Anda di halaman 1dari 14

PROFESIONAL AKUNTAN YANG BERETIKA DAN PANCASILAIS

MELALUI SISTEM PENDIDIKAN AKUNTANSI

Arista Fauzi Kartika Sari


Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAK
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai peran yang besar dalam pembentukan
karakter profesi akuntan di masa akan datang sebagai pondasi yang kokoh, supaya
profesional akuntan tidak ikut tergerus dalam pemilikran kapitalis yang hanya
memikirkan individual, namun ke nasionalis dan beretika. Sehingga dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, hati dan jiwa profesional akuntan ini tetap pada
kebangsaan Ke-Indonesiaan sebagai pijakan dasar. Hal itu diwujudkan dalam sistem
pendidikan akuntansi yang juga mengimplementasikan nilai pancasila dan etika.

ABSTRACK
Pancasila as the state has a great role in a shaping the character of the
accounting profession in the future as a solid foundation, so that the professional
accountant did not participate eroded for thinking capitalist that just thinking of the
individual , but to nationalist and ethical. So with the development of science, the heart
and soul of professional accountants remain on nationality to Indonesian for the basic
foundation. It was realized in accounting education system that implement value of a
Pancasila and ethics.

Key word: pancasila, etika, pendidikan, akuntansi

PENDAHULUAN melatarbelakangi perilaku seseorang


Pancasila. Apa itu sebenarnya atau bangsa. Jadi pancasila merupakan
yang disebut pancasila? Ketika SD lima aturan yang melatarbelakangi
ketika ditanya apa itu pancasila, maka perilaku seseorang atau bangsa, sebagai
akan menjawab, pancasila itu ada lima, aturan yang menjadi dasar atau pondasi
dan menyebutkan kelima sila tersebut. seseorang atau bangsa untuk melakukan
Ketika SMP ditanya apa itu pancasila, sesuatu. Sebagai pondasi, maka
maka jawabannya akan berkembang, pancasila berdasarkan TAP MPRS
pancasila adalah dasar negara Indonesia. No.XX/MPRS/1996 Pancasila
Dan begitulah pengertian tentang merupakan sumber dari segala sumber
pancasila akan berubah seiring hukum, termasuk juga sumber etika
berkembangnya pikiran manusia. Jika dalam profesi akuntansi.
ditanya sekarang, apa itu pancasila, Seorang akuntan selama ini
maka jawabannya adalah pondasi. dipandang lebih oleh masyarakat, karena
Pancasila adalah suatu pondasi sebuah profesi akuntan identik dengan
negara, untuk membuat kuat negara itu, keuangan, dan akuntan juga bisa
saat negara mengalami perkembangan, membantu berjalannya proses
pertumbuhan, maka pondasi telah kuat, perkembangan ekonomi di suatu negara.
sehingga tidak mudah roboh. Dalam menjalankan profesinya, akuntan
Pondasi itu ada lima, seperti juga pasti mempunyai pola aturan dan
namanya, dalam Kamus Besar Bahasa pedoman etis dalam melakukan suatu
Indonesia panca yang berarti lima dan kegiatan atau pekerjaan, yang disebut
sila yang berarti aturan yang kode etik akuntan. Kode etik itu

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 111 98


digunakan untuk menjaga sikap akuntan mereka, independensi mereka dalam
supaya tetap berjalan dalam ranah bekerja, untuk masih tetap bisa
pancasila, tetap dalam etika negara dipercaya oleh masyarakat dan menjaga
Indonesia yang berdasarkan pancasila. kompetensi serta objektivitas.
Untuk beretika, akuntan juga harus Semua hal itu telah diatur dalam
ditanamkan sejak dini, seperti halnya kode etika akuntan, yang memuat
pancasila yang telah diajarkan sejak delapan prinsip-prinsip etika (Standar
masih SD dengan nama Pendidikan Profesional Akuntan Publik, 2001:
Kewarganegaraan, untuk membentuk 001.14), yaitu a) tentang tanggung
pribadi akuntan profesional Indonesia jawab profesi. b) kepentingan Publik, c)
yang beretika dengan berdasarkan pada Integritas, d) Objektivitas, e)
Pancasila. Kompetensi dan Kehati-hatian
Namun pada masa perkuliahan, profesional, f) kerahasiaan, g) Perilaku
pendidikan kewarganegaraan hanyalah Profesional, h) Standar Teknis. Dengan
pada semester awal. Padahal masa pengaturan kode etik tersebut, profesi
perkembangan saat perkuliahan itu yang akuntan diharapkan dalam berlaku
sangat riskan terhadap ajaran-ajaran atau secara etis, dengan berdasarkan
doktrin dari luar negara Indonesia yang peraturan-peraturan tertulis tersebut
bisa saja tidak sesuai dengan perilaku yang dapat dipegang teguh oleh para
bangsa Indonesia. Maka dalam akuntan. Kode etik ibarat kompas yang
penulisan ini dijelaskan tentang perlunya menunjukkan arah etika bagi suatu
pendidikan akuntansi yang di dalamnya profesi dan sekaligus juga menjamin
memuat tentang dasar negara yaitu mutu profesi itu di mata masyarakat
pancasila tersebut, dan juga etika untuk (Yatimin : 2006 dalam Angelia : 2012).
tetap menjaga orisinalitas hati para calon Ada seorang dosen yang mengatakan
akuntan pada Indonesia. “....sebenarnya bisa saja
kode etik itu tidak usah
TINJAUAN PUSTAKA DAN dibuat oleh IAI, karena
HASIL semua manusia tahu
Kehidupan beretika profesi perilaku etis itu seperti apa.
akuntansi. Jika berbicara tentang Itu semua sudah ada di hati
akuntansi, atau seorang akuntan, dalam mereka. Jadi kalaupun tidak
benak semua orang akan meng- ada kode etik, manusia
hubungkan itu dengan keuangan, yang seharusnya bisa berlaku
mempunyai kata dasar yaitu uang. Uang secara etis.”
adalah sesuatu yang bisa menolong atau Benar apa yang dikatakan beliau,
juga malah bisa menghancurkan jika dalam hati setiap manusia telah ada
kehidupan seseorang. Saat manusia telah kesadaran dalam dirinya untuk
menjadi budak uang, maka semua yang membedakan mana yang baik dan
dia kerjakan hanyalah untuk uang, uang buruk, mana yang boleh dilakukan dan
, dan uang. Seperti orang kapitalis yang tidak boleh dilakukan. Dan seharusnya,
hanya mem-bicarakan untung dan rugi. manusia bisa berlaku etis seperti yang
Namun profesi akuntan tidak seperti, diharapkan, karena sejak kecil pun
atau tidak diharapkan menjadi seperti sudah di ajari untuk berlaku baik. Saling
itu. Seorang akuntan mempunyai tolong menolong, menghormati,
kewajiban dan tanggung jawab atas membantu jika ada seorang terkena
perusahaan yang dia pegang, profesi musibah. Akhirnya diharapkan oleh
yang dia miliki, publik dan diri mereka orang tua kebaikan itu masih bisa
sendiri untuk bisa berlaku secara etis. melekat dan mengikuti sampai
Akuntan harus bisa menjaga integritas kapanpun, dan itu bisa menjadi sifat

99 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


baik. Karena sifat tidak bisa berubah dan dunia yang terjadi bulan Desember
sikap masih bisa berubah. 2001, Enron bangkrut yang disebut
Kata seharusnya di atas adalah sebagai kecurangan terbesar di abad ke-
sesuatu yang diharapkan, seharusnya 20. Dampaknya tidak hanya terjadi di
bisa berlaku secara etis, maka artinya Amerika saja, namun juga seluruh dunia
adalah diharapkan untuk bisa berlaku ikut dalam dampak kecurangan tersebut.
secara etis. Perilaku etis itu sudah ada di Mereka itu lah yang hanya memikirkan
dalam diri kita, hanya tersirat, tidak uang. Bagaimana mendapatkan uang
nampak nyata, konkrit. Maka diperlukan sebanyak-banyaknya, bagaimana
untuk penyampaikan secara konkrit mendapatkan investor dalam jumlah
yang tersurat atas tindakan etis tersebut. yang besar. Dan merekalah para
Karena jika manusia dihadapkan pada kapitalis dan liberalis yang hanya
sesuatu yang tidak tampak, maka mengedepankan individualime sebagai
cenderung tidak menyadari. Ada yang dasar (Ludigdo : 2012). Hukum keras
sudah jelas tertulis saja masih bisa kapitalis adalah persaingan (Suseno :
dilanggar, apa lagi yang tidak tertulis 2003 dalam Ludigdo : 2012).
dan tidak tampak. Sudah ada kode etik (Knight dan O’leary : 2005 dalam
juga masih ada kasus pelanggaran Ludigdo : 2012) menekankan bahwa
profesi akuntansi, sebut saja Gayus beberapa problem etis dalam kapitalisme
Tambunan, yang akhirnya mencoreng korporat berpusat pada kegagalan
nilai perpajakan, yang dianggap kepemimpinan etis dalam bisnis. Karena
masyarakat umum pintar, karena yang kepemimpinan bisnis itu hanyalah
bisa menjadi pegawai pajak adalah berpusat dan berorientasi pada
orang-orang yang terpilih, namun tanpa pencapaian yang bersifat materi
etika dalam dirinya seperti itu. Lalu (keuntungan/kekayaan) dan duniawi
apakah orang yang pintar selalu (kemewahan/prestice). Mereka meng-
beretika? abaikan kebahagiaan hidup selain dari
Lalu ada kasus lain yang materi untuk ketenangan batin dan
melibatkan profesi audit perusahaan keselamatan hidup sesudah mati. Karena
BUMN Telkom Indonesia (Ludigdo : yang nereka tahu hanyalah apa yang
2005) oleh KAP “Eddy Pianto & nampak, materi untuk segalanya.
Rekan” (Media Akuntansi, 2003). Pekerjaan dengan label profesi
Dalam kasusnya laporan keuangan harus ditekankan integritasnya pada
Telkom yang telah diaudit tidak diterima profesi yang digelutinya tersebut kepada
oleh SEC (pemegang otoritas pasar dirinya sendiri. Seperti yang
modal) di Amerika Serikat. Lalu Telkom dikemukakan (keraf dan Imam : 1995
diminta untuk melakukan audit yang dalam Ludigdo : 2004) sifat yang
dilakukan oleh kantor KAP lain. menjadi ciri dari suatu profesi tersebut
Bukakah mereka orang yang terdiri dari:
mempumyai etika, tahu mana yang baik 1. Adanya pengetahuan khusus
dan mana yang buruk. Juga sudah ada 2. Adanya kaidah dan standar moral
aturan dalam akuntansi, sudah ada kode yang sangat tinggi
etik akuntan yang mendasari bagaimana 3. Pengabdian kepada kepentingan
seorang akuntan seharusnya berbuat dan masyarakat
bertindak. Namun masih melakukan 4. Adanya ijin khusus untuk dapat
pelanggaran. menjalankan suatu profesi
Selain itu ada juga yang terbesar 5. Adanya organisasi profesi
tentang kasus Enron yang melibatkan Ludigdo : 2004 menjelaskan
kantor akuntan “Arthur Anderson”. beberapa profesi akuntan dalam spesifik
Kasus yang menyita banyak perhatian

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 100


bidangnya serta tanggung jawabnya yang mementingkan
terhadap bidang profesinya: pencapaian kekayaan
a) Akuntan manajemen untuk proses materi inilah yang menjiwai
akuntansi dan menghasilkan praktik kehidupan sehari-
laporan keuangan perusahaan yang hari sebagian besar
dapat menggambarkan keadaan akuntan”
perusahaan yang sebenarnya Bukankah negara Indonesia
b) Akuntan publik untuk pemeriksaan mempunyai dasar hukum sendiri yang
dan pemberian opini atas laporan berakar pada pancasila yang akan
keuangan perusahaan sebagaimana menguatkan pengembangan
mestinya berdasarkan standar pembangunan di Indonesia. Bukan lalu
keuangan yang berlaku ikut tergerus arus era global yang semua
c) Akuntan sektor publik untuk seolah-olah dipandang bebas (liberal).
penyajian dan penilaian data-data Semakin tinggi pendidikan orang
keuangan dan kinerja pada sektor Indonesia, semakin banyak orang
pemerintahan secara benar profesional dalam bidangnya,
d) Akuntan pendidik, untuk seharusnya semakin menyadari
penyelenggaraan pendidikan pentingnya menguatkan pondasi yang
akuntansi untuk menghasilkan berdasarkan Pancasila.
akuntan atau tenaga kerja di bidang 5 Pilar Kebangsaan Dalam
akuntansi yang dapat bekerja secara Pendidikan. Pancasila merupakan dasar
profesional. negara Indonesia, dan untuk menyusun
Orang-orang profesional tersebut, lima dasar negara itu tidaklah mudah.
seharusnya dalam setiap tindakannya Lima dasar itu harus mencakup semua
dapat dipertanggung jawabkan. Jika aspek kehidupan di negera Indonesia ini,
sampai pada pelanggaran etika tersebut, dan itu haruslah bisa bertahan untuk
patut dipertanyakan integritas dan selamanya, selama negara Indonesia ini
profesionalismenya dalam menjalankan masih ada di atas dunia. Dalam suatu
tanggung jawab profesinya. Atau apakah kesempatan pembentukan perumusan
para akuntan Indonesia juga akan pancasila, Soekarno mengatakan:
menjadi kapitalis dan liberalis seperti “bahwa dalam mengadakan
yang diajarkan di Barat? Negara Indonesia yang
Ludigdo : 2007 dalam Ludigdo : 2012 Merdeka itu, harus dapat
menyampaikan pandangannya: meletakkan negara itu atas
“Profesi akuntan. Dengan suatu meja statis yang dapat
cara pandang bisnis dan mempersatukan segenap
ekonomi yang melingkupi- elemen di dalam bangsa itu,
nya, telah menempatkan tetapi juga harus
profesionalitasnya pada mempunyai tuntunan
kepentingan propaganda dinamis ke arah mana kita
kapitalisme. Dalam banyak gerakkan rakyat, bangsa
area aktifitasnya, dan negara ini. Saya beru
profesional akuntan akan iraian itu tadi agar saudara-
lebih memntingkan hasrat saudara mengerti bahwa
pencapaian keuntungan bagi Republik Indonesia,
materialnya secara kita memerlukan satu dasar
maksimal dari apda yang bisa menjadi dasar
pencapaian kebahagiaan statis dan yang bisa
hidup yang hakiki sebgaai
manusia. Konstruk budaya

101 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


menjadi Leitstar*, bintang perkembangan itu namun masih dalam
pimpinan. Kalau kita jalur yang ditetapkan.
mencari satud asar yang Lalu sebagai contoh yang dialami
statis yang dapat oleh Gayus tambunan yang telah
mengumpulan semua, dan mencoreng nama baiknya sendiri dan
jikalau kita mencari suatu nama institusi karena perbuatannya.
leitstar dinamis yang dapat Mengapa terjadi hal demikian? Karena
menjadi arah perjalanan, pikirannya yang pintar terus
kita harus menggali berkembang tanpa diimbangi dengan
sedalam-dalamnya di dalam berkembangnya nilai kepribadian dalam
jiwa masyarakat kita dirinya, kurang nya pondasi dalam
sendiri...” dirinya untuk tetap berjalan lurus. Dan
Dengan pemikiran seperti itu, bukan mementingkan materi dalam
maka terumuskanlah lima sila yang kehidupan, seperti yang dilakukan oleh
digunakan dalam dasar negara para Kapitalis yang individualis
Indonesia. 1) Ketuhanan Yang Maha Maka dalam pendidikannya,
Esa, 2) Kemanusiaan yang adil dan seorang calon akuntan harus ditanamkan
beradab, 3) persatuan Indonesia, 4) dalam dirinya bagimana menjadi
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat seorang akuntan yang berlandaskan
kebijaksaan dalam permusyawaratan pancasila, yang di dalamnya telah
perwakilan, 5) keadilan sosial bagi lengkap diajarkan tentang hablu
seluruh rakyat Indonesia. Sejak masih minallah dan hablu minannas†. Supaya
Sekolah Dasar sampai Sekolah tidak ada lagi kasus-kasus kecurangan
Menengah Atas pancasila telah dalam akuntansi yang telah terjadi
diajarkan, melalui upacara bendera sebelumnya. Dengan begitu para
setiap senin yang selalu dibacakan, juga profesional akuntan akan bertindak
nilai-nilai pancasila yang diajarkan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang
dalam Pendidikan Kewarganegaraan. telah melekat pada dirinya.
Sudah selama 12 tahun dalam Profesionalisme meraka akan seimbang,
perkembangan pendidikan diajarkan antara otak dan hatinya, antara religius
nilai-nilai yang terkandung dalam dan materialitasnya. Sehingga tidak ada
pancasila, yang diharapkan itu akan lagi anggapan orang yang pintar namun
menjadikan pancasila berintegritas etikanya kurang.
dalam setiap orang di Indonesia. Pembelajaran akuntansi saat ini
Semakin tinggi pendidikan adalah terlalu besar berfokus pada
seseorang, maka pemikirannya juga rasionalitas (James, 2008; Kamayanti,
akan semakin berkembang, semakin 2011 dalam Setiawan dan Kamayanti).
kritis. Diharapkan dengan 12 tahun Selanjutnya mereka juga menjelaskan
mempelajari pancasila, dalam setiap bahwa hal itu didasarkan karena
tindakannya kelak akan berdasarkan pengembangan keilmuwan akuntansi
nilai-nilai yang terkandung dalam masih di dominasi paradigma positivis,
Pancasila. Tidak tergerus dengan yang ruhnya merupakan rasionalisme.
perkembangan jaman. Pemikiran boleh Bukti lain adalah Statement of Financial
berkembang, bahkan harus berkembang, Accounting Concept (SFAC) No.1
namun hati dan jiwa harus mempunyai paragraph 34 yang juga memunculkan
landasan yang kuat, dasar yang kuat, terma rasionalitas. Lalu konsekuensi
pondasi yang kuat untuk bisa mengikuti logis dari hal itu adalah, paradigma
*
Istilah “Leitstar” yang digunakan oleh

Soekarno berasal dari bahasa Jerman yang Hubungan dengan Allah dan hubungan
berarti “guiding star” (bintang pimpinan) dengan sesama manusia dan lingkungan

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 102


positif menuntun para akademisi (Hiperlove), mewujudkan akuntanbilitas
akuntansi mengembangkan keilmuwan berbasis moralitas yang berpusat pada
akuntansi hanya sebatas untuk tujuan to nilai-nilai holistik. Selain itu
explain dan to predict praktik akuntansi. Mulawarman dan Ludigdo (2010) juga
Rasionalisme meyakini bahwa memberi contoh bagaimana
kebenaran (the truth) dan penegatahuan mengintegrasi kecerdasan intelektual,
(knowledge) diperoleh dari proses emosional, dan spiritual dengan
penginderaan serta proses berfikir mensinergikan rasio dan intuisi menuju
deduktif (Rasyidin dalam Tim nilai spiritual dalam pembelajaran.
Pengembang Pendidikan , 2007). Dan (Irianto 2010 dalam Setiawan dan
rasionalisme pada paradigma positivis Kamayanti) juga mengemukakan
dalam pengembangan akuntansi sangat perlunya nilai-nilai spiritualitas
mengagungkan objektivitas dan menyusup dalam pendidikan pengajaran
keterpisahan antara objek dan subjek. akuntansi. Ketika pembelajaran
Pandangan untuk merubah sistem akuntansi hanya berfokus pada transfer
pendidikan akuntansi di Indonesia juga ilmu pengetahuan dan pembentukan
muncul dari (Mulawarman, 2008) yang kompetensi keilmuwan dan kecakapan
menurutnya Akuntansi dan sistem teknis, dan kurangnya pembentukan
pendidikan akuntansi membawa nilai- watak, karakter, akhlak dan kepribadian,
nilai (value) “sekularisasi” yang maka munculnya fraud‡ dalam
memiliki ciri utama self-interest, kehidupan profesional akuntan tak
menekankan bottom line laba dan hanya terelakan lagi.
mengakui realitas yang tercandra Setiawna dan Kamayanti juga membuat
(materialistik). Lebih lanjut dijelaskan riset untuk pembelajaran akuntansi yang
nilai sekuler tersebut mengarahkan maskulinitas disejajarkan dengan nilai-
pendidikan akuntansi dengan tiga nilai feminitas untuk mneyeimbangkan.
karakteristik utama. Pertama, Dlam terminologi ajaran Tao,
pendidikan akuntansi sebagai desain maskulinitas ini merupakan karakter
“perangkap hegemoni korporasi” “Yang”, sedangkan feminitas lekat
(Mayer et. al. 2005) serta diarahkan dengan “Ying”. Tao mengajarkan agar
untuk “mengisi” peserta didik dalam Yin dan Yang berada dalam pola yang
memahami kepentingan ekonomi seimbang agar tercipta harmoni. Pada
(Amernic dan Craig, 2004). Kondisi saat Yang lebih mendominasi dari pada
yang seperti itu yang terus berlangsung Ying, maka akan menyebabkan
akhirnya menjadi “dogma” akuntansi problematika sitematik (Capra : 2007)
yang universal dan dilihat sebagai Selain itu, (Kamayanti) juga
evolusi pendekatan ekonomi positivis memberikan pendapat tentang
(Truan dan Hughes 2003). Dengan pentingnya pendidikan akuntansi
pembelajaran yang seperti itu, berbasis pancasila, seperti dalam
mahasiswa hanya akan berfikir tentang risetnya ‘Ruh’ kecintaan kepada Tuhan,
bisnis yang berhubungan erat dengan kemanusiaan, keIndonesiaan,
cara memperoleh materialitas sebanyak- kebersamaan, dan keadilan tentu akan
banyaknya, tanpa peduli dengan memliki konsekuensi mendasar pada
lingkungan dan masyarakat yang ada di materi akuntansi yang diajarkan, hingga
sekitarnya. pada proses pembelajaran,
Dengan permasalahan tersebut, pengkoneksian antara materi yang
(Mulawarman, 2008) kemudian
mengusulkan Hyper View of Learning ‡
Setiawan dan Kamayanti. __ . Mendobrak
sebagai pusat dari Pendidikan Akuntansi Reproduksi Dominasi Maskulinitas dalam
Berbasis Cinta yang Melampaui Pendidikan Akuntansi Internalisasi Pancasila
dalam Pembelajaran Accounting Fraud

103 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


diajarkan dengan penangkapan materi dilakukannya akan ada balasannya
itu kepada mahasiswa. Perlu satu telaah kelak, maka perilaku yang tidak etis
kritis tentang nilai-nilai yang dibawa akan dapat dihindarkan. Kesadaran
akuntansi konvensional bahkan agenda- manusia akan tuhannya akan mendorong
agenda peberapan suatu praktik manusia untuk tetap berjalan dalam
akuntansi, yang harus disejajarkam “jalan Tuhan”
dengan nilai-nilai ideologi bangsa. Karena dalam jalan Tuhan itu
Lewat pendidikanlah bisa manusia akan takut ketika akan berbuat
merubah pandangan calon profesi kecurangan, walaupun tidak ada orang
akuntan untuk menyeimbangkan antara yang tahu kalau atas kecurangan yang
pencarian materialitasnya (duniawi) dilakukannya, namun Tuhan mengetahui
dengan menyeimbangkan dengan modal apa yang dilakukannya. Dan tujuan
untuk spiritualitasnya (akhirati). Dan hidupnya tidak hanya berdasar untukm
akuntan pendidik juga berperan serta mencari materialitas saja, karena dalam
dalam pembentukan karakter calon hidupnya juga ada Tuhan, kehidupan
profesi akuntan yang seperti itu, dengan setelah kematiannya, khususnya agama
menanamkan nilai-nilai pancasila yang islam yang mengajarkan fastabikhul
terkadung di dalamnya dalam khairat§, di dunia ini hanyalah
pembelajaran akuntansi, sehingga tidak sementara, di dunia ini untuk mencari
ada disfungsional dalam profesi yang modal mencari amal kebaikan untuk
mahasiswa jalankan kelak ketika telah dibawa ke alam sesudah kematian kelak.
terjun dalam dunia nyata akuntansi Semua yang dimiliki, rumah,
dalam profesi mereka. materi, badan semua hanyalah titipan
Pancasila : Ketuhanan Yang dari Allah yang akan ditinggalkan saat
Maha Esa. Pancasila pertama, manusia telah meninggal, yang terbawa
mendasarkan manusia pada ketuhanan, mati hanyalah amal, ilmu bermanfaat
karena awal dan akhir manusia itu ada serta doa dari anak-anak shaleh. Tidak
pada tuhannya. Dasar-dasar setiap orag seperti masyarakat kapitalis, yang tujuan
yang beragama itu adalah kepatuhan hidupnya hanya memikirkan keuntungan
kepada tuhannya. Karena di Indonesia dan kesenangan duniawinya saja, tanpa
ini ada enam agama yang diakui, maka memikirkan kehidupan diakhiratnya
pancasila secara general dasar itu pada kelak, tanpa memikirkan Tuhan ada
ketuhanan. Sila pertama mengharapkan bersama setiap individu dalam setiap
semua tindakan yang dilakukan oleh waktu.
masyarakat Indonesia ada unsur tuhan di Hal ini seperti yang
dalamnya, ketaatan dan ketaqwaan disampaikan (Ludigdo, 2012) bahwa
seorang hambanya kepada tuhan yang Tuhan adalah yang pertama dan Pertama
digunakan sebagai pondasi awal. Yang untuk pribadi Bangsa Indonesia, dan
diyakini dalam hati dan diamalkan ketuhahanan adalah sifat yang melekat
dalam perbuatan. dalam diri bangsa Indonesia untuk
Spiritualitas menjadi hal merealisasikan visi kehidupannya. Inilah
pertama dalam diri manusia yang harus yang membedakannya dengan bangsa
disadari. Chrane : 2005 dalam Setiawan lain (khusunya bangsa Barat), yang visi
dan Kamayanti menggarisbawahi kehidupannya hanya dibatasi pada
tentang spiritualitas yang sebenarnay dimensi kepentingan diri yang sarat
untuk membangunkan kesadaran akan pertimbangan maetri (untung rugi).
keberadaan diri yang lebih tinggi / Pancasila : Kemanusiaan yang
higher self. Semakin tinggi manusia Adil dan Beradab. Sila kedua adalah
menyadari kalau manusia mempunyai
tuhan yang akan tahu apapun yang
§
Berlomba-lomba dalam kebaikan

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 104


kemanusiaan yang adil dan beradab. kemanusiaan yang
Dalam sila ini bangsa Indonesia bersumber dari hukum
diajarkan untuk mengakui dan Tuhan, hukum laam dan
memperlakukan setiap orang sebagai sifat-sifat sosial manusia
sesama manusia yang memiliki martabat (yangbersifat horizontal)
mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi dianggap penting sebagai
manusia. Dengan kata lain, dalam sikap pondasi kehidupan Bangsa
ini adalah untuk menjunjung tinggi Indonesia untuk
martabat dan hak-hak asasinya atau membangun relasi natar
bertindak adil dan beradap terhadapnya. sesama dan antar bangsa.
Dalam kaitannya dengan Nilai-nilai kemanusiaan ini
akuntansi, diharapkan para profesi bukanlah dalam penegrtian
akuntan dapat secara adil sekedar mengikuti paham
memperlakukan stakeholder, dengan pengutamaan hak-hak
bermacam-macam kepentingan di individual (individualisme),
dalamnya tanpa memprioritaskan namun harus diasndarkan
kepentingan stakeholder tertentu, pada paham kekeluargaan”.
tentunya kepentingan yang bersifat Selanjutnya (Latif, 2011 dalam
positif dan membangun untuk Ludigdo, 2012) juga memandang
kepentingan semua pihak. Dan seorang akuntan harus mampu
keberadaban harus dimiliki oleh setiap memahami prinsip kebangsaan melalui
akuntan dalam menjalankan profesinya jalan ekternalisasi dan internalisasi,
yang berkaitan erat dengan menjalankan dalam eksternalisasi, akuntan dapat turut
etika untuk kebaikan dirinya sendiri terlibat secara bebas dan aktif dalam
yang akan berdampak kepada orang lain pengembangan ilmu pengetahuan. Dan
disekitarnya, terutama stakeholder. secara internalisasi, seorang akuntan
Dalam Prinsip kedua Etika harus mengembangkan disiplin
Profesi juga telah menjelaskan tentang akuntansi untuk memuliakan dan
kepentingan publik yang berbunyi meningkatkan martabat bangsa
“kepentingan masyarakat dan institusi Indonesia.
yang dilayani oleh akuntan secara Dari pernyataan tersebut dapat
keseluruhan” dan kepentingan publik lah diartikan bahwa seorang akuntan harus
menjadi perhatian utama seorang dapat mengembangkan ilmu
akuntan, yang untuk menyelaraskan pengetahuan secara bebas, bebas untuk
tujuan para stakeholder keseluruhan, memilih mana yang benar dan mana
bukan secara perseorangan atau yang salah, yang benar harus diikuti dan
individu. Sila kedua ini tidak dapat yang salah harus ditinggalkan, dan
dipisahkan dengan pertama tentang secara aktif ikut berpartisipasi dalam
ketuhanan, jika ketuhanan adalah pengembangan ilmu pengetahuan
hubungan manusia dengan tuhan secara tersebut. Secara internalisasi, akuntan
vertikal, sila ke dua ini menghubungkan harus tetap memegang teguh dasar
manusia dengan manusia, secara negaranya, bertindak secara etis, untuk
horizontal, untuk tujuan kemanusiaan meningkatkan dan mengharumkan nama
bersama. bangsa Indonesia di mata dunia dengan
Hal ini juga disampaikan oleh tidak melakukan kesalahan yang
(Ludigdo : 2012) dalam pidato berhubungan dengan profesi yang telah
pengukuhannya sebagai guru besar yang diembannya.
menyatakan bahwa: Sistem pendidikan akuntansi
“dalam cara pandang memerlukan sila kedua ini untuk
Pancasila, nilai-nilai menancapkan sifat keadilan dan

105 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


keberadaban dalam profesi yang memutuskannya, dalam sisi lainnya,
dilakukannya. Supaya tidak ada sapu itu akan memberikan
kecurangan yang terjadi saat mahasiswa kebermanfaatan kepada orang lain.
telah terjun dalam dunia nyata Begitu pula dengan akuntan yang
akuntansi. Seperti yang dijelaskan oleh merasa lebih baik dari pada yang lain,
(Setiawan dan Kamayanti) bahwa fraud maka pemikirannya akan mudah
telah menabrak nilai-nilai kemanusiaan dibengkok kan, di putuskan.
yang adil dan beradab. Fraud telah (Setiwan dan Kamayanti)
menyebabkan ada hak orang lain yang menyatakan dalam risetnya tentang
dilanggar demi keuntungan pribadi atau maskulinitas dalam pendiidkan
golongan. Pada saat yang sama, akuntansi yang dapat menyebabkan
tindakan ini melompati batas daalam tindakan fraud yang misalnya dapat
semua aturan formal, norma dan etika. berupa korupsi uang negera tanpa
Pancasila : Persatuan Indonesia. adanya nasionalisme dalam diri akuntan,
Selanjutnya sila ketiga dalam Pancasila yang jelas merupakan penghinaan
yaitu Persatuan Indonesia. Dapat terhadap rasa kebangsaan. Pengakuan
diambil nilainya dengan bangsa Indnesia ke-Indonesiaanya ini secara implisit juga
harus menjunjung tinggi persatuan mengakui kedaulatan bangsa lain. Dan
bangsa, sehingga persatuan bangsa tidak ada pendminasian, penjajahan atas
Indonesia ditempatkan di atas nama apapun, termasuk keilmuwan
kepentingan sendiri. Menumbuhkan akuntansi.
sikap masarakat yang mencintai tanah Perbedaan dan keberagaman itu,
air, bangsa dan negara Indonesia. Dan (Ludigdo : 2012) juga menjelaskan
pengorbanan untuk kepentingan bangsa bahwa dalam cara pandang Pancasila,
yang lebih dipentingkan dari apda nilai-nilai kemanusiaan harus tetap kok
kepentingan pribadi. berakar pada prinsip dasar kebangsaan
Dari sila ketiga tersebut karena pluralitas masyarakat Indonesia.
diharapkan seorang akuntan yang Kebangsaan yang kokoh ini berupa
mempunyai jiwa nasionalisme terhadap komitmen untuk tercapainya cita-cita
negara Indonesia, yang bekerja bukan bangsa Indonesia, yang tidak
hanya berorientasi untuk dirinya sendiri, mengharuskan tercabutnya akar tradisi
namun juga pengembangan bangsa Indonesia.
perekonomian di Indonesia. Sila ketiga Dalam proses pendidikan
ini juga masih berkaitan dengan sila akuntansi tersebut, profesi akuntan yang
kedua. Tidak ada dominasi antar dibagi menjadi beberapa aspek
kelompok stakeholder atau malah diharapkan tidak akan terpecah,
perpecahan dalam kelompok. Semua menganggap profesi ini lebih baik dari
nya harus bersatu untuk dapat apda profesi itu. Mahasiswa diajarkan
mengembangkan Indonesia menjadi bahwa tidak ada yang lebih baik dari
lebih baik. pada yang lain, karena semua ada untuk
Karena profesi akuntan yang saling membantu, saling mengisi, untuk
dekat dengan pengelolaan materi, jangan pengembangan Indonesia yang lebih
sampai akan berdampak buruk pada baik. Dan tidak ada dominasi kelompok
persatuan bangsa Indonesia, karena yang satu dengan kelompok yang lain.
dengan uang bisa meruntuhkan Persatuan itu akan lebih kuat untuk
persatuan bangsa Indonesia, seperti membentuk suatu profesional akuntan
halnya sapu lidi, jika itu hanya sendiri, yang kokoh.
maka betapa lemah sapu itu untuk bisa Selain itu juga menumbuhkan
diputuskan, namun jika sekumpulan rasa nasionalisme mahasiswa untuk bisa
sapu lidi itu bersatu, siap yang bisa bertindak secara benar dan sadar akan

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 106


semua tindakannya, apakah akan Dalam proses pembelajaran
merugikan negara atau tidak. Dengan akuntansi yang berbasis pancasila ini
kembali mengingat sila pertama, bahwa diharapkan kepada calon akuntan untuk
Tuhan itu selalu ada dengan kita, tidak menjadi pribadi yang dapat
pernah tidur, apa yang kita lakukan akan mensejahterakan negara Indonesia,
dipertanggung jawabkan dihadapan- bukan hanya kelompoknya. Seperti yang
Nya. disampaikan oleh (Setiawan dan
Pancasila : Kerakyatan yang Kamayanti) yang menjelaskan sila ke
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan empat ini sarat dengan demokrasi
dalam Permusyawaratan Perwakilan. Indonesia untuk menciptakan
Sila selanjutnya dalam Pancasila yaitu kemakmuran rakyat. Namun demokrasi
sila keempat Kerakyatan yang dipimpin tidak diharapkan untuk menjadi alat
oleh hikmat kebijaksaan dalam untuk melakukan fraud berjamaah, atau
permusyawaratan perwakilan. Dalam musyawarah untuk mufakat melakukan
sila ini terkandung nilai demokrasi korupsi misalnya”. Dengan preventif
pancasila dalam kehidupan bernegara, untuk menghindarkan para calon profesi
bermusyawarah demi mencapai tujuan akuntan melakukan hal yang tidak
bersama, bukan atas kekuasan kaum diinginkan tersebut, dengan pendidikan
mayoritas maupun minoritas. akuntansi berdasarkan dasar pancasila
Sila ini juga masih berkaitan yang lekat dengan etika akuntan.
tentang sila-sila sebelumnya, tidak ada Pancasila : Keadilan Sosial bagi
kelompok yang mendominasi, mayoritas Seluruh Rakyat Indonesia. Sila terakhir
atau minoritas, semuanya terigrasi dalam Pancasila adalah sila kelima yaitu
secara bersama-sama untuk menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat
kepentingan bersama. Dan tidak Indonesia. Sila ini mengajak masyarakat
dibenarkan untuk melakukan kejahatan Indonesia untuk aktif dalam
walaupun untuk keberlangsungan suatu memberikan sumbangan yang sesuai
kelompok tertentu. Karena itu bisa dengan kemampuan dan kedudukan
merugikan kelompok yang lain, atau masing-masing kepada negara demi
malah merugikan keseluruhan. terwujudnya kesejateraan lahir dan
Seperti yang disampaikan bathin untuk seluruh rakyat Indonesia.
(Ludigdo, 2012) dalam pidato Setiap apapun profesi di
pengukuhan guru besarnya: Indonesia, diharapkan untuk bisa
“sementara itu, cara bermanfaat untuk pembangunan negara
pandang Pancasila untuk maupun kesejahteraan rakyat Indonesia.
aktifitas profesional Calon profesi akuntan diharapkan dapat
individu mengarahkan berlaku adil dalam memperlakukan
bahwa dalam bekerja orang lain, tidak memandang
(untuk menghasilkan materialitas dan kepentingan yang
informasi keuangan atau dimiliki suatu individu atau kelompok
untuk memeriksa kelayakan terhadap dirinya. Dengan begitu
laporan keuangan) tidak pembangunan secara adil dan merata
boleh hanya mengikuti juga duharapkan dapat tercapai.
kepentingan satu pihak. Dia Setiawan dan Kamayanti
tidak boleh hanya menuruti menjelaskan tentang sila kelima ini
kehendak bahwa:
investor/pemegang saham “akuntan tidak bisa berdiri
perusahaan yang menjadi sendiri pada menara
kliennya” gading, lepas dari realitas
sosial sekitarnya. Manjadi

107 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


pribadi yang tercerabut dari yang terkandung dalam setiap sila
lingkungan (detachment), tersebut. Bukan hanya menyadari bahwa
sebuah ciri karakter ada Pancasila sebagai pondasi negara,
maskulin yang harus pondasi rakyat Indonesia untuk
dibongkar”. melakukan profesinya, namun tidak
Proses pendidikan akuntansi yang melaksanakan, tidak mengamalkan
di dalamnya termasuk pancasila tersebut ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang
mengharapkan para calon akuntan terkandung dalam Pancasila tersebut
menyadari hakikatnya manusia adalah dalam setian tindakannya, dalam profesi
bukan individual, manusia adalah yang dijalankan.
makhluk sosial yang tidak bisa berdiri Jika seperti itu, maka bobroklah
sendiri tanpa ada orang lain di jiwa nasionalisme akuntan yang
sekitarnya. Dan dari situ calon akuntan seharusnya berdasarkan pancasila akan
juga diharapkan untuk tidak berfikir digerogoti oleh pemikiran-pemikiran
secara individualisme, yang hanya kaum kapitalis, liberalis. Yang awalnya
mementingkan kepentingan dirinya menjadi sosialis, berubah menjadi
dirinya sendiri, tanpa ada timbal balik individualis. Lalu bagaimana bisa
dengan orang lain, tanpa ada memberi mengembangkan negara Indonesia yang
dan mengasihi. Karena bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila jika jiwa
mengajarkan masyarakatnya untuk rakyatnya telah dirasuki oleh dasar
gotong royong, saling membantu, demi negara lain. Masihkah pemikiran
tercapainya tujuan bersama. nasionalisme melekat pada profesi
Seperti yang disampaikan (Latif, akuntan, ataukah pemikiran liberalisme
2011 dama Ludigdo, 2012) dalam yang hanya ada untung dan rugi untuk
mewujudkan keadilan sosial pelaku dirinya sendiri.
ekonomi memiliki peran untuk Seharusnya akuntan Indonesia
mengembangkan semangat kebersamaan bangga dengan Indonesia, dengan segala
secara kekeluargaan, bukan secara Sumber Daya Alam yang dimiliki
individual. Dan hal ini berseberangan Indonesia, dengan beribu-ribu pulau
dengan paha, kapitalisme dan dengan segala potensinya yang ada di
liberalisme yang menganut Indonesia untuk bisa dikembangkan.
individualisme” Maka itu bisa menjadi potensi besar bagi
Para calon akuntan diharapkan para akuntan untuk bisa membantu
lebih mengutamakan kewajiban yang pengelolaan tersebut secara adil dan
harus diberikan atas profesinya kepada merata ke seluruh Indonesia untuk bisa
stakeholder, kepada masyarakat, kepada dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat
negara, dari pada pemenuhan atas hak Indonesia seutuhnya.
dirinya sendiri. Tanpa adanya Dengan begitu akan banyak
keseimbangan atau keadilan antara investor lain yang datang ke Indonesia,
penerimaan hak dengan kewajiban yang namun mereka hanya orang lain, orang
dia lakukan kepada negara Indonesia. asing. Jadi mereka lah yang seharusnya
Menjadi Bangsa Yang Unggul mengikuti cara pandang, dan cara
Dengan Jati Diri Dan Nilai Sendiri. berfikir orang Indonesia, dengan
Pancasila sebagai dasar negara yang berlandaskan pada pancasila. Bukan
harus selalu menjadi dasar negara, malah orang Indonesia yang mengikuti
dengan ketuhanan, kemanusiaan, alur pemikiran mereka, alur pemikiran
persatuan, kerakyatan, keadilan sebagai yang kapitalis, untuk diri mereka
pondasi negara Indonesia, yang sendiri. Atau mengekplorasi Sumber
diharapkan masyarakat Indonesia juga Daya yang ada di Indonesia tanpa ada
menjalankan sesuai dengan nilai-nilai penanggulangan atas perusakan itu.

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 108


Jika terjadi hal yang demikian, negara Pancasila dan etika dalam pribadi
maka negara Indonesia telah dijajah, dirinya.
walaupun tidak secara langsung terlihat, Serta tugas berat bagi akuntan
perang terjadi di mana-mana. Namun pendidikan untuk menenamkan nilai-
yang terjadi adalah perang dasar-dasar nilai tersebut kepada calon akuntan
pemikiran bangsa Indonesia yang sedikit untuk senantiasa bergerak dan
demi sedikit dimasuki, dikontaminasi melangkah dalam ranah Pancasila dan
dengan pemikiran-pemikiran dari luar, etika. Untuk menjadi akuntan yang
yang tidak mungkin itu akan menjadi besar, dan tanpa pemikiran liberalisme
penghancur bagi negara Indonesia individualisme dengan hanya
sendiri. Karena semua itu hanya memikirkan untung dan rugi pada
terseirat, dan lama-kelamaan akan dirinya sendiri.
nampak dampak yang nyata bagi Dengan penanaman ilmu pengetahuan
keberlangsungan bernegara dan untuk otaknya dan penanaman etika dan
bermasyarakat Indonesia. dasar Pancasila untuk hatinya,
Bekal dari pendidikan dan diharapkan para calon akuntan dapat
penanaman Pancasila dan etika dalam membawa Indonesia menjadi lebih baik.
diri profesi akuntan itulah yang dapat Untuk kesejahteraan Indonesia pada
menjaga kekokohan dan kekuatan umumnya, dan rakyat pada umunya.
pondasi berfikirnya tidak mudah Berjalan selaras dan seimbang antara
dipatahkan dan dimasuki oleh ajaran tanggung jawab duniawi dan tanggung
yang tidak sesuai dengan pemikiran jawab akhirat nya kelak, maka seorang
kapitalis. Dengan tetap mengedepankan akuntan akan menyadari hakikat
kepentingan negara, kepentingan hidupnya di dunia sebagai, sebagai agen
masyarakat secara utuh, tanpa adanya perubahan, untuk merubah ke arah yang
kecurangan atau fraud yang akan terjadi. lebih baik.
Karena semuanya atas dasar Seperti dalam (Ludigdo : 2004)
nasionalisme dan kesejahteraan bagi yang mendasarkan spiritual dalam
seluruh rakyat Indonesia. profesional akuntan, dengan penguatan
Dengan begitu, profesi akuntan hubungannya dengan Tuhan yang
akan unggul dalam jati diri bangsa akhirnya para profesional akuntan
Indonesia sendiri, tanpa terkontaminasi bekerja tidak hanya untuk duniawi juga
oleh ajaran lain. Pemikiran akuntan untuk akhirat. Dan hal tersebut
Indonesia harus berkembang mengikuti merupakan suatu keihsanan akuntan
jaman, namun Hati dan jiwa akuntan dalam menjalankan peran
tetap berlandaskan, berpondasi kepada profesionalnya.
dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Seorang pemimpin harus
Sehingga bangsa Indonesia tetap kokoh merubah dirinya menjadi baik sebelum
berdiri tanpa digerogoti bangsa asing merubah dunia dalam kepemimpinan-
yang ingin mnguasai Indonesia. nya. Karena tidak dapat memimpin
Agent Of Change. Great thing dengan baik jika pemimpinnya tidak
comes from the little thing. Segala hal baik. Maka dalam penelitiannya
yang besar di mulai dari hal yang kecil. (Ludigdo, 2004) memasukkan
Siapa yang akan memulai perubahan pernyataan Prof. Syed Husein Alatas
untuk Indonesia dengan dasar pemikiran (Republika, 2000) tentang pem-
Pancasila akan tertanam dalam jiwa dan berantasan korupsi di Indonesia
hati para akuntan di Indonesia. Para dibutuhkan 100 Mahatma gandhi untuk
generasi peneruslah yang akan membuat dapat membangun spiritual, dan 1 orang
para akuntan berdasarkan pada dasar Lenin yang berkuasa, atikorupsi. Lalu

109 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015


dapatkan kita mendapatkan sosok itu diperlukannya penyucian
pada profesional akuntan? (tazkiyah) asumsi dasar
Dapat, jika sejak awal para pendidikan Barat yang
calon akuntan tidak hanya disodori oleh bersumber dari
laporan keuangan yang hanya sekulerisme”.
berorientasi pada laba. Namun juga Karena dengan cinta, semua akan
pembelajaran etika dan pancasila berjalan dengan keikhlasan, tidak ada
sebagai penyeimbangnya. Dalam paksaan. Hati yang mendorong untuk
risetnya (Setiawan dan Kamayanti) melakukan tanggung jawab pekerjaan
menjelaskan: profesional akuntan. Bukan nafsu yang
“tujuan akhirnya adalah mendorong untuk mendapatkan material
tumbuh dan menancapnya sebanyak-banyaknya.
kesadaran (consciousness)
sebagai manusia yang KESIMPULAN
paripurna. Manusia yang Lima pilar kebangsaan dalam
seluruh kehidupannya Pancasila dan etika dapat dimasukkan
seimbang, maskulin dan dalam proses pendidikan akuntansi
feminim, dalam naungan sebagai penyeimbangan antara otak
kesadaran yang akan dengan materi sekularitas dari barat dan
membawa manusia, pancasila serta etika yang berasal dari
termasuk yang berprofesi jati diri bangsa Indonesia. Sebagai
akuntan di dalamnya pondasi profesi akuntan dalam
mampu menciptakan menjalankan kehidupan dan
kedamaian di muka bumi. kewajibannya sebagai profesional
Dimulia dari kesadaran akuntan yang mengembangkan ilmu
individu, berlanjut pengetahuan, namun juga masih
kesadaran kolektif memiliki hati dan jiwa ke-Indonesiaan.
komunitas”. Serta tanggung jawab akuntan
Serta dalam studinya (Mulawarman, pendidik yang lebih besar untuk
2008) menjelaskan: pembelajaran tersebut sebagai Agent of
“Pendidikan sekular hanya Change, yang tidak hanya berorientasi
cinta dunia, cinta materi pada materialitas, untung dan rugi,
dan berujung pada namun juga pada nasionalisme, pada
kepentingan ekonomi dasar Pancasila yang menghubungkan
semata. Pendidikan manusia secara vertikal dan horizontal.
diarahkan pada orientasi Sebagai akuntan pendidikan juga
self-interest dan mempunyai satu kunci untuk masuk
pemahaman untuk surga, yaitu ilmu yang bermanfaat. Jika
menikmati kesejahteraan ilmu yang diberikan bermanfaat untuk
materi. Pendidikan yang kebaikan yang disebarkan di muka
asasi adalah pendidikan bumi, maka satu kunci itu sudah dapat
dengan cinta. Cinta yang terbuka.
utama yaitu cinta kepada
Sang Penguasa Alam DAFTAR PUSTAKA
Semesta, Allah. Cinta Buku
kepada Allah kemudian ........ 2013. Undang-Undang Dasar
menekankan pada cinta 1945 & Amandemen. Gradien
pada sesalam dan Mediatama
lingkungan alam. Sehingga Al-Qur’an dan Terjemahannya, __
yang penting adalah

Profesional Akuntan ................. (Arista) hal. 98 – 110 110


Jurnal Episode Dua: Hyper View of
Kamayanti, Ari. __ . Cinta: Tindakan Learning dan Implementasinya.
Berkesadaran Akuntan (Pendekatan TEMA, Vol. 9 No. 1 : Maret 2008.
Dialogis dalam Pendidikan Setiawan, Achdiar Redy dan Kamayanti,
Akuntansi). Ari. __ . Mendobrak Reproduksi
Ludigdo, Unti. 2004. Mengembangkan Dominasi Maskulinitas dalam
Spiritualitas dalam Pemantapan Pendidikan Akuntansi :
Profesionalisme Akuntan. Lintasan Internalisasi Pancasila dalam
Ekonomi Vol. XXI No. 2: Juli 2004 Pembelajaran Accounting Fraud.
--------------------. __ . Mengembangkan
Etika di kantor Akuntan Publik: Internet
Sebuah Perspektif untuk Mendorong Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
Perwujudan Good Governance. http://kamusbahasaindonesia.org/sila/
--------------------. 2012. Memaknai Etika mirip. Diakses pada 22/11/2014.
Profesi Akuntan Indonesia dengan Latif, Yudi. __ . Negara Paripurna:
Pancasila. Pidato Pengukuhan Historisitas, Rasionalitas, dan
Jabatan Guru Besar Bidang Etika Aktualitas Pancasila. http://
Bisnis dan Profesi pada fakultas books.google.co.id/books?hl=en&lr=
Ekonomi dan Bisnis Universitas &id=0NBtWmlj1soC&oi=fnd&pg=P
Brawijaya. R20&dq=pancasila&ots=K9nQgC2_
Mulawarman, Aji Dedi. __ . Pendidikan I&sig=TTVoKZ0sLIy1GxLnqSzW1
Akuntansi Indonesia: Pro Neoliberal QfMGOA&redir_esc=y#v=onepage
atau Pancasila? &q&f=false. Diakses pada
Mulawarman, Aji Dedi. 2008. 201322/11/2014.
Penyucian Pendidikan Akuntansi

111 Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai