Anda di halaman 1dari 153

PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PADA KONSEP ZAT


(Kuasi Eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Muhamad Soleh
NIM: 108016300019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK

Muhamad Soleh., 108016300019. Pengaruh Media Digital Card terhadap


Hasil Belajar Siswa (Kuasi Eksperimen di MTs Rudlatul Ilmiyah Jakarta
Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media digital card


terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan di MTs Raudlatul Ilmiyah
Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen,
dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel
penelitian yang pertama berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen dengan
menggunakan media belajar digital card. Sampel yang kedua berjumlah 30 siswa
untuk kelas kontrol dengan menggunakan model belajar konvensional. Analisis
data kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 2,2524 dan ttabel
1,9993, pada taraf signifikan 5% maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci: Media Digital Card, Hasil Belajar

i
ABSTRACT

Muhamad Soleh., 108016300019. The Influence of an Digital Card Media


Toward the Students Result of Study (Quasi Experiment in MTs Raudlatul
Ilmiyah South Jakarta). BA Thesis, Physics Education Study Program,
Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching
Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The research is aimed to know the influence of an digital card media


toward the students result of study. This research was conducted at MTs
Raudlatul Ilmiyah South Jakarta. The research method was quasy experimental
with Pretest-Protest Control Group Design as the research design. Sampling was
taken with Purposive Sampling technique. The research sample were 30 students
for experiment class by using digital card media and 30 students for control class
by using conventional models. The result of the processing data taken from both
group are 2.2524 for ttest and 1.9993 for ttable at 5% significance level. Therefore,
ttest > ttable. This shows that there is influence of an digital card media toward the
students result of study.

Keywords: Digital Card Media, Result of Study

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penyelamat umat, pemberi
syafaat hingga yaumil kiamat.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis
untuk menyelesaikan studi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul Pengaruh Media
Digital Card terhadap Hasil Belajar Siswa.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan,
doa dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan,
waktu, nasihat dan semangat bagi penulis.
4. Ibu Erina Hertanti, M.Si., Dosen penasehat akademik yang selalu
memberikan nasehat, bimbingan dan pengarahan bagi penulis.
5. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan,
serta nasehat yang berguna bagi penulis.

iii
6. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah besedia meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan, serta nasehat
yang berguna bagi penulis.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Ibu Habibah, S.Pd., Kepala MTs Radulatul Ilmiyah Jakarta Selatan yang telah
banyak membatu penulis.
9. Bapak Muhammad Ishak, S.Pd, selaku guru bidang studi tempat penulis
mengadakan penelitian.
10. Keluarga tercinta Ayahanda Saita, Ibunda Ati yang tak henti-hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan
materil kepada penulis. Kakak dan adik tercinta Ahmad Efendi, Cecep dan
Nurhasanah serta semua keluarga yang selalu mendoakan, mendorong penulis
untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.
11. Teman-teman mahasiswa khususnya Pendidikan Fisika angkatan 2008 yang
memberikan memotivasi dan saling bertukar informasi selama penulisan
skripsi ini.
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat dibutuhkan penulis dimasa datang. Penulis mengharapkan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya

Jakarta, Maret 2015

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN


PENGAJUAN HIPOTESIS............................................................... 6
A. Deskripsi Teoretis .................................................................... 6
1. Media Pembelajaran ................................................................. 6
2. Manfaat Media ......................................................................... 7
3. Klasifikasi Media....................................................................... 9
4. Pemilihan Media ...................................................................... 10
5. Digital Card ............................................................................. 12
6. Model Pembelajaran Konvensional.......................................... 13
a. Metode Ceramah.......................................................... ...... 14
b. Metode Tanya Jawab.......................................................... 15
B. Hasil Belajar................................................................................... 16
a. Hasil Belajar Penguasaan Materi (Kognitif).................... .. 16
b. Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif)............................ 17
c. Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotorik)............................... 19
C. Pengertian Zat ................................................................................ 20
D. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 24
E. Kerangka Berpikir........................................................................... 26
F. Hipotesis Penelitian........................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 28


A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 28
B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 28
C. Prosedur Penelitian Penelitian ....................................................... 29
D. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 30
E. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 30
F. Variabel Penelitian ......................................................................... 31
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 31

v
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 31
1. Tes Hasil Belajar ....................................................................... 32
2. Lembar Angket........................................................... .............. 33
I. Teknik Ujicoba Instrumen ............................................................. 35
1. Validitas .................................................................................... 35
2. Validitas Lembar Angket........................................................... 36
3. Reliabilitas ................................................................................ 37
4. Taraf Kesukaran ........................................................................ 37
5. Daya Pembeda Soal .................................................................. 38
J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39
1. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................... 39
a. Uji Normalitas ...................................................................... 39
b. Uji Homogenitas .................................................................. 40
2. Uji Analisis Data ....................................................................... 41
K. Hipotesis Statistik .......................................................................... 42
L. Teknik Analisis Angket.................................................................. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 44


A. Hasil Penelitian .............................................................................. 44
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 44
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.. 45
3. Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar... 48
a. Uji Prasyarat Analisis Data .................................................. 48
b. Uji Hipotesis ......................................................................... 50
c. Hasil anget ............................................................................ 51
B. Pembahasan .................................................................................... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 59


A. Kesimpulan .................................................................................... 59
B. Saran ............................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60


LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design ...... 28
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 32
Tabel 3.4 Indikator Angket Siswa ........................................................ 33
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.................... 45
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...................... 47
Tabel 4.3 Hasil Posttest untuk Setiap Indikator Pembelajaran pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...................... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol........................................ 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Posttest ................................... 50
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest Posttest.......................................... 51
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Angket Siswa Keseluruhan...................... 52
Tabel 4.8 Hasil Persentase Frekuensi Angket Siswa Keseluruhan......... 53

vii
DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Peta Konsep Zat ....................................................................... 20


Tabel 2.2 Partikel Zat Padat..................................................................... 21
Tabel 2.3 Partikel Zat Cair....................................................................... 21
Tabel 2.4 Partikel Zat Gas........................................................................ 22
Tabel 2.5 Bagan Perubahan Wujud Zat ............................................... 23
Tabel 2.6 Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 27
Tabel 4.1 Diagram Batang Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol.................................................................... 44
Tabel 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol.................................................................... 46

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Soal ...................................................... 62


Lampiran 2 RPP Kelompok Eksperimen ................................................ 68
Lampiran 3 RPP Kelompok Kontrol........................................................ 85
Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Istrumen Tes ........................... 100
Lampiran 5 Soal Pretes dan Postest......................................................... 102
Lampiran 6 Desain dan Aturan Media Digital Card ................................ 106
Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ...................................................... 109
Lampiran 8 Penyebaran Data ................................................................... 110
Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas ................................................. 114
Lampiran 10 Perhitungan Uji Homogenitas ............................................ 118
Lampiran 11 Perhitungan Uji Hipotesis................................................... 119
Lampiran 12 Kisi-kisi Angket dan Perhitungan Hasil Angket................. 121
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian....................................................... 135

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi sekarang ini teknologi digital berkembang sangat
pesat, hal ini bisa dilihat dari penggunaan komputer, handphone (hp), Ipod dan
tablet yang semakin canggih dengan menyuguhkan beragam konten media dan
aplikasi yang terdapat didalamnya, teknologi ini tentunya sangat bermanfaat bagi
kebutuhan manusia yang kompleks terutama dalam hal komunikasi. Dunia
pendidikan pun tidak terlepas dari imbas perkembangan teknologi, dengan
memanfaatan fasilitas konten media dan aplikasi tersebut sangat membantu
memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam
sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi,
slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang
kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan
metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.1
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang mempelajari
semua benda yang ada di alam, peristiwa dan fenomena yang muncul yang dapat
diperoleh melalui proses pembelajaran, sehingga IPA bukan hanya sebagai produk
kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan untuk mendapatkan pengetahuan. Untuk itu
siswa dituntut dapat mempelajari dan memahami fenomena alam sekitar sehingga
dapat memberikan manfaat sekaligus dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

1
Oemar Hamalik, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta:Bumi aksara, 2013), Cet ke-13,
h.57
2

Pembelajaran fisika sebagai mata pelajaran disekolah ternyata menjadi


mata pelajaran yang membosankan bagi siswa, Berdasarkan hasil observasi di
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Raudlatul Ilmiyah alasan yang membuat siswa
merasa bosan dengan pelajaran fisika karena materinya yang bersifat abstrak dan
metode yang digunakannya masih konvensional dengan pendekatan guru sebagai
pusat belajar (teacher centered). Pembelajaran demikian sering tidak memacu
daya serap, imajinasi siswa untuk digunakan, akibatnya siswa pun kurang
memahami materi yang disampaikan guru.
Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah
Cilandak Jakarta Selatan menunjukkan rendahnya hasil belajar fisika siswa. Hasil
belajar fisika siswa pada konsep zat di kelas VII tahun pelajaran 2013/2014.
Menunjukkan nilai rata-rata yang masih berkisar pada nilai 45, sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan adalah 60. Karena pembelajarannya
masih berorientasi pada guru dengan sumber ajar menggunakan white board,
buku paket, dan bahan ajar siswa.
Pada proses pembelajarannya guru belum maksimal menjalankan
fungsinya sebagai fasilitator karena hanya menggunakan white board sebagai
media dan proses belajarnya pun siswa hanya memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan materi, mendengar, mencatat, dan menjawab pertanyaan bila guru
memberikan pertanyaan yang pada akhirnya siswa pun kurang semangat untuk
belajar fisika. Padahal fasilitas yang dimiliki sekolah cukup mendukung untuk
menggunakan komputer dengan akses internet, namun komputer dengan akses
internet yang ada itu hanya digunakan untuk mata pelajaran teknologi informasi
saja. Sebenarnya materi akan jauh lebih menarik perhatian siswa dan memperjelas
pesan belajar yang disampaikan guru jika dikemas dengan sebuah media.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara khusus diperlukan
perubahan dalam kegiatan proses belajar mengajar, seorang guru hendaknya
pandai dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, tidak kekurangan
akal dan sarana untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Guru dalam hal ini membutuhkan sarana untuk proses pembelajarannya, salah
satunya berupa media. Materi yang dikemas dengan menggunakan media akan
3

lebih efektif sebagai perantara penyampaian materi, kerumitan bahan pelajaran


dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media disini sangat penting untuk
menarik minat belajar siswa dan membuat siswa antusias dengan materi yang
diberikan.
Media merupakan suatu sarana pembelajaran yang dirancang untuk
membantu peserta didik memahami materi dengan lebih mendalam melalui
pengalaman-pengalaman belajar. Hal ini senada dengan Pendapat Peter L. Berger
dalam buku media pembelajaran aktif2, pada hakekatnya manusia memproduksi
dirinya melalui pengalaman dan realitas sosial. Permainan sebagai media
pembelajaran melibatkan siswa dalam proses pengalaman dan sekaligus
menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong untuk kreatif, dan
berinteraksi dalam kegiatan dengan sesama siswa dalam melakukan permainan
ini. Setiap siswa walau melakukan kegiatan yang sama dengan teman-temannya,
tetapi proses pengalaman batin dalam mengembangkan potensinya sendiri
mungkin berbeda-beda.
Media digital card merupakan media kartu versi digital dengan
memanfaatkan konten media aplikasi yang sekarang ini sudah banyak dinikmati
masyarakat baik anak-anak maupun dewasa. Pada penerapannya digital card ini
kombinasi media pada permainan bridge. Untuk melakukan media ini siswa perlu
memahami konsep dasar dan pasangan serta fungsi dari kartu-kartu khusus, yang
mana tertera dengan jelas pada aturan yang ada pada media tersebut. Siswa
memerlukan rencana dan strategi untuk mengurutkan semua kartu agar berhasil.3
Tujuan dari hal ini adalah untuk membuat siswa lebih tertarik dan semangat dalam
mempelajari fisika.
Salah satu bagian dari materi fisika yang dipelajari peserta didik di sekolah
adalah mengenai zat yang dalam praktik biasanya guru menggunakan metode
ceramah. Dalam metode pembelajaran ini kedudukan dan peran guru cenderung
lebih dominan, sedangkan keaktifan peserta didik masih terlalu rendah. Oleh

2
Utomo Danajaya, Media Pembelajaran aktif (Bandung: Nuansa 2010), cet ke-1 h.165
3
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA
and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1
4

karena itu diperlukan suatu media sarana pembelajaran agar peserta didik dapat
berkembang dan kemampuan kreativitasnya juga dapat direalisasikan secara
nyata. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan media digital
card yang mempunyai karakteristik menggabungkan contoh contoh dari macam
wujud zat sehingga menjadi sesuai. Upaya tersebut diharapkan dapat
menunjukkan pada siswa bahwa pelajaran fisika itu menyenangkan, tidak
membosankan dan tidak sulit sehingga diharapkan bisa meningkatkan hasil
belajar siswa.
Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan semangat,
minat dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep zat, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul penelitian: Pengaruh Media digital card terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Zat

B. Identifikasi Masalah
1. Dalam proses pembelajaran guru masih belum maksimal menjalankan
fungsinya sebagai fasilitator.
2. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
3. Kurangnya semangat belajar siswa disebabkan media kurang menarik.
4. Konsep zat merupakan konsep yang bersifat abstrak.

C. Pembatasan Masalah
Masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta
Selatan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
2. Konsep fisika sangat luas cakupannya maka penelitian ini dibatasi pada
konsep zat yang diukur melalui tes hasil belajar C1 sampai dengan C3
berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W.
Anderson dkk.
3. Media pembelajaran sedang mengalami perkembangan yang pesat maka
penelitian ini dibatasi pada penggunaan media digital card.
5

D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep zat?

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media digital card terhadap hasil
belajar fisika siswa pada konsep zat.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak:
1. Bagi peneliti dan peneliti lain diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang media digital card dan dapat menjadi bahan informasi
untuk penelitian lanjutan.
2. Bagi sekolah dan guru dapat memberikan informasi mengenai alternatif
pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
66

BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1 Menurut Bovee
media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.2
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology (AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs berpendapat bahwa media
adalah segala alat fisik tang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Asosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), memiliki pengertian
berbeda. bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun
audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar dan dibaca.3
Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah yang
dikemukakan oleh Raphael Raharjo dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan 4,
yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang (media by utilization) maupun
yang telah tersedia (media by design) , baik secara sendiri-sendiri maupun

1
Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,2010), cet ke-14, h.6
2
Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti
lunakpresentasi, From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin,
20/10/2013
3
Arief S Sadiman, dkk, Op.Cit., h.6
4
Sudirman Siahaan, Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam
kegiatan PembelajaranJurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h.76-77
7

bersama-sama, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (materi


pelajaran) dari sumber (misalnya guru) kepada penerima (peserta didik) sehingga
membuat atau membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar (Rahardjo).
Hamalik mengatakan media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses
pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh
setiap guru profesional.5
Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua, pertama,
media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan
harga murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit. Kedua,
media kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah
dibuat dan harga relatif mahal.6
Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada dasarnya sangat
berperan sebagai alat bantu untuk membuat penyampaian pesan berupa materi
pelajaran dari guru kepada siswa secara lebih kongkrit. Menurut Ronahoe Media
digital seperti komputer grafik, video and animasi akan membantu membawa
materi yang dipelajari dalam hidupnya dan membantunya memahami konteks dan
hubungan materi ke secara lebih nyata, bagaimanapun siswa butuh lebih lengkap7
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang bersifat audio, visual maupun audio
visual yang harus dikembangkan atau dipilih sebagai penghantar pesan materi
dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar guna
mencapai tujuan pembelajaran.

2. Manfaat Media
Manfaat penggunaan media pembelajaran sangat membantu siswa
terutama dalam membangkitkan minat dan memberikan semangat lebih pada

5
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), cet ke-VI, h.1
6
Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep
Umum dan islami, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2007), cet ke-1, h. 68.
7
Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in legal
education: theory and potential", in European Journal of Law and Technology, Vol 5, No 1, 2014.
8

kegiatan belajar. Selain itu, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, dan
metode mengajar menjadi lebih bervariasi.
Banyak pakar yang mengemukakan manfaat media diantaranya; (1)
membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. Berbagai konsep abstrak dan
sulit dijelaskan kepada siswa, dapat disederhanakan melalui media., (2)
Menghadirkan berbagai objek yang berbahaya dan sukar didapat ke dalam
lingkungan. Objek tersebut dapat digantikan dengan alat peraga dan media belajar
lain., (3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil., (4) Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
Manfaat lain yang didapatkan dari media adalah media dapat menyajikan
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis., mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera., mengatasi sikap pasif anak didik,. dan meminimalisir perbedaan
pengalaman pada anak didik.8
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, diantaranya sebagai berikut:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pengajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.9
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton :
1) Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) Pembelajaran dapat lebih menarik

8
Sadiman, dkk., op. cit., h. 17.
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet. V, h. 24-25.
9

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar


4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan
8) Peran guru berubahan kearah yang positif10
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para siswa yang
kegiatan belajarnya memanfaatkan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru
memperlihatkan semangat atau motivasi belajar siswa yang memperlihatkan rasa
bosan atau jenuh belajar. Karean itu, guru yang kreatif memanfaatkan media
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar baik yang dikembangkan sendiri
maupun yang dikembangkan oleh pihak lain akan menciptakan kegiatan kelas
dengan para siswa yang antusia belajar. Antusiasme dan motivasi yang tinggi
dalam belajar mempunyai kecendrungan untuk menghasilkan prestasi belajar yang
tinggi.11
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran
dapat memperjelas pesan materi yang bersifat abstrak yang disampaikan dalam
proses pembelajaran dan juga dapat menciptakan proses pembelajaran menarik
guna meningkatan semangat dan hasil belajar siswa.

3. Klasifikasi Media
Jenis dan klasifikasi media sangat banyak ragamnya dan dapat dilihat dari
berbagai sudut. Namun, secara umum media pengajaran: (1) Mengutamakan
kegiatan membaca simbol visual., (2) Bersifat audio visual, proyeksi,
nonproyeksi, dan berbentuk tiga dimensi., (3) Menggunakan teknik atau mesin.,
(4) Merupakan kumpulan benda-benda atau bahan-bahan.. (5) Merupakan contoh
dari kelakuan guru.12
Adapun kelompok media menurut Susilana adalah:
10
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h.9-10
11
Sudirman Siahaan, loc.cit, h.86
12
Indriana, op. cit., h. 54.
10

1. Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto).


2. Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide.
3. Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik.
4. Media audio visual diam.
5. Film (motion pictures)
6. Televisi
7. Multimedia13
Dari kelompok media di atas media digital card termasuk kelompok
multimedia. Kelebihan pada media multimedia adalah:
a) Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media
b) Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi
c) Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Adapun kelemahan media multimedia adalah:
a) Biayanya cukup mahal.
b) Memerlukan perncanaan yang matang dan tenaga profesional.14
Berdasarkan pemahaman kalsifikasi tersebut dimaksudkan agar guru lebih
mudah memilih dan menemukan media yang paling sesuai dengan kebutuhan dari
tujuan pembelajaran sehingga tepat guna.

4. Pemilihan Media
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah bermaksud
mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan, merasa sudah akrab
dengan media tersebut, ingin memberi penjelasan yang lebih kongkrit serta
merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya untuk
menarik minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media
sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak.15

13
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h. 14.
14
Ibid, h.22-23
15
Arif S. Sadiman, dkk, loc cit h. 82.
11

Sudjana dan Rivai mengemukakan rumusan pemilihan media dengan


kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. ketepatanya dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas dasar tujuan-
tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih
mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah
diperoleh.16
Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan harus
sesuai dengan kriteria tertentu, yakni:
1) Tujuan mengajar
2) Bahan pelajaran
3) Metode mengajar
4) Tersedianya alat yang dibutuhkan
5) Jalan pelajaran
6) Penilaian hasil belajar pribadi guru
7) Minat dan kemampuan siswa
8) Pribadi guru
9) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.17
Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang
tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION,yaitu akronim; access, cost,
technology, interactivity, organization,dan novelty.18
Sebagai seorang pendidik guru harus dapat menggunakan media sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dan pemilihan media harus tepat pada sasaran
materi mata pelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

16
Pupuh Faturarohman & Sobri Sutukno, loc.cit h.71
17
Oemar Hamalik, loc.cit. h.6
18
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.73
12

5. Digital Card
Digital card berasal dari kata digital dan card. Digital sendiri berasal dari
kata digitus, dalam bahasa yunani yang berarti jari-jemari19. Sedangkan kata card
berasal dari bahasa inggris yang berati kartu. Menurut MacArthur Foundation
media digital membantu menentukan bagaimana mengubah cara orang-orang
muda belajar, bermain, bersosialisasi, dan berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat, hal ini penting untuk mengembangkan lembaga-lembaga sosial,
pendidikan dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan masa depan
generasi 20 Menurut Tom E Rolnicki Digital adalah gambar, dan grafis yang
mendeskrepsikan dalam bentuk numeris melalui piranti komputer.21
Peneliti menggunakan software flash yang dirancang dengan
memodifikasi pada permainan kartu bridge supaya menarik dan relevan dalam
memuat materi pelajaran fisika konsep zat, selain itu media ini juga dikemas
dengan sebuah permainan. Permainan adalah setiap kontes antara para pemain
yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat
komponen utama, yaitu:
1. Adanya pemain
2. Adanya lingkungan dimana pemain berinteraksi
3. Adanya aturan-aturan main
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.22
Solitaire dan bridge lebih familiar dibandingkan yang lain. Solitaire, karena
sudah dimainkan orang sejak lama dan banyak jenisnya dapat dimainkan
sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Memainkan kartunya di layar
komputer pribadi, bukan dengan kartu betulan. Dan sekarang solitaire menjadi
program game standar yang di-install di komputer.

19
http://indahproduktif.blogspot.com/p/analog-dan-digital.html
20
The John D. and Catherine T. MacArthur Foundation Reports on Digital Media and
Learning 2008
21
http://brainly.co.id/tugas/422107
22
Arif S. Sadiman dkk. loc.cit.h.75-76
13

Desain kartunya sendiri menggunakan desain kartu bridge dengan desain


52 kartu, yang dibagi menjadi empat suit atau jenis kartu (Spade, Heart, Diamong,
Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 2, 3,, King). Plus kartu
tambahan berupa dua kartu joker, hitam dan merah.23 Untuk itu dalam melakukan
permainan siswa perlu memahami konsep dasar dan pasangan dan fungsi dari
kartu-kartu khusus, yang mana akan diterangkan dengan jelas pada aturan yang
ada. Siswa memerlukan rencana dan strategi untuk mengurutkan semua kartu agar
berhasil.24
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media digital card adalah
media kartu yang dibuat dengan software flash Action script, dirancang dan
didesain seperti permainan bridge dengan memuat materi dan permainan untuk
memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan pedidikan.

6. Model Pembelajaran Konvensional


Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang disajikan secara
khas oleh guru dan tergambar dari awal sampai akhir yang. Dengan kata lain
model pembelajaran konvensional ini merupakan model pembelajaran biasa yang
sering digunakan oleh para guru di sekolah tempat ia mengajar. sehingga model
pembelajaran konvensional itu sendiri merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
yang selama ini dilakukan oleh guru bidang studi yang di dalam aktivitas guru
lebih sering menggunakan modus pemberian informasi daripada memberikan
keterampilan unjuk kerja siswa secara langsung sehingga aktivitas siswa untuk
menyampaikan pendapat sangat kurang, sehingga siswa menjadi pasif dalam
belajar, dan belajar siswa kurang bermakna karena lebih banyak hapalan.
Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional
antara lain: metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode
pemberian tugas, dan lain-lain. Dalam prakteknya, metode mengajar tidak
digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode

23
Ahmad Fahmi, Lo.Cit.,
24
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA
and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1
14

mengajar. 25 Metode pembelajaran yang sering dilakukan guru disekolah adalah


metode ceramah dan Tanya jawab.

a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.26 Metode ceramah
ini merupakan salah satu bentuk metode penyajian atau penyampaian materi
pelajaran yang dilakukan seorang guru dengan prosedur dan penjelasan lisan
secara langsung terhadap siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah
yaitu sebagai berikut:27
1) Persiapan, dalam tahap ini guru menciptakan suasana belajar yang
kondusif untuk siswa belajar
2) Penyajian, dalam tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan
ceramah
3) Asosiasi, dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya dan berdiskusi agar siswa dapat membuat hubungan materi
pelajaran yang telah disajikan oleh guru
4) Generalisasi, dalam tahap ini guru dan siswa secara bersama-sama
membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah disajikan.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai
berikut:
1) Kelebihan metode ceramah, antara lain:28
a) Guru mudah menguasai kelas
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

25
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 98
26
Ibid., h. 97
27
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cet. 1, h. 97
28
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., h. 97
15

d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya


e) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
2) Kekurangan metode ceramah, antara lain:29
a) Siswa cenderung pasif
b) Guru sulit untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sejauh mana
c) Jika guru tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, siswa
akan merasa bosan
d) Seringkali siswa dijujali materi, yang seharusnya diberikan dalam waktu
yang banyak tetapi disekaliguskan dalam satu waktu. Hal ini membuat
siswa jenuh.

b. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang menyajikan bahan
ajar dengan cara tanya jawab dengan memposisikan guru sebagai penanya dan
siswa yang menjawab. 30 Metode tanya jawab merupakan pembelajaran yang
penyajiannya pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa.
Metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan
sebagai berikut:31
1) Kelebihan metode tanya jawab, antara lain:
a) Melatih siswa berpikir kritis
b) Melatih siswa berani mengajukan pertanyaan
c) Melatih siswa mengemukakan pendapat dalam menjawab pertanyaan
d) Melatih siswa menghargai pendapat orang lain dan bersikap terbuka.
2) Kelemahan metode tanya jawab, antara lain:
a) Ada kalanya pertanyaan yang diajukan hanya bertujuan untuk
menjatuhkan temannya
b) Sulit diterapkan jika siswa belum memahami materi yang dibahas
c) Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar siswa
d) Memerlukan waktu yang relatif lama.
29
Zulfiani, dkk, Op.Cit., h. 98
30
Ibid., h. 100
31
Ibid., h. 101
16

B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang akan dimiliki siswa
setelah ia mendapatkan materi dalam proses belajarnya. Horward Kingsley
membagi tiga macam hasil belajar, yakni: keterampilan dan kebiasaan,
pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar
dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan
Gagne membagi lima kategori hasil belajar: yakni informasi verbal, keterampilan
intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem
pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun
tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor.32

a. Hasil Belajar Penguasaan Materi (Kognitif)


Dalam domain kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali
konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan
intelektual, seperti mengaplikasikan prinsip atau konsep, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Sebagian besar tujuan-tujuan instruksional berada
dalam domain kognitif.33
Bloom dalam buku kurikulum dan pembelajaran34 menggolongkan enam
tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan sederhana atau penyederhanaan
terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian (evaluasi)
yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi.
Tingkatan-tingkatan tersebut telah direvisi oleh Lorin W. Anderson dkk.
Rincian untuk masing-masing perbaikan taksonomi Bloom adalah sebagai
berikut:35

32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-14, h. 22
33
Ahmad Sofyan, et al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 14
34
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Pakar Raya, 2007), Cet. Ke-2, h. 59
35
Ibid, h. 59--61
17

1. Mengingat (C1), meliputi kata kerja: memilih, menguraikan, mendefinisikan,


menunjukkan, memberi label, mendaftar, menempatkan, memadankan,
mengingat, menanamkan, menghilangkan, mengutip, mengenali,
menentukan, dan menyatakan.
2. Memaahami (C2), meliputi kata kerja: menggolongkan, mempertahankan,
mendemonstrasikan, membedakan, menerangkan, mengekspresikan,
mengemukakan, memperluas, memberi contoh, menggambarkan,
menunjukkan, mengaitkan, menafsirkan, menaksir, mempertimbangkan,
memadankan, membuat ungkapan, mewakili, menyatakan kembali, menulis
kembali, menentukan, merangkum, mengatakan, menerjemahkan, dan
menjabarkan.
3. Menerapkan (C3), meliputi kata kerja: menerapkan, menentukan,
mendramatisasikan, menjelaskan, menggeneralisasikan, memperkirakan,
mengelola, mengatur, menyiapkan, menghasilkan, memproduksi, memilih,
menunjukkan, membuat sketsa, menyelesaikan, dan menggunakan.
4. Menganalisis (C4), meliputi kata kerja: menganalisis, mengkategorikan,
mengelompokkan, membandingkan, membedakan, mengunggulkan,
mendiverifikasikan, mengidentifikasi, menyimpulkan, membagi, merinci,
memilih, menentukan, menunjukkan, dan melaksanakan survei.
5. Menilai (C5), meliputi kata kerja: menghargai, mempertimbangkan,
mengkritik, mempertahankan, dan membandingkan.
6. Menciptakan (C6), meliputi kata kerja: memilih, menentukan,
menggabungkan, mengkombinasikan, mengarang, menkonstruksi,
membangun, menciptakan, mendesain, merancang, mengembangkan,
melakukan, merumuskan, membuat hipotesis, menemukan, membuat,
mempercantik, mengawali, mengelola, merencanakan, memproduksi,
memainkan peran, dan menceritakan.

b. Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif)


Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada
penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar
18

ini akan tampak peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian
terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat, terhadap guru, dan
sebagainya. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk., menjadi lima jenjang,
yakni:36
1. Penerimaan (Receiving); meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu
nilai dan keyakinan. Kepekaan atau keinginan menerima/memperhatikan
fenomena dan stimuli, menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi.
Contoh: senang mengerjakan PR, senang mendengarkan musik atau membaca
puisi.
2. Responsi (Responding); meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di
masyarakat. Menunjukkan perhatian aktif, melakukan suatu fenomena, setuju,
ingin, puas menanggapi. Contoh: menaati peraturan, mengerjakan setiap
tugas, menadamaikan teman yang bertengkar.
3. Penilaian (Valuing); meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai
tertentu. Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai yang
pasti, komitmen terhadap suatu nilai. Contoh: mengapresiasi seni,
menunjukkan perasaaan keprihatinan.
4. Pengorganisasian (Organization); meliputi konseptuaslisasi nilai-nilai
menjadi suatu sistem nilai. Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam
suatu sistem, menentukan saling hubungan antar nilai, memantapkan suatu
nilai yang dominan dan diterima dimana-mana. Contoh: bertanggung jawab
terhadap perilaku, menerima kelebihan dan kekurangan peribadi.
5. Pembentukan karakter (Caracterization); mencakup pengembangan nilai-
nilai menjadi karakter pribadi.menginternalisasi nilai-nilai atau sistem
menjadi karakter, menempatkan nilai dalam hirarki nilai individu,
mengorganisasikan nilai secara konsisten, mengontrol tingkah laku individu.
Contoh: rajin, tepat waktu, dan berdisiplin diri.

36
Ahmad Sofyan, et.al., Op.Cit, h.19-20
19

c. Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor)


Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu.37 Penilaian hasil belajar pada domain psikomotor dititik beratkan pada
keterampilan motorik (hands-on). Trowbridge dan Bybe mengklasifikasikan
domain psikomotor ke dalam empat kategori,38 yaitu:
1. Bergerak (Moving)
Kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh, yang melibatkan
koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain:
membawa, membersihkan atau menempatkan.
2. Memanipulasi (Manipulating)
Kategori ini merujuk pada aktivitas yang mencakup pola-pola yang
terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh.
Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator
pencapaian hasil belajar antara lain: menghubungkan, memanaskan atau
mengkalibrasi.
3. Berkomunikasi (Communicating)
Kategori ini merujuk pada pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan
perasaan untuk diketahui orang lain. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain:
menganalisis, mendeskripsikan, atau membuat label.
4. Menciptakan (Creating)
Kategori ini merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-
gagasan baru. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk
merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: merancang,
membangun, atau merencanakan.39

37
Ibid., h. 23
38
Ibid., h. 24
39
Ibid., h. 25
20

C. Pengertian Zat
Berikut ini adalah peta konsep pada pokok bahasan zat

Konsep Zat

mempelajari

Wujud Zat Sifat Zat Massa Jenis ( )

terdiri dari dipengaruhi oleh


Gaya tarik - menarik

meliputi

cair padat gas massa (m) volume (v)


adhesi kohesi

Perubahan wujud persamaan

mempengaruhi

Mencair, membeku, menguap,


=
mengembun dan menyublim kapilaritas
dan mengkristal

Gambar 2.1 Peta Konsep Zat

1. Wujud Zat
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah
tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan
alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama
dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya ada tiga wujud zat yang dipelajari yakni
zat padat, zat cair dan zat gas. Di sekitar kita terdapat benda-benda yang dapat
dikelompokkan kedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu,
21

aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas
elpiji, udara termasuk zat gas. Setiap zat atau materi terdiri dari partikel-partikel
atau molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.

2. Macam-macam wujud zat


Menurut wujudnya, zat terbagi atas tiga macam yaitu: zat padat, zat cair
dan gas.
a. zat padat

Gambar 2.2 Partikel Zat Padat


Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Contohnya
kayu, batu, pensil, buku, dan kapur, Pertikel zat padat memiliki sifat yakni
letaknya sangat berdekatan, susunannya teratur dan gerakannya tidak
bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya.
b. zat cair

Gambar 2.3 Partikel Zat Cair


Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai
dengan yang ditempati contohnya air, sirup, santan kelapa, jus dan oli.
Partikel zat cair memiliki sifat yakni letaknya berdekatan, Susunannya
tidak teratur dan gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari
tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya.
22

c. zat gas

Gambar 2.4 Partikel Zat Gas


Gas memiliki ciri di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan
tempatnya, contohnya Oksigen, karbon dioksida, uap air, dan asap. Partikel gas
memiliki sifat yakni letaknya sangat berjauhan, susunannya tidak teratur dan
gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas
dari kelompoknya sehingga dapat memenuhi ruangan.

4. Perubahan wujud zat


Perubahan wujud zat dapat berlangsung apabila mendapat pengaruh panas
baik dari luar maupun dari dalam zat itu sendiri. Pengaruh panas yang diserap zat
dapat mengubah wujud zat dari padat ke cair maupun langsung ke bentuk gas,
dapat juga mengubah wujud dari cair menjadi gas.
Zat padat saat menerima kalor maka akan berubah wujud menjadi cair
atau gas dan zat cair saat menerima kalor maka ia akan berubah wujud menjadi
gas. Sedangkan ketika zat melepaskan kalor (mengalami pendinginan) maka zat
cair akan berubah wujud menjadi padat dan zat gas akan berubah menjadi zat cair
Perubahan wujud zat dapat digolongkan menjadi enam peristiwa yaitu:
a. Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat cantohnya air menjadi
es.
b. Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair.
Contohnya es menjadi air, mentega yag meleleh.
c. Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas contohnya
penguapan kapur barus.
23

d. Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contohnya jelaga yang
merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak.
e. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contohnya air yang
mendidih akan menguap menjadi asap.
f. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contohnya embun di
pagi hari.
Untuk mempermudah mengingat macam-macam perubahan wujud zat
berikut gambar perubahan wujud zat:

Gambar 2.5 bagan perubahan wujud zat


5. Kohesi dan Adhesi
Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka
molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat
yang mengakibatkan gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis yang disebut
kohesi contohnya seperti tinta menempel pada kertas, cat menempel pada dinding,
dan kapur menempel pada papan tulis dan gaya tarik menarik antar partikel yang
tidak sejenis contohnya seperti air tidak menempel pada daun talas, air tidak
bercampur dengan minyak dan raksa tidak menempel pada kaca.
Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan
terjadinya peristiwa peristiwa contohnya Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi
maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada
pipa yang diisi dengan air. sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka
permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi
dengan raksa. Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi
24

dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu
akan membentuk bola air.

6. Peristiwa Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler
atau pipa kecil. Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan;
b. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
c. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan,
tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih
dalam.

7. Massa Jenis
Massa jenis adalah massa benda setiap satuan volume. Secara matematis
dapat dirumuskan seperti berikut :

=
dengan : = massa jenis (Kg/m3)
m = Massa benda (Kg)
v = luas bidang (m3)

Satuan massa jenis dalam Systme international (SI) adalah Kg/m3.


Dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi peristiwa seperti mengapung jika
massa jenis benda lebih kecil dari air, melayang terjadi jika massa jenis benda
sama dengan massa jenis air dan tenggelam terjadi jika massa jenis benda lebih
besar dari massa jenis air.

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Dalam proses pembuatan skripsi ini, peneliti mengacu pada penelitian-
penelitian yang relevan yang telah ada sebelumnya, diantaranya:
25

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga oleh


Haryanto dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif
Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan
Gelombang yang menyimpulkan bahwa pembelajaran fisika pada pokok bahasan
getaran dan gelombang efektif dengan menggunakan Card Sort dan Index Card
Match. Hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.40
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Turyanto dalam skripsinya yang
berjudul Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana yang
menunjukkan bahwa penggunaan media permainan kartu pada konsep tata nama
senyawa kimia sederhana berlangsung efektif dan meningkatkan hasil belajar
siswa.41
Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari dalam skripsinya yang
berjudul Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa
SMA yang menunjukan bahwa penggunaan kartu Flash Card dalam pembelajar
Biologi dapat meningkatkan hasil belajar, pemahaman dan keaktifan siswa kelas I
dalam Proses pembelajaran materi sistem klasifikasi makhluk hidup pada mata
pelajaran biologi.42
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ahmad Fahmi dalam skripsinya yang
berjudul Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai yang menunjukan
bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan media model kartu remi dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa.43

40
Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match
Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi Pend, Fisika IKIP PGRI Semarang,
2011), h.172
41
Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, (Skripsi FITK UIN
Jakarta, 2007), h. 74.
42
D Wuladari Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA, (Skripsi FMIPA
UNM), h. 10
43
Ahmad Fahmi, Op.Cit., h.63
26

E. Kerangka Berpikir
Media Pembelajaran Digital card dipandang mampu untuk diterapkan
dalam pembelajaran fisika pada konsep zat sebagai salah satu pokok bahasan
fisika pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) karena akan menarik
perhatian siswa untuk belajar fisika sekaligus membuat motivasi belajar
meningkat lebih tinggi. Meningkatnya motivasi belajar sudah tentu akan
mempengaruhi hasil belajar yang optimal.
Media adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang harus dapat
dikembangkan atau dipilih secara khusus agar dapat menyalurkan pesan atau
rangsangan tertentu pada siswa agar mencapai tujuan dalam proses belajar.
Tentunya media Pembelajaran ini dapat berfungsi dengan efektif dalam
menunjang proses belajar apabila memperhatikan materi atau konsep tujuan
intruksional yang akan dicapai. Media pembelajaran ini berupa Permainan kartu
pasang versi digital yang dikombinasikan dengan pada permainan bridge. Media
ini juga unik karena selain merupakan sumber belajar siswa, siswa juga dapat
melakukan media ini dirumah.
Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional, dalam proses
pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya
interaksi. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa
menjadi pendengar pasif, siswa dituntut untuk menghafal bukan untuk mengerti.
Namun demikian, proses pembelajaran seperti ini juga setidaknya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, diduga hasil belajar fisika siswa
yang diajar dengan media Digital card lebih tinggi dari pada yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, diduga terdapat pengaruh
media Digital card terhadap hasil belajar fisika siswa. Bagan kerangka
berpikirnya ditunjukkan di bawah ini.
27

Fisika sebagai salah satu ilmu


pengetahuan yang mempelajari Zat merupakan bagian yang
alam sekitar dibahas dalam ilmu fisika yang
abstark

Kurang menarik Disampaikan dalam bentuk


konvensional
Belajar kurang Minat belajar rendah
bersemangat

Diperlukan inovasi media pembelajaran


Hasil belajar yang dapat memberi semangat belajar
fisika siswa siswa, mampu menarik minat siswa,
rendah serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
Hasil belajar fisika siswa
meningkat Media Pembelajaran digital card

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,
maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh
Media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
28
28

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di MTs Raudlatul Ilmiyah, Kecamatan Cilandak,
Kota Jakarta selatan, Propinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus sampai dengan
September 2014 di kelas VII semester ganjil pada tahun pelajaran 2014/2015.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen
semu)1. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran. Sampel
dibagi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan media
film animasi dan kelompok kontrol dengan tanpa perlakuan media film animasi.
Oleh karena itu, rancangan penelitian yang digunakan adalah : desain kelompok
pretest-posttest (pretest-posttest group design). Adapun desain penelitian dapat di
lihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen YI X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2

Keterangan:
X1 : Perlakuan dengan media digital card
X2 : Perlakuan tanpa media digital card
Y1 : Pemberian pretest
Y2 : Pemberian posttest

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet. 14, h. 123.
29

C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan ini yang pertama harus dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan observasi atau pengamatan ke sekolah guna menentukan
masalah yang sedang dihadapi pada objek penelitian, untuk kemudian
mengidentifikasi masalahnya untuk menentukan perlakuan apa yang tepat
dilakukan terhadap objek yang diteliti, sembari melakukan studi pustaka
mengenai teori-teori yang melandasi penelitian dan menelaah kurikulum
mengenai konsep yang akan dijadikan penelitian untuk memperoleh data
mengenai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran.
Disusul selanjutnya membuat sebuah instrumen penelitian dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam penyusunanya diarahkan oleh dosen
pembimbing skripsi.
Setelah menyusun instrumen penelitian dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan
koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang
bersangkutan untuk melaksanakan uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen
selesai dilaksanakan, dilakukan analisis data hasil uji coba instrumen untuk
menentukan soal-soal yang valid akan digunakan dalam penelitian (pretest dan
postest). Analisis data hasil uji coba instrumen merupakan langkah terakhir pada
tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian


Pada tahap pelaksanaan penelitian langkah awal yang harus dilakukan
adalah Peneliti menentukan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, untuk dilakukan tes awal (pretest), kedua kelompok
penelitian menggunakan soal-soal yang sudah dianalisis dan bersifat valid. Setelah
tes awal (pretest) dilaksanakan pada kedua kelompok penelitian, kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa
30

penerapan media card digital pada mata pelajaran fisika pada konsep zat.
Sedangkan kelompok kontrol dengan perlakuan berupa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan,
diadakan tes akhir (postest) untuk kedua kelompok penelitian menggunakan soal-
soal yang sama ketika dilakukan tes awal (pretest).

3. Tahap Akhir Penelitian


Pada tahap akhir penelitian ini peneliti selanjutnya melakukan analisis
data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) pada kedua kelompok
penelitian dengan menggunakan analisis uji statistik dengan memanfaatkan hasil
analisis statistik yang telah dilakukan, dan kesimpulan penelitian merupakan
langkah paling akhir dalam prosedur penelitian

D. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi target pada penelitian
ini adalah seluruh siswa MTs Raudlatul Ilmiyah Cilandak Kota Jakarta Selatan.
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs
Raudlatul Ilmiyah Cilandak Kota Jakarta Selatan. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Sampel yang
terpilih pada penelitian ini adalah kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas
VII-B sebagai kelas kontrol.

E. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive sampling yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan

2
Ibid., h.80
3
Ibid., h.81
31

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu.4

F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas : media digital card
2. Variabel terikat : hasil belajar

G. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu
melalui tes pengetahuan (kognitif) dan angket. Dalam pengumpulan data ini
terlebih dahulu ditentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan,
dan instrumen yang digunakan.

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik
Sumber
Jenis Data Pengumpulan Instrumen
Data
Data
Siswa Hasil belajar siswa sebelum Melaksanakan tes Butir soal
terlibat dalam media digital awal pilihan ganda
card
Siswa Hasil belajar siswa setelah Melaksanakan tes Butir soal
terlibat dalam media digital akhir pilihan ganda
card
Siswa Angket yang berasal dari Mengisi angket Butir
siswa pernyataan

H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diartikan sebagai alat bantu yang dapat digunakan
dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diolah
dan disusun secara sistematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain :

4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.139
32

1. Tes hasil belajar


Tes hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
menguasai materi yang diberikan. Tes yang diberikan merupakan tes tertulis
berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan (option) pada pokok bahasan zat
yang meliputi jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).
Sebelum tes ini diujikan kepada siswa kelas VII, Tes ini terlebih dahulu
diujicobakan di kelas VIII untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrumen tes hasil
belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. menentukan konsep atau subkonsep berdasarkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
b. membuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.
c. membuat soal berdasarkan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.
d. instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
e. melaksanakan uji coba instrumen.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Jumlah
Kompetensi Aspek
Indikator Pembelajaran Butir
Dasar
C1 C2 C3
Menyelidiki Mampu menjelaskan pengertian
1 2 2
sifat-sifat zat
zat Mampu menyelidiki perubahan
4 3 2
berdasarkan wujud zat
wujudnya Mampu menafsirkan susunan dan
dan gerak partikel pada berbagai 5 6 2
penerapann wujud zat melalui penalaran
ya dalam Membedakan kohesi dan adhesi
7 8 2
kehidupan berdasarkan pengamatan
sehari-hari Mengaitkan peristiwa kapilaritas,
meniskus cembung dan cekung
9 10 2
dalam peristiwa alam yang
relevan
Mampu menyimpulkan massa
11,
jenis sebagai satu ciri khas suatu 2
12
zat berdasarkan percobaan
33

Mampu menghitung massa jenis 13,


2
zat 14
Mampu menggunakan konsep
massa jenis untuk berbagai 15,
2
penyelesaian masalah dalam 16
kehidupan sehari-hari
4 7 5 16

2. Lembar angket
Angket merupakan seperangkat pernyataan yang diberikan kepada
responden untuk mengungkapkan pendapat, keadaan dan kesan. 5 Dalam
penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa
(kelompok eksperimen) terhadap media yang disuguhkan dengan cara
memilih kriteria SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS
(sangat tidak setuju).
Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan
media pembelajaran, maka dari itu indikator angket yang digunakan dalam
penelitian ini mengenai respon siswa terhadap media digital card pada konsep
zat adalah:
Tabel 3.4. Indikator Angket Siswa
Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1) Menentukan a. Sesuai dengan
1, 9 5, 13 4
media dengan tujuan dan
tepat. Media bahan
dipilih sesuai pembelajaran
dengan tujuan b. Membantu 17, 25 21, 29 4

dan bahan memahami


pelajaran yang konsep
diajarkan pembahasan
2) Menetapkan dan a. Sesuai dengan 2, 10 6, 14 4

5
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 34.
34

Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
mempertimbang ketertarikan
kan subjek peserta didik
dengan tepat, terhadap
penggunaan media yang
media bersangkutan
diperhitungkan b. Sesuai dengan 18, 26 22, 30 4
sesuai dengan tingkat
tingkat kemampuan/
kematangan/kem pemahaman/
ampuan peserta kematangan
didik daya pikir
peserta didik
3) Menyajikan a. Teknik dan 3, 11 7, 15 4
media dengan metode
tepat, teknik dan penyajian
metode media tepat
penggunaan digunakan
media dalam b. Penyajian 4, 12 8, 16 4
pengajaran harus media sesuai
disesuaikan dengan bahan,
dengan tujuan, sarana belajar
bahan, metode, yang ada
waktu, dan
sarana
4). Menempatkan a. Media yang 19 23 2
atau disajikan,
memperlihatkan diperlihatkan
media pada pada waktu,
35

Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
waktu, tempat tempat dan
dan situasi yang situasi yang
tepat tepat
b. media yang 20, 27 24, 28 4
digunakan
dapat
meningkatkan
motivasi
belajar

Jumlah 30

I. Teknik Uji Coba Instrumen


Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih
dahulu diuji cobakan. Data hasil ujicoba kemudian dianalisis, yaitu validitas butir
soal, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir
soal.

1. Validitas
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi (content
validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang
disahkan oleh praktisi pendidikan (dosen atau guru).
Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Point Biserial (rpbi) karena
skor butir soal berbentuk dikotomi (skor butir 0 atau 1). Untuk memberikan
interpretasi terhadap angka rpbi dipergunakan tabel nilai r product moment,
dengan terlebih dahulu mencari (df = N-nr). Adapun rumus rpbi, yaitu:6

6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hal.258
36

Keterangan:
rpbi = angka indeks korelasi point biserial
Mp = mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar
Mt = mean dari skor total
SDt = standar deviasi total
P = proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal
q = proporsi peserta yang menjawab salah terhadap butir soal
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan
dengan rtabel product moment dengan = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,349. Jika rpbi
rtabel maka soal tersebut valid.
Untuk mendapatkan butir-butir yang valid, peneliti membuat instrumen
dua tipe yaitu instrumen soal tipe A dan instrumen soal tipe B. Dari hasil ujicoba
kedua tipe instrumen soal tersebut diperoleh butir yang valid untuk tipe A
sebanyak 9 butir soal yaitu butir 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, dan butir soal 14.
Sedangkan butir yang valid untuk tipe B sebanyak 7 butir soal yaitu butir soal 2,
4, 6, 11, 12, 15, dan butir soal 16.
Butir soal yang tidak valid untuk tipe A sebanyak 7 butir soal yaitu 2, 7, 4,
6, 11, 12, 15, 16, dan butir tidak valid untuk tipe B sebanyak 9 butir soal yaitu 1,
3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14. Butir-butir soal yang tidak valid dari kedua soal tersebut
kemudian dibuang. Selanjutnya butir-butir yang valid dari kedua tipe soal tersebut
dipilih dan digabung menjadi satu instrumen sesuai dengan indikator
pembelajaran.

2. Validitas Lembar Angket


Lembar angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa
(kelompok eksperimen), baik pendapat, keadaaan, dan kesan terhadap media yang
disuguhkan. Uji validitas untuk lembar angket menggunakan validitas lembar isi
oleh praktisi pendidikan (dosen).
37

3. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya.7 Pengujian reliabilitas menggunakan rumus K-
R 20 (Kuder-Richardson 20).8

[ ][ ]

Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas
tes, digunakan patokan sebagai berikut:
a. Apabila rhitung sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar
yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas
yang tinggi.
b. Apabilia rhitung lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji
reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas untuk soal
tipe A sebesar 0,82 dan untuk soal B sebesar 0,80. Untuk lebih jelasnya, hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

4. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah, sedang, atau
sukarnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), cet.17, hal.16
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), Cet. ke-1, hal. 115
38

mempertinggi usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar


akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. 9 Indeks kesukaran dihitung
menggunakan rumus: 10

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:11
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.

5. Daya Pembeda Soal


Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan
rendah.12 Rumus perhitungan daya pembeda:

Keterangan:
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai
indeks kesukaran)

9
Ibid., hal. 222
10
Ibid., hal. 223
11
Ibid., hal. 225
12
Ibid., hal. 226
39

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar


PA

Kriteria atau Klasifikasi daya pembeda ditentukan sebagai berikut:13


D = 0,00 0,20 : jelek (poor)
D = 0,21 0,40 : cukup (satisfactory)
D = 0,41 0,70 : baik (good)
D = 0,71 1,00 : baik sekali (excellent)

J. Teknik Analisis Data


1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum uji analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas
pada penelitian ini adalah uji normalitas parametik dengan menggunakan uji
liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi
berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data sampel yang diperoleh. Rumus
yang dipakai untuk uji liliefors adalah :
Lo F Zi S Zi
Dimana :
Lo : L (observasi) atau harga mutlak terbesar
F(Zi) : Peluang angka baku
S(Zi) : Proporsi angka baku
Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu :
Ho : Data berdistribusi normal

13
Ibid., hal. 232
40

H1 : Data tidak berdistribusi normal


Tolak Ho jika Lo > Ltabel
Terima Ho jika Lo < Ltabel
b) Mengadakan pengamatan terhadap X1, X2, X3,.,Xn selanjutnya dijadikan
angka baku Z1, Z2, Z3,.,Zn dengan menggunakan rumus :

Zi
X i X
S
c) Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F(Z1)-nya dengan
menggunakan daftar distribusi normal, dengan ketentuan :
a. Untuk Z1 yang (+) maka F(Z1) = 0,5 + Ztabel
b. Untuk Z1 yang (-) maka F(Z1) = 0,5 - Ztabel
d) Proporsi Z1, Z2, Z3,..Zn/S(Zi) adalah S(Zi) = Xn/N
e) Setelah F(Z1)S(Z1) dihitung, kemudian ditentukan harga mutlaknya.
f) Menentukan Lo yaitu harga terbesar dari harga mutlak F(Z1) S(Z1)
g) Menguji normalitas data dengan membandingkan Lo tersebut dengan Ltabel
sesuai dengan Kriteria pengujian. Pengujian normalitas data ini dilakukan
baik terhadap variabel X maupun terhadap variabel Y.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok siswa (eksperimen dan kontrol) dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
homogenitas dua varians atau uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut:
( )
, dengan ( )

Keterangan:
F = homogenitas
= varians terbesar
= varians terkecil
Adapun kriteria pengujian uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima Ho ditolak. Sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
41

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha ditolak Ho diterima. Sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.

2. Uji Analisis Data


Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk megetahui ada tidaknya
pengaruh media card digital terhadap hasil belajar fisika siswa, yaitu
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi = 5%. Rumus uji t yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
( ) ( )
dengan
( )

Keterangan:
= nilai rata-rata kelompok eksperimen
= nilai rata-rata kelompok kontrol
= jumlah sampel pada kelompok eksperimen
= jumlah sampel pada kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
= nilai varians gabungan
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan hipotesis, yaitu
1) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ha : X Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol
2) Uji kesamaan dua rata-rata hasil postes
Ho : X = Y
42

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes


kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ha : X Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol
b. Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t
c. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus : dk = n1+ n2-2
d. Menentukan nilai ttabel dengan = 0.05
e. Menguji hipotesis:
Jika -ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0.95
Jika thitung -ttabel atau ttabel thitung maka Ha diterima pada tingkat
kepercayaan 0.95

K. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card
terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
Sedangkan hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : E = K
Ha : E > K
Keterangan:
E : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen (dengan
menggunakan Media digital card)
K : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas kontrol (dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional)
43

L. Teknik Analisis Lembar Angket


Lembar angket berisi seperangkat pertanyaan yang harus direspon
siswa dengan memilih SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan
STS (sangat tidak setuju). Pemberian skor menggunakan skala likert.14 Untuk
pernyataan positif, SS, S, TS, dan STS diberi skor berturut-turut 4, 3, 2, dan 1.
Untuk pernyataan negatif, SS, S, TS, dan STS diberi skor berturut-turut 1, 2,
3, dan 4. Adapun analisis perdimensi, digunakan rumus:
Skor yang diperoleh
Presentase = X 100%
Skor ideal yang diharapkan

14
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 36.
44
44

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan perhitungan data hasil pretest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 30 siswa, dapat ditunjukkan
pada gambar diagram batang berikut ini:

12

10

8
Jumlah Siswa

6
Pretes Eksperimen

4 Pretes Kontrol

0
13-22 23-32 33-42 43-52 53-62 63-72
Hasil Pretest

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan


Kelompok Kontrol

Pada gambar diagram batang diatas, dapat kita lihat bahwa hasil pretest
untuk kelompok eksperimen skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa,
skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 9 siswa,
dan 2 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 63-72. Untuk kelompok
kontrol, skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa, skor dengan
perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 10 siswa, dan 5 siswa
memperoleh skor tertinggi pada interval 64-72.
45

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest kelompok


eksperimen dan kelompok kontrol berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median),
skor terbanyak yang diperoleh siswa (modus), varians, dan standar deviasi, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest


Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok
Data
Eksperimen Kontrol
Nilai tertinggi 69 69
Nilai terendah 13 19
Mean 42,43 49.27
Median 44 50
Modus 38 50
Varians 198.05 221.72
Standar Deviasi 14.07 14.89

2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol


Berikut ini merupakan hasil posttest dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang terdiri dari 30 siswa. Data digambarkan dalam bentuk
diagram batang seperti berikut ini :
46

12

10

8
Jumlah Siswa

6 Postest Eksperimen
Postest Kontrol
4

0
31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91-100
Hasil Postest

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan


Kelompok Kontrol

Berdasarkan diagram di atas, hasil posttest untuk kelompok eksperimen


skor terendah pada interval 40-49 sebanyak 2 siswa, skor dengan perolehan
terbanyak terdapat pada interval 71-80 sebanyak 8 siswa, dan 2 siswa memperoleh
skor tertinggi pada interval 91-100. Untuk kelompok kontrol, skor terendah pada
interval 31-40 sebanyak 4 siswa, skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada
interval 61-70 sebanyak 10 siswa, dan 1 siswa memperoleh skor tertinggi pada
interval 81-90.
Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median),
skor terbanyak yang diperoleh siswa (modus), varians dan standar deviasi, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
47

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest


Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok
Data
Eksperimen Kontrol
Nilai tertinggi 94 88
Nilai terendah 38 38
Mean 67,40 59,30
Median 69 56
Modus 75 69
Varians 214,11 173.87
Standar Deviasi 14,63 13.19

Berikut ini merupakan persentase hasil posttest bedasarkan tingkat


penguasaan setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

Tabel 4.4 Hasil Posttest untuk Setiap Indikator Pembelajaran


pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kel.
Kel. Kontrol
Butir Eksperimen
No Indikator
Soal Persentase Persentase
JB JB
(%) (%)
Mampu menjelaskan
1 mengenai pengertian zat 1 26 87 24 80
2 25 83 85 25 83 82
Mampu menyelidiki
2 perubahan wujud zat 3 24 80 21 70
4 23 77 79 22 73 72
Mampu menafsirkan 5 22 73 22 73
3 susunan dan gerak partikel
pada berbagai wujud zat
melalui penalaran 6 23 77 75 20 67 70
Membedakan kohesi dan 7 20 67 21 70
4
adhesi berdasarkan
pengamatan 8 19 63 65 19 63 66
48

Mengaitkan peristiwa 9 16 53 15 50
5 kapilaritas, meniskus
cembung dan cekung dalam
peristiwa alam yang relevan 10 15 50 52 14 47 49
Mampu menyimpulkan 11 22 73 21 70
6 massa jenis sebagai satu
ciri khas suatu zat
berdasarkan percobaan 12 23 77 75 20 67 69
7 Mampu menghitung massa 13 13 43 12 40
jenis suatu zat 14 12 40 42 10 30 35
Mampu menggunakan 15 19 63 21 70
konsep massa jenis untuk
8
berbagai penyelesaian
masalah dalam kehidupan
sehari-hari 16 14 47 55 13 43 57
Rata-rata 66 63

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, tingkat
penguasaan tertinggi yaitu sebesar 85% untuk indikator pembelajaran
Menjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat
penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menjelaskan pengertian zat. Dalam kelompok eksperimen, tingkat
penguasaan terendah yaitu sebesar 42% berada pada indikator pembelajaran
menghitung massa jenis suatu zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat
penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator pembelajaran yang sama
yakni Menghitung massa jenis suatu zat.

B. Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar


a. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunkan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang
digunakan adalah uji liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data
berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut:
49

Jika Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi normal


Jika Lhitung > Ltabel maka data tidak berdistribusi normal
Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok
Statistik Eksperimen Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
N 30 30 30 30
42,430 67.400 49,270 59.300
SD 12.630 13.130 13.360 11.830
L hitung 0.1035 0.1331 0.1147 0.1436
L tabel 0,1610 0,1610 0,1610 0,1610
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil
pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi
kriteria yaitu Lhitung < Ltabel.

2) Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau
tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan
varians kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi () = 0,05
dengan kriteria pengujian yaitu: jika Fhitung < Ftabel maka data dari kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
50

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest


Pretest Postest
Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

S2 198.05 221.72 214.11 173.87

F hitung 0.8932 1.2314

F tabel 1.8600 1.8600

Kesimpulan Varians Homogen Varians Homogen

Dari tabel di atas, untuk data pretest didapat Fhitung = 0.8932 dan data posttest
didapat Fhitung = 1.2314, sedangkan Ftabel = 1,8600. Dari kedua data tersebut
didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari
kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.

b. Hasil Uji Hipotesis


Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil
belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis
data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji t dengan kriteria
pengujian, yaitu jika thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel
maka H0 ditolak, Ha diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai pretest sebesar -
1,8268 dan thitung posttest sebesar 2,2524. Pada taraf signifikansi () = 0,05 dan df
= 58, diperoleh nilai ttabel = 1,9993. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis data
hasil belajar.
51

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis


Pretest Postest
Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 30 30 30 30
42,43 49.27 67.40 59.30

S2 198.05 221.72 214.11 173.87

t hitung -1.8268 2.2524

t tabel 1,9993 1,9993

Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan Terdapat perbedaan

Pada tabel 4.6 di atas, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel yaitu
1,8268 < 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
kelas VII-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelompok
kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan
kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
Sedangkan hasil perolehan postest, tampak bahwa pada nilai posttest
kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, didapat thitung > ttabel yaitu
2.2524 > 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu
terdapat pengaruh media card digital terhadap hasil belajar siswa pada konsep
tekanan. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok
eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.

c. Hasil Angket
Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai
media belajar digital card yang disuguhkan. Angket yang dibuat meliputi 4
prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Sobri Sutikno, yaitu menentukan
52

media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang
diajarkan; menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan
media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta
didik; menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media
dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan
sarana; menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat.
Berdasarkan angket dengan empat alternatif jawaban yang disebar kepada
30 siswa kelas VII, dalam mata pelajaran pada konsep zat.
Tabel 4.8. Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan

Butir Frekuensi Jawaban Siswa


Jumlah Siswa
Pernyataan
SS S TS STS

1 5 22 2 1 30
2 2 26 2 0 30
3 3 22 4 1 30
4 5 14 11 0 30
5 1 4 20 5 30
6 0 5 16 9 30
7 1 3 21 5 30
8 5 9 12 4 30
9 1 29 0 0 30
10 7 21 2 0 30
11 7 22 1 0 30
12 8 20 2 0 30
13 0 2 28 0 30
14 2 3 15 10 30
15 0 3 25 2 30
16 6 12 8 4 30
17 5 20 5 0 30
53

Butir Frekuensi Jawaban Siswa


Jumlah Siswa
Pernyataan
SS S TS STS

18 3 27 0 0 30
19 3 27 0 0 30
20 7 23 0 0 30
21 0 8 19 3 30
22 0 2 28 0 30
23 0 6 22 2 30
24 1 1 23 5 30
25 6 22 1 1 30
26 3 25 2 0 30
27 3 3 18 6 30
28 7 23 0 0 30
29 0 1 22 7 30
30 0 2 24 4 30

Berikut hasil persentase frekuensi jawaban siswa dalam tabel:


Tabel 4.8. Hasil Persentase Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara
Keseluruhan

No Dimensi Persentase Kategori


1 Menentukan media dengan = 767 X 100 Tinggi
tepat, media dipilih sesuai 1024
dengan tujuan dan bahan = 74,7%
pelajaran yang diajarkan

2 Menetapkan dan = 779 X 100 Tinggi


mempertimbangkan subjek 1024
dengan tepat, penggunaan = 76,1%
media diperhitungkan sesuai
dengan tingkat
kematangan/kemampuan
peserta didik
54

No Dimensi Persentase Kategori


3 Menyajikan media dengan = 729 X 100 Tinggi
tepat, teknik dan metode 1024
penggunaan media dalam = 71,2%
pengajaran harus disesuaikan
dengan tujuan, bahan,
metode, waktu, dan sarana
4 Menempatkan atau = 588 X 100 Tinggi
memperlihatkan media pada 768
waktu, tempat dan situasi = 76,3%
yang tepat

Data hasil angket dengan empat prinsip pemilihan media, dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Pada prinsip pertama, menentukan media dengan tepat, media dipilih
sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. berdasarkan
perhitungan persentase data diperoleh 74,7%. Prinsip kedua menetapkan dan
mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan
sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 76,1%. Prinsip ketiga menyajikan media
dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus
disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 71,2%. Dan prinsip keempat menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Dari hasil
perhitungan persentase data diperoleh 76,3%.
Berdasarkan hasil perhitungan angket, dari keempat prinsip pemilihan
media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip
pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Berikut penjabaran respon siswa
mengenai angket yang disebar:
Prinsip yang pertama yang menentukan media dengan tepat atau media
dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. Dengan kata lain,
pemilihan media yang tepat akan akan mempengaruhi sampai atau tidaknya
informasi dari pendidik kepada peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang
didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media
55

digital card yang disuguhkan merupakan media belajar yang tepat, sesuai dengan
bahan dan tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu memahami konsep
yang diajarkan.
Prinsip yang kedua, menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan
tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/
kemampuan peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh,
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
menyenangkan dengan alur cerita yang dapat dipahami dengan baik. Hal itu
berarti media digital card yang disuguhkan sesuai dengan tingkat kematangan
berpikir peserta didik.
Pada prinsip yang ketiga, yaitu menyajikan media dengan tepat, teknik dan
metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan,
bahan, metode, waktu, dan sarana; Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat,
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan merupakan media yang teknik penyajiannya mudah digunakan,
tepat guna dan sesuai bahan dan sarana belajar yang ada.
Untuk prinsip yang ke empat, yaitu menempatkan atau memperlihatkan
media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat; dengan hasil perhitungan yang
didapat, menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card
yang disuguhkan diperlihatkan pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
sehingga menambah motivasi belajar. Berdasarkan perhitungan yang didapat,
maka hasil angket menunjukkan kategori tinggi sehingga berkolerasi positif
dengan hasil posttest pada kelompok eksperimen.

B. Pembahasan
Berdasarkan perhitungan uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data hasil
pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdistribusi
normal. Dengan perolehan Lhitung masing-masing lebih kecil daripada Ltabel, yaitu
pretest kelompok eksperimen 0,1035 < 0,1610; posttest kelompok eksperimen
56

0,1331 < 0,1610; pretest kelompok kontrol 0,1147 < 0,1610; dan posttest
kelompok kontrol 0,1436 < 0,1610.
Disamping itu, data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol menunjukkan data yang homogen (sama). Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas yakni F hitung < F tabel. Untuk data pretest,
F hitung sebesar 0,8932 < 1,8600 dan untuk data posttest F hitung sebesar 1,2314 <
1,8600.
Pada persentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran
pada kelompok eksperimen maupun kontrol menunjukkan persentase yang
berbeda. Pada kelompok eksperimen, persentase terbesar yakni 85% berada pada
indikator pembelajaran memjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok
kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator
pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator
pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian
zat.
Presentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada
kelompok eksperimen, persentase terendah yakni 42% berada pada indikator
pembelajaran mampu menghitung massa jenis zat. Begitu pun pada kelompok
kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator
pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator
pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian
zat. Pada kedua indikator pembelajaran tersebut, konsep beserta formulasi yang
dipelajari cukup banyak, yakni konsep perhitungan wujud zat.
Pada pengujian hipotesis melalui uji-t dengan taraf signifikansi 5%,
memperlihatkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan hasil pretest
kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Karena thitung yang diperoleh tidak lebih
besar dari ttabel yaitu 1,8268 < 1,9993. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
diberi perlakuan, kemampuan penguasaan konsep dari kedua kelompok tidak
berbeda.
Pada hasil posttest memperlihatkan bahwa siswa yang diberi perlakuan
dengan media permainan digital card pada saat proses pembelajaran menunjukkan
57

hasil posttest yang lebih tinggi daripada hasil posttest siswa yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran konvensional metode eksperimen sederhana dan
ceramah biasa. Hal ini terlihat dari nilai thitung yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu
2.2524 > 1,9994. Selain itu, perolehan nilai thitung yang lebih besar daripada nilai
ttabel mengindikasikan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua
kelompok. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan adanya perbedaan perlakuan
dalam proses pembelajaran antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil
dari perhitungan angket, keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan
mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga
maupun keempat.
Media pembelajaran, digital card memungkinkan adanya kekongkritan
materi pelajaran yang harus diterima siwa. Media ini mempunyai kemampuan
untuk mendorong semangat siswa dalam proses. Media ini juga merupakan
sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti
halnya permainan pada umumnya karena bisa dimainkan dirumah. media ini dapat
menarik siswa untuk aktif dari siswa untuk dalam belajar, dapat menjadi sumber
belajar yang tepat, dan juga penerapan kosep-konsep ataupun peran-peran ke
dalam situasi dan peranan sebenarnya sehingga siswa dapat menemukan sendiri
konsep-konsep zat.
Pada kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional
menunjukkan pembelajaran hanya didominasi guru sebagai pusat pembelajaran.
Pembelajaran ini tidak memungkinkan terjadinya proses penyamapian materi
secara keseluruhan, sehingga pengalaman di kalangan peserta didik tidak merata.
Penyampaian materi dengan menggunakan ini mempengaruhi siswa untuk tidak
mampu berpikir dinamis dan kreatif. Siswa menjadi tidak menggunakan daya
serap dan imajinasi dalam menerima materi yang sifatnya abstrak. Guru lebih
berperan sebagai instruktur yang melakukan proses pembelajaran daripada
sebagai fasilitator. Siswa terkadang tidak semangat pada materi yang disampaikan
dan tidak fokus untuk belajar. Siswa cenderung pasif, kurang interaktif dan tidak
memperoleh pengalamannya sendiri secara keseluruhan. Hal tersebut berakibat
pada hasil belajar yang didapat kurang maksimal.
58

Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang serupa dengan
hasil yang diperoleh Haryanto dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Strategi
Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar
Getaran dan Gelombang hasil penelitiannya adalah Strategi Pembelajaran Aktif
Card Sort dan Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu, Ahmad Fahmi dalam penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Media
Model Kartu Remi, hasil penelitiannya adalah Media Model Kartu Remi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data dan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa media digital card memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
59
59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
Media digital card berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep tekanan. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikansi 5% diperoleh
thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,2524 > 1,9993. Dengan demikian, hipotesis
yang diajukan yaitu Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh
media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.

B. Saran
Berdasarkan temuan selama penelitian, penulis mengajukan beberapa
saran sebagai perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut:
1. Sebelum proses pembelajaran dengan media digital card berlangsung,
sebaiknya guru mengkondisikan kelas terlebih dahulu sesuai dengan aturan
permainannya.
2. Pengalokasian waktu dengan tepat sebelum pembelajaran dengan model
pembelajaran media digital card, sebaiknya dilakukan guru agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.
3. Pembelajaran card dgital mampu menghindari yang berpusat pada beberapa
siswa, sehingga pengalaman akan lebih merata di kalangan peserta didik
dalam dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran digital card
dianjurkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah,
khususnya pembelajaran sains.
60

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fahmi, Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai, (Skripsi FITK
UIN 2010)

Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:


Rineka Cipta, 2006

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2), Jakarta: Bumi


Aksara, 2012

Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grafindo Persada. Cet. 14.

Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in
legal education: theory and potential", in European Journal of Law and
Technology, Vol 5, No 1, 2014.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002

Fathurrahman, P dkk. (2007). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman


Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: PT. Rafika Aditama.

Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan pembelajaran Jakarta: PT.Bumi Aksara.

_________. (1994). Media Pendidikan, Bandung: PT CitraAdityaBakti, Cet Ke-7.

Hendri Sugiarto, Media Pembelajaran Fisika Melalui Model Kartu Remi Pada
Pokok Bahasan Energi untuk SLTP, (Skripsi UNJ, 2004)

Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match
Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi IKIP PGRI
Semarang, 2011)

Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of
DNA and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1,
2013

Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti lunakpresentasi,
From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin,
20/10/2013
61

Sadiman, A. dkk. (2010). Media Pendidikan: Pengembangan dan


Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo.

Siahaan, S. (2007). Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya


dalam Kegiatan PembelajaranJurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20
Tahun XI.

Sofyan, Ahmad, et al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta:


UIN Jakarta Press, 2006

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2008

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012

Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan: untuk Pndidikan Usia
dini, Jakarta: PT Grasindo.

Sugiyono, Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,


2011

Susilana, Rudi & Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.

Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan


Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia
Sederhana, (Skripsi FITK UIN Jakarta, 2007)

Utomo Danajaya, Media Pembelajaran aktif , Bandung: Nuansa, 2010

Wulandari, D, dkk, Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge


untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada Siswa SMA, (Penelitian FMIPA UNM)

Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi,


Jakarta: Pakar Raya, 2007

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN


Jakarta, 2009
62

Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN
Satuan Pendidikan : MTs Raudlatul Ilmiyah
Mata Pelajaran : fisika
Materi : Konsep zat
Alokasi Waktu : 60 menit
Jumlah Soal : 16
Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan ganda
Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
Aspek Kunci
Indikator Indikator Tes Soal A Soal B
Kognitif Jawaban
Mampu Mengingat Menjelaskan 1. Zat adalah... 1. Sesuatu yang menempati ruang dan B
menjelaskan C1 definisi dari A. sesuatu yang memiliki bentuk memiliki massa disebut...
mengenai zat tetap A. atom
pengertian zat B. sesuatu yang menempati ruang B. zat
dan memiliki massa C. gas
C. sesuatu yang memiliki bentuk D. padat
berubah-ubah
D. sesuatu yang menempati ruang
Memahami Membedakan 2. Di bawah ini yang merupakan zat, 2. Cahaya bukan merupakan zat B
C2 zat dan bukan kecuali... karena
zat A. gas A. cahaya memiliki massa
B. cahaya B. cahaya tidak menempati ruang
C. mineral C. cahaya menempati ruang
D. uap D. cahaya merupakan energi
63

Mampu Memahami Menyebutkan 3. Membeku adalah perubahan wujud 3. Perubahan wujud zat dari cair menjadi B
menyelidiki C2 bentuk zat dari... padat disebut...
perubahan perubahan A. padat menjadi cair A. mencair
wujud zat B. cair menjadi padat B. membeku
wujud zat
C. padat menjadi uap C. menyublim
D. cair menjadi uap D. menguap
Memahami Menunjukkan 4. Contoh peristiwa menyublim 4. Kapur barus yang menghilang A
C2 contoh adalah termasuk peristiwa...
perubahan A. kapur barus yang menghilang A. menyublim
wujud zat B. air membeku menjadi es B. mencair
C. terjadinya salju C. membeku
D. lilin yang terbakar D. menguap
Mampu Mengingat Menyebutkan 5. Berikut ini adalah beberapa sifat zat 5. Bentuk dan volume tetap merupakan B
menafsirkan C1 bentuk dan (1). Bentuk tetap sifat-sifat dari zat
susunan dan volume (2). Bentuk berubah-ubah A. cair
gerak partikel partikel (3). Volume tetap B. padat
pada berbagai (4). Volume berubah-ubah C. gas
wujud zat Pernyataan yang benar tentang zat D. uap
melalui padat adalah...
penalaran A. 1 dan 2 C. 2 dan 3
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4

Mengingat Menunjukkan 6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa 6. Peristiwa terciumnya minyak wangi B
C1 peristiwa dari partikel-partikel zat selalu bergerak disekitarnya ini menunjukkan partikel
partikel zat dengan menggunakan . . . bahwa partikel zat selalu...
yang selalu A. minyak tanah A. tetap
bergerak B. minyak wangi B. bergerak
C. gula C. berkurang
D. air D. bertambah
64

Membedakan Mengingat Menjelaskan 7. Gaya tarik menarik antara partikel 7. Kohesi merupakan gaya tarik menarik C
kohesi dan C1 definisi dari yang sejenis disebut... antara partikel....
adhesi kohesi A. gravitasi A. berbeda
B. kapilaritas B. bermuatan
berdasarkan
C. kohesi C. sama
pengamatan D. adhesi D. tak tentu

Memahami Menunjukkan 8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 8. Air tidak menempel pada daun talas A
C2 contoh adhesi adalah... merupakan peristiwa... .
peristiwa A. tinta dapat melekat pada buku A. kohesi
adhesi dan tulis B. adhesi
kohesi B. air tidak menempel pada daun C. kapilaritas
talas D. tegangan permukaan
C. naiknya air pada batang pohon
D. nyamuk bisa hinggap di air
Mengaitkan Memahami Menunjukkan 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 9. Naiknya minyak pada sumbu kompor D
peristiwa C2 contoh kapilaritas adalah.... termasuk peristiwa....
kapilaritas, peristiwa A. memancarnya air mancur A. adhesi
meniskus kapilaritas B. nyamuk hinggap diair B. kohesi
cembung dan C. air tidak menempel pada daun C. tegangan permukaan
cekung dalam talas D. kapilaritas
peristiwa alam D. naiknya minyak pada sumbu
yang relevan kompor
Menerapkan Menjelaskan 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi 10. Permukaan air dalam tabung reaksi B
C3 sebab dari memiliki meniskus cembung karena... akan memiliki meniskus cekung
peristiwa . karena...
A. adhesi > kohesi A. adhesi < kohesi
meniskus
B. kohesi > adhesi B. kohesi < adhesi
cembung C. adhesi = kohesi
C. adhesi = kohesi
D. kohesinya lemah D. kohesinya lemah
65

Mampu Memahami Menyebutkan 11. Besarnya massa jenis suatu benda 11. Massa dan volume adalah faktor yang B
menyimpulkan C2 faktor yang bergantung pada.... mempengaruhi...
massa jenis mempengaruhi A. massa dan suhu A. tekanan
sebagai satu massa jenis B. massa dan volume B. massa jenis
ciri khas suatu C. volume dan luas penampang C. suhu
zat D. volume dan jenis zat D. gaya
berdasarkan
percobaan

Memahami Menyebutkan 12. Satuan massa jenis dalam SI adalah 12. Dibawah ini yang termasik satuan C
C2 satuan dari A. kg/cm3 massa jenis adalah...
massa jenis B. g/m3 A. n/m2
C. kg/m3 B. pascal
D. g/cm3 C. g/cm3
D. atm
Mampu Menerapkan Menentukan 13. Perhatikan gambar 13. Perhatikan gambar A
menghitung C3 massa dari 20 cm3 60 cm3 20 cm3 60 cm3
massa jenis zat suatu benda

Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa Jika massa jenis batu 0,5 g/cm3 ,
batunya adalah... massa batunya adalah...
A. 80 g A. 20 g
B. 40 g B. 40 g
C. 20 g C. 60 g
D. 10 g D. 80 g
66

Menerapkan Menentukan 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 C
C3 volume benda gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. gram/cm3 dan massanya 0,001 kg.
volume kelereng tersebut adalah... volume kelereng tersebut adalah...
A. 4 cm3 A. 8 cm3
B. 6 cm3 B. 6 cm3
C. 8 cm3 C. 4 cm3
D. 9 cm3 D. 9 cm3

Mampu Menerapan Mengkaitkan 15. Es dapat mengapung dipermukaan air 15. Apabila sebuah batu es kita masukan A
menggunakan C3 besar massa karena.... ke dalam air jika massa jenis es 0,75
konsep massa jenis dengan A. massa jenis es sama dengan gram/cm3 dan massa jenis air 1
jenis untuk
peristiwa alam
massa jenis air gram/cm3 es batu tersebut akan...
berbagai B. massa jenis es lebih kecil A. tenggelam
penyelesaian daripada massa jenis air B. mengapung
masalah dalam C. massa jenis es lebih besar C. melayang
kehidupan daripada massa jenis air D. melebur
sehari-hari D. wujud es sama dengan wujud air
Menerapkan Menentukan 16. Volume benda A dan B sama besar, 16. Volume benda A dan B sama besar, B
C3 besar massa jika massa benda A lebih besar jika massa benda B lebih besar
jenis pada daripada B maka kesimpulan yang daripada A maka kesimpulan yang
benda dapat diambil adalah. dapat diambil adalah.
A. benda B memiliki kerapatan A. benda B memiliki kerapatan
partikel lebih besar dari B partikel lebih kecil dari B
B. massa jenis benda A lebih besar B. massa jenis benda B lebih besar
daripada B daripada A
C. benda B memiliki massa jenis C. benda B memiliki massa jenis
yang sama dengan A yang sama dengan A
D. massa jenis benda dipengaruhi D. massa jenis benda dipengaruhi
oleh volume benda oleh volume benda
67

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat


2. Mampu melakukan penyelidikan tentang terjadinya perubahan wujud zat.

Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menunjukkan berbagai wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa dapat mengaplikasikan konsep zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa dapat menafsirkan susunan dan gerak pada berbagai wujud zat melalui penalaran.
Model Pembelajaran : Interaktif
Media Pembelajaran : Digital card
68

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT)
2 x 40 menit

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa air dan udara tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru
bisa dipegang oleh tangan?
Kegiatan inti 20 - Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Guru menunjukan wujud benda padat, cair dan
(Eksplorasi)
gas
- Guru memperlihatkan demonstrasi es - Siswa memperhatikan dengan baik
dpanaskan dengan api
- Guru memberikan informasi wangi Parfum - Siswa memperhatikan demonstrasinya
bila di semprot wanginya akan menyebar
Elaborasi 30 - Guru menginstruksikan siswa agar siswa - Siswa mengkondisikan tempat
duduk pada media yang akan digunakan. duduknya.
- Guru meminta siswa untuk membuka media - Siswa membuka media digital card
digital card
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa - Siswa mempelajari materi
untuk memahami materi sebelum dimulai
permaianan
- Guru mengistruksikan kepada siswa untuk
- Siswa mencantumkan nama
mencantumkan nama pada media
69

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru menjelaskan tata cara bermain digital
card dimulai dari aturan sampai penentuan - Siswa menyimak penjelasan guru
poin benar atau salah
- Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan
yang belum dipahami
- Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain
- Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius

- Guru mengistruksikan kepada siswa agar - Siswa berhenti bermain


menghentikan permainan dan melihat poin
yang sudah dikumpulkan siswa
- Guru mencatat siswa yang mendapat poin - Siswa memperhatikan
tertinggi
Konfirmasi 15 - Guru mengumumkan siapa pemenangnya - Siswa menyimak

- Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan


ketahui
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan penghargaan kepada - Siswa memberi tepuk tangan
pemenang
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan
untuk memberikan kesimpulan tentang wujud tentang wujud zat, perubahannya dan
zat, perubahannya dan teori-teorinya teori-teorinya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
70

Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
- Media
Penilaian
- Teknik Penskoran
- Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
71

Contoh Instrumen
1. Zat adalah... 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap A. menyublim
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki B. mencair
massa C. membeku
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah D. menguap
D. sesuatu yang menempati ruang 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
2. Cahaya bukan merupakan zat karena... A. bentuk tetap
A. cahaya memiliki massa B. bentuk berubah-ubah
B. cahaya tidak menempati ruang C. volume tetap
C. cahaya menempati ruang D. volume berubah-ubah
D. cahaya merupakan energi Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari... A. 1 dan 2
A. padat menjadi cair B. 1 dan 3
B. cair menjadi padat C. 2 dan 3
C. padat menjadi uap D. 3 dan 4
D. cair menjadi uap
73

Kunci Jawaban:
1. B
2. B
3. B
4. A
5. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :

Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)

Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya butir soal

Jakarta, 20 Agustus 2014


Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.


2. Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung dalam peristiwa alam
yang relevan.

Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
2. Siswa dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung peristiwa
alam yang relevan.

Model Pembelajaran : Interaktif


Media Pembelajaran : Digital card
75

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-2 (ADHESI, KOHESI DAN KAPILARITAS)


2 x 40 menit
Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa mengapa air dan - Siswa menjawab pertanyaan guru
minyak tidak bisa bersatu?
Kegiatan inti 20 - Siswa memperhatikan guru
- Guru mendemostrasikan air dan minyak
(Eksplorasi)
- Guru mempraktekan spidol yang bisa - Siswa memperhatikan dengan baik
menempel dengan papan tulis
- Guru memberikan demonstrasi sumbu kompor - Siswa memperhatikan demonstrasinya
yang bisa meresap walaupun apinya diatas
Elaborasi 30 - Guru menginstruksikan siswa agar siswa - Siswa mengkondisikan tempat duduknya.
duduk pada media yang akan digunakan.
- Guru meminta siswa untuk membuka media - Siswa membuka media digital card
digital card
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa - Siswa mempelajari materi
untuk memahami materi sebelum dimulai
permaianan.
- Guru mengistruksikan kepada siswa untuk
- Siswa mencantumkan nama
mencantumkan nama pada media.
- Guru menjelaskan tata cara bermain digital
- Siswa menyimak penjelasan guru
card dimulai dari aturan sampai penentuan
76

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
poin benar atau salah
- Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan
yang belum dipahami
- Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain
- Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius

- Guru mengistruksikan kepada siswa agar - Siswa berhenti bermain


menghentikan permainan dan melihat poin
yang sudah dikumpulkan siswa
- Guru mencatat siswa yang mendapat poin - Siswa memperhatikan
tertinggi
Konfirmasi 15 - Guru mengumumkan siapa pemenangnya - Siswa menyimak

- Guru menjelaskan materi yang sebenarnya - Siswa memperhatikan


kepada siswa
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan penghargaan kepada - Siswa memberi tepuk tangan
pemenang
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang
untuk memberikan kesimpulan tentang wujud adhesi, kohesi dan kapilaritas
zat, perubahannya dan teori-teorinya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran dan Media
77

Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
Contoh instrumen
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
bergerak dengan menggunakan . . . A. memancarnya air mancur
A. minyak tanah C. gula B. nyamuk hinggap diair
B. minyak wangi D. air C. air tidak menempel pada daun talas
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut... D. naiknya minyak pada sumbu kompor
A. tegangan D. kohesi 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung
B. kapilaritas E. adhesi karena... .
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah... A. adhesi > kohesi
A. tinta dapat melekat pada buku tulis B. kohesi > adhesi
B. air tidak menempel pada daun talas C. kohesi = adhesi
C. naiknya air pada batang pohon D. kohesinya lemah
D. nyamuk bisa hinggap di air
78

Kunci Jawaban :
6. B
7. C
8. A
9. D
10. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai
satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung
banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 20 Agustus 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan.
2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari.

Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas berdasarkan hasil percobaan.
2. Siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat
3. Siswa dapat menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dalam
kehidupan sehari-hari.

Model Pembelajaran : Interaktif


Media Pembelajaran : Digital Card
80

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-3 (MASSA JENIS, PERHITUNGAN, DAN PENERAPANNYA)


2 x 40 menit

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa kapal dilautan tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru
tenggelam?
Kegiatan inti 20 - Guru mendemostrasikan benda yang - Siswa memperhatikan penjelasan guru
(Eksplorasi) dicelupkan kedalam gelas yang berisi air
- Guru mendemostrasikan kapal-kapalan yang - Siswa memperhatikan dengan baik
ditempatkan dibak mandi
- Guru memberikan informasi perenang yang - Siswa memperhatikan demonstrasinya
bisa terapung di air.
Elaborasi 30 - Guru menginstruksikan siswa agar siswa - Siswa mengkondisikan tempat duduknya.
duduk pada media yang akan digunakan.
- Guru meminta siswa untuk membuka media - Siswa membuka media digital card
digital card
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa - Siswa mempelajari materi
untuk memahami materi sebelum dimulai
permaianan.
- Guru mengistruksikan kepada siswa untuk
- Siswa mencantumkan nama
mencantumkan nama pada media.
- Guru menjelaskan tata cara bermain digital - Siswa menyimak penjelasan guru
81

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
card dimulai dari aturan samapi penentuan
poin benar atau salah
- Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan
yang belum dipahami
- Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain
- Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius

- Guru mengistruksikan kepada siswa agar - Siswa berhenti bermain


menghentikan permainan dan melihat poin
yang sudah dikumpulkan siswa
- Guru mencatat siswa yang mendapat poin - Siswa memperhatikan
tertinggi
Konfirmasi 15 - Guru mengumumkan siapa pemenangnya - Siswa menyimak

- Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan


ketahui tentang massa jenis, perhitungan dan
penerapannya
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan penghargaan kepada - Siswa memberi tepuk tangan
pemenang
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang
untuk memberikan kesimpulan tentang massa massa jenis, perhitungan dan penerapan
jenis, perhitungan dan penerapannya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
82

Sumber Pembelajaran
1. Buku pelajaran
2. Media
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)

Contoh instrumen
11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada.... 13. Perhatikan gambar
A. massa dan suhu 20 cm 60 cm3
B. massa dan volume
C. volume dan luas penampang
D. volume dan jenis zat
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah
A. kg/cm3
3
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...
B. g/m
A. 80 g C. 20 g
C. kg/m3
B. 40 g D. 10 g
D. kg/cm3
83

14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. D. wujud es sama dengan wujud air
volume kelereng tersebut adalah... 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar
A. 4 cm3 C. 8 cm3 daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah.
3 3
B. 6 cm D. 9 cm A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena.... B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
A. massa jenis es sama dengan massa jenis air C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
84

Kunci Jawaban:
11. B
12. C
13. A
14. C
15. A
16. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :

Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)


Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 03 September 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


85

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

KELAS KONTROL

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 3. Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat


4. Mampu melakukan penyelidikan tentang terjadinya perubahan wujud zat.

Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 9. Siswa dapat menunjukkan berbagai wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
10. Siswa dapat mengaplikasikan konsep zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
11. Siswa dapat menafsirkan susunan dan gerak pada berbagai wujud zat melalui penalaran.
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah
86

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT)
2 x 40 menit

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa air dan udara tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru
bisa dipegang oleh tangan?
Kegiatan inti 20 - Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Guru menunjukan wujud benda padat, cair dan
(Eksplorasi)
gas
- Guru memperlihatkan demonstrasi es - Siswa memperhatikan dengan baik
dpanaskan dengan api
- Guru memberikan informasi wangi Parfum - Siswa memperhatikan demonstrasinya
bila di semprot wanginya akan menyebar
Elaborasi 30 - Guru menjelaskan konsep wujud zat - Siswa mengkondisikan tempat duduknya.
- Guru memberikan contoh perubahan wujud - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat
zat dalam kehidupan sehari-hari
- Guru memberikan contoh soal yang berkaitan - Siswa mencatat
dengan wujud zat, perubahan dan teorinya
- Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan
- Siswa mengerjakan soal
soal latihan dalam buku paket
- Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan
Konfirmasi 15
ketahui
87

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan
mengerjakan soal dengan benar
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang
untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya
zat, perubahannya dan teori-teorinya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat

Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
88

Contoh Instrumen
1. Zat adalah... D. cair menjadi uap
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki A. menyublim
massa B. mencair
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah C. membeku
D. sesuatu yang menempati ruang D. menguap
2. Cahaya bukan merupakan zat karena... 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
A. cahaya memiliki massa 1) Bentuk tetap
B. cahaya tidak menempati ruang 2) Bentuk berubah-ubah
C. cahaya menempati ruang 3) Volume tetap
d. cahaya merupakan energi 4) Volume berubah-ubah
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari... Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
A. padat menjadi cair A. 1 dan 2 C. 2 dan 3
B. cair menjadi padat B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
C. padat menjadi uap
89

Kunci Jawaban:
1. B
2. B
3. B
4. A
5. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh
dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :

Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)

Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal

Jakarta, 20 Agustus 2014


Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


90

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

KELAS KONTROL

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.


2. Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung dalam peristiwa alam
yang relevan.

Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
2. Siswa dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung peristiwa
alam yang relevan.

Model Pembelajaran : Konvensional


Metode Pembelajaran : Ceramah
91

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-2 (ADHESI, KOHESI DAN KAPILARITAS)


2 x 40 menit
Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa mengapa air dan - Siswa menjawab pertanyaan guru
minyak tidak bisa bersatu?
Kegiatan inti 20 - Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Guru mendemostrasikan air dan minyak
(Eksplorasi)
- Guru mempraktekan spidol yang bisa - Siswa memperhatikan dengan baik
menempel dengan papan tulis
- Guru memberikan demonstrasi sumbu kompor - Siswa memperhatikan demonstrasinya
yang bisa meresap walaupun apinya diatas
Elaborasi 30 - Guru menjelaskan konsep adhesi, kohesi dan - Siswa mengkondisikan tempat duduknya.
kapilaritas
- Guru memberikan contoh ahesi, kohesi dan - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat
kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
- Guru memberikan contoh soal yang berkaitan - Siswa mencatat
dengan adhesi, kohesi dan kapilaritas
- Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan
- Siswa mengerjakan soal
soal latihan dalam buku paket
- Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan
Konfirmasi 15
ketahui
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
92

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan
mengerjakan soal dengan benar
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang
untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya
zat, perubahannya dan teori-teorinya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat

Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
93

Contoh Instrumen
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu bergerak dengan menggunakan . . .
A. minyak tanah C. gula
B. minyak wangi D. air
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut...
A. tegangan C. kohesi
B. kapilaritas D. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah...
A. tinta dapat melekat pada buku tulis
B. air tidak menempel pada daun talas
C. naiknya air pada batang pohon
D. nyamuk bisa hinggap di air
9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
A. memancarnya air mancur
B. nyamuk hinggap diair
C. air tidak menempel pada daun talas
D. naiknya minyak pada sumbu kompor
10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... .

A. adhesi > kohesi C. adhesi = kohesi


B. kohesi > adhesi D. kohesinya lemah
94

Kunci Jawaban:
6. B
7. C
8. A
9. D
10. B
Teknik penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai
satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung
banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :

Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)


Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 20 Agustus 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

KELAS KONTROL

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan.
2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat.
3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan
sehari-hari.

Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas berdasarkan hasil percobaan.
2. Siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat
3. Siswa dapat menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dalam
kehidupan sehari-hari.

Model Pembelajaran : Konvensional


Metode Pembelajaran : Ceramah
96

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN KE-3 (MASSA JENIS, PERHITUNGAN, DAN PENERAPANNYA)


2 x 40 menit

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam
- Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru
- Guru bertanya, mengapa kapal dilautan tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru
tenggelam?
Kegiatan inti 20 - Guru mendemostrasikan benda yang - Siswa memperhatikan penjelasan guru
(Eksplorasi) dicelupkan kedalam gelas yang berisi air
- Guru mendemostrasikan kapal-kapalan yang - Siswa memperhatikan dengan baik
ditempatkan dibak mandi
- Guru memberikan informasi perenang yang - Siswa memperhatikan demonstrasinya
bisa terapung di air.
Elaborasi 30 - Guru menjelaskan konsep massa jenis, - Siswa memperhatikan penjelasan guru
perhitungan dan penerapannya
- Guru memberikan contoh massa jenis dalam - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat
kehidupan sehari-hari
- Guru memberikan contoh soal perhitungan - Siswa mencatat
massa jenis
- Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan
- Siswa mengerjakan soal
soal latihan dalam buku paket
- Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan
Konfirmasi 15
ketahui
97

Tahapan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya
bertanya tentang materi yang belum dimengerti
Penutup 5 - Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan
mengerjakan soal dengan benar
- Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang
untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya
zat, perubahannya dan teori-teorinya
- Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat

Sumber Pembelajaran
- Buku pelajaran
Penilaian
- Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen
- Tes tertulis
- PG (pilihan ganda)
98

Contoh Instrumen
11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada... A. 80 g C. 20 g
A. massa dan suhu B. 40 g D. 10 g
B. massa dan volume 14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg.
C. volume dan luas penampang volume kelereng tersebut adalah...
D. volume dan jenis zat A. 4 cm3 C. 8 cm3
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah... B. 6 cm3 D. 9 cm3
A. kg/cm3 15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena...
3
B. g/m A. massa jenis es sama dengan massa jenis air
3
C. kg/m B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
D. kg/cm3 C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
13. Perhatikan gambar D. wujud es sama dengan wujud air
3
20 cm 60 cm 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar
daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...
99

Kunci Jawaban:
11. B
12. C
13. A
14. C
15. A
15. B
Teknik Penskoran
Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang
diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut :
Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan :
B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : Banyaknya burir soal
Jakarta, 03 September 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru IPA

Muhammad Ishak, S.Pd Muhamad Soleh


100

Lampiran 4
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Jumlah subjek: 30
Butir soal: 16
Reabilitas soal A: 0,82 (Tinggi)
Reabilitas soal B: 0,80 (Tinggi)
Tingkat
Butir Daya Beda Validitas
Kesukaran Keterangan
Soal
Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1a 0,60 Baik 0,60 Sedang 0,44 Valid Digunakan
1b 0,20 Jelek 0,80 Mudah 0,36 Valid Tidak
Digunakan
2a 0,20 Cukup 0,43 Sedang 0,04 Invalid Tidak
Digunakan
2b -0,20 Jelek 0,83 Mudah 0,60 Valid Digunakan
Sekali
3a 0,80 Baik 0,40 Sedang 0,64 Valid Digunakan
3b 0,50 Baik 0,77 Mudah 0,58 Valid Tidak
Digunakan
4a 0,10 Jelek 0,87 Mudah 0,13 Invalid Tidak
Digunakan
4b 0,20 Cukup 0,8 Mudah 0,44 Valid Digunakan
5a 0,90 Baik 0,43 Sedang 0,80 Valid Digunakan
Sekali
5b 0,01 Jelek 0,90 Mudah 0,09 Invalid Tidak
Digunakan
6a 0,10 Jelek 0,93 Mudah 0,48 Valid Tidak
Digunakan
6b 0,70 Baik 0,47 Sedang 0,57 Valid Digunakan
7a 0,20 Baik 0,60 Sedang 0,40 Valid Digunakan
7b 0,01 Jelek 0,67 Sedang 0,16 Invalid Tidak
Digunakan
8a 0,60 Baik 0,30 Sukar 0,80 Valid Digunakan
8b 0,40 Baik 0,60 Sedang 0,56 Valid Tidak
Digunakan
9a 0,40 Baik 0,80 Mudah 0,40 Valid Digunakan
9b 0,30 Cukup 0,53 Sedang 0,03 Invalid Tidak
Digunakan
10a 0,60 Baik 0,60 Sedang 0,42 Valid Digunakan
10b 0,02 Jelek 0,53 Sedang -0,09 Invalid Tidak
Digunakan
101

11a 0,20 Jelek 0,60 Sedang 0,38 Valid Tidak


Digunakan
11b 0,30 Cukup 0,77 Mudah 0,52 Valid Digunakan
12a 0,40 Baik 0,60 Sedang 0,47 Valid Tidak
Digunakan
12b 0,50 Baik 0,43 Sedang 0,64 Valid Digunakan
13a 0,01 Jelek 0,90 Mudah -0,42 Invalid Tidak
Digunakan
13b 0,02 Jelek 0,77 Mudah 0,46 Valid Digunakan
14a 0,70 Baik 0,57 Mudah 0,58 Valid Digunakan
14b 0,02 Jelek 0,60 Sedang 0,15 Invalid Tidak
Digunakan
15a 0,10 Jelek 0,60 Sedang 0,42 Valid Tidak
Digunakan
15b 0,30 Cukup 0,80 Mudah 0,80 Valid Digunakan
16a 0,10 Jelek 0,60 Sedang 0,50 Valid Tidak
Digunakan
16b 0,30 Cukup 0,80 Mudah 0,60 Valid Digunakan
102

Lampiran 5
SOAL PRETEST DAN POSTEST
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA
POKOK BAHASAN ZAT MTs Kelas VII
__________________________________________________________________
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah disediakan!

1. Zat adalah...
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah
D. sesuatu yang menempati ruang
2. Cahaya bukan merupakan zat karena...
A. cahaya memiliki massa
B. cahaya tidak menempati ruang
C. cahaya menempati ruang
D. cahaya merupakan energi
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari...
A. padat menjadi cair
B. cair menjadi padat
C. padat menjadi uap
D. cair menjadi uap
4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa
A. menyublim
B. mencair
C. membeku
D. menguap
5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
(5). Bentuk tetap
(6). Bentuk berubah-ubah
(7). Volume tetap
(8). Volume berubah-ubah
103

Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...


A. 1 dan 2 C. 2 dan 3
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu bergerak dengan
menggunakan . . .
A. minyak tanah C. gula
B. minyak wangi D. air
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut...
A. tegangan C. kohesi
B. kapilaritas D. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah...
A. tinta dapat melekat pada buku tulis
B. air tidak menempel pada daun talas
C. naiknya air pada batang pohon
D. nyamuk bisa hinggap di air
9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
A. memancarnya air mancur
B. nyamuk hinggap diair
C. air tidak menempel pada daun talas
D. naiknya minyak pada sumbu kompor
10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... .

A. adhesi > kohesi


B. kohesi > adhesi
C. adhesi = kohesi
D. kohesinya lemah

11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada....


A. massa dan suhu
B. massa dan volume
C. volume dan luas penampang
D. volume dan jenis zat
104

12. Satuan massa jenis dalam SI adalah


A. kg/cm3
B. g/m3
C. kg/m3
D. kg/cm3
13. Perhatikan gambar
20 cm 60 cm3

Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...


A. 80 g C. 20 g
B. 40 g D. 10 g
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. volume
kelereng tersebut adalah...
A. 4 cm3 C. 8 cm3
B. 6 cm3 D. 9 cm3
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena....
A. massa jenis es sama dengan massa jenis air
B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
D. wujud es sama dengan wujud air
16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar daripada B maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah.
A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda

SELAMAT MENGERJAKAN
105

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTEST


1. Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki masa, jawabannya B
2. Cahaya bukan termasuk zat karena cahaya tidak memiliki massa dan tidak
menempati ruang, jawabannya B
3. Membeku adalah Perubahan wujud dari cair menjadi padat, jawabannya B
4. Kapur barus yang menghiang termasuk peristiwa menyublim, jawabannya A
5. Zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap, jawabannya B
6. Peristiwa minyak wangi menunjukkan sifat partikel yang bergerak, jawabannya
B
7. Gaya tarik-menarik antara partikel yang sejenis disebut kohesi, jawabannya C
8. Tinta dapat melekat pada tinta termasuk peristiwa adhesi, jawabannya A
9. Yang termasuk peristiwa kapilaritas naiknya minyak pada sumbu kompor,
jawabannya D
10. Meniskus cembung terjadi karena kohesi lebih besar dari adhesi, jawabannya B
11. Massa jenis suatu zat bergantung pada massa dan volume, jawabannya B
12. Satuan massa jenis dalam SI dalah kg/m3, jawabanya C
13. Massa batunya adalah 80 g, jawabannya A
Perhatikan gambar

20 cm3 60 cm3

Jika massa jenis batunya 2 g/cm3, massa batunya adalah...


Pembahasan:
Diketahui: v batu = 60 cm3 - 40 cm3 = 40 cm3
batu = 2 g/cm3
Ditanya : massa batu ?
Jawab :

= 2 . 40
= 80 g
14. Volume kelerengnya adalah 8 cm3, jawabannya C
Pembahasan:
Diketahui: batu = 2,5 g/cm3
m batu = 0,002 = 2 gram
Ditanya : m batu ?
Jawab :

= 2/2,5 = 8 cm3
15. Es dapat mengapung karena massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air,
jawabannya B
16. Massa jenis benda A lebih besar dari pada massa jenis benda B, Jawabannya B
106

Lampiran 6
DESAIN DAN ATURAN MEDIA DIGITAL CARD
(Aplikasi)

A. DESAIN
1. Bentuk tampilan gambar permainan

Permainan dibuat dengan menggunakan flash


Nomor-nomor kartu terdiri dari As, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, J, Q, K
Jenis-jenis kartu adalah: jantung (), daun (), wajik (), keriting ().
Jumlah kartu 52.
2. Soal terdiri dari 13 soal dengan 4 level yang berbeda
3. Setiap nilai benar 10 dan salah 0

B. ATURAN DIGITAL CARD


1. Jenis media
Media digital card
2. Pengguna
Seluruh siswa pada kelompok eksperimen
3. Aturan
a. Siswa harus memahami materi sebelum bermain
b. Siswa mencantumkan nama sebelum dimulai
107

c. Siswa harus memasangkan kartu yang benar tepat pada tempatnya dengan
klu yang diberikan
Contoh empat jenis kartu dengan nomor sama

4. Skor
nilai keterangan tindakan
0 - 70 gagal ulang
80-120 baik Boleh ulang atau
boleh tidak
130 Sangat baik lulus

5. Pernyataan desain kartu


Kartu Pernyataan Jawaban
As Zat padat Level satu
As Buku, Pensil Level satu
As Partikel rapat Level satu
As Bentuk dan volume tetap Level satu
2 Bentuk berubah-ubah dan volume tetap Level satu
2 air Level satu
2 Zat cair Level satu
2 Partikel agak renggang Level satu
3 Karbondioksida Level satu
3 Zat gas Level satu
3 Bentuk dan volume berubah-ubah Level satu
3 Partikel sangat renggang Level satu
4 Es menjadi cair Level dua
4 Perubahan wujud dari padat menjadi cair Level dua
4 Memerlukan kalor Level dua
4 mencair Level dua
5 Membeku Level dua
108

5 Perubahan wujud dari cair menjadi padat Level dua


5 Melepaskan kalor Level dua
5 Air menjadi es Level dua
6 Perubahan wujud dari padat menjadi cair Level dua
6 Mengembun Level dua
6 Titik-titik embun Level dua
6 Butiran air pada dinding gelas Level dua
7 Tinta pada kertas Level tiga
7 Gaya tarik-menarik partikel sejenis Level tiga
7 Cat menempel pada tembok Level tiga
7 Kohesi Level tiga
8 Gaya tarik-menarik partikel tidak sejenis Level tiga
8 Adhesi Level tiga
8 Tidak tercampurnya air dengan minyak Level tiga
8 Air tidak menempel pada daun talas Level tiga
9 Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor Level tiga
9 kapilaritas Level tiga
9 Meresapnya air dengan kain pel Level tiga
9 Meresapnya air melalui celah-celah kecil Level empat
10 Massa persatuan volume Level empat
10 Massa jenis Level empat
10 Gambar simbol Level empat
10 Kg/m3 Level empat
J Gambar benda disebuah gelas berisi air Level empat
J terapung Level empat
J Massa jenis air lebih besar massa jenis Level empat
benda
J air > benda Level empat
Q Massa jenis air sama dengan massa jenis Level empat
benda
Q melayang Level empat
Q air = benda Level empat
Q gambar Level empat
K gambar Level empat
K 267 g Level empat
K 30 ml Level empat
K 8,9 g/ml Level empat
109

Lampiran 7
REKAPITULASI NILAI PRETEST DAN POSTEST
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Nama Nama
Pretest Postest Pretest Postest
Siswa A1 69 94 Siswa B1 31 50
Siswa A2 19 44 Siswa B2 50 63
Siswa A3 25 50 Siswa B3 50 56
Siswa A4 25 50 Siswa B4 56 56
Siswa A5 38 63 Siswa B5 38 50
Siswa A6 31 56 Siswa B6 56 69
Siswa A7 31 56 Siswa B7 50 56
Siswa A8 63 94 Siswa B8 63 69
Siswa A9 56 81 Siswa B9 19 38
Siswa A10 56 81 Siswa B10 25 38
Siswa A11 38 63 Siswa B11 19 38
Siswa A12 38 63 Siswa B12 56 69
Siswa A13 56 81 Siswa B13 44 69
Siswa A14 56 81 Siswa B14 44 69
Siswa A15 44 75 Siswa B15 50 56
Siswa A16 44 63 Siswa B16 31 44
Siswa A17 38 63 Siswa B17 50 56
Siswa A18 38 63 Siswa B18 50 56
Siswa A19 50 75 Siswa B19 69 88
Siswa A20 56 81 Siswa B20 56 69
Siswa A21 38 56 Siswa B21 69 69
Siswa A22 38 63 Siswa B22 69 75
Siswa A23 50 75 Siswa B23 63 69
Siswa A24 50 75 Siswa B24 63 69
Siswa A25 13 38 Siswa B25 50 38
Siswa A26 13 38 Siswa B26 38 44
Siswa A27 50 75 Siswa B27 50 56
Siswa A28 50 75 Siswa B28 69 75
Siswa A29 50 75 Siswa B29 69 75
Siswa A30 50 75 Siswa B30 31 50
110

Lampiran 8
PENYEBARAN DATA

A. KELOMPOK EKSPERIMEN
1. Data Pretest
a) Banyak Data

69 19 25 25 38 31
31 63 56 56 38 38
56 56 44 44 38 38
50 56 38 38 50 50
13 13 50 50 50 50

Mean : 42.43
Modus : 38
Median : 44
Skor Minimum : 13
Skor Maksimum : 69
Varians : 198.05
Simpangan Baku : 14.07

b) Banyak Interval Kelas (K)


K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 30
K = 1 + 3,3 x 1,48
K = 5,58 ~ 6 (dibulatkan)

c) Panjang Interval (P)


Rentang (R) = 53; Kelas (K) = 6
P = R/K
P = 56/6
P = 10 (dibulatkan)

d) Distribusi
No Interval Fi Xi Xi^2 Fi(Xi) Fi(Xi^2)
1 13 - 22 3 15 210 44 631
2 23 - 32 4 25 600 98 2401
3 33 - 42 7 35 1190 242 8332
4 43 - 52 9 46 2070 410 18632
5 53 - 62 5 56 3080 278 15401
6 63 - 72 2 66 4290 131 8581
Jumlah 30 240 11442 1201 53978
111

2. Data Postest
b) Banyak Data

67 73 40 50 70 70
83 63 67 43 50 70
70 57 63 73 80 57
50 80 80 73 43 90
80 53 53 97 63 47
60 73 80 63 70 60

Mean : 65.58
Modus : 70
Median : 67
Skor Minimum : 40
Skor Maksimum : 97
Varians : 187.11
Simpangan Baku : 13.68

c) Banyak Interval Kelas (K)


K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 36
K = 1 + 3,3 x 1,56
K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)

d) Panjang Interval (P)


Rentang Kelas (R) = 57; Kelas (K) = 6
P= =
P = 9,50 ~ 10 (dibulatkan)

e) Distribusi

No Interval Fi Xi (Xi)2 Fi(Xi) Fi(Xi2)


1 40 - 49 4 60 3600 240 14400
2 50 -59 7 67 4489 469 31423
3 60 - 69 8 74 5476 592 43808
4 70 - 79 9 81 6561 729 59049
5 80 - 89 6 88 7744 528 46464
6 90 - 99 2 95 9025 190 18050
Jumlah 36 465 36895 2748 213194
112

B. KELOMPOK KONTROL
1. Data Pretest
a) Banyak Data

33 53 13 23 43 33
40 40 17 40 13 50
50 17 23 60 50 27
40 50 60 40 23 53
60 43 33 60 43 33
33 50 67 43 50 43

Mean : 40.25
Modus : 50
Median : 42
Skor Minimum : 13
Skor Maksimum : 67
Varians : 203.05
Simpangan Baku : 14.25

b) Banyak Interval Kelas (K)


K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 36
K = 1 + 3,3 x 1,56
K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)

c) Panjang Interval (P)


Rentang Kelas (R) = 54; Kelas (K) = 6
P= =
P = 9 (dibulatkan)

d) Distribusi

No Interval Fi Xi (Xi)2 Fi(Xi) Fi(Xi2)


1 13-21 4 17 289 68 1156
2 22-30 4 26 676 104 2704
3 31-39 5 35 1225 175 6125
4 40-48 10 44 1936 440 19360
5 49-57 8 53 2809 424 22472
6 58-67 5 62 3844 310 19220
Jumlah 36 237 10779 1521 71037
113

2. Data Postest
a) Banyak Data

63 67 30 47 67 57
77 57 53 33 47 67
67 47 57 67 67 47
37 73 67 63 37 77
67 47 47 87 57 37
50 67 77 57 57 57

Mean : 57.72
Modus : 67
Median : 57
Skor Minimum : 30
Skor Maksimum : 87
Varians : 185.12
Simpangan Baku : 13.61

b) Banyak Interval Kelas (K)


K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 36
K = 1 + 3,3 x 1,56
K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)

c) Panjang Interval (R)


Rentang Kelas (R) = 57; Kelas (K) = 6
P= =
P = 9,5 ~ 10 (dibulatkan)

d) Distribusi

No Interval Fi Xi (Xi)2 Fi(Xi) Fi(Xi2)


1 30 - 39 5 35 1190 173 5951
2 40 - 49 6 45 2025 270 12150
3 50 - 59 9 55 3025 495 27225
4 60 - 69 11 65 4225 715 46475
5 70 - 79 4 75 5625 300 22500
6 80 - 89 1 85 7225 85 7225
Jumlah 36 360 23315 2038 121526
114

Lampiran 9

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS

A. KELOMPOK EKSPERIMEN
1. Data Pretest

No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)


1 13 866,32 -2,33 0,4901 0,0099 0,0667 0,0568
2 13 866,32 -2,33 0,4901 0,0099 0,0667 0,0568
3 19 549,12 -1,86 0,4686 0,0314 0,0667 0,0353
4 25 303,92 -1,38 0,4162 0,0838 0,1000 0,0162
5 25 303,92 -1,38 0,4162 0,0838 0,1000 0,0162
6 31 130,72 -0,91 0,3186 0,1814 0,1000 0,0814
7 31 130,72 -0,91 0,3186 0,1814 0,1000 0,0814
8 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
9 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
10 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
11 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
12 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
13 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
14 38 19,65 -0,35 0,1368 0,3632 0,4667 0,1035
15 44 2,45 0,12 0,0478 0,5478 0,5333 0,0145
16 44 2,45 0,12 0,0478 0,5478 0,5333 0,0145
17 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
18 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
19 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
20 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
21 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
22 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
23 50 57,25 0,60 0,2258 0,7258 0,7667 0,0409
24 56 184,05 1,07 0,3577 0,8577 0,9333 0,0756
25 56 184,05 1,07 0,3577 0,8577 0,9333 0,0756
26 56 184,05 1,07 0,3577 0,8577 0,9333 0,0756
27 56 184,05 1,07 0,3577 0,8577 0,9333 0,0756
28 56 184,05 1,07 0,3577 0,8577 0,9333 0,0756
29 63 422,99 1,63 0,4484 0,9484 0,9667 0,0183
30 69 705,79 2,10 0,4821 0,9821 1,0000 0,0179
Mean 42,43
St.Dev 12,63
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1035
Keterangan Normal
Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
115

2. Data Postest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 38 864,36 -2,24 0,4875 0,0125 0,0667 0,0542
2 38 864,36 -2,24 0,4875 0,0125 0,0667 0,0542
3 44 547,56 -1,78 0,4625 0,0375 0,1000 0,0625
4 50 302,76 -1,32 0,4066 0,0934 0,1667 0,0733
5 50 302,76 -1,32 0,4066 0,0934 0,1667 0,0733
6 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
7 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
8 56 129,96 -0,87 0,3078 0,1922 0,2667 0,0745
9 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
10 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
11 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
12 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
13 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
14 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
15 63 19,36 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,1331
16 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
17 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
18 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
19 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
20 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
21 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
22 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
23 75 57,76 0,58 0,219 0,719 0,7667 0,0477
24 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
25 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
26 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
27 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
28 81 184,96 1,04 0,3508 0,8508 0,9333 0,0825
29 94 707,56 2,03 0,4788 0,9788 0,9333 0,0455
30 94 707,56 2,03 0,4788 0,9788 1,0000 0,0212
Mean 67,40
St.Dev 13,13
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1331
Keterangan Normal

Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan


bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
116

B. KELOMPOK KONTROL
1. Data Pretest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 19 916,07 -2,26 0,4881 0,0119 0,0667 0,0548
2 19 916,07 -2,26 0,4881 0,0119 0,0667 0,0548
3 25 588,87 -1,82 0,4656 0,0344 0,1000 0,0656
4 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
5 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
6 31 333,67 -1,37 0,4147 0,0853 0,2000 0,1147
7 38 126,94 -0,84 0,2995 0,2005 0,2667 0,0662
8 38 126,94 -0,84 0,2995 0,2005 0,2667 0,0662
9 44 27,74 -0,39 0,1517 0,3483 0,3333 0,0150
10 44 27,74 -0,39 0,1517 0,3483 0,3333 0,0150
11 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
12 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
13 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
14 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
15 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
16 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
17 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
18 50 0,54 0,05 0,0199 0,5199 0,6000 0,0801
19 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
20 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
21 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
22 56 45,34 0,50 0,1915 0,6915 0,7333 0,0418
23 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
24 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
25 63 188,60 1,03 0,3485 0,8485 0,8333 0,0152
26 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
27 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
28 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
29 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
30 69 389,40 1,48 0,4306 0,9306 1,0000 0,0694
Mean 49,27
St.Dev 13,36
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1147
Keterangan Normal
Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
117

2. Data Postest
No Xi (Xi-X)^2 Zi Zt F(Zi) S(Zi) F(Zi) S(Zi)
1 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
2 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
3 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
4 38 453,69 -1,80 0,4641 0,0359 0,1333 0,0974
5 44 234,09 -1,29 0,4015 0,0985 0,2000 0,1015
6 44 234,09 -1,29 0,4015 0,0985 0,2000 0,1015
7 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
8 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
9 50 86,49 -0,79 0,2852 0,2148 0,3000 0,0852
10 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
11 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
12 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
13 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
14 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
15 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
16 56 10,89 -0,28 0,1103 0,3897 0,5333 0,1436
17 63 13,69 0,31 0,1217 0,6217 0,5667 0,0550
18 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
19 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
20 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
21 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
22 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
23 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
24 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
25 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
26 69 94,09 0,82 0,2939 0,7939 0,8667 0,0728
27 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
28 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
29 75 246,49 1,33 0,4082 0,9082 0,9667 0,0585
30 88 823,69 2,43 0,4025 0,9025 1,0000 0,0975
Mean 59,30
St.Dev 11,83
Ltab (Lt) 0,1610
Lhit maks (Lo) 0,1436
Keterangan Normal
Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
118

Lampiran 10
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
PRETEST DAN POSTEST

Untuk menguji homogenitas kedua kelompok digunakan Uji Fisher, dengan


rumus:
( ) ( )
F= dimana S2 =
( ) ( )
Keterangan:
F : Nilai Uji F
( ) : Varians terbesar
( ) : Varians terkecil
Kriteria
Pengujian homogenitas menggunakan kriteria sebagai berikut:
- Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, artinya kedua kelompok memiliki
varians yang sama (homogen)
- Jika F hitung >F tabel, maka Ho ditolak, artinya kedua kelompok memiliki
varians yang tidak sama (tidak homogen)

Dari hasil perhitungan diperoleh:

Pretest Postest
Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
S2 198.052 221.72 214.11 173.87

F hitung 0.8932 1.2314

F tabel 1.8600 1.8600

Kesimpulan Varians Homogen Varians Homogen

F tabel dengan pembilang df = 30 - 1 = 29 dan penyebut df = 30 - 1 = 29, didapat


F tabel = 1,8600 (dengan drajat signifikansi 95%). Karena F hitung < F tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

Interpolarisasi
Pembilang = 30 - 1 = 29
Penyebut = 30 - 1 = 29
Ft(29,29) = 1,8600
119

Lampiran 11
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS

A. Pretest
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus:
( ) ( )
dengan
( )

Berdasarkan perhitungan diperoleh:


= nilai rata-rata kelompok eksperimen = 42.43
= nilai rata-rata kelompok kontrol = 49.27
= jumlah sampel kelompok eksperimen = 30
= jumlah sampel kelompok kontrol = 30
= varians kelompok eksperimen = 198.05
= varians kelompok kontrol = 221.72

Interpolarisasi Uji-t
ttabel (40,95%) = 2,021
ttabel (60,95%) = 2,000
ttabel (70,95%) = ( ) = 1,9993

Kriteria Pengujian
t hitung < t tabel, maka Ho diterima
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Uji-t
Data Kesimpulan Artinya
thitung ttabel
tidak terdapat perbedaan yang
Pretest

signifikan antara pretest


-1.8268 1.9993 Ho diterima
kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol

Dari Uji-t untuk data pretest menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (-18268 <
1,9992) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat
signifikansi 95%. Sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis aternatif
(Ha) ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua
kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak
dijadikan sampel penelitian.
120

B. Posttest
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus:
( ) ( )
dengan
( )

Berdasarkan perhitungan diperoleh:


= nilai rata-rata kelompok eksperimen = 67.40
= nilai rata-rata kelompok kontrol = 59.30
= jumlah sampel kelompok eksperimen = 30
= jumlah sampel kelompok kontrol = 30
= varians kelompok eksperimen = 214.11
= varians kelompok kontrol = 173.87

Interpolarisasi Uji-t
ttabel (40,95%) = 2,021
ttabel (60,95%) = 2,000
ttabel (70,95%) = ( ) = 1,9993

Kriteria Pengujian
t hitung < t tabel, maka Ho diterima
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Uji-t
Data Kesimpulan Artinya
thitung ttabel
terdapat perbedaan yang
signifikan antara postest
Postest

2.2524 1.9993 Ho ditolak


kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol

Dari Uji-t untuk data postest menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,2524 >
1,9993) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat
signifikansi 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata (Ho
ditolak, dan Ha diterima), yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan
media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
121

Lampiran 12
KISI-KISI INSRUMEN PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1. Menentukan media dengan tepat. Media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan;
2. Menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat
kematangan/kemampuan peserta didik;
3. Menyajikan media dengan tepat, tenik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan,
metode, waktu, dan sarana;
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1) Menentukan media a. Sesuai dengan 1, 9 5, 13 4
dengan tepat. Media tujuan dan bahan
dipilih sesuai pembelajaran
dengan tujuan dan b. Membantu 17, 25 21, 29 4
bahan pelajaran memahami konsep
122

Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
yang diajarkan pembahasan
2) Menetapkan dan a. Sesuai dengan 2, 10 6, 14 4
mempertimbangkan ketertarikan
subjek dengan tepat, peserta didik
penggunaan media terhadap media
diperhitungkan yang bersangkutan
sesuai dengan b. Sesuai dengan 18, 26 22, 30 4
tingkat tingkat
kematangan/kemam kemampuan/
puan peserta didik pemahaman/
kematangan daya
pikir peserta didik
3) Menyajikan media a. Teknik dan metode 3, 11 7, 15 4
dengan tepat, teknik penyajian media
dan metode tepat digunakan
penggunaan media b. Penyajian media 4, 12 8, 16 4
123

Nomor
Dimensi Elemen pernyataan Jumlah
Positif Negatif
dalam pengajaran sesuai dengan
harus disesuaikan bahan, sarana
dengan tujuan, belajar yang ada
bahan, metode,
waktu, dan sarana
4) Menempatkan atau a. Media yang 19 23 2
memperlihatkan disajikan,
media pada waktu, diperlihatkan pada
tempat dan situasi waktu, tempat dan
yang tepat situasi yang tepat
b. media yang 20, 27 24, 28 4
digunakan dapat
meningkatkan
motivasi belajar
Jumlah 30
124

ANGKET TENTANG PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA

A. Petunjuk Pengisian

a. Identitas Siswa
i. Nama siswa :..................................................................
ii. Kelas/Nomor Absen :..................................................................
b. Mohon Anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya.
c. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban dengan cara memberi tanda
cek () pada tempat yang telah disediakan.
B. Pernyataan kuesioner

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

Isi dari media digital card yang


1
digunakan, dapat tersampaikan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
125

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

2 Saya senang belajar menggunakan media


digital card

.
Media digital card tepat guna karena dapat
3
diulang-ulang dan diberhentikan sesuai
dengan kebutuhan

4 Penggunaan media digital card sesuai


dengan waktu yang disediakan sekolah

5 Isi dari digital card yang digunakan tidak


sesuai dengnan tujuan pembelajaran

6 Saya tidak senang belajar dengan media


digital card

Penggunaan media digital card tidak tepat


7
guna karena pengaturannya yang sulit
digunakan
126

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

Penggunaan media digital card terlalu


8
menuntut ketersediaan waktu belajar
disekolah

9 Isi dari card digital, sesuai dengan bahan


belajar

10 Digital card membuat proses belajar


menjadi lebih menarik

11 Penayangan Digital card terlihat tepat dan


simple

12 Penggunaan media film animasi sesuai


dengan ketersediaan sarana disekolah

Isi dari Digital card yang digunakan,


13
melenceng dari bahan belajar yang
seharusnya
127

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

14 Digital card membuat proses belajar


menjadi cepat bosan

15
Cara Digital card terlihat rumit

Penggunaan media Digital card terlalu


16
menuntut ketersediaan sarana belajar
disekolah

17 Digital card membantu saya memahami


konsep yang diajarkan

18 Saya mengerti aturan Digital card yang


ditayangkan

19 Digital card ditayangkan pada waktu dan


situasi yang tepat
128

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

20 Saya lebih termotivasi untuk melakukan


kegiatan pembelajaran

21 Digital card tidak membantu saya


memahami konsep yang diajarkan

22 Saya tidak mengerti aturan media Digital


card yang ditayangkan

23 Digital card ditayangkan pada waktu dan


situasi yang tidak tepat

24 Saya tidak ingin belajar dengan media


digital card

25 Digital card merupakan media belajar


yang tepat untuk materi konsep zat zat
129

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS

26 Media yang ditayangkan dapat saya


pahami dengan baik

27 Saya tidak memperhatikan pelaksanaan


pembelajaran

28 Media digital card membuat saya lebih


memperhatikan pembelajaran

29 Digital card tidak tepat jika digunakan


untuk materi konsep zat

30 Saya tidak paham maksud dari digital card


tersebut
130

SMAN 2 CIBINONG
BUTIR SOAL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TS S S TS TS TS TS SS S S S SS TS TS TS SS S S S S TS TS S TS S S TS S TS TS
2 ts s s ts ts ts ts ss s s s ss ts ts ts ss s s s s ts ts s ts s s ts s ts ts
3 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
4 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
5 S TS STS TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S S TS S
6 s s s s ts ts ts ts s s ss ss ts ts ts ts s s ss ss ts ts sts sts ss s ss ss ts ts
7 S SS S SS TS S TS TS S S S SS TS SS TS STS S S S SS TS TS TS STSSTS S STS SS TS TS
8 s s s s sts sts sts sts s ss s ss sts ts sts ts s s s ss ts ts ts ts ss ss ss s ts sts
9 S S S TS TS TS S S S S S S S S S S S S S S S TS TS TS S S S S TS TS
10 s s s s s s s s s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s s ss ts ts
11 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
12 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
13 S S TS S TS TS TS TS S S S S TS STS TS STS S S S S TS TS TS TS S S TS SS TS TS
14 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
15 S S S TS TS TS TS S S S S S TS TS TS S TS S S S TS TS TS TS S S TS S TS TS
16 s s s ts ts ts ts s s s s s ts ts ts s ts s s s ts ts ts ts s s ts s ts ts
17 SS S TS STS TS S SS TS TS TS S S TS S TS TS SS S S S TS TS S TS S S STS S TS STS
18 sts ts ts ss sts sts sts ss s s s s ts ts ts ss s s s s sts ts ts ts s s ts s sts ts
19 STS TS TS SS STSSTSSTS SS S S S S TS TS TS SS S S S S STS TS TS TS S S TS S STS TS
20 sts ts ts ss sts sts sts ss s s s s ts ts ts ss s s s s sts ts ts ts s s ts s sts ts
131

BUTIR SOAL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
21 SS S TS STS TS S TS STS S SS S S TS STS TS S S S S S S S S S TS TS TS S TS STS
22 s s s s ts ts ts ts s s s s ts sts ts ts s s s s s ts ts ts s s ts s ts ts
23 S S S S S TS TS TS S SS SS SS TS STS TS TS S S S SS S TS TS SS S TS SS SS TS TS
24 ss s ss s sts sts sts ts s ss ss s ts sts ts sts ss s s ss ts sts ts sts ss s sts ss sts ts
25 S S S S TS STS TS TS S S S S TS STS TS TS S S S S S TS TS TS S S TS S TS TS
26 s ss ss ss ss sts ts ts ss ss ss ss ts ss ts ss s s ss ss s ts ts ts s s sts ss ts ts
27 S S S S S S TS TS TS S TS TS TS S S S S S S SS S S TS TS S S STS S S TS
28 s s s s ts sts sts sts s s ss ss sts sts ts sts ss ss ss ss ts ts ts sts ss ts ss s ts sts
29 SS S S S STS TS TS TS S S SS S TS STS TS STS SS SS S S TS TS TS TS SS SS STS S TS TS
30 s s s s ts ts sts ts s ss ss s ts sts ts sts s s s s ts sts ts sts s ss ts s ts s
31 SS S SS S STSSTS TS STS S SS S S TS STSSTS TS SS SS S SS TS TS STS TS SS S TS SS TS STS
32 s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s s s ts ts ts ts s s ts ts s s
132

Butir 2
Butir 1
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 5 16,666667 sangat setuju 2 6,6666667
setuju 22 73,333333 setuju 26 86,666667
tidak setuju 2 6,6666667 tidak setuju 2 6,6666666
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100 30 100
Butir 3 Butir 4
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 3 10 sangat setuju 5 16,666667
setuju 22 73,333333 setuju 14 46,666667
tidak setuju 4 13,333333 tidak setuju 11 36,666667
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 5 Butir 6
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 0 0
setuju 4 13,333333 setuju 5 16,666667
tidak setuju 20 66,666667 tidak setuju 16 53,333333
sangat tidak setuju 5 16,666667 sangat tidak setuju 9 30
30 100 Jumlah 30 100
Butir 7 Butir 8
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 5 16,666667
setuju 3 10 setuju 9 30
tidak setuju 21 70 tidak setuju 12 40
sangat tidak setuju 5 16,666667 sangat tidak setuju 4 13,333333
30 100 30 100
Butir 9 Butir 10
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 1 3,3333333 sangat setuju 7 23,333333
setuju 29 96,666667 setuju 22 76,666667
tidak setuju 0 6,6666667 tidak setuju 1 6,6666667
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 11 Butir 12
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 7 23,333333 sangat setuju 8 26,666667
133

setuju 22 73,333333 Setuju 20 66,666667


tidak setuju 1 3,3333333 tidak setuju 2 6,6666667
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100 30 100
Butir 13 Butir 14
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 2 6,6666667
setuju 2 6,6666667 Setuju 3 10
tidak setuju 28 93,333333 tidak setuju 15 50
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 10 33,333333
30 100 30 100
Butir 15 Butir 16
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 6 20
setuju 3 10 setuju 12 40
tidak setuju 25 83,333333 tidak setuju 8 26,666667
sangat tidak setuju 2 6,6666667 sangat tidak setuju 4 13,333333
30 100 Jumlah 30 100
Butir 17 Butir 18
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 5 16,666667 sangat setuju 3 10
setuju 20 66,666667 setuju 27 90
tidak setuju 5 16,666667 tidak setuju 0 0
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 19 Butir 20
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 3 10 sangat setuju 7 23,333333
setuju 27 90 setuju 23 76,666667
tidak setuju 0 0 tidak setuju 0 0
sangat tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 21 Butir 22
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 0 0
setuju 8 26,666667 setuju 2 6,6666667
tidak setuju 19 63,333333 tidak setuju 28 93,333333
sangat tidak setuju 3 10 sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 30 100 30 100
134

Butir 23 Butir 24
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 1 3,3333333
setuju 6 20 setuju 1 3,3333333
tidak setuju 22 73,333333 tidak setuju 23 76,666667
sangat tidak setuju 2 6,6666667 sangat tidak setuju 5 16,666667
30 100 30 100
Butir 25 Butir 26
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 6 20 sangat setuju 3 10
setuju 22 73,333333 setuju 25 83,333333
tidak setuju 1 3,3333333 tidak setuju 2 6,6666667
sangat tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0
30 100 Jumlah 30 100
Butir 27 Butir 28
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 3 10 sangat setuju 7 23,333333
setuju 3 10 setuju 23 76,666667
tidak setuju 18 60 tidak setuju 0 0
sangat tidak setuju 6 20 sangat tidak setuju 0 0
30 100 30 100
Butir 29 Butir 30
Pilihan jawaban F Persentase Pilihan jawaban F Persentase
sangat setuju 0 0 sangat setuju 0 0
setuju 1 3,3333333 setuju 2 6,6666667
tidak setuju 22 73,333333 tidak setuju 24 80
sangat tidak setuju 7 23,333333 sangat tidak setuju 4 13,333333
30 100 30 100
135

LAMPIRAN 13
DOKUMENTASI PENELITIAN
KELAS EKSPERIMEN

KELAS KONTROL
136
137
138
139
140
141

Anda mungkin juga menyukai