

Tetapi bila pada pemeriksaan tes toleransi glukosa oral di dapatkan hasil antara 140-199 mg/dl
keadaan ini disebut sebagai gangguan toleransi glukosa. Kedua gangguan ini yang dikenal
sebagai kondisi pre-diabetes.

Apakah yang dilakukan bila anda terdiagnosis dengan pre-diabetes?

Pre-diabetes biasanya ditangani dengan perubahan pola hidup, yaitu dengan pengaturan pola
makan yang seimbang, meningkatkan aktivitas fisik / olahraga, menjaga berat badan dan tekanan
darah.

Menyadari jumlah penderita penyakit diabetes tipe 2 yang semakin hari semakin bertambah,
maka sangatlah penting untuk mulai melakukan pencegahan penyakit ini salah satunya dengan
mampu mengenali kondisi pre-diabetes.

Posted in Penyakit Diabetes Mellitus | Tagged agen pre diabetes, distributor pre diabetes, gejala
pre diabetes, jual obat pre diabetes, penyakit pre diabetes, resiko pre diabetes | Leave a comment

Diabetes Tipe 2
Posted by Penyebab Diabetes

Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling sering dijumpai dari semua tipe penyakit
diabetes. Sekitar 90% pasien diabetes didiagnosa sebagai diabetes tipe 2. Dikenal juga sebagai
diabetes yang tidak tergantung insulin dan biasanya diderita oleh orang dewasa atau usia lanjut.
Akan tetapi akhir-akhir ini semakin banyak penderita diabetes tipe ini yang masih dalam usia
produktif.
Di indonesia saat ini terdapat sekitar 7.6 juta orang penderita diabetes dan 12.6 juta orang yang
didiagnosis dengan kondisi pre-diabetes. Pada tahun 2030 jumlah penderita diabetes
diperkirakan akan menjadi 11.3 juta orang.

diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 biasanya berkembang seiring dengan waktu, sering terjadi tanpa adanya
gejala yang biasanya ditemukan adalah :

Sering buang air kecil

Sering merasa haus

Sering merasa lelah

Pandangan kabur

Sering terjadi infeksi ( kulit, saluran kemih, dll )

Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

Apakah Diabetes Tipe 2 itu ?

Diabetes adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Pada
umumnya makanan yang kita makan akan dipecah menjadi glukosa / gula oleh tubuh dan
digunakan sebagai sumber energi oleh sel. Untuk mengangkut glukosa tersebut, sel tubuh kita
memerlukan insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Pada
diabetes tipe 2, insulin yang dihasilkan oleh tubuh jumlahnya tidak mencukupi atau tubuh tidak
dapat menggunakannya secara efektif suatu kondisi yang disebut resistensi insulin
Kombinasi dari kedua keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya kenaikan kadar gula darah
pada diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang progresif serta dapat menyebabkan
berbagai macam gangguan kesehatan atau komplikasi bila tidak terkontrol dengan baik.

Bagaimana orang dapat menderita Diabetes Tipe 2?

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena diabetes. Faktor
resiko tersebut adalah :

1. Faktor resiko yang tidak dapat diubah

Riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit diabetes

Umur resiko bertambah seiring dengan pertambahan umur

Ras tertentu misalnya ras dari kepulauan Pasific, Asia dan Sub-Kontinen India

Riwayat menderita diabetes kehamilan selama masa hamil

2. Faktor resiko yang dapat diubah

Pre-diabetes

Berat badan berlebihan atau obesitas

Kurang aktivitas fisik

Memiliki penyakit tekanan darah tinggi / penyakit hipertensi

Kolesterol tinggi

type diabetes tipe 2


Bagaimana caranya untuk mendiagnosis Diabetes Tipe 2?

Diabetes tipe 2 diketahui saat melakukan tes kesehatan rutin, yaitu dengan pemeriksaan gula
darah. Karena penyakit ini sering tidak bergejala maka disarankan kepada mereka yang berusia
40 tahun keatas agar melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin.

Tes untuk Diabetes Tipe 2?

1. Pemeriksaan gula darah puasa

2. Pemeriksaan gula darah sewaktu

3. Tes toleransi glukosa oral

Pemeriksaan gula darah puasa

Pasien diwajibkan untuk puasa menimal 8 jam sebelum pengambilan sempel darah. Tes ini
sangat sederhana dan mudah. Hasilnya dapat menggambarkan apakah gula darah anda normal,
pre-diabetes, atau diabetes.

Pemeriksaan gula darah sewaktu

Pemeriksaan ini dilakukan tanpa puasa dan sempel gula darah diambil secara acak. Biasanya tes
ini digunakan dalam program penyaringan diabetes dimasyarakat.

Tes toleransi glukosa oral

Dalam tes ini, pasien akan diberikan larutan yang mengandung gula dan diukur gula darah
sesudah 2 jam meminum larutan tersebut. Pada orang normal kadar gula akan kembali normal
setelah beberapa saat, sementara bagi penderita diabetes kadar gula darah akan tetap tinggi.

Hal penting dari diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 meningkatkan resiko seseorang untuk terkena penyakit jantung dan pembuluh
darah dua kali lebih besar dibanding mereka yang tidak menderita diabetes. Selain itu komplikasi
yang ditimbulkan dari penderita diabetes dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup
penderita.

Bagaimana penanganan Diabetes Tipe 2?

Diabetes tipe 2 dapat dikontrol dengan pengaturan gaya hidup sehat yang mencakup perencanaan
pola makan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan pasien serta aktivitas fisik yang cukup
untuk mengendalikan kadar gula darah, pemberian obat-obatan. Edukasi serta monitoring yang
teratur dengan tujuan tercapainya kontrol gula darah yang optimal dan menurunkan atau
setidaknya memperlambat resiko komplikasi dari diabetes.
Rendahnya angka diagnosa dari penyakit ini, ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit
diabetes dan komplikasinya serta tingginya angka kondisi pre-diabetes yang tidak tertangani
secara tepat menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahun
dan secara langsung menyebabkan tingginya beban angka kesakitan dan kematian akibat dari
komplikasi yang ditimbulkan.

Rumah Sakit Darmo

suarasurabaya.net - dr. Retna Gemala Dewi, SpM, Dokter Spesialis Mata RS


Darmo Surabaya

Penglihatan adalah salah satu panca indra yang penting untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang merupakan sasaran utama pembangunan
Bangsa dan Negara.

Diabetes Mellitus adalah salah satu dari penyebab kebutaan. Penderita DM


mempunyai kemungkinan buta 25 kali lebih besar dibanding dengan
penderita bukan DM. Kebutaan akibat DM dapat mengakibatkan kebutaan
yang menetap dan kebutaan yang dapat dicegah maupun yang dapat
disembuhkan penglihatannya. Kebutaan yang dapat disembuhkan
penglihatannya adalah kebutaan akibat katarak.

Penderita DM dapat mengalami komplikasi pada mata mulai yang ringan


hingga paling berat antara lain :

Kelainan Refraksi dan Kacamata. Kelainan ini merupakan komplikasi


ringan yang hanya sementara menurunkan penglihatan dan dapat dibantu
dengan merubah ukuran kacamata. Keluhan kabur disebabkan oleh lensa
yang mencembung akibat perubahan kadar glukosa dalam darah. Jika kadar
glukosa darah kembali normal maka penglihatan penderita akan menjadi
terang. Oleh karena itu penderita akan sering ganti ukuran kacamata bila
gula darah tidak stabil.

Infeksi Kelopak Mata. Kelainan lain yang tidak terlalu mengganggu


penglihatan adalah infeksi kelopak mata yakni Blepharitis dan hordeolum.
Blepharitis adalah infeksi pada tepi kelopak mata yang ditandai dengan
keluhan gatal dan merah, yang dapat disembuhkan dengan pemberian tetes
mata antibiotika. Hordeolum (timbil) ada infeksi pada kelenjar yang berada di
kelopak mata, pengobatan yang diberikan adalah antibiotik topikal atau jika
diperlukan dilakukan operasi.

Penglihatan Ganda (Diplopia). Penglihatan ganda ini disebabkan oleh


lumpuhnya otot ekstraokuler bola mata. Diplopia akan sembuh jika diberikan
obat-obatan neurotropik dan anti radang dan menormalkan kadar gula darah.
Jika lebih dari 6 bulan belum sembuh, baru dipertimbangkan tindakan operasi
sesuai dengan kelumpuhan otot ekstraokuler bola mata. Untuk menolong
mengurangi keluhan melihat ganda dari penderita, sementara dapat
dilakukan penutupan mata secara bergantian.

Kelainan Kornea. Kelainan pada kornea bisa berupa kekeruhan kornea dan
edema endotel kornea yang dapat mengganggu penglihatan, hal ini sering
dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus biasanya terjadi pada saat
dilakukan tindakan operasi katarak, trabekulektomi dan vitrektomi.

Glaukoma. Glaukoma adalah kelainan pada mata yang ditandai oleh


kerusakan syaraf mata disertai kelainan lapang pandangan, biasanya
ditandai dengan tekanan bola mata yang tinggi. Glaukoma sudut terbuka dan
neovaskuler dapat ditemukan pada penderita Diabetes Mellitus. Pengobatan
Glaukoma ada yang cukup diberikan obat-obatan ada juga yang perlu
dilakukan operasi.

Kelainan Pupil. Kelainan pupil pada penderita DM biasanya dijumpai saat


pemeriksaan retina, operasi katarak dan operasi vitrektomi, dimana pupil
sulit melebar (midriasis) secara maksimal.

Kelainan papil Nervus Optikus. Papilopati diabetik adalah kelainan pada


papilla nervus optikus yang berbentuk edema papil atau atropi papil, kelainan
ini hanya dapat dilihat dengan bantuan alat khusus.

Kelainan pada Lensa. Kelainan ini terbagi 2 yaitu Pembengkakan Lensa dan
Katarak (kekeruhan Lensa).
1. Pembengkakan Lensa disebabkan oleh menumpuknya kadar sorbitol (sugar
alcohol) di dalam lensa, dengan proses osmose akan menarik air ke dalam
lensa sehingga lensa akan bengkak. Lensa yang bengkak ini mengakibatkan
perubahan anomali refraksi menjadi lebih miopia, sehingga penderita akan
kabur dan ingin ganti kacamata. Bila kadar glukosa darah kembali normal,
tidak terjadi penumpukan sorbitol di dalam lensa secara osmose air akan
keluar dari lensa sehingga bentuk lensa akan normal, dan penglihatan
penderita akan menjadi normal kembali. Kadar gula darah yang tidak stabil
ini menyebabkan bentuk lensa berubah menjadi cembung dan normal
kembali sehingga penderita sering berganti kacamata.

2. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang biasanya sering dialami
oleh penderita lanjut usia. Pada penderita DM yang tidak terkontrol, maka
gejala penyakit ini bisa terjadi pada usia yang masih muda. DM banyak
berhubungan dengan kelainan metabolik lensa. Katarak akibat DM sering
terjadi pada orang yang masih muda dan umumnya bilateral/terjadi pada
kedua matanya. Peningkatan kadar sorbitol dalam lensa yang sangat lama
menyebabkan terjadinya kerusakan yang permanen pada serat dan protein
lensa yang mengakibatkan kekeruhan pada lensa. Katarak pada penderita
DM empat kali lebih banyak dibandingkan katarak pada penderita non DM.
Pengobatan terhadap katarak sampai saat ini belum ditemukan obat tetes
mata maupun obat sistemik yang dapat menyembuhkannya kecuali dengan
cara operasi. Untuk dilakukan operasi, gula darah harus teregulasi dulu.
Operasi tersebut biasa dilakukan dengan cara penanaman lensa intraokuler.
Tindakan ini dapat memperbaiki ketajaman penglihatan, memudahkan
pemeriksaan retina dan dapat dilakukan tindakan laser pada retinopati
diabetik.

Kelainan pada Retina dan Vitreous (badan kaca). Kelainan ini sering
mengakibatkan kebutaan yang permanen, dan hanya bisa dicegah serta
dipertahankan supaya tidak buta. Seorang penderita DM selama 5-10 tahun
hampir pasti mengalami retinopati diabetik dan kelainan vitreous. Retinopati
diabetik adalah kelainan retina akibat DM yang bersifat irreversible dan
merupakan kelainan mikroangiopati yang dapat dilihat secara langsung
melalui pemeriksaan retina. Pemeriksaan dapat dikerjakan dengan pupil
dalam keadaan lebar (midriasis) dengan alat oftalmoskop, Fundal Fluorescein
Angiography (FFA) atau pemeriksaan Optic Computerized Tomography (OCT).
Pada penderita DM dapat menyebabkan perubahan dinding pembuluh darah
kecil akibat abnormalitas gula darah. Kerusakan pada pembuluh darah kecil
dapat terjadi pada retinopati diabetik, terbagi menjadi 2 tipe yaitu : 1. Non
Proliferatif Retinopati Diabetik (NPDR) dimulai dari kasus ringan, sedang dan
berat dengan atau tanpa edema makula, NPDR merupakan fase awal dari
penyakit tersebut dan lebih sering terjadi. NPDR yang ringan biasanya belum
mengganggu penglihatan. Penurunan penglihatan bila terjadi edema dari
pusat penglihatan (makula), keadaan ini disebut Diabetic Macular Edema
(DME). 2. Proliferatif Retinopati Diabetik adalah fase lanjut dari penyakit ini.
Fase ini terjadi bila sudah terdapat pembuluh darah baru pada retina ataupun
optik disk. Bisa terjadi perdarahan vitreous (badan kaca) sehingga dapat
menambah penurunan penglihatan atau Traction Retinal Detachment.
Penanganan dari Retinopati diabetik disesuaikan dengan keadaan
penyakitnya. Ada yang cukup dengan laser fotokoagulasi, ada juga yang
harus dilakukan dengan operasi.

Katarak dan Retinopati Diabetik. Komplikasi DM yang sering dijumpai adalah


katarak bersamaan dengan retinopati diabetik. Penanganannya tidak sama
dengan katarak tanpa retionopati diabetik atau retinopati diabetik tanpa
katarak. Penderita DM dengan retinopati diabetik bersamaan menderita
katarak memerlukan pengobatan lebih sulit dan harus waspada memilih
teknik operasi untuk pengobatan yang baik. Sebab penderita katarak dengan
disertai retinopati diabetik, jika dilakukan operasi dapat membuat parah
keadaan retinopati diabetik. Sebaliknya melakukan fotokoagulasi laser retina
pada penderita katarak sangat sukar sebab laser adalah cahaya (sinar) yang
sulit menembus katarak (lensa yang keruh). Penatalaksanaan yang baik pada
penderita katarak dengan retinopati diabetik adalah melakukan fotokoagulasi
laser sebelum operasi katarak. Jika tidak memungkinkan melakukan
fotokoagulasi laser sebelum operasi, sebaiknya fotokoagulasi laser retina
segera dilakukan atau dua minggu sesudah operasi katarak. Jika terlambat
akan membuat parah keadaan retinopati diabetiknya.

Bila seseorang telah mengalami Diabetes Mellitus, yang harus diperhatikan


adalah diet, olah raga, memonitor gula darah, tekanan darah dan kolesterol,
serta memakai obat-obatan diabet secara teratur. Selain itu penderita juga
disarankan memeriksakan matanya secara rutin.
Prinsip pencegahan lebih baik daripada mengobati menjadi gaya
hidup terutama pada kelompok resiko tinggi. Apabila sudah terkena
DM disarankan melakukan pemeriksaan awal ke dokter mata agar
dapat diketahui kelainan sejak dini sebelum
terjadi komplikasi yang lanjut.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Diabetes Mellitus
1.
Definisi
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus
merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Johnson, 1998).
Diabetes
mellitus
(DM) adalah keadaan di mana kadar gula darah tinggi melebihi kad
ar
gula normal dan biasanya disertai berbagai kelainan metabolisme akibat
gangguan
hormonal dalam tubuh (Hariwijaya dan Sutanto, 2007) .
Subekti (2004) menambahkan bahwa penyakit
diabetes mellitus
atau
penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang tim
bul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah
akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Menurut
American Diabetes
Association
(ADA) DM merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik
hipergli
kemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-
duanya (Soegondo, 2004).
Berdasarkan beberapa
definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa
diabetes
mellitus
adalah
suatu keadaan di mana terjadinya peningkatan kadar gula dalam
darah
karena keterbatasan insulin di dalam tubuh seseorang.
Universitas
Sumatera
Utara
2.
Faktor
-
Faktor Penyebab
Diabetes Mellitus
Menurut Johnson (1998) ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
diabetes mellitus
, yaitu :
a.
Genetika
Genetika merupakan faktor utama penyebab terjadiny
a
diabetes mellitus
,
jika ada seorang anggota keluarga yang menderita
diabetes
, ada
kemungkinan anggota keluarga yang lain akan menderita
diabetes
juga.
b.
Kelebihan berat badan
Ada banyak bukti bahwa obesitas bisa menyebabkan
diabetes
. Insulin
tidak bisa b
ekerja dengan sempurna bila tubuh mempunyai kelebihan
lemak, sehingga kelebihan berat badan akan bisa memicu terjadinya
diabetes
.
c.
Kurang olah raga
Kurangnya olah raga diperkirakan sebagai penyebab 10
-
16 % kasus
diabetes
.
d.
Penyebab geografis
Industriali
sasi dan dampak yang ditimbulkan dalam masyarakat bisa
menjadi suatu penyebab terjadinya
diabetes
.
e.
Latar belakang ras dan etnis
Kelompok ras dan penduduk tertentu mempunyai resiko lebih tinggi untuk
menderita penyakit
diabetes
.
Menurut Lanywati (2001) p
enyakit
diabetes mellitus
tidak hanya disebabkan
oleh faktor keturunan (genetik), tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain
Universitas
Sumatera
Utara

Anda mungkin juga menyukai