Anda di halaman 1dari 30

Praktikum Kimia Fisika I

Semester Ganjil 2016/2017

TEGANGAN PERMUKAAN

I. TUJUAN
1. Menentukan tegangan permukaan cairan atau larutan .
2. Untuk mempelajari efek zat aktif permukaan terhadap
nilai tegangan
permukaan.

II. LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Tegangan Permukaan
Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal gerakannya
yang mengikuti gerakan Brown dan daya aliranya ( fluiditasnya) .
Selain itu cairan juga menunjukan adanya tegangan permukaan
yang merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairan.
Permukaan cairan berprilaku seperti lapisan yang memiliki
tegangan dan cendrung mengambil bentuk permukaan paling
sempit.
Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh gaya tarik
menarik antar molekul di dalam cairan. Umumnya cairan yang
mempengaruhi gaya tarik antar molekulnya besar seperti raksa,
maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya, cairan
seperti alkohol gaya tarik menarik antar molekulnya kecil, maka
tegangan permukaannya juga kecil. Dalam kehidupan sehari-hari
tegangan permukaan cairan banyak dimanfaatkan dalam
hubungannya dengan kemampuan cairan tersebut membasahi
benda. Detergen sintesis modern misalnnya, didesain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat
pada pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan permukaaan
sehingga hasil cucian menjadi bersih. Demikaian pula alkohol
dan jenis obat antiseptik lainnya, selain dibuat agar memiliki
daya bunuh kuman yang baik juga memiliki tegangan permukaan

Tegangan Permukaan 22
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

rendah agar membasahi seluruh permukaan luka. ( Yazied,


Estien, 2005 : 114)
Tegangan permukaan beberapa cairan yang umum dijumpai
dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1. tegangan permukaan beberapa cairan pada suhu 20


o
c.
Tegangan permukaan ()
satuan cgs ( dyne SI ( N m-1 )
Cairan
cm-1)
Air 72.75 0.07275
Air raksa 485 0.485
Etanol 22.3 0.0223
Aseton 23.7 0.0237
Gliserin 63.14 0.06314
Fenol 40.9 0.0409

Walupun kebanyakan cairan dalam pipa kapiler akan mempunyai


permukaan yang lebih tinggi, tetapi beberapa cairan menunjukan
hal yang sebaliknya. Sifat yang berbeda ini dapat dijelaskan
berdasarkan gaya kohesi dan gaya adhesi yang bekerja pada
cairan. Gaya kohesi adalah gaya antara molekul cairan dengan
molekul- molekul pada permukaan bahan.
Tegangan permukaan suatu larutan akan bergantung pada
sifat zat terlarut. Bila molekul zat terlarut cendrung untuk
mengumpal pada permukaan, tegangan permukaan akan turun.
Misalnya saja pada sabun, molekul-molekul sabun terdiri dari
bagian hidrofobik yaitu rantai hidrokarbon yang panjang dan
bagian hidrofilik yaitu gugus karboksilat COO - Na+ . karena itu,
molekul-molekul sabun cendrung untuk tersusun pada batas
antara air dan udara, akibatnya tegangan permukaan akan
menurun.

Tegangan Permukaan 23
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Jika molekul-molekul zat terlarut cendrung untuk menyebar


di dalam cairan, maka tegangan permukaan cendrung
meningkat. Misalnya pada NaCL dan garam-garam lainnya, bila
ditambahkan pada air akan menaikan tegangan permukaan.
Tetapi kenaikan tegangan permukaan ini kecil bila dibandingkan
dengan penurunan tegangan permukaan yang disebabkan
penambahan sabun ke dalam air. (Bird, Tony, 1993 : 53)
Gaya tarik molekul dalam cairan sama kesegala arah tetapi
molekul-molekul pada permukaan cairan lebih tertarik kedalam
cairan. Ini disebabkan karena jumlah molekul dalam fase uap
lebih kecil dari pada fase cair. Akibatnya zat cair selalu berusaha
mendapatkan luas permukaan terkecil. Karena itu tetesan-
tetesan cairan dan gelembung-gelembung gas berbentuk bulat,
karena bentuk ini mempunyai luas permukaan terkecil.
Untuk memperluas permukaan cairan, diperlukan kerja untuk
membawa molekul-molekul dari bagian dalam dan melawan daya
tariknya. Tenaga permukaan adalah kerja yang diperlukan untuk
memperbesar luas permukaan cairan sebesar 1 cm 2 . Satuan
tenaga permukaan = erg/cm2.
Adanya gaya-gaya kearah dalam yang menyebabkan adanya
kecendrungan untuk mengerut, juga menyebabkan permukaan
cairan seakan-akan berada dalam keadaan tegang. Tegangan ini
disebut tegangan muka, yang didefenisikan sebagai gaya dalam
dyne yang bekerja sepanjang 1 cm pada permukaan zat cair.
Satuan tegangan muka = dyne/cm, jadi sama dengan satuan
tenaga permukaan.
2.2 Pengukuran Tegangan Muka
Tegangan muka cairan dapat diukur dengan beberapa cara ,
seperti dengan :
- Tensiometer
- Cara drop weight
- Cara bubble pressure

Tegangan Permukaan 24
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

- Cara capilary rise,Cara terakhir ini merupakan cara yang


terpenting.
Cara ini berdasarkan kenyataan bahwa banyaknya cairan dalam
pipa kapiler mempunyai permukaan lebih tinggi dari pada
permukaan diluar pipa. Ini terjadi, bila cairan membasahi bejana,
dalam hal ini cairan membentuk permukaan yang cekung
(concave) . Bila cairan tidak membasahi bejana, cairan
membentuk permukaan yang cembung .

Cekung bila : gaya adesi kohesi, Cembung bila : gaya adesi


kohesi.
(Sukarjo,1997 : 103-104).

III. Prosedur Percobaan


3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsinya
.
1. Pipa kapiler Untuk menentukan ketinggian
larutan berdasarkan konsentrasi.
2. Gelas piala Untuk wadah larutan
3. Labu ukur 100 Untuk wadah larutan
ml
4. Neraca Untuk penimbang zat
5. Penggaris Untuk mengukur tinggi larutan
6. Piknometer Untuk mengukur berat jenis zat

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No Bahan Fungsinya
.
1. Aquadest Sebagai pelarut
Tegangan Permukaan 25
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

2. Detergen Sebagai zat yang akan ditentukan


tegangan permukaan
3. Larutan garam Sebagai sampel yang
mempengaruhi tegangan
permukaan.

Tegangan Permukaan 26
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

3.2 Cara Kerja


a. Air
1. Dimasukkan air 20 ml kedalam gelas piala
2. Diukur berat piknometer kosong
3. Diukur massa jenis air dengan piknometer
4. Dicelupkan pipa kapiler kedalam air
5. Diukur kenaikan air pada pipa kepiler

b. Sunlight
1. Dimasukkan 10 ml sunlight ,diencer dalam labu ukur 100 ml
2. Diambil sunlight 5% sebanyak 20 ml kedalam gelas piala.
3. Diukur massa jenisnya dengan piknometer.
4. Pipa kapiler dicelupkan dan diukur kenaikkan air
5. Ditambahkan garam pada masing-masing sunlight dengan
berbagai
konsentrasi.
6. Ditimbang massa dengan piknometer
7. Dilakukan pengenceran bertingkat dengan baris
5%,4%,3%,2%,1%.

Tegangan Permukaan 27
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

3.3 Skema Kerja


a. Air
Gelas
piala
- dimasukkan 20 ml
Piknomet
er
- ditimbang
- diukur massa jenis air
Pipa
kapiler
- dicelupkan kedalam air
- diukur kenaikan air

Hasil

b. Sunlight
Labu ukur 100
ml
- dimasukkan 10 ml sunlight dan diencerkan
- diambil 20mL sunlight 50% kedalam gelas piala dan
diukur massa jenisnya.
Pipa kapiler
- dicelupkan kedalam sunlight 5%
- diukur kenaikan air
- sunlight 5% ditambah garam 0,5 g
- ditimbang massa dengan piknometer
- dicelupkan pipa kapiler kedalamnya
- dilakukan pengenceran bertingkat 4%,3%,2%,1%.
- diulangi cara kerja untuk masing-masing konsentrasi
Hasil

Tegangan Permukaan 28
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

3.4 Skema Alat

3 2

Keterangan :
1 Penggaris
2 Gelas piala
3 Pipa kapiler
4 Sampel

Tegangan Permukaan 29
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

IV. DATA DAN PERHITUNGAN

4.1 Data
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer + air = 24,920 g
Massa air = 10,225 g
Volume piknometer = 10 mL
Massa garam = 0,5 g
h air = 3,5 cm
air = 1,0225 g/mL
air = 1 = 72,75 dyne/cm
4.1.1 Larutan sunlight tanpa garam
Tabel 1. Pengaruh konsentrasi deterjen terhadap kenaikan
pada pipa kapiler dan massa cairan
Konsentrasi h (cm) Massa (g)
5% 1,9 25,024
4% 2,1 25,010
3% 2,3 25,003
2% 2,4 25,021
1% 2,5 24,992

4.1.2 Deterjen ditambah garam


Tabel 2. engaruh konsentrasi deterjen terhadap kenaikan
pada pipa kapiler dan massa cairan
Konsentrasi h (cm) Massa (g)
5% 1,8 21,997
4% 2,0 24,152
3% 2,1 24,115
2% 2,2 25,148
1% 2,3 25,119

4.1.3 engenceran terhadap larutan deterjen larutan induk 5 % (5


mL deterjen dalam 100 mL air).

1. Konsentrasi 5 %
V1 . M1 = V2 . M2

Tegangan Permukaan 30
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

V1 . 5 M = 100 mL . 10 M
V1 = 100 mL
2. Konsentrasi 4 %
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 5 M = 100 mL . 4 M
V1 = 80 mL
3. Konsentrasi 3 %
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 4 M = 100 mL . 3 M
V1 = 75 mL
4. Konsentrasi 2 %
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 3 M = 100 mL . 2 M
V1 = 66,67 mL
5. Konsentrasi 1 %
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 2 M = 100 mL . 1 M
V1 = 50 mL
4.2 erhitungan
4.2.1 Deterjen tanpa garam

1. Larutan deterjen 5 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,024 g
Massa larutan = 10,254 g
h larutan = 1,4 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,254 g
= 10 mL

= 1,0254 g/mL

Tegangan Permukaan 31
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0254 g/mL x 1,9 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 39,61 dyne/cm
2. Larutan deterjen 4 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,010 g
Massa larutan = 10,240 g
h larutan = 2,1 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,240 g
= 10 mL

= 1,0240 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,024 g/mL x 2,1cm


= 1,0225 g / mL x 3,5 cm

= 43,72 dyne/cm
3. Larutan deterjen 3 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,003 g
Massa larutan = 10,223 g
h larutan = 2,3 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,223 g
= 10 mL

= 1,0233 g/mL

Tegangan Permukaan 32
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0233 g /mL x 2,3 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 47,78 dyne/cm
4. Larutan deterjen 2 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,001 g
Massa larutan = 10,231 g
h larutan = 2,4 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,231 g
= 10 mL

= 1,0231 g/mL
1 2 h2
=
2 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0231 g /mL x 2,4 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 49,91 dyne/cm
5. Larutan deterjen 1 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 24,992 g
Massa larutan = 10,222 g
h larutan = 2,5 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,222 g
= 10 mL

= 1,0222 g/mL

Tegangan Permukaan 33
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

1 2 h2
=
2 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0222 g /mL x 2,5 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 51,94 dyne/cm

Tabel.3 Pengaruh konsentrasi terhada massa jenis ketinggian


pada kapiler dan tegangan permukaan cairan
Konsentrasi (g/mL) h2 (cm) (dyne/
2 2

cm)
5% 1,0254 1,8 39,61
4% 1,0240 2,1 43,72
3% 1,0233 2,3 47,78
2% 1,0231 2,4 49,91
1% 1,0222 2,5 51,94

4.2.1 Deterjen ditambah garam

1. Larutan deterjen 5 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 24,997 g
Massa larutan = 10,227 g
h larutan = 1,8 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

10,227 g
= 10 mL

= 1,0227 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0227 g /mL x 1,8 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 37,42 dyne/cm

Tegangan Permukaan 34
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

2. Larutan deterjen 4 %
Massa piknometer kosong = 14,770g
Massa piknometer kosong + larutan = 24,152 g
Massa larutan = 9,382 g
h larutan = 2,0 cm
Massa deterjen
deterjen = volume deterjen

9,382 g
= 10 mL

= 0,9382 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 0,9382 g /mL x 2,0 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 38,14 dyne/cm
3. Larutan deterjen 3 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 24,115 g
Massa larutan = 9,345 g
h larutan = 2,1 cm
Massa deterjen
deterjen = Volume deterjen

9,345 g
= 10 mL

= 0,9345 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 0,9345 g /mL x 2,1 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 39,89 dyne/cm

Tegangan Permukaan 35
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

4. Larutan deterjen 2 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,148 g
Massa larutan = 10,378 g
h larutan = 2,2 cm
Massa deterjen
deterjen = Volume deterjen

10,378 g
= 10 mL

= 1,0378 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0378 g /mL x 2,2 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 46,41 dyne/cm
5. Larutan deterjen 1 %
Massa piknometer kosong = 14,770 g
Massa piknometer kosong + larutan = 25,199 g
Massa larutan = 10,429 g
h larutan = 2,3 cm
Massa deterjen
deterjen = Volume deterjen

10,429 g
= 10 mL

= 1,0429 g/mL
1 2 h2
2 = 1 h 1

72,75 dyne /cm x 1,0429 g /mL x 2,3 cm


= 1,0225 g /mL x 3,5 cm

= 48,76 dyne/cm

Tegangan Permukaan 36
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Tabel.4 Pengaruh konsentrasi terhada massa jenis ketinggian


pada kapiler dan tegangan permukaan cairan
Konsentrasi 2 (g/mL) h2 (cm) 2 (dyne/
cm)
5% 1,0227 1,8 37,42
4% 0,9382 2,0 38,14
3% 0,9345 2,1 39,89
2% 1,0378 2,2 46,41
1% 1,0429 2,3 48,76
4.3 Grafik
4.3.1 Grafik Larutan Detergen Tanpa Penambahan Garam

Tegangan Permukaan Vs Konsentrasi


60

50 f(x) = - 308.5x + 55.85


R = 0.97
40
Tegangan Permukaan
30
Tegangan Permukaan (dyne/cm) Linear (Tegangan
20 Permukaan)

10

Konsentrasi

Tegangan Permukaan 37
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Tinggi Vs Konsentrasi
3

2.5
f(x) = - 16x + 2.7
2 R = 0.96

Tinggi
1.5
Tinggi (cm) Linear (Tinggi)
1

0.5

0
1%1%2% 2%3% 3% 4%4% 5%5% 6%

Konsentrasi

4.3.2 Garfik Larutan Detergen dengan enambahan Garam

Tegangan Permukaan Vs Konsentrasi


60
50
f(x) = - 309.5x + 51.41
40
R = 0.91
Tegngan Permukaan
30
Tegangan Permukaan (dyne/cm) Linear (Tegngan
20 Permukaan)
10
0
5%
0% 10%

Konsentrasi

Tegangan Permukaan 38
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Tinggi Vs Konsentrasi
2.5
f(x) = - 12x + 2.44
2
R = 0.97
1.5
Tinggi
Tinggi Linear (Tinggi)
1

0.5

0
1% 1% 2% 2% 3% 3% 4% 4% 5% 5% 6%

Konsentrasi

V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja
N Cara Kerja dan Foto Pengamatan Analisis
o. Reaksi

Tegangan Permukaan 39
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

1. Sunlight dilarutkan Konsentrasi larutan Sunlight ditambahkan dengan


dengan aquadest semakin rendah akuades konsentrasinya akan
dalam 100 ml dan warna larutan berkurang karena sunlight
dengan konsentrasi memudar diencerkan, sunlight yang awalnya
5%, 4%, 3%, 2%, berwarna hijau menjadi memudar.
dan 1% Jumlah zat terlarut didalam
larutan akan berkurang oleh
karena itu warna larutan akan
memudar.
2. Massa piknometer Massa piknometer Piknometer digunakan untuk
+ air ditimbang yang berisi larutan menentukan massa jenis dari
sunlight yaitu suatu larutan. Massa jenis larutan
23,943 berbanding lurus dengan
tegangan permukaan semakin
besar massa jenis maka tegangan
permukaan larutan juga semakin
besar.

Tegangan Permukaan 40
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

3 Garam dimasukan Garam larut dalam Garam akan menaikan tegangan


ke dalam larutan detergen permukaan larutan sunlight,
detergen penambahan suatu zat terlarut
pada suatu larutan akan
meningkatkan konsentrasi,
konsentrasi yang tinggi akan
menaikan tegangan permukaan
4. Tinggi cairan Tinggi air pada Tinggi larutan berbanding terbalik
detergen dengan kapiler dalam dengan tegangan permukaannya.
penambahan garam larutan detergen Semakin tinggi larutan maka
diukur pada pipa setelah tegangan permukaan yang
kapiler penambahan didaptkan kecil.
garam mengalami
penurunan

Tegangan Permukaan 41
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

5.2 Pembahasan
Percobaan kali ini yaitu tegangan permukaan dimana hal yang
ingin dicapai yaitu mengetahui nilai tegangan dari cairan-cairan
yang digunakan. Menurut teori tegangan permukaan akan
sebanding dengan konsentrasinya, dengan maksud jika
konsentrasinya semakin kecil maka nilai tegangan permukaan
yang didapatkan akan semakin kecil pula. Semaikn pekat larutnya
maka tegangan permukaannya akan semakin besar, hal ini karena
semakin pekat larutanya maka semakin banyak mengandung zat
terlarut yang membuat partikel di dalamnya semakin banyak
yang menyebabkan adanya gaya tarik menarik antar molekul
yang semakin kuat sehingga nilai tegangan permukaan akan
semakin besar. Hal ini terlihat pada tegangan permukaan tanpa
garam sedangkan tegangan permukaan menggunakann garam
terdapat nilai yang naik turun dari konsentrasi yang telah
ditentukan. Hal ini karena sifat garam yang ditambahkan pada
larutan yang membuat tegangan permukaan semakin turun.

Sedangkan nilai tinggi dari pipa kapiler akan berbanding


terbalik dengan konsentrasi larutan, karena konsentrasi tinggi
maka tegangan permukaan akan tinggi sehingga menurunkan
ketinggian pada pipa kapiler dan jika konsentrasi rendah maka
larutan akan mudah naik pada pipa kapiler. Namun dari grafik
hubungan konsentrasi dengan ketinggian kapiler dari percobaan
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
ketinggian pipa kapiler juga semakin tinggi. Berarti data yang
didapatkan berbanding terbalik dengan teori. Pada saat
penggunan garam, konsentrasi berbanding terbalik dengan tinggi
permukaan. Hal ini menunjukan percobaan yang didapatkan sama
dengan teori.
Massa jenis pada setiap konsentrasi yang digunakan akan
mendapatkan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan konsentrasi
memperlihatkan zat terlarut di dalam larutan. Semakin besar

Tegangan Permukaan 42
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

massa jenis dari suatu larutan maka konsentrasinya besar pula,


dan sebaliknya konsentrasi yang rendah massa jenis dari larutan
pun akan semakin kecil. Besarnya zat terlarut yang dilarutkan
pada larutan akan berpengaruh pada besarnya massa larutan
tersebut yang menyebabkan nilai massa jenis yang didapatkan
akan berbeda.
Pada grafik menunjukan hubungan konsentrasi dan
tegangan permukaan berbanding terbalik. Hal ini berbanding
terbalik dengan teori, harusnya semakin tinggi konsentrasi maka
tegangan permukaan juga semakin tinggi.

Tegangan Permukaan 43
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

VI.Penutup
VI.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulan :
1. Konsentrasi suatu zat berbanding lurus dengan tegangan
permukaan
dimana semakin tinggi konsentrasi dari suatu larutan maka
tegangan
permukaan menjadi meningkat .
2. Nilai tegangan permukaan berbanding terbalik dengan ketinggian
pada pipa kapiler
3. Nilai tegangan permukaan dipengaruhi oleh
penambahan zat aktif
kedalamnya ( penambahan garam )
4. Pada percobaan ini terjadi minisku cekung.

VI.2 Saran
Agar praktikum berjalan dengan lancar maka disarankan :
1. Teliti dalam membaca skala ketinggian air dalam pipa kapiler .
2. Pahami prosedur kerja.
3. Teliti dalam perhitungan.

Tegangan Permukaan 44
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony.1993. Kimia Fiska Untuk Universitas. Jakarta : PT


Gramedia
Khan,Abbas.,dkk. 2012.Surface tension, Density and Viscosity
studies on
the associatuve behaviorof oxyethylene oxybutylene
diblockcomplymers in water at different temperatures,
diambil dari
http://dx.dei.org/10.4236/ijoe.2012.2014 pada tanggal 28
agustus
2016.
Sukarjo, Prof.Dr.1997. Kimia Fisika. Jakarta : Bineka Cipta.
Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta :
Andi

Tegangan Permukaan 45
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Lampiran 1.
Tugas Sebelum Praktikum
1 Pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap tegangan prmukaan
adalah semakin tinggi suhu, maka tegangan permukaan
semakin kecil . Suhu berbanding terbalik dengan tegangan
permukaan , apabila suhunya tinggi maka jarak antara
molekul-molekul semakin jauh akibatnya gaya tarik menarik
semakin kecil dan tegangan permukaanya semakin kecil.
Sebaliknya konsentrasi berbanding lurus dengan tegangan
permukaan , semakin besar konsentrasinya maka partikel
penyusunya semakin kuat akibatnya tegangan permukaan
besar.

2 Tegangan permukaan larutan detergen berubah dengan


adanya senyawa garam karena sabun merupakan garam Na
atau K dari asam berantai panjang yang mudah larut dalam air
. Permukaanya mempunyai lapisan monomolekul yang
membentuk gelembung basa sehingga tegangan
permukaanya tinggi.

3 Cara menetukan tegangan permukaanya yang lain adalah :

Tegangan Permukaan 46
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

a Metoda pipa kapiler

b Metoda Jaegar

c Metoda lempeng adhesi

d Metoda tabung U

e Metoda alat tetes

Lampiran 2.
Analisis Artikel Ilmiah
I. Judul
Surface tension, Density and Viscosity studies on the
associatuve
behaviorof oxyethylene oxybutylene diblockcomplymers in
water at
different temperatures.
II. Tujuan
Untuk mengukur tegangan permukaan yang digunakan untuk
mengetahui konsentrasi kelebihan permukaan daerah per
molekul,diudara per permukaan air dan energi gipss untuk
adsorbsi
wilayah pra-misel di empat suhu.

III. Metode

Tegangan Permukaan 47
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Metode yang digunakan yaitu metode tensiometer du Nouy,


dipakai
secara luas untuk mengukur tegangan permukaan.
IV. Skema kerja
Oksietilena oksibutilena
- dihubungkan ke bak mandi untuk menjaga suhu
yang diinginkan konstan 0,2oc
- dibersihkan cincin platinum dengan mencucinya
menggunakan HCl
- larutan yang tersedia (2 g/dm3) ditambahkan dua
kali lipat air suling , diencerkan sesuai dengan
yang diperlukan
- tegangan permukaan dientukan setiap lima belas
menit sampai pembacaan konstan diperoleh
- suhu dinaikan dan larutan disetimbangkan untuk
waktu (30-40 menit) diukur sesuai dengan
pengukuran sebelumnya

- dibuat kurva tegangan permukaan dengan


kenaikan suhu permenitnya
Hasil
V. Hasil
Hasil tegangan permukaan menunjukan bahwa adsorpsi
diudara atau air
sebagian besar solusi yang spontan dan bergantung pada
suhu. Luas
diudara permukaan meningkat atau antarmuka air dengan
peningkatan
panjang kopolimer.
VI. Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan dari jurnal ini penjelaskan entang sifat assosiatif
kopolimer
mudah dipahami. Kelemahan dari jurnal ini metode yang
digunakan tidak
dijelaskan dengan rinci

Tegangan Permukaan 48
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Lampiran 3.
Simbol-simbol yang Digunakan
N Simbol Keterangan Fungsi
o
1. M Massa Menyatakan kuantitas
materi daalam zat
2. V Volume Menghitung banyak
ruang yang ditempati
dalam suatu objek
3. T Tegangan permukaan Untuk mencari nilai
tegangan permukaan
suatu cairan
4. Massa jenis Menyatakan kuantitas
materi dalam massa
dan volume
5. H Tinggi larutan Menentukan jarak
larutan pada pipa
kapiler
6. Gr Satuan massa Meyatakan berat
benda

Tegangan Permukaan 49
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

7. mL Satuan volume Meyatakan banyanya


volume cairan
8. Cm Satuan tinggi larutan Meyatakan tinggi
larutan
9. gr/mL Satuan massa jenis Meyatakan kuantitas
materi dalam massa
dan volume
10 dyne/cm3 Satuan tegangan Meyatakan tegangan
. permukaan permukaan
11 F Gaya Menentukan tarikan
. atau dorongan suatu
benda
12 D Lebar lempeng Meyatakan besarnya
. suatu benda

Lampiran 4.
Struktur Senyawa yang Digunakan
1. Aquadest (H2O)
O

H H

2. Garam-garam (NaCl)
Na Cl
3. Deterjen (Natrium alkilbenzena sulfonat)

S O Na CH2
O

Tegangan Permukaan 50
Praktikum Kimia Fisika I
Semester Ganjil 2016/2017

Tegangan Permukaan 51

Anda mungkin juga menyukai