DEVELOPMENT / R & D)
1. Pengertian
Metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy
years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Revisi Desain
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba produk
Revisi Produk
Produksi Masal
1. Potensi Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengangguran dan
korupsi bisa dipandang sebagai masalah Nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui
R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau system
penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Model, pola dan system ini akan ditemukan dan diaplikasikan secara efektif
kalau dilakukan melalui penelitian dan pengembangan.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Pendahuluan
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy
years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian yang menghasilkan produk,
sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi
Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Produksi Massal
produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan
meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga
bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Sebagai
contoh sampah dapat dijadikan potensi jika kita dapat merubahnya sebagai sesuatu
yang lebih bermanfaat. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
harus ditunjukkan dengan data empirik.
Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan
yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga
dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti
alat bantu pembelajaran, buku, modul atau paket belajar, dll., atau perangkat lunak
seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan,
kurikulum, implementasi, evaluasi, instrumen pengukuran, dll. Beberapa kriteria yang
harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
2. Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan dan
kepraktisan?
3. Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman dalam mengembangkan produk ini?
Desain Produk
Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk,
dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau
tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya
dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam
forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai
ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya,
maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba
untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain
adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja
sistem kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat
signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan
Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu
penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan
dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat
kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu
mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan
mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi
masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan
ligkungan memenuhi. Jadi untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja
sama.
Penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan
pengembangan dari Borg dan Gall. Secara garis besar dikembangkan oleh
Sukmadinata dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2)
Pengembangan Model, dan ke 3) Uji Model.
Studi Pendahuluan
Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk
pengembangan. Tahap ini terdiri atas tiga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua
survai lapangan dan ketiga penyusunan produk awal atau draf model (karena yang
dikembangkan umumnya berbentuk model).
Draf model tersebut selanjutnya direvisi dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh
para ahli dalam bidang kurikulum dan pembelajaran, pendidikan bahasa Indonesia,
dan beberapa guru SD senior yang punya pengalaman dalam pembelajaran dan
pelatihan bahasa Indonesia. Berdasarkan masukan-masukan dari pertemuan reviu di
atas, tim peneliti mengadakan penyempurnaan draf model tersebut. Draf yang telah
disempurnakan, digandakan sesuai dengan kebutuhan.
Selesai kegiatan pada tahap pertama Studi Pendahuluan, kegiatan dilanjutkan dengan
tahap kedua, Uji Coba Pengembangan Produk pendidikan (model pembelajaran
komunikatif). Dalam tahap ini ada dua langkah, langkah pertama melakukan uji coba
terbatas dan langkah kedua uji coba lebih lugas.
Penyusunan satpel. Sebelum uji coba dilaksanakan keenam guru yang mengajar di
kelas 5 dan 6 tersebut diundang untuk bersamasama menyusun satpel Bahasa
Indonesia dengan menggunakan pendekatan pembelajaran komunikatif. Kerangka
satpel mengikuti format yang berlaku di sekolah, tetapi segi-segi yang dikembangkan
dan langkah-langkah pembelajarannya mengikuti acuan dalam draf model
pembelajaran komunikatif.
Uji coba terbatas. Dalam pelaksanaan uji coba terbatas, guru-guru pelaksana uji coba
melaksanakan pembelajaran berdasarkan satpel yang mereka susun. Selama kegiatan
pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan, mencatat hal-hal penting yang
dilakukan guru, baik hal-hal baik maupun kekurangan, kelemalian, kesalahan dan
penyimpangan yang dilakukan guru. Selain kegiatan guru, pengamatan dan
pencatatan juga dilakukan terhadap respon, aktivitas dan kemajuan-kemajuan yang
dicapai siswa. Selesai satu pertemuan, peneliti mengadakan diskusi dengan guru
membicarakan apa yang sudah berjalan, terutama kekurang/kelemahan dan
kesalahan/penyimpangan yang dilakukan.
Uji coba lebih luas. Uji coba lebih luas dilakukan dengan sampel sekolah dan guru
yang lebih banyak, yaitu 6 sekolah dan 12 orang guru kelas 5 dan 6. Sekolah yang
diambil berbeda dengan uji coba terbatas. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan
stratified-cluster random, yaitu diambil satu sekolah baik di pusat kota dan satu di
pinggiran kota, satu sekolah sedang di pusat dan satu di pinggiran dan satu sekolah
kurang di kota dan satu di pinggiran kota. Pada masing-masing sekolah diambil dua
orang guru, yaitu guru kelas 5 dan kelas 6, sehingga jumlah guru pelaksana uji coba
lebih luas ini berjumlah 12 orang.
Langkah kegiatan selanjutnya sama dengan uji coba terbatas, dimulai dengan
penyusunan satpel, pembelajaran pada masingmasing kelas dengan pengamatan dari
peneliti dan diskusi pelaksanaan pembelajaran uji coba, kemudian penyempurnaan
satpel. Kegiatan selanjutnya penyempurnaan model pembelajaran oleh para peneliti
dengan memperhatikan masukan-masukan dari pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan, diskusi dan penyempurnaan dilakukan terus sampai dinilai tidak ada lagi
kekurangan atau kelemahan, sehingga uji coba dapat dihentikan. Para peneliti
mengadakan pertemuan penyempurnaan draf terakhir, dan setelah kegiatan ini draf
sudah dinilai final.
Dengan gambaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti di etas desain
eksperimen yang digunakan termasuk The Matching Only Pretest-Posttest Control
Group Design.
Setelah selesai eksperimen dan pemberian post tes, diadakan analisis statistik uji
perbedaan. Uji perbedaan yang dihitung adalah antara hasil pretest dengan posttest
pada kelompok eksperimen, dan pada kelompok kontrol, uji perbedaan pretest antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, post test antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol, dan antara perolehan (gain) kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol. Produk yang dihasilkan disosialisasikan ke
sekolah-sekolah untuk diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA