Pada proses pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode AHP
terdapat hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemberian
bonus berdasarkan kinerja karyawan. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari
bonus berdasarkan kinerja karyawan), mencari kriteria tepat yang digunakan untuk
menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini
merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi-
karyawan.
Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan absensi,
pencapaian target kerja, lembur, dan kedisplinan merupakan atribut yang merupakan
karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki item penilaian dimana
setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian
itu dihubungkan secara langsung dengan kriterianya dan membentuk pohon hirarki yang
Sangat Memuaskan
Sedikit Lebih Memuaskan
Memuaskan
Kurang Memuaskan
Tidak Memuaskan
dilakukan dengan skala satu sampai sembilan dan memenuhi aksioma-aksioma AHP.
Angka 2 pada kolom A baris A menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara
A dengan A, sedangkan angka 3 pada kolom T baris A menunjukkan T sedikit lebih penting
dibandingkan dengan A. Angka 0,33 pada kolom A baris T merupakan hasil perhitungan 1 /
nilai pada kolom T baris A (3). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.
b. Membuat matriks nilai kriteria
Tabel III.2 Matriks Nilai Kriteria
Goa A T L K Juml Prioritas
l ah
A 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 1,2/4=0,3
L 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 1,2/4=0,3
K 1/3,33 = 0,3 3/10 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1/3,33 = 0,3 1,2 1,2/4=0,3
Nilai 0.3 pada kolom A baris A diperoleh dari nilai kolom A baris A dibagi jumlah
kolom A. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama. Nilai kolom jumlah diperoleh dari
penjumlahan pada setiap baris. Untuk jumlah baris pertama nilai 1,2 merupakan hasil
penjumlahan dari 0.3 + 0.3 + 0.3 + 0.3.
Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan
jumlah kriteria, dalam hal ini 4.
c. Membuat matriks penjumlahan setiap baris
Tabel III.3 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
Goa A T L K Jumlah
l
A 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8
T 0,1*0,33 = 0,3 0,1*1 = 0,1 0,1*0,33 = 0,3 0,1*0,33 = 0.3 0,1
L 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8
K 0,3*1 = 0,3 0,3*3 = 0,9 0,3*1 = 0,3 0,3*1 = 0,3 1,8
Nilai 0.3 pada baris A kolom A diperoleh dari prioritas baris A Tabel III.2 dikalikan
dengan nilai baris A kolom A Tabel III.1. Berikutnya dilakukan dengan cara yang sama.
Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing baris, A + T + L +
K = Jumlah. Baris berikutnya dilakukan dengan cara yang
sama.
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut
dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya
dilakukan dengan cara yang sama.
Penentuan kosistensi???
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut
dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya
dilakukan dengan cara yang sama.
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut
dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya
dilakukan dengan cara yang sama.
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut
dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas yaitu (0.41/0.41=1) dan pada baris berikutnya
dilakukan dengan cara yang sama.
3. Menghitung Hasil
Prioritas dari hasil perhitungan kemudian dituangkan dalam matriks hasil yang terlihat
dalam Tabel III.13.
1 1 1 1
4. Studi Kasus
Contoh pemberian bonus berdasarkan kinerja karyawan dengan metode AHP :
Tabel III.15 Studi Kasus
Absensi (A) Target Kerja (T) Lembur (L) Kedisiplinan (K)
Karyawan 1 SM M M KM
Karyawan 2 SLM M KM TM
Karyawan 3 TM M KM SLM
Karywan 4 M KM SLM SLM
Maka hasilnya :
Tabel III.16 Hasil Penilaian
Absensi (A) Target Kerja Lembur (L) Kedisiplinan Total
(T) (K)
Karyawan 1 0.3*1=0,3 0.1*0.39=0,039 0,117 0,072 0,528
Karyawan 2 0.3*0.65=0,19 0,039 0,072 0,042 0,348
5
Karyawan 3 0.3*0.14=0.04 0.1*0.39=0.039 0.3*0.24=0.07 0.3*0.65=0.195 0.348
2 2
Karyawan 4 0.3 *0.39 0.1*0.24=
Nilai 0.3 pada kolom absensi baris karyawan 1 diperoleh dari nilai karyawan 1 untuk
absensi, yaitu Sangat Memuaskan dengan prioritas 1 (Tabel III.14), dikalikan dengan prioritas
absensi sebesar 0.3 (Tabel III.14).
Kolom total diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing barisnya. Nilai total
inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan karyawan yang akan mendapatkan
bonus. Semakin besar nilainya, karyawan tersebut akan semakin besar kesempatan untuk
mendapatkan bonus.