Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI

Disusun oleh
1. Fifi Danning S. P 27824210015
2. Ruly Pratamawati P 27824210030
3. Dyah Purwaningsih P 27824210044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MAGETAN
MAGETAN
2013
Materi Imunisasi
1. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan
anak serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu.

2. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhindar dari penyakit
tertentu dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau
kematian.

3. Jenis - jenis Imunisasi


a. BCG (Bacillus Calmette Guerine)
1) Cara pemberian imunisasi BCG dengan penyuntikan secara IC (jarum
membentuk sudut 15o) pada pertengahan lengan kanan atas.
2) Manfaat imunisasi BCG yaitu memberi kekebalan pada penyakit TBC
(Tuberculosa).
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak
terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan
pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
a) Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
b) Nafsu makan menurun, BB menurun.
c) Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
3) Jadwal pemberian
a) Imunisasi BCG diberikan pada bayi usia 1 bulan.
b) Imunisasi BCG tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit
kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi.
4) Efek samping
Dua minggu setelah imunisasi BCG terjadi pembengkakan kecil dan
merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi
luka parut.
Penanganan setelah imunisai BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila
luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas.
b. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
1) Cara pemberian imunisasi DPT dengan penyuntikan secara IM (jarum
membentuk sudut 90o) dalam paha luar atas (anterolateral).
2) Manfaat imunisasi DPT yaitu untuk memberi kekebalan pada penyakit
Difteri, Batuk rejan dan Tetanus.
a) Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak
kecil. Ditandai dengan :
Radang tenggorokan
Hilang nafsu makan
Demam ringan
Keluar selaput putih kebiruan di tenggorokan dan tonsil (2-3
hari).
b) Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari / Whouping Cought
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak.
Ditandai dengan :
Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari.
Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan
menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan
berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata
berair, merah dan berdarah.
Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian
berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang paru-paru
dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan
kejang, pingsan sampai terjadi kematian.
c) Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan
masalah yang cukup besar di Indonesia karena banyak bayi yang
baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
Demam, peningkatan suhu tubuh > 39oC
Kesulitan menelan
Dinding perut kaku, mengeras, dan kadang disertai kejang.
Pada bayi yang baru lahir (5-28 hari) mendadak tidak dapat
menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut
ikan.
3) Jadwal pemberian
a) Imunisasi DPT diberikan pada bayi usia 2-4 bulan
b) Imunisasi DPT tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas
tinggi dan kejang.
4) Efek samping
Umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi DPT, tetapi akan turun dalam 1-2 hari. Di tempat suntikan
merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya
dan akan sembuh sendiri.
Penanganan setelah imunisasi DPT, bila panas berikan obat penurun
panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres dingin.
c. Polio
1) Cara pemberian
Pemberian imunisasi polio yaitu melalui oral 2 tetes.
2) Manfaat pemberian imunisasi Polio yaitu memberi kekebalan pada
penyakit Poliomielitis.
Penyakit Polimielitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat
dan lingkungan kumuh. Ditandai dengan :
a) Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit
kepala, otot badan dan kaki terasa kaku.
b) Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang
dapat menyebabkan kematian.
3) Jadwal pemberian
Imunisasi Polio pada bayi usia 1-4 bulan, dan tidak boleh diberikan
pada bayi yang terkena diare dan sakit parah.
4) Efek samping imunisasi polio yaitu pusing, diare ringan dan sakit pada
otot.
d. Hepatitis B
1) Cara pemberian imunisasi Hepatitis B dengan penyuntikan secara IM
(jarum membentuk sudut 90o) dalam paha luar atas (anterolateral).
2) Manfaat imunisasi Hepatitis B yaitu memberikan kekebalan pada
penyakit Hepatitis B. Penyakit ini adalah penyakit menular yang
menyerang semua umur. Tanda-tanda :
a) Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
b) Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.
3) Jadwal pemberian
a) Imunisasi Hepatitis B diberikan pertama kali pada bayi usia 0
bulan dan usia 2 - 4 bulan
b) Imunisasi Hepatitis B tidak boleh diberikan pada bayi bila bayi
sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
4) Efek samping
Umumnya di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
e. Campak
1) Cara pemberian
Pemberian imunisasi Campak dengan penyuntikan secara SC (jarum
membentuk sudut 45o) dipertengahan lengan kiri atas dengan
kedalaman tidak lebih dari inchi.
2) Manfaat pemberian imunisasi Campak yaitu memberi kekebalan pada
penyakit Campak. Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir
semua bayi.
Tanda-tanda campak :
a) Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
b) Mulut dan bibir kering serta merah.
c) Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di
belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut
dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata
sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru
serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
3) Jadwal pemberian
a) Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan.
b) Imunisasi Campak tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan
panas tinggi.
4) Efek samping
Panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari
setelah penyuntikan.
Penanganan setelah imunisasi Campak, bila timbul panas berikan obat
yang didapat dari posyandu.

4. Sasaran Imunisasi
a. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
b. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT (Difteri Tetanus)
c. Anak SD kelas VI untuk imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
d. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

5. Tempat Pelayanan Imunisasi


Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
a. Posyandu
b. Puskesmas
c. Bidan / dokter praktek
d. Rumah bersalin
e. Rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai