Anda di halaman 1dari 5

http://translate.google.co.id/translate?

hl=id&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F
%2Fwww.orthopodsurgeon.com%2Felecstim.html
ERG(Elektroretinogram),pencatatanpotensialbiolistrikpadaretinamelaluisangsangancahaya

padaretina.
d.EOG(Elektrookulogram),pengukuranbedapotensialpadakornearetinaakibatperubahanposisi
dangerakanmata.

ISYARAT MAGNET JANTUNG DAN OTAK

Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya arus listrik jantung yang
mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Pencatatan medan magnet jantung
disebut magnetokardiogram. Besarnya sekitar 5x10-11 Telsa (T) atau sekitar
10x108 medan magnet bumi.

1. MAGNETOKARDIOGRAFI (MKG)

Penderita ditempatkan dalam ruang oktagonal yang terdiri dari 5 lapisan pelindung
magnet. Segala materi disingkirkan dari subjek yan gakan diperiksa. Kemudian
magnetodetector probe didekatkan pada tubuh/jantung. Perekamannya hanya
berlangsung dalam waktu 1 menit.

2. MAGNETOENSEFALOGRAM (MEG)

Yaitu pencatatan medan magnet sekaligus sekeliling otak dengan mempergunakan


arus searah. Alat yang digunakan adalah SQUID magnometer. Pada ritme alpha
medan magnet otak berkisar 1x10-13 T.

PENGGUNAAN LISTRIK DAN MAGNET PADA PERMUKAAN TUBUH

Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik berfrekuensi
rendah untuk menimbulkan efek panas. Taun 1929 telah pula menggunakan
frekuensi 30 MHz untuk pemanasan yang disebut short wave diathermy. Tahun 1950
diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekuensi 2.450 MHz untuk
keperluan diathermy dan pemakaian radar.

1. FREKUENSI ARUS LISTRIK

1. Listrik Berfrekuensi Rendah. Yaitu antara 20 Hz sampai dengan 500.000 Hz.


Mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Contoh
alatnya adalah stinulator yang rangkaiannya terdiri dari multivibrator, astable
multivibrator.
2. Listrik berfrekuensi Tinggi. Yaitu arus listrik di atas 500.000 siklus per detik
(500.000 Hz) mempunyai sifat merangsang motoris atau saraf sensoris, kecuali
dilakukan dengan pengulangan yang sama. Mempunyai sifat memanaskan.

a. Short Wave Dhiatermy (diatermi gelombang pendek)

i. Menghasilkan panas dan peningkatan efek fisiologis


:

1. Meningkatkan metabolisme

2. Suplai darah meningkat

3. Efek pada saraf

4. Mengurangi relaksasi otot dan meningkatkan efensisai usaha otot

5. Terjadi koagulasi

6. Penurunan tekanan darah

7. Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat

ii. Mempunyai efek terapeutik (pengobatan) :

1. Terhadap daerah peradangan

2. Efek terhadap infeksi bakteri

3. Menghilangkan rasa sakit

4. Peningkatan absorpsi dan peningkatan aliran darah pada daerah yang patah.

b. Micro Wave Dhiatermy (diatermi gelombang mikro), merupakan gelombang


elektromagnetis dengan panjang gelombang antara sinar inframerah dan
gelombang yang dihasilkan diatermi gelombang pendek. Efek yang ditimbulkan:

i. Efek fisiologis, yaitu menimbulkan panas pada jaringan-


jaringan yang banyak mengandung air, dan banyak pula mendeprosit energi.

ii. Efek pengobatan, dipakai untuk mengobati penderita yang


mengalami ruda paksa (trauma) dan peradangan.

Gelombang mikro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi, dapat
mengakibatkan pendarahan, trombosis dan flebitis.

2. ELECTROCAUTER DAN ELECTROSURGERY


Listrik berfrekuensi tinggi dipergunakan untuk mengontrol pendarahan pada waktu
operasi. Biasanya digunakan untuk operasi otak, limpa, vasica felea (kantong
empedu), prostat dan serviks.

3. DEFIBRILLATOR

Penderita yang mengalami fibrilasi telah dilakukan pengobatan melalui massage


jantung (metoda mekanik) namun akan sangat berhasil apabila dilakukan syok
listrik pada daerah jantung.

1. AC defibrillator, menggunakan transformator step up dengan tegangan antara


80-300 V, amper berkisar 4-6 A. Penggunaan secara interval 250 mili detik pada
frekuensi 60 Hz. Untuk menghilangkan efek kejang-kejang pada otot tulang/otot
bergaris.

2. Capasitive discharge DC defibrillator, menggunakan sirkit kapasitas akan


diperoleh pulsa yang singkat dengan amplitudo yang tinggi. Energi yang disimpan
kapasitor :

E = EV2/2

C = nilai kapasitor berkisar 10-50 uF

V = tegangan berkisar 2-9 kV

E = sebesar 400 J

3. Delay line capasitive discharge DC defibrilator, energinya hanya dengan satu


kapasitor saja. Karakteristik pada pelepasan muatan adalah rectangular

4. Square wave defibrillator, pelepasan muatan dari kapasitor ke tubuh manusia


melalui suatu seri SCR (Silicon Control Rectifier). Manfaatnya:

a. Arus pendek yang rendah

b. Tidak menggunakan induktor

c. Kapasitas yang diapakai sangat kecil

d. Tidak memakai relay

D. MAGNETIK BLOOD FLOW METER

Yaitu alat pengukur aliran darah magnetis berdasarkan atas prinsip induksi
magnetis.
V = B dv V = tegangan (volt)

B = kuat medan magnet (gauss)

d = diameter pembuluh darah

v = kecepatam (m/s)

E. SYOK LISTRIK

Adalah suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir
secara tiba-tiba melalui tubuh. Merupakan kejadian yang timbul secara kebetulan.

1. Syok dengan tujuan tertentu, ini dilakukan atas dasar indikasi medis. Penderita
akan dialiri arus listrik dalam orde 0,5 sampai 1,5 A dengan voltase 80-110 V dalam
waktu 1/10 sampai 1/5 sekon.

2. Syok tanpa tujuan tertentu, timbulnya akibat dari suatu kecelakaan. Ini dikenal
dengan Earth Shock :

a. Low tension shock (syok tegangan rendah)

b. High tension shock (syok tegangan tinggi)

PENGOBATAN TERHADAP SYOK lISTRIK

Ringan :

1. Penderita diistirahatkan

2. Diberi minum dengan air dingin, tujuannya agar tidak menyebabkan


vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah dan berkeringat banyak yang dapat
menyebabkan penurunan tekanan darah.

Berat :

1. Penderita ditelentangkan sedemikian rupa agar mudah bernafas.

2. Pakaian dibuka/dilonggarkan

3. Apabila kesadaran menurun dan kegagalan pernafasan dapat dilakukan


pernafasan buatan mouth to mouth

4. Kalau terjadi jantung berhenti berdenyut, lakukan mesase jantung.


4. PENCEGAHAN TERHADAP SYOK

Terhadap alat listrik yang digunakan :

1. Semua alat listrik harus menggunakan three wire cord/ kabel tiga urat dan
dihubungkan ke ground sekuat mungkin.

2. Segala tombol dan tahanan harus berada pada live (kawat fasa)

3. Seluruh tombol harus turn off apabila tidak dipergunakan

4. Alat pacu jantung harus diisolasi dan hindari dari sentuhan logam

5. Lakukan prosedur tes secara teratur

6. Alat-alat listrik diletakkan sedemikian rupa sehingga terhindar dari pegangan


penderita.

Terhadap penderita :

Penderita diisolasikan dari ground. Ini agak sulit karena pada EKG monitor kaki
kanan penderita selalu dihubungkan ke ground. Untuk menghindari hak itu
digunakan transformer.

Terhadap ruangan :

1. Lantai ruangan terbuat dari bahan tanpa penghantar listrik atau dipasang
karpet karet

2. Ruangan harus sekering mungkin

http://books.google.co.id/books?
id=GTKs1gjkmD8C&pg=PA246&lpg=PA246&dq=isyarat+magnet+jantung+dan+ot
ak&source=bl&ots=38vKK9zvXm&sig=YMpVf5WmBDKsNrHeuGmlQxa5GhA&hl=id&
sa=X&ei=khLDUKK6GY6nrAeD1YCQCA&ved=0CDQQ6AEwAg#v=onepage&q=isyar
at%20magnet%20jantung%20dan%20otak&f=false

Anda mungkin juga menyukai