Anda di halaman 1dari 2

KASUS PANKREATITIS DAN OSTEOPOROSIS

PANKREATITIS

Seorang pria 55 tahun dengan riwayat penyalahgunaan alkohol datang ke Unit


Gawat Darurat karena keluhan nyeri yang menetap di bagian kanan atas perut.
Nyeri masih ringan pada 2 hari yll tapi memburuk dengan cepat dan menjadi
parah. Ia mual-mual di rumah dan sudah 2 kali muntah di ruang gawat darurat,
ia juga demam. Pasien kelebihan berat badan, merokok dan punya riwayat
dislipidemia termasuk hipertrigliseridemia.

Riwayat kesehatan:didiagnosa dislipidemia dan mengalami obesitas.


Riwayat keluarga : Ayahnya tak jelas dimana, ibunya meninggal pada usia 78
tahun karena gagal jantung, 2 saudara laki-laki, masih hidup dan sehat.
Riwayat sosial : mengkonsumsi alkohol 6-9 porsi sehari, merokok 1 pak/hari.
Riwayat pengobatan :
Tidak sedang menggunakan obat, karena tidak rutin kontrol ke dokter.
Maalox 15 mL PO 4 dd bila mengalami dada panas & keluhan lambung.
Loperamide 2 mg PO bila diare
Guaifenesin 200 mg PO 4 dd bila batuk
Ranitidine 75 mg PO s1 dd (bila ingat)
Anamnesa : nyeri abdomen pada bagian kanan atas, menyebar ke punggung.
Mual, muntah dan akhir-akhir ini turun BB (walau masih obesitas), batuk kronis.
Tidak ada nyeri dada atau nafas pendek.
Pengujian fisik BB : 120 kg, TB: 175, TD : 100/66 mm Hg, detak 120/menit, laju
pernafasan 18/menit, suhu 38,5C.
Kardiovaskuler : normal
Abdomen : Mengeras, (+) rebound tenderness, (+) suara perut,
hepatosplenomegaly
Laboratorium :
Amylase 200 units/L (3.3 Kat/L), lipase 1000 units/L

Pasien belum sempat menjalani Abdomen CT scan karena harus dibawa ke ICU
untuk mendapatkan ventilasi mekanik, menaikkan TD dan evaluasi pembedahan.
Pasien didiagnosis pankreatitis akut dan terjadi nekrosis pankreas.

a. Apakah tanda-tanda dari pasien ini yang sesuai dengan diagnosis


pankreatitis akut?
b. Mengapa kadar amilase tinggi dan lipase rendah?
c. Apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan pernafasan dan hipotensi pada
pasien ini?
d. Rekomendasi terapi apa untuk nekrosis pankreas?
e. Ahli bedah menyarankan pemberian piperacillin/tazobactam 3.375 g IV tiap 6
jam untuk pasien ini. Apakah ini pilihan yang rasional? Mengapa?
OSTEOPOROSIS

Seorang wanita 74 tahun dengan riwayat chronic obstructive pulmonary disease


(COPD) dan gastroesophageal reux disease (GERD) datang ke klinik untuk
kontrol. Ia melaporkan kadang-kadang mengalami berkeringat hebat di siang dan
malam hari secara tiba-tiba. Ia mengalami histerektomi pada usia 20 tahun dan
tidak pernah mendapatkan terapi pengganti estrogen. GERDnya teratasi dengan
obat yang dikonsumsi. Ia mulai mengkonsumsi suplemen kalsium sejak 2 tahun
yll, atas saran dari temannya karena ia tidak pernah mengkonsumsi susu sejak
kecil. Ia hanya kadang-kadang makan keju atau es krim.

Riwayat kesehatan : COPD, GERD, histerektomi abdomen total dan bilateral


salpingoophorectomy pada usia 20. Perokok kronis.
Riwayat keluarga : Ayah meninggal pada usia 85 tahun karena Alzheimers
dementia; ibu meninggal pada 86 tahun dengan riwayat kanker kolon dan patah
tulang pada pinggul dan tulang belakang karena osteoporosis, saudara usia 71
tahun masih hidup dan sehat.
Riwayat sosial : pensiunan guru SD, merokok 1 pak/hari selama 50 tahun, tidak
minum alkohol.
Obat-obatan:
Albuterol inhaler 2 puffs 4dd
Ipratropium inhaler 2 puffs 4dd
Omeprazole 20 mg 1dd
Calcium carbonate 500 mg 1dd
Multivitamin 1dd
Gejala apa yang mengarah pada osteoporosis?
Faktor resiko apa yang dimiliki pasien ini terhadap osteoporosis?
Berdasarkan informasi di atas buatlah sebuah rencana terapi untuk pasien,
meliputi :
1. Tujuan terapi
2. Terapi nonfarmakologi
3. Obat yang direkomendasikan, termasuk dosis dan frekuensi
4. Edukasi pasien tentang regimen terapi
5. Monitoring efikasi dan efek samping
6. Pertimbangan alternatif terapi bila terapi yang disarankan gagal atau tidak
ditoleransi.

Anda mungkin juga menyukai