Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, masalah kelistrikan timbul akibat kebutuhan energi listrik


yang meningkat lebih pesat dibandingkan kemampuan PLN untuk memenuhi
pasokan energi listrik. Akibatnya, terjadi pemadaman bergilir dan masih terdapat
beberapa daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik. Perbandingan jumlah
penduduk suatu negara yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di
negara tersebut disebut dengan rasio elektrifikasi. Pada tahun 2014 rasio
elektrifikasi nasional sebesar 84,12% yang berarti tinggal 16% masyarakat
Indonesia belum teraliri listrik. Pada sektor rumah tangga sebanyak 10 juta rumah
tangga yang belum teraliri listrik, sektor tersebut tersebar merata di seluruh
Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu letak geografis yang umumnya terpencil
dan jauh dari jaringan listrik PLN.

Pemerintah RI telah mengeluarkan kebijakan yang diterbitkan melalui


Kepmen ESDM No. 1122 K/30/MEM/2002 mengenai pedoman pengusahaan
pembangkit tenaga listrik skala kecil tersebar, sebagai solusi untuk mengatasi
masalah kurangnya pasokan listrik di beberapa daerah di Indonesia. Dalam
keputusan tersebut pembangkit tenaga listrik skala kecil tersebar yang selanjutnya
disebut PSK Tersebar menggunakan energi terbarukan yang meliputi energi
angin, matahari, mikrohidro, dan lainnya dengan jumlah daya terpasang pada
pusat pembangkit maksimum 1 MW. Tujuan dari kebijakan tersebut yaitu untuk
memberikan kesempatan kepada sektor usaha kecil untuk turut berpartisipasi
dalam usaha pembangkitan tenaga listrik skala kecil dengan menggunakan energi
terbarukan, guna mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, serta guna
memenuhi sektor atau daerah yang belum teraliri listrik (ESDM, 2002)

1
2

Bali merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki potensi yang


melimpah salah satunya yaitu energi matahari. Berdasarkan peta energi matahari,
Bali memiliki radiasi harian matahari rata-rata 5,2 kWh/m2 (BPPT, 2005). Saat ini
terdapat 6 unit PLTS 15 kWp Off-Grid yang tersebar di Bali salah satunya
terdapat di kabupaten Karangasem. Kabupaten Karangasem telah memperoleh
suplai daya listrik dari PLN, namun beberapa dusun belum memperoleh suplai
listrik salah satunya di dusun Asah Teben yang terletak di Desa Datah Kecamatan
Abang Karangasem. Secara geografis dusun Asah Teben terletak di daerah
perbukitan dengan potensi energi matahari yang cukup tinggi, sehingga
menjadikan dusun Asah Teben sebagai tempat yang cocok untuk pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Pada tahun 2013, Dusun Asah Teben menerima
bantuan PLTS dari kementerian ESDM berkekuatan 15 kWp Off-Grid yang
direncanakan akan mensuplai listrik bagi 100 KK. PLTS di dusun Asah Teben
Desa Datah yang selanjutnya disebut PLTS Datah terdiri dari beberapa komponen
seperti modul surya sebanyak 150 buah, baterai sebanyak 72 buah, charge
controller sebanyak 3 buah, dan inverter sebanyak 3 buah.

Pada umumnya unjuk kerja PLTS dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
teknis dan lingkungan. Berdasarkan penelitian King, et. al, faktor lingkungan
sangat mempengaruhi produksi energi dari PLTS (King, et. al, 2002). Banyaknya
pepohonan di sekitar PLTS sangat mempengaruhi produksi energi listrik PLTS
tersebut, namun dengan potensi energi matahari yang tinggi serta kontur geografis
yang terletak di daerah perbukitan memungkinkan PLTS Datah dapat beroperasi
dengan baik. Sejak dibangunnya PLTS Datah pada tahun 2013, belum terdapat
informasi mengenai produksi energi listrik, bagaimana pengoperasiannya, dan
permasalahan apa saja yang terjadi pada PLTS tersebut. Sehingga dalam usulan
penelitian ini akan dianalisa bagaimana unjuk kerja PLTS Datah dengan
menggunakan data monitoring operasi PLTS dan melakukan simulasi produksi
energi listrik dengan menggunakan software PVSyst.
3

1.2 Rumusan Masalah

Tugas akhir ini akan difokuskan pada permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana desain teknis sistem PLTS Datah terhadap sistem yang


terpasang?
2. Bagaimana perbandingan antara potensi energi listrik dan produksi riil
PLTS Datah?
3. Bagaimana kondisi sistem dan lingkungan yang mempengaruhi
produksi energi listrik di PLTS Datah?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui desain teknis sistem PLTS Datah terhadap sistem yang


terpasang.
2. Mengetahui perbandingan antara potensi energi listrik dan produksi riil
PLTS Datah.
3. Mengetahui kondisi lingkungan yang mempengaruhi produksi energi
listrik di PLTS Datah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman teknis tentang sistem


PLTS Datah.
2. Memberikan wawasan tentang peranan dan potensi PLTS Datah dalam
upaya penggunaan sumber energi baru dan terbarukan.
3. Memberikan informasi tentang permasalahan, tantangan dalam proses
operasi PLTS Datah.
4

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang ligkup dan batasan masalah yang dipergunakan untuk penyelesaian


masalah dalam tugas akhir ini, antara lain :

1. Pembahasan desain teknis PLTS terhadap sistem yang sudah terpasang


serta kondisi lingkungan PLTS Datah.
2. Potensi produksi energi listrik dan unjuk kerja PLTS Datah yang
diperoleh dengan simulasi menggunakan software PVSyst.

Anda mungkin juga menyukai