Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyusunan Kode Etik Apip
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyusunan Kode Etik Apip
DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2019.V13.245-264
Abstrak
Latar Belakang penulisan artikel ini berawal dari kegelisahan penulis pada semakin lunturnya
nilai-nilai Pancasila dalam segenap aspek kehidupan bangsa. Lunturnya nilai-nilai tersebut juga
merambah pada kalangan Aparatur Sipil Negara khususnya Pengawas Internal Pemerintah. Kode
Etik Auditor Internal Pemerintah Indonesia yang sejatinya harus memiliki ruh Pancasila ternyata
dalam implementasinya sama sekali jauh dari nilai-nilai tersebut. Penulisan artikel menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Kesimpulan menunjukkan bahwa Aparatur
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) harus menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam tugas
dan fungsinya termasuk dalam menyusun kode etik. Saran penulis adalah agar kode etik auditor
internal pemerintah harus lebih mengedepankan nilai-nilai pancasila yang sejatinya merupakan jati
diri bangsa Indonesia tanpa harus mengadopsi secara penuh kode etik asing.
Abstract
The background of the preparation of this article has been the author’s concern on the fading values of
Pancasila in all aspects of this country’s life. The values seem also fading away from the spirits of the
state’s civil servants, especially those in the Government internal control agencies. The Code of Ethics
of the Indonesian Internal Auditors that should have adopted the Pancasila spirit turns to be far away
from these values in its implementation. This article uses qualitative methods with a literature study
approach. The conclusion demonstrates that the Government's Internal Auditors must uphold the noble
values of Pancasila in the performance of their duties and functions including in drafting their own code
of ethics. The author suggests that the code of ethics of the internal auditors of the government must
put the Pancasila values, which are in fact the identity of the Indonesians, prevail over, and without
necessarily adopt in full the, the foreign code of ethics.
245
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
246
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
bangsa sudah menjadi hal lumrah yang Hakikat pengawasan adalah suatu
acapkali ditemui dalam kehidupan sehari- aktivitas dalam mencegah sedini mungkin
hari, begitupun dengan anasir dan pengaruh terjadinya penyimpangan, pemborosan,
asing yang cukup kental mendominasi segala penyelewengan, hambatan, kesalahan dan
lini kehidupan berbangsa di negara ini.7 Hal kegagalan dalam pencapaian tujuan dan
ini pada akhirnya dapat menjauhkan kita dari sasaran organisasi9. Sesuai dengan tugas
cita-cita luhur bangsa dan spirit the founding dan kewenangannya, maka APIP melakukan
father. Segala hal yang menjauhkan dari cita- tugas pengawasan internal pemerintah.
cita tersebut seharusnya menjadi titik tumpu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
kesadaran berpancasila sebagai sesuatu Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19
yang penting dan utama diatas kepentingan Tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu
yang lainnya. APIP mendefinisikan bahwa Pengawasan
Sebagai sebuah pandangan hidup, Internal sebagai keseluruhan proses
Pancasila mengandung konsep dasar kegiatan audit, pengawasan lain terhadap
mengenai kehidupan yang dicita-citakan, penyelengaraan tugas dan fungsi organisasi
pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan dalam rangka memberikan keyakinan yang
mengenai wujud kehidupan yang dianggap memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
baik8. Untuk itulah perlu menanamkan atau sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
menginternalisasikan nilai-nilai yang ter- secara efektif dan efisien dalam mewujudkan
kandung dalam Pancasila tersebut kedalam tata kelola kepemerintahan yang baik (good
setiap diri pribadi manusia Indonesia ter- governance)10
masuk Aparatur Pengawas Internal Peran APIP sebagaimana tercantum
Pemerintah (APIP). APIP merupakan instansi dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dalam melakukan pengawasan. Sesuai diperkuat lagi dengan Peraturan Pemerintah
dengan tugas dan kewenangannya, maka Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
APIP melakukan tugas pengawasan Internal Pengendalian Internal Instansi Pemerintah
Pemerintah. Pengawasan sendiri memiliki (SPIP) pasal 48 yang menyatakan bahwa
arti yang penting, hal ini dikarenakan salah Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
satu unsur manajemen merupakan proses melakukan pengawasan internal melalui,
kegiatan untuk memberikan jaminan yang audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
memadai (reasonable assurance) yang kegiatan pengawasan lainnya. Dalam realisasi
mana tujuan dan sasaran serta tugas suatu pelaksanannya, fungsi pengawasan yang
organisasi telah terlaksana dengan baik dilakukan APIP sampai saat ini dilaksanakan
apabila telah sesuai dengan ketentuan melalui peran pemeriksaan (watchdog), peran
yang telah ditetapkan. Sebagai salah satu konsultansi (consultant) dan peran katalisator
fungsi manajamen, dalam hal ini manajemen dan pendampingan manajemen (catalyst).
sektor publik, pengawasan merupakan Ketiga peran tersebut telah dilaksanakan oleh
tanggungjawab melekat dalam setiap jenjang APIP dengan menggunakan segenap sumber
kepemimpinan di setiap instansi.
247
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
daya yang telah disediakan yaitu sumber daya pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
manusia auditor, sumber dana (anggaran), Esensi penerimaan ini patut dilayangkan pada
serta sarana dan prasarana pengawasan semua bidang kehidupan, termasuk profesi
yang diperlukan. Berbicara mengenai sumber auditor. Arah kemajuan dan pengembangan
daya manusia auditor ternyata menumbuhkan profesi auditor semestinya harus selaras
semangat korsa profesi auditor untuk dengan nilai-nilai mulia Pancasila. Profesi
membentuk suatu wadah profesi, untuk auditor pemerintah yang dijalankan, hidup dan
itulah kemudian lahir Asosiasi Auditor Intern berkembang di Indonesia walau tidak dapat
Pemerintah Indonesia (AAIPI). Asosiasi ini dilepaskan dari perkembangan yang ada di
lahir setelah diadakannya konferensi Auditor dunia global, ketika berpraktik di Indonesia,
yang melalui begitu banyak diskusi panjang perlu ada pengejawantahan nilai-nilai
dan strategis dalam merapatkan barisan Pancasila dalam profesi tersebut. Ini adalah
APIP yang diinisiasi oleh Badan Pengawas konsekuensi logis dan tanggungjawab moral
Keuangan dan Pembangungan (BPKP). atas penerimaan terhadap Pancasila sebagai
Dalam konferensi tersebut setidaknya falsafah dan pandangan hidup bangsa12.
menghasilkan beberapa agenda penting Rumusan Masalah
salah satunya adalah mengenai pedoman
Sebagai aparatur yang memiliki peran
telaah sejawat AAIPI. Pada saat pelaksanaan
dalam menjaga akuntabilitas keuangan
konferensi ternyata memunculkan begitu
negara di ranah institusi publik, profesi
banyak masukan dan saran dalam perumusan
ini perlu menaruh perhatian besar untuk
konsep pedoman oleh berbagai Sumber
menjaga amanah yang dibebankan
Daya Manusia (SDM) yang hadir. Namun
secara konsisten dan bertanggung jawab.
sebagian besar peserta mengarahkan untuk
Pengembangan profesi auditor internal
mengacu pada International Standard For
pemerintah di Indonesia perlu dipertanyakan
The Professional Internal Auditing (Institut
keselarasannya dengan nilai-nilai luhur
of Internal Auditors), Quality Assessment
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Manual for The Internal Audit Activity yang
Sebagaimana dimafhumi, profesi ini tidaklah
notabene merupakan standar audit asing
steril dari pengaruh perkembangan di dunia
yang berlaku universal. Kembali ke konsep
global. Apalagi melihat hasil konferensi
pandangan hidup Pancasila, dalam proses
AAIPI yang melakukan penyusunan konsep
perumusan suatu konsep, pengaruh model
mengacu pada standar internasional
yang akan dijadikan acuan khususnya
yang notabene berasal dari negara luar.
bersumber dari luar (asing) tidak bisa secara
Apakah penempatan Pancasila dalam
mentah-mentah diadopsi. Perlu melewati
penyusunan kode etik Aparatur Pengawas
tahapan penyesuaian dan adaptasi terhadap
Internal Pemerintah (APIP) penting untuk
nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
dikemukakan agar para APIP tidak tercerabut
suatu negara, terlebih di negara Indonesia
dari akarnya sebagai bangsa Indonesia yang
yang notabene memiliki begitu banyak nilai-
berjiwa Pancasila? Inilah kemudian yang
nilai luhur11.
menjadi permasalahan yang akan dibahas
Inilah salah satu esensi penerimaan dalam tulisan ini.
kita sebagai bangsa atas kesepakatan
menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan
248
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
Tujuan PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kode etik profesi APIP Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
telah mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Lahirnya Pancasila secara konseptual
Metode Penelitian diungkapkan mulanya oleh Presiden
RI pertama, Soekarno. Pada pidatonya
1. Pendekatan
dalam sidang Badan Penyidik Usaha-
Penelitian ini menggunakan pendekatan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
kualitatifsebagaistrategiuntukmengumpulkan (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
dan memanfaatkan semua data dan informasi secara tegas menggali lima prinsip (asas)
terkait pokok permasalahan. Penelitian yang sebaik-baiknya sebagai Dasar Negara
ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk Indonesia, yakni: kebangsaan Indonesia,
menggambarkan dan menganalisis apakah Internasionalisme atau perikemanusiaan,
kode etik APIP telah mencerminkan nilai-nilai mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan
Pancasila. sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Lima
2. Pengumpulan Data asas pokok ini lalu diistilahkan sendiri oleh
Metodepengumpulandatamenggunakan Bung Karno sebagai Pancasila. Usulan ini
studi kepustakaan. Data yang digunakan menurut beberapa literatur sesungguhnya
dalam kajian ini adalah data sekunder yang bukanlah nilai orisinil yang muncul dari
dikumpulkan berdasarkan telaah literatur. pemikiran Soekarno. Sokarno tegas
Sumber referensi diperoleh dari artikel dalam 13
Abdulgani hanyalah penggali dan perangkai
suatu jurnal ilmiah serta referensi terkait dalam satu kesatuan utuh. Sejatinya, lima
dengan topik yang diangkat. nilai itu merupakan rangkaian jiwa dan
3. Teknik Analisis Data nafas yang telah merasuk dalam hidup dan
Teknik analisis data penggunakan kehidupan berbangsa sejak para leluhur
pendekatan reflektif terhadap nilai-nilai yang bangsa menapakkan sejarahnya.14 Dan ini
terkandung dalam Pancasila. Langkah- juga beliau tegaskan secara eksplisit dalam
langkah analisis data sebagai berikut: pidato monumentalnya sebagai berikut:
Pertama, penjelasan awal tentang ideologi “… Saya hanyalah sekedar perumus,
Pancasila. Ini sebagai alat untuk mengingat penyambung lidah dari keinginan-keinginan
kembali tentang urgensi dan posisi penting dari perasaan-perasaan yang sudah lama
Pancasila dalam sendi kehidupan bangsa. terpendam, bisu dalam jiwa dan kalbu rakyat
Kedua, Selayang pandang profesi APIP dan Indonesia secara turun menurun dari para
kode etik yang dianut sebagai introduction. pendahulu bangsa….”
Ketiga, telaah kritis atas beberapa poin Merujuk pada pidato tersebut jelaslah
yang dianggap urgent. Keempat, refleksi bahwa nilai-nilai Pancasila sejatinya
dalam menentukan posisi yang teguh dan merupakan nilai-nilai yang telah dianut
jelas atas nilai-nilai luhur Pancasila dalam bangsa Indonesia sejak lama. Nilai-nilai ini
pengembangan profesi APIP di tanah air. dihayati, diyakini dan dijalankan sebagai nilai
Langkah-langkah tersebut dilakukan agar yang dianggap benar dan baik dalam tatanan
telaah dapat diurutkan dalam suatu pola,
kategori dan uraian dasar yang jelas sehingga
13 Abdulgani, Pengembangan Pancasila Di
dapat ditemukan hasil yang tepat. Indonesia, 37.
14 Setiawan, “Mempertanyakan Nilai-Nilai Pancasila
Pada Profesi Akuntan: Bercermin Pada Kode Etik
IAI.”
249
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, bangsa lain; (c) sebagai pandangan hidup
tidaklah mengherankan pula jika para The bangsa: sebagai falsafah bangsa, Pancasila
Founding Father akhirnya menyepakati dapat mempersatukan bangsa karena nilai-
lima sila ini sebagai dasar negara tatkala nilainya merupakan kristalisasi yang diyakini
pekik kemerdekaan dikumandangkan pada kebenarannya; (d) sebagai titik tolak atau
tanggal 17 Agustus 1945. Disamping itu, landasan dan sekaligus cita-cita dan tujuan
secara formal sesungguhnya Pancasila bangsa: Pancasilamemberikanlandasan yang
termaktub dalam Pembukaan Undang- kuat, bersifat dinamis sesuai tuntutan zaman;
Undang Dasar (UUD) 1945 alinea keempat (e). sebagai dasar moral bangsa: memiliki
yang ditetapkan pertamakali pada 18 Agustus arti bahwa setiap individu yang bernaung
1945. “Pancasila” memang tidak tercantum di bawah payung Indonesia hendaknya
secara gamblang, namun formulasinya ada memiliki moral seperti nilai Pancasila; (f).
didalamnya dan ditegaskan sebagai dasar sebagai perjanjian luhur bangsa: merupakan
tujuan bernegara. Berikut kutipan lengkapnya: kebulatan tekad dari bangsa Indonesia
“Kemudiandaripadaitu,untukmembentuk yang disepakati para pendiri bangsa; (g)
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
melindungi segenap bangsa Indonesia Indonesia: dipakai sebagai dasar mengatur
dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan penyelenggaraan pemerintah dan negara;
untuk memajukan kesejahteraan umum, (h) sebagai sumber dari segala sumber
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan hukum: keseluruhan aturan dan perundang-
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang undangan harus berlandaskan nilai-nilai luhur
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian Pancasila.
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Menurut Setyawan dan Kamayanti
kemerdekaan itu dalam suatu Undang- Pancasila yang lahir secara konsepsi
Undang Dasar Negara Indonesia, yang kenegaraan pada tahun 1945 dalam
terbentuk dalam suatu susunan Negara perkembangannya tetap menjadi satu-
Republik Indonesia yang ber- Ketuhanan satunya landasan hidup yang disepakati.15
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil Bahkan hingga saat ini relevansi nilai-nilai
dan beradab, Persatuan Indonesia dan Pancasila masih sangat relevan dengan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kehidupan berbangsa dan bernegara.
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Walaupun perkembangan teknologi modern
perwakilan, serta dengan mewujudkan yang menjadikan dunia seakan tidak terbatas
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat lagi (borderless), Pancasila masih relevan
Indonesia.” untuk dijadikan panduan menghadapi
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar beragam tantangan dan ancaman yang
Negara dan pandangan hidup bangsa menghadang.
merupakan pencerminan kehidupan bangsa Salah satu kunci untuk terus
dan negara. Asdi mengemukakan fungsi merevitalisasi Pancasila adalah dengan
Pancasila, antara lain: (a). sebagai jiwa menjadikan Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia: memiliki arti tetap dan
tidak berubah seiring lahirnya bangsa
Indonesia; (b) sebagai kepribadian bangsa 15 Achdiar Redy Setiawan and Ari Kamayanti,
Indonesia: merupakan sesuatu yang “Mendobrak Reproduksi Dominasi Maskulinitas
Dalam Pendidikan Akuntansi: Internalisasi
dinamis, mewujud dalam sikap mental dalam Pancasila Dalam Pembelajaran Accounting
perbuatan khas yang membedakan dengan Fraud,” Konferensi Nasional Pendidikan Akuntansi
Indonesia (2012): 18–20.
250
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
terbuka. Sitorus16, Setyawan17 dan Ludigdo diri dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai
18
menyatakan bahwa Pancasila akan bisa tersebut seharusnya mewarnai dan menjiwai
terus dipakai karena nilai-nilainya selalu pengembangan profesi APIP walaupun
bisa dikomunikasikan dan disesuaikan secara praksis ia tidak bisa dilepaskan dari
dengan situasi dan kondisi yang berkembang acuan global beserta turunannya.
dinamis. Kuncinya ada pada pemaknaan Hari ini pertanyaan tentang nilai-nilai
secara kontinuitas sehingga substansinya Pancasila perlu diajukan kembali mengingat
dapat terus relevan dan komunikatif begitu derasnya arus globalisasi merasuki
sepanjang jaman. Sebagaimana ungkapan semua sendi kehidupan bernegara, tak
terkenal Bung Karno, yaitu “ambil apinya, terkecuali auditor pemerintah. Globalisasi
jangan abunya”, pemaknaan Pancasila yang terjadi serta tuntutan untuk mengacu
sebagai ideologi terbuka akan menjadikan pada standar internasional yang universal
implementasi dan internalisasi Pancasila ibarat mata pisau yang mengiris dua sisi20.
menjadi ruh yang hidup. Interaksi dinamis Asumsi standar peraturan yang berlaku
dengan realita kehidupan yang menghadang universal menjadi dasar berpijaknya global-
akan menempatkan bangsa Indonesia isasi dan internasionalisasi menjadikan gurita
semakin yakin akan kebenaran dan nilai-nilai penguasaan segala sumber daya termasuk
luhur Pancasila sebagai nilai yang dianggap di dalamnya pengelolaan sektor publik
benar dan baik. dan pemerintahan semakin mengokohkan
Ketika Pancasila ini telah disepakati eksistensinya. Argumentasi ini diperkuat
sebagai landasan bernegara, maka dalam kajian sektor publik yang dilakukan
konsekuensi logisnya Pancasila harus oleh Farazmand yang menjelaskan bahwa
diamalkan secara objektif dan subjektif.19 penggunaan standar universal akibat
Secara objektif bermakna bahwa Pancasila pengaruh globalisasi membuka jalan bagi
harus dijadikan dasar, sumber, dan jiwa Transnational Corporations. Ia menjelaskan
seluruh pembuatan dan perumusan peraturan lebih lanjut bahwa “capitalism needs the
perundang-undangan dan penyelenggaraan state and the state is not dependent form
negara. Adapun pengamalan Pancasila capital”21. Artinya kekuasaan yang besar
secara subjektif merujuk pada pengamalan terhadap Negara adalah sumber daya, dalam
Pancasila oleh diri tiap pribadi selaku hal ini adalah (Transnational Corporations);
warga negara Indonesia dalam hidup dan dan tidak hanya itu, negara dalam hal ini
kehidupan baik secara individual maupun pemerintah dibutuhkan untuk melanggengkan
sosial kemasyarakatan. Hal ini memiliki arti kapitalisme, salah satu caranya dengan
bahwasannya profesi APIP harus merujuk pengadopsian standar yang berlaku secara
pada nilai-nilai Pancasila. Profesi apapun universal22. Kamayanti menyatakan negara-
sejatinya dalam menjalankan pekerjaan di negara berkembang termasuk Indonesia
wilayah NKRI perlu dan wajib menyesuaikan didiorong untuk menuju proses pembangunan
yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi
16 Sitorus, “Membawa Pancasila Dalam Suatu
Definisi Akuntansi.” 20 M Wibisono, Implikasi Kerjasama Trans Pacific
17 Setiawan, “Mempertanyakan Nilai-Nilai Pancasila Partnership (Jakarta: LEMHANAS, 2013), 25.
Pada Profesi Akuntan: Bercermin Pada Kode Etik 21 Ali Farazmand, “Globalization and Public
IAI.” Administration,” Public Administration Review 59,
18 Ludigdo, “Memaknai Etika Profesi Akuntan no. 6 (1999): 509–522.
Indonesia Dengan Pancasila.” 22 Ari Kamayanti, “Akuntansiasi Atau Akuntansiana?
19 Musthafa Kamal Pasha, Pancasila, UUD 1945 Memaknai Reformasi Akuntansi Sektor Publik Di
Dan Mekanisme Pelaksanaannya (Yogyakarta: Indonesia,” Jurnal Akuntansi Multiparadigma 2,
Mitra Gama Widya, 1988), 6. no. 3 (2011): 531–540.
251
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
dan kemajuan pembangunan sosial yang menerapkan standar mutu tinggi terhadap
bercirikan industrialisasi dan modernisme pelaksanaan pekerjaan profesional yang
dengan semangat privatisasinya, akibatnya dilakukan oleh anggota profesinya25.
peran negara menjadi semakin kerdil dan Tujuan APIP adalah: (1). Memberikan
kehilangan kapasitasnya termasuk dalam panduan untuk pemenuhan unsur-unsur
menginternalisasi nilai-nilai luhur bangsa yang diwajibkan dalam Kerangka Praktik
terutama Pancasila23. Pada titik inilah, Profesional Internasional; (2). Memberikan
membicarakan tentang nasionalisme kerangka kerja dalam melaksanakan dan
kebangsaan menjadi hal yang urgent untuk meningkatkan berbagai bentuk layanan audit
dieksplorasi. internal yang bernilai tambah; (3) menetapkan
Profesi APIP dan Kode Etiknya dasar untuk mengevaluasi kinerja audit
internal; (4) mendorong peningkatan proses
Auditor merupakan salah satu keahlian
dan operasional organisasi26
profesi yang sangat rentan terhadap
penyalahgunaan wewenang. Mengingat Standar mencakup serangkaian prinsip
sifat pekerjaannya yang independen, auditor dan persyaratan wajib (mandatory) yang
memerlukan tatanan yang memadai guna terdiri dari: Pernyataan persyaratan pokok,
memberikan tingkatan kepercayaan kepada yang berisi persyaratan dasar praktik
masyarakat24. Penyusunan kode etik bagi profesional audit internal dan pedoman
auditor publik merupakan salah satu langkah evaluasi efektifitas kinerjanya, yang berlaku
yang dapat ditempuh. Dalam konteks profesi, secara internasional pada tingkatan
Kode etik auditor merupakan salah satu organisasi dan individual; Interpretasi, yang
produk yang menjadi fokus sebelum auditor menjelaskan lebih lanjut istilah dan konsep
melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam yang digunakan dalam Standar. Standar,
banyak hal, poin-poin yang ada dalam Kode bersama dengan Kode Etik merupakan
Etik tersebut memang diarahkan untuk menata unsur-unsur wajib (mandatory) dari Kerangka
profesi auditor pemerintah. Dasar pemikiran Praktik Profesional Internasional, oleh karena
penyusunan kode etik profesional setiap itu, kesesuaian terhadap Kode Etik dan
profesi adalah kebutuhan profesi terhadap Standar menunjukkan kesesuaian terhadap
kepercayaan masyarakat tentang mutu jasa seluruh unsur wajib (mandatory) dalam
yang diserahkan oleh pihak profesional. Kerangka Peraktik Profesional Internasional.
Standar terdiri dari dua kelompok utama:
Setiap profesi yang menyediakan jasanya
Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar
kepada publik memerlukan kepercayaan dari
Atribut mengatur organisasi dan individu
masyarakat Umumnya masyarakat awam
yang melaksanakan audit internal. Standar
tentang pekerjaan yang dilakukan oleh pihak
kinerja mengatur sifat audit internal dan
profesional karena kompleksnya pekerjaan
menetapkan kriteria mutu untuk mengukur
yang dilaksanakan olehnya. Kepercayaan
kinerja jasa audit internal. Standar atribut dan
masyarakat terhadap mutu jasa auditor akan
kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa
menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut
audit internal.
252
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
253
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
Tahun 2008 mewajibkan AAIPI sebagai memahami arti pentingnya profesi peng-
organisasi profesi untuk menyusun kode awasan intern pemerintah; c. mencegah
etik aparat pengawasan intern pemerintah campur tangan pihak di luar organisasi
yang mempunyai tugas melaksanakan AAIPI tentang hubungan etika dalam
pengawasan.28 keanggotaan profesi pengawasan intern
pemerintah”30.
Kode Etik Auditor Intern Pemerintah
Indonesia (disingkat KE-AIPI) disusun Kode Etik Auditor Intern Pemerintah
sebagai pedoman perilaku bagi auditor intern Indonesia meliputi dua komponen dasar, yaitu:
pemerintah dalam menjalanakan tugas dan 1) Prinsip etika yang relevan dengan profesi
tanggungjawabnya dan bagi pimpinan APIP dan praktik pengawasan intern pemerintah,
dalam mengevaluasi perilaku auditor intern dan 2) Aturan perilaku yang menggambarkan
pemerintah. KE-AIPI sebagaimana dikutip norma perilaku yang diharapkan bagi auditor
dari laman berkas.dpr.go.id disusun dengan intern pemerintah dalam memenuhi tanggung
tujuan sebagai berikut: jawab profesionalnya. Aturan ini membantu
untuk menafsirkan prinsip dalam penerapan
“a. untuk mendorong sebuah budaya
praktis dan dimaksudkan sebagai pedoman
etis dalam profesi pengawasan intern
pemerintah; b. untuk memastikan perilaku etis bagi auditor intern pemerintah31.
bahwa seorang profesional akan ber- Refleksi Kode Etik AIPI dan Cara Pandang
perilaku pada tingkat lebih tinggi di- Pancasila
bandingkan PNS lainnya; c. untuk me-
Kode Etik AIPI secara eksplisit mene-
wujudkan auditor intern pemerintah
terpercaya, berintegritas, objektif, akun- gaskan bahwa hadirnya kode etik ini ber-
tabel, transparan, dan memegang teguh tujuan untuk memenuhi tanggung jawab-
rahasia, serta memotivasi pengem- nya dengan standar profesionalisme
bangan profesi secara berkelanjutan, tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi,
dan; d. untuk mencegah terjadinya dengan orientasi kepada kepentingan
tingkah laku tidak etis agar dipenuhi publik. Prinsip Etika Profesi dalam KE-
prinsip-prinsip kerja akuntabel dan AIPI menyatakan memberikan jaminan
terlaksananya pengendalian pengawas- (assurance) dan konsultasi (consulting) yang
an sehingga terwujud auditor kredibel independen dan objektif untuk menambah
dengan kinerja optimal dalam pelaksana- nilai dan memperbaiki operasi organisasi.
an pengawasan”29. Pengawasan intern membantu organisasi
Sedangkan fungsinya antara lain: mencapai tujuannya dengan menghasilkan
“a. memberikan pedoman bagi setiap pendekatan sistematis untuk mengevaluasi
anggota AAIPI tentang prinsip profesio- dan memperbaiki efektifitas manajemen
nalitas yang digariskan. Dengan KE- risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
AIPI, auditor intern pemerintah mampu Terdapat 6 (enam) prinsip yang didedahkan
mengetahui suatu hal yang boleh dilaku- oleh Kode Etik AIPI:
kan dan tidak boleh; b. merupakan sara-
1. Integritas; memiliki arti mutu, sifat, atau
na kontrol sosial bagi masyarakat atas
keadaan yang menunjukkan kesatuan
profesi pengawasan intern pemerintah.
yang utuh sehingga memiliki potensi
KE-AIPI dapat memberikan suatu pe-
dan kemampuan yang memancarkan
ngetahuan kepada masyarakat agar
kewibawaan dan kejujuran. Integritas
254
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
255
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
peran-Nya32. Dan tujuan penciptaan manusia etis. Dalam cara pandang Pancasila, nilai-
di mukabumi adalah untuk beribadah sebagai nilai keTuhanan merupakan sumber etika
hamba-Nya. Dan ini mencakup segala bentuk dan spiritualitas (yang bersifat vertikal-
dan dimensi kehidupan, tidak terkecuali transendental) bagi Bangsa Indonesia. Ini
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan adalah suatu kenyataan sejarah dimana
bernegara33. Dalam konteks profesi auditor Tuhan telah “hadir” dalam ruang publik
intern pemerintah juga memiliki konteks Nusantara, meski usaha-usaha untuk
yang sama, dimana seorang auditor adalah mencerabutnya pernah dilakukan oleh
seorang hamba yang memiliki kewajiban kolonialis Belanda. Ini menunjukkan bahwa
untuk menghamba kepada-Nya. Tentu jika sejarah panjang perjuangan mencapai dan
ini diinternalisasikan dalam diri auditor akan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,
menjadi standing point yang luar biasa dimata banyak dilandasi dan didasari oleh semangat
publik. keberagamaan ini.
256
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
257
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
utama tidak lagi berbasis material semata, yang kokoh oleh karena pluralitas masyarakat
namun bertujuan membentuk pribadi manusia Indonesia. Visi kebangsaan yang merupakan
yang humanis37. Dalam konteks ini, berbagai pengejawantahan prinsip persatuan ini
prinsip etika yang dibangun tidak dimaknai merupakan komitmen untuk membangun
dalam semangat menjaga “kepentingan kebersamaan menuju tercapainya cita-cita
publik” yang menguasai pasar secara global bersama. Membangun kebersamaan ini
sebagaimana KAP The Big Four, akan tetapi dilakukan dalam wadah Persatuan Indonesia,
lebih kepada menciptakan kemanusiaan yang tidak mengharuskan tercerabutnya
yang lebih adil dan beradab. akar tradisi dan kesejarahan masing-masing
komunitas, suku, ras dan agama. Dalam
Cara Pandang Persatuan
semangat ini auditor intern pemerintah harus
Melihat hasil konferensi yang fokus meletakkan peran startegisnya dalam upaya
ke cara pandang globalnya, auditor intern memperkokoh persatuan Indonesia, karena
pemerintah kurang mementingkan atau sistem ekonomi dan pemerintahan global
fokus ke cara pandang Pancasila dalam saat ini berpotensi meruntuhkan bangunan
membangun standar profesi, termasuk persatuan dan kebangsaan ini. Dalam situasi
menyusun kode etiknya. Dengan ini akan demikian loyalitas auditor pada bangsa akan
sangat mungkin terjadi situasi, apapun mengalahkan “birahi” materi yang ditawarkan
yang dilakukan demi keterterimaan global oleh kaum kolonialis versi baru. Visi ini juga
daripada pengutamaan kepentingan mengarahkan auditor intern pemerintah
nasional. Statement yang menyatakan bahwa untuk berkomitmen melawan anasir-anasir
pengembangan dan pemutakhiran Standar penghancur kokohnya bangunan kebangsaan
Profesi yang dilakukan melaui penyerapan Indonesia yang bercokol di bumi Indonesia.
Standar Profesi Internasional bertujuan untuk Termasuk dalam hal ini adalah memperkuat
memastikan bahwa Standar Profesi yang perlawanan terhadap pelaku korupsi dan
digunakan di Indonesia dapat juga diterima berbagai tindakan manipulatif yang telah
dan berlaku secara global. Jika diresapi, terjadi sedemikian akut di negeri ini. Untuk
seharusnya pernyataan ini menandakan itulah peran auditor intern pemerintah
pengembangan standar profesi dilakukan menjadi sentral dalam menjaga akuntabilitas
terlebih dahulu dengan mengeksplorasi keuangan negara.
nilai-nilai utama bangsa, khususnya nilai-
nilai Pancasila setelah itu baru kemudian Cara Pandang Musyawarah
mengakomodasi nilai-nilai global sepanjang Profesi auditor intern pemerintah me-
tidak bertentangan dengan kepentingan nempatkan keharusan internasional se-
nasional. Jika ini dilakukan, secara nilai bagai driver pengembangan profesi, hal
auditor intern pemerintah didorong untuk lebih ini tampak pada pelaksanaan konferensi
mementingkan penyelamatan dan penjagaan AIPI yang secara paripurna mengadopsi
aset bangsa dibandingkan yang lainnya38. aturan profesi global dari The Institute of
Dalam cara pandang Pancasila, harus Internal Auditor. Hal ini menandakan bahwa
dipahami bahwa aktualisasi nilai persatuan pengembangan standar profesi sampai saat
harus berakar kuat pada visi kebangsaan ini masih harus mengacu pada yang dimiliki
oleh “orang lain” atau organisasi profesi
internasional. Menurut Ludigdo bahwa
37 Sitorus, “Membawa Pancasila Dalam Suatu
Definisi Akuntansi,” 176. dalam cara pandang Pancasila, prinsip
38 Unti Ludigdo, “Wacana Dan Praktik Etika Akuntan musyawarah mufakat tidak menghendaki
Publik Dalam Strukturasi (+SQ),” Ekuitas 13, no.
No. 1 (2009): 127–141.
situasi di mana suatu keputusan didikte oleh
258
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
259
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
260
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh diharapkan menerapkan prinsip-prinsip etika
Rakyat Indonesia. berdasarkan Pancasila. Dengan demikian
Dari lima alternatif prinsip tersebut, inilah insan-insan auditor intern pemerintah
kemudian yang menjadi cerminan kode etik haruslah berkeyakinan atas adanya Tuhan
Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang Yang Maha Esa. Keyakinan ini harus
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hadirnya dihadirkan dalam setiap relung jiwa aparatur
konsep Taqwa mencerminkan implementasi sebagai sumber nilai dan sumber motivasi
dari Sila Pertama Pancasila yakni Ketuhanan dalam merealisasikan misi kemanusiaan
Yang Maha Esa. Hal ini sekaligus menjadi dalam pengabdiannya, mengikat komitmen
antithesis kode etik “penegasian” Tuhan persatuan dan kesatuan bangsa, membangun
dalam ranah publik profesi auditor intern kekuatan kolektif secara musyawarah dalam
pemerintah sebelumnya. Tuhan adalah mencapai mufakat, serta akhirnya tercapai
ultimate reality. Segala hal ikhwal pencipataan suatu keadilan.
manusia tidaklah terlepas dari peran-Nya41.
Dan tujuan penciptaan manusia di mukabumi PENUTUP
adalah untuk beribadah sebagai hamba-Nya.
Globalisasi telah menyentuh segala
Dan ini mencakup segala bentuk dan dimensi
aspek kehidupan, termasuk didalamnya
kehidupan, tidak terkecuali kehidupan
aspek kebijakan. Hal ini pada akhirnya
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara42.
memunculkan suatu wacana universalitas
Dalam konteks profesi auditor intern dalam mengadopsi setiap kebijakan yang
pemerintah juga memiliki konteks yang akan disusun. Dalam organiasi sektor publik
sama, dimana seorang auditor adalah sendiri, hal ini telah dirasakan saat perumusan
seorang hamba yang memiliki kewajiban kode etik bagi Auditor Intern Pemerintah,
untuk menghamba kepada-Nya. Tentu jika yang mana dalam merumuskan kode
ini diinternalisasikan dalam diri auditor akan etiknya, Asosiasi Auditor secara paripurna
menjadi standing point yang luar biasa dimata mengadopsi standar dan kode etik yang
publik. Perilaku Profesional tidak hanya berlaku internasional. Sejatinya kode etik
memiliki arti tindak tanduk yang merupakan haruslah mencermintan nilai-nilai luhur yang
ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau ada pada negara tersebut. Indonesia sejak
orang yang profesional di mana memerlukan dari di proklamasikannya kemerdekaan telah
kepandaian khusus untuk menjalankannya memiliki dasar yang kuat yaitu Pancasila.
namun juga sebagai bentuk ibadah kepada
Tuhannya. Kesimpulan
Konsep ini membantu untuk menafsir- Pancasila memiliki suatu standar sendiri
kan prinsip dalam penerapan praktis dan yang di buat oleh para The Founding Father
dimaksudkan sebagai pedoman perilaku berasaskan Ketuhanan, Kemanusiaan,
etis bagi auditor intern pemerintah. Untuk Persatuan, Musyawarah Mufakat dan
itu kemudian auditor intern pemerintah Keadilan yang tercermin dalam tiap sila yang
ada. Untuk itulah urgensitas internalisasi
nilai tersebut dalam perumusan standar dan
41 Triyuwono, “[Makrifat] Metode Penelitian Kualitatif
[ Dan Kuantitatif] Untuk Pengembangan Disiplin
kode etik auditor intern pemerintah tidak
Akuntansi”; Triyuwono, Akuntansi Syariah : dapat dinegosiasikan lagi. Pancasila secara
Perspektif, Metodologi, Dan Teori; Triyuwono, mutlak harus menjadi dasar dalam menyusun
“Taqwa : Deconstructing Triple Bottom Line ( TBL
) to Awake Human ’ s Divine Consciousness.” tiap standar dan kode etik di wilayah Negara
42 Irianto, “Spirit Profetik, Akuntan, Dan Pencegahan Kesatuan Republik Indonesia.
Fraud.”
261
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
262
Internalisasi Nilai-Nilai:………. (Pramella Yunidar Pasaribu Bobby Briando)
Ludigdo, Unti. “Memaknai Etika Profesi Triyuwono, Iwan. “[Makrifat] Metode Penelitian
Akuntan Indonesia Dengan Pancasila.” Kualitatif [ Dan Kuantitatif] Untuk
Pidato Pengukuhan Guru Besar Bidang Pengembangan Disiplin Akuntansi.”
Etika Bisnis dan Profesi, no. April (2012): Simposium Nasional Akuntansi ke-16
1–70. Manado, no. September (2013): 1–15.
———. “Mengembangkan Etika Di Kantor ———. Akuntansi Syariah : Perspektif,
Akuntan Publik : Sebuah Perspektif Metodologi, Dan Teori. 2nd ed. Jakarta:
Untuk Mendorong Perwujudan Good PT. RajaGrafindo Persada, 2015.
Governance.” Konferensi Nasional ———. “Pengembangan Nilai Etika Dalam
Akuntansi, no. September (2006): 1–20. Pengelolaan Dan Pengawasan Sektor
———. “Pemahaman Strukturasi Atas Praktik Publik.” Pembekalan Teknis manajemen
Etika Di Sebuah Kantor Akuntan Publik.” stratetjik dan Teknik Penganggaran
Brawijaya, 2005. / Keuangan bagi Anggota DPRD
———. “Wacana Dan Praktik Etika Akuntan Kabupaten/kota dan Pejabat Pemda
Publik Dalam Strukturasi (+SQ).” Ekuitas (2000): 1–14.
13, no. No. 1 (2009): 127–141. ———. “Taqwa : Deconstructing Triple
Pasha, Musthafa Kamal. Pancasila, UUD Bottom Line ( TBL ) to Awake Human
1945 Dan Mekanisme Pelaksanaannya. ’ s Divine Consciousness.” Pertanika
Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 1988. Journal of Social Sciences & Humanities
24, no. S (2016): 89–104.
Salam, Burhanuddin. Filsafat Pancasilaisme.
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996. Wibisono, M. Implikasi Kerjasama
Trans Pacific Partnership. Jakarta:
Setiawan, Achdiar Redy. “Mempertanyakan
LEMHANAS, 2013.
Nilai-Nilai Pancasila Pada Profesi
Akuntan: Bercermin Pada Kode Etik IAI.”
Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1, no. Vol. 1
(2016): 1–21.
Setiawan, Achdiar Redy, and Ari Kamayanti.
“Mendobrak Reproduksi Dominasi
Maskulinitas Dalam Pendidikan
Akuntansi: Internalisasi Pancasila
Dalam Pembelajaran Accounting
Fraud.” Konferensi Nasional Pendidikan
Akuntansi Indonesia (2012): 18–20.
Sirajudin. “Interpretasi Pancasila Dan Islam
Untuk Etika Profesi Akuntan Indonesia.”
Jurnal Akuntansi Multiparadigma 4, no. 3
(2013): 456–466.
Sitorus, Jordan Hotman Ekklesia.
“Membawa Pancasila Dalam Suatu
Definisi Akuntansi.” Jurnal Akuntansi
Multiparadigma 6, no. 2 (2015): 175–340.
The Institute of Internal Auditors. Standar
Internasional Praktik Profesional Audit
Internal. Florida: The Institute of Internal
Auditors, 2017.
263
JIKH Vol. 13 No. 2 Juli 2019: 245 - 264
HALAMAN KOSONG
264