SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Muhamad Soleh
NIM: 108016300019
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah besedia meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan, serta nasehat
yang berguna bagi penulis.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Ibu Habibah, S.Pd., Kepala MTs Radulatul Ilmiyah Jakarta Selatan yang telah
banyak membatu penulis.
9. Bapak Muhammad Ishak, S.Pd, selaku guru bidang studi tempat penulis
mengadakan penelitian.
10. Keluarga tercinta Ayahanda Saita, Ibunda Ati yang tak henti-hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan
materil kepada penulis. Kakak dan adik tercinta Ahmad Efendi, Cecep dan
Nurhasanah serta semua keluarga yang selalu mendoakan, mendorong penulis
untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.
11. Teman-teman mahasiswa khususnya Pendidikan Fisika angkatan 2008 yang
memberikan memotivasi dan saling bertukar informasi selama penulisan
skripsi ini.
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat dibutuhkan penulis dimasa datang. Penulis mengharapkan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
v
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 31
1. Tes Hasil Belajar ....................................................................... 32
2. Lembar Angket........................................................... .............. 33
I. Teknik Ujicoba Instrumen ............................................................. 35
1. Validitas .................................................................................... 35
2. Validitas Lembar Angket........................................................... 36
3. Reliabilitas ................................................................................ 37
4. Taraf Kesukaran ........................................................................ 37
5. Daya Pembeda Soal .................................................................. 38
J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39
1. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................... 39
a. Uji Normalitas ...................................................................... 39
b. Uji Homogenitas .................................................................. 40
2. Uji Analisis Data ....................................................................... 41
K. Hipotesis Statistik .......................................................................... 42
L. Teknik Analisis Angket.................................................................. 43
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design ...... 28
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 32
Tabel 3.4 Indikator Angket Siswa ........................................................ 33
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.................... 45
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...................... 47
Tabel 4.3 Hasil Posttest untuk Setiap Indikator Pembelajaran pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...................... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol........................................ 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Posttest ................................... 50
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest Posttest.......................................... 51
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Angket Siswa Keseluruhan...................... 52
Tabel 4.8 Hasil Persentase Frekuensi Angket Siswa Keseluruhan......... 53
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oemar Hamalik, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta:Bumi aksara, 2013), Cet ke-13,
h.57
2
2
Utomo Danajaya, Media Pembelajaran aktif (Bandung: Nuansa 2010), cet ke-1 h.165
3
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA
and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1
4
karena itu diperlukan suatu media sarana pembelajaran agar peserta didik dapat
berkembang dan kemampuan kreativitasnya juga dapat direalisasikan secara
nyata. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan media digital
card yang mempunyai karakteristik menggabungkan contoh contoh dari macam
wujud zat sehingga menjadi sesuai. Upaya tersebut diharapkan dapat
menunjukkan pada siswa bahwa pelajaran fisika itu menyenangkan, tidak
membosankan dan tidak sulit sehingga diharapkan bisa meningkatkan hasil
belajar siswa.
Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan semangat,
minat dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep zat, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul penelitian: Pengaruh Media digital card terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Zat
B. Identifikasi Masalah
1. Dalam proses pembelajaran guru masih belum maksimal menjalankan
fungsinya sebagai fasilitator.
2. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
3. Kurangnya semangat belajar siswa disebabkan media kurang menarik.
4. Konsep zat merupakan konsep yang bersifat abstrak.
C. Pembatasan Masalah
Masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta
Selatan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
2. Konsep fisika sangat luas cakupannya maka penelitian ini dibatasi pada
konsep zat yang diukur melalui tes hasil belajar C1 sampai dengan C3
berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W.
Anderson dkk.
3. Media pembelajaran sedang mengalami perkembangan yang pesat maka
penelitian ini dibatasi pada penggunaan media digital card.
5
D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep zat?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media digital card terhadap hasil
belajar fisika siswa pada konsep zat.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak:
1. Bagi peneliti dan peneliti lain diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang media digital card dan dapat menjadi bahan informasi
untuk penelitian lanjutan.
2. Bagi sekolah dan guru dapat memberikan informasi mengenai alternatif
pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
66
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1 Menurut Bovee
media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.2
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology (AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs berpendapat bahwa media
adalah segala alat fisik tang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Asosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), memiliki pengertian
berbeda. bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun
audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar dan dibaca.3
Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah yang
dikemukakan oleh Raphael Raharjo dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan 4,
yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang (media by utilization) maupun
yang telah tersedia (media by design) , baik secara sendiri-sendiri maupun
1
Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,2010), cet ke-14, h.6
2
Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti
lunakpresentasi, From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin,
20/10/2013
3
Arief S Sadiman, dkk, Op.Cit., h.6
4
Sudirman Siahaan, Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam
kegiatan PembelajaranJurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h.76-77
7
2. Manfaat Media
Manfaat penggunaan media pembelajaran sangat membantu siswa
terutama dalam membangkitkan minat dan memberikan semangat lebih pada
5
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), cet ke-VI, h.1
6
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep
Umum dan islami, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2007), cet ke-1, h. 68.
7
Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in legal
education: theory and potential", in European Journal of Law and Technology, Vol 5, No 1, 2014.
8
kegiatan belajar. Selain itu, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, dan
metode mengajar menjadi lebih bervariasi.
Banyak pakar yang mengemukakan manfaat media diantaranya; (1)
membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. Berbagai konsep abstrak dan
sulit dijelaskan kepada siswa, dapat disederhanakan melalui media., (2)
Menghadirkan berbagai objek yang berbahaya dan sukar didapat ke dalam
lingkungan. Objek tersebut dapat digantikan dengan alat peraga dan media belajar
lain., (3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil., (4) Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
Manfaat lain yang didapatkan dari media adalah media dapat menyajikan
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis., mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera., mengatasi sikap pasif anak didik,. dan meminimalisir perbedaan
pengalaman pada anak didik.8
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, diantaranya sebagai berikut:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pengajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.9
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton :
1) Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) Pembelajaran dapat lebih menarik
8
Sadiman, dkk., op. cit., h. 17.
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet. V, h. 24-25.
9
3. Klasifikasi Media
Jenis dan klasifikasi media sangat banyak ragamnya dan dapat dilihat dari
berbagai sudut. Namun, secara umum media pengajaran: (1) Mengutamakan
kegiatan membaca simbol visual., (2) Bersifat audio visual, proyeksi,
nonproyeksi, dan berbentuk tiga dimensi., (3) Menggunakan teknik atau mesin.,
(4) Merupakan kumpulan benda-benda atau bahan-bahan.. (5) Merupakan contoh
dari kelakuan guru.12
Adapun kelompok media menurut Susilana adalah:
10
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h.9-10
11
Sudirman Siahaan, loc.cit, h.86
12
Indriana, op. cit., h. 54.
10
4. Pemilihan Media
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah bermaksud
mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan, merasa sudah akrab
dengan media tersebut, ingin memberi penjelasan yang lebih kongkrit serta
merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya untuk
menarik minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media
sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak.15
13
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h. 14.
14
Ibid, h.22-23
15
Arif S. Sadiman, dkk, loc cit h. 82.
11
16
Pupuh Faturarohman & Sobri Sutukno, loc.cit h.71
17
Oemar Hamalik, loc.cit. h.6
18
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.73
12
5. Digital Card
Digital card berasal dari kata digital dan card. Digital sendiri berasal dari
kata digitus, dalam bahasa yunani yang berarti jari-jemari19. Sedangkan kata card
berasal dari bahasa inggris yang berati kartu. Menurut MacArthur Foundation
media digital membantu menentukan bagaimana mengubah cara orang-orang
muda belajar, bermain, bersosialisasi, dan berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat, hal ini penting untuk mengembangkan lembaga-lembaga sosial,
pendidikan dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan masa depan
generasi 20 Menurut Tom E Rolnicki Digital adalah gambar, dan grafis yang
mendeskrepsikan dalam bentuk numeris melalui piranti komputer.21
Peneliti menggunakan software flash yang dirancang dengan
memodifikasi pada permainan kartu bridge supaya menarik dan relevan dalam
memuat materi pelajaran fisika konsep zat, selain itu media ini juga dikemas
dengan sebuah permainan. Permainan adalah setiap kontes antara para pemain
yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat
komponen utama, yaitu:
1. Adanya pemain
2. Adanya lingkungan dimana pemain berinteraksi
3. Adanya aturan-aturan main
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.22
Solitaire dan bridge lebih familiar dibandingkan yang lain. Solitaire, karena
sudah dimainkan orang sejak lama dan banyak jenisnya dapat dimainkan
sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Memainkan kartunya di layar
komputer pribadi, bukan dengan kartu betulan. Dan sekarang solitaire menjadi
program game standar yang di-install di komputer.
19
http://indahproduktif.blogspot.com/p/analog-dan-digital.html
20
The John D. and Catherine T. MacArthur Foundation Reports on Digital Media and
Learning 2008
21
http://brainly.co.id/tugas/422107
22
Arif S. Sadiman dkk. loc.cit.h.75-76
13
23
Ahmad Fahmi, Lo.Cit.,
24
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA
and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1
14
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.26 Metode ceramah
ini merupakan salah satu bentuk metode penyajian atau penyampaian materi
pelajaran yang dilakukan seorang guru dengan prosedur dan penjelasan lisan
secara langsung terhadap siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah
yaitu sebagai berikut:27
1) Persiapan, dalam tahap ini guru menciptakan suasana belajar yang
kondusif untuk siswa belajar
2) Penyajian, dalam tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan
ceramah
3) Asosiasi, dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya dan berdiskusi agar siswa dapat membuat hubungan materi
pelajaran yang telah disajikan oleh guru
4) Generalisasi, dalam tahap ini guru dan siswa secara bersama-sama
membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah disajikan.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai
berikut:
1) Kelebihan metode ceramah, antara lain:28
a) Guru mudah menguasai kelas
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
25
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 98
26
Ibid., h. 97
27
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cet. 1, h. 97
28
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., h. 97
15
B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang akan dimiliki siswa
setelah ia mendapatkan materi dalam proses belajarnya. Horward Kingsley
membagi tiga macam hasil belajar, yakni: keterampilan dan kebiasaan,
pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar
dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan
Gagne membagi lima kategori hasil belajar: yakni informasi verbal, keterampilan
intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem
pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun
tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor.32
32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-14, h. 22
33
Ahmad Sofyan, et al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 14
34
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Pakar Raya, 2007), Cet. Ke-2, h. 59
35
Ibid, h. 59--61
17
ini akan tampak peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian
terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat, terhadap guru, dan
sebagainya. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk., menjadi lima jenjang,
yakni:36
1. Penerimaan (Receiving); meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu
nilai dan keyakinan. Kepekaan atau keinginan menerima/memperhatikan
fenomena dan stimuli, menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi.
Contoh: senang mengerjakan PR, senang mendengarkan musik atau membaca
puisi.
2. Responsi (Responding); meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di
masyarakat. Menunjukkan perhatian aktif, melakukan suatu fenomena, setuju,
ingin, puas menanggapi. Contoh: menaati peraturan, mengerjakan setiap
tugas, menadamaikan teman yang bertengkar.
3. Penilaian (Valuing); meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai
tertentu. Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai yang
pasti, komitmen terhadap suatu nilai. Contoh: mengapresiasi seni,
menunjukkan perasaaan keprihatinan.
4. Pengorganisasian (Organization); meliputi konseptuaslisasi nilai-nilai
menjadi suatu sistem nilai. Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam
suatu sistem, menentukan saling hubungan antar nilai, memantapkan suatu
nilai yang dominan dan diterima dimana-mana. Contoh: bertanggung jawab
terhadap perilaku, menerima kelebihan dan kekurangan peribadi.
5. Pembentukan karakter (Caracterization); mencakup pengembangan nilai-
nilai menjadi karakter pribadi.menginternalisasi nilai-nilai atau sistem
menjadi karakter, menempatkan nilai dalam hirarki nilai individu,
mengorganisasikan nilai secara konsisten, mengontrol tingkah laku individu.
Contoh: rajin, tepat waktu, dan berdisiplin diri.
36
Ahmad Sofyan, et.al., Op.Cit, h.19-20
19
37
Ibid., h. 23
38
Ibid., h. 24
39
Ibid., h. 25
20
C. Pengertian Zat
Berikut ini adalah peta konsep pada pokok bahasan zat
Konsep Zat
mempelajari
meliputi
mempengaruhi
1. Wujud Zat
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah
tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan
alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama
dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya ada tiga wujud zat yang dipelajari yakni
zat padat, zat cair dan zat gas. Di sekitar kita terdapat benda-benda yang dapat
dikelompokkan kedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu,
21
aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas
elpiji, udara termasuk zat gas. Setiap zat atau materi terdiri dari partikel-partikel
atau molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.
c. zat gas
d. Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contohnya jelaga yang
merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak.
e. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contohnya air yang
mendidih akan menguap menjadi asap.
f. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contohnya embun di
pagi hari.
Untuk mempermudah mengingat macam-macam perubahan wujud zat
berikut gambar perubahan wujud zat:
dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu
akan membentuk bola air.
6. Peristiwa Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler
atau pipa kecil. Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan;
b. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
c. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan,
tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih
dalam.
7. Massa Jenis
Massa jenis adalah massa benda setiap satuan volume. Secara matematis
dapat dirumuskan seperti berikut :
=
dengan : = massa jenis (Kg/m3)
m = Massa benda (Kg)
v = luas bidang (m3)
40
Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match
Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi Pend, Fisika IKIP PGRI Semarang,
2011), h.172
41
Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, (Skripsi FITK UIN
Jakarta, 2007), h. 74.
42
D Wuladari Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA, (Skripsi FMIPA
UNM), h. 10
43
Ahmad Fahmi, Op.Cit., h.63
26
E. Kerangka Berpikir
Media Pembelajaran Digital card dipandang mampu untuk diterapkan
dalam pembelajaran fisika pada konsep zat sebagai salah satu pokok bahasan
fisika pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) karena akan menarik
perhatian siswa untuk belajar fisika sekaligus membuat motivasi belajar
meningkat lebih tinggi. Meningkatnya motivasi belajar sudah tentu akan
mempengaruhi hasil belajar yang optimal.
Media adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang harus dapat
dikembangkan atau dipilih secara khusus agar dapat menyalurkan pesan atau
rangsangan tertentu pada siswa agar mencapai tujuan dalam proses belajar.
Tentunya media Pembelajaran ini dapat berfungsi dengan efektif dalam
menunjang proses belajar apabila memperhatikan materi atau konsep tujuan
intruksional yang akan dicapai. Media pembelajaran ini berupa Permainan kartu
pasang versi digital yang dikombinasikan dengan pada permainan bridge. Media
ini juga unik karena selain merupakan sumber belajar siswa, siswa juga dapat
melakukan media ini dirumah.
Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional, dalam proses
pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya
interaksi. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa
menjadi pendengar pasif, siswa dituntut untuk menghafal bukan untuk mengerti.
Namun demikian, proses pembelajaran seperti ini juga setidaknya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, diduga hasil belajar fisika siswa
yang diajar dengan media Digital card lebih tinggi dari pada yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, diduga terdapat pengaruh
media Digital card terhadap hasil belajar fisika siswa. Bagan kerangka
berpikirnya ditunjukkan di bawah ini.
27
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,
maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh
Media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
28
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan:
X1 : Perlakuan dengan media digital card
X2 : Perlakuan tanpa media digital card
Y1 : Pemberian pretest
Y2 : Pemberian posttest
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet. 14, h. 123.
29
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan ini yang pertama harus dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan observasi atau pengamatan ke sekolah guna menentukan
masalah yang sedang dihadapi pada objek penelitian, untuk kemudian
mengidentifikasi masalahnya untuk menentukan perlakuan apa yang tepat
dilakukan terhadap objek yang diteliti, sembari melakukan studi pustaka
mengenai teori-teori yang melandasi penelitian dan menelaah kurikulum
mengenai konsep yang akan dijadikan penelitian untuk memperoleh data
mengenai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran.
Disusul selanjutnya membuat sebuah instrumen penelitian dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam penyusunanya diarahkan oleh dosen
pembimbing skripsi.
Setelah menyusun instrumen penelitian dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan
koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang
bersangkutan untuk melaksanakan uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen
selesai dilaksanakan, dilakukan analisis data hasil uji coba instrumen untuk
menentukan soal-soal yang valid akan digunakan dalam penelitian (pretest dan
postest). Analisis data hasil uji coba instrumen merupakan langkah terakhir pada
tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian.
penerapan media card digital pada mata pelajaran fisika pada konsep zat.
Sedangkan kelompok kontrol dengan perlakuan berupa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan,
diadakan tes akhir (postest) untuk kedua kelompok penelitian menggunakan soal-
soal yang sama ketika dilakukan tes awal (pretest).
2
Ibid., h.80
3
Ibid., h.81
31
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu.4
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas : media digital card
2. Variabel terikat : hasil belajar
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diartikan sebagai alat bantu yang dapat digunakan
dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diolah
dan disusun secara sistematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain :
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.139
32
Jumlah
Kompetensi Aspek
Indikator Pembelajaran Butir
Dasar
C1 C2 C3
Menyelidiki Mampu menjelaskan pengertian
1 2 2
sifat-sifat zat
zat Mampu menyelidiki perubahan
4 3 2
berdasarkan wujud zat
wujudnya Mampu menafsirkan susunan dan
dan gerak partikel pada berbagai 5 6 2
penerapann wujud zat melalui penalaran
ya dalam Membedakan kohesi dan adhesi
7 8 2
kehidupan berdasarkan pengamatan
sehari-hari Mengaitkan peristiwa kapilaritas,
meniskus cembung dan cekung
9 10 2
dalam peristiwa alam yang
relevan
Mampu menyimpulkan massa
11,
jenis sebagai satu ciri khas suatu 2
12
zat berdasarkan percobaan
33
2. Lembar angket
Angket merupakan seperangkat pernyataan yang diberikan kepada
responden untuk mengungkapkan pendapat, keadaan dan kesan. 5 Dalam
penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa
(kelompok eksperimen) terhadap media yang disuguhkan dengan cara
memilih kriteria SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS
(sangat tidak setuju).
Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan
media pembelajaran, maka dari itu indikator angket yang digunakan dalam
penelitian ini mengenai respon siswa terhadap media digital card pada konsep
zat adalah:
Tabel 3.4. Indikator Angket Siswa
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1) Menentukan a. Sesuai dengan
1, 9 5, 13 4
media dengan tujuan dan
tepat. Media bahan
dipilih sesuai pembelajaran
dengan tujuan b. Membantu 17, 25 21, 29 4
5
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 34.
34
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
mempertimbang ketertarikan
kan subjek peserta didik
dengan tepat, terhadap
penggunaan media yang
media bersangkutan
diperhitungkan b. Sesuai dengan 18, 26 22, 30 4
sesuai dengan tingkat
tingkat kemampuan/
kematangan/kem pemahaman/
ampuan peserta kematangan
didik daya pikir
peserta didik
3) Menyajikan a. Teknik dan 3, 11 7, 15 4
media dengan metode
tepat, teknik dan penyajian
metode media tepat
penggunaan digunakan
media dalam b. Penyajian 4, 12 8, 16 4
pengajaran harus media sesuai
disesuaikan dengan bahan,
dengan tujuan, sarana belajar
bahan, metode, yang ada
waktu, dan
sarana
4). Menempatkan a. Media yang 19 23 2
atau disajikan,
memperlihatkan diperlihatkan
media pada pada waktu,
35
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
waktu, tempat tempat dan
dan situasi yang situasi yang
tepat tepat
b. media yang 20, 27 24, 28 4
digunakan
dapat
meningkatkan
motivasi
belajar
Jumlah 30
1. Validitas
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi (content
validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang
disahkan oleh praktisi pendidikan (dosen atau guru).
Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Point Biserial (rpbi) karena
skor butir soal berbentuk dikotomi (skor butir 0 atau 1). Untuk memberikan
interpretasi terhadap angka rpbi dipergunakan tabel nilai r product moment,
dengan terlebih dahulu mencari (df = N-nr). Adapun rumus rpbi, yaitu:6
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hal.258
36
Keterangan:
rpbi = angka indeks korelasi point biserial
Mp = mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar
Mt = mean dari skor total
SDt = standar deviasi total
P = proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal
q = proporsi peserta yang menjawab salah terhadap butir soal
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan
dengan rtabel product moment dengan = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,349. Jika rpbi
rtabel maka soal tersebut valid.
Untuk mendapatkan butir-butir yang valid, peneliti membuat instrumen
dua tipe yaitu instrumen soal tipe A dan instrumen soal tipe B. Dari hasil ujicoba
kedua tipe instrumen soal tersebut diperoleh butir yang valid untuk tipe A
sebanyak 9 butir soal yaitu butir 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, dan butir soal 14.
Sedangkan butir yang valid untuk tipe B sebanyak 7 butir soal yaitu butir soal 2,
4, 6, 11, 12, 15, dan butir soal 16.
Butir soal yang tidak valid untuk tipe A sebanyak 7 butir soal yaitu 2, 7, 4,
6, 11, 12, 15, 16, dan butir tidak valid untuk tipe B sebanyak 9 butir soal yaitu 1,
3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14. Butir-butir soal yang tidak valid dari kedua soal tersebut
kemudian dibuang. Selanjutnya butir-butir yang valid dari kedua tipe soal tersebut
dipilih dan digabung menjadi satu instrumen sesuai dengan indikator
pembelajaran.
3. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya.7 Pengujian reliabilitas menggunakan rumus K-
R 20 (Kuder-Richardson 20).8
[ ][ ]
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas
tes, digunakan patokan sebagai berikut:
a. Apabila rhitung sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar
yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas
yang tinggi.
b. Apabilia rhitung lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji
reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas untuk soal
tipe A sebesar 0,82 dan untuk soal B sebesar 0,80. Untuk lebih jelasnya, hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
4. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah, sedang, atau
sukarnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), cet.17, hal.16
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), Cet. ke-1, hal. 115
38
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:11
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Keterangan:
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai
indeks kesukaran)
9
Ibid., hal. 222
10
Ibid., hal. 223
11
Ibid., hal. 225
12
Ibid., hal. 226
39
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas
pada penelitian ini adalah uji normalitas parametik dengan menggunakan uji
liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi
berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data sampel yang diperoleh. Rumus
yang dipakai untuk uji liliefors adalah :
Lo F Zi S Zi
Dimana :
Lo : L (observasi) atau harga mutlak terbesar
F(Zi) : Peluang angka baku
S(Zi) : Proporsi angka baku
Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu :
Ho : Data berdistribusi normal
13
Ibid., hal. 232
40
Zi
X i X
S
c) Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F(Z1)-nya dengan
menggunakan daftar distribusi normal, dengan ketentuan :
a. Untuk Z1 yang (+) maka F(Z1) = 0,5 + Ztabel
b. Untuk Z1 yang (-) maka F(Z1) = 0,5 - Ztabel
d) Proporsi Z1, Z2, Z3,..Zn/S(Zi) adalah S(Zi) = Xn/N
e) Setelah F(Z1)S(Z1) dihitung, kemudian ditentukan harga mutlaknya.
f) Menentukan Lo yaitu harga terbesar dari harga mutlak F(Z1) S(Z1)
g) Menguji normalitas data dengan membandingkan Lo tersebut dengan Ltabel
sesuai dengan Kriteria pengujian. Pengujian normalitas data ini dilakukan
baik terhadap variabel X maupun terhadap variabel Y.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok siswa (eksperimen dan kontrol) dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
homogenitas dua varians atau uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut:
( )
, dengan ( )
Keterangan:
F = homogenitas
= varians terbesar
= varians terkecil
Adapun kriteria pengujian uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima Ho ditolak. Sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
41
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha ditolak Ho diterima. Sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
Keterangan:
= nilai rata-rata kelompok eksperimen
= nilai rata-rata kelompok kontrol
= jumlah sampel pada kelompok eksperimen
= jumlah sampel pada kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
= nilai varians gabungan
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan hipotesis, yaitu
1) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ha : X Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol
2) Uji kesamaan dua rata-rata hasil postes
Ho : X = Y
42
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card
terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
Sedangkan hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : E = K
Ha : E > K
Keterangan:
E : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen (dengan
menggunakan Media digital card)
K : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas kontrol (dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional)
43
14
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 36.
44
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan perhitungan data hasil pretest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 30 siswa, dapat ditunjukkan
pada gambar diagram batang berikut ini:
12
10
8
Jumlah Siswa
6
Pretes Eksperimen
4 Pretes Kontrol
0
13-22 23-32 33-42 43-52 53-62 63-72
Hasil Pretest
Pada gambar diagram batang diatas, dapat kita lihat bahwa hasil pretest
untuk kelompok eksperimen skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa,
skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 9 siswa,
dan 2 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 63-72. Untuk kelompok
kontrol, skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa, skor dengan
perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 10 siswa, dan 5 siswa
memperoleh skor tertinggi pada interval 64-72.
45
12
10
8
Jumlah Siswa
6 Postest Eksperimen
Postest Kontrol
4
0
31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91-100
Hasil Postest
Kelompok
Data
Eksperimen Kontrol
Nilai tertinggi 94 88
Nilai terendah 38 38
Mean 67,40 59,30
Median 69 56
Modus 75 69
Varians 214,11 173.87
Standar Deviasi 14,63 13.19
Mengaitkan peristiwa 9 16 53 15 50
5 kapilaritas, meniskus
cembung dan cekung dalam
peristiwa alam yang relevan 10 15 50 52 14 47 49
Mampu menyimpulkan 11 22 73 21 70
6 massa jenis sebagai satu
ciri khas suatu zat
berdasarkan percobaan 12 23 77 75 20 67 69
7 Mampu menghitung massa 13 13 43 12 40
jenis suatu zat 14 12 40 42 10 30 35
Mampu menggunakan 15 19 63 21 70
konsep massa jenis untuk
8
berbagai penyelesaian
masalah dalam kehidupan
sehari-hari 16 14 47 55 13 43 57
Rata-rata 66 63
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, tingkat
penguasaan tertinggi yaitu sebesar 85% untuk indikator pembelajaran
Menjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat
penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menjelaskan pengertian zat. Dalam kelompok eksperimen, tingkat
penguasaan terendah yaitu sebesar 42% berada pada indikator pembelajaran
menghitung massa jenis suatu zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat
penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menghitung massa jenis suatu zat.
Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil
pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi
kriteria yaitu Lhitung < Ltabel.
2) Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau
tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan
varians kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi () = 0,05
dengan kriteria pengujian yaitu: jika Fhitung < Ftabel maka data dari kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
50
Dari tabel di atas, untuk data pretest didapat Fhitung = 0.8932 dan data posttest
didapat Fhitung = 1.2314, sedangkan Ftabel = 1,8600. Dari kedua data tersebut
didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari
kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
Pada tabel 4.6 di atas, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel yaitu
1,8268 < 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
kelas VII-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelompok
kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan
kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
Sedangkan hasil perolehan postest, tampak bahwa pada nilai posttest
kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, didapat thitung > ttabel yaitu
2.2524 > 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu
terdapat pengaruh media card digital terhadap hasil belajar siswa pada konsep
tekanan. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok
eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.
c. Hasil Angket
Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai
media belajar digital card yang disuguhkan. Angket yang dibuat meliputi 4
prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Sobri Sutikno, yaitu menentukan
52
media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang
diajarkan; menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan
media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta
didik; menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media
dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan
sarana; menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat.
Berdasarkan angket dengan empat alternatif jawaban yang disebar kepada
30 siswa kelas VII, dalam mata pelajaran pada konsep zat.
Tabel 4.8. Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan
1 5 22 2 1 30
2 2 26 2 0 30
3 3 22 4 1 30
4 5 14 11 0 30
5 1 4 20 5 30
6 0 5 16 9 30
7 1 3 21 5 30
8 5 9 12 4 30
9 1 29 0 0 30
10 7 21 2 0 30
11 7 22 1 0 30
12 8 20 2 0 30
13 0 2 28 0 30
14 2 3 15 10 30
15 0 3 25 2 30
16 6 12 8 4 30
17 5 20 5 0 30
53
18 3 27 0 0 30
19 3 27 0 0 30
20 7 23 0 0 30
21 0 8 19 3 30
22 0 2 28 0 30
23 0 6 22 2 30
24 1 1 23 5 30
25 6 22 1 1 30
26 3 25 2 0 30
27 3 3 18 6 30
28 7 23 0 0 30
29 0 1 22 7 30
30 0 2 24 4 30
Data hasil angket dengan empat prinsip pemilihan media, dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Pada prinsip pertama, menentukan media dengan tepat, media dipilih
sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. berdasarkan
perhitungan persentase data diperoleh 74,7%. Prinsip kedua menetapkan dan
mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan
sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 76,1%. Prinsip ketiga menyajikan media
dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus
disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 71,2%. Dan prinsip keempat menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 76,3%.
Berdasarkan hasil perhitungan angket, dari keempat prinsip pemilihan
media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip
pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Berikut penjabaran respon siswa
mengenai angket yang disebar:
Prinsip yang pertama yang menentukan media dengan tepat atau media
dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. Dengan kata lain,
pemilihan media yang tepat akan akan mempengaruhi sampai atau tidaknya
informasi dari pendidik kepada peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang
didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media
55
digital card yang disuguhkan merupakan media belajar yang tepat, sesuai dengan
bahan dan tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu memahami konsep
yang diajarkan.
Prinsip yang kedua, menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan
tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/
kemampuan peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh,
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
menyenangkan dengan alur cerita yang dapat dipahami dengan baik. Hal itu
berarti media digital card yang disuguhkan sesuai dengan tingkat kematangan
berpikir peserta didik.
Pada prinsip yang ketiga, yaitu menyajikan media dengan tepat, teknik dan
metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan,
bahan, metode, waktu, dan sarana; Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat,
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan merupakan media yang teknik penyajiannya mudah digunakan,
tepat guna dan sesuai bahan dan sarana belajar yang ada.
Untuk prinsip yang ke empat, yaitu menempatkan atau memperlihatkan
media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat; dengan hasil perhitungan yang
didapat, menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan diperlihatkan pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
sehingga menambah motivasi belajar. Berdasarkan perhitungan yang didapat,
maka hasil angket menunjukkan kategori tinggi sehingga berkolerasi positif
dengan hasil posttest pada kelompok eksperimen.
B. Pembahasan
Berdasarkan perhitungan uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data hasil
pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdistribusi
normal. Dengan perolehan Lhitung masing-masing lebih kecil daripada Ltabel, yaitu
pretest kelompok eksperimen 0,1035 < 0,1610; posttest kelompok eksperimen
56
0,1331 < 0,1610; pretest kelompok kontrol 0,1147 < 0,1610; dan posttest
kelompok kontrol 0,1436 < 0,1610.
Disamping itu, data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol menunjukkan data yang homogen (sama). Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas yakni F hitung < F tabel. Untuk data pretest,
F hitung sebesar 0,8932 < 1,8600 dan untuk data posttest F hitung sebesar 1,2314 <
1,8600.
Pada persentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran
pada kelompok eksperimen maupun kontrol menunjukkan persentase yang
berbeda. Pada kelompok eksperimen, persentase terbesar yakni 85% berada pada
indikator pembelajaran memjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok
kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator
pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator
pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian
zat.
Presentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada
kelompok eksperimen, persentase terendah yakni 42% berada pada indikator
pembelajaran mampu menghitung massa jenis zat. Begitu pun pada kelompok
kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator
pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator
pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian
zat. Pada kedua indikator pembelajaran tersebut, konsep beserta formulasi yang
dipelajari cukup banyak, yakni konsep perhitungan wujud zat.
Pada pengujian hipotesis melalui uji-t dengan taraf signifikansi 5%,
memperlihatkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan hasil pretest
kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Karena thitung yang diperoleh tidak lebih
besar dari ttabel yaitu 1,8268 < 1,9993. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
diberi perlakuan, kemampuan penguasaan konsep dari kedua kelompok tidak
berbeda.
Pada hasil posttest memperlihatkan bahwa siswa yang diberi perlakuan
dengan media permainan digital card pada saat proses pembelajaran menunjukkan
57
hasil posttest yang lebih tinggi daripada hasil posttest siswa yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran konvensional metode eksperimen sederhana dan
ceramah biasa. Hal ini terlihat dari nilai thitung yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu
2.2524 > 1,9994. Selain itu, perolehan nilai thitung yang lebih besar daripada nilai
ttabel mengindikasikan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua
kelompok. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan adanya perbedaan perlakuan
dalam proses pembelajaran antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil
dari perhitungan angket, keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan
mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga
maupun keempat.
Media pembelajaran, digital card memungkinkan adanya kekongkritan
materi pelajaran yang harus diterima siwa. Media ini mempunyai kemampuan
untuk mendorong semangat siswa dalam proses. Media ini juga merupakan
sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti
halnya permainan pada umumnya karena bisa dimainkan dirumah. media ini dapat
menarik siswa untuk aktif dari siswa untuk dalam belajar, dapat menjadi sumber
belajar yang tepat, dan juga penerapan kosep-konsep ataupun peran-peran ke
dalam situasi dan peranan sebenarnya sehingga siswa dapat menemukan sendiri
konsep-konsep zat.
Pada kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional
menunjukkan pembelajaran hanya didominasi guru sebagai pusat pembelajaran.
Pembelajaran ini tidak memungkinkan terjadinya proses penyamapian materi
secara keseluruhan, sehingga pengalaman di kalangan peserta didik tidak merata.
Penyampaian materi dengan menggunakan ini mempengaruhi siswa untuk tidak
mampu berpikir dinamis dan kreatif. Siswa menjadi tidak menggunakan daya
serap dan imajinasi dalam menerima materi yang sifatnya abstrak. Guru lebih
berperan sebagai instruktur yang melakukan proses pembelajaran daripada
sebagai fasilitator. Siswa terkadang tidak semangat pada materi yang disampaikan
dan tidak fokus untuk belajar. Siswa cenderung pasif, kurang interaktif dan tidak
memperoleh pengalamannya sendiri secara keseluruhan. Hal tersebut berakibat
pada hasil belajar yang didapat kurang maksimal.
58
Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang serupa dengan
hasil yang diperoleh Haryanto dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Strategi
Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar
Getaran dan Gelombang hasil penelitiannya adalah Strategi Pembelajaran Aktif
Card Sort dan Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu, Ahmad Fahmi dalam penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Media
Model Kartu Remi, hasil penelitiannya adalah Media Model Kartu Remi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data dan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa media digital card memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
59
59
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
Media digital card berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep tekanan. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikansi 5% diperoleh
thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,2524 > 1,9993. Dengan demikian, hipotesis
yang diajukan yaitu Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh
media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
B. Saran
Berdasarkan temuan selama penelitian, penulis mengajukan beberapa
saran sebagai perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut:
1. Sebelum proses pembelajaran dengan media digital card berlangsung,
sebaiknya guru mengkondisikan kelas terlebih dahulu sesuai dengan aturan
permainannya.
2. Pengalokasian waktu dengan tepat sebelum pembelajaran dengan model
pembelajaran media digital card, sebaiknya dilakukan guru agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.
3. Pembelajaran card dgital mampu menghindari yang berpusat pada beberapa
siswa, sehingga pengalaman akan lebih merata di kalangan peserta didik
dalam dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran digital card
dianjurkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah,
khususnya pembelajaran sains.
60
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fahmi, Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai, (Skripsi FITK
UIN 2010)
Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grafindo Persada. Cet. 14.
Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in
legal education: theory and potential", in European Journal of Law and
Technology, Vol 5, No 1, 2014.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002
Hendri Sugiarto, Media Pembelajaran Fisika Melalui Model Kartu Remi Pada
Pokok Bahasan Energi untuk SLTP, (Skripsi UNJ, 2004)
Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match
Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi IKIP PGRI
Semarang, 2011)
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of
DNA and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1,
2013
Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti lunakpresentasi,
From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin,
20/10/2013
61
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan: untuk Pndidikan Usia
dini, Jakarta: PT Grasindo.
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN
Satuan Pendidikan : MTs Raudlatul Ilmiyah
Mata Pelajaran : fisika
Materi : Konsep zat
Alokasi Waktu : 60 menit
Jumlah Soal : 16
Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan ganda
Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
Aspek Kunci
Indikator Indikator Tes Soal A Soal B
Kognitif Jawaban
Mampu Mengingat Menjelaskan 1. Zat adalah... 1. Sesuatu yang menempati ruang dan B
menjelaskan C1 definisi dari A. sesuatu yang memiliki bentuk memiliki massa disebut...
mengenai zat tetap A. atom
pengertian zat B. sesuatu yang menempati ruang B. zat
dan memiliki massa C. gas
C. sesuatu yang memiliki bentuk D. padat
berubah-ubah
D. sesuatu yang menempati ruang
Memahami Membedakan 2. Di bawah ini yang merupakan zat, 2. Cahaya bukan merupakan zat B
C2 zat dan bukan kecuali... karena
zat A. gas A. cahaya memiliki massa
B. cahaya B. cahaya tidak menempati ruang
C. mineral C. cahaya menempati ruang
D. uap D. cahaya merupakan energi
63
Mampu Memahami Menyebutkan 3. Membeku adalah perubahan wujud 3. Perubahan wujud zat dari cair menjadi B
menyelidiki C2 bentuk zat dari... padat disebut...
perubahan perubahan A. padat menjadi cair A. mencair
wujud zat B. cair menjadi padat B. membeku
wujud zat
C. padat menjadi uap C. menyublim
D. cair menjadi uap D. menguap
Memahami Menunjukkan 4. Contoh peristiwa menyublim 4. Kapur barus yang menghilang A
C2 contoh adalah termasuk peristiwa...
perubahan A. kapur barus yang menghilang A. menyublim
wujud zat B. air membeku menjadi es B. mencair
C. terjadinya salju C. membeku
D. lilin yang terbakar D. menguap
Mampu Mengingat Menyebutkan 5. Berikut ini adalah beberapa sifat zat 5. Bentuk dan volume tetap merupakan B
menafsirkan C1 bentuk dan (1). Bentuk tetap sifat-sifat dari zat
susunan dan volume (2). Bentuk berubah-ubah A. cair
gerak partikel partikel (3). Volume tetap B. padat
pada berbagai (4). Volume berubah-ubah C. gas
wujud zat Pernyataan yang benar tentang zat D. uap
melalui padat adalah...
penalaran A. 1 dan 2 C. 2 dan 3
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
Mengingat Menunjukkan 6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa 6. Peristiwa terciumnya minyak wangi B
C1 peristiwa dari partikel-partikel zat selalu bergerak disekitarnya ini menunjukkan partikel
partikel zat dengan menggunakan . . . bahwa partikel zat selalu...
yang selalu A. minyak tanah A. tetap
bergerak B. minyak wangi B. bergerak
C. gula C. berkurang
D. air D. bertambah
64
Membedakan Mengingat Menjelaskan 7. Gaya tarik menarik antara partikel 7. Kohesi merupakan gaya tarik menarik C
kohesi dan C1 definisi dari yang sejenis disebut... antara partikel....
adhesi kohesi A. gravitasi A. berbeda
B. kapilaritas B. bermuatan
berdasarkan
C. kohesi C. sama
pengamatan D. adhesi D. tak tentu
Memahami Menunjukkan 8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 8. Air tidak menempel pada daun talas A
C2 contoh adhesi adalah... merupakan peristiwa... .
peristiwa A. tinta dapat melekat pada buku A. kohesi
adhesi dan tulis B. adhesi
kohesi B. air tidak menempel pada daun C. kapilaritas
talas D. tegangan permukaan
C. naiknya air pada batang pohon
D. nyamuk bisa hinggap di air
Mengaitkan Memahami Menunjukkan 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 9. Naiknya minyak pada sumbu kompor D
peristiwa C2 contoh kapilaritas adalah.... termasuk peristiwa....
kapilaritas, peristiwa A. memancarnya air mancur A. adhesi
meniskus kapilaritas B. nyamuk hinggap diair B. kohesi
cembung dan C. air tidak menempel pada daun C. tegangan permukaan
cekung dalam talas D. kapilaritas
peristiwa alam D. naiknya minyak pada sumbu
yang relevan kompor
Menerapkan Menjelaskan 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi 10. Permukaan air dalam tabung reaksi B
C3 sebab dari memiliki meniskus cembung karena... akan memiliki meniskus cekung
peristiwa . karena...
A. adhesi > kohesi A. adhesi < kohesi
meniskus
B. kohesi > adhesi B. kohesi < adhesi
cembung C. adhesi = kohesi
C. adhesi = kohesi
D. kohesinya lemah D. kohesinya lemah
65
Mampu Memahami Menyebutkan 11. Besarnya massa jenis suatu benda 11. Massa dan volume adalah faktor yang B
menyimpulkan C2 faktor yang bergantung pada.... mempengaruhi...
massa jenis mempengaruhi A. massa dan suhu A. tekanan
sebagai satu massa jenis B. massa dan volume B. massa jenis
ciri khas suatu C. volume dan luas penampang C. suhu
zat D. volume dan jenis zat D. gaya
berdasarkan
percobaan
Memahami Menyebutkan 12. Satuan massa jenis dalam SI adalah 12. Dibawah ini yang termasik satuan C
C2 satuan dari A. kg/cm3 massa jenis adalah...
massa jenis B. g/m3 A. n/m2
C. kg/m3 B. pascal
D. g/cm3 C. g/cm3
D. atm
Mampu Menerapkan Menentukan 13. Perhatikan gambar 13. Perhatikan gambar A
menghitung C3 massa dari 20 cm3 60 cm3 20 cm3 60 cm3
massa jenis zat suatu benda
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa Jika massa jenis batu 0,5 g/cm3 ,
batunya adalah... massa batunya adalah...
A. 80 g A. 20 g
B. 40 g B. 40 g
C. 20 g C. 60 g
D. 10 g D. 80 g
66
Menerapkan Menentukan 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 C
C3 volume benda gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. gram/cm3 dan massanya 0,001 kg.
volume kelereng tersebut adalah... volume kelereng tersebut adalah...
A. 4 cm3 A. 8 cm3
B. 6 cm3 B. 6 cm3
C. 8 cm3 C. 4 cm3
D. 9 cm3 D. 9 cm3
Mampu Menerapan Mengkaitkan 15. Es dapat mengapung dipermukaan air 15. Apabila sebuah batu es kita masukan A
menggunakan C3 besar massa karena.... ke dalam air jika massa jenis es 0,75
konsep massa jenis dengan A. massa jenis es sama dengan gram/cm3 dan massa jenis air 1
jenis untuk
peristiwa alam
massa jenis air gram/cm3 es batu tersebut akan...
berbagai B. massa jenis es lebih kecil A. tenggelam
penyelesaian daripada massa jenis air B. mengapung
masalah dalam C. massa jenis es lebih besar C. melayang
kehidupan daripada massa jenis air D. melebur
sehari-hari D. wujud es sama dengan wujud air
Menerapkan Menentukan 16. Volume benda A dan B sama besar, 16. Volume benda A dan B sama besar, B
C3 besar massa jika massa benda A lebih besar jika massa benda B lebih besar
jenis pada daripada B maka kesimpulan yang daripada A maka kesimpulan yang
benda dapat diambil adalah. dapat diambil adalah.
A. benda B memiliki kerapatan A. benda B memiliki kerapatan
partikel lebih besar dari B partikel lebih kecil dari B
B. massa jenis benda A lebih besar B. massa jenis benda B lebih besar
daripada B daripada A
C. benda B memiliki massa jenis C. benda B memiliki massa jenis
yang sama dengan A yang sama dengan A
D. massa jenis benda dipengaruhi D. massa jenis benda dipengaruhi
oleh volume benda oleh volume benda
67
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT)
2 x 40 menit
Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
- Media
Penilaian
- Teknik Penskoran
- Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
71
Contoh Instrumen
1. Zat adalah... 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap A. menyublim
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki B. mencair
massa C. membeku
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah D. menguap
D. sesuatu yang menempati ruang 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
2. Cahaya bukan merupakan zat karena... A. bentuk tetap
A. cahaya memiliki massa B. bentuk berubah-ubah
B. cahaya tidak menempati ruang C. volume tetap
C. cahaya menempati ruang D. volume berubah-ubah
D. cahaya merupakan energi Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari... A. 1 dan 2
A. padat menjadi cair B. 1 dan 3
B. cair menjadi padat C. 2 dan 3
C. padat menjadi uap D. 3 dan 4
D. cair menjadi uap
73
Kunci Jawaban:
1. B
2. B
3. B
4. A
5. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya butir soal
KELAS EKSPERIMEN
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
Contoh instrumen
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
bergerak dengan menggunakan . . . A. memancarnya air mancur
A. minyak tanah C. gula B. nyamuk hinggap diair
B. minyak wangi D. air C. air tidak menempel pada daun talas
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut... D. naiknya minyak pada sumbu kompor
A. tegangan D. kohesi 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung
B. kapilaritas E. adhesi karena... .
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah... A. adhesi > kohesi
A. tinta dapat melekat pada buku tulis B. kohesi > adhesi
B. air tidak menempel pada daun talas C. kohesi = adhesi
C. naiknya air pada batang pohon D. kohesinya lemah
D. nyamuk bisa hinggap di air
78
Kunci Jawaban :
6. B
7. C
8. A
9. D
10. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai
satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung
banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 20 Agustus 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA
KELAS EKSPERIMEN
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan.
2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
Sumber Pembelajaran
1. Buku pelajaran
2. Media
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
Contoh instrumen
11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada.... 13. Perhatikan gambar
A. massa dan suhu 20 cm 60 cm3
B. massa dan volume
C. volume dan luas penampang
D. volume dan jenis zat
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah
A. kg/cm3
3
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...
B. g/m
A. 80 g C. 20 g
C. kg/m3
B. 40 g D. 10 g
D. kg/cm3
83
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. D. wujud es sama dengan wujud air
volume kelereng tersebut adalah... 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar
A. 4 cm3 C. 8 cm3 daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah.
3 3
B. 6 cm D. 9 cm A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena.... B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
A. massa jenis es sama dengan massa jenis air C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
84
Kunci Jawaban:
11. B
12. C
13. A
14. C
15. A
16. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Lampiran 3
KELAS KONTROL
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT)
2 x 40 menit
Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
88
Contoh Instrumen
1. Zat adalah... D. cair menjadi uap
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki A. menyublim
massa B. mencair
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah C. membeku
D. sesuatu yang menempati ruang D. menguap
2. Cahaya bukan merupakan zat karena... 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
A. cahaya memiliki massa 1) Bentuk tetap
B. cahaya tidak menempati ruang 2) Bentuk berubah-ubah
C. cahaya menempati ruang 3) Volume tetap
d. cahaya merupakan energi 4) Volume berubah-ubah
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari... Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
A. padat menjadi cair A. 1 dan 2 C. 2 dan 3
B. cair menjadi padat B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
C. padat menjadi uap
89
Kunci Jawaban:
1. B
2. B
3. B
4. A
5. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
KELAS KONTROL
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
93
Contoh Instrumen
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu bergerak dengan menggunakan . . .
A. minyak tanah C. gula
B. minyak wangi D. air
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut...
A. tegangan C. kohesi
B. kapilaritas D. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah...
A. tinta dapat melekat pada buku tulis
B. air tidak menempel pada daun talas
C. naiknya air pada batang pohon
D. nyamuk bisa hinggap di air
9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
A. memancarnya air mancur
B. nyamuk hinggap diair
C. air tidak menempel pada daun talas
D. naiknya minyak pada sumbu kompor
10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... .
Kunci Jawaban:
6. B
7. C
8. A
9. D
10. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai
satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung
banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
KELAS KONTROL
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan.
2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
98
Contoh Instrumen
11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada... A. 80 g C. 20 g
A. massa dan suhu B. 40 g D. 10 g
B. massa dan volume 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg.
C. volume dan luas penampang volume kelereng tersebut adalah...
D. volume dan jenis zat A. 4 cm3 C. 8 cm3
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah... B. 6 cm3 D. 9 cm3
A. kg/cm3 15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena...
3
B. g/m A. massa jenis es sama dengan massa jenis air
3
C. kg/m B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
D. kg/cm3 C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
13. Perhatikan gambar D. wujud es sama dengan wujud air
3
20 cm 60 cm 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar
daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...
99
Kunci Jawaban:
11. B
12. C
13. A
14. C
15. A
15. B
Teknik Penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang
diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 03 September 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA
Lampiran 4
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Jumlah subjek: 30
Butir soal: 16
Reabilitas soal A: 0,82 (Tinggi)
Reabilitas soal B: 0,80 (Tinggi)
Tingkat
Butir Daya Beda Validitas
Kesukaran Keterangan
Soal
Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1a 0,60 Baik 0,60 Sedang 0,44 Valid Digunakan
1b 0,20 Jelek 0,80 Mudah 0,36 Valid Tidak
Digunakan
2a 0,20 Cukup 0,43 Sedang 0,04 Invalid Tidak
Digunakan
2b -0,20 Jelek 0,83 Mudah 0,60 Valid Digunakan
Sekali
3a 0,80 Baik 0,40 Sedang 0,64 Valid Digunakan
3b 0,50 Baik 0,77 Mudah 0,58 Valid Tidak
Digunakan
4a 0,10 Jelek 0,87 Mudah 0,13 Invalid Tidak
Digunakan
4b 0,20 Cukup 0,8 Mudah 0,44 Valid Digunakan
5a 0,90 Baik 0,43 Sedang 0,80 Valid Digunakan
Sekali
5b 0,01 Jelek 0,90 Mudah 0,09 Invalid Tidak
Digunakan
6a 0,10 Jelek 0,93 Mudah 0,48 Valid Tidak
Digunakan
6b 0,70 Baik 0,47 Sedang 0,57 Valid Digunakan
7a 0,20 Baik 0,60 Sedang 0,40 Valid Digunakan
7b 0,01 Jelek 0,67 Sedang 0,16 Invalid Tidak
Digunakan
8a 0,60 Baik 0,30 Sukar 0,80 Valid Digunakan
8b 0,40 Baik 0,60 Sedang 0,56 Valid Tidak
Digunakan
9a 0,40 Baik 0,80 Mudah 0,40 Valid Digunakan
9b 0,30 Cukup 0,53 Sedang 0,03 Invalid Tidak
Digunakan
10a 0,60 Baik 0,60 Sedang 0,42 Valid Digunakan
10b 0,02 Jelek 0,53 Sedang -0,09 Invalid Tidak
Digunakan
101
Lampiran 5
SOAL PRETEST DAN POSTEST
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA
POKOK BAHASAN ZAT MTs Kelas VII
__________________________________________________________________
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Zat adalah...
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah
D. sesuatu yang menempati ruang
2. Cahaya bukan merupakan zat karena...
A. cahaya memiliki massa
B. cahaya tidak menempati ruang
C. cahaya menempati ruang
D. cahaya merupakan energi
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari...
A. padat menjadi cair
B. cair menjadi padat
C. padat menjadi uap
D. cair menjadi uap
4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
A. menyublim
B. mencair
C. membeku
D. menguap
5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
(5). Bentuk tetap
(6). Bentuk berubah-ubah
(7). Volume tetap
(8). Volume berubah-ubah
103
SELAMAT MENGERJAKAN
105
20 cm3 60 cm3
= 2 . 40
= 80 g
14. Volume kelerengnya adalah 8 cm3, jawabannya C
Pembahasan:
Diketahui: batu = 2,5 g/cm3
m batu = 0,002 = 2 gram
Ditanya : m batu ?
Jawab :
= 2/2,5 = 8 cm3
15. Es dapat mengapung karena massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air,
jawabannya B
16. Massa jenis benda A lebih besar dari pada massa jenis benda B, Jawabannya B
106
Lampiran 6
DESAIN DAN ATURAN MEDIA DIGITAL CARD
(Aplikasi)
A. DESAIN
1. Bentuk tampilan gambar permainan
c. Siswa harus memasangkan kartu yang benar tepat pada tempatnya dengan
klu yang diberikan
Contoh empat jenis kartu dengan nomor sama
4. Skor
nilai keterangan tindakan
0 - 70 gagal ulang
80-120 baik Boleh ulang atau
boleh tidak
130 Sangat baik lulus
Lampiran 7
REKAPITULASI NILAI PRETEST DAN POSTEST
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Lampiran 8
PENYEBARAN DATA
A. KELOMPOK EKSPERIMEN
1. Data Pretest
a) Banyak Data
69 19 25 25 38 31
31 63 56 56 38 38
56 56 44 44 38 38
50 56 38 38 50 50
13 13 50 50 50 50
Mean : 42.43
Modus : 38
Median : 44
Skor Minimum : 13
Skor Maksimum : 69
Varians : 198.05
Simpangan Baku : 14.07
d) Distribusi
No Interval Fi Xi Xi^2 Fi(Xi) Fi(Xi^2)
1 13 - 22 3 15 210 44 631
2 23 - 32 4 25 600 98 2401
3 33 - 42 7 35 1190 242 8332
4 43 - 52 9 46 2070 410 18632
5 53 - 62 5 56 3080 278 15401
6 63 - 72 2 66 4290 131 8581
Jumlah 30 240 11442 1201 53978
111
2. Data Postest
b) Banyak Data
67 73 40 50 70 70
83 63 67 43 50 70
70 57 63 73 80 57
50 80 80 73 43 90
80 53 53 97 63 47
60 73 80 63 70 60
Mean : 65.58
Modus : 70
Median : 67
Skor Minimum : 40
Skor Maksimum : 97
Varians : 187.11
Simpangan Baku : 13.68
e) Distribusi
B. KELOMPOK KONTROL
1. Data Pretest
a) Banyak Data
33 53 13 23 43 33
40 40 17 40 13 50
50 17 23 60 50 27
40 50 60 40 23 53
60 43 33 60 43 33
33 50 67 43 50 43
Mean : 40.25
Modus : 50
Median : 42
Skor Minimum : 13
Skor Maksimum : 67
Varians : 203.05
Simpangan Baku : 14.25
d) Distribusi
2. Data Postest
a) Banyak Data
63 67 30 47 67 57
77 57 53 33 47 67
67 47 57 67 67 47
37 73 67 63 37 77
67 47 47 87 57 37
50 67 77 57 57 57
Mean : 57.72
Modus : 67
Median : 57
Skor Minimum : 30
Skor Maksimum : 87
Varians : 185.12
Simpangan Baku : 13.61
d) Distribusi
Lampiran 9
A. KELOMPOK EKSPERIMEN
1. Data Pretest
2. Data Postest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 38 864,36 -2,24 0,4875 0,0125 0,0667 0,0542
2 38 864,36 -2,24 0,4875 0,0125 0,0667 0,0542
3 44 547,56 -1,78 0,4625 0,0375 0,1000 0,0625
4 50 302,76 -1,32 0,4066 0,0934 0,1667 0,0733
5 50 302,76 -1,32 0,4066 0,0934 0,1667 0,0733
6 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
7 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
8 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
9 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
10 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
11 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
12 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
13 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
14 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
15 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
16 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
17 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
18 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
19 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
20 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
21 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
22 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
23 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
24 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
25 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
26 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
27 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
28 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
29 94 707,56 2,03 0,4788 0,9788 0,9333 0,0455
30 94 707,56 2,03 0,4788 0,9788 1,0000 0,0212
Mean 67,40
St.Dev 13,13
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1331
Keterangan Normal
B. KELOMPOK KONTROL
1. Data Pretest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 19 916,07 -2,26 0,4881 0,0119 0,0667 0,0548
2 19 916,07 -2,26 0,4881 0,0119 0,0667 0,0548
3 25 588,87 -1,82 0,4656 0,0344 0,1000 0,0656
4 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
5 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
6 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
7 38 126,94 -0,84 0,2995 0,2005 0,2667 0,0662
8 38 126,94 -0,84 0,2995 0,2005 0,2667 0,0662
9 44 27,74 -0,39 0,1517 0,3483 0,3333 0,0150
10 44 27,74 -0,39 0,1517 0,3483 0,3333 0,0150
11 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
12 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
13 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
14 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
15 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
16 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
17 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
18 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
19 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
20 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
21 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
22 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
23 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
24 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
25 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
26 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
27 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
28 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
29 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
30 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
Mean 49,27
St.Dev 13,36
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1147
Keterangan Normal
Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
117
2. Data Postest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
2 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
3 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
4 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
5 44 234,09 -1,29 0,4015 0,0985 0,2000 0,1015
6 44 234,09 -1,29 0,4015 0,0985 0,2000 0,1015
7 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
8 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
9 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
10 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
11 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
12 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
13 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
14 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
15 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
16 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
17 63 13,69 0,31 0,1217 0,6217 0,5667 0,0550
18 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
19 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
20 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
21 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
22 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
23 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
24 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
25 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
26 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
27 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
28 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
29 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
30 88 823,69 2,43 0,4025 0,9025 1,0000 0,0975
Mean 59,30
St.Dev 11,83
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1436
Keterangan Normal
Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
118
Lampiran 10
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
PRETEST DAN POSTEST
Pretest Postest
Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
S2 198.052 221.72 214.11 173.87
Interpolarisasi
Pembilang = 30 - 1 = 29
Penyebut = 30 - 1 = 29
Ft(29,29) = 1,8600
119
Lampiran 11
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS
A. Pretest
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus:
( ) ( )
dengan
( )
Interpolarisasi Uji-t
ttabel (40,95%) = 2,021
ttabel (60,95%) = 2,000
ttabel (70,95%) = ( ) = 1,9993
Kriteria Pengujian
t hitung < t tabel, maka Ho diterima
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Uji-t
Data Kesimpulan Artinya
thitung ttabel
tidak terdapat perbedaan yang
Pretest
Dari Uji-t untuk data pretest menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (-18268 <
1,9992) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat
signifikansi 95%. Sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis aternatif
(Ha) ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua
kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak
dijadikan sampel penelitian.
120
B. Posttest
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus:
( ) ( )
dengan
( )
Interpolarisasi Uji-t
ttabel (40,95%) = 2,021
ttabel (60,95%) = 2,000
ttabel (70,95%) = ( ) = 1,9993
Kriteria Pengujian
t hitung < t tabel, maka Ho diterima
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Uji-t
Data Kesimpulan Artinya
thitung ttabel
terdapat perbedaan yang
signifikan antara postest
Postest
Dari Uji-t untuk data postest menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,2524 >
1,9993) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat
signifikansi 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata (Ho
ditolak, dan Ha diterima), yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
121
Lampiran 12
KISI-KISI INSRUMEN PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1. Menentukan media dengan tepat. Media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan;
2. Menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat
kematangan/kemampuan peserta didik;
3. Menyajikan media dengan tepat, tenik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan,
metode, waktu, dan sarana;
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1) Menentukan media a. Sesuai dengan 1, 9 5, 13 4
dengan tepat. Media tujuan dan bahan
dipilih sesuai pembelajaran
dengan tujuan dan b. Membantu 17, 25 21, 29 4
bahan pelajaran memahami konsep
122
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
yang diajarkan pembahasan
2) Menetapkan dan a. Sesuai dengan 2, 10 6, 14 4
mempertimbangkan ketertarikan
subjek dengan tepat, peserta didik
penggunaan media terhadap media
diperhitungkan yang bersangkutan
sesuai dengan b. Sesuai dengan 18, 26 22, 30 4
tingkat tingkat
kematangan/kemam kemampuan/
puan peserta didik pemahaman/
kematangan daya
pikir peserta didik
3) Menyajikan media a. Teknik dan metode 3, 11 7, 15 4
dengan tepat, teknik penyajian media
dan metode tepat digunakan
penggunaan media b. Penyajian media 4, 12 8, 16 4
123
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
dalam pengajaran sesuai dengan
harus disesuaikan bahan, sarana
dengan tujuan, belajar yang ada
bahan, metode,
waktu, dan sarana
4) Menempatkan atau a. Media yang 19 23 2
memperlihatkan disajikan,
media pada waktu, diperlihatkan pada
tempat dan situasi waktu, tempat dan
yang tepat situasi yang tepat
b. media yang 20, 27 24, 28 4
digunakan dapat
meningkatkan
motivasi belajar
Jumlah 30
124
ANGKET TENTANG PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA
A. Petunjuk Pengisian
a. Identitas Siswa
i. Nama siswa :..................................................................
ii. Kelas/Nomor Absen :..................................................................
b. Mohon Anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya.
c. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban dengan cara memberi tanda
cek () pada tempat yang telah disediakan.
B. Pernyataan kuesioner
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
.
Media digital card tepat guna karena dapat
3
diulang-ulang dan diberhentikan sesuai
dengan kebutuhan
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
15
Cara Digital card terlihat rumit
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
SMAN 2 CIBINONG
BUTIR SOAL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TS S S TS TS TS TS SS S S S SS TS TS TS SS S S S S TS TS S TS S S TS S TS TS
2 ts s s ts ts ts ts ss s s s ss ts ts ts ss s s s s ts ts s ts s s ts s ts ts
3 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
4 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
5 S TS STS TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S S TS S
6 s s s s ts ts ts ts s s ss ss ts ts ts ts s s ss ss ts ts sts sts ss s ss ss ts ts
7 S SS S SS TS S TS TS S S S SS TS SS TS STS S S S SS TS TS TS STSSTS S STS SS TS TS
8 s s s s sts sts sts sts s ss s ss sts ts sts ts s s s ss ts ts ts ts ss ss ss s ts sts
9 S S S TS TS TS S S S S S S S S S S S S S S S TS TS TS S S S S TS TS
10 s s s s s s s s s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s s ss ts ts
11 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
12 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
13 S S TS S TS TS TS TS S S S S TS STS TS STS S S S S TS TS TS TS S S TS SS TS TS
14 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
15 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
16 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
17 SS S TS STS TS S SS TS TS TS S S TS S TS TS SS S S S TS TS S TS S S STS S TS STS
18 sts ts ts ss sts sts sts ss s s s s ts ts ts ss s s s s sts ts ts ts s s ts s sts ts
19 STS TS TS SS STSSTSSTS SS S S S S TS TS TS SS S S S S STS TS TS TS S S TS S STS TS
20 sts ts ts ss sts sts sts ss s s s s ts ts ts ss s s s s sts ts ts ts s s ts s sts ts
131
BUTIR SOAL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
21 SS S TS STS TS S TS STS S SS S S TS STS TS S S S S S S S S S TS TS TS S TS STS
22 s s s s ts ts ts ts s s s s ts sts ts ts s s s s s ts ts ts s s ts s ts ts
23 S S S S S TS TS TS S SS SS SS TS STS TS TS S S S SS S TS TS SS S TS SS SS TS TS
24 ss s ss s sts sts sts ts s ss ss s ts sts ts sts ss s s ss ts sts ts sts ss s sts ss sts ts
25 S S S S TS STS TS TS S S S S TS STS TS TS S S S S S TS TS TS S S TS S TS TS
26 s ss ss ss ss sts ts ts ss ss ss ss ts ss ts ss s s ss ss s ts ts ts s s sts ss ts ts
27 S S S S S S TS TS TS S TS TS TS S S S S S S SS S S TS TS S S STS S S TS
28 s s s s ts sts sts sts s s ss ss sts sts ts sts ss ss ss ss ts ts ts sts ss ts ss s ts sts
29 SS S S S STS TS TS TS S S SS S TS STS TS STS SS SS S S TS TS TS TS SS SS STS S TS TS
30 s s s s ts ts sts ts s ss ss s ts sts ts sts s s s s ts sts ts sts s ss ts s ts s
31 SS S SS S STSSTS TS STS S SS S S TS STSSTS TS SS SS S SS TS TS STS TS SS S TS SS TS STS
32 s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s ts ts s s
132
Butir 2
Butir 1
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 5 16,666667 sangat setuju 2 6,6666667
setuju 22 73,333333 setuju 26 86,666667
tidak setuju 2 6,6666667 tidak setuju 2 6,6666666
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100 30 100
Butir 3 Butir 4
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 3 10 sangat setuju 5 16,666667
setuju 22 73,333333 setuju 14 46,666667
tidak setuju 4 13,333333 tidak setuju 11 36,666667
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 5 Butir 6
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 0 0
setuju 4 13,333333 setuju 5 16,666667
tidak setuju 20 66,666667 tidak setuju 16 53,333333
sangat tidak setuju 5 16,666667 sangat tidak setuju 9 30
30 100 Jumlah 30 100
Butir 7 Butir 8
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 5 16,666667
setuju 3 10 setuju 9 30
tidak setuju 21 70 tidak setuju 12 40
sangat tidak setuju 5 16,666667 sangat tidak setuju 4 13,333333
30 100 30 100
Butir 9 Butir 10
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 7 23,333333
setuju 29 96,666667 setuju 22 76,666667
tidak setuju 0 6,6666667 tidak setuju 1 6,6666667
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 11 Butir 12
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 7 23,333333 sangat setuju 8 26,666667
133
Butir 23 Butir 24
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 1 3,3333333
setuju 6 20 setuju 1 3,3333333
tidak setuju 22 73,333333 tidak setuju 23 76,666667
sangat tidak setuju 2 6,6666667 sangat tidak setuju 5 16,666667
30 100 30 100
Butir 25 Butir 26
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 6 20 sangat setuju 3 10
setuju 22 73,333333 setuju 25 83,333333
tidak setuju 1 3,3333333 tidak setuju 2 6,6666667
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
30 100 Jumlah 30 100
Butir 27 Butir 28
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 3 10 sangat setuju 7 23,333333
setuju 3 10 setuju 23 76,666667
tidak setuju 18 60 tidak setuju 0 0
sangat tidak setuju 6 20 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 29 Butir 30
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 0 0
setuju 1 3,3333333 setuju 2 6,6666667
tidak setuju 22 73,333333 tidak setuju 24 80
sangat tidak setuju 7 23,333333 sangat tidak setuju 4 13,333333
30 100 30 100
135
LAMPIRAN 13
DOKUMENTASI PENELITIAN
KELAS EKSPERIMEN
KELAS KONTROL
136
137
138
139
140
141