PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan
synthesis. Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata
yang bermakna menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering
digunakan dala lingkup kajian ilmu biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut?
Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses pembuatan makanan yang
dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya matahari di
dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim.
Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga
dan juga bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam
berbagai aktifitas. Energi tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja factor yang mempengaruhi fotosintesis dan bagaimana
prosesnya?
2. Apa itu populasi dan komunitas pada tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi fotosintesis dan proses
fotosintesis berlangsung.
2. Untuk mengetahui populasi dan komunitas pada tumbuhan.
1
BABA II
PEMBAHASAN
A. Pengertian fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses
fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk
hidup tergantung pada proses ini. Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
2
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau
mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menyerap
karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui
respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum
reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas.
Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
3
setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna
dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat
anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air
yang berlebihan.
Fotosistem ( photosystem)
Ada dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi. Pusat reaksi
yang sekaligus sebagai akseptor foton itu disebut fotosistem. Fotosistem yang ada
kemudian dikenal dengan fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem I dan II ini
mempunyai karakter bisa sebagai sistem pembawa elektron terdapat perangkat
komplek protein pembentuk ATP berupa enzim ATP sintase.dan sistem reseptor
cahaya (antena) penangkap cahaya / foton. Fotosistem I antenanya mampu
menangkap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm dan PSII antenanya mampu
menangkap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm
FOTOSISTEM I
a. Fotosistem I mampu menangkap dengan baik foton dengan panjang
gelombang 700 nanometer yang kemudian disebut P = 700 ( P= Photosistem),
tidak terlibat pada proses pelepasan O2.
b. Fotosistem-I merupakan suatu partikel yang disusun sekitar 200 molekul
Klorofil-a, 50 molekul Klorofil-b, 50-200 karotenoid, dan 1 molekul penerima
energi matahari yang disebut dengan P700.
c. Energi matahari (foton) yang ditangkap oleh pigmen, dipindahkan melalui
beberapa molekul pigmen, yang akhirnya diterima oleh P700
d. Fotosistem I ini menghasilkan ATP saja
FOTOSISTEM II
a. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 680 nanometer, yang kemudian dikenal dengan P 680
b. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II(P.680)
4
c. Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron.
d. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan
ATP , satuan pertukaran energi dalam sel.
e. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan
elektron yang harus segera diganti.
f. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari
hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
g. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
h. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari fotolisis air, bukan dari
karbon dioksida
i. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH
B. Reaksi- Reaksi pada proses fotosintesis
Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang
belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses
vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu
pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada
tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan
reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian
stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
1. Reaksi terang
5
cahaya dan penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi terang
adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH 2. Reaksi ini memerlukan
molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450
nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600
nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga
menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan
lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena
panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun,
cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat
reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari
molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara
simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling
memperkuat.
6
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron
yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
2. Reaksi gelap
Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar
CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Tidak
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. ATP dan NADPH
yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada
tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon
dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa).
Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya
sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Ada dua macam siklus, yaitu
a. siklus Calin-Benson
b. siklus hatch-Slack.
Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim
7
rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxylase.
produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk
aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energy.
8
Regenerasi atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP)
digunakan untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali senyawa rebulosa
bifosfat (RuBP) dan pecah menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan ATP
membentuk asam fosfogliseraldehid dan NADPH2. Siklus reaksinya berjalan
3 kali, dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa
maka dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus (siklus Calvin) dengan menangkap
sebanyak 6 molekul 6CO2, reaksinya sebagai berikut.
6CO2 + 6H2O > C6H12O6 + 6O
9
Tumbuhan lain yang tergolong sukulen (penyimpan air) misalnya kaktus dan
nanas memiliki adaptasi fotosintesis yang berbeda lagi. Tidak seperti tumbuhan
umumnya, kelompok tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutup
pada siang hari. Stomata yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan mampu
menekan penguapan sehingga menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2. Saat
stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh
PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat
kemudian diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4} Selanjutnya malat
yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari
saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat
dipecah lagi menjadi CO2 dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di
stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan digunakan untuk membentuk kembali PEP.
1. Cahaya
2. Konsentrasi karbondioksida.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
10
4. Kadar air
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis
akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
11
bahwa udara yang telah dirusak oleh lilin tersebut dapat dipulihkan oleh
tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup
asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan. Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz,
dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa
cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat memulihkan udara
yang rusak. Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier, seorang pastor Perancis,
menunjukkan bahwa udara yang dipulihkan dan merusak itu adalah karbon
dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian,
Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale
dengan percobaan-percobaan pemulihan udara. Ia menemukan bahwa peningkatan
massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh
pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil
menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan
(seperti glukosa)
1.Populasi,
2.Komunitas,
3. Ekosistem
Mereka menganalisa struktur, aktifitas dan perubahan yang terjadi di dalam dan
diantara tingkatan-tingkatan ini. Ahli ekologi biasanya bekerja di lapangan,
mempelajari cara kerja alam. Mereka sering berada di wilayah yang terisolasi seperti
di sebuah kepulauan dimana hubungan antara tanaman dan binatang mungkinlebih
sederhana dan mudah untuk dipahami. Misalnya ekologi dari Isle Royale sebuah
pulau di danau Superior telah dipelajari secara luas. Banyak ilmuwan yang
mengfokuskan pada cara memecahkan suatu masalah, seperti bagaimana cara
12
mengendalikan efek kerusakan polusi udara dan air yang berpengaruh terhadap
mahkluk hidup.
Pengertian populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya
semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-
pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan
dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi
lingkungan.
Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar.
Pertama adalah jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang
ideal. Kedua adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang
ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya
ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk
hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.
13
Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan
tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut. Populasi
yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka
disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus,
perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala
perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah
hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya
terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat
menurunkan populasi suatu spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan
berat dan mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang
bercampur dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan asam. Di beberapa wilayah
yang menerima hujan asam dalam jumlah besar populasi ikan menurun secara tajam.
14
berbagai cara reproduksi. Terdapat dua jenis pertambahan individu baru
melalui natalitas, yaitu;
1. Natalitas maksimum, merupakan produksi maksimum dari individu-
individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal per satuan waktu,
dengan tidak ada faktor-faktor lingkungan yang membatasi proses
reproduksi tersebut, kecuali dibatasi oleh faktor fisiologi tumbuhan itu
sendiri
2. Natalitas ekologi, merupakan pertambahan individu-individu baru dalam
populasi per satuan waktu, yang di pengaruhi oleh berbagai faktor ekologi
atau kondisi lingkungan yang menjadi faktor pembatas
C. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian merupakan kematian individu-individu di dalam populasi per
satuan waktu. Mortalitas dapat dinyatakan dalam dua cara, yaitu:
1. Mortalitas minimum potensial, merupakan kematian individu tumbuhan
pada kondisi yang ideal yang dengan adanya faktor-faktor pembatas akan
mempercepat kematian.
2. Mortalitas ekologi, merupakan kematian nyata dari individu-individu
tumbuhan pada kondisi lingkungan yang banyak dipengaruhi oleh faktor
pembatas.
D. Penyebaran Umur dan Pertumbuhan Populasi
Penyebaran unsur merupakan karakteristik yang penting untuk populasi
karena dipengaruhi oleh natalitas dan mortalitas. Populasi tumbuhan yang
berkembang dengan cepat cenderung dikuasai oleh individu tumbuhan muda,
dan populasi stationer akan mempunyai pengelompokan kelompok umur yang
merata sedangkan populasi tumbuhan yang sedang jenuh sebagian besar
pertumbuhan populasinya mengarah pada penyebaran kelompok umur yang
mantap dan normal
Pengertian komunitas
15
pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas
hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang
berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain
dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi
atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat
sulit untuk dipastikan.
16
Ahli ekologi memiliki catatan yang panjang tentang beberapa spesies yang
menempati peran ekologi tinggi tertentu dalam komunitas tertentu.Berbagai
penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal ini. Beberapa ahli ekologi merasa bahwa
hal ini disebabkan karena kompetisi jika dua spesies mencoba untuk mengisi peran
ekologi "niche" yang sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi berbagai sumber
daya akan menekan salah satu spesies keluar. Ahli lainnya berpendapat bahwa sebuah
spesies yang menempati peran ekology yang tinggi, melakukannya karena tuntutan
fisik yang keras tentang peran tertentu tersebut di dalam komunitas. Dengan kata lain
hanya satu spesies yang menempati peran ekologi "niche" bukan karena
memenangkan kompetisi dengan spesies lainnya, tetapi karena hanya satu-satunya
anggota komunitas yang memiliki kemampuan fisik memainkan peran tersebut.
Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi
berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat diramalkan
yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di suatu tempat .
Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah
dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.
17
2. Fisiognomi, mempunyai bentuk tertentu, bentuk hidup, penutupan tajuk,
indeks luas, dan fenologi
3. Pola sebaran jenis, misalnya sebaran spasial yang luas atau relung yang
tumpang tindih
4. Keanekaragaman jenis
5. Daur hara, misalnya kebutuhan akan nutrisi, kemampuan menyimpan dan
kecepatan pengembalian unsur hara ke dalam tanah
6. Perubahan dan perkembangan dalam skala ruang dan waktu, misalnya proses
eksekusi, respon terhadap perubahan iklim dan lingkungan mikro
7. Produktivitas setiap jenis, misalnya blomassa, produktivitas primer, alokasi
dan efisiensi produktivitas
18
1. Komposisivegetasi
komposisi vegetasi adalah daftar jenis-jenis tumbuhan yang ada dalam suatu
komunitas di suatu daerah. Data flora atau vegetasi tersebut dinamakan data
floristik.
Data floristik sangat berguna untuk mempelajari atau mengetahui:
a. Keanekaragaman jenis
b. Struktur tiap unit vegetasi
c. Pengelompokan secara kuantitatif, seperti spesies dominan, frekuensi, dan
daya adaptasi yang luas
d. Tahap suksesi
e. Jenis-jenis yang jarang (dapat digunakan sebagai indikator habitat)
f. Kondisi habitat lingkungan
2. Kelimpahan
Dalam penelitian bila jenis-jenis tumbuhan ysng terdapat dalam suatu
komunitas telah diketahui maka pertelaan tentang struktur yang berhubungan
dengan penilaian kelimpahan secara nisbi dapat dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif.
1) Penilitian kelimpahan secara kualitatif
Cara yang mudah untuk menyatakan kelimpahan secara kualitatif adalah
memberikan penilaian kelimpahan bagi setiap jenis tumbuhan dalam suatu
komunitas yang dinyatakan secara umum dengan tanda.
- Dominan/melimpah - kelas 5
- Rapat - kelas 4
- Kerap/sering - kelas 3
- Jarang - kelas 2
- Kadang-kadang - kelas 1
19
1 = banyak tetapi nilai penutupan kecil
20
secara tegak lurus dirimbuni oleh tajuk tumbuhan dari suatu jenis
tumbhan tertentu.
4) Dominasi jenis
Dominasi jenis adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat di dalam
suatu komunitas yang menguasai dan dapat menunjukkan ciri
masyarakat tumbuhan di komunitas tersebut dengan jenisnya.
5) Asosiasi interspesifik
Asosiasi interspesifik merupakan hubungan kekariban antara dua jenis
tumbuhan yang terdapat dalam suatu komunitas
6) Stratifikasi
Stratifikasi adalah lapisan vertikal komunitas tumbuhan dan
stratifikasi juga adalah salah satu sifat fisiognomosis dari suatu
formasi tumbuh-tumbuhan di hutan
7) Bentuk hidup
Raunkiser (1860-1935) (Loveless, 1989) telah membuat suatu
penggolongan bentuk hidup berdasarkan jarak antara permukaan dan
posisi tertinggi tunas tumbuhan selama musim tertentu. Menurut
Raunkier kriteria bentuk hidup pada komunitas tumbuhan yaitu:
a) Struktur tumbuhan dan kepentingan habitat dan lingkungan yang
menunjukkan adaptasi morfologi
b) Ciri struktur tumbuhan harus cukup jelas terlihat di alam
c) Semua bentuk hidup harus mempunyai ciri tumbuhan secara alam
dan memuat sistem yang sama yang terdiri atas satu aspek ciri
yang dapat digunakan untuk membandingkan berbagai komunitas
tumbuhan secara statistik
8) Fungsi komunitas
Fungsi komunitas adalah berbagai aspek atau proses yang berlangsung
dalam komunitas yang berkaitan dengan interaksi masyarakat tumbuh-
tumbuhan dengan habitat, lingkungan dan biota lainnya.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita ketahui bahwa proses fotosintesis terbagi
dua yaitu reaksi gelap dan reaksi terang.
Reaksi terang
Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar
CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Tidak
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. ATP dan NADPH
yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada
tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon
dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa).
22
Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya
sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Ada dua macam siklus, yaitu
c. siklus Calin-Benson
d. siklus hatch-Slack.
Pengertian populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya
semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-
pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan
dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi
lingkungan.
Pengertian komunitas
DAFTAR PUSTAKA
23
D.A. Bryant & N.-U. Frigaard (2006). "Prokaryotic photosynthesis and
phototrophy illuminated". Trends Microbiol 14 (11): 488
Salisbury FB, Ross CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung: Institut
Teknologi Bandung. Hal. 19-38.
24