PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
HIDUP
Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK
Hak Cipta © pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi oleh Undang-Undang. Buku panduan ini dapat diperbanyak untuk tujuan
non-komersil atau dengan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Diterbitkan oleh:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
ISBN 978-623-94690-3-0
Penasihat Teknis
1. Ticiana Garcia-Tapia 6. Abdul Hafid, UNIMUDA
2. Emilie Minnick 7. Marni Marsuki, Guru SMP
3. Chizuru Iwata 8. Rizki Amrinsta Andamsary, Guru SMP
4. Annisa Elok Budiyani 9. Irna Ganda Setyawati, UNIMUDA
5. Yuanita Marini Nagel 10. Erwin Elitrika, UNIMUDA
6. Febryanthie Apituley 11. Raisa Anakotta, UNIMUDA
7. Rashidah Airin 12. Anang Riadi, UNIMUDA
13. Damaryanti Nala Lathidah,
Penulis UNIMUDA
1. Kiri Dicker – Konsultan UNICEF. 14. Siti Aminah Saing, Guru SMP
2. dr. Farida Fauziah, UNIMUDA 15. Nursalim, M.Pd.
3. Roida Natalia Siagian, UNIMUDA
4. Trendi Adzan Wahyudi, UNIMUDA Peneliti Teks
5. Sunaryadi, Dinas Pendidikan Kab. 1. Yayu Mukaromah
Sorong 2. Rukita Widodo
Kontributor
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus: Umi Fatimah
Nugraheni, S.Psi., Psi; Ellya, S.Pd; Zainun Misbah, S.S., M.Sc; Nur Leili Bashir, S. Pd;
Dra. Tina Jupartini, M.Pd; Dewi Woro Harjanti, S.Sos.
Direktorat GTK Pendidikan Dasar: Dra. Elis Widiarti Rahayu, M.Pd;
Dr. Irmawati, M.Pd; Dr. Akbar, S.Pd., M.P
Dinas Pendidikan Sorong: Sunaryadi S.Pd.M; Marni Marsuki; Mashuri M., S.Pd., M.Pd
Guru: Moch. Alex Farhan, S. Pd., M. Psi.; Haerul, S.Pd., M.Pd; Dwi Oktadinata, S.Pd;
Drs. I Wayan Gebloh; Juli Sugiati, M.Pd; Erni Marlina, S.Pd., M.Pd;
Abdul Mazid, S.Pd,M.I.Kom; Cut Novi Sri Mulyani, S.Pd.,M.Ed
Fotografer
1. Fauzan Ijazah
2. Kate Rose
3. Liz Pick
4. Rian Pramudia
Illustrator
1. Syafiuddin Halid
2. Bagus Belo Prayogo
Modul 1:
1 Gambaran Umum Modul 1
27 Pertemuan 1: Pengantar
37 Pertemuan 2: Identitas Saya
51 Pertemuan 3: Mengekspresikan Perasaan
64 Pertemuan 4: Menjalani Pubertas
77 Pertemuan 5: Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh
Modul 2:
2 Membentuk Kebiasaan Sehat
Modul 4:
4 Menciptakan Dunia yang Lebih Baik
Modul 5:
5 Melakukan Aksi
Perkembangan kemampuan dan keterampilan remaja peserta didik kita, baik dalam
lingkungan sekolah maupun kesehariannya diluar sekolah, merupakan hal yang sangat
penting untuk kita dukung bersama dalam upaya membantu mereka berkembang,
bertransisi ke masa dewasa, dan mempersiapkan masa depan mereka dengan lebih
baik. Hal ini merupakan cita-cita kita bersama untuk menciptakan generasi masa
depan Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan
kontributor yang telah menyusun Buku Panduan Guru dan Siswa ini dengan baik;
tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Guru-guru
dan Dinas Pendidikan, para ahli serta UNICEF. Harapan saya, agar panduan ini
dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
keterampilan remaja usia sekolah di Indonesia.
Jakarta, 27 November
Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru
dan Tenaga Kependidikan
Dr. Praptono
Isi pelajaran Guru memutuskan apa yang Guru mengawali dengan rencana
akan dibahas dalam setiap pembahasan untuk setiap
pelajaran dan apa hasil pelajaran, kemudian mengubah dan
belajarnya. menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan
siswa-siswinya.
Gaya komunikasi Guru menghabiskan sebagian Guru menghabiskan waktu sebanyak
guru besar waktunya dengan mungkin untuk mendengarkan. Guru
berbicara. Guru memberitahu bertanya kepada siswa-siswinya, apa yang
siswa-siswi apa yang mereka mereka pikir/ketahui benar dan berbicara
pikir/ketahui benar, dan dengan rasa ingin tahu.
berbicara dengan otoritas.
Metode Pelajaran biasanya Pertemuan bersifat menyenangkan dan
penyampaian disampaikan oleh guru, yang melibatkan berbagai kegiatan yang
berdiri di depan ruangan memungkinkan siswa-siswinya untuk
dan menghabiskan sebagian berpikir secara mendalam tentang masalah
besar waktunya berbicara, yang sedang dihadapi. Contoh kegiatan
sementara siswa-siswi melihat partisipatoris meliputi:
buku panduan kerja mereka. • Bermain peran
• Berdebat
• Menggambar
• Bermain kartu
• Studi kasus
Mengatur Diri Sendiri Kemampuan untuk memahami dampak potensial dari pikiran dan
tindakan seseorang pada diri mereka sendiri dan orang lain, dan
mengubahnya jika diperlukan.
Bekerja Sama Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam
mencapai tujuan bersama.
Berpartisipasi Kesediaan untuk menjadi bagian dari kegiatan tim atau diskusi
kelompok.
Mengelola Stres dan Emosi Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola perasaan dan
emosi.
• Identitas Saya
Modul 1:
• Mengekspresikan Perasaan
Mengenal
• Menjalani Pubertas
diri sendiri
• Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh
Modul 3:
• Berteman
Mengembangkan
• Cinta
hubungan
• Kesehatan Reproduksi
yang saling
• Kesehatan Seksual
mengormati
• Mengidentifikasi Masalah
Modul 5:
• Menganalisa Masalah
Melakukan
• Menentukan Sasaran dan Tujuan
aksi bersama
• Merencanakan Sebuah Proyek
• Pelajaran Keterampilan Hidup: Ini adalah saat/bagian yang tepat (dalam rencana
pertemuan) dimana Anda dapat menekankan keterampilan hidup tertentu kepada
siswa-siswi Anda;
• Materi: Mencakup hal-hal seperti lembar kerja, bacaan/artikel atau referensi untuk
siswa-siswi dan sumber-sumber lainnya untuk membantu Anda memfasilitasi
pertemuan.
• Saat melakukan latihan relaksasi, siswa-siswi sebaiknya berdiri atau duduk di kursinya masing-
masing atau duduk di lantai (namun tidak disarankan untuk berbaring).
• Selama latihan, siswa-siswi dapat memilih untuk memejamkan atau membuka mata mereka.
• Saat memandu latihan relaksasi, turunkan nada suara Anda, gunakan suara yang lembut dan
tidak tergesa-gesa sehingga membantu siswa-siswi merasa rileks.
• Untuk memulainya, Anda dapat langsung membaca isi naskah yang disediakan di bawah ini.
Nantinya, ketika Anda sudah lebih percaya diri dalam memfasilitasi latihan relaksasi, Anda
mungkin tidak perlu lagi berpatokan pada naskah.
“Ambil posisi yang nyaman, pastikan kamu dapat bergerak leluasa dan usahakan tidak terlalu
berdekatan dengan (tidak menyentuh) orang lain. Kamu dapat memilih untuk duduk di kursimu,
atau duduk di lantai atau berdiri, tetapi jangan berbaring di lantai. Kalau menurutmu nyaman,
kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita melakukan latihan
relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak bersuara agar kita
dapat memulai latihan relaksasi”.
“Marilah kita sekarang memperhatikan napas kita. Bernapaslah secara alami. Tidak perlu mengubah
gaya pernapasan kita. Tidak perlu memperdalam atau memperpanjang pernapasan kita. Kita hanya
perlu perhatikan pernapasan kita baik-baik. Apakah napasmu saat ini cepat? Lambat? Dangkal?
Dalam? Mari kita memperhatikan pernapasan kita selama satu menit ”.
“Sekarang mari kita menarik napas dalam-dalam, lebih dalam dan lebih lama. Ambil napas melalui
hidung, dan keluarkan melalui mulut”.
“Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam, dan tahan napas selama tiga hitungan
(selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga secara perlahan)
kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan dalam tiga hitungan (selama tiga detik) ......1 ……
2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga dengan lambat)”.
“Berikutnya, mari bersama-sama kita ambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan,
kembali kita ambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan “.
“Nah, jika kamu merasa sudah siap, silakan membuka matamu perlahan-lahan, lakukan beberapa
gerakan peregangan ringan (seperti menundukkan kepala ke bawah dan menengadahkan kepala
ke atas, lalu menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri selama beberapa hitungan/detik), dan silakan
kembali ke tempat dudukmu”.
“Tekan atau pijakkanlah kakimu dengan kuat ke tanah (lantai). Bayangkan seolah-olah kakimu
adalah pangkal sebuah pohon yang kokoh dan tak tergoyahkan. Rasakan telapak kakimu
menyentuh tanah yang ada di permukaan bumi. Bayangkan betapa dalamnya bumi tempat kamu
berpijak saat ini. Selama puluhan bahkan ribuan tahun, bumi yang tua ini adalah tempat kita dan
para leluhur kita berjalan, bermain, bercocok tanam, dan melakukan berbagai kegiatan.”
“Berdirilah dengan tegak, tekan atau pijakkanlah kakimu ke tanah, dan bayangkan seolah-olah
ada energi lembut namun penuh kekuatan dan kebijaksanaan muncul dari dalam bumi tempat
kamu berdiri saat ini, kemudian perlahan-lahan energi tersebut mengaliri tubuhmu. Bayangkan
energi itu bergerak perlahan mulai dari telapak kaki, lalu menuju ke arah kedua kakimu, lalu
naik hingga ke perut dan dadamu. Energi itu lalu mengalir memenuhi ruang hatimu; rasakanlah
sensasinya. Kemudian energi itu kembali bergerak mengalir di sepanjang lenganmu, lalu bergerak
naik perlahan ke bahu, punggung, dan leher, sampai ke ubun-ubunmu.”
“Bayangkan bumi ini memberikan kita energi kebijaksanaan dan ketenangan yang kita perlukan
untuk menghadapi tantangan dalam hidup ini. Bumi membisikkan rahasia kehidupan dengan
lembut di telinga kita.”
“Ingatlah bahwa kamu bisa melakukan kegiatan ini kapan saja, bumi tempat kamu berpijak ini akan
selalu siap memberikanmu ketenangan dan kekuatan di saat kamu merasa lemah atau takut.”
“Nah, jika kamu merasa sudah siap, silakan membuka matamu perlahan-lahan, cobalah melihat
sekelilingmu, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan kembali ke tempat
dudukmu”.
“Marilah kita mengambil napas dalam-dalam secara perlahan. Bernapaslah melalui hidung,
dan hembuskanlah melalui mulut. Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam,
dan tahan napas kita selama tiga hitungan (selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator
menghitung sampai tiga secara perlahan) kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan
dalam tiga hitungan (selama tiga detik) ......1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga
dengan lambat).”
“Sekarang marilah sama-sama kita membayangkan seolah-olah kita sedang memegang sebuah
balon berwarna merah. Saat meniup balon, bayangkanlah semua pikiran dan emosi negatif yang
mungkin kita rasakan saat ini keluar dari tubuh dan pikiran kita, lalu bergerak masuk, berpindah ke
dalam balon. Mungkin itu adalah hal negatif yang kita rasakan terhadap orang lain, atau pikiran
negatif tentang diri kita sendiri. Sekaranglah waktunya untuk menyingkirkan semua itu.”
“Sekali lagi, mari kita bayangkan bahwa kita sedang meniup balon merah tersebut sembari
membersihkan tubuh dan pikiran kita dari semua pikiran dan perasaan negatif”.
“Saat balon merah yang kita tiup sudah penuh dan menjadi keras, mari kita bayangkan kita
memegang balon yang sudah penuh/keras tersebut di tangan kanan kita, dan memegang sebuah
peniti yang tajam di tangan kiri kita. Kita akan meletuskan balon merah kita dan membayangkan
semua pikiran negatif yang tadi sudah kita tiupkan ke dalam balon sekarang melayang-layang di
udara”.
“Silakan kembali mengambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan secara perlahan, jika sudah
siap, silakan letuskan balonmu sekarang”
“Perlahan-lahan bukalah matamu, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”
Latihan Relaksasi 4: Apa yang dapat kamu dengar? (duduk atau berdiri)
Guru Berkata:
“Ambil posisi berdiri yang nyaman sehingga kamu bisa bergerak dengan leluasa tanpa menyentuh
orang lain. Kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita
melakukan latihan relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak
bersuara agar kita dapat memulai latihan relaksasi”
“Marilah kita memperhatikan bunyi atau suara yang bisa kita dengar di sekitar kita. Mulailah dengan
memfokuskan pada satu bunyi yang dapat kita dengar di dalam ruangan kita saat ini . Mungkin
bunyi detak jarum jam, atau suara cabang pohon yang tertiup angin yang terdengar seolah-olah
sedang mengetuk-ngetuk jendela ruangan kita. Perhatikanlah bunyi itu dengan seksama”.
Jeda sejenak
“Sekarang marilah kita mengalihkan fokus pikiran kita pada suara yang bisa kita dengar dari
luar ruangan. Mungkin suara burung, atau desiran angin yang bertiup di antara pepohonan.
Perhatikanlah suara itu dengan seksama ”.
“Sekarang marilah kita mengalihkan fokus pikiran kita pada semua bunyi atau suara yang dapat
kita dengar di sekitar kita”.
Jeda sejenak
“Silakan kembali mengambil napas yang dalam dan hembuskan secara perlahan, jika sudah selesai,
bukalah matamu perlahan-lahan, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”
“Marilah kita pelan-pelan mengambil napas dalam-dalam. Tariklah napas melalui hidung, dan
hembuskanlah melalui mulut. Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam, dan
tahan napas selama tiga hitungan (selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung
sampai tiga secara perlahan) kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan dalam tiga
hitungan (selama tiga detik) ......1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga dengan
lambat)”.
“Sekarang kita akan berlatih mengatakan hal-hal positif tentang diri kita sendiri. Tarik napas
dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Saya akan membacakan beberapa pernyataan dan
kamu akan membayangkan atau memvisualisasikannya dalam pikiranmu....”
Guru membaca pernyataan berikut dengan lantang, beri jeda 5 detik untuk masing-masing
pernyataan
• Saya sempurna
• Saya berbakat
• Saya aman
• Saya memiliki kendali atas tubuh saya sendiri
• Saya unik
• Saya dihormati
Guru dapat menambahkan beberapa pernyataan positif lain ke dalam daftar ini jika mau
“Silakan kembali mengambil napas yang dalam dan hembuskan secara perlahan, jika sudah selesai,
bukalah matamu perlahan-lahan, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meregangkan bagian-bagian tubuh merupakan cara yang
baik untuk menghilangkan stres serta membantu memulihkan energi dengan cara yang sehat.
Berilah siswa-siswi sebuah contoh gerakan peregangan dan jelaskanlah manfaatnya, misalnya,
jelaskan bahwa dengan mengangkat kedua lengan ke atas (hingga melebihi) kepala, kita dapat
merasakan peregangan di lengan serta peregangan di sepanjang punggung dan sisi kanan-kiri
tubuh kita. Peragakan gerakan peregangan ini dengan mengangkat kedua lengan Anda hingga
melewati kepala dan minta para siswa-siswi untuk mengikuti/mencontohi gerakan Anda.
Mintalah siswa-siswi Anda membentuk sebuah lingkaran, dan sampaikan bahwa mereka akan
bergantian memimpin gerakan peregangan untuk bagian tubuh yang berbeda (misanya: siswi
A akan memimpin/mencontohkan gerakan peregangan bahu, siswa B akan memimpin gerakan
peregangan pinggang, dan seterusnya sampai semua mendapat kesempatan ).
Ingatkan siswa-siswi untuk tidak memaksakan diri melakukan gerakan peregangan yang terlalu
keras/sulit atau mempraktikkan posisi-posisi yang tidak nyaman!
Mintalah salah satu siswi (atau siswa, misalnya Dita) untuk memimpin satu latihan peregangan
dan siswa-siswi lainnya untuk menirukan gerakan yang diperagakan oleh Dita. Setelah selesai,
maka giliran siswa/siswi yang berada di sebelah (kanan/kiri) Dita untuk bergantian memimpin
gerakan. Doronglah mereka untuk memikirkan gerakan peregangan baru untuk dicoba bersama-
sama, namun jika mereka ingin mengulang gerakan peregangan yang telah dilakukan/diperagakan
sebelumnya, maka biarkanlah mereka melakukannya.
Ulangi tiap-tiap gerakan peregangan sebanyak sekali atau dua kali, pastikan sesuai urutan dan
dimulai dari awal.
Akhiri kegiatan dengan bertepuk tangan, atau dengan melakukan satu gerakan peregangan
terakhir bersama-sama.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu dari mereka akan memulai permainan dengan
menunjukkan sebuah gerakan atau gerakan tarian (joget) secara cepat kepada teman-temannya,
misalnya meloncat-loncat, melompat tinggi, atau berputar di tempat.
Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan permainan ini adalah agar semua orang dalam lingkaran
mendapat giliran memperagakan gerakan teman-temannya dan menambah satu gerakannya
kreasinya sendiri, dan melakukan semua gerakan tersebut tanpa kesalahan. Orang terakhir yang
mendapat giliran harus menghafal dan memperagakan semua gerakan/tarian yang diberikan oleh
teman-temannya.
Mulailah dengan menyepakati siapa yang akan memulai, misalnya Ani menjadi orang pertama,
dia memutuskan untuk memperagakan gerakan berputar di tempat sebanyak satu kali, kemudian
orang di sebelah kanan Ani, misalnya Dodi, harus kembali memperagakan gerakan Ani (berputar di
tempat sebanyak satu kali) lalu menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri misalnya meloncat
ke kanan dan ke kiri, berikutnya akan diikuti oleh orang di sebelah kanan Dodi, misanya Putri, yang
akan memperagakan gerakan Ani (berputar di tempat sebanyak satu kali) dan Dodi (meloncat ke
kanan dan ke kiri), serta menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri, begitu seterusnya, sampai
semua orang mendapat giliran dan memperagakan semua gerakan tanpa kesalahan.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tugas mereka adalah menjaga agar balon tetap berada di
udara (melayang) selama mungkin. Setiap orang hanya diperbolehkan menyentuh balon sekali,
dan hanya boleh bergerak di sekitar lingkaran mengikuti urutan yang disepakati bersama (misalnya
ke arah kanan atau ke kiri lingkaran).
Ingatkan siswa-siswi untuk menghormati ruang pribadi orang lain dan tidak melukai siapapun.
Jelaskan kepada siswa-siswi tentang aturan permainannya (setiap orang hanya diperbolehkan
menyentuh balon satu kali, dan harus bergerak dalam urutan yang sudah disepakati bersama dan
harus tetap berada/berdiri di sekitar lingkaran/tidak keluar).
Mulailah permainan dengan melemparkan balon ke udara ke arah salah satu siswa/siswi yang
ada di lingkaran. Siswa/siswi tersebut harus menangkap balon dan kemudian mengoper balon ke
orang di sebelahnya, begitu seterusnya.
Pilihan/opsi:
• Mainkan ronde eliminasi. Misalnya dengan peraturan dimana siswa-siswi yang menyentuh
balon lebih dari satu kali atau membiarkan balon menyentuh lantai, akan dikeluarkan dari
lingkaran dan permainan akan terus berlanjut sampai hanya ada satu orang yang tersisa.
• Buat peraturan baru, misalnya, siswa-siswi hanya dapat menyentuh balon dengan tangan
kanan atau kiri, atau dengan lutut atau siku.
Beritahu siswa-siswi bahwa mereka akan menggunakan jari telunjuk mereka untuk menunjuk ke
arah kanan, kiri, dan depan mereka.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa mereka harus membayangkan diri mereka saling mengalirkan
‘arus listrik’ dari satu orang ke orang lain sambil mengucapkan kata-kata ‘Zip’, ‘Zap’, atau ‘Zum’:
• Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kiri mereka, mereka harus
menunjuk ke arah orang tersebut sembari mengatakan ‘Zip’;
• Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kanan mereka, mereka
harus menunjuk ke arah orang tersebut dan mengatakan ‘Zap’;
• Untuk memberikan arus kepada orang yang duduk di seberangnya, mereka harus menunjuk
mereka ke arah orang tersebut dan mengatakan ‘Zum’.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa permainan akan terus berlanjut sampai ada peserta yang
salah menyebutkan kata (selain Zip, Zap, Zum) atau mengacaukan pola permainan (misalnya: tidak
berkata apa-apa atau diam saja, atau merasa ragu-ragu untuk mengucapkan sesuatu setelah
lebih dari beberapa detik), maka orang tersebut akan dikeluarkan dari lingkaran.
Gambaran
Umum Modul 1
• Apakah ada tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada materi
yang secara pribadi tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan mengatasi ini?
Bersiaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa siswa-siswi (atau bahkan diri Anda
sendiri!) mungkin menemukan beberapa tema yang dibahas dalam Modul 1 sebagai
sesuatu yang canggung atau memalukan. Selalu ingat bahwa cara terbaik untuk
mempersiapkan siswa-siswi untuk pubertas dan remaja adalah dengan memberi
mereka informasi faktual sebanyak mungkin, sehingga jangan terpengaruh untuk
menghapus informasi atau mengubah pesan-pesan apapun yang sifatnya penting.
• Berlatih memimpin sesi atau berbicara dalam pertemuan dengan rekan kerja,
sebelum pertemuan dengan siswa-siswi berlangsung;
• Bahas tema-tema yang canggung dengan selera humor yang baik – tidak ada
salahnya untuk tertawa!
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat
• Mengidentifikasi bagaimana Pendidikan Keterampilan Hidup berbeda dari mata
pelajaran/kelas-kelas lainnya;
• Menentukan 13 keterampilan hidup yang termasuk dalam kurikulum Pendidikan
Keterampilan Hidup;
• Menyepakati komitmen belajar /tata tertib kelas.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Pendidikan Keterampilan Hidup berbeda dari bentuk pendidikan lainnya, ditandai
dengan empat cara utama yakni siswa-siswi akan belajar dengan cara-cara yang
menyenangkan; mencari tahu apa yang terbaik bagi mereka dan lingkungan sekitarnya;
membahas kehidupan yang sesungguhnya, dan semua pertanyaan, apapun itu, dapat
ditanyakan (‘tidak menganggap bahwa ada pertanyaan yang bodoh’);
• Komitmen belajar memastikan setiap orang diperlakukan sebagaimana mereka
ingin diperlakukan;
• Keterampilan hidup sama pentingnya dengan keterampilan lainnya (seperti
keterampilan akademik) dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam
hidup.
10 Pengantar
menit
Sambutlah siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuan: Pengantar.
Beritahu siswa-siswi bahwa ada empat cara/hal utama yang membedakan kelas ini
dari kelas-kelas lainnya lainnya (Anda dapat menuliskannya di papan tulis atau kertas
flip chart):
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan tentang apa yang
baru saja Anda diskusikan.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses-
proses di kelas, pertama-tama penting untuk mengembangkan beberapa komitmen
belajar atau aturan kelompok (kelas). Beritahu siswa-siswi bahwa mereka akan
menyusun komitmen belajar bersama-sama dan poin-poin komitmen belajar yang
disepakati akan ditampilkan di depan ruangan selama setiap pertemuan berlangsung.
Catatan Guru
Karena ini adalah pertemuan pertama, siswa-siswi mungkin malu untuk berbicara,
jadi beri mereka waktu yang cukup untuk memikirkan pertanyaan tersebut. Jika
tidak ada yang berbicara, arahkan pertanyaan ke siswa-siswi tertentu, dengan
memastikan bahwa proporsi jumlah remaja laki-laki dan perempuan yang Anda
pilih sudah sama/seimbang.
Aturan-aturan kelas ini kemudian bisa dituliskan kembali pada selembar kertas besar
untuk kemudian ditempelkan di kelas.
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada hal lain yang ingin mereka tambahkan ke
aturan kelas. Ketika daftar sudah selesai disusun, letakkan aturan kelompok di suatu
tempat di mana semua orang dapat melihatnya.
Pilihan:
• Minta siswa-siswi untuk menyetujui sanksi/ganjaran yang cocok bagi siapa saja
yang melanggar peraturan kelas sebanyak satu kali. Sanksi ini sifatnya jangan
terlalu memalukan (seperti menyanyikan lagu kebangsaan di depan kelas);
• Tambahkan sanksi lain bagi siapapun yang melanggar aturan kelas berulang kali.
Ini bisa ditentukan oleh guru tetapi tidak boleh melibatkan kekerasan.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada banyak definisi yang berbeda tentang
apa yang dimaksud dengan istilah keterampilan hidup, namun dalam kurikulum ini,
keterampilan hidup menggambarkan keterampilan yang membantu kita mengatasi
tantangan kehidupan sehari-hari, antara lain menjalin hubungan, menyelesaikan
masalah, mengelola risiko, membuat keputusan dan bekerja sama dengan orang lain.
Gambarlah bangku berkaki tiga di bawah ini di papan tulis atau pada selembar kertas
flip chart:
er
amp
Keterampilan hidup
ilan
pen
ghid
situasi berbahaya.
er
panu
Ket
Bagikan salah satu Kartu Keterampilan Hidup yang terdapat pada halaman 35-36
buku ini kepada setiap siswa-siswi secara acak (siswa-siswi tidak boleh mengetahui
kartu mana saja yang merupakan pasangan dari kartu yang mereka miliki, karena
tujuan dari kegiatan ini adalah agar mereka mencari tahu sendiri pasangan dari kartu
tersebut).
Catatan Guru
Jika jumlah siswa-siswi di kelas Anda angkanya ganjil, maka tunjuk satu siswa/siswi
untuk menjadi pendamping guru. Berikan siswa/siswi yang menjadi pendamping
guru jawaban yang benar (kunci jawaban) sehingga siswa/siswi tersebut dapat
memutuskan jika siswa-siswi lainnya sudah mencocokkan kartunya dengan benar.
Jika jumlah siswa-siswi di kelas Anda kurang dari 26 orang, maka ambil dan simpan
beberapa kartu (pastikan kartu sudah lengkap dan tiap kartu memiliki pasangan).
2. Tujuan dari latihan ini adalah agar kamu dapat berjalan di sekitar ruangan dan
menemukan orang yang kartunya cocok dengan kartumu, sehingga kamu bisa
berpasangan dengan orang tersebut;
3. Jika menurut kamu pasangan kartu yang ditemukan sudah tepat, angkat
tanganmu dan saya (guru) atau pendamping saya akan memutuskan apakah
jawabanmu benar atau tidak;
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 6 orang.
Siapkan satu set Kartu Keterampilan Hidup yang lengkap untuk setiap kelompok.
Berikan satu set kartu lengkap (yang sudah dikocok) untuk masing-masing kelompok.
Siswa-siswi tidak boleh mengetahui kartu mana saja yang berpasangan, karena
tujuan dari kegiatan ini adalah agar mereka mencari tahunya sendiri.
2. Tujuan dari latihan ini adalah agar kamu dapat mengetahui dan menemukan
pasangan dari kartu yang kamu pegang;
3. Jika menurut kamu kelompokmu sudah mencocokkan semua kartu dengan benar,
angkat tanganmu dan saya (guru) atau pendamping saya akan memutuskan
apakah jawabanmu benar atau salah. Jika salah satu (atau lebih) pasangan
kartumu salah, kamu akan diberi kesempatan untuk terus mencoba;
Catatan Guru
Definisi yang benar dari setiap keterampilan hidup terdapat di halaman 35-36
pada buku kerja ini.
10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan siswa-siswi tentang apa yang telah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan utama dalam pertemuan ini. Anda dapat melihat
ini pada kolom pesan penting.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas keterlibatan mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Identitas Saya.
Petunjuk 1. Potonglah kertas mengikuti garis putus-putus di bawah ini, sehingga Bapak/Ibu
Guru akan mendapatkan 26 kertas untuk 26 siswa-siswi;
2. Jika jumlah siswa-siswi dalam kelas Bapak/Ibu Guru lebih dari 26 orang, maka
Bapak/Ibu Guru bisa memfotokopi atau menulis ulang jenis-jenis Pendidikan
Keterampilan Hidup beserta deskripsinya sesuai dengan jumlah siswa yang ada;
Kemampuan untuk
memahami dampak
potensial dari Kesediaan untuk
pikiran dan tindakan menjadi bagian dari
Mengelola Diri
seseorang pada Berpartisipasi sebuah kegiatan
Sendiri
diri mereka sendiri tim atau diskusi
dan orang lain, dan kelompok.
mengubahnya jika
diperlukan.
Kemampuan
untuk melakukan
pendekatan
Kemampuan untuk
terhadap sebuah
mempertimbangkan
Kreativitas permasalahan Berempati
kebutuhan dan
maupun tugas,
perasaan orang lain.
dengan cara-cara
yang baru dan
berbeda.
Kemampuan untuk
menganalisis Kemampuan untuk
informasi secara menghargai dan
menyeluruh, menilai orang
termasuk Menghargai yang berbeda-
Berpikir Kritis
membedakan antara Perbedaan beda, berikut
mitos dan fakta dan dengan perspektif,
mempertimbangkan kepercayaan, ide dan
berbagai pendapat pendapat mereka.
dan sudut pandang.
Kemampuan untuk
memilih tindakan
terbaik dari berbagai Kemampuan untuk
kemungkinan dan mengungkapkan
Mengambil mempertimbangkan ide dan keyakinan
Berkomunikasi
Keputusan akibat-akibat seseorang
(konsekuensi- dengan cara yang
konsekuensi) dari meyakinkan.
keputusan yang
berbeda-beda.
Kemampuan untuk
mempertimbangkan
kebutuhan dan Kemampuan untuk
perspektif yang ‘bangkit kembali’
berbeda dari Resilien (Ketahanan/ setelah melewati
Bernegosiasi
sekelompok orang, Ketangguhan) pengalaman-
untuk mencapai hasil pengalaman yang
terbaik bagi semua sulit.
orang yang terlibat
di dalamnya.
Kemampuan untuk
menyelesaikan
Menyelesaikan masalah demi
Masalah mencapai kepuasan
semua pihak yang
terlibat.
Pertemuan 2
Identitas Saya
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar bahwa masa remaja adalah masa
Sesi Cerita
ketika mereka akan mulai membentuk
identitas unik mereka sendiri. Siswa-
siswi kemudian akan mengeksplorasi
dua komponen kunci dari identitas
mereka - nilai-nilai pribadi serta ciri-ciri
kepribadian.
5 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Mintalah siswa-siswi untuk mengingat
dan beritahu mereka tentang tema pesan-pesan penting dan hal-hal
pertemuannya: Identitas Saya. yang mereka pelajari dari pertemuan
sebelumnya.
Mulailah pertemuan dengan relaksasi
atau latihan pemberi semangat, Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
disesuaikan dengan suasana hati siswa- pembelajaran pada pertemuan ini:
siswi saat memasuki kelas. • Mengidentifikasi setidaknya 5 (lima)
nilai pribadi mereka;
Berikan jawaban untuk semua • Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian
pertanyaan di kotak pertanyaan dari mereka.
pertemuan sebelumnya
►► Sumber:
Google Images
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang mengetahui apa yang dimaksud
dengan istilah nilai-nilai pribadi?
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa nilai-nilai hanyalah hal yang penting bagi kita.
Nilai-nilai bukanlah benda fisik, seperti uang atau mobil (meskipun hal-hal ini mungkin
penting bagi kita), sebaliknya, mereka lebih seperti prinsip dan tolak ukur yang kita
gunakan untuk menilai apa yang penting dalam hidup kita.
Beritahu siswa-siswi bahwa nilai-nilai kita penting karena dapat membantu kita:
• Memahami mengapa kita merasakan hal tertentu;
• Memutuskan apa yang benar atau salah;
• Memilih cara berperilaku dalam situasi tertentu;
• Memahami dan menghargai apa yang penting bagi orang lain;
• Memahami mengapa orang lain berperilaku atau bereaksi dengan cara tertentu;
• Membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa nilai-nilai kita dapat berubah seiring dengan
berjalannya waktu, ketika kita memperoleh pengalaman hidup dan mencapai pijakan
hidup yang berbeda seperti menikah dan memiliki anak.
Ingatkan siswa-siswi bahwa tidak ada nilai yang benar atau salah, namun nilai-nilai
tertentu lebih mungkin untuk membantu kita berhasil dalam hidup kita daripada yang
lain. Setiap orang memiliki nilai yang berbeda-beda, namun perbedaan-perbedaan
tersebut harus dihargai .
Bahan bacaan lain untuk guru tentang nilai-nilai (karakter) dapat diunduh pada
tautan/URL berikut:
▲▲ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ▲▲ Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan https://bit.ly/2TZZyV0
Pendidikan Formal
https://bit.ly/2Ihvqlw
Berikan contoh di bawah ini untuk membantu siswa-siswi memahami konsep ‘nilai’:
Tiga orang; Desi, Ria dan Irwan masing-masing memiliki sejumlah uang di rekening
bank mereka. Desi menggunakan sebagian besar uangnya untuk bepergian dan
menjelajahi dunia, Ria menggunakan sebagian besar uangnya untuk membeli
mobil, Irwan memberikan sebagian besar uangnya untuk beramal atau membantu
orang yang membutuhkan. Ini adalah contoh bagaimana orang menerapkan nilai-
nilai mereka. Desi, Ria dan Irwan memiliki jumlah uang yang sama tetapi mereka
memiliki nilai yang berbeda tentang apa yang penting dalam hidup mereka, yang
kemudian membantu mereka membuat keputusan tentang cara membelanjakan
uang mereka.
Baca setiap nilai yang terdapat pada lembaran beserta definisi yang diberikan. Beri
siswa-siswi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika mereka merasa ada yang
tidak jelas dari definisi nilai-nilai tersebut.
Mintalah siswa-siswi untuk memberi tanda pada lembaran tersebut, apakah nilai
tersebut penting dan menjadi prioritas bagi mereka, penting tapi tidak menjadi
prioritas bagi mereka atau tidak penting bagi mereka (masing-masing nilai harus
terdiri dari satu pilihan).
Kemudian, mintalah siswa-siswi untuk memilih dan melingkari lima nilai yang paling
penting dan menjadi prioritas bagi mereka.
Catatan Guru
Siswa-siswi mungkin ingin melingkari semua nilai, jika mereka pikir itu semua
penting, namun penting untuk mendorong mereka agar memprioritaskan nilai-nilai
yang lebih penting daripada yang lain. Dalam menjalani hidup, kita sering harus
memprioritaskan hal-hal yang berbeda. Jika kita tidak dapat melakukannya, maka
akan sulit bagi kita untuk membuat keputusan.
Mintalah untuk saling menceritakan salah satu dari lima nilai yang menjadi prioritas
mereka, dan mengapa nilai tersebut penting bagi mereka (pastikan terdapat
keseimbangan jumlah remaja perempuan dan laki-laki yang mendapat giliran untuk
bercerita/berbagi).
Murah Hati Saya menempatkan kebutuhan saya Saya selalu memberikan waktu saya
sendiri di atas kebutuhan yang lain. kepada orang lain ketika dibutuhkan.
Beri siswa-siswi 10-15 menit untuk memberi tanda ‘X’ pada garis, sesuai dengan
seberapa jauh ciri-ciri kepribadian tersebut berlaku pada diri mereka (sangat benar
atau sangat salah)
Catatan Guru
Ingatkan siswa-siswi bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk menilai diri mereka
sendiri dengan jujur berdasarkan ciri-ciri tersebut, bukan untuk menunjukkan
gambaran terbaik tentang diri mereka.
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang mau menceritakan kepada yang
lain tentang beberapa ciri kepribadian utama mereka (pastikan remaja laki-laki dan
perempuan yang mendapat giliran jumlahnya sama).
10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Hal baru apa saja yang siswa-siswi pelajari dari sesi ini?
2. Informasi apa yang paling mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
Mengingatkan siswa-siswi tentang apa yang telah mereka capai hari ini dan
mengulangi pesan-pesan utama dari pertemuan tersebut.
Mintalah siswa-siswi untuk menuliskan setidaknya satu hal yang akan mereka lakukan
atau ubah sebagai hasil dari apa yang telah mereka pelajari minggu ini. Beberapa
contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mengidentifikasi kekuatan pada teman dan anggota keluarga mereka dan
memberi tahu mereka mengenai hal tersebut;
• Berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan yang diidentifikasi;
• Bertindak sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Mintalah siswa menjabarkan cara atau strategi yang akan mereka lakukan untuk
mencapai hal yang mereka ingin lakukan diatas.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan apapun yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Mengekspresikan
Perasaan.
Nilai-nilai Saya
Kebijaksanaan
Memiliki pemahaman, wawasan yang baik,
akal sehat dan perspektif
Kepercayaan
Percaya dan berserah diri pada sesuatu yang lebih
besar dari diri kita sendiri
Perfeksionisme/Kemahiran
Kesediaan untuk mengulangi sesuatu atau
sikap bersikeras untuk melakukan sebuah
tugas sesering mungkin untuk memperoleh hasil
yang tepat
Dedikasi
Tidak pernah meninggalkan sesuatu dalam kondisi
yang tidak utuh/lengkap, tetap berkomitmen pada
tugas hingga selesai
Keadilan
Keyakinan bahwa setiap orang memiliki hak
untuk mencari kebenaran dan memperoleh
ganti rugi atas kesalahan yang dilakukan
terhadap mereka
Kesetiaan
Mendampingi seseorang, kelompok, atau
organisasi, bahkan selama masa-masa sulit
Cinta
Menghibur, peduli dan mendedikasikan diri kepada
orang lain
Pelayanan
Berkomitmen untuk mencapai tujuan
bersama, bekerja untuk kebaikan orang lain
atau komunitas
Kepemimpinan
Mengambil sikap terhadap apa yang penting,
kemauan dan keberanian untuk mengambil
tindakan pertama bahkan ketika dihadapkan
dengan kritik dari orang lain
Integritas
Selalu melakukan apa yang telah kita katakan
untuk kita lakukan (tidak ingkar janji)
Keingintahuan
Keinginan untuk mengeksplorasi suatu hal secara
mendalam, termasuk sudut pandang orang lain
yang berbeda-beda
Keadilan
Memperlakukan orang lain dengan adil berdasarkan
kebenaran dan fakta, tidak memilih satu orang
daripada yang lainnya tanpa alasan yang baik
Kejujuran
Bersikap jujur dan tulus kepada semua orang,
tidak pernah berbohong meski kebenaran dapat
menyakitkan dan tidak menguntungkan
Keberanian
Kesediaan untuk melakukan apa yang benar dan
adil, meskipun hal tersebut mungkin sulit atau
menakutkan
Kreativitas
Mencoba hal baru atau cara baru dalam melakukan
sesuatu, kemauan untuk bereksperimen dan
berinovasi
Kehidupan
Penghargaan dan rasa hormat untuk semua
makhluk hidup tanpa terkecuali
Keberagaman
Penghargaan atas perbedaan seseorang, termasuk
berbagai ide dan pendapat
Keberhasilan/Keunggulan
Keinginan untuk unggul dalam tugas apapun, untuk
‘menjadi yang terbaik’
Berbelas Kasih
Memahami penderitaan orang lain dan ingin
melakukan sesuatu terhadap hal tersebut
Kebebasan
Keyakinan bahwa setiap orang harus dapat
bertindak, berbicara, atau berpikir,
tanpa adanya upaya untuk dihentikan oleh
orang lain
Dedikasi/Kerja Keras
Tindakan mengikat diri sendiri (secara fisik atau
emosional) terhadap suatu tindakan, seberapa
kecilnya hal tersebut
Akuntabilitas
Kewajiban untuk menjelaskan tindakan seseorang
dan memperbaiki kesalahan seseorang
Humor
Kemampuan untuk menertawakan diri sendiri dan
menemukan humor/kelucuan bahkan dalam hal-hal
serius sekalipun
Kesetaraan
Kepercayaan bahwa kita semua harus diperlakukan
dengan nilai yang sama, terlepas dari perbedaan
yang kita miliki
Kesabaran/Komitmen
Kemampuan untuk menanggung kesulitan atau
ketidaknyamanan untuk mencapai kondisi yang
pada akhirnya menguntungkan
Pengorbanan
Kesediaan untuk melupakan keuntungan jangka
pendek atau pribadi demi orang lain, atau demi
keuntungan jangka panjang yang lebih besar
Saling Menghargai
Tindakan mempertimbangkan dan
memperhitungkan hak, nilai,
kepercayaan dan kepemilikan semua orang
tanpa terkecuali
Taat Saya beribadah apabila saya sedang Saya selalu beribadah sesuai
Beribadah dalam keadaan tertentu saja. dengan perintah agama baik dalam
keadaan senang maupun susah.
Murah Hati Saya menempatkan kebutuhan saya Saya selalu memberikan waktu saya
sendiri di atas kebutuhan yang lain. kepada orang lain ketika dibutuhkan.
Hemat Saya menghabiskan uang yang saya Saya menyimpan uang yang saya
miliki untuk barang-barang mewah miliki untuk masa depan.
(makanan, mode, film dan lain-lain).
Adil Saya biasanya takut untuk mengatakan Saya selalu berbicara tentang apa
apa yang saya pikirkan seandainya orang yang benar, bahkan jika orang lain
lain berpikir negatif tentang diri saya. berpikir negatif tentang diri saya.
Berkomitmen Saya jarang menyelesaikan apapun. Saya tetap fokus pada tujuan
saya, apapun yang terjadi.
Kreatif Saya lebih suka melakukan hal-hal dengan Saya selalu mencari cara-cara
cara yang sama, seperti yang selalu saya baru dalam melakukan sesuatu.
lakukan.
Terbuka Saya mengetahui apa yang saya sukai, Saya suka mencoba hal-hal baru.
dan berpegang erat pada hal tersebut.
Seperti Saya senang jika hanya harus mengikuti Saya biasanya membuat keputusan
Pemimpin apa yang dilakukan oleh orang lain. yang mewakili kelompok saya.
Patuh Saya tidak menerima perintah atau Saya selalu mengikuti perintah
saran dari siapapun. dari orang-orang yang memiliki
otoritas (atasan, guru, orang tua).
Mandiri Saya tidak bisa melakukan apapun Saya lebih suka melakukan
tanpa teman/orang tua saya. berbagai macam hal sendirian.
Percaya Diri Saya malu dan lebih suka membiarkan Saya berbicara dengan terus terang
orang lain yang berbicara. dan berteman dengan semua orang.
Sabar Saya frustrasi ketika sesuatu tidak Saya bersedia menunggu selama
segera terjadi. mungkin, agar sesuatu terjadi.
Optimis Saya selalu menunjukkan sisi negatif Saya selalu tetap positif dan berusaha
dari seseorang atau sebuah situasi. melihat yang terbaik dari diri seseorang
atau sebuah situasi.
Disiplin Saya tidak memiliki rutinitas dan Saya menjaga rutinitas yang ketat
menjalani kehidupan sehari-hari dan saya selalu mengendalikan
seperti adanya. perasaan saya.
Bangga Saya merasa sulit untuk melihat sesuatu Saya tidak keberatan mengumbar
yang baik tentang diri saya. prestasi saya.
Bintang Identitas
1
Apa kekuatan Sebutkan satu hal yang
terbesarmu? membuatmu unik!
6 2
5 3
Pertemuan 3
Mengekspresikan
Perasaan
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai perasaan yang berbeda;
• Memahami hubungan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita;
• Menyarankan cara-cara positif untuk mengekspresikan perasaan kepada teman
atau orang di sekitar mereka.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Ada lebih dari satu cara untuk mengekspresikan perasaan kita. Kita harus selalu
berusaha untuk mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang positif untuk
diri kita sendiri dan orang lain;
• Perasaan kita terhubung dengan pikiran dan tindakan kita. Selalu ada lebih dari
satu cara untuk menanggapi perasaan kita;
Pengantar 5
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuan: Mengekspresikan Perasaan.
Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara yang kerap digunakan oleh kaum muda
untuk menunjukkan perasaan mereka saat berbincang secara online adalah dengan
menggunakan ‘emoji’.
Jelaskan bahwa beberapa perasaan lebih mudah untuk diidentifikasi jika dibandingkan
dengan perasaan lainnya, karena setiap orang mengekspresikan perasaannya secara
berbeda. Sebagai contoh, mungkin mudah untuk mengetahui kapan sebuah emoji
mewakili rasa sedih, tetapi dalam kehidupan nyata mungkin tidak selalu mudah untuk
mengatakan apakah seseorang sedang merasa sedih atau kesal.
Beritahu kepada siswa-siswi bahwa mengenali perasaan diri adalah dasar dari
kecerdasan kesehatan mental seseorang. Kemampuan mencermati perasaan diri
sendiri akan membuat kita peka terhadap apa yang sedang kita rasakan. Kepekaan
tersebut akan memengaruhi keputusan-keputusan yang harus kita ambil.
Bayangkan ada dua orang, Rina dan Yosua, yang mengalami perasaan yang
sama: ketidakpastian tentang masa depan mereka. Rina dan Yosua sama-sama
menyiapkan diri untuk mengikuti ujian akhir semester. Mereka merasa berada di
bawah tekanan untuk memperoleh nilai yang cukup agar diterima di SMA yang
mereka inginkan. Yosua berbicara kepada orang tuanya tentang kekhawatirannya
dan mereka membantu mengidentifikasi tema pelajaran apa yang paling dia kuasai
dan apa yang perlu dia pelajari lebih lanjut. Mereka juga mendorongnya untuk
meluangkan waktu setiap hari untuk berolahraga agar pikirannya lebih jernih. Rina
tidak memberitahu siapapun tentang kekhawatirannya dan menghabiskan waktu
setiap malam belajar sampai dini hari. Akibatnya, dia merasa lelah dan sedih.
Bayangkan ada dua orang, Doni dan Maria, yang mengalami perasaan yang sama:
rasa cemburu terhadap pacar masing-masing. Doni menyalahkan pacarnya atas
rasa cemburunya dan mengatakan kepadanya bahwa ada beberapa tindakan
tertentu yang membuatnya merasa cemburu, sehingga ia meminta pacarnya untuk
berubah. Maria memberitahu pacarnya bahwa ia merasa cemburu terhadapnya,
dan mereka berbicara tentang bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk
mengatasi perasaan tersebut dengan cara yang positif. Maria berkomitmen
untuk memperbaiki kepercayaan dirinya dan kekasihnya berkomitmen untuk
meningkatkan komunikasinya dengan Maria.
Itulah dua contoh bagaimana orang dapat memiliki perasaan yang sama tetapi
mengelolanya dengan cara yang berbeda-beda. Ada beberapa perasaan yang sifatnya
kuat yang lebih sulit untuk dikelola, seperti rasa bersalah, cinta, ketakutan, amarah,
dan lain-lain. Oleh karena itu, semakin Anda sadar melatih cara Anda mengelola
perasaan Anda, semakin Anda siap untuk mengelola perasaan yang kuat secara
positif.
Gambarlah diagram di bawah ini pada selembar kertas atau papan tulis:
Pikiran
Situasi
Perasaan Tindakan
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, dan
berikan setiap kelompok selembar kertas flip chart dan beberapa spidol.
Catatan Guru
Untuk mempersingkat waktu, Anda dapat menyiapkan kertas flip chart yang
bertuliskan situasi-situasi di atas.
Mintalah siswa-siswi untuk membahas situasi yang diberikan kepada mereka dan
memikirkan cara-cara negatif yang mungkin dapat diekspresikan atas situasi tersebut
(melalui pikiran, perasaan dan tindakan negatif). Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk
menyelesaikan tugas ini.
Beritahu siswa-siswi bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola
perasaan kita ketika berhadapan dengan orang lain. Menjadi asertif dapat membantu
kita mengidentifikasi perasaan diri kita dan mempertimbangkan cara yang positif
dalam bersikap dan bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyakiti diri kita dan
orang lain.
Ingat, semua perasaan penting dan baik bagi kita. Namun, akan menjadi masalah ketika
kita hanya merasakan satu perasaan secara terus menerus sampai-sampai perasaan
tersebut mengendalikan/mengambil alih tindakan dan hidup kita. Jadi, merupakan hal
yang normal jika kita merasakan perasaan yang tidak nyaman; “it’s okay not to be okay”.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terkadang boleh memiliki pikiran dan perasaan
negatif, namun kita harus mencoba dan memikirkan cara yang lebih positif untuk
mengungkapkannya, yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengelola perasaan negatif adalah sebagai berikut:
Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengisi tabel Mengelola Perasaan di bawah
ini. Minta siswa-siswi untuk setidaknya menulis lima perilaku yang membuat mereka
merasakan sebuah perasaan:
Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi Ucapkan terima kasih kepada siswa-
berdiskusi singkat: siswi atas keterlibatan mereka dalam
1. Informasi apa yang paling berguna pertemuan hari ini dan beritahu mereka
bagi siswa-siswi? tentang tema pertemuan minggu depan:
2. Keterampilan hidup apa yang mereka Menjalani Pubertas
pelajari melalui sesi ini?
Siswa-siswi juga dapat mengakses dan
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk mengunduh (men-download) Aplikasi
menuliskan pertanyaan apapun yang Sehat Jiwa untuk mengakses informasi
mungkin mereka miliki untuk dimasukkan terkait kesehatan mental serta beberapa
ke dalam kotak pertanyaan. kuis yang dapat membantu kita
merefleksikan kesehatan mental kita.
Ajak siswa-siswi untuk menuliskan Siswa-siswi dapat mengakses tautan di
setidaknya satu hal yang akan mereka bawah ini, jika membutuhkan bantuan:
lakukan atau ubah sebagai hasil dari apa
yang telah mereka pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan
antara lain:
Apa Kabar?
Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu
Pertemuan 3
Senin
Mengekspresikan Perasaan
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
63
Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas
Pertemuan 4
Menjalani Pubertas
Guru dapat memakai buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF
untuk dibagikan kepada tiap siswa-siswi (tidak wajib)
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Dalam pertemuan ini, siswa-siswi
Didapat
akan belajar tentang perubahan fisik,
Sesi Cerita
perasaan dan sosial yang akan terjadi
pada diri mereka selama pubertas, dan
bagaimana mereka dapat mendukung
teman-teman mereka untuk ‘menjalani
pubertas dengan nyaman’. Mereka
akan memperoleh informasi yang lebih
mendalam tentang pijakan-pijakan
utama dalam pubertas yang dialami
oleh remaja laki-laki (mimpi basah)
dan remaja perempuan (menstruasi
pertama).
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama
pubertas;
• Menjelaskan fungsi reproduksi utama secara tepat bagi remaja perempuan dan
laki-laki, termasuk menstruasi dan ejakulasi;
• Mengidentifikasi cara-cara mendukung teman sebaya mereka selama pubertas
(termasuk menstruasi).
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Tubuh setiap orang berbeda dan akan berubah dengan cara yang berbeda pada
waktu yang berbeda pula;
• Pubertas adalah masa perubahan fisik dan emosional yang terjadi secara cepat.
Semakin kita memahami perubahan-perubahan ini, semakin kita akan mampu
melewati fase kehidupan ini dengan penuh percaya diri;
• Penting untuk memahami bagaimana perasaan teman-teman mereka dan
mendukung mereka selama melalui proses pubertas.
Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuannya: Menjalani Pubertas.
Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Catatan Guru
Karena beberapa informasi dalam tema ini sensitif bagi kaum muda, Anda mungkin
memiliki pertimbangan untuk mengundang petugas kesehatan, perawat atau guru
laki-laki/perempuan (lawan jenis Anda) untuk membantu Anda menyampaikan
materi-materi pada pertemuan ini. Jadi, ada satu laki-laki dan satu perempuan
dewasa yang hadir untuk membantu menjawab pertanyaan dari siswa-siswi.
• Masa remaja adalah ‘jembatan’ dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa;
• Sebagian besar dari kita melewati pubertas antara usia 10-14 tahun untuk
remaja perempuan, dan usia 12-16 tahun untuk remaja laki-laki, namun bagi yang
mengalaminya sedikit lebih awal atau lambat dibandingkan standar usia pada
umumnya, mereka tetap dianggap normal dan sehat;
• Selama pubertas, tubuh dan pikiran kita mengalami banyak perubahan dalam
waktu yang singkat! Hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan,
tetapi kadang juga membingungkan, penuh stres dan penuh beban;
• Perubahan yang terjadi pada tubuh kita selama pubertas bersifat fisik dan
emosional;
• Pubertas adalah sesuatu yang harus dirayakan, tidak perlu merasa malu selama
menjalaninya;
• Semakin banyak informasi yang kita peroleh tentang pubertas, semakin mudah
mengelola perubahan yang terjadi pada diri kita dengan rasa percaya diri.
Mengalami perasaan KEDUANYA. Selama pubertas kita mungkin merasa sedih atau
yang kuat dan marah pada menit ini dan bahagia pada menit berikutnya! Ini
'perubahan suasana karena adanya perubahan hormon yang drastis pada tubuh kita
hati' yang kemudian memengaruhi perasaan kita.
Mulai menstruasi REMAJA PEREMPUAN. Menstruasi adalah fungsi unik dari tubuh
perempuan dan merupakan tanda bahwa tubuhnya semakin
matang.
Menyadari bahwa REMAJA LAKI-LAKI. Nada suara remaja laki-laki biasanya akan
suara mereka menjadi lebih dalam selama pubertas. Terkadang perbedaannya
terdengar semakin sangat terdengar dan terkadang hampir tidak terdengar sama
dalam (berat) sekali.
Kulit berubah menjadi KEDUANYA. Sekali lagi, ini adalah tanda peningkatan hormon
berminyak, dan yang memengaruhi kondisi kulit. Sebagian dari kita dipenuhi
terkadang timbul jerawat dan sebagian lainnya ada yang tidak sama sekali! Apapun
jerawat di wajah, permasalahannya, jerawat semakin jarang timbul seiring dengan
punggung, dan leher bertambahnya usia kita.
mereka
Ketertarikan atau KEDUANYA. Tidak perlu merasa malu ketika perasaan seperti ini
perasaan romantis mulai muncul. Ini hanyalah pertanda bahwa tubuh kita sedang
yang meningkat/kuat, bersiap-siap memasuki masa dewasa, ketika kita nantinya akan
termasuk munculnya bertemu calon suami atau istri kita!
perasaan ‘naksir’ pada
orang-orang yang
sebelumnya mereka
anggap teman
Merasa kurang KEDUANYA. Terkadang sulit bagi remaja laki-laki dan perempuan
nyaman dengan untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat pada penampilan
tubuh mereka dan fisik mereka. Penting untuk mempertahankan pencitraan tubuh
perubahan yang yang positif selama pubertas dan menerima bahwa perubahan ini
dialaminya adalah bagian normal dari proses bertumbuh dewasa.
Pengalaman ejakulasi REMAJA LAKI-LAKI. Ejakulasi adalah pelepasan air mani dan sperma
untuk pertama kalinya dari penis, yang merupakan bagian penting dalam reproduksi. Saat
pubertas, seorang remaja laki-laki bahkan mungkin mengalami
ejakulasi pertamanya saat tidur, yang dikenal dengan sebutan ‘mimpi
basah’.
▲▲ https://uni.cf/3neqRYn
• Untuk remaja laki-laki, perubahan ini ditandai dengan produksi sperma untuk
pertama kalinya, yang dilepaskan melalui ejakulasi;
• Untuk remaja perempuan, perubahan ini ditandai dengan pelepasan telur yang
dapat dibuahi oleh sperma untuk menghasilkan bayi. Jika telur perempuan tidak
dibuahi, maka akan mengakibatkan menstruasi, yang seringkali dijadikan penanda
pertama bahwa seorang remaja perempuan sudah memasuki pubertas.
Pilihan 1
Jika buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF telah tersedia, maka beri siswa-siswi
waktu 15 menit untuk membaca buku saku tersebut. Ajak siswa-siswi untuk berdiskusi
setelah selesai membaca buku sakunya.
Jika buku saku tersebut tidak tersedia atau jumlahnya tidak cukup untuk dibagikan
kepada masing-masing siswa-siswi, gunakan Pilihan 2 di bawah ini:
Pilihan 2
Merujuk pada buku kerja siswa-siswi, pada bagian yang berjudul Siklus Menstruasi.
Bacakan fakta-fakta penting seputar siklus menstruasi berikut ini kepada siswa-
siswi, merujuk pada gambar yang terdapat pada buku kerja tersebut:
• Menstruasi (haid) adalah bagian alami dan normal dari pubertas yang dialami
remaja perempuan. Jika dikelola dengan benar, menstruasi bukanlah sesuatu
yang kotor, jorok atau tidak normal;
• Setiap perempuan terlahir dengan sel-sel telur (ovum) yang akan dilepaskan
sepanjang hidupnya, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas.
Setelah itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali
sesuai siklus menstruasi. Sel telur tersimpan dalam indung telur (ovarium). Ukuran
sel telur sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang;
• Saat pubertas, tubuh remaja perempuan melepas sel telur yang pertama, suatu
proses yang disebut ovulasi. Ovulasi adalah tanda bahwa seorang remaja
perempuan, secara fisik, dapat hamil/mengandung;
• Penting untuk diingat bahwa ovulasi dan menstruasi bukan berarti bahwa
waktunya sudah tepat bagi seorang remaja perempuan untuk menikah atau
memiliki anak; ini hanya berarti bahwa tubuhnya secara fisik mampu melakukan
fungsi tersebut. Seorang remaja perempuan juga harus siap secara mental untuk
membesarkan anak, sebelum menikah dan mengawal sebuah keluarga;
• Selama ovulasi, sel telur meninggalkan ovarium, dan berjalan menuruni tuba
falopi menuju rahim (seperti yang ditunjukkan pada diagram di sebelah kanan
gambar (lembaran);
• Tubuh mengharapkan sel telur dapat dibuahi oleh sperma dari seorang laki-
laki, dan sebagai persiapan untuk hal ini, lapisan rahim (endometrium) menebal
sehingga telur dapat melekat padanya dan tumbuh menjadi janin (jelaskan
kepada siswa-siswi bahwa mereka akan belajar lebih banyak tentang hal ini pada
pertemuan yang akan datang);
• Terdapat jangka waktu sekitar 24-36 jam di mana sel telur dapat dibuahi oleh
sperma laki-laki;
• Jika sel telur tidak dibuahi (baik karena perempuan tersebut tidak melakukan
hubungan seksual, atau karena ada hubungan seksual tetapi pembuahan tidak
berhasil), maka fungsinya akan hilang dalam siklus produktif;
• Karena tidak digunakan, sel telur dan endometrium (lapisan rahim yang menebal
dikeluarkan dari tubuh sebagai darah, yang lazim disebut menstruasi atau ‘datang
bulan’;
• Oleh karena itu, tanda pertama kehamilan bagi sebagian besar perempuan
biasanya disebut sebagai ‘telat datang bulan’;
• Siklus berulang secara alami, kira-kira setiap 28 hari (namun siklus tiap-tiap
orang berbeda) selama bertahun-tahun, sampai seorang perempuan mencapai
usia lanjut;
• Ketika seorang perempuan mencapai usia lanjut, pada akhirnya akan kehabisan
sel telur, yang merupakan tanda bahwa tubuhnya tidak dapat lagi hamil/
mengandung. Fase ini dikenal dengan sebutan menopause;
• Saat pubertas, siklus menstruasi seorang remaja perempuan masih belum tetap
polanya. Oleh karena itu, seorang remaja perempuan dapat mengalami menstruasi
lebih atau kurang dari 28 hari tiap bulannya, dalam beberapa tahun pertama;
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara untuk menjaga kebersihan menstruasi yang
baik akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
makna keterampilan hidup yang penting, yang dikenal sebagai empati. Beritahu
siswa-siswi bahwa empati sering digambarkan sebagai kemampuan untuk berjalan
menggunakan sepatu orang lain, dalam artian, agar memahami perasaan atau diri
orang lain seolah-olah itu adalah diri dan perasaan mereka sendiri.
Beritahu siswa-siswi bahwa baru-baru ini UNICEF meluncurkan aplikasi seluler ‘Oky’
yang ditujukan untuk remaja perempuan. Remaja perempuan dapat menggunakan
aplikasi seluler ini untuk ‘melacak’ siklus menstruasi mereka, serta memperoleh
informasi dan saran yang berguna seputar pubertas dan kebersihan menstruasi.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa dengan mengetahui siklus menstruasi mereka,
keuntungannya adalah, misalnya, mereka dapat menyiapkan perlengkapan menstruasi
pada saat yang tepat dan terhindar dari pakaian yang ‘ternoda’. Hal tersebut juga
membantu perencanaan kehamilan, atau menghindari kehamilan, tergantung pada
situasi masing-masing.
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Hal baru apa yang mereka pelajari pada hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari melalui sesi ini?
Ajak siswa-siswi untuk menuliskan setidaknya satu hal yang akan mereka lakukan
atau ubah sebagai hasil dari apa yang telah mereka pelajari minggu ini. Beberapa
contoh yang memungkinkan antara lain:
• Berdiskusi dengan orang tua atau saudara mereka tentang pubertas;
• Melakukan penggalian informasi yang lebih mendalam tentang pubertas atau
menstruasi, di perpustakaan atau secara online;
• Mendukung teman-teman yang mengalami perubahan akibat pubertas.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Kepercayaan
Diri terhadap Tubuh.
Catatan Guru
Guru dapat mengundang guru biologi atau petugas Puskesmas untuk dapat
bersama-sama menjelaskan pembahasan terkait kesehatan reproduksi.
Perubahan
Selama Pubertas
Selama siklus menstruasi, sel telur menstruasi, mens, haid atau ‘datang
menjadi matang dan meninggalkan bulan‘. Perempuan yang sedang hamil
salah satu ovarium, dalam proses yang tidak mengalami menstruasi karena
disebut ovulasi. Biasanya hanya satu endometrium yang tebal diperlukan
sel telur yang dikeluarkan dari satu untuk menopang bayi yang sedang
ovarium selama setiap siklus menstruasi. berkembang, sehingga tidak dikeluarkan
Sementara telur bersiap untuk dilepaskan, dari tubuh.
endometrium (lapisan rahim) menebal
dan meningkatkan jumlah darah dan gizi Setelah menstruasi, ovarium bersiap-
yang datang ke rahim dari bagian tubuh siap untuk melepas sel telur lainnya.
yang lain. Endometrium menebal kembali dan
mempersiapkan diri untuk menerima
Setelah sel telur dilepas dari ovarium, embrio lainnya. Siklus ovulasi dan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh menstruasi ini berulang setiap bulan,
sperma selama 24 hingga 36 jam. Telur namun siklus setiap perempuan berbeda-
yang dibuahi akan menempel pada beda jangka waktunya terutama
rahim dan tumbuh menjadi bayi selama selama pubertas, ketika tubuh seorang
sekitar 9 bulan. Jika telur tidak dibuahi, remaja perempuan masih mengalami
tubuh melepaskan lapisan endometrium ’penyesuaian ritme‘. Hari pertama
ekstra, yang kemudian keluar dari vagina. menstruasi menandai awal dari siklus
Proses inilah yang disebut sebagai menstruasi baru.
Pertemuan 5
Kepercayaan Diri
Terhadap Tubuh
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat memahami bahwa:
1. Gambar seseorang yang kita lihat di media (termasuk iklan dan media sosial)
seringkali tidak realistis; gambar-gambar tersebut seringkali dimanipulasi secara
digital untuk merepresentasikan standar penampilan yang sangat ‘sempit’ dan
tidak realistis;
2. Ketika kita dapat merayakan keunikan diri kita dan lebih memfokuskan pada apa
yang dapat dilakukan oleh tubuh kita, kita dapat meningkatkan rasa percaya diri
terhadap tubuh kita.
Glosarium
Citra Tubuh (Body Image) Citra tubuh mengacu pada pikiran dan perasaan kita terhadap
penampilan kita dan terhadap apa yang dapat dilakukan oleh tubuh
kita. Hal ini merupakan hubungan internal kita dengan tubuh kita. Citra
tubuh tidak statis. Citra tubuh dapat berubah dari waktu ke waktu dan
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Kepercayaan Diri Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah penerimaan dan penghormatan
terhadap Tubuh terhadap tubuh kita, termasuk penampilan dan hal-hal yang dapat
(Body Confidence) dilakukannya. Hal ini termasuk mendengarkan kebutuhan tubuh
kita yang unik (misal: kebutuhan untuk istirahat, makan, bergerak,
merasakan kesenangan), menjaga tubuh kita (misal: cukup tidur, makan
beragam makanan, pergi ke dokter), dan melindunginya dari tekanan
sosial (misal: menolak standar kecantikan yang tidak realistis).
Kepercayaan Diri yang Kepercayaan diri yang rendah adalah ketika kita merasa tidak puas
Rendah terhadap Tubuh dengan penampilan dan fungsi tubuh kita, baik itu terkait dengan
(juga disebut citra tubuh berat badan atau bentuk tubuh kita atau aspek lain dari penampilan
negatif) kita, seperti warna kulit.
Standar Penampilan Standar penampilan adalah hal yang menurut masyarakat dan budaya
kita adalah cara berpenampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada titik waktu
tertentu. Terkadang hal ini juga disebut sebagai standar kecantikan.
Hal ini hanya merupakan opini dan tidak berdasarkan fakta. Hal ini
berubah seiring dengan waktu dan dapat berbeda-beda menurut
budaya, tren dan jenis kelamin tertentu.
Tekanan Penampilan Tekanan penampilan mengacu pada tekanan eksternal yang membuat
kita berpikir bahwa kita harus berpenampilan dengan cara tertentu.
Tekanan ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti keluarga, teman,
media, iklan dan media sosial.
Sebagai fasilitator sesi ini, Anda tidak perlu memiliki kepercayaan diri yang sangat
tinggi terhadap tubuh Anda sendiri untuk menyampaikan materi yang ada. Fokus
Anda dalam pertemuan ini adalah menggali pikiran dan perasaan siswa-siswi tentang
tubuh mereka, dan bukan tentang diri Anda sebagai pribadi.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi akan mendapatkan hasil maksimal dari sesi
ini jika mereka didorong untuk berbicara, berkontribusi dan mengajukan pertanyaan.
Peran Anda adalah lebih untuk membantu mereka melakukan ini, daripada sekadar
mengajarkan konsepnya kepada mereka. Cobalah untuk tidak memberi jawabannya di
awal, sehingga mereka lebih tertantang untuk berpikir sendiri secara kritis.
Catatan Guru
Tugas Anda adalah memfasilitasi percakapan, mengajukan pertanyaan, serta
memupuk pemikiran kritis. Jika ada pertanyaan dari siswa-siswi, jawablah dengan
kembali bertanya, sehingga siswa-siswi pada akhirnya dapat menjawab pertanyaan
yang mereka lontarkan sendiri.
Di akhir panduan ini, jika Anda punya waktu, ada beberapa kegiatan opsional/
tambahan. Namun, kegiatan ini bukan untuk menggantikan empat kegiatan inti yang
dirinci dalam panduan ini:
Apa yang Anda katakan kepada siswa-siswi yang beranggapan bahwa menyesuaikan
diri dengan standar penampilan ideal adalah sebuah usaha untuk menjadi sosok
yang sehat?
• Menjadi sehat adalah tentang memperlakukan tubuh kita dengan hormat dan
penuh perhatian, seperti berolahraga secara teratur, cukup tidur dan makan
berbagai jenis makanan bergizi. Hal ini bukan tentang bagaimana kita melihat
atau mengubah penampilan kita;
Apa yang dapat Anda katakan kepada siswa-siswi yang menganggap bahwa standar
penampilan ideal adalah hal yang baik, atau sepadan dengan waktu dan upaya yang
diberikan untuk memenuhinya?
• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa manfaatnya ketika kita TIDAK mencoba untuk
memenuhi standar penampilan ideal?
• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa yang dapat mereka katakan kepada teman
baik atau adik mereka yang memiliki masalah dengan citra tubuh?
Pendahuluan 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuannya: Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan dalam kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya.
Mintalah siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Mengetahui strategi untuk membantu diri mereka sendiri dan orang lain dalam
melawan tekanan sosial untuk memenuhi standar penampilan yang tidak realistis.
5 Informasi Utama
menit
Lembar Kerja
Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah perasaan
yang menunjukkan bahwa adanya rasa nyaman
dengan penampilan diri sendiri, serta menerima
penampilan bentuk tubuh dengan apa adanya dan
segala manfaatnya.
Catatan Guru
Siswa-siswi TIDAK perlu menyebutkan siapa orang yang dimaksud. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menghadapi masalah
kepercayaan diri terhadap tubuh.
Lembar
Kerja
Apa yang dianggap sebagai penampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada suatu
masa tertentu oleh masyarakat dan budaya tertentu pula.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami apa standar penampilan ‘ideal’ untuk
remaja perempuan dan laki-laki menurut masyarakat saat ini.
Tugas 8 menit
Siswa-siswi akan berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai apa yang dianggap
masyarakat sebagai penampilan yang ‘sempurna’ bagi remaja perempuan dan
laki-laki. Mintalah mereka untuk menuliskan sebanyak mungkin ciri-ciri fisik yang
membentuk standar penampilan tersebut, di sekeliling gambar siluet tubuh yang
terdapat pada buku kerja siswa-siswi masing-masing. Tujuannya adalah membuat
daftar curahan ide (brainstorming) yang panjang.
Mintalah kelompok remaja perempuan untuk fokus pada penampilan remaja perempuan
yang ideal menurut masyarakat;
Mintalah kelompok remaja laki-laki untuk fokus pada penampilan remaja laki-laki yang
ideal menurut masyarakat.
Jika siswa-siswi mengalami kesulitan, dorong mereka untuk memikirkan standar ideal
untuk fitur atau bagian tubuh yang berbeda. Misalnya, standar-standar ideal untuk
fitur atau bagian tubuh berikut:
• Ukuran dan bentuk tubuh;
• Bentuk otot;
• Panjang, warna dan gaya rambut;
• Ragam (gradasi) warna kulit dan kondisinya;
• Fitur wajah (misal: bentuk hidung, warna mata);
• Gigi;
• Tinggi badan.
Catatan Guru
Aspek penting dari kegiatan ini adalah membuat siswa-siswi menuliskan daftar
ciri-ciri fisik yang beragam dan sebanyak mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa
standar penampilan merupakan hal yang tidak realistis dan ‘konyol’. Meskipun
tiap-tiap kelompok siswa-siswi mungkin menjunjung tinggi penampilan ideal
yang berbeda-beda, semua standar tersebut terbatas dan mendorong kita untuk
berusaha mencapai tujuan yang tidak realistis.
Saran: Pastikan siswa-siswi fokus pada aspek fisik dalam sebuah standar
penampilan (misal: BUKAN karakteristik kepribadian seperti kaya, populer dan
lain-lain).
• Apa yang memengaruhi pendapat kita tentang apa yang dianggap menarik?
Tanyakan: Apakah agama, media sosial, mode busana dan hal-hal lainnya
memengaruhi cara pandang kita tentang standar penampilan yang menarik atau
ideal?
Catatan Guru
Saat mengidentifikasi standar penampilan untuk remaja perempuan dan laki-laki,
penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi merasa paling nyaman menyelesaikan
kegiatan ini dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari jenis kelamin/gender
yang sama, dan ketika mengerjakannya bersama teman mereka.
Contoh Tanggapan: ‘Gigi putih lurus’, (bukan hanya ‘cantik’ atau ‘bagus’); ‘perut
rata’ (bukan perut yang ‘keren’); ‘tidak ada jerawat’ (bukan kulit ‘sempurna’ atau
‘tanpa cacat/cela’).
Catatan Guru
Jika siswa-siswi menjawab “iya”, gali lebih dalam dengan pertanyaan-pertanyaan
seperti: Apakah mungkin semua orang dari semua etnis memiliki kulit putih,
bertubuh tinggi dan lain-lain?
Tujuan diskusi ini adalah agar siswa-siswi mengenali bahwa standar penampilan
itu subyektif (berdasarkan pendapat), dan dapat berubah sesuai tempat, budaya
dan waktu tertentu.
Contoh Tanggapan:
• Iklan produk pemutih kulit dan pil pelangsing;
• Drama Korea dan K-pop.
Penampilan kita sebagian besar ditentukan oleh gen kita, jadi tidak mungkin bagi kita
untuk terlihat sama semua.
Kecantikan sejati dan kepercayaan diri bukan berasal dari penampilan fisik kita,
melainkan dari kualitas pribadi kita, termasuk bagaimana kita memperlakukan diri
kita sendiri dan orang lain.
Lembar
Kerja
Catatan Guru
Tujuannya adalah untuk membuat siswa-siswi menyadari bahwa upaya untuk
memenuhi standar penampilan tidak bermanfaat, karena konsekuensi negatifnya
banyak.
Contoh Tanggapan: (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.
Saran: Jika siswa-siswi kesulitan untuk menemukan apa saja kerugian yang
dirasakan komunitas/masyarakat, Anda dapat mencoba menanyakan ini:
Bagaimana standar penampilan berdampak negatif terhadap hal berikut:
• Cara orang memperlakukan satu sama lain di sekolah?
• Kepercayaan diri remaja untuk menjadi pemimpin, untuk memperbaiki
lingkungan sekitar?
• Kepercayaan diri remaja untuk menyuarakan masalah-masalah yang
memengaruhi mereka?
• Pengaruhnya terhadap sistem kesehatan?
• Pengaruhnya terhadap ekonomi?
Tugas 7 menit
Usaha Memenuhi Standar Penampilan Bagi Diri Sendiri Dan Lingkungan Sekitar
– Perlukah?
Tugas 7 menit
Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk melihat foto-foto yang ditampilkan, dan
melingkari perubahan yang mereka lihat antara foto yang belum dan sudah diedit.
Catatan Guru
Contoh Tanggapan (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.
• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SEBELUM pengambilan foto?
Contoh: Mengambil banyak foto untuk menemukan sudut/sisi (angle) yang bagus,
menghabiskan banyak waktu untuk mengatur rambut, make-up dan pencahayaan.
• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SESUDAH pengambilan foto?
Contoh: Melakukan pengeditan menggunakan filter atau aplikasi untuk
menghilangkan jerawat, mencerahkan kulit dan merampingkan badan/wajah.
• Menurut kamu, apa yang dirasakan remaja ketika melihat gambar yang telah
‘dimanipulasi’ secara digital?
Contoh: Hal itu dapat membuat kita dan orang lain merasa tidak nyaman dengan
penampilan kita sendiri dan mendorong kita untuk mencoba dan memenuhi
standar penampilan yang tidak realistis dalam kehidupan nyata.
• Menurut kamu, mengapa gambar ini dibuat sedemikian rupa? Siapa yang
diuntungkan?
Contoh: Influencer dan perusahaan mendapatkan keuntungan karena mereka
menghasilkan uang dengan cara menjual produk yang menjanjikan orang-orang
bahwa mereka dapat terlihat ‘lebih baik’.
• Apakah adil bagi remaja untuk membandingkan penampilan diri mereka dengan
penampilan orang-orang lain yang mereka lihat di media sosial?
Contoh: TIDAK. Tidak adil membandingkan diri kita dengan standar penampilan
ideal yang tidak realistis yang bukan merupakan gambaran yang sebenarnya dari
seseorang.
• Mengapa usaha mengedit foto kita sendiri dapat memengaruhi kita dan orang-
orang yang mengikuti kita di media sosial?
Contoh: Mengedit foto kita sendiri dapat membuat kita merasa bahwa penampilan
kita di kehidupan nyata tidak cukup baik. Saat orang lain melihat foto kita yang
telah diedit, mereka mungkin memiliki perasaan tertentu terhadap penampilan
mereka di kehidupan nyata.
Ingatkan siswa-siswi bahwa bukan hanya selebritas dan influencer yang menggunakan
teknik ini untuk menyempurnakan gambar mereka, sebagian besar orang (publik) yang
menggunakan media sosial juga melakukan hal yang sama.
Lembar
Kerja
Tugas
Mintalah siswa-siswi membaca empat cerita dengan tokoh-tokoh yang
menghadapi kepercayaan diri rendah, pada buku kerja siswa-siswi masing-masing.
Secara berpasangan, minta siswa-siswi untuk memerankan (bermain peran)
tokoh/karakter yang terdapat di 2 dari 4 cerita yang mereka baca. Siswa/siswi A
memilih satu tokoh/karakter dan memerankannya, siswa/siswi B harus meyakinkan
siswa/siswi A mengapa kita tidak seharusnya membandingkan penampilan diri
kita dengan gambar orang lain di media. Jangan lupa untuk membahas apa saja
kerugian yang sudah dibahas pada awal pertemuan, dan diskusikan beberapa
kualitas positif yang tidak terkait dengan penampilan. Setelah selesai, siswa-siswi
dapat bertukar peran dengan pasangannya dan mengulangi proses di atas.
Catatan Guru
Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.
Catatan Guru
Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.
Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri terhadap tubuh.
Mereka dapat berlatih sesering mungkin, sesuai kemauan mereka. Semakin sering
mereka melakukannya, semakin baik dampaknya terhadap perasaan mereka.
Catatan Guru
Guru dapat memainkan peran untuk mencontohkan kegiatan ini di depan kelas.
Misalnya:
“Saya suka bahwa saya adalah seorang yang baik, pekerja keras dan kreatif. Saya
suka telinga saya karena saya suka mendengarkan musik, saya suka kaki saya
karena membantu saya bergerak dan saya suka tangan saya karena membuat saya
bisa melakukan hal-hal yang saya nikmati, seperti menulis dan melukis. Dan saya
suka penampilan rambut saya, lengan saya dan senyum saya”.
10 Kesimpulan
menit
Lembar
Kerja
Tanyakan apakah ada siswa-siswi yang ingin membagikan tindakan yang akan
mereka lakukan.
Beri siswa-siswi waktu beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan apapun yang
mungkin mereka miliki, untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang topik pertemuan minggu depan: Kebersihan Diri
Rantai Kertas Penguat 1. Bagi siswa-siswi ke dalam 3-4 kelompok (kira-kira 10 siswa-siswi
Penghargaan Terhadap per kelompok) dan minta mereka duduk dalam bentuk lingkaran;
Diri (10 menit)
2. Bagikan selembar kertas kosong kepada tiap-tiap kelompok;
(Catatan: Akan lebih baik
jika dilakukan sebelum 3. Satu siswa/siswi memulai kegiatan dengan menuliskan satu hal
kegiatan latihan di depan yang mereka sukai tentang kepribadian/karakter/kemampuan
cermin) mereka (BUKAN penampilan mereka) dan satu hal yang mereka
sukai tentang siswa/siswi yang duduk di sebelah kiri mereka (sekali
lagi, BUKAN terkait penampilan). Setelah menulis dua hal, siswa/i
ini menyerahkan kertasnya kepada siswa/i di sebelah kiri mereka,
dan siswa/siswi tersebut menuliskan satu hal yang mereka sukai
tentang diri mereka sendiri dan satu hal yang mereka sukai tentang
orang di sebelah kiri mereka;
Tantangan Membuat 1. Minta siswa-siswi bekerja dalam kelompok kecil yang masing-
Video / TikTok masing terdiri dari 4-5 orang;
(Catatan: Tantangan 2. Tujuan kegiatan ini adalah membuat video TikTok atau YouTube
ini dapat melengkapi tentang alasan mengapa mereka tidak perlu membuang waktu
‘Kegiatan 4’ jika sumber dan energi untuk memenuhi standar penampilan;
daya dan waktunya
tersedia) 3. Dorong siswa-siswi untuk memperlihatkan kreativitas mereka
sambil menerapkan pembelajaran serta pesan utama yang telah
mereka pelajari dalam pertemuan ini.
Membentuk
Kebiasaan Sehat
• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan mengatasi hal ini untuk
memastikan siswa-siswi memperoleh informasi yang mereka butuhkan?
• Bagaimana internet dan media sosial mengubah cara remaja mengenal dunia, jika
dibandingkan dengan masa remaja Anda?
Bersiap-siaplah jika siswa-siswi lebih tahu dari Anda mengenai beberapa tema pada
Modul 2, terutama jika sudah mulai membahas internet dan media sosial. Ingatlah
bahwa peran Anda dalam mengajarkan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) adalah
sebagai pendengar yang aktif dan fasilitator dari pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa-siswi. Bukalah diri Anda untuk mempelajari hal-hal baru!
• Berikan contoh-contoh yang baik kepada siswa-siswi Anda dalam hal gizi
dan mencuci tangan (mereka akan melihat Anda sebagai penutan dalam cara
mereka bersikap);
• Jangan mengabaikan siswa-siswi dengan kebersihan diri atau status gizi yang
buruk karena dapat mengakibatkan mereka di-bully;
Pertemuan 6:
Kebersihan Diri
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai bagaimana mencegah
Sesi Cerita
penyebaran kuman dan virus yang
mengakibatkan berbagai penyakit dan
infeksi menular dengan menerapkan
kebiasaan-kebiasaan kebersihan diri
yang baik. Tema kebersihan menstruasi
akan dipelajari secara lebih rinci dan
siswa-siswi akan mendiskusikan
bagaimana mereka dapat membantu
remaja perempuan untuk mencapai
Manajemen Kebersihan Menstruasi
(MKM) yang baik.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri
• Mengenal akibat-akibat dari kebersihan diri yang buruk
• Memahami cara menjaga kesehatan dan kebersihan diri dalam pencegahan
penyebaran Covid-19
• Mengenal praktik-praktik kebersihan menstruasi yang baik bagi remaja perempuan
(dan perilaku-perilaku remaja laki-laki yang mendukung bagi remaja perempuan)
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri adalah: mencuci
tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sesering mungkin
(minimal 20 detik) khususnya setelah menggunakan jamban atau toilet, sebelum
dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah kita (mulut, hidung dan
mata) dan setelah berkegiatan di luar; selalu menggunakan air yang aman atau
yang sudah diolah (misalnya direbus atau air dalam kemasan) untuk diminum;
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun; menggosok gigi secara
berkala di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur; membuang air besar
dan kecil di toilet atau WC (jamban) serta tidak buang air besar di perkarangan,
tempat terbuka, pantai/laut, sungai, atau danau; potong kuku sekali seminggu;
dan mempraktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik (bagi
remaja perempuan dan perempuan dewasa).
• Kebersihan diri yang baik dapat mencegah penyebaran kuman yang dapat
menyebabkan beberapa penyakit.
Pengantar 5
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Tanyakan kepada beberapa siswa
dan memberitahu mereka tentang tema tentang kebiasaan kebersihan diri yang
pertemuan: Kebersihan Diri. biasa mereka lakukan di rumah.
Awali pertemuan dengan relaksasi atau Sampaikan kepada siswa tentang tujuan
latihan pemberi semangat tergantung pembelajaran yakni:
pada suasana hati siswa-siswi saat 1. Mengetahui 7 (tujuh) perilaku paling
memasuki ruang kelas. penting dalam menjaga kebersihan
diri.
Berikan jawaban-jawaban dari 2. Mengenal akibat-akibat dari
pertanyaan-pertanyaan apapun yang kebersihan diri yang buruk
terdapat pada kotak pertanyaan dari 3. Memahami cara menjaga kesehatan
pertemuan sebelumnya. dan kebersihan diri dalam
pencegahan penyebaran Covid-19
Periksa apakah siswa-siswi sudah 4. Mengenal praktik-praktik kebersihan
menuntaskan tantangan (pekerjaan menstruasi yang baik bagi remaja
rumah) mereka dan menanyakan apakah perempuan (dan perilaku-perilaku
ada di antara mereka yang ingin berbagi remaja laki-laki yang mendukung
tentang hasil kerjanya dengan teman- bagi remaja perempuan).
teman sekelasnya.
Dalam era Normal Baru, protokol kesehatan yang perlu diingat sisa dalam mencegah
penularan virus Corona penyebab Covid-19 diantaranya:
1. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan sesering
mungkin, khususnya sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata. Bilamana tidak
terdapat sabun dan air mengalir, cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer)
dengan minimal kadar alkohol 60-70% dapat digunakan.
2. Menjaga jarak dan tidak berkerumun.
3. Memakai masker dan menutup hidung serta mulut saat bersin dan batuk.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kebersihan diri yang baik mencegah penyakit-
penyakit yang disebarkan melalui kuman dan virus. Hal tersebut juga membuat kita
merasa lebih percaya diri dalam situasi-situasi sosial dan diterima oleh orang lain,
yang berdampak pada kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi mereka yang
berjudul ‘Alur Penularan Penyakit Diare’. Jelaskan berbagai kolom yang terdapat pada diagram
(gambar peraga) tersebut kepada siswa-siswi, sebagai berikut:
• Kolom bagian kiri adalah sumber penularan yang dapat menjadi penyebab Tomi
sakit. Sumber-sumber penularan yang umum termasuk feses (tinja/air besar),
makanan yang terkontaminasi, dan sumber air yang terkontaminasi.
• Kolom bagian tengah adalah cara penularan. Dalam cerita Tomi, kuman memasuki
tubuhnya melalui makanan yang ia makan. Kuman tersebut masuk melalui mulut.
Terdapat beberapa cara makanan tersebut dapat terkontaminasi, misalnya
melalui tangan pedagangnya yang tidak bersih, melalui air yang digunakan untuk
menyiapkan makanannya, melalui lalat dan binatang-binatang lainnya, atau
melalui tanah di mana tempat makanan yang dimakan Tomi tersebut tumbuh.
• Kolom bagian kanan adalah hasil penularan. Dalam cerita Tomi, hasilnya adalah
diare dan muntah-muntah.
Minta siswa-siswi untuk membuat garis antara sumber, cara, dan hasil dari penularan
untuk menggambarkan berbagai macam cara kuman memasuki tubuh Tomi, sehingga
membuatnya sakit. Jawaban-jawaban yang tepat dari kegiatan ini dapat dilihat di bawah:
Tangan
Tinja
Cairan Muntah
Sampah Makanan
dan Minuman Mulut
Lalat/Serangga Diare
Limbah Cair
Tanah
▲▲ Sumber: XXX
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa contoh perilaku kebersihan diri yang
dapat mencegah Tomi dari penyakit yang ia alami. Beberapa contoh termasuk:
• Pedagang tersebut seharusnya mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau
WC (jamban).
• Pedagang tersebut seharusnya menggunakan air bersih saat menyiapkan
makanannya.
• Pedagang tersebut seharusnya menutupi makanan agar tidak dihinggapi lalat.
• Tomi seharusnya tidak membeli makanan dari pedagang-pedagang asongan
dengan praktik-praktik yang tidak higienis.
Beritahu siswa-siswi bahwa kebersihan menstruasi yang baik ditandai oleh perilaku-
perilaku berikut:
Beberapa sekolah tidak mempunyai fasilitas toilet yang bersih. Seperti tidak ada
pintu, tidak ada air. Hal ini bisa membuat siswa perempuan merasa tidak aman dan
Berikan Rapor Kebersihan Sekolah pada tiap-tiap kelompok. Perlu diingat bahwa
sangat penting sekolah menyediakan kamar mandi dan toilet yang terpisah antara
remaja laki-laki dan remaja perempuan.
Catatan Guru
Tanyakan kepada bagian administrasi sekolah berapa perkiraan jumlah keseluruhan
siswa-siswi (remaja laki-laki dan remaja perempuan) dan guru-guru di sekolah
agar siswa-siswi dapat menuliskannya pada rapor mereka.
Beri tiap-tiap kelompok salah satu hari dalam seminggu untuk mengerjakan laporan
pemeriksaan mereka (harus ada 5 kelompok, untuk 5 hari antara sekarang/hari ini
dengan pertemuan berikutnya).
Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan dari tantangan ini adalah untuk menilai tingkat
kebersihan dari tempat-tempat yang ditentukan dan memberi angka penilaiannya
di rapor. Kegiatan ini diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan, sebelum
pertemuan minggu berikutnya. Mereka akan berbagi tentang hasil rapor mereka pada
pertemuan berikutnya.
15 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan memberikan beberapa • Mempraktikkan kebersihan diri
pertanyaan refleksi kepada siswa: yang baik secara lebih berkala
• Hal apa yang paling kamu ingat dari (harus spesifik, perilaku apa yang
pembelajaran hari ini? dimaksud);
• Informasi apa yang paling berguna • Tidak mengejek remaja perempuan
untuk kehidupan sehari-hari kamu? yang sedang menstruasi;
• Keterampilan hidup apa yang kamu • Membuat permohonan untuk
pelajari pada sesi ini? memperbaiki fasilitas-fasilitas toilet/
kamar mandi di sekolah;
Guru mengingatkan kembali siswa-siswi • Perlu diingatkan bahwa toilet anak
tentang apa yang sudah mereka capai laki-laki dan anak perempuan perlu
hari ini dan mengulangi pesan-pesan terpisah.
kunci dari pertemuan ini.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan menuliskan apapun pertanyaann yang
rencana aksi pribadi mereka untuk mungkin mereka miliki untuk dimasukkan
minggu ini dengan menuliskan sekurang- ke dalam kotak pertanyaan.
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa Ucapkan terima kasih kepada siswa-
yang mereka sudah pelajari minggu ini. siswi atas partisipasi mereka dalam
Beberapa contoh yang memungkinkan pertemuan hari ini dan beritahu mereka
termasuk: tema pertemuan minggu depan: Olahraga
dan Gizi.
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, bagaimana perasaan Mia terhadap tingkah laku Toni?
• Bagaimana seharusnya Toni bersikap pada situasi seperti itu?
Cerita Aya
Aya sedang mengalami menstruasi namun keluarganya tidak memiliki penghasilan yang
cukup, dan ia tidak memiliki biaya untuk mengganti pembalutnya secara berkala seperti yang
seharusnya dilakukan. Selain itu, Aya juga tidak keramas selama mengalami menstruasi,
karena percaya terhadap mitos yang berkata demikian. Suatu hari di sekolah, Prita dan teman-
temannya melihat bahwa ada noda/bercak darah pada rok yang dikenakan Aya, dan mencium
bau yang tidak sedap dari rambut Aya ketika Aya melewati mereka. Bukannya memberitahu
secara baik-baik, mereka justru menertawakan dan mengolok-olok Aya karena ia kurang
mampu dan ‘bau’.
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, mengapa Prita dan teman-temanya bersikap seperti itu?
• Bagaimana dampak dari tindakan-tindakan mereka tersebut terhadap Aya?
• Apa yang dapat kamu lakukan jika kamu adalah temannya Prita, dan kamu mendengarnya
berkata-kata seperti itu?
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Bagaimana perasaan Mimi dalam situasi seperti itu?
• Bagaimana Fajar dapat membantu Mimi pada situasi seperti itu?
Dilema Nina
Nina sedang mengalami menstruasi tetapi tidak ingin bolos sekolah. Ia pergi ke toilet/kamar
mandi sekolah untuk mengganti pembalutnya, tetapi di dalamnya tidak tersedia tempat
sampah maupun tisu. Lebih parahnya lagi, pintunya rusak dan para remaja laki-laki mengancam
akan membuka pintunya jika Nina tidak lekas keluar dari sana. Nina cepat-cepat memutuskan
untuk menyiram pembalutnya ke dalam toilet/jamban. ‘Tidak apa-apa,’ pikirnya. ‘Orang lain
juga melakukannya.’
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Apakah yang dapat menjadi akibat dari perbuatan Nina tersebut?
• Bagaimana sekolah Nina dapat membantunya untuk mempraktikkan Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM) yang lebih baik?
Beri penilaian terhadap tingkat kebersihan tempat-tempat berikut Buruk (1) Cukup (2) Baik (3) Sangat Baik (4) Komentar
Ruang kelas
Halaman bermain
Aula
Kantin
Toilet/Kamar Mandri
Jumlah Siswa-siswi
107
Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi
Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai 4 (empat) pilar Gizi
Seimbang, yaitu bagaimana menyiapkan
makanan yang sehat dan seimbang
berdasarkan pedoman ‘Isi Piringku’, dan
mengenal cara-cara memasak yang tidak
sehat dan menggantinya dengan cara-
cara memasak yang lebih sehat.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 4 (empat) pilar Gizi Seimbang;
• Menentukan makanan yang sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang
direkomendasikan oleh pemerintah;
• Mengenali berbagai cara dalam metode memasak dan kebersihan alat masak
yang berpengaruh pada nilai gizi
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• 4 (empat) pilar Gizi Seimbang yaitu mengkonsumsi aneka ragam pangan;
membiasakan perilaku hidup bersih; melakukan aktivitas fisik; dan memantau
berat badan secara teratur.
• Memperbaiki asupan makanan dengan mengganti makanan yang tidak sehat
dengan pilihan-pilihan yang lebih sehat.
• Mencoba untuk mengkonsumsi makanan sesuai ‘Isi Piringku’ dengan porsi yang
seimbang antara makanan yang bergizi dan air yang cukup.
• Cara terbaik agar memperoleh aktivitas fisik yang cukup adalah dengan
menemukan olahraga yang disenangi dan dilakukan secara rutin.
Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Olahraga dan Gizi. Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan
pemberi semangat, disesuaikan dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki
ruang kelas.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa makanan yang kita konsumsi terdiri dari berbagai
makronutrien (zat-zat gizi dalam jumlah besar) dan mikronutrien (zat-zat gizi dalam
jumlah kecil). Memastikan bahwa kita memperoleh porsi makronutrien yang seimbang
dan mikronutrien yang cukup, penting dalam upaya menjaga kesehatan yang baik.
Untuk memperoleh makro dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh kita,
disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan berikut setiap harinya:
Ingatkan kembali kepada siswa-siswi merujuk pada buku panduan kerja siswa-
bahwa ketika berbicara mengenai buah- siswi, pada bagian yang berjudul ‘Isi
buahan dan sayur-sayuran, kata ‘segar’ Piringku’.
dianggap penting. Banyak makanan
olahan ‘mengaku’ sebagai buah-buahan Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa
dan sayur-sayuran atau memiliki rasa dengan menggunakan ukuran piring
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, makan pada umumnya, belah piring
tetapi sebenarnya tidak segar dan maka tersebut menjadi dua bagian. Lalu, isi
dari itu tidak sehat (contohnya seperti 2/3 dari tiap belahan tersebut dengan
keripik kentang, es krim rasa stroberi, dan karbohidrat dan sayur-sayuran, lalu
lain-lain). isi 1/3 dari tiap-tiap sisa belahannya
dengan protein dan buah-buahan.
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa Sebagai tambahan, air minum yang
cara yang baik untuk mengukur porsi cukup dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
tiap-tiap kelompok makanan agar menghindari kekurangan cairan pada
mencapai asupan nilai gizi yang cukup tubuh (dehidrasi), mempermudah proses
adalah dengan menggunakan konsep pencernaan, dan menjaga fungsi ginjal
‘Isi Piringku’. Minta siswa-siswi untuk yang optimal.
Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar garis tepi dari sebuah ‘piring’ pada
kertas mereka (seperti contoh di bawah ini):
Catatan Guru
ISI PIRINGKU Anda dapat menghemat waktu
dengan cara menyediakan kertas-
kertas flip chart yang sudah
dilengkapi dengan gambar ‘Isi
Piringku’, sebelum pertemuan dimulai.
Kenalkan kepada siswa-siswi cara-cara memasak berikut ini: Buruk, Lebih Baik, Terbaik.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meningkatkan kualitas diet kita itu semudah
mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan-makanan buruk, dengan kebiasaan
mengkonsumsi makanan-makanan yang lebih baik dan terbaik.
Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan menyebutkan beberapa nama makanan buruk
yang kemungkinan dapat mereka konsumsi di kantin atau di rumah, dan mereka harus
menyarankan makanan-makanan lain yang lebih bergizi sebagai gantinya.
Dengan menggunakan tabel di bawah ini, sebutkan nama-nama makanan buruk pada
kolom sebelah kiri. Jawaban-jawaban yang memungkinkan tersedia di kolom sebelah
kanan. Anda juga dapat menuliskankan contoh-contoh lainnya, selama sesuai dengan
apa yang disarankan di atas:
Tempe goreng (digoreng dengan wajan Tempe goreng (digoreng dengan wajan ceper dan
bercekung dalam) sedikit minyak), ubi jalar rebus
Minuman-minuman ringan dalam kaleng Air kelapa, air, teh (tanpa gula)
• Perlu disampaikan bahwa sangat penting juga memastikan kebersihan alat
masak kita, dikarenakan jika tidak maka hal ini akan mengontaminasi makanan
kita, sehingga kita juga tidak sehat.
5 Kesimpulan
menit
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Merokok,
Alkohol, dan Obat-obatan.
Isi Piringku
Pertemuan 8
Merokok, Alkohol,
dan Obat-obatan
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal akibat-akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan/narkoba
• Merancang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan dari teman sebaya
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, merokok, obat-obatan/narkoba, dan alkohol
sifatnya berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
• Dampak-dampak negatif dari penggunaan obat-obatan/narkoba jauh lebih
banyak dibandingkan keuntungan-keuntungan yang dirasakan, yang sebenarnya
dapat dicapai/diperoleh dengan cara-cara lain.
• Bersikaplah kreatif dalam mencari cara-cara yang lebih aman dan sehat untuk
bersenang-senang, bersantai-santai dan merasakan kegembiraan.
• Melakukan sosialisasi kepada orang-orang di lingkungan termasuk teman-teman
mereka tentang bahaya mengonsumsi rokok, alkohol, dan narkoba.
Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Catatan Guru
“Pengaruh Obat-obatan Terhadap tubuh” adalah bukan bacaan wajib. Ini adalah
latar belakang informasi untuk guru, jika siswa memiliki pertanyaan terkait efek
obat. Silakan lanjutkan ke langkah-langkah kegiatan di bawah bacaan ini.
1. Stimulan (Perangsang)
Stimulan mempercepat atau ‘menstimulasi’ sistem syaraf pusat, termasuk
meningkatkan denyut nadi/detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan
mempercepat sinyal yang menuju dan berasal dari otak. Stimulan dalam jumlah
kecil dapat membuat seseorang merasa lebih ‘terbangun’, waspada, dan percaya
diri, serta mengurangi nafsu makan; namun, dalam jumlah besar, stimulan
dapat menyebabkan diare, perasaan gelisah, kepanikan, paranoia, susah tidur,
dan bahkan dapat berujung pada gagal jantung (stroke dan serangan jantung).
Kamu mungkin akan terkejut ketika mengetahui bahwa banyak stimulan yang
sifatnya legal. Contoh dari stimulan-stimulan yang legal termasuk nikotin
(ditemukan di rokok dan tembakau kunyah), pinang, obat-obat resep (seperti pil
diet dan obat pilek dan flu), dan kopi. Contoh dari stimulan yang ilegal adalah
amfetamina (termasuk metamfetamina, metilendioksimetamfetamina/ekstasi,
kokain, dan obat-obatan lain yang biasanya disuntik atau dihirup).
2. Depresan
Depresan memperlambat atau ‘menekan/menurunkan’ sistem syaraf pusat,
termasuk memperlambat denyut nadi/detak jantung, menurunkan tekanan
darah dan suhu tubuh, dan memperlambat sinyal yang menuju dan berasal
dari otak. Dalam jumlah kecil, depresan dapat membuat seseorang merasa
lebih ‘santai’ atau tidak malu-malu/dihalang-halangi; namun, dalam jumlah
besar, depresan dapat mengakibatkan tingkat koordinasi dan konsentrasi yang
buruk (waktu reaksi yang lambat), mempengaruhi cara pengambilan keputusan
Contoh-contoh dari depresan yang legal termasuk alkohol dan obat-obat resep
yang mengobati rasa sakit (seperti morfin) atau kegelisahan (seperti valium).
Contoh-contoh dari depresan yang ilegal termasuk ganja dan bensin/minyak
tanah atau lem yang dihirup atau bahan-bahan kimia lainnya yang memiliki
efek serupa seperti depresan.
3. Halusinogen
Halusinogen ‘memutarbalikkan’ kesadaran seseorang akan realitas di
sekitarnya, termasuk membuat mereka mendengar dan melihat hal-hal yang
sesungguhnya tidak ada. Dalam jumlah kecil, halusinogen dapat menyebabkan
halusinasi yang dapat mengubah persepsi seseorang terhadap realita/
kenyataan (distorsi realitas), termasuk perasaan-perasaan yang sifatnya
ekstrem baik itu euforia (kebahagiaan) atau horor/ketakutan; namun, seiring
dengan berjalannya waktu, halusinogen dapat mengintervensi pesan-pesan
yang ditujukan kepada otak dan dapat berujung pada dampak-dampak yang
permanen (tetap) seperti psikosis, skizofrenia atau kerusakan pada otak, atau
bahkan kematian.
• Ciri-ciri fisikmu (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);
• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat mempengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obatan. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut;
• Apakah kamu mencampur obat-obatan, baik itu dengan alkohol atau obat-
obat resep, yang dapat mengakibatkan dampak-dampak yang tidak diketahui.
Beri tiap-tiap kelompok selembar kertas berukuran besar dan minta mereka untuk
menuliskan tema mereka pada sebuah lingkaran di tengah-tengah kertas tersebut.
Lalu, mereka harus memetakan apa saja dampak-dampak negatif dari penggunaan
zat-zat tersebut termasuk akibat dari dampak-dampak tersebut, menggunakan
panah dan lingkaran seperti yang dicontohkan pada bagan di bawah ini:
Berkelahi
........... ...........
...........
MABUK
........... ...........
Ditangkap
polisi
........... Melakukan
........... hubungan
seks tanpa
pengaman
...........
Catatan Guru
Anda tidak diperbolehkan memberikan jawaban yang tepat kepada siswa-
siswi; akan tetapi Anda harus berkeliling dan memastikan bahwa siswa-siswi
menyantumkan hal-hal yang terdaftar di bawah ini:
Meningkatkan risiko terkena Tubuh menjadi tidak sehat/ Bertentangan dengan nilai-
kanker dan penyakit jantung tidak bugar, tidak dapat nilai keagamaan
secara dramatis/drastis berolahraga
Akhiri kegiatan ini dengan memberitahukan kepada siswa-siswi bahwa meski terdapat
beberapa akibat/dampak yang sifatnya ‘menarik perhatian’, kamu tidak dapat
mengendalikan dengan pasti reaksi tubuhmu terhadap alkohol dan obat-obatan.
Akibat/dampak dari obat-obatan dan alkohol pada tubuhmu tergantung pada:
• Kekuatan dari obat-obatan tersebut (sulit sekali untuk dipastikan tanpa bantuan
tes laboratorium);
• Ciri-ciri fisik tubuh (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);
• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat memengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obat resep. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut.
• Jika kamu mempunyai teman atau keluarga yang mempunyai masalah narkoba,
alcohol dan rokok, kamu bisa memberikan mereka beberapa informasi terkait
bahaya dari mengkonsumsinya, namun perlu diingat bahwa kecanduan adalah
penyakit sehingga perlu bantuan dari tenaga profesional. Sangat disarankan kita
tidak sendirian membantu mereka dikarenakan keterbatasan pengetahuan kita.
Minta siswa-siswi untuk mengusulkan beberapa hal yang mungkin akan dikatakan atau
dilakukan oleh teman-temannya saat meyakinkan mereka untuk mulai merokok atau
mencoba alkohol atau obat-obatan. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mereka akan menekankan sisi-sisi positifnya, bukan risiko-risikonya
• Mereka akan mengejek dengan sebutan ‘cupu’, ‘cemen’, ‘pecundang’, dan lain-lain,
jika tidak mencobanya
• Mereka akan mengancam untuk mengeluarkan dari kelompok/lingkaran sosial
mereka
• Mereka akan mengatakan bahwa orang lain juga melakukannya, sehingga bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang wajar/normal
• Mereka akan terus mencoba dan menakut-nakuti
• Mereka akan memberi beribu alasan (‘ngeles’)
Apa yang dapat siswa-siswi lakukan jika berhadapan dengan tekanan dari teman
sebaya:
• Pikirkan tentang nilai-nilaimu dan apa yang penting bagimu – apakah tindakan/
perilaku yang ditekankan kepadamu sejalan atau bertentangan dengan nilai-
nilaimu?
• Katakan ‘TIDAK!’ secara tegas dan jelas melalui kata-kata dan bahasa tubuhmu.
• Kamu juga bisa bersikap tegas dan menolaknya dengan jenis komunikasi
yang efektif dan positif, contoh. Tidak, saya tidak suka dan saya tidak mau kita
membahas hal ini lagi.
• Kamu selalu dapat mengubah pikiranmu dan berkata tidak (meski di awal kamu
setuju untuk melakukan hal yang diminta tersebut)
• Katakan kepada orang itu: ‘Pertemanan kita penting bagiku, tetapi aku tidak
ingin melakukan ini. Jika pertemanan kita penting bagimu, maka kamu tidak akan
terus-menerus menekanku.’
• Berbicara dengan orang dewasa yang kamu percayai mengenai tekanan yang
kamu hadapi – ini dapat membantu memperjelas apa yang ingin kamu lakukan
dalam benakmu dan dapat membantumu menjalani tindakanmu
• Terakhir, kamu dapat bernegosiasi dan mengatakan, ‘Ayo, kita menonton film di
bioskop saja daripada merokok!’
Sekarang, tanyakan kepada siswa-siswi: Hal-hal lain apa saja yang dapat mereka
lakukan untuk mencapainya? Beberapa contoh termasuk:
• Latihan-latihan relaksasi
• Berolahraga
• Memanfaatkan waktu bersama teman-teman
• Tertawa/bersenda gurau
• Memanfaatkan waktu di alam terbuka (jalan kaki dengan jarak yang jauh)
• Bermain dengan teman-teman sebaya
• Pergi menonton film di bioskop
Tentukan tema untuk tiap-tiap kelompok, yaitu merokok, alkohol, dan obat-obatan
yang dianggap umum /lazim dijumpai di daerah (konteks lokal) Anda.
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa-siswi:
• Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?
• Informasi penting apa yang paling berguna dalam kehidupan kamu sehari-hari?
Guru mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai hari
ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang sudah mereka pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Berhenti merokok (bagi yang merokok)
• Jangan pernah menekan / memaksa siapapun untuk mencoba rokok, alkohol,
atau obat-obatan
• Mencari cara-cara lain untuk relaksasi dan mengelola stres
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Internet dan Media Sosial.
Pertemuan 9
Internet dan
Media Sosial
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal berbagai keuntungan serta risiko dari penggunaan internet dan media
sosial
• Mengenal cara-cara untuk menjaga keamanan saat sedang online
• Mempertanyakan kebenaran dari informasi-informasi yang mereka akses secara
online
• Mengetahui aturan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
dalam menggunakan internet
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Penting untuk menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan
media sosial sembari mengurangi risiko-risikonya
• Jangan lakukan sesuatu di internet yang tidak akan kamu lakukan di kehidupan
nyata
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar, penting untuk
mempertanyakan hal-hal yang kamu baca di internet
Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Internet dan Media Sosial.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengangkat tangan mereka jika mereka memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) akun media sosial.
Bacakan fakta-fakta seputar internet dan media sosial berikut kepada siswa-siswi
(sesuai data dan situasi pada tahun 2019). Apabila dimungkinkan, Anda dapat
meminta siswa-siswi untuk menebak jawabannya sebelum Anda memberikannya.
• Terdapat 150 juta pengguna media sosial (56% dari jumlah populasi)
• Dari angka di atas, 130 juta di antaranya mengakses internet melalui perangkat
seluler
• Antara Januari 2018 hingga Januari 2019, terdapat lebih dari 17 juta orang
mengakses internet untuk pertama kalinya
• Rata-rata waktu yang dihabiskan orang setiap hari untuk menggunakan media
sosial adalah 3 jam, 26 menit!
• 3 (tiga) aplikasi media sosial yang paling populer adalah WhatsApp, Facebook,
dan YouTube
Catatan Guru
Informasi terkait Fakta Seputar Internet dan Media Sosial tersebut adalah
berdasarkan data di tahun 2019. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa angka-angka
tersebut meningkat setiap tahunnya.
Bagi siswa-siswi ke dalam 4-5 kelompok kecil berdasarkan kategori yang disepakati di
atas. Bagikan ke tiap-tiap kelompok selembar kertas besar dan minta mereka untuk
melipatnya menjadi dua bagian atau menggambar dua kolom.
Minta siswa-siswi selama 10 menit untuk menuliskan seluruh ‘pro’ (keuntungan, hal-
hal baik) dari penggunaan internet dan media sosial pada satu kolom, dan seluruh
‘kontra’ (negatif, hal-hal buruk) dari penggunaan internet dan media sosial pada
kolom yang lain. Serukan kata ‘ganti!’ di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan
sebagai pengingat bahwa tiap-tiap kelompok harus beralih dari satu kolom ke kolom
yang lain.
Jika belum ditulis oleh siswa-siswi dalam kolom ‘pro’ dan ‘kontra’, usulkan beberapa
contoh di bawah ini:
Minta siswa-siswi untuk mengusulkan hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk
menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan media sosial
sembari mengurangi risiko-risikonya. Beberapa contoh termasuk:
Beri tiap-tiap kelompok waktu sebanyak 10-15 menit untuk menyiapkan kegiatan
bermain mereka lalu 2 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lainnya.
Tiap-tiap kelompok dapat menentukan pemenangnya berdasarkan tingkat kreativitas
masing-masing kelompok pada saat memperagakan kegiatan bermain peran tersebut.
2. Lingkaran pertemanan:
• Blokir siapapun yang mengirim pesan-pesan yang tidak berkenan atau tidak
sopan.
• Selalu cerita dan diskusikan apapun yang kamu alami di media sosial kepada
orang dewasa, orang tua atau guru.
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.
3. Pilah-pilih informasi/data:
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar. Kamu bisa saja
menjadi korban dari penggunaan identitas palsu, penipuan atau hoaks (hoax).
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.
• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau bagikan di media sosial, kamu
tidak bisa menjamin dan mengontrol apa yang dilakukan orang lain pada
informasi dan gambar yang kamu kirim/bagikan.
4. Penting untuk istirahat dari aktivitas online dan melakukan hal-hal lain. Matikan
notifikasi pada saat tidur sehingga kamu bisa beristirahat dengan tenang.
5. Cari tahu lebih banyak tentang hal yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri
dari hal-hal negatif di internet dan media sosial.
Catatan Guru
Mengajari remaja tentang internet dan media sosial dapat terasa sulit karena
mereka sering kali lebih mengetahui hal tersebut dibanding orang dewasa! Jika
Anda tidak yakin dengan jawabannya, minta siswa-siswi lain di kelas untuk
mengusulkan sesuatu. Jika tidak, minta siswa-siswi untuk menuliskan pertanyaan-
pertanyaan mereka dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan, untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut Anda dapat meminta arahan dari
siswa-siswi lain yang usianya lebih tua atau remaja lainnya.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi, pada bagian
yang berjudul Daftar Periksa Hoaks/Berita Palsu. Beritahukan kepada mereka
bahwa tantangan hari ini adalah mencari dan membaca sebuah artikel berita, baik
dari koran maupun internet, dan menggunakan daftar periksa ‘hoaks/berita palsu’
untuk menentukan apakah berita tersebut asli atau palsu (hoaks). Mereka akan diberi
kesempatan untuk berbagi pendapat mereka minggu depan.
Pilihan tantangan lain adalah meminta siswa untuk membuat konten-konten positif
misalnya video pendek terkait tentang lingkungan hidup atau hal lainnya yang
berguna sehingga hal ini menambah konten positif di internet.
10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Memperbarui pengaturan privasi mereka di media sosial
• Mengusulkan waktu-waktu tertentu dalam sehari sebagai waktu ‘bebas layar’
• Mengurangi jumlah akun media sosial
Beri tahu siswa-siswi untuk memaksimalkan komunikasi yang setara antara orang
tua dan remaja. Bukan orang tua yang mengatur segala sesuatu yang dilakukan
oleh remaja, melainkan membangun kesepakatan melalui komunikasi terkait topik-
topik yang ditelusuri di internet. Misalnya, orang tua memberikan arahan untuk tidak
membuka situs dewasa dan memberikan batasan dalam menggunakan internet/
media sosial.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Berteman.
Citra
Citra terobsesi dengan telepon selulernya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar
sekolah dengan menatap layar telepon genggamnya dan lebih memilih untuk berbicara dengan
teman-temannya secara online daripada menghabiskan waktu bersama mereka di kehidupan
nyata. Suatu hari Citra terlalu fokus dengan telepon selulernya sampai-sampai ia melangkah ke
jalan raya tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya…
Hassan
Hassan menerima sebuah pesan pada sebuah WhatsApp Group yang berisi kabar tentang
sekelompok remaja di sekolahnya yang dituduh mencuri. Ia tidak tahu apakah hal tersebut benar
atau tidak, tetapi ia tetap meneruskan pesan tersebut kepada 50 temannya yang lain.
Sulaiman
Sulaiman menggunakan WhatsApp setiap hari untuk tetap berhubungan dengan teman-teman
dan anggota keluarganya. Suatu hari ia mulai menerima pesan-pesan yang tidak berkenan dari
nomor yang tidak ia kenal…
• Jangan penah membagikan foto-foto di media sosial, jika kamu tidak ingin
orang lain melihatnya
• Jangan pernah mengirimkan uang kepada siapapun yang kamu temui secara
online
• Selalu pilih kata sandi yang sulit untuk ditebak, dan diperbarui secara berkala
• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau unggah di media sosial, dan
bagaimana apa yang kamu pasang tersebut dapat disalahpahami atau
disalahtafsirkan oleh orang lain
• Selalu ‘keluar’ (‘log out’ atau ‘sign out’) dari situs-situs setelah kamu selesai
menggunakannya
Judul/Tema Artikel:
Sumber Artikel:
Apakah kamu dapat menemukan artikel ini di lebih dari satu sumber di
internet (berita yang sah biasanya dipublikasikan oleh berbagai sumber)?
Mengembangkan
Hubungan
yang Saling
Menghormati
Dengan memahami diri mereka sendiri secara lebih baik, siswa-siswi akan mempelajari
bagaimana berkomunikasi dan membentuk hubungan dengan orang lain, termasuk
teman dan suami atau istri mereka di masa yang akan datang.
Mereka juga akan belajar mengenai bagaimana membentuk hubungan yang aman
dan saling menghormati dengan menetapkan batasan-batasan diri mereka dan
menegosiasikan persetujuan. Tema-tema lainnya yang dibahas dalam modul ini
antara lain hubungan seksual, kehamilan, perkawinan, dan Infeksi Menular Seksual
(IMS), termasuk HIV. Modul ini merupakan salah satu modul terpenting dalam
kurikulum ini, tetapi juga yang tersulit untuk diajarkan. Modul ini mengharuskan guru
untuk merefleksikan kepercayaan serta pengalaman mereka sendiri dalam menjalin
hubungan, dan berkomitmen untuk memberikan fakta-fakta kepada remaja, tanpa
bersikap menghakimi. Dengan membekali remaja dengan informasi-informasi yang
terdapat pada Modul 3, kita dapat membantu mereka untuk mengenali sekaligus
menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya sebuah masalah seperti
kehamilan di usia remaja, perkawinan anak, dan perilaku kekerasan dalam hubungan
romantis mereka.
• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?
• Apakah Anda mengalami perundungan atau bullying saat masih sekolah? Jika
iya, apa saja cara-cara yang dilakukan untuk mengatasinya?
• Apa yang Anda ketahui sekarang tentang hubungan romantis, Anda harapkan
sudah Anda ketahui dari seseorang saat masih sekolah?
Bersiap-siaplah jika siswa-siswi (atau bahkan Anda sendiri!) merasa bahwa beberapa
tema yang dibahas di Modul 3 terkesan canggung dan memalukan. Selalu ingat bahwa
cara terbaik untuk menyiapkan siswa-siswi dalam menghadapi pubertas dan masa
remaja mereka adalah dengan memberikan informasi faktual sebanyak mungkin,
sehingga jangan tergerak untuk menghilangkan informasi atau mengganti pesan-
pesan kuncinya.
Pertemuan 10:
Berteman
• Kartu Pertemanan
80
menit
• Berempati • Pertemanan
• Resilien (Ketahanan) • Perundungan atau Bullying
• Gaya Komunikasi
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali ciri-ciri pertemanan yang baik dan buruk
• Memahami jenis-jenis perundungan atau bullying beserta dampak-dampaknya
• Mengenali berbagai macam gaya komunikasi dan hubungannya dengan
perundungan atau bullying
• Menahan diri untuk tidak melakukan perundungan atau bullying terhadap orang
lain
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Penting bagi kita untuk memilih dan mempertahankan pertemanan yang baik,
karena akan berpengaruh besar terhadap pemikiran, sikap, dan perilaku kita.
• Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menghadapi
perundungan atau bullying yang terjadi.
• Perilaku asertif lebih efektif dalam mencegah perundungan atau bullying daripada
bersikap agresif atau pasif.
• Segera melapor kepada guru, orangtua maupun orang dewasa lainnya jika kalian
melihat terjadi perundungan atau bullying.
Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Berteman.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk saling
membacakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menyikapi perundungan
atau bullying ketika terjadi.
10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi daripada bersikap pasif atau agresif
singkat dengan siswa: • Mempraktikkan ciri-ciri pertemanan
1. Keterampilan hidup apa yang yang baik dalam kelompok teman
dipelajari siswa pada sesi ini? sebaya mereka
2. Apa saja hal baru atau informasi • Bisa mencegah terjadinya
apa yang paling berguna dan bisa perundungan atau bullying dengan
diterapkan pada kehidupan sehari- cara melaporkannya kepada guru,
hari yang dipelajari pada sesi ini? orangtua maupun orang dewasa
lainnya.
Guru dapat mengingatkan beberapa
pesan kunci. Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
menuliskan apapun pertanyaan yang
Ajak siswa-siswi untuk menyelesaikan mungkin ingin mereka masukkan ke
rencana aksi pribadi mereka untuk dalam kotak pertanyaan.
minggu ini dengan menuliskan sekurang-
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka Ucapkan terima kasih kepada siswa-
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa siswi atas partisipasi mereka pada
yang mereka sudah pelajari minggu ini. pertemuan hari ini dan beritahu tema
Beberapa contoh yang memungkinkan pertemuan minggu depan: Cinta.
termasuk:
• Berkomitmen untuk tidak mem-bully Jangan lupa membaca rencana
orang lain dan membantu orang lain pertemuan minggu depan dan
yang di-bully pastikan semua materi sudah
• Berusaha untuk lebih bersikap asertif, siap!
Kartu Pertemanan
Setia Iri hati atau cemburu Baik hati
Kalian saling membela satu Kalian merasa iri hati atau Kalian berkata dan bersikap
sama lain, bahkan di saat cemburu terhadap satu sama baik terhadap satu sama lain.
– saat sulit sekalipun. Tapi lain, daripada merasa puas
perlu dicatat, bahwa ini bukan atau senang dengan diri kalian
berarti kalian bersekongkol sendiri.
untuk menutupi kesalahan
teman kalian ya...
Studi Kasus 2
Aziz dan keluarganya baru saja pindah dari provinsi asal mereka ke kota lain. Aziz tidak kenal
siapa-siapa dan tidak memiliki teman. Malik dan teman-temannya senang mengata-ngatai
Aziz dengan sebutan-sebutan yang rasis dan memberitahu semua orang bahwa ayah Aziz
adalah seorang kriminal. Suatu hari, Malik berubah pikiran dan memberitahu Aziz bahwa ia
dapat bergabung dalam kelompok pertemanannya, dengan syarat Aziz harus ‘membuktikan’
dirinya dengan mencuri barang milik gurunya. Aziz tidak ingin mencuri, tetapi ia juga ingin
menjadi bagian dari kelompok pertemanan tersebut.
Studi Kasus 3
Agus berbadan kecil dan lebih pendiam dibanding teman-teman laki-lakinya yang lain di
sekolah. Ia tidak suka olahraga dan lebih memilih membaca dan hiburan-hiburan tenang
lainnya. Agus melihat teman-teman laki-lakinya terlalu agresif dan membosankan, sehingga
ia lebih memilih untuk berteman dengan perempuan. Farrel merasa bisa membuat lelucon
untuk mengejek Agus karena ia berteman dengan perempuan. Ia memanggil Agus dengan
sebutan-sebutan ‘banci’, ‘homo’, dan ‘aneh’, dan mendorongnya ketika berpapasan dengannya.
Terkadang Farrel dan teman-temannya melempar batu ke arah Agus ketika berjalan menuju
rumahnya, hanya karena hal itu menyenangkan bagi mereka.
Studi Kasus 4
Ira dan teman-temannya merasa senang mem-bully seorang remaja perempuan dari sekolah
lain bernama Sarah, melalui media sosial. Mereka membuat sebuah profil palsu dan mulai
mengirimkan pesan-pesan yang tidak berkenan kepada Sarah. Lalu, ketika tahu bahwa Sarah
memblokir mereka, mereka memutuskan untuk membuat profil menggunakan nama Sarah
dan mulai mengunggah komentar-komentar serta foto-foto tidak pantas, berpura-pura
menjadi Sarah. Sarah sangat kecewa terhadap bullying yang ia alami dan berpikir untuk bunuh
diri. Sarah sudah bercerita kepada gurunya tentang apa yang dialaminya, tetapi gurunya
kurang memahami cara kerja media sosial dan berkata kepada Sarah bahwa ia tidak dapat
membantunya.
Pertemuan 11
Cinta
Rangkuman Pertemuan
Sesi Pertanyaan
• Berkomunikasi • Cinta
• Bernegosiasi • Persetujuan
• Hubungan
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Membedakan macam-macam bentuk cinta dan kasih sayang
• Menjabarkan apa makna ‘cinta’ bagi mereka
• Mengenali tanda-tanda pelecehan dan kekerasan yang perlu diwaspadai dalam
menjalin hubungan romantis
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Berhati-hatilah terhadap bentuk-bentuk cinta yang palsu atau tidak sungguh-
sungguh. Cinta yang sehat adalah cinta yang ekspresinya membuatmu merasa
dihormati dan dihargai.
• Semua orang mempunyai hak untuk dihargai dalam menjalin hubungan
romantisme, dan kekerasan/pelecehan dalam menjalin hubungan romantis
merupakan sesuatu yang tidak pernah bisa diterima hingga kapanpun.
• Pentingnya kepedulian dalam hubungan membutuhkan persetujuan kedua belah
pihak untuk dapat saling menghormati orang lain dan diri sendiri.
15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Cinta.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk membacakan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Beritahu siswa-siswi bahwa pada pertemuan ini mereka akan membahas tentang
sebuah perasaan yang dialami oleh remaja pada umumnya – perasaan ‘cinta romantis’.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada beberapa jenis cinta romantis, sebagai contoh:
2. Cinta obsesif/posesif
Mencintai seseorang secara berlebihan adalah ketika kamu bersikeras untuk
bersama orang tersebut setiap saat, dan merasa bahwa kamu tidak bisa hidup
tanpa mereka. Cinta juga bisa menjadi posesif ketika kamu ingin memiliki
seseorang seperti sebuah benda, dan ingin agar mereka melakukan apapun
yang kamu katakan. Cinta yang obsesif dapat bersifat satu arah (pihak yang lain
tidak merasakan hal yang sama sepertimu atau ‘bertepuk sebelah tangan’), yang
dapat berujung pada perhatian yang tidak diinginkan. Terkadang dua orang dapat
mencintai satu sama lain secara obsesif, tetapi hal ini harus dihindari karena dapat
mengakibatkan rasa cemburu dan putusnya jalinan/kontak dengan teman-teman
dan keluarga.
3. ‘Naksir’ (Crush)
Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk mengalami rasa ‘naksir’ terhadap
seseorang yang sebelumnya adalah teman mereka. Biasanya, ini merupakan
perasaan yang mudah berlalu dan tidak berujung pada apapun, meskipun terkadang
juga merupakan awal dari sebuah hubungan yang bermakna. Bagaimanapun juga,
rasa ‘naksir’ ini adalah hal wajar yang dialami oleh remaja.
4. Cinta Sehat
Cinta sehat adalah ketika kamu mencintai seseorang, tetapi juga menghargai
mereka dan memperlakukan mereka secara setara denganmu. Cinta sehat
melibatkan komitmen, negosiasi, kesabaran, saling berbagi, dan kompromi. Hal-
hal seperti ini membutuhkan kedewasaan, itulah sebabnya cinta sehat biasanya
dialami saat masa dewasa.
• Jika tidak, bagaimana film, lagu, dan cerita (dongeng) memengaruhi kepercayaan
remaja terhadap percintaan?
Akhiri sesi ini dengan menekankan bahwa penting bagi kita untuk menentukan
kepercayaan kita masing-masing terhadap cinta dan hubungan romantis, dengan
cara yang sejalan dengan nilai-nilai kita – tidak berpedoman pada cerita, karena apa
yang digambarkan sering tidak realistis.
Minta siswa-siswi untuk membaca ‘Rahasia Dua Dunia’ sebagai salah satu opsi kegiatan.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada sebuah bagian di buku panduan kerja siswa-
siswi mereka, yang berjudul Studi Kasus Masalah dalam Hubungan. Berikan 1 (satu)
studi kasus kepada masing-masing kelompok untuk dibahas bersama.
Guru juga dapat membuat contoh kasus berdasarkan kasus yang sering dialami oleh
siswa.
Minta siswa-siswi untuk membaca studi kasus mereka dan membahas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini, karena berkaitan erat dengan apa yang dialami oleh orang-
orang yang terdapat dalam studi kasus mereka (Anda dapat menuliskannya pada
papan tulis atau selembar kertas flip chart)
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja hal-hal yang mungkin dapat
membuat seseorang sulit meninggalkan sebuah hubungan yang bermasalah atau
penuh kekerasan? Beberapa contoh termasuk:
10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi singkat dengan siswa:
1. Keterampilan hidup apa yang dipelajari oleh siswa pada sesi ini?
2. Informasi apa yang paling menarik bagi siswa pada sesi ini?
Minta siswa untuk mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka
capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Membantu orang-orang yang mengalami kekerasan atau pelecehan dalam
menjalin hubungan
• Memberitahukan teman-teman dan keluargaku tentang ciri-ciri hubungan yang
tidak saling menghargai
• Berhati-hatilah terhadap cinta yang palsu dan tidak sungguh-sungguh
• Pentingnya persetujuan kedua belah pihak untuk dapat saling menghormati
orang lain dan diri sendiri dalam sebuah hubungan.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Reproduksi
Studi Kasus 1
Mirna dan Ade menjalin hubungan romantisme. Ade meminta Mirna untuk tidak berteman
dengan teman lelaki. Ade meminta Mirna untuk memberi tahu keberadaanya kepada Ade setiap
saat. Terkadang Ade menelepon dan mengirimkan pesan singkat ke Mirna berkali-kali sampai-
sampai Mirna lelah dan memutuskan untuk pulang ke rumah daripada bermain dengan temannya
Terkadang Ade menuduh Mirna selingkuh. Ia tidak suka jika laki-laki lain berbicara kepada Mirna,
apapun alasannya. Teman-teman Mirna mengatakan bahwa Ade bersikap demikian karena rasa
cintanya terhadap Mirna.
Studi Kasus 2
Astrid dan Malul menikah ketika mereka berdua masih muda. Memasuki beberapa tahun
pertama, hidup mereka berjalan dengan baik, namun setelah mereka memiliki anak, Malul
meminta Astrid untuk berhenti bekerja sebagai petugas hukum untuk mengasuh anak-anaknya.
Sekarang, mereka memiliki 3 anak dan Astrid merasa lelah terjebak di rumah melakukan semua
pekerjaan rumah tangga. Atasan Astrid menawarkan pekerjaan lama Astrid kepadanya, namun
Malul berkata bahwa tidak pantas bagi seorang perempuan untuk kembali bekerja setelah
berkeluarga. Astrid merindukan kebebasannya dan sering merasa sedih.
Studi Kasus 3
Teresna sedang ‘tergila-gila’ dengan kekasihnya, Dimas. Ia merasa hidup begitu lengkap ketika
mereka sedang bersama dan ingin berada di dekat Dimas setiap saat. Teresna tidak mengerti
mengapa Dimas harus bertemu dengan teman-temannya yang lain, ketika dirinya sudah memiliki
Teresna sebagai kekasihnya. Teresna sangat mencintai Dimas sampai-sampai ia mengatakan
kepadanya bahwa ia akan bunuh diri jika suatu saat nanti Dimas mengakhiri hubungan mereka.
Akhir-akhir ini, Dimas merasa bahwa ia tidak menyukai Teresna seperti dulu lagi. Ia tidak
ingin menjadi kekasih Teresna lagi tetapi tidak tahu cara untuk memberitahu Teresna tanpa
menimbulkan masalah apapun.
Studi Kasus 4
Eko memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang baik, sebagai pengelola toko pemasok alat-alat
pertanian. Ketika ia menerima gajinya, ia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membeli
alkohol (minuman-minuman keras) dan berjudi, dan tidak memberi uang kepada istrinya, Maha,
dan anak-anaknya. Eko sering pulang ke rumah setelah minum-minum dan memaksa Maha untuk
melakukan hubungan seks dengannya, meski Maha sedang tidak ingin melakukannya sekalipun.
Jika ia menolak, Eko akan memukulnya. Maha ingin meninggalkan Eko namun orang tuanya
memberitahu bahwa ia tidak boleh meninggalkan Eko, karena akan membuat malu keluarganya.
Pertemuan 12
Kesehatan
Reproduksi
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi
Didapat
akan belajar tentang penyebutan
bagian-bagian penting pada alat
kelamin dan organ reproduksi laki-
laki dan perempuan secara tepat,
dan memahami proses pembuahan
dan kehamilan. Siswa-siswi juga akan
mempertimbangkan batas-batas diri
mereka dalam menjalin hubungan, dan
menyampaikannya kepada orang lain.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menyebutkan secara tepat bagian-bagian penting dari alat kelamin dan organ
reproduksi laki-laki dan perempuan
• Menjelaskan proses pembuahan dan kehamilan
• Mengenali risiko-risiko kehamilan di usia remaja dan 3 (tiga) macam kesiapan
untuk memulai sebuah keluarga
• Menjabarkan batas-batas dalam menjalin hubungan dan bagaimana cara
menyampaikannya kepada orang lain.
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Tubuh kita memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam dan kita semua
berbeda. Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk berpikir bahwa alat kelamin
dan organ reproduksi terkesan ‘tidak normal’, tetapi biasanya hal tersebut tidak
menjadi inti permasalahannya.
• Kehamilan harus terencana dengan baik untuk memastikan yang terbaik bagi
ibu dan bayinya, dimana kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan, sama-
sama dipastikan siap secara fisik, mental, dan ekonomi, untuk membesarkan anak.
• Kita semua memiliki batas-batas yang harus dihargai. Tidak ada satu orangpun
yang berhak memaksamu melakukan sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan, dan
kamu tidak boleh menekan/memaksa siapapun untuk melakukan hubungan seks.
Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Reproduksi.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membaca dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi mereka
masing-masing:
1. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Dalam)
2. Alat Kelamin Perempuan (Luar)
3. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Laki-laki (Dalam dan Luar)
Catatan Guru
Penting bagi remaja laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan belajar tentang
alat kelamin dan organ reproduksi mereka sendiri, maupun lawan jenis mereka. Jangan khawatir
jika siswa-siswi tertawa pada saat kegiatan ini berlangsung. Tertawa adalah reaksi yang wajar
ketika berada dalam situasi yang memalukan dan ketika merasa canggung.
Bacakan masing-masing pernyataan deskripsi pada kolom sebelah kanan, lalu minta
siswa-siswi untuk menandai bagiannya secara tepat pada diagram (gambar peraga)
yang tersedia dengan menggunakan tanda panah yang mengarah pada letak yang
tepat.
Beritahu siswa-siswi tentang nama-nama yang tepat dari bagian-bagian alat kelamin
dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, seperti yang terlihat di bawah ini:
Endometrium Ovarium
Vagina Serviks
Vagina Vagina adalah kanal yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim)
menuju bagian luar tubuh. Vagina dapat melebar dan berkontraksi. Hal
tersebut terjadi karena merupakan tempat di mana bayi akan keluar
dari tubuh ibunya saat lahir! Vagina juga merupakan tempat di mana
penis memasuki tubuh ketika sedang melakukan hubungan seks, dan
merupakan tempat di mana darah menstruasi keluar dari tubuh.
Uterus (Rahim) Rahim merupakan ruang yang disiapkan oleh tubuh kita setiap
bulannya agar memungkinkan untuk mengandung bayi. Perempuan
terlahir dengan rahim, namun organ tubuh tersebut tidak dapat
berbuah (membuat bayi) hingga memasuki pubertas.
Endometrium Dinding rahim dilapisi oleh lapisan jaringan biologis yang disebut
endomentrium. Bayangkan endometrium sebagai sarang untuk
melindungi telur! Setelah pubertas, endometrium akan bertumbuh
semakin tebal setiap bulannya dan jika tidak dibutuhkan untuk
melindungi bayi, akan keluar dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi.
Ovarium Ovarium merupakan dua organ tubuh yang berbentuk sedikit bundar,
yang terdapat pada kedua sisi rahim. Ovarium berisi sel-sel telur (ovum)
yang dapat dibuahi oleh sperma untuk membuat bayi. Semua perempuan
terlahir dengan sel-sel telur yang akan kita lepaskan sepanjang hidup
kita, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas. Setelah
itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali.
Tuba Fallopi Tuba Fallopi terlihat seperti dua lengan dengan jari-jari yang berusaha
menggapai ovarium. Sel-sel telur melewati Tuba Fallopi menuju rahim.
Dengan ‘melambai’ ke depan dan ke belakang, ‘jari-jari’ tersebut memandu
sel telur yang sudah matang melalui Tuba Fallopi menuju rahim.
Anus Vagina
Labia (minora dan Arti kata ‘labia’ dalam Bahasa Latin adalah ‘bibir’. Labia melindungi
mayora) alat kelamin perempuan. Organ tubuh tersebut terdiri dari labia minora
(bibir kecil) dan labia mayora (bibir besar).
Kandung Kemih
Vesikula seminalis
Epididimis
Penis
Uretra
Vesikula seminalis Vesikula seminalis memproduksi semen/air mani, yaitu cairan yang
membawa sperma.
Kandung kemih Kandung kemih bukan merupakan bagian dari alat kelamin atau organ
reproduksi, namun penting untuk diketahui bahwa pada laki-laki,
air seni (dari kandung kemih) dan air mani/sperma keluar dari tubuh
melalui titik yang sama, sedangkan pada perempuan, uretra dan vagina
terpisah satu sama lain.
Uretra Terhubung dengan kandung kemih dan merupakan tempat di mana air
seni keluar dari tubuh.
Penis Penis merupakan organ tubuh yang membawa air mani (termasuk
sperma) dan air seni keluar dari tubuh. Penis juga merupakan organ
tubuh yang memasuki vagina perempuan ketika melakukan hubungan
seks.
Kulup Kulup merupakan lipatan kulit tipis yang menutupi bagian ujung penis.
Beberapa budaya dan agama mempraktikkan sunat laki-laki, dimana
lipatan kulit tersebut dihilangkan (dipotong), biasanya ketika laki-laki
tersebut masih bayi.
Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk merasa bahwa alat kelamin dan organ
reproduksi adalah hal yang ‘tidak normal’, tetapi itu tidak menjadi masalah. Penting
juga bagi siswa-siswi untuk memahami bahwa tubuh mereka sedang melewati
masa perubahan yang cepat, maka hal yang mungkin terkesan tidak normal
sekarang, akan teratasi dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Yakinkan kembali siswa-siswi bahwa perbedaan tubuh masing-masing orang tidak
menjadi masalah, namun jika mereka memiliki keprihatinan khusus tentang tubuh
mereka, terutama jika mereka mengalami rasa sakit atau tidak nyaman, mereka
bisa berkonsultasi dengan perawat kesehatan di sekolah.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi
mereka, yang berjudul Tahap-tahap Kehamilan. Bacalah poin-poin penting berikut ini:
• Hubungan seks antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui ejakulasi dimana
jutaan sperma dilepas dari penis ke dalam vagina.
• Meskipun terdapat jutaan sperma yang masuk, hanya ada satu sperma yang akan
menjangkau dan membuahi sel telur.
• Sel telur yang dibuahi kemudian bergerak melewati Tuba Fallopi dan melekatkan
dirinya pada dinding rahim (uterine wall), di mana sel telur tersebut akan
bertumbuh dan menjadi janin (fetus). Jika sel telur tidak dibuahi, akan terjadi
menstruasi (merujuk pada pertemuan awal).
• Perempuan dapat hamil sejak pertama kali menstruasi (menarche, pada usia 10-
15 tahun) hingga memasuki menopause (sekitar usia 50 tahun, tetapi menopause
bisa terjadi sebelum atau sesudah usia tersebut).
• Ingatlah bahwa laki-laki dapat membuat seorang perempuan hamil bahkan pada
saat hubungan seks pertamanya jika mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi
yang efektif.
Tanyakan kepada siswa-siswi kapan menurut mereka waktu yang tepat untuk
melakukan hubungan seks dan hamil?
Jelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) syarat yang harus terpenuhi sebelum saatnya tepat
bagi seorang perempuan untuk hamil:
1. Kesiapan Fisik
• Perempuan hamil yang mengalami malnutrisi akan berisiko lebih tinggi untuk
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang memiliki
berat badan lahir rendah berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi
remaja yang kekurangan gizi, menciptakan sebuah siklus malnutrisi.
2. Kesiapan Mental
Sampaikan bahwa remaja juga bisa mengakses informasi terkait dengan kesehatan
mental dengan melakukan upload aplikasi layanan kesehatan mental dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Beritahu siswa-siswi bahwa hari ini mereka akan membahas tentang batas-batas
dalam menjalin hubungan. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa seperti batas-batas
yang lain, batas-batas dalam hubungan kita membantu orang lain mengetahui apa
yang dapat dan tidak dapat diterima berdasarkan keterbatasan kita masing-masing,
meskipun perbedaan utamanya adalah batas-batas dalam hubungan sifatnya tidak
mudah dilihat, dan dapat berubah, tergantung pada konteksnya.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi
mereka, yang berjudul Kenali Batas-batasmu!. Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk
mengenali batas-batas (keterbatasan) dalam hubungan dengan memberi tanda
centang pada kotak ‘tidak pernah’, ‘kadang-kadang’, ‘selalu’, atau ‘hanya jika…’. Pastikan
Anda memberitahu siswa-siswi bahwa batas-batas tersebut dapat berubah sewaktu-
waktu sepanjang hidup mereka.
Berikan contoh-contoh berikut ini untuk membantu menentukan kapan waktu yang
tepat untuk memberi tanda centang pada kolom ‘hanya jika…’:
• Berkeluarga ‘hanya jika’ menikah
Akhiri sesi ini dengan mengulang beberapa poin penting berikut ini:
• Semua orang memiliki batas yang berbeda-beda terkait apa yang menurut
mereka BAIK/DAPAT DITERIMA dalam sebuah hubungan
• Tidak ada seorangpun yang berhak untuk memaksamu melakukan sesuatu yang
tidak ingin kamu lakukan
• Kamu berhak untuk menolak bentuk-bentuk kontak fisik apapun, kapanpun itu
• Merupakan sebuah kewajiban bagi tiap-tiap orang untuk BERTANYA kepada
pasangan mereka, apakah mereka merasa nyaman melakukan sesuatu dalam
hubungan tersebut
• Jangan pernah berasumsi seseorang ingin melakukan sesuatu, hanya karena
kamu ingin melakukannya
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Seksual
Berpegangan tangan
Berciuman
Berpelukan
Menikah
Pertemuan 13
Kesehatan Seksual
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar tentang Infeksi Menular Seksual
(IMS) yang umum dan bagaimana
mencegah penularannya. Mereka juga
akan belajar tentang faktor-faktor
risiko jika tertular IMS dan HIV serta
mempertanyakan kembali asumsi-
asumsi tentang siapa pihak yang paling
berisiko. Siswa-siswi akan belajar
tentang HIV serta mitos-mitos dan
fakta-fakta umum seputar penularannya.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali bermacam-macam infeksi dan virus yang menular secara seksual,
gejala-gejala serta pengobatannya
• Mengenali cara-cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV (ABCDE)
• Mengenali faktor-faktor risiko dari penularan IMS dan HIV serta mempertanyakan
kembali asumsi-asumsi tentang risiko HIV
Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Apabila diobati lebih awal, ada banyak jenis IMS yang dapat diobati atau bahkan
betul-betul disembuhkan dengan pengobatan dari klinik, namun jika tidak diobati,
IMS dapat menyebabkan masalah yang serius, termasuk infertilitas (tidak dapat
memiliki anak) dan pada kasus-kasus tertentu, kematian.
• Beberapa cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV, adalah dengan
tidak melakukan hubungan seks (abstinen) atau menggunakan pengaman.
• Menjalani tes IMS/HIV merupakan bagian dari hubungan yang normal, sehat, dan
saling menghargai.
15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Seksual.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membacakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
IMS umum yang menular melalui infeksi bakteri termasuk Gonore, Chlamydia, Sifilis.
Gejala-gejala dari IMS tersebut termasuk:
• Rasa sakit ketika buang air kecil
• Aroma atau cairan/kotoran yang tidak wajar dari alat kelamin
• Rasa sakit pada perut
• Pendarahan dari alat kelamin
Ingatkan siswa-siswi bahwa beberapa orang mungkin tidak akan mengalami gejala-
gejala IMS, atau dapat menyangka bahwa itu adalah gejala-gejala dari penyakit
lain. Gejala-gejala tersebut dapat disebabkan juga oleh infeksi yang menular
secara nonseksual, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah-masalah yang
berhubungan dengan menstruasi.
Yakinkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika diobati sejak awal, IMS dapat
diobati dengan mudah dan permanen menggunakan pengobatan antibiotik, yang
bisa diperoleh dari perawat atau dokter. Namun, jika dibiarkan begitu saja (tidak
diobati), IMS dapat menyebabkan masalah-masalah serius, seperti infertilitas
(ketidakmampuan untuk memiliki anak) dan pada beberapa kasus, kematian.
Pada umumnya, virus-virus yang menular secara seksual termasuk Virus Papiloma
Manusia (Human papillomavirus/HPV), Herpes, Kutil Kelamin dan Hepatitis (B dan
D), dan HIV.
Virus-virus ini sifatnya lebih serius karena dapat dicegah, diobati, atau diminimalkan,
tetapi tidak dapat benar-benar sembuh dikarenakan virus tidak akan aktif jika berada
dalam aliran darah.
• Kutil kelamin terbukti dengan adanya satu atau lebih kutil yang terasa gatal di
sekitar alat kelamin atau anus. Kutil juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada tangan dan kaki) yang disebabkan oleh virus yang serupa
tetapi tidak ditularkan secara seksual. Gejala-gejala kutil diobati dengan tablet
antivirus dan krim yang dapat diperoleh dari dokter atau perawat;
• Herpes terbukti melalui rasa sakit pada satu atau lebih bisul di sekitar alat
kelamin atau anus. Bisul herpes juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada bibir) yang disebabkan oleh virus yang serupa tetapi tidak
ditularkan secara seksual. Virus tersebut tidak dapat benar-benar disembuhkan
tetapi dapat diobati dengan pengobatan antivirus. Jika dibiarkan (tidak diobati),
herpes dapat menular pada bayi ketika lahir dan menyebabkan berbagai
komplikasi serius;
HIV merupakan virus yang paling serius dibandingkan dengan virus-virus yang menular
secara seksual lainnya (dan akan dibahas secara lebih detail pada akhir pertemuan).
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang apa yang
baru saja mereka pelajari? Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka
memiliki pertanyaan, dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat
menuliskan dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.
Bagikan satu kartu kepada tiap-tiap siswa-siswi, dari Kartu Perilaku-Perilaku Berisiko
(halaman 182-183) yang terdapat pada Materi Kegiatan di bagian belakang buku
panduan kerja guru/siswa-siswi.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan
apakah orang-orang yang terdapat pada kartu mereka, paling berisiko atau paling
tidak berisiko tertular IMS atau HIV. Mereka harus melakukannya dengan berdiskusi
satu sama lain, kemudian menempatkan diri mereka dalam barisan, dengan urutan dari
yang menurut mereka PALING berisiko tertular HIV ke yang PALING TIDAK berisiko.
Catatan Guru
Warna dari kartu-kartu tersebut memiliki makna yang penting dalam kegiatan ini.
Jika Anda membuat kartunya sendiri, maka penting untuk menggunakan spidol
warna-warni, dan memastikan bahwa jumlahnya sama untuk tiap-tiap warna.
Ketika peserta sudah menempatkan diri mereka dalam barisan dari yang PALING
berisiko ke yang PALING TIDAK berisiko, minta beberapa relawan baik yang berdiri di
ujung dan tengah-tengah barisan untuk membacakan kartu mereka dan menjelaskan
mengapa mereka memilih berdiri di posisi tersebut.
Sekarang, minta peserta untuk memperhatikan warna kartu mereka. Beritahu siswa-
siswi untuk mengatur ulang letak mereka dalam barisan, agar kartu merah berurutan
pada satu ujung barisan, kartu hijau berurutan pada ujung barisan yang lain, dan kartu
oranye berurutan pada bagian tengah barisan.
Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu merah, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko tinggi tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah menggunakan pengaman ketika melakukan hubungan seks
(meskipun mereka sudah menikah) dan/atau
• Mereka sering berbagi jarum suntik dengan pengguna obat-obatan yang lain
Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu hijau, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko rendah tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah melakukan hubungan seks atau
• Mereka aktif secara seksual, tetapi mereka selalu menggunakan pengaman
(meskipun mereka memiliki beberapa pasangan seksual) dan/atau
• Mereka tidak pernah berbagi jarum suntik (meski mereka pengguna obat-obatan)
Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu oranye, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang sedikit berisiko tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Melakukan transfusi darah di rumah sakit dapat berisiko, terlebih bila darah
tersebut tidak melalui proses penapisan (skrining) dari kuman atau virus terlebih
dahulu
• Kamu dapat tertular IMS atau HIV, meskipun kamu baru melakukan hubungan
seks sekali
• Menjadi gay (homoseksual) tidak meningkatkan risiko tertular IMS – kecuali jika
kamu melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’
Beritahu siswa-siswi pesan utama dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
kepada mereka bahwa:
• Terkadang kita berasumsi salah terhadap siapa yang berisiko tertular HIV,
berdasarkan gender, seksualitas, umur, atau latar belakang pekerjaan mereka
NAMUN
• Satu-satunya hal yang meningkatkan risiko tertular IMS dan HIV adalah perilaku-
perilaku berisiko yang kamu lakukan termasuk ada di dalamnya. Perilaku yang
paling berisiko menyebabkan seseorang tertular HIV adalah melakukan hubungan
seks tanpa pengaman dan berbagi jarum suntik dengan orang lain
Tanyakan kepada siswa-siswi jika mereka memiliki pertanyaan tentang risiko HIV.
Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka memiliki pertanyaan,
dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat menuliskan dan
memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.
Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang HIV dan AIDS berikut ini:
HIV
• HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
• Tubuh yang sehat memiliki milyaran sel darah putih, namun jika HIV memasuki
tubuhmu, virus tersebut mengendalikannya, membuatnya lemah dan pada
akhirnya membunuhnya. Virus tersebut kemudian menggunakan sel-sel tersebut
untuk mereplikasi diri, membuatnya tumbuh dan tersebar di sekeliling tubuh.
• Jika dibiarkan (tidak diobati), lama-lama HIV dapat membuat badan sangat
lemah untuk melindungi tubuh dari penyakit yang biasanya mudah untuk diobati.
AIDS
• Jika dibiarkan (tidak diobati), HIV dapat menyebabkan AIDS. AIDS merupakan
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
• Seseorang diperkirakan memiliki AIDS ketika jumlah sel darah putih mereka
menurun di bawah angka 200, atau ketika mereka mulai terkena sebuah penyakit
yang berhubungan dengan HIV seperti Tuberkulosis (TB), malaria, pneumonia
(radang paru-paru), atau jenis-jenis kanker tertentu (seperti kanker serviks).
• Tidak ada obat yang menyembuhkan HIV atau AIDS, meskipun demikian tersedia
pengobatan yang dapat memberikan hasil yang efektif jika virusnya terdiagnosa
sejak dini.
• Jika HIV diobati dengan pengobatan yang tepat secara berkala, seseorang dapat
terhindar dari AIDS dan menjalani hidup yang panjang dan normal.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa infeksi HIV tidak dapat dinilai dari penampilan
seseorang. Banyak orang yang hidup dengan HIV tidak memiliki gejala-gejala. Orang-
orang perlu menjalani tes HIV melalui tes darah di klinik.
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang HIV atau
AIDS?
Bacakan pernyataan-pernyataan yang terdapat di kolom sebelah kiri bawah ini secara
lantang. Beri waktu siswa-siswi untuk menanggapinya dengan jawaban mereka.
Kemudian, beritahu siswa-siswi apakah pernyataan tersebut merupakan sebuah
mitos atau fakta, dan berikan penjelasan yang terdapat pada kolom sebelah kanan.
Jika ada rasa sakit saat MITOS Terdapat banyak infeksi umum yang menimbulkan
buang air kecil, mungkin rasa sakit ketika buang air kecil. Tidak semuanya
ini berarti saya memiliki ditularkan secara seksual, namun disarankan untuk
IMS. memeriksakan diri ke dokter jika kamu memiliki gejala-
gejala ini.
HIV/AIDS dapat diobati MITOS Sampai saat ini para peneliti sedang bekerja keras
melalui beberapa untuk menemukannya, namun belum ada pengobatan
pengobatan tradisional, untuk HIV/AIDS.
yang dapat diperoleh
hanya dari ’dukun’.
Saya tahu ketika MITOS Seseorang dapat tertular HIV tanpa adanya tanda-
seseorang positif tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Satu-
terinfeksi HIV, berhubung satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang
gejala-gejalanya jelas/ tertular HIV adalah dengan menjalani tes HIV.
mudah terlihat.
Beberapa, tetapi FAKTA IMS umum yang merupakan akibat dari infeksi bakteri,
tidak semua, IMS termasuk sifilis, chlamydia, dan gonorea, dapat diobati
dapat diobati secara dengan pengobatan-pengobatan yang terdapat di
mudah menggunakan klinik.
pengobatan antibiotik.
HIV dapat menular MITOS Jumlah darah yang terdapat pada gigitan nyamuk
melalui gigitan nyamuk. terlalu sedikit untuk menularkan HIV. Tidak ada satu
orangpun yang pernah tertular HIV melalui gigitan
nyamuk.
Kamu tidak dapat MITOS Pil kontrasepsi hanya mencegah kehamilan, bukan IMS
tertular IMS jika kamu dan HIV.
sedang mengkonsumsi
pil kontrasepsi.
Kamu tidak akan tertular MITOS Selalu ada kemungkinan pasanganmu tertular IMS
IMS atau HIV jika kamu sebelum kamu menikah dengannya, atau tertular IMS
sudah menikah. saat melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’
dengan orang lain, selama menikah denganmu.
HIV hanya menular pada MITOS Ini tidak benar. Banyak orang di dunia ini yang tertular
gay (homoseksual). HIV dan bukan merupakan gay (homoseksual).
Bayi yang dilahirkan oleh MITOS HIV dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya, saat
ibu yang positif terinfeksi kehamilan, kelahiran, dan menyusui, meskipun hal
HIV, akan selalu hidup tersebut tidak selalu terjadi. Dengan pengobatan yang
dengan HIV. teratur minimal selama 6 bulan, ibu-ibu yang positif
terinfeksi HIV dapat memiliki bayi yang sehat dan
negatif terinfeksi HIV.
Akhiri kegiatan ini dengan fakta-fakta seputar penularan HIV berikut ini:
• HIV ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui cairan-cairan tubuh tertentu termasuk
darah, semen (air mani), cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Maka dari itu, kamu dapat terinfeksi
HIV melalui cara-cara berikut ini:
• Melakukan hubungan seks anal atau vaginal tanpa menggunakan pengaman, dengan
seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Berbagi jarum suntik untuk menyuntik obat-obatan bersama seseorang yang positif
terinfeksi HIV.
• Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibu mereka sebelum atau saat kelahiran atau saat menyusui.
• Melalui transfusi darah di rumah sakit, meskipun ini sangat jarang terjadi
berhubung darah yang didonorkan sudah diskrining terlebih dahulu untuk
memeriksa apakah terinfeksi HIV atau tidak.
• Terdapat banyak mitos yang tidak benar tentang bagaimana orang-orang tertular
HIV, namun perlu diingat bahwa:
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari kontak fisik biasa di rumah, tempat kerja,
sekolah, dan ruang-ruang publik lainnya.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari memeluk dan menyium seseorang yang
positif terinfeksi HIV (HIV tidak ditemukan pada air liur).
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari makan dan minum dengan seseorang
yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari berjabat tangan atau bersentuhan
dengan seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari penularan tidak langsung seperti gigitan
serangga, batuk, bersin, dan genangan air di kamar mandi umum.
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Hak Asasi Manusia.
Perawat peserta
Mahasiswi (18 tahun) pelatihan (perempuan,
19 tahun)
Pengguna obat-obatan
Peternak (laki-laki, 55
terlarang (laki-laki, 25
tahun)
tahun)
Pelayan (laki-laki, 22
Siswi sekolah (15 tahun)
tahun)
Menciptakan
Dunia yang
Lebih Baik
• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?
• Apakah yang menjadi pengalaman pribadi Anda terkait hak asasi manusia?
Apakah Anda menghargai hak asasi manusia orang lain di rumah dan di tempat
kerja, apakah orang lain menghargai hak asasi manusia Anda?
• Seberapa besar Anda menghargai lingkungan? Apakah Anda bisa berbuat lebih
banyak lagi untuk melindungi lingkungan Anda sendiri?
• Bersikap positif terhadap kondisi dunia dan kekuatan yang dimiliki oleh
individu-individu untuk membuat komunitasnya menjadi lebih baik;
• Fokus pada hal-hal negatif, atau hal-hal yang tidak berjalan dengan benar di
dunia ini. Ingat, perubahan itu mungkin!
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar bahwa hak asasi manusia
Sesi Cerita
adalah hal-hal mendasar yang menjadi
hak-hak kita, terlepas dari siapa
diri kita, dan bagaimana hak asasi
manusia pertama kali disepakati oleh
berbagai negara dalam Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB). Mereka juga
akan mengenali orang-orang dalam
komunitas mereka yang tidak dapat
menikmati hak asasi manusia karena
diskriminasi dan ketidaksetaraan.
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali contoh-contoh hak asasi manusia (termasuk hak-hak sipil dan
politik, dan hak-hak sosial, ekonomi dan budaya);
• Mengingat kembali beberapa hak yang diberikan kepada anak-anak pada
Konvensi Hak Anak;
• Mengetahui bagaimana ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang
untuk menikmati hak asasi manusia mereka.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kita semua berhak memperoleh hak asasi manusia yang mendasar, terlepas dari
gender, ras, latar belakang, kemampuan, seksualitas atau faktor-faktor lain yang
kita miliki;
• Ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang menikmati hak asasi
manusia yang berhak mereka peroleh;
• Kita semua memiliki kewajiban untuk menunjukkan sikap yang menjunjung tinggi
hak asasi manusia satu sama lain.
10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Hak Asasi Manusia dan Hak Anak.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Beberapa negara bertemu pada tanggal 26 Juni Pada tanggal 10 Desember 1948,
1945 untuk menandatangani Piagam Perserikatan negara-negara PBB menyepakati
Bangsa-bangsa (PBB); Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM). Hingga hari
Piagam tersebut menyatakan bahwa tujuan ini, negara-negara DUHAM terus
mendasar dari PBB adalah ‘untuk mempertegas menjadi pedoman terpenting
kepercayaan terhadap hak asasi manusia yang dalam hak asasi manusia.
mendasar, dalam martabat dan nilai seorang
manusia dan dalam hak-hak yang setara antara
laki-laki dan perempuan’;
Bagikan salinan dari Paspor Hak-hak Anak UNICEF, atau jika tidak
▲▲ Paspor Hak-hak Anak UNICEF tersedia, minta siswa-siswi untuk merujuk pada Konvensi Hak-hak Anak
https://www.unicef.org/ PBB (versi yang disederhanakan) di buku kerja Siswa-siswi mereka.
indonesia/id/media/7696/file
Catatan Guru
Versi Konvensi Hak-hak Anak yang tersedia merupakan versi yang disederhanakan,
sesuai untuk remaja/kaum muda. Versi lengkap dari konvensi tersebut dapat dicari
secara online.
Sebuah keluarga telah hidup lebih dari 40 tahun di sebuah kampung. Namun, tidak
semua anggota keluarga tersebut mempunyai KTP. Bahkan, Rahma, anak berusia
9 tahun yang merupakan salah satu anggota keluarga tersebut, tidak mempunyai
akta kelahiran.
Pasal 12: Setiap anak mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya dan
mempunyai hak agar pendapatnya didengarkan dan dipertimbangkan dalam
keputusan-keputusan yang menyangkut dirinya, atau anak-anak lain.
Anak sering sekali tidak berani bersuara dikarenakan mereka takut dimarahi, dan
juga karena tidak ada yang menanyakan pendapat mereka, atau karena mereka
terlalu sering diabaikan sehingga mereka tidak mampu untuk mengemukakan
pendapatnya.
Dewi, seorang anak/remaja berusia 16 tahun yang baru saja lulus SMP, dinikahkan
dengan seorang laki-laki yang ia tidak kenal, tanpa adanya diskusi maupun
pertanyaan tentang perasaannya terlebih dahulu, ataupun kesempatan bagi
dirinya untuk membuat keputusan atas nama dirinya sendiri. Bahkan, Dewi
tidak diinformasikan tentang konsekuensinya. Padahal, Dewi ingin melanjutkan
sekolahnya.
Diskusikan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi
pelanggaran atau kegagalan tersebut. Selanjutnya, siswa-siswi juga dapat melihat
kisah-kisah lainnya dalam hal pemenuhan hak-hak anak pada tautan di bawah ini:
Catatan Guru
Jika siswa-siswi memahami aturan-aturan kegiatannya dengan baik, maka ketika
Anda berpindah dari satu pernyataan ke pernyataan berikutnya, Anda akan melihat
beberapa siswa-siswi bergerak ke depan, sedangkan yang lainnya akan tertinggal
di belakang. Jika Anda berpikir siswa-siswi hanya meniru satu sama lain dan tidak
memahami kegiatannya, maka mulailah kembali kegiatannya dan pastikan mereka
sudah memahami aturan-aturannya dengan jelas.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa semua pernyataan yang Anda bacakan secara
lantang kepada kelompok merupakan hak asasi manusia mendasar yang berhak kita
peroleh, seperti hak atas pendidikan, keamanan, kebahagiaan, pangan, papan/tempat
tinggal, perawatan medis, dan lain-lain. Beritahu siswa-siswi bahwa hal-hal tersebut
bukan merupakan hal-hal mewah, melainkan hal-hal mendasar yang kita butuhkan
untuk menjalani hidup yang sehat dan bahagia.
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan berdiskusi singkat dengan siswa-siswi:
1. Hal baru apa saja yang mereka pelajari hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang sangat berhubungan dengan pertemuan hari ini
(beserta alasannya)?
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesetaraan Gender.
Pasal 1 Anak didefinisikan sebagai ‘setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun’, kecuali jika
hukum nasional menyatakan bahwa usia dewasa dicapai pada usia yang lebih dini.
Pasal 2 Hak-hak yang dilindungi dalam Konvensi harus dipastikan tanpa adanya diskriminasi
dalam bentuk apapun.
Pasal 3 Pada semua tindakan berkenaan dengan anak-anak, kepentingan terbaik dari anak
tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan utama.
Pasal 5 Negara harus menghargai tanggung jawab, hak dan kewajiban orang tua atau
anggota-anggota keluarga lainnya (keluarga besar).
Pasal 6 Tiap-tiap anak memiliki hak untuk hidup, yang sudah melekat pada diri mereka
masing-masing.
Pasal 7 Anak berhak untuk memiliki nama, memperoleh kewarganegaraan dan untuk
diketahui dan diasuh oleh orang tua mereka.
Pasal 9 Anak berhak untuk tidak terpisah dari orang tuanya, kecuali jika hal tersebut adalah
kepentingan yang terbaik untuknya dan diputuskan melalui prosedur pengadilan.
Pasal 13 Anak berhak atas kebebasan berekspresi, termasuk hak untuk mencari, menerima
dan memberi informasi dan gagasan dalam bentuk apapun.
Pasal 14 Hak anak atas kebebasan berpikir, berhati nurani dan beragama harus dihargai.
Pasal 15 Anak berhak atas kebebasan berhimpun dan berkumpul secara damai.
Pasal 16 Tidak ada satu anak pun yang berhak mengalami gangguan yang sewenang-wenang
atau tidak sah terhadap privasi, keluarga, rumah atau korespondensinya (kegiatan
surat-menyuratnya); anak harus terlindungi dari serangan-serangan yang tidak sah
terhadap kehormatan dan nama baiknya.
Pasal 17 Setiap anak berhak mendapatkan informasi dan materi lainnya dari berbagai sumber,
baik yang berasal dari lingkup nasional maupun internasional.
Pasal 18 Orang tua memiliki tanggung jawab utama atas pengasuhan dan perkembangan
seorang anak.
Pasal 19 Negara harus mengambil semua langkah legislatif, administratif, sosial dan pendidikan
untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, cedera, perlakuan salah,
penelantaran, penganiayaan atau eksploitasi fisik maupun mental.
Pasal 24 Anak berhak atas pelayanan kesehatan dengan standar setinggi mungkin, dengan
penekanan pada pelayanan kesehatan primer dan perkembangan pelayanan
kesehatan pencegahan.
Pasal 27 Anak berhak atas standar hidup yang memberikan perkembangan secara fisik
(jasmani), mental, spiritual (rohani), moral dan sosial.
Pasal 28 Anak berhak atas pendidikan. Negara harus mewajibkan pendidikan dasar gratis
untuk semua dan mendorong perkembangan berbagai macam bentuk pendidikan
menengah, membuatnya tersedia untuk tiap-tiap anak. Disiplin sekolah harus
diterapkan dengan cara-cara yang konsisten dengan martabat anak. Pendidikan harus
diarahkan pada perkembangan kepribadian, bakat dan kemampuan anak, rasa saling
menghargai terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, kehidupan yang
bertanggung jawab di sebuah masyarakat yang bebas dengan semangat perdamaian,
persahabatan, pengertian, toleransi dan kesetaraan dan perkembangan rasa saling
menghargai terhadap lingkungan alam.
Pasal 31 Anak berhak untuk beristirahat dan memiliki waktu luang, untuk bermain dan
berpartisipasi secara bebas dalam kehidupan kebudayaan dan kesenian.
Pasal 32 Anak harus terlindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang
membahayakan hidup dan perkembangannya.
Pasal 34 Anak harus terlindungi dari segala bentuk eksploitasi seksual dan kekerasan seksual,
penggunaan anak-anak dalam prostitusi atau praktik-praktik seksual yang tidak sah
lainnya, dalam kerja-kerja dan materi-materi pornografi.
Pasal 38 Negara harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk melindungi dan
merawat anak-anak yang terkena dampak konflik bersenjata.
Pasal 40 Tiap-tiap anak yang dituduh pernah melanggar atau melakukan tindak kriminal harus
dijamin untuk dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah, untuk memiliki
bantuan hukum dalam menyampaikan kasusnya, tidak dipaksa untuk memberi
kesaksian atau mengakui kesalahan, menghargai privasinya secara penuh dan
diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan usia, kondisi dan kesejahteraan
mereka. Hukuman fisik atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat
tidak akan dikenakan bagi pelanggaran yang dilakukan oleh anak di bawah usia 18
tahun.
Catatan: Versi Konvensi ini hanya terdiri dari pasal-pasal yang paling penting dan relevan.
Selain itu, perlu disampaikan juga bahwa informasi atau layanan reproduksi remaja
adalah salah satu layanan yang menimbulkan banyak pro dan kontra. Berikut ini
adalah beberapa bentuk pemenuhan hak-hak anak dengan adanya informasi dan
layanan kesehatan reproduksi remaja:
1. Hak atas informasi;
2. Hak atas layanan;
3. Hak untuk melindungi dan dilindungi;
4. Hak untuk menjadi diri sendiri;
5. Hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.
Seorang perempuan
Seorang perempuan tua yang tidak
berpendidikan
Seorang perempuan
Seorang remaja laki-laki
dengan disabilitas
Pertemuan 15
Kesetaraan Gender
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami pengertian dari istilah gender;
• Mendefinisikan istilah-istilah penting yang berkaitan dengan gender (peran
gender, norma gender dan kesetaraan gender);
• Menggambarkan bagaimana peran dan norma gender dapat berkontribusi pada
ketidaksetaraan gender.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kata gender sering identik dengan jenis kelamin, tetapi gender sebenarnya
merujuk pada kepercayaan dan sikap dalam masyarakat terhadap bagaimana kita
diharapkan berperan atau berperilaku sebagai laki-laki atau perempuan;
• Pada modul ini kita akan menekankan bahwa peran dan perilaku yang kita
harapkan dari seseorang seharusnya didasarkan pada prinsip keadilan, bukan
atas dasar jenis kelamin;
• Semua orang memiliki hak yang sama, apapun jenis kelaminnya. Sehingga,
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak
asasi manusia.
10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Minta siswa-siswi untuk mengingat
dan memberitahu mereka tentang tema kembali pesan-pesan penting serta hal-
pertemuan: Kesetaraan Gender. hal yang mereka pelajari dari pertemuan
sebelumnya.
Awali pertemuan dengan relaksasi atau
latihan pemberi semangat, disesuaikan Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
dengan suasana hati siswa-siswi saat pembelajaran pada pertemuan ini:
memasuki ruang kelas. • Memahami pengertian dari istilah
gender;
Berikan jawaban untuk semua • Mendefinisikan istilah-istilah penting
pertanyaan yang terdapat pada kotak yang berkaitan dengan gender (peran
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya. gender, norma gender, kesetaraan
gender);
Periksa apakah siswa-siswi sudah • Menggambarkan bagaimana peran
menuntaskan tantangan (pekerjaan dan norma gender dapat berkontribusi
rumah) mereka dan menanyakan apakah pada ketidaksetaraan gender.
ada di antara mereka yang ingin berbagi
tentang hasil kerjanya dengan teman-
teman sekelasnya.
Perawat Guru
Berani Memasak
Peduli Merah Muda
Olahraga Mobil
Penari Hitam
Guru Pengacara
Putus Sekolah Universitas
Komputer Insinyur (atau pilot)
Seru/Menyenangkan Menangis
Ahli Matematika Bahasa Inggris
• Pada modul ini ditekankan bahwa yang ingin kita pelajari dan lakukan adalah
membentuk pandangan dan konsep budaya, norma dan sosial yang didasari
oleh nilai/prinsip keadilan, bukan jenis kelamin;
• Selanjutnya, kita akan menggunakan istilah norma sosial dan ekspektasi (harapan)
terhadap peran/tanggung jawab seseorang berdasarkan nilai/prinsip keadilan;
• Konsep budaya dan norma sosial terkait standar perilaku yang dibentuk
berdasarkan jenis kelamin adalah hal yang bersifat merugikan dan dapat
mengakibatkan diskriminasi;
• Semua orang memiliki hak yang sama, terlepas dari jenis kelaminnya. Sehingga,
norma sosial dan konsep budaya terkait standar perilaku yang didasari oleh jenis
kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja peran dan norma dari pandangan
sosial lainnya, yang menurut orang-orang sesuai untuk laki-laki dan perempuan di
lingkungan keluarga dan tempat kerja?
Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja laki-laki
• Insinyur;
• Supir truk;
• Bermain lumpur;
• Berolahraga;
• Menghabiskan waktu di luar rumah.
Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja
perempuan
• Menghabiskan waktu di dalam rumah;
• Perawat atau pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan;
• Mengasuh anak;
• Menjaga kebersihan/kerapian.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan norma ini berasal dari kepercayaan
dan perilaku yang dimiliki orang-orang terhadap bagaimana laki-laki dan perempuan
harus bersikap. Karena itu, peran dan norma gender antarnegara dan antargenerasi
dapat berubah. Sebagai contoh, ekspektasi terhadap cara perempuan bersikap pada
generasi orang tua mereka mungkin sedikit berbeda dari ekspektasi yang dimiliki oleh
generasi sekarang ini.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial merupakan bagian
penting dari identitas kita (lihat kembali Pertemuan 2 – Identitas Saya), meski
terkadang peran dan norma gender juga dapat bersifat negatif dan merugikan.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial dapat bersifat
negatif dan merugikan ketika:
• Membatasi pilihan dan kesempatan hidup kita (sebagai contoh, seorang
perempuan terpaksa menjadi guru ketika sebenarnya ia ingin menjadi seorang
pengacara, atau tidak berolahraga meskipun ia sungguh-sungguh ingin
melakukannya);
• Orang-orang dirundung (di-bully) atau disakiti karena tidak mengikuti peran dan
norma gender yang ‘tepat’ (sebagai contoh, ketika seorang remaja perempuan
dirundung/di-bully karena ingin berolahraga atau bercita-cita menjadi seorang
insinyur);
Akhiri sesi ini dengan menyampaikan bahwa kesetaraan pandangan sosial merupakan
kepercayaan bahwa, terlepas dari perbedaan fisiknya, remaja laki-laki dan perempuan
sama-sama penting dan harus memiliki pilihan dan kesempatan yang sama dalam
hidup, untuk mencapai potensinya (kekuatannya) secara maksimal.
Minta kedua kelompok untuk bekerja sama menggambar dua gambar: Gambar
pertama harus menunjukkan posisi/kedudukan (kondisi) dari remaja (perempuan atau
laki-laki) di komunitas mereka saat ini.
Jika siswa-siswi tidak dapat memikirkan cara untuk menggambar hal-hal di atas, maka
mereka perlu menuliskan kata-kata kunci di ruang/bagian kosong yang terdapat di
sekeliling gambar mereka, untuk mendeskripsikan ekspektasi yang dimiliki terhadap
remaja yang mereka gambar tersebut.
Sekarang, minta kedua kelompok untuk membuat gambar kedua. Pada gambar
kedua ini, siswa-siswi diminta menunjukkan bagaimana kondisi atau keadaan yang
seharusnya dialami oleh remaja pada gambar tersebut jika kesetaraan gender sudah
dicapai di komunitasnya.
Jika kegiatan ini sudah selesai, minta kedua kelompok untuk mempresentasikan
gambar mereka di depan seisi kelas, dan menjelaskan mengapa mereka memilih untuk
menghasilkan/membuat gambar yang sedemikian rupa.
Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling bermanfaat bagi siswa-siswi?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari pada sesi ini?
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Perdamaian dan Konflik.
Pertemuan 16
Perdamaian
dan Konflik
(Tidak ada)
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Sesi Cerita
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mendefinisikan makna kata ‘perdamaian’ dan ‘konflik’;
• Mengidentifikasi hal-hal atau cara-cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan
konflik.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Konflik adalah bagian yang normal dalam hidup kita. Seharusnya, kita tidak perlu
menghindari konflik, melainkan mencari cara untuk mengatasinya;
• Komunitas dan masyarakat yang penuh rasa damai akan lebih menguntungkan
atau bermanfaat bagi semua orang;
• Seringkali, bekerja sama lebih efektif daripada bersaing, saat menyelesaikan
masalah dan menciptakan perdamaian.
Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan ada di antara mereka yang ingin berbagi
dan memberitahu mereka tentang tema tentang hasil kerjanya dengan teman-
pertemuan: Perdamaian dan Konflik. teman sekelasnya.
Jelaskan bahwa banyak orang mengasosiasikan konflik dengan perkelahian, namun hal
tersebut tidak sepenuhnya benar (meskipun konflik dapat berujung pada perkelahian
jika tidak diselesaikan!). Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sesungguhnya konflik
merupakan sesuatu yang terjadi di sekitar kita, antara individu, keluarga, komunitas,
organisasi dan negara.
Beritahu siswa-siswi bahwa penting untuk tidak menghindari konflik dalam hidup kita
karena merupakan sesuatu yang normal untuk terjadi dalam hidup kita. Bayangkan
betapa membosankannya dunia ini jika kita semua selalu saling setuju terhadap satu
sama lain!
2. Kompromi
Ini terjadi ketika kedua belah pihak memberi sedikit dari apa yang mereka inginkan,
untuk berusaha menemukan jalan tengah dan solusinya. Ini terkadang disebut
sebagai sebuah situasi yang ‘saling menguntungkan’ (‘win-win’ situation);
3. Kepatuhan (Submission)
Ini terjadi ketika satu pihak ‘menyerah’ dan membiarkan pihak yang lain menjalankan
sesuatu sesuai dengan kemauan/pilihan mereka;
6. Bekerja sama
Ini terjadi ketika orang-orang berusaha mencari sebuah solusi bersama-sama.
Kolaborasi biasanya terdiri dari mencari tujuan dan harapan bersama, saling
mendengar dan memahami sudut pandang satu sama lain dan menyarankan
cara-cara kreatif yang dapat dilakukan ke depannya.
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa sisi positif dan negatif dari masing-
masing metode penyelesaian konflik di atas.
Bacakan secara lantang beberapa skenario konflik di bawah ini, dan minta tiap-tiap
kelompok untuk memilih salah satunya:
Amina dan Maryam memiliki adik laki-laki dan perempuan di bangku sekolah
dasar. Amina berjanji kepada Maryam bahwa ia akan mengajak adik laki-laki
Maryam pulang dari sekolah sore itu, sembari ia menjemput adik perempuannya.
Ini berarti Maryam memiliki waktu untuk bertemu dengan kelompok belajarnya
untuk mengerjakan sebuah tugas sekolah. Namun, ketika sore hari tiba, Amina
memberitahu Maryam bahwa ia tidak dapat membantunya sama sekali, karena ia
harus pulang ke rumah lebih awal untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Rima mempunyai seorang sahabat sejak kecil yang bernama Anna. Anna selalu
bersikap baik terhadap Rima, namun Anna juga sering membuat candaan yang
membuat Rima tidak nyaman. Contohnya, Anna suka mengatakan bahwa pilihan
baju Rima terlihat lucu atau seperti anak kecil. Anna juga sering menasihati Rima
dengan kata-kata kasar seperti “Bodoh sekali kamu, kamu harus lebih pintar!”, atau
“Kamu pengecut sekali, kamu harus lebih berani!”. Karena itu, Rima sering merasa
takut ketika berhadapan dengan Anna.
Beri tiap-tiap kelompok waktu 10 menit untuk menyiapkan permainan peran mereka,
kemudian waktu 5 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lain.
Tanyakan kepada siswa-siswi, strategi mana yang paling efektif untuk menyelesaikan
konflik tersebut?
2. Maka, guru akan meminta siswa-siswi untuk berdiskusi selama 20 menit terkait
ide apa yang ingin mereka sepakati bersama sebagai ide dari kelas mereka untuk
lomba ‘Aksi Siswa’ tersebut;
3. Dalam waktu 20 menit, seisi kelas perlu menyepakati hal apa yang akan mereka
lakukan untuk membuat sekolah mereka menjadi lebih baik.
10 Kesimpulan
menit
Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mencari kesempatan untuk mempromosikan perdamaian di lingkungan keluarga,
sekolah dan komunitas;
• Jangan menghindari konflik; carilah cara untuk mengelola konflik;
• Berusaha untuk lebih tidak kompetitif dan lebih kooperatif dengan teman sebaya
dan saudara kandung.
Guru juga dapat melakukan kegiatan di atas dalam bentuk lainnya, seperti meminta
siswa-siswi untuk bekerja dalam kelompok, membuat video atau gambar, dan lain-lain.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kepedulian terhadap Lingkungan.
Pertemuan 17
Kepedulian terhadap
Lingkungan
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai krisis iklim serta
kerusakan yang disebabkan oleh
perubahan iklim (pemanasan global)
terhadap lingkungan, dan bagaimana
cara meningkatkan kesadaran terhadap
lingkungan melalui pengurangan
jumlah limbah yang kita produksi.
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan;
• Mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengurangi limbah.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini::
• Kegiatan manusia menghasilkan semakin banyak gas rumah kaca, yang kemudian
menyebabkan pemanasan global;
• Jika kita tidak berbuat apa-apa, krisis iklim akan memiliki dampak yang merusak
lingkungan kita;
• Satu cara yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan adalah mengurangi jumlah limbah yang kita produksi menggunakan
‘empat R’: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan
Kembali, Mengolah Kembali/Mendaur Ulang).
10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kepedulian terhadap Lingkungan.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
▲▲ Sumber:
Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya https://www.
(dinding, atap) terbuat dari kaca (kadang terbuat dari plastik). Rumah kaca dipakai studiobelajar.
sebagai tempat untuk menanam sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga atau com/efek-
rumah-kaca/
tanaman lainnya. Biasanya, rumah kaca digunakan oleh petani-petani di negara yang
memiliki 4 musim (di Indonesia, karena matahari bersinar sepanjang tahun, maka
rumah kaca jarang digunakan). Bangunan tersebut dirancang untuk mempertahankan
suhu hangat di dalam ruangan. Cara rumah kaca mempertahankan suhu hangat
adalah dengan menangkap/memerangkap cahaya matahari dan panas dari sinar
matahari pada siang hari. Jadi, pada siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi
semakin hangat dan pada malam hari suhunya juga tetap hangat.
Maka, konsep ‘efek rumah kaca’ ini digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya
pemanasan global.
Gas-gas yang dihasilkan secara alami ataupun oleh kegiatan manusia membentuk
sebuah lapisan di luar muka bumi seperti sebuah ‘rumah kaca’. Gas ini dapat
berfungsi menahan sinar matahari dalam bumi. Tebal dan tipisnya gas ini akan sangat
memengaruhi jumlah sinar matahari yang tertahan di dalam bumi. Semakin tebal gas
tersebut, maka semakin tebal ‘rumah kaca’ bumi kita, menyebabkan banyaknya sinar
matahari yang terperangkap. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang berbahaya karena
dapat meningkatkan suhu bumi, sehingga bumi menjadi panas.
(Sumber: https://www.studiobelajar.com/efek-rumah-kaca/)
2. Metana (CH4): Metana dihasilkan saat memproduksi dan mengangkut batu bara,
gas alam dan minyak. Emisi metana juga berasal dari praktik-praktik peternakan
dan pertanian dan pembusukan limbah organik di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA);
Catatan Guru
Guru juga dapat mengundang guru kimia untuk menjelaskan konsep-konsep gas
rumah kaca.
Beritahu siswa-siswi bahwa hingga sekitar 150 tahun yang lalu, kegiatan manusia
tidak menghasilkan gas rumah kaca yang terlalu banyak. Hal tersebut berubah ketika
hutan-hutan ditebang untuk membangun kota dan peternakan, dan juga sejak adanya
penemuan dan inovasi industri yang penting, seperti penggunaan listrik dan gas yang
tersebar secara luas.
2. Gambar 2 menggambarkan kondisi di mana gas CO2, CH4 dan lainnya sudah
sangat tebal, sehingga sinar matahari yang terperangkap lebih banyak. Intensitas
sinar matahari yang mampu melewati ‘rumah kaca’ hanya sedikit, sehingga suhu
bumi menjadi panas.
►► Sumber:
https://www.
mediamengajar.
com/2018/01/
efek-rumah-
kaca-dan-
pemanasan-
global.html
Masukkan Kartu Dunia Masa Depan (halaman 224-225) ke dalam topi atau keranjang.
Minta siswa-siswi untuk mengoper keranjang atau topi dalam lingkaran mereka
secara bergiliran, mengambil salah satu kartu dari dalamnya dan membacakannya
secara lantang kepada kelompok.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku kerja siswa-siswi mereka, yang
berjudul: Satu Pulau, Satu Suara. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ini merupakan
contoh kegiatan dari Bali mengenai unjuk rasa terhadap permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan limbah plastik, yang memasuki atau mencemari pantai
dan laut mereka.
Catatan Guru
Informasi lebih detail tentang Satu Pulau, Satu Suara, termasuk video, dapat
diperoleh di situs web mereka: www.oneislandonevoice.org. Situs web berguna
lainnya yang menyediakan informasi mengenai pengurangan limbah adalah: www.
zerowaste.id.
Guru disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut di internet terkait pengelolaan
sampah dan cara-cara merawat lingkungan.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk
menyelesaikan masalah ini adalah dengan menerapkan ‘empat R’, yaitu Refuse,
Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mengolah
Kembali/Mendaur Ulang).
Recycle
Downcycle Upcycle
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang terdiri dari 5-6
orang. Bagikan 1 salinan Kartu Dekomposisi (halaman 226-227) kepada tiap-tiap
kelompok.
Catatan Guru
Pilihan lainnya adalah mencari barang-barang yang terdaftar pada kartu-kartu
tersebut, dan membawanya ke kelas; namun Anda harus memastikan bahwa
barang-barang tersebut sudah bersih!
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka pernah berpikir tentang apa yang akan
terjadi terhadap limbah mereka setelah dibuang?
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka terkejut saat mendengar jawaban yang
benar? Apakah ini akan mengubah cara pikir mereka tentang apa yang mereka buang?
Catatan Guru
Coba dan kaitkan kegiatan ini dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya pada
Modul 2. Sebagai contoh, Anda dapat menekankan bahwa buah dan sayuran jauh
lebih cepat membusuk daripada kemasan plastik yang digunakan untuk makanan
cepat saji (Pertemuan 7 – Gizi), atau pentingnya membuang pembalut secara
tepat (Pertemuan 8 – Kebersihan Diri), atau dampak-dampak negatif dari merokok
terhadap lingkungan (Pertemuan 9 – Merokok, Obat-obatan dan Alkohol).
Minggu depan, siswa-siswi akan berbagi gagasan tentang apa yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi untuk dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari?
2. Keterampilan hidup apa yang paling berhubungan dengan materi ini, beserta
alasannya?
• Menghindari makanan dengan kemasan plastik dan botol air minum sekali pakai
(yang terbuat dari bahan plastik);
• Siswa-siswi juga dapat merencanakan hal lain sebagai bentuk dari pengembangan
gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dan mempresentasikannya di depan
kelas.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Mengidentifikasi Masalah.
Kartu Dekomposisi
Petunjuk: Potonglah sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) set kartu
kepada masing-masing kelompok. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk
yang terdapat pada Kegiatan 2: Penguraian atau Waktu yang Diperlukan agar Sebuah
Bahan dapat Terurai dan Aman bagi Bumi (Dekomposisi) – Pertemuan 17.
Melakukan
Aksi
• Jika iya, apakah tantangan-tantangan yang Anda hadapi dan bagaimana Anda
mengatasinya?
• Jika tidak, apa yang mencegah Anda dari melakukan aksi atau terlibat/ikut serta
di dalamnya?
• Libatkan komunitas sekolah yang lebih luas dalam tahap penyusunan rencana
aksi pada kurikulum;
• Jangan menentukan tema-tema apa saja yang boleh dan tidak boleh
disampaikan oleh siswa-siswi.
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan bermacam-macam komunitas di mana mereka terlibat;
• Mengenali masalah-masalah yang dihadapi siswa-siswi di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan singkat tentang tempat-tempat
yang berisiko.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Komunitas adalah sekelompok orang yang berbagi suatu kesamaan, termasuk
tempat, identitas, kegemaran atau keadaan;
• Tidak semua masalah yang dihadapi siswa-siswi terjadi di sebuah lokasi tertentu.
Ada beberapa masalah juga yang sifatnya ‘tidak terlihat’ (seperti perundungan
dunia maya (cyberbullying), tingkat kepercayaan diri yang rendah, dan lain-lain).
10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Mengidentifikasi Masalah.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Catatan Guru
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan contoh-contoh dari tiap jenis komunitas,
sebelum menyampaikan contoh-contoh yang terdapat di bawah ini. Anda juga dapat
menyediakan contoh-contoh Anda sendiri yang relevan dengan konteks Anda.
Minta siswa-siswi untuk memikirkan 1 (satu) komunitas yang melibatkan seisi kelas
mereka, termasuk guru mereka!
Bagikan selembar kertas flip chart dan beberapa spidol kepada masing-masing
kelompok.
• Peta tersebut harus terdiri dari wilayah-wilayah utama yang terdapat di sekolah,
termasuk tempat bermain, lapangan olahraga, ruang kelas, kamar mandi dan toilet/
jamban, kantin, dan lain-lain; peta tersebut juga perlu menyertakan semua wilayah-
wilayah ‘rahasia’, yaitu tempat di mana siswa-siswi nongkrong (contoh: tempat di
mana siswa-siswi merokok atau menghabiskan waktunya untuk pacaran);
• Gambar tersebut harus terdiri dari ciri-ciri unik yang memberi pembedaan yang
ingin kamu tampilkan (jilbab, pakaian, perhiasan, telepon seluler, dan lain-lain);
• Siswa-siswi juga dapat menuliskan ‘pikiran tersembunyi’ yang mereka miliki untuk
menunjukkan apa yang mereka pikirkan dan katakan kepada satu sama lain.
Catatan Guru
Pastikan siswa-siswi tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk menggambar,
dan berikan waktu yang cukup untuk mendiskusikan masalah-masalah yang
dihadapi siswa-siswi. Berikan waktu yang cukup juga di akhir bagi siswa-siswi
untuk mempresentasikan peta-peta mereka di depan kelas.
Berikan masing-masing kelompok 2-3 menit untuk merangkum hasil dari peta yang
mereka gambar di hadapan seisi kelas. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut
kepada siswa-siswi:
• Apakah kamu memperhatikan adanya perbedaan atau persamaan pada peta-
peta tersebut?
• Apakah gender mempengaruhi cara pandang kelompok terhadap masalah-
masalah yang dihadapi siswa-siswi?
• Apakah tema-tema dalam Pendidikan Keterampilan Hidup sebelumnya
membantu kamu mengenali permasalahan yang sebelumnya tidak kamu sadari?
Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi atau pengetahuan baru apa yang siswa-siswi pelajari pada sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menganalisis Masalah.
Pertemuan 19:
Menganalisis
Masalah
(Tidak ada)
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Menganalisis Masalah.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Catatan Guru
Setidaknya terdapat 4-5 kelompok dalam satu kelas. Jumlah anggota kelompok
yang ideal terdiri dari 6-8 orang. Ketika siswa-siswi sudah mendapatkan
kelompoknya, mereka harus duduk bersama kelompok mereka selama pertemuan
berlangsung.
Minta siswa-siswi untuk membagikan hasil dari tantangan (pekerjaan rumah) mereka
kepada anggota kelompok mereka, dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan
paling utama yang dihadapi oleh remaja di sekolah mereka. Mereka harus berpikir
kembali tentang tema-tema pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup
sebelumnya dan apa yang telah mereka pelajari selama semester ini.
Pilih 1 (satu) kelompok secara acak untuk menentukan permasalahan yang ingin
mereka bahas.
Ulangi proses ini hingga semua kelompok sudah menentukan permasalahannya masing-
masing. Tiap-tiap kelompok tidak diperbolehkan untuk membahas permasalahan yang
sama, kecuali jika mereka dapat menentukan sudut pandang yang unik/berbeda dari
tema permasalahan yang sama (sebagai contoh, satu kelompok mungkin akan fokus
pada mencuci tangan, dan kelompok lainnya mungkin akan fokus pada Manajemen
Kebersihan Menstruasi/MKM).
Beritahu siswa-siswi bahwa pada kegiatan ini, mereka akan melihat secara lebih
mendalam permasalahan yang sudah mereka pilih agar dapat lebih memahami akar-
akar penyebab dan akibat-akibatnya. Mereka akan berusaha mencapai ini dengan
membuat sesuatu yang disebut sebagai ‘pohon masalah’.
Minta tiap-tiap kelompok untuk menggunakan gambar pohon yang terdapat pada
buku kerja siswa-siswi mereka untuk kegiatan ini.
MENGAPA remaja mulai merokok? Karena mereka berpikir bahwa merokok itu keren.
MENGAPA remaja meniru apa yang Karena mereka ingin diterima di kelompok
mereka lihat di televisi? pertemanan mereka.
MENGAPA remaja ingin diterima oleh Karena mereka takut dirundung (di-bully).
kelompok pertemanan mereka?
MENGAPA remaja takut dirundung Karena mereka tidak akan memiliki teman dan
(di-bully)? merasa sedih.
Minta siswa-siswi untuk mengulangi latihan ‘Lima Mengapa’ sebanyak mungkin, dan
mencatat hasilnya pada bagian bawah pohon. Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka
tidak harus bertanya sebanyak 5 (kali) persis; cukup digunakan hingga memperoleh
jawaban-jawaban yang unik saja. Jika waktunya sudah habis, beri tiap-tiap kelompok
waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan akibat-akibat dari permasalahan yang
mereka pilih. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa akibat-akibat yang dimaksud adalah
dampak-dampak permasalahan tersebut terhadap individu, keluarga, komunitas
(termasuk komunitas sekolah) dan lingkungan atau negara.
Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?
Guru dapat mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menentukan Sasaran dan Tujuan.
Pertemuan 20
Menentukan
Sasaran dan Tujuan
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
menciptakan visi atas perubahan yang
Sesi Pertanyaan
ingin mereka lihat di sekolah mereka, dan
mengembangkan cara-cara yang mudah
untuk mencapainya.
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan visi atas perubahan yang ingin mereka lihat di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi cara-cara efektif untuk mencapai perubahan tersebut.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Ketika mengerjakan sebuah proyek, penting untuk tetap fokus pada visi masa
depan mereka;
• Kerja sama dalam tim menuntut kita untuk mendengarkan gagasan dan sudut
pandang orang lain, bahkan ketika kita tidak menyetujuinya sekalipun.
Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Minta siswa-siswi untuk mengingat
dan memberitahu mereka tentang tema kembali pesan-pesan penting serta hal-
pertemuan: Menentukan Sasaran dan hal yang mereka pelajari dari pertemuan
Tujuan. sebelumnya.
Beritahu siswa-siswi bahwa hal tersebut tidak ‘seluar biasa’ yang mereka kira!
Faktanya, baru-baru ini, pada bulan September 2018, seorang remaja laki-laki berusia
19 tahun bernama Aldi Novel Adilang dari Sulawesi Utara, berhasil diselamatkan
setelah hilang di laut selama 49 hari!
Catatan Guru
Jika Anda memiliki akses internet, Anda dapat mengetik detail-detail di atas pada
mesin pencari (‘berita mengenai Aldi Novel Adilang’), berikut dengan foto-foto dan
video-video tentang penyelamatannya yang menakjubkan tersebut!
Sebuah cermin 1 Dari seluruh barang yang ada, cermin adalah yang
cukur terpenting. Sinar matahari yang dipantulkan bahkan
bisa terlihat melampaui cakrawala.
Sebuah kotak berisi 5 Cokelat menyimpan energi yang tinggi dan akan
batangan-batangan menghilangkan rasa lapar pada diri seseorang.
cokelat
Sebuah jaket 9 Akan berguna, namun sekali lagi, siapa yang akan
pelampung menggunakannya?
Sebuah radio 11 Kamu sudah pasti tidak akan terjangkau oleh stasiun-
stasiun mana pun.
Sebuah kain terpal 6 Ini akan sangat berguna. Dapat digunakan untuk
(lembaran plastik) mengumpulkan air hujan, berlindung dari matahari atau
digunakan sebagai layar.
Rokok dan sebuah 4 Hanya koreknya yang berguna. Rokoknya buruk bagi
korek (pemantik api) kesehatanmu!
Berikan selembar kertas flip chart besar dan beberapa spidol warna-warni kepada
masing-masing kelompok.
Jelaskan bahwa ukuran sungainya harus cukup lebar bagi seseorang untuk
membangun sebuah jembatan di atasnya untuk diseberangi.
Minta siswa-siswi untuk menuliskan kata ‘MASA KINI’ pada bagian bawah kertas, dan
kata ‘MASA DEPAN’ (jelaskan bahwa hal ini berarti minimal 5 tahun ke depan), pada
bagian atas kertas, seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini:
Masa Depan
Masa Kini
Ingatkan siswa-siswi bahwa salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah
dengan memikirkan aspek SIAPA, APA, DI MANA, MENGAPA dan KAPAN dari tema
yang dipilih. Lihat contoh di bawah ini untuk permasalahan ‘merokok’:
Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.
Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sekarang mereka akan memikirkan segala sesuatu
yang harus terjadi untuk membangun sebuah jembatan yang menghubungkan antara
‘masa kini’ dan ‘masa depan’. Jembatan akan menggambarkan aksi-aksi spesifik dan
sederhana yang dapat dilakukan untuk membahas permasalahan yang sudah mereka
identifikasi.
Beri tiap-tiap kelompok waktu 15 menit untuk mendiskusikan dan mencatat jembatan-
jembatan (aksi-aksi) mereka pada lembaran kertas mereka, seperti yang dicontohkan
di atas. Jumlah sasaran yang harus dicapai oleh siswa-siswi adalah 3-5 jembatan.
5 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi dari sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang paling mereka pelajari pada pertemuan ini?
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Merencanakan Sebuah Proyek.
Pertemuan 21:
Merencanakan
Sebuah Proyek
Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan sederhana menggunakan
cara berpikir yang kreatif;
• Memecah sebuah tugas menjadi serangkaian langkah/tahapan;
• Memastikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah
proyek.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Menghabiskan waktu yang cukup dalam proses perencanaan akan berpengaruh
pada tingkat kesuksesan proyek;
• Berpikir secara kreatif akan membutuhkan kemampuan untuk menguji sebuah
permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda.
10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Merencanakan Sebuah Proyek.
Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.
Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.
Catatan Guru
Sebelum memulai kegiatan ini, guru harus menyiapkan satu kartu, selembar kertas
atau post-it yang bertuliskan nama dari masing-masing siswa-siswi di bagian
atasnya. Kartu-kartu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak atau kantong.
Catatan Guru
Selama sisa waktu dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan menuntaskan
contoh perencanaan aksi mereka kelompok. Berkelilinglah dari satu kelompok
ke kelompok lainnya selama kegiatan ini berlangsung, membantu mereka
menuntaskan rencana aksi mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
apapun yang mungkin mereka miliki.
Minta siswa-siswi untuk mulai menuliskan permasalahan atau isu yang sudah mereka
pilih untuk disampaikan, beserta alasan mengapa hal tersebut penting bagi mereka.
Saat melakukan ini, mereka harus merangkum akibat-akibat negatif dari permasalahan
tersebut, yang sudah mereka uraikan pada Pohon Masalah (Pertemuan 19) dan hasil
analisis ‘situasi masa kini’ dari Kegiatan Sungai Perubahan (Pertemuan 20).
Sekarang, minta siswa-siswi untuk mendiskusikan dan mencatat sasaran dari proyek
mereka, dengan kata lain, bagaimana siswa-siswi dan guru-guru dapat berpikir dan
bertindak secara berbeda sebagai hasil/akibat dari tindakan mereka? Saat melakukan
ini, mereka harus merangkum hasil analisis ‘visi masa depan’ dari Kegiatan Sungai
Perubahan (Pertemuan 20).
Untuk tiap-tiap langkah, minta siswa-siswi untuk menuliskan hal-hal berikut ini:
• Siapa yang dapat membantu mereka mencapai langkah ini?
• Siapa anggota tim yang akan bertanggung jawab? Jika lebih dari satu orang yang
bertanggung jawab, apa yang akan menjadi peran dan tanggung jawab anggota
tim lainnya?
• Gunakan cara penyampaian yang mudah dipahami dan menarik bagi para
pendengar – Sebagai contoh, kamu dapat melakukan pendekatan kepada orang-
orang secara langsung dan membagikan ‘pitch’ kamu secara verbal, atau kamu
dapat membuat poster, selebaran/brosur atau sebuah iklan radio atau video
untuk proyek atau idemu.
Beritahu siswa-siswi bahwa minggu depan mereka akan mem-pitch ide-ide mereka
kepada teman-teman sekelas mereka; mereka juga dapat memutuskan untuk
mengundang orang lain seperti siswa-siswi lain dan guru-guru saat sesi penyampaian
pitch.
Ingatkan siswa-siswi bahwa presentasi pitch dari tiap-tiap kelompok tidak boleh
melebihi 10 menit, dan tiap-tiap anggota kelompok harus mendapat giliran berbicara
saat menyampaikan pitch tersebut.
5 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Keterampilan apa yang mereka latih pada pertemuan kali ini?
2. Tantangan apa yang mereka temukan dalam melaksanakan kegiatan ini? Dan
bagaimana cara mereka mengatasinya?
Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu mereka bahwa minggu depan mereka akan menyajikan ide-ide
untuk perubahan di sekolah mereka.
Perlu diperhatikan juga bahwa penting untuk mengadakan rapat persiapan sebelum
sesi/acara presentasi usulan (pitch) dimulai, untuk memastikan bahwa orang dewasa
yang terlibat dalam proses ini sudah memahami tujuan dari sesi/acaranya, serta
memahami juga bahwa peran mereka adalah memberi umpan balik yang membangun.
Isi rapat persiapan dengan orang dewasa akan mencakup
1. Tujuan umum dan spesifik dari presentasi;
2. Peran orang dewasa dalam sesi presentasi;
3. Cara untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.
Berikut adalah beberapa pihak yang dapat Anda pertimbangkan untuk diundang ke
sesi/acara presentasi usulan (pitch):
• Siswa-siswi lain;
• Guru-guru;
• Kepala Sekolah;
• Pengawas sekolah;
• Para anggota Komite Sekolah;
• Para anggota Pemerintah Kabupaten;
• Pemimpin komunitas;
• Orang tua murid;
• Media.
Contoh agenda pertemuan pitch dengan durasi 2 (dua) jam dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Waktu Alasan
10 menit Menyambut siswa-siswi lain, tamu-tamu khusus dan para penonton ke dalam
acara ini. Jelaskan latar belakang dari acara ini (bahwa pitch tentang proyek-
proyek yang dipresentasikan telah dikembangkan oleh siswa-siswi yang
berpartisipasi dalam Pendidikan Keterampilan Hidup, untuk menyampaikan
permasalahan-permasalahan yang sudah mereka identifikasi di sekolah mereka).
10 menit Menyediakan waktu untuk satu atau lebih sambutan singkat dari tamu-tamu
penting yang hadir; seperti Kepala Sekolah, pengawas sekolah, pejabat Dinas
10 menit Pendidikan di tingkat kabupaten atau pemimpin komunitas.
Waktu Alasan
5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 1.
5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 2.
5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 3.
5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 4.
10 menit Memberikan waktu kepada panel juri untuk berunding dan membuat keputusan
mereka ATAU meminta para peserta atau siswa-siswi lain untuk mem-vote
(memilih) usulan (pitch) yang paling mereka sukai dengan menggunakan metode/
cara yang Anda pilih.
110 menit
Jika ada waktu lebih/tersisa dalam semester ini, Anda dapat menggunakannya untuk membantu
siswa-siswi menjalankan seluruh atau sebagian dari rencana aksi mereka. Pilihan lainnya adalah,
seisi kelas dapat menyepakati salah satu proyek untuk dikerjakan bersama-sama. Jangan lupa
untuk mencatat/merekam hasil-hasil proyek, dan mendokumentasikan semua perubahann yang
terjadi sebagai hasil dari upaya-upaya yang dilakukan oleh siswa-siswi.
Pertemuan 22
Kesimpulan
80
menit
Rangkuman Pertemuan
Sesi Cerita
Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
merefleksikan bagaimana mereka
telah berubah selama setahun ini,
meninjau kembali pesan-pesan kunci
dari kurikulum Pendidikan Keterampilan
Hidup, dan belajar untuk memberikan
pujian kepada teman-teman sebaya
mereka.
Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi cara-cara yang berubah dari diri mereka sebagai hasil dari
partisipasi mereka selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan
Hidup;
• Mengingat kembali pesan-pesan kunci dari tiap-tiap pertemuan yang terdapat di
kurikulum;
• Memberikan pujian kepada teman-teman sebaya mereka.
Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Pujian adalah cara sederhana untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan
membangun harga diri orang lain;
• Jangan pernah memberikan pujian yang tidak diinginkan.
10 Pengantar
menit
Sambutlah siswa-siswi ke dalam pertemuan kurikulum Pendidikan Keterampilan
Hidup (PKH) yang terakhir.
“Cari posisi yang nyaman, di mana kamu memiliki ruang yang leluasa di sekitarmu
dan tidak bersentuhan dengan orang lain. Kamu dapat memilih untuk duduk di
kursimu, di lantai atau tetap berdiri, tetapi jangan berbaring di lantai. Kamu dapat
menutup matamu jika mau, atau membiarkannya terbuka; ini pilihan kamu. Sekarang
saya memintamu untuk diam agar kita dapat memulai latihan relaksasinya.”
“Saya ingin kamu fokus untuk memperpanjang nafasmu, lebih dalam dan lebih lama.
Mulailah bernafas melalui hidungmu, dan mengeluarkannya melalui mulutmu. Saat
tarikan nafas berikutnya (menghirup udara), saya ingin kamu menahannya selama
tiga detik, 1…2…3… (Fasilitator berhitung sampai tiga secara perlahan), dan ketika
kamu menghembuskan nafas (mengeluarkan nafas), saya ingin kamu melepasnya
selama tiga detik, 1…2…3… (Fasilitator berhitung sampai tiga secara perlahan).”
“Sekarang saya ingin kamu membayangkan dalam pikiranmu, bahwa kamu sedang
memegang sebuah cermin. Bayangkan kamu sedang menyentuh/meraba cermin
tersebut di tanganmu. Bagaimana wujud/bentuknya? Mungkin cerminnya terbuat
dari emas dengan bingkai yang dipenuhi hiasan emas, atau mungkin sebuah cermin
plastik yang kamu temukan di sebuah toko.”
“Habiskan beberapa saat ke depan untuk memperhatikan apa saja yang berbeda
dari diri kamu sekarang, jika dibandingkan dengan sebelum kamu mulai menghadiri
pertemuan-pertemuan tersebut.”
“Ketika kamu sudah siap, buka matamu secara perlahan, regangkan tubuh dan
kembali ke tempat dudukmu.”
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa maksud dari kegiatan ini adalah menggunakan
kesadaran diri mereka untuk berbagi satu hal tentang diri mereka yang telah berubah,
sejak mereka mulai menghadiri pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup.
Doronglah siswa-siswi untuk tidak hanya menyebutkan apa saja yang telah mereka
pelajari, tetapi bagaimana mereka telah menjadi pribadi yang berbeda sebagai hasil
dari pengetahuan baru tersebut.
Minta seorang siswa-siswi untuk memulai latihan ini secara sukarela, dengan
menyebutkan satu hal yang telah berubah dari diri mereka. Ketika mereka sudah berbagi
tentang perubahan yang mereka alami, minta mereka untuk menunjuk siswa-siswi
lainnya untuk melakukan hal yang sama. Lanjutkan proses ini hingga semua siswa-
siswi sudah berbagi sesuatu tentang bagaimana diri mereka telah berubah.
30
menit Informasi Penting: Meninjau Kembali Pesan-Pesan Kunci
Mulailah dengan Pertemuan 1, baca kembali pesan-pesan kunci dari tiap-tiap
pertemuan mingguan dan minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa yang telah
mereka pelajari. Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan:
“Pada pertemuan pertama, kalian dapat mengingat bahwa kita belajar mengenai
definisi keterampilan hidup. Kita juga melakukan latihan relaksasi paling pertama
kita. Apakah ada yang dapat menceritakan kepada saya apa yang kalian ingat dari
Pertemuan 1?”
Telusuri tiap-tiap pertemuan, tinjau kembali pesan-pesan kunci dan minta siswa-
siswi untuk menyebutkan apa yang telah mereka pelajari dari tiap-tiap pertemuan
tersebut. Proses ini setidaknya akan memakan waktu 30 menit.
Beritahu siswa-siswi bahwa pujian adalah cara untuk memuji seseorang atau
menunjukkan apresiasi (penghargaan) dan kekaguman terhadap diri mereka sebagai
seorang individu, atau karena hal-hal yang mereka lakukan. Meskipun baik untuk
memberikan pujian dalam bentuk apapun, pujian yang memiliki dampak terbesar
adalah yang menekankan pada kemampuan atau kualitas baik yang dimiliki oleh
diri seseorang (yaitu lawan kata dari hal-hal yang dangkal/tidak sungguh-sungguh,
seperti penampilan fisik seseorang).
Catatan Guru
Sebelum memulai kegiatan ini, guru harus menyiapkan satu kartu, selembar kertas
atau post-it yang bertuliskan nama dari masing-masing siswa-siswi di bagian
atasnya. Kartu-kartu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak atau kantong.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa belajar untuk memberikan dan menerima pujian
adalah salah satu cara terbaik untuk merawat citra tubuh yang positif, menjalin
persahabatan yang baik dan mencegah perundungan (bullying).
2. Pada kartu tersebut, tuliskan sebuah pujian positif kepada orang yang namanya
tertulis pada kartu tersebut;
3. Kamu dapat memilih untuk menuliskan namamu di bagian bawah kartu tersebut,
atau membiarkannya anonim (tanpa nama). Ini pilihan kamu;
4. Kamu harus menuliskan pujian yang fokus pada kualitas dan kemampuan orang
tersebut, bukan ciri-ciri fisiknya. Pujianmu harus bersifat tulus dan sungguh-
sungguh;
5. Jika kamu sudah selesai, masukkan kembali kartu tersebut ke dalam kantong/
kotak.
Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk menyelesaikan kegiatan ini. Jika waktu sudah
habis, dan semua kartu sudah dimasukkan kembali ke dalam kantong/kotak, guru
kemudian membagikannya kepada siswa-siswi sesuai dengan nama yang tertulis di
kartu tersebut.
Beritahu siswa-siswi bahwa mereka dapat membaca kartu pujian mereka di waktu
pribadi mereka, seusai pertemuan.
Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengucapkan terima kasih dan mengingatkan kembali kepada
siswa-siswi apa yang telah mereka capai selama satu tahun ini.
PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
HIDUP
Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK