Lapkas Endoftamitis
Lapkas Endoftamitis
PENDAHULUAN
berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah atau endogen
akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur didalamnya.
Peradangan supuratif didalam bola mata akan memberikan abses didalam badan kaca.
Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk bersama trauma
membahayakan. Endoftalmitis sering terjadi setelah trauma pada mata termasuk setelah
endoftalmitis.1,2
dengan edema palpebra, kongesti konjungtiva, dan hipopion atau eksudat pada COA.
Visus menurun bahkan dapat menjadi hilang. Karena hasil pengobatan akhir sangat
tergantung pada diagnosis awal, maka penting untuk melakukan diagnosis sedini
mungkin. Pengobatan bukan untuk mengobati visusnya, karena visus tidak dapat
diperbaiki lagi. Cara yang paling muktahir dalam pengobatan endoftalmitis adalah
sinistra pada pasien yang datang berobat ke bagian Mata RSUP Prof. dr. R. D.
Kandou Manado.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. ETIOLOGI
Endoftalmitis Endogen Endoftalmitis endogen terjadi akibat penyebaran
bakteri, jamur atau parasit dari fokus infeksi di dalam tubuh yang
misalnya endocarditis.
basil sublitis.
10.000 pasien yang dirawat. Dalam beberapa kasus, mata kanan dua kali lebih
mungkin terinfeksi sebagai mata kiri, mungkin karena lokasinya yang lebih
tahun 1980, infeksi Candida dilaporkan pada pengguna narkoba suntik telah
Walaupun ini adalah persentase kecil, sejumlah besar operasi katarak yang
dilakukan setiap tahun memungkinkan untuk terjadinya infeksi ini lebih tinggi.
perforasi pada bola mata di pedesaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan
daerah perkotaan. Keterlambatan dalam perbaikan luka tembus pada bola mata
adalah 7-31%. 10
E. PATOFISIOLOGI
sawar darah-mata baik oleh invasi langsung (misalnya, emboli septik) atau
disebabkan oleh invasi langsung oleh mikroorganisme dan atau dari mediator
lensa, iris, retina, atau koroid. Hal ini juga dapat timbul pada peradangan
bola mata. Selain itu, peradangan dapat menyebar ke jaringan lunak orbital.
1. Endoftalmitis Eksogen
kornea yang terinfeksi atau akibat infeksi luka post-operasi diikuti oleh
eksogen terjadi paska operasi atau setelah trauma terhadap mata. Bakteri
gram positif merupakan penyabab utama, dengan angka kejadian hampir
90% dari setiap kasus dan merupakan flora normal dari konjungtiva.
2. Endoftalmitis Endogen
Hal-hal bakteremia tersebut dapat terjadi pula pada infeksi caries gigi dan
perperal sepsis.
ginjal.9,10
F. MANIFESTASI KLINIK
Dalam menegakkan diagnosis, anamnesis dan pemeriksaan fisik
kronis dengan gejala ringan. Organisme ini adalah flora kulit yang khas dan
sampai minggu. Gejala sering penglihatan kabur, rasa nyeri, dan penurunan
visus. Riwayat trauma tembus dengan tanaman atau benda asing yang
infeksi Candida akan timbul demam tinggi, disusul beberapa hari kemudian
dengan gejala okular. Demam persistent yang tidak diketahui dapat dikaitkan
Riwayat operasi mata, trauma mata, atau bekerja dalam industri sering
lamp. Pemeriksaan fisk yang dapat ditemukan pada pasien dengan endoftalmitis
diantaranya adalah :
anterior)
vitreum
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
dilakukan adalah :
Ophthalmological evaluation
Pemeriksaan funduskopi
H. KLASIFIKASI ENDOFTALMITIS
1. Endoftalmitis Eksogen
dalam waktu satu sampai dengan enam minggu dari operasi. Namun,
dalam 75-80% kasus muncul di minggu pertama pasca operasi. Sekitar 56-
terjadi pasca operasi filtrasi antiglaukoma yang terjadi sebanyak 10% dari
muncul empat minggu setelah operasi pada 19% pasien, atau bahkan
kemudian dalam sebagian besar kasus. Infeksi juga dapat terjadi satu
tahun berikutnya setelah operasi. Manfestasi klinis yang terjadi sangat
Salah satu yang khas dari endoftalmitis pseudofaki kronik adalah adanya plak
kapsul putih dan secara proporsional tingkat kekeruhan badan vitreous yang
lebih rendah dibandingkan dengan endophthalmitis akut. Hal ini dianggap bahwa
penyebab endoftalmitis pseudofaki kronik adalah adanya beberapa bakteri yang
memiliki virulensi rendah, dengan tanda-tanda inflammation yang berjalan
lambat. Frekuensi paling sering yang menjadi penyebab dari chronic
endiphthalmitis adalah Propionibacterium acnes dan Corynebacterium
species.13,14
2. Endoftalmitis Endogen
2.a Endoftalmitis Bakterial
Pada bentuk endoftalmitis ini tidak ada riwayat operasi mata ataupun trauma
mata. Biasanya ada beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi, baik melalui
penurunan mekanisme pertahanan host atau adanya fokus sebagai tempat potensial
terjadinya infeksi. Dalam kelompok ini penyebab tersering adalah; adanya
septicaemia, pasien dengan imunitas lemah, penggunaan catethers dan Kanula
intravena kronis. Agen bakteri yang biasanya menyebabkan endoftalmitis endogen
adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan spesies Streptococcus. Namun,
agen yang paling sering menyebabkan Endoftalmitis endogen adalah jamur (62%),
gram positive bakteri (33%), dan gram negatif bakteri dalam 5% dari kasus. 14
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : J.S.
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Tukang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Alamat : Desa Ranomerut Jaga III
Agama : Kristen Protestan
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata sebelah kiri nyeri, merah dan
kelopak mata kiri bengkak sejak 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
diberikan oleh keluarganya tetapi pasien tidak ingat dengan jelas nama salep itu.
Dua hari kemudian pasien mengeluh nyeri yang hebat disertai penurunan
Mellitus (DM) dan hipertensi disangkal. Riwayat trauma pada daerah mata ada
lama disangkal,tetapi pasien sempat dua hari memakai obat salep mata yang tidak
diingat namanya.
C. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0 (afebris)
2) Status Oftalmologi
OD OS
Pergerakan Sde
Bola Mata
Kesegalah Arah
n/palpasi TIO n-1
D. Diagnosis
Endoftalmitis OS
E. Diagnosis Banding
- Panoftalmitis
F. Penatalaksanaan
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolone 3 x 2 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
G. Prognosis
Dubia et Malam
Follow up harian
Tanggal 28 Januari 2016
S: Mata kiri merah
O: VOD: 6/6 TIOD: n/palpasi
VOS: 1/ - TIOS: n-1
Segmen anterior OD: dalam batas normal
Segmen anterior OS :
Palpebra: edema
Konjungtiva: injeksi (+) ulkus (+)
Kornea: edema
Iris: sde
Pupil: sde
COA: sde
Lensa: sde
Segmen posterior OD: dalam batas normal
Segmen posterior OS: sulit dievaluasi
A: endophtalmitis OS
P:
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Metil prednisolone 3 x 2 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
- USG
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
- USG
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- USG
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
- USG
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
- USG
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg
- Vitamin C 3 x 100 mg
- LFX ED 1 gtt/jam OS
- Tropin ED 3 x 1 gtt OS
BAB IV
PEMBAHASAN
utama mata kiri merah, nyeri dan tajam penglihatan menurun. Pasien ini
Dari anamnesis diketahui pasien mengeluh mata kiri merah dan nyeri
nyeri pada mata kiri semakin bertambah dan mata kiri pasien akhirnya
tcuman bisa melihat lambaian tangan. Hal ini sesuai dengan kebanyakan
penglihatan.3
didapatkan visus = 1/-, konjungtiva dan sklera hiperemis, kornea keruh dan
Pada mata timbul gejala berupa mata sakit, merah, kelopak bengkak,
Tajam penglihatan sangat menurun dan peningkatan TIO. Tekanan bola mata
meningkat akibat massa supuratif yang tertumpuk di dalam bola mata. 3 Pada
tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas
dan permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan
timbullah ulkus.5
Pasien bekerja sebagai tukang dan memiliki riwayat mata kiri pernah
diberikan per oral setiap 12 jam. Selain itu sebagai anti inflamasi diberikan metil
aktifitas anti inflamasi, anti alergi, hurmonal dan efekmetabolik.5, LFX sebagai anti
infeksi yang diberikan 1 tetes setiap satu jam di mata kiri, Protagenta diberikan
untuk melindungi kornea yang diberikan dengan cara ditetesi sebanyak 6 kali dalam
satu hari, di mata sebelah kiri serta tropin untuk dilatasi pupil yang ditetes 3 kali
dalam sehari. Diberikan juga Asam mefenamat dan vitamin C.
mengurangi rasa nyeri pada mata penderita (terapeutik) dan juga untuk
tujuan kosmetik. Untuk eviserasi bulbi dilakukan pada mata dengan
Pasien pada kasus ini mempunyai prognosis dubia ad malam karena pasien
tersebut sudah hampir mengalami kebutaan, visus pasien adalah 1/ - . Dengan terapi
KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus endoftalmitis oculi sinistra pada seorang laki-laki usia
15 tahun yang datang ke poliklinik di bagian mata RSUD Prof Dr. dr. Kandou.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, yaitu keluhan
mata kiri merah dan pandangan mata kabur secara tiba-tiba. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan konjungtiva hiperemia(+), injeksi(+) dan ulkus (+), kornea keruh dan
edema, sklera yang hiperemis dan camera okuli anterior yang kurang dalam.
Pengobatan pada pasien ini adalah Pasien diberi penatatalaksanaan medikamentosa
berupa antibiotik dan kortikosteroid.