LAPORAN PENDAHULUAN
ANC (ANTENATAL CARE)
1
2
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
1.1.3.10 Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 minggu.
1.1.3.11 Senam Hamil (T11)
1.1.3.12 Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil
apusan darah yang positif.
1.1.3.13 Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
1.1.3.14 Temu wicara / Konseling (T14)
6. Pantau kadar Hb/hematokrit resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat dan hipertensi karena
7. Tes urine terhadap aseton, albumin dan
kehamilan.
glukosa. 8. Malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat
8. Ukur pembesaran uterus
penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih akibat muntah.
Tujuan :
- Klien mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual/muntah.
- Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan.
Intervensi Rasional
1. Tentukan frekuensi/beratnya mual dan muntah. 1.Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain;
hormon gonadotropin cronik (HCG), perubahan mtabolisme
misal ulkus peptikum, gastritis.
karbohidrat, dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan
3. Anjurkan klien mempertahankan
maasukan/haluaran, tes urine dan penurunan berat muntah pada trimester pertama.
2.Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain.
badan setiap hari.
3.Membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
4. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan
dikontrol.
darah, suhu, masukan/haluaran, dan berat jenis urine.
4.Indikator dalam membantu untuk mengevalua sitingkat/kebutuhan
Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan
dehidrasi.
standar. 5.Membantu dalam meminimalkan mual/muntahdengan menurunkan
5. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat ,
keasaman lambung.
makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit,
dan makanan tinggi karbohidrat.
13
c. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Tujuan :
- Klien mampu mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelelahan dan area kontrol individu.
- Klien mampu memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi,
Intervensi Rasional
1. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen 1.Membantu menyusun perioritas yang realistik dan waktu untuk menguji
terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri. komitmen.
2. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari, 8 jam 2.Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme berkenaan dengan
setiap tidur malam. pertumbuhan jaringan ibu/janin.
3. Pantau kadar Hb 3.Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar akibat penurunan
jumlah pembawa oksigen.
2. Trisemester II
a. Gangguan pertukaran gas, kerusakan terhadap janin b/d perubahan aliran darah dalam desidua, perubahan suplai oksigen/ perubahan
kapasitas pembawa oksigen darah (anemia, merokok).
Tujuan : untuk mengatasi perubahan suplai oksigen / perubahan kapasitas pembawa oksigen darah
Kriteria hasil: Mengidentifikasi factor factor resiko individu, menunjukkan denyut jantung janin normal gerakan janin setiap hari
normal dan kemajuan perkembangan fundus.
Intervensi Rasional
1. Evaluasi kemajuan pertumbuhan normal 1. Perkiraan tinggi fundus pada gestasi minggu ke 28 adalah 28 cm, dan ini
dengan menggunakan pengukuran tinggi meningkat kira kira 1 cm/minggu sampai penipisan terjafdi pada gestasi minggu
14
c. Perubahan pola eliminasi urine b/d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan lajuh feltrasi
glomerulus.
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi perubahan pola eliminasi urine
Kriteria hasil: klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan mengidentifikasi cara cara untuk mencegah statis
urinarius dan edema jaringan.
Intervensi Rasional
1. Berikan info tentang perubahan berkemih. 1.Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari frekuensi berkemih.
2.Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema.
2. Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring
3.Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunkan
kiri saat tidur
aliran ke vena
3. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau 4.Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat menurunkan regulator Oennin-
supine angiotensin-aklosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi.
5.Dapat mengidentifikasikan spasme glomerulus atau penurunan perfusi ginjal
4. Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretik
16
3. Trimester III
a. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan: untuk mengetahui perubahan fisik pada ibu hamil.
Kriteria hasil: klien dapat melakukan aktifitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus-menerus 1. Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan.
2. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan
ketidaknyamanan klien dan metode dan
dispnea, khususnya pada multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan
untuk mengatasinya.
2. Kaji status pernapasan klien antara ibu dan bayi dalam kandungannya (keringanan) sampai awitan persalinan.
3. Perhatikan adanya keluhan 3. Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone (relaksin,
ketegangan pada punggung dan perubahan
progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
cara jalan.
pembesaran uterus.
4. Perhatikan adanya kram pada kaki.
4. Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan pada kadar kalsium/
5. Kaji adanya/ frekuensi kontraksi Braxton
ketidakseimbangan kalsium fosfor, atau karena tekanan dari pembesaran uterus pada
Hicks.
6. Perhatikan parestesia jari kaki dan jari saraf yang mensuplai ekstremitas bawah.
5. Kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida padsa
tangan.
7. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan trimester ke dua maupun ketiga
6. Menurunkan efek postur lordotik ekstrem, edema, tekanan saraf terowongan/ligament
tekanan pada kandung kemih.
8. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid. karpal, dan defisiensi vit. B6
9. Diskusikan bahayanya penggunaan 7. Pembesran uterus trimester ke tiga menurunkan kapasitas kandung kemih,
pencahar selama bulan ke Sembilan dan mengakibatkan sering berkemih.
17
anjurkan cara cara lain untuk mengatasi 8. Peningkatan pemindahan posisi usus pemberat masalah eliminasi.
9. Penggunaan pencahar dapat meransang awitan persalinan awal.
konstipasi seperti diet tinggi serat.
10. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati).
10. Masalah sering terjadi pada trimester ke dua dan dapat berlanjut khususnya bila diet
11. Kolaborasi pemberian suplemen kalsium
tidak di modifikasi.
dengan tepat.
11. Penambahan produk susu bila intoleransi dapat menjadi masalah.
18
b. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan: untuk mengatsi gangguan pola tidur terhadap perubahan pada tingkat aktifitas.
Kriteria hasil: klien dapat melaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar.
Intervensi Rasional
1. Tentukan pola tidur saat ini 1.Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang berbeda
2. Anjurkan klien untuk istirahat 1-2 jam 2.Peningkatan retensi cairan, penambahan BB, dan pertumbuhan janin semua memperberat
dan dapatkan 8 jam tidur permalam perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan/ atau kebutuhan lain.
3. Kaji terhadap kejadian insomnia dan 3.Ansietas yang berlebihan, kegembiraan , ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktifitas
respon klien terhadap penurunan tidur janin dapat mempersulit tidur.
4. Anjurkan tidur pada posisi semifowler 4.Pada posisi recumbent, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma,
5. Kolaborasi ; dapatkan sel darah merah
sehingga membatasi ekspansi paru
dan kadar HB 5.Anemia dan penurunan kadar HB/ SDM, mengakibatkan penurunan oksigenasi jaringan
serta mempengaruhi perasaan lelah berlebihan.
c. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/ perubahan permeabilitas kapiler .
Tujuan : Untuk mengetahui resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung
Kriteria hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis dan menunjukkan albuminuria tidak lebih besar dari 1 +
Intervensi Rasional
1.Tinjau ulang perubahan fisiologis normal 1.Mendekati saatnya, volume cairan terus meningkat sampai penamvbahan 700 ml,
2.Pantau frekuensi nadi/jantung
mengiringi peningkatan curah jantung.
19
3.Catat tanda tanda HAK; misalnya edema 2.Pada saat ini frekuensi jantung istirahat meningkat secara normal sebanyak 15 dpm
umum, albuminuria 2+, HT dengan untuk memudahkan sirkulasi tambahan volume cairan.
3.Membedakan antara edema fisiologis normal dan potensial
peningkatan sistolik lebih besar dari 30 mmHg
4.Posisi supine / rekumben dan posisi lama sangat menurunkan aliran balik vena dan
atau diastolic lebi8h besar dari 15 mmHg
curah jantung pada trimester ketiga, secara negative mempengaruhi aliran pada
4. Tentukan pengetahuan klien tentang
uterus dan ginjal
pengaruh perubahan posisi pada fungsi
5.Meningkatkan aliran balik vena, sehingga menurunkan edema
jantung.
5. Anjurkan perubahan posisi yang sering
20
1.2.28 Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
1.2.29 Prawirohardjo, S. & Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
1.2.30 Saifudin. 2002. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka
1.2.31