Disusun Oleh :
Nadia Putri Kholifah NIM(19122110013)
1
MAKALAH
PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Drs. Eko Budiywono, M.H.
Disusun Oleh :
Nadia Putri Kholifah NIM(19122110013)
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Sumber Hukum Untuk Memberantas
Korupsi” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Eko Budiywono, M.H. atas
bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan
makalah ini.
Makalah ini disajikan sebagai bacaan ilmiah yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan staf
pengajar, dalam rangka menambah wawasan pengetahuan pendidikan pancasila sebagai mata
kuliah wajib dan banyak dipergunakan diberbagai perguruan tinggi. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
3
PENDAHULUAN
Permasalahan bangsa seperti korupsi yang dialami oleh bangsa Indonesia telah berada pada
titik yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan adanya dampak yang diakibatkan dari korupsi
sangat luas dan menggangu keberlangsungan proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala
proses pembangunan sangat terganggu mulai pembangunan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya serta pembangunan pertahanan dan keamanan dalam kehidupan masyarakat sosial. Kondisi
tersebut membuktikan bahwa permasalahan korupsi perlu adanya jalan keluar yang terbaru,
supaya permasalahan korupsi yang sudah sangat terstruktur sistematis ini memiliki jalan keluar
yang terbaik.
Indonesia memiliki Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Yang
didalamnya memuat mengenai dasar-dasar moral dan karakter yang seharusnya dimiliki bangsa
Indonesia. Pancasila menjadi suatu dasar moral dan karakter yang diambil dari budaya dan
bangsa. Karena nilai- nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila merupakan suatu yang
dijadikan pedoman untuk mengambil suatu tindakan dari sebuah keputusan. Yang bersumberkan
Rumusan Masalah
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
tindakan penggelapan uang negara. ada pula yang mengartikan bahwa, korupsi adalah
tindakan mencuri hak rakyat. Pendapat- pendapat masyarakat tersebut tidaklah salah.
Sesungguhnya korupsi berasal dari bahasa latin corruptio. Dan dari bahasa Arab rasuah
Ada juga yang berpendapat bahwa korupsi adalah suatu yang busuk, jahat dan
merusak. Sedangkan korupsi menurut Juniadi Suwartoyo, “korupsi adalah tingkah laku
atau tindakan seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma yang berlaku dengan
pengadaan, penetapan pungutan, penerimaan atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya
yang dilakukan pada kegiatan penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau kekayaan,
penyimpanan uang atau kekayaan serta dalam perizinan dan atau jasa lainnya dengan
tujuan keuntungan pribadi atau golongannya sehingga langsung atau tidak langsung
Masalah korupsi yang dihadapi saat ini di Indonesia, paling banyak terjadi yaitu
pada sektor publik. Korupsi yang dianggap sebagai masalah sosial yang serius, oleh
karena itu, korupsi ini muncul tidak hanya disebabkan oleh adanya celah hukum yang
ada, namun lebih kepada proses keadaan sosial masyarakat. Kebiasaan masyarakat
yang mendorong memunculkan korupsi, dan menjadikan seseorang untuk mau tidak
mau dihadapkan pada hal yang secara tidak langsung mengharuskan untuk melakukan
5
tindakan-tindakan yang masuk dalam bentuk-bentuk korupsi. Indonesia telah memiliki
korupsi. Bahkan telah ada lembaga untuk memberantas korupsi. Namun selama ini,
justru para penegak hukumlah yang melakukan tindakan korupsi. Kenyataannya, dapat
dilihat bahwa masih banyak kasus-kasus korupsi yang belum tuntas, hal ini menjadi
memberantas tindak pidana korupsi. Apabila hal ini semakin dan tetap berlanjut, maka
Maka dari hal itu, Indonesia Dalam pembentukan sistem hukum, menganut pada
Pancasila yang sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila adalah sumber
hukum moral bagi bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat meminimalisir terjadinya
tindakan korupsi. Hal ini mengacu pada daerah luar negeri seperti negara korea selatan,
China, dan Jepang, yang memilih menanamkan nilai-nilai moral dan kebudayaan yang
ada di dalam diri bangsa dan negaranya, untuk meminimalisir terjadinya tindakan
korupsi. Terdapat pendapat dari Sidarto Danusubroto, bahwa pendidikan moralitas dan
budaya perlu ditanamkan sejak dini seperti halnya di negara korea selatan, Cina dan
Jepang. Meskipun di era globalisasi, tetapi masih mempunyai karakter bangsa. Ketiga
negara tersebut mendidik rakyatnya untuk disiplin, sopan, kerja keras, dan
Menguatnya praktek korupsi di Indonesia itu disebabkan para pejabat negara, elite
politik itu tidak mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila. Bahkan mereka sangat
apatis, dan tidak peduli dengan pancasila. Pancasila dijadikan sebagai sebuah identitas
6
saja. Tapi, tidak pernah diimplementasikan di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Padahal, sebagaimana yang kita ketahui secara bersama. Pancasila sebagai
sebuah pandangan hidup itu telah memberikan suatu petunjuk bagi masyarakat
Indonesia. Pancasila yang mempunyai nila-nilai luhur itu sudah seharusnya mampu
dijadikan alat dan tindakan dalam setiap mengambil keputusan dan kebijakan di dalam
1. Koruptor tidak memiliki keagamaan yang mengajarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Para pejabat negara dan elite politik tidak akan melakukan korupsi jika mereka mampu
memahami sila Pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, di sini yang dimaksudkan
adalah bahwa Ketuhanan itu memiliki nilai-nilai yang terkandung yaitu ketakwaan dan
korupsi harus takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, sudah saatnya nilai-
nilai pancasila itu harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, jati diri
bangsa Indonesia harus dibangunkan kembali dengan mengingat lagi nilai-nilai etis
kini di hadapi oleh bangsa Indonesia, mulai dari praktek korupsi dan masalah ekonomi,
sosial, politik.
Apabila dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut lebih dilihat dalam
konteks manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan pada sila kelima lebih
7
diarahkan pada konteks sosial. Di dalam kedua sila tersebut mengandung banyak nilai
luhur, di mana setiap manusia itu harus selalu memperhatikan keadilan, baik itu
keadilan dalam konteks individu maupun keadilan dalam konteks sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Padahal, sikap korup itu sama saja dengan melanggar prinsip-prinsip
moral dari kesejahteraan dan keadilan sosial. Sebab apa, yang dipentingkan dari sikap
3. Koruptor tidak memiliki rasa persatuan sebagai rakyat, karena yang dicari
Oleh karena itu, pancasila harus mampu menyelesaikan persoalan tersebut, di mana
yang terkandung di dalam pancasila harus selalu dijadikan langkah dasar di dalam
manusia.
pancasila. Untuk itu, agar bangsa ini terlepas dari belenggu ketidakadilan, korupsi, dan
perilaku tidak terpuji lainnya. Maka pembangunan etika pancasila harus selalu
dioptimalkan. Karena tidak mungkin mampu mewujudkan bangsa yang beradab jika
etika masyarakatnya rusak. Lalu bagaimana membangun kesadaran moral anti korupsi
dari kesucian (Tim Penulis Buku Pendidikan anti korupsi, 2019: 23). Kasus korupsi
yang terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi yang begitu tinggi. Oleh
8
pendekatan, yang dalam hal ini saya menggunakan istilah pendekatan eksternal
maupun internal. Pendekatan eksternal yang dimaksud adalah adanya unsur dari luar
diri manusia yang memiliki kekuatan ‘memaksa’ orang untuk tidak korupsi. Kekuatan
Dengan penegakan hukum yang kuat, baik dari aspek peraturan maupun aparat
budaya dan watak masyarakat yang anti korupsi juga menjadikan seseorang enggan
untuk melakukan korupsi. Adapun kekuatan internal adalah kekuatan yang muncul
dari dalam diri individu dan mendapat penguatan melalui pendidikan dan pembiasaan.
Pendidikan yang kuat terutama dari keluarga sangat penting untuk menanamkan jiwa
anti korupsi, dan diperkuat dengan pendidikan formal di sekolah maupun non-formal
di luar sekolah.
membangun mentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri
mampu menurunkan angka korupsi. Penanaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, apabila bangsa Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan,
tentu tidak akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan
melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri dan
9
mendalam dan jangka panjang. Keinginan mendapatkan kekayaan dan kedudukan
menempatkan manusia pada posisi yang sangat tinggi. Hal ini dapat dijelaskan melalui
hirarki eksistensial manusia, yaitu dari tingkatan yang paling rendah, penghambaan
terhadap harta (hal yang bersifat material), lebih tinggi lagi adalah penghambaan
terhadap manusia, dan yang paling tinggi adalah penghambaan pada Tuhan.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna tentu tidak akan
merendahkan dirinya diperhamba oleh harta, namun akan menyerahkan diri sebagai
hamba Tuhan. Buah dari pemahaman dan penghayatan nilai ketuhanan ini adalah
kerelaan untuk diatur Tuhan, melakukan yang diperintahkan dan meninggalkan yang
dilarang-Nya. Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan memang tidak bisa
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dengan demikian, akan menjadi
kekuatan moral besar manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi nilai
korupsi.
1. Kemiskinan
setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada sekitar 30 juta rakyat Indonesia
10
yang hidup sangat miskin. Penyebab utama kemiskinan adalah ledakan penduduk
yang tidak disertai dengan peningkatan kualitas penduduk tersebut ditambah lagi
2. Korupsi
mengambil bukan haknya melainkan hak rakyat dan pencurian uang itu tidak
berjumlah sedikit miliaran bahkan triliunan. Negara kita pada dasarnya memiliki
dikarenakan negara ini dikerumi oleh para koruptor sehingga uang negara terbuang
sia-sia dan mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat. Kurangnya efek jera menjadi
Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi kenapa hanya rakyat kecil
Orang kaya masih bisa terbebas dari jeratan hukum. Jangan dulu melihat kasus-
kasus hukum yang besar, kita masih bisa melihat di sekitar kita. Terutama saat
ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu saja menyuap polisi tersebut.
yang semakin mahal tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Memang siswa
selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi angka tersebut hanya diatas kertas.
11
lain. Tak heran kita selalu mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri sementara kita
selalu mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai buruh atau pembantu. Kualitas
Indonesia adalah negara agraris yang sangat luas. Namun karena kesejahteraan
petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari mereka yang menjual lahan
pertaniannya dan dialih fungsikan menjadi perumahan. Kita juga tidak pernah
menikmati hasil bumi kita yang melimpah secara utuh. Justru pihak asing yang
lahan negara. Hal ini jelas akan membantu perekonomian negara kita tidak perlu
lagi membeli beras dari negara lain. Seharusnya pemerintah menjaga keutuhan
negara termasuk lahan masyarakat agar pengusaha asing tidak membeli tanah
mereka. Apabila mereka menjual tanah, mereka tidak dapat merasakan kehidupan
yang makmur dalam jangka waktu yang lama sedangkan jika mereka tidak menjual
tanah dan memanfaatkan lahannya untuk bertani maka itu lebih bermanfaat dan
12
6. Kasus SARA yang Merajalela
Indonesia adalah negara yang memiliki suku bangsa dan agama yang
beragam. Di sekitar kita mungkin kehidupan antara umat beragaman sudah rukun.
Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang menyangkut SARA. Seperti
meminta seorang pemimpin untuk turun hanya karena agamanya tidak sama dengan
agama mayoritas, perusakan tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, dan
saling ejek antar agama di dunia maya. Jika masalah ini dibiarkan terjadi, maka
akan terjadi disintegrasi bangsa dan sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa. .
Negara ini kaya akan kebudayaan yang berbeda namun ini kembali pada kita semua
tugas kita sebagai sesama bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang dan
tujuan yang sama, kita memiliki nasib yang sama. Sebagai mahasiswa yang
memiliki pendidikan tinggi dapat membantu hal ini dengan kuliah kerja lapangan
Pancasila, rasa nasionalisme yang tinggi, rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi
karena kita memiliki tujuan dan latar belakang yang sama meskipun kita dibedakan
oleh suku, ras dan agama hal itu tidak dapat memisahkan nasib kita. Hal ini kita
sebarkan kepada mereka yang jauh dari perhatian pemerintahan. Walaupun hal ini
memiliki tanggung jawab yang besar dan resiko yang tinggi. Bisa saja dalam
7. Kesenjangan Sosial
Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana orang kaya akan tetap kaya
sampai tujuh turunan, sedangkan orang miskin tetaplah miskin walau sekeras
13
apapun dia bekerja. Tidak hanya itu mereka yang kaya tidak merasa puas apalagi
bersyukur akan harta yang mereka miliki. Begitu pula dengan orang-orang yang
uang tidak terhingga melebihi kebutuhan akan dirinya lebih baik menyumbangkan
diingat sebagai orang yang memiliki keungan yang tinggi tidaklah sepatutnya
8. Kemacetan
Singapura dimana penduduknya setiap hari menggunakan angkutan umum dan mau
berjalan menuju tempat kerjanya. Andai saja kita memiliki jiwa kepedulian yang
tinggi, menahan diri dari keinginan yang membuat kita bersifat boros, berjiwa mau
mengalah, kedisiplinan yang tinggi serta keinginan untuk sehat yang tinggi maka
kemacetan tidak akan dijumpai dinegara kita. Mereka yang perduli sesama akan
menolong siapapun tanpa pamrih saat berkendara baik itu angkotan umum, maupun
14
warga negara Indonesia yang mempunyai mobil lebih dari satu atau sesuai dengan
kebutuhan saja tidak untuk dikoleksi atau tidak memberikan mobil kepada anak
yang dibawah umur untuk pergi kesekolah. Biarkan anak sekolah atau mahasisa
jaraknya tidak terlalu jauh maka lebih baik jalan kaki atau bersepeda selain
menumbuhkan rasa displin yang tinggi karena harus bangun dan pergi pagi ke
sekolah agar tidak terlambat mereka juga akan merasakan manfaatnya bagi
kesehatan.
9. Pengangguran
menciptakan lapangan kerja bagi rakyatnya bukan menutup mata pencarian atau
berpusat di sekitar pulau Jawa, Sumatera, dan Bali saja. Mungkin karena hanya
15
memperhatikan daerah lain. Siapa tahu daerah yang kurang diperhatikan tersebut
mengambil pelajaran dari setiap kasus daerah yang ingin memisahkan diri,
menyalahkan rakyat dalam kasus ini sebab yang mesti memperhatikan rakyatnya
perhatianpemerintah.
politik, budaya, sosial, hankam, pendidikan dan lain-lain, yang sebenarnya berhulu
pada krisis moral.Tragisnya, sumber krisis justru berasal dari badan-badan yang ada di
negara ini, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, yang notaben. badan-badan
Setiap hari kita disuguhi beritaberita mal-amanah yang dilakukan oleh orang-orang
yang dipercaya rakyat untuk menjalankan mesin pembangunan ini. Sebagaimana telah
dikatakan bahwa moralitas memegang kunci sangat penting dalam mengatasi krisis.
Kalau krisis moral sebagai hulu dari semua masalah, maka melalui moralitas pula krisis
dapat diatasi.Indikator kemajuan bangsa tidak cukup diukur hanya dari kepandaian
16
warganegaranya, tidak juga dari kekayaan alam yang dimiliki, namun hal yang lebih
mendasar adalah sejauh mana bangsa tersebut memegang teguh moralitas. Moralitas
Moralitas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu moralitas individu, moralitas sosial
dan moralitas mondial. Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip
baik yang bersifat ke dalam, tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi
cara berpikir dan bertindak. Seorang yang memiliki moralitas individu yang baik akan
muncul dalam sikap dan perilaku seperti sopan, rendah hati, tidak suka menyakiti orang
lain, toleran, suka menolong, bekerja keras, rajin belajar, rajin ibadah dan lain-lain.
Moralitas ini muncul dari dalam, bukan karena dipaksa dari luar. Bahkan, dalam situasi
moral yang terjadi di luar dirinya, seseorang yang memiliki moralitas individu kuat
akan tidak terpengaruh. Moralitas individu ini terakumulasi menjadi moralitas sosial,
sehingga akan tampak perbedaan antara masyarakat yang bermoral tinggi dan rendah.
Adapun moralitas mondial adalah moralitas yang bersifat universal yang berlaku di
kemerdekaan, dan sebagainya. Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu
dalam melihat kenyataan sosial. Bisa jadi seorang yang moral individunya baik tapi
moral sosialnya kurang, hal ini terutama terlihat pada bagaimana mereka berinteraksi
dengan masyarakat yang majemuk. Sikap toleran, suka membantu seringkali hanya
ditujukan kepada orang lain yang menjadi bagian kelompoknya, namun tidak toleran
kepada orang di luar kelompoknya. Sehingga bisa dikatakan bahwa moral sosial tidak
cukup sebagai kumpulan dari moralitas individu, namun sesungguhnya lebih pada
17
bagaimana individu melihat orang lain sebagai manusia yang memiliki harkat dan
Moralitas individu dan sosial memiliki hubungan sangat erat bahkan saling tarik-
lingkungan pekerjaan berisi orang orang yang bermoral buruk, maka orang yang
bermoral baik akan dikucilkan atau diperlakukan tidak adil. Seorang yang moralitas
individunya lemah akan terpengaruh untuk menyesuaikan diri dan mengikuti. Namun
sebaliknya, seseorang yang memiliki moralitas individu baik akan tidak terpengaruh
dapat dianalogikan dengan seorang kusir kereta kuda yang mampu mengarahkan ke
mana kereta akan berjalan. Arah perjalanan kereta tentu tidak lepas dari ke mana tujuan
hendak dituju. Orang yang bermoral tentu mengerti mana arah yang akan dituju,
sehingga pikiran dan langkahnya akan diarahkan kepada tujuan tersebut, apakah
tujuannya hanya untuk kesenangan duniawi diri sendiri saja atau untuk kesenangan
orang lain atau lebih jauh untuk kebahagiaan ruhaniah yang lebih abadi, yaitu
18
PENUTUP
Kesimpulan
Pada kondisi saat ini banyak persoalan-persoalan bangsa yang tidak kunjung
selesai, ini merupakan wujud lunturnya nilai-nilai pancasila dari jiwa bangsa
Indonesia. Sebenarnya semua persoalan itu dapat terselesaikan dengan membentuk
karakter sebagai identitas sebuah bangsa. Sebuah karakter yang dapat membuat bangsa
ini lebih baik dan memiliki pendirian yang teguh.
Moralitas, saat ini menjadi barang yang sangat mahal karena semakin langka
orang yang masih betul-betul memegang moralitas tersebut. Namun dapat juga
dikatakan sebagai barang murah karena banyak orang menggadaikan moralitas hanya
dengan beberapa lembar uang. Ada keterputusan antara alinea I, II, III dengan alinea
IV. Nilai-nilai yang seharusnya menjadi dasar sekaligus tujuan negara ini telah
digadaikan dengan nafsu berkuasa dan kemewahan harta. Egoisme telah mengalahkan
solidaritas dan kepedulian pada sesama.
Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri dan ketidakmampuan
untuk menahan diri melakukan kejahatan. Penanaman nilai paling efektif adalah
melalui pendidikan dan media. Pendidikan informal di keluarga harus menjadi
landasan utama dan kemudian didukung oleh pendidikan formal di sekolah dan non-
formal di masyarakat. Peran media juga sangat penting karena memiliki daya jangkau
dan daya pengaruh yang sangat kuat bagi masyarakat.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/304181274/Pancasila-Sebagai-Solusi-Problem-Bangsa-Dalam-
Bidang-Korupsi
https://www.scribd.com/document/367785150/Pancasila-Sebagai-Solusi-Problem-Bangsa
http://segallaada.blogspot.co.id/2015/04/etika-pancasila.html
Baharudin, Lopa, 1997. Masalah Korupsi Dan Pemecahannya. Jakarta: Kipas Putih Aksara
20