Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU ALIR DARAH

PADA BENIH IKAN KOI (Cyprinus carpio)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

Disusun Oleh
Kelompok 17/ Perikanan A
Yafi Ibnu Sienna 230110150051
Nisa Hidayati Fitri 230110150056

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat melaksanakan praktikum dan menyelesaikan laporan mata
kuliah Fisiologi Hewan Air yang berjudul Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap
Laju Alir Darah Ikan Mas ini tepat waktu.

Pada kesempatan ini kami, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan penyelesaian laporan
praktikum ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih


jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Akhirnya, tiada kata yang dapat kami sampaikan selain mengharapkan agar
laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya
kepada kami, maupun umumnya untuk pembaca dimasa sekarang maupun yang
akan datang.

Jatinangor, 8 November 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv

DAFTAR TABEL..........................................................................................................v

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................2

1.3 Manfaat...........................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 Biologi Ikan Koi..............................................................................................3

2.1.1 Klasifikasi Ikan Koi........................................................................................3

2.1.2 Morfologi Ikan Koi.........................................................................................4

2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan.................................................................5

2.3 Darah...............................................................................................................6

2.4 Aquades...........................................................................................................6

2.5 Nikotin............................................................................................................6

2.6 Alkohol...........................................................................................................7

BAB III..........................................................................................................................8

3
METODOLOGI.............................................................................................................8

3.1 Waktu dan Tempat...........................................................................................8

3.2 Alat dan Bahan................................................................................................8

BAB IV........................................................................................................................11

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................11

4.1 Hasil..............................................................................................................11

4.2 Pembahasan...................................................................................................12

4.2.1 Pembahasan Kelompok.................................................................................12

4.2.2 Pembahasan Kelas.........................................................................................13

BAB V.........................................................................................................................15

PENUTUP...................................................................................................................15

5.1 Kesimpulan..................................................................................................15

5.2 Saran..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ikan Koi.2


Gambar 2. Morfologi Ikan Koi....4

Gambar 2. Hasil Pengamatan Data Kelompok


17..10

Gambar 3. Hasil Pengamatan Data


Kelas...10

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum..8


Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum...8
Tabel 3. Hasil Pengamatan Data Kelompok....10

Tabel 4. Hasil Pengamatan Kelas ..


.10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.
Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali
saja melewati jantung. Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel
tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim
ke organ yang memerlukan. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung
beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung
terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh
yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu
struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di
ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding
dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan
sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat
lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,

6
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah.
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system sirkulasi
darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana
pengaruh alcohol yang bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat fasa konstriksi
akan mempengaruhi laju alir darah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati pengaruh penambahan larutan


alkohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan koi terhadap
laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai kontrol.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mengetahui laju
aliran darah pada ikan dengan berbagai perlakuan.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Koi

Ikan koi merupakan salah satu ikan hias yang memiliki harga
jual yang tinggi dan juga sangat populer. Ikan ini termasuk dalam
famili ikan mas atau Ciprynidae yang berasal dari negara
jepang, dan sudah menyebar keberbagai wilayah lainnya. Ikan koi
ini memiliki nama latin Cyprinus carpio yang memiliki warna
yang sangat bervariasi.

2.1.1 Klasifikasi Ikan Koi


Menurut Efendi (1993) koi mempunyai nenek moyang berupa ikan karper
hitam, yang secara sistematik atau Taksonomi Ikan Koi dapat di urutkan sebagai
berikut :

Gambar 1. Ikan Koi (Cyprinus carpio)


Kingdom Animalia

Filum Chordata

Kelas Osteichthyes

Ordo Cypriniformes

Famili Cyprinidae

Genus Cyprinus

Spesies 8
Cyprinus carpio L.
2.1.2 Morfologi Ikan Koi

Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut torpedo, mempunyai sirip
punggung, sepasang sirip perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip di
bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini terdiri atas jari lunak, jari keras, dan juga memiliki
selaput sirip. Alat yang membantu untuk berenag dengan cepat terletak pada bagian
selaput sirip atau di sebut sayap.

Gambar 2. Morfologi Ikan Koi

Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas
koki, yang terdapat kumis kecil ( sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi
makanan yang ada di sekitar habitatnya ataupun lainnya. Namun, badan atau bentuk
tubuh pada ikan koi terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga dermis. Bagian ini
sangat berperan penting bagi ikan terutamanya melindungi dari serangan hama dan
penyakit ikan, serta juga melindungi kotoran pada tubuh ikan.

9
Ikan koi juga memiliki warna yang sangat bervariasi berupa berwarna
kemerahan, kekuningan, keputihan, kehitaman, kecoklatan, blaster hitam putih,
blastek merah hitam dan lain-lainnya, tergantung dengan varietes pada ikan koi.

Selain itu, bagian struktur pada ikan koi ini sangatlah banyak yaitu meliputi rongga
mata, rongga insang, tengkorak, tulang belakang, sirip dada, tulang rusuk, sirip perut,
tulang belakang, sirip punggung, sirip belakang dan sirip ekor

2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut


danmengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga
mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta
mengangkut CO2 dari dalam usus,kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar
tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama,
meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiapkelompok hewan.
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah
keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh
sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding
yang tipis dari kapiler darah, dankembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua.
Atau secara garis besarnya peredaran darahtunggal adalah peredaran darah yang
darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian masuk ke jantung.
Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang
lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.Seri pertama dinamakan sistem
arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana organ utamanya adalah jantung
yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan
mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai
kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.

2.3 Darah

10
Darah merupakan salah satu komponen sistem transportasi yang sangat vital
keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-
zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan
pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti
trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari
serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan
besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml
oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai
rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi.
Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi
stress.

2.4 Aquades

Aquadest adalah air murni yang di dapat dari penggabungan 2 hidrogen dan 1
oksigen (H2O) yang memiliki kandungan logam 0 ppm dan mempunyai PH 7
(netral). Cara pembuatannya yaitu dengan cara proses penyulingan.

2.5 Nikotin

Nikotin adalah zat beracun, berminyak, kuning pucat yang berubah warna
menjadi coklat setelah terpapar di udara. Secara umum, nikotin merupakan zat yang
sangat adiktif dan termasuk bahan aktif dalam asap tembakau. Nikotin termasuk
dalam senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang ditemukan secara alami di
berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Kadar nikotin berkisar antara
0,3% - 5% dari berat kering tembakau atau biasanya sekitar 5% per 100 gram berat
tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun.
Nikotin memiliki bau menyengat dan rasa yang tajam. Dalam bentuk
terkonsentrasi, nikotin digunakan sebagai bahan baku insektisida yang kuat. Pada
penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi sistem syaraf, merusak jantung dan
sirkulasi darah. Nikotin merangsang saraf simpatis sehingga menyebabkan

11
vasokontriksi pembuluh darah yang meningkat resistensi pembuluh darah perifer
sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, nikotin juga menyebabkan
gangguan irama jantung, menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah dan
peningkatan daya lekat trombosit.

2.6 Alkohol
Akohol adalah senyawa-senyawa organik dimana satu atau lebih atom
hidrogen dalam sebuah alkana yang digantkan oleh sebuah gugus fungsional hidroksil
(-OH) yang terikat pada atom karbon. Alkohol dibuat dari hasil fermentasi, berupa
cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit.
Alkohol yang paling umum digunakan adalah etanol C2H5OH, dengan tulang
punggung etana. Etanol telah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia selama ribuan
tahun, dalam bentuk minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi. Etanol adalah
cairan yang mudah terbakar jelas bahwa mendidih pada 78,4C, yang digunakan
sebagai pelarut industri, bahan bakar mobil, dan bahan baku dalam industri kimia.
Etanol dalam bentuk ini umumnya dikenal sebagai alkohol yang didenaturasi.
Alkohol yang paling sederhana adalah metanol CH 3OH, yang sebelumnya
diperoleh dari penyulingan kayu, dan karena itu disebut "alkohol kayu". Alkohol kayu
ini adalah cairan bening menyerupai etanol berbau dan properti, dengan titik didih
yang sedikit lebih rendah (64,7C), dan digunakan terutama sebagai bahan bakar,
pelarut, dan bahan baku. Tidak seperti etanol, metanol ini sangat beracun. Satu sip (<
10ml) dapat menyebabkan kebutaan permanen oleh kerusakan saraf optik dan 30 ml
(satu ons cairan) mungkin berakibat fatal.
Dua alkohol lain yang digunakan secara luas (meskipun tidak begitu banyak seperti
metanol dan etanol) adalah propanol dan butanol. Seperti etanol, mereka dapat
diproduksi oleh proses fermentasi. Alkohol ini disebut alkohol fusel atau minyak
fusel dalam pembuatan bir dan cenderung memiliki rasa pedas.

12
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Koi
ini dilakukan pada hari Rabu, 2 November 2016 pukul 14.30 sampai selesai di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan. Gedung 2 Lantai 1 FPIK
Universitas Padjadjaran
3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan


Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai
berikut:

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum


No Nama Alat Fungsi
1. Mikroskop Alat untuk mengamati laju alir darah
2. Petridish Tempat menaruh ikan pada saat diamati
3. Hand counter Menghitung laju alir darah
4. Beaker glass Tempat menaruh ikan yang akan diamati
5. Stop watch Mengamati waktu
6. Pipet tetes Alat untuk mengambil aquades, larutan alkohol 70%, dan
larutan niktoin

3.2.2 Bahan yang Digunakan


Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum
No Nama Bahan Fungsi
1. Benih ikan Koi Objek yang akan diamati
2. Aquades Sebagai kontrol
3. Larutan alkohol 70% Penguji laju alir darah
4. Larutan nikotin Penguju laju alir darah
5. Kapas Menutup operculum benih ikan mas

13
3.3 Prosedur

Disiapkan Siapkan mikroskop dalam posisi sudah focus

Diambil seekor ikan mas, letakkan dalam petridish, tutupi insangnya


dengan kapas basah, lalu amati aliran darah pada bagian sirip ekor
akan terlihat beberapa macam pembuluh darah, lalu gambar !

Dibasahi sirip ekor dengan aquades lalu hitung berapa jumlah aliran
darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga
kali

Diteteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip ekor ikan mas lalu amati
dan hitung berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui satu tempat
tertentu, ulangi sebanyak tiga kali

Dibilas sirip ekor ikan tersebut dengan aquades agar sirip ekor terbebas dari
pengaruh nikotin, lalu meneteskan alkohol 70% secukupnya pada sirip ekor
ikan tersebut kemudian mengamati dan menghitung berapa jumlah aliran
darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, mengulangi sebanyak tiga
kali.

Diulangi langkah 2 s/d 5 pada ikan lain sebanyak 3


ekor

14
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , menghasilkan


data dalam bentuk tabel tentang pengaruh nikotin dan alkohol
terhadap laju aliran darah pada ikan Koi , sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Pengamatan Data Kelompok


Ikan Aquades Nikotin Alkohol
1 89 123 97
2 60 146 102
3 78 188 99
Rata-rata 75,6 152,3 99,3

Tabel 4. Hasil Pengamatan Kelas

Rata Rata Laju Alir Darah Pada


Benih Ikan Koi
Kel
Nikot Alkoh
Aquades in ol
1 169 243 167
2 181 226 164
3 179 199 94
4 164 266 130
5 183 245 173
6 186 194 180
7 259 456 172
8 164 254 147
9 240 278 164
10 143 197 146
11 236 269 202
12 327 348 263
13 287 323 192

16
14 221 243 213
15 239 274 245
16 246 266 169
17 75 152 99
18 128 186 103
19 150 245 106
20 179 225 97
21 123 242 179
22 137 194 106
23 170 222 120

Hasil Pengamatan Data Kelompok 17


200

150

100

50

0
1 2 3
Aquades Nikotin Alkohol

Gambar 3. Hasil Pengamatan Data Kelompok 17

17
Hasil Pengamatan Data Kelas
500
450
400
350
300 perlakuan Aquades perlakuan Nikotin perlakuan Alkohol
250
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Gambar 4. Hasil Pengamatan Data Kelas

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Kelompok

Pada praktikum kali ini yaitu mengamati laju aliran darah pada benih ikan mas
dengan pnambahan aquades sebagai kontrol, dan penambahan alkohol 70% serta
penambahan nikotin sebagai uji pada pembuluh arteri atau vena bagian ekor. Data
yang diproleh dari praktikum kali ini yaitu:
a. Laju aliran darah rata-rata penambahan aquades: 75,6/menit
b. Laju aliran darah rata-rata penambahan nikotin: 152,3/menit
c. Laju aliran darah rata-rata penambahan alkohol: 99,3/menit
Dari data diatas bisa dilihat bahwa pada penambahan aquades sebesar 75,6/
menit . Data tersebut lebih kecil daripada penambahan nikotin dan alcohol. Kemudian
pada saat penambahan nikotin, laju darah ikan semakin cepat yakni sebesar
152,3/menit. Hal ini disebabkan karena nikotin bersifat racun. Apabila nikotin
ditambahkan pada pembuluh, maka nikotin tersebut akan dibawa oleh aliran darah
menuju otak dan bereaksi dengan otak, maka otak akan memberikan sinyal kepada

18
kelenjar adrenalin untuk mengeluarkan hormon-hormon adrenalin, sehingga
mengakibatkan pembuluh darah menjadi kecil atau menyempit, hal inilah yang
memicu jantung memompa darah lebih cepat dan pada akhirnya aliran darah menjadi
cepat. Suatu makhluk hidup apabila dala tubuhnya mengandung banyak nikotin akan
menyebabkan cepat mati. Sedangkan ketika penambahan larutan alkohol 70% pada
pembuluh yang berada di bagian ekor, aliran darah menjadi sangat lambat yakni
sebesar 99,3/menit, hal ini dikarenakan alkohol memiliki sifat yang keras dan
mematikan sistem saraf, sehingga laju aliran darah terhambat dan laju aliran darahpun
menjadi lambat.

4.2.2 Pembahasan Kelas

Dari pengamatan data kelas kita bisa melihat bahwa rata-rata penambahan
nikotin pada ikan menyebabkan aliran darah ikan menjadi semakin cepat sedangkan
dengan penambahan aquades dan alcohol peredaran darah pada ikan semakin
melambat.

Dari hasil pengamatan yang didapat terlihat bahwa data sangat bervariasi di
masing-masing kelompok, hal ini dikarenakan sulitnya penghitungan aliran darah
menggunakan handcounter. Selain itu tetesan yang diberikan baik dengan alcohol
maupun dengan nikotin, kecepatan peredaran darah ikan koi itu diakibatkan oleh
berat tubuh ikannya itu sendiri, hal ini terbukti sebagaimana data diatas yang
menunjukan bahwa semakin berat/ besar ikan maka kecepatan peredaran darah ikan
tersebut akan semakin cepat pula. Begitu juga dengan aktivitas ikan itu sendiri,
semakin aktif ikan itu bergerak maka semakin cepat juga peredaran darah ikan
tersebut. Demikian juga dari praktikan, karena kurangnya teliti dan keseriusan dari
praktikan maka data hasil pengamatan kurang baik dan sempurna.

19
20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Laju peredaran darah dipengaruhi oleh perlakuan yang dapat mempercepat


dan memperlambat aliran darahnya contohnya penggunaan (nikotin dan alkohol).
Laju peredaran darah saat menggunakan aquades adalah laju peredaran darah normal
karena ikan tidak mendapat pengaruh besar dari akuades untuk mempercepat atau
memperlambat laju peredaran darahnya, sedangkan pada saat penggunaan alcohol 70
% laju peredaran darahnya cenderung lebih lambat karena dipengaruhi oleh pengeruh
yang disebabkan alkohol yaitu dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat, dan
untuk laju peredaran darah pada saat menggunakan larutan nikotin peredaran
darahnya mengalami percepatan mungkin karena dipengaruhi oleh pengaruh yang
dapat ditimbulkan oleh nikotin yaitu nikotin dapat meningkatkan tekanan darah
sehingga detak jantung menjadi cepat dan laju peredarannya menjadi lebih cepat

5.2 Saran

Praktikan harus lebih serius dan teliti dalam melakukan


praktikum supaya hasil data pengamatan yang didapatkan lebih
akurat dan tepat. Selain itu penyediaan alat-alat pada saat
praktikum harus lebih baik lagi , seperti contohnya hand counter
yang tidak berfungsi maksimal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Buwono, Ibnu Dwi dkk. 2013.Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Air. Bandung.

Affandi, Ridwan dan Usman M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan air. Riau: Unri Pres

Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio
Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor. Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Tobin, Muhammad. 1994. Fisiologi Hewan Mekanisme Fungsi Tubuh. Angkasa.


Yogyakarta.

Subasti, bogi. 2011. PengertianNikotin. http://id.shvoong.com/exact-


sciences/chemistry/2105946-pengertian-nikotin/, diaksespada 7 November
2016 pukul 14.50 WIB

22
LAMPIRAN

23
ALAT DAN BAHAN

Hand Counter Cawan Petri

24
Mikroskop Kapas/ikan koi
HASIL KEGIATAN

Pembuluh ikan setelah diberi alcohol Pembuluh ikan setelah dibesi nikotin

25

Anda mungkin juga menyukai