Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan
ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak
bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma
maupun melekat pada RE.
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu
enzimnya itu bernama Lisozym.
Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang berfungsi
dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki
peran dalam peristiwa:
autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel.
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.
Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein,
karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi,
maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom
merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti tabung dan disusun oleh
mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet, terletak di dekat salah satu kutub inti sel. Sentriole ini berperan
dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel inilah yang akan
menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.
g. Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas,
berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang berisi
pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan memberikan warna
pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi
sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang
dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas (Plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
3.
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas
Vakuola berisi :
garam-garam organik
glikosida
minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)
alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
enzim
butir-butir pati
Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada
beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Pada tumbuhan vakuola
berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat
penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya
kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu
vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi
sebagai osmoregulator.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan. Selain itu mikrotubulus berguna
dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
Mikrotubulus berbentuk seperti benang silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat
mikrotubulus kaku sehingga diperkirakan berfungsi sebagai kerangka sel karena berfungsi melindungi
dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun flagela.
j. Mikrofilamen
Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk
mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil penelitian diketahui
ternyata mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis. Gerakan
Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen.
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom merupakan
kantong kecil yang berisi enzim katalase, berfungsi menguraikan peroksida (H 2O2) yang merupakan sisa
metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen. Organel ini banyak ditemui pada sel hati.
Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak
menjadi sukrosa.
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang
biru.
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel
eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel
prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma,
kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat
pembentukan asam ribonukleat (ARN).
1. Badan Golgi
2. Kloroplas
3. Membran Sel
4. Mitokondria
5. Nukleus
6. Retikulum Enduplasma
7. Ribosom
8. Silia
9. Flagelata
10. Sitoplasma
11. Sitoskeleton
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Seluruh organisme
terdiri dari sel dalam hirarki organisasi biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel
tunggal. Organisme bersel kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan bersifat multiseluler; tubuhnya
mnerupakan kerjasama dari berbagai jeniis sel terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih
tinggi, seperti jaringan dan organ, sel dapat dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme.
Sel sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang
terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal/uniseluler dan makhluk hidup yang terdiri dari
banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler..
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses
metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal
dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
Perlunya diadakan pembelajaran dan kajian mendasar serta berlanjut pada pengkajian yang lebih
khusus untuk persoalan Biologi Umum dan salah satu aspek terpentingnya yaitu sel. Beberapa hal di atas
menjadi latar belakang dari tim penyusun makalah ini untuk mengangkat tema sel sebagai satuan
struktural dan fungsional. Makalah ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemain akademik
untuk menambah wawasan serta gairah dalam mempelajari Biologi Umum secara berkesinambungan.
1. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif
ini bersifat spontan. difusi ,Osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi
terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan
campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O 2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh
beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap
ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan
lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein
transpor.
2. Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein.
Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta
ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam
transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter
ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer
kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+
ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi
cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
6.Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1. Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan
4. Memiliki lisosom
5. Memiliki sentrosom
7. Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi ukuran kecil)
GAMBAR SEL HEWAN
GAMBAR SEL TUMBUHAN