PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR HUKUM
D. GAMBARAN ORGANISASI
3. Sumber Daya
Dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau sangat
memerlukan ketersediaan sumber daya manusia yang handal,
berkompeten dan professional. Saat ini personil Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 61 orang yang
terdiri atas 40 orang PNS dan 21 orang Non PNS/PTT.
Untuk lebih jelasnya mengenai komposisi sumber daya
manusia yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kepulauan Riau, dapat dilihat pada table sebagai berikut:
1. Golongan IV 5 8,20
2. Golongan III 29 47,54
3. Golongan II 6 9,84
4. Golongan I - -
5. Non PNS/PTT 21 34,42
Jumlah 61 100
Sumber: Subag Kepegawaian Bakesbangpol, 2011.
1. Eselon II 1 1,64
2. Eselon III 4 6,56
3. Eselon IV 9 14,75
4. Non Eselon 47 77,05
Jumlah 61 100
Sumber: Subag Kepegawaian Bakesbangpol, 2011.
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Gambaran Organisasi
E. Aspek Strategis Organisasi
F. Sistematika Penyajian
Bab II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis (RENSTRA)
B. Rencana Kinerja Tahun 2011
LAMPIRAN
Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Tabel Realisasi Keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun
2011
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015, maka ditetapkan misi
sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan budaya demokrasi dan
partisipasi
Pernyataan Misi 1 ini mempunyai maksud bahwa demokrasi
pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak
untuk dipilih, menyangkut pula adanya pengakuan terhadap
kesetraan diantara warga negara, kebebasan warga negara
untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk
memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta
kebebasan utuk menyuarakan ekspresi baik memlalui organisasi,
potensi, seni, serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa
adanya budaya yang memawarnai pengorganisasian bebagai
elemen politik seperti partai politik, lembaga-lembaga
pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan. Demokrasi
memerlukan partisipasi rakyat dan demokrasi yang kuat
bersumber pada kehendak rakyat serta bertujuan untuk
mencapai kemasalahatan bersama, itukah pengertian
demokrasi.
2. Mendorong peningkatan rasa kebangsaan
Pernyataan Misi 1 ini mempunyai maksud bahwa dengan
meningkatnya rasa kebangsaan di kalangan masyarakat, maka
akan tercipta kerukunan hidup yang harmonis antar umat
beragama, etnis/suku. Kesadaran berbangsa, merupakan rasa
yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial
yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah dan aspirasi perjuangan
masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan
sejarah masa kini. Dinamisasi kebangsaan ini dalam mencapai
cita-cita bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan,
yakni pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu bangsa
memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas.
Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu, timbul semangat
kebangsaan atau semangat patriotism.
3. Meningkatkan keberdayaan Ormas/LSM dan Organisasi
Profesi
Pernyataan Misi 3 ini mempunyai maksud bahwa pemberdayaan
Ormas dan LSM sedang berada pada suatu situasi dan kondisi
yang penuh dengan peluang dan tantangan untuk semakin
tumbuh dalam kuantitasnya dan semakin berkembang dalam
kualitas dan ragam aktivitasnya. Pemberdayaan Ormas dan LSM
dapat dilakukan oleh Pemerintah sebagai pengayom, pelayan,
dan pengatur; oleh masyarakat sebagai pembentuk, pelaku, dan
pengontrol pemerintah; oleh masyarakat dan pemerintah
sebagai mitra pembangun bangsa guna mencapai organisasi
yang mandiri dan profesional dalam mempejuangkan aspirasi
dan tuntutan rakyat.
4. Mendorong terciptanya ketahanan ekonomi dan sosial
budaya masyarakat
Pernyataan Misi 4 ini mempunyai maksud bahwa ketahanan
ekonomi merupakan kondisi dinamis kehidupan perekonomian
masyarakat yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
wilayah dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan ketahanan sosial budaya merupakan kondisi dinamis
budaya masyarakat Kepulauan Riau yang berisi keuletan dan
ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
a. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai berdasarkan rumusan
misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah sebagai berikut:
Tujuan:
1) Meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2) Mewujudkan pengakuan akan supremasi hukum (daulat
hukum);
3) Mewujudkan pengakuan akan kesamaan di antara warga
Negara;
4) Meningkatkan kebebasan, di anataranya; kebebasan
berekpresi dan berbicara/berpendapat berkebebasan untuk
berkumpul dan berorganisasi, berkebebasan beragama,
berkeyakinan, kebebasan untuk menggugat pemerintah,
kebebasan untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum,
kebebasan untuk mengurus nasib sendiri.
Tujuan:
Tujuan:
1) Meningkatan dan memperkuat kemandirian, yaitu mandiri dalam hal
kreativitas, aktivitas, pendanaan, sumberdaya pengelola, dan
pengembangan organisasi.
2) Meningkatkan profesionalitas dalam hal kinerja, akuntabilitas publik,
spesialisasi fungsional, produktivitas, edukatif-produktif, dan inovatif
(kreatif-ekonomis).
Tujuan:
1) Mendorong terwujudnya kehidupan ekonomi yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi:
produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa.
2) Meningkatkan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara
yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk
memenuhi kebutuhan.
3) Meningkatkan kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan masyarakat Kepulauan Riau.
b. Sasaran
Berdasarkan misi dan tujuan yang ditetapkan tersebut,
maka sasaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk 5 (lima)
tahun ke depan adalah sebagai berikut:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
Sasaran:
a. Meningkatnya upaya pemberdayaan individu, organisasi
maupun masyarakat yang diharapkan mampu mengurus
kebutuhan dan permasalahannya sendiri;
b. Meningkatnya pemberdayaan melalui proses memandirikan
individu, masyarakat maupun organisasi, yaitu kemandirian
dalam perspektif dan tatanan nilai-nilai ke-Indonesia-an bukan
kemandirian dari perseptif nilai-nilai bangsa negara lain.
Sasaran:
a. Meningkatnya pembangunan sosial melalui pendekatan
komunitas/komunitarian, dimana masyarakat dan komunitas
perlu saling bekerja sama melalui pengembangan komunitas
lokalnya.
b. Meningkatnya pembangunan sosial, yang menekankan pada
pentingnya kolektivitas, serta adanya partisipasi dalam
memastikan kebijakan pembangunan sosial diimplementasikan
dan kebijakan sosial dan ekonomi diselaraskan.
Sasaran:
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
No Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
. (%)
1. Penyediaan honor 28 Org 28 Org 100
para pejabat
penatausahaan
keuangan dan
panitia/ pemeriksa
barang/jasa
No Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
. (%)
1. Terlatihnya Satuan
Linmas dalam 60 org 60 org 100
Pengendalian dan
Kenyamanan
Lingkungan
No Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
. (%)
1. Meningkatnya Fungsi 4 kali 4 kali 100
Forum Komunikasi rapat rapat
Deteksi Dini
Masyarakat
No Indikator Capaian
Target Realisasi
. Kinerja (%)
1. Peningkatan 6 kali rapat 6 kali 100
Peran FKUB rapat
2. Pembinaan 3 kali rapat 3 kali 100
Forum rapat
Pembauran
Kebangsaan
Rata-rata 100
No Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
. (%)
1. Terlatihnya 50 org 50 org 100
Relawan Inti
Satkorlak-PB
Capaia
No
Indikator Kinerja Target Realisasi n
.
(%)
1. Peningkatan Fungsi 7 kali rapat 7 kali rapat 100
KOMINDA
No Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
. (%)
1. Pengawasan Orang 4 kali 4 kali 100
Asing rapat rapat
2. Rapat Koordinasi 1 kali 1 kali 100
Kesbangpol rapat rapat
danLinmas se-Prov.
Kepri
Rata-rata 100
Realisasi sebagaimana tersebut dalam Tabel diatas dapat
disampaikan penjelasan sebagai berikut:
a. Kegiatan pengawasan orang asing dilakukan melalui
serangkaian rapat koordinasi lintas sektoral yang dimaksudkan
untuk memperoleh pedoman serta informasi yang akurat
dalam rangka pengawasan terhadap orang asing baik yang
datang secara resmi maupun illegal, serta guna memberikan
informasi geografis dan data kuantitatif orang asing yang
bekerja dan bermasalah yang nantinya dapat dijadikan pijakan
dalam mengambil kebijakan oleh pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau.
b. Satu rangkaian kegiatan yang runtut dan berkesinambungan
yang dimulai dari adanya pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan bidang Kesbangpol yang berusaha
menggali dan mengokomodasi perencanaan program/kegiatan
di Kab/Kota, telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan
melibatkan komponen stakeholder dari Badan Kesbangpol
Kab/Kota, dan unsur masyarakat, yang selanjutnya diwujudkan
dalam pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan dalam
Rencana Kerja Tahunan, hal ini telah dapat dilaksanakan
dengan baik.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
5. Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan:
a. Peningkatan Peran FKUB 900.000.000 895.622.000 99,51
b. Pembinaan Forum
200.000.000 195.262.000 97,63
Pembauran Kebangsaan
(FPK)
6. Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban
Bencana: 200.000.000 199.640.000 99,82
a. Pelatihan Relawan Satkorlak 1.500.000.00 1.404.762.00 93,65
0 0
PB
b. Peningkatan Fungsi
KOMINDA
7. Program Kerjasama
Ketenteraman dan Ketertiban:
a. Pengawasan Orang Asing 175.000.000 175.000.000 100
b. Rapat Koordinasi
150.000.000 142.543.750 95,03
Kesbangpol dan Linmas se-
Provinsi Kepri
Jumlah 6.239.733.69
4
A. KESIMPULAN