Pengendalian Nyamuk
Pengendalian Nyamuk
pengendalian biologis, dan pengendalian kimiawi. Selain itu yang paling sering dikenal
dengan istilah 3M (menguras, menutup, mengubur). Pengendalian hamper sama intervensi
yang dilakukan akan tetapi pengendalian yang berbeda dilakukan berdasarkan karakteristik
tempat perindukan/perkembangbikan, dan waktu Aktivitas (kebiasaan) menggigit nyamuk
tersebut sehingga dapat terhindar penularan penyakit yang di bawah oleh vektor tersebut.
c. Kimiawi
Pengasapan/togging dengan menggunakan malathion dan fenthion
yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan aedes
aegypti dengan batas tertentu. Pengasapan dilakukan pada pagi
antara jam 07.00-10.00 dan sore antara jam 15.00-17.00 secara
serempak (Depkes RI,2004).
pemberian bubuk abate komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter
air pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk
Aedes. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau
minyak lemon eucalyptus,
Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam
kondisi hidup mampu menghalau nyamuk. Cara penempatan tanaman
ini bisa diletakkan di sudut-sudut ruangan dalam rumah, sebagai
media untuk mengusir nyamuk. Jumlah tanaman dalam ruangan
tergantung luas ruangan seperti Tanaman Zodia atau Evodia
suaveolens, Serai wangi atau Cymbopogon nardus, Bunga lavender
Nyamuk Culex sp. Merupakan vector penularan penyakit filariasis, west nile virus (virus nil
barat). Adapun pengendalian nyamuk Culex sp.: