PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yang mengkritik dan mendekonstruksi paradigma pemikiran pada zaman
modern.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Post-modernisme
1
http://maktabah-stid.blogspot.com/2009/06/post-modern.html.
3
B. Sejarah Postmodernisme
4
Dalam kajian Postmodernisme mengisyaratkan pada dua hal.
Pertama. Postmodernisme dipandang sebagai keadaan sejarah setelah zaman
modern. Dalam hal ini modernisme dipandang telah mengalami proses akhir
yang akan digantikan dengan zaman berikutnya, yaitu postmodern. Kedua.
Postmodern dianggap sebagai gerakan intelektual (intellectual movmen)
yang mencoba menggugat, bahkan mendekonstruksi pemikiran sebelumnya
yang berkembang dalam bingkai paradigma pemikiran modern dengan pilar
utamanya kekuatan rasionalitas manusia, hal ini ingin digugat karena telah
menjebak manusia kepada absolutisme dan cenderung represif,2 yang
keduanya akan kami bahas dalam bab-bab selanjutnya.
2
Abdullah, Amin, Falsafah Kalam Di Era Postmodernisme,
(Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 96.
5
C. Konsep dan Karakteristik di Era Post–modernisme
a). Dekonstruktifisme
b). Relativisme
6
situasi dan kondisi yang ada. Namun konsepsi relativisme ini
ditentang oleh Seyyed Hoessein Nasr, seorang pemikir kontempor.
Baginya tidak ada relativisme yang absolut lantaran hal itu akan
menghilangkan normativitas ajaran agama. Tetapi juga tidak ada
pengertian absolut yang benar-benar absolut, selagi nilai-nilai yang
absolute itu dikurung oleh historisitas kemanusiaan itu sendiri.
c). Pluralisme
7
Pertama, timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek
modernitas, memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat
transenden dan semakin diterimanya pandangan pluralisme-
relativisme kebenaran.
8
Ketujuh, munculnya kecenderungan bagi tumbuhnya ekletisisme dan
pencampur adukan berbagai diskursus, nilai, keyakinan dan potret
serpihan realitas, sehingga sekarang sulit untuk menempatkan suatu
objek budaya secara ketat pada kelompok budaya tertentu secara
eksklusif.
Bagi umat Islam, modernisme adalah salah satu fase sejarah yang
ditandai dengan maraknya aktivitas mulai dari maraknya pemikiran Islam
hingga tindakan politik, dari arsitektur hingga mode berpakaian. Fase
modernis Muslim pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh kolonialisme
Eropa, sehingga dalam beberapa hal umat Islam banyak unsure
kesamaannya dengan Negara Eropa. Oleh Karena itu jika fase modern
berarti mengejar pendidikan Barat, tekhnologi dan industrialisai pada fase
pertama periode pasca colonial, maka postmodern biasa diartikan sebagai
upaya kembali kepada nilai-nilai tradisional Muslim dan menolak
modernisme yang nantinya akan mebangkitkan respon kaum muslim dalam
segala bidang, termasuk politik, arsitektur, serta mode pakaian.5 Oleh karena
itu Postmodernisme dalam dunia islam mempunyai arti peralihan menuju
identitas Islam yang sejati yang bertentangan dengan identitas Barat.6
Ibid., hlm. 47
6
9
Berbagai respon diberikan masyarakat muslim terhadap
postmodernisme ini. Jika Postmodernisme dipandang semata-mata sebagai
bentuk respon dan jawaban terhadap kekurangan-kekurangan dan
kelemahan modernisme, maka kita dapat melihat kembali bentuk-bentuk
respon masyarakat muslim terhadap modernisme. Karena baik disadari atau
tidak, respon masyarakat terhadap modernisme sebenarnya merupakan
refleksi, apresiasi dan respon masyarakat muslim terhadap munculnya
postmodernisme. Di antara respon masyarakat muslim tersebut adalah:
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
11
Daftar Rujukan
Ahmed, Akbar S., Postmodernisme: Bahaya dan Harapan bagi Islam terj.
M. Sirozi, Bandung: Mizan, 1993.
http://maktabah-stid.blogspot.com/2009/06/post-modern.html
12