Anda di halaman 1dari 8

AAJ 2 (3) (2013)

Accounting Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

ANALISIS PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DI KOTA SEMARANG

Siti Musyarofah

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perhatian,
Diterima Mei 2013 tanggungjawab, pelaporan akuntansi lingkungan, serta audit lingkungan pada industri
Disetujui Mei 2013
besar dan industri sedang di Kota Semarang terkait permasalahan lingkungan
Dipublikasikan Mei 2013
disekitarnya. Populasi penelitian ini terdiri industri besar dan industri sedang di Kota
________________
Semarang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Convinience Sampling.
Keywords:
Accounting Firm; Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang memenuhi syarat
Accounting Environmental adalah 87 responden. Analisis data menggunakan analisis Independent Samples T-test
Exposure; Environmental dengan alat analisis SPSS.16. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Accounting; Green perhatian antara industri besar dan sedang terkait permasalahan lingkungan
Accounting disekitarnya, terdapat perbedaan tanggungjawab antara industri besar dan sedang
____________________
terkait permasalahan lingkungan disekitarnya, terdapat perbedaan pelaporan akuntansi
lingkungan antara industri besar dan sedang terkait permasalahan lingkungan
disekitarnya, terdapat perbedaan audit lingkungan antara industri besar dan sedang
terkait permasalahan lingkungan disekitarnya..

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to determine whether there are differences in attention,
responsibility, environmental accounting reporting, as well as environmental audits on large
industrial and medium industries in Semarang related to issues surrounding the environment. The
study population consisted of 141 major industries and 200 medium industries, so that the whole
study population is 341. Eligible questionnaires were 87 respondents. Data collection using
questionnaires. Analyzed using the Independent Samples T-test with SPSS.16 analysis tools. The
results showed there are no differences between the attention of the industry and are related to
issues surrounding their environment, there is a difference between the responsibilities of large and
medium industries related issues surrounding their environment, environmental accounting
reporting differences between large and medium industries related issues surrounding the
environment, there is a difference between the environmental audit of large and medium industries
related to issues surrounding the environment.

2013 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765


Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: vavaflavoy@yahoo.com

352
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

PENDAHULUAN pertanian dan zona hutan lindung/resapan air


kini menjadi kawasan industri.
Konsep green accounting sebenarnya sudah mulai Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari
berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa, diikuti badan lingkungan hidup (BLH) kota Semarang,
dengan mulai berkembangnya penelitian- terdapat 9 pabrik di kawasan industri kelurahan
penelitian yang terkait dengan isu green accounting Tambakaji, kecamatan Ngaliyan. Pabrik yang
tersebut di tahun 1980-an. Di negara-negara maju berada di kota tersebut memiliki potensi besar
seperti yang ada di Eropa dan Jepang, perhatian terhadap pencemaran kota Semarang, utamanya
akan isu-isu lingkungan ini berkembang pesat ke Kali tapak. Jumlah pabrik tersebut adalah
baik secara teori maupun praktik. Hal ini Indocentra Pelangi (pabrik kecap), Indofood
dibuktikan dengan banyaknya peraturan terkait (pabrik pengolah bumbu), Aquafarm Nusantara
dengan lingkungan ini (Susilo, 2008). Akuntansi (pabrik pengolah ikan), Samparindo (pabrik
lingkungan Environmental Accounting atau EA farmasi), Kemfarm (pabrik pengolah sayuran atau
adalah istilah yang berkaitan dengan hasil pertanian), Karisma Klasik (pabrik mebel),
dimasukkannya biaya lingkungan (environmental Bukit Perak (pabrik sabun), Cerah Sempurna
costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau (pabrik galvanis) serta Fresh (pabrik sirup).
lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah Melihat berbagai dampak diatas, dalam hal
dampak (impact) baik moneter maupun non- ini akan terjadi penurunan kualitas lingkungan
moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari sebagai akibat dari kegiatan yang berorientasi
kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan pada pertumbuhan ekonomi. Dalam
(Djogo,2002). pembangunan suatu industri, apalagi yang
Akuntansi lingkungan kerapkali memerlukan lahan luas dan berpotensi
dikelompokkan dalam wacana akuntansi sosial. menimbulkan polusi perlu juga diterapkan
Hal ini terjadi karena kedua diskursus tersebut adanya perencanaan pembangunan yang tidak
memiliki tujuan yang sama, yaitu hanya memperhatikan aspek infrastruktur dan
menginternalisasi eksternalitas (lingkungan sosial kedekatan pasar saja yang menjadi pertimbangan
dan lingkungan ekologis), baik positif maupun utama. Akan tetapi harus dilihat pula aspek
negatif, ke dalam laporan keuangan perusahaan. jangka panjang. Untuk itu pertumbuhan industri
Serupa dengan akuntansi sosial, akuntansi yang sangat pesat harus tetap memperhatikan
lingkungan juga menemui kesulitan dalam aspek konservasi lingkungan guna untuk
pengukuran nilai cost and benefit eksternalitas yang kepentingan generasi saat ini maupun generasi
muncul dari proses industri. Bukan hal yang mendatang. Pemerintah Kota maupun
mudah untuk mengukur kerugian yang diterima masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan
masyarakat sekitar dan lingkungan ekologis yang industri tentu saja menginginkan kawasan
ditimbulkan polusi udara, limbah cair, kebocoran industri yang berwawasan lingkungan dan ramah
tabung amoniak, kebocoran tabung nuklir atau lingkungan.
eksternalitas lain. Sebuah perusahaan dikatakan memiliki
Kota Semarang serta daerah-daerah kepedulian terhadap permasalahan lingkungan
kota/kabupaten disekitarnya merupakan salah hidup jika perusahaan tersebut memiliki
satu sentra aktivitas industri. Kota Semarang perhatian terhadap permasalahan lingkungan
sebagai salah satu kota besar di Indonesia, sedang hidup di sekitarnya. Berikutnya, perusahaan
mengembangkan sektor industri untuk dikatakan memiliki perhatian yang baik manakala
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah perusahaan tersebut mempunyai keterlibatan
yaitu dengan membuka kawasan-kawasan dalam kegiatan peduli lingkungan hidup ataupun
industri baru, baik kawasan industri manufaktur konservasinya. Hal ini harus diikuti dengan
maupun kawasan industri kecil. Banyak terdapat pelaporan akuntansi lingkungan yang ada di
industri manufaktur berdiri di sepanjang Kota perusahaan. Tahapan akhir dari wujud
Semarang. Pola lokasi aktivitas industri di Kota kepedulian ini adalah adanya audit lingkungan
Semarang yang semula merupakan lahan

353
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

yang dengannya efektivitas dan efisiensi dari the case of U.A.E. and Jordan", Managerial Finance.
program peduli lingkungan tersebut diukur. Hasil menunjukkan bahwa mereka menyadari
Beberapa penelitian mengenai Green masalah perlindungan lingkungan, namun
Accounting antara lain penelitian yang dilakukan komitmen mereka terhadap perlindungan
Susilo (2008) yang berjudul Green Accounting di lingkungan masih rendah. Beberapa dari mereka
Daerah Istimewa Yogyakarta: Studi Kasus melaporkan kinerja lingkungan mereka. Hasil
Antara Kabupaten Sleman Dan Kabupaten Mann-Whitney menunjukkan tes yang tidak ada
Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara Yordania dan UEA dalam hal
kedua kota tersebut memiliki kesadaran keadaan yang mengarah ke lingkungan,
mengenai isu-isu lingkungan dan memiliki kesadaran lingkungan dan keterlibatan.
komitmen tinggi terhadap lingkungan. Komitmen Green accounting dijadikan variabel
yang tinggi tersebut ditunjukkan dari kesediaan penelitian karena perusahaan sekarang ini
pemerintahnya untuk melakukan pelaporan dan berpandangan bahwa ukuran kinerja perusahaan
audit lingkungan. Akan tetapi, pelaporan tidak hanya dilihat dari seberapa besar laba yang
lingkungan yang dimaksud kedua kota tersebut dihasilkan saja, namun juga bagaimana
masih berupa pelaporan yang bersifat kualitatif pertanggungjawaban perusahaan terhadap
yang sangat berbeda dengan akuntasi lingkungan. lingkungan. Berdasarkan latar belakang diatas,
Kota Sleman dan Bantul belum melakukan penulis tertarik mengangkat penelitian yang
pelaporan yang bersifat kuantitatif. Hasil berjudul Analisis Penerapan Green Accounting di
pengujian dengan menggunakan uji Mann Kota Semarang. Hasil penelitian ini diharapkan
Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dapat memberikan kontribusi bagi akademisi
antara Kota Sleman and Bantul dalam hal dalam mengembangkan penelitian dimasa yang
keadaan yang mendorong terjadinya keterlibatan, akan datang, serta dapat dijadikan sebagai bahan
pelaporan, dan pengauditan lingkungan. referensi di bidang akuntansi mengenai Green
Yousef (2003) melakukan penelitian yang Accounting.
berjudul "Green accounting in developing countries:

Kerangka Pemikiran Teoritis

Green Accounting

Perhatian Lingkungan
Tanggungjawab Lingkungan
Pelaporan Akuntansi Lingkungan
Audit Lingkungan

Industri Besar Industri Sedang

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

354
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis hidup secara damai dengan alam lingkungannya.
yang diajukan maka dapat diambil hipotesis Pengukuran variabel ini memiliki 8 item
sebagai berikut: pertanyaan yang dikembangkan Teoh dan Thong
(1986) dalam Yousef (2003).
Hipotesis:
H1 : Terdapat perbedaan perhatian perusahaan Variabel Tanggungjawab Lingkungan
antara industri besar dan industri sedang Teori tanggungjawab perusahaan
terkait permasalahan lingkungan hidup di menyatakan bahwa setiap industri berkewajiban
wilayahnya. dan bertanggungjawab untuk mengendalikan dan
H2 : Terdapat perbedaan tanggungjawab menanggulangi pencemaran yang diakibatkan
perusahaan antara industri besar dan industrinya (Ginting,2007). Setiap limbah hasil
industri sedang terkait permasalahan industri merupakan kewajiban industri untuk
lingkungan hidup di wilayahnya. mengelola sehingga tidak mencemari lingkungan.
H3 : Terdapat perbedaan pelaporan akuntansi Limbah yang dihasilkan harus memenuhi baku
lingkungan antara industri besar dan industri mutu yang dipersyaratkan.
sedang terkait permasalahan lingkungan Tanggungjawab lingkungan sosial
hidup di wilayahnya. perusahaan timbul sebagai respon atau tindakan
H4 : Terdapat perbedaan audit lingkungan antara proaktif yang dilakukan oleh perusahaan
industri besar dan industri sedang terkait terhadap harapan masyarakat atas pelaksanaan
permasalahan lingkungan hidup di kegiatan yang dilakukan. Instrumen yang
wilayahnya. digunakan untuk mengukur tanggungjawab
lingkungan dikembangkan dari penelitian Teoh
METODE dan Thong (1986) dalam Yousef (2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah 141 Variabel Pelaporan Lingkungan


industri besar dan 200 industri sedang di Kota Teori pelaporan akuntansi lingkungan
Semarang sehingga secara keseluruhan berjumlah perusahaan, yang menyatakan bahwa
341 industri. Teknik pengambilan sampel yang akuntabilitas dapat dipenuhi dan informasi
digunakan dengan Convinience Sampling. Data asimetri dapat dikurangi jika perusahaan
diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner yang melaporkan dan mengungkapkan kegiatan
berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab CSRnya ke para stakeholders. Dengan pelaporan
oleh masing-masing responden. Dimana dan pengungkapan CSR, para stakeholders akan
penilaiannya dengan skala likert 1-5 dengan dapat mengevaluasi bagaimana pelaksanaan CSR
rincian sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju dan memberikan penghargaan atau sanksi
(STS), 2 = tidak setuju (TS), 3 = netral (N), 4 = terhadap perusahaan sesuai hasil evaluasinya.
tidak setuju (TS), 5 = sangat setuju (SS). Pelaporan CSR tidak hanya bermanfaat bagi
Responden dalam penelitian ini yaitu manajer pihak eksternal, tetapi juga bermanfaat bagi
akuntansi pada industri besar dan sedang di Kota perusahaan. Dengan membuat laporan CSR
Semarang. Sampel yang memenuhi syarat perusahaan akan melakukan self-assessment
sebanyak 87 unit analisis. sehingga dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan terkait dengan aktivitas
Variabel Penelitian CSR di perusahaan tersebut. Instrumen yang
Variabel Perhatian Lingkungan digunakan untuk mengukur pelaporan
Teori perhatian lingkungan hidup lingkungan dikembangkan dari penelitian Dunk
menyatakan bahwa usaha melibatkan setiap (2002).
warga Negara dalam menumbuhkan dan
membina kesadaran untuk melestarikan Variabel Audit Lingkungan
lingkungan berdasarkan tata nilai, yaitu tata nilai Audit lingkungan adalah alat pemeriksaan
daripada lingkungan itu sendiri dengan filsafat komprehensif dalam sistem manajemen

355
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

lingkungan untuk memverifikasi secara objektif mengukur audit lingkungan dikembangkan dari
upaya manajemen lingkungan dan dapat penelitian Dunk (2002).
membantu mencari langkah-langkah perbaikan
guna meningkatkan performasi lingkungan. Metode Analisis Data
Untuk memastikan apakah kinerja program Penelitian ini metode analisis data
konservasi lingkungan hidup yang dilakukan menggunakan Independent Sample T-test yaitu
perusahaan sudah berjalan efektif dan efisien, membandingkan raat-rata dari dua grup yang
maka diperlukan adanya audit kinerja tidak berhubungan satu dengan lainnya. Apakah
lingkungan. Dengan adanya audit kinerja kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang
lingkungan maka dapat diketahui kinerja program sama ataukah tidak secara signifikan. Alat
konservasi lingkungan hidup yang dilakukan oleh analisis yang digunakan adalah aplikasi SPSS.16.
perusahaan. Instrumen yang digunakan untuk Metode analisis yang dilakukan antara lain
statistik deskriptif, dan statistik inferensial
.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation
Perhatian 87 30.6667 4.33125 18.00 37.00
Tanggungjawab 87 18.1609 3.42994 9.00 25.00
Pelaporan 87 36.0345 4.92608 24.00 47.00
Audit 87 9.9540 2.48207 4.00 15.00
Industri 87 1.5862 .49537 1.00 2.00

Berdasarkan statistik deskriptif di atas 9,9540 yang berarti bahwa audit lingkungan
dapat diketahui nilai mean perhatian sebesar masuk dalam kategori sedang.
30,6667 yang berarti bahwa perhatian lingkungan
masuk dalam kategori tinggi. Nilai mean Uji Validitas Instrumen
tanggungjawab sebesar 18,1609 yang berarti Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel
bahwa tanggungjawab lingkungan masuk dalam yaitu perhatian lingkungan, tanggungjawab
kategori tinggi. Nilai mean pelaporan sebesar lingkungan, pelaporan akuntansi lingkungan, dan
36,0345 yang berarti bahwa pelaporan masuk audit lingkungan. Berdasarkan hasil output uji
dalam kategori tinggi. Nilai mean audit sebesar validitas dapat dilihat bahwa semua variabel
dalam penelitian ini dinyatakan valid.

Tabel 2. Uji Validitas

Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perhatian 0,739 0,702 0,594 0,625 0,584 0,714 0,674 0,739
Tanggungja 0,95 0,704 0,726 0,815 0,622
wab
Pelaporan 0,749 0,835 0,627 0,658 0,592 0,804 0,579 0,743 0,754 0,677
Audit 0,884 0,908 0,926

356
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

Uji Reliabilitas Instrumen

Tabel 3. Uji Reliabilitas


Cronbachs Alpha
Perhatian .827
Tanggungjawab .823
Pelaporan .888
Audit .891

Berdasarkan uji reliabilitas dapat dikatakan masing variabel lebih besar dibandingkan nilai
bahwa semua variabel dalam penelitian ini standar umum yang dibentuk , yaitu 0,70.
dinyatakan reliabel karena cronbach alpha masing-

Uji Hipotesis

Tabel 4 Uji Independent Sample T-test

Levenes Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Kesimpulan
Variances
F Sig. t df Sig.(2-tailed)
Equal variances
Perhatian 2.583 .112 -1.364 85 .176 Ditolak
assumed
Equal variances
Tanggungjawab 1.461 .230 2.568 85 .012 Diterima
assumed
Equal variances
Pelaporan 3.052 .084 3.733 85 .000 Diterima
assumed
Equal variances
Audit .764 .385 3.095 85 .003 Diterima
assumed

Variabel perhatian lingkungan berdasarkan sangat penting adanya perhatian dari pihak
tabel uji Uji Independent Sample T-test perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Hal ini
menunjukkan nilai sig = 0,176 0,05. Dengan berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran
demikian H1 ditolak yang berarti bahwa tidak atau perusakan lingkungan agar lingkungan hidup
terdapat perbedaan rata-rata perhatian secara dan sumber daya alam berkesinambungan dan
signifikan antara industri besar dan sedang di daya dukungnya tidak terganggu.
Kota semarang. Jadi, baik pada industri besar Variabel tanggungjawab lingkungan
maupun industri sedang sama-sama termotivasi berdasarkan tabel uji Uji Independent Sample T-test
untuk memperhatikan permasalahan lingkungan. menunjukkan nilai sig = 0,012 < 0,05. Dengan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori perhatian demikian H2 diterima yang berarti bahwa
lingkungan hidup yang menyatakan bahwa usaha terdapat perbedaan rata-rata tanggungjawab
melibatkan setiap warga Negara dalam secara signifikan antara industri besar dan sedang
menumbuhkan dan membina kesadaran untuk di Kota semarang. Dalam hal ini konsep
melestarikan lingkungan berdasarkan tata nilai, tanggung jawab sosial mengundang pro-kontra
yaitu tata nilai daripada lingkungan itu sendiri dikalangan masyarakat. Pihak yang pro
dengan filsafat hidup secara damai dengan alam memandang perusahaan sebagai sistem sosial-
lingkungannya. Setiap pembangunan industri ekonomi yang harus tanggap terhadap

357
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

kepentingan sosial, sedangkan pihak yang kontra kekuatan dan kelemahan perusahaan terkait
memandang perusahaan sebagai sistem ekonomi dengan aktivitas CSR di perusahaan tersebut.
yang hanya bertanggungjawab kepada pemilik Dengan demikian, laporan tersebut merupakan
perusahaan. Tanggung jawab sosial yang menjadi alat pembelajaran organisasi, yang dapat
pro dan kontra ini setidaknya memiliki kepastian menyebabkan perubahan dinamis terhadap
bagi perusahaan bahwa diakui atau tidak, mereka individu maupun perusahaan tersebut, yang pada
memiliki tanggungjawab sosial secara moral yang akhirnya mendorong peningkatan kinerja
akan berdampak pada naik atau turunnya simpati organisasi.
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Variabel audit lingkungan berdasarkan
Perusahaan berukuran menengah juga tabel uji Uji Independent Sample T-test
merupakan faktor penting dalam memastikan menunjukkan nilai sig = 0,003 < 0,05. Dengan
kesejahteraan sosial. Akan tetapi inisiatif berkaitan demikian H4 diterima yang berarti bahwa
dengan tanggung jawab sosial perusahaan telah terdapat perbedaan rata-rata audit secara
difokuskan pada perusahaan multinasional dan signifikan antara industri besar dan sedang di
perusahaan besar. Padahal CSR sama pentingnya Kota semarang. Dalam hal pelaksanaan audit
bagi perusahaan-perusahaan besar dan sedang lingkungan, ternyata perbedaan pelaporan
karena UKM juga memiliki stakeholder dan akuntansi juga mempunyai dampak adanya
dampaknya juga sangat berarti bagi masyarakat. perbedaan pelaksanaan audit lingkungan. Hasil
Oleh karena itu, perubahan yang signifikan data yang didapat diperoleh bahwa realita di
sangat diperlukan dalam sektor ini dan lapangan menunjukkan bahwa ternyata industri
pemerintah harus mendorong perusahaan kecil besar dalam pelaksanaan audit lingkungan
untuk melakukan kegiatan CSR dan masalah berbeda jauh dengan industri sedang di Kota
tersebut dipecahkan. Semarang. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Variabel pelaporan lingkungan berdasarkan pengauditan lingkungan perusahaan, yang
tabel uji Uji Independent Sample T-test menyatakan bahwa audit lingkungan diperlukan
menunjukkan nilai sig = 0,000 < 0,05. Dengan untuk perlindungan lingkungan yang akan
demikian H3 diterima yang berarti bahwa membantu perusahaan meningkatkan efisiensi
terdapat perbedaan rata-rata pelaporan secara dan pengendalian emisi, polutan yang pada
signifikan antara industri besar dan sedang di akhirnya dapat meningkatkan citra positif dari
Kota semarang. Pihak perusahaan menyadari masyarakat terhadap perusahaan. Audit
masalah perlindungan lingkungan, namun lingkungan adalah alat pemeriksaan
komitmen mereka terhadap perlindungan komprehensif dalam sistem manajemen
lingkungan masih rendah. Beberapa dari lingkungan untuk memverifikasi secara objektif
perusahaan sudah melaporkan kinerja lingkungan upaya manajemen lingkungan dan dapat
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan membantu mencari langkah-langkah perbaikan
teori pelaporan akuntansi lingkungan perusahaan, guna meningkatkan performasi lingkungan.
yang menyatakan bahwa akuntabilitas dapat Untuk memastikan apakah kinerja program
dipenuhi dan informasi asimetri dapat dikurangi konservasi lingkungan hidup yang dilakukan
jika perusahaan melaporkan dan mengungkapkan perusahaan sudah berjalan efektif dan efisien,
kegiatan CSRnya ke para stakeholders. Dengan maka diperlukan adanya audit kinerja
pelaporan dan pengungkapan CSR, para lingkungan. Dengan adanya audit kinerja
stakeholders akan dapat mengevaluasi bagaimana lingkungan maka dapat diketahui kinerja program
pelaksanaan CSR dan memberikan penghargaan konservasi lingkungan hidup yang dilakukan oleh
atau sanksi terhadap perusahaan sesuai hasil perusahaan.
evaluasinya. Pelaporan CSR tidak hanya
bermanfaat bagi pihak eksternal, tetapi juga SIMPULAN
bermanfaat bagi perusahaan. Dengan membuat
laporan CSR perusahaan akan melakukan self- Simpulan yang dapat diambil dari
assessment sehingga dapat mengidentifikasi penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan

358
Siti Musyarofah / Accounting Analysis Journal 2 (3) (2013)

perhatian antara industri besar dan sedang terkait Cahyono, Budi. 2002. Pengaruh kualitas manajemen
permasalahan lingkungan disekitarnya, terdapat lingkungan terhadap kinerja pada industri
perbedaan tanggungjawab antara industri besar manufaktur di Kota Semarang. Jurnal bisnis
strategi Program MM Undip, Vol. 9/Juli/Th.VII.
dan sedang terkait permasalahan lingkungan
Terakreditasi SK No. 118/DIKTI/KEP.2001.
disekitarnya, terdapat perbedaan pelaporan
Cooper, S. M., dan D. L. Owen. 2007. Corporate
akuntansi lingkungan antara industri besar dan social reporting and stakeholder accountability:
sedang terkait permasalahan lingkungan The missing link, Accounting, Organization, and
disekitarnya, terdapat perbedaan audit Society, 32, 649-667.
lingkungan antara industri besar dan sedang Djogo, T. 2006. Akuntansi Lingkungan
terkait permasalahan lingkungan disekitarnya. www.beritabumi h-2.com.
Saran untuk penelitian selanjutnya Dunk, A.S. 2002. Product Quality, Environmental
diharapkan untuk substansi penelitian, materi Accounting and Quality Performance.
Accounting, Auditing & Accountability Journal.
yang digunakan dalam penelitian ini masih
Vol. 15 No. 5, pp. 719-732. MCB Up Limited.
bersifat umum. Untuk itu, dalam penelitian
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate
mendatang substansi materi dapat difokuskan dengan SPSS. Semarang : Badan Penerbit
pada permasalahan polusi air, udara, limbah Universitas Diponegoro.
darat dan yang sejenisnya. Ginting, Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan
Dan Limbah Industri, Cetakan pertama.
UCAPAN TERIMA KASIH Bandung: Yrama Widya. Hal 37-200
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi. PT.
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ja'far S., dan Dista Amalia, 2006. Pengaruh dorongan
Esa, kedua orang tua, kakakku, seluruh keluarga,
manajemen lingkungan, manajemen
kedua dosen pembimbing, dosen penguji skripsi
lingkungan proaktif fan kinerja lingkungan
atas kritik dan saran guna perbaikan skripsi, terhadap public environmental reporting,
seluruh dosen akuntansi, almamaterku yang Simposium Nasional Akuntansi IX, UNAND,
kubanggakan, teman-teman Akuntansi B 2009, Padang.
sahabat-sahabatku yang selalu memberi Lindrianasari. 2007. Hubungan antara Kinerja
dukungan selama ini dan semua pihak yang telah Lingkungan dan Kualitas Pengungkapan
memberikan bantuan kritik dan saran dalam Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi
Perusahaan di Indonesia. JAAI. Vol 11. No2.
penyusunan penelitian ini.
Sekaran, Uma. 2006. Research Method for Business, 4 ed.
USA: John Wiley & Sons,Inc
DAFTAR PUSTAKA Susilo, Joko. 2008 . Green Accounting Di Daerah Istimewa
Yogyakarta: Studi Kasus Antara Kabupaten Sleman
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Dan Kabupaten Bantul. Program D3 Ekonomi
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Islam Indonesia.
Badan Pusat statistik Kota Semarang Yousef, F.H. (2003). Green Accounting in Developing
Blog.mercubuana.co.id 2010. Countries: The Case of U.A.E. and Jordan.
Manajerial Finance. Vol 29, Number 8.

359

Anda mungkin juga menyukai