Anda di halaman 1dari 14

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/260080840

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM: DARI


PARADIGMA MENUJU METODOLOGI

Article February 2014

CITATIONS READS

0 2,330

1 author:

aji dedi Mulawarman


Brawijaya University
11 PUBLICATIONS 3 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by aji dedi Mulawarman on 08 February 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
MASA DEPAN EKONOMI ISLAM:
DARI PARADIGMA MENUJU METODOLOGI1

Aji Dedi Mulawarman

Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang


Email: ajidedim@ub.ac.id

Abstrak. Masa Depan Ekonomi Islam: Dari Paradigma Menuju Metodologi.


Riset ekonomi Islam saat ini berfokus pada penelitian yang menekankan pada
progresivitas dan pengukuran kuantitatif. Implementasi paradigm positivistik/
neoliberal yang tidak memiliki keberpihakan kepada ekonomi rakyat. Diperlu-
kan suatu Pemetaan Konstruktif Ekonomi Islam yang akan mengarahkan riset
lebih inward-looking daripada outward-looking. Kajian Non Positivistic dan Ushul
Fiqh dalam Constructive Mapping dilakukan melalui beberapa pendekatan. Per-
tama, Tarikh, Sirah atau metodologi baru sejarah seperti pendekatan Genealogis.
Kedua, pendekatan Social Structure, Tafsir, Tawil. Ketiga, Pendekatan Burhani
atau Fenomenologis untuk menemukan metafisika masyarakat. Berdasarkan
Non-Positivistic dan Ushul Fiqh Approach di atas diperlukan sinergi dengan Posi-
tivisticApproach, yaitu Sinergi Emansipasi (Emancipation Approach).

Abstract. The Future of Islamic Economy: From Paradigm to Methodology.


Islamic economic research nowadays focuses on progressivity that hinges on quan-
titative measurement. Positivistic-neoliberal approach does not support people-
based economy. Constructive Approach on Islamic Economy is needed to direct
research to inward-looking perspective rather than outward-looking perspective.
Non-positivistic and Ush Fiqih in constructive mapping can be carried out through
various approach. First, Tarikh or Sirah or new historical methodologies such as
Genealogi. Second, social structure approach, Tafsir and Tawil. Third, Burhani
approach or phenomenology to discover society metaphysics. Based on non-posi-
tivistic and Usul Fiqih approach, a sinergy with positivistic approach is needed,
namely Emancipation Sinergy.

Kata kunci: Positivistic, Non-positivistic, Constructive Approach on Islamic Econo-


my, Emancipation Synergy

Perkembangan Ekonomi dan Bisnis Islam sejak kelahirannya


Bisnis Islam di Indonesia hari-hari mencoba menawarkan alterna-
ini memasuki masa keemasan dan tif intelektual sampai di tataran
kegemilangannya. Bagaimana ti- praktis yang berseberangan den-
dak, bila dilihat dari ukuran-uku- gan logika Neoliberalisme Ekono-
ran progresifitas di ranah praktik mi. Yang perlu dicermati sebena-
(seperti menjamurnya perbankan, rnya, perkembangan eksponensial
asuransi, sukuk, gadai, BMT dan di ranah praktis maupun di ranah
lainnya) maupun di dunia aka- akademis1 lebih tumbuh subur
demis (seperti banyaknya pem- terutama di bidang finance, baik
bukaan prodi ekonomis Islam, di lingkup Internasionalmaupun
konferensi, pelatihan, riset dan Indonesia.
lainnya), semua mengalami leda-
kan eksponensial yang menggem- 2 Dari sisi riset, Muqorrobin (2008) dalam
artikelnya mengenai perjalanan eko-
birakan. Memang, Ekonomi dan nomi Islam di dunia modern bahkan Jurnal Ekonomi, Manajemen
dan Akuntansi Islam
memetakan studi yang dilakukan oleh
1 Materi TOT Pemikiran Ekonomi Islam; IMANENSI
para akademisi ekonomi Islam. Menu- Volume 1
Prodi Ekis FEB-UB bekerjasama den- rutnya, penelitian ekonomi Islam lebih Nomor 1
gan DPN FORDEBI (Dewan Pengurus kurang 40% berkenaan dengan finance Halaman 1-74
Nasional Forum Dosen Ekonomi dan dan perbankan atau tidak kurang dari Malang, September 2013
Bisnis Islam); Malang 17-18 April 2013 1800 penelitian selama kurun 1994- ISSN 2339-1847

1
2 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

Di lingkup internasional, kepercay- hi US$20 miliar sehingga rankingnya akan


aan terhadap praktik Ekonomi Islam tidak meningkat signifikan. Dengan mengguna-
dapat dipungkiri telah mencapai puncaknya kan asumsi nilai kurs Rp9.100/US$, maka
tahun-tahun ini. World Islamic Banking Com- nilai aset perbankan syariah akhir tahun
petitiveness Report 2011-12 yang disampai- 2011 mencapai US$16,37 miliar, outstand-
kan pada 18th Annual The World Islamic Bank ing sukuk (negara dan korporasi) US$4,41
Conference 2011 menyatakan bahwa ekono- miliar, asuransi syariah US$0,97 miliar,
mi global dan pasar keuangan berada pada reksadana syariah US$0,61 miliar. Sampai
titik balik. Pertumbuhan Ekonomi yang cepat Februari 2012, industri perbankan syari-
di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin ah telah mempunyai jaringan sebanyak 11
dan Eropa Timur membentuk hampir seten- Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha
gah dari PDB global dan, pada 2010, me- Syariah (UUS), dan 155 BPRS, dengan total
nyumbangkan 70% terhadap pertumbuhan jaringan kantor mencapai 2.380 kantor yang
global secara keseluruhan. Kecenderungan tersebar di hampir seluruh penjuru nusan-
ini mempercepat perkembangan dramatis tara. Total aset perbankan syariah menca-
selama dua belas bulan terakhir - termasuk pai Rp149,3 triliun (BUS & UUS Rp145,6
Arab Spring, krisis ekonomi di negeri-negeri triliun dan BPRS Rp3,7 triliun) atau tumbuh
ber-Zona Euro dan dampak gerakan Occupy sebesar 51,1% (yoy) dari tahun sebelumnya.
Wall Street, memberikan dorongan lebih lan- Industri perbankan syariah menunjukkan
jut pertumbuhan perbankan syariah. Perki- akselerasi pertumbuhan tinggi dengan rata-
raan industri menunjukkan aset perbankan rata 40,2% pertahun dalam lima tahun tera-
syariah secara global, akan mencapai $ 1,1 khir (2007-2011), sementara rata-rata per-
triliun pada 2012 (2010: $ 826 miliar). Se- tumbuhan perbankan nasional hanya 16,7%
dangkan menurut UK Islamic Finance Sec- pertahun.
retariat dalam Islamic Finance 2012 Report Tetapi apakah benar bahwa Ekonomi Is-
menyatakan asset global keuangan syariah lam telah menunjukkan kinerja yang sesuai
telah mencapai $1,130 pada tahun 2010 dan dengan mandat Ketuhanan lewat fiqh, Maqa-
diperkirakan sebesar $1,289 triliun pada ta- shid Syariah, mengarah pada Mashlaha un-
hun 2011. tuk Ummat?Apakah mungkin memang Eko-
Keuangan dan perbankan syariah di nomi Islam telah menggiring Ekonomi Ker-
Indonesiapun mengalami perkembangan akyatan menuju Ekonomi semu atau men-
menggembirakan. Penilaian Global Islamic jadi subordinat Neoliberalisme?Pertanyaan
Financial Report (GIFR) tahun 2011, diung- lanjutannya kemudian, apakah Perbankan
kapkan Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Syariah sudah berpihak pada kepentingan
Bank Indonesia pada Milad ke-8 IAEI, 13 usaha ekonomi rakyat, yang menjadi basis
April 2012, Indonesia menduduki urutan dan orientasi mendasar dari cita-cita ke-
keempat negara yang memiliki potensi dan bangsaan kita seperti termaktub dalam pas-
kondusif dalam pengembangan industri al 33 UUD 1945?
keuangan syariah setelah Iran, Malaysia dan Berkaitan dengan pertanyaan pertama,
Saudi Arabia. Peningkatan menuju global beberapa data mengenai hal itu, misalnya
player juga terlihat meningkatnya ranking Direktur Eksekutif Departemen Perbankan
total aset keuangan syariah dari urutan ke- Syariah Bank Indonesia, Edy Setiadi, men-
17 pada tahun 2009 menjadi urutan ke-13 gatakan bahwa dari total 51 juta UMKM se-
pada tahun 2010 dengan nilai aset US$7,2 cara nasional, perbankan syariah baru me-
miliar. Total aset keuangan syariah Indone- nyalurkan pembiayaannya kepada 2 juta
sia pada tahun 2011 diyakini telah melebi- nasabah UMKM dengan nilai mencapai 124
Trilyun. Tetapi bila kita cermati lebih men-
2005. Penelitian yang banyak di subsector ini, lanjut dalam, dengan ukuran-ukuran yang ada
Muqorrobin, konsisten dengan fakta bahwa praktik sampai akhir tahun 2012, fokus pembiay-
perbankan dan financial memang tumbuh pesat,
yang kemudian diikuti dengan pertumbuhan mon-
aan perbankan syariah masih berkutat di
etary market. Kontras sekali dengan perkembangan areal retail (konsumsi), jasa dan perdagan-
ekonomi Islam di subsector pasar riil seperti kebi- gan. Pembiayaan yang terserap pada areal
jakan fiskal, trade dan commerce, property, sales, konsumsi sangat tinggi, yaitu berkisar 57,78
dan bahkan pertanian. Hal yang sama juga terjadi
pada subsectoretika bisnis, eradikasi kemiskinan,
Trilyun atau 42% per September 2012, naik
pembangunan ekonomi, ketenagakerjaan, pengem- dari tahun ke tahun (sebagai perbandingan
bangan sumber daya manusia/insani serta masalah 5,66 Trilyun atau 28% tahun 2006). Pembi-
gender. ayaan untuk kepentingan UKM bila dilihat
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 3

Tabel 1. Pembiayaan Bank Umum Syariah dan UUS berdasarkan Golongan


Pembiayaan

dari jumlah memang naik dari tahun 2006 Indonesia Bersatu II yang ternyata hanya
sebesar 14,9 (72,7%) Trilyun menjadi 80,4 menekankan Ketahanan Pangan, bukannya
Trilyun (69,9%) per September 2012. Tetapi Kemandirian Pangan. Ketahanan Pangan
bila dilihat lebih jauh pertumbuhan pembi- lebih mengedepankan pemenuhan kebutu-
ayaan untuk UKM cenderung menurun dari han pangan masyarakat secara nasional.
tahun ke tahun dibanding perkembangan Berbeda dengan pendekatan Kemandirian
pembiayaan total dari tahun 2006 sebesar Pangan, di samping menekankan ketersedi-
20,4 Trilyun menjadi 130 Trilyun per Sep- aan pangan juga berorientasi keberpihakan
tember 2012. Pertumbuhan signifikan di- kepada petani menuju swasembada pangan
berikan kepada Usaha Besar yang tahun nasional secara mandiri. Tetapi sayangnya
2006 hanya 5,6 Trilyun (27,3%) dan bertum- pembelaan terhadap sector pertanian juga
buh pesat menjadi 50 Trilyun (38,3). belum menjadi prioritas perbankan syariah.
Berdasarkan penjelasan di atas, se- Apabila merujuk Statistik Perbankan Sya-
benarnya Bank Indonesia sebagai pemegang riah yang dikeluarkan Bank Indonesia per
otoritas regulasi dan pengawasan mau- September 2012, pembiayaan sector per-
pun perbankan syariah sebagai pelaku be- tanian paling kecil di antara sector-sektor
lum dapat melakukan keberpihakan me- lainnya, yaitu hanya 2,511 Trilyun dari total
lalui pertumbuhan dan angka, terhadap 130, 357 Trilyun pembiayaan yang dikelu-
perkembangan ekonomi nasional, ekonomi arkan oleh Bank-bank Syariah. Bahkan bila
rakyat, terutama kalangan pengusaha ke- diteliti lebih lanjut, pertumbuhan pembi-
cil dan menengah, termasuk usaha mikro. ayaan juga cenderung turun dari tahun ke
BI maupun perbankan syariah belum dapat tahun. Tahun 2006 pembiayaan untuk per-
memacu prioritas pertumbuhan pembiay- tanian masih di kisaran 3,43% (700 miliar)
aan kepada UKM dengan tetap memberikan dan menurun menjadi hanya 1,93% (2,511
ruang kehati-hatian sekaligus pemberday- Trilyun). Lebih jelasnya lihat tabel 2: Logika
aan nyata. hampir sama juga menghampiri pendekatan
Keberpihakan dan pemberdayaan juga pembiayaan energi, seperti pertambangan,
perlu dilakukan pada bentuk pembiayaan listrik, gas dan air.
sector pertanian dan kehutanan. Berdasar- Berdasarkan dua contoh di atas, masih
kan data BI selama tahun 2006 sampai Sep- terdapat prioritas berorientasi positivistic-
tember 2012 menunjukkan prioritas pembi- neoliberal di kalangan perbankan syariah
ayaan masih berada pada jasa, transportasi, yang belum dapatmemberikan alternatif me-
dan perdagangan. Perlu diketahui, Indone- nyentuh sector riil dan berpihak rakyat ke-
sia merupakan gudangnya petani, bahkan cil, ekonomi rakyat. Bahkan bila merujuk
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik fiqh muamalah dalam Islam, akad-akad yang
(BPS) tahun 2010, sektor pertanian menyum- dikembangkan berkenaan dengan pusatnya,
bangkan jumlah angkatan kerja paling besar konsep bagi hasil atau profit loss sharing
yaitu 46,7 juta jiwa (44% dari total angka- system menjadikan Islam memiliki position-
tan kerja). Bahkan di Indonesia, saat ini ma- ing yang merepresentasikan anti riba. Dari
sih bergulir Prioritas Nasional dari Kabinet lima jenis hukum akad syariah yang bersi-

Tabel 2. Pembiayaan Bank Umum Syariah dan UUS berdasar Sektor


Ekonomi
4 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

Tabel 3. Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah dan UUS

fat bagi hasil yakni mudharabah, musyara- komposisi per desember 2005 yang menca-
kah, muzaraah, musaqah, mukhabarah, pai 62,3%. Tetapi bila dilihat dari nilai ru-
tiga diantaranya menekankan akad perta- piah terlihat kenaikan dari 2005, yaitu 9,487
nian. Akad perdagangan hanya mudharabah triliun rupiah, menjadi 12,624 triliun rupiah
dan musyarakah, sedangkan muzaraah, pada 2006. Meskipun arah menuju penera-
musaqah dan mukhabarah adalah akad per- pan sistem mudharabah maupun mushara-
tanian. MUI, BI, pemerintah dan para aka- kah juga mulai banyak diinginkan. Hal itu
demisi harus mulai memikirkan model, ap- terlihat dari jumlah pembiayaan mudhara-
likasi dan teknik pro rakyat berkenaan den- bah 2005 mencapai 3,123 triliun rupiah dan
gan tiga akad tersebut, agar dapat menjadi 2006 menjadi 4,062 triliun rupiah. Tetapi
andalan pembiayaan. Pertanian seperti apa, bila dilihat dari prosentase, pembiayaan
juga harus menjadi amatan serius, pertani- mudharabah mengalami penurunan dari
an pro rakyat atau pertanian pro pengusaha 2005 sebesar 20,5% menjadi 19,87% pada
besar. Apabila kemudian perbankan syariah 2006 dan turun kembali pada Januari 2007
menggeser pada pembiayaan pertanian teta- yaitu sebesar 19,82%. Jumlah pembiayaan
pi berharap aman dan berteman hanya musharakah tahun 2005 mencapai 1,898
dengan perusahaan pertanian berlogika triliun rupiah menjadi 2,335 triliun rupiah
agribisnis, yaitu pertanian estat berskala pada 2006. Bila dilihat berdasarkan prosen-
besar yang dikendalikan perusahaan mul- tase, pembiayaan musharakah mengalami
tinasional dengan meletakkan petani seb- penurunan dari 12,5% pada 2005 menjadi
agai subordinat tanpa kekuatan bargaining, 11,42% pada 2006. Ternyata perkembangan
maka makin tersudutlah pertanian nasional terbaru juga masih memberikan logika yang
kita, makin meranalah petani. sama.
Pertanyaan kedua, selain keberpi- Tahun 2006 akad murabahah berada
hakan, apakah perbankan syariah juga su- pada posisi 61,75% dan bergerak menurun
dah berhasil menggeser orientasi yang sela- pada tahun 2011 sebesar 54,91%. Tetapi
ma ini banyak dipertanyakan banyak pihak sayangnya, per September 2012 mening-
yang memiliki positioning berbeda dengan kat kembali menjadi 59,19%. Sedangkan
kapitalisme dan neoliberalisme?Seperti dik- akad mudharabah dan musyarakah sebagai
etahui, ciri utama mengapa keuangan syari- representasi dari prinsip bagi hasil malah
ah menjadi symbol anti riba adalah antitesis menunjukkan kinerja makin menurun. Mud-
dari kredit menjadi pembiayaan berorientasi harabah misalnya, tahun 2006 berada pada
bagi hasil (profit loss sharing system). Apak- posisi 19,87% dan terus mengalami penu-
ah perbankan syariah telah mengarah pada runan pada tahun 2012 (September), yaitu
pemberdayaan berorientasi bagi hasil?Data 8,71%. Musyarakah pada tahun 2006 men-
menunjukkan bahwa komposisi pembiay- capai 11,42% dan meningkat pesat 22,21%
aan yang diberikan Bank Umum Syariah tahun 2009, setelah itu mengalami penu-
dan UUS (Unit Usaha Syariah) masih men- runan tiap tahun menjadi hanya 18,78% per
garah pada akad murabahah. Murabahah September 2012.
bukanlah bagi hasil, tetapi prinsip akad jual Berdasarkan data di atas, Perbankan
beli yang sangat dekat dengan prinsip riba. Syariah masih beradapada mindset yang
Contoh konkrit, murabahah ditengarai bebe- hanya berorientasi pertumbuhan dan ke-
rapa akademisi dan praktisi belum berwajah inginan untuk meraup laba setinggi-tinggin-
Islami karena dibayangi aktivitas riba di la- ya. Perbankan Syariah belum dapatdengan
pangan. Data Statistik Perbankan Syariah kepercayaan yang makin meningkat di ka-
Januari 2007 menunjukkan komposisi langan masyarakatmengarahkan kepentin-
murabahah per Desember 2006 mencapai gannya menjadi pintu penyelamatan ekono-
61,75% dan per Januari 61,76% (12,487 mi masyarakat, ekonomi Islam. Pertanyaan-
triliun rupiah). Kecenderungan tahun 2007 nya kemudian adalah mengapa hal itu dapat
memang mengalami penurunan daripada terjadi? Seperti akan dijelaskan di bawah,
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 5

masalahnya bukan hanya pada data-data mutakhir saat belakangan. Sebagaimana di-
teknis perkembangan ekonomi Islam sep- tuliskan dalam artikel fenomenal Friedman
erti dijelaskan di atas, tetapi lebih dari itu, yaitu The Methodology of Positive Economics
terdapat masalah mendasar lain yang me- tujuan utama dari positive science adalah
nyelimuti, yaitu permasalahan paradigmatic mengembangkan teori atau hipotesis secara
dunia Ekonomi Islam, yang nantinya akan empiris, matematis, materialistic, melalui
mengarah pada model metodologi sampai kekuatan explanasi validitas dan makna
teknis riset. prediksi mengenai fenomena terobservasi.
Pengembangan teori dan hipotesis positivis-
POSITIVISTIC APPROACH DAN ISLAMISA- tic bagi Friedman tak dapat lepas dari logika
SI ILMU ekonomi dasar atau normative economics itu
Mulawarman (2010)melihat bahwa se- sendiri, sepertiprice of products atau faktor-
lama ini yang dilakukan oleh para pengamat faktor produksi sertainterelasi antara supply
dan predictor ekonomi Islam/Syariah mung- dan demand di market berkenaan dengan
kin belum lengkap, karena menggunakan kebermanfaatan (utility) dan kegunaan (use-
Positivistic Approach, terlalu berorientasi fulness) serta kelangkaan (scarcity) berorien-
pendekatan matematis dan kuantitatif, serta tasi pada self-interestbehavior dan berujung
outward looking. Baik perkembangan Inter- pada pembentukan permodelan (abstract
nasional maupun Regional tersebut biasan- model). Pendekatan positivistic juga ber-
ya menggunakan model pengukuran yang laku pada manajemen (FW Taylor dengan
mirip dengan perhitungan-perhitungan dan Principles of Scientific Management) maupun
asumsi-asumi dasar Ekonomi konvensional, akuntansi (Positive Accounting Theory yang
seperti penghitungan indeks, (jumlah bank dilansir secara formal oleh Watts dan Zim-
syariah, jumlah lembaga keuangan non- merman). Baik di domain ekonomi, manaje-
bank syariah, maupun ukuran aset keuan- men/bisnis, maupun akuntansi, positivisme
gan syariah yang memiliki bobot terbesar, sebenarnya merupakan gerakan empiricism
dan lainnya). Berdasarkan ukuran-ukuran untuk melegitimasi sifat dasar kemanusiaan
kuantitatif seperti itu dapat dilihat betapa Barat, yaituSelf Interest.
laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi Banyak kritik terhadap PositivisticAp-
pertumbuhan aset perbankan syariah yang proach oleh para ekonom Barat sendiri
sangat tinggi, ditambah dengan volume (misal Leontif 1982; Ormerod 1994; Lawson
penerbitan sukuk yang terus meningkat. 2002 dan banyak lainnya). Kritik Leontif
Berdasarkan logika yang sama, dapat kita (1982) mengatakan bahwa jurnal-jurnal eko-
lihat misalnya laporan-laporan penuh an- nomi didominasi dan telah terdesain rumus
gka yang menakjubkan dan membuat kita matematika sampai permodelan dan masuk
terkesima dengan perkembangan perbankan lebih dalam untuk mengeksplore ekonomi
syariah seperti dilansir tiap bulan oleh Bank lewat angka-angka untuk memotret beroper-
Indonesia. Sehingga lupa dengan kenyata- asinya system ekonomi yang nyata. Menurut
an ekonomi Islam berada di bumi Indone- Lawson (2002; 5-7) merupakan kesalahan
sia yang mayoritas petani dan UKM (inward pilihan metode ilmu ekonomi dalam melihat
looking). Sesuai kaidah yang dipakai, meli- realitas, ekonomi yang telah terjebak dalam
hat perkembangan ekonomi Indonesia ter- konsep dan rumusan ekonometrik. Teta-
masuk ekonomi Islam di Indonesia biasanya pi bagi Lawson (2002) ilmu ekonomi tidak
lebih familiar bila masuk dalam kerangka hanya terjebak pada kesalahan metode saja,
positivisme. tetapi juga terjebak dalam kesalahan inkon-
Positivistic Approach mengedepankan sistensi pada level teori sosial dan metodol-
model: to explain and to predict. Perkemban- ogis. Level teori sosial berkenaan dengan
gan ekonomi Islam yang dipakai Positivistic aliran ekonomi mainstream yang meng-
Approachsebagai tolok ukur seperti desain gunakan ekonometrik sebagai alat untuk
blue print top-down, prospek-kendala kro- memperjelas pilihan (choice) manusia yang
nologis, struktural kelembagaan, pertum- deterministic dan individualistic, berujung
buhan linier, dan lebih banyak pendekatan pada sinyal take the form of market prices.
proyeksi statistik. Hal ini sesuai dengan alur Sedangkan pada level metodologis, realitas
berpikir positivistik (atau dapat dikatakan se- ekonomi hanya berkenaan masalah pilihan
bagai penegas atas logika positivisme dalam matematis (ekonometrik) atau tidak, tetapi
teori ekonomi) Milton Friedman (1953/1966), lebih pada penggunaan metode yang jelas di-
Samuelson, Hutchison dan ekonom-ekonom pengaruhi oleh masalah filosofi, belief system
6 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

dan mentalitas. Kritik epistemologis sebena- Capra atau Zohar dan Marshall. Bagi mer-
rnya juga disampaikan Choudhury (2005). eka pilihan filsafat ekonomi yang melampaui
Beliau melihat bahwa Ekonomi Islam saat filsafat menjadi penting, yaitu melakukan
ini masih mengidap penyakit akut ekonomi spiritualisasi ekonomi. Capra misalnya, dari
konvensional dan terjebak afeigned kind berbagai bukunya yang digulirkan seperti
of neoliberal and neoclassical doctrinaire. The Tao of Physics, TheTurning Point, The
Usulan melakukan reorientasi epistemologis Web Life atau yang terbaru The Hidden Con-
ekonomi Islam dengan melakukan induksi nection, semua yang berkenaanekonomi di-
Tawhid secara tegas. Meskipun demikian, hubungkan dengan karakter utama spiri-
Choudhury (2005) tetap menyepakati digu- tualitas organis postpatriarkal. Ekonomi
nakannya metodologi/metode positivistic. yang harus dikedepankan adalah ekonomi
Dua mencoba memahami ekonomi yang memiliki spirit organis dalam bingkai
dalam perspektif yang lebih meta paradig- alam semesta. Lebih mudah lagi, spiritual-
matik, menarik semua simpul ekonomi pada isasi ekonomi harus mengedepankan sin-
ukuran yang sama, yaitu kesejahteraan dan ergi organis untuk keseimbangan kepent-
keadilan masyarakat sebagai puncak kepent- ingan materi-batin-spiritual dalam diri-sos-
ingan ekonomi. Michael Dua menyimpulkan ial-alam. Pikiran ini juga mirip dengan apa
bahwa bila ekonomi di-filsafati, maka yang yang dilakukan oleh Zohar dan Marshall
menjadi pemikiran semua gerbong ekonomi, dalam bukunya Spiritual Capital. Logika Zo-
baik aliran kapitalis, sosialis, ekonomi sosial har dan Marshall, melihat bahwa yang dike-
atau ekonomi lingkungan, adalah dua kata jar oleh setiap manusia sebenarnya adalah
magis, yaitu keadilan dan kesejahteraan. satu kata kunci, yaitu Capital. Bagi mereka
Dua kata magis ini memerlukan apa yang yang perlu dilakukan adalah melakukan
dinamakannya sebagai Etika Berekonomi, beyondcapital, yaitu capital bernilai materi,
Berekonomi dengan Hati. Sayangnya apa sosial sekaligus spiritual untuk menangkap
yang dilakukan oleh Michael Dua nampak- sinyalkepentingan diri-sosial-alam.
nya masih berputar pada sekularisasi eko- Sebenarnya pemikiran yang lebih
nomi dan juga bukan melakukan perubahan menarik adalah apa yang dilakukan oleh
signifikan atas ekonomi yang ada. Yang di- Schumacher, dengan simbol Small is Beau-
lakukannya hanyalah melakukan pemba- tifull yang kemudian difilsafati dengan A
caan ulang atas dogma-dogma ekonomi yang Guide forthe Perplexed (1981). Buku relatif
dominan dan dengan melihat kembali pada lama ini sebenarnya telah melakukan lon-
akar pikiran masing-masing dogma, Michael catan sejarahnyasendiri, yang mencoba me-
Dua mencoba menarik kata kunci yang ada narik ekonomi dalam konteks filsafat den-
di seluruh dogma, yaitu keadilan dan kes- gam memberikan model pencerahan baru,
ejahteraan yang berhati nurani. keluar dari dominasi ekonomi mainstream.
Pikiran Dua (2008) sepertinya mirip Pikiran Schumacher sebenarnya bisa dijadi-
dengan apa yang telah digagas oleh Sen kan model pikiran baru dalam ekonomi yang
(1987). Bila dilihat dari perspektif yang leb- memiliki ruh Ketuhanan. Tetapi memang
ih teoritis, menarik apa yang ditulis oleh masalahnya adalah Schumacher tidak bisa
Ohara (2002) berkenaan dengan bagaimana melakukan penurunan konteks normatifnya
mensinergikan pemikiran ekonomi Marx, menjadi lebih membumi dan aplikatif.
Veblen, Keynes dan Schumpeter dengan apa Di Indonesia sendiri, pemikiran menuju
yang dinamakannya sebagai Critical Eco- ekonomi baru banyak bertebaran dan tidak
nomics Systems Approach. Tetapi sekali lagi, kalah menariknya. Seperti aliran ekonomi
apa yang dibincangkan oleh Ohara adalah kerakyatan Hatta dan varian-variannya, sep-
bagaimana menyelesaikan masalah ekonomi erti Mubyarto, Sritua Arif, Sarbini, dan lain-
dalam koridor yang sama, yaitu bagaima- nya. Aliran Soedjatmoko memang tidak be-
na menyelesaikan masalah kesejahteraan gitu membumi dan tidak pula begitu banyak
dan keadilan dalam sistem ekonomi, pros- dilirik kecuali sering hanya menjadi inspirasi
es sosioekonomi dan pendekatan distribusi nakal ekonomi baru. Berbeda dengan ali-
kekayaan dalam koridor multiple capital ran Hatta dengan Ekonomi Kerakyatannya,
(diri-sosial-alam). yang sebenarnya telah termanifestasi dalam
Pilihan lain dari melakukan telaah fil- sendi-sendi dasar kenegaraan kita, pasal
safat atas ekonomi, juga telah banyak di- 33 UUD 1945. Masalahnya pula ekonomi
lakukan. Kita lihat misalnya yang dilakukan kerakyatan hanyalah tinggal simbol, baik
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 7

simbol kenegaraan maupun simbol marginal lu di-Islam-kan kembali atau tidak biasanya
di bawah Departemen Koperasi dan Usaha mengarah pada proyek Islamisasi Penge-
Mikro, Kecil dan Menengah. Yang kita jalani tahuan. Meski Penulis sendiri tidak begitu
sekarang ini, Indonesia telah memasuki era sepakat dengan apa yang disebut dengan
liberalisasi pasal 33 UUD 1945 dalam ben- Islamisasi Pengetahuan. Penulis tetap me-
tuk ekonominya sekarang ini. Simbolisasi ini nyepakati dan menggunakan level ontologis
bukan hanya dalam bentuk kenegaraan dan ekonomi Islam yang menggunakan Tawhid
marginalisasi Departemen saja, bahkan di sebagai landasan utama Ekonomi Islam. Se-
bidang pendidikan yang mencetak para eko- jak pertengahan 70an isu mengenai Islami-
nom-pun juga telah terjadi simbolisasi. Bila sasi pengetahuan telah menjadi agenda in-
kita lihat seluruh mata kuliah yang ada di telektual dan berupaya melakukan revolusi
Fakultas Ekonomi, dominasi ekonomi kapi- epistemologi. Bila dirunut dari awal, Islami-
talis dan sekarang berbalut wajah baru neo- sasi Ilmu berawal dari keresahan para in-
liberalisme telah mengakar kuat. telektual awal yang menurut Al-Faruqi dise-
Dari penjelasan panjang lebar dari but sebagai guru paling terkemuka yaitu
penggunaan positivistic ekonomi maupun Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal.
alternatif-alternatif ekonomi lainnya ter- Terutama Iqbal dalam bukunya yang sangat
dapat satu kesamaan, yaitu masalah kes- revolusioner, berjudul The Reconstruction of
ejahteraan. Demikian pula yang dilakukan Religious Thought in Islam yang merupakan
oleh Ekonomi Islam dalam perspektif Posi- kumpulan ceramah-ceramah filosofis beliau.
tivistik. Kalaupun ada yang namanya tujuan (semoga Allah selalu memberkati dan mem-
kesejahteraan itupun kelihatannya tidak berikan tempat yang sempurna di sisi-Nya).
berbeda dengan ekonomi konvensional. Per- Menurut Wan Daud (2003, 389) pikiran-
bedaan hanya ada pada aras ontologisnya, pikiran filosofis Iqbal merupakan pikiran
yaitu bahwa tujuan akhir manusia adalah yang mendahului jamannya, dan oleh Fazlur
untuk Allah (Tawhid). Tetapi ketika turun Rahman disebut Tasawuf Positif. Pusat Is-
pada kerangka metodologis, metode maupun lamisasi ini adalah sintesa kreatif ilmu-ilmu
system, meski logika Islam dan Barat beda, Islam tradisional dan disiplin-disiplin ilmu
tetapi, sekali lagi ketika pikiran positivistic Modern. Sintesa ini diharapkan Al-Faruqi
masuk dalam kerangka berpikir Islam, maka memberikan solusi bagi permasalahan ma-
yang terjadi adalah orientasi yang lebih prag- syarakat muslim, yang digulirkan menjadi
matis. Orientasi pragmatis memang melekat bentuk buku-buku daras dan kurikulum
kuat di araspositivistic, yaitu ber-Tawhid pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Is-
tetapi tetap mengidap penyakit kesejahter- lam dan realitas masyarakat muslim. Lang-
aan yang lebih dekat pada kepentingan per- kah-langkah konkrit Al-Faruqi bukanlah
tumbuhan, linieritas serta mekanis. Apabila sebuah model yang selesai. Banyak pengem-
dilihat dari filosofi ekonomi konvensional, bangan dan kritik disampaikan, misalnya
Pemikiran Ekonomi Kapitalis, Sosialis, Ling- pengembangan yang dilakukan oleh Inter-
kungan atau Ekonomi Baru selalu mendis- national Institute of Islamic Thought. Atau
kusikan alternatif dari dua kata magis Ke- bahkan kritik yang disampaikan oleh Sardar
sejahteraan dan Keadilan menuju Ekonomi (1987), Al-Attas dan banyak lagi setelahn-
Berhati Nurani (Michael Dua 2008). Tidak ya di Indonesia seperti Mahzar (2005) atau
ada di dunia ini yang mengatakan ekono- Kuntowijoyo (2004), dan lain-lain.3
mi itu tidak bertujuan pada kesejahteraan. Terlepas dari diskursus, kritik dan ber-
Dan itu pula yang kemudian dikritik bahwa bagai alternatif yang mengemuka berkenaan
ekonomi kesejahteraan Barat hanyalah ke- Islamisasi Ilmu, tetapi diakui sejak itulah
sejahteraan bersifat pertumbuhan dan lini-
eritas serta mekanistis. Pemikiran Ekonomi 3 Kritik Sardar (1987) atas proyek dan langkah Is-
lamisasi Faruqi, adalah pada pengabaian reali-
Baru ala Capra atau Danah Zohar dan Ian tas epistemologis Barat yang membangun dunia
Marshall kemudian mendekati Ekonomi modern saat ini. Proyek Islamisasi Faruqi seakan
dalam koridor Spiritualitas yang memberi tidak melihat kekuatan epistemologi Barat yang
jiwa bagi kepentingan diri-sosial-alam. mendominasi seluruh lini pengetahuan yang telah
berkembang saat ini. Sardar menegaskan bahwa
Ekonomi Islam sendiri sebenarnya se- yang paling penting sebelum dilakukan proses prak-
cara ontologis telah menempatkan Tawhid tis seperti yang dilakukan dalam Islamisasi Faruqi
sebagai dasar dari peletakan ontologis yang adalah melakukan perubahan epistemologis Barat
jelas sekali berbeda dengan Ekonomi Kon- terlebih dahulu (Sardar 1987, 85-106). Kritik Al-
Attas terhadap Islamisasi yang dilakukan Faruqi,
vensional. Perdebatan apakah Ekonomi per-
8 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi mendapat Bagi penulis, ada yang lebih urgen dari seke-
perhatian luar biasa dari para sarjana dan dar menderivasikan Ekonomi Islam secara
ilmuwan Muslim. Buku hasil pemikiran- positivistik seperti itu. Di sini penulis mena-
pemikiran alternatif ekonomi Islam dengan makan Pemetaan Konstruktif Ekonomi Islam
Tawhid sebagai landasan utama, jawaban (ConstructiveApproach on Islamic Economy).
atas kegalauan epistemologis ekonomi kon- Makrifat Ekonomi tidak ingin terjebak
vensional misalnya telah dilakukan MN. Sid- pada pragmatisme ekonomi maupun adopsi
diqi, Anas Zarqa, Monzer Kahf, M. Akram ekonomi tanpa pemikiran mendalam dan
Khan, Muhammad Ariff, Khursid Ahmad, substansial. Seperti kita ketahui Ekonomi
dan lain-lain di buku babon, salah satunya Islam Kontemporer saat ini memang masih
berjudul Readings in the Concept and Meth- banyak dan terdominasi oleh keuangan dan
odology of IslamicEconomics (Ghazali dan perbankan Islam. Ekonomi Islam kontempo-
Omar 1989) yang jadi rujukan hampir setiap rer saat ini dapat dikerangkakan dalam dua
pemikir Ekonomi Islam. Tetapi sekali lagi, garis utama, berkenaan dengan studi akade-
ada pemakluman atas dominasi penggunaan mis dan arena praksis. Studi akademis se-
positivisme dalam Ekonomi Islam, terutama lalu berasumsi mengenai kedudukan Islam
ketika dijalankan pada aspek metodologis berhadapan dengan dua kutub ideologi lain-
maupun metodenya. Pemikiran dan pemak- nya, kapitalisme dan sosialisme. Akademisi
luman atas dominasi Positivisme dalam biasanya meletakkan Ekonomi Islam sebagai
Ekonomi Islam juga masih terpaparkan pa- implementasi fiqh muamalah yang memiliki
daThe 7th International Conference in Islamic tujuan syariah, yaitu mashlaha untuk um-
Economics yang diadakan di King Abdul Azi- mat, keadilan dan kesejahteraan. Atas dasar
zUniversity tahun 2008. kedudukan tujuan syariah tersebut kemu-
dian para akademisi terjebak pada perde-
POSITIONING MARIFAT EKONOMI batan apakah ekonomi Islam berbeda, men-
Apakah pengembangan seperti itu su- jadi titik tengah atau melakukan akomodasi
dah cukup? Apakah pendekatan Positivisme atas ideologi kapitalisme atau sosialisme.
Perkembangan sudah cukup tepat untuk Arena praksis di sisi lain mencoba mereal-
melihat konstruksi Ekonomi Islam ke de- isasikan konsep fiqhmuamalah akomodatif
pan? Atau penggunaan ekonomi alternatif terhadap sistem ekonomi yang berkembang
dapat digunakan untuk melihat konstruksi saat ini. Hasilnya adalahmelakukan modi-
Ekonomi Islam ke depan? Toh tetap saja dis- fikasi sistem keuangan, perbankan, asur-
kursus untuk perbaikan Ekonomi Islam ke ansi, pemasaran, manajemen dari perspektif
depan memang tidak menutup kemungki- Barat. Menjadi maklum ketika hari-hari ini
nan adanya pengembangan lebih lanjut dis- ekonomi Islam banyak bersentuhan dengan
kursus keilmuan (baik itu disarankan dalam pasar saham, sistem pembiayaan (musyara-
diskursus Islamisasi Ilmu, Pengilmuan Is- kah, murabahah, atau lainnya), serta lebih
lam, atau Neo-Modernime Islam atau lain- mengutamakan aspek penguatan makro
nya) daripada sekedar hanya meletakkan ekonomi. Meskipun dalam perjalanannya
positivime sebagai dasar paling scientific. sistem serta lembaga keuangan Islam masih
diliputi kontroversi pemikiran di dunia Is-
seharusnya hanyalah pada Islamisasi ilmu pen- lam sendiri maupun perbedaan yang meny-
getahuan kontemporer saja, dan tidak melakukan
rekonstruksi atas ilmu - yang disebutnya Turath olok dengan sistem serta lembaga keuangan
Islamyy. Dan lebih jauh lagi proses Islamisasi ha- konvensional. Perbankan Islam terkait peny-
rus melakukan dua langkah utama, yaitu proses elesaian riba (musyarakah/mudharabah dan
verifikasi dan proses penyerapan yang harus memi- murabahah), sedangkan pasar modal pada
liki batasan, terutama proses sintesis seperti yang
merupakan pusat dari Islamisasi Faruqi, yaitu sin- maisir dan gharar.
tesa dapat dilakukan ketika konsep-konsep Barat Makrifat ekonomi tidak lagi mencoba
telah disaring dan direduksi unsur-unsurnya. Yang untuk melakukan deklarasi ekonomi baru,
paling penting, lanjut Al-Attas, Islamisasi Al Fa- atau melakukan penggeseran paradigmatik
ruqi mengecilkan peran tassawuf. Bagi Al-Attas,
tassawuf adalah cara yang harus pula dilakukan normatif. Makrifat Ekonomi lebih dilakukan
untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman untuk mengajak kita semua melakukan re-
empirisme, pragmatisme, materialisme dan rasion- fleksi menuju Cahaya Ketuhanan. Artinya,
alisme sempit yang merupakan sumber utama sains yang dilakukan di sini adalah mencoba
modern. Masuknya konsep tassawuf menurut Al-At-
tas akan memberikan arah yang benar pada kesatu- melakukan penyegaran pikiran berekonomi
an akal, jiwa, intuisi dan spiritualitas dalam proses kita, atau katakanlah penyucian ekonomi,
Islamisasi (Hashim 2005). tazkiyah ekonomi menuju ekonomi yang
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 9

Gambar 1. Positivistic Model dalam Ekonomi Islam

lebih bermanfaat bagi religiusitas diri kita, Ekonomi Islam perlu kembali ke fitrahkem-
realitas sosial kita, realitas alam semesta In- anusiaannya, fitrah alam semesta, Fitrah
donesia kita yang memang masih terakomo- Ketuhanan, Kesatuan Fitrah Kemerdekaan
dasi dalam nilai-nilai religiusitas khas Indo- (fungsi khalifatullah fil ardh) sekaligus Ke-
nesia. Nilai-nilai religiusitas khas Indonesia sucian (fungsi abd Allah). Kesatuan Fitrah
dirasakan penting bagi pemikiran ekonomi nampak pada Sirah Rasul mengedepankan
kita, karena seperti telah dijelaskan di atas, keseimbangan intermediasi-produksi-retail
kurikulum nasional kita sebenarnya ma- berbasis mikro ekonomi yang mengenda-
sih mengidap pseudo-secularism. Mencoba likan makro ekonomi. Implementasinya
melakukan tazkiyah ekonomi adalah bentuk adalah Trilogi Fitrah,Maisyah-Rizq-Maal un-
penyucian ekonomi kita yang masih mengi- tuk mencapai Barakah(Mulawarman 2010).
dap penyakit akut, yaitu sekularisasi eko-
nomi, lepasnya ekonomi dari nilai-nilai re- AGENDA MAKRIFAT EKONOMI ISLAM
ligius khas Indonesia, dan lepasnya ekonomi MELALUI TAZKIYAH
dari nilai-nilai budaya local. Yang diingin- Marifat Ekonomi Islam tidak han-
kan dalam makrifat ekonomi berdasarkan ya melakukan pendekatan Positivistic Ap-
pada konsep Tazkiyah, adalah menggugah proach. Positivistic Approach melakukan in-
pemikiran ekonomi kita menuju fitrahnya, terkoneksi ekonomi konvensional dengan
fitrah diri-sosial-alam yang lebih dalam, ekonomi Islamkemudian dilakukan reinter-
fitrah spiritualitas yang lebih dalam, fitrah pretasi berdasarkan landasan normative Is-
materi-batin-spiritualitas yang lebih dalam, lam, yaitu Tawhid. Pandangan positivistic
yaitu Fitrah Religiusitas Lokalitas Indonesia. di dunia Ekonomi Islam, saya kira salah sa-
Bila ditarik lebih jauh lagi, fitrah religiusitas tunya muncul setelah mendapat penegasan
lokalitas Indonesia masih didominasi alam keinginan Arif (1987) untuk memaparkan Is-
pikiran Islam. Maka yang lebih natural se- lamisasi Pengetahuan ala Faruqi yang masih
benarnya adalah memaknai fitrah dari akar terlalu luas. Islamisasi Pengetahuan di ra-
religiusitas dalamnya, yaitu Islam. Ekonomi nah Ekonomi disebut Arif sebagai prosedur
Islam semestinya tidak hanya mendekat- Stratifikasi dan Idealisasi teknis yang men-
kan kepentingan keadilan dan kesejahter- gacu logika ilmu alam (terutama prosedur
aan atau spiritualitas general an sich, tetapi stratifikasi Enstein). Pendekatan positivistic
perlu Beyond. Karena prinsip Islam adalah model sangat top-down dan tidak membumi.
Fitrah Kemanusiaan dari Fitrah Ketuhanan. Marifat Ekonomi Islam menggunak-
10 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

Gambar 2. Constructive Mapping

an Constructive Approach.Constructive Ap- wa masing-masing pendekatan yang bersum-


proachmelakukan integrasi tiga komponen, ber dari adaptasi maupun adopsi pendeka-
yaitu model ekonomi Islam tradisional, tan paradigmatic atas basis keilmuan pasti
model ekonomi konvensional disertai den- memiliki resiko terbawanya values yang
gan pendekatan empiris interaksi sosiologis melekat di dalamnya. Seperti dijelaskan di
masyarakat Muslim yang bersifat bottom-up Pendahuluan, pendekatan positivistic ketika
sekaligus top-down. Berdasarkan integrasi tidak dilakukan filter dengan nilai-nilai
tiga komponen tersebut dilakukan reinter- Islam, maka yang terjadi adalah prioritas,
pretasi ekonomi Islam berdasarkan landasan logika dan kepentingan values dalam posi-
normative Islam, yaitu Tawhid. tivistic approach akan terbawa, data statis-
Desain blue print dan positioning Eko- tik BI hanya menjadi dasar pertumbuhan
nomi Islam saat ini (source dari Positivisti- perusahaan-perusahaan finance syariah
cApproach) memang tidak serta merta dito- dan sekaligus menegasikan kepentingan
lak dan dihapus. Desain yang positivistic lokalitas, keberpihakan dan prisma ker-
seperti itudan sudah ada perlu digunak- akyatan yang juga sebenarnya ada dalam
an dan tetap dijadikan salah satu pijakan. tradisi Islam tapi tidak dalam tradisi Barat
Tetapi itu hanyalah salah satu dari desain Modern Positivistik (self-interest). Artinya
ekonomi Islam yang katakanlah di sini dise- pula, mengembangkan model katakanlah
but Constructive Approach. Dalam Construc- turunan paradigma dalam bentuk metodolo-
tive Approach, disamping melakukan(1) gi-metodologi Non-Positivistic Approach juga
Positivistic Approach, diperlukan pula ka- pasti mengidap values dimana metodologi
jian(2) Non-Positivistic seperti kajian social- dikembangkan.
structures,fenomenologis dan antropologis, Islam sendiri telah memiliki kearifan
genealogis, serta (3) Pendekatan Ushul-Fiqh dan filter Tawhidic yang luar biasa untuk
seperti tafsir, tawil, sirah, tarikh, burhani,urf, mengadaptasi, mengadopsi, berinteraksi
qiyas, ijma dan lainnya bagi ekonomi Islam4. dengan pemikiran-pemikiran seperti Yunani
Sinergi diperlukan untuk titik temu ide dan dan India, China dan lainnya di masa lalu.
metafisika dalam bentuk aksi New Blue Seperti dijelaskan Islahi sebagaimana diku-
Print. tip oleh Hoetoro (2007; 40-52), bahwa se-
Meskipun perlu ditegaskan di sini, bah- benarnya ketika misalnya para cendekiawan
Muslim mengadopsi pemikiran Yunani tidak
4 Sebagai perbandingan dapat dilihat artikel dari kemudian bercorak Yunani, tetapi yang ter-
Furqani dan Haneef (2011) mengenai pendekatan jadi adalah terbangunnya tradisi keilmuan
metodologi Ekonomi Islam yang dapat dipaparkan
yang khas Muslim. Hal yang sama juga ha-
melalui 3 model, (1) ushul fiqh; (2) pluralism Islam
dan Barat; (3) positive economics. Sebagai perband- rusnya dilakukan ketika Islam berinteraksi
ingan sangat menarik tulisan Loui Safy dengan Ekonomi/Bisnis/Akuntansi Barat/
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 11

Kristen dan atau Neoliberal saat ini, baik Menemukan metafisika berpikir dan batin
itu substansi keilmuan yang dibawanya (ak- pemetaan kelembagaan dan masyarakat
sioma, lemma, proposisi, hipotesis, model, dari poststructural approach. Membuat data-
teori-teori, konsep, prinsip-prinsip, standar, base dasar berpikir dan beraktivitas struktur
praktik), maupun pendekatan paradigma- kelembagaan dan masyarakat sesuai dengan
tikyang melekat padanya (Positivistik mau- latar belakang budaya dan interaksi sosial
pun pencabangan paradigmatik Interpretif, kekinian. Keempat, Pendekatan Antropologis
Kritis, Posmodernisme, bahkan yang paling untuk melihat realitas keseharian. Meneliti
mutakhir saat ini, yaitu seperti Feminisme lebih jauh bagaimana metafisika berpikir
atau bahkan Spiritualitas ala Capra atau dan batin masyarakat kemudian memben-
Zonah dan Marshall misalnya)5. Tawhid tuk aktivitas sosial-ekonomi dalam koridor
adalah kata kunci filter utama, dan maqa- everyday life. Menjembatani kebijakan mak-
shid syariah adalah implementasi teknikal- ro dan mikro ekonomi islam, mendekatkan-
nya,sehingga semua substansi keilmuan nya pada ruang antropologis masyarakat.
dan paradigma tidak boleh lepas dari proses Berdasarkan Non-Positivistic dan Ush-
tazkiyah. Menjadi benarlah yang dikatakan ul Fiqh Approach di atas diperlukan sinergi
oleh Faruqi (1987: 15) ketika menyodorkan dengan PositivisticApproach, yaitu Sinergi
ide Islamisasi Pengetahuan yang fenomenal Emansipasi (Emancipation Approach). Sin-
itu: ergi atas analisis kebijakanpositivism, ushul
fiqh dan nonpositivism dalam bentuk kerang-
The task of integration is not an
ka General Idea dan Practical Content. Sin-
eclectic mixing of classical Islamic
ergi Ide dan Praktik untuk membuat kerang-
and modern Western knowledge,
ka kebijakan Aksi yang konkrit. Kebijakan
but rather a systematic orientation
Aksi Ekonomi Islam ini tetap memberikan
and restructuring of the entire field
keseimbangan informasi dan studi berbasis
of human knowledge in accordance
empiris kuantitatif dan kualitatif sekaligus,
with a new set of criteria and cat-
empiris pikiran dan batin sekaligus, semua
egories, derived from, and based
tetap dalam kerangka normatif Tawhid, seb-
on, the Islamic worldview
agai paradigma utamanya.
Kajian Non Positivisticdan Ushul Fiqh- Makna terpenting dari makrifat bereko-
dalam Constructive Mapping dilakukan se- nomi Indonesia saat ini, sekarang ini, sama
bagai berikut. Pertama, Pendekatan Tarikh, seperti proklamasi menuju kemerdekaan
Sirah atau metodologi baru sejarah seperti yang bukan lagi hanya mengenang dan
pendekatan Genealogis merupakan agenda merefleksikan pembebasan diri para pejuang
keseimbangan informasi historis-prediktif- kemerdekaan untuk benar-benar bebas dari
proyektif. Memotret ulang sejarah, masa penindasan militer asing. Makna makri-
kini dan masa depan ekonomi Islam bukan fat menuju proklamasi berekonomi adalah
dalam kronologi waktu dan tokoh saja. Se- menjalankan Hijrah menuju Fitrah Manusia
jarah Ekonomi Islam harus bisa menem- Indonesia, Fitrah Rakyat Indonesia, Fitrah
patkan dirinya dalam ruang kebersahajaan Negara Tercinta ini dari penjajahanEkonomi
sebagai wacana dan aksi yang memang di- yang tengah melanda negara ini.
dorong secara sinergis para tokoh, penggiat Makrifat Proklamasi Berekonomi untuk
langsung, dan masyarakat. Kedua, Pendeka- membebaskan diri dari Penjajahan Ekonomi
tan Social Structure, Tafsir, Tawil atau lain- berjubah Neoliberalisme melalui Regulasi,
nya merupakan positioning approach untuk Liberalisasi dan Perdagangan Bebas. Perta-
menemukan struktur kelembagaan kema- ma, Proklamasi Dekonstruksi Regulasi den-
syarakatan, sepertiMasyarakat Desa-Kota, gan cara melakukan revisi besar-besaran
Lembaga Formal-Informal, Masyarakat Ter- seluruh Undang-Undang serta Peraturan tu-
didik-Pekerja, Masyarakat Muslim-Nonmus- runannya dari cengkeraman Kebijakan Eko-
lim, Masyarakat Aktivis - Grass Root, Petani- nomi Pro MNC's (Multi National Company's).
Enterpreneur-Birokasi dan lain-lain. Ketiga, Kedua, Proklamasi Dekonstruksi Liberalisasi
Pendekatan Burhani atau Fenomenologis dengan cara melakukan revisi besar-besaran
untuk menemukan metafisika masyarakat. seluruh agenda penjualan aset dan perusa-
haan nasional maupun BUMN dari pemin-
5 Untuk pendekatan paradigmatic Barat/Konvension- dahan saham kepada perusahaan maupun
al di ranah organisasi misalnya Burell dan Morgan negara asing. Paling penting lagi adalah ke-
(1979); di ranah akuntansi misalnya Chua (1986) mandirian berekonomi, salah satu caranya
12 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam IMANENSI, Vol. 1, No. 1, September 2013, Hlm. 1-13

adalah nasionalisasi perusahaan-perusa- hanya dilihat untuk pertanian. Perlu


haan demi terbentuknya kemandirian eko- pengembangan berbasis sistem tersebut
nomi nasional. Ketiga, Proklamasi Dekon- karena lebih dekat dengan sistem in-
struksi Perdagangan Bebas dengan cara vestasi-produktif, daripada sistem musy-
mengangkat potensi ekonomi rakyat lewat arakah atau mudharabah yang lebih
pemberdayaan dan bukannya memper- dekat dengan investasi-perdagangan
dayai ekonomi rakyat sampai siap menjadi
pelaku ekonomi di negeri sendiri dan mam- CATATAN AKHIR
pu melakukan persaingan secara global. Rancangan Riset Ekonomi Islam
Tekanan pentingnya adalah pemerintah sedemikian jauh, sampai detik ini dan sam-
segera melakukan kebijakan komprehensif pai ke depan, tidak pernah berhenti berpros-
berdasarkan kepentingan ekonomi rakyat. es berjalin berkelindan seperti zikirnya tiap-
Inilah makna dari Proklamasi Berekonomi tiap insan Muslim, tiap-tiap hari, tiap-tiap
dengan Cinta, Ekonomi penuh cinta atas kapanpun mengikuti pola peradaban ke-
rakyat Indonesia. manapun ia berjalan. Tak lekangnya pergu-
Agenda beberapa tahun ke depan latan akademis itu pulalah obor dinamisme
adalah merancang pemberdayaan mikro ilmiah Ekonomi Islam di tengah pergulatan
tanpa meninggalkan pengembangan makro peradaban yang terus bergulir tak selesai,
ekonomi. Artinya, saatnya memikirkan lebih kecuali Allah menghendakinya sebagai ujung
konkrit mekanisme yang menyentuh lang- segalanya. Diskursus filosofis, paradigmatic,
sung pada sektor riil. Beberapa hal dapat teoritik, sampai kemashalahatan praktik
dilakukan: adalah ruang bagi pencerahan setiap abdi
1. Menemukan formulasi mikro ekonomi Allah dalam mengemban amanah kekhali-
berasaskan mashlaha untuk semua. Me- fahannya. Manusia tercerahkan, Insan Ulil
kanisme zakat, infaq dan shadaqah bu- Albab-lah yang dapat mengetahui tanda-
kan hanya sebagai bentuk kewajiban, tanda dan Ekonomi Islam hanya akan ter-
tetapi perludielaborasi lebih jauh sebagai bit menyinari Semesta Tuhan, hanya karena
inti pendekatan mikro yang berdampak sang insan selalu berinteraksi menuju ke-
pada ekonomi makro. baikan semuanya. Insya Allah. Be the light
2. Menemukan dari bawah mekanisme that you are.
bertani, bertambang, berdagang, berin-
vestasi, produksi dan melakukan pema- DAFTAR RUJUKAN
saran bagi ekonomi rakyat secara luas Al-Faruqi, I.R. 1987. Islamization of Knowl-
dan berkeadilan. edge: General Principles and Workplan.
Herndon, Virginia USA.
3. Mengembangkan akhlak bisnis ekonomi Al-Faruqi, I.R. 1998. Al-Tawhid: Its Implica-
rakyat berbasis spiritualitas Islam itu tion for Thought and Life.Fourth Print-
sendiri. ing.IIIT. Herndon Virginia USA.
4. Menggali dan mengangkat kearifan lo- Bank Indonesia.2012. Statistik Perbankan
kal dalam berekonomi. Konsekuensinya Syariah September.
adalah menelusuri mekanisme manaje- Capra, F. 1981. The Turning Point. Berkeley.
men, administrasi dan keuangan/akun- Capra, F. 1996. The Web of Life: A New Sci-
tansi ekonomi rakyat sesuai realitas entific Understanding of Living Systems.
Ke-Indonesia-an tanpa meninggalkan Anchor Books. United States of Amer-
batasan syariah. ica.
5. Mensinergikan mikro dan makro eko- Capra, F. 1999. The Tao of Physics.4th Edi-
nomi atas dasar kepentingan ekonomi, tion. Terjemahan. 2005. Jalasutra.
sosial, lingkungan dalam bingkai ketun- Yogyakarta. Capra, Fritjof. 2003. The
dukan untuk mewujudkan mashalah Hidden Connections: A Science for Sus-
untuk semua tainable Living. Flamingo. Great Bri-
6. Pengembangan teknis, yaitu alternatif tain.
konsep pembiayaan, seperti salaf atau Chapra, M.U. 2000. Islam dan Tantangan
qardh yang memang secara tradisional Ekonomi. Terjemaham GIP Jakarta.
fiqh-nya lebih dekat dekat sistem pinja- Choudhury, M.A. 2005. Islamic Economics
man/pembiayaan and Finance : Where Do We Stand? Is-
lamic Economics and Banking in the
7. Sistem muzaraah dan musaqah juga
21st Century. 6thInternational Confer-
Mulawarman, Masa Depan Ekonomi Islam: Dari... 13

ence onIslamic Economics and Finance. lam, STAIN Kediri, Jawa Timur. 11 Ok-
Jakarta-Indonesia, November 21-24. tober.
Dawwabah, A.M. 2006. Meneladani Keung- Mulawarman, A. D. 2012. Perkembangan
gulan Bisnis Rasulullah:Membumikan dan Tantangan Perbankan Syariah
Semangat Etika Bisnis Rasulullah. Ter- dalam Bingkai Ekonomi Kerakyatan.
jemahan Pustaka Nuun Semarang. Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana Universi-
Dua, M. 2008. Filsafat Ekonomi: Upaya Men- tas Widyagama Mahakam, Samarinda,
cari Kesejahteraan Bersama. Penerbit Kalimantan Timur. 15 Desember.
Kanisius Jogjakarta. Muqorrobin, M. 2008. Journey of Islamic
Furqani, H. dan M.A. Haneef. 2011. Method- Economics in the Modern World. The
ology of Islamic Economics: Typology of 7thInternational Conference in Islamic
Current Practices, Evaluation and Way Economics. King Abdul Aziz University.
Forward. Proceeding 8th International April.
Conference on Islamic Economics and Nasr, S.H. 2003. Antara Tuhan, Manusia dan
Finance. Qatar. Alam: Jembatan Filosofis danReligius
Friedman, M. 1953/1966. The Methodology Menuju Puncak Spiritual. Terjemahan
of Positive Economics. Essays in Posi- Ircisod. Jogjakarta.
tive Economics. University of Chicago OHara, P.A. 2002. The Contemporary Rel-
Press.pp 3-16, 30-43. evance of the Critical Economic Sys-
Ghazali, A. Dan S. Omar. 1989. Readings in tems Approach to Political Economy in
the Concept and Methodology of Islami- the Tradition of Marx, Veblen, Keynes
cEconomics. Pelanduk Publication. Ma- and Schumpeter. International Journal
laysia of Applied Economics and Econometrics.
Hatta, M. 1947. Penundjuk Bagi Rakjat Jan-Mar Vol. 10 No. 1 pp 126-150.
dalam Hal Ekonomi: Teori dan Praktek. Ormerod.P. 1994. The Death of Economics.
Penerbit Kebangsaan Pustaka Rakjat. London. Faber and Faber.
Jakarta Safi, L. 1996. The Foundation of knowledge:
Hoetoro, A. 2007. Ekonomi Islam: Pengantar A comparative study in Islamic and
Analisis Kesejarahan dan Metodologi. Western methods of inquiry. Malaysia:
BPFE-Unibraw dan Bayumedia Pub- IIUM & IIIT.
lishing. Schumacher, E.F. 1981. Keluar Dari Keme-
Jazuli, A.S. 2006. Hijrah dalam Pandangan lut: Sebuah Peta Pemikiran Baru. Ter-
Al Quran. Terjemahan GIP Jakarta. jemahan LP3ES. Jakarta.
Karim, Adiwarman Azwar. 2004. Se- Sen, A.On Ethics and Economics, Oxford,
jarah Pemikiran Ekonomi Islam. Edisi Basil Blackwell, 1987.
Kedua. Penerbit Rajawali Jakarta. Shihab, Q. 2000. Wawasan Al Quran: Tafsir
Lawson, T. 2002. Economics and Reality. Maudhui atas Pelbagai Persoalan Um-
Routledge, Taylor& Francis Group. mat. Penerbit Mizan Bandung.
London and New York. Soedjatmoko. 1986. Dimensi Manusia Dalam
Mulawarman, A. D. 2006. Menyibak Akun- Pembangunan. LP3ES. Jakarta.
tansi Syariah. Penerbit Kreasi Wacana. Wainwright, S.P. 2000. For Bourdieu in Re-
Jogjakarta. alist Social Science.Cambridge Realist-
Mulawarman, A. D. 2007. Target 5% Bank Workshop 10th Anniversary Reunion
Syariah: Untuk Mashlaha? Makalah Conference.Cambridge.
SeminarInteraktif Shariah Weekend. Zohar, D. dan I. Marshall. 2005. Spiritual
LEM FE-UII dan KOPMA FE UII, Jogja- Capital: Memberdayakan SQ di Dunia
karta, 13Desember. Bisnis. Terjemahan. Mizan Bandung.
Mulawarman, A. D. 2010. Masa Depan Eko-
nomi Islam. Kuliah Tamu Ekonomi Is-

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai