Anda di halaman 1dari 32

BAB 6

INDIKASI PERMUKAAN DAN PENGELASAN

MENGGAMBAR TEKNIK
LAB. SISTEM MANUFAKTUR
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI-ITS
Konfigurasi Permukaan

Penunjukan
Kekasaran permukaan dari bagian-bagian mesin dan
bekas pengerjaannya merupakan fakta penting untuk
menjamin mutu bagian, misalnya suaian, tahanan
maupun penampakan
1. Roughness :
Roughness consists of surface irregularities which result from
the various machining process. These irregularities
combine to form surface texture.
2. Roughness Height :
It is the height of the irregularities with respect to a reference
line. It is measured in millimeters or microns or
microinches. It is also known as the height of unevenness.
3. Roughness Width :
The roughness width is the distance parallel to the nominal
surface between successive peaks or ridges which
constitute the predominate pattern of the roughness. It is
measured in millimeters.
5. Lay :
Lay represents the direction of predominant surface pattern
produced and it reflects the machining operation used to
produce it.
6. Waviness :
This refers to the irregularities which are outside the
roughness width cut off values. Waviness is the widely
spaced component of the surface texture. This may be the
result of workpiece or tool deflection during machining,
vibrations or tool runout.
7. Waviness Width :
Waviness height is the peak to valley distance of the surface
profile, measured in millimeters.
Konfigurasi Permukaan

Definisi kekasaran permukaan


Penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil
Konfigurasi Permukaan

Definisi kekasaran permukaan


Ketidak-rataan ketinggian sepuluh titik Rz
Konfigurasi Permukaan

Definisi kasaran
Lambang dan Tulisan untuk Menyatakan
Konfigurasi Permukaan
Lambang dan Tulisan untuk Menyatakan
Konfigurasi Permukaan
Lambang dan Tulisan untuk Menyatakan
Konfigurasi Permukaan
Pernyataan Gambar
Pernyataan konfigurasi permukaan dari tiap
permukaan dalam gambar
Pernyataan Gambar

Pernyataan konfigurasi permukaan yang sama untuk


beberapa permukaan
Pernyataan Gambar
Gambar Sambungan Las

Proses pengelasan
Las busur
Terjadi oleh busur listrik sebagai sumber panas, dan bagian-
bagian yang akan dilas serta logam pengisinya dilumerkan
oleh panas yang terjadi
Gambar Sambungan Las

Las dengan gas


Logam pengisi dilumerkan oleh panas hasil pembakaran suatu
jenis gas (umumnya campuran asetilen dan oksigen)

Las tahanan
Sambungan yang akan dilas dipanaskan hingga titik lumer
oleh panas yang dihasilkan oleh aliran listrik.
Pada saat bersamaan, bagian-bagian ini ditekan secara
mekanis maupun hidrolik, dan terjadilah sambungan yang
kuat dan tahan lama
Gambar Sambungan Las

Jenis-jenis sambungan las


Las alur
Bagian yang akan disambung
dipersiapkan dengan baik, agar
pengelasannya dapat merembes ke
seluruh tebal bagian yang di las,
dan menghasilkan sambungan yang
baik dan
Gambar Sambungan Las

Las sudut
Logam tambahan harus ditambahkan pada sudut tegak lurus
antar bagian yang dilas.
Gambar Sambungan Las

Las sumbat dan las celah


Dibuat lubang-lubang yang
kemudian diisi dengan logam
pengisi
Gambar Sambungan Las

Lambang-lambang pengelasan
1. Garis referensi terdiri atas garis dasar dan garis yang
menentukan pengelasannya. Sebuah garis ditarik pada sudut
600 terhadap garis dasar dan dapat ditekuk.
Gambar Sambungan Las
2. Bila alur / lipatan (flare) dipersiapkan hanya pada satu
bagian saja, garis dasarnya harus ditempatkan pada
bagian yang diberi alur, garis penunjuknya ditekuk
dengan panahnya menunjuk ke permukaan yang harus
dialur atau dilipat.
3. Lambang dan ukuran harus diletakkan dekat pada sisi
garis bawah dasar.
4. Lambang ditambahkan diletakkan pada titik
perpotongan antara garis panah dan garis dasar.
5. Keterangan khusus dijelaskan pada ekor garis dasar,
bila perlu.
Gb. Garis Dasar dan Lambang Pengelasan
Gb. Letak Standar dari Lambang
L
a
m
b
T a
a n
b g
e
l D
a
s
a
r
Tabel Lambang Tambahan
L
a
m
C
b
o
a
n
n
t
g
o
h
L
a
s
C
L
a
m
C
b
o
a
n
n
t
g
o
h
L
a
s

Anda mungkin juga menyukai