Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN PENDAHULUAN
ANC (ANTENATAL CARE)

1.1 KONSEP DASAR ANC (ANTENATAL CARE)


1.1.1 Pengertian
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba,
2010)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan


terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
(Depkes, 2010).
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher,
2007).
Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik
fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak
hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa antenatal
care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
ditujukan pada ibu hamil agar memperoleh informasi mengenai kehamilannya dan
untuk mengetahui jika terdapat gangguan selama masa kehamilan. Serta
memberikan persiapan sedini mungkin bagi ibu hamil untuk menghadapi
persalinan kelak sampai ke masa nifas dan kembalinya fungsi reproduksi seperti
sedia kala. Sehingga bayi maupun ibu sehat.

1.1.2 Tujuan Pelayanan Antenatal Care (ANC)


Tujuan pelayanan Antenatal Care (ANC), antara lain :
1.1.2.1 Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
1.1.2.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial
ibu.

1
2

1.1.2.3 Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin


terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.
1.1.2.4 Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
1.1.2.5 Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
1.1.2.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
1.1.2.7 Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
1.1.2.8 Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
1.1.2.9 Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.

1.1.3 Standar Pelayanan Antenatal Care ( ANC ) 14T


Menurut (Prawiroharjo, 2005: 90-91) standar pelayanan ANC yaitu :
1.1.3.1 Ukur Berat badan dan Tinggi Badan (T1)
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 7 - 12 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 -
0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil
dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering
berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
1.1.3.2 Ukur Tekanan Darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
1.1.3.3 Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Sesuai Minggu Jarak Dari Simfisis
22 28 Minggu 24-25 cm
3

28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

1.1.3.4 Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)


1.1.3.5 Pemberian Imunisasi TT (T5)
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita
hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid.
Imunisasi TT Selang Waktu Lama Perlindungan
minimal pemberian
Imunisasi TT
TT1 - Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap penyakit
Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 25 Tahun

1.1.3.6 Pemeriksaan Hb (T6)


Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka
harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi
11 gr% atau lebih.
1.1.3.7 Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab.) (T7)
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan..
1.1.3.8 Pemeriksaan Protein urine (T8)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau
tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
1.1.3.9 Pemeriksaan Urine Reduksi (T9)
4

Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
1.1.3.10 Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 minggu.
1.1.3.11 Senam Hamil (T11)
1.1.3.12 Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil
apusan darah yang positif.
1.1.3.13 Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
1.1.3.14 Temu wicara / Konseling (T14)

1.1.4 Pemeriksaan Kehamilan


Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1) TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2) Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
3) DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
4) DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg
5) Quickening 20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle):


1) Hari + 7
2) Bulan (1-3) + 9, B (4-12) 3
3) Tahun (1-3) + 0, T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin
1) TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr
2) TFU (12 sudah masuk PAP) X 155 = .gr
Frekuensi Kunjungan:
1) Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan
laboratorium, antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE
2) Kunjungan II (28-32 minggu)
5

Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara


dan senam hamil, vaksin TT I
3) Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II
4) Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg)
Anamnesis , perawatan payudara dan persiapan persalinan

1.1.5 Pemeriksaan Penunjang


1.1.5.1 Laboratorium
1) Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)
2) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
3) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
1.1.5.2 USG
1) Jenis kelamin
2) Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion

1.2 Manajemen Keperawatan Antenatal Care


1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1) Anamnesa identitas istri dan suami
2) Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
Riwayat Keperawatan
a. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 12 minggu),
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir.
Denyut nadi dmeningkat 10 15 cm. murmur sistolik pendek dapat
terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
6

ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester


terakhir).
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum
terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
e. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton
hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung
f. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus,
pernapasan torakal.
g. Keamanan
Suhu 98 99,6 F (36,1 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan
daptone (mulai 10 12 minggu) atau fetoskop ( 17 20 minggu),
gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi
gerakan janin pada abdomen diantara 16 20 minggu, ballottement ada
pada bukan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea
mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan
payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak
bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi
: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar,
Chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor
kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/pembelajaran
7

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung


pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
1.2.1.2 Pemeriksaan Fisik Diagnostik
1) Keadaan umum. Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga
bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek,
adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari
michealis (tidak simetris).
2) Tinggi badan. Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko
untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
3) Berat badan. Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan
selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-
masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan
total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
4) Lingkar lengan atas (LILA). LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator
kuat untuk status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan
anak dengan BBLR.
5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah. TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan
resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30
mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut
menjadi preeklamsi dan eklamsi.
- Denyut nadi. Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan. Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20
kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan
mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
6) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
8

- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar


tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis.
7) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan
besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
8) Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan
> 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
9) Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
- Konsistensi uterus
Leopold II :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
10) Tangan dan kaki
- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper
11) Pemeriksaan panggul
a. Panggul : genital luar. Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris,
lubang uretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka,
varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
b. Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
9

c. Panggul : menggunakan spekulum. Memeriksa serviks untuk melihat


adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau
belum, Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah
dan luka
d. Panggul : pemeriksaan bimanual. Mencari letak serviks dan
merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri
karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang) dan Menggunakan
dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri,
serta adanya masa.
12) Auskultasi untuk mendengar Denyut Jantung Janin (DJJ) :
Dari Janin :
- Djj pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu :
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
13) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
14) Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
f. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal).
10
11

1.2.2 Diagnosa Keperawatan


1. Trimester I
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
Tujuan :
- Klien mampu menjelaskan komponen diet seimbang pranatal.
- Klien mampu mengikuti diet yang dianjurkan.
- Klien mampu menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai minimal 1,5kg pada akhir trimester pertama.
Intervensi Rasional
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan 1. Kesejateraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
asupam mutrisi dulu/sekarang dengan selama 2 tahun sebelum kehamilan.
2. Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien
menggunakan batasan 24 jam,
memilih diet seimbang.
perhatikan kondisi rambut, kuku dan
3. Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkan pada
kulit.
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan respon tubuh
2. Berikan informasi yang tepat tentang
terhadap kebutuhan nutrisi.
dietprenatal dan suplemen vitamin/zat
4. Ketidakadekuatan penambahan berat badan pranatal atau dibawah brat badan normal
besi setiap hari.
masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine pada janin
3. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji
dengan berat badan lahir rendah.
pilihan bahan bukan makanan dan
5. Mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi pranatal,
tingkat motivasi untuk memakannya.
khusuohisnya pada periode karbritis perkembangan janin.
4. Timbang berat badan klien; pastikan
6. Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa
berat badan pregravid biasanya.
oksigen ke ibu.
5. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya
7. Menetapkan data dasar, dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
mual/muntah.
12

6. Pantau kadar Hb/hematokrit resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat dan hipertensi karena
7. Tes urine terhadap aseton, albumin dan
kehamilan.
glukosa. 8. Malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat
8. Ukur pembesaran uterus
penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih akibat muntah.
Tujuan :
- Klien mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual/muntah.
- Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan.
Intervensi Rasional
1. Tentukan frekuensi/beratnya mual dan muntah. 1.Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain;
hormon gonadotropin cronik (HCG), perubahan mtabolisme
misal ulkus peptikum, gastritis.
karbohidrat, dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan
3. Anjurkan klien mempertahankan
maasukan/haluaran, tes urine dan penurunan berat muntah pada trimester pertama.
2.Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain.
badan setiap hari.
3.Membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
4. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan
dikontrol.
darah, suhu, masukan/haluaran, dan berat jenis urine.
4.Indikator dalam membantu untuk mengevalua sitingkat/kebutuhan
Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan
dehidrasi.
standar. 5.Membantu dalam meminimalkan mual/muntahdengan menurunkan
5. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat ,
keasaman lambung.
makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit,
dan makanan tinggi karbohidrat.
13

c. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Tujuan :
- Klien mampu mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelelahan dan area kontrol individu.
- Klien mampu memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi,
Intervensi Rasional
1. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen 1.Membantu menyusun perioritas yang realistik dan waktu untuk menguji
terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri. komitmen.
2. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari, 8 jam 2.Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme berkenaan dengan
setiap tidur malam. pertumbuhan jaringan ibu/janin.
3. Pantau kadar Hb 3.Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar akibat penurunan
jumlah pembawa oksigen.

2. Trisemester II
a. Gangguan pertukaran gas, kerusakan terhadap janin b/d perubahan aliran darah dalam desidua, perubahan suplai oksigen/ perubahan
kapasitas pembawa oksigen darah (anemia, merokok).
Tujuan : untuk mengatasi perubahan suplai oksigen / perubahan kapasitas pembawa oksigen darah
Kriteria hasil: Mengidentifikasi factor factor resiko individu, menunjukkan denyut jantung janin normal gerakan janin setiap hari
normal dan kemajuan perkembangan fundus.
Intervensi Rasional
1. Evaluasi kemajuan pertumbuhan normal 1. Perkiraan tinggi fundus pada gestasi minggu ke 28 adalah 28 cm, dan ini
dengan menggunakan pengukuran tinggi meningkat kira kira 1 cm/minggu sampai penipisan terjafdi pada gestasi minggu
14

fundus dan ukuran luar janin. ke 38.


2. bantu klien/ pasangan mengkaji gerakan janin 2. Insufisiensi plasenta dapat dideteksi dengan adanya penurunan gerakan janin
3. anjurkan penghentian penggunaan tembakau 3. Tembakau dapat mempengaruhi sirkulasi plasenta secara negative
4. anjurkan klien untuk mengikuti latihan yang 4. Karena latihan yang keras aliran darah pada uterus dapat menurun sampai 70%,
tidak terlalu berat, bukan latihan beban BB. terjadi bradikardi janin sementara, kemungkinan hipertermia janin,retardasi
pertumbuhan intrauterus.

b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran uterus


Tujuan : Keluhan- keluhan sesak nafas, dispnea , perubahan kedalaman pernapasan
Kriteria hasil :
- Melaporkan penurunan frekuensi/ beratnya keluhan
- Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernapasan
Intervensi Rasional
1. Kaji status pernapasan, misalnya sesak napas dalam 1. Menentukan luas beratnya masalah yang terjadi kira- kira 60%
pengerahan tenaga,kelelahan) klien prenatal
2. Dapatkan riwayat dan pantau gejala medis yang terjadi atau 2. Masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
sebelumya (alergi,renitis,asma sinusitis dan tuberculosis). menurunkan oksigenasi jaringan ibu dan janin
3. Kaji kadar hemoglobin dan hemotokrit tekankan pentingnya 3. Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu 24- 32
masukan vitamin/ferosulfat setiap hari i(kecuali pada klien mengecerkan kadar HB, mengakibatkan kemungkinan anemia
dengan anemia sel sabit) dan menurunkan pembawa oksigen
4. Berikan informasi tentang rasional kesulitan bernapas dan 4. Menurunkan kemungkinan gejala gejala pernapasan
program aktivitas dan latihan realistis anjurkan sering
istirahat,tambah waktu untuk melakukan aktivitas dan latihan
15

ringan seperti berjalan

5. Postur yang baik dan makan yang sedikit dapat membantu


memaksimalkan penurunan diaframatik meningkatkan
ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.merokok menurunkan
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. pengubahan
mengurangi masalah misnya postur yang baik, menghindari
posisi tegak dapat mningkatkan ekspansi paru. penurunan uterus
merokok makan sedikit tapi sering dengan menggunakan
grafik
posisi semi fowler untuk duduk dan tidur bila gejala berat.

c. Perubahan pola eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan lajuh feltrasi
glomerulus.
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi perubahan pola eliminasi urine
Kriteria hasil: klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan mengidentifikasi cara cara untuk mencegah statis
urinarius dan edema jaringan.
Intervensi Rasional
1. Berikan info tentang perubahan berkemih. 1.Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari frekuensi berkemih.
2.Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema.
2. Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring
3.Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunkan
kiri saat tidur
aliran ke vena
3. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau 4.Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat menurunkan regulator Oennin-
supine angiotensin-aklosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi.
5.Dapat mengidentifikasikan spasme glomerulus atau penurunan perfusi ginjal
4. Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretik
16

5. Tes urin midstream untuk memeriksa albumin. berkenaan dengan HAK

3. Trimester III
a. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan: untuk mengetahui perubahan fisik pada ibu hamil.
Kriteria hasil: klien dapat melakukan aktifitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus-menerus 1. Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan.
2. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan
ketidaknyamanan klien dan metode dan
dispnea, khususnya pada multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan
untuk mengatasinya.
2. Kaji status pernapasan klien antara ibu dan bayi dalam kandungannya (keringanan) sampai awitan persalinan.
3. Perhatikan adanya keluhan 3. Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone (relaksin,
ketegangan pada punggung dan perubahan
progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
cara jalan.
pembesaran uterus.
4. Perhatikan adanya kram pada kaki.
4. Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan pada kadar kalsium/
5. Kaji adanya/ frekuensi kontraksi Braxton
ketidakseimbangan kalsium fosfor, atau karena tekanan dari pembesaran uterus pada
Hicks.
6. Perhatikan parestesia jari kaki dan jari saraf yang mensuplai ekstremitas bawah.
5. Kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida padsa
tangan.
7. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan trimester ke dua maupun ketiga
6. Menurunkan efek postur lordotik ekstrem, edema, tekanan saraf terowongan/ligament
tekanan pada kandung kemih.
8. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid. karpal, dan defisiensi vit. B6
9. Diskusikan bahayanya penggunaan 7. Pembesran uterus trimester ke tiga menurunkan kapasitas kandung kemih,
pencahar selama bulan ke Sembilan dan mengakibatkan sering berkemih.
17

anjurkan cara cara lain untuk mengatasi 8. Peningkatan pemindahan posisi usus pemberat masalah eliminasi.
9. Penggunaan pencahar dapat meransang awitan persalinan awal.
konstipasi seperti diet tinggi serat.
10. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati).
10. Masalah sering terjadi pada trimester ke dua dan dapat berlanjut khususnya bila diet
11. Kolaborasi pemberian suplemen kalsium
tidak di modifikasi.
dengan tepat.
11. Penambahan produk susu bila intoleransi dapat menjadi masalah.
18

b. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan: untuk mengatsi gangguan pola tidur terhadap perubahan pada tingkat aktifitas.
Kriteria hasil: klien dapat melaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar.
Intervensi Rasional
1. Tentukan pola tidur saat ini 1.Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang berbeda
2. Anjurkan klien untuk istirahat 1-2 jam 2.Peningkatan retensi cairan, penambahan BB, dan pertumbuhan janin semua memperberat
dan dapatkan 8 jam tidur permalam perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan/ atau kebutuhan lain.
3. Kaji terhadap kejadian insomnia dan 3.Ansietas yang berlebihan, kegembiraan , ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktifitas
respon klien terhadap penurunan tidur janin dapat mempersulit tidur.
4. Anjurkan tidur pada posisi semifowler 4.Pada posisi recumbent, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma,
5. Kolaborasi ; dapatkan sel darah merah
sehingga membatasi ekspansi paru
dan kadar HB 5.Anemia dan penurunan kadar HB/ SDM, mengakibatkan penurunan oksigenasi jaringan
serta mempengaruhi perasaan lelah berlebihan.

c. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/ perubahan permeabilitas kapiler .
Tujuan : Untuk mengetahui resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung
Kriteria hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis dan menunjukkan albuminuria tidak lebih besar dari 1 +
Intervensi Rasional
1.Tinjau ulang perubahan fisiologis normal 1.Mendekati saatnya, volume cairan terus meningkat sampai penamvbahan 700 ml,
2.Pantau frekuensi nadi/jantung
mengiringi peningkatan curah jantung.
19

3.Catat tanda tanda HAK; misalnya edema 2.Pada saat ini frekuensi jantung istirahat meningkat secara normal sebanyak 15 dpm
umum, albuminuria 2+, HT dengan untuk memudahkan sirkulasi tambahan volume cairan.
3.Membedakan antara edema fisiologis normal dan potensial
peningkatan sistolik lebih besar dari 30 mmHg
4.Posisi supine / rekumben dan posisi lama sangat menurunkan aliran balik vena dan
atau diastolic lebi8h besar dari 15 mmHg
curah jantung pada trimester ketiga, secara negative mempengaruhi aliran pada
4. Tentukan pengetahuan klien tentang
uterus dan ginjal
pengaruh perubahan posisi pada fungsi
5.Meningkatkan aliran balik vena, sehingga menurunkan edema
jantung.
5. Anjurkan perubahan posisi yang sering
20

1.2.2 Implementasi Keperawatan


1.2.3 Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana
tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama
pasien. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan
interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan
keamanan fisik dan psikologis.
1.2.4
1.2.5 Evaluasi Keperawatan
1.2.6 Evaluasi yang diharapkan yaitu:
1) Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2) Cairan terpenuhi secara adekuat
3) Pola napas efektif
4) Rasa nyaman terpenuhi
5) Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan
6) BAB lancar
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.2.10
1.2.11
1.2.12
1.2.13
1.2.14
1.2.15
1.2.16
1.2.17
1.2.18
1.2.19
1.2.20
1.2.21
1.2.22
1.2.23
1.2.24 DAFTAR PUSTAKA
1.2.25
1.2.26 Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi :
Pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta :
EGC
1.2.27 Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal di
Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Depkes RI.
21

1.2.28 Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
1.2.29 Prawirohardjo, S. & Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
1.2.30 Saifudin. 2002. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka
1.2.31

Anda mungkin juga menyukai