Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI IBU HAMIL DAN


PERTUMBUHAN JANIN
TRISEMESTER 1

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

ANGGRIAN CLARA DEWI (NIM: 1500001002)

ELIS LISMA PRIANTI (NIM: 1500001010)

ECCE (NIM: 1500001047)

IIS MARLINA DAMAYANTI (NIM: 1500001020)

KARINA PUTRI UTAMI (NIM: 1500001023)

MEGA SRI WIDIYA ASTUTI (NIM: 1500001028)

SITI NUROBIAH

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya kita dapat menyelesaikan makalah maternitas ini dengan baik.
Sholawat beserta semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah menuntun umat ke zaman yang terang benderang.

Selanjtnya kami dari kelompok 1 ingin mengucapkan terimaksih banyak kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini tentang Anatomi dan
Fisiologi Pada Ibu Hamil dan pertumbuhan janin Trisemester 1 , terutama kepada dosen
mata kuliah Maternitas yang telah membimbing kami dalam penyelesaian nya.

Kami berharap agar makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk menunjang
proses pembelajaran keperawatan maternitas terutama untuk kami selaku penyusun, serta
untuk semua mahasiswa dan mahasiswi keperawatan agar nantinya dapat di aplikasikan
dalam melakukan asuhan keperawatan dengan benar.

Terakhir kami uacapkan terimakasih dan selamat belajar untuk kita semua.

Purwakarta, 14 Februari 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 4
C. TUJUAN......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 6
A. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita................................................................6
B. Proses Konsepsi.............................................................................................. 12
C. Pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu Tiap Bulan...........17
D. Gizi Ibu Hamil Trimester 1................................................................................. 21
BAB III PENUTUP................................................................................................... 25
A. KESIMPULAN............................................................................................... 25
B. SARAN........................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Periode kehamilan adalah periode persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan
janin dan adaptasi maternal, maupun secara psikologis yakni adaptasi menjadi orang tua
(Klien, 2000). Hamil merupakan tugas perkembangan keluarga secara normal tapi dapat
menimbulkan krisis jika tidak mendapat dukungan yang adequat, menjadi orang tua
adalah salah satu krisis matuarasi dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggung jawab dan perhatian terhadap orang lain. Periode ini juga
merupakan masa intensif bagi orang tua dan orang terdekat dengan mereka dan juga
merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga (FIK, 2000).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan
sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan
telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki
ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan
semacam ini biasanya berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini
ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ilmu pengetahuan empiris baru mengetahui adanya sel telur dan sel sperma pada
abad ke 17 yaitu setelah van leewenhoef berhasil menciptakan lensa pembesarnya, akan
tetapi ilmu samawi ( pengetahuan yang didapat melalui wahyu Allah ) telah mengetahui
adanya sel telur dan sperma sejak abad ke 7 yang di istilahkan dengan nutfah.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita
2. Proses Konsepsi
3. Pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu Tiap Bulan
4. Gizi Ibu Hamil Trimester 1

C. TUJUAN
1. Mengetahui anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita
2. Mengetahui proses Konsepsi
3. Mengetahui pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu
Tiap Bulan

4
4. Mengetahui gizi Ibu Hamil Trimester 1

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita


1. Organ Reproduksi Luar
a. Mons pubis
Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas simfisis
pubis. Struktur ini ditutupi oleh kulit dan rambut pubis. Mons pubis berfungsi
sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks. Kulit mons pubis
mengandung kelenjar keringat yang khusus dan sekresi kelenjar tersebut
memberikan aroma yang khas. Sekresi ini dianggap mempunyai makna seksual
tertentu pada laki-laki
b. Labia Mayora
Labia mayora (bibir besar) terdiri dari 2 lipatan kulit dengan jaringan lemak
dibawahnya yang berlanjut ke bawah sebagai peluasan dari mons pubis dan
menyatu menjadi perineum. Labia mayora memiliki rambut dan kelenjar pada
permukaan lateralnya, namun permukaan dalamnya licin. Labia mayora berfungsi
sebagai pelindung karena kedua bibir ini menutupi lubang masuk vagina
sementara bantalan lemaknya bekerja sebagai bantal.
c. Labia Minora
Labia minora (bibir kecil) merupakan 2 buah lipatan tipis kulit yang terletak di
sebelah dalam labia mayora. Kedua bibir kecil bertemu di sebelah depan dan pada
titik temu ini terdapat klitoris. Di sebelah posterior, labia minora bergabung
membentuk fourchette. Labia minora tidak memiliki lemak subkutan. Permukaan
internalnya biasanya saling bersentuhan dan dengan demikian menambahkan
pengamanan pada lubang masuk vagina.
d. Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil jaringan erektil yang terletak pada titik temu
labia minora di sebelah anterior. Jaringan klitoris sangat kaya dengan pembuluh
darah dan saraf sehingga merupakan salah satu zona erotic yang utama pada
wanita.

e. Vestibulum

6
Vestibulum adalah nama alat yang diberikan pada rongga yang dikelilingi oleh
labia minora. Orifisium uretra bermuara ke dalam vestibulum tepat di sebelah
bawah klitoris. Saluran 2 buah kelenjar parauretral(kelenjar skene)juga bermuara
ke dalam vestibulum, masing-masing pada satu sisi ovisium uretra. Ovisium
vagina juga bermuara ke dalam vestibulum. Muara tersebut ditutupi oleh lipatan
slop tipis yang disebut hymen selaput tipis ini tidak menutupi lubang masuk
vagina. Setelah terjadi senggama yang pertama atau karena intervensi jari tangan
atau insersi tampon, hymen biasanya terkoyak.fungsi hymen adalah untuk
melindungi vagina selama periode prepubertal.
f. Fourchette
Fourchette adalah lipatan jaringan tranpersal yang pipih dan tipis, terletak
pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah di bawah
oripisium vagina.
g. Perineum
Perineum adalah daerah muscular yang ditutupi kulit anatara introitus vagina
dan anus.

2. Organ Reproduksi Dalam


a. Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3
4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya
setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium
akan bergerak ke saluran reproduksi.
Struktur
Ovarium terdiri dari medulla dan korteks. Medula merupakan bagian internal
yang mengandung pembuluh limfe dan darah yang disangga oleh jaringan ikat.
Korteks merupakan bagian eksterna yang mangandung folikel-folikel ovarium
atau sel-sel telur yang terbenam dalam stroma. Ovarium tidak dibungkus oleh

7
peritoneum sejati. Sebaliknya ovarium mengandung bentuk peritoneum yang
sudah mengalami modifikasi yaitu epithelium germinalis.
Fungsi ovarium
1) Produksi, penyimpangan serta pemasangan polikel-polikel ovarium dan
pelepasan ovum.
2) Produksi hormone ovarium estrogen dan progesterone
b. Oviduct (Tuba Falopii)
Oviduct (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri
ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. tuba falopii dibungkus oleh peritoneum
yang membentuk ligamentum latum. Tuba falopii dilapisi oleh epitel bersilia yang
tersusun dalam banyak lipatan sehingga memperlambat perjalanan ovum ke
uterus. Sebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa yang memberikan nutrisi
pada ovum. Di luar pada lapisan epitel yang dipisahkan oleh lapisan halus
jaringan ikat terdapat 2 bungkus sel otot, yaitu tunika muskularis longitudinalis
eksterna dan sirkularis interna.
Bagian pangkal oviduct berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum
akan masuk ke oviduk. Oviduct berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus.
c. Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk
kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil
yang disebut serviks (leher rahim). Uterus terdiri atas 2 bagian, yaitu: korpus atau
badan dan serviks atau leher. Serviks terbentuk oleh bagian sepertiga bawah
uterus, dan separuh serviks menjulur ke dalam vagina. Uterus memiliki panjang
kurang lebih 7,5 cm dan lebar 5,5 cm dan kedalaman 2,5 cm. dinding uterus
sangat tebal yaitu sekitar 1,2 cm, sehingga cavum uteri berukuran sangat kecil.
Fungsi uterus
1) Menyediakan tempat yang sesuai bagi ovum yang sudah dibuahi agar ovum
tersebut dapat menanamkan diri.
2) Memberikan perlindungan dan nutrisi kepada embrio/janin sampai tercapai
maturitas.
3) Mendorong keluar janin dan plasenta saat persalinan
4) Mengendalikan pendarahan dari tempat pelengkatan plasenta melalui
kontraksi otot-otot yang saling berjalin tersebut jahitan hidup (living
ligatures).
d. Vagina

8
Vagina merupakan saluran fibromuskular elastic yang membentang ke atas
dan ke belakang dari vulva hingga uterus. Serviks atau leher uterus menjulur ke
dalam ujung proksimal vagina. Daerah ini dikenal dengan nama kubah vagina.
Dinding arterior vagina memiliki panjang kurang lebih 7,5 cm dan dinding
posteriornya 9 cm. keduanya ini dalam keadaan norma menempel satu sama lain
namun dapat dipisahkan dengan mudah. Dinding vagina tersusun dalam lipatan
(rugae). Susunan ini memungkinkan vagina untuk mengembang sampai luas
sekali jika dibutuhkan, sehingga dapat dilalui kepala bayi ketika melahirkan.
Struktur
Dinding vagina terdiri dari 4 lapisan:
1) Lapisan epitel gepeng berlapis; pada lapisan ini tidak dapat kelenjar tetapi
cairan akan merembes melalui epitel untuk memberikan kelembaban.
2) Jaringan konektif areoler yang di pasok pembuluh darah dengan baik
3) Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan sirkuler.
4) Lapisan luar jaringan ikat vibrosa berwarna putih yang bercampur dengan
fasia pelvis sekitarnya.
Fungsi
Vagina memiliki 4 fungsi utama yaitu:
1) Lintasan bagi spermatozoa: spermatozoa biasanya akan tertimbun pada saat
senggama dalam ruangan yang dihasilkan vornik posterior
2) Saluran keluar bagi janin dan produk pembuahan lainnya pada saat
persalinan.
3) Saluran keluar bagi darah haid
4) Dengan sekretnya yang asam, vagina merupakan barier untuk menghalangi
penjalaran infeksi secara asenderen

9
3. Payudara Wanita
Payudara adalah kelenjar mamaria. Dibawah pengaruh hormon yang sesuai,
payudara mampu mengeluarkan susu setelah kelahiran bayi. Payudara terletak di
bagian anterior atas dada dan terdiri atas 15 sampai 30 lobus jaringan kelenjar. Setiap
lobus mengalirkan isinya ke duktus laktiferus (susu) yang bermuara ke ujung putting.
Sebelum pubertas, payudara anak perempuan berukuran kecil, dan belum
berkembang. Puting susu terletak rata di dada. Bersamaan dengan awita pubertas, dan
di bawah pengaruh estrogen, ukuran, jumlah lemak, dan struktur duktus payudara
membesar. Selama kehamilan, dibawah pengaruh hormon-hormon kehamilan, sistem
duktus terus berkembang dan sel-sel kelenjar menjadi mampu membuat susu.
4. Oogenesis

a. Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari


saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira
pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel
kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang
melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk
folikel primordial.

b. Folikel Primordial

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya

10
berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi
tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat
menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya
terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

c. Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu


pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan
disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu
kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut
DNA.

d. Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami


pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah
sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing
mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena
mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih
kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat
membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.Pembelahan
meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder
dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.

e. Oosit Sekunder

Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa


menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang
akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk
tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang
berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum
yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional.

11
5. Pengaruh Hormon dalam Oogenesis

Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-


sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel
yang disebut Folikel de Graaf, Folikel de Graaf menghasilkan hormon estrogen.
Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH,
hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong
dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum
kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi
FSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga akhirnya tidak
membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses
oogenesis mulai kembali.

B. Proses Konsepsi
Konsepsi adalah merupakan awal dari
kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi
oleh satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel
telur) adalah merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14
hari sebelum menstruasi. Sel telur yang
dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii
(saluran telur) yang berbentuk corong,
yang merupakan tempat terjadinya
pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran
(degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi
pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami
serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan
pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini
merupakan kembar fraternal.Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur
yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar
identik berasal dari 1 sel telur.Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher
rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
12
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit.Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
1. Implantasi & Perkembangan Plasenta
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya
tertanam.Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan
maupun dinding belakang.Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali
pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis
yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar
tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan
memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi
mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-
10.Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio
(korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk
kantung amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan
mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di
dalamnya.
2. Perkembangan Embrio
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak
dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada
hari ke 16-17.Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke
20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.Selanjutnya, pembuluh
darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta. Organ-organ terbentuk
sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah permbuahan), kecuali
otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada
trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa
pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau
virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau
mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama kecuali sangat penting untuk
melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan
malformasi harus dihindari.Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah
lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin

13
(istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena
janin telah memenuhi seluruh rahim).

3. Perawatan Selama Kehamilan


Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk
memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pemeriksaan fisik
yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan
darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut,
lengan dan tungkai. Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap
jantung dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan
dengan bantuan oftalmoskop. Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna
mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada panggul. Dilakukan
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi
klamidia dan penyakit menular seksual lainnya. Pemeriksaan darah juga dilakukan
untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh. Rontgen dada hanya dilakukan
jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-paru atau jantung. Jika
tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu
pertama karena janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus
dilindungi dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang
mengandung timah hitam sehingga rahim terlindungi.
Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah
kehamilan 12 minggu pada:
1) Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
2) Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
3) Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan
penyaringan untuk diabetes. Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar
alfa-fetoprotein (suatu protein yang dihasilkan oleh janin) di dalam darah ibu. Jika
kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau
terdapat lebih dari 1 janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan
kromosom pada janin. Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu
setelah ovulasi. USG juga digunakan untuk:
1) Mengikuti perkembangan kehamilan
2) Menentukan tanggal perkiraan persalinan
3) Menentukan laju pertumbuhan janin
4) Merekam denyut jantung atau pernafasan janin

14
5) Mengetahui kehamilan ganda
6) Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
7) Mengetahui kelainan posisi janin
8) Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan
pemeriksaan genetik atau kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu
meminum banyak air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim
keluar rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran janin yang lebih
jelas.Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia
kehamilan mencapai 32 minggu.
Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu dan
sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu. Pada setiap pemeriskaan,
dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan bentuk rahim
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin. Air kemih diperiksa untuk
mengetahui adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan diabetes dan protein
menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan
penimbunan cairan selama kehamilan). Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka
dilakukan pemeriksaan antibodi Rh.Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah
ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang
memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka
tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan
merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan
kerusakan otak atau kematian janin.
Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata
biasanya berkisar antara 12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan). Kenaikan berat badan
yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin dan ibu.Berat
badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat
badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin
yang lambat. Kadang kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat
jeleknya aliran darah tungkai pada saat wanita hamil berdiri. Hal ini bisa diatasi
dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3 kali/hari.
Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kaloriagar
tersedia zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayur-
sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan

15
pengawet.Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan. Selama
kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu
dan janin. Biasanya diberikan tambahan zat besi.
Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan dan
sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
1) Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
2) Makan sebelum lapar
3) Makanan lunak.Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya
memakan 1-2 keping biskuit sebelum beranjak dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi,
penurunan berat badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus
menjalani perawatan di rumah sakit untuk semantara waktu dan mendapatkan cairan
melalui infus.Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai. Demikian
juga halnya dengan varises pada tungkai dan di daerah sekitar lubang vagina. Untuk
mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring
dengan posisi tungkai lebih tinggi.Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat
pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini
adalah normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering
ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati. Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri
pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus diobati secara tuntas.
Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga.
Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi
perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban. Setiap wanita hamil sebaiknya
mengetahui tanda-tanda awal persalinan. Tanda yang utama adalah kontraksi perut
bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri punggung. Menjelang akhir
kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk
mencoba memperkirakan saat persalinan.

C. Pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu Tiap Bulan


Sebelum lahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya
selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Setiap bulan janin mengalami proses

16
perkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
sang ibu membutuhkan asupan makanan dengan gizi tertentu.
Ketika hamil seorang wanita mengalami peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk
mencukupi kebutuhan dua orang (sang ibu dan janin bayinya), yaitu antara lain seperti
energi, protein, mineral, kalsium, air, omega 3, vitamin, asam folat, zat besi dan lain
sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa faktor
dan subfaktor antara lain :

1 Faktor ibu
a. Keadaan kesehatan ibu saat hamil
b. Penyakit yang menyertai kehamilan
c. Penyulit kehamilan
d. Kelainan pada uterus
e. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
f. Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
2 Faktor janin
a. Jenis kelamin janin
b. Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal
c. Infeksi intrauterine
3 Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan
janin dalam rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta
Indeks plasenta = Berat plasenta
EMPAT puluh minggu kehamilan yang menyenangkan dan penuh perubahan pun
dimulai sejak hari pertama menstruasi terakhir. Akan merasakan adanya suatu
makhluk mungil yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Namun kita tidak
pernah mengetahui bentuk dan ukuran calon buah hati dari minggu ke minggu.

1. Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom

17
manusia. Selama masa ini,
yang dibutuhkan hanyalah
nutrisi (melalui ibu) dan
oksigen.
Sel-sel telur yang
berada didalam rahim,
berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi
matahari Sel ini akan
bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma
sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.Pada saat ini
kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang
sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding
indung telur
2. Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur
yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah
dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah
membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali
sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium
3. Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika
sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah
menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim
disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2
mm.
4. Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya

18
positif.Janin mulai membentuk struktur manusia.
Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat
besar yang membawa darah ke jantung).
5. Minggu 5
Terbentuk
3 lapisan
yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.
Ectoderm adalah lapisan yang paling atas
yang akan membentuk system saraf pada
janin tersebut yang seterusnya
membentuk otak, tulang belakang, kulit serta
rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ
jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu
lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
6. Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm
yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang
punggung bayi telah menutup. pada
minggu ini sistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi
lengan kaki pun mulai tampak.

7. Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-
kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu
dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
8. Minggu 8

19
Panjang kira-kira 14-20 mm.
Banyak perubahan yang terjadi
pada bayi,ujung hidung dan
kelopak mata mulai
berkembang, begitu pula tel
inga.Bronchi, saluran yang
menghubungkan paru-paru
dengan tenggorokan, mulai
bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku.bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan
lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah
membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna
9. Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk
kaki dan tangan terus berkembang berikut jari
kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai
bergerak,dengan Doppler bisa mendengar
detak jantungnya. Minggu ini,
panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

10. Minggu ke-10


Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama.Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir
250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit.
Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

11. Minggu ke-11

20
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5
cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini
janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan
tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan
yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

12. Minggu ke-12


Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil.Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah
berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.Panjangnya
sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses
penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari.
Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

D. Gizi Ibu Hamil Trimester 1


1. Pengertian Gizi ibu hamil
Zat gizi adalah :
Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan.

Gizi ibu hamil adalah :


Makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro) yang dibutuhkan oleh seorang
ibu yang sedang hamil baik pada trimester satu, dua, dan trimester tiga dan harus
cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari
sehingga janin yang dikandung dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami
gangguan dam masalah.

21
Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh
ibu dan anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Dalam menu
seimbang perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian
harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.

2. Kebutuhan gizi ibu hamil trimester satu


Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan adalah masa
penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama
ini, pertumbuhan janin masih lambat dan penambahan zat-zat gizinya pun masih
relatif kecil. Pada tahap ini, ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk
menyimpan zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari
untuk cadangan persediaan pada trimester berikutnya. Dalam keadaan ini, biasanya
ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan, sehingga
asupan makananperlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering,
porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.Jika diperlukan, bisa juga
mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan janin.
Namun hal itu perlu dikonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tertentu.

3. Pedoman Menu Bagi Ibu Hamil


Pedoman menyusun menu bagi ibu hamil
a. Makanan dapat diberikan 4-6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu.
b. Batasi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, pedas, bergas serta beralkohol.
c. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang seperti : 2 piring
nasi @ 250 gr, 90 gr daging atau iakn, sebutir telur, 60 gr kacang-kacangan, 3
porsi sayur @ 100 gr, 2 porsi buah @ 100 gr, segelas susu atau youghurt atau
seiris keju sebagai gantinya serta 1 sdm minyak atau lemak.
d. Perbanyak minum air putih, sari buah, air rebusan kacang hijau, sebagai pengganti
cairan karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering BAK. Hindari
minuman kafein serta soft drink yang dapat memicu hipertensi.
e. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan
pewarna.
f. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak.
g. Konsumsi makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
h. Hindari makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna

22
i. Tetap beraktifitas dan bergerak.

4. Zat-zat gizi penting


a. Sumber tenaga digunakan untuk tumbang janin dan proses perubahan biologis
yang terjadi dalam tubuh yang meliputi : pembentukan sel-sel baru, pemberian
makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormone
penunjang pertumbuhan janin. Kekurangan energi dalam asupan makanan dapat
menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal yaitu sekitar 11-14
kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi
energi.
b. Protein diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan
protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir
dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh
dan jaringan otak.
c. Vitamin diperlukan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam
tubuh ibu dan janin. Seperti :
1) Vitamin A
2) Vitamin B1 dan B2
3) Vitamin B6
4) Vitamin B12
5) Vitamin C
6) Vitamin D
d. Mineral antara lain :
1) Kalsium
2) Zat besi

5. Pola Makan Sehat Ibu Hamil


Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada untuk wanita tidak
hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah :
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
d. Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
Caranya :

23
a. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
b. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan minum susu satu
gelas setiap hari.
c. Pergunakan aneka ragam makanan yang ada.
d. Pilihlah, belilah berbagai macam bahan makanan yang segar.
e. Bakteri Dalam Makanan Yang Harus Dihindari
1) Listeria
2) Bakteri E. Coli
3) Salmonella dan Toksoplasma

24
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat penting pertumbuhan awal
janin, sehingga baik bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang idealnya
dilakukan sejak sebelum hamil. Terkadang saat trimester pertama ini perempuan
mengalami morning sickness yang membuatnya sulit untuk makan dengan benar.
Pada trimester pertama ini hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta
makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih. Fokuskan makanan yang
mengandung protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu serta lemak sehat. Usahakan
mengonsumsi asam folat yang bagus untuk perkembangan otak janin di trimester pertama
ini, asam folat bisa didapat dari sayuran hijau, biji-bijian atau dari suplemen.

B. SARAN
Kita sebagai perawat harus mengetahui tentang keperawatan maternitas karena
perawat iyu profesi yang holistic dan harus gesi dalam pengambilan keputusan pada saat
melakukan perawatan pada ibu hamil.
Untuk ibu hamil pada trisemester 1 harus dapat menjaga kesehatan dan mengurangi
aktivitas yang terlalu berat yang dapat membahayakan kehamilan, Karena pada
trisemester pertama merupakan proses yang sangat krusial pada kehamilan, pada
trisemesteri ini terjadi proses pembentukan bayi sehingga para ibu hamil di kehamilan
trisemeter 1 harus menjaga asupan nutrisi agar proses pembentukan janin nya dapat
sempurna.

25
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Mailiyn E. 2001. Maternal/Newborn plans of care: Guidelines for planning and
Documenting Client Care. Jakarta: EGC

Cinta, Dewi. 2012. Perkembangan Bayi pada Trimester Pertama Kehamilan. (Online)
http://caracepathamil.masbied.com/trimester-pertama-kehamilan/. (diakses 13 Februari
2017).

Fauziah, Siti. 2012. Buku Ajar Keperwatan Maternitas Kehamilan. Jakarta: kencana

http://choiriatu.blogspot.co.id/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (diakses
13 Februari 2017)

26

Anda mungkin juga menyukai