CHUDORI
(KAJIAN POSTMODERN)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kritik Sastra
Disusun oleh :
ISTININGSIH
NIM. 2222110868
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat modern hidupnya selalu ambisius tidak pernah puas dengan apa yang
dilakukannya dan semakin menjadi-jadi akhirnya muncullah masalah serius dan penyakit
stres. Zaman modern telah dianggap berakhir dan dilanjutkan dengan zaman berikutnya yaitu
postmodern. Postmodern ini juga dianggap sebagai kritikan kaum intelektual terhadapa
zaman modern.
Hal ini terjadi pada karya sastra baik puisi, cerpen, novel dan naskah drama. Pada
zaman modern karya sastra selalu terstruktur, terkonsep dan memiliki aturan-aturan yang
mengikat. Namun pada zaman postmodern karya sastra tidak lagi terstruktur, tidak terikat dan
bersifat insidental (spontan). Seperti pada puisi yang tipografinya bebas, kata dibebaskan dari
makn dan penafsiran makna dibebaskan pada pembacanya. Lalu pada karya sastra lainnya
seperti cerpen atau novel alurnya tidak beraturan, ceritanya tidak logis, memasukkan nilai-
nilai mitos yang dahulu pada zaman modern dilupakan dan menyisipkan cerita lain dalam
Ada beberapa karya sastra yang termasuk dalam postmodern yaitu Payudara karya
Chauchay Syaifullah, Lalita karya Ayu Utami, Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan, Nayla
karya Djenar Maesa Ayu dan salah satunya novel Pulang karya Leila S.Chudori dan lain
sebagainya. Pada penelitian ini akan mengunakan novel Pulang karya Leila S. Chudori
sebagai obyek penelitian menggunakan teori postmodern. Novel Pulang merupakan sebuah
bersejarah: Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968 dan Indonesia Mei 1998.
dengan postmodern?
Jenis Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang postmodern pada novel Pulang karya Leila S.
Chudori. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme
(paradigma interpretif dan konstruktif yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala yang bersifat interaktif),
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.
Dengan kata lain, penelitian deskriptif kualitatif mengambil masalah atau memusatkan
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:308). Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah studi pustaka dan pengamatan pada novel
yang ingin dikaji. Teknik studi pustaka ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang
relevan dan untuk mendapatkan bahan yang teoritis yang dipergunakan dalam memecahkan
masalah yang ditemukan dalam penelitian. Sedangkan pengamatan adalah suatu proses atau
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
dipeoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi bahan-bahan lain dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melaksanakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat
Langkah-langkah penelitian
postmodern dalam novel Pulang. Sumber data yang digunakan adalah novel Pulang karya
Leila S. Chudori.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Postmodern
Menurut Pauline Rosenau (1992) postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat
modern dan kegagalannya memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik
segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas, yaitu pada akumulasi pengalaman
peradaban Barat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa,
kehidupan dalam jalur cepat. Namun mereka meragukan prioritas-prioritas modern seperti
karier, jabatan, tanggung jawab personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme,
egalitarianisme, penelitian objektif, kriteria evaluasi, prosedur netral, peraturan impersonal
dan rasionalitas. teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan
pandangan dunia (world view), metanarasi, totalitas, dan sebagainya.
Dalam bukunya Mengenal Posmodernisme : for begginers, Appignanesi, Garrat,
Sardar, dan Curry (1998) mengatakan bahwa postmodernisme menyiratkan pengingkaran,
bahwa ia bukan modern lagi. Postmodernisme, pada hakikatnya, merupakan campuran dari
beberapa atau seluruh pemaknaan hasil, akibat, perkembangan, penyangkalan, dan penolakan
dari modernisme Postmodernisme adalah kebingungan yang berasal dari dua teka-teki besar,
yaitu:
Ia melawan dan mengaburkan pengertian postmodernisme Ia menyiratkan
pengetahuan yang lengkap tentang modernisme yang telah dilampaui oleh zaman baru.
Sebuah zaman, zaman apapun, dicirikan lewat bukti perubahan sejarah dalam cara kita
melihat, berpikir, dan berbuat. Kita dapat mengenali perubahan ini pada lingkup seni, teori,
dan sejarah ekonomi.
BAB III
PEMBAHASAN
September 1965, Prancis Mei 1968 dan kerusuhan Indonesia Mei 1998. Dalam novel ini ada
beberapa hal terkait dengan postmodern. Hal pertama yang peneliti temukan yaitu novel ini
memiliki alur yang tak berurutan bisa dikatakan alur maju mundur bahkan cenderung
berantakan seperti dimulai dari bulan Mei 1968, Desember 1964, September 1965, Oktober
1952, April 1998, Agustus 1982, tahun 1975, Oktober 1982, April 1998, tahun 1985, Mei
1997, Oktober 1994, tahun 1988, tahun 1982, Mei 1998, tahun 1993, dan Mei 1998. Kedua,
dalam novel ini memiliki beberapa sudut pandang dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita
tersebut yaitu sudut pandang dari tokoh Dimas Suryo, sudut pandang dari Lintang Utara,
sudut pandang dari Vivienne Deveraux, sudut pandang Bimo Nugroho, dan sudut pandang
dari Aji Suryo. Pada umumnya sebuah novel hanya memiliki satu sudut pandang saja tetapi
dalam novel Pulang ini Leila melakukan postmo dengan menggunakan beberapa sudut
pandang. Ketiga, dalam postmo kita mengenal istilah wacana dalam wacana. Dalam novel
Pulang ini ada beberapa surat yang diselipkan secara utuh ditengah-tengah cerita. Surat-surat
tersebut berisi sebuah cerita yang tidak berkaitan dengan isi cerita sebelumnya.
Pengarang telah membongkar sejarah yang dilupakan oleh pemerintah pasca peristiwa G
30 S PKI yaitu kehidupan para eksil politik yang tertahan di luar negri yaitu Dimas Suryo dan
kawan-kawan karena dituduh sebagai kawanan PKI dan tidak bisa pulang ke tanah air sebab
pemerintah mencabut pasport mereka. Semua keluarga dan keturunannya dianggap tidak
berhak mendapat identitas di Indonesia, mereka di cap E.T oleh pemerintah. Padahal mereka
tak paham atau tidak ada urusan apapun mengenai September tetapi mereka ikut menderita
puluhan tahun. Pemerintah juga mengeluarkan peraturan “bersih lingkungan” yang artinya
keluarga atau keturunan eksil politik atau tapol harus dijauhi dan tidak boleh diterima di
mana pun termasuk sekolah, tempat kerja dan lai sebagainya kalau tidak ingin berurusan
dengan pemerintah. Sebenarnya yang dimusuhi negara itu telah menjadi korban kekejaman
pemerintah saat itu. Pembantaian yang terjadi terus-menerus di berbagai bagian Indonesia,
perburuan terhadapa anggota komunis atau keluarganya adalah sebuah pengukuhan untuk
Pada kerusuhan yang terjadi dimana-mana menjelang jatuhnya presiden Soeharto dan
pembakaran pada rumah-rumah dan gedung-gedung dan yang paling diincar adalah orang-
Leila adalah salah satu penulis yang mengingatkan kita bahwa sejarah Indonesia
mengandung kisah perusakan harkat kemanusiaan yang telah memakan banyak korban.
Ironisnya, pembasmian besar-besaran yang telah terjadi pasca peristiwa 30 September 1965
itu, dilakukan oleh orang-orang setanah air dan setumpah darah yang digerakkan ambisi
penegakan sebuah rezim. Seiring dengan berlalunya waktu, masalah itu tetap tidak bisa
dipulihkan dan mungkin tidak akan pernah dipulihkan. Tapi apa yang telah terjadi, akan
memberikan pelajaran bagi kita untuk tidak bertindak sewenang-wenang dan selalu
BAB IV
KESIMPULAN
Dilihat dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa novel Pulang termasuk
dalam postmodern. novel Pulang karya Leila S. Chudori ini memiliki alur yang tak beraturan,
memiliki lima sudut pandang, dan terdapat wacana dalam wacana berupa surat secara utuh
yang terselip dalam cerita. Pengarang juga membongkar sejarah yang tak terdaftar atau tak
banyak orang yang mengetahuinya yaitu kehidupan kawanan eksil politik yang mencoba
bertahan di negara sebrang, penderitaan eks tapol maupun keluarga tapol yang tidak tahu apa-
apa. Melalui karya sastra kita dapat mengetahui peristiwa yang bersejarah yang tidak di sorot
oleh media atau mungkin ditutupi untuk mencapai suatu kepentingan pribadi maupun
kelompok.
Daftar Pustaka
McHale, Brian.2001.Postmodernist Fiction.London and New York:Methues Inc
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta
Sudjana.2006.Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah.Bandung:Remaja Rosdakarya
Chudori, Leila S.2012.Sebuah Novel Pulang.Jakarta:Gramedia