Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
Upaya untuk menata peraturan perundangundangan diawali dengan upaya
pemetaan sementara peraturan/Keputusan Kepala BPS tahun 20032010.
Inventarisasi dengan lebih cermat berbagai peraturan/keputusan Kepala
BPS tahun 20032010 dilakukan untuk untuk mengetahui (i) berapa jumlah
peraturan/keputusan Kepala BPS yang telah ditetapkan, (ii) materi yang
diatur dalam peraturan/keputusan tersebut sebagai bahan awal kegiatan
pemetaan, dan (iii) pemilahan antara peraturan/keputusan yang bersifat
mengatur (regeling) dan yang bersifat menetapkan (besichking).
Upaya lainnya adalah melengkapi dan menyempurnakan pembuatan
Rancangan Peraturan Kepala BPS (Regulasi) dengan cara melakukan
perubahan dan penyusunan peraturan perundangundangan dalam rangka
mendukung peningkatan kinerja lembaga sebagai bagian reformasi
birokrasi BPS. Penyempurnaan dilakukan melalui identifikasi kebutuhan
peraturan baru terutama dalam rangka mendukung Reformasi Birokrasi
BPS yang meliputi (i) Organisasi dan Tata Laksana, (ii) Manajemen SDM,
dan (iii) Pengawasan Internal.
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Tujuan akhir reformasi birokrasi adalah pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai institusi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang data,
BPS harus memperhatikan kebutuhan pengguna data baik dari segi
kualitas maupun ragam data. Kualitas pelayanan publik yang dipandang
berhasil dapat diukur dari pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih
mudah diperoleh, dan lebih berkualitas. Peningkatan kualitas pelayanan
publik dapat terwujud dengan dukungan efisiensi diseminasi data statistik
sehingga akan menjamin transparansi dan memberikan akses yang tidak
diskriminatif terhadap semua pihak.
Area perubahan ini mencakup peningkatan kepuasan pengguna data.
Untuk mendapatkan informasi tentang kepuasan pengguna data dan dalam
rangka mengidentifikasi ragam data dan informasi yang diperlukan
pengguna, BPS telah melaksanakan Survei Kebutuhan Data. Survei ini
rencananya akan dilakukan secara rutin untuk memperoleh segmentasi
pengguna data dan penilaian mereka terhadap data BPS. Dari hasil survei
ini, BPS dapat melakukan langkah-langkah perbaikan sampai terwujud
pelayanan prima.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik juga dilakukan melalui
peningkatan efisiensi diseminasi data. Melalui kegiatan ini akan tersedia (i)
metadata kegiatan dan metadata output yang lengkap untuk mendukung
kegiatan dan pelayanan statistik, (ii) output data warehouse yang terpadu
secara bertahap, (iii) website BPS yang berkualitas untuk mendukung
pelayanan data yang baik, cepat dan mudah, dan (iv) standar pengelolaan
perpustakaan.
Upaya perbaikan yang juga akan dilakukan BPS dalam area ini adalah
peningkatan pelayanan statistik. Pelayanan kepada pengguna data
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pelayanan yang bersifat online dan
yang offline. Pelayanan yang bersifat online dilakukan dengan
menggunakan media berbasis web dan mobile, sementara yang dilakukan
secara offline dilayani melalui pelayanan statistik terpadu.
Penguatan Pengawasan
Salah satu tujuan reformasi birokrasi nasional adalah terwujudnya
pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka peranan pengawasan menjadi penting.
Reformasi birokrasi BPS khususnya untuk area penguatan pengawasan
mempunyai tujuan untuk meningkatkan peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) dalam Managerial Quality Assurance and Consulting.
Hasil kegiatan ini adalah (i) cakupan pengawasan makin luas dan sejalan
dengan Renstra BPS, (ii) terwujudnya kegiatan klinik konsultasi pengadaan
barang dan jasa, serta pengelolaan administrasi keuangan dan BMN
mampu meningkatkan kepatuhan seluruh Satker BPS terhadap peraturan
yang berlaku, (iii) tercapainya jaminan kualitas atas administrasi
pelaksanaan program dan kegiatan.