Anda di halaman 1dari 264

Buku Panduan Edisi Revisi

Kerja Guru 2020

Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Buku Panduan Kerja Guru
Edisi Revisi 2020

PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
HIDUP
Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK
Hak Cipta © pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi oleh Undang-Undang. Buku panduan ini dapat diperbanyak untuk tujuan
non-komersil atau dengan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia

Diterbitkan oleh:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Dengan dukungan teknis dari:


United Nations Children Fund (UNICEF) Indonesia dan pendanaan dari DOVE, ING
dan 7: The David Beckham UNICEF Fund

Buku Panduan Kerja Guru Pendidikan Keterampilan Hidup Untuk


Siswa-Siwi SMP dan SMA/SMK
Edisi Revisi 2020, Cetakan Kedua
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

ISBN 978-623-94690-3-0

Penasihat Teknis
1. Ticiana Garcia-Tapia 6. Abdul Hafid, UNIMUDA
2. Emilie Minnick 7. Marni Marsuki, Guru SMP
3. Chizuru Iwata 8. Rizki Amrinsta Andamsary, Guru SMP
4. Annisa Elok Budiyani 9. Irna Ganda Setyawati, UNIMUDA
5. Yuanita Marini Nagel 10. Erwin Elitrika, UNIMUDA
6. Febryanthie Apituley 11. Raisa Anakotta, UNIMUDA
7. Rashidah Airin 12. Anang Riadi, UNIMUDA
13. Damaryanti Nala Lathidah,
Penulis UNIMUDA
1. Kiri Dicker – Konsultan UNICEF. 14. Siti Aminah Saing, Guru SMP
2. dr. Farida Fauziah, UNIMUDA 15. Nursalim, M.Pd.
3. Roida Natalia Siagian, UNIMUDA
4. Trendi Adzan Wahyudi, UNIMUDA Peneliti Teks
5. Sunaryadi, Dinas Pendidikan Kab. 1. Yayu Mukaromah
Sorong 2. Rukita Widodo

Kontributor
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus: Umi Fatimah
Nugraheni, S.Psi., Psi; Ellya, S.Pd; Zainun Misbah, S.S., M.Sc; Nur Leili Bashir, S. Pd;
Dra. Tina Jupartini, M.Pd; Dewi Woro Harjanti, S.Sos.

Direktorat GTK Pendidikan Dasar: Dra. Elis Widiarti Rahayu, M.Pd;
Dr. Irmawati, M.Pd; Dr. Akbar, S.Pd., M.P

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Direktorat Sekolah Menengah Pertama: Rois Hidayat; Umi Syarifah Hidayati

Pusat Kurikulum dan Perbukuan: Dra. Ranti Widiyanti, M.Psi;
Nina Purnamasari, S.H., M.Ak; Maria Chatarina Adharti Sri Sursiyamtini;
Dr. Christina Tulalessy; Drs. Jarwadi, M.Pd

PPPPTK Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling:
Ibu Musyarofah, M.Pd; Ibu Ana Susanti, M.Pd; Bapak Ahmad Zainudin, M.Pd.kons;
Ibu Eny Usmawati, M.Pd; Bapak R. Roy Miftahul Huda, M.Pd

Kementerian Kesehatan: Dr. Weni Muniarti; Dhefi Ratnawati

Dinas Pendidikan Sorong: Sunaryadi S.Pd.M; Marni Marsuki; Mashuri M., S.Pd., M.Pd

Dinas Pendidikan Bone: Mukhlis, S.Pd, M.Pd

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor: Putri Dian Pratiwi, S.Psi.

Guru: Moch. Alex Farhan, S. Pd., M. Psi.; Haerul, S.Pd., M.Pd; Dwi Oktadinata, S.Pd;
Drs. I Wayan Gebloh; Juli Sugiati, M.Pd; Erni Marlina, S.Pd., M.Pd;
Abdul Mazid, S.Pd,M.I.Kom; Cut Novi Sri Mulyani, S.Pd.,M.Ed

Body Image Expert: Dr Bernie Endyarni Medise; Dr Ayu Saraswati;


Chairunnisa Rizkiah, S.Psi; Dr Kholisah Nasution, Philippa Diedrichs, Nadia Craddock,
Kirsty Garbett and Sharon Haywood.

UNILEVER: Marini Fabiano

UNFPA Indonesia: Sandeep Nanwani, Neira Budiono, Mawarnita Pohan

UNICEF Indonesia: Ticiana Garcia-Tapia, Ali Aulia Ramly, Airin Roshita,


Artha Camellia, Suhaeni Kudus, Reza Hendrawan, Annisa Elok Budiyani,
Emilie Minnick, Chizuru Iwata, Kiri Dicker, Vania Santoso, Clarissa Jazzlyne,
Yuanita Nagel, Yayu Mukaromah, Tanti Kostaman, Rashidah Airin, Joan Wicitra,
Samuel Kareth, Hendriyadi Daeng Sila, Aline Ardhiani

Tata Letak dan Penyuntingan


1. Desiree Tilaar
2. Bagus Belo Prayogo

Fotografer
1. Fauzan Ijazah
2. Kate Rose
3. Liz Pick
4. Rian Pramudia

Illustrator
1. Syafiuddin Halid
2. Bagus Belo Prayogo

Edisi Revisi 2020


Daftar Isi

8 Ucapan Terima Kasih


10 Tentang Buku Panduan Kerja
14 Cara Menggunakan Buku Panduan Kerja
16 Latihan Relaksasi dan Pemberi Semangat

Modul 1:
1 Gambaran Umum Modul 1

27 Pertemuan 1: Pengantar
37 Pertemuan 2: Identitas Saya
51 Pertemuan 3: Mengekspresikan Perasaan
64 Pertemuan 4: Menjalani Pubertas
77 Pertemuan 5: Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Modul 2:
2 Membentuk Kebiasaan Sehat

97 Pertemuan 6: Kebersihan Diri


108 Pertemuan 7: Olahraga dan Gizi
116 Pertemuan 8: Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan
126 Pertemuan 9: Internet dan Media Sosial

Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3:
3 Mengembangkan Hubungan yang Saling Menghormati

140 Pertemuan 10: Berteman


151 Pertemuan 11: Cinta
158 Pertemuan 12: Kesehatan Reproduksi
171 Pertemuan 13: Kesehatan Seksual

Modul 4:
4 Menciptakan Dunia yang Lebih Baik

187 Pertemuan 14: Hak Asasi Manusia


201 Pertemuan 15: Kesetaraan Gender
208 Pertemuan 16: Perdamaian dan Konflik
213 Pertemuan 17: Kepedulian terhadap Lingkungan

Modul 5:
5 Melakukan Aksi

231 Pertemuan 18: Mengidentifikasi Masalah


236 Pertemuan 19: Menganalisis Masalah
242 Pertemuan 20: Menentukan Sasaran dan Tujuan
249 Pertemuan 21: Merencanakan Sebuah Proyek
257 Pertemuan 22: Kesimpulan

Edisi Revisi 2020


Ucapan Terima Kasih

Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru


dan Tenaga Kependidikan

Perkembangan kemampuan dan keterampilan remaja peserta didik kita, baik dalam
lingkungan sekolah maupun kesehariannya diluar sekolah, merupakan hal yang sangat
penting untuk kita dukung bersama dalam upaya membantu mereka berkembang,
bertransisi ke masa dewasa, dan mempersiapkan masa depan mereka dengan lebih
baik. Hal ini merupakan cita-cita kita bersama untuk menciptakan generasi masa
depan Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.

Dalam kesehariannya, remaja usia sekolah mengalami berbagai tantangan yang


cukup kompleks, baik tantangan internal dari dirinya sendiri maupun yang eksternal,
dalam lingkungan pergaulan dan sosialnya. Remaja-remaja abad ke-21 membutuhkan
kemampuan dan keterampilan untuk menavigasi masa remaja dari berbagai
permasalahan, seperti kesehatan dan nutrisi, kebersihan, interaksi satu sama lain,
kekerasan atau perundungan, teknologi digital lingkungan hidup, hingga masalah-
masalah sosial yang luas dan mengglobal.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui visi Profil Pelajar Pancasila,


percaya bahwa peserta didik kita memiliki potensi, kemampuan, dan keterampilan
untuk menghadapi tantangan tersebut. Kami percaya pelajar Indonesia abad ke-21
adalah pribadi-pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, merefleksikan sikap gotong-royong dan berkebhinekaan global,
merupakan pribadi yang mandiri, kreatif, dan juga bernalar kritis. Dalam mewujudkan
nilai-nilai dan kompetensi ini, saya percaya bahwa proses pendidikan dan pembelajaran
merupakan sarana yang sangat ideal, dimana peserta didik kita dapat dibekali dengan
informasi yang relevan terkait isu disekitar mereka dan didukung oleh para guru-guru
yang cakap dan kompeten dengan sarana pembelajaran yang partisipatif.

8 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Saya menyambut baik terbitnya Buku Panduan Kerja Guru dan Siswa Pendidikan
Keterampilan Hidup Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK yang mendukung visi
membantu menciptakan generasi muda Indonesia abad ke-21 yang cakap dan tangguh
untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepan. Panduan ini merefleksikan 13
keterampilan hidup seperti bagaimana kita membangun hubungan, memecahkan
masalah, membuat keputusan, mengelola resiko, dan bekerja sama dengan orang
lain. Hal ini membantu mewujudkan visi dari Profil Pelajar Pancasila. Dari panduan ini,
kita juga dapat belajar menggunakan pendekatan-pendekatan yang partisipatif dan
kreatif seperti bermain peran, permainan (games), untuk membantu menyampaikan
materi-materi ini pada peserta didik kita. Saya berharap panduan ini dapat menjadi
bahan dan acuan bagi para pihak yang berkepentingan baik dipusat dan daerah untuk
membantu remaja-remaja di Indonesia.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan
kontributor yang telah menyusun Buku Panduan Guru dan Siswa ini dengan baik;
tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Guru-guru
dan Dinas Pendidikan, para ahli serta UNICEF. Harapan saya, agar panduan ini
dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
keterampilan remaja usia sekolah di Indonesia.

Jakarta, 27 November
Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru
dan Tenaga Kependidikan

Dr. Praptono

Edisi Revisi 2020 9


Tentang Buku
Panduan Kerja
Buku panduan kerja ini dikembangkan oleh UNICEF Indonesia bekerja sama dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2020 untuk
mendukung program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) dalam berbagai konteks.
Buku panduan kerja ini dibuat berdasarkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(PKHS) untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama yang diterbitkan pada tahun
2014, mencakup informasi terkini dan pilihan tema yang diperluas. Buku panduan
kerja ini dirancang untuk digunakan oleh para guru (termasuk Guru Bimbingan dan
Konseling) di Sekolah Menengah Pertama di Indonesia. Untuk memastikan bahwa
kurikulum ini disampaikan secara sesuai, para guru harus terlebih dahulu berpartisipasi
dalam program pelatihan bagi pelatih (Training of Trainers/ToT) yang komprehensif,
yang mengajarkan cara penggunaan dan penyampaian kurikulum ini di kelas.

10 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Apa itu keterampilan hidup?
Keterampilan hidup menggambarkan kemampuan seseorang dalam menghadapi
tantangan kehidupan sehari-hari, termasuk menjalin hubungan sosial, menyelesaikan
masalah, mengelola risiko, membuat keputusan, dan bekerja sama dengan orang lain.
Pendidikan komprehensif membutuhkan:
• Keterampilan akademik (Academic skills) sehingga kita dapat memahami
konsep-konsep seperti matematika, sains, dan literasi
• Keterampilan penghidupan (Livelihood skills) sehingga kita dapat menguasai
tugas-tugas praktis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari; dan
• Keterampilan hidup (Life skills) sehingga kita dapat berkomunikasi dengan
orang lain, membuat keputusan yang baik, dan mengatasi tantangan hidup
Keterampilan hidup berbeda, tetapi sama pentingnya dengan keterampilan
penghidupan dan keterampilan akademik.

Keterampilan penghidupan mengajari kita cara mengerjakan tugas, keterampilan


akademik mengajarkan kita cara memahami suatu konsep, tetapi keterampilan hidup
adalah yang membuat kita dapat menggunakan keterampilan ini di dunia nyata,
yang sering mengharuskan kita untuk bekerja dengan orang lain. Tabel di bawah
ini menunjukkan beberapa contoh umum keterampilan akademik, keterampilan
penghidupan, dan keterampilan hidup:

Keterampilan Keterampilan Keterampilan Hidup


Akademik Penghidupan

Matematika Pertukangan Komunikasi

Ilmu Pengetahuan Alam Menjahit Bekerja dalam Kelompok

Ilmu Pengetahuan Alam Pembukuan Kesadaran Diri

Ilmu Pengetahuan Alam Pertanian Berpikir Kritis

Apa itu Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH)?


Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) mendukung remaja untuk mengembangkan dan
menggunakan berbagai keterampilan yang telah diidentifikasi sebagai hal penting dalam
konteks individu mereka. PKH dapat diimplementasikan dalam program terpisah atau
diintegrasikan ke dalam program lain. Untuk memastikan bahwa PKH relevan dengan
kehidupan remaja, PKH diajarkan dalam konteks permasalahan yang spesifik, serta
tantangan khusus yang dihadapi remaja dalam kehidupan mereka, yang disebut dalam
kurikulum ini sebagai ‘pengetahuan kritis’. Pengetahuan kritis terdiri dari tema-tema
penting yang perlu diketahui oleh remaja agar keamanan dan kesehatan mereka tetap
terjaga saat menjalani masa remaja. Dalam setiap pertemuan, siswa-siswi diajarkan
bagaimana mereka dapat menggunakan keterampilan hidup dan pengetahuan tertentu
untuk mengendalikan sebuah situasi atau memecahkan masalah umum yang mereka
hadapi. Terkadang masalah tersebut bisa bersifat sensitif, tabu, atau kontroversial
untuk dibahas, namun jika kita menghindar untuk mengajarkannya kepada remaja, ada
kemungkinan mereka dapat membuat keputusan yang buruk yang dapat berdampak
negatif bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka! Perbedaan utama antara PKH dan

Edisi Revisi 2020 11


beberapa bentuk pendidikan lainnya adalah PKH menuntut guru untuk menggunakan
pendekatan partisipatoris dalam pelibatan siswa-siswinya saat proses belajar-
mengajar. Tabel di bawah ini menguraikan perbedaan antara pendekatan ‘tradisional’
untuk mengajar, dan pendekatan partisipatoris yang diperlukan saat mengajar PKH.

Aspek Pendekatan Pendekatan Partisipatoris


Pendidikan Tradisional

Terminologi Istilah pelajaran digunakan Istilah pertemuan digunakan untuk


untuk menekankan apa yang menekankan bahwa siswa-siswi berkumpul
akan dipelajari oleh siswa- untuk mengeksplorasi tema yang sedang
siswi di kelas. dibahas.
Peran guru Guru adalah ahli dan sumber Guru adalah fasilitator dalam proses
utama informasi tentang belajar-mengajar siswa-siswinya. Tujuan
tema yang dibahas. Tujuan yang dimiliki oleh guru adalah mendukung
yang dimiliki oleh guru adalah siswa-siswinya untuk memanfaatkan
menginformasikan siswa- pengalaman hidup mereka dan dapat
siswinya tentang fakta yang menyimpulkan sendiri apa yang benar bagi
ada. mereka.
Peran siswa-siswi Diasumsikan bahwa Diasumsikan bahwa siswa-siswi sudah
siswa-siwi tidak memiliki memiliki pengetahuan tentang tema
pengetahuan apapun tentang yang dibahas berdasarkan pengalaman
tema yang dibahas, oleh hidup mereka, dan dengan dukungan
karena itu peran mereka dari guru dan sesama siswa-siswi, dapat
adalah belajar dari guru. mengemukakan pendapat mereka serta
membuat kesimpulan.

Isi pelajaran Guru memutuskan apa yang Guru mengawali dengan rencana
akan dibahas dalam setiap pembahasan untuk setiap
pelajaran dan apa hasil pelajaran, kemudian mengubah dan
belajarnya. menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan
siswa-siswinya.
Gaya komunikasi Guru menghabiskan sebagian Guru menghabiskan waktu sebanyak
guru besar waktunya dengan mungkin untuk mendengarkan. Guru
berbicara. Guru memberitahu bertanya kepada siswa-siswinya, apa yang
siswa-siswi apa yang mereka mereka pikir/ketahui benar dan berbicara
pikir/ketahui benar, dan dengan rasa ingin tahu.
berbicara dengan otoritas.
Metode Pelajaran biasanya Pertemuan bersifat menyenangkan dan
penyampaian disampaikan oleh guru, yang melibatkan berbagai kegiatan yang
berdiri di depan ruangan memungkinkan siswa-siswinya untuk
dan menghabiskan sebagian berpikir secara mendalam tentang masalah
besar waktunya berbicara, yang sedang dihadapi. Contoh kegiatan
sementara siswa-siswi melihat partisipatoris meliputi:
buku panduan kerja mereka. • Bermain peran
• Berdebat
• Menggambar
• Bermain kartu
• Studi kasus

12 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Keterampilan hidup apa yang termasuk
dalam kurikulum PKH ini?
Kurikulum ini mencakup 13 keterampilan hidup penting, yang berasal dari kerangka
keterampilan hidup UKS dan kerangka keterampilan yang dapat digunakan untuk
berbagai jalur karir (transferrable skills) UNICEF. Tabel di bawah ini menunjukkan 13
keterampilan hidup yang termasuk dalam kurikulum ini:

Keterampilan Hidup Definisi

Mengatur Diri Sendiri Kemampuan untuk memahami dampak potensial dari pikiran dan
tindakan seseorang pada diri mereka sendiri dan orang lain, dan
mengubahnya jika diperlukan.

Kreativitas Kemampuan pendekatan terhadap masalah dan tugas dengan


cara yang baru dan berbeda.

Berpikir Kritis Kemampuan untuk menganalisis informasi secara menyeluruh,


termasuk membedakan mitos dan fakta, dan mempertimbangkan
berbagai pendapat dan perspektif.

Mengambil Keputusan Kemampuan untuk memilih tindakan terbaik dari berbagai


kemungkinan dan mempertimbangkan konsekuensi dari
keputusan yang berbeda.

Bernegosiasi Kemampuan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan cara


pandang orang yang berbeda untuk mencapai hasil yang terbaik
bagi semua orang yang terlibat.

Bekerja Sama Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam
mencapai tujuan bersama.

Menyelesaikan Masalah Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan hasil yang


memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

Berpartisipasi Kesediaan untuk menjadi bagian dari kegiatan tim atau diskusi
kelompok.

Mengelola Stres dan Emosi Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola perasaan dan
emosi.

Resilien (Ketahanan) Kemampuan untuk 'bangkit kembali' setelah pengalaman yang


sulit.

Berempati Kemampuan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan perasaan


orang lain.

Berkomunikasi Kemampuan untuk mengekspresikan ide dan keyakinan seseorang


dengan cara yang meyakinkan.

Menghargai Perbedaan Kemampuan untuk menghargai perspektif, kepercayaan, ide, dan


pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan kita.

Edisi Revisi 2020 13


Cara Menggunakan
Buku Panduan Kerja
Struktur Buku Panduan Kerja
Buku Panduan Kerja Guru ini terdiri dari lima (5) Modul, yang mendukung siswa-siswi
untuk menempuh pijakan yang penting dalam perjalanan mereka untuk menjadi
remaja yang sehat dan bahagia. Setiap modul mengeksplorasi empat tema (satu
tema tiap pertemuan) dan keterampilan-keterampilan hidup secara lebih rinci:

• Identitas Saya
Modul 1:
• Mengekspresikan Perasaan
Mengenal
• Menjalani Pubertas
diri sendiri
• Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Modul 2: • Kebersihan Diri


Membentuk • Olahraga dan Gizi
kebiasaan • Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan
sehat • Internet dan Media Sosial

Modul 3:
• Berteman
Mengembangkan
• Cinta
hubungan
• Kesehatan Reproduksi
yang saling
• Kesehatan Seksual
mengormati

Modul 4: • Hak Asasi Manusia


Menciptakan • Kesetaraan Gender
dunia yang • Perdamaian dan Konflik
lebih baik • Kepedulian terhadap Lingkungan

• Mengidentifikasi Masalah
Modul 5:
• Menganalisa Masalah
Melakukan
• Menentukan Sasaran dan Tujuan
aksi bersama
• Merencanakan Sebuah Proyek

14 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Menfasilitasi Pertemuan
Ada total 22 pertemuan dalam kurikulum (pertemuan tambahan di awal dan akhir
kurikulum mencakup pengantar dan kesimpulan). Setiap pertemuan dirancang
untuk disampaikan dalam satu pelajaran di kelas sekitar 80-90 menit, keseluruhan
kurikulum dapat diselesaikan dalam dua (2) semester. Setiap pertemuan berisi rencana
pertemuan, yang mencakup semua yang perlu Anda ketahui untuk memfasilitasi
pertemuan, termasuk materi, hasil pembelajaran, pesan utama, dan panduan langkah
demi langkah saat memfasilitasi. Setiap pertemuan diawali dengan perkenalan dan
relaksasi atau latihan pemberi semangat (lihat halaman 16-23) untuk memastikan
bahwa siswa-siswi tenang dan fokus pada pertemuan tersebut. Rencana pertemuan
kemudian dibagi menjadi beberapa bagian:

• Informasi Penting: Bagian-bagian ini mencakup informasi penting tentang tema


yang harus disampaikan kepada siswa-siswi dengan cara yang menyenangkan
dan menarik;

• Kegiatan: Bagian-bagian ini termasuk kegiatan untuk memperagakan pesan-


pesan utama pertemuan. Beberapa kegiatan lebih aktif daripada yang lain,
misalnya kerja kelompok, sementara pada kegiatan lain siswa-siswi akan diajak
untuk beraktivitas di luar ruangan.

• Tantangan untuk Dikerjakan Di Rumah: Ini adalah kegiatan yang dirancang


untuk diselesaikan di waktu pribadi yang dimiliki oleh masing-masing siswa-siswi
(seperti pekerjaan rumah). Siswa-siswi kemudian membagikan hasil kegiatannya
dalam pertemuan minggu berikutnya;

• Pelajaran Keterampilan Hidup: Ini adalah saat/bagian yang tepat (dalam rencana
pertemuan) dimana Anda dapat menekankan keterampilan hidup tertentu kepada
siswa-siswi Anda;

• Materi: Mencakup hal-hal seperti lembar kerja, bacaan/artikel atau referensi untuk
siswa-siswi dan sumber-sumber lainnya untuk membantu Anda memfasilitasi
pertemuan.

Setiap bagian dari rencana pertemuan menyarankan


berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memfasilitasi.
Dengan memantau waktu, maka dapat dipastikan
80 bahwa Anda dapat menyertakan semua materi dalam
menit
satu pertemuan. Jangan lupa membaca setiap rencana
pertemuan sebelum melakukan pertemuan untuk
memastikan Anda sudah memahami dengan jelas setiap
bagiannya, dan telah menyiapkan semua materinya!

Edisi Revisi 2020 15


Latihan Relaksasi
dan Pemberi Semangat
Anda dapat menggunakan latihan-latihan singkat ini di awal setiap pertemuan
untuk menciptakan suasana santai atau agar siswa-siswi menjadi lebih bersemangat.
Anda dapat memilih latihan-latihan yang sesuai dengan suasana hati siswa-siswi
ketika memasuki ruangan (kelas). Saat Anda memfasilitasi sebuah latihan relaksasi,
usahakan agar durasinya tidak lebih dari 10 menit. Cobalah untuk mempraktikkan
semua latihan yang tertera di bawah ini, dan ulangi latihan-latihan yang digemari
oleh siswa-siswi Anda.

16 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Latihan Relaksasi
Pilihlah salah satu latihan relaksasi yang ada dalam daftar ini jika Anda mengamati bahwa
ketika memasuki ruangan (kelas), siswa-siswi cenderung hiperaktif, tidak fokus, berisik, atau
mengganggu. Latihan relaksasi akan membantu mereka menjadi tenang dan fokus secara mental,
yang pada akhirnya akan membantu jalannya proses pembelajaran menjadi lebih teratur.

Kiat untuk memfasilitasi latihan relaksasi:


• Cobalah untuk menciptakan suasana tenang, tanpa gangguan suara keras maupun orang
keluar masuk ruangan (kelas).

• Saat melakukan latihan relaksasi, siswa-siswi sebaiknya berdiri atau duduk di kursinya masing-
masing atau duduk di lantai (namun tidak disarankan untuk berbaring).

• Selama latihan, siswa-siswi dapat memilih untuk memejamkan atau membuka mata mereka.

• Saat memandu latihan relaksasi, turunkan nada suara Anda, gunakan suara yang lembut dan
tidak tergesa-gesa sehingga membantu siswa-siswi merasa rileks.

• Untuk memulainya, Anda dapat langsung membaca isi naskah yang disediakan di bawah ini.
Nantinya, ketika Anda sudah lebih percaya diri dalam memfasilitasi latihan relaksasi, Anda
mungkin tidak perlu lagi berpatokan pada naskah.

Latihan Relaksasi 1: Pernapasan dasar (duduk atau berdiri)


Guru Berkata:

“Ambil posisi yang nyaman, pastikan kamu dapat bergerak leluasa dan usahakan tidak terlalu
berdekatan dengan (tidak menyentuh) orang lain. Kamu dapat memilih untuk duduk di kursimu,
atau duduk di lantai atau berdiri, tetapi jangan berbaring di lantai. Kalau menurutmu nyaman,
kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita melakukan latihan
relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak bersuara agar kita
dapat memulai latihan relaksasi”.

Tunggu sampai semua siswa-siswi diam

“Marilah kita sekarang memperhatikan napas kita. Bernapaslah secara alami. Tidak perlu mengubah
gaya pernapasan kita. Tidak perlu memperdalam atau memperpanjang pernapasan kita. Kita hanya
perlu perhatikan pernapasan kita baik-baik. Apakah napasmu saat ini cepat? Lambat? Dangkal?
Dalam? Mari kita memperhatikan pernapasan kita selama satu menit ”.

“Sekarang mari kita menarik napas dalam-dalam, lebih dalam dan lebih lama. Ambil napas melalui
hidung, dan keluarkan melalui mulut”.

“Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam, dan tahan napas selama tiga hitungan
(selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga secara perlahan)
kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan dalam tiga hitungan (selama tiga detik) ......1 ……
2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga dengan lambat)”.

“Berikutnya, mari bersama-sama kita ambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan,
kembali kita ambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan “.

Edisi Revisi 2020 17


Tunggu sekitar 1 menit

“Nah, jika kamu merasa sudah siap, silakan membuka matamu perlahan-lahan, lakukan beberapa
gerakan peregangan ringan (seperti menundukkan kepala ke bawah dan menengadahkan kepala
ke atas, lalu menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri selama beberapa hitungan/detik), dan silakan
kembali ke tempat dudukmu”.

Latihan Relaksasi 2: Meletakkan akar (berdiri)


Guru Berkata:
“Ambil posisi berdiri yang nyaman sehingga kamu bisa bergerak dengan leluasa tanpa menyentuh
orang lain. Kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita
melakukan latihan relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak
bersuara agar kita dapat memulai latihan relaksasi”

Tunggu sampai semua siswa-siswi diam

“Tekan atau pijakkanlah kakimu dengan kuat ke tanah (lantai). Bayangkan seolah-olah kakimu
adalah pangkal sebuah pohon yang kokoh dan tak tergoyahkan. Rasakan telapak kakimu
menyentuh tanah yang ada di permukaan bumi. Bayangkan betapa dalamnya bumi tempat kamu
berpijak saat ini. Selama puluhan bahkan ribuan tahun, bumi yang tua ini adalah tempat kita dan
para leluhur kita berjalan, bermain, bercocok tanam, dan melakukan berbagai kegiatan.”

“Berdirilah dengan tegak, tekan atau pijakkanlah kakimu ke tanah, dan bayangkan seolah-olah
ada energi lembut namun penuh kekuatan dan kebijaksanaan muncul dari dalam bumi tempat
kamu berdiri saat ini, kemudian perlahan-lahan energi tersebut mengaliri tubuhmu. Bayangkan
energi itu bergerak perlahan mulai dari telapak kaki, lalu menuju ke arah kedua kakimu, lalu
naik hingga ke perut dan dadamu. Energi itu lalu mengalir memenuhi ruang hatimu; rasakanlah
sensasinya. Kemudian energi itu kembali bergerak mengalir di sepanjang lenganmu, lalu bergerak
naik perlahan ke bahu, punggung, dan leher, sampai ke ubun-ubunmu.”
“Bayangkan bumi ini memberikan kita energi kebijaksanaan dan ketenangan yang kita perlukan
untuk menghadapi tantangan dalam hidup ini. Bumi membisikkan rahasia kehidupan dengan
lembut di telinga kita.”

“Ingatlah bahwa kamu bisa melakukan kegiatan ini kapan saja, bumi tempat kamu berpijak ini akan
selalu siap memberikanmu ketenangan dan kekuatan di saat kamu merasa lemah atau takut.”

“Nah, jika kamu merasa sudah siap, silakan membuka matamu perlahan-lahan, cobalah melihat
sekelilingmu, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan kembali ke tempat
dudukmu”.

Latihan Relaksasi 3: Balon Merah (duduk atau berdiri)


Guru Berkata:
“Ambil posisi berdiri yang nyaman sehingga kamu bisa bergerak dengan leluasa tanpa menyentuh
orang lain. Kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita
melakukan latihan relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak
bersuara agar kita dapat memulai latihan relaksasi”

18 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Tunggu sampai semua siswa-siswi diam

“Marilah kita mengambil napas dalam-dalam secara perlahan. Bernapaslah melalui hidung,
dan hembuskanlah melalui mulut. Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam,
dan tahan napas kita selama tiga hitungan (selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator
menghitung sampai tiga secara perlahan) kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan
dalam tiga hitungan (selama tiga detik) ......1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga
dengan lambat).”

Ulangi proses ini beberapa kali

“Sekarang marilah sama-sama kita membayangkan seolah-olah kita sedang memegang sebuah
balon berwarna merah. Saat meniup balon, bayangkanlah semua pikiran dan emosi negatif yang
mungkin kita rasakan saat ini keluar dari tubuh dan pikiran kita, lalu bergerak masuk, berpindah ke
dalam balon. Mungkin itu adalah hal negatif yang kita rasakan terhadap orang lain, atau pikiran
negatif tentang diri kita sendiri. Sekaranglah waktunya untuk menyingkirkan semua itu.”

“Sekali lagi, mari kita bayangkan bahwa kita sedang meniup balon merah tersebut sembari
membersihkan tubuh dan pikiran kita dari semua pikiran dan perasaan negatif”.

“Saat balon merah yang kita tiup sudah penuh dan menjadi keras, mari kita bayangkan kita
memegang balon yang sudah penuh/keras tersebut di tangan kanan kita, dan memegang sebuah
peniti yang tajam di tangan kiri kita. Kita akan meletuskan balon merah kita dan membayangkan
semua pikiran negatif yang tadi sudah kita tiupkan ke dalam balon sekarang melayang-layang di
udara”.
“Silakan kembali mengambil napas panjang dan dalam lalu hembuskan secara perlahan, jika sudah
siap, silakan letuskan balonmu sekarang”

“Perlahan-lahan bukalah matamu, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”

Latihan Relaksasi 4: Apa yang dapat kamu dengar? (duduk atau berdiri)
Guru Berkata:
“Ambil posisi berdiri yang nyaman sehingga kamu bisa bergerak dengan leluasa tanpa menyentuh
orang lain. Kamu boleh memejamkan atau membiarkan matamu tetap terbuka selama kita
melakukan latihan relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon untuk bersikap tenang atau tidak
bersuara agar kita dapat memulai latihan relaksasi”

Ulangi proses ini beberapa kali

“Marilah kita memperhatikan bunyi atau suara yang bisa kita dengar di sekitar kita. Mulailah dengan
memfokuskan pada satu bunyi yang dapat kita dengar di dalam ruangan kita saat ini . Mungkin
bunyi detak jarum jam, atau suara cabang pohon yang tertiup angin yang terdengar seolah-olah
sedang mengetuk-ngetuk jendela ruangan kita. Perhatikanlah bunyi itu dengan seksama”.

Jeda sejenak

“Sekarang marilah kita mengalihkan fokus pikiran kita pada suara yang bisa kita dengar dari
luar ruangan. Mungkin suara burung, atau desiran angin yang bertiup di antara pepohonan.
Perhatikanlah suara itu dengan seksama ”.

Edisi Revisi 2020 19


Jeda sejenak

“Sekarang marilah kita mengalihkan fokus pikiran kita pada semua bunyi atau suara yang dapat
kita dengar di sekitar kita”.

Jeda sejenak

“Silakan kembali mengambil napas yang dalam dan hembuskan secara perlahan, jika sudah selesai,
bukalah matamu perlahan-lahan, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”

Latihan Relaksasi 5: Mantra positif (duduk atau berdiri)


Guru Berkata:
“Ambil posisi yang nyaman, leluasa dan tidak terlalu berdekatan dengan (tidak menyentuh)
orang lain. Kamu dapat memilih untuk duduk di kursimu, atau duduk di lantai atau berdiri, tetapi
jangan berbaring di lantai. Kalau menurutmu nyaman, kamu boleh memejamkan atau membiarkan
matamu tetap terbuka selama kita melakukan latihan relaksasi ini, kamu bebas memilih. Mohon
untuk bersikap tenang atau tidak bersuara agar kita dapat memulai latihan relaksasi”.

Tunggu sampai semua siswa-siswi diam

“Marilah kita pelan-pelan mengambil napas dalam-dalam. Tariklah napas melalui hidung, dan
hembuskanlah melalui mulut. Berikutnya, mari kita kembali menarik napas dalam-dalam, dan
tahan napas selama tiga hitungan (selama tiga detik) ...... 1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung
sampai tiga secara perlahan) kemudian buang atau hembuskan perlahan-lahan dalam tiga
hitungan (selama tiga detik) ......1 …… 2 …… 3 (Guru/fasilitator menghitung sampai tiga dengan
lambat)”.

Ulangi proses ini beberapa kali

“Sekarang kita akan berlatih mengatakan hal-hal positif tentang diri kita sendiri. Tarik napas
dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Saya akan membacakan beberapa pernyataan dan
kamu akan membayangkan atau memvisualisasikannya dalam pikiranmu....”
Guru membaca pernyataan berikut dengan lantang, beri jeda 5 detik untuk masing-masing
pernyataan
• Saya sempurna
• Saya berbakat
• Saya aman
• Saya memiliki kendali atas tubuh saya sendiri
• Saya unik
• Saya dihormati

Guru dapat menambahkan beberapa pernyataan positif lain ke dalam daftar ini jika mau

“Silakan kembali mengambil napas yang dalam dan hembuskan secara perlahan, jika sudah selesai,
bukalah matamu perlahan-lahan, lakukanlah beberapa gerakan peregangan ringan, dan silakan
kembali ke tempat dudukmu.”

20 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Latihan Pemberi Semangat
Pilihlah salah satu latihan pemberi semangat yang ada dalam daftar ini jika Anda mengamati
bahwa ketika memasuki ruangan (kelas), siswa-siswi terlihat malas, lelah, bosan, atau lesu.
Latihan pemberi semangat akan membantu menghidupkan suasana, membuat mereka kembali
bersemangat, sehingga mereka akan tertarik dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Kiat untuk memfasilitasi latihan pemberi semangat:


• Bersihkan ruangan atau pindah ke luar ruangan di mana siswa-siswi dapat lebih leluasa bergerak
• Semakin banyak siswa-siswi yang terlibat, maka kegiatan ini akan semakin menyenangkan
• Saat memberikan instruksi, bersuaralah dengan lantang, penuh energi dan bersemangat agar
siswa-siswi lebih termotivasi untuk terlibat, perbanyaklah gerakan-gerakan yang menarik

Latihan Pemberi Semangat 1: Ikuti Saya


Mintalah siswa-siswi untuk berdiri membentuk sebuah lingkaran yang menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meregangkan bagian-bagian tubuh merupakan cara yang
baik untuk menghilangkan stres serta membantu memulihkan energi dengan cara yang sehat.

Berilah siswa-siswi sebuah contoh gerakan peregangan dan jelaskanlah manfaatnya, misalnya,
jelaskan bahwa dengan mengangkat kedua lengan ke atas (hingga melebihi) kepala, kita dapat
merasakan peregangan di lengan serta peregangan di sepanjang punggung dan sisi kanan-kiri
tubuh kita. Peragakan gerakan peregangan ini dengan mengangkat kedua lengan Anda hingga
melewati kepala dan minta para siswa-siswi untuk mengikuti/mencontohi gerakan Anda.

Mintalah siswa-siswi memikirkan/mengidentifikasi bagian tubuh mereka yang dirasa tegang


atau lelah, baik karena stres, ataupun karena sudah lama tidak digerakkan atau sudah lama tidak
berolahraga.

Mintalah siswa-siswi Anda membentuk sebuah lingkaran, dan sampaikan bahwa mereka akan
bergantian memimpin gerakan peregangan untuk bagian tubuh yang berbeda (misanya: siswi
A akan memimpin/mencontohkan gerakan peregangan bahu, siswa B akan memimpin gerakan
peregangan pinggang, dan seterusnya sampai semua mendapat kesempatan ).

Ingatkan siswa-siswi untuk tidak memaksakan diri melakukan gerakan peregangan yang terlalu
keras/sulit atau mempraktikkan posisi-posisi yang tidak nyaman!

Mintalah salah satu siswi (atau siswa, misalnya Dita) untuk memimpin satu latihan peregangan
dan siswa-siswi lainnya untuk menirukan gerakan yang diperagakan oleh Dita. Setelah selesai,
maka giliran siswa/siswi yang berada di sebelah (kanan/kiri) Dita untuk bergantian memimpin
gerakan. Doronglah mereka untuk memikirkan gerakan peregangan baru untuk dicoba bersama-
sama, namun jika mereka ingin mengulang gerakan peregangan yang telah dilakukan/diperagakan
sebelumnya, maka biarkanlah mereka melakukannya.

Ulangi tiap-tiap gerakan peregangan sebanyak sekali atau dua kali, pastikan sesuai urutan dan
dimulai dari awal.

Akhiri kegiatan dengan bertepuk tangan, atau dengan melakukan satu gerakan peregangan
terakhir bersama-sama.

Edisi Revisi 2020 21


Latihan Pemberi Semangat 2: Hafalkan Gerakan Saya
Mintalah siswa-siswi berdiri membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu dari mereka akan memulai permainan dengan
menunjukkan sebuah gerakan atau gerakan tarian (joget) secara cepat kepada teman-temannya,
misalnya meloncat-loncat, melompat tinggi, atau berputar di tempat.

Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan permainan ini adalah agar semua orang dalam lingkaran
mendapat giliran memperagakan gerakan teman-temannya dan menambah satu gerakannya
kreasinya sendiri, dan melakukan semua gerakan tersebut tanpa kesalahan. Orang terakhir yang
mendapat giliran harus menghafal dan memperagakan semua gerakan/tarian yang diberikan oleh
teman-temannya.

Mulailah dengan menyepakati siapa yang akan memulai, misalnya Ani menjadi orang pertama,
dia memutuskan untuk memperagakan gerakan berputar di tempat sebanyak satu kali, kemudian
orang di sebelah kanan Ani, misalnya Dodi, harus kembali memperagakan gerakan Ani (berputar di
tempat sebanyak satu kali) lalu menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri misalnya meloncat
ke kanan dan ke kiri, berikutnya akan diikuti oleh orang di sebelah kanan Dodi, misanya Putri, yang
akan memperagakan gerakan Ani (berputar di tempat sebanyak satu kali) dan Dodi (meloncat ke
kanan dan ke kiri), serta menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri, begitu seterusnya, sampai
semua orang mendapat giliran dan memperagakan semua gerakan tanpa kesalahan.

Latihan Pemberi Semangat 3: Voli Balon!


Catatan Guru: Anda akan membutuhkan satu atau beberapa balon untuk kegiatan ini

Mintalah siswa-siswi untuk berdiri membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tugas mereka adalah menjaga agar balon tetap berada di
udara (melayang) selama mungkin. Setiap orang hanya diperbolehkan menyentuh balon sekali,
dan hanya boleh bergerak di sekitar lingkaran mengikuti urutan yang disepakati bersama (misalnya
ke arah kanan atau ke kiri lingkaran).

Ingatkan siswa-siswi untuk menghormati ruang pribadi orang lain dan tidak melukai siapapun.

Jelaskan kepada siswa-siswi tentang aturan permainannya (setiap orang hanya diperbolehkan
menyentuh balon satu kali, dan harus bergerak dalam urutan yang sudah disepakati bersama dan
harus tetap berada/berdiri di sekitar lingkaran/tidak keluar).

Mulailah permainan dengan melemparkan balon ke udara ke arah salah satu siswa/siswi yang
ada di lingkaran. Siswa/siswi tersebut harus menangkap balon dan kemudian mengoper balon ke
orang di sebelahnya, begitu seterusnya.

Pilihan/opsi:
• Mainkan ronde eliminasi. Misalnya dengan peraturan dimana siswa-siswi yang menyentuh
balon lebih dari satu kali atau membiarkan balon menyentuh lantai, akan dikeluarkan dari
lingkaran dan permainan akan terus berlanjut sampai hanya ada satu orang yang tersisa.
• Buat peraturan baru, misalnya, siswa-siswi hanya dapat menyentuh balon dengan tangan
kanan atau kiri, atau dengan lutut atau siku.

22 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Latihan Pemberi Semangat 4: Zip, Zap, Zum!
Minta peserta untuk membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam.

Beritahu siswa-siswi bahwa mereka akan menggunakan jari telunjuk mereka untuk menunjuk ke
arah kanan, kiri, dan depan mereka.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa mereka harus membayangkan diri mereka saling mengalirkan
‘arus listrik’ dari satu orang ke orang lain sambil mengucapkan kata-kata ‘Zip’, ‘Zap’, atau ‘Zum’:
• Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kiri mereka, mereka harus
menunjuk ke arah orang tersebut sembari mengatakan ‘Zip’;
• Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kanan mereka, mereka
harus menunjuk ke arah orang tersebut dan mengatakan ‘Zap’;
• Untuk memberikan arus kepada orang yang duduk di seberangnya, mereka harus menunjuk
mereka ke arah orang tersebut dan mengatakan ‘Zum’.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa permainan akan terus berlanjut sampai ada peserta yang
salah menyebutkan kata (selain Zip, Zap, Zum) atau mengacaukan pola permainan (misalnya: tidak
berkata apa-apa atau diam saja, atau merasa ragu-ragu untuk mengucapkan sesuatu setelah
lebih dari beberapa detik), maka orang tersebut akan dikeluarkan dari lingkaran.

Tunjuk satu siswa-siswi untuk memulai permainan.

Mainkan satu putaran sehingga siswa-siswi dapat memahami aturannya.

Edisi Revisi 2020 23


Modul 1:

Gambaran
Umum Modul 1

24 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rangkuman Modul 1
Modul 1 adalah titik di mana perjalanan pendidikan keterampilan hidup siswa-
siswi dimulai. Dalam Modul ini, siswa-siswi akan mengalihkan perhatian mereka ‘ke
dalam’ dan berpikir tentang siapa diri mereka dan apa yang membuat mereka unik
dari teman sebaya dan anggota keluarga mereka yang lain. Pertama, mereka akan
membangun landasan identitas pribadi mereka dengan merenungkan kekuatan,
kelemahan dan nilai-nilai mereka. Kemudian, mereka akan belajar tentang perasaan
dan cara mengekspresikannya dengan cara yang memiliki hasil positif bagi diri
mereka sendiri dan orang lain. Dalam Modul 1, siswa-siswi juga akan belajar tentang
cara mempertahankan pencitraan tubuh yang positif saat mereka melewati pubertas,
termasuk menerapkan kemampuan berpikir kritis terhadap apa yang mereka lihat
di media dan terhindar dari jebakan untuk berpikir negatif. Modul 1 diakhiri dengan
bagaimana siswa-siswi belajar tentang perubahan fisik, perasaan dan sosial yang
terjadi pada tubuh mereka selama pubertas, dan bagaimana mereka dapat saling
mendukung dan menjalani perubahan-perubahan tersebut dengan optimis dan penuh
percaya diri.

Bersiap-siap untuk Mengajar Modul 1


Saat mempersiapkan diri untuk mengajar Modul 1, mulailah dengan membaca
gambaran umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 5 (lima) pertemuan dalam Modul 1
ini) dan tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Seberapa yakin Anda berbicara kepada siswa-siswi tentang masing-masing tema


tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan
diri Anda?

• Apakah ada tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada materi
yang secara pribadi tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan mengatasi ini?

• Apakah Anda memiliki materi yang dibutuhkan untuk masing-masing pertemuan?


Jika tidak, bagaimana Anda bisa menyesuaikan kegiatan agar sejalan dengan
materi yang Anda miliki?

Edisi Revisi 2020 25


Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merenungkan pengalaman
remaja dan pubertas Anda sendiri. Anda mungkin ingin mendiskusikan hal-hal berikut
dengan seseorang yang Anda kenal dan percayai:
• Bagaimana perasaan Anda menjalani pubertas?
• Kepada siapa Anda meminta saran?
• Apakah Anda mendapatkan semua informasi yang Anda butuhkan?
• Bagaimana Anda dapat menggunakan pengalaman ini untuk mendukung siswa-
siswi melalui perjalanan mereka sendiri?

Bersiaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa siswa-siswi (atau bahkan diri Anda
sendiri!) mungkin menemukan beberapa tema yang dibahas dalam Modul 1 sebagai
sesuatu yang canggung atau memalukan. Selalu ingat bahwa cara terbaik untuk
mempersiapkan siswa-siswi untuk pubertas dan remaja adalah dengan memberi
mereka informasi faktual sebanyak mungkin, sehingga jangan terpengaruh untuk
menghapus informasi atau mengubah pesan-pesan apapun yang sifatnya penting.

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 1


Berikut adalah beberapa strategi praktis yang dapat Anda gunakan untuk mendukung
siswa-siswi dalam menyelesaikan Modul 1:

Yang Disarankan Untuk Dilakukan

• Berlatih memimpin sesi atau berbicara dalam pertemuan dengan rekan kerja,
sebelum pertemuan dengan siswa-siswi berlangsung;

• Minta orang lain atau tenaga ahli/profesional di bidangnya untuk mendukung


Anda, khususnya saat Anda harus memfasilitasi pertemuan-pertemuan yang
Anda rasa sulit atau sensitif;

• Bahas tema-tema yang canggung dengan selera humor yang baik – tidak ada
salahnya untuk tertawa!

Yang Tidak Disarankan Untuk Dilakukan

• Menghindari tema tertentu hanya karena membuat Anda atau siswa-siswi


merasa tidak nyaman;

• Meminta siswa-siswi untuk membagikan informasi pribadi yang dapat


mengakibatkan mereka dirundung (di-bully);

• Mengolok-olok siswa-siswi jika mereka mengutarakan jawaban yang salah.

26 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Pertemuan 1
Pengantar

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• 1 atau lebih salinan Kartu Keterampilan Hidup


• Kertas flip chart (plano berukuran besar) untuk menulis aturan
80 kelompok
menit • ‘Kotak pertanyaan’ yang dapat dibuat dari wadah atau kotak
kardus apapun

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan


Sesi Pertanyaan
belajar tentang Pendidikan Keterampilan
Hidup, termasuk 13 keterampilan
hidup yang berbeda yang terdapat
dalam kurikulum ini. Mereka juga akan
belajar tentang bagaimana Pendidikan
Keterampilan Hidup berbeda dari praktik
atau kegiatan pendidikan lainnya.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

Siswa-siswi akan meninjau secara singkat Konsep Pendidikan Keterampilan Hidup


semua keterampilan hidup yang terdapat
dalam kurikulum ini

Edisi Revisi 2020 27


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat
• Mengidentifikasi bagaimana Pendidikan Keterampilan Hidup berbeda dari mata
pelajaran/kelas-kelas lainnya;
• Menentukan 13 keterampilan hidup yang termasuk dalam kurikulum Pendidikan
Keterampilan Hidup;
• Menyepakati komitmen belajar /tata tertib kelas.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Pendidikan Keterampilan Hidup berbeda dari bentuk pendidikan lainnya, ditandai
dengan empat cara utama yakni siswa-siswi akan belajar dengan cara-cara yang
menyenangkan; mencari tahu apa yang terbaik bagi mereka dan lingkungan sekitarnya;
membahas kehidupan yang sesungguhnya, dan semua pertanyaan, apapun itu, dapat
ditanyakan (‘tidak menganggap bahwa ada pertanyaan yang bodoh’);
• Komitmen belajar memastikan setiap orang diperlakukan sebagaimana mereka
ingin diperlakukan;
• Keterampilan hidup sama pentingnya dengan keterampilan lainnya (seperti
keterampilan akademik) dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam
hidup.

10 Pengantar
menit
Sambutlah siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuan: Pengantar.

Mulailah pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat yang


disesuaikan dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki kelas.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Memahami bahwa Pendidikan Keterampilan Hidup berbeda dari mata pelajaran/
kelas lainnya;
• Menentukan 13 keterampilan hidup yang termasuk dalam kurikulum Pendidikan
Keterampilan Hidup;
• Menyepakati komitmen belajar /tata tertib kelas.

28 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Informasi Penting: Memperoleh Pengetahuan Sebanyak- 10


menit
Banyaknya Dari Pendidikan Keterampilan Hidup
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Pendidikan Keterampilan Hidup sedikit berbeda
dengan pelajaran lain yang telah mereka ikuti/pelajari sebelumnya. Tanyakan kepada
siswa-siswi apakah mereka dapat memikirkan perbedaan Pendidikan Keterampilan
Hidup dari mata pelajaran/kelas-kelas lain?

Beritahu siswa-siswi bahwa ada empat cara/hal utama yang membedakan kelas ini
dari kelas-kelas lainnya lainnya (Anda dapat menuliskannya di papan tulis atau kertas
flip chart):

1. Pendidikan Keterampilan Hidup itu menyenangkan


Ketika belajar tentang Pendidikan Keterampilan Hidup, siswa-siswi akan
menghabiskan sebagian besar waktunya ‘terlepas’ dari kursi mereka, melakukan
berbagai kegiatan seperti bermain peran, permainan dan hal-hal menyenangkan
lainnya;

2. Pendidikan Keterampilan Hidup adalah tentang kehidupan yang sesungguhnya


Ketika belajar tentang Pendidikan Keterampilan Hidup, siswa-siswi akan
berbicara tentang tema yang relevan di dunia nyata. Himbaulah siswa-siswi untuk
menggunakan contoh nyata dari kehidupan mereka, tetapi tidak menggunakan
nama asli orang yang bersangkutan;

3. Dalam Pendidikan Keterampilan Hidup, siswa-siswi adalah pihak yang


mengetahui segalanya
Ketika belajar tentang Pendidikan Keterampilan Hidup, siswa-siswi mungkin akan
lebih banyak tahu tentang beberapa tema yang diajarkan oleh guru. Oleh karena
itu, penting untuk berbicara dan berbagi tentang apa yang mereka ketahui dengan
siswa-siswi lainnya.

4. Dalam Pendidikan Keterampilan Hidup, tidak ada pertanyaan yang dianggap


bodoh
Himbaulah siswa-siswi untuk mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya
selama kelas berlangsung, tidak ada pertanyaan yang dianggap bodoh.

Tunjukkan ‘kotak pertanyaan’ kepada siswa-siswi, yang harus diletakkan di depan


ruangan di meja guru. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kotak pertanyaan adalah
wadah bagi mereka untuk menuliskan pertanyaan apapun, termasuk hal yang mereka
anggap memalukan untuk ditanyakan secara langsung.

Beritahu siswa-siswi bahwa semua pertanyaan yang ditempatkan di kotak pertanyaan


bersifat anonim (siswa-siswi tidak diperbolehkan untuk menuliskan nama mereka di
bagian manapun pada lembaran kertas tersebut) dan bahwa semua pertanyaan yang
ditempatkan di kotak pertanyaan akan dijawab pada awal pertemuan berikutnya.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan tentang apa yang
baru saja Anda diskusikan.

Edisi Revisi 2020 29


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

15 Kegiatan 1: Komitmen Belajar


menit

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses-
proses di kelas, pertama-tama penting untuk mengembangkan beberapa komitmen
belajar atau aturan kelompok (kelas). Beritahu siswa-siswi bahwa mereka akan
menyusun komitmen belajar bersama-sama dan poin-poin komitmen belajar yang
disepakati akan ditampilkan di depan ruangan selama setiap pertemuan berlangsung.

Mulailah dengan bertanya kepada siswa-siswi:

Bagaimana kamu ingin diperlakukan oleh siswa-


siswi lain di kelas ini?

Catatan Guru
Karena ini adalah pertemuan pertama, siswa-siswi mungkin malu untuk berbicara,
jadi beri mereka waktu yang cukup untuk memikirkan pertanyaan tersebut. Jika
tidak ada yang berbicara, arahkan pertanyaan ke siswa-siswi tertentu, dengan
memastikan bahwa proporsi jumlah remaja laki-laki dan perempuan yang Anda
pilih sudah sama/seimbang.

Beberapa contoh yang mungkin disarankan oleh siswa-siswi termasuk:


• Saya tidak ingin orang lain menertawakan saya atau mengolok-olok saya;
• Saya tidak ingin orang lain mengganggu saya ketika saya berbicara;
• Saya ingin orang lain mendengarkan apa yang saya katakan.

Mintalah siswa-siswi untuk menyarankan aturan-aturan mana saja yang harus


diberlakukan di kelas untuk memastikan bahwa siswa-siswi lain memperlakukan
mereka dengan cara yang mereka inginkan. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa lebih
baik jika aturannya bersifat positif, bukan negatif. Misalnya, daripada mengatakan
‘Jangan mengganggu siswa lain’, mereka bisa mengatakan ‘Tunggu sampai temanmu
selesai berbicara sebelum kamu berbicara’.

Tulislah aturan-aturannya di selembar kertas besar.

Sekarang tanyakan kepada siswa-siswi:

Bagaimana kamu ingin saya (guru)


memperlakukanmu dan siswa-siswi lainnya?
Beberapa contoh yang mungkin disarankan oleh siswa-siswi termasuk:
• Saya ingin Bapak/Ibu Guru mendisiplinkan siswa-siswi yang berperilaku buruk;
• Saya ingin Bapak/Ibu Guru membuat pelajaran menjadi menyenangkan dengan
banyak kegiatan;
• Saya ingin Bapak/Ibu Guru memahami jika saya merasa tidak ingin berpartisipasi.

30 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Mintalah siswa-siswi untuk menyarankan peraturan yang perlu diberlakukan di kelas


untuk memastikan Anda memperlakukan mereka seperti yang mereka inginkan, dan
memastikan bahwa peraturannya sudah bersifat positif.

Tambahkan aturan-aturannya di selembar kertas besar.

Terakhir, tanyakan kepada siswa-siswi:

Menurut kamu, bagaimana saya (guru)


ingin diperlakukan olehmu?
Beberapa contoh yang mungkin disarankan oleh siswa-siswi termasuk:
• Bapak/Ibu Guru ingin kami menghormati aturan kelas;
• Bapak/Ibu Guru ingin kami tidak terlambat masuk kelas;
• Bapak/Ibu Guru tidak ingin kami berperilaku tidak sopan atau mengganggu kelas.

Mintalah siswa-siswi untuk menyarankan aturan-aturan yang perlu diberlakukan


di kelas untuk memastikan agar Anda diperlakukan sebagaimana Anda ingin
diperlakukan.

Aturan-aturan kelas ini kemudian bisa dituliskan kembali pada selembar kertas besar
untuk kemudian ditempelkan di kelas.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada hal lain yang ingin mereka tambahkan ke
aturan kelas. Ketika daftar sudah selesai disusun, letakkan aturan kelompok di suatu
tempat di mana semua orang dapat melihatnya.

Pilihan:
• Minta siswa-siswi untuk menyetujui sanksi/ganjaran yang cocok bagi siapa saja
yang melanggar peraturan kelas sebanyak satu kali. Sanksi ini sifatnya jangan
terlalu memalukan (seperti menyanyikan lagu kebangsaan di depan kelas);
• Tambahkan sanksi lain bagi siapapun yang melanggar aturan kelas berulang kali.
Ini bisa ditentukan oleh guru tetapi tidak boleh melibatkan kekerasan.

Informasi Penting: Apakah Keterampilan Hidup Itu? 15


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang tahu maksud dari istilah ‘keterampilan
hidup’? Tanyakan apakah ada yang bisa memberikan contoh, kira-kira apa yang
dimaksud sebagai keterampilan hidup.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada banyak definisi yang berbeda tentang
apa yang dimaksud dengan istilah keterampilan hidup, namun dalam kurikulum ini,
keterampilan hidup menggambarkan keterampilan yang membantu kita mengatasi
tantangan kehidupan sehari-hari, antara lain menjalin hubungan, menyelesaikan
masalah, mengelola risiko, membuat keputusan dan bekerja sama dengan orang lain.

Edisi Revisi 2020 31


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Beritahu siswa-siswi bahwa sebuah pendidikan yang lengkap membutuhkan tiga


jenis keterampilan:
1. Keterampilan akademik (academic skils) sehingga kita dapat memahami konsep-
konsep seperti matematika, sains dan literasi;
2. Keterampilan penghidupan (livelihood skills) sehingga kita dapat menguasai
tugas-tugas praktis seperti menjahit, pertanian dan pertukangan; dan
3. Keterampilan hidup (life skills) sehingga kita dapat memahami diri kita sendiri,
orang lain dan dunia tempat kita hidup.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa keterampilan hidup sama pentingnya dengan


keterampilan akademik dan keterampilan penghidupan. Salah satu cara untuk
menjelaskan hal ini adalah dengan menggunakan contoh/perumpamaan bangku
berkaki tiga.

Gambarlah bangku berkaki tiga di bawah ini di papan tulis atau pada selembar kertas
flip chart:

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bangku berkaki


tiga di samping mewakili tiga jenis keterampilan yang
berbeda-beda (keterampilan akademik, keterampilan
penghidupan, dan keterampilan hidup), yang dibutuhkan
dalam sebuah pendidikan yang lengkap.

Tanyakan kepada siswa-siswi apa yang akan terjadi


Ket

jika mereka duduk di atas bangku tersebut dan salah


ik

er

satu kakinya patah? Mereka akan jatuh! Beritahu


dem

amp
Keterampilan hidup

siswa-siswi bahwa tanpa keterampilan hidup mungkin


aka

ilan

kita mengetahui banyak hal, tetapi kita akan merasa


sulit untuk bekerja sama dengan orang lain, membuat
ilan

pen

keputusan yang sehat dan aman dan menghindari


amp

ghid

situasi berbahaya.
er

panu
Ket

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang


mengetahui maksud dari istilah ‘pengetahuan hidup’?
Tanyakan apakah ada yang bisa memberikan sebuah
contoh, apa yang menurut mereka bisa menjadi contoh
pengetahuan hidup.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa selain keterampilan hidup, ada beberapa


informasi faktual tentang situasi dan tantangan tertentu yang mungkin kita temui
dalam kehidupan, terutama selama masa remaja. Ini dikenal sebagai pengetahuan
hidup. Beritahu siswa-siswi bahwa di Pendidikan Keterampilan Hidup, pertemuan
setiap minggunya disusun berdasarkan bidang pengetahuan kehidupan yang penting
menurut kaum muda.

Berikan siswa-siswi gambaran umum tentang tema pertemuan mingguan (termasuk


subtema utama) dalam kurikulum Pendidikan Keterampilan Hidup. Tanyakan kepada
siswa-siswi apa pendapat mereka tentang tema tersebut? Apakah mereka senang
mempelajari hal-hal tersebut? Apakah ada bahasan yang kurang lengkap/jelas dan
ingin mereka bahas lebih lanjut?

32 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Kegiatan 2: Pertandingan Keterampilan Hidup 20


menit

Pilihan 1: Kegiatan Kelompok Besar


(jika siswa-siswi di kelas Anda jumlahnya kurang dari 26 orang)

Bagikan salah satu Kartu Keterampilan Hidup yang terdapat pada halaman 35-36
buku ini kepada setiap siswa-siswi secara acak (siswa-siswi tidak boleh mengetahui
kartu mana saja yang merupakan pasangan dari kartu yang mereka miliki, karena
tujuan dari kegiatan ini adalah agar mereka mencari tahu sendiri pasangan dari kartu
tersebut).

Catatan Guru
Jika jumlah siswa-siswi di kelas Anda angkanya ganjil, maka tunjuk satu siswa/siswi
untuk menjadi pendamping guru. Berikan siswa/siswi yang menjadi pendamping
guru jawaban yang benar (kunci jawaban) sehingga siswa/siswi tersebut dapat
memutuskan jika siswa-siswi lainnya sudah mencocokkan kartunya dengan benar.
Jika jumlah siswa-siswi di kelas Anda kurang dari 26 orang, maka ambil dan simpan
beberapa kartu (pastikan kartu sudah lengkap dan tiap kartu memiliki pasangan).

Bacakan aturan kegiatan ini kepada siswa-siswi:


1. Masing-masing darimu telah diberikan kartu. Separuh kartu berisi nama
keterampilan hidup yang akan dibahas dalam kurikulum keterampilan hidup.
Separuh yang lain adalah kartu berisi definisi keterampilan hidup tersebut;

2. Tujuan dari latihan ini adalah agar kamu dapat berjalan di sekitar ruangan dan
menemukan orang yang kartunya cocok dengan kartumu, sehingga kamu bisa
berpasangan dengan orang tersebut;

3. Jika menurut kamu pasangan kartu yang ditemukan sudah tepat, angkat
tanganmu dan saya (guru) atau pendamping saya akan memutuskan apakah
jawabanmu benar atau tidak;

4. Kegiatan dianggap selesai ketika semua pasangan kartunya sudah cocok.

Pilihan 2: Kegiatan Kelompok Kecil


(jika siswa-siswi di kelas Anda jumlahnya lebih dari 26 orang)

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 6 orang.
Siapkan satu set Kartu Keterampilan Hidup yang lengkap untuk setiap kelompok.
Berikan satu set kartu lengkap (yang sudah dikocok) untuk masing-masing kelompok.
Siswa-siswi tidak boleh mengetahui kartu mana saja yang berpasangan, karena
tujuan dari kegiatan ini adalah agar mereka mencari tahunya sendiri.

Bacakan aturan kegiatan ini kepada siswa-siswi:


1. Setiap kelompok telah diberikan satu set kartu. Separuh kartu berisi nama
keterampilan hidup yang akan dibahas dalam kurikulum keterampilan hidup.
Separuh lainnya adalah kartu yang berisi definisi dari keterampilan hidup tersebut;

Edisi Revisi 2020 33


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

2. Tujuan dari latihan ini adalah agar kamu dapat mengetahui dan menemukan
pasangan dari kartu yang kamu pegang;

3. Jika menurut kamu kelompokmu sudah mencocokkan semua kartu dengan benar,
angkat tanganmu dan saya (guru) atau pendamping saya akan memutuskan
apakah jawabanmu benar atau salah. Jika salah satu (atau lebih) pasangan
kartumu salah, kamu akan diberi kesempatan untuk terus mencoba;

4. Kelompok yang menang adalah yang pertama mencocokkan semua pasangan


kartu dengan benar.

Ketika kegiatan selesai, mintalah tiap pasangan/kelompok untuk membacakan hasil


permainan Kartu Keterampilan Hidup mereka beserta definisi yang benar. Setelah itu,
siswa-siswi dapat kembali ke tempat duduk masing-masing.

Catatan Guru
Definisi yang benar dari setiap keterampilan hidup terdapat di halaman 35-36
pada buku kerja ini.

Diskusikan hasil dari kegiatan ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan


berikut kepada siswa-siswi:
• Pernahkah kamu mendengar semua kata-kata ini sebelumnya atau apakah kamu
mempelajari sesuatu yang baru?
• Apakah ada kata-kata yang masih belum kamu mengerti atau ingin kamu ketahui
lebih lanjut?
• Apakah kamu menganggap keterampilan hidup ini sebagai bagian penting dari
pendidikan? Mengapa?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa semua bentuk keterampilan hidup memiliki


tingkat kepentingan yang sama dan saling terhubung melalui beberapa cara. Sebagian
besar situasi dan tantangan yang kita hadapi akan mengharuskan kita untuk memiliki
perpaduan keterampilan hidup yang berbeda

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan siswa-siswi tentang apa yang telah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan utama dalam pertemuan ini. Anda dapat melihat
ini pada kolom pesan penting.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas keterlibatan mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Identitas Saya.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

34 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Kartu Keterampilan Hidup

Petunjuk 1. Potonglah kertas mengikuti garis putus-putus di bawah ini, sehingga Bapak/Ibu
Guru akan mendapatkan 26 kertas untuk 26 siswa-siswi;

2. Jika jumlah siswa-siswi dalam kelas Bapak/Ibu Guru lebih dari 26 orang, maka
Bapak/Ibu Guru bisa memfotokopi atau menulis ulang jenis-jenis Pendidikan
Keterampilan Hidup beserta deskripsinya sesuai dengan jumlah siswa yang ada;

3. Bagikan kartu kepada siswa-siswi secara acak sehingga siswa-siswi tidak


mengetahui pasangan dari masing-masing kartu, karena tujuan dari kegiatan ini
adalah agar mereka mencari tahu sendiri pasangan dari masing-masing kartu
tersebut.

Keterampilan Hidup Deskripsi Keterampilan Hidup Deskripsi

Kemampuan untuk
memahami dampak
potensial dari Kesediaan untuk
pikiran dan tindakan menjadi bagian dari
Mengelola Diri
seseorang pada Berpartisipasi sebuah kegiatan
Sendiri
diri mereka sendiri tim atau diskusi
dan orang lain, dan kelompok.
mengubahnya jika
diperlukan.

Kemampuan
untuk melakukan
pendekatan
Kemampuan untuk
terhadap sebuah
mempertimbangkan
Kreativitas permasalahan Berempati
kebutuhan dan
maupun tugas,
perasaan orang lain.
dengan cara-cara
yang baru dan
berbeda.

Kemampuan untuk
menganalisis Kemampuan untuk
informasi secara menghargai dan
menyeluruh, menilai orang
termasuk Menghargai yang berbeda-
Berpikir Kritis
membedakan antara Perbedaan beda, berikut
mitos dan fakta dan dengan perspektif,
mempertimbangkan kepercayaan, ide dan
berbagai pendapat pendapat mereka.
dan sudut pandang.

Edisi Revisi 2020 35


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Keterampilan Hidup Deskripsi Keterampilan Hidup Deskripsi

Kemampuan untuk
memilih tindakan
terbaik dari berbagai Kemampuan untuk
kemungkinan dan mengungkapkan
Mengambil mempertimbangkan ide dan keyakinan
Berkomunikasi
Keputusan akibat-akibat seseorang
(konsekuensi- dengan cara yang
konsekuensi) dari meyakinkan.
keputusan yang
berbeda-beda.

Kemampuan untuk
mempertimbangkan
kebutuhan dan Kemampuan untuk
perspektif yang ‘bangkit kembali’
berbeda dari Resilien (Ketahanan/ setelah melewati
Bernegosiasi
sekelompok orang, Ketangguhan) pengalaman-
untuk mencapai hasil pengalaman yang
terbaik bagi semua sulit.
orang yang terlibat
di dalamnya.

Kemampuan untuk Kemampuan untuk


bekerja sama dengan mengidentifikasi dan
Mengelola Stres dan
Bekerja Sama orang lain untuk mengelola perasaan
Perasaan
menuju sebuah diri sendiri dan
tujuan bersama. perasaan seseorang.

Kemampuan untuk
menyelesaikan
Menyelesaikan masalah demi
Masalah mencapai kepuasan
semua pihak yang
terlibat.

36 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 1
Pengantar

Pertemuan 2
Identitas Saya

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol
80 • Kertas A4
menit • Penggaris

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar bahwa masa remaja adalah masa
Sesi Cerita
ketika mereka akan mulai membentuk
identitas unik mereka sendiri. Siswa-
siswi kemudian akan mengeksplorasi
dua komponen kunci dari identitas
mereka - nilai-nilai pribadi serta ciri-ciri
kepribadian.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengelola Diri Sendiri • Nilai-nilai


• Menghargai Perbedaan • Ciri-ciri Kepribadian

Edisi Revisi 2020 37


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Hasil Pembelajaran Pesan Penting


Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi Hal terpenting yang perlu diketahui
akan dapat: siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Mengidentifikasi setidaknya lima nilai • Masa remaja adalah masa ketika
pribadi mereka; kita membentuk identitas unik kita
• Mengidentifikasi beberapa ciri sendiri;
kepribadian mereka. • Setiap orang memiliki identitas unik
yang harus dihargai;
• Memiliki kelemahan tidak menjadi
masalah, selama kita berkomitmen
untuk memperbaiki diri.

5 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Mintalah siswa-siswi untuk mengingat
dan beritahu mereka tentang tema pesan-pesan penting dan hal-hal
pertemuannya: Identitas Saya. yang mereka pelajari dari pertemuan
sebelumnya.
Mulailah pertemuan dengan relaksasi
atau latihan pemberi semangat, Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
disesuaikan dengan suasana hati siswa- pembelajaran pada pertemuan ini:
siswi saat memasuki kelas. • Mengidentifikasi setidaknya 5 (lima)
nilai pribadi mereka;
Berikan jawaban untuk semua • Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian
pertanyaan di kotak pertanyaan dari mereka.
pertemuan sebelumnya

15 Informasi Penting: Apa Itu Identitas


menit

►► Sumber:
Google Images

38 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Mintalah siswa-siswi untuk merujuk Masa pembentukan identitas ini dimulai


pada gambar orang-orang terkenal di selama masa remaja dan berlanjut
buku kerja mereka. Jelaskan bahwa ini hingga dewasa ketika kita mengalami
adalah beberapa orang terkenal yang tonggak sejarah baru dan belajar lebih
memiliki latar belakang, keterampilan, banyak tentang diri kita sendiri.
kegemaran, keyakinan yang berbeda.
Ini adalah contoh dari konsep ‘identitas’ Ingatkan siswa-siswi bahwa ketika kita
di mana seseorang dapat memiliki masih bayi dan anak-anak, orang tua
kepercayaan yang berbeda dan lain-lain, dan keluarga kita melakukan segalanya
namun mereka dapat mencapai berbagai untuk kita; mereka memutuskan apa
hal dalam hidup mereka. Beberapa yang terbaik untuk kita, termasuk apa
dari mereka bekerja secara perorangan dan kapan kita harus makan, bagaimana
(individual), dan sebagiannya lagi bekerja kita harus berpakaian, kewajiban
secara berkelompok (tim/grup). Semakin budaya apa yang harus kita patuhi dan
Anda mengenal diri dan identitas Anda seterusnya. Ketika kita memasuki masa
dengan baik, maka semakin Anda akan remaja, kita mulai membentuk pendapat
merasa nyaman dengan diri Anda dan dan membuat keputusan untuk diri kita
itu akan membantu Anda saat harus sendiri. Ini semua adalah contoh dari
membuat keputusan dalam hidup Anda. proses pengembangan identitas.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Beritahu siswa-siswi bahwa identitas


masa remaja (antara usia 10-19 tahun) kita adalah kombinasi dari semua
adalah salah satu masa paling penting hal yang membentuk siapa diri kita
dalam perjalanan hidup manusia. Bukan sebenarnya. Identitas kita tidak hanya
hanya masa di mana tubuh kita berubah mengacu pada karakteristik fisik kita,
dengan cepat sebagai persiapan tetapi hal-hal ‘yang tak terlihat’ yang
memasuki masa dewasa, tetapi juga membuat kita unik, seperti nilai-nilai,
masa di mana kita mulai membentuk kepercayaan, sikap dan kualitas diri kita.
identitas unik kita sendiri. Ini juga termasuk hal-hal seperti jenis
kelamin, etnis dan lain sebagainya.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa beberapa contoh hal yang menggambarkan


identitas mereka meliputi:
• Latar belakang budaya atau etnis;
• Keyakinan agama;
• Ekspresi gender;
• Status sosial ekonomi (mampu dan kurang mampu, dan lain-lain);
• Afiliasi (pertalian) dengan berbagai kelompok atau gerakan;
• Komposisi keluarga;
• Keyakinan politik;
• Apa yang disukai dan apa yang tidak disukai (olahraga, buku, mode, kegiatan di
luar ruangan, dan lain-lain);
• Jenis kepribadian (suka berbicara, pemalu, ramah).

Edisi Revisi 2020 39


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengelola Diri Sendiri


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa mengelola diri sendiri adalah kemampuan
untuk memahami diri kita sendiri dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
nilai-nilai, perspektif, karakter, kebutuhan, harapan dan aspirasi kita. Mengenal diri
sendiri melalui melatih kesadaran diri adalah langkah pertama dalam membentuk
identitas kita. Ini juga merupakan keterampilan hidup yang paling penting
dan mendasar bagi semua keterampilan hidup lainnya, karena hanya dengan
memahami diri sendiri kita dapat membuat keputusan yang tepat tentang cara
berpikir, berperilaku dan berhubungan dengan orang lain. Kesadaran diri bukan hal
yang mudah untuk dilakukan, karena dibutuhkan keberanian untuk jujur tentang
kekuatan dan kelemahan kita dan mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan untuk
memperbaiki diri sendiri.

15 Informasi Penting: Nilai-Nilai


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa nilai-nilai pribadi kita adalah dasar dari identitas kita.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang mengetahui apa yang dimaksud
dengan istilah nilai-nilai pribadi?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa nilai-nilai hanyalah hal yang penting bagi kita.
Nilai-nilai bukanlah benda fisik, seperti uang atau mobil (meskipun hal-hal ini mungkin
penting bagi kita), sebaliknya, mereka lebih seperti prinsip dan tolak ukur yang kita
gunakan untuk menilai apa yang penting dalam hidup kita.

Berikan beberapa contoh nilai kepada siswa-siswi:


• Spritual;
• Saling menghargai;
• Kerja keras;
• Humor;
• Keadilan.

Beritahu siswa-siswi bahwa nilai-nilai kita penting karena dapat membantu kita:
• Memahami mengapa kita merasakan hal tertentu;
• Memutuskan apa yang benar atau salah;
• Memilih cara berperilaku dalam situasi tertentu;
• Memahami dan menghargai apa yang penting bagi orang lain;
• Memahami mengapa orang lain berperilaku atau bereaksi dengan cara tertentu;
• Membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa nilai-nilai kita dipengaruhi oleh pengalaman


hidup kita, termasuk cara kita dibesarkan oleh orang tua kita. Nilai-nilai kita sangat
dipengaruhi oleh keluarga kita, tetapi ketika kita mulai mengembangkan identitas
kita saat memasuki masa dewasa, kita mungkin mengembangkan nilai-nilai yang
berbeda.

40 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa nilai-nilai kita dapat berubah seiring dengan
berjalannya waktu, ketika kita memperoleh pengalaman hidup dan mencapai pijakan
hidup yang berbeda seperti menikah dan memiliki anak.

Ingatkan siswa-siswi bahwa tidak ada nilai yang benar atau salah, namun nilai-nilai
tertentu lebih mungkin untuk membantu kita berhasil dalam hidup kita daripada yang
lain. Setiap orang memiliki nilai yang berbeda-beda, namun perbedaan-perbedaan
tersebut harus dihargai .

Bahan bacaan lain untuk guru tentang nilai-nilai (karakter) dapat diunduh pada
tautan/URL berikut:

▲▲ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ▲▲ Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan https://bit.ly/2TZZyV0
Pendidikan Formal

https://bit.ly/2Ihvqlw

Kegiatan 1: Mengidentifikasi Nilai-Nilai Pribadi 15


menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian buku kerja mereka, yang berjudul Nilai-
nilai Saya. Beritahu siswa-siswi bahwa apa yang tercantum pada bagian tersebut
adalah beberapa contoh nilai yang umum, namun ada beberapa ruang kosong jika
mereka ingin menambahkan nilai lain ke dalam daftar tersebut.

Berikan contoh di bawah ini untuk membantu siswa-siswi memahami konsep ‘nilai’:

Tiga orang; Desi, Ria dan Irwan masing-masing memiliki sejumlah uang di rekening
bank mereka. Desi menggunakan sebagian besar uangnya untuk bepergian dan
menjelajahi dunia, Ria menggunakan sebagian besar uangnya untuk membeli
mobil, Irwan memberikan sebagian besar uangnya untuk beramal atau membantu
orang yang membutuhkan. Ini adalah contoh bagaimana orang menerapkan nilai-
nilai mereka. Desi, Ria dan Irwan memiliki jumlah uang yang sama tetapi mereka
memiliki nilai yang berbeda tentang apa yang penting dalam hidup mereka, yang
kemudian membantu mereka membuat keputusan tentang cara membelanjakan
uang mereka.

Edisi Revisi 2020 41


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Baca setiap nilai yang terdapat pada lembaran beserta definisi yang diberikan. Beri
siswa-siswi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika mereka merasa ada yang
tidak jelas dari definisi nilai-nilai tersebut.

Mintalah siswa-siswi untuk memberi tanda pada lembaran tersebut, apakah nilai
tersebut penting dan menjadi prioritas bagi mereka, penting tapi tidak menjadi
prioritas bagi mereka atau tidak penting bagi mereka (masing-masing nilai harus
terdiri dari satu pilihan).

Kemudian, mintalah siswa-siswi untuk memilih dan melingkari lima nilai yang paling
penting dan menjadi prioritas bagi mereka.

Catatan Guru
Siswa-siswi mungkin ingin melingkari semua nilai, jika mereka pikir itu semua
penting, namun penting untuk mendorong mereka agar memprioritaskan nilai-nilai
yang lebih penting daripada yang lain. Dalam menjalani hidup, kita sering harus
memprioritaskan hal-hal yang berbeda. Jika kita tidak dapat melakukannya, maka
akan sulit bagi kita untuk membuat keputusan.

Mintalah untuk saling menceritakan salah satu dari lima nilai yang menjadi prioritas
mereka, dan mengapa nilai tersebut penting bagi mereka (pastikan terdapat
keseimbangan jumlah remaja perempuan dan laki-laki yang mendapat giliran untuk
bercerita/berbagi).

Diskusikan hasil dari kegiatan ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan


berikut kepada siswa-siswi:
• Apakah kamu merasa kegiatan ini bermanfaat atau menarik? Mengapa?
• Apa yang kamu perhatikan tentang nilai masing-masing? Apakah ada nilai yang
disebut oleh semua orang? Apakah beberapa orang memiliki nilai yang berbeda
dari yang lain?
• Hal-hal apa saja yang memengaruhi nilai-nilai kita?

15 Kegiatan 2: Ciri-Ciri Kepribadian Saya


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan atau kelemahan (sesuatu yang ingin kita
kegiatan selanjutnya adalah membantu perbaiki).
mereka mengidentifikasi ciri-ciri
kepribadian mereka dan bagaimana ciri- Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ciri-
ciri tersebut dapat menjadi kekuatan dan ciri kepribadian kadang-kadang dapat
kelemahan mereka. tumpang tindih dengan nilai-nilai kita,
tetapi dapat juga berbeda. Contohnya ciri
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ciri- kepribadian kita adalah pemalu, tetapi
ciri kepribadian kita adalah deskripsi nilai-nilai atau keyakinan kita adalah
tentang bagaimana cara kita berpikir keberanian. Ini bisa saja terjadi ketika
dan berperilaku. Ciri-ciri kepribadian kita kita berani membela hal yang benar,
dapat berupa kekuatan (sesuatu yang tetapi kita tidak ingin menyampaikannya
baik atau positif tentang diri kita sendiri) di depan umum dan lebih memilih untuk

42 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

menyampaikannya secara anonim atau Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa apa


tanpa nama. Jadi, kita yakin bahwa kita yang tercantum pada bagian tersebut
harus berani membela yang benar, tetapi adalah beberapa ciri kepribadian yang
karena kita adalah seorang yang pemalu, bersifat umum, yang menggambarkan
maka terjadilah tumpang tindih antara bagaimana kita berpikir dan berperilaku
kepribadian dan nilai-nilai kita, sehingga (terdapat banyak ciri lainnya).
membuat kita merasa bingung.
Beritahu siswa-siswi bahwa untuk setiap
Ciri-ciri kepribadian adalah deskripsi dari ciri kepribadian, ada dua pernyataan.
diri kita sendiri, sedangkan nilai-nilai Pernyataan di sebelah kanan
mengacu pada keyakinan kita tentang menggambarkan bahwa ciri tersebut
apa yang penting dalam hidup. ‘sangat benar’, sedangkan pernyataan
di sebelah kiri menggambarkan bahwa
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk pada ciri tersebut ‘sangat salah’. Garis yang
bagian buku kerja mereka, yang berjudul membatasi keduanya menggambarkan
Ciri-Ciri Kepribadian Saya. perbedaan yang mencolok dari kedua
pernyataan tersebut.

Tidak Terlalu Sangat

Murah Hati Saya menempatkan kebutuhan saya Saya selalu memberikan waktu saya
sendiri di atas kebutuhan yang lain. kepada orang lain ketika dibutuhkan.

Beri siswa-siswi 10-15 menit untuk memberi tanda ‘X’ pada garis, sesuai dengan
seberapa jauh ciri-ciri kepribadian tersebut berlaku pada diri mereka (sangat benar
atau sangat salah)

Catatan Guru
Ingatkan siswa-siswi bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk menilai diri mereka
sendiri dengan jujur berdasarkan ciri-ciri tersebut, bukan untuk menunjukkan
gambaran terbaik tentang diri mereka.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah ada yang mau menceritakan kepada yang
lain tentang beberapa ciri kepribadian utama mereka (pastikan remaja laki-laki dan
perempuan yang mendapat giliran jumlahnya sama).

Diskusikan hasil dari kegiatan ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan


berikut kepada siswa-siswi:
• Apakah kamu merasa kegiatan ini bermanfaat atau menarik? Mengapa?
• Kapan atau dalam keadaan yang seperti apakah ciri-ciri kepribadian dikatakan
sebagai kekuatan atau kelemahan?
• Apakah menurut kamu penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kita?
Mengapa?

Edisi Revisi 2020 43


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Ingatkan siswa-siswi bahwa ketika kita mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan


kita, penting untuk bersikap baik kepada diri kita sendiri. Terkadang kita adalah musuh
terbesar kita sendiri, dengan kata lain, kita terlalu kritis terhadap diri kita sendiri. Yang
paling penting adalah kita berkomitmen untuk memperbaiki diri sendiri.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah


menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian Bintang Identitas pada buku kerja
mereka. Jika waktu memungkinkan, lakukan kegiatan tersebut bersama-sama di
kelas, jika tidak, siswa-siswi dapat mengikuti petunjuknya dan memainkannya sendiri
dengan teman-teman atau saudara mereka di rumah.

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Hal baru apa saja yang siswa-siswi pelajari dari sesi ini?
2. Informasi apa yang paling mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Mengingatkan siswa-siswi tentang apa yang telah mereka capai hari ini dan
mengulangi pesan-pesan utama dari pertemuan tersebut.

Mintalah siswa-siswi untuk menuliskan setidaknya satu hal yang akan mereka lakukan
atau ubah sebagai hasil dari apa yang telah mereka pelajari minggu ini. Beberapa
contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mengidentifikasi kekuatan pada teman dan anggota keluarga mereka dan
memberi tahu mereka mengenai hal tersebut;
• Berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan yang diidentifikasi;
• Bertindak sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

Mintalah siswa menjabarkan cara atau strategi yang akan mereka lakukan untuk
mencapai hal yang mereka ingin lakukan diatas.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan apapun yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Mengekspresikan
Perasaan.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

44 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Nilai-nilai Saya

Nilai Penting Penting Paling


dan Tapi Tidak Tidak
Menjadi Menjadi Penting
Prioritas Prioritas

Kebijaksanaan
Memiliki pemahaman, wawasan yang baik,
akal sehat dan perspektif

Kepercayaan
Percaya dan berserah diri pada sesuatu yang lebih
besar dari diri kita sendiri

Perfeksionisme/Kemahiran
Kesediaan untuk mengulangi sesuatu atau
sikap bersikeras untuk melakukan sebuah
tugas sesering mungkin untuk memperoleh hasil
yang tepat

Dedikasi
Tidak pernah meninggalkan sesuatu dalam kondisi
yang tidak utuh/lengkap, tetap berkomitmen pada
tugas hingga selesai

Keadilan
Keyakinan bahwa setiap orang memiliki hak
untuk mencari kebenaran dan memperoleh
ganti rugi atas kesalahan yang dilakukan
terhadap mereka

Kesetiaan
Mendampingi seseorang, kelompok, atau
organisasi, bahkan selama masa-masa sulit

Cinta
Menghibur, peduli dan mendedikasikan diri kepada
orang lain

Pelayanan
Berkomitmen untuk mencapai tujuan
bersama, bekerja untuk kebaikan orang lain
atau komunitas

Kepemimpinan
Mengambil sikap terhadap apa yang penting,
kemauan dan keberanian untuk mengambil
tindakan pertama bahkan ketika dihadapkan
dengan kritik dari orang lain

Edisi Revisi 2020 45


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Nilai Penting Penting Paling


dan Tapi Tidak Tidak
Menjadi Menjadi Penting
Prioritas Prioritas

Integritas
Selalu melakukan apa yang telah kita katakan
untuk kita lakukan (tidak ingkar janji)

Keingintahuan
Keinginan untuk mengeksplorasi suatu hal secara
mendalam, termasuk sudut pandang orang lain
yang berbeda-beda

Keadilan
Memperlakukan orang lain dengan adil berdasarkan
kebenaran dan fakta, tidak memilih satu orang
daripada yang lainnya tanpa alasan yang baik

Kejujuran
Bersikap jujur dan tulus kepada semua orang,
tidak pernah berbohong meski kebenaran dapat
menyakitkan dan tidak menguntungkan

Keberanian
Kesediaan untuk melakukan apa yang benar dan
adil, meskipun hal tersebut mungkin sulit atau
menakutkan

Kreativitas
Mencoba hal baru atau cara baru dalam melakukan
sesuatu, kemauan untuk bereksperimen dan
berinovasi

Kehidupan
Penghargaan dan rasa hormat untuk semua
makhluk hidup tanpa terkecuali

Keberagaman
Penghargaan atas perbedaan seseorang, termasuk
berbagai ide dan pendapat

Keberhasilan/Keunggulan
Keinginan untuk unggul dalam tugas apapun, untuk
‘menjadi yang terbaik’

Berbelas Kasih
Memahami penderitaan orang lain dan ingin
melakukan sesuatu terhadap hal tersebut

46 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Nilai Penting Penting Paling


dan Tapi Tidak Tidak
Menjadi Menjadi Penting
Prioritas Prioritas

Kebebasan
Keyakinan bahwa setiap orang harus dapat
bertindak, berbicara, atau berpikir,
tanpa adanya upaya untuk dihentikan oleh
orang lain

Dedikasi/Kerja Keras
Tindakan mengikat diri sendiri (secara fisik atau
emosional) terhadap suatu tindakan, seberapa
kecilnya hal tersebut

Akuntabilitas
Kewajiban untuk menjelaskan tindakan seseorang
dan memperbaiki kesalahan seseorang

Humor
Kemampuan untuk menertawakan diri sendiri dan
menemukan humor/kelucuan bahkan dalam hal-hal
serius sekalipun

Bekerja Sama/Bekerja dalam Kelompok


Kesediaan untuk bekerja dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama

Kesetaraan
Kepercayaan bahwa kita semua harus diperlakukan
dengan nilai yang sama, terlepas dari perbedaan
yang kita miliki

Kesabaran/Komitmen
Kemampuan untuk menanggung kesulitan atau
ketidaknyamanan untuk mencapai kondisi yang
pada akhirnya menguntungkan

Pengorbanan
Kesediaan untuk melupakan keuntungan jangka
pendek atau pribadi demi orang lain, atau demi
keuntungan jangka panjang yang lebih besar

Saling Menghargai
Tindakan mempertimbangkan dan
memperhitungkan hak, nilai,
kepercayaan dan kepemilikan semua orang
tanpa terkecuali

Edisi Revisi 2020 47


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Ciri-ciri Kepribadian Saya

Tidak Terlalu Sangat

Taat Saya beribadah apabila saya sedang Saya selalu beribadah sesuai
Beribadah dalam keadaan tertentu saja. dengan perintah agama baik dalam
keadaan senang maupun susah.

Murah Hati Saya menempatkan kebutuhan saya Saya selalu memberikan waktu saya
sendiri di atas kebutuhan yang lain. kepada orang lain ketika dibutuhkan.

Hemat Saya menghabiskan uang yang saya Saya menyimpan uang yang saya
miliki untuk barang-barang mewah miliki untuk masa depan.
(makanan, mode, film dan lain-lain).

Adil Saya biasanya takut untuk mengatakan Saya selalu berbicara tentang apa
apa yang saya pikirkan seandainya orang yang benar, bahkan jika orang lain
lain berpikir negatif tentang diri saya. berpikir negatif tentang diri saya.

Humoris Saya menganggap semuanya sangat serius. Saya selalu bercanda.

Berkomitmen Saya jarang menyelesaikan apapun. Saya tetap fokus pada tujuan
saya, apapun yang terjadi.

Kreatif Saya lebih suka melakukan hal-hal dengan Saya selalu mencari cara-cara
cara yang sama, seperti yang selalu saya baru dalam melakukan sesuatu.
lakukan.

Terbuka Saya mengetahui apa yang saya sukai, Saya suka mencoba hal-hal baru.
dan berpegang erat pada hal tersebut.

Seperti Saya senang jika hanya harus mengikuti Saya biasanya membuat keputusan
Pemimpin apa yang dilakukan oleh orang lain. yang mewakili kelompok saya.

48 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Tidak Terlalu Sangat

Patuh Saya tidak menerima perintah atau Saya selalu mengikuti perintah
saran dari siapapun. dari orang-orang yang memiliki
otoritas (atasan, guru, orang tua).

Mandiri Saya tidak bisa melakukan apapun Saya lebih suka melakukan
tanpa teman/orang tua saya. berbagai macam hal sendirian.

Bijaksana Saya selalu ‘berhasil’ mengatakan hal Saya pandai menyampaikan


yang salah atau menyinggung perasaan berita buruk atau informasi
orang lain dengan ucapan saya. negatif dengan cara yang peka.

Percaya Diri Saya malu dan lebih suka membiarkan Saya berbicara dengan terus terang
orang lain yang berbicara. dan berteman dengan semua orang.

Tepat Waktu Saya selalu terlambat. Saya marah jika semuanya


tidak berjalan tepat waktu.

Sabar Saya frustrasi ketika sesuatu tidak Saya bersedia menunggu selama
segera terjadi. mungkin, agar sesuatu terjadi.

Optimis Saya selalu menunjukkan sisi negatif Saya selalu tetap positif dan berusaha
dari seseorang atau sebuah situasi. melihat yang terbaik dari diri seseorang
atau sebuah situasi.

Disiplin Saya tidak memiliki rutinitas dan Saya menjaga rutinitas yang ketat
menjalani kehidupan sehari-hari dan saya selalu mengendalikan
seperti adanya. perasaan saya.

Bangga Saya merasa sulit untuk melihat sesuatu Saya tidak keberatan mengumbar
yang baik tentang diri saya. prestasi saya.

Edisi Revisi 2020 49


Modul 1 Pertemuan 2
Identitas Saya

Bintang Identitas

Apa satu kata positif


untuk menggambarkan
dirimu?

1
Apa kekuatan Sebutkan satu hal yang
terbesarmu? membuatmu unik!

6 2

5 3

Apa yang membuatmu Sebutkan sebuah bakat


dianggap sebagai seorang atau keterampilan yang
teman yang baik? 4 kamu miliki!

Sebutkan satu dari


nilai pribadimu!

50 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Pertemuan 3
Mengekspresikan
Perasaan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan


Sesi Pertanyaan
belajar bagaimana mengidentifikasi
Wawasan Yang perasaan-perasaan mereka dan
Didapat
bagaimana mereka terhubung dengan
Sesi Cerita pikiran dan tindakan mereka. Mereka
juga akan belajar bahwa, dengan
mengubah pemikiran mereka, mereka
dapat mengalami lebih banyak perasaan
positif. Terakhir, mereka akan belajar
bagaimana menggunakan keterampilan
berpikir kritis untuk memikirkan cara
mengekspresikan perasaan mereka dan
menanggapi situasi dengan cara yang
positif untuk diri mereka sendiri dan
orang lain.

Edisi Revisi 2020 51


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Perasaan


• Berempati • Mengelola perasaan
• Mengelola stres dan perasaan

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai perasaan yang berbeda;
• Memahami hubungan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita;
• Menyarankan cara-cara positif untuk mengekspresikan perasaan kepada teman
atau orang di sekitar mereka.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Ada lebih dari satu cara untuk mengekspresikan perasaan kita. Kita harus selalu
berusaha untuk mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang positif untuk
diri kita sendiri dan orang lain;

• Perasaan kita terhubung dengan pikiran dan tindakan kita. Selalu ada lebih dari
satu cara untuk menanggapi perasaan kita;

• Perasaan yang kuat memengaruhi kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan


jelas. Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum
menanggapi situasi yang membuat kita stres/tertekan.

52 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Pengantar 5
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuan: Mengekspresikan Perasaan.

Mulailah pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan


sebelumnya.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai perasaan yang berbeda;
• Memahami hubungan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita;
• Menyarankan cara positif dan negatif untuk mengekspresikan perasaan kita.

Informasi Penting: Perasaan 10


menit
Jelaskan definisi perasaan kepada siswa-siswi menggunakan bahasa yang sederhana:
• Perasaan kita berbeda dengan pikiran kita. Pikiran kita menggambarkan apa yang
kita pikirkan tentang suatu situasi, sedangkan perasaan kita adalah bagaimana
hal yang kita rasakan membuat kita merasakan sesuatu;

• Anda dapat membedakannya karena pikiran diungkapkan dalam bentuk kalimat,


sedangkan perasaan diungkapkan dalam bentuk satu kata;

• Ketika perasaan kita benar-benar kuat, kadang-kadang kita bisa merasakannya


di tubuh kita; misalnya, ketika kita benar-benar marah, kita mungkin merasakan
ketegangan di otot kita dan rasa panas di wajah kita.

Berikan contoh-contoh berikut kepada siswa-siswi (atau Anda dapat membuatnya


sendiri):
• Saya pikir tidak ada yang menyukai saya (berpikir),
hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

• Saya pikir saya buruk dalam berolahraga (berpikir),


hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

• Saya pikir saya berhasil mengerjakan ujian dengan baik (pemikiran),


hal tersebut membuat saya merasa ………. (perasaan)

Edisi Revisi 2020 53


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa setiap perasaan dapat diekspresikan dengan


cara yang berbeda. Misalnya, ketika kita marah kita mungkin memilih untuk menjadi
pribadi yang argumentatif, atau kita mungkin menjadi diam dan tidak berbicara
kepada siapapun.

Beritahu siswa-siswi bahwa ada berbagai cara untuk mengekspresikan perasaan


kita dan kita harus berusaha untuk mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang
positif untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa selain belajar tentang bagaimana
mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan mereka sendiri, penting juga
untuk mencoba memahami perasaan orang lain, termasuk dampak dari kata-
kata dan tindakan mereka terhadap orang lain. Keterampilan hidup yang penting
ini dikenal sebagai empati. Dengan memahami perasaan orang lain, kita dapat
menemukan cara untuk membantu mereka atau menghindari perkataan ataupun
perbuatan yang dapat menyakiti perasaan mereka.

15 Kegiatan 1: Mengidentifikasi Perasaan


menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian buku kerja mereka, yang berjudul
Bagaimana Perasaan Mereka?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara yang kerap digunakan oleh kaum muda
untuk menunjukkan perasaan mereka saat berbincang secara online adalah dengan
menggunakan ‘emoji’.

Beri siswa-siswi 10 menit untuk menuliskan perasaan yang diwakili masing-masing


emoji, pada lembaran yang tersedia. Ketika waktunya habis, bandingkan jawaban
satu sama lain.

Jelaskan bahwa beberapa perasaan lebih mudah untuk diidentifikasi jika dibandingkan
dengan perasaan lainnya, karena setiap orang mengekspresikan perasaannya secara
berbeda. Sebagai contoh, mungkin mudah untuk mengetahui kapan sebuah emoji
mewakili rasa sedih, tetapi dalam kehidupan nyata mungkin tidak selalu mudah untuk
mengatakan apakah seseorang sedang merasa sedih atau kesal.

Beritahu kepada siswa-siswi bahwa mengenali perasaan diri adalah dasar dari
kecerdasan kesehatan mental seseorang. Kemampuan mencermati perasaan diri
sendiri akan membuat kita peka terhadap apa yang sedang kita rasakan. Kepekaan
tersebut akan memengaruhi keputusan-keputusan yang harus kita ambil.

54 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Kegiatan 2: Berpikir, Merasakan, Melakukan 20


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa jika kita dapat memahami bagaimana cara pikiran,
perasaan dan tindakan kita saling terhubung satu sama lain, kita dapat memilih cara
yang lebih produktif dan positif untuk mengungkapkannya atau mengatasinya.

Berikan studi kasus berikut sebagai contoh:

Bayangkan ada dua orang, Rina dan Yosua, yang mengalami perasaan yang
sama: ketidakpastian tentang masa depan mereka. Rina dan Yosua sama-sama
menyiapkan diri untuk mengikuti ujian akhir semester. Mereka merasa berada di
bawah tekanan untuk memperoleh nilai yang cukup agar diterima di SMA yang
mereka inginkan. Yosua berbicara kepada orang tuanya tentang kekhawatirannya
dan mereka membantu mengidentifikasi tema pelajaran apa yang paling dia kuasai
dan apa yang perlu dia pelajari lebih lanjut. Mereka juga mendorongnya untuk
meluangkan waktu setiap hari untuk berolahraga agar pikirannya lebih jernih. Rina
tidak memberitahu siapapun tentang kekhawatirannya dan menghabiskan waktu
setiap malam belajar sampai dini hari. Akibatnya, dia merasa lelah dan sedih.

Bayangkan ada dua orang, Doni dan Maria, yang mengalami perasaan yang sama:
rasa cemburu terhadap pacar masing-masing. Doni menyalahkan pacarnya atas
rasa cemburunya dan mengatakan kepadanya bahwa ada beberapa tindakan
tertentu yang membuatnya merasa cemburu, sehingga ia meminta pacarnya untuk
berubah. Maria memberitahu pacarnya bahwa ia merasa cemburu terhadapnya,
dan mereka berbicara tentang bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk
mengatasi perasaan tersebut dengan cara yang positif. Maria berkomitmen
untuk memperbaiki kepercayaan dirinya dan kekasihnya berkomitmen untuk
meningkatkan komunikasinya dengan Maria.

Itulah dua contoh bagaimana orang dapat memiliki perasaan yang sama tetapi
mengelolanya dengan cara yang berbeda-beda. Ada beberapa perasaan yang sifatnya
kuat yang lebih sulit untuk dikelola, seperti rasa bersalah, cinta, ketakutan, amarah,
dan lain-lain. Oleh karena itu, semakin Anda sadar melatih cara Anda mengelola
perasaan Anda, semakin Anda siap untuk mengelola perasaan yang kuat secara
positif.

Edisi Revisi 2020 55


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Gambarlah diagram di bawah ini pada selembar kertas atau papan tulis:

Pikiran

Situasi

Perasaan Tindakan

Jelaskan masing-masing poin pada segitiga di atas kepada siswa-siswi:


• Situasi adalah hal yang terjadi, yang membuat kita berpikir, merasakan atau
bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, hal tersebut bisa berupa sesuatu yang
seseorang katakan atau sesuatu yang kita lihat atau lakukan;

• Pikiran menggambarkan pikiran yang ditimbulkan oleh sebuah situasi. Bagaimana


kita menafsirkan situasi tersebut? Apa artinya bagi kita?

• Perasaan menggambarkan bagaimana pikiran kita dapat membuat kita


merasakan sesuatu (mengingatkan siswa-siswi bahwa semua perasaan dapat
dijelaskan dalam satu kata);

• Tindakan menggambarkan reaksi kita terhadap sebuah situasi atau bagaimana


kita mengekspresikan perasaan yang kita rasakan. Selalu ada lebih dari satu cara
untuk bertindak atau mengekspresikan perasaan kita.

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, dan
berikan setiap kelompok selembar kertas flip chart dan beberapa spidol.

56 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Mintalah siswa-siswi (tiap kelompok) untuk menggambar segitiga besar di tengah-


tengah kertas, seperti yang ditunjukkan pada diagram di atas. Berikan masing-masing
kelompok salah satu dari situasi berikut untuk dieksplorasi (mereka dapat menulis
situasinya di tengah-tengah segitiga yang sudah dibuat). Anda juga dapat membuat
contoh sendiri, jika mau:
• Kelompokmu kalah bertanding dalam sebuah pertandingan grand final olahraga,
dengan perbedaan skor yang tidak terlalu jauh;
• Kamu dirundung (di-bully) di sekolah karena suatu hal yang kamu sendiripun
tidak tahu alasannya apa;
• Kamu mendengar temanmu bergosip tentangmu;
• Kamu gagal dalam sebuah ujian penting.

Catatan Guru
Untuk mempersingkat waktu, Anda dapat menyiapkan kertas flip chart yang
bertuliskan situasi-situasi di atas.

Mintalah siswa-siswi untuk membahas situasi yang diberikan kepada mereka dan
memikirkan cara-cara negatif yang mungkin dapat diekspresikan atas situasi tersebut
(melalui pikiran, perasaan dan tindakan negatif). Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk
menyelesaikan tugas ini.

Mintalah siswa-siswi mengulangi tugas di atas, namun sekarang mereka harus


memikirkan cara-cara positif yang mungkin dapat diekspresikan atas situasi tersebut
(melalui pikiran, perasaan dan tindakan positif). Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk
menyelesaikan tugas ini.

Jika waktunya cukup, mintalah perwakilan dari masing-masing kelompok untuk


mempresentasikan studi kasus mereka di depan kelas. Diskusikan pertanyaan berikut
dalam kelompok masing-masing:

Apa yang mungkin menjadi konsekuensi


dari tindakan negatif seseorang pada diri
mereka sendiri dan orang lain?

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis


Berpikir kritis adalah kemampuan untuk meninjau masalah dari berbagai perspektif
dan membuat pilihan yang terbaik. Terkadang mudah untuk bertindak berdasarkan
perasaan kita, terutama jika dirasa sangat kuat. Kita sering berpikir bahwa hanya
ada satu cara untuk bereaksi terhadap suatu masalah tanpa melihat kemungkinan
lain yang mungkin lebih baik untuk diri kita sendiri dan orang lain. Dengan
menggunakan keterampilan berpikir kritis, kita dapat mempertimbangkan masalah
yang kita hadapi dari perspektif yang berbeda, dan memilih tindakan yang terbaik
untuk diri sendiri dan orang lain.

Edisi Revisi 2020 57


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

20 Kegiatan 3: Mengelola Perasaan Diri Sendiri dan Orang Lain


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa perasaan yang dirasakan, baik yang sifatnya
positif maupun negatif, sedapat mungkin untuk diungkapkan secara positif.
Mengungkapkan perasaan secara positif akan membantu orang lain merasakan
dampak yang positif pula.

Beritahu siswa-siswi bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola
perasaan kita ketika berhadapan dengan orang lain. Menjadi asertif dapat membantu
kita mengidentifikasi perasaan diri kita dan mempertimbangkan cara yang positif
dalam bersikap dan bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyakiti diri kita dan
orang lain.

Ingat, semua perasaan penting dan baik bagi kita. Namun, akan menjadi masalah ketika
kita hanya merasakan satu perasaan secara terus menerus sampai-sampai perasaan
tersebut mengendalikan/mengambil alih tindakan dan hidup kita. Jadi, merupakan hal
yang normal jika kita merasakan perasaan yang tidak nyaman; “it’s okay not to be okay”.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terkadang boleh memiliki pikiran dan perasaan
negatif, namun kita harus mencoba dan memikirkan cara yang lebih positif untuk
mengungkapkannya, yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengelola perasaan negatif adalah sebagai berikut:

58 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Ambil nafas dalam-dalam untuk melemaskan otot- Keluarkan kata-kata


otot tubuh yang memicu perasaan negatif; positif yang menghibur;

Bayangkan hal-hal Bisikkan kata-kata positif Berpikir dan


yang menyenangkan; kepada diri sendiri; bersikap positif;

Hindari situasi yang Lakukan aktivitas yang Cari bantuan kepada


memicu munculnya menyenangkan; orang terdekat.
perasaan negatif;

Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa ketika mereka memiliki perasaan negatif,


usahakan untuk tidak menyalahkan siapapun dan mencoba untuk menghadapi
perasaan negatif tersebut.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa menghadapi seseorang yang sedang mengalami


perasaan negatif membutuhkan pengelolaan diri yang positif. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menghadapi seseorang dengan perasaan negatif adalah:
• Balaslah perasaan negatif orang lain dengan sikap positif;
• Berikan waktu kepada orang lain untuk menerima perasaan yang mereka miliki;
• Ajak orang lain untuk berpikir dan bersikap positif;
• Alihkan perasaan negatif pada kegiatan positif yang menarik;
• Sarankan untuk mencari bantuan dari orang terdekat yang dipercayai.

Edisi Revisi 2020 59


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengisi tabel Mengelola Perasaan di bawah
ini. Minta siswa-siswi untuk setidaknya menulis lima perilaku yang membuat mereka
merasakan sebuah perasaan:

No. Perilaku Apa yang saya Apa yang dapat


lakukan sekarang saya lakukan
(perilaku baru)

1 Ketika orang lain


tidak menghargai
hasil dari hal/tugas
yang saya kerjakan

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengelola Perasaan


Mengelola stres dan perasaan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan
mengelola perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Sering kali, mengelola
perasaan positif lebih mudah dibandingkan mengelola perasaan negatif. Cara yang
sering digunakan ketika seseorang memiliki perasaan negatif adalah menunjukkan
perilaku dan tindakan negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Memiliki kemampuan mengelola stres dan perasaan akan membantu kita dalam
memahami perasaan yang kita rasakan dan membantu kita mengungkapkan
perasaan tersebut dengan cara yang lebih positif. Kemampuan mengelola stres
dan perasaan dapat digunakan untuk menerima perasaan negatif dalam diri kita
sendiri dan perasaan negatif yang ditunjukkan orang lain.

60 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5


menit
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke bagian buku kerja mereka, yang berjudul
Catatan Harian Perasaan Saya.

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan untuk minggu berikutnya adalah mencatat


perasaan terbaik dan terburuk mereka setiap harinya, dan menuliskan apa yang
mereka pikirkan saat itu.

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi Ucapkan terima kasih kepada siswa-
berdiskusi singkat: siswi atas keterlibatan mereka dalam
1. Informasi apa yang paling berguna pertemuan hari ini dan beritahu mereka
bagi siswa-siswi? tentang tema pertemuan minggu depan:
2. Keterampilan hidup apa yang mereka Menjalani Pubertas
pelajari melalui sesi ini?
Siswa-siswi juga dapat mengakses dan
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk mengunduh (men-download) Aplikasi
menuliskan pertanyaan apapun yang Sehat Jiwa untuk mengakses informasi
mungkin mereka miliki untuk dimasukkan terkait kesehatan mental serta beberapa
ke dalam kotak pertanyaan. kuis yang dapat membantu kita
merefleksikan kesehatan mental kita.
Ajak siswa-siswi untuk menuliskan Siswa-siswi dapat mengakses tautan di
setidaknya satu hal yang akan mereka bawah ini, jika membutuhkan bantuan:
lakukan atau ubah sebagai hasil dari apa
yang telah mereka pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan
antara lain:

• Menghubungkan perasaan mereka


dengan pikiran mereka;
• Luangkan waktu untuk mencoba
memahami perasaan orang lain;
• Memberitahu orang lain yang mereka
percayai seperti guru, orangtua,
keluarga tentang bagaimana ▲▲ http://sehat-jiwa.kemkes.go.id/
perasaan mereka terhadap sesuatu.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 61


Modul 1 Pertemuan 3
Mengekspresikan Perasaan

Apa Kabar?

62 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Catatan Harian Perasaan Saya
Modul 1

Edisi Revisi 2020


HARI PERASAAN TERBAIK HARI INI PERASAAN TERBURUK HARI INI

Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu Apa yang kamu Bagaimana Apa yang kamu
Pertemuan 3

lakukan? perasaanmu? pikirkan? lakukan? perasaanmu? pikirkan?


(situasi) (perasaan) (pikiran) (situasi) (perasaan) (pikiran)

Senin
Mengekspresikan Perasaan

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

63
Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

Guru dapat memakai buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF
untuk dibagikan kepada tiap siswa-siswi (tidak wajib)
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Dalam pertemuan ini, siswa-siswi
Didapat
akan belajar tentang perubahan fisik,
Sesi Cerita
perasaan dan sosial yang akan terjadi
pada diri mereka selama pubertas, dan
bagaimana mereka dapat mendukung
teman-teman mereka untuk ‘menjalani
pubertas dengan nyaman’. Mereka
akan memperoleh informasi yang lebih
mendalam tentang pijakan-pijakan
utama dalam pubertas yang dialami
oleh remaja laki-laki (mimpi basah)
dan remaja perempuan (menstruasi
pertama).

64 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Pubertas


• Berempati • Menstruasi

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama
pubertas;
• Menjelaskan fungsi reproduksi utama secara tepat bagi remaja perempuan dan
laki-laki, termasuk menstruasi dan ejakulasi;
• Mengidentifikasi cara-cara mendukung teman sebaya mereka selama pubertas
(termasuk menstruasi).

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Tubuh setiap orang berbeda dan akan berubah dengan cara yang berbeda pada
waktu yang berbeda pula;
• Pubertas adalah masa perubahan fisik dan emosional yang terjadi secara cepat.
Semakin kita memahami perubahan-perubahan ini, semakin kita akan mampu
melewati fase kehidupan ini dengan penuh percaya diri;
• Penting untuk memahami bagaimana perasaan teman-teman mereka dan
mendukung mereka selama melalui proses pubertas.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuannya: Menjalani Pubertas.

Mulailah pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan


sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi telah menyelesaikan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan tanyakan apakah ada yang ingin mempresentasikan hasil pengerjaan
tugas mereka di depan kelas.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat pesan-pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 65


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama
pubertas;
• Menggambarkan fungsi reproduksi utama secara tepat bagi remaja laki-laki dan
perempuan, termasuk menstruasi dan ejakulasi;
• Mengidentifikasi cara-cara mendukung teman sebaya mereka selama pubertas
(termasuk menstruasi).

Catatan Guru
Karena beberapa informasi dalam tema ini sensitif bagi kaum muda, Anda mungkin
memiliki pertimbangan untuk mengundang petugas kesehatan, perawat atau guru
laki-laki/perempuan (lawan jenis Anda) untuk membantu Anda menyampaikan
materi-materi pada pertemuan ini. Jadi, ada satu laki-laki dan satu perempuan
dewasa yang hadir untuk membantu menjawab pertanyaan dari siswa-siswi.

PERLU DIINGAT BAHWA SESI INI DITUJUKAN SEBAGAI BAGIAN DARI


PEMBELAJARAN

5 Informasi Penting: Pubertas


menit
Jelaskan definisi pubertas kepada siswa-siswi menggunakan bahasa yang sederhana:

• Pubertas adalah awal dari masa remaja dalam kehidupan kita;

• Masa remaja adalah ‘jembatan’ dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa;

• Sebagian besar dari kita melewati pubertas antara usia 10-14 tahun untuk
remaja perempuan, dan usia 12-16 tahun untuk remaja laki-laki, namun bagi yang
mengalaminya sedikit lebih awal atau lambat dibandingkan standar usia pada
umumnya, mereka tetap dianggap normal dan sehat;

• Selama pubertas, tubuh dan pikiran kita mengalami banyak perubahan dalam
waktu yang singkat! Hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan,
tetapi kadang juga membingungkan, penuh stres dan penuh beban;

• Perubahan yang terjadi pada tubuh kita selama pubertas bersifat fisik dan
emosional;

• Pubertas adalah sesuatu yang harus dirayakan, tidak perlu merasa malu selama
menjalaninya;

• Semakin banyak informasi yang kita peroleh tentang pubertas, semakin mudah
mengelola perubahan yang terjadi pada diri kita dengan rasa percaya diri.

66 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Kegiatan 1: Perubahan Selama Pubertas 20


menit
Mintalah siswa-siswi untuk berdiri dan ke sisi ruangan lainnya jika mereka
dan membersihkan ruangan terlebih berpikir perubahan ini hanya terjadi pada
dahulu, sebelum melakukan sebuah remaja laki-laki. Jika mereka berpikir
kegiatan atau permainan (jika dirasa bahwa perubahan ini terjadi pada remaja
lebih memudahkan, Anda juga dapat laki-laki dan perempuan, mereka harus
melakukan kegiatan ini di luar ruangan). tetap berada di tengah-tengah ruangan.

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan Pertama-tama, bacakan perubahan-


membacakan beberapa perubahan fisik, perubahan yang terdapat di kolom
emosional dan sosial yang terjadi pada sebelah kiri secara lantang, dan beri
remaja laki-laki dan perempuan selama siswa-siswi waktu untuk berpindah dan
pubertas. memilih tempat mereka berdiri. Setelah
mereka membuat keputusan, bacakan
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa jawaban yang benar yang terdapat
mereka harus pindah ke salah satu sisi di kolom sebelah kanan, dan berikan
ruangan jika mereka berpikir perubahan penjelasan sesuai petunjuk.
ini hanya terjadi pada remaja perempuan,

Perubahan Jawaban Yang Benar

Mengalami perasaan KEDUANYA. Selama pubertas kita mungkin merasa sedih atau
yang kuat dan marah pada menit ini dan bahagia pada menit berikutnya! Ini
'perubahan suasana karena adanya perubahan hormon yang drastis pada tubuh kita
hati' yang kemudian memengaruhi perasaan kita.

Tumbuh rambut di KEDUANYA. Meskipun, rambut juga bisa tumbuh di wajah


ketiak dan di sekitar dan dada remaja laki-laki. Mungkin hal ini terasa aneh pada
alat kelamin mereka awalnya,tetapi ini adalah hal yang wajar saat pubertas dan kita
akan segera terbiasa memiliki rambut pada bagian-bagian yang
sebelumnya tidak berambut!

Mulai menstruasi REMAJA PEREMPUAN. Menstruasi adalah fungsi unik dari tubuh
perempuan dan merupakan tanda bahwa tubuhnya semakin
matang.

Menyadari bahwa REMAJA LAKI-LAKI. Nada suara remaja laki-laki biasanya akan
suara mereka menjadi lebih dalam selama pubertas. Terkadang perbedaannya
terdengar semakin sangat terdengar dan terkadang hampir tidak terdengar sama
dalam (berat) sekali.

Kulit berubah menjadi KEDUANYA. Sekali lagi, ini adalah tanda peningkatan hormon
berminyak, dan yang memengaruhi kondisi kulit. Sebagian dari kita dipenuhi
terkadang timbul jerawat dan sebagian lainnya ada yang tidak sama sekali! Apapun
jerawat di wajah, permasalahannya, jerawat semakin jarang timbul seiring dengan
punggung, dan leher bertambahnya usia kita.
mereka

Edisi Revisi 2020 67


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Perubahan Jawaban Yang Benar

Ketertarikan atau KEDUANYA. Tidak perlu merasa malu ketika perasaan seperti ini
perasaan romantis mulai muncul. Ini hanyalah pertanda bahwa tubuh kita sedang
yang meningkat/kuat, bersiap-siap memasuki masa dewasa, ketika kita nantinya akan
termasuk munculnya bertemu calon suami atau istri kita!
perasaan ‘naksir’ pada
orang-orang yang
sebelumnya mereka
anggap teman

Merasa kurang KEDUANYA. Terkadang sulit bagi remaja laki-laki dan perempuan
nyaman dengan untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat pada penampilan
tubuh mereka dan fisik mereka. Penting untuk mempertahankan pencitraan tubuh
perubahan yang yang positif selama pubertas dan menerima bahwa perubahan ini
dialaminya adalah bagian normal dari proses bertumbuh dewasa.

Payudara bertambah REMAJA PEREMPUAN. Sebagian besar remaja perempuan akan


besar memiliki payudara yang lebih besar, dan tubuh mereka bertumbuh
dewasa untuk menyiapkan peran mereka nantinya sebagai
seorang ibu. Seorang remaja perempuan mungkin mengharapkan
payudaranya lebih kecil atau lebih besar, tetapi perlu diingat
bahwa tubuh semua orang sempurna apa adanya.

Pengalaman ejakulasi REMAJA LAKI-LAKI. Ejakulasi adalah pelepasan air mani dan sperma
untuk pertama kalinya dari penis, yang merupakan bagian penting dalam reproduksi. Saat
pubertas, seorang remaja laki-laki bahkan mungkin mengalami
ejakulasi pertamanya saat tidur, yang dikenal dengan sebutan ‘mimpi
basah’.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai perbedaan


Beritahu siswa-siswi bahwa ini bukan daftar lengkap dari semua perubahan yang
terjadi selama pubertas, dan merupakan hal yang wajar ketika perubahan terjadi
pada waktu yang berbeda terhadap orang-orang yang berbeda pula. Ingatkan
siswa-siswi bahwa tubuh kita mengetahui apa yang terbaik untuk kita, dan
dirancang untuk mengawali pubertas pada waktu yang tepat bagi diri kita masing-
masing. Mereka seharusnya tidak perlu merasa buruk jika mengalami pubertas lebih
awal atau lebih lambat dari teman sebayanya, dan bukanlah hal yang pantas jika
mengejek orang lain tentang perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama
pubertas.

Mintalah siswa-siswi untuk kembali ke Tanyakan kepada siswa-siswi apakah


tempat duduk mereka. mereka mempelajari sesuatu yang baru,
atau jika mereka memiliki pertanyaan
Mintalah siswa-siswi untuk merujuk ke tentang perubahan yang terjadi pada
bagian buku kerja mereka, yang berjudul tubuh mereka selama pubertas.
Perubahan Selama Pubertas.

68 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka juga dapat


menuliskan pertanyaan mereka dan menempatkannya
di kotak pertanyaan, dan mereka akan memperoleh
jawabannya pada pertemuan berikutnya.

Informasi tambahan tentang perubahan selama


pubertas pada remaja perempuan dan laki-laki terdapat
pada buku ‘Rahasia Dua Dunia: Cari Tahu Bareng-
bareng, Yuk!’ yang dapat diunduh melalui tautan berikut:

▲▲ https://uni.cf/3neqRYn

Informasi Penting: Menstruasi 15


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada saat pubertas inilah tubuh remaja laki-laki
dan perempuan bersiap-siap memasuki masa dewasa untuk kemudian bertumbuh
menjadi orang tua/dewasa:

• Untuk remaja laki-laki, perubahan ini ditandai dengan produksi sperma untuk
pertama kalinya, yang dilepaskan melalui ejakulasi;

• Untuk remaja perempuan, perubahan ini ditandai dengan pelepasan telur yang
dapat dibuahi oleh sperma untuk menghasilkan bayi. Jika telur perempuan tidak
dibuahi, maka akan mengakibatkan menstruasi, yang seringkali dijadikan penanda
pertama bahwa seorang remaja perempuan sudah memasuki pubertas.

Pilihan 1
Jika buku saku ‘Rahasia Dua Dunia’ dari UNICEF telah tersedia, maka beri siswa-siswi
waktu 15 menit untuk membaca buku saku tersebut. Ajak siswa-siswi untuk berdiskusi
setelah selesai membaca buku sakunya.

Jika buku saku tersebut tidak tersedia atau jumlahnya tidak cukup untuk dibagikan
kepada masing-masing siswa-siswi, gunakan Pilihan 2 di bawah ini:

Pilihan 2
Merujuk pada buku kerja siswa-siswi, pada bagian yang berjudul Siklus Menstruasi.

Bacakan fakta-fakta penting seputar siklus menstruasi berikut ini kepada siswa-
siswi, merujuk pada gambar yang terdapat pada buku kerja tersebut:

• Menstruasi (haid) adalah bagian alami dan normal dari pubertas yang dialami
remaja perempuan. Jika dikelola dengan benar, menstruasi bukanlah sesuatu
yang kotor, jorok atau tidak normal;

• Awal dari menstruasi seharusnya dirayakan sebagai sebuah pijakan istimewa


dalam kehidupan seorang remaja perempuan;

Edisi Revisi 2020 69


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

• Setiap perempuan terlahir dengan sel-sel telur (ovum) yang akan dilepaskan
sepanjang hidupnya, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas.
Setelah itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali
sesuai siklus menstruasi. Sel telur tersimpan dalam indung telur (ovarium). Ukuran
sel telur sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang;

• Saat pubertas, tubuh remaja perempuan melepas sel telur yang pertama, suatu
proses yang disebut ovulasi. Ovulasi adalah tanda bahwa seorang remaja
perempuan, secara fisik, dapat hamil/mengandung;

• Penting untuk diingat bahwa ovulasi dan menstruasi bukan berarti bahwa
waktunya sudah tepat bagi seorang remaja perempuan untuk menikah atau
memiliki anak; ini hanya berarti bahwa tubuhnya secara fisik mampu melakukan
fungsi tersebut. Seorang remaja perempuan juga harus siap secara mental untuk
membesarkan anak, sebelum menikah dan mengawal sebuah keluarga;

• Selama ovulasi, sel telur meninggalkan ovarium, dan berjalan menuruni tuba
falopi menuju rahim (seperti yang ditunjukkan pada diagram di sebelah kanan
gambar (lembaran);

• Tubuh mengharapkan sel telur dapat dibuahi oleh sperma dari seorang laki-
laki, dan sebagai persiapan untuk hal ini, lapisan rahim (endometrium) menebal
sehingga telur dapat melekat padanya dan tumbuh menjadi janin (jelaskan
kepada siswa-siswi bahwa mereka akan belajar lebih banyak tentang hal ini pada
pertemuan yang akan datang);

• Terdapat jangka waktu sekitar 24-36 jam di mana sel telur dapat dibuahi oleh
sperma laki-laki;

• Jika sel telur tidak dibuahi (baik karena perempuan tersebut tidak melakukan
hubungan seksual, atau karena ada hubungan seksual tetapi pembuahan tidak
berhasil), maka fungsinya akan hilang dalam siklus produktif;

• Karena tidak digunakan, sel telur dan endometrium (lapisan rahim yang menebal
dikeluarkan dari tubuh sebagai darah, yang lazim disebut menstruasi atau ‘datang
bulan’;

• Oleh karena itu, tanda pertama kehamilan bagi sebagian besar perempuan
biasanya disebut sebagai ‘telat datang bulan’;

• Siklus berulang secara alami, kira-kira setiap 28 hari (namun siklus tiap-tiap
orang berbeda) selama bertahun-tahun, sampai seorang perempuan mencapai
usia lanjut;

• Ketika seorang perempuan mencapai usia lanjut, pada akhirnya akan kehabisan
sel telur, yang merupakan tanda bahwa tubuhnya tidak dapat lagi hamil/
mengandung. Fase ini dikenal dengan sebutan menopause;

• Saat pubertas, siklus menstruasi seorang remaja perempuan masih belum tetap
polanya. Oleh karena itu, seorang remaja perempuan dapat mengalami menstruasi
lebih atau kurang dari 28 hari tiap bulannya, dalam beberapa tahun pertama;

70 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

• Usia menstruasi pertama berbeda-beda bagi tiap-tiap remaja perempuan.


Beberapa remaja perempuan mungkin mengalami menstruasi pertama mereka
pada usia 10 tahun (atau bahkan lebih muda) atau paling lambat pada usia 14
tahun (atau bahkan lebih tua). Tidak perlu panik jika belum mengalami menstruasi,
karena hal tersebut akan terjadi dengan sendirinya ketika kondisi tubuh sudah siap.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara untuk menjaga kebersihan menstruasi yang
baik akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.

Informasi tambahan tentang fakta-fakta penting seputar siklus menstruasi dapat


ditonton pada video berikut:

▲▲ https://bit.ly/3885TEB ▲▲ https://bit.ly/3a7KiPb ▲▲ https://bit.ly/37gwKii

Kegiatan 2: Melangkah Satu Mil Dengan Sepatu Orang Lain 10


menit
(Berempati)
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda akan mengakhiri sesi ini dengan sebuah
diskusi tentang bagaimana kita dapat mendukung teman sebaya kita, dengan
menanyakan dan mengetahui perubahan fisik dan perasaan yang mereka alami
selama pubertas.

Baca petunjuk kegiatan ini kepada siswa-siswi:


1. Mintalah siswa-siswi untuk menyiapkan ruang kosong di tengah-tengah ruangan.
Kegiatan ini juga bisa dilakukan di luar ruangan jika dirasa lebih mudah;
2. Mintalah siswa-siswi untuk saling berpasangan secara acak (jika memungkinkan,
pasangkan remaja laki-laki bersama remaja perempuan);
3. Mintalah siswa-siswi untuk melepas sepatu mereka dan menukarnya dengan
pasangan mereka (hal ini kemungkinan akan disambut dengan suara tawa yang
meriah!);
4. Mintalah siswa-siswi untuk berjalan di sekitar ruangan selama 2 menit
menggunakan sepatu pasangan mereka;
5. Mintalah siswa-siswi untuk mengenakan sepatu mereka kembali dan kembali ke
tempat duduk mereka masing-masing.

Edisi Revisi 2020 71


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada pepatah terkenal yang mengatakan:

“Sebelum Anda menghakimi seseorang, berjalanlah sejauh satu mil menggunakan


sepatu mereka”.

Diskusikan hasil dari kegiatan ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan


berikut kepada siswa-siswi:
• Menurutmu apa arti dari pepatah tersebut?
• Bagaimana rasanya berjalan menggunakan sepatu orang lain (aneh, tidak biasa,
kotor)?
• Bagaimana rasanya berbagi sepatu dengan orang lain (memalukan, lucu)?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
makna keterampilan hidup yang penting, yang dikenal sebagai empati. Beritahu
siswa-siswi bahwa empati sering digambarkan sebagai kemampuan untuk berjalan
menggunakan sepatu orang lain, dalam artian, agar memahami perasaan atau diri
orang lain seolah-olah itu adalah diri dan perasaan mereka sendiri.

Tanyakan kepada siswa-siswi, bagaimana kita dapat menunjukkan empati sebagai


bentuk dukungan terhadap teman-teman kita ketika mereka mengalami perubahan
fisik dan emosional saat pubertas? Beberapa contoh mungkin termasuk:
• Memahami bahwa perilaku seseorang mungkin merupakan akibat dari perasaan
yang kuat, yang dialami saat pubertas;
• Tanyakan kepada teman-teman kita bagaimana perasaan mereka ketika mereka
terlihat sedih atau kesal;
• Jangan berperilaku kejam atau bersikap menghakimi terhadap teman-teman kita.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Mengunduh Aplikasi


menit
‘Oky’
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tantangan minggu ini hanya berlaku bagi mereka
yang memiliki smartphone dan data seluler untuk mengakses internet.

Beritahu siswa-siswi bahwa baru-baru ini UNICEF meluncurkan aplikasi seluler ‘Oky’
yang ditujukan untuk remaja perempuan. Remaja perempuan dapat menggunakan
aplikasi seluler ini untuk ‘melacak’ siklus menstruasi mereka, serta memperoleh
informasi dan saran yang berguna seputar pubertas dan kebersihan menstruasi.
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa dengan mengetahui siklus menstruasi mereka,
keuntungannya adalah, misalnya, mereka dapat menyiapkan perlengkapan menstruasi
pada saat yang tepat dan terhindar dari pakaian yang ‘ternoda’. Hal tersebut juga
membantu perencanaan kehamilan, atau menghindari kehamilan, tergantung pada
situasi masing-masing.

72 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan


minggu ini adalah mengunduh aplikasi
‘Oky’ dari App Store, bagi remaja
perempuan yang memiliki smartphone.
Remaja laki-laki dapat membagikan
informasi tentang ‘Oky’ dengan saudara
perempuan mereka, jika mereka mau.

Pindailah kode QR berikut ini untuk


mengunduh aplikasi ‘Oky’: http://bit.ly/
unduhoky ▲▲ http://bit.ly/unduhoky

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Hal baru apa yang mereka pelajari pada hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari melalui sesi ini?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan setidaknya satu hal yang akan mereka lakukan
atau ubah sebagai hasil dari apa yang telah mereka pelajari minggu ini. Beberapa
contoh yang memungkinkan antara lain:
• Berdiskusi dengan orang tua atau saudara mereka tentang pubertas;
• Melakukan penggalian informasi yang lebih mendalam tentang pubertas atau
menstruasi, di perpustakaan atau secara online;
• Mendukung teman-teman yang mengalami perubahan akibat pubertas.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Kepercayaan
Diri terhadap Tubuh.

Catatan Guru
Guru dapat mengundang guru biologi atau petugas Puskesmas untuk dapat
bersama-sama menjelaskan pembahasan terkait kesehatan reproduksi.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 73


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

74 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Perubahan
Selama Pubertas

Remaja Perempuan Dan Perempuan Dewasa


Perubahan Fisik – Remaja Perempuan

• Tinggi dan berat badan yang bertambah;


• Kulit dan rambut menjadi berminyak dan timbul jerawat bagi sebagian orang;
• Keringat meningkat dan bau badan berubah;
• Rambut mulai tumbuh di ketiak dan alat kelamin;
• Payudara berkembang dan tumbuh dalam berbagai ukuran;
• Payudara membesar, lingkar pinggang menyempit dan pinggul melebar
(perubahan terlihat pada gambar);
• Indung telur melepas telur untuk pertama kalinya (menandakan bahwa remaja
perempuan dapat hamil/mengandung);
• Periode menstruasi dimulai.

Remaja Laki-Laki Dan Laki-Laki Dewasa


Perubahan Fisik – Remaja Laki-Laki

• Tinggi dan berat badan bertambah;


• Kulit dan rambut menjadi berminyak, dan timbul jerawat bagi sebagian orang;
• Suara semakin dalam;
• Rambut wajah mulai muncul;
• Rambut mulai tumbuh di ketiak, dada dan di sekitar alat kelamin;
• Otot berkembang dan bahu melebar;
• Keringat meningkat dan bau badan berubah;
• Testis turun dan penis tumbuh lebih besar;
• Produksi sperma dan ejakulasi dapat terjadi saat mimpi basah.

Perubahan Sosial Dan Emosional - Remaja Laki-Laki Dan


Perempuan
• Perubahan suasana hati yang cepat /tidak menentu (mood swings);
• Perasaan malu dan tidak percaya diri saat tubuh berubah;
• Meningkatnya keinginan untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru;
• Adanya tekanan untuk masuk ke dalam kelompok teman sebaya tertentu;
• Meningkatnya ketertarikan dan perasaan romantis yang kuat (muncul rasa suka
terhadap orang lain).

Edisi Revisi 2020 75


Modul 1 Pertemuan 4
Menjalani Pubertas

Selama siklus menstruasi, sel telur menstruasi, mens, haid atau ‘datang
menjadi matang dan meninggalkan bulan‘. Perempuan yang sedang hamil
salah satu ovarium, dalam proses yang tidak mengalami menstruasi karena
disebut ovulasi. Biasanya hanya satu endometrium yang tebal diperlukan
sel telur yang dikeluarkan dari satu untuk menopang bayi yang sedang
ovarium selama setiap siklus menstruasi. berkembang, sehingga tidak dikeluarkan
Sementara telur bersiap untuk dilepaskan, dari tubuh.
endometrium (lapisan rahim) menebal
dan meningkatkan jumlah darah dan gizi Setelah menstruasi, ovarium bersiap-
yang datang ke rahim dari bagian tubuh siap untuk melepas sel telur lainnya.
yang lain. Endometrium menebal kembali dan
mempersiapkan diri untuk menerima
Setelah sel telur dilepas dari ovarium, embrio lainnya. Siklus ovulasi dan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh menstruasi ini berulang setiap bulan,
sperma selama 24 hingga 36 jam. Telur namun siklus setiap perempuan berbeda-
yang dibuahi akan menempel pada beda jangka waktunya terutama
rahim dan tumbuh menjadi bayi selama selama pubertas, ketika tubuh seorang
sekitar 9 bulan. Jika telur tidak dibuahi, remaja perempuan masih mengalami
tubuh melepaskan lapisan endometrium ’penyesuaian ritme‘. Hari pertama
ekstra, yang kemudian keluar dari vagina. menstruasi menandai awal dari siklus
Proses inilah yang disebut sebagai menstruasi baru.

76 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Pertemuan 5
Kepercayaan Diri
Terhadap Tubuh

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart dan spidol warna-warni


• Foto-foto di media yang menunjukkan standar penampilan bagi
90 laki-laki dan perempuan pada umumnya (opsional/tidak wajib)
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Dalam pertemuan ini, siswa-siswi


Sesi Pertanyaan
akan belajar tentang kepercayaan diri
Wawasan Yang terhadap tubuh, menghargai diri sendiri,
Didapat
dan literasi media. Mereka akan mencari
Sesi Cerita tahu bagaimana gambar-gambar di
media dapat diedit agar tampak jauh
Tugas
lebih baik walaupun tidak reaslistis;
menganalisa konsekuensi negatif dari
standar penampilan yang tidak realistis
terhadap diri mereka sendiri, teman
teman mereka dan masyarakat; serta
membangun strategi untuk membantu
diri mereka sendiri dan orang lain dalam
melawan tekanan sosial untuk memenuhi
standar penampilan yang tidak realistis.

Edisi Revisi 2020 77


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Kepercayaan Diri terhadap Tubuh


• Berpikir Kritis • Menghargai Diri Sendiri
• Literasi Media

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat memahami bahwa:
1. Gambar seseorang yang kita lihat di media (termasuk iklan dan media sosial)
seringkali tidak realistis; gambar-gambar tersebut seringkali dimanipulasi secara
digital untuk merepresentasikan standar penampilan yang sangat ‘sempit’ dan
tidak realistis;

1. Usaha untuk mencapai standar penampilan yang tidak realistis berdampak


negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Usaha ini menyebabkan
kerugian secara finansial, emosional dan sosial untuk individu dan masyarakat;

2. Ketika kita dapat merayakan keunikan diri kita dan lebih memfokuskan pada apa
yang dapat dilakukan oleh tubuh kita, kita dapat meningkatkan rasa percaya diri
terhadap tubuh kita.

Glosarium

Citra Tubuh (Body Image) Citra tubuh mengacu pada pikiran dan perasaan kita terhadap
penampilan kita dan terhadap apa yang dapat dilakukan oleh tubuh
kita. Hal ini merupakan hubungan internal kita dengan tubuh kita. Citra
tubuh tidak statis. Citra tubuh dapat berubah dari waktu ke waktu dan
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Kepercayaan Diri Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah penerimaan dan penghormatan
terhadap Tubuh terhadap tubuh kita, termasuk penampilan dan hal-hal yang dapat
(Body Confidence) dilakukannya. Hal ini termasuk mendengarkan kebutuhan tubuh
kita yang unik (misal: kebutuhan untuk istirahat, makan, bergerak,
merasakan kesenangan), menjaga tubuh kita (misal: cukup tidur, makan
beragam makanan, pergi ke dokter), dan melindunginya dari tekanan
sosial (misal: menolak standar kecantikan yang tidak realistis).

Kita tidak perlu terlihat seperti selebritas untuk memiliki kepercayaan


diri terhadap tubuh. Faktanya, selebritas terkadang dapat berpikir
dan merasa sangat negatif terhadap tubuh mereka sendiri. Kita tidak
dapat menilai tingkat kepercayaan diri seseorang terhadap tubuhnya
hanya dengan melihatnya. Seseorang dengan ukuran dan bentuk
tubuh, warna kulit, usia dan penampilan seperti apapun dapat merasa
percaya diri terhadap tubuh mereka.

78 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Kepercayaan Diri yang Kepercayaan diri yang rendah adalah ketika kita merasa tidak puas
Rendah terhadap Tubuh dengan penampilan dan fungsi tubuh kita, baik itu terkait dengan
(juga disebut citra tubuh berat badan atau bentuk tubuh kita atau aspek lain dari penampilan
negatif) kita, seperti warna kulit.

Orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah terhadap


tubuh mereka merasa khawatir terhadap penampilan mereka dan
bagaimana orang lain memandang mereka. Mereka juga cenderung
mencoba mengubah penampilan mereka melalui perilaku yang tidak
sehat (misal: diet berlebihan, menggunakan produk pencerah kulit,
terlalu banyak berolahraga).

Standar Penampilan Standar penampilan adalah hal yang menurut masyarakat dan budaya
kita adalah cara berpenampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada titik waktu
tertentu. Terkadang hal ini juga disebut sebagai standar kecantikan.

Hal ini hanya merupakan opini dan tidak berdasarkan fakta. Hal ini
berubah seiring dengan waktu dan dapat berbeda-beda menurut
budaya, tren dan jenis kelamin tertentu.

Tekanan Penampilan Tekanan penampilan mengacu pada tekanan eksternal yang membuat
kita berpikir bahwa kita harus berpenampilan dengan cara tertentu.
Tekanan ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti keluarga, teman,
media, iklan dan media sosial.

Beberapa petunjuk dan tips agar berhasil menyampaikan


materi pada pertemuan ini
Citra tubuh dapat menjadi topik yang sensitif bagi sebagian siswa-siswi, sehingga
Anda disarankan untuk mengingatkan siswa-siswi:
• Agar saling menghormati, bahkan ketika orang lain memiliki perspektif yang
berbeda dengan mereka;
• Agar menjaga kerahasiaan pribadi orang lain dan menghargai perasaan mereka

Sebagai fasilitator sesi ini, Anda tidak perlu memiliki kepercayaan diri yang sangat
tinggi terhadap tubuh Anda sendiri untuk menyampaikan materi yang ada. Fokus
Anda dalam pertemuan ini adalah menggali pikiran dan perasaan siswa-siswi tentang
tubuh mereka, dan bukan tentang diri Anda sebagai pribadi.

Namun, penting agar Anda menghindari komentar-komentar yang berkaitan dengan


berat badan, warna kulit dan penampilan seseorang (termasuk Anda sendiri!), baik
yang sifatnya positif maupun negatif, karena hal ini memperkuat adanya tekanan
penampilan dan penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat merusak citra tubuh.

Edisi Revisi 2020 79


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi akan mendapatkan hasil maksimal dari sesi
ini jika mereka didorong untuk berbicara, berkontribusi dan mengajukan pertanyaan.

Peran Anda adalah lebih untuk membantu mereka melakukan ini, daripada sekadar
mengajarkan konsepnya kepada mereka. Cobalah untuk tidak memberi jawabannya di
awal, sehingga mereka lebih tertantang untuk berpikir sendiri secara kritis.

Dalam panduan ini:


• Catatan Guru memberikan konteks untuk kegiatan tersebut;
• Saran memberikan panduan tentang bagaimana cara memfasilitasi kegiatan
untuk memastikan bahwa cara tersebut efektif;
• Contoh Tanggapan merupakan saran yang diberikan jika siswa-siswi benar-
benar tidak dapat menjawab. Gunakan ini hanya jika siswa-siswi tidak dapat
memberikan tanggapan mereka sendiri.

Catatan Guru
Tugas Anda adalah memfasilitasi percakapan, mengajukan pertanyaan, serta
memupuk pemikiran kritis. Jika ada pertanyaan dari siswa-siswi, jawablah dengan
kembali bertanya, sehingga siswa-siswi pada akhirnya dapat menjawab pertanyaan
yang mereka lontarkan sendiri.

Di akhir panduan ini, jika Anda punya waktu, ada beberapa kegiatan opsional/
tambahan. Namun, kegiatan ini bukan untuk menggantikan empat kegiatan inti yang
dirinci dalam panduan ini:

1. Standar Penampilan. Perempuan / Laki-laki yang ‘berpenampilan sempurna’;


2. Perlukah? Mengidentifikasi ‘harga yang harus dibayar’ untuk memiliki penampilan
ideal;
3. Temukan Perbedaannya. Standar penampilan ideal dan standar penampilan
media;
4. Membantu Orang Lain Menjadi Percaya Diri terhadap Tubuh Mereka.

Apa yang Anda katakan kepada siswa-siswi yang beranggapan bahwa menyesuaikan
diri dengan standar penampilan ideal adalah sebuah usaha untuk menjadi sosok
yang sehat?

• Menjadi sehat adalah tentang memperlakukan tubuh kita dengan hormat dan
penuh perhatian, seperti berolahraga secara teratur, cukup tidur dan makan
berbagai jenis makanan bergizi. Hal ini bukan tentang bagaimana kita melihat
atau mengubah penampilan kita;

• Beberapa orang mungkin berperilaku secara tidak sehat, seperti melewatkan


makan atau menggunakan produk pencerah kulit yang berbahaya untuk
memenuhi standar penampilan ideal;

• Ingatkan siswa-siswi bahwa standar penampilan ideal berubah seiring dengan


waktu; hal itu bukanlah fakta/sesuatu yang pasti.

80 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Apa yang dapat Anda katakan kepada siswa-siswi yang menganggap bahwa standar
penampilan ideal adalah hal yang baik, atau sepadan dengan waktu dan upaya yang
diberikan untuk memenuhinya?

• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa manfaatnya ketika kita TIDAK mencoba untuk
memenuhi standar penampilan ideal?

• Tanyakan kepada siswa-siswi, apa yang dapat mereka katakan kepada teman
baik atau adik mereka yang memiliki masalah dengan citra tubuh?

• Jangan berdebat dengan siswa-siswi yang bersikeras bahwa memenuhi standar


penampilan ideal sepadan dengan waktu dan usaha yang diberikan. Ucapkan
terima kasih atas pendapat mereka dan tanyakan kepada seisi kelas apakah ada
di antara mereka yang memiliki pendapat yang berbeda.

Pendahuluan 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan informasikan kepada mereka tentang
tema pertemuannya: Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh.

Mulailah pertemuan dengan kegiatan relaksasi atau kegiatan yang meningkatkan


semangat siswa (lihat bab ‘Relaksasi dan Latihan Pemberi Semangat’), disesuaikan
dengan suasana hati siswa-siswi ketika memasuki kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan dalam kotak pertanyaan dari pertemuan
sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi telah menyelesaikan tantangan (pekerjaan rumah) dan


tanyakan apakah ada yang mau mempresentasikan hasilnya kepada teman-teman
sekelasnya.

Mintalah siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan utama dan hal-hal yang mereka
pelajari pada pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengetahui bagaimana gambar-gambar di media dapat diedit agar sesuai dengan,
sekaligus memperkuat, standar penampilan yang tidak realistis;

• Mengetahui konsekuensi negatif dari standar penampilan yang tidak realistis


terhadap diri mereka sendiri, teman-teman mereka dan masyarakat;

• Mengetahui strategi untuk membantu diri mereka sendiri dan orang lain dalam
melawan tekanan sosial untuk memenuhi standar penampilan yang tidak realistis.

Edisi Revisi 2020 81


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

5 Informasi Utama
menit

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka tahu apa artinya


kepercayaan diri terhadap tubuh?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa:

Lembar Kerja
Kepercayaan diri terhadap tubuh adalah perasaan
yang menunjukkan bahwa adanya rasa nyaman
dengan penampilan diri sendiri, serta menerima
penampilan bentuk tubuh dengan apa adanya dan
segala manfaatnya.

(1) Jelaskan: Seperti yang dibahas minggu lalu, banyak perubahan


terjadi pada tubuh selama masa remaja. Hal ini dapat menyebabkan
banyak remaja mengkhawatirkan penampilan mereka. Banyak remaja
di seluruh dunia merasa tidak percaya diri karena penampilan mereka,
atau terkadang biasa disebut sebagai ‘kepercayaan diri yang rendah
terhadap tubuh’.

(2) Mintalah siswa-siswi untuk angkat tangan jika mereka mengenal


seseorang yang sangat mengkhawatirkan penampilan mereka. Orang
ini bisa jadi siswa-siswi itu sendiri, teman mereka, anggota keluarga
mereka dan lain-lain.

(3) Jelaskan: Kepercayaan diri yang rendah terhadap tubuh menjadi


masalah karena dapat mencegah orang-orang untuk melakukan hal-
hal yang penting bagi mereka dan dapat berdampak negatif pada
kesehatan mereka. Kabar baiknya, kita dapat mengubah pola pikir dan
perasaan yang kita miliki terhadap tubuh kita. Tujuan dari sesi hari ini
adalah untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri terhadap
tubuh kita dan membantu orang lain yang mungkin sedang berjuang
menghadapi rasa tidak percaya diri ini.

(4) Beritahu siswa-siswi bahwa dalam kegiatan selanjutnya, mereka


akan membahas tentang standar penampilan dan bagaimana hal
tersebut memengaruhi kepercayaan diri terhadap tubuh.

Catatan Guru
Siswa-siswi TIDAK perlu menyebutkan siapa orang yang dimaksud. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menghadapi masalah
kepercayaan diri terhadap tubuh.

82 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Kegiatan 1: Standar Penampilan – Remaja Perempuan/Laki- 15


menit
Laki Yang ‘Berpenampilan Sempurna’

Lembar
Kerja

Jelaskan bahwa standar penampilan adalah:

Apa yang dianggap sebagai penampilan yang ‘ideal’ atau ‘terbaik’ pada suatu
masa tertentu oleh masyarakat dan budaya tertentu pula.

Standar tersebut hanyalah pendapat dan bukan merupakan fakta/sesuatu yang


pasti.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami apa standar penampilan ‘ideal’ untuk
remaja perempuan dan laki-laki menurut masyarakat saat ini.

Bagilah siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil yang masing-masingnya


beranggotakan 3-4 orang dan terdiri dari jenis kelamin yang sama (misalnya 3-4 orang
remaja perempuan membentuk satu kelompok, lalu 3-4 remaja laki-laki membentuk
satu kelompok, begitu seterusnya).

Tugas 8 menit
Siswa-siswi akan berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai apa yang dianggap
masyarakat sebagai penampilan yang ‘sempurna’ bagi remaja perempuan dan
laki-laki. Mintalah mereka untuk menuliskan sebanyak mungkin ciri-ciri fisik yang
membentuk standar penampilan tersebut, di sekeliling gambar siluet tubuh yang
terdapat pada buku kerja siswa-siswi masing-masing. Tujuannya adalah membuat
daftar curahan ide (brainstorming) yang panjang.

Mintalah kelompok remaja perempuan untuk fokus pada penampilan remaja perempuan
yang ideal menurut masyarakat;

Mintalah kelompok remaja laki-laki untuk fokus pada penampilan remaja laki-laki yang
ideal menurut masyarakat.

Edisi Revisi 2020 83


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Jika siswa-siswi mengalami kesulitan, dorong mereka untuk memikirkan standar ideal
untuk fitur atau bagian tubuh yang berbeda. Misalnya, standar-standar ideal untuk
fitur atau bagian tubuh berikut:
• Ukuran dan bentuk tubuh;
• Bentuk otot;
• Panjang, warna dan gaya rambut;
• Ragam (gradasi) warna kulit dan kondisinya;
• Fitur wajah (misal: bentuk hidung, warna mata);
• Gigi;
• Tinggi badan.

Mintalah tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan daftar standar penampilan


mereka di depan kelas secara cepat, serta mencatat tanggapan pada dua lembar
kertas flip chart. Satu lembar untuk standar penampilan remaja perempuan dan satu
lembar lainnya untuk standar penampilan remaja laki-laki.

Fasilitasi diskusi kelompok (selama 7 menit) tentang standar penampilan


menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Dengan melihat semua ciri-ciri fisik yang sudah


kita tulis, menurut kamu apakah mungkin bagi
semua orang untuk memiliki semua ciri-ciri ini?
Apakah standar penampilan ini realistis?
Jika siswa-siswi mengatakan “TIDAK”, buat tanda silang besar pada daftar yang
terdapat di kertas flip chart. Minta siswa-siswi untuk melakukan hal yang sama
terhadap gambar yang terdapat di buku.

Catatan Guru
Aspek penting dari kegiatan ini adalah membuat siswa-siswi menuliskan daftar
ciri-ciri fisik yang beragam dan sebanyak mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa
standar penampilan merupakan hal yang tidak realistis dan ‘konyol’. Meskipun
tiap-tiap kelompok siswa-siswi mungkin menjunjung tinggi penampilan ideal
yang berbeda-beda, semua standar tersebut terbatas dan mendorong kita untuk
berusaha mencapai tujuan yang tidak realistis.

Saran: Pastikan siswa-siswi fokus pada aspek fisik dalam sebuah standar
penampilan (misal: BUKAN karakteristik kepribadian seperti kaya, populer dan
lain-lain).

Lanjutkan dengan diskusi kelompok. Siswa-siswi dapat membuat catatan di buku


kerja mereka.

• Apakah standar penampilan di Indonesia terus berubah?


Tanyakan: Apakah menurut kalian standar penampilan saat ini sama dengan
ketika orang tua kalian masih remaja? Bagaimana dengan saat kakek dan nenek
kalian masih remaja?

84 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

• Apakah standar penampilan di semua wilayah di Indonesia sama?


Tanyakan: Pernahkah kalian bepergian ke luar kota/pulau, atau memperhatikan
apa yang kalian lihat di TV atau media sosial? Apakah standar penampilan tersebut
sama atau berbeda-beda?

• Apakah standar penampilan di seluruh dunia sama?


Tanyakan: Apa pendapat kalian tentang standar penampilan di negara lain seperti
Amerika Serikat, Korea atau Jepang? Bagaimana perbedaan atau persamaannya?

• Apa yang memengaruhi pendapat kita tentang apa yang dianggap menarik?
Tanyakan: Apakah agama, media sosial, mode busana dan hal-hal lainnya
memengaruhi cara pandang kita tentang standar penampilan yang menarik atau
ideal?

Catatan Guru
Saat mengidentifikasi standar penampilan untuk remaja perempuan dan laki-laki,
penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi merasa paling nyaman menyelesaikan
kegiatan ini dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari jenis kelamin/gender
yang sama, dan ketika mengerjakannya bersama teman mereka.

Saran: Dorong kelompok untuk menyebutkannya dengan sespesifik mungkin.

Contoh Tanggapan: ‘Gigi putih lurus’, (bukan hanya ‘cantik’ atau ‘bagus’); ‘perut
rata’ (bukan perut yang ‘keren’); ‘tidak ada jerawat’ (bukan kulit ‘sempurna’ atau
‘tanpa cacat/cela’).

Catatan Guru (opsional/tidak wajib)


Jika Anda memiliki foto perempuan dan laki-laki ideal yang diambil dari majalah
atau media lainnya, Anda dapat membagikannya ke tiap-tiap kelompok, setelah
mereka berpikir sendiri untuk beberapa menit, untuk melihat apakah mereka
menemukan sesuatu yang mereka lewatkan. Berikan foto perempuan kepada
kelompok perempuan dan foto laki-laki kepada kelompok laki-laki.

Catatan Guru
Jika siswa-siswi menjawab “iya”, gali lebih dalam dengan pertanyaan-pertanyaan
seperti: Apakah mungkin semua orang dari semua etnis memiliki kulit putih,
bertubuh tinggi dan lain-lain?

Tujuan diskusi ini adalah agar siswa-siswi mengenali bahwa standar penampilan
itu subyektif (berdasarkan pendapat), dan dapat berubah sesuai tempat, budaya
dan waktu tertentu.

Contoh Tanggapan:
• Iklan produk pemutih kulit dan pil pelangsing;
• Drama Korea dan K-pop.

Ingatlah untuk memberi kesempatan pada siswa-siswi untuk memberikan jawaban


mereka sendiri.

Edisi Revisi 2020 85


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Jelaskan bahwa standar penampilan selalu berubah, sehingga mencerminkan


pandangan masyarakat tentang apa yang dianggap menarik pada waktu tertentu.
Akibatnya, orang-orang merasa tertekan untuk memiliki penampilan tertentu selama
waktu tersebut. Hampir mustahil bagi seseorang untuk mengikuti standar penampilan,
karena standar tersebut selalu berubah berdasarkan pendapat, tren, budaya dan
waktu yang berbeda.

Penampilan kita sebagian besar ditentukan oleh gen kita, jadi tidak mungkin bagi kita
untuk terlihat sama semua.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meskipun kita semua mungkin terlihat berbeda
jika dibandingkan dengan standar penampilan yang tidak realistis, kita semua
sama-sama berharga. Kita semua diciptakan untuk menjadi pribadi yang unik luar
dalam, baik secara fisik maupun kepribadian. Menjadi unik itu istimewa, itulah yang
membuat kita menjadi diri kita sendiri. Bukankah membosankan jika kita semua
terlihat sama?

Kecantikan sejati dan kepercayaan diri bukan berasal dari penampilan fisik kita,
melainkan dari kualitas pribadi kita, termasuk bagaimana kita memperlakukan diri
kita sendiri dan orang lain.

20 Kegiatan 2: Perlukah? Membahas Kerugian Yang Dialami Dalam


menit
Usaha Memenuhi Standar Penampilan

Lembar
Kerja

Jelaskan bahwa setelah siswa-siswi • Pertama-tama, mari kita pikirkan


memahami apa itu standar penampilan, tentang WAKTU. Mengapa usaha
mereka akan mengeksplorasi apa mengikuti standar penampilan
saja tekanan yang kita rasakan dalam dapat menghabiskan banyak waktu?
kehidupan sehari-hari jika kita berusaha Hal apa saja yang dapat terlewatkan
untuk memenuhi standar tersebut. oleh para remaja jika mereka
menghabiskan banyak waktu untuk
Sebelum memulai kegiatan, fasilitasi penampilan mereka?
sebuah diskusi kelompok singkat (selama Contoh: Remaja mungkin
8 menit) untuk mengidentifikasi kerugian menghabiskan terlalu banyak waktu
yang dialami jika berusaha mencapai untuk bersiap-siap berangkat ke
standar penampilan, dengan bertanya: sekolah dan kemudian terlambat

86 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

datang ke sekolah, atau mereka dapat berdampak negatif terhadap


mungkin jadi tidak mau bergaul kesehatan remaja?
dengan teman-teman mereka. Contoh: Cedera akibat olahraga
berlebihan, energi minim dan
• Selanjutnya, mari kita bicara konsentrasi buruk akibat kurang
tentang UANG. Mengapa usaha makan dan kerusakan pada kulit dan
mengikuti standar penampilan ginjal akibat produk pencerah kulit.
dapat menghabiskan banyak uang?
Hal apa saja yang mungkin dibeli • Bagaimana dengan KUALITAS
para remaja untuk mengikuti HUBUNGAN? Apakah usaha untuk
standar penampilan? Uang tersebut mencapai standar penampilan
dihabiskan untuk membeli apa dapat berdampak negatif pada
saja jika mereka berusaha untuk hubungan remaja dengan teman dan
memenuhi standar penampilan? keluarganya?
Contoh: Remaja mungkin membeli Contoh: Remaja mungkin tidak mau
produk diet khusus, make-up atau meluangkan waktu bersama teman
produk pencerah kulit. dan keluarga mereka.

• Sekarang, mari kita bicara tentang • Apa dampaknya pada masyarakat


PERASAAN. Apa saja perasaan jika semua remaja menghabiskan
negatif yang mungkin dirasakan waktu dan uang mereka untuk
remaja ketika mereka mencoba berusaha mencapai standar
memenuhi standar penampilan ini? penampilan?
Contoh: Remaja mungkin merasa Contoh: Beban tinggi pada sistem
cemas, sedih, selalu merasa tidak perawatan kesehatan, menciptakan
puas dan tidak percaya diri. generasi yang tidak memiliki banyak
prestasi dalam bidang pendidikan
• Bagaimana dengan KESEHATAN dan pekerjaan dan memperburuk
fisik? Bagaimana usaha untuk kondisi kesetaraan gender.
mencapai standar penampilan

Catatan Guru
Tujuannya adalah untuk membuat siswa-siswi menyadari bahwa upaya untuk
memenuhi standar penampilan tidak bermanfaat, karena konsekuensi negatifnya
banyak.

Contoh Tanggapan: (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.

Saran: Jika siswa-siswi kesulitan untuk menemukan apa saja kerugian yang
dirasakan komunitas/masyarakat, Anda dapat mencoba menanyakan ini:
Bagaimana standar penampilan berdampak negatif terhadap hal berikut:
• Cara orang memperlakukan satu sama lain di sekolah?
• Kepercayaan diri remaja untuk menjadi pemimpin, untuk memperbaiki
lingkungan sekitar?
• Kepercayaan diri remaja untuk menyuarakan masalah-masalah yang
memengaruhi mereka?
• Pengaruhnya terhadap sistem kesehatan?
• Pengaruhnya terhadap ekonomi?

Edisi Revisi 2020 87


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Tugas 7 menit
Usaha Memenuhi Standar Penampilan Bagi Diri Sendiri Dan Lingkungan Sekitar
– Perlukah?

Mintalah siswa-siswi untuk kembali ke kelompok masing-masing dan mengerjakan


tugas yang berjudul ‘Perlukah?’ pada buku kerja mereka.

Di dalam gambar tubuh, masing- Fasilitasi jajak pendapat singkat dengan


masing siswa-siswi harus menuliskan meminta siswa-siswi untuk berdiri
semua dampak negatif dari upaya untuk jika mereka menganggap usaha untuk
memenuhi standar penampilan bagi memenuhi standar penampilan dengan
remaja. segala kerugiannya ini merupakan ide
yang buruk.
Di luar gambar tubuh, siswa-siswi harus
menuliskan semua dampak negatif bagi Mintalah siswa-siswi untuk memberitahu
remaja akibat upaya untuk memenuhi orang yang duduk di sebelah mereka,
standar penampilan, yang dirasakan oleh mengapa menurut mereka usaha untuk
komunitas dan masyarakat sekitar. memenuhi standar penampilan adalah
suatu hal yang sia-sia. Setiap siswa-siswi
Pada 5 menit terakhir pengerjaan tugas harus berupaya menyebutkan setidaknya
ini: dua kerugian yang telah dibahas.

10 Kegiatan 3: Temukan Perbedaannya – Standar Penampilan Dan


menit
Media

Lembar Kerja Jelaskan bahwa kita sekarang akan melihat gambaran


standar penampilan yang dibuat oleh influencer dan
selebritas di media sosial, dan bagaimana hal ini dapat
melanggengkan standar penampilan.

Bagi siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil


(kelompok yang berbeda dari sebelumnya).

Mintalah siswa-siswi untuk melihat tugas di buku


kerja siswa-siswi mereka yang berjudul ‘Temukan
Perbedaannya’.

Tugas 7 menit
Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk melihat foto-foto yang ditampilkan, dan
melingkari perubahan yang mereka lihat antara foto yang belum dan sudah diedit.

88 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Mintalah siswa-siswi untuk menghitung jumlah perbedaan yang mereka temukan.


Minta kelompok yang menemukan perubahan terbanyak untuk mempresentasikan
jawaban mereka.

Catatan Guru
Contoh Tanggapan (disediakan untuk setiap poin): Berikan contoh kepada siswa-
siswi hanya jika mereka tidak dapat menjawab.

Mintalah siswa-siswi untuk kemudian berdiskusi dalam kelompok mereka:

• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SEBELUM pengambilan foto?
Contoh: Mengambil banyak foto untuk menemukan sudut/sisi (angle) yang bagus,
menghabiskan banyak waktu untuk mengatur rambut, make-up dan pencahayaan.

• Teknik apa saja yang digunakan orang-orang di media sosial untuk mengubah
penampilan mereka SESUDAH pengambilan foto?
Contoh: Melakukan pengeditan menggunakan filter atau aplikasi untuk
menghilangkan jerawat, mencerahkan kulit dan merampingkan badan/wajah.

• Menurut kamu, apa yang dirasakan remaja ketika melihat gambar yang telah
‘dimanipulasi’ secara digital?
Contoh: Hal itu dapat membuat kita dan orang lain merasa tidak nyaman dengan
penampilan kita sendiri dan mendorong kita untuk mencoba dan memenuhi
standar penampilan yang tidak realistis dalam kehidupan nyata.

• Menurut kamu, mengapa gambar ini dibuat sedemikian rupa? Siapa yang
diuntungkan?
Contoh: Influencer dan perusahaan mendapatkan keuntungan karena mereka
menghasilkan uang dengan cara menjual produk yang menjanjikan orang-orang
bahwa mereka dapat terlihat ‘lebih baik’.

• Apakah adil bagi remaja untuk membandingkan penampilan diri mereka dengan
penampilan orang-orang lain yang mereka lihat di media sosial?
Contoh: TIDAK. Tidak adil membandingkan diri kita dengan standar penampilan
ideal yang tidak realistis yang bukan merupakan gambaran yang sebenarnya dari
seseorang.

• Mengapa usaha mengedit foto kita sendiri dapat memengaruhi kita dan orang-
orang yang mengikuti kita di media sosial?
Contoh: Mengedit foto kita sendiri dapat membuat kita merasa bahwa penampilan
kita di kehidupan nyata tidak cukup baik. Saat orang lain melihat foto kita yang
telah diedit, mereka mungkin memiliki perasaan tertentu terhadap penampilan
mereka di kehidupan nyata.

Mintalah beberapa kelompok untuk membagikan jawaban mereka.

Ingatkan siswa-siswi bahwa bukan hanya selebritas dan influencer yang menggunakan
teknik ini untuk menyempurnakan gambar mereka, sebagian besar orang (publik) yang
menggunakan media sosial juga melakukan hal yang sama.

Edisi Revisi 2020 89


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu keterampilan hidup yang dikenal
sebagai berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis sepotong informasi
(baik teks atau gambar), termasuk informasi dari berbagai sumber yang berbeda,
dan menentukan informasi apa saja yang benar dan salah. Ketika kita menggunakan
media (termasuk media sosial), kita perlu memikirkan informasi apa saja yang nyata
dan dibuat-buat (rekayasa). Kamu dapat melakukan ini dengan membandingkan
informasi yang kamu dapatkan dengan kenyataan di sekitarmu. Misalnya, ketika
melihat gambar seorang selebritas, influencer atau atlet terkenal, pikirkan berapa
banyak make-up, olahraga, diet, pengeditan foto atau bahkan operasi plastik yang
harus mereka lakukan untuk mencapai penampilan mereka saat ini, dan apakah
realistis jika kita berusaha mencapai standar penampilan yang seperti itu juga.

10 Kegiatan 4: Membantu Orang Lain Menjadi Percaya Diri


menit
Terhadap Tubuh Mereka

Lembar
Kerja

Untuk tugas terakhir,


bagi siswa-siswi menjadi
beberapa pasangan.

Tugas
Mintalah siswa-siswi membaca empat cerita dengan tokoh-tokoh yang
menghadapi kepercayaan diri rendah, pada buku kerja siswa-siswi masing-masing.
Secara berpasangan, minta siswa-siswi untuk memerankan (bermain peran)
tokoh/karakter yang terdapat di 2 dari 4 cerita yang mereka baca. Siswa/siswi A
memilih satu tokoh/karakter dan memerankannya, siswa/siswi B harus meyakinkan
siswa/siswi A mengapa kita tidak seharusnya membandingkan penampilan diri
kita dengan gambar orang lain di media. Jangan lupa untuk membahas apa saja
kerugian yang sudah dibahas pada awal pertemuan, dan diskusikan beberapa
kualitas positif yang tidak terkait dengan penampilan. Setelah selesai, siswa-siswi
dapat bertukar peran dengan pasangannya dan mengulangi proses di atas.

Catatan Guru
Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.

90 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Catatan Guru
Jika waktunya memungkinkan, mintalah beberapa pasangan untuk memainkan
peran mereka di depan kelas.

Akhiri diskusi ini dengan poin-poin penting berikut:


• Tidak semua yang kita lihat di internet sesuai dengan kenyataan. Saat ini mudah
bagi orang-orang untuk mengedit foto mereka, terutama di internet.
• Foto-foto di media (baik yang sifatnya profesional maupun yang dibuat sendiri
oleh teman-teman sebaya kalian) seringkali tidak realistis; foto-foto ini umumnya
sudah diedit dan dipilih hasil terbaiknya.

• Membandingkan penampilan sendiri dengan orang lain hanya membuang-buang


waktu dan energi. Hal ini membuat kalian mudah teralihkan dari hal-hal baik yang
membentuk pribadi kalian.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Latihan Di Depan 5


menit
Cermin

Lembar Kerja Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita seringkali


sangat kritis terhadap diri kita sendiri dan tubuh kita.
Untuk membangun kepercayaan diri terhadap tubuh, kita
perlu berlatih bersikap baik kepada diri kita sendiri dan
tubuh kita, dan berpikir tentang hal-hal positif pada diri
kita termasuk ciri-ciri fisik dan non-fisik yang kita miliki.

Tantangan/pekerjaan rumah mereka minggu ini adalah


melihat diri sendiri di depan cermin dan menuliskan:
• Tiga karakter yang disukai;
• Tiga bagian tubuh yang disukai karena fungsinya;
• Tiga bagian tubuh yang disukai karena
penampilannya.

Setelah siswa-siswi selesai menuliskan jawaban untuk masing-masing pertanyaan,


ajak siswa-siswi untuk kemudian tersenyum pada diri mereka sendiri di depan cermin
dan berkata kepada diri mereka sendiri, “Saya suka … (karakter/bagian tubuh) saya!”
dengan suara lantang, menggunakan jawaban-jawaban yang sudah mereka tulis.

Ini merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri terhadap tubuh.
Mereka dapat berlatih sesering mungkin, sesuai kemauan mereka. Semakin sering
mereka melakukannya, semakin baik dampaknya terhadap perasaan mereka.

Pastikan siswa-siswi memahami tugas tersebut. Yakinkan siswa-siswi bahwa mereka


tidak perlu membagikan hal-hal yang mereka tulis kepada teman-teman mereka di
pertemuan berikutnya, tetapi akan lebih baik jika kita dapat mendengar bagaimana
pendapat mereka terhadap kegiatan tersebut.

Edisi Revisi 2020 91


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Catatan Guru
Guru dapat memainkan peran untuk mencontohkan kegiatan ini di depan kelas.
Misalnya:

“Saya suka bahwa saya adalah seorang yang baik, pekerja keras dan kreatif. Saya
suka telinga saya karena saya suka mendengarkan musik, saya suka kaki saya
karena membantu saya bergerak dan saya suka tangan saya karena membuat saya
bisa melakukan hal-hal yang saya nikmati, seperti menulis dan melukis. Dan saya
suka penampilan rambut saya, lengan saya dan senyum saya”.

10 Kesimpulan
menit

Lembar
Kerja

Akhiri sesi dengan mengingatkan siswa- • Mengatakan hal-hal baik kepada


siswi tentang apa yang telah mereka orang-orang di sekolah/masyarakat,
capai hari ini dan mengulangi pesan- yang tidak berhubungan dengan
pesan utama dari pertemuan tersebut. penampilan mereka;
• Melawan ketika mendengar
Ajak siswa-siswi untuk menuliskan ejekan yang berhubungan dengan
setidaknya satu hal yang akan mereka penampilan;
lakukan atau mereka ubah sebagai hasil • Membuat postingan di media sosial
dari apa yang telah mereka pelajari minggu tentang hal-hal yang dipelajari dalam
ini, untuk meningkatkan kepercayaan diri sesi ini;
terhadap tubuh. Ingatkan mereka bahwa • Menulis surat kepada adik atau
apa yang mereka lakukan dapat memiliki teman dan memberitahu mereka
efek positif pada orang lain. Beberapa mengapa mereka tidak perlu
contohnya antara lain: membuang waktu dan tenaga
untuk mencoba memenuhi standar
• Berpikir matang-matang sebelum penampilan;
mengedit foto kita sendiri; • Membuat video TikTok atau YouTube
• Menghargai kualitas pribadi diri dan tentang mengapa kita tidak perlu
orang lain yang tidak terkait dengan membuang waktu dan energi
penampilan; untuk mencoba memenuhi standar
• Berhenti mengikuti akun media penampilan.
sosial yang membuat kita merasa
bahwa penampilan kita buruk, dan Minta siswa-siswi untuk menandatangani
dorong teman-teman kita untuk dan mencantumkan tanggal komitmen
melakukan hal yang sama; mereka dalam buku kerja mereka.

92 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 1 Pertemuan 5
Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Tanyakan apakah ada siswa-siswi yang ingin membagikan tindakan yang akan
mereka lakukan.

Beri siswa-siswi waktu beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan apapun yang
mungkin mereka miliki, untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang topik pertemuan minggu depan: Kebersihan Diri

Kegiatan Tambahan Opsional


(jika waktu / sumber daya memungkinkan)
Catatan: Kegiatan ini sifatnya bukan untuk menggantikan kegiatan inti/utama
program ini.

Rantai Kertas Penguat 1. Bagi siswa-siswi ke dalam 3-4 kelompok (kira-kira 10 siswa-siswi
Penghargaan Terhadap per kelompok) dan minta mereka duduk dalam bentuk lingkaran;
Diri (10 menit)
2. Bagikan selembar kertas kosong kepada tiap-tiap kelompok;
(Catatan: Akan lebih baik
jika dilakukan sebelum 3. Satu siswa/siswi memulai kegiatan dengan menuliskan satu hal
kegiatan latihan di depan yang mereka sukai tentang kepribadian/karakter/kemampuan
cermin) mereka (BUKAN penampilan mereka) dan satu hal yang mereka
sukai tentang siswa/siswi yang duduk di sebelah kiri mereka (sekali
lagi, BUKAN terkait penampilan). Setelah menulis dua hal, siswa/i
ini menyerahkan kertasnya kepada siswa/i di sebelah kiri mereka,
dan siswa/siswi tersebut menuliskan satu hal yang mereka sukai
tentang diri mereka sendiri dan satu hal yang mereka sukai tentang
orang di sebelah kiri mereka;

4. Kertas terus ‘berputar’ ke arah kiri sampai semua siswa-siswi di


lingkaran telah menulis apa yang mereka sukai tentang diri mereka
dan orang di sebelah kiri mereka, sampai kertas tersebut kembali
dipegang oleh siswa/siswi yang mendapat giliran pertama;

5. Refleksi singkat kelompok:


a. Bagaimana perasaanmu saat melakukan kegiatan ini?
b. Hal apa yang membuatmu terkejut saat melakukan kegiatan ini?

Tantangan Membuat 1. Minta siswa-siswi bekerja dalam kelompok kecil yang masing-
Video / TikTok masing terdiri dari 4-5 orang;

(Catatan: Tantangan 2. Tujuan kegiatan ini adalah membuat video TikTok atau YouTube
ini dapat melengkapi tentang alasan mengapa mereka tidak perlu membuang waktu
‘Kegiatan 4’ jika sumber dan energi untuk memenuhi standar penampilan;
daya dan waktunya
tersedia) 3. Dorong siswa-siswi untuk memperlihatkan kreativitas mereka
sambil menerapkan pembelajaran serta pesan utama yang telah
mereka pelajari dalam pertemuan ini.

Edisi Revisi 2020 93


Modul 2:

Membentuk
Kebiasaan Sehat

94 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rangkuman Modul 2
Pada Modul 2, siswa-siswi akan belajar membentuk kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas-
rutinitas sehat, yang akan menyiapkan mereka menuju masa depan yang sukses.
Pada Modul ini juga, siswa-siswi akan belajar tentang gizi yang baik dan keuntungan-
keuntungan dari menjaga dan menjalani diet yang sehat, dan berolahraga yang
cukup. Mereka akan belajar menjaga kesehatan diri yang baik, termasuk peran-peran
yang dapat dilakukan oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan dalam mencapai
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik. Siswa-siswi akan mencari tahu
risiko-risiko serta akibat-akibat dari merokok, alkohol (minuman keras), dan obat-
obatan lain, dan bertukar ide tentang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan
dari teman-teman sebaya mereka untuk menggunakan zat-zat adiktif tersebut.
Terakhir, agar mengetahui betapa pentingnya peran internet dalam kehidupan remaja
pada masa sekarang, siswa-siswi akan belajar bagaimana cara menjadi ‘warga dunia
maya’ yang bertanggung jawab dan berpikir secara kritis terhadap apa yang mereka
lihat di internet.

Bersiap-siap untuk Mengajar Modul 2


Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 2, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 2 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa tahukah Anda ketika berbicara kepada siswa-siswi tentang masing-


masing tema? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi keterbatasan
pengetahuan Anda terhadap suatu hal (contoh: melakukan riset secara online,
meminta saran kepada teman atau rekan kerja)?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan mengatasi hal ini untuk
memastikan siswa-siswi memperoleh informasi yang mereka butuhkan?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap


pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merenungkan beberapa


pengalaman pribadi Anda saat remaja dan bagaimana hal-hal tersebut sudah berubah
pada generasi sekarang, sebagai contoh:

• Apakah Anda terlibat dalam perilaku-perilaku berisiko seperti mengkonsumsi


alkohol, merokok, dan mengkonsumsi obat-obatan lain ketika remaja? Mengapa
atau mengapa tidak? Apakah ada hal-hal yang seandainya dapat Anda ketahui
tentang zat-zat adiktif di atas yang ingin Anda ceritakan kepada siswa-siswi
Anda?

• Apakah ada kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas-rutinitas yang paling berdampak


baik pada kesuksesan Anda?

• Bagaimana internet dan media sosial mengubah cara remaja mengenal dunia, jika
dibandingkan dengan masa remaja Anda?

Edisi Revisi 2020 95


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Bersiap-siaplah jika siswa-siswi lebih tahu dari Anda mengenai beberapa tema pada
Modul 2, terutama jika sudah mulai membahas internet dan media sosial. Ingatlah
bahwa peran Anda dalam mengajarkan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) adalah
sebagai pendengar yang aktif dan fasilitator dari pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa-siswi. Bukalah diri Anda untuk mempelajari hal-hal baru!

Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 2


Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 2:

Yang Boleh Dilakukan

• Berikan contoh-contoh yang baik kepada siswa-siswi Anda dalam hal gizi
dan mencuci tangan (mereka akan melihat Anda sebagai penutan dalam cara
mereka bersikap);

• Ceritakanlah pengalaman-pengalaman pribadi Anda, termasuk kebiasaan-


kebiasaan serta rutinitas-rutinitas yang berdampak baik pada kesuksesan
Anda serta cara-cara untuk menghindari pengaruh-pengaruh negatif seperti
merokok dan mengkonsumsi alkohol;

• Pahamilah bahwa budaya dan agama berperan dalam membentuk kebiasaan-


kebiasaan dan rutinitas-rutinitas kita, tetapi bukanlah penghambat dalam
mencapai kebersihan, gizi, serta kebiasaan berolahraga yang baik!

• Siswa dapat melakukan konsultasi melalui aplikasi Riliv- Meditasi dan


konseling Psikolog Online.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan mengabaikan siswa-siswi dengan kebersihan diri atau status gizi yang
buruk karena dapat mengakibatkan mereka di-bully;

• Jangan menghindari pembahasan tentang tema-tema yang sulit. Penting bagi


siswa-siswi untuk mempelajarinya.

96 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Pertemuan 6:
Kebersihan Diri

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

• 1 (satu) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia’(1) untuk masing-masing


siswa-siswi.
80 • 1 (satu) Rapor Kebersihan Sekolah yang terdapat juga di Buku
menit Panduan Kerja Siswa-siswi, untuk masing-masing siswa-siswi.
• Selembar kertas kecil untuk tiap-tiap siswa-siswi. Tiap-tiap
lembar kertas harus bertuliskan ‘tidak terinfeksi’, kecuali untuk
selembar kertas yang bertuliskan ‘terinfeksi’.

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai bagaimana mencegah
Sesi Cerita
penyebaran kuman dan virus yang
mengakibatkan berbagai penyakit dan
infeksi menular dengan menerapkan
kebiasaan-kebiasaan kebersihan diri
yang baik. Tema kebersihan menstruasi
akan dipelajari secara lebih rinci dan
siswa-siswi akan mendiskusikan
bagaimana mereka dapat membantu
remaja perempuan untuk mencapai
Manajemen Kebersihan Menstruasi
(MKM) yang baik.

▲▲ ( 1 ) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia: https://uni.cf/3f3V21c

Edisi Revisi 2020 97


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)


• Mengambil Keputusan • Mencuci tangan dan memahami protokol
kesehatan covid-19

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri
• Mengenal akibat-akibat dari kebersihan diri yang buruk
• Memahami cara menjaga kesehatan dan kebersihan diri dalam pencegahan
penyebaran Covid-19
• Mengenal praktik-praktik kebersihan menstruasi yang baik bagi remaja perempuan
(dan perilaku-perilaku remaja laki-laki yang mendukung bagi remaja perempuan)

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:

• 7 (tujuh) perilaku paling penting dalam menjaga kebersihan diri adalah: mencuci
tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sesering mungkin
(minimal 20 detik) khususnya setelah menggunakan jamban atau toilet, sebelum
dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah kita (mulut, hidung dan
mata) dan setelah berkegiatan di luar; selalu menggunakan air yang aman atau
yang sudah diolah (misalnya direbus atau air dalam kemasan) untuk diminum;
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun; menggosok gigi secara
berkala di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur; membuang air besar
dan kecil di toilet atau WC (jamban) serta tidak buang air besar di perkarangan,
tempat terbuka, pantai/laut, sungai, atau danau; potong kuku sekali seminggu;
dan mempraktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik (bagi
remaja perempuan dan perempuan dewasa).

• Protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19: rajin mencuci tangan dengan


sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan sesering mungkin khususnya
sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata; menjaga jarak; menggunakan
masker; menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.

• Kebersihan diri yang baik dapat mencegah penyebaran kuman yang dapat
menyebabkan beberapa penyakit.

• Kebersihan diri dan perawatan diri di masa pubertas dengan memperhatikan


perubahan diri dan bagaimana cara mengatasi perubahan tersebut.

• Remaja laki-laki harus bersikap pengertian dan mendukung remaja perempuan


untuk mencapai Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik.

98 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Pengantar 5
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Tanyakan kepada beberapa siswa
dan memberitahu mereka tentang tema tentang kebiasaan kebersihan diri yang
pertemuan: Kebersihan Diri. biasa mereka lakukan di rumah.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Sampaikan kepada siswa tentang tujuan
latihan pemberi semangat tergantung pembelajaran yakni:
pada suasana hati siswa-siswi saat 1. Mengetahui 7 (tujuh) perilaku paling
memasuki ruang kelas. penting dalam menjaga kebersihan
diri.
Berikan jawaban-jawaban dari 2. Mengenal akibat-akibat dari
pertanyaan-pertanyaan apapun yang kebersihan diri yang buruk
terdapat pada kotak pertanyaan dari 3. Memahami cara menjaga kesehatan
pertemuan sebelumnya. dan kebersihan diri dalam
pencegahan penyebaran Covid-19
Periksa apakah siswa-siswi sudah 4. Mengenal praktik-praktik kebersihan
menuntaskan tantangan (pekerjaan menstruasi yang baik bagi remaja
rumah) mereka dan menanyakan apakah perempuan (dan perilaku-perilaku
ada di antara mereka yang ingin berbagi remaja laki-laki yang mendukung
tentang hasil kerjanya dengan teman- bagi remaja perempuan).
teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat


kembali pesan-pesan penting serta hal-
hal yang mereka pelajari dari pertemuan
sebelumnya.

Informasi Penting: Kebersihan Diri 10


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa untuk menjaga kebersihan diri, terdapat 7 (tujuh) perilaku
yang perlu diingat:

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah ada yang dapat menyebutkan perilaku-perilaku


tersebut, sebelum Anda memberikan jawaban-jawaban yang tepat sebagai berikut:
1. Cuci tanganmu menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sesering
mungkin (minimal 20 detik) khususnya setelah menggunakan jamban atau toilet,
sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah kita (mulut, hidung
dan mata) dan setelah berkegiatan di luar.
2. Menggunakan air yang aman atau yang sudah diolah (misalnya direbus atau air
dalam kemasan) untuk diminum setiap harinya.
3. Mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun.
4. Gosok gigimu di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur.
5. Buang air besar dan kecil di toilet atau WC (jamban) serta tidak buang air besar di
perkarangan, tempat terbuka, pantai/laut, sungai, atau danau.
6. Potong kukumu sekali seminggu.
7. Mempraktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi yang baik (bagi remaja
perempuan dan perempuan dewasa).

Edisi Revisi 2020 99


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Dalam era Normal Baru, protokol kesehatan yang perlu diingat sisa dalam mencegah
penularan virus Corona penyebab Covid-19 diantaranya:
1. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan sesering
mungkin, khususnya sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata. Bilamana tidak
terdapat sabun dan air mengalir, cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer)
dengan minimal kadar alkohol 60-70% dapat digunakan.
2. Menjaga jarak dan tidak berkerumun.
3. Memakai masker dan menutup hidung serta mulut saat bersin dan batuk.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kebersihan diri yang baik mencegah penyakit-
penyakit yang disebarkan melalui kuman dan virus. Hal tersebut juga membuat kita
merasa lebih percaya diri dalam situasi-situasi sosial dan diterima oleh orang lain,
yang berdampak pada kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengambil Keputusan


Ingatkan siswa-siswi bahwa salah satu hal yang menyenangkan dari bertumbuh
dewasa adalah kita mulai mengambil keputusan untuk diri kita sendiri dimana hal
tersebut sebelumnya dilakukan oleh orang tua atau pengasuh kita. Pada masa inilah
kita mulai membentuk kebiasaan-kebiasaan diri dan rutinitas-rutinitas yang akan
menuju pada kesuksesan dalam hidup kita nantinya. Jika Anda berpikir tentang
seseorang yang paling sukses yang Anda kenal, kemungkinan besar bagian dari
kesuksesan mereka adalah hasil dari memiliki kebiasaan-kebiasaan serta rutinitas
yang baik, termasuk yang berhubungan dengan kebersihan diri

20 Kegiatan 1: Alur Penularan Penyakit Diare


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda akan membacakan cerita tentang seorang
remaja laki-laki bernama Tomi yang jatuh sakit:

Tomi senang bermain sepak bola. Sepulang sekolah, ia dan teman-temannya


bermain sepak bola di halaman sekolah. Mereka bermain dengan gembira. Setelah
bermain, Tomi merasa sangat haus dan lapar. Ia melihat pedagang-pedagang
asongan yang menjual makanan dan minuman di pinggir lapangan. Makanan dan
minuman yang dijual tersebut dalam keadaan tidak tertutup dan dikelilingi banyak
lalat. Karena Tomi merasa sangat lapar dan haus, ia tidak mempedulikannya. Ia
dan teman-temannya tetap menikmati makanan dan minuman tersebut. Malam
itu ketika Tomi sudah berada di rumah, ia merasakan sakit perut yang luar biasa.
Ia tidak bisa tidur karena harus berkali-kali buang air besar (BAB). Ia juga muntah-
muntah. Saat pagi hari tiba, Tomi merasa kelelahan dan dehidrasi. Bapak dan
ibunya akhirnya membawaTomi ke dokter untuk dirawat.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi mereka yang
berjudul ‘Alur Penularan Penyakit Diare’. Jelaskan berbagai kolom yang terdapat pada diagram
(gambar peraga) tersebut kepada siswa-siswi, sebagai berikut:

100 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

• Kolom bagian kiri adalah sumber penularan yang dapat menjadi penyebab Tomi
sakit. Sumber-sumber penularan yang umum termasuk feses (tinja/air besar),
makanan yang terkontaminasi, dan sumber air yang terkontaminasi.

• Kolom bagian tengah adalah cara penularan. Dalam cerita Tomi, kuman memasuki
tubuhnya melalui makanan yang ia makan. Kuman tersebut masuk melalui mulut.
Terdapat beberapa cara makanan tersebut dapat terkontaminasi, misalnya
melalui tangan pedagangnya yang tidak bersih, melalui air yang digunakan untuk
menyiapkan makanannya, melalui lalat dan binatang-binatang lainnya, atau
melalui tanah di mana tempat makanan yang dimakan Tomi tersebut tumbuh.

• Kolom bagian kanan adalah hasil penularan. Dalam cerita Tomi, hasilnya adalah
diare dan muntah-muntah.

Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa ukuran kuman begitu kecil sampai-sampai


kita membutuhkan mikroskop untuk melihatnya, sehingga membuat kita sering
melupakan keberadaannya dan menyebabkan hal-hal seperti ini cukup mudah untuk
terjadi tanpa kita menyadarinya.

Minta siswa-siswi untuk membuat garis antara sumber, cara, dan hasil dari penularan
untuk menggambarkan berbagai macam cara kuman memasuki tubuh Tomi, sehingga
membuatnya sakit. Jawaban-jawaban yang tepat dari kegiatan ini dapat dilihat di bawah:

Rantai Penularan Penyakit

Sumber Media Penularan Target

Tangan

Tinja

Cairan Muntah

Sampah Makanan
dan Minuman Mulut

Lalat/Serangga Diare

Limbah Cair

Tanah

▲▲ Sumber: XXX

Edisi Revisi 2020 101


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa contoh perilaku kebersihan diri yang
dapat mencegah Tomi dari penyakit yang ia alami. Beberapa contoh termasuk:
• Pedagang tersebut seharusnya mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau
WC (jamban).
• Pedagang tersebut seharusnya menggunakan air bersih saat menyiapkan
makanannya.
• Pedagang tersebut seharusnya menutupi makanan agar tidak dihinggapi lalat.
• Tomi seharusnya tidak membeli makanan dari pedagang-pedagang asongan
dengan praktik-praktik yang tidak higienis.

30 Kegiatan 2: Studi Kasus Manajemen Kebersihan


menit
Menstruasi (MKM)
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa remaja perempuan memiliki kebutuhan
kebersihan diri tambahan saat mengalami menstruasi, atau lebih dikenal dengan
sebutan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), yaitu pengelolaan kebersihan
dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Remaja perempuan
perlu mempraktikkan kebersihan menstruasi yang baik dan mendukung teman-
teman mereka untuk melakukan hal yang sama, dan remaja laki-laki harus bersikap
pengertian kepada remaja perempuan ketika menstruasi dan tidak mengejek mereka.

Beritahu siswa-siswi bahwa kebersihan menstruasi yang baik ditandai oleh perilaku-
perilaku berikut:

Setiap perempuan memiliki kebutuhan kebersihan diri tambahan saat mengalami


menstruasi. Kebersihan menstruasi yang baik ditandai dengan perilaku-perilaku
berikut ini:
• Mengganti pembalut secara berkala, sekurang-kurangnya tiap 4 jam sekali;
• Membuang pembalut secara tepat, ke tempat sampah, tidak di toilet, jamban
atau sungai; atau
• Apabila menggunakan pembalut kain atau pembalut pakai ulang, maka cuci
pembalut tersebut dengan menggunakan air dan sabun, kemudian keringkan di
bawah sinar matahari;
• Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum memasang pembalut
baru dan setelah melepas pembalut yang sudah dipakai maksimal 4 jam. Mencuci
tangan pakai sabun juga perlu dilakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya,
setelah menggunakan toilet atau jamban (WC), sebelum makan, setelah bermain,
dan setelah memegang hewan.
• Sekolah harus menyediakan toilet atau kamar mandi yang dapat dikunci, dipisah
berdasarkan jenis kelamin dan dilengkapi dengan air mengalir. Di setiap toilet
perempuan, harus terdapat tempat sampah tertutup, cermin dan tempat cuci
dengan sabun dan air mengalir
• Sekolah juga harus menyediakan pembalut cadangan, bisa dengan memberikan
secara gratis atau menjualnya di kantin.

Beberapa sekolah tidak mempunyai fasilitas toilet yang bersih. Seperti tidak ada
pintu, tidak ada air. Hal ini bisa membuat siswa perempuan merasa tidak aman dan

102 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

nyaman untuk mengganti pembalut. Akibatnya banyak siswa perempuan terpaksa


tidak masuk sekolah pada saat menstruasi. Ini tentu sangat disayangkan.

Beritahu siswa-siswi manfaat menjaga kebersihan menstruasi yang baik, yaitu:


• Mencegah infeksi dan iritasi kulit;
• Memastikan bahwa remaja perempuan tetap masuk sekolah/dapat mengikuti
pelajaran ketika menstruasi;
• Memperbolehkan remaja perempuan untuk ikut serta dalam olahraga dan
kegiatan sosial seperti biasanya;
• Mencegah kerusakan pada toilet/jamban dan saluran air yang disebabkan ketika
remaja perempuan membuang pembalut mereka secara tidak tepat, seperti
menyiramnya ke dalam toilet/jamban;
• Mencegah kerusakan pada lingkungan dan kehidupan laut yang disebabkan oleh
pembuangan pembalut secara tidak tepat.

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari


4-6 orang. Beri tiap-tiap kelompok waktu untuk membaca
bagian Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada
Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia’(1), halaman 1-10.

Lalu, bagikan salah satu kasus dari rangkaian Studi


Kasus Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), dan
beri mereka waktu 15 menit untuk bekerja dengan
kelompoknya guna membahas situasi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan diskusi yang ada dalamnya.
▲▲ ( 1 ) Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia:
Minta seorang perwakilan dari tiap-tiap kelompok https://uni.cf/3f3V21c

untuk membacakan rangkuman hasil diskusi dan solusi


mereka di hadapan kelompok-kelompok lainnya.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati


Ingatkan siswa-siswi bahwa berempati adalah kemampuan untuk ‘menempatkan diri
pada sepatu orang lain’ dan memikirkan bagaimana perasaan mereka. Sementara
beberapa orang mungkin mengatakan kebersihan menstruasi tidak menjadi urusan
remaja laki-laki karena mereka tidak mengalaminya, sebenarnya penting bagi
remaja laki-laki untuk memikirkan tantangan-tantangan unik yang diakibatkan oleh
menstruasi terhadap remaja perempuan dan bagaimana mereka dapat mendukung
remaja perempuan untuk hidup dengan rasa percaya diri dan dihormati.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Rapor Kebersihan 5


menit
Ingatkan siswa-siswi bahwa tiap tahunnya mereka menerima rapor dari sekolah.
Beritahukan siswa-siswi bahwa sekarang mereka memiliki kesempatan untuk menulis
rapor untuk sekolah mereka!

Bagi siswa-siswi ke dalam 5 (lima) kelompok yang lebih kecil.

Edisi Revisi 2020 103


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Berikan Rapor Kebersihan Sekolah pada tiap-tiap kelompok. Perlu diingat bahwa
sangat penting sekolah menyediakan kamar mandi dan toilet yang terpisah antara
remaja laki-laki dan remaja perempuan.

Catatan Guru
Tanyakan kepada bagian administrasi sekolah berapa perkiraan jumlah keseluruhan
siswa-siswi (remaja laki-laki dan remaja perempuan) dan guru-guru di sekolah
agar siswa-siswi dapat menuliskannya pada rapor mereka.

Beri tiap-tiap kelompok salah satu hari dalam seminggu untuk mengerjakan laporan
pemeriksaan mereka (harus ada 5 kelompok, untuk 5 hari antara sekarang/hari ini
dengan pertemuan berikutnya).

Beritahu siswa-siswi bahwa tujuan dari tantangan ini adalah untuk menilai tingkat
kebersihan dari tempat-tempat yang ditentukan dan memberi angka penilaiannya
di rapor. Kegiatan ini diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan, sebelum
pertemuan minggu berikutnya. Mereka akan berbagi tentang hasil rapor mereka pada
pertemuan berikutnya.

15 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan memberikan beberapa • Mempraktikkan kebersihan diri
pertanyaan refleksi kepada siswa: yang baik secara lebih berkala
• Hal apa yang paling kamu ingat dari (harus spesifik, perilaku apa yang
pembelajaran hari ini? dimaksud);
• Informasi apa yang paling berguna • Tidak mengejek remaja perempuan
untuk kehidupan sehari-hari kamu? yang sedang menstruasi;
• Keterampilan hidup apa yang kamu • Membuat permohonan untuk
pelajari pada sesi ini? memperbaiki fasilitas-fasilitas toilet/
kamar mandi di sekolah;
Guru mengingatkan kembali siswa-siswi • Perlu diingatkan bahwa toilet anak
tentang apa yang sudah mereka capai laki-laki dan anak perempuan perlu
hari ini dan mengulangi pesan-pesan terpisah.
kunci dari pertemuan ini.
Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan menuliskan apapun pertanyaann yang
rencana aksi pribadi mereka untuk mungkin mereka miliki untuk dimasukkan
minggu ini dengan menuliskan sekurang- ke dalam kotak pertanyaan.
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa Ucapkan terima kasih kepada siswa-
yang mereka sudah pelajari minggu ini. siswi atas partisipasi mereka dalam
Beberapa contoh yang memungkinkan pertemuan hari ini dan beritahu mereka
termasuk: tema pertemuan minggu depan: Olahraga
dan Gizi.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

104 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Studi Kasus Manajemen


Kebersihan Menstruasi (MKM)

Hari Buruk Mia


Mia sedang mengalami hari buruk. Ia sedang mengalami rasa kram karena menstruasi dan
baru saja bertengkar dengan temannya. Ia biasanya senang berbicara di kelas namun hari ini
ia diam saja. Hari ini di kelas, Toni teman sekelas Mia, bercanda dan bersikap mengganggu,
seperti biasanya. Ia memperhatikan Mia sedang diam dan mulai mengejeknya. Mia kehilangan
kesabarannya dan meminta Toni untuk meninggalkannya sendiri. ‘Ibu Guru, tampaknya Mia
sedang menstruasi!’ seru Toni di hadapan seluruh teman sekelasnya. Semua orang tertawa dan
Mia merasa semakin tidak nyaman.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, bagaimana perasaan Mia terhadap tingkah laku Toni?
• Bagaimana seharusnya Toni bersikap pada situasi seperti itu?

Cerita Aya
Aya sedang mengalami menstruasi namun keluarganya tidak memiliki penghasilan yang
cukup, dan ia tidak memiliki biaya untuk mengganti pembalutnya secara berkala seperti yang
seharusnya dilakukan. Selain itu, Aya juga tidak keramas selama mengalami menstruasi,
karena percaya terhadap mitos yang berkata demikian. Suatu hari di sekolah, Prita dan teman-
temannya melihat bahwa ada noda/bercak darah pada rok yang dikenakan Aya, dan mencium
bau yang tidak sedap dari rambut Aya ketika Aya melewati mereka. Bukannya memberitahu
secara baik-baik, mereka justru menertawakan dan mengolok-olok Aya karena ia kurang
mampu dan ‘bau’.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Menurutmu, mengapa Prita dan teman-temanya bersikap seperti itu?
• Bagaimana dampak dari tindakan-tindakan mereka tersebut terhadap Aya?
• Apa yang dapat kamu lakukan jika kamu adalah temannya Prita, dan kamu mendengarnya
berkata-kata seperti itu?

Edisi Revisi 2020 105


Modul 2 Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Studi Kasus Manajemen


Kebersihan Menstruasi (MKM)

Fajar dan Adik Perempuannya


Fajar memiliki pekerjaan paruh waktu sepulang sekolah dan menabung penghasilan yang ia
peroleh untuk membeli sepeda motor. Suatu hari, Fajar mendengar adik perempuannya, Mimi,
menangis di kamarnya. Ia bertanya kepada ibunya, apa yang terjadi pada adik perempuannya,
dan ibunya menjawab, ‘Mimi ingin pergi ke bioskop bersama teman-temannya malam ini, tapi ia
tidak bisa pergi karena ia tidak memiliki persediaan pembalut yang cukup dan ia tidak memiliki
uang untuk membelinya hingga minggu depan.’

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Bagaimana perasaan Mimi dalam situasi seperti itu?
• Bagaimana Fajar dapat membantu Mimi pada situasi seperti itu?

Dilema Nina
Nina sedang mengalami menstruasi tetapi tidak ingin bolos sekolah. Ia pergi ke toilet/kamar
mandi sekolah untuk mengganti pembalutnya, tetapi di dalamnya tidak tersedia tempat
sampah maupun tisu. Lebih parahnya lagi, pintunya rusak dan para remaja laki-laki mengancam
akan membuka pintunya jika Nina tidak lekas keluar dari sana. Nina cepat-cepat memutuskan
untuk menyiram pembalutnya ke dalam toilet/jamban. ‘Tidak apa-apa,’ pikirnya. ‘Orang lain
juga melakukannya.’

Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
• Apakah yang dapat menjadi akibat dari perbuatan Nina tersebut?
• Bagaimana sekolah Nina dapat membantunya untuk mempraktikkan Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM) yang lebih baik?

106 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rapor Kebersihan Sekolah
Modul 2

Edisi Revisi 2020


Nama Siswa/Siswi: Nama/Nomor Kelompok:

Nama Guru: Tanggal:


Pertemuan 6
Kebersihan Diri

Beri penilaian terhadap tingkat kebersihan tempat-tempat berikut Buruk (1) Cukup (2) Baik (3) Sangat Baik (4) Komentar

Ruang kelas

Halaman bermain

Aula

Kantin

Toilet/Kamar Mandri

Laki-laki Perempuan Guru Total Komentar

Jumlah Siswa-siswi

Jumlah Toilet/Kamar Mandi

Semua Sebagian Besar Beberapa Tidak Ada Komentar

Apakah toilet/kamar mandinya bersih?

Apakah pintu toilet/kamar mandinya dapat dikunci?

Apakah toilet/jambannya dapat disiram?

Apakah tersedia tempat sampah yang dikosongkan secara berkala?

Apakah tersedia air bersih untuk mencuci?

Apakah tersedia air mengalir untuk mencuci tangan?

Apakah tersedia sabun?

107
Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol warna-warni
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai 4 (empat) pilar Gizi
Seimbang, yaitu bagaimana menyiapkan
makanan yang sehat dan seimbang
berdasarkan pedoman ‘Isi Piringku’, dan
mengenal cara-cara memasak yang tidak
sehat dan menggantinya dengan cara-
cara memasak yang lebih sehat.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengambil Keputusan • Gizi


• Bernegosiasi • Olahraga

108 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali 4 (empat) pilar Gizi Seimbang;
• Menentukan makanan yang sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang
direkomendasikan oleh pemerintah;
• Mengenali berbagai cara dalam metode memasak dan kebersihan alat masak
yang berpengaruh pada nilai gizi

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• 4 (empat) pilar Gizi Seimbang yaitu mengkonsumsi aneka ragam pangan;
membiasakan perilaku hidup bersih; melakukan aktivitas fisik; dan memantau
berat badan secara teratur.
• Memperbaiki asupan makanan dengan mengganti makanan yang tidak sehat
dengan pilihan-pilihan yang lebih sehat.
• Mencoba untuk mengkonsumsi makanan sesuai ‘Isi Piringku’ dengan porsi yang
seimbang antara makanan yang bergizi dan air yang cukup.
• Cara terbaik agar memperoleh aktivitas fisik yang cukup adalah dengan
menemukan olahraga yang disenangi dan dilakukan secara rutin.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Olahraga dan Gizi. Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan
pemberi semangat, disesuaikan dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki
ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan


sebelumnya

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah) mereka


dan tanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang hasil kerjanya
dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Memahami 4 (empat) pilar Gizi Seimbang.
• Menentukan makanan yang sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang
direkomendasikan oleh pemerintah;
• Mengenali berbagai cara dalam metode memasak dan kebersihan alat masak
yang berpengaruh pada nilai gizi.

Edisi Revisi 2020 109


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

5 Informasi Penting: 4 Pilar Gizi Seimbang


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terhadap 4 (empat) pilar Gizi Seimbang:

1. Mengkonsumsi aneka ragam pangan


Penting untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi, berhubung tidak ada
makanan yang mengandung seluruh jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
agar tetap sehat. Lima (5) jenis makanan yang perlu dikonsumsi adalah sayur-
sayuran; makanan sumber karbohidrat, buah-buahan; makanan sumber lemak dan
protein.

2. Membiasakan perilaku hidup bersih


Cara hidup yang bersih mengurangi risiko terkena infeksi yang dapat berpengaruh
pada status nutrisi kita. Hal ini akan dibahas secara lebih rinci pada pertemuan
berikutnya.

3. Melakukan aktivitas fisik


Kegiatan fisik untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan fungsi jantung,
paru-paru, dan otot, serta mengurangi risiko obesitas. Kegiatan fisik harus berupa
sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, agar dapat dipastikan akan
dilakukan secara berkala.

4. Memantau berat badan secara teratur


Pengukuran terhadap berat badan yang sehat, atau biasa disebut Indeks Massa
Tubuh (Body Mass Index/BMI), bertujuan untuk mengukur berat badan yang layak
untuk tinggi badan tertentu, sekaligus mengaitkannya dengan usia seseorang.

15 Informasi Penting: Isi Piringku


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka tahu apa yang dimaksud dengan zat
gizi? Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa zat gizi adalah sumber energi badan kita.
Seluruh kehidupan di muka bumi ini membutuhkan zat gizi untuk bertahan hidup.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa makanan yang kita konsumsi terdiri dari berbagai
makronutrien (zat-zat gizi dalam jumlah besar) dan mikronutrien (zat-zat gizi dalam
jumlah kecil). Memastikan bahwa kita memperoleh porsi makronutrien yang seimbang
dan mikronutrien yang cukup, penting dalam upaya menjaga kesehatan yang baik.
Untuk memperoleh makro dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh kita,
disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan berikut setiap harinya:

• 3-4 porsi makanan pokok kaya karbohidrat


• 3-4 porsi sayur-sayuran segar
• 2-3 porsi buah-buahan segar
• 2-4 porsi makanan sumber protein hewani dan nabati
• Air putih yang cukup

110 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi merujuk pada buku panduan kerja siswa-
bahwa ketika berbicara mengenai buah- siswi, pada bagian yang berjudul ‘Isi
buahan dan sayur-sayuran, kata ‘segar’ Piringku’.
dianggap penting. Banyak makanan
olahan ‘mengaku’ sebagai buah-buahan Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa
dan sayur-sayuran atau memiliki rasa dengan menggunakan ukuran piring
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, makan pada umumnya, belah piring
tetapi sebenarnya tidak segar dan maka tersebut menjadi dua bagian. Lalu, isi
dari itu tidak sehat (contohnya seperti 2/3 dari tiap belahan tersebut dengan
keripik kentang, es krim rasa stroberi, dan karbohidrat dan sayur-sayuran, lalu
lain-lain). isi 1/3 dari tiap-tiap sisa belahannya
dengan protein dan buah-buahan.
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa Sebagai tambahan, air minum yang
cara yang baik untuk mengukur porsi cukup dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
tiap-tiap kelompok makanan agar menghindari kekurangan cairan pada
mencapai asupan nilai gizi yang cukup tubuh (dehidrasi), mempermudah proses
adalah dengan menggunakan konsep pencernaan, dan menjaga fungsi ginjal
‘Isi Piringku’. Minta siswa-siswi untuk yang optimal.

Kegiatan : Isi Piringku 25


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok yang lebih kecil, yang terdiri dari 4-6 orang.
Berikan selembar kertas flip chart dan spidol warna-warni untuk tiap-tiap kelompok.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar garis tepi dari sebuah ‘piring’ pada
kertas mereka (seperti contoh di bawah ini):

Catatan Guru
ISI PIRINGKU Anda dapat menghemat waktu
dengan cara menyediakan kertas-
kertas flip chart yang sudah
dilengkapi dengan gambar ‘Isi
Piringku’, sebelum pertemuan dimulai.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar ‘Isi


Piringku’ yang menurut mereka ‘ideal’, yang terdiri
dari makanan-makanan yang menurut mereka enak
sesuai dengan informasi yang mereka pelajari tentang
gizi yang baik, dengan porsi yang seimbang. Mereka
perlu menentukan jenis dan penempatan makanannya
berdasarkan belahan atau bagian yang terdapat pada
piring tersebut, dan bagaimana cara yang sehat untuk
memasaknya.

Edisi Revisi 2020 111


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pelajaran Keterampilan Hidup: Bernegosiasi


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bernegosiasi adalah kemampuan untuk
tiba pada pilihan terbaik ketika berhadapan dengan dua kebutuhan yang saling
bersaing. Dalam hal ini, kebutuhan-kebutuhan yang saling bersaing tersebut
adalah ‘kebutuhan akan makanan yang enak’ dan ‘kebutuhan akan gizi yang
baik’. Maka dari itu, keberhasilan dalam melakukan kegiatan ini ditandai dengan
penggunaan keterampilan bernegosiasi mereka untuk memastikan bahwa isi piring
mereka terasa enak sekaligus bergizi.

Minta siswa-siswi untuk mempresentasikan isi piring mereka di hadapan kelompok


yang lebih besar. Guru dapat menentukan pemenang dari isi piring yang paling terasa
enak sekaligus sehat.

15 Informasi Penting: Cara Memasak


menit
Jelaskan bahwa selain pentingnya mengkonsumsi makanan yang bervariasi, penting
juga untuk memikirkan cara mengolah atau memasaknya, apa saja yang ditambahkan
ke dalamnya (saus, bumbu, dan lain-lain), dan kebersihan alat yang digunakan untuk
memasak yang juga berdampak pada nilai gizinya. Beritahu siswa-siswi bahwa
makanan yang awalnya sehat dapat menjadi tidak sehat karena ada tambahan-
tambahan lain seperti lemak, gula, dan garam, termasuk proses pengolahan makanan
sehingga berubah/berbeda dari bentuk awalnya.

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa jika kita terbiasa menambahkan hal-hal


tersebut pada makanan kita agar terasa lebih enak, lama-lama justru menghilangkan
rasa asli dari makanan tersebut sehingga kita menjadi terbiasa dengan rasa yang
dihasilkan oleh lemak, garam dan gula, dan melupakan rasa sesungguhnya dari
makanan tersebut!

Kenalkan kepada siswa-siswi cara-cara memasak berikut ini: Buruk, Lebih Baik, Terbaik.

Beritahu siswa-siswi bahwa cara memasak yang buruk biasanya menggunakan


tambahan lemak, gula, atau garam (biasanya ketiga-tiganya sekaligus), atau diolah
sedemikian rupa sehingga berubah/berbeda dari bentuk awalnya. Makanan-makanan
seperti ini seharusnya dikonsumsi sejarang mungkin, atau sebaiknya, benar-benar
dihindari. Contoh-contoh dari cara yang buruk termasuk:
• Minuman-minuman ringan
• Menggoreng dengan menggunakan minyak banyak (ikan, keripik, tempe, dan lain-
lain)
• Makanan dalam kemasan (meskipun jika awalnya berupa sayur-sayuran) seperti
keripik kentang

Beritahu siswa-siswi bahwa makanan-makanan yang lebih baik dimasak dengan


kadar lemak, gula, atau garam yang rendah/sedikit. Makanan-makanan seperti ini
seharusnya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Contoh-contoh dari cara mengelola
makanan yang lebih baik dibandingkan dengan cara menggoreng termasuk:

112 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

• Mengukus daripada menggoreng makanan


• Memasak menggunakan santan yang tidak dipanaskan berulang-ulang
• Menggoreng dengan menggunakan minyak kelapa

Beritahu siswa-siswi bahwa makanan-makanan terbaik dimasak tanpa atau dengan


sedikit lemak, gula, atau garam, dan tidak mengalami perubahan bentuk. Cara
memasak seperti ini harus dipilih sebagai bentuk diet yang sehat. Contoh-contoh dari
cara yang terbaik termasuk:
• Direbus dalam air
• Dikukus dengan uap air
• Dibakar (termasuk oven bawah tanah)
• Mentah – beberapa makanan terasa sangat enak tanpa harus dimasak atau
diolah sama sekali
• Air

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa meningkatkan kualitas diet kita itu semudah
mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan-makanan buruk, dengan kebiasaan
mengkonsumsi makanan-makanan yang lebih baik dan terbaik.

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan menyebutkan beberapa nama makanan buruk
yang kemungkinan dapat mereka konsumsi di kantin atau di rumah, dan mereka harus
menyarankan makanan-makanan lain yang lebih bergizi sebagai gantinya.

Dengan menggunakan tabel di bawah ini, sebutkan nama-nama makanan buruk pada
kolom sebelah kiri. Jawaban-jawaban yang memungkinkan tersedia di kolom sebelah
kanan. Anda juga dapat menuliskankan contoh-contoh lainnya, selama sesuai dengan
apa yang disarankan di atas:

Buruk Pilihan-Pilihan Yang Memungkinkan

Mie instan Buah-buahan, nasi

Tempe goreng (digoreng dengan wajan Tempe goreng (digoreng dengan wajan ceper dan
bercekung dalam) sedikit minyak), ubi jalar rebus

Pisang goreng Pisang (buah segar)

Keripik dalam kemasan Buah-buahan, atau sebaiknya tidak dikonsumsi


sama sekali!

Minuman-minuman ringan dalam kaleng Air kelapa, air, teh (tanpa gula)

Kue Kudapan (snack) yang dikukus atau tidak


mengonsumsi kudapan sama sekali!

Nasi goreng Ketan, nasi

Ayam goreng Ayam panggang

Keripik goreng pedas Kentang panggang


• Perlu disampaikan bahwa sangat penting juga memastikan kebersihan alat
masak kita, dikarenakan jika tidak maka hal ini akan mengontaminasi makanan
kita, sehingga kita juga tidak sehat.

Edisi Revisi 2020 113


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengambil Keputusan


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa setiap harinya mereka diminta untuk
memilih banyak hal, termasuk hal-hal kecil sekalipun, seperti makanan yang
mereka konsumsi. Tiap-tiap keputusan tersebut mungkin terkesan sepele, tetapi
ketika dikumpulkan jadi satu, akibatnya cukup berarti. Dengan menggunakan
keterampilan mengambil keputusan yang baik, siswa-siswi dapat belajar kapan
saatnya mengganti makanan tertentu dengan makanan lain yang lebih sehat, atau
kapan harus menikmati makanan tertentu secara tidak berlebihan.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah:


menit
Membentuk Kebiasaan Baru
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tantangan untuk minggu ini adalah menentukan
satu makanan buruk yang sering mereka konsumsi dan berkomitmen untuk tidak
mengonsumsinya selama seminggu penuh ATAU memilih satu bentuk olahraga
fisik yang bisa mereka lakukan sekurang-kurangnya 30 menit tiap harinya, selama
seminggu. Contoh-contoh:
• Tidak mengonsumsi minuman-minuman ringan selama seminggu
• Tidak mengonsumsi keripik selama seminggu
• Tidak mengonsumsi mie instan selama seminggu
• Berjalan kaki ke sekolah setiap harinya selama seminggu
• Berjalan kaki (misalnya berkeliling kompleks perumahan mereka) selama 30 menit
setiap harinya selama seminggu
• Melakukan advokasi kepada pihak sekolah untuk memastikan tersedianya kantin
sehat di sekolah sehingga siswa dapat memperoleh nutrisi yang baik.

Siswa-siswi akan diminta untuk berbagi tentang perkembangan mereka pada


pertemuan minggu depan!

5 Kesimpulan
menit

Akhiri sesi dengan memberi pertanyaan Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan


refleksi kepada siswa-siswi: rencana aksi pribadi mereka untuk
• Hal apa yang paling kamu ingat dari minggu ini dengan menuliskan sekurang-
pembelajaran hari ini? kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
• Informasi apa yang paling berguna lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa
bagi kehidupan kamu sehari-hari? yang mereka sudah pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan
Guru mengingatkan kembali siswa-siswi termasuk:
tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan
kunci dari pertemuan ini.

114 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 7
Olahraga dan Gizi

• Mengubah kebiasaan/pola makan mereka (menghindari makanan buruk atau


meningkatkan konsumsi makanan-makanan tertentu, lebih sering minum air, dan
lain-lain)
• Berkomitmen untuk berjalan kaki jika jaraknya dekat, untuk menggantikan bis
atau sepeda motor
• Berperan lebih aktif dalam membeli atau memasak/mengolah makanan di rumah

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu mereka tentang tema pertemuan minggu depan: Merokok,
Alkohol, dan Obat-obatan.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Isi Piringku

▲▲ Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Leaflet untuk isi piringku: https://bit.ly/32kFe58

Edisi Revisi 2020 115


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Pertemuan 8
Merokok, Alkohol,
dan Obat-obatan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


Sesi Pertanyaan
mengenal dampak dari obat-obatan,
Wawasan Yang alkohol (minuman keras), dan merokok
Didapat
pada tubuh manusia dan belajar
bahwa ketika mengkonsumsi hal-hal
tersebut, mungkin keputusan tersebut
dianggap baik/benar pada saat itu,
namun dampaknya kemudian banyak
yang sifatnya negatif. Siswa-siswi juga
akan merancang cara-cara kreatif untuk
terhindar dari rokok, alkohol, dan obat-
obatan/narkoba.

116 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Bahaya merokok


• Kreativitas • Akibat dari pengonsumsian alkohol dan
Penggunaan Obat-obatan/Narkoba
(Seperti: cimeng/ganja, sabu, dan jenis-
jenis obat penenang lainnya)

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal akibat-akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan/narkoba
• Merancang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan dari teman sebaya

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, merokok, obat-obatan/narkoba, dan alkohol
sifatnya berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
• Dampak-dampak negatif dari penggunaan obat-obatan/narkoba jauh lebih
banyak dibandingkan keuntungan-keuntungan yang dirasakan, yang sebenarnya
dapat dicapai/diperoleh dengan cara-cara lain.
• Bersikaplah kreatif dalam mencari cara-cara yang lebih aman dan sehat untuk
bersenang-senang, bersantai-santai dan merasakan kegembiraan.
• Melakukan sosialisasi kepada orang-orang di lingkungan termasuk teman-teman
mereka tentang bahaya mengonsumsi rokok, alkohol, dan narkoba.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan


sebelumnya

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Edisi Revisi 2020 117


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengenal akibat-akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan/narkoba.
• Merancang cara-cara kreatif untuk menghindari tekanan dari teman sebaya.

25 Kegiatan 1: Apakah Hal Yang Saya Lakukan Layak/Pantas?


menit
(Akibat-Akibat Dari Merokok, Alkohol, Dan Obat-Obatan/
Narkoba)

Catatan Guru
“Pengaruh Obat-obatan Terhadap tubuh” adalah bukan bacaan wajib. Ini adalah
latar belakang informasi untuk guru, jika siswa memiliki pertanyaan terkait efek
obat. Silakan lanjutkan ke langkah-langkah kegiatan di bawah bacaan ini.

Pengaruh Obat-obatan Terhadap Tubuh


Semua obat-obatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok utama,
berdasarkan pengaruhnya yang dimiliki terhadap tubuh kita:

1. Stimulan (Perangsang)
Stimulan mempercepat atau ‘menstimulasi’ sistem syaraf pusat, termasuk
meningkatkan denyut nadi/detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan
mempercepat sinyal yang menuju dan berasal dari otak. Stimulan dalam jumlah
kecil dapat membuat seseorang merasa lebih ‘terbangun’, waspada, dan percaya
diri, serta mengurangi nafsu makan; namun, dalam jumlah besar, stimulan
dapat menyebabkan diare, perasaan gelisah, kepanikan, paranoia, susah tidur,
dan bahkan dapat berujung pada gagal jantung (stroke dan serangan jantung).

Kamu mungkin akan terkejut ketika mengetahui bahwa banyak stimulan yang
sifatnya legal. Contoh dari stimulan-stimulan yang legal termasuk nikotin
(ditemukan di rokok dan tembakau kunyah), pinang, obat-obat resep (seperti pil
diet dan obat pilek dan flu), dan kopi. Contoh dari stimulan yang ilegal adalah
amfetamina (termasuk metamfetamina, metilendioksimetamfetamina/ekstasi,
kokain, dan obat-obatan lain yang biasanya disuntik atau dihirup).

2. Depresan
Depresan memperlambat atau ‘menekan/menurunkan’ sistem syaraf pusat,
termasuk memperlambat denyut nadi/detak jantung, menurunkan tekanan
darah dan suhu tubuh, dan memperlambat sinyal yang menuju dan berasal
dari otak. Dalam jumlah kecil, depresan dapat membuat seseorang merasa
lebih ‘santai’ atau tidak malu-malu/dihalang-halangi; namun, dalam jumlah
besar, depresan dapat mengakibatkan tingkat koordinasi dan konsentrasi yang
buruk (waktu reaksi yang lambat), mempengaruhi cara pengambilan keputusan

118 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

(kegagalan dalam mempersepsikan risiko), dan bahkan dapat menyebabkan


disfungsi ereksi, libido (hasrat seksual/ketertarikan) yang rendah, dan
infertilitas (ketidakmampuan untuk memiliki keturunan).

Contoh-contoh dari depresan yang legal termasuk alkohol dan obat-obat resep
yang mengobati rasa sakit (seperti morfin) atau kegelisahan (seperti valium).
Contoh-contoh dari depresan yang ilegal termasuk ganja dan bensin/minyak
tanah atau lem yang dihirup atau bahan-bahan kimia lainnya yang memiliki
efek serupa seperti depresan.

3. Halusinogen
Halusinogen ‘memutarbalikkan’ kesadaran seseorang akan realitas di
sekitarnya, termasuk membuat mereka mendengar dan melihat hal-hal yang
sesungguhnya tidak ada. Dalam jumlah kecil, halusinogen dapat menyebabkan
halusinasi yang dapat mengubah persepsi seseorang terhadap realita/
kenyataan (distorsi realitas), termasuk perasaan-perasaan yang sifatnya
ekstrem baik itu euforia (kebahagiaan) atau horor/ketakutan; namun, seiring
dengan berjalannya waktu, halusinogen dapat mengintervensi pesan-pesan
yang ditujukan kepada otak dan dapat berujung pada dampak-dampak yang
permanen (tetap) seperti psikosis, skizofrenia atau kerusakan pada otak, atau
bahkan kematian.

Contoh-contoh dari halusinogen yang legal termasuk beberapa jenis tumbuhan


dan jamur tertentu yang memiliki efek halusinogen. Contoh-contoh dari
halusinogen yang ilegal termasuk LSD (atau disebut juga ‘asam’/’acid’) dan
obat-obat kimia lainnya yang diproduksi di laboratorium-laboratorium yang
tidak higienis dan tidak aman.

Meski terdapat beberapa akibat/dampak yang sifatnya ‘menarik perhatian’, kamu


tidak dapat mengendalikan dengan pasti reaksi tubuhmu terhadap alkohol dan obat-
obatan. Akibat/dampak dari obat-obatan dan alkohol pada tubuhmu tergantung
pada:

• Jumlah obat-obatan yang dikonsumsi;

• Kekuatan dari obat-obatan tersebut (sulit sekali untuk dipastikan tanpa


bantuan tes laboratorium);

• Bagaimana obat-obatan tersebut dibuat (zat-zat yang diproduksi di


laboratorium rumah dapat mengandung bakteri, zat-zat kimia yang
berbahaya, dan zat-zat campuran lainnya yang tidak aman) bahkan satu dosis
dapat menyebabkan overdosis yang berujung pada kerusakan pada otak atau
kematian;

• Ciri-ciri fisikmu (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);

• Seberapa sering dan sudah berapa lama kamu menggunakan obat-obatan


tersebut;

Edisi Revisi 2020 119


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

• Bagaimana obat-obatan tersebut kamu konsumsi (dihirup, disuntik, atau


diminum/ditelan). Bila dibandingkan dengan obat-obatan yang ditelan,
obat-obatan yang dihirup dan disuntik lebih besar kemungkinannya untuk
menyebabkan overdosis dan kecanduan/ketagihan;

• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat mempengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obatan. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut;

• Apakah kamu mencampur obat-obatan, baik itu dengan alkohol atau obat-
obat resep, yang dapat mengakibatkan dampak-dampak yang tidak diketahui.

Bagi siswa-siswi ke dalam 3 kelompok yang masing-masingnya beranggotakan


perempuan dan laki-laki, 1 kelompok ‘merokok’, 1 kelompok ‘alkohol’, dan 1 kelompok
‘obat-obatan/narkoba’. Kelompok yang mendiskusikan obat-obatan/narkoba harus
fokus pada jenis obat-obatan/narkoba yang paling umum di kalangan remaja
setempat, seperti ganja dan menghirup lem (‘ngelem’).

Beri tiap-tiap kelompok selembar kertas berukuran besar dan minta mereka untuk
menuliskan tema mereka pada sebuah lingkaran di tengah-tengah kertas tersebut.
Lalu, mereka harus memetakan apa saja dampak-dampak negatif dari penggunaan
zat-zat tersebut termasuk akibat dari dampak-dampak tersebut, menggunakan
panah dan lingkaran seperti yang dicontohkan pada bagan di bawah ini:

Badan menjadi bau


........... ...........

Berkelahi

........... ...........

...........

MABUK
........... ...........

Ditangkap
polisi

........... Melakukan
........... hubungan
seks tanpa
pengaman

...........

120 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Catatan Guru
Anda tidak diperbolehkan memberikan jawaban yang tepat kepada siswa-
siswi; akan tetapi Anda harus berkeliling dan memastikan bahwa siswa-siswi
menyantumkan hal-hal yang terdaftar di bawah ini:

Contoh-Contoh dari Dampak Negatif

Merokok Alkohol Obat-obatan

Membuang-buang uang Membuang-buang uang Membuang-buang uang

Nafas berbau/kerusakan Meningkatkan kemungkinan Meningkatkan kemungkinan


pada gigi pengambilan risiko yang pengambilan risiko yang
berujung pada kecelakaan/ berujung pada kecelakaan/
cedera atau kematian cedera atau kematian

Buruk untuk lingkungan Meningkatkan kemungkinan Meningkatkan kemungkinan


(sampah) untuk melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu
yang nantinya akan disesali yang nantinya akan disesali

Tubuh menjadi tidak sehat/ Masalah-masalah kesehatan Masalah-masalah kesehatan


tidak bugar, tidak dapat mental (depresi, kecemasan) mental (depresi, kecemasan)
berolahraga

Meningkatkan risiko terkena Tubuh menjadi tidak sehat/ Bertentangan dengan nilai-
kanker dan penyakit jantung tidak bugar, tidak dapat nilai keagamaan
secara dramatis/drastis berolahraga

Merugikan orang-orang di Bertentangan dengan nilai- Kemungkinan dapat


sekitar, termasuk anak-anak/ nilai keagamaan membuatmu lebih rentan
remaja untuk melakukan tindak
kekerasan, atau menjadi
korban dari tindak kekerasan

Sangat mengakibatkan Sangat mengakibatkan Sangat mengakibatkan


kecanduan/ketagihan kecanduan/ketagihan kecanduan/ketagihan

Kemungkinan dapat Meningkatkan risiko terkena


membuatmu lebih rentan kanker dan penyakit jantung
untuk melakukan tindak secara dramatis/drastis
kekerasan, atau menjadi
korban dari tindak kekerasan

Dapat berdampak pada


perkembangan otak remaja
dan anak yang belum lahir
(janin)

Edisi Revisi 2020 121


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Minta siswa-siswi untuk membagikan jawaban-jawaban mereka dengan kelompok lain.

Akhiri kegiatan ini dengan memberitahukan kepada siswa-siswi bahwa meski terdapat
beberapa akibat/dampak yang sifatnya ‘menarik perhatian’, kamu tidak dapat
mengendalikan dengan pasti reaksi tubuhmu terhadap alkohol dan obat-obatan.
Akibat/dampak dari obat-obatan dan alkohol pada tubuhmu tergantung pada:

• Kekuatan dari obat-obatan tersebut (sulit sekali untuk dipastikan tanpa bantuan
tes laboratorium);

• Jumlah obat-obatan yang dikonsumsi;

• Bagaimana obat-obatan tersebut dibuat (zat-zat yang diproduksi di laboratorium


rumah dapat mengandung bakteri, zat-zat kimia yang berbahaya, dan zat-zat
campuran lainnya yang tidak aman) bahkan satu dosis dapat menyebabkan
overdosis yang berujung pada kerusakan pada otak atau kematian;

• Ciri-ciri fisik tubuh (termasuk tinggi badan, berat badan, usia, lemak tubuh, dan
metabolisme);

• Seberapa sering dan sudah berapa lama menggunakan obat-obatan tersebut;

• Bagaimana obat-obatan tersebut dikonsumsi (dihirup, disuntik, atau diminum/


ditelan). Bila dibandingkan dengan obat-obatan yang ditelan, obat-obatan yang
dihirup dan disuntik lebih besar kemungkinannya untuk menyebabkan overdosis
dan kecanduan/ketagihan;

• Kondisi kesehatan mental, suasana hati, dan lingkungan (yaitu, apakah kamu
sedang berada di tempat/suasana yang aman dan membahagiakan atau
tempat/suasana yang tidak aman) dapat memengaruhi pengalamanmu saat
mengkonsumsi obat-obat resep. Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental,
obat-obatan dapat memperburuk dan memperumit gejala-gejala yang dialami
pada kondisi tersebut.

• Mencampur obat-obatan, termasuk dengan alkohol atau obat-obat resep, dapat


mengakibatkan efek-efek yang tidak diketahui.

• Jika kamu mempunyai teman atau keluarga yang mempunyai masalah narkoba,
alcohol dan rokok, kamu bisa memberikan mereka beberapa informasi terkait
bahaya dari mengkonsumsinya, namun perlu diingat bahwa kecanduan adalah
penyakit sehingga perlu bantuan dari tenaga profesional. Sangat disarankan kita
tidak sendirian membantu mereka dikarenakan keterbatasan pengetahuan kita.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa berpikir kritis termasuk kemampuan untuk
mempertimbangkan pro dan kontra dari sebuah tindakan tertentu, serta membuat
pilihan-pilihan yang logis berdasarkan akibat-akibat yang kemungkinan akan
terjadi. Sebelum memutuskan untuk merokok, atau mengkonsumsi obat-obatan
dan alkohol, pikirkanlah sejenak mengenai akibat-akibatnya terhadap dirimu,
teman-temanmu, dan keluargamu.

122 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Informasi Penting: Tekanan Teman Sebaya 10


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi pertanyaan berikut ini:

Jika terdapat banyak dampak negatif dari


merokok, dan mengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan, mengapa remaja melakukannya?
Dengan kata lain, apakah sisi-sisi positif yang memungkinkan dari merokok, dan
mengonsumsi alkohol dan obat-obatan? Beberapa contoh yang memungkinkan
termasuk:
• Menyenangkan
• Diakui atau diterima secara sosial – terlihat ‘keren’/’gaul’
• Relaksasi/mengelola rasa stres

Minta siswa-siswi untuk mengusulkan beberapa hal yang mungkin akan dikatakan atau
dilakukan oleh teman-temannya saat meyakinkan mereka untuk mulai merokok atau
mencoba alkohol atau obat-obatan. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mereka akan menekankan sisi-sisi positifnya, bukan risiko-risikonya
• Mereka akan mengejek dengan sebutan ‘cupu’, ‘cemen’, ‘pecundang’, dan lain-lain,
jika tidak mencobanya
• Mereka akan mengancam untuk mengeluarkan dari kelompok/lingkaran sosial
mereka
• Mereka akan mengatakan bahwa orang lain juga melakukannya, sehingga bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang wajar/normal
• Mereka akan terus mencoba dan menakut-nakuti
• Mereka akan memberi beribu alasan (‘ngeles’)

Apa yang dapat siswa-siswi lakukan jika berhadapan dengan tekanan dari teman
sebaya:

• Bertanyalah kepada diri sendiri:


• Apakah hal ini baik atau buruk bagiku? Apakah benar atau salah?
• Apakah ini sesuatu yang benar-benar ingin aku lakukan?
• Apakah ini berisiko bagi kesehatanku?
• Apakah aku akan mengecewakan orang-orang yang menyayangiku?
• Apakah aku akan menyesalinya besok?

• Pikirkan tentang nilai-nilaimu dan apa yang penting bagimu – apakah tindakan/
perilaku yang ditekankan kepadamu sejalan atau bertentangan dengan nilai-
nilaimu?

• Katakan ‘TIDAK!’ secara tegas dan jelas melalui kata-kata dan bahasa tubuhmu.

• Kamu juga bisa bersikap tegas dan menolaknya dengan jenis komunikasi
yang efektif dan positif, contoh. Tidak, saya tidak suka dan saya tidak mau kita
membahas hal ini lagi.

• Kamu selalu dapat mengubah pikiranmu dan berkata tidak (meski di awal kamu
setuju untuk melakukan hal yang diminta tersebut)

Edisi Revisi 2020 123


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

• Katakan kepada orang itu: ‘Pertemanan kita penting bagiku, tetapi aku tidak
ingin melakukan ini. Jika pertemanan kita penting bagimu, maka kamu tidak akan
terus-menerus menekanku.’

• Menjauh – jika memungkinkan, menolaklah untuk membahas hal tersebut dan


pergi

• Berbicara dengan orang dewasa yang kamu percayai mengenai tekanan yang
kamu hadapi – ini dapat membantu memperjelas apa yang ingin kamu lakukan
dalam benakmu dan dapat membantumu menjalani tindakanmu

• Terakhir, kamu dapat bernegosiasi dan mengatakan, ‘Ayo, kita menonton film di
bioskop saja daripada merokok!’

Sekarang, tanyakan kepada siswa-siswi: Hal-hal lain apa saja yang dapat mereka
lakukan untuk mencapainya? Beberapa contoh termasuk:
• Latihan-latihan relaksasi
• Berolahraga
• Memanfaatkan waktu bersama teman-teman
• Tertawa/bersenda gurau
• Memanfaatkan waktu di alam terbuka (jalan kaki dengan jarak yang jauh)
• Bermain dengan teman-teman sebaya
• Pergi menonton film di bioskop

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berpikir Kritis


Orang-orang yang kreatif mampu mencari berbagai cara untuk memecahkan
sebuah masalah atau mencapai sebuah tujuan. Orang-orang yang kreatif tidak
tertarik untuk melakukan hal-hal yang sama seperti yang dilakukan oleh orang
lain, mereka senang mencoba hal-hal baru dan senang terlihat berbeda dari
orang-orang lain. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kreativitas dapat membantu
mereka terhindar dari alkohol, obat-obatan, dan rokok, dengan memikirkan cara-
cara yang lebih sehat dan tidak berisiko tinggi untuk mencapai hasil yang sama.

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa merokok serta mengonsumsi alkohol dan


obat-obatan tidak memberikan manfaat sama sekali. Ada berbagai cara yang sehat
dan kreatif yang dapat dilakukan guna memecahkan masalah maupun mencapai
sebuah tujuan dalam hidup.

20 Kegiatan 2: Bermain Peran (Tekanan Dari Teman Sebaya)


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok yang lebih kecil yang terdiri dari 5-6 orang per
kelompok, dengan memperhatikan keseimbangan jumlah perempuan dan laki-laki
dalam masing-masing kelompok.

Tentukan tema untuk tiap-tiap kelompok, yaitu merokok, alkohol, dan obat-obatan
yang dianggap umum /lazim dijumpai di daerah (konteks lokal) Anda.

124 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 8
Merokok, Alkohol, dan Obat-obatan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa memberi contoh bagaimana seorang


meskipun kita akan merasa kesulitan remaja tersebut dapat menolaknya
ketika menolak ajakan teman tetapi sembari menjaga status sosialnya
kalian harus mencoba berani mengatakan dan terlihat ‘keren’. Mereka harus
kepada mereka bahwa sebagian besar menggunakan keterampilan mereka
dampak dari merokok, alkohol, dan obat- untuk berpikir secara kreatif dalam
obatan keras bersifat negatif. Semakin mencari cara-cara lain yang dampaknya
banyak remaja yang berani untuk berkata sama seperti obat-obatan dan alkohol.
“TIDAK” terhadap ajakan untuk merokok,
alkohol, dan narkoba, maka hal itu akan Beri siswa-siswi waktu 15 menit untuk
melindungi remaja lainnya di dalam menyiapkan perannya dan 2 menit
komunitasnya. untuk memperagakannya di hadapan
kelompok-kelompok yang lain. Beri
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa penghargaan kepada satu kelompok
mereka harus bermain peran sebagai pemenang berdasarkan kualitas
seorang remaja yang dibujuk untuk penampilannya (atau minta siswa-siswi
mencoba zat-zat tertentu, sekaligus untuk menentukan pemenangnya).

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa-siswi:
• Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?
• Informasi penting apa yang paling berguna dalam kehidupan kamu sehari-hari?

Guru mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai hari
ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang sudah mereka pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Berhenti merokok (bagi yang merokok)
• Jangan pernah menekan / memaksa siapapun untuk mencoba rokok, alkohol,
atau obat-obatan
• Mencari cara-cara lain untuk relaksasi dan mengelola stres

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Internet dan Media Sosial.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 125


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Pertemuan 9
Internet dan
Media Sosial

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


mempelajari pro (keuntungan) dan
kontra (risiko) dari penggunaan internet
dan media sosial, serta pentingnya untuk
menjaga keamanan saat sedang online.

Perlu diketahui bahwa internet saat


ini sudah menjadi kebutuhan dasar.
Di beberapa tempat ada sekolah yang
melarang siswa untuk mengakses
internet, hal ini dirasa tidak tepat.
Yang diperlukan pada saat ini adalah
kemampuan dan kesediaan guru dalam
membimbing siswa melihat manfaat
internet serta menghindari terjadinya
kegiatan yang berisiko maupun bahaya
fatal dari internet.

126 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Internet


• Media Sosial

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenal berbagai keuntungan serta risiko dari penggunaan internet dan media
sosial
• Mengenal cara-cara untuk menjaga keamanan saat sedang online
• Mempertanyakan kebenaran dari informasi-informasi yang mereka akses secara
online
• Mengetahui aturan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
dalam menggunakan internet

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Penting untuk menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan
media sosial sembari mengurangi risiko-risikonya
• Jangan lakukan sesuatu di internet yang tidak akan kamu lakukan di kehidupan
nyata
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar, penting untuk
mempertanyakan hal-hal yang kamu baca di internet

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Internet dan Media Sosial.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan di kotak pertanyaan dari pertemuan


sebelumnya

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 127


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengenal berbagai keuntungan serta risiko dari penggunaan internet dan media
sosial.
• Mengenal cara-cara untuk menjaga keamanan saat sedang online
• Mempertanyakan kebenaran dari informasi-informasi yang mereka akses secara
online
• Mengetahui aturan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
dalam menggunakan internet

5 Informasi Penting: Internet Dan Media Sosial


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa internet dan media sosial merupakan sebuah fenomena
yang belum lama terjadi namun sudah mengubah cara kita hidup dan berkomunikasi.
Oleh karena itu, orang tua perlu berperan aktif.

Minta siswa-siswi untuk mengangkat tangan mereka jika mereka memiliki sekurang-
kurangnya 1 (satu) akun media sosial.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa penggunaan internet (terutama yang dapat


diakses melalui smartphone) menjadi semakin umum dari hari ke hari. Dengan
bertambah murahnya perangkat tersebut dan bertambah mudahnya akses internet
(bahkan di wilayah perdesaan sekalipun), ada kemungkinan bahwa dalam beberapa
tahun ke depan, kita semua, bahkan mereka yang kurang mampu atau yang tinggal
di wilayah perdesaan, akan memiliki akses internet. Dengan adanya akses internet
sangat mudah dijangkau dan menjadi kebutuhan kita semua, peran orang tua saat
ini harus aktif mengontrol dalam mengawasi dan membimbing penggunaan internet/
media sosial.

Bacakan fakta-fakta seputar internet dan media sosial berikut kepada siswa-siswi
(sesuai data dan situasi pada tahun 2019). Apabila dimungkinkan, Anda dapat
meminta siswa-siswi untuk menebak jawabannya sebelum Anda memberikannya.

• Terdapat 150 juta pengguna media sosial (56% dari jumlah populasi)

• Dari angka di atas, 130 juta di antaranya mengakses internet melalui perangkat
seluler

• Antara Januari 2018 hingga Januari 2019, terdapat lebih dari 17 juta orang
mengakses internet untuk pertama kalinya

• 79% orang menggunakan internet setiap harinya

• Rata-rata waktu yang dihabiskan orang setiap hari untuk menggunakan media
sosial adalah 3 jam, 26 menit!

• 3 (tiga) aplikasi media sosial yang paling populer adalah WhatsApp, Facebook,
dan YouTube

• Pengguna internet di Indonesia rata-rata memiliki 11 akun media sosial

128 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

• Ketika pengguna internet menghadapi masalah yang terkait dengan internet


seperti perundungan dunia maya (cyberbullying) atau kekerasan daring maka
akan diatur dalam UU ITE pasal 45A ayat 2.

• Memaksimalkan penggunaan internet secara bijak dan tidak menyebarkan berita


bohong (hoax) yang sudah diatur di UU ITE pasal 45A ayat 1.

Catatan Guru
Informasi terkait Fakta Seputar Internet dan Media Sosial tersebut adalah
berdasarkan data di tahun 2019. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa angka-angka
tersebut meningkat setiap tahunnya.

Kegiatan 1: Pro Dan Kontra Dari Internet Dan Media Sosial 20


menit
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan 4-5 aplikasi internet dan media sosial yang
paling populer di kalangan teman sebaya mereka.

Bagi siswa-siswi ke dalam 4-5 kelompok kecil berdasarkan kategori yang disepakati di
atas. Bagikan ke tiap-tiap kelompok selembar kertas besar dan minta mereka untuk
melipatnya menjadi dua bagian atau menggambar dua kolom.

Minta siswa-siswi selama 10 menit untuk menuliskan seluruh ‘pro’ (keuntungan, hal-
hal baik) dari penggunaan internet dan media sosial pada satu kolom, dan seluruh
‘kontra’ (negatif, hal-hal buruk) dari penggunaan internet dan media sosial pada
kolom yang lain. Serukan kata ‘ganti!’ di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan
sebagai pengingat bahwa tiap-tiap kelompok harus beralih dari satu kolom ke kolom
yang lain.

Jika belum ditulis oleh siswa-siswi dalam kolom ‘pro’ dan ‘kontra’, usulkan beberapa
contoh di bawah ini:

PRO (Keuntungan) KONTRA (Risiko)

• Menjaga keterhubungan • Berkurangnya waktu ‘tatap muka’ dengan teman-teman


dengan teman-teman dan anggota keluarga
• Tidak ketinggalan berita- • Membuat ketagihan/kecanduan
berita terbaru • Buang-buang waktu, mudah teralihkan perhatiannya
• Memperoleh informasi • Mahal
• Bersenang-senang • Bisa digunakan untuk mem-bully seseorang
• Bersantai-santai • Bisa digunakan untuk eksploitasi seksual dan pornografi
• Mengatasi kebosanan • Bisa menyebabkan sakit kepala dan gangguan
penglihatan
• Rawan akan pencurian identitas dan masalah privasi

Edisi Revisi 2020 129


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Minta siswa-siswi untuk mengusulkan hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk
menikmati keuntungan-keuntungan dari penggunaan internet dan media sosial
sembari mengurangi risiko-risikonya. Beberapa contoh termasuk:

• Membatasi waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet dan media


sosial. Menyepakati ‘waktu bebas layar’ (waktu tanpa mengakses layar seperti
smartphone, televisi, komputer/laptop dan tablet);

• Mencari cara lain untuk bersantai-santai tanpa menggunakan teknologi;

• Mematikan telepon seluler untuk menghindari gangguan-gangguan di saat-saat


penting seperti waktu belajar di kelas, waktu tidur, dan waktu bersama keluarga;

• Mempraktikkan keamanan online (memastikan bahwa pengaturan pengamanan


sudah diperbarui, tidak ‘berteman’ dengan orang-orang yang tidak dikenal, dan
lain-lain);

• Jangan pernah mem-bully seseorang secara online;

• Menghargai privasi orang lain (jangan pernah memeriksa pesan/kotak masuk


(inbox) mereka dan lain-lain).

30 Kegiatan 2: Bermain Peran Tentang Keamanan Online


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam beberapa kelompok kecil dengan memperhatikan
keseimbangan jumlah perempuan dan laki-laki pada masing-masing kelompok.
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi, pada bagian
yang berjudul Skenario Bermain Peran tentang Keamanan Online dan tentukan
sebuah skenario untuk masing-masing kelompok. Minta tiap-tiap kelompok untuk
menciptakan sebuah kegiatan bermain peran yang kreatif yang berlangsung selama
tidak lebih dari 2 menit. Kegiatan bermain peran tersebut harus mempelajari risiko-
risiko yang kemungkinan akan muncul pada situasi tersebut dan bagaimana mereka
akan mengatasinya untuk mencapai sebuah hasil akhir yang positif/membahagiakan.

Beri tiap-tiap kelompok waktu sebanyak 10-15 menit untuk menyiapkan kegiatan
bermain mereka lalu 2 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lainnya.
Tiap-tiap kelompok dapat menentukan pemenangnya berdasarkan tingkat kreativitas
masing-masing kelompok pada saat memperagakan kegiatan bermain peran tersebut.

Tekankan tentang beberapa informasi penting terkait keamanan online:


1. Privasi dan kata sandi (password). Pastikan pengaturan privasi dan kata sandi di
semua media sosial dan internet kamu aman dan tidak bisa diakses oleh orang lain.

2. Lingkaran pertemanan:
• Blokir siapapun yang mengirim pesan-pesan yang tidak berkenan atau tidak
sopan.
• Selalu cerita dan diskusikan apapun yang kamu alami di media sosial kepada
orang dewasa, orang tua atau guru.
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.

130 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

3. Pilah-pilih informasi/data:
• Tidak semua yang kamu baca secara online adalah benar. Kamu bisa saja
menjadi korban dari penggunaan identitas palsu, penipuan atau hoaks (hoax).
• Jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau sosial media.
• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau bagikan di media sosial, kamu
tidak bisa menjamin dan mengontrol apa yang dilakukan orang lain pada
informasi dan gambar yang kamu kirim/bagikan.

4. Penting untuk istirahat dari aktivitas online dan melakukan hal-hal lain. Matikan
notifikasi pada saat tidur sehingga kamu bisa beristirahat dengan tenang.

5. Cari tahu lebih banyak tentang hal yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri
dari hal-hal negatif di internet dan media sosial.

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan apapun seputar


keamanan online.

Catatan Guru
Mengajari remaja tentang internet dan media sosial dapat terasa sulit karena
mereka sering kali lebih mengetahui hal tersebut dibanding orang dewasa! Jika
Anda tidak yakin dengan jawabannya, minta siswa-siswi lain di kelas untuk
mengusulkan sesuatu. Jika tidak, minta siswa-siswi untuk menuliskan pertanyaan-
pertanyaan mereka dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan, untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut Anda dapat meminta arahan dari
siswa-siswi lain yang usianya lebih tua atau remaja lainnya.

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Hoaks (Berita Palsu) 5


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi tidak semua yang mereka baca secara online adalah
benar. Istilah ‘hoaks/berita palsu’ digunakan untuk menggambarkan artikel yang
dibuat sedemikian rupa agar terlihat nyata tetapi sebenarnya penuh dengan fiksi.
Orang-orang biasanya menciptakan hoaks/berita palsu sebagai bahan candaan,
atau untuk memengaruhi pendapat orang lain terhadap sebuah pandangan tertentu
(sebagai contoh, menjelang pemilihan umum).

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi, pada bagian
yang berjudul Daftar Periksa Hoaks/Berita Palsu. Beritahukan kepada mereka
bahwa tantangan hari ini adalah mencari dan membaca sebuah artikel berita, baik
dari koran maupun internet, dan menggunakan daftar periksa ‘hoaks/berita palsu’
untuk menentukan apakah berita tersebut asli atau palsu (hoaks). Mereka akan diberi
kesempatan untuk berbagi pendapat mereka minggu depan.

Pilihan tantangan lain adalah meminta siswa untuk membuat konten-konten positif
misalnya video pendek terkait tentang lingkungan hidup atau hal lainnya yang
berguna sehingga hal ini menambah konten positif di internet.

Edisi Revisi 2020 131


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Memperbarui pengaturan privasi mereka di media sosial
• Mengusulkan waktu-waktu tertentu dalam sehari sebagai waktu ‘bebas layar’
• Mengurangi jumlah akun media sosial

Beri tahu siswa-siswi untuk memaksimalkan komunikasi yang setara antara orang
tua dan remaja. Bukan orang tua yang mengatur segala sesuatu yang dilakukan
oleh remaja, melainkan membangun kesepakatan melalui komunikasi terkait topik-
topik yang ditelusuri di internet. Misalnya, orang tua memberikan arahan untuk tidak
membuka situs dewasa dan memberikan batasan dalam menggunakan internet/
media sosial.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
mereka miliki untuk dimasukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka dalam pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Berteman.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

132 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Skenario Bermain Peran tentang


Keamanan Online

Annisa dan Amir


Annisa ‘berteman’ dengan seorang remaja laki-laki bernama Amir di Facebook, yang belum
pernah ia temui sebelumnya. Amir mulai mengirimkan pesan-pesan untuk Annisa. Setelah
beberapa saat, Amir menyatakan perasaan cintanya kepada Annisa dan ingin agar Annisa
menjadi pacarnya. Ia ingin membelikan Annisa baju baru dan barang-barang bagus lainnya.
Annisa menanti-nanti waktu yang dihabiskannya untuk berbicara dengan Amir dan berpikir
apakah Amir benar-benar mencintainya. Suatu hari Amir mengajak Annisa bertemu sepulang
dari sekolah…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Citra
Citra terobsesi dengan telepon selulernya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar
sekolah dengan menatap layar telepon genggamnya dan lebih memilih untuk berbicara dengan
teman-temannya secara online daripada menghabiskan waktu bersama mereka di kehidupan
nyata. Suatu hari Citra terlalu fokus dengan telepon selulernya sampai-sampai ia melangkah ke
jalan raya tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Hassan
Hassan menerima sebuah pesan pada sebuah WhatsApp Group yang berisi kabar tentang
sekelompok remaja di sekolahnya yang dituduh mencuri. Ia tidak tahu apakah hal tersebut benar
atau tidak, tetapi ia tetap meneruskan pesan tersebut kepada 50 temannya yang lain.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Sulaiman
Sulaiman menggunakan WhatsApp setiap hari untuk tetap berhubungan dengan teman-teman
dan anggota keluarganya. Suatu hari ia mulai menerima pesan-pesan yang tidak berkenan dari
nomor yang tidak ia kenal…

Apa yang terjadi selanjutnya?

Edisi Revisi 2020 133


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Kiat-Kiat Keamanan Online

• Pastikan kamu memperbarui pengaturan privasi media sosial kamu secara


berkala

• Jangan pernah ‘berteman’ atau ‘menambah’ orang-orang di media sosial yang


tidak dirimu kenal atau percayai di kehidupan nyata

• Pikirkan baik-baik sebelum bertemu langsung dengan seseorang yang kamu


temui secara online, dan jangan pernah pergi menemui mereka sendirian

• ‘Blok’ siapapun yang mengirimkanmu pesan-pesan yang tidak berkenan atau


tidak sopan, dan laporkan pesan-pesan tersebut kepada perusahaan yang
menciptakan aplikasi tersebut (contohnya Facebook atau WhatsApp)

• Jangan penah membagikan foto-foto di media sosial, jika kamu tidak ingin
orang lain melihatnya

• Jangan pernah membagikan kata sandi sosial mediamu, atau meminta


seseorang untuk membagikan kata sandinya kepadamu

• Jangan pernah membagikan hal-hal pribadi, termasuk nama dan nomor


rekening bank, secara online

• Jangan pernah mengirimkan uang kepada siapapun yang kamu temui secara
online

• Selalu pilih kata sandi yang sulit untuk ditebak, dan diperbarui secara berkala

• Pikirkan baik-baik apa yang kamu pasang atau unggah di media sosial, dan
bagaimana apa yang kamu pasang tersebut dapat disalahpahami atau
disalahtafsirkan oleh orang lain

• Selalu ‘keluar’ (‘log out’ atau ‘sign out’) dari situs-situs setelah kamu selesai
menggunakannya

• Jangan pernah menggunakan telepon seluler kamu di situasi-situasi yang


berbahaya (seperti saat berjalan dekat jalan raya)

• Laporkan masalah-masalah apapun yang kamu alami di media sosial kepada


orang dewasa atau guru

134 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 2 Pertemuan 9
Internet dan Media Sosial

Daftar Periksa Hoaks/Berita Palsu


Nama Siswa/Siswi:

Judul/Tema Artikel:

Sumber Artikel:

Gunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk membantumu menentukan apakah berita


online yang kamu baca asli atau palsu (hoaks). Semakin banyak ‘bendera merah’ yang kamu lingkari,
semakin besar kemungkinan bahwa apa yang kamu baca adalah hoaks/berita palsu.

Pertanyaan Iya Tidak

Apakah artikelnya berasal dari sumber berita yang terpercaya? Apakah


artikel-artikel lainnya dari sumber yang sama terlihat kredibel atau dapat
dipercaya?

Apakah artikelnya mencantumkan nama penulis dan tanggal


publikasinya?

Apakah artikelnya menggunakan tata bahasa, penggunaan tanda baca,


dan pemformatan yang tepat/sesuai (apakah terlihat seperti ditulis oleh
wartawan profesional)?

Apakah terdapat keterangan sumber yang terpercaya untuk data-data


statistik atau bukti-bukti lainnya yang dikutip pada artikel tersebut?

Apakah artikelnya mengutip pendapat dari pihak-pihak yang relevan dan


berkualifikasi?

Apakah artikelnya mengandung pernyataan yang membongkar sebuah


rahasia atau upaya untuk menutup-nutupi suatu kebenaran yang dilakukan
oleh pihak-pihak yang berwenang?

Apakah artikelnya mengandung pernyataan yang sifatnya berlebihan atau


mengejutkan?

Apakah artikelnya disebut dalam situs-situs pemeriksa fakta seperti


www.snopes.com atau www.factcheck.org?

Apakah kamu dapat menemukan artikel ini di lebih dari satu sumber di
internet (berita yang sah biasanya dipublikasikan oleh berbagai sumber)?

Edisi Revisi 2020 135


Modul 3:

Mengembangkan
Hubungan
yang Saling
Menghormati

136 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rangkuman Modul 3
Pada Modul 3, remaja akan mengalami sebuah kejadian penting dalam perjalanan
pendidikan keterampilan hidup mereka, yakni bagaimana cara menjalin hubungan
yang saling menghormati.

Dengan memahami diri mereka sendiri secara lebih baik, siswa-siswi akan mempelajari
bagaimana berkomunikasi dan membentuk hubungan dengan orang lain, termasuk
teman dan suami atau istri mereka di masa yang akan datang.

Pada Modul 3, siswa-siswi akan mempelajari bagaimana mengidentifikasi perbedaan


antara hubungan yang positif dengan yang negatif dan bagaimana mereka dapat
membantu teman sebaya mereka untuk mengatasi perundungan atau bullying.

Mereka juga akan belajar mengenai bagaimana membentuk hubungan yang aman
dan saling menghormati dengan menetapkan batasan-batasan diri mereka dan
menegosiasikan persetujuan. Tema-tema lainnya yang dibahas dalam modul ini
antara lain hubungan seksual, kehamilan, perkawinan, dan Infeksi Menular Seksual
(IMS), termasuk HIV. Modul ini merupakan salah satu modul terpenting dalam
kurikulum ini, tetapi juga yang tersulit untuk diajarkan. Modul ini mengharuskan guru
untuk merefleksikan kepercayaan serta pengalaman mereka sendiri dalam menjalin
hubungan, dan berkomitmen untuk memberikan fakta-fakta kepada remaja, tanpa
bersikap menghakimi. Dengan membekali remaja dengan informasi-informasi yang
terdapat pada Modul 3, kita dapat membantu mereka untuk mengenali sekaligus
menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya sebuah masalah seperti
kehamilan di usia remaja, perkawinan anak, dan perilaku kekerasan dalam hubungan
romantis mereka.

Edisi Revisi 2020 137


Bersiap-siap Mengajar Modul 3
Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 3, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 3 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang


masing-masing tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap


pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki? Atau
apakah mungkin Anda mencari materi yang Anda butuhkan?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman-


pengalaman pribadi Anda dalam menjalin hubungan, termasuk dengan teman,
keluarga, dan pasangan Anda. Mungkin Anda ingin membahas hal-hal berikut dengan
seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah Anda mengalami perundungan atau bullying saat masih sekolah? Jika
iya, apa saja cara-cara yang dilakukan untuk mengatasinya?

• Apakah Anda mendapatkan ‘pendidikan kesehatan reproduksi’ di sekolah?


Bagaimana perbedaan penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi zaman
sekarang dengan zaman Anda sekolah dulu?

• Apa yang Anda ketahui sekarang tentang hubungan romantis, Anda harapkan
sudah Anda ketahui dari seseorang saat masih sekolah?

• Bagaimana Anda dapat menggunakan pengalaman-pengalaman Anda untuk


membantu siswa-siswi menjalani masa remaja mereka?

Bersiap-siaplah jika siswa-siswi (atau bahkan Anda sendiri!) merasa bahwa beberapa
tema yang dibahas di Modul 3 terkesan canggung dan memalukan. Selalu ingat bahwa
cara terbaik untuk menyiapkan siswa-siswi dalam menghadapi pubertas dan masa
remaja mereka adalah dengan memberikan informasi faktual sebanyak mungkin,
sehingga jangan tergerak untuk menghilangkan informasi atau mengganti pesan-
pesan kuncinya.

138 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 3
Berikut adalah beberapa cara-cara praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 3

Yang Boleh Dilakukan

• Melakukan latihan fasilitasi pertemuan sebelum pertemuan yang


sesungguhnya berlangsung, agar Anda dapat berbicara dengan penuh percaya
diri saat membahas tema-tema yang sulit.

• Bersikaplah inklusif/tidak membeda-bedakan bentuk hubungan dan keluarga


yang beragam, termasuk keluarga-keluarga dengan orang tua tunggal, anak-
anak yang dibesarkan oleh kakek dan nenek mereka, dll.

• Pahamilah bahwa tekanan-tekanan dan harapan-harapan yang dihadapi oleh


remaja zaman sekarang berbeda dengan remaja di zaman Anda.

• Dorong siswa-siswi untuk memanfaatkan kotak pertanyaan sebagai wadah


bagi mereka untuk bertanya tentang hal-hal yang sulit atau memalukan.

• Meminta bantuan perawat atau petugas kesehatan untuk memfasilitasi


pertemuan-pertemuan tentang tema-tema kesehatan seperti kehamilan dan
Infeksi Menular Seksual (IMS).

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan mengatakan bahwa orang-orang yang mengalami perceraian,


kekerasan, kehamilan di usia remaja, atau HIV, harus disalahkan atas situasi
yang menimpa mereka.

• Jangan menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau membahas


tema-tema tertentu karena menurut Anda tidak sopan.

• Jangan mengartikan bahwa orang-orang yang mengalami hubungan yang


sulit adalah sesuatu yang ‘buruk’ atau tidak berharga.

Edisi Revisi 2020 139


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Pertemuan 10:
Berteman

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

• Kartu Pertemanan

80
menit

Wawasan Yang Rangkuman Pertemuan


Didapat

Pada pertemuan ini, siswa-siswi


Sesi Cerita
akan belajar tentang pentingnya
Sesi Pertanyaan
pertemanan, dan bagaimana
memilih teman-teman yang tepat
dan mencegah serta mengatasi
perundungan atau bullying
menggunakan gaya komunikasi
yang asertif.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Pertemanan
• Resilien (Ketahanan) • Perundungan atau Bullying
• Gaya Komunikasi

140 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali ciri-ciri pertemanan yang baik dan buruk
• Memahami jenis-jenis perundungan atau bullying beserta dampak-dampaknya
• Mengenali berbagai macam gaya komunikasi dan hubungannya dengan
perundungan atau bullying
• Menahan diri untuk tidak melakukan perundungan atau bullying terhadap orang
lain

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Penting bagi kita untuk memilih dan mempertahankan pertemanan yang baik,
karena akan berpengaruh besar terhadap pemikiran, sikap, dan perilaku kita.
• Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menghadapi
perundungan atau bullying yang terjadi.
• Perilaku asertif lebih efektif dalam mencegah perundungan atau bullying daripada
bersikap agresif atau pasif.
• Segera melapor kepada guru, orangtua maupun orang dewasa lainnya jika kalian
melihat terjadi perundungan atau bullying.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Berteman.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk saling
membacakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah) mereka


dan tanyakan apakah ada di antara mereka ada yang ingin berbagi tentang hasil
kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


1. Mengenali ciri-ciri pertemanan yang baik dan buruk
2. Memahami jenis-jenis perundungan atau bullying beserta dampak-dampaknya
3. Mengenali berbagai macam gaya komunikasi dan hubungannya dengan
perundungan atau bullying
4. Mengontrol atau menahan diri untuk tidak melakukan perundungan atau bullying
terhadap orang lain

Edisi Revisi 2020 141


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

15 Kegiatan 1: Apakah Yang Membuat Sebuah Pertemanan


menit
Dianggap Baik?
Tanyakan kepada siswa-siswi:

Apakah yang membuat seorang teman dianggap


baik?
Bagi siswa-siswi menjadi kelompok yang mereka memilih kartu-kartu tersebut
lebih kecil, terdiri dari 5-6 orang. Berikan kepada anggota kelompoknya.
1 (satu) set Kartu Pertemanan pada
halaman 147 kepada tiap-tiap kelompok. Ketika semua kelompok sudah
menyelesaikan tugas mereka, minta
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa mereka untuk menyepakati satu kartu
kartu-kartu tersebut berisi ciri-ciri yang paling menjelaskan pertemanan
pertemanan. Minta siswa-siswi untuk yang mereka semua inginkan, dan
memilih satu kartu yang menjelaskan satu kartu yang paling menjelaskan
pertemanan yang ingin mereka miliki, pertemanan yang mereka semua tidak
dan satu kartu yang menjelaskan inginkan. Berikan kesempatan kepada
pertemanan yang tidak ingin mereka kelompok untuk menceritakan pilihan-
miliki. Mereka harus menceritakan alasan pilihan mereka kepada seisi kelas.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Resilien (Ketahanan/


ketangguhan)
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa resilien (ketahanan/ketangguhan) adalah
kemampuan untuk pulih kembali dan mengatasi masa-masa sulit dalam hidup
kita, termasuk perbedaan pendapat dan perselisihan dengan teman-teman. Dalam
perjalanan hidup kita, banyak pertemanan yang akan berawal dan berakhir dengan
alasan yang berbeda-beda. Terkadang karena kita berpindah tempat, berganti
sekolah, atau menyadari bahwa kita sudah tidak sependapat lagi dalam hal apapun
dengan orang tersebut. Selama masa remaja (dan bahkan terkadang pada masa
dewasa), merupakan hal biasa jika pertemanan berakhir karena adanya perbedaan
pendapat dan perselisihan. Penting untuk mengingat bahwa perbedaan pendapat
akan teratasi dengan sendirinya pada waktu yang tepat, jika kedua belah pihak
berkomitmen untuk saling memaafkan.

15 Informasi Penting: Bullying


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Minta siswa-siswi untuk menyebutkan
perundungan atau bullying adalah ketika beberapa contoh dari perundungan atau
seseorang melakukan atau mengatakan bullying. Beritahu siswa-siswi bahwa
sesuatu yang jahat kepada orang lain, ada beberapa jenis perundungan atau
termasuk teman-teman mereka. bullying, termasuk:

142 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Verbal (Lisan) – mengejek dan seperti mengata-ngatai mereka


mengata-ngatai seseorang; termasuk ‘banci’ atau ‘playboy’).
mengata-ngatai dengan sebutan
yang bersifat seksual, berpendapat • Ingatkan siswa-siswi bahwa
secara kasar; perundungan atau bullying dapat
berupa perbuatan yang dilakukan
• Fisik – menyakiti seseorang secara sekali, tetapi biasanya berupa
fisik, merusak atau mencuri barang, perbuatan yang dilakukan secara
sikap atau gerakan tubuh yang terus-menerus dan berkali-kali oleh
vulgar (tidak sopan), sentuhan yang seseorang atau sekelompok orang,
tidak diinginkan; terhadap seseorang atau sekelompok
orang lainnya, selama berhari-
• Sosial/Relasional – kerusakan pada hari, berbulan-bulan, atau bahkan
hubungan sosial yang dikarenakan bertahun-tahun. Perundungan atau
oleh eksklusi atau isolasi, berbohong bullying dapat juga terjadi di dunia
atau menyebarkan gosip/berita digital (maya), tidak hanya di dunia
palsu; nyata untuk itu harus ada batas-
batasnya yang dapat diterapkan di
• Mengancam – membuat seseorang dunia digital.
merasa takut, terintimidasi, atau
membuat mereka melakukan hal-hal Minta siswa-siswi untuk menyebutkan
yang diminta oleh orang lain; beberapa dampak negatif yang mungkin
disebabkan oleh perundungan atau
• Cyberbullying – perundungan bullying. Beberapa contoh termasuk:
dunia maya atau bullying melalui • Kesedihan dan suasana hati yang
internet, telepon seluler, atau berubah-ubah
teknologi-teknologi lainnya, • Kurangnya rasa percaya diri
untuk mengganggu, mengancam, • Menjadi pribadi yang tertutup
mempermalukan, atau menyasar • Kurangnya pencapaian dan keinginan
orang lain. Contoh cyberbullying untuk belajar
termasuk mengirimkan surat • Keinginan untuk pindah ke sekolah
elektronik (e-mail), pesan singkat, lain
komentar, atau unggahan (posts) • Depresi
yang menyakitkan, meretas (hacking) • Berpotensi tinggi untuk mem-bully
akun surat elektronik atau media orang lain
sosial seseorang, meniru atau • Menyakiti diri sendiri atau orang lain,
mengatasnamakan seseorang secara bahkan bunuh diri
online (misalnya dengan akun palsu • Perundungan atau bullying juga
atau masuk melalui akun seseorang) dapat berdampak pada tingkatan
dan mengirim pesan jahat kepada sekolah, seperti memengaruhi hasil-
orang lain atas nama mereka. hasil pembelajaran dan tingkat daya
ingat seluruh siswa-siswi di sekolah
• Seksual– sentuhan yang tidak atau menyebabkan perkelahian
diinginkan, komentar atau perilaku antarsekolah
seksual (termasuk berkomentar
tentang seksualitas orang lain, Tanyakan kepada siswa-siswi:

Jika perundungan atau bullying menimbulkan


akibat-akibat yang negatif, maka mengapa
orang-orang mem-bully orang lain?

Edisi Revisi 2020 143


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Beberapa alasan yang memungkinkan termasuk:


• Membuat mereka merasa lebih baik
• Memperoleh status sosial
• Diterima dalam sebuah kelompok
• Karena mereka juga pernah di-bully
• Karena mereka mengalami hal-hal negatif di rumah, seperti pelecehan/kekerasan
• Perundungan atau bullying dianggap sebagai suatu hal yang normal/wajar di
lingkungan atau di sekolah, sehingga orang-orang mem-bully tanpa khawatir ada
yang menghentikan

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa berempati adalah kemampuan untuk
memahami apa yang mungkin dirasakan oleh orang lain. Berempati adalah
pencegah perundungan atau bullying. Kita dapat berempati untuk memahami
bagaimana korban perundungan atau bullying mungkin merasakan sesuatu, tetapi
kita juga dapat berempati untuk memahami awal dari mengapa orang-orang
mem-bully orang lain. Kemungkinannya adalah mereka yang mem-bully orang
lain bersikap sedemikian rupa karena mereka sendiri merasa tidak percaya diri
dan takut di-bully, sehingga melampiaskannya dengan cara yang salah. Meskipun
begitu, ini tidak membuat perundungan atau bullying sebagai sesuatu yang dapat
diterima begitu saja dan kita semua harus mencari cara-cara yang lebih positif
untuk menyalurkan emosi-emosi negatif kita.

20 Kegiatan 2: Cerita Tentang Si Harimau, Burung Merak, dan


menit
Tarsius
Bacakan cerita tentang seekor 1. Perilaku si harimau merupakan
harimau, burung merak, dan tarsius, contoh dari perilaku agresif. Perilaku
Anda juga dapat meminta siswa-siswi agresif bersifat kuat, melawan,
untuk membacakan ceritanya secara dan mendominasi. Contoh dari
bergantian. perilaku dan komunikasi yang agresif
termasuk:
Minta siswa-siswi untuk merenungkan • Menyampaikan perasaan,
ceritanya dipandu oleh pertanyaan- pendapat, atau keinginanmu
pertanyaan berikut: dengan cara yang mengancam,
• Apakah ada di antara binatang- menyudutkan, atau menghakimi;
binatang tersebut yang • Hanya berpikir tentang hak-hak,
mengingatkanmu terhadap dirimu kebutuhan, dan perasaanmu
sendiri atau orang lain? Mengapa? sendiri, bukan orang lain;
• Menurutmu, mengapa binatang- • Menempatkan dirimu pada posisi
binatang tersebut bersikap pertama dengan mengorbankan
sedemikian rupa? kebutuhan-kebutuhan orang lain;
• Memilih untuk memiliki kendali
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa penuh terhadap segalanya dan
terdapat 3 (tiga) macam perilaku yang tidak mendengarkan pendapat
disebut dalam cerita tersebut: atau gagasan orang lain;

144 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Mencapai tujuanmu dengan perbuatan dan perkataan mereka;


menyakiti orang lain. • Membagikan pendapat
dan gagasanmu tanpa
2. Perilaku si tarsius merupakan contoh memaksakannya kepada orang
dari perilaku pasif. Perilaku pasif lain;
bersifat penurut, menghindar, dan • Membela hak-hakmu dan orang
pendiam. Contoh dari perilaku dan lain;
komunikasi yang pasif termasuk: • Mempertimbangkan kebutuhan-
• Membiarkan orang lain kebutuhan orang lain sembari
mengendalikan situasi setiap memastikan bahwa kebutuhan-
saat; kebutuhanmu sendiri juga
• Mengatakan apa yang menurutmu terpenuhi;
ingin didengar oleh orang lain, • Bertanggung jawab atas
bukan apa yang sesungguhnya perbuatan-perbuatanmu dan
kamu pikirkan; mengakui kesalahan ketika
• Tidak menegaskan pendapat atau diperlukan.
gagasanmu tentang hak;
• Selalu menempatkan orang lain di Tanyakan kepada siswa-siswi:
atas dirimu sendiri yang kemudian • Perilaku-perilaku manakah
merugikan dirimu sendiri; yang menurutmu paling
• Bersedia disalahkan atau memungkinkan bagi orang-orang
meminta maaf untuk hal-hal yang untuk mem-bully orang lain?
sebenarnya bukan merupakan • Perilaku-perilaku manakah
kesalahanmu. yang menurutmu paling
memungkinkan bagi orang-orang
3. Perilaku si burung merak merupakan untuk di-bully?
contoh dari perilaku asertif. Perilaku
asertif bersifat percaya diri, berterus Akhiri sesi ini dengan memberitahukan
terang, dan yakin terhadap diri kepada siswa-siswi bahwa jika pada
sendiri. Contoh dari perilaku dan suatu saat nanti mereka berpikir untuk
komunikasi yang asertif termasuk: lebih bersikap seperti si harimau atau
• Memberitahu orang lain tentang tarsius, berpikirlah untuk lebih bersikap
bagaimana perasaanmu terhadap seperti si burung merak!

Kegiatan 3: Studi Kasus Bullying 20


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam 4 (empat) 2. Pelaku: Orang yang mem-bully orang
kelompok kecil, dengan memperhatikan lain
kesetaraan jumlah anggota kelompok 3. Pengamat: Orang-orang yang
perempuan dan laki-laki. Minta siswa- melihat, atau yang mengetahui
siswi untuk merujuk pada sebuah bagian kejadian perundungan atau bullying
di buku panduan kerja siswa-siswi, yang tersebut
berjudul Studi Kasus Bullying.
Berikan kelompok-kelompok waktu
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa 10 menit untuk membaca studi kasus
ketika perundungan atau bullying terjadi, mereka, dan menjawab pertanyaan-
terdapat 3 (tiga) peran berbeda di pertanyaan berikut ini (jika diperlukan,
dalamnya: tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Korban: Orang yang di-bully di papan tulis):

Edisi Revisi 2020 145


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

• Siapakah korban, pelaku, dan para pengamatnya?


• Jenis-jenis perundungan atau bullying apa saja yang terjadi?
• Bagaimana kira-kira perasaan si korban?
• Mengapa kira-kira si pelaku bersikap sedemikian rupa?
• Apa 1 (satu) hal yang dapat dilakukan oleh korban, pelaku, dan pengamat agar
perundungan atau bullying tidak terjadi?

Jika waktunya memungkinkan, minta tiap-tiap kelompok untuk memilih seorang


perwakilan untuk membacakan studi kasus mereka kepada kelompok-kelompok lain
dan merangkum jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang didiskusikan.

Akhiri kegiatan ini dengan mengulang pesan-pesan penting berikut:

Jangan menjalani penderitaan perundungan atau bullying sendirian, selalu


beritahu seseorang tentang apa yang sedang terjadi. Jika hanya diam, maka orang
lain tidak akan pernah tahu bagaimana cara menolong diri kita agar bisa ‘keluar’
dari situasi tersebut.

Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk mencegah dan menyikapi perundungan
atau bullying ketika terjadi.

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi daripada bersikap pasif atau agresif
singkat dengan siswa: • Mempraktikkan ciri-ciri pertemanan
1. Keterampilan hidup apa yang yang baik dalam kelompok teman
dipelajari siswa pada sesi ini? sebaya mereka
2. Apa saja hal baru atau informasi • Bisa mencegah terjadinya
apa yang paling berguna dan bisa perundungan atau bullying dengan
diterapkan pada kehidupan sehari- cara melaporkannya kepada guru,
hari yang dipelajari pada sesi ini? orangtua maupun orang dewasa
lainnya.
Guru dapat mengingatkan beberapa
pesan kunci. Beri siswa-siswi beberapa menit untuk
menuliskan apapun pertanyaan yang
Ajak siswa-siswi untuk menyelesaikan mungkin ingin mereka masukkan ke
rencana aksi pribadi mereka untuk dalam kotak pertanyaan.
minggu ini dengan menuliskan sekurang-
kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka Ucapkan terima kasih kepada siswa-
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa siswi atas partisipasi mereka pada
yang mereka sudah pelajari minggu ini. pertemuan hari ini dan beritahu tema
Beberapa contoh yang memungkinkan pertemuan minggu depan: Cinta.
termasuk:
• Berkomitmen untuk tidak mem-bully Jangan lupa membaca rencana
orang lain dan membantu orang lain pertemuan minggu depan dan
yang di-bully pastikan semua materi sudah
• Berusaha untuk lebih bersikap asertif, siap!

146 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Kartu Pertemanan
Setia Iri hati atau cemburu Baik hati
Kalian saling membela satu Kalian merasa iri hati atau Kalian berkata dan bersikap
sama lain, bahkan di saat cemburu terhadap satu sama baik terhadap satu sama lain.
– saat sulit sekalipun. Tapi lain, daripada merasa puas
perlu dicatat, bahwa ini bukan atau senang dengan diri kalian
berarti kalian bersekongkol sendiri.
untuk menutupi kesalahan
teman kalian ya...

Berisiko Kompetitif Obsesif


Kalian menekan atau Kalian selalu mencoba Kalian menuntut untuk selalu
memaksa satu sama lain menunjukkan yang terbaik dari berada di dekat satu sama lain
untuk mengambil risiko. diri kalian dalam melakukan setiap menit setiap harinya.
tugas apapun, sehingga saling
memicu prestasi.

Memaafkan Suportif Menjaga privasi dan


Kalian terbuka untuk saling Kalian mendukung satu sama kerahasiaan
memaafkan jika terjadi lain, bahkan di saat-saat sulit. Kalian menjaga privasi satu
kesalahan atau telah sama lain agar tetap aman.
menyakiti satu sama lain.

Dangkal atau tidak sungguh Eksklusif Picik


– sungguh Meskipun bukan berarti hanya Kalian berdebat dan
Kalian fokus pada hal – hal bergaul dengan rekan yang bertengkar mengenai hal – hal
yang tidak penting seperti sama karakternya atau yang yang sifatnya remeh – temeh.
penampilan fisik satu sama kalian sukai saja, pertemanan
lain. sebaiknya dilakukan dengan
mereka yang memiliki tata
nilai dan standar perilaku yang
sejalan dengan kamu.

Bergosip Saling percaya Aman


Kalian berkata hal – hal yang Kalian selalu ada untuk Kalian merasa aman dan tidak
tidak berkenan tentang satu satu sama lain dan dapat takut atau terancam di dekat
sama lain dan orang lain. diandalkan. satu sama lain.

Humoris dan menyenangkan


Kalian menghibur satu sama
lain dan membuat saling
tertawa

Edisi Revisi 2020 147


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Cerita tentang Si Harimau,


Burung Merak, dan Tarsius
Ini adalah cerita tentang tiga teman yang unik:
si harimau, burung merak, dan tarsius.

Si harimau adalah binatang yang paling ditakuti di


hutan. Si harimau dikenal sebagai sosok yang selalu
mendapatkan apa yang ia mau dengan menakut-nakuti
dan mem-bully binatang-binatang yang lain. Hal yang
paling disukai oleh si harimau adalah mengendap-endap
di belakang binatang-binatang saat mereka sedang
tertidur, dan MENGAUM dengan kencang! Si harimau
memiliki banyak teman, tetapi teman-temannya tidak
pernah melawan otoritas atau kepemimpinan si harimau,
karena mereka dapat kehilangan semua teman mereka
seketika. Ketika si harimau kehilangan kesabarannya,
dimana hal ini sering terjadi, teman-teman binatangnya
akan lari menuju semak-semak dan bersembunyi.
Percayalah, kamu tidak mau berada di dekat harimau
yang sedang mengamuk!

Si tarsius sudah berteman dengan si harimau sejak kecil.


Alasan utama mengapa mereka bisa berteman begitu
lama adalah karena si tarsius tidak pernah melawan
pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan milik si
harimau. Bahkan, si tarsius tidak terlalu banyak berkata-
kata, hanya memilih untuk mengikuti apa yang dilakukan
oleh binatang-binatang yang lain. Si tarsius sering
melihat si harimau mem-bully binatang-binatang yang
lain, tetapi berpikir bahwa lebih baik untuk diam saja,
jangan sampai si harimau kehilangan kesabarannya lagi.
Terkadang si tarsius sangat diam, sampai-sampai kamu
tidak tahu sebenarnya ia sedang berada di sana!

148 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Seperti si harimau, si burung merak juga terkenal di


antara binatang-binatang yang lainnya. Si burung
merak bangga dengan dirinya dan pencapaiannya.
Bulu-bulu indahnya dikagumi oleh seluruh binatang
di hutan, terutama si harimau, yang sering merasa iri
dengan popularitasnya. Daripada bersikap sombong, si
burung merak selalu berusaha untuk mencari keindahan
dari binatang-binatang yang lain, termasuk si tarsius
(yang, harus diakui, bukan termasuk binatang yang
terlihat menarik). Si burung merak selalu bersikap baik
terhadap binatang-binatang yang ia temui, tetapi tahu
kapan waktu yang tepat untuk membela dirinya sendiri.

Suatu hari, si burung merak tidak sengaja mendengar


rencana yang dibicarakan oleh si harimau dan teman-
temannya untuk menyerang sebuah desa di dekat sana
dan memakan semua hasil panennya. Sebenarnya, di
hutan terdapat banyak makanan, tetapi si harimau
merasa lucu jika para warga desanya diteror olehnya.
Si tarsius tidak merasa bahwa itu adalah gagasan yang
baik, tetapi ia tentunya tidak akan menyampaikannya
kepada si harimau, sehingga, seperti biasa, ia sibuk
mengurus dirinya sendiri saja. Si burung merak
memutuskan, ‘cukup sudah’! Ia memberitahu si
harimau bahwa rencananya bodoh dan tentunya
dapat memancing balas dendam dari para warga desa
terhadap seluruh binatang di hutan. ‘Beraninya kamu
melawan aku!,’ aum si harimau, sambil menerkam si
burung merak, merusak bulu-bulu indahnya.

Tidak merasa malu terhadap bulu-bulunya yang hilang,


si burung merak justru merasa bangga, karena jauh di
lubuk hatinya, ia tahu bahwa hal yang ia lakukan benar.
Keberanian si burung merak membantu binatang-
binatang yang lain berani berbicara tentang perilaku
agresif si harimau, termasuk juga si tarsius! Pada
akhirnya, si harimau meminta maaf kepada si burung
merak dan tidak pernah kehilangan kesabarannya lagi
hingga hari ini.

Edisi Revisi 2020 149


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Studi Kasus Bullying


Studi Kasus 1
Dewi baru saja mulai menstruasi. Keluarganya kurang mampu dan tidak selalu dapat membelikan
pembalut untuknya, sehingga ia tidak sering menggantinya seperti seharusnya. Suatu hari,
beberapa teman laki-laki Dewi melihat noda darah pada seragam Dewi dan mengejeknya di
depan seluruh teman sekelasnya. Seisi kelas tertawa. Dewi merasa sangat malu, ia berlari menuju
kamar mandi dan menangis. Pada hari berikutnya, ia tidak ingin masuk sekolah.

Studi Kasus 2
Aziz dan keluarganya baru saja pindah dari provinsi asal mereka ke kota lain. Aziz tidak kenal
siapa-siapa dan tidak memiliki teman. Malik dan teman-temannya senang mengata-ngatai
Aziz dengan sebutan-sebutan yang rasis dan memberitahu semua orang bahwa ayah Aziz
adalah seorang kriminal. Suatu hari, Malik berubah pikiran dan memberitahu Aziz bahwa ia
dapat bergabung dalam kelompok pertemanannya, dengan syarat Aziz harus ‘membuktikan’
dirinya dengan mencuri barang milik gurunya. Aziz tidak ingin mencuri, tetapi ia juga ingin
menjadi bagian dari kelompok pertemanan tersebut.

Studi Kasus 3
Agus berbadan kecil dan lebih pendiam dibanding teman-teman laki-lakinya yang lain di
sekolah. Ia tidak suka olahraga dan lebih memilih membaca dan hiburan-hiburan tenang
lainnya. Agus melihat teman-teman laki-lakinya terlalu agresif dan membosankan, sehingga
ia lebih memilih untuk berteman dengan perempuan. Farrel merasa bisa membuat lelucon
untuk mengejek Agus karena ia berteman dengan perempuan. Ia memanggil Agus dengan
sebutan-sebutan ‘banci’, ‘homo’, dan ‘aneh’, dan mendorongnya ketika berpapasan dengannya.
Terkadang Farrel dan teman-temannya melempar batu ke arah Agus ketika berjalan menuju
rumahnya, hanya karena hal itu menyenangkan bagi mereka.

Studi Kasus 4
Ira dan teman-temannya merasa senang mem-bully seorang remaja perempuan dari sekolah
lain bernama Sarah, melalui media sosial. Mereka membuat sebuah profil palsu dan mulai
mengirimkan pesan-pesan yang tidak berkenan kepada Sarah. Lalu, ketika tahu bahwa Sarah
memblokir mereka, mereka memutuskan untuk membuat profil menggunakan nama Sarah
dan mulai mengunggah komentar-komentar serta foto-foto tidak pantas, berpura-pura
menjadi Sarah. Sarah sangat kecewa terhadap bullying yang ia alami dan berpikir untuk bunuh
diri. Sarah sudah bercerita kepada gurunya tentang apa yang dialaminya, tetapi gurunya
kurang memahami cara kerja media sosial dan berkata kepada Sarah bahwa ia tidak dapat
membantunya.

150 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Pertemuan 11
Cinta

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Studi Kasus Masalah dalam Hubungan


• Buku “Rahasia Dua Dunia”
90
menit

Rangkuman Pertemuan
Sesi Pertanyaan

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


membahas apa makna ‘cinta’ bagi
mereka, bagaimana menyampaikan
batasan-batasan dan menegosiasikan
persetujuan dalam menjalin hubungan
romantisme, serta mengenali tanda-
tanda pelecehan dan kekerasan yang
perlu diwaspadai dalam menjalin
hubungan romantis.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berkomunikasi • Cinta
• Bernegosiasi • Persetujuan
• Hubungan

Edisi Revisi 2020 151


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Membedakan macam-macam bentuk cinta dan kasih sayang
• Menjabarkan apa makna ‘cinta’ bagi mereka
• Mengenali tanda-tanda pelecehan dan kekerasan yang perlu diwaspadai dalam
menjalin hubungan romantis

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Berhati-hatilah terhadap bentuk-bentuk cinta yang palsu atau tidak sungguh-
sungguh. Cinta yang sehat adalah cinta yang ekspresinya membuatmu merasa
dihormati dan dihargai.
• Semua orang mempunyai hak untuk dihargai dalam menjalin hubungan
romantisme, dan kekerasan/pelecehan dalam menjalin hubungan romantis
merupakan sesuatu yang tidak pernah bisa diterima hingga kapanpun.
• Pentingnya kepedulian dalam hubungan membutuhkan persetujuan kedua belah
pihak untuk dapat saling menghormati orang lain dan diri sendiri.

15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Cinta.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa-siswi untuk membacakan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Membedakan macam-macam bentuk cinta dan kasih sayang
• Menjabarkan apa makna ‘cinta’ bagi mereka
• Mengenali tanda-tanda pelecehan dan kekerasan yang perlu diwaspadai dalam
menjalin hubungan romantisme dengan lawan jenis.

152 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Informasi Penting: Apa Itu ‘Cinta’? 15


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi:

Apa makna ‘cinta’ bagimu?

Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:


• Cinta terhadap keluarga, sebagai contoh, ungkapan cinta untuk ibu dan ayah
yang membesarkan kita, atau adik/kakak kita.
• Perasaan terhadap teman, digambarkan dengan selalu menyayangi dan
membantu satu sama lain.
• Perasaan romantis, seperti mengungkapkan rasa sayang kita kepada seseorang
yang menjadi tumpuan perhatian kita, seperti kekasih.
• Perasaan yang berhubungan dengan rasa rindu dan hasrat yang besar seperti
ketika kita sedang berjuang untuk sesuatu dan mencoba untuk meyakinkan
dengan berbagai cara untuk memperolehnya.
• Perasaan terhadap diri kita sendiri, seperti mencintai diri sendiri.
• Perasaan terhadap negara, bangsa, dan tanah air kita. Sebagai contoh, mencapai
sesuatu atas nama negara kita.

Beritahu siswa-siswi bahwa pada pertemuan ini mereka akan membahas tentang
sebuah perasaan yang dialami oleh remaja pada umumnya – perasaan ‘cinta romantis’.

Tanyakan kepada siswa-siswi:

Bagaimana perbedaan cinta romantis


dengan cinta yang mungkin kamu
rasakan terhadap teman-teman,
keluarga, dan negaramu?
Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Kamu mencintai orang tersebut (daripada menyukainya)
• Kamu memiliki perasaan dan dan ketertarikan yang kuat terhadap mereka
• Kamu ingin berada di dekat mereka setiap saat
• Kamu membayangkan dirimu menikah atau berkeluarga bersama mereka

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ada beberapa jenis cinta romantis, sebagai contoh:

1. Cinta semu (Pseudo-love)


Cinta semu terkadang muncul ketika kita jatuh cinta terhadap tokoh publik atau
selebritas yang kemungkinan tidak akan pernah kita temui langsung atau jadikan
kekasih. Rasa kagum terhadap tokoh-tokoh publik merupakan suatu peristiwa yang
wajar, bahkan agen-agen mereka sering mempromosikan mereka sebagai sosok
yang diidamkan agar kita tertarik untuk membeli musik atau barang-barang mereka.
Cinta semu biasanya tidak menyakitkan dan mudah berlalu dalam waktu singkat.

2. Cinta obsesif/posesif
Mencintai seseorang secara berlebihan adalah ketika kamu bersikeras untuk

Edisi Revisi 2020 153


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

bersama orang tersebut setiap saat, dan merasa bahwa kamu tidak bisa hidup
tanpa mereka. Cinta juga bisa menjadi posesif ketika kamu ingin memiliki
seseorang seperti sebuah benda, dan ingin agar mereka melakukan apapun
yang kamu katakan. Cinta yang obsesif dapat bersifat satu arah (pihak yang lain
tidak merasakan hal yang sama sepertimu atau ‘bertepuk sebelah tangan’), yang
dapat berujung pada perhatian yang tidak diinginkan. Terkadang dua orang dapat
mencintai satu sama lain secara obsesif, tetapi hal ini harus dihindari karena dapat
mengakibatkan rasa cemburu dan putusnya jalinan/kontak dengan teman-teman
dan keluarga.

3. ‘Naksir’ (Crush)
Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk mengalami rasa ‘naksir’ terhadap
seseorang yang sebelumnya adalah teman mereka. Biasanya, ini merupakan
perasaan yang mudah berlalu dan tidak berujung pada apapun, meskipun terkadang
juga merupakan awal dari sebuah hubungan yang bermakna. Bagaimanapun juga,
rasa ‘naksir’ ini adalah hal wajar yang dialami oleh remaja.

4. Cinta Sehat
Cinta sehat adalah ketika kamu mencintai seseorang, tetapi juga menghargai
mereka dan memperlakukan mereka secara setara denganmu. Cinta sehat
melibatkan komitmen, negosiasi, kesabaran, saling berbagi, dan kompromi. Hal-
hal seperti ini membutuhkan kedewasaan, itulah sebabnya cinta sehat biasanya
dialami saat masa dewasa.

20 Kegiatan 1: Cinta Sepanjang Masa


menit
Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa • Sebuah cerita cinta terkenal
cinta adalah sesuatu yang sudah ada (melibatkan tokoh-tokoh khayalan,
sepanjang sejarah manusia. Tanpa cinta, seperti dongeng)
dunia ini dapat menjadi tempat yang • Sebuah puisi, opera, atau pentas
sangat menyedihkan dan suram! teater cinta terkenal
• Sebuah cerita tradisional/adat
Bagi siswa-siswi ke dalam tentang cinta
kelompok-kelompok kecil, dengan
mempertimbangkan kesetaraan jumlah Beri kelompok-kelompok waktu 5 menit
perempuan dan laki-laki dalam satu untuk membahas tema mereka dan
kelompok. Berikan tiap-tiap kelompok menyepakati satu contoh. Tiap-tiap
salah satu dari tema-tema berikut ini kelompok kemudian harus menceritakan
(gunakan sebanyak mungkin tema-tema contoh mereka di hadapan kelompok-
di bawah ini yang sesuai dengan siswa- kelompok yang lain.
siswi Anda, atau tambahkan tema Anda
sendiri): Fasilitasi diskusi kelompok tentang cinta
• Sebuah lagu cinta terkenal (atau sepanjang masa dengan menggunakan
lagu apapun yang terdapat kata pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
‘cinta’ di dalamnya) • Apakah film, lagu, dan cerita
• Sebuah cerita cinta terkenal (dongeng) memberikan gambaran
(melibatkan tokoh-tokoh nyata) yang realistis mengenai hubungan
yang romantis?

154 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

• Jika tidak, bagaimana film, lagu, dan cerita (dongeng) memengaruhi kepercayaan
remaja terhadap percintaan?

Akhiri sesi ini dengan menekankan bahwa penting bagi kita untuk menentukan
kepercayaan kita masing-masing terhadap cinta dan hubungan romantis, dengan
cara yang sejalan dengan nilai-nilai kita – tidak berpedoman pada cerita, karena apa
yang digambarkan sering tidak realistis.

Kegiatan 2: Studi Kasus Masalah Dalam Hubungan 30


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam 4 (empat) kelompok yang lebih kecil.

Minta siswa-siswi untuk membaca ‘Rahasia Dua Dunia’ sebagai salah satu opsi kegiatan.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada sebuah bagian di buku panduan kerja siswa-
siswi mereka, yang berjudul Studi Kasus Masalah dalam Hubungan. Berikan 1 (satu)
studi kasus kepada masing-masing kelompok untuk dibahas bersama.

Guru juga dapat membuat contoh kasus berdasarkan kasus yang sering dialami oleh
siswa.

Minta siswa-siswi untuk membaca studi kasus mereka dan membahas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini, karena berkaitan erat dengan apa yang dialami oleh orang-
orang yang terdapat dalam studi kasus mereka (Anda dapat menuliskannya pada
papan tulis atau selembar kertas flip chart)

• Apakah penyebab dari konflik/masalah yang terdapat pada studi kasus?


• Contoh-contoh jenis cinta apa saja yang sudah kita bahas di awal pertemuan ini,
yang dapat terlihat dalam hubungan ini (contoh: cinta semu, cinta obsesif, ‘naksir’,
cinta sehat)?
• Apakah hubungan ini saling menghargai atau tidak?
• Apakah ada beberapa tanda yang dapat dijadikan peringatan dalam sebuah
hubungan?
• Apa saja keadaan-keadaan yang dapat membuat seseorang sulit meninggalkan
sebuah hubungan yang bermasalah atau penuh kekerasan?

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai


dalam sebuah hubungan yang bermasalah. Beberapa contoh yang memungkinkan
termasuk:
• Menyela/memotong pembicaraan pasangannya
• Mereka selalu bertengkar dan berdebat setiap saat
• Mereka melarang/mencegah pasangannya melakukan hal yang disukainya
• Mereka tidak pernah mendengarkan satu sama lain
• Satu orang mengerjakan semuanya/berusaha sendiri
• Salah satu atau keduanya saling cemburu satu sama lain

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja hal-hal yang mungkin dapat
membuat seseorang sulit meninggalkan sebuah hubungan yang bermasalah atau
penuh kekerasan? Beberapa contoh termasuk:

Edisi Revisi 2020 155


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

• Mereka mungkin memiliki ketergantungan finansial dengan pasangan mereka dan


tidak memiliki tempat tujuan lainnya
• Mereka mungkin takut disakiti oleh pasangannya
• Mereka mungkin takut menerima/mengalami rasa malu atau stigma dari keluarga
atau komunitas mereka
• Mereka mungkin khawatir kehilangan anak-anak mereka
• Mereka mungkin berharap bahwa orang tersebut akan berubah
• Mereka mungkin mencintai orang tersebut

Ingatkan siswa-siswi bahwa:


• Semua orang berhak dihargai dalam hubungan;
• Kekerasan dan pelecehan dalam hubungan tidak akan pernah bisa diterima;
• Tidak ada satu orangpun (terutama perempuan) yang dapat disalahkan atas
kekerasan yang mereka alami.

Akhiri kegiatan ini dengan memberikan informasi kepada siswa-siswi tentang


layanan-layanan bantuan yang tersedia bagi orang-orang yang mengalami masalah
dalam menjalin hubungan romantis, yang ada di daerah Anda atau yang dapat diakses
dengan mudah.

10 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan melakukan diskusi singkat dengan siswa:
1. Keterampilan hidup apa yang dipelajari oleh siswa pada sesi ini?
2. Informasi apa yang paling menarik bagi siswa pada sesi ini?

Minta siswa untuk mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka
capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuntaskan rencana aksi pribadi mereka untuk minggu ini
dengan menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka lakukan atau
ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini. Beberapa contoh
yang memungkinkan termasuk:
• Membantu orang-orang yang mengalami kekerasan atau pelecehan dalam
menjalin hubungan
• Memberitahukan teman-teman dan keluargaku tentang ciri-ciri hubungan yang
tidak saling menghargai
• Berhati-hatilah terhadap cinta yang palsu dan tidak sungguh-sungguh
• Pentingnya persetujuan kedua belah pihak untuk dapat saling menghormati
orang lain dan diri sendiri dalam sebuah hubungan.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Reproduksi

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

156 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 11
Cinta

Studi Kasus Masalah dalam Hubungan


Petunjuk: Berikan 1 (satu) studi kasus untuk masing-masing kelompok. Jadikan rencana pertemuan
sebagai acuan pertanyaan-pertanyaan diskusi.

Studi Kasus 1
Mirna dan Ade menjalin hubungan romantisme. Ade meminta Mirna untuk tidak berteman
dengan teman lelaki. Ade meminta Mirna untuk memberi tahu keberadaanya kepada Ade setiap
saat. Terkadang Ade menelepon dan mengirimkan pesan singkat ke Mirna berkali-kali sampai-
sampai Mirna lelah dan memutuskan untuk pulang ke rumah daripada bermain dengan temannya
Terkadang Ade menuduh Mirna selingkuh. Ia tidak suka jika laki-laki lain berbicara kepada Mirna,
apapun alasannya. Teman-teman Mirna mengatakan bahwa Ade bersikap demikian karena rasa
cintanya terhadap Mirna.

Studi Kasus 2
Astrid dan Malul menikah ketika mereka berdua masih muda. Memasuki beberapa tahun
pertama, hidup mereka berjalan dengan baik, namun setelah mereka memiliki anak, Malul
meminta Astrid untuk berhenti bekerja sebagai petugas hukum untuk mengasuh anak-anaknya.
Sekarang, mereka memiliki 3 anak dan Astrid merasa lelah terjebak di rumah melakukan semua
pekerjaan rumah tangga. Atasan Astrid menawarkan pekerjaan lama Astrid kepadanya, namun
Malul berkata bahwa tidak pantas bagi seorang perempuan untuk kembali bekerja setelah
berkeluarga. Astrid merindukan kebebasannya dan sering merasa sedih.

Studi Kasus 3
Teresna sedang ‘tergila-gila’ dengan kekasihnya, Dimas. Ia merasa hidup begitu lengkap ketika
mereka sedang bersama dan ingin berada di dekat Dimas setiap saat. Teresna tidak mengerti
mengapa Dimas harus bertemu dengan teman-temannya yang lain, ketika dirinya sudah memiliki
Teresna sebagai kekasihnya. Teresna sangat mencintai Dimas sampai-sampai ia mengatakan
kepadanya bahwa ia akan bunuh diri jika suatu saat nanti Dimas mengakhiri hubungan mereka.
Akhir-akhir ini, Dimas merasa bahwa ia tidak menyukai Teresna seperti dulu lagi. Ia tidak
ingin menjadi kekasih Teresna lagi tetapi tidak tahu cara untuk memberitahu Teresna tanpa
menimbulkan masalah apapun.

Studi Kasus 4
Eko memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang baik, sebagai pengelola toko pemasok alat-alat
pertanian. Ketika ia menerima gajinya, ia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membeli
alkohol (minuman-minuman keras) dan berjudi, dan tidak memberi uang kepada istrinya, Maha,
dan anak-anaknya. Eko sering pulang ke rumah setelah minum-minum dan memaksa Maha untuk
melakukan hubungan seks dengannya, meski Maha sedang tidak ingin melakukannya sekalipun.
Jika ia menolak, Eko akan memukulnya. Maha ingin meninggalkan Eko namun orang tuanya
memberitahu bahwa ia tidak boleh meninggalkan Eko, karena akan membuat malu keluarganya.

Edisi Revisi 2020 157


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Pertemuan 12
Kesehatan
Reproduksi

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

Tidak ada yang dibutuhkan

80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi
Didapat
akan belajar tentang penyebutan
bagian-bagian penting pada alat
kelamin dan organ reproduksi laki-
laki dan perempuan secara tepat,
dan memahami proses pembuahan
dan kehamilan. Siswa-siswi juga akan
mempertimbangkan batas-batas diri
mereka dalam menjalin hubungan, dan
menyampaikannya kepada orang lain.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Menghargai Perbedaan • Alat kelamin/Organ seksual


• Berpikir Kritis • Kehamilan dan Pembuahan
• Berkomunikasi • Batas-batas Diri

158 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menyebutkan secara tepat bagian-bagian penting dari alat kelamin dan organ
reproduksi laki-laki dan perempuan
• Menjelaskan proses pembuahan dan kehamilan
• Mengenali risiko-risiko kehamilan di usia remaja dan 3 (tiga) macam kesiapan
untuk memulai sebuah keluarga
• Menjabarkan batas-batas dalam menjalin hubungan dan bagaimana cara
menyampaikannya kepada orang lain.

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:

• Tubuh kita memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam dan kita semua
berbeda. Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk berpikir bahwa alat kelamin
dan organ reproduksi terkesan ‘tidak normal’, tetapi biasanya hal tersebut tidak
menjadi inti permasalahannya.

• Kehamilan harus terencana dengan baik untuk memastikan yang terbaik bagi
ibu dan bayinya, dimana kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan, sama-
sama dipastikan siap secara fisik, mental, dan ekonomi, untuk membesarkan anak.

• Kita semua memiliki batas-batas yang harus dihargai. Tidak ada satu orangpun
yang berhak memaksamu melakukan sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan, dan
kamu tidak boleh menekan/memaksa siapapun untuk melakukan hubungan seks.

Pengantar 15
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan beritahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Reproduksi.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membaca dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Edisi Revisi 2020 159


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Menyebutkan secara tepat bagian-bagian penting dari alat kelamin dan organ
reproduksi laki-laki dan perempuan
• Menjelaskan proses pembuahan dan kehamilan
• Mengenali risiko-risiko kehamilan di usia remaja dan 3 (tiga) macam kesiapan
untuk memulai sebuah keluarga
• Menjabarkan batas-batas dalam menjalin hubungan dan bagaimana cara
menyampaikannya kepada orang lain.

25 Kegiatan 1: Mengenal Alat Kelamin Dan Organ Reproduksi Laki-


menit
Laki Dan Perempuan
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin dan
organ reproduksi yang bersifat internal (di dalam tubuh) dan eksternal (di luar tubuh).
Pada pertemuan ini, mereka akan mempelajari nama-nama serta letak-letak yang tepat
dari bagian-bagian alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, namun
pada pertemuan-pertemuan lainnya mereka akan belajar lebih banyak tentang fungsi-
fungsinya.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada buku panduan kerja siswa-siswi mereka
masing-masing:
1. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Dalam)
2. Alat Kelamin Perempuan (Luar)
3. Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Laki-laki (Dalam dan Luar)

Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan menjelaskan bagian-bagian yang berbeda


dari alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, dan mereka harus
menyebutkan bagian-bagian tersebut secara tepat. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara sendirian, berpasangan, atau berkelompok, tergantung dari apa yang menurut
Anda sesuai.

Catatan Guru

Penting bagi remaja laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan belajar tentang
alat kelamin dan organ reproduksi mereka sendiri, maupun lawan jenis mereka. Jangan khawatir
jika siswa-siswi tertawa pada saat kegiatan ini berlangsung. Tertawa adalah reaksi yang wajar
ketika berada dalam situasi yang memalukan dan ketika merasa canggung.

Bacakan masing-masing pernyataan deskripsi pada kolom sebelah kanan, lalu minta
siswa-siswi untuk menandai bagiannya secara tepat pada diagram (gambar peraga)
yang tersedia dengan menggunakan tanda panah yang mengarah pada letak yang
tepat.

Beritahu siswa-siswi tentang nama-nama yang tepat dari bagian-bagian alat kelamin
dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, seperti yang terlihat di bawah ini:

160 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

A: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Dalam)

Rahim Tuba Fallopi

Endometrium Ovarium

Vagina Serviks

Nama organ tubuh Fungsi

Vagina Vagina adalah kanal yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim)
menuju bagian luar tubuh. Vagina dapat melebar dan berkontraksi. Hal
tersebut terjadi karena merupakan tempat di mana bayi akan keluar
dari tubuh ibunya saat lahir! Vagina juga merupakan tempat di mana
penis memasuki tubuh ketika sedang melakukan hubungan seks, dan
merupakan tempat di mana darah menstruasi keluar dari tubuh.

Serviks Serviks merupakan sebuah bukaan/lubang yang memisahkan antara


rahim dan vagina. Organ tubuh tersebut terdiri dari lapisan-lapisan
otot yang dapat membuka dan menutup jalur masuk menuju rahim.
Serviks berbeda dengan vagina, organ tubuh tersebut terletak di dalam
tubuh dan kamu tidak dapat melihat atau merabanya.

Uterus (Rahim) Rahim merupakan ruang yang disiapkan oleh tubuh kita setiap
bulannya agar memungkinkan untuk mengandung bayi. Perempuan
terlahir dengan rahim, namun organ tubuh tersebut tidak dapat
berbuah (membuat bayi) hingga memasuki pubertas.

Endometrium Dinding rahim dilapisi oleh lapisan jaringan biologis yang disebut
endomentrium. Bayangkan endometrium sebagai sarang untuk
melindungi telur! Setelah pubertas, endometrium akan bertumbuh
semakin tebal setiap bulannya dan jika tidak dibutuhkan untuk
melindungi bayi, akan keluar dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi.

Ovarium Ovarium merupakan dua organ tubuh yang berbentuk sedikit bundar,
yang terdapat pada kedua sisi rahim. Ovarium berisi sel-sel telur (ovum)
yang dapat dibuahi oleh sperma untuk membuat bayi. Semua perempuan
terlahir dengan sel-sel telur yang akan kita lepaskan sepanjang hidup
kita, namun hal tersebut baru akan mulai terjadi saat pubertas. Setelah
itu, perempuan akan melepas sel telur baru kira-kira setiap sebulan sekali.

Tuba Fallopi Tuba Fallopi terlihat seperti dua lengan dengan jari-jari yang berusaha
menggapai ovarium. Sel-sel telur melewati Tuba Fallopi menuju rahim.
Dengan ‘melambai’ ke depan dan ke belakang, ‘jari-jari’ tersebut memandu
sel telur yang sudah matang melalui Tuba Fallopi menuju rahim.

Edisi Revisi 2020 161


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

B: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Perempuan (Luar)

Labia Majora Klitoris

Labia Minora Urethra

Anus Vagina

Nama organ tubuh Fungsi

Anus Anus, meski ditunjukkan pada diagram di atas, bukan merupakan


bagian dari alat kelamin dan organ reproduksi karena terhubung
dengan sistem percernaan kita.

Vulva Vulva merupakan istilah bersama untuk menggambarkan bagian luar


(tidak ditandai) (eksternal) alat kelamin perempuan yang terdapat di antara kedua
tungkai kaki yang tertutup oleh rambut/bulu kemaluan.

Labia (minora dan Arti kata ‘labia’ dalam Bahasa Latin adalah ‘bibir’. Labia melindungi
mayora) alat kelamin perempuan. Organ tubuh tersebut terdiri dari labia minora
(bibir kecil) dan labia mayora (bibir besar).

Klitoris Klitoris terletak di atas uretra dan merupakan tumpukan ujung-ujung


syaraf yang sensitif/peka.

Vagina Vagina adalah kanal yang menghubungkan serviks (bagian bawah


rahim) menuju bagian luar tubuh. Vagina dapat melebar dan
berkontraksi. Hal tersebut terjadi karena merupakan tempat dimana
bayi akan keluar dari tubuh ibunya saat lahir! Vagina juga merupakan
tempat dimana penis memasuki tubuh ketika sedang melakukan
hubungan seks, dan merupakan tempat dimana darah menstruasi
keluar dari tubuh.

Rambut/bulu Saat pubertas, rambut/bulu kemaluan tumbuh di sekitar bagian luar


kemaluan alat kelamin perempuan.

Uretra Uretra terhubung dengan kandung kemih dan merupakan lubang


di mana urin (air seni) keluar dari tubuh. Uretra tidak melebar dan
berkontraksi seperti vagina, maka tidak memungkinkan untuk
memasukkan apapun ke dalamnya.

162 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

C: Alat Kelamin dan Organ Reproduksi Laki-laki

Kandung Kemih

Vesikula seminalis
Epididimis
Penis

Uretra

Kulup Skrotum Testis

Nama organ tubuh Fungsi

Testis Testis bertanggung jawab sebagai penghasil hormon testosteron


(hormon seks utama pada laki-laki) dan sperma. Saat pubertas, testis
remaja laki-laki turun/merendah.

Skrotum Skrotum merupakan kantong kulit yang membungkus testis.

Epididimis Epididimis merupakan organ tubuh yang membawa dan menyimpan


sel-sel sperma yang diproduksi di dalam testis.

Vesikula seminalis Vesikula seminalis memproduksi semen/air mani, yaitu cairan yang
membawa sperma.

Kandung kemih Kandung kemih bukan merupakan bagian dari alat kelamin atau organ
reproduksi, namun penting untuk diketahui bahwa pada laki-laki,
air seni (dari kandung kemih) dan air mani/sperma keluar dari tubuh
melalui titik yang sama, sedangkan pada perempuan, uretra dan vagina
terpisah satu sama lain.

Uretra Terhubung dengan kandung kemih dan merupakan tempat di mana air
seni keluar dari tubuh.

Penis Penis merupakan organ tubuh yang membawa air mani (termasuk
sperma) dan air seni keluar dari tubuh. Penis juga merupakan organ
tubuh yang memasuki vagina perempuan ketika melakukan hubungan
seks.

Kulup Kulup merupakan lipatan kulit tipis yang menutupi bagian ujung penis.
Beberapa budaya dan agama mempraktikkan sunat laki-laki, dimana
lipatan kulit tersebut dihilangkan (dipotong), biasanya ketika laki-laki
tersebut masih bayi.

Edisi Revisi 2020 163


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Tanyakan kepada siswa-siswi apakah mereka memiliki pertanyaan. Ingatkan siswa-


siswi bahwa mereka dapat menuliskan pertanyaan apapun untuk dimasukkan ke
dalam kotak pertanyaan, yang akan dijawab pada pertemuan berikutnya.

Ulangi langkah-langkah kegiatan yang dijabarkan di atas untuk masing-masing


diagram.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa bentuk dan ukuran tubuh manusia bermacam-
macam. Meskipun alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dan perempuan
memiliki banyak persamaan, terdapat juga beberapa perbedaan tipis di antara
keduanya.

Merupakan hal yang wajar bagi remaja untuk merasa bahwa alat kelamin dan organ
reproduksi adalah hal yang ‘tidak normal’, tetapi itu tidak menjadi masalah. Penting
juga bagi siswa-siswi untuk memahami bahwa tubuh mereka sedang melewati
masa perubahan yang cepat, maka hal yang mungkin terkesan tidak normal
sekarang, akan teratasi dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Yakinkan kembali siswa-siswi bahwa perbedaan tubuh masing-masing orang tidak
menjadi masalah, namun jika mereka memiliki keprihatinan khusus tentang tubuh
mereka, terutama jika mereka mengalami rasa sakit atau tidak nyaman, mereka
bisa berkonsultasi dengan perawat kesehatan di sekolah.

15 Informasi Penting: Kehamilan


menit

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kehamilan merupakan satu fase/tahap dalam


hidup perempuan yang akan dialami oleh sebagian besar dari mereka. Idealnya,
kehamilan harus terencana dengan baik, walaupun ada juga kehamilan yang tidak
direncanakan, baik di dalam perkawinan maupun di luar perkawinan. Sebuah kehamilan
yang direncanakan akan berdampak positif pada ibu dan bayinya. Sedangkan,
kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan dapat menyebabkan masalah dan
menimbulkan bermacam-macam komplikasi kesehatan dan sosial seperti:
• Masalah kesehatan mental (depresi)
• Stigma dan penolakan dari keluarga
• Penyakit dan kematian pada bayi
• Putus sekolah
• Perkawinan anak

164 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi
mereka, yang berjudul Tahap-tahap Kehamilan. Bacalah poin-poin penting berikut ini:

• Hubungan seks antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui ejakulasi dimana
jutaan sperma dilepas dari penis ke dalam vagina.

• Sperma-sperma tersebut kemudian ‘berenang’ melalui vagina ke dalam rongga


rahim (uterine cavity), dan melewati Tuba Fallopi dan menjangkau sel telur.
Pembuahan akan terjadi ketika sperma menjangkau sel telur yang matang.

• Meskipun terdapat jutaan sperma yang masuk, hanya ada satu sperma yang akan
menjangkau dan membuahi sel telur.

• Sel telur yang dibuahi kemudian bergerak melewati Tuba Fallopi dan melekatkan
dirinya pada dinding rahim (uterine wall), di mana sel telur tersebut akan
bertumbuh dan menjadi janin (fetus). Jika sel telur tidak dibuahi, akan terjadi
menstruasi (merujuk pada pertemuan awal).

• Perempuan dapat hamil sejak pertama kali menstruasi (menarche, pada usia 10-
15 tahun) hingga memasuki menopause (sekitar usia 50 tahun, tetapi menopause
bisa terjadi sebelum atau sesudah usia tersebut).

• Ingatlah bahwa laki-laki dapat membuat seorang perempuan hamil bahkan pada
saat hubungan seks pertamanya jika mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi
yang efektif.

Jelaskan beberapa tanda umum kehamilan yakni:


1. Tidak mendapat menstruasi.
2. Perut kram dan terjadi pendarahan ringan.
3. Merasa lelah
4. Lebih sering buang air kecil
5. Perubahan pada payudara.
6. Mual
7. Perubahan pada suasana hati.

Edisi Revisi 2020 165


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Tanyakan kepada siswa-siswi kapan menurut mereka waktu yang tepat untuk
melakukan hubungan seks dan hamil?

Jelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) syarat yang harus terpenuhi sebelum saatnya tepat
bagi seorang perempuan untuk hamil:

1. Kesiapan Fisik

• Waktu yang optimal untuk kehamilan adalah ketika perkembangan organ


reproduksi sudah tuntas. Ini terjadi ketika masa remaja sudah lewat dan
remaja/kaum muda sudah memasuki masa dewasa.

• Sebuah kondisi fisik yang optimal harus disiapkan dengan mengonsumsi


makanan-makanan yang bergizi, khususnya yang mengandung zat besi dan
asam folat untuk mencegah anemia (kekurangan sel darah merah) ketika
hamil.

• Perempuan hamil yang mengalami malnutrisi akan berisiko lebih tinggi untuk
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang memiliki
berat badan lahir rendah berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi
remaja yang kekurangan gizi, menciptakan sebuah siklus malnutrisi.

2. Kesiapan Mental

• Perkawinan dan kehamilan merupakan fase/tahap baru dalam hidup yang


membutuhkan kedewasaan emosional dan kondisi mental yang baik.

• Laki-laki dan perempuan harus memiliki pengetahuan dan komitmen untuk


membesarkan anak, dimana hal ini bisa sangat menantang.

• Salah satu hal terpenting untuk dilakukan adalah mengikuti konseling


pranikah untuk mengetahui kondisi satu sama lain dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan apapun yang dapat terjadi akibat perbedaan-
sifat masing-masing.

3. Kesiapan Sosial Ekonomi

• Kesiapan sosial ekonomi dalam perkawinan berarti pihak laki-laki dan


perempuan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar (primer) mereka,
seperti sandang, pangan, dan papan.
• Kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan dapat menyebabkan
masalah dan menimbulkan bermacam-macam komplikasi kesehatan dan
sosial seperti:
• Masalah kesehatan mental (depresi)
• Stigma dan penolakan dari keluarga
• Penyakit dan kematian pada bayi
• Putus sekolah
• Perkawinan anak

Sampaikan bahwa remaja juga bisa mengakses informasi terkait dengan kesehatan
mental dengan melakukan upload aplikasi layanan kesehatan mental dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

166 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Link tersedia dibawah ini:


Pelajaran Keterampilan Hidup:
Berpikir Kritis
Ingatkan kepada siswa-siswi bahwa keterampilan
hidup untuk berpikir kritis adalah kemampuan untuk
mempertimbangkan akibat-akibat dari perilaku kita
di masa yang akan datang, dan mempertimbangan
risiko-risiko serta keuntungan-keuntungan dari
tindakan-tindakan kita untuk membuat keputusan
yang terbaik bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Ketika berbicara tentang hubungan seks, remaja
sering membuat keputusan secara cepat dan tidak
▲▲ http://sehat-jiwa.kemkes.go.id/ menggunakan keterampilan berpikir kritisnya untuk
mempertimbangkan akibat-akibat dari kehamilan
di usia remaja terhadap hidup mereka ke depannya.
Ini merupakan hal yang dapat dihindari jika kita
berpikir kritis.

Kegiatan 2: Kenali Batas-Batasmu 20


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah ada yang bisa menyebutkan beberapa tempat
dalam hidup kita, di mana di dalamnya terdapat batas-batas tertentu? Jika siswa-
siswi tidak merasa yakin, berikan beberapa saran berikut ini sebagai contoh:
• Di sebuah lapangan olahraga
• Di jalan
• Di sebuah lokasi pembangunan
• Di sebuah peta

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa batas-batas membantu kita mengetahui apa


yang terdapat di dalam atau di luar batasan yang telah disepakati.

Beritahu siswa-siswi bahwa hari ini mereka akan membahas tentang batas-batas
dalam menjalin hubungan. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa seperti batas-batas
yang lain, batas-batas dalam hubungan kita membantu orang lain mengetahui apa
yang dapat dan tidak dapat diterima berdasarkan keterbatasan kita masing-masing,
meskipun perbedaan utamanya adalah batas-batas dalam hubungan sifatnya tidak
mudah dilihat, dan dapat berubah, tergantung pada konteksnya.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku panduan kerja siswa-siswi
mereka, yang berjudul Kenali Batas-batasmu!. Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk
mengenali batas-batas (keterbatasan) dalam hubungan dengan memberi tanda
centang pada kotak ‘tidak pernah’, ‘kadang-kadang’, ‘selalu’, atau ‘hanya jika…’. Pastikan
Anda memberitahu siswa-siswi bahwa batas-batas tersebut dapat berubah sewaktu-
waktu sepanjang hidup mereka.

Berikan contoh-contoh berikut ini untuk membantu menentukan kapan waktu yang
tepat untuk memberi tanda centang pada kolom ‘hanya jika…’:
• Berkeluarga ‘hanya jika’ menikah

Edisi Revisi 2020 167


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

• Melakukan hubungan seks ‘hanya jika’ menggunakan pengaman.


• Mengirimkan foto-foto ‘hanya jika’ tampilan badannya di atas bahu
• Mengirimkan pesan-pesan singkat ‘hanya jika’ sifatnya tidak seksual

Tanyakan kepada siswa-siswi cara-cara berkomunikasi apa yang akan mereka


gunakan jika batas-batas mereka ‘dilanggar’? Beberapa contoh termasuk:
• Berkata ‘Tidak!’
• Menggunakan bahasa tubuh, seperti menyilangkan lengan atau mendorong
mereka agar menjauh darimu
• Menjauhi orang atau tempat tersebut
• Mengancam bahwa dirimu akan melaporkannya kepada pihak yang berwenang
(guru, polisi, orang tua, dll.)

Tanyakan kepada siswa-siswi cara-cara berkomunikasi apa yang akan mereka


gunakan untuk mengetahui apakah seseorang merasa nyaman pada situasi tertentu?
Beberapa contoh termasuk:
• Menanyakan ‘Apakah kamu tidak merasa keberatan dengan hal ini?’
• Memperhatikan tanda-tanda bahasa tubuh. Apakah orang tersebut mendorong
kita agar menjauh dari mereka atau apakah mereka terlihat ketakutan dan tidak
yakin?
• Jangan pernah menekan/memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang
tidak ingin mereka lakukan

Akhiri sesi ini dengan mengulang beberapa poin penting berikut ini:
• Semua orang memiliki batas yang berbeda-beda terkait apa yang menurut
mereka BAIK/DAPAT DITERIMA dalam sebuah hubungan
• Tidak ada seorangpun yang berhak untuk memaksamu melakukan sesuatu yang
tidak ingin kamu lakukan
• Kamu berhak untuk menolak bentuk-bentuk kontak fisik apapun, kapanpun itu
• Merupakan sebuah kewajiban bagi tiap-tiap orang untuk BERTANYA kepada
pasangan mereka, apakah mereka merasa nyaman melakukan sesuatu dalam
hubungan tersebut
• Jangan pernah berasumsi seseorang ingin melakukan sesuatu, hanya karena
kamu ingin melakukannya

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan? Ingatkan


siswa-siswi bahwa mereka dapat menuliskan pertanyaan-pertanyaan mereka dan
memasukannya ke dalam kotak pertanyaan, jika mereka merasa terlalu malu untuk
bertanya langsung.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berkomunikasi


Ingatkan siswa-siswi bahwa meski penting bagi kita untuk mengkomunikasikan
batas-batas kita dengan orang lain, sering kali hal tersebut terasa sulit, terutama
jika ada tekanan dari teman sebaya atau ada kekerasan atau pelecehan di dalamnya.
Ketika berbicara tentang hubungan seks atau kontak fisik, merupakan tanggung
jawab orang-orang yang terlibat untuk menggunakan keterampilan berkomunikasi
mereka untuk memastikan adanya kesepakatan di antara kedua belah pihak. Kita
tidak boleh menggunakan keterampilan berkomunikasi kita untuk menekan atau
memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan,
atau akan mereka sesali kemudian.

168 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Perkawinan Anak 5


menit

Bagikan cetakan buku kecil/brosur


‘Hidup Saya, Pilihan Saya’ kepada tiap-
tiap siswa-siswi (jika tersedia). Beritahu
kepada siswa-siswi bahwa tantangan
(pekerjaan rumah) minggu ini adalah
membaca tentang masalah perkawinan
anak dan memberikan opini, apakah
perkawinan anak merupakan hal yang
baik atau buruk bagi Indonesia? Siswa-
siswi dapat berbagi tentang opini mereka
pada pertemuan minggu depan. ▲▲ Buku Hidup Saya, Pilihan Saya

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan


mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Memberitahu seseorang ketika ada yang ‘melanggar’ batas-batasmu
• Mengajari orang lain tentang fakta-fakta seputar kehamilan dan keluarga
berencana
• Berdiskusi tentang risiko-risiko perkawinan anak bersama orang tua

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan apapun


yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesehatan Seksual

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 169


Modul 3 Pertemuan 12
Kesehatan Reproduksi

Lembar Kerja Kenali Batas-batasmu!


Petunjuk: Jadikan lembar kerja ini (yang juga terdapat pada buku panduan kerja siswa-siswi) sebagai
rujukan. Minta siswa-siswi untuk menentukan batas-batas diri mereka dalam menjalin hubungan.

Batasan-batasanku dalam sebuah hubungan romantis adalah:

Selalu Tidak Hanya jika… Tidak


tahu pernah

Menghabiskan waktu bersama


dengan orang-orang lain di sekitar

Menghabiskan waktu berdua (di


ruang publik)

Menghabiskan waktu berdua (di


dalam ruangan)

Bercakap-cakap melalui telepon

Mengirimkan pesan melalui aplikasi


WhatsApp atau media sosial

Mengirimkan pesan-pesan singkat

Mengirimkan foto-foto melalui media


sosial

Bercakap-cakap melalui video

Berpegangan tangan

Berciuman

Berpelukan

Melakukan hubungan seks

Menikah

Memulai sebuah keluarga

170 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kartu Perilaku Berisiko HIV

80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar tentang Infeksi Menular Seksual
(IMS) yang umum dan bagaimana
mencegah penularannya. Mereka juga
akan belajar tentang faktor-faktor
risiko jika tertular IMS dan HIV serta
mempertanyakan kembali asumsi-
asumsi tentang siapa pihak yang paling
berisiko. Siswa-siswi akan belajar
tentang HIV serta mitos-mitos dan
fakta-fakta umum seputar penularannya.

Edisi Revisi 2020 171


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengambil keputusan • Infeksi Menular Seksual (IMS)


• Berempati • HIV
• Alat kontrasepsi

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengenali bermacam-macam infeksi dan virus yang menular secara seksual,
gejala-gejala serta pengobatannya
• Mengenali cara-cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV (ABCDE)
• Mengenali faktor-faktor risiko dari penularan IMS dan HIV serta mempertanyakan
kembali asumsi-asumsi tentang risiko HIV

Pesan Penting
Hal-hal paling penting yang perlu diketahui oleh siswa-siswi mengenai tema ini
adalah:
• Apabila diobati lebih awal, ada banyak jenis IMS yang dapat diobati atau bahkan
betul-betul disembuhkan dengan pengobatan dari klinik, namun jika tidak diobati,
IMS dapat menyebabkan masalah yang serius, termasuk infertilitas (tidak dapat
memiliki anak) dan pada kasus-kasus tertentu, kematian.
• Beberapa cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV, adalah dengan
tidak melakukan hubungan seks (abstinen) atau menggunakan pengaman.
• Menjalani tes IMS/HIV merupakan bagian dari hubungan yang normal, sehat, dan
saling menghargai.

15 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kesehatan Seksual.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan
dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat meminta siswa untuk membacakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kotak pertanyaan tersebut.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

172 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengenali bermacam-macam infeksi dan virus yang menular secara seksual,
gejala-gejala serta pengobatannya
• Mengenali cara-cara untuk mencegah penularan IMS, termasuk HIV (ABCDE)
• Mengenali faktor-faktor risiko dari penularan IMS dan HIV serta mempertanyakan
kembali asumsi-asumsi tentang risiko HIV

Informasi Penting: IMS 15


menit
Materi dan informasi yang disediakan infeksi sederhana yang dapat diobati
terkait IMS adalah materi dan informasi secara mudah dan sembuh permanen
yang disajikan dari sudut pandang menggunakan pengobatan antibiotik,
kesehatan. Ini diberikan untuk tujuan hingga virus-virus yang lebih rumit yang
pencegahan penyakit menular. tidak dapat diobati, dan mengakibatkan
kematian. Hal terpenting untuk diingat
Pada materi ini juga akan dijelaskan adalah bahwa semua IMS, termasuk HIV,
tentang salah satu pencegahan penyakit dapat dicegah dengan cara yang sama.
menular termasuk HIV adalah dengan
cara menggunakan pengaman pada saat Memperkenalkan metode ‘ABCDE’ 1 dalam
melakukan hubungan sex, kembali lagi pencegahan HIV kepada siswa-siswi:
diingatkan bahwa ini adalah informasi dari
sudut pandang kesehatan dan dengan • A – Abstinence (Abstinen/Tidak
tujuan pencegahan penyakit menular. melakukan hubungan seks) Tidak
Diharapkan siswa dapat bijaksana untuk melakukan hubungan seks hingga
mengunakan informasi ini. saatnya tepat;
• B - Be Faithful (Setia) Hanya
PERLU diingat bahwa setiap siswa melakukan hubungan seks dengan
punya batas diri masing-masing dan satu pasangan pada suatu waktu
siswa dianjurkan untuk mengingat dan tertentu;
memperkuat batas diri mereka masing- • C – Condom (Kondom/Pengaman)
masing. Pengaman dapat mencegah
beberapa jenis IMS, namun tidak (1) Dr. Sutanto,
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada semua IMS. Oleh karena itu, abstinen S.H., M.A. dkk,
Pendidikan
pertemuan sebelumnya mereka berbicara adalah pilihan paling sehat untuk
Pencegahan
tentang salah satu risiko dari hubungan kelompok remaja. HIV AIDS di
seks ‘tanpa alat kontrasepsi, yaitu • D – Drugs (Obat-obatan) Jangan Indonesia
kehamilan yang tidak direncanakan. Pada berbagi jarum suntik karena dapat (Buku
Pegangan
pertemuan ini, mereka akan berbicara meningkatkan risiko tertularnya HIV; Guru), Jakarta:
tentang risiko lain dari hubungan seks • E – Equipment and Education Direktorat
‘tanpa pengaman’, yaitu kemungkinan (Peralatan dan Pendidikan) Ketahui Jenderal
Pendidikan
untuk tertular infeksi ataupun virus yang status/keadaanmu dengan menjalani Dasar dan
menular secara seksual, termasuk HIV. tes sederhana yang dapat dilakukan Menengah
di klinik dan informasikan kepada Kementerian
Pendidikan
Beritahu siswa-siswi bahwa terdapat orang lain risiko HIV.
dan
banyak infeksi serta virus yang Kebudayaan,
menular secara seksual, mulai dari 2018, hal. 11

Edisi Revisi 2020 173


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Infeksi Menular Seksual (IMS):


Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang IMS berikut ini:

IMS umum yang menular melalui infeksi bakteri termasuk Gonore, Chlamydia, Sifilis.
Gejala-gejala dari IMS tersebut termasuk:
• Rasa sakit ketika buang air kecil
• Aroma atau cairan/kotoran yang tidak wajar dari alat kelamin
• Rasa sakit pada perut
• Pendarahan dari alat kelamin

Ingatkan siswa-siswi bahwa beberapa orang mungkin tidak akan mengalami gejala-
gejala IMS, atau dapat menyangka bahwa itu adalah gejala-gejala dari penyakit
lain. Gejala-gejala tersebut dapat disebabkan juga oleh infeksi yang menular
secara nonseksual, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah-masalah yang
berhubungan dengan menstruasi.

Beritahu siswa-siswi bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu


tertular IMS atau tidak adalah dengan menjalani tes dari perawat atau dokter, yang
dilakukan melalui sebuah pemeriksaan dan sampel/contoh air seni atau darah untuk
mengecek apakah ada tanda-tanda infeksi. Jangan pernah mengobati gejala-gejala
yang dicurigai sebagai gejala-gejala IMS menggunakan pengobatan alami, karena
hasilnya tidak akan efektif.

Yakinkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika diobati sejak awal, IMS dapat
diobati dengan mudah dan permanen menggunakan pengobatan antibiotik, yang
bisa diperoleh dari perawat atau dokter. Namun, jika dibiarkan begitu saja (tidak
diobati), IMS dapat menyebabkan masalah-masalah serius, seperti infertilitas
(ketidakmampuan untuk memiliki anak) dan pada beberapa kasus, kematian.

Virus-virus yang menular secara seksual


Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang virus-virus yang menular
secara seksual berikut ini:

Pada umumnya, virus-virus yang menular secara seksual termasuk Virus Papiloma
Manusia (Human papillomavirus/HPV), Herpes, Kutil Kelamin dan Hepatitis (B dan
D), dan HIV.

Virus-virus ini sifatnya lebih serius karena dapat dicegah, diobati, atau diminimalkan,
tetapi tidak dapat benar-benar sembuh dikarenakan virus tidak akan aktif jika berada
dalam aliran darah.

Gejala-gejala dan pengobatan dari virus-virus ini bervariasi:


• HPV merupakan jenis virus yang menular secara seksual yang paling umum.
Virus tersebut sangat umum dan tidak memiliki gejala-gejala, tapi jika dibiarkan
(tidak diobati), dapat menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks.
Imunisasi HPV dapat menjadi jalan keluar untuk mencegah HPV, namun belum
tersedia untuk semua orang;

174 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

• Kutil kelamin terbukti dengan adanya satu atau lebih kutil yang terasa gatal di
sekitar alat kelamin atau anus. Kutil juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada tangan dan kaki) yang disebabkan oleh virus yang serupa
tetapi tidak ditularkan secara seksual. Gejala-gejala kutil diobati dengan tablet
antivirus dan krim yang dapat diperoleh dari dokter atau perawat;

• Herpes terbukti melalui rasa sakit pada satu atau lebih bisul di sekitar alat
kelamin atau anus. Bisul herpes juga dapat timbul pada bagian-bagian tubuh
lainnya (biasanya pada bibir) yang disebabkan oleh virus yang serupa tetapi tidak
ditularkan secara seksual. Virus tersebut tidak dapat benar-benar disembuhkan
tetapi dapat diobati dengan pengobatan antivirus. Jika dibiarkan (tidak diobati),
herpes dapat menular pada bayi ketika lahir dan menyebabkan berbagai
komplikasi serius;

• Hepatitis memiliki beberapa variasi, beberapa di antaranya ditularkan secara


seksual. Hepatitis B dan D merupakan virus-virus yang dapat menular secara
seksual atau dapat menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Virus-virus
tersebut dapat diobati dengan pengobatan reguler tetapi tidak dapat benar-
benar sembuh.

HIV merupakan virus yang paling serius dibandingkan dengan virus-virus yang menular
secara seksual lainnya (dan akan dibahas secara lebih detail pada akhir pertemuan).

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang apa yang
baru saja mereka pelajari? Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka
memiliki pertanyaan, dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat
menuliskan dan memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.

Kegiatan 1: Perilaku-Perilaku Berisiko 20


menit
Kosongkan ruangan atau berpindah ke luar rungan untuk kegiatan ini.

Bagikan satu kartu kepada tiap-tiap siswa-siswi, dari Kartu Perilaku-Perilaku Berisiko
(halaman 182-183) yang terdapat pada Materi Kegiatan di bagian belakang buku
panduan kerja guru/siswa-siswi.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan
apakah orang-orang yang terdapat pada kartu mereka, paling berisiko atau paling
tidak berisiko tertular IMS atau HIV. Mereka harus melakukannya dengan berdiskusi
satu sama lain, kemudian menempatkan diri mereka dalam barisan, dengan urutan dari
yang menurut mereka PALING berisiko tertular HIV ke yang PALING TIDAK berisiko.

Catatan Guru
Warna dari kartu-kartu tersebut memiliki makna yang penting dalam kegiatan ini.
Jika Anda membuat kartunya sendiri, maka penting untuk menggunakan spidol
warna-warni, dan memastikan bahwa jumlahnya sama untuk tiap-tiap warna.

Edisi Revisi 2020 175


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Ketika peserta sudah menempatkan diri mereka dalam barisan dari yang PALING
berisiko ke yang PALING TIDAK berisiko, minta beberapa relawan baik yang berdiri di
ujung dan tengah-tengah barisan untuk membacakan kartu mereka dan menjelaskan
mengapa mereka memilih berdiri di posisi tersebut.

Sekarang, minta peserta untuk memperhatikan warna kartu mereka. Beritahu siswa-
siswi untuk mengatur ulang letak mereka dalam barisan, agar kartu merah berurutan
pada satu ujung barisan, kartu hijau berurutan pada ujung barisan yang lain, dan kartu
oranye berurutan pada bagian tengah barisan.

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu merah, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko tinggi tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah menggunakan pengaman ketika melakukan hubungan seks
(meskipun mereka sudah menikah) dan/atau
• Mereka sering berbagi jarum suntik dengan pengguna obat-obatan yang lain

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu hijau, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang berisiko rendah tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Mereka tidak pernah melakukan hubungan seks atau
• Mereka aktif secara seksual, tetapi mereka selalu menggunakan pengaman
(meskipun mereka memiliki beberapa pasangan seksual) dan/atau
• Mereka tidak pernah berbagi jarum suntik (meski mereka pengguna obat-obatan)

Jelaskan kepada siswa-siswi anggota kelompok dengan kartu oranye, bahwa mereka
merupakan orang-orang yang sedikit berisiko tertular IMS, termasuk HIV, karena:
• Melakukan transfusi darah di rumah sakit dapat berisiko, terlebih bila darah
tersebut tidak melalui proses penapisan (skrining) dari kuman atau virus terlebih
dahulu
• Kamu dapat tertular IMS atau HIV, meskipun kamu baru melakukan hubungan
seks sekali
• Menjadi gay (homoseksual) tidak meningkatkan risiko tertular IMS – kecuali jika
kamu melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’

Beritahu siswa-siswi pesan utama dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan
kepada mereka bahwa:
• Terkadang kita berasumsi salah terhadap siapa yang berisiko tertular HIV,
berdasarkan gender, seksualitas, umur, atau latar belakang pekerjaan mereka
NAMUN

• Satu-satunya hal yang meningkatkan risiko tertular IMS dan HIV adalah perilaku-
perilaku berisiko yang kamu lakukan termasuk ada di dalamnya. Perilaku yang
paling berisiko menyebabkan seseorang tertular HIV adalah melakukan hubungan
seks tanpa pengaman dan berbagi jarum suntik dengan orang lain

Tanyakan kepada siswa-siswi:


• Apakah ada yang terkejut dengan perbedaan antara tingkat risiko yang
dipersepsikan dengan tingkat risiko yang sesungguhnya?

• Bagaimana asumsi-asumsi yang salah terhadap risiko berdampak pada penularan


HIV (sebagai contoh, seseorang mungkin tidak menggunakan pengaman,
tidak menjalani tes HIV atau tidak melakukan pengobatan tambahan karena
beranggapan bahwa ia tidak berisiko tinggi, maka dari itu virus tersebut menyebar)?

176 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Tanyakan kepada siswa-siswi jika mereka memiliki pertanyaan tentang risiko HIV.
Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa jika mereka memiliki pertanyaan,
dan mereka terlalu malu untuk bertanya langsung, mereka dapat menuliskan dan
memasukkannya ke dalam kotak pertanyaan.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berkomunikasi


Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa keterampilan hidup untuk berpikir kritis
adalah kemampuan untuk memperoleh informasi yang tepat dengan mengetahui
perbedaan antara mitos dan fakta. Seringkali, orang-orang berasumsi tentang
orang yang paling berisiko tertular HIV berdasarkan informasi yang tidak tepat.
Alhasil, orang-orang tidak berobat karena mereka tidak percaya bahwa diri mereka
berisiko. Jumlah orang-orang yang berisiko tertular HIV lebih banyak daripada yang
kita pikirkan, dan kita harus menghindari stereotip-stereotip tentang risiko HIV.

Informasi Penting: HIV dan AIDS 15


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Anda sekarang akan berbicara tentang HIV
dan AIDS, yaitu virus yang paling serius dari virus-virus yang menular secara seksual
lainnya, namun virus ini juga bisa menular melalui cara-cara lain.

Bacakan kepada siswa-siswi informasi penting tentang HIV dan AIDS berikut ini:

HIV
• HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

• HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun/kekebalan tubuh. Caranya


adalah dengan memasuki tubuh dan mengendalikan atas sel-sel darah putih,
yaitu sel-sel yang membantu sistem imun/kekebalan tubuhmu melindungimu
dari kuman-kuman dan virus-virus yang membuatmu sakit.

• Tubuh yang sehat memiliki milyaran sel darah putih, namun jika HIV memasuki
tubuhmu, virus tersebut mengendalikannya, membuatnya lemah dan pada
akhirnya membunuhnya. Virus tersebut kemudian menggunakan sel-sel tersebut
untuk mereplikasi diri, membuatnya tumbuh dan tersebar di sekeliling tubuh.

• Jika dibiarkan (tidak diobati), lama-lama HIV dapat membuat badan sangat
lemah untuk melindungi tubuh dari penyakit yang biasanya mudah untuk diobati.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang HIV?

Edisi Revisi 2020 177


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

AIDS
• Jika dibiarkan (tidak diobati), HIV dapat menyebabkan AIDS. AIDS merupakan
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.

• AIDS adalah keadaan dimana sistem imun/kekebalan tubuh mengalami


‘kekurangan’, dan tidak dapat lagi memenuhi perannya untuk melawan infeksi dan
penyakit. Bagi seseorang dengan AIDS, bahkan penyakit-penyakit dan infeksi-
infeksi ringan sekalipun dapat menjadi serius, bahkan mematikan.

• Seseorang diperkirakan memiliki AIDS ketika jumlah sel darah putih mereka
menurun di bawah angka 200, atau ketika mereka mulai terkena sebuah penyakit
yang berhubungan dengan HIV seperti Tuberkulosis (TB), malaria, pneumonia
(radang paru-paru), atau jenis-jenis kanker tertentu (seperti kanker serviks).

• Tidak ada obat yang menyembuhkan HIV atau AIDS, meskipun demikian tersedia
pengobatan yang dapat memberikan hasil yang efektif jika virusnya terdiagnosa
sejak dini.

• Pengobatan terdiri dari pemberian obat sehari-hari yang disebut Terapi


Antiretroviral (ART). ART bekerja dengan cara menekan virus HIV pada tubuh
agar tidak memperbanyak/menggandakan diri.

• Jika HIV diobati dengan pengobatan yang tepat secara berkala, seseorang dapat
terhindar dari AIDS dan menjalani hidup yang panjang dan normal.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa infeksi HIV tidak dapat dinilai dari penampilan
seseorang. Banyak orang yang hidup dengan HIV tidak memiliki gejala-gejala. Orang-
orang perlu menjalani tes HIV melalui tes darah di klinik.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan tentang HIV atau
AIDS?

Pelajaran Keterampilan Hidup: Berempati


Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa keterampilan hidup untuk berempati
adalah kemampuan untuk membayangkan bahwa dirimu berada di situasi yang
sama dengan orang lain. Beritahu siswa-siswi bahwa orang-orang dengan HIV lebih
rentan mengalami stigma dan diskriminasi karena pandangan umum yang tidak tepat
terhadap mereka, yang dianggap tidak bermoral dan penuh dosa. Hal ini tidak benar
dan menyebabkan stigma dan diskrimnasi bagi orang-orang yang hidup dengan HIV,
dimana kebanyakan dari mereka tertular bukan karena kesalahan mereka sendiri.
Remaja harus mempertimbangkan perasaan, stereotip dan anggapan negatif, serta
tantangan yang dihadapi oleh orang-orang yang hidup dengan HIV. juga.

178 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Kegiatan 2: Mitos Dan Fakta Mengenai HIV 15


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kurangnya pemahaman tentang HIV/AIDS dan
IMS dapat menjurus ke berbagai ‘mitos’ (yang tidak terbukti secara ilmiah) tentang
bagaimana virus dan infeksii tersebut dapat menular.

Minta siswa-siswi untuk mengistirahatkan kepala mereka di atas meja mereka,


dengan mata tertutup. Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan membacakan sejumlah
pernyataan tentang penularan HIV dan IMS. Jika mereka berpikir pernyataan tersebut
benar, mereka harus mengangkat tangan mereka (dengan kepala mereka tetap di
meja), dan jika mereka berpikir pernyataannya salah, mereka harus meletakkan tangan
mereka di atas kepala mereka.

Yakinkan kembali siswa-siswi bahwa hanya guru yang mengetahui jawaban-


jawabannya, karena seluruh siswa-siswi akan meletakkan kepalanya di meja dengan
mata tertutup.

Bacakan pernyataan-pernyataan yang terdapat di kolom sebelah kiri bawah ini secara
lantang. Beri waktu siswa-siswi untuk menanggapinya dengan jawaban mereka.
Kemudian, beritahu siswa-siswi apakah pernyataan tersebut merupakan sebuah
mitos atau fakta, dan berikan penjelasan yang terdapat pada kolom sebelah kanan.

Pernyataan Mitos/ Penjelasan


Fakta

Jika ada rasa sakit saat MITOS Terdapat banyak infeksi umum yang menimbulkan
buang air kecil, mungkin rasa sakit ketika buang air kecil. Tidak semuanya
ini berarti saya memiliki ditularkan secara seksual, namun disarankan untuk
IMS. memeriksakan diri ke dokter jika kamu memiliki gejala-
gejala ini.

HIV/AIDS dapat diobati MITOS Sampai saat ini para peneliti sedang bekerja keras
melalui beberapa untuk menemukannya, namun belum ada pengobatan
pengobatan tradisional, untuk HIV/AIDS.
yang dapat diperoleh
hanya dari ’dukun’.

Orang-orang yang FAKTA Selama mereka memperoleh pengobatan yang


hidup dengan HIV dapat tepat dan dikonsumsi secara berkala, orang-orang
menjalani hidup yang yang hidup dengan HIV dapat menjalani hidup yang
panjang dan bahagia. panjang dan bahagia.

Saya tahu ketika MITOS Seseorang dapat tertular HIV tanpa adanya tanda-
seseorang positif tanda atau gejala selama bertahun-tahun. Satu-
terinfeksi HIV, berhubung satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang
gejala-gejalanya jelas/ tertular HIV adalah dengan menjalani tes HIV.
mudah terlihat.

Edisi Revisi 2020 179


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

Pernyataan Mitos/ Penjelasan


Fakta

HIV/AIDS dapat diobati MITOS Meskipun doa dapat membantu seseorang


atau disembuhkan mengatasi tantangan-tantangan mereka sebagai
dengan doa. seseorang dengan HIV atau AIDS, hal tersebut tidak
akan menyembuhkan mereka. Saat ini, belum ada
pengobatan untuk HIV/AIDS.

Beberapa, tetapi FAKTA IMS umum yang merupakan akibat dari infeksi bakteri,
tidak semua, IMS termasuk sifilis, chlamydia, dan gonorea, dapat diobati
dapat diobati secara dengan pengobatan-pengobatan yang terdapat di
mudah menggunakan klinik.
pengobatan antibiotik.

HIV dapat menular MITOS Jumlah darah yang terdapat pada gigitan nyamuk
melalui gigitan nyamuk. terlalu sedikit untuk menularkan HIV. Tidak ada satu
orangpun yang pernah tertular HIV melalui gigitan
nyamuk.

Kamu tidak dapat MITOS Pil kontrasepsi hanya mencegah kehamilan, bukan IMS
tertular IMS jika kamu dan HIV.
sedang mengkonsumsi
pil kontrasepsi.

Kamu tidak akan tertular MITOS Selalu ada kemungkinan pasanganmu tertular IMS
IMS atau HIV jika kamu sebelum kamu menikah dengannya, atau tertular IMS
sudah menikah. saat melakukan hubungan seks ‘tanpa pengaman’
dengan orang lain, selama menikah denganmu.

HIV hanya menular pada MITOS Ini tidak benar. Banyak orang di dunia ini yang tertular
gay (homoseksual). HIV dan bukan merupakan gay (homoseksual).

Bayi yang dilahirkan oleh MITOS HIV dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya, saat
ibu yang positif terinfeksi kehamilan, kelahiran, dan menyusui, meskipun hal
HIV, akan selalu hidup tersebut tidak selalu terjadi. Dengan pengobatan yang
dengan HIV. teratur minimal selama 6 bulan, ibu-ibu yang positif
terinfeksi HIV dapat memiliki bayi yang sehat dan
negatif terinfeksi HIV.

Akhiri kegiatan ini dengan fakta-fakta seputar penularan HIV berikut ini:

• HIV ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui cairan-cairan tubuh tertentu termasuk
darah, semen (air mani), cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Maka dari itu, kamu dapat terinfeksi
HIV melalui cara-cara berikut ini:
• Melakukan hubungan seks anal atau vaginal tanpa menggunakan pengaman, dengan
seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Berbagi jarum suntik untuk menyuntik obat-obatan bersama seseorang yang positif
terinfeksi HIV.
• Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibu mereka sebelum atau saat kelahiran atau saat menyusui.

180 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 13
Kesehatan Seksual

• Melalui transfusi darah di rumah sakit, meskipun ini sangat jarang terjadi
berhubung darah yang didonorkan sudah diskrining terlebih dahulu untuk
memeriksa apakah terinfeksi HIV atau tidak.

• Terdapat banyak mitos yang tidak benar tentang bagaimana orang-orang tertular
HIV, namun perlu diingat bahwa:
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari kontak fisik biasa di rumah, tempat kerja,
sekolah, dan ruang-ruang publik lainnya.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari memeluk dan menyium seseorang yang
positif terinfeksi HIV (HIV tidak ditemukan pada air liur).
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari makan dan minum dengan seseorang
yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari berjabat tangan atau bersentuhan
dengan seseorang yang positif terinfeksi HIV.
• Kamu tidak dapat terinfeksi HIV dari penularan tidak langsung seperti gigitan
serangga, batuk, bersin, dan genangan air di kamar mandi umum.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah
mereka capai hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan


mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Berbagi informasi tentang HIV/AIDS dan IMS dengan teman-teman dan keluarga
• Mempertanyakan kembali stereotip-stereotip negatif terhadap orang-orang yang
hidup dengan HIV
• Mencari tempat terdekat untuk menjalani tes darah untuk IMS, termasuk HIV

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Hak Asasi Manusia.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 181


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Kartu Perilaku-Perilaku Berisiko


Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan 1: Perilaku-Perilaku Berisiko – Pertemuan 13

Perawat peserta
Mahasiswi (18 tahun) pelatihan (perempuan,
19 tahun)

Pekerja seks Tunawisma (laki-laki, 17


(perempuan, 17 tahun) tahun)

Pengguna obat-obatan
Peternak (laki-laki, 55
terlarang (laki-laki, 25
tahun)
tahun)

Aktris terkenal (22 Aktor terkenal (21


tahun) tahun)

Tentara (laki-laki gay, 35 Polisi (laki-laki, 25


tahun) tahun)

Pengangguran Pengusaha (laki-laki, 34


(perempuan, 30 tahun) tahun)

182 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 3 Pertemuan 10
Berteman

Pedagang asongan Perempuan yang sudah


(laki-laki, 22 tahun) menikah (18 tahun)

Pekerja seks (laki-laki, Tukang sapu jalanan


19 tahun) (perempuan, 26 tahun)

Pekerja bar (perempuan, Penari (perempuan, 22


19 tahun) tahun)

Pekerja rumah tangga Supir taksi (laki-laki, 22


(perempuan, 24 tahun) tahun)

Pelayan (laki-laki, 22
Siswi sekolah (15 tahun)
tahun)

Pelayan (transgender, 24 Pekerja pabrik (laki-laki,


tahun) 28 tahun)

Edisi Revisi 2020 183


Modul 4:

Menciptakan
Dunia yang
Lebih Baik

184 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rangkuman Modul 4
Pada Modul 4, siswa-siswi akan berfokus pada peran dan posisi mereka dalam dunia
sekitar mereka, dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi untuk membuatnya
menjadi hunian yang lebih baik dan inklusif bagi semua orang. Siswa-siswi akan
belajar tentang dunia sekitar mereka dalam wujud konsep hak asasi manusia. Dari situ,
mereka akan mengeksplorasi salah satu bentuk ketidaksetaraan yang lazim ditemui
di komunitas (lingkungan sekitar) mereka, yaitu ketidaksetaraan gender. Modul 4 juga
memiliki fokus pada kepedulian terhadap lingkungan melalui pengurangan limbah.
Terakhir, siswa-siswi akan mempelajari strategi-strategi praktis untuk mempromosikan
perdamaian dan kebersamaan dalam komunitas. Ini akan menjadi dasar untuk modul
berikutnya, di mana mereka akan merencanakan aksi-aksi berdasarkan permasalahan
yang memengaruhi teman sebaya mereka di sekolah.

Bersiap-siap Mengajar Modul 4


Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 4, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 4 (empat) pertemuan dalam Modul 4 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang


masing-masing tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah ada tema-tema yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah ada
materi yang tidak Anda setujui? Bagaimana Anda akan menyampaikan hal ini?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap


pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan permasalahan-


permasalahan terkini yang memengaruhi komunitas di mana Anda tinggal dan bekerja,
dan bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi kehidupan Anda. Ada kemungkinan
Anda ingin membahas hal-hal berikut dengan seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah yang menjadi pengalaman pribadi Anda terkait hak asasi manusia?
Apakah Anda menghargai hak asasi manusia orang lain di rumah dan di tempat
kerja, apakah orang lain menghargai hak asasi manusia Anda?

• Apakah pandangan pribadi Anda mengenai kesetaraan gender? Apakah hal


tersebut penting atau hanyalah sebuah ide yang ‘asing’ atau ‘tidak biasa’?

• Seberapa besar Anda menghargai lingkungan? Apakah Anda bisa berbuat lebih
banyak lagi untuk melindungi lingkungan Anda sendiri?

Edisi Revisi 2020 185


Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 4
erikut adalah beberapa strategi praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi Anda menuntaskan Modul 4:

Yang Disarankan Untuk Dilakukan

• Memberi contoh yang baik kepada siswa-siswi ketika berbicara tentang


kepedulian terhadap lingkungan, termasuk mengurangi limbah dan
menghindari pembuangan sampah secara sembarangan;

• Bersikap positif terhadap kondisi dunia dan kekuatan yang dimiliki oleh
individu-individu untuk membuat komunitasnya menjadi lebih baik;

• Mendorong siswa-siswi menjadi warga negara yang aktif dan berpendidikan,


yang berkontribusi untuk aksi-aksi positif.

Yang Tidak Disarankan Untuk Dilakukan

• Membenarkan tindak ketidakadilan atau kekerasan dengan alasan apapun;

• Hanya menyalahkan kelompok-kelompok komunitas tertentu sebagai


penyebab terjadinya konflik dan tindak kejahatan;

• Fokus pada hal-hal negatif, atau hal-hal yang tidak berjalan dengan benar di
dunia ini. Ingat, perubahan itu mungkin!

186 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Pertemuan 14:
Hak Asasi Manusia

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

• Paspor Hak-hak Anak


• Kartu Sebuah Langkah ke Depan
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar bahwa hak asasi manusia
Sesi Cerita
adalah hal-hal mendasar yang menjadi
hak-hak kita, terlepas dari siapa
diri kita, dan bagaimana hak asasi
manusia pertama kali disepakati oleh
berbagai negara dalam Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB). Mereka juga
akan mengenali orang-orang dalam
komunitas mereka yang tidak dapat
menikmati hak asasi manusia karena
diskriminasi dan ketidaksetaraan.

Edisi Revisi 2020 187


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Hak Asasi Manusia


• Menghargai Perbedaan • Hak-hak Anak

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengingat kembali contoh-contoh hak asasi manusia (termasuk hak-hak sipil dan
politik, dan hak-hak sosial, ekonomi dan budaya);
• Mengingat kembali beberapa hak yang diberikan kepada anak-anak pada
Konvensi Hak Anak;
• Mengetahui bagaimana ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang
untuk menikmati hak asasi manusia mereka.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kita semua berhak memperoleh hak asasi manusia yang mendasar, terlepas dari
gender, ras, latar belakang, kemampuan, seksualitas atau faktor-faktor lain yang
kita miliki;
• Ketidaksetaraan dan diskriminasi mencegah orang-orang menikmati hak asasi
manusia yang berhak mereka peroleh;
• Kita semua memiliki kewajiban untuk menunjukkan sikap yang menjunjung tinggi
hak asasi manusia satu sama lain.

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Hak Asasi Manusia dan Hak Anak.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

188 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengingat kembali contoh-contoh hak asasi manusia (termasuk hak-hak sipil dan
politik, serta hak-hak sosial, ekonomi dan budaya);
• Menginformasikan kepada siswa-siswi hak-hak yang diberikan kepada anak-anak
pada Konvensi Hak Anak;
• Mengetahui bagaimana ketidaksetaraan dan diskriminasi menghalangi orang-
orang untuk menikmati hak asasi manusia mereka.

Informasi Penting: Hak Asasi Manusia 25


menit

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah Perang Dunia II atau Perang Dunia


sudah ada yang pernah mendengar istilah Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau
‘hak asasi manusia’ dan ingin menjelaskan PD2) adalah sebuah perang global yang
makna dari istilah tersebut? berlangsung mulai tahun 1939 sampai
1945. Perang ini melibatkan banyak
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa: negara di dunia yang pada akhirnya
• Hak asasi manusia adalah hal-hal membentuk dua aliansi militer yang saling
mendasar yang berhak kita peroleh, bertentangan. Perang ini merupakan
terlepas dari siapa diri kita; perang dengan jangkauan terluas dalam
• Hak asasi manusia diibaratkan sejarah, yang melibatkan lebih dari 100
sebagai ‘baju baja’: kita terlindung juta orang dari 30 lebih negara dalam
dari kesedihan dan penderitaan; prosesnya. Pada keadaan ‘perang total’
• Hak asasi manusia membantu kita yang terjadi selama periode Perang Dunia
memenuhi potensi/kekuatan kita, II, negara-negara besar memaksimalkan
dan kebutuhan untuk menjalani seluruh kemampuan ekonomi, industri
hidup yang aman dan bahagia. dan sainsnya untuk keperluan perang,
sehingga menghapus perbedaan antara
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sumber daya sipil dan militer. Ditandai
konsep hak asasi manusia sudah ada sejak oleh sejumlah peristiwa penting yang
berabad-abad lamanya, dan contoh- melibatkan kematian massal warga sipil,
contoh hak asasi manusia terbukti melalui termasuk pemakaian senjata nuklir dalam
bermacam-macam catatan sejarah dan peperangannya, perang ini memakan
naskah keagamaan dari waktu ke waktu. korban jiwa sebanyak 50-70 juta jiwa.
Jumlah kematian ini menjadikan Perang
Setelah Perang Dunia II, di mana Dunia II sebagai konflik yang paling
pemerintah dari beberapa negara di mematikan sepanjang sejarah umat
dunia menyadari bahwa mereka ingin manusia.
mencegah terjadinya Perang Dunia yang
berikutnya, mereka perlu bekerja sama dan
menciptakan sebuah kesepakatan global
untuk melindungi hak asasi manusia.

Edisi Revisi 2020 189


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Jelaskan kepada siswa-siswi fakta-fakta penting berikut ini:

26 Juni 1945 10 Desember 1948

Beberapa negara bertemu pada tanggal 26 Juni Pada tanggal 10 Desember 1948,
1945 untuk menandatangani Piagam Perserikatan negara-negara PBB menyepakati
Bangsa-bangsa (PBB); Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM). Hingga hari
Piagam tersebut menyatakan bahwa tujuan ini, negara-negara DUHAM terus
mendasar dari PBB adalah ‘untuk mempertegas menjadi pedoman terpenting
kepercayaan terhadap hak asasi manusia yang dalam hak asasi manusia.
mendasar, dalam martabat dan nilai seorang
manusia dan dalam hak-hak yang setara antara
laki-laki dan perempuan’;

Beritahu siswa-siswi bahwa dengan bergabung dalam PBB, Pemerintah


Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia warga
negaranya, termasuk memastikan bahwa hak asasi manusia menjadi
bahan pertimbangan dalam semua hukumnya sendiri.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa pada tahun 1989, PBB menyepakati


hukum lain, Konvensi Hak-hak Anak PBB, yang menetapkan hak-hak
dalam DUHAM untuk anak-anak.

Bagikan salinan dari Paspor Hak-hak Anak UNICEF, atau jika tidak
▲▲ Paspor Hak-hak Anak UNICEF tersedia, minta siswa-siswi untuk merujuk pada Konvensi Hak-hak Anak
https://www.unicef.org/ PBB (versi yang disederhanakan) di buku kerja Siswa-siswi mereka.
indonesia/id/media/7696/file

Minta siswa-siswi untuk membacakan tiap-tiap Pasal Konvensi secara


bergantian dan lantang, dan berikan kesempatan kepada siswa-siswi
untuk bertanya tentang hak-hak beserta maknanya. Pasal Konvensi
tersedia di halaman berikutnya.

190 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Catatan Guru
Versi Konvensi Hak-hak Anak yang tersedia merupakan versi yang disederhanakan,
sesuai untuk remaja/kaum muda. Versi lengkap dari konvensi tersebut dapat dicari
secara online.

Sampaikan kepada siswa-siswi bahwa mereka akan melakukan sebuah kegiatan.


1. Guru akan meminta siswa-siswi untuk melihat daftar Pasal Konvensi, dan guru
akan memilih 2 (dua) jenis hak beserta contoh kasusnya. Berikut ini adalah contoh
kasus yang akan dibacakan oleh guru:

Pasal 8: Setiap anak berhak atas identitas dan kewarganegaraan.

Sebuah keluarga telah hidup lebih dari 40 tahun di sebuah kampung. Namun, tidak
semua anggota keluarga tersebut mempunyai KTP. Bahkan, Rahma, anak berusia
9 tahun yang merupakan salah satu anggota keluarga tersebut, tidak mempunyai
akta kelahiran.

Apa dampak negatif hal tersebut pada kehidupan Rahma?

Pasal 12: Setiap anak mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya dan
mempunyai hak agar pendapatnya didengarkan dan dipertimbangkan dalam
keputusan-keputusan yang menyangkut dirinya, atau anak-anak lain.

Anak sering sekali tidak berani bersuara dikarenakan mereka takut dimarahi, dan
juga karena tidak ada yang menanyakan pendapat mereka, atau karena mereka
terlalu sering diabaikan sehingga mereka tidak mampu untuk mengemukakan
pendapatnya.

Dewi, seorang anak/remaja berusia 16 tahun yang baru saja lulus SMP, dinikahkan
dengan seorang laki-laki yang ia tidak kenal, tanpa adanya diskusi maupun
pertanyaan tentang perasaannya terlebih dahulu, ataupun kesempatan bagi
dirinya untuk membuat keputusan atas nama dirinya sendiri. Bahkan, Dewi
tidak diinformasikan tentang konsekuensinya. Padahal, Dewi ingin melanjutkan
sekolahnya.

2. Guru kemudian akan meminta siswa-siswi untuk membentuk kelompok-kelompok


kecil, maksimal terdiri dari 4-5 orang per kelompok. Setiap kelompok akan
mengerjakan tugas di bawah ini:
• Pilih salah satu Pasal Konvensi yang mungkin menarik bagi siswa-siswi dalam
kelompok tersebut;
• Tuliskan dalam minimal 2 (dua) paragraf, mengapa mereka memilih pasal
tersebut. Tuliskan juga salah satu contoh kasus di mana mereka merasa
bahwa hak tersebut dilanggar, atau bentuk-bentuk kegagalan seperti apa
yang dialami dalam usaha pemenuhan hak tersebut.

Edisi Revisi 2020 191


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Diskusikan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi
pelanggaran atau kegagalan tersebut. Selanjutnya, siswa-siswi juga dapat melihat
kisah-kisah lainnya dalam hal pemenuhan hak-hak anak pada tautan di bawah ini:

Minta 1-2 kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka di depan


kelas.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka dapat memikirkan


sesuatu yang sudah mereka diskusikan dalam kurikulum keterampilan
hidup sejauh ini, yang merupakan contoh dari hak anak? Beberapa
contoh termasuk:
• Hak untuk mengekspresikan diri kita secara bebas (Pertemuan
2 – Identitas Saya dan Pertemuan 3 – Mengekspresikan Emosi/
Perasaan);
▲▲ https://uni.cf/36HPllU • Hak atas air dan sanitasi (Pertemuan 6 – Kebersihan Diri);
• Hak atas pangan (Pertemuan 7 – Olahraga dan Gizi);
• Hak atas privasi (Pertemuan 9 – Internet dan Media Sosial);
• Hak untuk tidak dirundung (di-bully) atau disakiti (Pertemuan 10 –
Berteman).

25 Kegiatan : Sebuah Langkah Ke Depan


menit

Kosongkan ruangan untuk kegiatan ini, Guru akan membacakan beberapa


atau pindah ke luar ruangan di mana pernyataan, dan siswa-siswi perlu
terdapat ruang gerak yang lebih luas/ memikirkan apakah tokoh/karakter
leluasa. yang terdapat pada kartu mereka bisa
atau tidak bisa melakukan hal yang
Minta siswa-siswi untuk berdiri dinyatakan oleh guru tersebut. Jika bisa,
berdampingan membentuk sebuah maka mereka akan maju satu langkah ke
barisan panjang, menghadap ke depan. depan. Jika tidak bisa, maka mereka harus
Harus ada ruang yang cukup (sekitar 10 mundur ke belakang. Jika ragu, maka
meter) di depan dan belakang barisan mereka bisa diam di tempat. Dianjurkan
(contoh: jika Anda berada di dalam bagi siswa-siswi untuk melangkah maju
ruangan, maka barisannya harus berada atau mundur, tidak diam di tempat.
di tengah-tengah ruangan). Ingat, siswa-siswi harus menjawab
pertanyaannya berdasarkan kepribadian
Bagikan sebuah kartu dari Kartu tokoh/karakter yang terdapat di kartu
Sebuah Langkah ke Depan (halaman mereka, bukan diri mereka sendiri.
199-200) kepada tiap-tiap siswa-siswi.
Beritahu siswa-siswi, mereka tidak boleh Pastikan bahwa siswa-siswi sudah
mendiskusikan kartunya dengan orang memahami aturan-aturan permainannya
lain. dengan jelas sebelum mereka mulai
bermain. Jika siswa-siswi terlihat tidak
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa yakin, peragakan satu contoh dari daftar
tujuan dari kegiatan ini adalah untuk di bawah ini sebelum benar-benar
memperlihatkan bagaimana hubungan memulai permainannya.
antara kondisi kehidupan seseorang
terhadap pemenuhan haknya.

192 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Bacakan secara lantang pernyataan-pernyataan berikut kepada kelompok, dengan


memberi jeda setelah tiap-tiap pernyataan agar mereka memiliki waktu untuk
membuat keputusan (melangkah ke depan atau ke belakang):

1. Orang biasanya mendengarkan apa yang saya katakan.


2. Saya merasa mudah untuk mencapai tempat yang harus saya tuju (contoh:
menggunakan bus).
3. Saya mengonsumsi makanan yang cukup setiap harinya.
4. Saya dapat membayar biaya berobat ketika sedang sakit.
5. Saya memiliki waktu luang setiap harinya untuk bersantai.
6. Beberapa orang meminta pendapat saya terkait masalah-masalah yang ada di
komunitas/lingkungan sekitar.
7. Saya tinggal di rumah yang layak, dengan listrik yang menyala dan air yang
mengalir.
8. Saya memiliki sejumlah tabungan di bank.
9. Saya merasa aman ketika berjalan sendirian di siang hari.
10. Saya tidak pernah khawatir seseorang akan menyakiti saya.
11. Saya dapat membaca dan menulis dengan cukup baik.
12. Saya merasa aman ketika berjalan sendirian di malam hari.
13. Ketika saya berbicara, orang-orang memahami apa yang saya katakan.
14. Saya merasa percaya diri dalam mengekspresikan pikiran dan pendapat saya.
15. Saya merasa optimis terhadap masa depan saya.

Catatan Guru
Jika siswa-siswi memahami aturan-aturan kegiatannya dengan baik, maka ketika
Anda berpindah dari satu pernyataan ke pernyataan berikutnya, Anda akan melihat
beberapa siswa-siswi bergerak ke depan, sedangkan yang lainnya akan tertinggal
di belakang. Jika Anda berpikir siswa-siswi hanya meniru satu sama lain dan tidak
memahami kegiatannya, maka mulailah kembali kegiatannya dan pastikan mereka
sudah memahami aturan-aturannya dengan jelas.

Ketika semua pernyataan sudah dibacakan secara lantang:


• Minta siswa-siswi yang berada di depan kelompok membacakan kartu mereka
kepada semua anggota kelompok. Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
persamaan yang dimiliki orang-orang tersebut (laki-laki, memiliki uang,
berpendidikan, dan lain-lain)?

• Minta siswa-siswi yang berada di belakang kelompok membacakan kartu


mereka kepada semua anggota kelompok. Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
persamaan yang dimiliki orang-orang tersebut (perempuan, kurang mampu, tidak
berpendidikan, dan lain-lain)?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa semua pernyataan yang Anda bacakan secara
lantang kepada kelompok merupakan hak asasi manusia mendasar yang berhak kita
peroleh, seperti hak atas pendidikan, keamanan, kebahagiaan, pangan, papan/tempat
tinggal, perawatan medis, dan lain-lain. Beritahu siswa-siswi bahwa hal-hal tersebut
bukan merupakan hal-hal mewah, melainkan hal-hal mendasar yang kita butuhkan
untuk menjalani hidup yang sehat dan bahagia.

Edisi Revisi 2020 193


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa Tanyakan kepada siswa-siswi:


kegiatan ini memperlihatkan kepada • Apakah adil bahwa sebagian orang
kita bahwa tidak semua orang dapat tidak dapat menikmati hak-hak
menikmati hak asasi manusia mendasar tersebut?
mereka secara adil/setara. Minta siswa- • Apa yang dapat kita lakukan untuk
siswi untuk menyebutkan beberapa memastikan bahwa semua orang
faktor yang sering menjadi penghalang dapat menikmati hak asasi manusia
atau penentu terpenuhi atau tidaknya mendasar mereka?
Hak Asasi Manusia. Contoh-contohnya
termasuk: Ingatkan kembali kepada siswa-siswi
• Pendidikan; bahwa salah satu prinsip terpenting
• Gender; dari hak asasi manusia adalah: hak-hak
• Tingkat kesejahteraan; tersebut adalah milik kita semua, terlepas
• Disabilitas; dari siapa diri kita. Maka, penting bagi kita
• Kelas/kasta; untuk memiliki sikap yang memastikan
• Suku/daerah asal (indigeneity); bahwa semua orang dapat menikmati
• Seksualitas. hak asasi manusia mendasar mereka.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Hidup: Berempati


Ingatkan siswa-siswi bahwa penting untuk berbagi keprihatinan yang sama
terhadap orang-orang yang tidak dapat menikmati hak asasi manusia mereka,
karena diskriminasi atau kondisi yang tidak menguntungkan. Kita semua harus
bersikap dengan cara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia orang lain.

10 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Pembela Hak Asasi


menit
Manusia
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita semua bertanggung jawab untuk memiliki
sikap yang melindungi hak asasi manusia orang lain. Sepanjang sejarah, terdapat
beberapa sosok (perempuan dan laki-laki) yang mendedikasikan tujuan hidup mereka
untuk memperjuangkan hak-hak orang-orang yang paling rentan.

Beritahu bahwa tantangannya (pekerjaan rumah) adalah untuk mencari contoh-


contoh tokoh pembela hak asasi manusia, dan belajar lebih banyak tentang mereka.
Mereka akan membuat sebuah artikel terkait tokoh tersebut.

Berikan tiap-tiap siswa-siswi sebuah angka, dari 1 hingga 6. Beritahu siswa-siswi


bahwa tiap-tiap angka memiliki kriteria berikut ini:

1. Orang-orang dengan angka 1 harus memilih seorang laki-laki;


2. Orang-orang dengan angka 2 harus memilih seorang perempuan;
3. Orang-orang dengan angka 3 harus memilih seseorang dari Indonesia;
4. Orang-orang dengan angka 4 harus memilih seseorang dari luar negeri;
5. Orang-orang dengan angka 5 harus memilih seseorang dari masa lalu (sudah
meninggal);

194 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

6. Orang-orang dengan angka 6 harus memilih seseorang dari masa kini/sekarang


(masih hidup).

Beritahu siswa-siswi bahwa tantangannya (pekerjaan rumah) adalah untuk


memberikan contoh seorang pembela hak asasi manusia sesuai dengan kriteria yang
diberikan, dan melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih banyak tentang sosok
tersebut. Mereka dapat melakukan penelitian secara online atau di perpustakaan.
Siswa-siswi akan membagikan hasil penelitiannya pada minggu berikutnya.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan berdiskusi singkat dengan siswa-siswi:
1. Hal baru apa saja yang mereka pelajari hari ini?
2. Keterampilan hidup apa yang sangat berhubungan dengan pertemuan hari ini
(beserta alasannya)?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan


mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Berbagi informasi tentang hak asasi manusia dengan teman-teman dan keluarga
mereka;
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia orang lain;
• Belajar/mencari tahu lebih banyak tentang hak asasi manusia di perpustakaan.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kesetaraan Gender.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 195


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Konvensi Hak-hak Anak


(versi yang disederhanakan)
Konvensi Hak-hak Anak merupakan instrumen hak asasi manusia yang
paling diakui secara universal, yang diratifikasi oleh setiap negara
di dunia, kecuali dua negara. Konvensi ini menggabungkan berbagai
macam hak asasi manusia – sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya
– terkait anak-anak, ke dalam satu dokumen tunggal. Konvensi ini
diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 November 1989
dan mulai diberlakukan pada bulan September 1990. Melalui 41 pasal
di dalamnya, Konvensi ini menekankan agar hak asasi manusia bagi
semua orang berusia di bawah 18 tahun, dihargai dan dilindungi.

Pasal 1 Anak didefinisikan sebagai ‘setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun’, kecuali jika
hukum nasional menyatakan bahwa usia dewasa dicapai pada usia yang lebih dini.

Pasal 2 Hak-hak yang dilindungi dalam Konvensi harus dipastikan tanpa adanya diskriminasi
dalam bentuk apapun.

Pasal 3 Pada semua tindakan berkenaan dengan anak-anak, kepentingan terbaik dari anak
tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan utama.

Pasal 5 Negara harus menghargai tanggung jawab, hak dan kewajiban orang tua atau
anggota-anggota keluarga lainnya (keluarga besar).

Pasal 6 Tiap-tiap anak memiliki hak untuk hidup, yang sudah melekat pada diri mereka
masing-masing.

Pasal 7 Anak berhak untuk memiliki nama, memperoleh kewarganegaraan dan untuk
diketahui dan diasuh oleh orang tua mereka.

Pasal 8 Anak berhak atas identitas dan kewarganegaraan.

Pasal 9 Anak berhak untuk tidak terpisah dari orang tuanya, kecuali jika hal tersebut adalah
kepentingan yang terbaik untuknya dan diputuskan melalui prosedur pengadilan.

Pasal 12 Anak berhak untuk mengekspresikan pandangannya mengenai permasalahan


apapun yang memengaruhinya, dan pandangan anak tersebut harus diperhatikan/
diberi bobot yang layak.

196 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Pasal 13 Anak berhak atas kebebasan berekspresi, termasuk hak untuk mencari, menerima
dan memberi informasi dan gagasan dalam bentuk apapun.

Pasal 14 Hak anak atas kebebasan berpikir, berhati nurani dan beragama harus dihargai.

Pasal 15 Anak berhak atas kebebasan berhimpun dan berkumpul secara damai.

Pasal 16 Tidak ada satu anak pun yang berhak mengalami gangguan yang sewenang-wenang
atau tidak sah terhadap privasi, keluarga, rumah atau korespondensinya (kegiatan
surat-menyuratnya); anak harus terlindungi dari serangan-serangan yang tidak sah
terhadap kehormatan dan nama baiknya.

Pasal 17 Setiap anak berhak mendapatkan informasi dan materi lainnya dari berbagai sumber,
baik yang berasal dari lingkup nasional maupun internasional.

Pasal 18 Orang tua memiliki tanggung jawab utama atas pengasuhan dan perkembangan
seorang anak.

Pasal 19 Negara harus mengambil semua langkah legislatif, administratif, sosial dan pendidikan
untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, cedera, perlakuan salah,
penelantaran, penganiayaan atau eksploitasi fisik maupun mental.

Pasal 24 Anak berhak atas pelayanan kesehatan dengan standar setinggi mungkin, dengan
penekanan pada pelayanan kesehatan primer dan perkembangan pelayanan
kesehatan pencegahan.

Pasal 26 Anak berhak menerima manfaat dari jaminan sosial.

Edisi Revisi 2020 197


Modul 4 Pertemuan 14
Hak Asasi Manusia

Pasal 27 Anak berhak atas standar hidup yang memberikan perkembangan secara fisik
(jasmani), mental, spiritual (rohani), moral dan sosial.

Pasal 28 Anak berhak atas pendidikan. Negara harus mewajibkan pendidikan dasar gratis
untuk semua dan mendorong perkembangan berbagai macam bentuk pendidikan
menengah, membuatnya tersedia untuk tiap-tiap anak. Disiplin sekolah harus
diterapkan dengan cara-cara yang konsisten dengan martabat anak. Pendidikan harus
diarahkan pada perkembangan kepribadian, bakat dan kemampuan anak, rasa saling
menghargai terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, kehidupan yang
bertanggung jawab di sebuah masyarakat yang bebas dengan semangat perdamaian,
persahabatan, pengertian, toleransi dan kesetaraan dan perkembangan rasa saling
menghargai terhadap lingkungan alam.

Pasal 30 Anak berhak untuk menikmati kebudayaannya sendiri.

Pasal 31 Anak berhak untuk beristirahat dan memiliki waktu luang, untuk bermain dan
berpartisipasi secara bebas dalam kehidupan kebudayaan dan kesenian.

Pasal 32 Anak harus terlindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang
membahayakan hidup dan perkembangannya.

Pasal 33 Anak harus terlindungi dari penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

Pasal 34 Anak harus terlindungi dari segala bentuk eksploitasi seksual dan kekerasan seksual,
penggunaan anak-anak dalam prostitusi atau praktik-praktik seksual yang tidak sah
lainnya, dalam kerja-kerja dan materi-materi pornografi.

Pasal 38 Negara harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk melindungi dan
merawat anak-anak yang terkena dampak konflik bersenjata.

Pasal 40 Tiap-tiap anak yang dituduh pernah melanggar atau melakukan tindak kriminal harus
dijamin untuk dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah, untuk memiliki
bantuan hukum dalam menyampaikan kasusnya, tidak dipaksa untuk memberi
kesaksian atau mengakui kesalahan, menghargai privasinya secara penuh dan
diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan usia, kondisi dan kesejahteraan
mereka. Hukuman fisik atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat
tidak akan dikenakan bagi pelanggaran yang dilakukan oleh anak di bawah usia 18
tahun.

Catatan: Versi Konvensi ini hanya terdiri dari pasal-pasal yang paling penting dan relevan.

Selain itu, perlu disampaikan juga bahwa informasi atau layanan reproduksi remaja
adalah salah satu layanan yang menimbulkan banyak pro dan kontra. Berikut ini
adalah beberapa bentuk pemenuhan hak-hak anak dengan adanya informasi dan
layanan kesehatan reproduksi remaja:
1. Hak atas informasi;
2. Hak atas layanan;
3. Hak untuk melindungi dan dilindungi;
4. Hak untuk menjadi diri sendiri;
5. Hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

198 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kartu Sebuah Langkah ke Depan


Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan: Sebuah Langkah ke Depan – Pertemuan 14 .

Seorang Imam atau


Seorang laki-laki kaya
Pastur/Pendeta

Seorang politikus laki- Seorang laki-laki yang


laki sudah menikah

Seorang ibu (orang tua


Seorang laki-laki tua
tunggal)

Seorang perempuan
Seorang perempuan tua yang tidak
berpendidikan

Seorang politikus Seorang pengusaha


perempuan laki-laki

Edisi Revisi 2020 199


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Seorang peternak Seorang remaja


miskin (laki-laki) perempuan

Seorang perempuan
Seorang remaja laki-laki
dengan disabilitas

Seorang laki-laki yang Seorang perempuan


tidak berpendidikan yang sudah menikah

Seorang perempuan Seorang perempuan


kaya berpendidikan

Seorang pengusaha Seorang transgender


perempuan (waria/priawan)

200 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol
80
menit

Wawasan Yang Rangkuman Pertemuan


Didapat

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


belajar bagaimana peran dan norma
gender dapat berkontribusi pada
ketidaksetaraan gender.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Peran dan Norma Gender


• Menghargai Perbedaan • Kesetaraan Gender

Edisi Revisi 2020 201


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami pengertian dari istilah gender;
• Mendefinisikan istilah-istilah penting yang berkaitan dengan gender (peran
gender, norma gender dan kesetaraan gender);
• Menggambarkan bagaimana peran dan norma gender dapat berkontribusi pada
ketidaksetaraan gender.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Kata gender sering identik dengan jenis kelamin, tetapi gender sebenarnya
merujuk pada kepercayaan dan sikap dalam masyarakat terhadap bagaimana kita
diharapkan berperan atau berperilaku sebagai laki-laki atau perempuan;

• Pada modul ini kita akan menekankan bahwa peran dan perilaku yang kita
harapkan dari seseorang seharusnya didasarkan pada prinsip keadilan, bukan
atas dasar jenis kelamin;

• Pandangan masyarakat terkait standar perilaku berdasarkan jenis kelamin


ini dapat menjadi hal yang merugikan jika ia membatasi kesempatan dan
mengakibatkan diskriminasi

• Semua orang memiliki hak yang sama, apapun jenis kelaminnya. Sehingga,
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak
asasi manusia.

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Minta siswa-siswi untuk mengingat
dan memberitahu mereka tentang tema kembali pesan-pesan penting serta hal-
pertemuan: Kesetaraan Gender. hal yang mereka pelajari dari pertemuan
sebelumnya.
Awali pertemuan dengan relaksasi atau
latihan pemberi semangat, disesuaikan Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan
dengan suasana hati siswa-siswi saat pembelajaran pada pertemuan ini:
memasuki ruang kelas. • Memahami pengertian dari istilah
gender;
Berikan jawaban untuk semua • Mendefinisikan istilah-istilah penting
pertanyaan yang terdapat pada kotak yang berkaitan dengan gender (peran
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya. gender, norma gender, kesetaraan
gender);
Periksa apakah siswa-siswi sudah • Menggambarkan bagaimana peran
menuntaskan tantangan (pekerjaan dan norma gender dapat berkontribusi
rumah) mereka dan menanyakan apakah pada ketidaksetaraan gender.
ada di antara mereka yang ingin berbagi
tentang hasil kerjanya dengan teman-
teman sekelasnya.

202 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kegiatan 1: Asosiasi Kata 15


menit
Minta siswa-siswi untuk berdiri dan bergeser ke bagian ruangan yang kosong. Jelaskan
kepada siswa-siswi bahwa mereka akan bermain sebuah permainan sederhana yakni
asosiasi kata.

Bacakan kepada siswa-siswi petunjuk-petunjuk dari kegiatan ini:

1. Dalam permainan ini, saya (guru) akan menyebutkan serangkaian kata;


2. Jika kamu berpikir kata tersebut mengingatkan dirimu terhadap seorang remaja
laki-laki, letakkan tanganmu di kepala;
3. Jika kamu berpikir kata tersebut mengingatkan dirimu terhadap seorang remaja
perempuan, letakkan tanganmu di pinggang;
4. Jangan berpikir terlalu lama; hal terpenting adalah kamu menjawab secepat
mungkin setelah saya menyebutkan kata tersebut;
5. Permainan ini bukan ujian, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang
terpenting dari permainan ini adalah bereaksi secepat mungkin terhadap hal
pertama yang muncul di pikiranmu!

Ketika siswa-siswi sudah memahami petunjuk-petunjuknya, bacakan salah satu


kata di bawah ini, satu per satu, memberi mereka kesempatan untuk menentukan
apakah kata tersebut mengingatkan mereka terhadap seorang remaja laki-laki atau
perempuan. Anda juga dapat menyusun kata-kata Anda sendiri:

Perawat Guru
Berani Memasak
Peduli Merah Muda
Olahraga Mobil
Penari Hitam
Guru Pengacara
Putus Sekolah Universitas
Komputer Insinyur (atau pilot)
Seru/Menyenangkan Menangis
Ahli Matematika Bahasa Inggris

Minta siswa-siswi untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.

Diskusikan hasil-hasil dari latihan ini dengan mendiskusikan beberapa contoh di


mana siswa-siswi berpikir secara jelas bahwa sebuah kata lebih diasosiasikan dengan
seorang remaja laki-laki atau perempuan. Sebagai contoh, tanyakan:
• Sebagian besar dari kalian mengatakan bahwa kata <contoh: berani>
mengingatkanmu terhadap remaja laki-laki. Mengapa demikian?
• Sebagian besar dari kalian mengatakan bahwa kata <contoh: merah muda>
mengingatkanmu terhadap remaja perempuan. Mengapa demikian?

Edisi Revisi 2020 203


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa kita sering mengasosiasikan kata-kata
tertentu, termasuk pilihan pekerjaan, perasaan, warna, pilihan mata pelajaran dan
lain-lain, dengan remaja laki-laki atau perempuan. Beritahu siswa-siswi bahwa,
kalau dipikir-pikir, ini merupakan hal yang janggal, berhubung hal-hal tersebut
dapat berlaku bagi remaja laki-laki maupun perempuan. Penting untuk menghargai
perbedaan cara-cara remaja laki-laki dan perempuan mengekspresikan diri mereka
– dengan kata lain, sebuah pekerjaan, warna dan perasaan seharusnya tidak
terhubung dengan jenis kelamin tertentu.

20 Informasi Penting: Peran Dan Norma Sosial Yang Terbentuk


menit
Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa:
• Kata gender adalah kata yang mempunyai dua jenis pengertian, yakni jenis
kelamin dan juga untuk menjelaskan konsep budaya, norma dan sosial terhadap
standar perilaku dan peran/tanggung jawab seseorang yang ditentukan
berdasarkan jenis kelaminnya;

• Pada modul ini ditekankan bahwa yang ingin kita pelajari dan lakukan adalah
membentuk pandangan dan konsep budaya, norma dan sosial yang didasari
oleh nilai/prinsip keadilan, bukan jenis kelamin;

• Selanjutnya, kita akan menggunakan istilah norma sosial dan ekspektasi (harapan)
terhadap peran/tanggung jawab seseorang berdasarkan nilai/prinsip keadilan;

• Norma sosial dan ekspektasi (harapan) terhadap peran/tanggung jawab


seseorang seharusnya didasari oleh minat, bakat dan keinginan seseorang, bukan
jenis kelaminnya;

• Konsep budaya dan norma sosial terkait standar perilaku yang dibentuk
berdasarkan jenis kelamin adalah hal yang bersifat merugikan dan dapat
mengakibatkan diskriminasi;

• Semua orang memiliki hak yang sama, terlepas dari jenis kelaminnya. Sehingga,
norma sosial dan konsep budaya terkait standar perilaku yang didasari oleh jenis
kelamin adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Lihat kembali kegiatan yang sebelumnya, di mana siswa-siswi mengasosiasikan kata-


kata tertentu dengan remaja laki-laki atau perempuan. Jelaskan bahwa hal tersebut
merupakan contoh dari peran dan norma gender.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa saja peran dan norma dari pandangan
sosial lainnya, yang menurut orang-orang sesuai untuk laki-laki dan perempuan di
lingkungan keluarga dan tempat kerja?

204 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Jika siswa-siswi merasa tidak yakin, berikan beberapa contoh seperti:

Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja laki-laki
• Insinyur;
• Supir truk;
• Bermain lumpur;
• Berolahraga;
• Menghabiskan waktu di luar rumah.

Peran dan pandangan sosial yang secara khusus diasosiasikan dengan remaja
perempuan
• Menghabiskan waktu di dalam rumah;
• Perawat atau pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan;
• Mengasuh anak;
• Menjaga kebersihan/kerapian.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan norma ini berasal dari kepercayaan
dan perilaku yang dimiliki orang-orang terhadap bagaimana laki-laki dan perempuan
harus bersikap. Karena itu, peran dan norma gender antarnegara dan antargenerasi
dapat berubah. Sebagai contoh, ekspektasi terhadap cara perempuan bersikap pada
generasi orang tua mereka mungkin sedikit berbeda dari ekspektasi yang dimiliki oleh
generasi sekarang ini.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial merupakan bagian
penting dari identitas kita (lihat kembali Pertemuan 2 – Identitas Saya), meski
terkadang peran dan norma gender juga dapat bersifat negatif dan merugikan.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa peran dan pandangan sosial dapat bersifat
negatif dan merugikan ketika:
• Membatasi pilihan dan kesempatan hidup kita (sebagai contoh, seorang
perempuan terpaksa menjadi guru ketika sebenarnya ia ingin menjadi seorang
pengacara, atau tidak berolahraga meskipun ia sungguh-sungguh ingin
melakukannya);

• Orang-orang dirundung (di-bully) atau disakiti karena tidak mengikuti peran dan
norma gender yang ‘tepat’ (sebagai contoh, ketika seorang remaja perempuan
dirundung/di-bully karena ingin berolahraga atau bercita-cita menjadi seorang
insinyur);

• Mengakibatkan orang didiskriminasi (sebagai contoh, mata pelajaran tertentu


hanya tersedia untuk laki-laki atau perempuan);

• Mengakibatkan ketidaksetaraan pandangan sosial, dimana ketika satu jenis


kelamin dianggap lebih penting atau bernilai dari yang lain.

Akhiri sesi ini dengan menyampaikan bahwa kesetaraan pandangan sosial merupakan
kepercayaan bahwa, terlepas dari perbedaan fisiknya, remaja laki-laki dan perempuan
sama-sama penting dan harus memiliki pilihan dan kesempatan yang sama dalam
hidup, untuk mencapai potensinya (kekuatannya) secara maksimal.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah menurut mereka ada kesetaraan pandangan


sosial di Indonesia?

Edisi Revisi 2020 205


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka memiliki pertanyaan seputar peran,


norma atau ketidaksetaraan gender? Ingatkan kembali kepada siswa-siswi bahwa
mereka dapat menuliskan pertanyaan mereka dan memasukkannya ke dalam kotak
pertanyaan, jika mereka mau.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Bekerja Sama


Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa untuk mencapai kesetaraan gender, kita
perlu menggunakan keterampilan hidup bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, termasuk saling berbagi pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang
berpenghasilan.

30 Kegiatan 2: Ilustrasi Gender


menit
Bagi siswa-siswi menjadi 2 (dua) kelompok – kelompok remaja perempuan dan
kelompok remaja laki-laki. Bagikan kertas flip chart dan spidol kepada kedua kelompok
tersebut.

Minta kedua kelompok untuk bekerja sama menggambar dua gambar: Gambar
pertama harus menunjukkan posisi/kedudukan (kondisi) dari remaja (perempuan atau
laki-laki) di komunitas mereka saat ini.

Ingatkan kembali kepada siswa-siswi untuk melengkapi gambar mereka dengan


beberapa hal seperti:
• Ekspektasi terhadap cara remaja harus berpenampilan dan berpakaian;
• Kesempatan yang tersedia bagi remaja, termasuk pilihan pekerjaan;
• Ekspektasi terhadap cara remaja harus bersikap, termasuk ciri-ciri kepribadian
mereka.

Jika siswa-siswi tidak dapat memikirkan cara untuk menggambar hal-hal di atas, maka
mereka perlu menuliskan kata-kata kunci di ruang/bagian kosong yang terdapat di
sekeliling gambar mereka, untuk mendeskripsikan ekspektasi yang dimiliki terhadap
remaja yang mereka gambar tersebut.

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengerjakan gambar pertama mereka.

Sekarang, minta kedua kelompok untuk membuat gambar kedua. Pada gambar
kedua ini, siswa-siswi diminta menunjukkan bagaimana kondisi atau keadaan yang
seharusnya dialami oleh remaja pada gambar tersebut jika kesetaraan gender sudah
dicapai di komunitasnya.

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk mengerjakan gambar kedua mereka.

Jika kegiatan ini sudah selesai, minta kedua kelompok untuk mempresentasikan
gambar mereka di depan seisi kelas, dan menjelaskan mengapa mereka memilih untuk
menghasilkan/membuat gambar yang sedemikian rupa.

206 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 15
Kesetaraan Gender

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling bermanfaat bagi siswa-siswi?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari pada sesi ini?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan


mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Memikirkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender
di rumah dan di sekolah;
• Berbagi informasi kepada teman-teman dan keluarga mereka tentang kesetaraan
gender.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Perdamaian dan Konflik.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 207


Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Pertemuan 16
Perdamaian
dan Konflik

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

(Tidak ada)

80
menit

Rangkuman Pertemuan
Sesi Cerita

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


mempelajari hal-hal atau cara-cara
yang bisa dilakukan untuk menjaga
perdamaian dan menyelesaikan konflik.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Perdamaian


• Bernegosiasi • Konflik

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mendefinisikan makna kata ‘perdamaian’ dan ‘konflik’;
• Mengidentifikasi hal-hal atau cara-cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan
konflik.

208 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Konflik adalah bagian yang normal dalam hidup kita. Seharusnya, kita tidak perlu
menghindari konflik, melainkan mencari cara untuk mengatasinya;
• Komunitas dan masyarakat yang penuh rasa damai akan lebih menguntungkan
atau bermanfaat bagi semua orang;
• Seringkali, bekerja sama lebih efektif daripada bersaing, saat menyelesaikan
masalah dan menciptakan perdamaian.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan ada di antara mereka yang ingin berbagi
dan memberitahu mereka tentang tema tentang hasil kerjanya dengan teman-
pertemuan: Perdamaian dan Konflik. teman sekelasnya.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Minta siswa-siswi untuk mengingat


latihan pemberi semangat, disesuaikan kembali pesan-pesan penting serta hal-
dengan suasana hati siswa-siswi saat hal yang mereka pelajari dari pertemuan
memasuki ruang kelas. sebelumnya.

Berikan jawaban untuk semua Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan


pertanyaan yang terdapat pada kotak pembelajaran pada pertemuan ini:
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya. • Mendefinisikan makna kata
‘perdamaian’ dan ‘konflik’;
Periksa apakah siswa-siswi sudah • Mengidentifikasi hal-hal atau cara-
menuntaskan tantangan (pekerjaan cara yang bisa dilakukan untuk
rumah) mereka dan menanyakan apakah menyelesaikan konflik.

Informasi Penting: Respons Untuk Menyelesaikan Konflik 10


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apa hal tentang lawan kata dari ‘perdamaian’,
pertama yang muncul di pikiran mereka yaitu ‘konflik’.
ketika mendengar kata ‘perdamaian’?
Tanyakan kepada siswa-siswi, apa
Beri siswa-siswi waktu 5 menit untuk menurut mereka makna dari kata ‘konflik’?
mendeskripsikan apa yang muncul di
pikiran mereka dalam bentuk kata-kata, Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa
gerakan atau sketsa/gambar. salah satu definisi dari konflik adalah:
‘Sebuah perbedaan pendapat dengan
Minta beberapa siswa-siswi untuk emosi/perasaan kuat yang melekat
berbagi gagasan mereka dengan seisi padanya’.
kelas.
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah
Beritahu siswa-siswi bahwa kini, menurut mereka konflik lebih sering
karena mereka sudah berbicara tentang dianggap baik atau buruk, atau
‘perdamaian’, mereka akan berbicara keduanya?

Edisi Revisi 2020 209


Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Jelaskan bahwa banyak orang mengasosiasikan konflik dengan perkelahian, namun hal
tersebut tidak sepenuhnya benar (meskipun konflik dapat berujung pada perkelahian
jika tidak diselesaikan!). Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sesungguhnya konflik
merupakan sesuatu yang terjadi di sekitar kita, antara individu, keluarga, komunitas,
organisasi dan negara.

Beritahu siswa-siswi bahwa penting untuk tidak menghindari konflik dalam hidup kita
karena merupakan sesuatu yang normal untuk terjadi dalam hidup kita. Bayangkan
betapa membosankannya dunia ini jika kita semua selalu saling setuju terhadap satu
sama lain!

Perkenalkan 6 (enam) respons berikut ini, ketika berhadapan dengan konflik:

1. Agresi (yaitu ‘si harimau’)


Ini terjadi ketika satu orang berusaha untuk memaksa atau mengintimidasi
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Contoh-contoh agresi
termasuk: Perkelahian secara fisik, berteriak, menghina, atau memanipulasi;

2. Kompromi
Ini terjadi ketika kedua belah pihak memberi sedikit dari apa yang mereka inginkan,
untuk berusaha menemukan jalan tengah dan solusinya. Ini terkadang disebut
sebagai sebuah situasi yang ‘saling menguntungkan’ (‘win-win’ situation);

3. Kepatuhan (Submission)
Ini terjadi ketika satu pihak ‘menyerah’ dan membiarkan pihak yang lain menjalankan
sesuatu sesuai dengan kemauan/pilihan mereka;

4. Menghindar atau menunda


Ini terjadi ketika orang-orang menghindar dari konflik dengan cara bersikap
seolah-olah tidak ada masalah;

5. Meminta bantuan kepada yang berwenang


Ini terjadi ketika satu atau kedua belah pihak meminta seseorang dari posisi yang
lebih tinggi (seperti pemimpin, hakim, guru atau orang-orang lain yang memiliki
pengaruh/kekuasaan) untuk menyelesaikan konflik mereka;

6. Bekerja sama
Ini terjadi ketika orang-orang berusaha mencari sebuah solusi bersama-sama.
Kolaborasi biasanya terdiri dari mencari tujuan dan harapan bersama, saling
mendengar dan memahami sudut pandang satu sama lain dan menyarankan
cara-cara kreatif yang dapat dilakukan ke depannya.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan beberapa sisi positif dan negatif dari masing-
masing metode penyelesaian konflik di atas.

210 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

Kegiatan 1: Skenario Konflik 25


menit
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Berikan salah satu dari respons
resolusi konflik di atas kepada tiap-tiap kelompok.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menyiapkan sebuah permainan peran berdurasi 1


menit, untuk memperagakan bagaimana respons atau cara di atas dapat digunakan
dalam skenario yang tersedia di bawah ini.

Bacakan secara lantang beberapa skenario konflik di bawah ini, dan minta tiap-tiap
kelompok untuk memilih salah satunya:

Amina dan Maryam memiliki adik laki-laki dan perempuan di bangku sekolah
dasar. Amina berjanji kepada Maryam bahwa ia akan mengajak adik laki-laki
Maryam pulang dari sekolah sore itu, sembari ia menjemput adik perempuannya.
Ini berarti Maryam memiliki waktu untuk bertemu dengan kelompok belajarnya
untuk mengerjakan sebuah tugas sekolah. Namun, ketika sore hari tiba, Amina
memberitahu Maryam bahwa ia tidak dapat membantunya sama sekali, karena ia
harus pulang ke rumah lebih awal untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Josua dan teman-temannya pergi bermain bersama. Awalnya, mereka sepakat


bahwa mereka akan pulang jam 6 sore. Josua sudah menjanjikan kepada orang
tuanya bahwa dirinya akan tiba di rumah paling lambat jam 7 malam. Namun, saat
bermain bersama, ternyata teman-teman Josua memutuskan bahwa mereka ingin
bermain lebih lama, sehingga rencana mereka untuk pulang jam 6 sore batal. Apa
yang bisa dilakukan oleh Josua? Bagaimana ia harus menghadapi konflik ini?

Rima mempunyai seorang sahabat sejak kecil yang bernama Anna. Anna selalu
bersikap baik terhadap Rima, namun Anna juga sering membuat candaan yang
membuat Rima tidak nyaman. Contohnya, Anna suka mengatakan bahwa pilihan
baju Rima terlihat lucu atau seperti anak kecil. Anna juga sering menasihati Rima
dengan kata-kata kasar seperti “Bodoh sekali kamu, kamu harus lebih pintar!”, atau
“Kamu pengecut sekali, kamu harus lebih berani!”. Karena itu, Rima sering merasa
takut ketika berhadapan dengan Anna.

Beri tiap-tiap kelompok waktu 10 menit untuk menyiapkan permainan peran mereka,
kemudian waktu 5 menit untuk memperagakannya di hadapan kelompok lain.

Tanyakan kepada siswa-siswi, strategi mana yang paling efektif untuk menyelesaikan
konflik tersebut?

Edisi Revisi 2020 211


Modul 4 Pertemuan 16
Perdamaian dan Konflik

25 Kegiatan 2: Kerja Sama Kelompok


menit

1. Guru akan memberikan sebuah tugas kepada siswa-siswi. Petunjuk tugasnya


sederhana: Sekolah berencana akan memperingati 17 Agustus dengan mengadakan
lomba ‘Aksi Siswa’. Lomba ‘Aksi Siswa’ ini adalah lomba di mana setiap kelas harus
memberikan satu ide terkait pembangunan sekolah yang lebih baik;

2. Maka, guru akan meminta siswa-siswi untuk berdiskusi selama 20 menit terkait
ide apa yang ingin mereka sepakati bersama sebagai ide dari kelas mereka untuk
lomba ‘Aksi Siswa’ tersebut;

3. Dalam waktu 20 menit, seisi kelas perlu menyepakati hal apa yang akan mereka
lakukan untuk membuat sekolah mereka menjadi lebih baik.

10 Kesimpulan
menit

Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:


1. Informasi apa yang sangat penting untuk mereka dapatkan pada hari ini?
2. Dua hal apa yang dapat mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari, untuk
membantu mengembangkan keterampilan negosiasi mereka?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan mereka
lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu ini.
Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Mencari kesempatan untuk mempromosikan perdamaian di lingkungan keluarga,
sekolah dan komunitas;
• Jangan menghindari konflik; carilah cara untuk mengelola konflik;
• Berusaha untuk lebih tidak kompetitif dan lebih kooperatif dengan teman sebaya
dan saudara kandung.

Guru juga dapat melakukan kegiatan di atas dalam bentuk lainnya, seperti meminta
siswa-siswi untuk bekerja dalam kelompok, membuat video atau gambar, dan lain-lain.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Kepedulian terhadap Lingkungan.

212 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Pertemuan 17
Kepedulian terhadap
Lingkungan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kartu Dunia Masa Depan


• Kartu Dekomposisi
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
belajar mengenai krisis iklim serta
kerusakan yang disebabkan oleh
perubahan iklim (pemanasan global)
terhadap lingkungan, dan bagaimana
cara meningkatkan kesadaran terhadap
lingkungan melalui pengurangan
jumlah limbah yang kita produksi.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Krisis Iklim


• Menyelesaikan Masalah • Pengurangan Limbah

Edisi Revisi 2020 213


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Memahami krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan;
• Mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengurangi limbah.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini::
• Kegiatan manusia menghasilkan semakin banyak gas rumah kaca, yang kemudian
menyebabkan pemanasan global;
• Jika kita tidak berbuat apa-apa, krisis iklim akan memiliki dampak yang merusak
lingkungan kita;
• Satu cara yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan adalah mengurangi jumlah limbah yang kita produksi menggunakan
‘empat R’: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan
Kembali, Mengolah Kembali/Mendaur Ulang).

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Kepedulian terhadap Lingkungan.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Memahami krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan;
• Mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengurangi limbah.

214 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Informasi Penting: Perubahan Iklim 10


menit

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah Perubahan iklim adalah perubahan pola


ada yang pernah mendengar istilah ‘krisis cuaca dalam jangka panjang ke depan
iklim’ serta dapat menjelaskan makna (setidaknya mencakup beberapa dekade).
dari istilah tersebut? Iklim menggambarkan serangkaian
faktor, termasuk suhu, kelembaban,
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa krisis curah hujan dan angin. Iklim mirip dengan
Iklim, sesuai namanya, adalah sebuah krisis cuaca, namun jika berbicara tentang
yang dialami masyarakat di seluruh dunia cuaca, kita mengacu pada kondisi saat ini
disebabkan perubahan iklim. Disebut krisis atau beberapa hari ke depan, sedangkan
iklim karena dampak dari perubahan iklim iklim menggambarkan kondisi yang lebih
sangat berpengaruh pada kelangsungan jauh ke depan.
hidup manusia. Di antaranya, kondisi
tempat tinggal, ketersediaan pangan, Jelaskan bahwa kita akan belajar tentang
kesehatan, keselamatan hidup dan bahkan efek rumah kaca.
keamanan negara (sumber: https://
krisisiklim.com/apa/)

Pengertian dari efek rumah kaca:

▲▲ Sumber:
Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya https://www.
(dinding, atap) terbuat dari kaca (kadang terbuat dari plastik). Rumah kaca dipakai studiobelajar.
sebagai tempat untuk menanam sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga atau com/efek-
rumah-kaca/
tanaman lainnya. Biasanya, rumah kaca digunakan oleh petani-petani di negara yang
memiliki 4 musim (di Indonesia, karena matahari bersinar sepanjang tahun, maka
rumah kaca jarang digunakan). Bangunan tersebut dirancang untuk mempertahankan
suhu hangat di dalam ruangan. Cara rumah kaca mempertahankan suhu hangat
adalah dengan menangkap/memerangkap cahaya matahari dan panas dari sinar
matahari pada siang hari. Jadi, pada siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi
semakin hangat dan pada malam hari suhunya juga tetap hangat.

Edisi Revisi 2020 215


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Maka, konsep ‘efek rumah kaca’ ini digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya
pemanasan global.

Gas-gas yang dihasilkan secara alami ataupun oleh kegiatan manusia membentuk
sebuah lapisan di luar muka bumi seperti sebuah ‘rumah kaca’. Gas ini dapat
berfungsi menahan sinar matahari dalam bumi. Tebal dan tipisnya gas ini akan sangat
memengaruhi jumlah sinar matahari yang tertahan di dalam bumi. Semakin tebal gas
tersebut, maka semakin tebal ‘rumah kaca’ bumi kita, menyebabkan banyaknya sinar
matahari yang terperangkap. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang berbahaya karena
dapat meningkatkan suhu bumi, sehingga bumi menjadi panas.

(Sumber: https://www.studiobelajar.com/efek-rumah-kaca/)

3 (tiga) jenis gas rumah kaca yang paling umum adalah:


1. Karbon dioksida (CO2): Karbon dioksida memasuki atmosfer melalui pembakaran
bahan bakar fosil (minyak, gas alam, batu bara), limbah padat, pepohonan dan
produk-produk kayu, dan disebabkan oleh reaksi-reaksi kimia lainnya seperti
pembuatan semen;

2. Metana (CH4): Metana dihasilkan saat memproduksi dan mengangkut batu bara,
gas alam dan minyak. Emisi metana juga berasal dari praktik-praktik peternakan
dan pertanian dan pembusukan limbah organik di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA);

3. Dinitrogen oksida (N2O): Dinitrogen oksida dihasilkan saat melakukan kegiatan-


kegiatan pertanian dan perindustrian, dan juga pada saat pembakaran bahan
bakar fosil dan limbah padat.

Catatan Guru
Guru juga dapat mengundang guru kimia untuk menjelaskan konsep-konsep gas
rumah kaca.

Beritahu siswa-siswi bahwa hingga sekitar 150 tahun yang lalu, kegiatan manusia
tidak menghasilkan gas rumah kaca yang terlalu banyak. Hal tersebut berubah ketika
hutan-hutan ditebang untuk membangun kota dan peternakan, dan juga sejak adanya
penemuan dan inovasi industri yang penting, seperti penggunaan listrik dan gas yang
tersebar secara luas.

Gunakan diagram (gambar peraga) di bawah untuk memperagakan kepada siswa-


siswi bagaimana gas rumah kaca memerangkap panas pada atmosfer bumi:
1. Gambar 1 mengambarkan kondisi di mana gas CO2, CH4 dan lainnya masih tipis
(area berwarna merah) sehingga sinar matahari yang terperangkap tidak banyak.
Intensitas sinar matahari yang dapat melewati ‘rumah kaca’ masih banyak,
sehingga suhu bumi hangat, tidak panas;

2. Gambar 2 menggambarkan kondisi di mana gas CO2, CH4 dan lainnya sudah
sangat tebal, sehingga sinar matahari yang terperangkap lebih banyak. Intensitas
sinar matahari yang mampu melewati ‘rumah kaca’ hanya sedikit, sehingga suhu
bumi menjadi panas.

216 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

►► Sumber:
https://www.
mediamengajar.
com/2018/01/
efek-rumah-
kaca-dan-
pemanasan-
global.html

Kegiatan 1: Dunia Masa Depan 15


menit
Minta siswa-siswi untuk duduk atau berdiri membentuk lingkaran, menghadap ke
dalam.

Masukkan Kartu Dunia Masa Depan (halaman 224-225) ke dalam topi atau keranjang.

Beritahu siswa-siswi bahwa untuk kegiatan ini mereka harus membayangkan


bagaimana kondisi mereka 50 tahun yang akan datang, di mana belum ada tindakan
yang dilakukan untuk melawan dampak-dampak dari krisis iklim di Indonesia. Mereka
mungkin ingin membayangkan diri mereka yang sudah berusia lanjut, atau mungkin
anak-anak mereka dengan usia yang sama seperti mereka saat ini.

Minta siswa-siswi untuk mengoper keranjang atau topi dalam lingkaran mereka
secara bergiliran, mengambil salah satu kartu dari dalamnya dan membacakannya
secara lantang kepada kelompok.

Jelaskan kepada tiap-tiap kelompok bahwa kartu-kartu ini menggambarkan


bagaimana lingkungan kita sudah berubah sebagai akibat dari krisis iklim.

Fasilitasi sebuah diskusi kelompok menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:


• Bagaimana perasaanmu terhadap dunia di masa depan? Sedih? Marah? Depresi?
• Apakah menurutmu orang-orang di komunitas/lingkungan sekitar kita paham
mengenai dampak dari krisis iklim?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak-
dampak krisis iklim?

Edisi Revisi 2020 217


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

15 Informasi Penting: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle (Menolak,


menit
Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang)
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa salah satu tindakan terpenting yang dapat
kita ambil untuk mencegah krisis iklim adalah mengurangi jumlah limbah yang kita
produksi, terutama limbah plastik.

Minta siswa-siswi untuk merujuk pada bagian di buku kerja siswa-siswi mereka, yang
berjudul: Satu Pulau, Satu Suara. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ini merupakan
contoh kegiatan dari Bali mengenai unjuk rasa terhadap permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan limbah plastik, yang memasuki atau mencemari pantai
dan laut mereka.

Catatan Guru
Informasi lebih detail tentang Satu Pulau, Satu Suara, termasuk video, dapat
diperoleh di situs web mereka: www.oneislandonevoice.org. Situs web berguna
lainnya yang menyediakan informasi mengenai pengurangan limbah adalah: www.
zerowaste.id.

Guru disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut di internet terkait pengelolaan
sampah dan cara-cara merawat lingkungan.

Bacakan kepada siswa-siswi fakta-fakta mengenai limbah di Indonesia berikut ini:


• Diperkirakan bahwa setiap 20 menit sekali, jumlah limbah plastik yang dibuang di
perairan Indonesia setara dengan isi 10 truk;
• Indonesia diperkirakan menghasilkan lebih dari 190.000 ton limbah setiap harinya,
sebagian besar di antaranya adalah limbah organik;
• Terdapat sekitar 25.000 ton plastik setiap harinya, di mana setidaknya 20% di
antaranya dipercaya akan berakhir di sungai atau perairan pantai;
• Dari jumlah limbah plastik yang terdapat di laut-laut di seluruh dunia, diperkirakan
bahwa 15% di antaranya berasal dari Indonesia;
• Jika masalah ini tidak dicegah, maka pada tahun 2050, jumlah plastik di laut akan
lebih banyak dari jumlah ikannya.

Tanyakan kepada siswa-siswi, bagaimana perasaan mereka mendengar fakta-fakta


tersebut?

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa cara terbaik yang dapat kita lakukan untuk
menyelesaikan masalah ini adalah dengan menerapkan ‘empat R’, yaitu Refuse,
Reduce, Reuse, Recycle (Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mengolah
Kembali/Mendaur Ulang).

1. Refuse/Menolak (mengatakan ‘tidak!’ terhadap) penggunaan produk sekali pakai,


seperti botol plastik, kantong plastik dan sedotan plastik;

218 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

2. Reuse/Mengurangi jumlah limbah yang kamu produksi dengan cara:


• Menghindari produk-produk yang dikemas dengan banyak plastik (seperti
makanan cepat saji);
• Membawa tempat makan sendiri jika ingin jajan
• Daripada membeli sesuatu yang tidak akan sering kamu pakai, coba untuk
meminjamnya dari orang lain;
• Berjalan kaki, menggunakan bus atau mengendarai sepeda, daripada
mengendarai mobil atau sepeda motor; mematikan keran air jika sudah penuh,
mematikan lampu, atau menghemat energi agar tidak terbuang sia-sia.

3. Recycle/Menggunakan kembali/ulang barang sesuai fungsinya. Sebagai contoh:


• Jika terpaksa membeli air minum dalam kemasan, gunakan ulang kemasan
gelas plastiknya untuk gelas di rumah;
• Menggunakan botol kaca bekas selai sebagai tempat bumbu dapur;
• Membawa kantong/tas kamu sendiri saat pergi ke pasar, daripada
menggunakan kantong plastik;
• Menjahit sendiri pembalut yang dapat digunakan berkali-kali, daripada
menggunakan yang sekali pakai (pola/contohnya banyak tersedia secara
online);

4. Reduce/Mengurangi dengan mengkreasikan barang untuk memiliki fungsi


tambahan. Membuat kompos masuk dalam kategori ini karena – gas metana
yang dihasilkan oleh bahan organik dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk
memasak.

Recycle

Downcycle Upcycle

Edisi Revisi 2020 219


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Terdapat dua proses daur ulang:


1. Downcycle, yakni daur ulang yang
menghilangkan nilai fungsinya
terlebih dahulu. Contoh: Kertas koran
dilebur menjadi bubur kertas, untuk
kemudian diproses menjadi kertas
daur ulang, atau baju-baju lama/
tidak terpakai digunting menjadi
kain perca untuk kemudia digunakan
sebagai kain pembersih/lap.

2. Upcycle, yakni daur ulang yang


menambah nilai fungsinya tanpa
menghilangkan fungsi awal. Contoh:
mendaur ulang gelas plastik sebagai
kincir angin, membuat dompet
dari bekas bungkus kemasan
deterjen, membuat vas bunga
dari botol plastik bekas minuman,
mengunting celana jin/denim lama
lalu menjahitnya menjadi rok/jaket,
◄◄ Contoh produk daur ulang. Pot tanaman yang
mendaur ulang sampah menjadi terbuat dari pipa bekas. Sumber Foto: Syafiuddin,
perhiasan atau kerajinan tangan S.Pd, M.Sn, Yayasan Rumah Komik Sentani
seperti menggunakan koran dan
kardus bekas untuk menghiasi pot/
wadah tanaman.

20 Kegiatan 2: Penguraian Atau Waktu Yang Diperlukan


menit
Agar Sebuah Bahan Dapat Terurai Dan Aman Bagi Bumi
(Dekomposisi)

Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang terdiri dari 5-6
orang. Bagikan 1 salinan Kartu Dekomposisi (halaman 226-227) kepada tiap-tiap
kelompok.

Catatan Guru
Pilihan lainnya adalah mencari barang-barang yang terdaftar pada kartu-kartu
tersebut, dan membawanya ke kelas; namun Anda harus memastikan bahwa
barang-barang tersebut sudah bersih!

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka pernah berpikir tentang apa yang akan
terjadi terhadap limbah mereka setelah dibuang?

220 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa dekomposisi adalah proses di mana sebuah


barang ‘dirusak’ (diurai/dibusukkan) menjadi bahan organik yang sederhana. Beberapa
barang, seperti limbah sayur, membusuk dengan cukup cepat. Sedangkan barang-
barang lainnya, seperti limbah plastik, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
membusuk.

Beritahu kelompok-kelompok bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk


mengurutkan barang-barang yang terdapat pada kartu, dari yang membutuhkan
waktu paling singkat untuk membusuk ke yang membutuhkan waktu paling lama
untuk membusuk di lingkungan alam.

Beri waktu 10 menit kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan dan


menyepakati urutan kartunya, kemudian bacakan jawaban yang tepat, seperti yang
terlihat di bawah ini:

Peringkat Barang Waktu dekomposisi

1 Buah dan sayur 1-6 bulan

2 Balon lateks 6 bulan – 4 tahun

3 Puntung rokok 10-12 tahun

4 Kantong plastik 20 tahun (namun sering kali tidak pernah membusuk


dan berakhir di sungai atau laut, dan dimakan oleh
hewan-hewan laut)

5 Sepatu boot karet 50-80 tahun

6 Kaleng berbahan 80 tahun


dasar timah

7 Baterai 100 tahun

8 Botol plastik 450 tahun atau lebih

9 Pembalut sekali pakai 500-800 tahun

10 Popok sekali pakai 250-500 tahun

11 Senar pancing 600 tahun

12 Botol kaca Kaca tidak pernah membusuk, meskipun dapat


dicairkan dan digiling menjadi pasir dan didaur ulang

Edisi Revisi 2020 221


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka terkejut saat mendengar jawaban yang
benar? Apakah ini akan mengubah cara pikir mereka tentang apa yang mereka buang?

Catatan Guru
Coba dan kaitkan kegiatan ini dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya pada
Modul 2. Sebagai contoh, Anda dapat menekankan bahwa buah dan sayuran jauh
lebih cepat membusuk daripada kemasan plastik yang digunakan untuk makanan
cepat saji (Pertemuan 7 – Gizi), atau pentingnya membuang pembalut secara
tepat (Pertemuan 8 – Kebersihan Diri), atau dampak-dampak negatif dari merokok
terhadap lingkungan (Pertemuan 9 – Merokok, Obat-obatan dan Alkohol).

Pelajaran Keterampilan Hidup: Menghargai Perbedaan


Beritahu siswa-siswi bahwa berpikir kritis adalah kemampuan untuk menentukan
pilihan yang terbaik setelah mempertimbangkan segala fakta dan konsekuensi dari
perilaku kita. Jika suatu saat nanti mereka terpikir untuk membuang botol plastik
ke sungai, pikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh botol plastik tersebut
untuk membusuk, serta dampaknya terhadap lingkungan.

5 Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Masalah Lingkungan


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) minggu ini adalah
mengidentifikasi beberapa masalah lingkungan dalam komunitas/lingkungan sekitar
mereka. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Kabut asap;
• Kebakaran lahan gambut;
• Polusi;
• Pengelolaan limbah;
• Penggundulan hutan.

Minggu depan, siswa-siswi akan berbagi gagasan tentang apa yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

222 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi untuk dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari?
2. Keterampilan hidup apa yang paling berhubungan dengan materi ini, beserta
alasannya?

Ajak siswa-siswi untuk menuliskan sekurang-kurangnya 1 (satu) hal yang akan


mereka lakukan atau ubah, sebagai hasil dari apa yang mereka sudah pelajari minggu
ini. Beberapa contoh yang memungkinkan termasuk:
• Membawa bekal makan siang ke sekolah dalam kotak makan dari bahan yang
dapat digunakan kembali (reuse);

• Selalu membuang sampah pada tempatnya;

• Menghindari makanan dengan kemasan plastik dan botol air minum sekali pakai
(yang terbuat dari bahan plastik);

• Siswa-siswi juga dapat merencanakan hal lain sebagai bentuk dari pengembangan
gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dan mempresentasikannya di depan
kelas.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Mengidentifikasi Masalah.

Catatan: Sekolah juga dapat mengembangkan kegiatan atau program tertentu,


sehingga dapat menjadi Sekolah Adiwiyata. Informasi selengkapnya terkait Sekolah
Adiwiyata dapat dilihat pada tautan di bawah ini:

▲▲ https://bit.ly/38OD7KX ▲▲ https://bit.ly/3lCke1A ▲▲ https://bit.ly/3pwhLrK

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 223


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kartu Dunia Masa Depan


Petunjuk: Potong sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) kartu kepada
masing-masing siswa-siswi. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk yang
terdapat pada Kegiatan 1: Dunia Masa Depan – Pertemuan 17.

Gelombang panas ekstrem. Hujan lebat.


Gelombang panas (suhu di atas normal selama jangka Hujan lebat semakin sering terjadi di banyak lokasi dan
waktu yang lama) merupakan suatu hal yang biasa mengakibatkan banjir bandang, yang merusak hasil
terjadi, yang memengaruhi berbagai hal mulai dari hasil panen dan tempat tinggal.
panen hingga kemampuan kita untuk berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan di luar ruangan.

Kebakaran liar. Kekeringan.


Api berskala besar yang membakar hutan dan semak Pemanasan global akan meningkatkan risiko kekeringan
secara luas. Jika tidak terkendali, kebakaran liar dapat di wilayah-wilayah tertentu. Pertumbuhan populasi
merusak tempat tinggal dan mengancam nyawa manusia (penduduk) juga akan berpengaruh pada kebutuhan air
dan makhluk hidup lainnya. yang meningkat.

Kesehatan. Migrasi (perpindahan penduduk).


Suhu dan kelembaban yang meningkat juga dapat Orang-orang tertentu, terutama mereka yang tinggal
menghasilkan lebih banyak penyakit yang ditularkan di daerah dataran rendah, harus bermigrasi secara
melalui nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria. permanen (tetap) ke daerah yang lebih tinggi, hal ini
berdampak pada meningkatnya kepadatan penduduk di
kota besar maupun kota kecil.

224 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kenaikan permukaan laut. Pengasaman laut.


Mencairnya gletser (bongkahan es yang besar) di kutub Karbon dioksida yang berlebihan di lapisan atmosfir,
utara dan selatan, mengakibatkan kenaikan permukaan diserap oleh laut dan membuatnya lebih asam. Ini dapat
laut setinggi 2 kaki, dan lenyapnya komunitas kepulauan. menyulitkan terumbu karang dan mikroorganisme
membentuk cangkang untuk bertahan hidup; serta
mengganggu ketersediaan pangan bagi binatang laut
lainnya.

Bencana alam. Krisis pangan.


Peristiwa-peristiwa cuaca yang ekstrem seperti Perubahan pola curah hujan, meningkatnya kondisi
kebakaran semak, angin topan, kekeringan, dan banjir, kekeringan yang parah, gelombang panas yang semakin
semakin sering terjadi dan semakin kuat/dahsyat, sering terjadi, banjir, dan cuaca-cuaca ekstrem, membuat
sebagai akibat dari krisis iklim. petani/peternak kesulitan untuk menggembalakan hewan
ternak dan menanam/membudidayakan hasil bumi; hal
ini berdampak pada berkurangnya ketersediaan pangan
dan membuat harga bahan pangan semakin mahal.

Limbah plastik di laut. Habitat (tempat tinggal) binatang.


Pada tahun 2050, diperkirakan bahwa jumlah plastik Suhu daratan dan laut yang memanas telah
di laut akan lebih banyak daripada jumlah ikan di memengaruhi pola migrasi banyak binatang. Beberapa
laut; mikroplastik yang tertelan oleh ikan kemudian binatang mengalami kesulitan saat berpindah atau
dikonsumsi oleh manusia. beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan habitat
yang baru, sehingga menjadi spesies yang terancam
keberadaaanya atau bahkan punah.

Edisi Revisi 2020 225


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kartu Dekomposisi
Petunjuk: Potonglah sepanjang garis putus-putus dan bagikan 1 (satu) set kartu
kepada masing-masing kelompok. Kegiatan ini mengacu pada petunjuk-petunjuk
yang terdapat pada Kegiatan 2: Penguraian atau Waktu yang Diperlukan agar Sebuah
Bahan dapat Terurai dan Aman bagi Bumi (Dekomposisi) – Pertemuan 17.

Botol plastik Popok sekali pakai

Balon karet/lateks Buah dan sayuran

Sepatu Bot Karet Botol kaca

226 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 4 Pertemuan 17
Kepedulian terhadap Lingkungan

Kaleng yang terbuat dari timah Kantong plastik

Senar pancing Baterai

Puntung rokok Pembalut sekali pakai

Edisi Revisi 2020 227


Modul 5:

Melakukan
Aksi

228 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Rangkuman Modul 5
Setelah siswa-siswi menuntaskan 4 (empat) modul pertama dari kurikulum pendidikan
keterampilan hidup, mereka diharapkan dapat lebih memahami permasalahan yang
dihadapi oleh mereka sendiri dan teman-teman sebaya mereka. Tujuan dari Modul
5 adalah untuk membangun kemampuan serta rasa percaya diri siswa-siswi untuk
mendiskusikan permasalahan-permasalahan tersebut melalui proyek (tugas/
kegiatan) yang dipimpin oleh siswa-siswi itu sendiri (student-led project). Pada
modul ini, siswa-siswi akan berjalan menelusuri sekolah mereka, mempelajarinya
dari ’kacamata’ (sudut pandang) yang berbeda-beda untuk membuka wawasan
yang belum pernah mereka sadari sebelumnya. Melalui kerja-kerja kelompok, mereka
kemudian akan mendeskripsikan visi masa depan terkait perubahan yang ingin mereka
lihat di komunitas sekolah mereka, dan mengembangkan strategi-strategi tertentu
untuk mencapainya. Strategi-strategi tersebut akan menjadi dasar dari proyek yang
dipimpin oleh siswa-siswi tersebut. Tiap-tiap kelompok yang dibentuk oleh siswa-
siswi kemudian akan dibantu untuk mengembangkan sebuah rencana aksi untuk
proyek mereka, dan membuat contoh (prototip) untuk memperoleh umpan balik dari
siswa-siswi lainnya terhadap ide mereka. Modul ini akan diakhiri dengan presentasi
ide dari siswa-siswi kepada komunitas sekolah, termasuk siswa-siswi lain, guru-guru
dan para pemimpin komunitas.

Bersiap-siap Mengajar Modul 5


Saat bersiap-siap untuk mengajar Modul 5, mulailah dengan membaca gambaran
umum tiap-tiap pertemuan (terdapat 5 (lima) pertemuan dalam Modul 5 ini) dan
tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda sendiri:

• Seberapa percaya dirikah Anda untuk berbicara kepada siswa-siswi tentang


masing-masing dari tema tersebut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda?

• Apakah Anda memiliki materi-materi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap


pertemuan? Jika tidak, bagaimana Anda menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dengan sumber-sumber materi yang sudah Anda miliki?

Disarankan juga agar Anda meluangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman-


pengalaman pribadi Anda dalam melakukan aksi terhadap permasalahan-
permasalahan komunitas. Ada kemungkinan Anda ingin membahas hal-hal berikut
dengan seseorang yang Anda kenal dan percayai:

• Apakah Anda pernah melakukan aksi terhadap sebuah permasalahan yang


mempengaruhi komunitas Anda, atau menjadi bagian dari sebuah aksi komunitas?

• Jika iya, apakah tantangan-tantangan yang Anda hadapi dan bagaimana Anda
mengatasinya?

• Jika tidak, apa yang mencegah Anda dari melakukan aksi atau terlibat/ikut serta
di dalamnya?

• Bagaimana Anda akan menggunakan pengalaman-pengalaman Anda untuk


membantu siswa-siswi dengan proyek mereka?

Edisi Revisi 2020 229


Kiat-kiat Memfasilitasi Modul 5
Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat Anda gunakan untuk membantu
siswa-siswi menuntaskan Modul 5:

Yang Boleh Dilakukan

• Biarkan siswa-siswi mengetahui bahwa merekalah ahlinya ketika berbicara


mengenai permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi di sekolah;

• Bersikaplah ‘fleksibel’ (bersikap terbuka) dan biarkan siswa-siswi yang


memimpin – tidak menjadi masalah jika siswa-siswi mengambil arah yang
berbeda dari kurikulum yang ada;

• Libatkan komunitas sekolah yang lebih luas dalam tahap penyusunan rencana
aksi pada kurikulum;

• Perbolehkan siswa-siswi untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan


yang menurut mereka penting.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

• Jangan memaksa siswa-siswi untuk mempresentasikan ide-ide mereka


di hadapan sebuah kelompok besar jika mereka merasa tidak nyaman
melakukannya;

• Jangan menentukan tema-tema apa saja yang boleh dan tidak boleh
disampaikan oleh siswa-siswi.

230 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Pertemuan 18:
Mengidentifikasi
Masalah

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

• Kertas flip chart


• Spidol
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Pada pertemuan ini, siswa-siswi


akan mempelajari makna dari kata
‘komunitas’ dan mendiskusikan beberapa
permasalahan yang dihadapi teman-
teman sebaya mereka di komunitas
sekolah mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berempati • Pemetaan Komunitas


• Berpikir Kritis

Edisi Revisi 2020 231


Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan bermacam-macam komunitas di mana mereka terlibat;
• Mengenali masalah-masalah yang dihadapi siswa-siswi di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan singkat tentang tempat-tempat
yang berisiko.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi tentang tema ini adalah:
• Komunitas adalah sekelompok orang yang berbagi suatu kesamaan, termasuk
tempat, identitas, kegemaran atau keadaan;
• Tidak semua masalah yang dihadapi siswa-siswi terjadi di sebuah lokasi tertentu.
Ada beberapa masalah juga yang sifatnya ‘tidak terlihat’ (seperti perundungan
dunia maya (cyberbullying), tingkat kepercayaan diri yang rendah, dan lain-lain).

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Mengidentifikasi Masalah.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Periksa apakah siswa-siswi sudah menuntaskan tantangan (pekerjaan rumah)


mereka dan menanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin berbagi tentang
hasil kerjanya dengan teman-teman sekelasnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Beritahukan siswa-siswi bahwa berhubung mereka sekarang sudah menuntaskan


kurikulum Pendidikan Keterampilan Hidup, mereka mungkin akan lebih menyadari
beberapa permasalahan yang dihadapi siswa-siswi sekolah mereka dan ingin
melakukan sesuatu terkait permasalahan tersebut.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Menggambarkan bermacam-macam komunitas di mana mereka terlibat;
• Mengenali masalah-masalah yang dihadapi siswa-siswi di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan singkat tentang tempat-tempat
yang berisiko;
• Menyediakan langkah praktis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan;

232 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Informasi Penting: Apa Itu Komunitas? 10


menit
Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka tahu makna dari kata ‘komunitas’?

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa terkadang kita memaknai komunitas sebagai


tempat-tempat di mana kita tinggal, meskipun komunitas juga bisa dimaknai sebagai
sekelompok orang yang berbagi suatu kesamaan.

Catatan Guru
Minta siswa-siswi untuk menyebutkan contoh-contoh dari tiap jenis komunitas,
sebelum menyampaikan contoh-contoh yang terdapat di bawah ini. Anda juga dapat
menyediakan contoh-contoh Anda sendiri yang relevan dengan konteks Anda.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa terdapat 5 (lima) jenis komunitas berdasarkan


apa yang menjadi kesamaan dari sekelompok orang tertentu:
1. Tempat: Sekelompok orang yang dipersatukan oleh batas-batas geografis,
seperti perdesaan, pinggiran kota, sekolah atau tempat kerja;
2. Kepentingan: Sekelompok orang yang berbagi kepentingan atau ambisi yang
sama, seperti olahraga atau kegemaran;
3. Identitas: Sekelompok orang yang berbagi identitas yang sama, termasuk agama
dan budaya, dan memiliki relasi/afiliasi terhadap suatu kelompok yang sama;
4. Praktik: Sekelompok orang yang memiliki profesi yang sama atau mengerjakan
kegiatan-kegiatan yang sama;
5. Keadaan: Sekelompok orang yang dipersatukan oleh kejadian/situasi eksternal,
seperti orang-orang yang terkena dampak bencana alam atau perubahan dalam
kebijakan pemerintah.

Minta siswa-siswi untuk menyebutkan komunitas-komunitas di mana mereka terlibat.


Dorong siswa-siswi untuk tidak hanya berpikir sebatas komunitas-komunitas yang
‘berbasis tempat’, dan berpikir tentang beberapa contoh dari 4 (empat) komunitas
lainnya.

Minta siswa-siswi untuk memikirkan 1 (satu) komunitas yang melibatkan seisi kelas
mereka, termasuk guru mereka!

Beritahukan kepada siswa-siswi bahwa mereka semua merupakan bagian dari


komunitas sekolah, yaitu komunitas yang akan menjadi fokus mereka pada Modul 5 ini.

Kegiatan: Pemetaan Komunitas 45


menit
Bagi siswa-siswi menjadi 4 (empat) kelompok kecil:
• 2 (dua) kelompok remaja perempuan (Kelompok 1 dan 3);
• 2 (dua) kelompok remaja laki-laki (Kelompok 2 dan 4).

Bagikan selembar kertas flip chart dan beberapa spidol kepada masing-masing
kelompok.

Edisi Revisi 2020 233


Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Jelaskan kepada tiap-tiap kelompok bahwa mereka akan melakukan kegiatan


‘pemetaan komunitas’ dan ‘pemetaan tubuh’.

Kelompok 1 dan 2: Peta Komunitas


Pilihlah salah satu dari masing-masing kelompok remaja perempuan dan laki-laki
untuk menggambar peta sekolah mereka pada kertas flip chart mereka. Berikan
petunjuk-petunjuk berikut kepada tiap-tiap kelompok:

• Peta tersebut harus terdiri dari wilayah-wilayah utama yang terdapat di sekolah,
termasuk tempat bermain, lapangan olahraga, ruang kelas, kamar mandi dan toilet/
jamban, kantin, dan lain-lain; peta tersebut juga perlu menyertakan semua wilayah-
wilayah ‘rahasia’, yaitu tempat di mana siswa-siswi nongkrong (contoh: tempat di
mana siswa-siswi merokok atau menghabiskan waktunya untuk pacaran);

• Ketika mereka sudah menyelesaikan gambar peta mereka, masing-masing


kelompok harus menandai di peta, tempat-tempat di mana perilaku-perilaku
berisiko tersebut terjadi. Siswa-siswi harus berpikir kembali tentang tema-tema
yang dibahas selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup
sebelumnya sebagai ide mereka. Sebagai contoh, di manakah perundungan
(bullying) terjadi, di manakah siswa-siswi merokok atau makan makanan yang
tidak sehat, di manakah praktik-praktik kebersihan yang buruk terjadi?

Kelompok 3 dan 4: Peta Tubuh


Minta masing-masing kelompok remaja laki-laki dan perempuan yang tersisa untuk
menggambar remaja laki-laki atau perempuan berukuran besar pada kertas flip chart
mereka (remaja laki-laki akan menggambar remaja laki-laki, dan remaja perempuan
akan menggambar remaja perempuan). Berikan petunjuk-petunjuk berikut kepada
tiap-tiap kelompok:

• Gambar tersebut harus terdiri dari ciri-ciri unik yang memberi pembedaan yang
ingin kamu tampilkan (jilbab, pakaian, perhiasan, telepon seluler, dan lain-lain);

• Ketika mereka sudah selesai menggambar, masing-masing kelompok harus


menuliskan semua permasalahan yang dihadapi oleh remaja perempuan dan
laki-laki di sekolah mereka. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ini merupakan
masalah-masalah yang ‘tidak terlihat’ atau yang tidak terjadi secara fisik di suatu
tempat. Siswa-siswi harus berpikir kembali tentang tema-tema yang dibahas
selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup sebelumnya
sebagai ide mereka. Sebagai contoh, apa masalah yang dihadapi oleh siswa-
siswi dalam pertemanan atau hubungan mereka, atau dalam diri mereka sendiri
(contoh: tingkat percaya diri yang rendah atau citra tubuh yang negatif)?

• Siswa-siswi juga dapat menuliskan ‘pikiran tersembunyi’ yang mereka miliki untuk
menunjukkan apa yang mereka pikirkan dan katakan kepada satu sama lain.

• Mereka juga perlu menggambar sebuah hati di tengah-tengah gambar orang


tersebut untuk menunjukkan perasaan mereka.

234 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 18
Mengidentifikasi Masalah

Catatan Guru
Pastikan siswa-siswi tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk menggambar,
dan berikan waktu yang cukup untuk mendiskusikan masalah-masalah yang
dihadapi siswa-siswi. Berikan waktu yang cukup juga di akhir bagi siswa-siswi
untuk mempresentasikan peta-peta mereka di depan kelas.

Berikan masing-masing kelompok 2-3 menit untuk merangkum hasil dari peta yang
mereka gambar di hadapan seisi kelas. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut
kepada siswa-siswi:
• Apakah kamu memperhatikan adanya perbedaan atau persamaan pada peta-
peta tersebut?
• Apakah gender mempengaruhi cara pandang kelompok terhadap masalah-
masalah yang dihadapi siswa-siswi?
• Apakah tema-tema dalam Pendidikan Keterampilan Hidup sebelumnya
membantu kamu mengenali permasalahan yang sebelumnya tidak kamu sadari?

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) mereka minggu ini adalah
untuk menghabiskan waktu lebih banyak untuk memikirkan masalah-masalah yang
memengaruhi siswa-siswi di lingkungan sekolah mereka, dan menentukan 1 (satu)
permasalahan yang menurut mereka paling menarik untuk ditindaklanjuti.

Kesimpulan 10
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi atau pengetahuan baru apa yang siswa-siswi pelajari pada sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan-pertanyaan


yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menganalisis Masalah.

Jangan lupa membaca


Catatan Guru rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 235


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Pertemuan 19:
Menganalisis
Masalah

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

(Tidak ada)

80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


menentukan permasalahan yang akan
menjadi fokus mereka, memahami
akar penyebab serta konsekuensi-
konsekuensi (akibat-akibat) dari
permasalahan tersebut terhadap
kehidupan siswa-siswi beserta
keluarga mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpikir Kritis • Menganalisis Masalah


• Menyelesaikan Masalah

236 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Hasil Pembelajaran Pesan Penting


Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-
dapat: siswi tentang tema ini adalah:
• Mengidentifikasi akar penyebab dari • Untuk menyampaikan permasalahan
permasalahan yang mereka pilih; sosial dan lingkungan, kita perlu
• Menggambarkan akibat-akibat dari mengidentifikasi akar-akar penyebab
permasalahan yang mereka pilih. masalahnya;
• Akibat-akibat dari sebuah
permasalahan dapat memengaruhi
individu, keluarga, komunitas dan
lingkungan.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Menganalisis Masalah.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengidentifikasi akar penyebab dari permasalahan yang mereka pilih;
• Menggambarkan akibat-akibat dari permasalahan yang mereka pilih.

Kegiatan 1: Membentuk Kelompok Proyek 15


menit
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa hari Sebagai contoh, apakah mereka ingin
ini mereka akan membentuk kelompok- memilihnya sendiri atau meminta guru
kelompok kecil untuk mengerjakan sebuah untuk memilihnya? Apakah mereka ingin
proyek (tugas besar) yang membahas bekerja dalam kelompok dengan jenis
permasalahan yang dihadapi siswa-siswi kelamin yang sama atau berbeda-beda?
di sekolah mereka. Kelompok-kelompok
yang dibentuk hari ini akan menjadi Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok-
kelompok-kelompok siswa-siswi selama kelompok, sesuai dengan cara/kondisi
tiga minggu ke depan, hingga kurikulum yang menurut Anda praktis dan/atau
Pendidikan Keterampilan Hidup selesai. sesuai dengan keinginan siswa-siswi
Anda. Anda juga bisa melakukan
Tanyakan kepada siswa-siswi, pembagian kelompok yang sama
bagaimana cara yang mereka inginkan seperti pada pertemuan sebelumnya
untuk menentukan kelompok mereka? (Pertemuan 18).

Edisi Revisi 2020 237


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Catatan Guru
Setidaknya terdapat 4-5 kelompok dalam satu kelas. Jumlah anggota kelompok
yang ideal terdiri dari 6-8 orang. Ketika siswa-siswi sudah mendapatkan
kelompoknya, mereka harus duduk bersama kelompok mereka selama pertemuan
berlangsung.

Minta siswa-siswi untuk membagikan hasil dari tantangan (pekerjaan rumah) mereka
kepada anggota kelompok mereka, dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan
paling utama yang dihadapi oleh remaja di sekolah mereka. Mereka harus berpikir
kembali tentang tema-tema pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup
sebelumnya dan apa yang telah mereka pelajari selama semester ini.

Beritahu tiap-tiap kelompok untuk menentukan permasalahan-permasalahan yang


masuk dalam peringkat 3 (tiga) teratas mereka, sesuai dengan urutan prioritasnya (hal
ini penting jika kelompok lain memilih permasalahan yang sama).

Ingatkan kepada kelompok bahwa permasalahan-permasalahan tersebut harus


merupakan sesuatu yang nyaman untuk dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok.
Berikut adalah beberapa contoh permasalahan yang memungkinkan:
• Menjual makanan-makanan yang tidak sehat di kantin sekolah;
• Siswa-siswi mulai merokok sebelum dan sesudah sekolah;
• Perundungan/bullying (mungkin mereka ingin fokus pada kelompok tertentu
yang dirundung/di-bully);
• Siswa-siswi tidak mencuci tangan mereka sesudah menggunakan toilet/jamban;
• Kamar mandi tidak menyediakan air mengalir atau sabun;
• Jumlah toilet/jamban yang tidak mencukupi bagi siswa-siswi.

Pilih 1 (satu) kelompok secara acak untuk menentukan permasalahan yang ingin
mereka bahas.

Ulangi proses ini hingga semua kelompok sudah menentukan permasalahannya masing-
masing. Tiap-tiap kelompok tidak diperbolehkan untuk membahas permasalahan yang
sama, kecuali jika mereka dapat menentukan sudut pandang yang unik/berbeda dari
tema permasalahan yang sama (sebagai contoh, satu kelompok mungkin akan fokus
pada mencuci tangan, dan kelompok lainnya mungkin akan fokus pada Manajemen
Kebersihan Menstruasi/MKM).

Ucapkan selamat kepada siswa-siswi karena sudah memilih sebuah permasalahan


untuk dibahas dalam kelompok proyek mereka!

238 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Kegiatan 2: Pohon Masalah 45


menit

Beritahu siswa-siswi bahwa pada kegiatan ini, mereka akan melihat secara lebih
mendalam permasalahan yang sudah mereka pilih agar dapat lebih memahami akar-
akar penyebab dan akibat-akibatnya. Mereka akan berusaha mencapai ini dengan
membuat sesuatu yang disebut sebagai ‘pohon masalah’.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggunakan gambar pohon yang terdapat pada
buku kerja siswa-siswi mereka untuk kegiatan ini.

Minta siswa-siswi untuk mulai menuliskan


permasalahan yang mereka pilih pada Akibat

bagian batang pohon.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa


tiap-tiap permasalahan memiliki
penyebabnya masing-masing. Seperti
akar-akar pada sebuah pohon, penyebab
merupakan alasan-alasan ‘tidak terlihat’
Individu
yang menjelaskan mengapa sebuah
permasalahan terjadi.
Keluarga

Beritahu siswa-siswi bahwa jika kita


Komunitas
ingin menyampaikan permasalahan
yang dihadapi oleh remaja di sekolah,
Masyarakat
kita juga perlu menjelaskan penyebab-
penyebabnya. Sama halnya seperti saat
kita ingin menebang sebatang pohon dan
Permasalahan

memastikan pohon tersebut tidak tumbuh


lagi, kita harus memotong akar-akarnya.

Beri tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15


menit untuk mendiskusikan penyebab- Penyebab Penyebab
penyebab dari permasalahan yang mereka
pilih. Cara terbaik untuk melakukan ini
adalah melalui latihan yang bernama ‘Lima
Mengapa’ (Five Whys) – yang mengajak
kita untuk menggunakan 5 (lima) kalimat
tanya yang diawali dengan kata tanya
‘mengapa’, dan mencatat hasilnya.

Edisi Revisi 2020 239


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Peragakan latihan ‘Lima Mengapa’ tersebut dengan menggunakan contoh


permasalahan ‘Remaja Mulai Merokok’ berikut ini:

Pernyataan Jawaban (Penyebab)

MENGAPA remaja mulai merokok? Karena mereka berpikir bahwa merokok itu keren.

MENGAPA remaja berpikir bahwa Karena mereka melihat selebritas-selebritas merokok


merokok itu keren? di televisi.

MENGAPA remaja meniru apa yang Karena mereka ingin diterima di kelompok
mereka lihat di televisi? pertemanan mereka.

MENGAPA remaja ingin diterima oleh Karena mereka takut dirundung (di-bully).
kelompok pertemanan mereka?

MENGAPA remaja takut dirundung Karena mereka tidak akan memiliki teman dan
(di-bully)? merasa sedih.

Minta siswa-siswi untuk mengulangi latihan ‘Lima Mengapa’ sebanyak mungkin, dan
mencatat hasilnya pada bagian bawah pohon. Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka
tidak harus bertanya sebanyak 5 (kali) persis; cukup digunakan hingga memperoleh
jawaban-jawaban yang unik saja. Jika waktunya sudah habis, beri tiap-tiap kelompok
waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan akibat-akibat dari permasalahan yang
mereka pilih. Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa akibat-akibat yang dimaksud adalah
dampak-dampak permasalahan tersebut terhadap individu, keluarga, komunitas
(termasuk komunitas sekolah) dan lingkungan atau negara.

Menggunakan ‘merokok’ sebagai contoh, jelaskan kepada siswa-siswi beberapa akibat


dari merokok:
• Individu: Bau mulut, kanker, kecanduan, membuang-buang uang;
• Keluarga: Perdebatan tentang uang, bermasalah dengan orang tua;
• Komunitas: Fasilitas kesehatan tidak dapat dapat melayani kebutuhan orang-
orang yang sakit;
• Lingkungan: Saluran air yang tercemar, sampah.

Jika waktu mencukupi, minta tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan gambar-


gambar mereka secara singkat di hadapan kelompok yang lebih besar, dan berikan
siswa-siswi kesempatan untuk memberikan beberapa tambahan dan perubahan.

240 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 19
Menganalisis Masalah

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah 5


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa tantangan (pekerjaan rumah) minggu ini adalah untuk
meneliti lebih mendalam mengenai tema yang mereka identifikasi. Beberapa cara
yang dapat dilakukan termasuk:
• Berbicara dengan siswa-siswi dan guru-guru lainnya tentang permasalahan
tersebut;
• Berbicara dengan ‘para ahli’ seperti perawat, tentang permasalahan tersebut;
• Mencari informasi yang lebih banyak dan mendalam mengenai permasalahan
tersebut di perpustakaan atau melalui internet.

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Keterampilan hidup apa yang mereka pelajari dan gunakan pada pertemuan ini?

Guru dapat mengingatkan kembali siswa-siswi tentang apa yang sudah mereka capai
hari ini dan mengulangi pesan-pesan kunci dari pertemuan ini.

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan apapun


yang mungkin ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Menentukan Sasaran dan Tujuan.

Jangan lupa membaca


Catatan Guru rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

Edisi Revisi 2020 241


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pertemuan 20
Menentukan
Sasaran dan Tujuan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kertas flip chart


• Spidol warna-warni
80
menit

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
menciptakan visi atas perubahan yang
Sesi Pertanyaan
ingin mereka lihat di sekolah mereka, dan
mengembangkan cara-cara yang mudah
untuk mencapainya.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Bekerja Sama • Menentukan Sasaran dan Tujuan


• Menyelesaikan Masalah • Bekerja Sama sebagai Tim

Hasil Pembelajaran
Pada akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Menggambarkan visi atas perubahan yang ingin mereka lihat di sekolah mereka;
• Mengidentifikasi cara-cara efektif untuk mencapai perubahan tersebut.

242 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Ketika mengerjakan sebuah proyek, penting untuk tetap fokus pada visi masa
depan mereka;
• Kerja sama dalam tim menuntut kita untuk mendengarkan gagasan dan sudut
pandang orang lain, bahkan ketika kita tidak menyetujuinya sekalipun.

Pengantar 10
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan Minta siswa-siswi untuk mengingat
dan memberitahu mereka tentang tema kembali pesan-pesan penting serta hal-
pertemuan: Menentukan Sasaran dan hal yang mereka pelajari dari pertemuan
Tujuan. sebelumnya.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan


latihan pemberi semangat, disesuaikan pembelajaran pada pertemuan ini:
dengan suasana hati siswa-siswi saat • Menggambarkan visi atas perubahan
memasuki ruang kelas. yang ingin mereka lihat di sekolah
mereka;
Berikan jawaban untuk semua • Mengidentifikasi cara-cara efektif
pertanyaan yang terdapat pada kotak untuk mencapai perubahan tersebut.
pertanyaan dari pertemuan sebelumnya.

Kegiatan 1: Hilang Di Laut 25


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa Anda akan mengajak mereka memainkan sebuah
permainan yang akan mengajari mereka tentang pentingnya kerja sama dalam tim.

Tanyakan kepada siswa-siswi, apakah mereka pernah mendengar kabar tentang


seseorang yang hilang di laut?

Beritahu siswa-siswi bahwa hal tersebut tidak ‘seluar biasa’ yang mereka kira!
Faktanya, baru-baru ini, pada bulan September 2018, seorang remaja laki-laki berusia
19 tahun bernama Aldi Novel Adilang dari Sulawesi Utara, berhasil diselamatkan
setelah hilang di laut selama 49 hari!

Catatan Guru
Jika Anda memiliki akses internet, Anda dapat mengetik detail-detail di atas pada
mesin pencari (‘berita mengenai Aldi Novel Adilang’), berikut dengan foto-foto dan
video-video tentang penyelamatannya yang menakjubkan tersebut!

Jika memungkinkan, putar video ‘Penyelamatan Aldi Novel Adilang’ sebelum


pelajaran Pendidikan Keterampilan Hidup dimulai.

Edisi Revisi 2020 243


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Beritahu siswa-siswi bahwa pada Beri tiap-tiap kelompok waktu 10 menit


kegiatan ini, Anda ingin agar mereka untuk mendiskusikan barang-barang yang
membayangkan diri mereka jika berada menurut mereka akan sangat berguna
dalam situasi yang dialami Adilang untuk melewati ‘cobaan berat’ mereka,
saat itu – hilang di laut. Mereka harus dan menyepakati peringkat terbarunya
membayangkan semua anggota secara berurutan dari 1 hingga 14.
kelompok mereka hilang di laut di atas
kapal yang sama. Jika waktunya sudah habis, beritahu
tiap-tiap kelompok untuk menyelesaikan
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada tanggapan-tanggapan mereka. Minta
bagian di buku kerja siswa-siswi mereka, tiap-tiap kelompok untuk merangkum
yang berjudul ‘Barang-barang Saat barang-barang yang termasuk dalam
Hilang di Laut’. ‘peringkat 5 besar’ mereka kepada
kelompok yang lebih besar, beserta
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa alasan-alasan di balik keputusan mereka
14 barang yang tertulis pada halaman tersebut.
tersebut adalah satu-satunya barang
yang mereka miliki di kapal tersebut. Ungkapkan jawaban-jawaban yang
Mereka harus membuat peringkat tepat dari kegiatan ini (silakan merujuk
berdasarkan tingkat prioritasnya, dari 1 pada tabel di bawah).
(paling penting) hingga 14 (paling tidak
penting), untuk membantu mereka Beritahu siswa-siswi bahwa peringkat
melewati ‘cobaan berat’ mereka di laut. yang diberikan telah ditentukan oleh
sekelompok pelaut ahli yang pernah
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa hilang di laut. Jika Anda mau, Anda
karena kapal tersebut berisi banyak dapat memberikan hadiah/penghargaan
orang, mereka tidak memiliki sisa ruang kepada tim yang paling sering menjawab
yang cukup untuk menampung seluruh secara tepat.
14 barang tersebut, sehingga mereka
harus memutuskan barang-barang apa
saja yang akan mereka simpan dan yang
akan mereka buang ke luar kapal!

Barang Peringkat Alasan


yang Tepat

Sebuah kompas 14 Hampir tidak ada gunanya, khususnya saat mengapung


di lautan terbuka tanpa daratan yang terlihat.

Sebuah cermin 1 Dari seluruh barang yang ada, cermin adalah yang
cukur terpenting. Sinar matahari yang dipantulkan bahkan
bisa terlihat melampaui cakrawala.

Sebuah kawat 13 Tidak ada nyamuk di lautan terbuka dan fungsi-fungsi


nyamuk lain dari kawat nyamuk tidak terlalu banyak.

Sebuah wadah 2 Air memiliki fungsi penting untuk mengembalikan


besar berisi air cairan yang hilang melalui keringat. Wadah tersebut
juga bisa digunakan sebagai pelampung, jika
dibutuhkan.

244 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Barang Peringkat Alasan


yang Tepat

Sebuah kotak berisi 5 Cokelat menyimpan energi yang tinggi dan akan
batangan-batangan menghilangkan rasa lapar pada diri seseorang.
cokelat

Sebuah peta 12 Hampir tidak ada gunanya, khususnya saat mengapung


di lautan terbuka tanpa daratan yang terlihat.

Sebuah jaket 9 Akan berguna, namun sekali lagi, siapa yang akan
pelampung menggunakannya?

Sebuah kaleng 3 Bensin akan mengapung di air (lautan) dan dapat


berisi bensin dinyalakan menggunakan korek api untuk mengirimkan
sinyal meminta pertolongan

Sebuah botol berisi 10 Sangat berbahaya jika kondisi tubuhmu dalam


rum keadaan mabuk, karena akan menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan) pada tubuh, padahal kamu butuh
cukup cairan untuk bertahan hidup.

Sebuah radio 11 Kamu sudah pasti tidak akan terjangkau oleh stasiun-
stasiun mana pun.

Sebuah kain terpal 6 Ini akan sangat berguna. Dapat digunakan untuk
(lembaran plastik) mengumpulkan air hujan, berlindung dari matahari atau
digunakan sebagai layar.

Tali sepanjang 15 7 Terdapat beberapa kegunaan, termasuk membuat layar


kaki atau mengangkut puing-puing yang mengambang.

Sebuah senar 8 Kemungkinannya kecil bagi kamu untuk menangkap


pancing dan kail ikan dengan senar pancing yang sederhana di lautan
terbuka.

Rokok dan sebuah 4 Hanya koreknya yang berguna. Rokoknya buruk bagi
korek (pemantik api) kesehatanmu!

Fasilitasi sebuah diskusi kelompok menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:


• Bagaimana kamu mencapai keputusan sebagai tim untuk menentukan barang-
barang apa saja yang harus disimpan? Cara-cara apa yang kamu gunakan?
• Apakah proses pengambilan keputusannya dikendalikan oleh satu orang, atau
semua orang berpartisipasi secara adil/setara? Mengapa?
• Apa yang kamu perhatikan dari perilaku dan cara berkomunikasimu selama
kegiatan ini? Apakah kamu pasif (si tarsius), asertif (si burung merak) atau agresif
(si harimau)?
• Hal-hal lain yang kamu pelajari dari kegiatan ini?

Edisi Revisi 2020 245


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Pelajaran Keterampilan Hidup:


Bekerja Sama (Kerja Sama dalam Tim)
Ingatkan siswa-siswi bahwa kerjasama dalam tim yang efektif membutuhkan kita
untuk mendengarkan gagasan dan sudut pandang orang lain, bahkan ketika kita
tidak menyetujuinya sekalipun. Kita juga harus dapat menyampaikan pemikiran
dan pendapat kita tanpa bersikap agresif.

40 Kegiatan 2: Sungai Perubahan


menit
Pisahkan siswa-siswi berdasarkan pembagian kelompok yang sudah ditentukan pada
minggu sebelumnya.

Berikan selembar kertas flip chart besar dan beberapa spidol warna-warni kepada
masing-masing kelompok.

Beritahu siswa-siswi bahwa langkah pertama dalam merancang proyek mereka


adalah mengembangkan sebuah visi atau tujuan yang sama atas perubahan yang
ingin mereka lihat sehubungan dengan tema yang mereka pilih. Setelah itu, mereka
akan bertukar pikiran tentang solusi-solusi yang memungkinkan untuk diterapkan di
sekolah mereka.

Minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar sebuah sungai yang mengalir di


tengah-tengah lembaran kertas mereka.

Jelaskan bahwa ukuran sungainya harus cukup lebar bagi seseorang untuk
membangun sebuah jembatan di atasnya untuk diseberangi.

Beritahu siswa-siswi untuk menuliskan tema yang mereka pilih di tengah-tengah


sungai tersebut.

Minta siswa-siswi untuk menuliskan kata ‘MASA KINI’ pada bagian bawah kertas, dan
kata ‘MASA DEPAN’ (jelaskan bahwa hal ini berarti minimal 5 tahun ke depan), pada
bagian atas kertas, seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini:

Masa Depan

Masa Kini

246 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Berikan tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan dan


mencatat situasi ‘masa kini’ di sekolah mereka, sehubungan dengan tema yang telah
mereka pilih.

Ingatkan siswa-siswi bahwa salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah
dengan memikirkan aspek SIAPA, APA, DI MANA, MENGAPA dan KAPAN dari tema
yang dipilih. Lihat contoh di bawah ini untuk permasalahan ‘merokok’:

Contoh permasalahan: ‘Remaja Mulai Merokok’


• SIAPA yang mulai merokok? Apakah permasalahan ini lebih mudah memengaruhi
remaja laki-laki atau perempuan?
• APA jenis rokok yang dikonsumsi oleh siswa-siswi? Berapa harganya?
• DI MANA siswa-siswi memperoleh rokok tersebut?
• MENGAPA siswa-siswi merokok? (rujukan: ‘Pohon Masalah’)
• KAPAN siswa-siswi mulai merokok?

Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.

Berikutnya, beri tiap-tiap kelompok waktu sekitar 15 menit untuk mendiskusikan


dan mencatat keadaan ‘masa depan’ yang ingin mereka lihat di sekolah mereka
sehubungan dengan permasalahan yang mereka pilih.

Tanyakan kepada siswa-siswi:

Jika segala sesuatunya sempurna,


bagaimana siswa-siswi, orang tua dan
guru, dapat berpikir dan bertindak
secara berbeda sebagai hasil/akibat dari
tindakan mereka?
Menggunakan contoh ‘merokok’, siswa-siswi mungkin akan menyebutkan hal-hal
berikut ini:
• Melarang penjualan rokok di dalam batas-batas sekolah;
• Larangan untuk merokok di sekolah diterapkan oleh para guru;
• Siswa-siswi memahami bahaya merokok.

Beritahu siswa-siswi untuk mencatat pemikiran mereka di salah satu sisi sungai
menggunakan kata-kata, kalimat-kalimat singkat dan gambar-gambar, jika mereka
mau.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa sekarang mereka akan memikirkan segala sesuatu
yang harus terjadi untuk membangun sebuah jembatan yang menghubungkan antara
‘masa kini’ dan ‘masa depan’. Jembatan akan menggambarkan aksi-aksi spesifik dan
sederhana yang dapat dilakukan untuk membahas permasalahan yang sudah mereka
identifikasi.

Edisi Revisi 2020 247


Modul 5 Pertemuan 20
Menentukan Sasaran dan Tujuan

Beritahu siswa-siswi bahwa tiap-tiap jembatan harus menggambarkan sebuah


aksi yang terpisah dan spesifik, yang akan lebih mendekatkan siswa-siswi terhadap
pencapaian visi mereka. Tiap aksi/jembatan harus digambarkan dalam sebuah
kalimat. Beberapa contoh dari sebuah jembatan dapat berupa:
• Mendesain poster untuk mengajarkan siswa-siswi tentang bahaya merokok;
• Mengembangkan sebuah petisi untuk melarang penjualan rokok di sekitar batas-
batas sekolah;
• Meletakkan tanda-tanda ‘dilarang merokok’ di sekitar sekolah.

Beri tiap-tiap kelompok waktu 15 menit untuk mendiskusikan dan mencatat jembatan-
jembatan (aksi-aksi) mereka pada lembaran kertas mereka, seperti yang dicontohkan
di atas. Jumlah sasaran yang harus dicapai oleh siswa-siswi adalah 3-5 jembatan.

Jika waktu mencukupi, minta tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan gambar-


gambar mereka secara singkat di hadapan kelompok yang lebih besar, dan berikan
siswa-siswi kesempatan untuk memberikan beberapa tambahan dan perubahan.

5 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Informasi apa yang paling berguna bagi siswa-siswi dari sesi ini?
2. Keterampilan hidup apa yang paling mereka pelajari pada pertemuan ini?

Beri siswa-siswi beberapa menit untuk menuliskan apapun pertanyaan yang mungkin
ingin mereka masukkan ke dalam kotak pertanyaan.

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu tema pertemuan minggu depan: Merencanakan Sebuah Proyek.

Jangan lupa membaca


Catatan Guru rencana pertemuan minggu
Tidak ada rencana aksi depan dan pastikan semua
pribadi untuk Modul 5. materi sudah siap!

248 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Pertemuan 21:
Merencanakan
Sebuah Proyek

Waktu Fasilitasi Media, Bahan dan Alat Pembelajaran yang dibutuhkan.

• 1 (satu) bungkus tusuk sate


• 1 (satu) bungkus marshmallow (atau kudapan lain yang serupa)
80 • 1 (satu) gulung selotip
menit • 1 (satu) gulung benang/tali

Rangkuman Pertemuan
Catatan Guru

Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan


menuntaskan sebuah rencana aksi untuk
membantu mereka menyampaikan
proyek mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Berpartisipasi • Merencanakan Aksi


• Kreativitas

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan sederhana menggunakan
cara berpikir yang kreatif;
• Memecah sebuah tugas menjadi serangkaian langkah/tahapan;
• Memastikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah
proyek.

Edisi Revisi 2020 249


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Menghabiskan waktu yang cukup dalam proses perencanaan akan berpengaruh
pada tingkat kesuksesan proyek;
• Berpikir secara kreatif akan membutuhkan kemampuan untuk menguji sebuah
permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda.

10 Pengantar
menit
Sambut siswa-siswi ke dalam pertemuan dan memberitahu mereka tentang tema
pertemuan: Merencanakan Sebuah Proyek.

Awali pertemuan dengan relaksasi atau latihan pemberi semangat, disesuaikan


dengan suasana hati siswa-siswi saat memasuki ruang kelas.

Berikan jawaban untuk semua pertanyaan yang terdapat pada kotak pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya.

Minta siswa-siswi untuk mengingat kembali pesan-pesan penting serta hal-hal yang
mereka pelajari dari pertemuan sebelumnya.

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan sederhana menggunakan
cara berpikir yang kreatif;
• Memecah sebuah tugas menjadi serangkaian langkah/tahapan;
• Memastikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah
proyek.

20 Kegiatan 1: Penyelesaian Masalah Secara Kreatif


menit
Pisahkan siswa-siswi berdasarkan pembagian kelompok yang sudah ditentukan pada
minggu sebelumnya.

Catatan Guru
Sebelum memulai kegiatan ini, guru harus menyiapkan satu kartu, selembar kertas
atau post-it yang bertuliskan nama dari masing-masing siswa-siswi di bagian
atasnya. Kartu-kartu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak atau kantong.

Berikan materi-materi (bahan-bahan) berikut kepada tiap-tiap kelompok. Pastikan


tiap-tiap kelompok menerima jumlah materi yang sama:
• Sekitar 10 (sepuluh) tusuk sate yang bersih;
• 1 (satu) bungkus marshmallow atau permen/manisan kenyal yang ringan;
• 1 (satu) gulung selotip; dan
• 1 (satu) utas benang/tali sepanjang lengan.

250 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Bacakan petunjuk-petunjuk berikut ini kepada siswa-siswi:


• Kamu memiliki waktu 10 menit untuk membuat menara yang berdiri bebas
menggunakan materi-materi yang sudah disediakan;
• Menaranya harus dapat berdiri bebas, dengan kata lain, harus dapat menopang
dirinya sendiri;
• Kamu tidak boleh menggunakan materi-materi lain, kecuali yang sudah disediakan
untukmu;
• Kelompok dengan menara tertinggi akan menjadi pemenangnya;
• Tiap-tiap kelompok akan diberi waktu untuk merancang menara mereka.
Selama waktu perancangan berlangsung, kamu tidak boleh menyentuh materi-
materinya; kamu hanya boleh mendiskusikan pendekatan yang berbeda-beda
dan menggambar diagramnya (gambar peraganya) di atas kertas.

Klarifikasi pertanyaan-pertanyaan apapun yang mungkin dimiliki oleh tiap-tiap


kelompok, sebelum kegiatan dimulai. Jika waktu sudah habis, ukurlah ketinggian
menara-menara tersebut dan umumkan pemenangnya.

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut bersama siswa-siswi:


• Bagaimana pendekatan yang kamu gunakan untuk menjalani tugas ini?
Bagaimana caramu membuat keputusan sebagai sebuah kelompok?
• Apakah proses pengambilan keputusannya dikendalikan oleh satu orang, atau
semua orang berpartisipasi secara adil/setara? Mengapa?
• Apa yang kamu perhatikan dari perilaku dan caramu berkomunikasi selama
kegiatan ini? Apakah kamu pasif (si tarsius), asertif (si burung merak) atau agresif
(si harimau)?
• Hal-hal lain apa saja yang kamu pelajari dari kegiatan ini?

Edisi Revisi 2020 251


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

40 Kegiatan 2: Perencanaan Aksi


menit
Minta siswa-siswi untuk merujuk pada Contoh Perencanaan Aksi yang terdapat pada
buku kerja siswa-siswi mereka atau minta tiap-tiap kelompok untuk menggambar
ulang contoh tersebut di selembar kertas berukuran besar.

Catatan Guru
Selama sisa waktu dalam pertemuan ini, siswa-siswi akan menuntaskan
contoh perencanaan aksi mereka kelompok. Berkelilinglah dari satu kelompok
ke kelompok lainnya selama kegiatan ini berlangsung, membantu mereka
menuntaskan rencana aksi mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
apapun yang mungkin mereka miliki.

Minta siswa-siswi untuk mulai menuliskan permasalahan atau isu yang sudah mereka
pilih untuk disampaikan, beserta alasan mengapa hal tersebut penting bagi mereka.
Saat melakukan ini, mereka harus merangkum akibat-akibat negatif dari permasalahan
tersebut, yang sudah mereka uraikan pada Pohon Masalah (Pertemuan 19) dan hasil
analisis ‘situasi masa kini’ dari Kegiatan Sungai Perubahan (Pertemuan 20).

Sekarang, minta siswa-siswi untuk mendiskusikan dan mencatat sasaran dari proyek
mereka, dengan kata lain, bagaimana siswa-siswi dan guru-guru dapat berpikir dan
bertindak secara berbeda sebagai hasil/akibat dari tindakan mereka? Saat melakukan
ini, mereka harus merangkum hasil analisis ‘visi masa depan’ dari Kegiatan Sungai
Perubahan (Pertemuan 20).

Minta siswa-siswi untuk menguraikan sasaran mereka ke dalam beberapa langkah


kecil dan spesifik. Antara 4-6 langkah adalah jumlah yang baik. Masing-masing
langkah harus menggambarkan aksi yang spesifik, diawali dengan kata kerja. Sebagai
contoh:
• Menulis surat kepada…
• Menyelenggarakan acara untuk…
• Mengembangkan sebuah petisi untuk/kepada…
• Membeli…
• Meminjam…
• Meminta…
• Meneliti…

Untuk tiap-tiap langkah, minta siswa-siswi untuk menuliskan hal-hal berikut ini:
• Siapa yang dapat membantu mereka mencapai langkah ini?

• Sumber-sumber apa saja yang mereka butuhkan? Ingatkan siswa-siswi untuk


memikirkan cara-cara yang dapat membantu mereka mencapai sasaran mereka
tanpa uang, contohnya seperti menggunakan barang-barang yang sudah mereka
miliki atau meminjam barang-barang yang mereka butuhkan.

252 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

• Siapa anggota tim yang akan bertanggung jawab? Jika lebih dari satu orang yang
bertanggung jawab, apa yang akan menjadi peran dan tanggung jawab anggota
tim lainnya?

• Kapan langkah tersebut akan diselesaikan/dituntaskan (ajukan sebuah tanggal


yang spesifik)?

Tantangan Untuk Dikerjakan Di Rumah: Menyiapkan Sebuah 5


menit
Pitch Atau Usulan
Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa ‘pitch’, usulan atau kalimat menarik (seperti
iklan), adalah sebuah pesan tentang proyek mereka, yang mereka bagikan dengan
tujuan meyakinkan orang-orang untuk mendukung dan/atau memperoleh manfaat/
keuntungan dari proyek mereka tersebut. Hal tersebut disebut ‘pitch’ karena, sama
halnya seperti mem-pitch (melempar) bola kepada pemain dalam permainan baseball,
football atau cricket, kamu ‘melempar’ sebuah ide kepada seseorang dan kamu berharap
mereka dapat terhubung dengan ide kamu tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa
‘pitch’ dalam konteks latihan ini adalah memberikan atau ‘melempar’ usulan dengan
cara yang singkat dan menarik.

Beritahu siswa-siswi bahwa sebuah pitch yang baik harus:


• Berisi penjelasan yang jelas dan sederhana mengenai proyek atau ide kamu –
Coba gambarkan menggunakan dua kalimat, tidak lebih dari 30 detik;

• Alasan-alasan yang meyakinkan tentang mengapa proyek atau ide kamu


berharga dan relevan, mengapa para pendukung harus mendukungnya dan/atau
bagaimana penerima manfaat memperoleh manfaat/keuntungan darinya;

• Disesuaikan dengan para pendengar yang berbeda-beda – Ketika berbicara kepada


para pendukung yang potensial, kamu dapat menggunakan pesan-pesan yang
berbeda untuk meyakinkan mereka; yang berbeda dengan cara-cara yang kamu
gunakan ketika berbicara kepada penerima manfaat atau pelanggan;

• Tunjukkan sikap yang menarik atau menyenangkan;

• Gunakan cara penyampaian yang mudah dipahami dan menarik bagi para
pendengar – Sebagai contoh, kamu dapat melakukan pendekatan kepada orang-
orang secara langsung dan membagikan ‘pitch’ kamu secara verbal, atau kamu
dapat membuat poster, selebaran/brosur atau sebuah iklan radio atau video
untuk proyek atau idemu.

Edisi Revisi 2020 253


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Beritahu siswa-siswi bahwa minggu depan mereka akan mem-pitch ide-ide mereka
kepada teman-teman sekelas mereka; mereka juga dapat memutuskan untuk
mengundang orang lain seperti siswa-siswi lain dan guru-guru saat sesi penyampaian
pitch.

Ingatkan siswa-siswi bahwa presentasi pitch dari tiap-tiap kelompok tidak boleh
melebihi 10 menit, dan tiap-tiap anggota kelompok harus mendapat giliran berbicara
saat menyampaikan pitch tersebut.

5 Kesimpulan
menit
Akhiri sesi dengan mengajak siswa-siswi berdiskusi singkat:
1. Keterampilan apa yang mereka latih pada pertemuan kali ini?
2. Tantangan apa yang mereka temukan dalam melaksanakan kegiatan ini? Dan
bagaimana cara mereka mengatasinya?

Ucapkan terima kasih kepada siswa-siswi atas partisipasi mereka pada pertemuan
hari ini dan beritahu mereka bahwa minggu depan mereka akan menyajikan ide-ide
untuk perubahan di sekolah mereka.

Pada saat siswa-siswi akan mempresentasikan usulan (pitch) mereka, pastikan


bahwa orang-orang dewasa yang hadir di pertemuan ini telah memahami maksud
dan tujuan kegiatannya, serta menunjukkan sikap yang suportif dan apresiatif
terhadap siswa-siswi.

Bersiap-siap untuk menyampaikan usulan (pitch)


Setelah berkonsultasi dengan siswa-siswi, Anda harus memutuskan kapan dan
kepada siapa siswa-siswi akan mempresentasikan usulan (pitch) mereka. Hal Ini
dapat dilakukan pada pertemuan berikutnya, atau dengan menyelenggarakan sebuah
acara khusus (sebagai contoh, saat istirahat makan siang). Minimal, siswa-siswi harus
mempresentasikan ide mereka kepada satu sama lain; walaupun begitu, Anda juga
dapat mengundang guru-guru (termasuk kepala sekolah), siswa-siswi lain, orang
tua atau bahkan pejabat-pejabat pemerintahan. Anda harus membuat keputusan
yang sesuai/memungkinkan dengan kondisi Anda dan pastikan siswa-siswi merasa
nyaman dengan keputusan tersebut.

Jangan lupa membaca rencana pertemuan minggu


depan dan pastikan semua materi sudah siap!

254 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Saran untuk Mempresentasikan


Usulan (Pitch)
Sesi/acara presentasi usulan (pitch) dapat diadakan saat kelas Pendidikan Keterampilan
Hidup berlangsung, atau pada sebuah acara publik yang dapat dihadiri oleh siapa
pun. Anda dapat mengajukan sebuah panel juri untuk menilai pitch dari proyek-
proyek yang dipresentasikan dan memberi penghargaan kepada pemenangnya, atau
Anda dapat menentukan pemenangnya berdasarkan hasil jajak pendapat atau vote
(pemilihan) dari publik/pihak-pihak yang menghadiri acara tersebut.

Perlu diperhatikan juga bahwa penting untuk mengadakan rapat persiapan sebelum
sesi/acara presentasi usulan (pitch) dimulai, untuk memastikan bahwa orang dewasa
yang terlibat dalam proses ini sudah memahami tujuan dari sesi/acaranya, serta
memahami juga bahwa peran mereka adalah memberi umpan balik yang membangun.
Isi rapat persiapan dengan orang dewasa akan mencakup
1. Tujuan umum dan spesifik dari presentasi;
2. Peran orang dewasa dalam sesi presentasi;
3. Cara untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.

Berikut adalah beberapa pihak yang dapat Anda pertimbangkan untuk diundang ke
sesi/acara presentasi usulan (pitch):

• Siswa-siswi lain;
• Guru-guru;
• Kepala Sekolah;
• Pengawas sekolah;
• Para anggota Komite Sekolah;
• Para anggota Pemerintah Kabupaten;
• Pemimpin komunitas;
• Orang tua murid;
• Media.

Contoh agenda pertemuan pitch dengan durasi 2 (dua) jam dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Waktu Alasan

10 menit Menyambut siswa-siswi lain, tamu-tamu khusus dan para penonton ke dalam
acara ini. Jelaskan latar belakang dari acara ini (bahwa pitch tentang proyek-
proyek yang dipresentasikan telah dikembangkan oleh siswa-siswi yang
berpartisipasi dalam Pendidikan Keterampilan Hidup, untuk menyampaikan
permasalahan-permasalahan yang sudah mereka identifikasi di sekolah mereka).

10 menit Menyediakan waktu untuk satu atau lebih sambutan singkat dari tamu-tamu
penting yang hadir; seperti Kepala Sekolah, pengawas sekolah, pejabat Dinas
10 menit Pendidikan di tingkat kabupaten atau pemimpin komunitas.

10 menit Mempersilakan Kelompok 1 untuk menyampaikan presentasinya.

Edisi Revisi 2020 255


Modul 5 Pertemuan 21
Merencanakan Sebuah Proyek

Waktu Alasan

5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 1.

10 menit Mempersilakan Kelompok 2 untuk menyampaikan presentasinya.

5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 2.

10 menit Mempersilakan Kelompok 3 untuk menyampaikan presentasinya.

5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 3.

10 menit Mempersilakan Kelompok 4 untuk menyampaikan presentasinya.

5 menit Menanyakan apakah anggota panel juri atau publik (peserta acara secara umum)
memiliki pertanyaan untuk Kelompok 4.

10 menit Memberikan waktu kepada panel juri untuk berunding dan membuat keputusan
mereka ATAU meminta para peserta atau siswa-siswi lain untuk mem-vote
(memilih) usulan (pitch) yang paling mereka sukai dengan menggunakan metode/
cara yang Anda pilih.

10 menit 1. Mengumumkan pemenangnya dan menyerahkan hadiah/penghargaannya;


2. Mengucapkan terima kasih kepada tamu-tamu karena sudah menghadiri acara
ini;
3. Menanyakan umpan balik untuk masa depan kepada peserta (sebagai bentuk
penghargaan dan tindak lanjut terhadap masukan/partisipasi peserta);
4. Mengakhiri acara ini.

110 menit

Apa Langkah Selanjutnya?

Jika ada waktu lebih/tersisa dalam semester ini, Anda dapat menggunakannya untuk membantu
siswa-siswi menjalankan seluruh atau sebagian dari rencana aksi mereka. Pilihan lainnya adalah,
seisi kelas dapat menyepakati salah satu proyek untuk dikerjakan bersama-sama. Jangan lupa
untuk mencatat/merekam hasil-hasil proyek, dan mendokumentasikan semua perubahann yang
terjadi sebagai hasil dari upaya-upaya yang dilakukan oleh siswa-siswi.

256 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 22
Kesimpulan

Pertemuan 22
Kesimpulan

Waktu Fasilitasi Media, bahan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan

• Kartu dan amplop kecil untuk masing-masing siswa-siswi

80
menit

Rangkuman Pertemuan
Sesi Cerita

Wawasan Yang
Pada pertemuan ini, siswa-siswi akan
Didapat
merefleksikan bagaimana mereka
telah berubah selama setahun ini,
meninjau kembali pesan-pesan kunci
dari kurikulum Pendidikan Keterampilan
Hidup, dan belajar untuk memberikan
pujian kepada teman-teman sebaya
mereka.

Keterampilan hidup yang Pengetahuan penting yang


dipelajari dalam pertemuan ini dipelajari dalam pertemuan ini

• Mengelola Diri Sendiri • Siswa-siswi akan meninjau kembali


• Menjadi tangguh/resilien (Ketahanan/ keseluruhan tema yang sudah mereka
ketangguhan) pelajari selama semester ini

Edisi Revisi 2020 257


Modul 5 Pertemuan 22
Kesimpulan

Hasil Pembelajaran
Di akhir pertemuan ini, siswa-siswi akan dapat:
• Mengidentifikasi cara-cara yang berubah dari diri mereka sebagai hasil dari
partisipasi mereka selama pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan
Hidup;
• Mengingat kembali pesan-pesan kunci dari tiap-tiap pertemuan yang terdapat di
kurikulum;
• Memberikan pujian kepada teman-teman sebaya mereka.

Pesan Penting
Hal terpenting yang perlu diketahui siswa-siswi mengenai tema ini adalah:
• Pujian adalah cara sederhana untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan
membangun harga diri orang lain;
• Jangan pernah memberikan pujian yang tidak diinginkan.

10 Pengantar
menit
Sambutlah siswa-siswi ke dalam pertemuan kurikulum Pendidikan Keterampilan
Hidup (PKH) yang terakhir.

Tanyakan kepada siswa-siswi, bagaimana perasaan mereka dalam pertemuan


terakhir ini? Sedih? Bangga?

Sampaikan kepada siswa-siswi tujuan pembelajaran pada pertemuan ini:


• Mengidentifikasi cara-cara apa saja yang berubah dari diri mereka sebagai hasil
dari keikutsertaan mereka dalam rangkaian pertemuan PKH
• Mengidentifikasi kembali pesan-pesan kunci dari tiap-tiap pertemuan yang
terdapat dalam kurikulum PKH
• Memberikan pujian kepada tema-teman sebaya mereka

10 Latihan Refleksi: Melihat Ke Cermin


menit
Bacakan petunjuk-petunjuk berikut ini kepada siswa-siswi:

“Cari posisi yang nyaman, di mana kamu memiliki ruang yang leluasa di sekitarmu
dan tidak bersentuhan dengan orang lain. Kamu dapat memilih untuk duduk di
kursimu, di lantai atau tetap berdiri, tetapi jangan berbaring di lantai. Kamu dapat
menutup matamu jika mau, atau membiarkannya terbuka; ini pilihan kamu. Sekarang
saya memintamu untuk diam agar kita dapat memulai latihan relaksasinya.”

<Tunggu hingga seluruh siswa-siswi diam>

258 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 22
Kesimpulan

“Saya ingin kamu fokus untuk memperpanjang nafasmu, lebih dalam dan lebih lama.
Mulailah bernafas melalui hidungmu, dan mengeluarkannya melalui mulutmu. Saat
tarikan nafas berikutnya (menghirup udara), saya ingin kamu menahannya selama
tiga detik, 1…2…3… (Fasilitator berhitung sampai tiga secara perlahan), dan ketika
kamu menghembuskan nafas (mengeluarkan nafas), saya ingin kamu melepasnya
selama tiga detik, 1…2…3… (Fasilitator berhitung sampai tiga secara perlahan).”

<Ulangi proses ini selama beberapa kali>

“Sekarang saya ingin kamu membayangkan dalam pikiranmu, bahwa kamu sedang
memegang sebuah cermin. Bayangkan kamu sedang menyentuh/meraba cermin
tersebut di tanganmu. Bagaimana wujud/bentuknya? Mungkin cerminnya terbuat
dari emas dengan bingkai yang dipenuhi hiasan emas, atau mungkin sebuah cermin
plastik yang kamu temukan di sebuah toko.”

“Saat kamu mengangkat dan menghadapkan cermin tersebut ke mukamu, dan


melihatnya, kamu melihat refleksi (pantulan/bayangan) dirimu sendiri. Meskipun
begitu, saya ingin kamu membayangkan bahwa ini bukan cermin biasa, karena
refleksi dirimu yang kamu lihat sebelumnya di cermin, sedang menghadiri
pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup. Di awal-awal, kamu terlihat
sama; tetapi, semakin lama waktu yang kamu habiskan untuk melihat ke cermin,
kamu mulai memperhatikan beberapa perbedaan pada dirimu sendiri. Mungkin
kamu terlihat lebih percaya diri, lebih bahagia atau mungkin matamu menandakan
bahwa kamu mengetahui sesuatu yang tidak kamu ketahui sebelumnya.”

“Habiskan beberapa saat ke depan untuk memperhatikan apa saja yang berbeda
dari diri kamu sekarang, jika dibandingkan dengan sebelum kamu mulai menghadiri
pertemuan-pertemuan tersebut.”

<Diam sejenak selama 30 detik>

“Ketika kamu sudah siap, buka matamu secara perlahan, regangkan tubuh dan
kembali ke tempat dudukmu.”

Kegiatan 1: Apa Yang Membuatmu Berbeda? 10


menit
Minta siswa-siswi untuk mengosongkan ruang kelas dan meletakkan kursi mereka
dalam bentuk lingkaran, menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa maksud dari kegiatan ini adalah menggunakan
kesadaran diri mereka untuk berbagi satu hal tentang diri mereka yang telah berubah,
sejak mereka mulai menghadiri pertemuan-pertemuan Pendidikan Keterampilan Hidup.
Doronglah siswa-siswi untuk tidak hanya menyebutkan apa saja yang telah mereka
pelajari, tetapi bagaimana mereka telah menjadi pribadi yang berbeda sebagai hasil
dari pengetahuan baru tersebut.

Edisi Revisi 2020 259


Modul 5 Pertemuan 22
Kesimpulan

Minta seorang siswa-siswi untuk memulai latihan ini secara sukarela, dengan
menyebutkan satu hal yang telah berubah dari diri mereka. Ketika mereka sudah berbagi
tentang perubahan yang mereka alami, minta mereka untuk menunjuk siswa-siswi
lainnya untuk melakukan hal yang sama. Lanjutkan proses ini hingga semua siswa-
siswi sudah berbagi sesuatu tentang bagaimana diri mereka telah berubah.

Pelajaran Keterampilan Hidup: Mengelola Diri Sendiri


Ingatkan siswa-siswi bahwa mereka memulai kurikulum dengan belajar mengenai
keterampilan hidup untuk mengelola diri sendiri, dan bagaimana hal tersebut
merupakan dasar dari keberadaan keterampilan hidup lainnya. Ingatkan siswa-
siswi bahwa mengelola diri sendiri berawal dari memahami kekuatan dan
kelemahan diri sendiri. Mengelola diri sendiri menggambarkan kemampuan untuk
mempertimbangkan dampak-dampak dari pikiran dan tindakan kita terhadap diri
kita sendiri, dan merefleksikan cara kita bersikap di masa lalu.

30
menit Informasi Penting: Meninjau Kembali Pesan-Pesan Kunci
Mulailah dengan Pertemuan 1, baca kembali pesan-pesan kunci dari tiap-tiap
pertemuan mingguan dan minta siswa-siswi untuk menyebutkan apa yang telah
mereka pelajari. Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan:

“Pada pertemuan pertama, kalian dapat mengingat bahwa kita belajar mengenai
definisi keterampilan hidup. Kita juga melakukan latihan relaksasi paling pertama
kita. Apakah ada yang dapat menceritakan kepada saya apa yang kalian ingat dari
Pertemuan 1?”

Telusuri tiap-tiap pertemuan, tinjau kembali pesan-pesan kunci dan minta siswa-
siswi untuk menyebutkan apa yang telah mereka pelajari dari tiap-tiap pertemuan
tersebut. Proses ini setidaknya akan memakan waktu 30 menit.

15 Kegiatan 2: Kartu Pujian


menit
Beritahu siswa-siswi bahwa dalam kegiatan ini, mereka akan berkesempatan melatih
diri mereka untuk memberikan dan menerima pujian.

Beritahu siswa-siswi bahwa pujian adalah cara untuk memuji seseorang atau
menunjukkan apresiasi (penghargaan) dan kekaguman terhadap diri mereka sebagai
seorang individu, atau karena hal-hal yang mereka lakukan. Meskipun baik untuk
memberikan pujian dalam bentuk apapun, pujian yang memiliki dampak terbesar
adalah yang menekankan pada kemampuan atau kualitas baik yang dimiliki oleh
diri seseorang (yaitu lawan kata dari hal-hal yang dangkal/tidak sungguh-sungguh,
seperti penampilan fisik seseorang).

260 Pendidikan Keterampilan Hidup untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK


Modul 5 Pertemuan 22
Kesimpulan

Catatan Guru
Sebelum memulai kegiatan ini, guru harus menyiapkan satu kartu, selembar kertas
atau post-it yang bertuliskan nama dari masing-masing siswa-siswi di bagian
atasnya. Kartu-kartu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak atau kantong.

Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa belajar untuk memberikan dan menerima pujian
adalah salah satu cara terbaik untuk merawat citra tubuh yang positif, menjalin
persahabatan yang baik dan mencegah perundungan (bullying).

Ingatkan siswa-siswi, jangan pernah memberikan pujian yang tidak diinginkan,


atau komentar yang dapat membuat seseorang merasa buruk atau tidak nyaman.
Meskipun mereka berpikir mereka sedang memuji seseorang, bukanlah hal yang baik
untuk membuat seseorang merasa buruk atau tidak nyaman.

Bacakan petunjuk-petunjuk kegiatan ini kepada siswa-siswi:


1. Dalam kantong/kotak, terdapat kartu yang bertuliskan nama dari masing-masing
siswa-siswi. Kamu harus mengambil 1 (satu) kartu dari kotak ini, memastikan
bahwa bukan nama kamu yang tertulis pada kartu yang kamu ambil tersebut;

2. Pada kartu tersebut, tuliskan sebuah pujian positif kepada orang yang namanya
tertulis pada kartu tersebut;

3. Kamu dapat memilih untuk menuliskan namamu di bagian bawah kartu tersebut,
atau membiarkannya anonim (tanpa nama). Ini pilihan kamu;

4. Kamu harus menuliskan pujian yang fokus pada kualitas dan kemampuan orang
tersebut, bukan ciri-ciri fisiknya. Pujianmu harus bersifat tulus dan sungguh-
sungguh;

5. Jika kamu sudah selesai, masukkan kembali kartu tersebut ke dalam kantong/
kotak.

Beri siswa-siswi waktu 10 menit untuk menyelesaikan kegiatan ini. Jika waktu sudah
habis, dan semua kartu sudah dimasukkan kembali ke dalam kantong/kotak, guru
kemudian membagikannya kepada siswa-siswi sesuai dengan nama yang tertulis di
kartu tersebut.

Beritahu siswa-siswi bahwa mereka dapat membaca kartu pujian mereka di waktu
pribadi mereka, seusai pertemuan.

Kesimpulan 5
menit
Akhiri sesi dengan mengucapkan terima kasih dan mengingatkan kembali kepada
siswa-siswi apa yang telah mereka capai selama satu tahun ini.

Edisi Revisi 2020 261


Buku Panduan Kerja Guru
Edisi Revisi 2020

PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
HIDUP
Untuk Siswa-Siswi SMP dan SMA/SMK

Anda mungkin juga menyukai