I. TUJUAN
Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies
dan interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang
berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang
terjadi antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda (Elfidasari,2009).
Interaksi atau hubungan antar makhluk hidup dapat berlangsung secara
beragam. Salah satu di antaranya adalah kompetisi. kompetisi adalah bentuk
hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu
tempat. Kompetisi atau persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat
berupa keaktifan dalam memperebutkan kebutuhan ruang/ tempat, makanan,
unsur hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor-faktor
ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme
untuk hidup dan pertumbuhannya (Indriyanto,2010).
Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal
sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi.
Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya
matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat
menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi
menggantikan yang lain (Odum, 1983).
Kompetisi dapat menyebabkan punahnya suatu spesies. Agar suatu spesies
berhasil dalam suatu kompetisi atau persaingan, maka spesies harus mampu
Tabel 2.2 Jumlah daun tanaman monokultur kacang tanah (Arachis hypogaeae)
Kacang Hari Pengamatan
Tanah 1 2 3 4 5 6 7
Monokultur 2.58 4.00 4.92 6.25 7.50 8.17 8.33
2
Monokultur 2.50 3.50 4.63 5.21 6.50 7.58 7.83
4
Monokultur 2.64 3.39 4.25 4.72 5.63 6.28 6.72
6
Tabel 2.3 Panjang akar, bobot basah, bobot kering, dan luas daun monokultur
kacang tanah (Arachis hypogaeae)
Kacang BS BK PA TT LUAS DAUN
Tanah (gram) (gram) (cm) (cm) (cm2)
Monokultur
5.33 1.23 20.37 20.92 98.05
2
Monokultur
5.01 0.98 19.78 21.94 88.89
4
Monokultur
3.52 0.86 19.59 19.29 73.62
6
Tabel 2.4 Tinggi tanaman polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
kedelai (Glycine max)
Kacang
Tanah- Hari Pengamatan
Kedelai
1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2.5 Jumlah daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan kedelai
(Glycine max)
Kacang Hari Pengamatan
Tanah-
1 2 3 4 5 6 7
Kedelai
Polikultur
2.67 4.17 5.33 6.17 7.33 7.83 9.33
1+1
Polikultur
2.50 3.75 4.00 5.00 6.00 7.17 7.50
2+2
Polikultur
2.72 3.94 5.20 5.26 6.17 6.72 7.41
3+3
Tabel 2.6 Panjang akar, bobot basah, bobot kering, dan luas daun polikultur
kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan kedelai (Glycine max)
Kacang
BS BK PA TT LUAS DAUN
Tanah-
(gram) (gram) (cm) (cm) (cm2)
Kedelai
Polikultur
5.61 1.09 22.23 21.41 131.35
1+1
Polikultur
4.43 0.82 21.22 21.35 86.32
2+2
Polikultur
4.78 0.72 19.04 19.96 80.70
3+3
Tabel 2.7 Tinggi tanaman polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
sorgum (Sorghum bicolor)
Kacang Hari Pengamatan
Tanah-
1 2 3 4 5 6 7
Sorgum
Polikultur 11.4 17.3
3.67 4.49 7.70 8.47 13.82
1+1 7 2
Tabel 2.8 Jumlah daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan sorgum
(Sorghum bicolor)
Kacang Hari Pengamatan
Tanah- 1 2 3 4 5 6 7
Sorgum
Polikultur 2.67 3.83 4.67 5.33 6.67 7.33 8.50
1+1
Polikultur 2.58 3.67 4.20 5.25 5.81 7.08 7.42
2+2
Polikultur 2.22 3.50 3.83 4.39 5.11 5.22 6.49
3+3
Kacang
BS BK PA TT LUAS DAUN
Tanah
(gram) (gram) (cm) (cm) (cm2)
-Sorgum
Polikultur
5.02 0.83 21.95 20.20 110.64
1+1
Polikultur
5.01 0.89 18.44 21.80 88.53
2+2
Polikultur
5.17 0.75 19.31 21.09 83.86
3+3
B. Pembahsan
Ada beberapa interaksi pada organisme yang terjadi pada suatu ekosistem.
Salah satu interaksi yang terjadi adalah persaingan atau kompetisi. Kompetisi
adalah interaksi antara dua individu atau lebih yang membutuhkan sesuatu yang
sama pada waktu yang sama, tetapi ketersediaan yang dibutuhkan terbatas. Hal ini
yang akan menimbulkan sebuah kompetisi atau persaingan. Kompetisi ada dua
macam, yaitu kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi
intraspesifik adalah persaingan yang terjadi antar dua individu atau lebih yang
spesiesnya sama, pada praktikum acara 2 kompetisi intraspesifik ditunjukkan
pada persaingan antara kacang tanah dengan kacang tanah pada perlakuan
monokultur. Sedangkan kompetisi interspesifik adalah persaingan antara dua
individu atau lebih yang spesiesnya berbeda, kompetisi interspesifik pada
praktikum acara 2 ini ditunjukkan pada persaingan antara kacang tanah dengan
sorgum maupun kacang tanah dengan kedelai pada perlakuan polikultur.
Kompetisi dapat berdampak positif pada tanaman, karena membuat tanaman
menjadi tinggi karena mencari cahaya dalam pertumbuhannya. Selain itu,
perakarannya kuat karena mencari unsur hara untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya. Akan tetapi, kompetisi juga berdampak negatif pada tanaman, karena
tanaman akan mudah terserang penyakit akibat nutrisi yang didapat tidak sesuai
dengan kebutuhan, dan juga berpengaruh pada produksi tanaman yang cenderung
1. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman merupakan salah satu bentuk dari pertumbuhan
tanaman yang bersifat irreversible (tidak dapat balik). Tinggi tanaman
akan cepat meningkat karena berlomba-lomba memperebutkan cahaya
matahari dengan tanaman lainnya. Namun, tinggi tanaman bukan salah
satu indikasi tanaman tersebut mampu bersaing atau tidak. Hal ini karena,
ada factor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
15.00 Monokultur 2
Monokultur 4
10.00
Timggi (cm) Monokultur 6
5.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
Dari grafik dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman kacang tanah untuk
perlakuan monokultur 2, monokultur 4, dan juga monokultur 6 tidak terlalu
tampak berbeda. Monokultur 6 mempunyai tinggi tanaman yang lebih rendah
dibanding dengan dengan monokultur yang lain. Sedangkan yang paling tinggi
tanamannya adalah monokultur 4 dan selnjutnya monokultur 2. Hal ini
disebabkan karena pada monokultur 2 persaingan atau kompetisi antar
tanamannya tidak terlalu berat sehingga dalam memperoleh air, hara, mineral-
mineral dalam tanah dan cahaya matahari untuk setiap tanaman bisa dioptimalkan
Acara 2: Kompetisi Inter dan Intra Spesifik sebagai
Faktor Pembatas Biotik Page 10
karena hanya ada dua tanaman. Sedangkan pada monokultur 6 pertumbuhannya
lambat dikarenakan lebih banyak tanaman yang terdapat di dalam satu tempat
tumbuhnya, sehingga tanaman berebut untuk memperoleh unsur hara, air, dan
mineral-mineral dalam tanah (terjadi kompetisi yang yang lebih besar daripada
monokultur 2).
25.00
Polikultur 1+1
20.00 Polikultur 2+2
15.00 Polikultur 3+3
Timggi (cm) 10.00
5.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
Grafik 2.2 Tinggi tanaman polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
kedelai (Glycine max)
Grafik 2.2 Tinggi tanaman polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
kedelai (Glycine max)
20.00
Polikultur 1+1
15.00 Polikultur 2+2
5.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
Grafik 2.3 Tinggi tanaman polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
sorgum (Sorghum bicolor)
Hari Pengamatan
Hari Pengamatan
Grafik 2.5 Jumlah daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan kedelai
(Glycine max)
Hari Pengamatan
Grafik 2.6 Jumlah daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan sorgum
(Sorghum bicolor)
Berdasarkan grafik jumlah daun polikultur antara kacang tanah dan sorgum
diketahui bahwa tinggi tanaman kacang tanah pada polikultur 2> polikultur 4 >
polikultur 6. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada polikultur kacang tanah
polikultur 2. Hal ini sudah sesuai teori yang menyatakan bahwa semakin sedikit
kompetitor, maka pertumbuhan akan meningkat, dan juga sebaliknya. Pada
polikultur 2, tanaman kacang tanah hanya bersaing dalam merebutkan unsur-unsur
Perlakuan
22.00
21.00
20.00
PAnjang (cm)
19.00
18.00
17.00
Polikultur 1+1 Polikultur 2+2 Polikultur 3+3
Perlakuan
22.00
21.00
20.00
PAnjang (cm) 19.00
18.00
17.00
16.00
Polikultur 1+1 Polikultur 2+2 Polikultur 3+3
Perlakuan
Histogram 2.3 Panjang akar polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
sorgum (Sorghum bicolor)
Histogram Bobot Segar & Bobot Kering Monokultur Tanaman Kacang Tanah
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00 BS (gram)
Bobot (gram) 1.00 BK (gram)
0.00
Perlakuan
Histogram 2.4 Bobot segar dan bobot kering monokultur Kacang Tanah (Arachis
hypogaeae)
5.00
4.00
3.00
BS (gram)
2.00
Bobot (gram) BK (gram)
1.00
0.00
Perlakuan
Histogram 2.5 Bobot segar dan bobot kering polikultur kacang tanah (Arachis
hypogaeae) dan kedelai (Glycine max)
0.00
Perlakuan
Histogram 2.6 Bobot segar dan bobot kering polikultur kacang tanah (Arachis
hypogaeae) dan sorgum (Sorghum bicolor)
5. Luas daun
Luas daun sendiri merupakan luas dari permukaan daun suatu
tanaman, dengan satuan cm2 atau m2. Daun yang memiliki luas yang luas
akan memiliki kemampuan dalam menyerap cahaya yang besar juga.
Tanaman akan memiliki luas daun yang luas agar dapat berkompetisi
dengan daun dari daun tanaman lain dalam menyerpa cahaya matahari
yang digunakan untuk proses fotosintesis.
100.00
80.00
60.00
Luas (cm)
40.00
20.00
0.00
Monokultur 2 Monokultur 4 Monokultur 6
Perlakuan
22.00
21.00
20.00
PAnjang (cm)
19.00
18.00
17.00
Polikultur 1+1 Polikultur 2+2 Polikultur 3+3
Perlakuan
Histogram 2.8 Luas daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
kedelai (Glycine max)
100.00
80.00
60.00
Luas (cm)
40.00
20.00
0.00
Polikultur 1+1 Polikultur 2+2 Polikultur 3+3
Perlakuan
Histogram 2.9 Luas daun polikultur kacang tanah (Arachis hypogaeae) dan
sorgum (Sorghum bicolor)