MAKALAH
OLEH :
KARLINA D. N. C (21401082100)
NISRINA HASNA F. (21401082189)
FAKULTAS EKONOMI
HALAMAN SAMPUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Akuntansi 5
B. Teori Akuntansi 5
C. Prespektif Teori Akuntansi 6
D. Verifikasi Teori Akuntansi 8
E. Stuktur Akuntansi 9
DAFTAR RUJUKAN 11
C. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan apa itu akuntansi, teori akuntansi dan tanggapan beberapa
para ilmuan tentang hal tersebut.
2. Untuk mengetahui prespektif teori akuntansi
3. Untuk mengetahui verifikasi teori akuntansi
4. Untuk mengetahui seperti apa struktur akuntansi
Sasaran (goals)
Teori Sintaktik
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan
keuangan. Teori mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan
meremalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
bagaimana mereka akan melaporakan kejadian tertentu.
Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejolak dan istilah atau symbol yang
menunjukkan. Teori ini diperlukan untuk memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi
yang bertujuan menyakinkan bahwa penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan
penafsiran para pemakai laporan akuntansi.
Pendekatan penalaran
Penalaran Deduktif
Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan
dan postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan
bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, atauran atau penerapan praktis berasal
dari penalaran logis. Perumusan bertujuan umum dan khusus laporan keuangan. Suatu
stuktur, rangkaian symbol atau kerangka acuan dimana ide dapat dinyatakan dan
diikhtisarkan.
Penalaran induktif
a) Bentuk pernyataan
b) Nada pernyataan
c) Bidang masalah
d) Basis penyimpulan
e) Kriteria penerimaan teori
f) Basis/metoda pengujian
Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji validitasnya secara tepat atas
dasar penelaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan standar nilai yang telah
disepakati. Misalnya teori akuntansi posifit lebih tepat diuji atas dasar bukti empiris.
Sementara itu, teori akuntansi normative akan lebih cocok bila diuji atas dasar penalaran
logis. Validitas akan lebih menyakinka bila penalaran dilandasi oleh konsep yang
relevan dan moralitas yang tinggi.
Beberapa pengaran tidak setuju dengan deskripsi proses ilmiah ini, Thomas Kuhn
menyatakan ilmu pengetahuan akan berjalan menetapkan apa yang sebut paradigm,
yang dapat didefiniskan sebagai kerangka dasar unutk menghasilkan pertanyaan-
pertanyaan riset.
Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusuan teori akuntansi,
rangka acuan yang dihasilkan didasarkan serangkaian elemen-elemen dan berhubungan
yang mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori akuntansi terdiri dari
beberapa elemen-elemen berikut :
3.1 Kesimpulan
Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Teori
akuntansi di kembangkan dan di proses lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset
pertama dari akuntan pendidikn dan pihak lain organisasi pembuat kebijakan, kantor
akuntan public, dan sektor industry swasta yang ikut berperan penting dalam peran
proses riset akuntansi.
Teori akuntansi berfungsi sebagai pedoman bagi lembaga penyusunan standari
akuntansi, memberikan kerangkan acauan dalam menyelesaikan masalah akuntansi
yang tidak ada standar resminya. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca
terhadap informasi dalam laporan keuangan.
Praktik akuntansi dalam suatu negara harus selalu bekembang untuk memenuhi
tuntunan perkembangan dunia bisnis. Praktik akuntansi juga harus dikembangkan
secara sengaja untuk mencapai tujuan social tertentu. Untuk itu, bagaimana kita belajar
praktik dan teknik akuntansi saja tidak cukup karena praktik yang sehat harus dilandasi
oleh teori yang sehat.
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada keputusan tentang pengertian
akuntansi sebagai seni, sains dan teknologi. Bila dilihat sebagai sains akuntansi akan
mendapatan kebenaran atau validitas akan fenomena yang terjadi, jika dilihar dari
teknologi maka akuntansi dapat berupa perangkat lunak yang harus dipelajari untuk
membantu proses akuntansi. Berbagai aspek teori akuntansi harus diverifikasi atau diuji
validitas secara tepat atas dasar penalaran logis , dan bukti empiris.