Anda di halaman 1dari 2

EPIDEMIOLOGI

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium.
Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh Plasmodium malariae, Plasmodium vivax,
Plasmodium falciparum, Plasmodium ovale dan Plasmodium knowlesi. Penularan malaria
dilakukan oleh nyamuk betina dari Anopheles, sehingga terjadi infeksi pada sel darah merah
oleh Plasmodium yang ditularkan melalui berbagai macam cara. Malaria termasuk penyakit
kosmopolit yang tersebar sangat luas di seluruh dunia, baik di daerah tropis, subtropics
maupun daerah beriklim dingin (Arsin,2012).

Komponen epidemiologi malaria terdiri dari agent, host malaria, dan lingkungan. Agent
malaria adalah parasit Plasmodium spp. Host malaria, ada dua jenis yaitu manusia sebagai
host intermediate atau sementara karena tidak terjadi pembiakan seksual dan nyamuk sebagai
host definitive atau tetap karena terjadi pembiakan seksual. Lingkungan yaitu yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan nyamuk vektor malaria (Garna,2012).

Malaria sendiri masih merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena
angka morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi terutama di daerah luar jawa. Bahkan
beberapa provinsi merupakan daerah endemis malaria, seperti Papua, Papua Barat, NTT, dsb.
Suatu daerah dikatakan endemis malaria jika secara konstan angka kejadian malaria dapat
diketahui serta penularan secara alami berlangsung sepanjang tahun. Peningkatan perjalanan
udara internasional dan resistensi terhadap obat antimalaria dapat meningkatkan kasus
malaria impor pada turis, pelancong dan imigran(Garna,2012).

Pada daerah endemis malaria tinggi, seringkali gejala klinis pada penderita tidak muncul
meskipun parasit terus hidup di dalam tubuhnya. Ini disebabkan adanya perubahan tingkat
resistensi manusia terhadap parasit malaria sebagai akibat tingginya frekuensi kontak dengan
parasit, bahkan di beberapa negara terjadinya kekebalan ada yang diturunkan melalui mutasi
genetik. Keadaan ini akan mengakibatkan penderita carrier atau penderita malaria
asymptomatic, setiap saat bisa menularkan parasit kepada orang lain, sehingga kasus baru
bahkan kejadian luar biasa malaria bisa terjadi pada waktu yang tidak terduga. Selain itu,
malaria juga bisa ditularkan melalui transfusi darah atau transplasenta dari ibu hamil ke bayi
yang dikandungnya. Kejadian luar biasa ditandai dengan peningkatan kasus yang disebabkan
adanya peningkatan populasi vektor sehingga transmisi malaria meningkat dan jumlah
kesakitan malaria juga meningkat. Untuk mencegah kejadian luar biasa malaria, maka
peningkatan vektor perlu diketahui melalui pengamatan yang terus menerus (Harijanto,2011).

DAFTAR PUSTAKA

Arsin AA. Malaria di Indonesia: Tinjauan Aspek Epidemiologi. Jakarta: Masagera Press;
2012.

Harijanto P. Epidemiologi Malaria di Indonesia : Tata Laksana Malaria Untuk Indonesia.


Volume I-triwulan I. 2011.
Garna H. Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis. Jakarta: Sagung Seto. 2012.

Anda mungkin juga menyukai