TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perokok
2002). Dalam hal ini terdapat dua macam tipe perokok yaitu perokok aktif dan
perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang mempunyai kebiasaan menghisap
rokok atau mengkonsumsi rokok sedangkan perokok pasif adalah mereka yang
tidak merokok tapi seolah-olah dipaksa untuk menghirup asap rokok dari perokok
aktif yang ada di sekeliling mereka (Husaini, 2006). Menurut Sitepoe (2002)
3. Perokok sedang, yaitu apabila merokok setiap hari dalam kuantum kecil.
4. Perokok berat, yaitu apabila merokok lebih dari satu bungkus setiap hari.
bertahun-tahun dan ada pula yang masih baru atau coba-coba. Hal tersebut tentu
7
8
2.2 Rokok
Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar
Di dalam rokok terkandung sekitar 4000 jenis zat beracun, namun ada 3
1. Tar
Tar merupakan cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
diperoleh dengan cara distilasi kayu dan arang serta dari getah tembakau.
yang dihirup dan keluar. Akibatnya terjadi penurunan kebugaran yang akan
aktifitas fisik atau latihan fisik. Mereka akan lebih mudah lelah, lebih cepat
sesak napas, penurunan daya tahan atau durasi latihan, dan lebih lambat
untuk bereaksi.
2. Nikotin
jantung perokok harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan efek yang
3. Karbon monoksida
saluran pernafasan yang membatasi udara bergerak masuk dan keluar dari
paru-paru. Hal ini mengakibatkan kurang udara yang masuk ke dalam paru-
paru dan kurang oksigen yang tersedia untuk disalurkan ke sel-sel otot dan
paru-paru sendiri.
dari oksigen (Kent, 2014). Hal ini terjadi karena karbon monoksida jauh
mengambil oksigen. Ini berarti otot-otot tidak berfungsi dengan baik dan
pembuluh darah dan paru untuk mensuplai darah dan energi seluruh tubuh,
kapasitas kardiorespirasi yang ditandai dengan cepat lelah, bahkan sesak napas.
memiliki tingkat jantung istirahat yang lebih tinggi daripada bukan perokok yang
berarti jantung mereka selalu bekerja keras untuk memompa darah dan oksigen ke
tubuh bahkan untuk kegiatan sehari-hari, seperti berjalan menaiki tangga (HHS,
2012).
11
kolesterol HDL (High Density Lipoprotein). Jika fibrogen tinggi darah menjadi
pembuluh darah. Lebih lanjut, di pembuluh darah akan terjadi sumbatan atau
dari sirkulasi darah dan karbohidrat dari glikolisis karbohidrat otot. Selain itu
otot tidak dapat berkontraksi lanjut dan bertahan lama, ditandai dengan otot yang
gerak dan nafsu makan, karena itu menghisap rokok akan mendorong gaya hidup
santai dan kurang makan. Karena kemalasan, frekuensi dan intensitas latihan
menurun, kelebihan energi akan cenderung disimpan dalam bentuk jaringan lemak
badan.
Rokok memberi efek akut ketika melakukan kegiatan olahraga baik dalam
bentuk aktivitas fisik sehari-hari, latihan fisik maupun berolahraga. Efek akut
12
yang disebakan oleh rokok terhadap aktivitas fisik ditandai dengan penurunan
memiliki daya tahan (aerobic endurance) yang rendah, mudah sesak napas
disertai penurunan kinerja fisik dalam melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari
(Dishman, 1985). Karena itu, kurang bijaksana untuk memulai atau terus merokok
2.3.1 Kardiovaskular
1. Anatomi Jantung
Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yaitu otot atrium,otot
ventrikel dan serat otot sebagai penghantar dan pencetus rangsangan. Tipe
otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot
rangka, hanya saja kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. Sebaliknya serat-
serat-serat ini dapat bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi
menimbulkan tekanan efektif dalam ruang ventrikel (Guyton & Hall, 2006).
besar tetapi berada dalam keadaan bebas pada pericardium. Jantung terdiri
dari dua pompa yang terpisah, yakni jantung kanan yang memompakan
organ perifer. Bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua rongga
pompa yang dapat berdenyut yang terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel.
2012). Berikut disajikan anatomi jantung pada Gambar 2.1 di bawah ini.
14
Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yaitu otot atrium,otot
ventrikel dan serat otot sebagai penghantar dan pencetus rangsangan. Tipe
otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot
3. Siklus jantung
Hal ini terjadi karena ada pengaturan sistem khusus sistem konduksi
dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi, atrium itu
oleh jantung setiap menit. Jumlah ini merupakan jumlah darah yang
metabolisme tubuh, yaitu makin besar derajat aktivitas otot-otot dan organ
lain, makin besar pula curah jantungnya. Pada orang muda yang normal,
saat melakukan aktivitas yang sangat besar curah jantung dapat meningkat
per menit darah yang akan kembali ke jantung dari sirkulasi perifer. Oleh
karena itu, faktor utama yang menentukan besarnya curah jantung adalah
oleh karena itu akan meningkatkan volume darah yang dipompa dan
tinggi bila tanpa perangsangan simpatis. Oleh karena itu jika aktivitas sistem
normal.
2.3.2 Paru-paru
perubahan bentuk dan volume dari thoraks, abdomen dan paru-paru. Paru-
17
paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura terbagi menjadi
dua, yaitu pleura visceral dan pleura parietal. Antara kedua pleura ini
terdapat rongga yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal kavum
kempis dan juga terdapat cairan yang berguna untuk meminyaki permukaan
dinding dada sewaktu bernafas (Alsagaff & Mukty, 2002). Paru-paru sangat
elastis dan bila rongga thoraks dibuka maka volume paru-paru mengecil
respirasi dan sirkulasi termasuk liver dan abdomen. Sebagian besar dari
sedangkan pada bagian anterior melalui cartilage costa akan melekat pada
2.4.1 Definisi
otot besar (Uliyandari, 2009). Kardiorespirasi merupakan sistem kerja fungsi faal
intensitas sedang hingga tinggi pada jangka waktu yang cukup lama serta
energi yang cukup besar dalam periode waktu yang lama (Pradono, 1999).
tugasnya sehari-hari dengan gampang tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta
oksigen maksimal atau kapasitas VO2 maks adalah ambilan oksigen selama
dapat menggunakan oksigen selama berolahraga. Kualitas daya tahan paru dan
jantung dinyatakan dengan besarnya VO2 maks atau jumlah oksigen maksimum
maksimal) atau VO2 maks secara langsung untuk beraktivitas. Salah satu bentuk
tes lapangan yang digunakan untuk mengetahui VO2 maks adalah multistage
fitness test. Bentuk tes multistage ini mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya
data VO2 maks lebih akurat apabila dibandingkan dengan tes lapangan lainnya
kapasitas VO2 maks makin besar pula kemampuannya untuk melakukan beban
kerja yang berat dan akan lebih cepat pulih kebugaran fisiknya sesudah kerja berat
tersebut.
melakukan beban kerja yang berat dalam waktu yang relatif lama. Hal ini
20
sulit untuk bertahan dalam melakukan beban kerja atau latihan yang berat dengan
apalagi dalam waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu sistem aerobik yang bekerja
olahraga ketahanan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Arsil (1999) bahwa volume oksigen maksimal
merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang prestasi seseorang, lebih-
lebih pada atlet dari cabang olahraga yang termasuk olahraga daya tahan. Apabila
berat dan lebih lama dibandingkan bila VO2 maks nya rendah. Untuk dosis
aktivitas fisik yang sama maka VO2 maks yang lebih tinggi akan menghasilkan
kadar asam laktat yang rendah. Ini adalah salah satu penyebab kenapa seseorang
yang memiliki VO2 maks yang tinggi lebih cepat pemulihanya setelah beraktivitas
atau latihan jika dibandingkan dengan seseorang yang VO2 maks nya rendah. Hal
ini diperkuat dengan Bompa (1990) VO2 maks yang tinggi tidak hanya penting
untuk dilatih tetapi juga memudahkan pemulihan yang cepat sesudah latihan.
yaitu:
1. Kapasitas vital, dan kualitas difusi paru. Semakin tinggi volume paru, akan
dapat terjadi volume paru yang tinggi, tetapi permukaan alveoli tertutup
2002).
2. Kadar Hb
sehingga jika kadar terlalu tinggi, eritrosit juga akan terlalu tinggi, dan
sirkulasi darah. Ketika berlatih harus lebih banyak darah yang beredar,
pembuluh harus dapat mampu melebar (dilatasi) agar aliran dapat lebih
mempermudah aliran darah. Orang yang berlatih daya tahan aerobik akan
2001).
22
4. Kualitas Jantung
Jantung yang mempunyai volume atau ruang yang besar pada atrium
banyak dan besar mitokondria pada setiap sel otot, maka penggunaan
oksigen untuk membuat ATP akan dapat semakin tinggi. Sel-sel otot
1984).
6. Berat badan
sel adiposa, glikogen otot, serta membesar dan memadatnya tulang akan
dapat menurunkan VO2 maks. Oleh karena itu agar VO2 maks tetap
membutuhkan oksigen lebih banyak dalam waktu yang lama terutama pada
aktifitas bermain di lapangan dalam waktu yang relatif lama (Tendra, 2003).
23
paru dan jantung berfungsi untuk pengiriman oksigen yang dibawa oleh
hemoglobin. Hemoglobin adalah melekul protein pada sel darah merah yang
2000).
darah akan meningkat 5-10%. Hal ini disebabkan oleh mengalirnya cairan di
untuk mengambil oksigen maksimal hanya dapat dinaikan antara 10-12%, tapi
jika olahragawan tersebut merokok satu bungkus perhari maka kemampuan untuk
2001) :
1. Faktor internal :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Keturunan/hereditas
2. Faktor eksternal :
1. Kebiasaan merokok
2. Makanan
24
3. Aktivitas fisik
Tes yang akan digunakan yaitu tes lari 12 menit atau tes Cooper. Alasan
memilih tes ini adalah karena tes ini mudah dan dapat dilakukan secara bersama-
sama. Target penilaian dari tes ini adalah jarak yang ditempuh selama berlari 12
menit diukur dalam satuan meter untuk kemudian dimasukkan pada rumus
(Cooper, 1986) :
Keterangan :
1) Pada tes lari 12 menit peserta harus berlari atau berjalan tanpa berhenti
masing. Jika lelah dapat diselingi dengan berjalan namun tidak berhenti.
kardiorespirasinya.
4) Setelah mendapatkan nilai VO2 maks maka bisa dilihat melalui tabel
dicapai.
fisik yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang
otot yang aktif lebih banyak. Otot yang berkontraksi akibat berolahraga semakin
tinggi intensitas (misal berlari, latihan sepeda dan berenang semakin cepat)
maka denyut jantung akan terasa semakin cepat. Jika intensitas latihan
dinaikkan maka frekuensi denyut jantung juga akan naik, tetapi jika
intensitas terus dinaikkan pada suatu saat hubungannya tidak linier lagi
(Rilantono, 2012).
Jika pada saat istirahat volume darah sedenyut yang keluar dari jantung
sampai 90 cc per denyut. Bagi orang terlatih volume sedenyut saat istirahat
sekitar 90-120 cc pada saat berlatih dapat mencapai 150-170 cc. Besarnya
satu menit) dikalikan volume darah sedenyut yang keluar dari jantung.
Ketika latihan curah jantung akan meningkat sangat tinggi. Bagi orang yang
terlatih kenaikan curah jantung akan jauh lebih tinggi. Hal tersebut
2012).
27
keringat yang keluar akan menyebabkan plasma darah keluar, volume darah
Pada saat latihan akan banyak sel-sel darah yang pecah baik sel darah
merah, sel darah putih maupun sel pembekuan darah. Ketika menolak
misalnya dengan bola juga akan dapat menyebabkan pecahnya sel-sel darah.
semakin menurunnya kadar Hb, dan imunitas atau daya tahan terhadap
setiap minggu perlu adanya satu hari istirahat dengan tidur yang cukup
(Julianto, 2010).
Pada saat berlatih darah akan banyak mengalir ke otot-otot yang terlibat
metabolisme seperti air dan CO2. Darah yang menuju ke pencernaan, ginjal,
hati, kulit, otak akan dikurangi. Semakin tinggi intensitas, darah yang
Pada saat berlatih hawa tidal akan meningkat atau pernafasan menjadi
lebih dalam. Dengan pernafasan yang lebih dalam maka tekanan udara
dalam paru akan meningkat, sehingga difusi (pertukaran gas) antara O2 dan
pernafasan yang meningkat maka ventilasi (udara yang masuk selama satu
pernafasan juga akan semakin tinggi, sehingga ventilasi juga akan semakin
tetap akan kurang jika dipergunakan untuk mempertahankan suhu tubuh agar
tidak terlalu tinggi. Air akan banyak keluar sebaagai keringat, yang salah
29
kekurangan cairan di dalam tubuh. Jika plasma darah berkurang, darah dan
jantung. Pada saat latihan keringat dapat keluar hingga 0,5-2 liter. Setiap
benda dingin. Makin tinggi suhu benda makin kecil proses konduksi panas.
Misalnya mandi dengan air (suhu 24 C) berarti proses konduksi akan besar
udara sekitar tubuh dengan udara baru, sehingga sebenarnya adalah proses
radiasi dingim. Evaporasi adalah proses penguapan cairan yang ada di kulit
tubuh (normal adalah keringat). Proses penguapan ini sangat tergantung pada
kadar uap air dan udara sekitar. Makin kecil kadar uap air (kering) maka
proses evaporasi akan meningkat dan menyebabkan suhu tubuh turun atau
gas.
3. Ada sejumlah keuntungan penting bagi organ tubuh vital akibat dari latihan
yang teratur.
lebih besar diletakkan pada jantung sebagai akibat dari aktivitas jasmani,
memompa darah lebih banyak setiap denyutan dan waktu istirahat lebih
8. Individu yang terlatih mempunyai denyut jantung yang tidak cepat bila
manusia berdenyut 6 sampai 8 kali lebih sedikit bila seseorang terlatih. Pada
31
dan memberikan lebih banyak darah untuk memenuhi otot dan jaringan
10. Terciptanya jaringan baru dari pembuluh darah dan kapiler di daerah
seluruh tubuh.
2.5.4 Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan aerobik (Arsil, 1999)
2. Pakailah sepatu khusus untuk latihan aerobik yaitu dengan bantalan yang
lunak di bagian tumit kaki dan dengan penguat di bagian samping tumit.
maksimal (MHR) yaitu:35-59% disebut sangat ringan, 60-69% disebut ringan, 70-
79% disebut sedang, 80-89% disebut tinggi dan lebih besar atau sama dengan
intensitas latihan harus mencapai 60-90% dari MHR. MHR dapat ditetapkan
1. Latihan pemanasan :
Pemanasan dilakukan selama 3-5 menit dan tidak boleh melebihi intensitas
2. Sifat latihan :
- Mudah dilakukan
- Lincah
- Menyenangkan.
- Menyeluruh
3. Latihan Inti
jantung dan paru serta seluruh fisiologi tubuh dan otot duharapkan sudah
(1) intensitas latihan, (2) lamanya latihan, (3) frekuensi latihan, dan (4) macam
1. Intensitas latihan
utama yang mempengaruhi efek latihan terhadap faal tubuh. Makin berat
efek yang diperoleh. Ditinjau dari faal kardiorespirasi, berat latihan untuk
mendapat efek yang baik adalah 60-80% dari kapasitas maksimal aerobik
intensitas kurang dari 60% tidak memberi efek optimal, tetapi dengan
34
latihan yang intensitasnya lebih dari 80% dari kemampuan maksimal akan
bersifat aerobik.
2. Durasi latihan
Durasi latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih hingga
mencapai training zone dan berada dalam training zone selama 15-25 menit
intensitas tinggi maka lama latihan akan lebih singkat, demikian pula
3. Frekuensi latihan
Sebaiknya latihan dilakukan paling sedikit tiga kali seminggu dan akan
lebih baik apabila berlatih 4-5 kali seminggu (Kosasih, 1983). Diperjelas
3-5 kali seminggu dan berhubungan dengan intensitas latihan dan lama
hari maka kondisi kebugaran fisik akan menurun. Dengan demikian perlu
4. Tipe latihan
latihan yang tepat. Macam aktivitas fisik dipilih disesuaikan dengan tujuan
35
2.6.1 Jogging
Jogging atau biasa disebut lari kecil merupakan salah satu jenis latihan
seseorang berlari untuk jarak 1,6 km dalam waktu < 9 menit. Jogging
berenang. Berikut disajikan latihan jogging pada Gambar 2.3 di bawah ini.
yang menyehatkan tubuh tanpa ada batasan umur sehingga siapa pun dapat
yaitu daya tahan jantung dan paru serta kekuatan otot terutama dibagian
berolahraga.
bawah ini.