Anda di halaman 1dari 3

A.

Memorandum of Understanding (MoU)


Memorandum of Understanding dalam pengertian idealnya sebenarnya
merupakan suatu bentuk perjanjian ataupun kesepakatan awal menyatakan
langkah pencapaian saling pengertian antara kedua belah pihak (preliminary
understanding of parties) untuk melangkah kemudian pada penandatanganan
suatu kontrak1. Munir Fuady mengartikan Memorandum of Understanding
sebagai suatu perjanjian pendahuluan, dalam arti nantinya akan diikuti oleh
dan akan dijabarkan dalam perjanjian lain yang mengaturnya lebih detail,
karena itu dalam Memorandum of Understanding hanya berisikan hal-hal yang
pokok saja. Sedangkan mengenai lain-lain aspek dari Memorandum of
Understanding relatif sama saja dengan perjanjian perjanjian lainnya 2.
Hikmahanto Juwana mengatakan penggunaan istilah Memorandum of
Understanding harus dibedakan dari segi teoritis dan praktis. Secara teoritis,
dokumen Memorandum of Understanding tidak mengikat secara hukum, agar
mengikat secara hukum harus dilanjuti dengan perjanjian3.
Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak dikenal apa
yang dinamakan Memorandum of Understanding. Akan tetapi apabila kita
mengamati praktek pembuatan kontrak terlebih kontrak-kontrak bisnis, banyak
yang dibuat dengan disertai Memorandum of Understanding yang
keberadaannya didasarkan pada ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata. Selain
pasal tersebut, Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya perjanjian,
khususnya yang berhubungan dengan kesepakatan, dijadikan sebagai dasar
pula bagi Memorandum of Understanding khususnya oleh mereka yang
berpendapat bahwa Memorandum of Understanding merupakan bagian dari
kontrak karena adanya kesepakatan.

B. Bagan atau Anatomi Memorandum of Understanding


Untuk merancang atau membentuk Memorandum of Understanding harus
sesuai dengan bagan atau anatomi sebagai berikut:

1
Ricardo Simanjuntak, Teknik Perancangan Kontrak Bisnis, Mingguan Ekonomi & Bisnis
Kontan, Jakarta, 2006, hal 37.
2
Munir Fuady, Op.cit, 91
3
Hikmahanto Juwana, 2002, Hukum Ekonomi dan Hukum Internasional. Lentera Hati,
Jakarta hal. 123.
a. Harus terdapat Judul dalam MoU
Judul yang tertera pada MoU ditentukan oleh para pihak yang
bersangkutan dan harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain itu,
judul dalam pembuatan MoU harus menggunakan kalimat yang singkat,
jelas dan padat. Dalam MoU antara Gubernur Bank Indonesia dan Menteri
Pertanian, terdapat judul yang memuat instansi para pihak, nomor, tahun,
dan nama MoU. Selain itu MoU disisipkan logo para pihak yang akan
melaksanakan persetujuan.
b. Pembukaan
Pembukaan dari Memorandum of Understanding terdiri dari:
a. Hari, Tanggal, Bulan, Tahun, dan Tempat MoU dibuat.
b. Kedudukan Para Pihak
c. Pertimbangan
Pada MoU antara Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Pertanian
terdapat pembukaan tersebut.
c. Subtansi
Isi dari MoU itu sendiri ditentukan dengan kepentingan para pihak yang
akan melakukan persetujuan. Secara umum subtansi dari MoU adalah
sebagai berikut:
a. Maksud dan tujuan dari pembuatan MoU, mencerminkan kehendak
para pihak untuk melakukan kegiatan yang saling menguntungkan.
Pada MoU antara Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Pertanian
terdapat pada Pasal 1.
b. Ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan secara umum, Pada MoU
antara Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Pertanian terdapat pada
Pasal 2.
c. Realisasi kegiatan, Pada nota kesepahaman antara Gubernur Bank
Indonesia dan Menteri Pertanian terdapat pada Pasal 3.
d. Jangka waktu berlakunya, Pada MoU antara Gubernur Bank Indonesia
dan Menteri Pertanian terdapat pada Pasal 7.
e. Biaya Penyelenggaraan kegiatan merupakan beban yang dikeluarkan
sebagai akibat pelaksanaan kegiatan. Pada Mou antara Gubernur Bank
Indonesia dan Menteri Pertanian terdapat pada Pasal 5.
f. Aturan peralihan memuat perubahan yang mungkin terjadi, yang hanya
dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak. Pada MoU antara
Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Pertanian terdapat pada Pasal 6.
d. Penutup
Bagian ini merupakan bagian akhir dari Nota Kesepahaman dan
dirumuskan dengan kalimat yang sederhana.
e. Tanda Tangan Para Pihak
Tanda tangan para pihak yang bersepakat harus disertai dengan materai
untuk memenuhi syarat hukum.

Anda mungkin juga menyukai

  • Aspid
    Aspid
    Dokumen3 halaman
    Aspid
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Pentan - PTSL
    Pentan - PTSL
    Dokumen3 halaman
    Pentan - PTSL
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Weekly Assignment 2
    Weekly Assignment 2
    Dokumen3 halaman
    Weekly Assignment 2
    Amelia Monicasari
    67% (3)
  • KASUS POSISI Hpu
    KASUS POSISI Hpu
    Dokumen6 halaman
    KASUS POSISI Hpu
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Fakta Persidangan
    Fakta Persidangan
    Dokumen4 halaman
    Fakta Persidangan
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Kon Dang
    Kon Dang
    Dokumen3 halaman
    Kon Dang
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Filhum Sa'Aman
    Filhum Sa'Aman
    Dokumen1 halaman
    Filhum Sa'Aman
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Filhum Sa'Aman
    Filhum Sa'Aman
    Dokumen1 halaman
    Filhum Sa'Aman
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kondang Nominee
    Tugas Kondang Nominee
    Dokumen4 halaman
    Tugas Kondang Nominee
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Kon Dang
    Kon Dang
    Dokumen3 halaman
    Kon Dang
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Kon Dang
    Kon Dang
    Dokumen3 halaman
    Kon Dang
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Workbook 2
    Workbook 2
    Dokumen3 halaman
    Workbook 2
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fotografi
    Makalah Fotografi
    Dokumen4 halaman
    Makalah Fotografi
    Amelia Monicasari
    Belum ada peringkat