Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Mol dengan Massa

Sebelum membahas hubungan mol dengan massa, kalian harus ingat terlebih dahulu
tentang Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr). Masih ingat kan? Kalau
begitu kita cek ingatan kalian dengan mengerjakan soal dibawah ini.Hubungan Mol dengan
Massa

Sebelum membahas hubungan mol dengan massa, kalian harus ingat terlebih dahulu tentang
Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr). Masih ingat kan? Kalau begitu
kita cek ingatan kalian dengan mengerjakan soal dibawah ini.

1. Hitung Mr H2SO4 (Ar H = 1, S = 32, dan O = 16)!

2. Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut.

Ca = 40

O = 16

H =1

Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2!

Sudah ingat kan? Maka kita langsung ke materi selanjutnya yaitu mengenai massa molar.

Massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, yang besarnya sama dengan Ar
atau Mr.

Untuk unsur:

1 mol unsur = Ar gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1 mol zat = Ar zat dinyatakan dalam gram

atau
Massa molar zat tersebut = besar Ar zat gram/mol

Untuk senyawa:

1 mol senyawa = Mr gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1mol zat = Mr zat dinyatakan dalam gram

atau

Massa molar zat tersebut = besar Mr zat gram/mol

Jadi perbedaan antara massa molar dan massa molekul relatif adalah pada satuannya. Massa
molar memiliki satuan gram/mol sedangkan massa molekul relatif tidak memiliki satuan.

Hubungan antara mol dengan massa adalah:

Kuantitas (dalam mol) = Massa senyawa atau unsur (gram) / Massa molar senyawa atau
unsur (gram/mol)

Hubungan Mol dengan Volume

a. Gas pada keadaan standar

Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada keadaan
standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume 1 mol gas
yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 C (atau 273
K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau disingkat STP (Standard
Temperature and Pressure).

Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV= nRT

P = tekanan = 1 atm

n = mol = 1 mol gas

T = suhu dalam Kelvin = 273 K


R= tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K

Maka:

P V = nRT

V =1 x 0,082 x 273

V = 22,389

V = 22,4 liter

Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 Liter/mol.

Dapat dirumuskan: V = n x Vm

n = jumlah mol

Vm = VSTP = volume molar

Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi tersebut
dinamakan koefisien reaksi.

Pada contoh di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien hidrogen adalah 2, koefisien
oksigen adalah 1, dan koefisien air adalah 2.

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut:

Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan
tentang wujudnya.

Penyetaraan, yaitu memberikan koefisien yang sesuai dengan jumlah atom


setiap unsur sama pada kedua rumus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persamaan reaksi, yaitu:


1. Koefisien
Angka yang berada di sebelah kiri rumus pereaksi dan hasil reaksi disebut koefisien.
Tiap koefisien dalam persamaan tersebut mewakili jumlah unit tiap-tiap zat dalam
reaksi
2. Langkah-langkah Menyetarakan Reaksi Kimia
Penyetaraan persaman reaksi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya yang memiliki rumus paling
kompleks

sama dengan satu, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara berupa
huruf.

Terlebih dahulu setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi
koefisien satu.

Setarakan unsur yang lain.

Contoh
Reaksi gas metana (CH4) dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan
uap air.
Langkah 1:
Menuliskan rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi sebagai berikut:
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
Langkah 2:
Penyetaraan :

Tetapkan koefisien CH4 = 1, sedangkan yang lain dengan huruf. Cara yang
termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan
koefisiennya masing-masing a, b, c, d, dan seterusnya.

CH4(g) + aO2(g) bCO2(g) + cH2O(g)


Setarakan atom C dan H. Perhatikan jumlah atom C di sebelah kiri = 1 ;
berarti jumlah atom C di sebelah kanan = b = 1. Perhatikan jumlah atom H di
sebelah kiri = 4 ; berarti jumlah atom H di sebelah kanan = 2c, berarti 2c = 4,
atau c = 2

Setarakan jumlah atom O, jumlah atom O di ruas kiri = 2a. Di ruas kanan = 2
+ 2 = 4, berarti 2a = 4 atau a = 2.

Dengan demikian diperoleh persamaan reaksi sebagai berikut :


CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

Ketika para kimiawan berhubungan dengan atom dan molekul, mereka memerlukan satuan
yang sesuai yang dapat digunakan untuk ukuran atom dan molekul yang sangat kecil. Satuan
ini disebut mol. Dalam sistem SI, mol adalah kuantitas yang digunakan untuk menunjukkan
bahwa suatu zat memiliki jumlah atom, molekul, maupun ion, yang sama dengan jumlah
atom yang dimiliki oleh 12 gram isotop karbon-12. Jumlah atom yang dimiliki oleh 12 gram
isotop karbon-12 ditentukan melalui suatu eksperimen dan bilangan ini dikenal dengan istilah
Bilangan Avogadro (NA). Nilai yang diterima saat ini sebagai Bilangan Avogadro adalah
sebagai berikut:

NA = 6,0221367 x 1023 (biasanya dibulatkan menjadi 6,022 x 1023)

Hal ini berarti bahwa setiap 1 mol zat apapun, baik atom, molekul, maupun ion, akan
memiliki 6,022 x 1023 atom, molekul, maupun ion.

Sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa satu mol isotop C-12 memiliki massa sebesar 12
gram serta 6,022 x 1023 atom C-12. Massa yang dimiliki oleh satu mol zat disebut massa
molar (massa molekul relatif atau Mr untuk senyawa; massa atom relatif atau Ar untuk
unsur). Dapat dicermati bahwa massa molar (Ar) isotop C-12 sama dengan massa atom
relatifnya dalam satuan sma. Dengan demikian, massa atom relatif suatu unsur (dalam satuan
sma) mewakili massa satu mol unsur bersangkutan (dalam satuan gram).

Sebagai contoh, massa atom relatif unsur Na adalah 22,99 sma. Ini berarti, massa satu mol
unsur Na adalah 22,99 gram. Di dalam 22,99 gram unsur Na terdapat 6,022 x 10 23 atom Na.
Bila kita memiliki unsur Na sebanyak 114,95 gram, maka akan setara dengan 114,95 gram/
22,99 (gram/mol) atau 5 mol unsur Na. Dengan demikian, jumlah atom yang dimiliki oleh
114,95 gram unsur Na (setara dengan 5 mol unsur Na) adalah 5 x 6,022 x 1023 atom Na.

Dengan mengetahui massa molar dan Bilangan Avogadro, kita dapat menghitung massa
satu atom dalam satuan gram. Sebagai contoh, telah kita ketahui bersama bahwa massa molar
C-12 adalah 12,00 gram dan terdapat 6,022 x 1023 atom C-12 dalam satu mol unsur tersebut.
Dengan demikian, massa satu atom C-12 adalah sebagai berikut:

12,00 gram atom C-12 / 6,022 x 1023 atom C-12 = 1,993 x 10-23 gram

Telah diketahui pula bahwa massa satu atom C-12 adalah sebesar 12 sma. Dengan
demikian, hubungan antara sma dan gram dapat diperoleh melalui cara berikut:

12 sma = 1,993 x 10-23 gram

1 sma = 1,661 x 10-24 gram

1 gram = 6,022 x 1023 sma

Hubungan antara massa, massa molar (Ar maupun Mr), dan jumlah partikel zat, dapat
ditunjukkan melalui beberapa persamaan berikut:

mol = massa unsur / Ar unsur

mol = massa senyawa / Mr senyawa

mol = jumlah partikel / Bilangan Avogadro

Dengan mengetahui massa atom relatif (Ar) unsur-unsur penyusun senyawa, kita
dapat menentukan massa molekul relatif (Mr)senyawa tersebut. Massa molar senyawa (dalam
satuan gram) sama dengan massa molekul relatifnya (dalam satuan amu). Sebagai contoh,
massa molekul relatif air sebesar 18,016 sma. Dengan demikian, massa molar air adalah
18,016 gram. Hal ini berarti, massa satu mol molekul air adalah sebesar 18,016 gram dan
terdapat 6,022 x 1023 molekul air. Bila kita memiliki 54,048 gram air, maka akan setara
dengan 54,048 gram / 18,016 (gram/mol) atau 3 mol molekul air. Jumlah molekul yang
dimiliki oleh 3 mol molekul air adalah 3 x 6,022 x 1023 molekul air.

Anda mungkin juga menyukai