MK Bab 5
MK Bab 5
Pengelolan Persediaan
A. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari
jumlahnya biasanya persediaan inilah usunur modal kerja yang paling
besar. Hal ini dapat dipahamio karena persediaan merupakan faktor
penting dakam menentukan kelancaran operasi perusahaan.
Pada perusahaan manufaktur mempunyai beberap macam persedian
utama sebagai berikut:
a. Persedian bahan baku (raw material inventory)
b. Persedian bahan setengah jadi ( work in process inventory)
c. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Pengertian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimilik
oelh perusahaan yang tujuan dijual dan atau diolah kembali. Pada
dasarnya apabila perusahaan bisa memprediksi dengan tepat pada
waktunya sesuai jumlah yang dipelukan, maka jumlah persediaan bisa
kecil saja atau bahkan nol, dan ini sering disebut sebgai teknik persediaa
jusy in time atau zero inventory.
B. Biaya Persediaan
Dalam pengelolaan persediaan bahan baku ini akan mucul dua jenis biiaya
yang dipertimbangkan untuk menentukan jumlah persediaan yang paling
optimal. Kedia jenos biaya tersebut adalah (1) Biaya Pesan atau ordering
cost, dan (2) biaya simpan atau carrying cost.
1. Biaya Pesan
Biaya pesan adalah semua biaya yang timbulsebagai akibat
pemesanan. Biaya ini bersifat variable atau berubah-ubah yang
perubahannya sesuai dnegn frekuensi pesanan. Biaya ini besarnya
tergantung dengan frekuensi pemesanan, misalnya dalam satu tahun
dibutuhkan bahan baku untuk dibeli sebesar R unit san setiap kali
pembelian bahan sebesar Q unit, serta biaya setiap kali pesan O rupiah
maka biaya pesan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R
Biaya XQ
Pesan =
Q
2. Biaya Simpan
Biaya simpan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menyimpan persedian selama periode tertentu agar bahan baku
yang disimpan kualitasnya sesuai yang diinginkan Biaya ini bersifat
variable atau berubah-ubah yang perubahannya tergantung dari
jumlah bahan baku yang disimpan.
Bila bahan baku yang dipesan setiap kali pesan sebesar Q unit, maka
rata-rat biaya simpan adalah sebesar= Q/2.
Apabila biaya simpan sebesar C rupiah dari rata-rata bahan yang
disimpan, maka biaya simpan bisa dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Q
Biaya XC
Simpan =
2
C. Economical Order Quantity
Economical Order Quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas bahan yang
dibeli setiap kali pembelian dengan biaya yang paling minimal. EOQ
tercapai pada saat biaya pesan sama dengan biaya simpan.
R Q
O C
=
Q 2
R.O = Q.C
Q 2
Q2 . C = 2.R.O
Q2 = 2.R.O
Q = 2. R . O
EOQ = 2. R . O
C
D. Reorder Point
Titik di mana perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan
baku yang dipesan tepat pada saat persediaan bahan di atas safety stock
sama dengan nol disebut Reorder Point.
Pada saat reorder point inilah perusahaan harus memesan kembali agar
kedatangan bahan tidak sampai melanggar persediaaan pengaman
(safety stock). Yang perlu diperhatian dalam menentukan reorder point
adalah:
Kebutuhan bahan baku selama tenggang waktu menunggu atau
masa lead time.
Besarnya safety stock
3500
EOQ ROP
1000
500
Waktu
Lead time