Konsultan telah menerima dan mempelajari Kerangka Acuan Kerja dan telah mengikuti
Rapat Penjelasan Dokumen seleksi yang diadakan oleh panitia bertempat di Kantor PPK
BRR Bantuan Perumahan dan Permukiman Wilayah Aceh Timur. Secara umum
Konsultan telah memahami Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan oleh Pemberi
Tugas.
C. 1 Latar Belakang
Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi sangat kuat (8,9 pada skala
Rithter) telah terjadi di Samudera Hindia di lepas pantai barat laut Pulau
Sumatera. Gempa yang kemudian menyebabkan gelombang tsunami ini
memporakporandakan sebagian besar wilayah pantai di Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Pada tanggal 28 Maret 2005 terjadi lagi gempa bumi yang cukup
kuat di Samudera Hindia dekat dengan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara.
Oleh karena banyak diantara para pejabat dan karyawan Pemerintah Daerah di
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias yang menjadi korban
dalam bencana-bencana tersebut dan sistem pemerintahan daerah menjadi
lumpuh, maka Pemerintah Republik Indonesia memutuskan membentuk Badan
Rehabilitasi dan Rekontruksi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan
Nias Propinsi Sumatera Utara ( BRR NAD-Nias ) untuk melakukan rehabilitasi dan
rekontruksi kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Khusus untuk rehabilitasi dan rekontruksi bidang perumahan dan permukiman,
BRR NAD-Nias juga di bantu oleh NGO-NGO, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Sedang didalam BRR NAD-Nias sendiri, rehabilitasi dan
rekontruksi bidang perumahan dan permukiman dilaksanakan oleh Kedeputian
Bidang perumahan dan Permukiman
Dalam hal ini jasa konsultan diperlukan untuk melakukan pengawasan rehabilitasi/
rekonstruksi bangunan perumahan dan permukiman guna mendapatkan kualitas
pelaksanaan yang baik sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.
Pembangunan konstruksi bangunan perumahan dan permukiman ini harus
berhasil dengan baik dari segi konstruksi maupun kualitas pekerjaannya, oleh
karenanya diperlukan tenaga-tenaga Pengawasan (Supervisi) yang handal dan
berpengalaman di bidang pembangunan konstruksi tersebut.
Untuk mencapai hasil dan mutu sesuai yang disyaratkan, diperlukan pekerjaan
Pengawasan (Supervisi) dari Konsultan untuk membantu PPK BRR Bantuan
Perumahan dan Permukiman Wilayah Aceh Timur pada tahap pelaksanaan
konstruksi.
C. 3 Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan pengawasan adalah pelaksanaan fungsi manajemen
proyek yang meliputi pengendalian waktu, prosedur / metode pelaksanaan,
volume dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan
dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar gambar rencana dan spesifikasi
yang telah ditantukan di dalam kotrak pelaksanaan pekerjaan (pemborongan).
Lokasi pekerjaan mencakup beberapa tempat yaitu:
C. 7 Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan yang diawasi oleh konsultan adalah :
1. Pekerjaan Persiapan Lapangan.
2. Pekerjaan setiap kegiatan dalam
Spesifiksi Teknis dan Gambar.
1. Tahapan Pekerjaan
1) Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai Konsultan Pengawas
akan memiliki, memahami dan mempelajari Dokumen Kontrak/lelang
serta dokumen-dokumen lain yang terkait :
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan
Pengawasan Perumahan dan Pemukiman Aceh Timur dan Kota
Langsa
b. Laporan hasil penyelidikan tanah di lokasi pekerjaan
c. Gambar kerja, Spesifikasi Teknik
d. Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan
2. Tahap Pelaksanaan
1) Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas harus mengadakan
penilaian rencana kerja bagian-bagian pekerjaan yang diusulkan oleh
Kontraktor, Evaluasi dan penilaian meliputi urutan kerja, rencana alokasi
bahan/ material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
8) Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensi
menimbulkan persoalan sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan /alternative cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa
kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat,
kualitas yang tidak dipenuhi.
16) Meyediakan formulir reques untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2 Pertemuan (Rapat)
Rapat Koordiansi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-amasalah yang timbul
berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan
program kerja. Rapat ini dihadiri oleh Pihak Pemberi Tugas, Konsultan
Pengawas, Kontraktor dan pihak-pihak lain yang terkait dengan
pekerjaan.
Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang
timbul dalam pelasanaan kontruksi dilapangan. Rapat ini diahadiri oleh
staf/ wakil dari Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas yang bertugas
dilapangan, Kontraktor dan pihak- pihak lain yang terkait dengan
pekerjaan.
C. 11 Tenaga Ahli
Untuk pekerjaan ini Konsultan akan menugaskan tenaga Ahli yang benar- benar
berpengalaman di bidang supervisi konstruksi, dan berpengalaman sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Sesuai dengan KAK maka tenga ahli diipersyaratkan
adalah sebagai berikut:
Konsultan diharuskan menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi
sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a. Tenaga Profesional :
1. Team Leader (Ketua Tim)
Seorang Sarjana .Teknik Sipil/ Arsitektur (S1) dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun, mempunyai wawasan yang luas, mempunyai jiwa
kepemimpinan serta dapat bekerja sama dengan seluruh anggota tim.
Team Leader bertanggung jawab atas semua kegiatan dan sekaligus
sebagai koordinator tim.
2. Surveyor
Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun
dalam bidang pengukuran topografi/ uitzet maupun setting out rencana
pemasangan kontruksi.
c. Tenaga Pendukung :
Tenaga Pendukung tersebut terdiri dari sekretaris/Administrasi, Computer
operator, Drafmant dan Office Boy yang berpengalaman dalam bidangnya..
C. 12 Pelaporan
Dalam melaksanakan tugasnya, maka Konsultan diwajibkan untuk membuat
laporan-laporan yang berpedoman pada jenis, bentuk dan sistematik, penjabaran
dan distribusi pelaporan seperti seperti yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
1. Laporan Pendahuluan
Pada awal pekerjaan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan kontruksi
oleh pelaksan afisik, Konsultan harus mempelajari semua dokumen-dokemen
serta spesifiasi teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Selanjutnya Konsultan harus membuat laporan pendahuluan yang berisi
metode kerja, saran- saran dan hal lain yang dianggap perlu, laporan
sebanyak 5 (lima) rangakap, yang berisi metode kerja, saran-saran dan hal
lain yang dianggap perlu.
2. Laporan Mingguan
Pada setiap akhir minggu Konsultan Pengawas harus menyiapkan dan
menyerahkan kepada PPK BRR Bantuan Perumahan dan Permukiman
Wilayah Aceh Timur dan Kota Langsa 1 (satu) set laporan mingguan yang
memuat tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi tenga kerja,
rekapitulasi peralatan, rekapitulasi monitoring cuaca dan penyimpangan-
penyimpangan ataupun persoalan-persoalan yang terjadi. Bahan laporan
mingguan diperoleh dari laporan harian kontaktor pelaksana. Bahan laporan
mingguan diperoleh dari laporan harian Kontraktor Pelaksana.
3. Laporan Bulanan
Pada setiap akhir bulan, Pengawas Tekni/ Supervisi harus menyiapkan
sebanyak 5 (lima) rangkap laporan yang memuat :
a. Kemajuan Pekerjaan Fisik
b. Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan
c. Masalah dan Upaya Penyelesaian
d. Kumpulah Berita Acara Lapangan
e. Foto Pelaksana Pekerjaan
f. Laporan Harian Lapangan (dari refernsi buku harian lapangan)
g. Laporan Mingguan / bobot mingguan
h. Administrasi kegiatan, antara lain :
a) Berita Acara Perubahan Pekerjaan atau pekerjaan tambah/ kurang
(bila ada) termasuk menyiapkan usulan Addendum Kontrak dan
analisa perubahan pekerjaan tambah / kurang.
b) Berita Acara Perubahan Waktu Pelaksanaan (bila ada) termasuk
menyiapkan usulan addendum kontrak.
c) Revisi Schedule (bila ada) dan network planning
d) Quality Control antara lain:
a) Hasil Uitzet
b) Check Dimensi
c) Test Material ( beton, besi beton, batu dll)
d) Test Material Timbunan dan Pemadatan (bila ada)
e) Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai berkaitan
dengan rencana tagiahan / penarikan termiyn (Progres)
f) Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik ataupun administrasi
berkaitan dengan rencana serah terima pekerjaan (PHO) yang
diusulkan oleh kontraktor.
g) As built drawing yang dibuat sebelum penyerahan pertam oleh pihak
kontraktor.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya minggu pertama setiap
bulannya, sebanyak 5 (lima) buku laporan.
4. Laporan Akhir
Pengawasan Teknik/ Supervisi sesuai KAK akan menyerahkan laporan akhir
kepada pemberi tugas sebanyak 5 (lima) rangkap.
a. Laporan harian lapangan yang sudah disetujui Kontrktor, Konsultan dan
Pengguna jasa.
b. Laporan mingguan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan Pengguna
Jasa
c. Laporan bulanan lapangan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan
dan Pengguna Jasa
d. Seluruh laporan administrasi teknik san semua koreksi serta tindak lanjut.
e. Gambar as built drawing yang sudah disetujui oleh Pengguna Jasa.
Laporan harus diserhkan selambat-lambatnya akhir bulan ke 6 (enam) sejak
SPMK diterbitkan.