Abstrak
Latar Belakang penulisan artikel ini berawal dari kegelisahan penulis pada semakin lunturnya nilai-nilai
Pancasila dalam segenap aspek kehidupan bangsa. Lunturnya nilai-nilai tersebut juga merambah pada
kalangan Aparatur Sipil Negara khususnya Pengawas Internal Pemerintah. Kode Etik Auditor Internal
Pemerintah Indonesia yang sejatinya harus memiliki ruh Pancasila ternyata dalam implementasinya
sama sekali jauh dari nilai-nilai tersebut. Penulisan artikel menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi literatur. Kesimpulan menunjukkan bahwa Aparatur Pengawas Internal Pemerintah
(APIP) harus menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam tugas dan fungsinya termasuk dalam
menyusun kode etik. Saran penulis adalah agar kode etik auditor internal pemerintah harus lebih
mengedepankan nilai-nilai pancasila yang sejatinya merupakan jati diri bangsa Indonesia tanpa harus
mengadopsi secara penuh kode etik asing.
Kata kunci: APIP, Kode Etik, Nilai Pancasila
Abstract
The writings background of this article originated from the writer's concern about the lost values of
Pancasila in all aspects of Indonesian people. This phenomenon occurs also to the State Civil Apparatus,
especially the Government Internal Auditor. The Indonesian Auditor's Internal Code of Ethics which
should be holding to the spirit of Pancasila turns out to be far from the commitment towards these values.
This study uses qualitative method with a literature study approach. The conclusion shows that the
Government Internal Auditor (APIP) must instill the noble values of Pancasila in their tasks and
responsibilities including in the development of a code of ethics. The author suggests that the code of
ethics of the internal auditors of the government should prioritize the values of Pancasila which are the
unique identity of Indonesian people. In a sense, there is no need to fully adopt foreign code of ethics.
Keywords : APIP, Code of Conduct, Pancasila’s Value
30 32
Ludigdo, ‘Pemahaman Strukturasi Atas Praktik Etika Unti Ludigdo, ‘Wacana Dan Praktik Etika Akuntan
Di Sebuah Kantor Akuntan Publik’. Publik Dalam Strukturasi (+SQ)’, Ekuitas, 13.No. 1
31
Sitorus, Op.cit., hlm 176. 2009, hlm. 127.
11
kedaulatan rakyat dalam semangat kepada sesama, manusia tidak hanya diajarkan
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmah untuk mengutamakan kepentingan dirinya
kebijaksaan haruslah merupakan aktualisasi semata, namun juga bertanggungjawab
dari nilai-nilai ke-Tuhanan, kemanusian dan terhadap kepentingan bersama. Hal ini akan
persatuan. Ini akan memberikan perspektif etis membawa pribadi auditor mencapai visi
kepada profesi auditor intern pemerintah yang keadilan yang diwujudkan dalam
tergabung dalam AAIPI bahwa kedaulatan penyeimbangan antara pemenuhan kebutuhan
organisasi profesi auditor, sebagai bagian jasmani dan rohani, serta keseimbangan antara
sistem organisasi kemasyarakatan di Indonesia peran manusia sebagai makhluk individu dan
harus terjaga. peran manusia sebagai makhluk sosial.
Nilai obyektifitas yang menyatakan bahwa Dalam cara pandang Pancasila,
auditor tidak dipengaruhi pendapat dan perwujudan keadilan sosial ini sekaligus
pertimbangan pribadi atau golongan dalam merupakan aktualisasi nilai-nilai Ketuhanan dan
mengambil putusan atau tindakan dalam prinsip nilai-nilai kemanusiaan, serta cita-cita
etika harus dibuktikan. Demikian halnya dalam kebangsaan yang menjunjung tinggi kedaulatan
pengembangan standar dan kode etik tidak rakyat. Dalam mewujudkan keadilan sosial,
harus selalu menuruti kehendak lembaga- masing-masing pribadi diberi peran yang
lembaga internasional (asing). Namun yang secara keseluruhan mengembangkan
lebih penting adalah memerhatikan kepentingan semangat kekeluargaan, bukan semangat
masyarakat dan kearifan lokal yang ada di individual. Tentu saja ini berseberangan dengan
Indonesia. Sudah saatnya untuk kedepan, semangat kapitalisme dan liberalisme yang
asosiasi profesi manapun agar lebih mana individualisme sebagai dasarnya. Bung
mengedepankan corak dan ciri khas bangsa Karno secara tegas mengatakan “Dengan
sendiri, yang belum tentu lebih buruk atau tidak menyetujui kata keadilan sosial dalam
lebih baik dari asing. Karena sesungguhnya preambule, berarti merupakan protes kita yang
kepentingan bangsa dan negara jauh lebih maha hebat kepada dasar individualisme” 34.
berarti daripada kepentingan global. Akhirnya, Berangkat dari pemahaman tersebut maka
dengan menempatkan rakyat sebagai pilihan auditor intern pemerintah harus mempunyai
utama dalam setiap aspek, secara tidak perhatian yang besar untuk menyeimbangkan
langsung organisasi telah menerapkan seluruh pemenuhan kesejahteraan diri dan
sumber daya untuk mencapai tujuan bersama. masyarakatnya. Auditor harus terlibat pada
Tujuan bersama yang dimaksud adalah perwujudan keadilan sosial melalui
mensejahterakan rakyat dari berbagai pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. Dengan
kepentingan individu atau kelompok dengan demikian dalam menjalankan tugas
melibatkan seluruh unsur dan sumber daya profesionalnya, auditor tidak boleh hanya
yang ada dalam suatu paradigma mendasarkan pada dipenuhinya hak pribadi
pembangunan bersama 33. dirinya, tetapi lebih mulia dari itu adalah
pemenuhan kewajiban kepada masyarakatnya.
Cara padang Keadilan
Dengan demikian agar nilai-nilai
Keadilan dapat dipandang sebagai
Pancasila tersebut dapat dinternalisasikan
sebuah keseimbangan hubungan aktivitas
dalam diri auditor intern pemerintah, maka para
antara manusia dengan Tuhan dan sesama.
perumus kebijakan dalam hal ini Asosiasi
Demikian pula dengan auditor, auditor dalam
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI)
melaksanakan tugas dan fungsinya harus
sebaiknya dapat merevisi dua komponen dasar
selalu dan mampu dalam menjaga
dalam menyusun etika, yaitu 1) Prinsip etika
keseimbangan tersebut. Peran auditor dalam
yang relevan berdasarkan nilai-nilai pancasila
menyeimbangkan hubungan manusia kepada
dengan profesi dan praktik pengawasan intern
Tuhan dan sesama pada dasarnya ibarat dua
pemerintah, dan 2) Aturan perilaku yang
sisi mata uang yang saling mendukung satu
menggambarkan norma perilaku berdasarkan
sama lain. Melalui pertanggungjawaban
nilai-nilai Pancasila yang diharapkan bagi
manusia kepada Tuhan dalam setiap
auditor intern pemerintah dalam memenuhi
aktivitasnya termasuk dalam melakukan audit,
tanggung jawab profesionalnya. Aturan ini
manusia diajarkan untuk selalu bersyukur atas
membantu untuk menafsirkan prinsip dalam
apa yang telah dianugrahkan padanya.
Demikian pula, melalui pertanggungjawaban 34
Y Latif, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas,
Dan Aktualitas Pancasila, Jakarta: PT Gramedia
33
Sitorus, Op.cit, hlm. 275. Pustaka Utama, 2011, hlm. 56.
12
penerapan praktis dan dimaksudkan sebagai Kesimpulan
pedoman perilaku etis bagi auditor intern
Pancasila memiliki suatu standar sendiri
pemerintah. Untuk itu kemudian auditor intern
yang di buat oleh para The Founding Father
pemerintah diharapkan menerapkan prinsip-
berasaskan Ketuhanan, Kemanusiaan,
prinsip etika berdasarkan Pancasila. Dengan
Persatuan, Musyawarah Mufakat dan Keadilan
demikian insan-insan auditor intern pemerintah
yang tercermin dalam tiap sila yang ada. Untuk
haruslah berkeyakinan atas adanya Tuhan
itulah urgensitas internalisasi nilai tersebut
Yang Maha Esa. Keyakinan ini harus dihadirkan
dalam perumusan standar dan kode etik auditor
dalam setiap relung jiwa aparatur sebagai
intern pemerintah tidak dapat dinegosiasikan
sumber nilai dan sumber motivasi dalam
lagi. Pancasila secara mutlak harus menjadi
merealisasikan misi kemanusiaan dalam
dasar dalam menyusun tiap standar dan kode
pengabdiannya, mengikat komitmen persatuan
etik di wilayah Negara Kesatuan Republik
dan kebangsaan, membangun kekuatan kolektif
Indonesia.
secara musyawarah dalam mencapai mufakat,
Saran
serta akhirnya mengukir prestasi untuk
mencapai kesejahteraan. Tulisan ini secara eksplisit mencoba untuk
mengeksplorasi dan memberikan input kepada
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
para pengambil kebijakan agar melakukan
Manusia RI dalam merumuskan kode etik bagi
revisi kedepan dalam penyusunan standar dan
Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
kode etik auditor intern pemerintah.
secara umum masih mengikuti dan mengadopsi
Standar Internasional Praktik Profesional Audit
Internal yang dikeluarkan oleh The Institute of
DAFTAR PUSTAKA
Internal Auditor, sejauh ini masih belum tampak
untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila Buku:
dalam penyusunan kode etiknya. Namun
kedepannya ada suatu asa dan harapan agar Abdulgani, Roeslan, Pengembangan Pancasila
nilai-nilai tersebut dapat diinternalisasikan dan Di Indonesia (Jakarta: Idayu Press, 1977)
diimplementasikan dalam diri pribadi APIP. Hal Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia,
ini merupakan suatu bentuk ikhtiar kebaruan Kode Etik Auditor Intern Pemerintah
dan inovasi yang akan dihadirkan kedepannya Indonesia (Jakarta: BPKP RI, 2014)
sehingga aparatur dapat bertransformasi
menjadi lebih pancasilais dan menjunjung tinggi Latif, Y, Negara Paripurna: Historisitas,
nilai-nilai luhur yang telah dibangun oleh para Rasionalitas, Dan Aktualitas Pancasila
The Founding Father. Nilai-nilai tersebut juga (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
dapat dikolaborasikan dan disesuaikan dengan 2011)
menonjolkan kekhasan atau tata nilai yang Pasha, Musthafa Kamal, Pancasila, UUD 1945
telah diimplementasikan di masing-masing Dan Mekanisme Pelaksanaannya
Kementerian atau Lembaga, sehingga dapat (Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 1988)
lebih aplikatif dalam penerapannya.
Salam, Burhanuddin, Filsafat Pancasilaisme
. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996)
PENUTUP Wibisono, M, Implikasi Kerjasama Trans Pacific
Globalisasi telah menyentuh segala aspek Partnership (Jakarta: LEMHANAS, 2013)
kehidupan, termasuk didalamnya aspek
kebijakan. Hal ini pada akhirnya memunculkan The Institute of Internal Auditors, Standar
suatu wacana universalitas dalam mengadopsi Internasional Praktik Profesional Audit
setiap kebijakan yang akan disusun. Dalam Internal (Florida: The Institute of Internal
organiasi sektor publik sendiri, hal ini telah Auditors, 2017)
dirasakan saat perumusan kode etik bagi Jurnal/Makalah/Artikel/Prosiding:
Auditor Intern Pemerintah, yang mana dalam Bagustianto, Rizki, and Nurkholis, ‘Faktor-
merumuskan kode etiknya, Asosiasi Auditor Faktor Yang Mempengaruhi Minat
secara paripurna megadopsi standar dan kode Pegawai Negeri Sipil Untuk Melakukan
etik yang berlaku internasional. Sejatinya kode Tindakan Whistle-Blowing (Studi Pada
etik haruslah mencermintan nilai-nilai luhur BPK RI)’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3
yang ada pada negara tersebut. Indonesia (2015), 1–18
sejak dari di proklamasikannya kemerdekaan Irianto, Gugus, ‘Spirit Profetik, Akuntan, Dan
telah memiliki dasar yang kuat yaitu Pancasila. Pencegahan Fraud’, Pidato Pengukuhan
13
Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu
Akuntansi Sektor Publik, 2015, 1–50
Ludigdo, Unti, Memaknai Etika Profesi
Akuntan Indonesia Dengan Pancasila,
Pidato Pengukuhan Guru Besar Bidang
Etika Bisnis Dan Profesi, 2012
———, ‘Mengembangkan Etika Di Kantor
Akuntan Publik : Sebuah Perspektif Untuk
Mendorong Perwujudan Good
Governance’, Konferensi Nasional
Akuntansi, 2006, 1–20
———, ‘Pemahaman Strukturasi Atas Praktik
Etika Di Sebuah Kantor Akuntan Publik’
(Brawijaya, 2005)
———, ‘Wacana Dan Praktik Etika Akuntan
Publik Dalam Strukturasi (+SQ)’, Ekuitas,
13 (2009), 127–41
Setiawan, Achdiar Redy, ‘Mempertanyakan
Nilai-Nilai Pancasila Pada Profesi
Akuntan: Bercermin Pada Kode Etik IAI’,
Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 1 (2016), 1–
21
Setiawan, Achdiar Redy, and Ari Kamayanti,
‘Mendobrak Reproduksi Dominasi
Maskulinitas Dalam Pendidikan
Akuntansi: Internalisasi Pancasila Dalam
Pembelajaran Accounting Fraud’,
Konferensi Nasional Pendidikan
Akuntansi Indonesia, 2012, 18–20
Sirajudin, ‘Interpretasi Pancasila Dan Islam
Untuk Etika Profesi Akuntan Indonesia’,
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4
(2013), 456–66
Sitorus, Jordan Hotman Ekklesia, ‘Membawa
Pancasila Dalam Suatu Definisi
Akuntansi’, Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, 6 (2015), 175–340
Triyuwono, Iwan, ‘[Makrifat] Metode Penelitian
Kualitatif [ Dan Kuantitatif] Untuk
Pengembangan Disiplin Akuntansi’,
Simposium Nasional Akuntansi Ke-16
Manado, 2013, 1–15
———, ‘Pengembangan Nilai Etika Dalam
Pengelolaan Dan Pengawasan Sektor
Publik’, Pembekalan Teknis Manajemen
Stratetjik Dan Teknik Penganggaran /
Keuangan Bagi Anggota DPRD
Kabupaten/kota Dan Pejabat Pemda,
2000, 1–14
Peraturan Perundang-Undangan:
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar
Tahun 1945.
Republik Indonesia, Pancasila Tahun 1945.
14