Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, disertai
proteinuria dengan atau tanpa edema yang timbul karena kehamilan. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Pada kondisi berat preeklampsi dapat menjadi eklampsi dengan penambahan gejala kejang-kejang (Prawirohardjo, 2008) Preeklampsi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang terjadi pada trimester ketiga dengan persentase 5-10% kehamilan. Preeklampsi terjadi karena adanya mekanisme imunolog yang kompleks dan aliran darah ke plasenta berkurang (Indiarti, 2009). Akibatnya suplai zat makanan yang dibutuhkan janin berkurang. Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah yang unik, dan tidak terjadi pada setiap orang selama kehamilan. Karena itu, wanita yang memmiliki resiko tinggi sebaiknya harus berhati. Faktor resiko ibu hami yang mengalami preeklampsi/eklampsi antara lain adalah riwayat preeklampsi, primigravida, kegemukan, kehamilan ganda, riwayat penyakit tertentu (Prawirohardjo, 2008). Sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi preeklampsi/eklampsi adalah usia, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan, paritas, riwayat penyakit dan antenatal care (Depkes RI, 2002)