Anda di halaman 1dari 3

Aplikasi Konsep & Prinsip Transkultural

Perawatan pada Lansia

Oleh : Ace Trantika (1606955095)

KDK I Kelas A

Leininger (2002) mendefinisakn keperawatan transcultural sebagai penelitian perbandingan


budaya untuk memahami persamaan (budaya universal) dan perbedaan (budaya tertentu) diantara
kelompok manusia (Potter & Perry, 2009).

Tujuan keperawatan transcultural adalah bentuk pelayanan yang sama secara budaya atau
pelayanan yang sesuai pola nilai kehidupan individu dan arti yang sebenarnya. Pola dan arti pelayanan
merupakan hasil dari diri manusia itu sendiri, bukan dari kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bentuk pelayanan yang sama secara budaya terkadang berbeda dari nilai dan arti sistem pelayanan
kesehatan profesional. Mengetahui nilai-nilai pelaan budaya klien, arti, kepercayaan, dan praktiknya
sebagai ubungan antara perawat dan pelayanan kesehatan mewajibkan perawat untuk menerima aturan
pelajar dan teman sekerja dengan klien dan keluarganya dalam bentuk karakteristik arti dan keuntungan
pelayana. (Leininger, 2002 dalam Perry & Potter, 2009).

Proses menua atau lanjut usia adalah suatu peristiwa yang akan dialami oleh setiap orang,
merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stress. Sesuai dengan UU no.23 th. 1992 (pasal 19), manusia lansia adalah seseorang
yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan social. Perubahan ini akan
memberikan pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya, oleh Karena itu kesehatan lansia
perlu mendapat perhatian khusu dengan tetap dipelihara dan ditigkatkan agar selama mungkin dapat
hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam
pembangunan (Mubarak, 2006).

Asuhan keperawatan pada lansia adalah proses kompleks yang emnantang dan harus
memperhitungkan hal-hal yang menjamin pendekatan sesuai usia (Luckenatte,1994 dalam Tyson, 2008).
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik, lakukan Analisa
data dalam rangka untuk memilah data-data yang ada sehingga dapat dirumuskan suatu diagnosis
keperawatan. Analisa data adalah adalah kemampuan untuk megkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah
yang dihadapi oleh lansia, apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Tujuan Analisa data:
1. Menetapkan kebutuhan lansia

2. Menetapkan kekuatan

3. Mengidentifikasi pola respon lansia

4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
lansia, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian, masalah
yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh Karena itu diperlukan prioritas
masalah. Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu:

1. Keadaan yang mengancam kehidupan

2. Keadaan yang mengancam kesehatan

3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

Diagnosis keperawatan adalah respon individu terhadap masalah kesehatan baik yang actual
maupun yang potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan
masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnosis keperawatan dalah
suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat
diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status
lesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual) dan yang mungkin terjadi (potensial). Diagnosis
keperawatan mengandung unsur PES (Problem, Etiologi, dan Symptom).

Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah,
diubah, atau dikurangi melalui intervensi keperawatan (Giger & Davidhizer, 1995). Terdapat tiga
diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam auhan keperawatan transcultural yaitu:

1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur

2. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultural

3. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungna dengan sistem nilai yang diyakini.

Kasus 5:
Seorang klien perempuan berusia 75 tahun dirawat diruangan tempat anda bekerja. Klien mengalami
kelemahan sehingga hamper seluruh aktivitas harian seperti mandi, buang air kecil dan buang air besar
dilakukan di atas tempat tidur. Seluruh aktivitas pasien membutuhkan bantuan dari keluarga atau perawat.
Suatu hari anda merencanakan untuk membantu pasien membersihkan rongga mulut dan giginya (oral
hygiene) dengan menggunakan kassa dan listerine yang dicampur dengan air. Pada saat anda datang
kepada pasien, pasien menolak untuk dilakukan oral hygiene dan meminta perawat menyiapkan sirih dan
membantu pasien untuk nyirih. Keluarga mengatakan bahwa pasien memang memiliki kebiasaan
nyirih dari sejak muda dan tidak pernah menggunakan sikat dan pasta gigi.

Dari kasus diatas, dapat ditegakkan diagnosa: Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan
sistem nilai yang diyakini, ditandai dengan:

DS: Pasien menolak dilakukan oral hygiene dan meminta perawat menyiapkan sirih dan membantu pasien
untuk nyirih

Keluarga mengatakan bahwa pasien memiliki kebiasaan nyirih dari sejak muda dan tidak pernah
menggunakan sikat dan pasta gigi.

DO: Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan
kesehatan: klien tidak mau dilakukan oral hygiene menggunakan kassa dan listerine yang dicampur
air.

DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B., Erbs, G., Berman, A., Snyder, S. J. (2010) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses & Praktik. Ed.7. Vol.2. Jakarta: EGC.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009) Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan Buku !. Ed.7.
Jakarta: Salemba Medika.

Mubarak, W. I., Santoso, B. A., Rozikin, K., Fatonah, S. (2006) Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas
2 Teori dan Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik,
dan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.

Tyson, S. R. (2008) Gerontic Nursing Care. University of Michigan: Sander.

Anda mungkin juga menyukai