Anda di halaman 1dari 4

PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

PERAWATAN KOLOSTOMI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :

1. Sarah Sorayya
2. Sofan Hardi Fratama
3. Wildan Hanifan
4. Wilva Ulfa Latifah

Politeknik Kesehatan Kemenkes R. I

Jurusan Keperawatan Bandung

2013

1. Faktor Predisposisi
A. Riwayat Keperawatan
Tn. A berumur 35 tahun, post operasi colostomy 1 minggu dengan
Ca sigmoid. Klien sudah dianjurkan untuk pulang dengan perawatan
luka colostomy dilanjutkan dirumah. Tn. A baru baru pertama kali di
opname dan sebelumya belum pernah sakit yang mengharuskan untuk
di opname.
Tn. A lulusan sarjana pendidikan, dan bekerja sebagai guru SMU.
Tn.A tidak banyak tahu tentang cara-cara perawatan luka yang harus
dilakukan dirumah.
Ny. S adalah istri Tn. A, berumur 30 tahun bekerja sebagai
karyawan swasta dengan pendidikan D3 akuntasi . Penghasilan yang di
dapat dari dari Tn. A dan istrinya dalam satu bulan Rp. 3 juta .
Tn.A mempunyai persepsi tentang penyakit yang dideritanya saat
ini sangat mengganggu aktifitas karena, dengan adanya luka dan
kantong colostomy ia jadi tidak bisa bergerak leluasa.
Tn. A seorang muslim dan taat dalam menjalankan ibadahnya.

B. Pemeriksaan Fisik
BB Tn.A 56 Kg dan ia mengatakan BB sebelumnya 60 Kg, tinggi
badan 168 cm. Tanda-tanda vitalnya adalah TD 120/80 mmHg, Nadi
84x/menit, suhu 37 C, dan pernafasan 20x/menit. Keadaan klien agak
lemah, disekitar luka kulit agak kemerahan, feses cair warna kuning.
a. Status Mental : Tidak ada gangguan mental
b. Status Nutrisi : Kurang dari kebutuhan
c. Pernyataan klien tentang kapasitas fisik untuk belajar dan
perawatan diri : Klien mengatakan tidak bisa melakukan perawatan
diri sendiri
d. Kemampuan melihat dan mendengar : Klien tidak mengalami
gangguan penglihatan dan pendengaran
e. Toleransi terhadap aktivitas : Klien mampu melakukan aktivitas
sehari-hari

C. Kesiapan Untuk Belajar

Tn. A mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cara


perawatan luka yang baik dirumah mengenai pemasangan colostomy
bag dan cara membuat colostomy bag sendiri. Pengetahuan Tn. A
tentang perawatan luka agak kurang karena sebelumnya klien merasa
ketakutan dan ia belum pernah mendapatkan informasi tentang hal
tersebut dari sumber manapun. Tn. A dapat berkomunikasi
menggunakan bahasa indoneasia dengan baik.

D. Pengkajian Motivasi
Motivasi belajar Tn. A sangat kuat, Ia mengatakan apapun yang harus
dilakukan akan dilaksanakan asalkan bisa sembuh dan nyaman
sehingga bisa beraktivitas kembali seperti sebelum sakit.

E. Pengkajian Kemampuan Membaca


Tn. A mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan baik,
ketika diberikan leaflet tentang perawatan kolostomi dan diminta untuk
membacanya Tn. A dapat menjelaskan kembali inti dari isi leaflet
tersebut. Tn. A lebih menyukai belajar dengan cara demonstrasi karena
akan mudah diingat.

2. Faktor Pemungkin
Di RS Tn. A mendapatkan pelayanan perawatan dari perawat yang telah
memiliki keterampilan dalam melakukan tindakan perawatan colostomy.
Dokter yang menangani Tn.A adalah seorang dokter ahli digestiv serta
mendapat diet dari ahli gizi. Rumah Tn.A dekat dengan RS dan dapat
terjangkau dalam waktu 20 menit.
3. Faktor Penguat
Tn. A tinggal dengan istrinya yang berpendidikan D3. Istri Tn.A
mempunyai pandangan yang lebih positif terhadap penyakit yang di derita
oleh suaminya sehingga dapat memberika dukungan moril dan dapat
membantu dalam melakukan perawatan luka suaminya.

Diagnosa Keperawatan :

Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, dapat dirumuskan diagnosa


keperawatan sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan Tn.A dan keluarga tentang perawatan luka dan
penggantian colostomy bag berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi.

Anda mungkin juga menyukai