Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

No. 45/17/VII/SK_DIR_KEB/2013

TENTANG

PENANGANAN LIMBAH RS BAPTIS BATU

Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dapat


menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran.
b. Bahwa untuk mencegah pencemaran dari limbah yang
terkontaminasi perlu diatur dalam penatalaksanaan sampah
infeksius agar aman bagi lingkungan maupun pekerja
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b ,perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Baptis Batu.

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


b. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan hidup.
c. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengolahan
Lingkungan Hidup.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1204/MENKES/SK/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
e. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia
Nomor 014/SK/YBI/VIII/2009 tentang Penunjukan Direktur
Rumah Sakit Baptis Batu.
f. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia
Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Baptis Batu

Memperhatikan : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RS.


Baptis Batu.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU TENTANG


PENANGANAN LIMBAH

KEDUA : Kebijakan Penanganan sampah medis infeksius Rumah Sakit Baptis Batu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penanganan sampah medis infeksius


dilaksanakan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian infeksi dan tim K3
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 17 Juli 2013
Direktur Rumah Sakit Baptis Batu,

dr. Arhwinda Pusparahaju A, Sp.KFR.,MARS.


Lampiran Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu
No. 45/17/VII/SK_DIR_KEB/2013

KEBIJAKAN PENANGANAN LIMBAH


RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Kebijakan Umum :
1. Penanganan limbah dimulai dari unit penghasil limbah.
2. Penempatan limbah sesuai dengan jenisnya :
a. Kuning sampah infeksius.
b. Hitam non infeksius.
c. Limbah benda tajam dimasukkan dam wadah yang tahan tusukan.
3. Petugas yang menangani limbah harus memakai APD lengkap.
4. Limbah yang memerlukan penanganan khusus diberi label dengan jelas.

Kebijakan khusus :
1. Pemisahan limbah di RSBB sebagai berikut :
a. Limbah medis organik : kassa, sarung tangan dan masker bekas, pampers, kateter,
slang infus, spuit terkontaminasi darah.
b. Limbah medis anorganik (daur ulang) :
Berbahan plastik : Botol infus.
Berbahan kaca : Vial obat, botol infus.
c. Limbah umum ; bungkus makanan, plastik pembungkus alat medis dsb.
d. Limbah benda tajam : jarum suntik, pisau bedah, jarum jahit dsb.
e. Limbah Cair : darah, urine, sputum.
2. Limbah medis organik dimasukkan ke dalam tempat sampah yang dilapisi kantong
plastik warna kuning.
3. Limbah medis anorganik (daur ulang) dimasukkan ke dalam wadah tertutup.
4. Limbah umum dimasukkan ke dalam tempat sampah yang dilapisi kantong plastik
warna hitam.
5. Limbah benda tajam dimasukkan ke dalam wadah yang tahan tusukan.
6. Limbah cair dibuang ke dalam saluran spoel hoek.
7. Kontainer sampah harus dalam kondisi kering, dicuci setiap hari.
8. Limbah medis organik dimusnahkan di incenerator, penyimpanan maksimal 1x24
jam.
9. Melakukan prosedur cuci tangan setelah kegiatan selesai.

Batu, 17 Juli 2013


Direktur Rumah Sakit Baptis Batu,

dr. Arhwinda Pusparahaju A, Sp.KFR.,MARS.

Anda mungkin juga menyukai