Kasus
1
Berikut merupakan wilayah Gibraltar :
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi alasan Spanyol tetap bersikukuh
berusaha mengklaim Gibraltar meskipun telah ada
penyerahan yang sah?
2. Bagaimanakah seharusnya status Kenegaraan wilayah
Gibraltar yang sah dan diakui?
3. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan
konflik wilayah Gibraltar ini?
The Catholic King does hereby, for himself, his heirs and
successors, yield to the Crown of Great Britain the full
and entire propriety of the town and castle of Gibraltar,
together with the port, fortifications, and forts thereunto
belonging; and he gives up the said propriety to be held
2
and enjoyed absolutely with all manner of right for ever,
without any exception or impediment whatsoever.
3
given under any pretence whatsoever, either to Jews or
Moors, to reside or have their dwellings in the said town
of Gibraltar; and that no refuge or shelter shall be
allowed to any Moorish ships of war in the harbour of the
said town, whereby the communication between Spain
and Ceuta may be obstructed, or the coasts of Spain be
infested by the excursions of the Moors.
4
Secara harfiah, istilah Suksesi Negara (State Succession atau Succession of State)
berarti penggantian atau pergantian negara. Namun istilah penggantian atau
pergantian negara itu tidak mencerminkan keseluruhan maksud maupun
kompleksitas persoalan yang terkandung di dalam subjek bahasan state succession
itu. Memang sulit untuk membuat suatu definisi yang mampu menggambarkan
keseluruhan persoalan suksesi negara. Tetapi untuk memberikan gambaran
sederhana, suksesi negara adalah suatu keadaan di mana terjadi perubahan atau
penggantian kedaulatan dalam suatu negara sehingga terjadi semacam pergantian
negara yang membawa akibat-akibat hukum yang sangat kompleks. Negara yang
lama atau negara yang digantikan disebut dengan istilah Predecessor State,
sedangkan negara yang menggantikan disebut Successor State. Contohnya :
sebuah wilayah yang tadinya merupakan wilayah jajahan dari suatu negara
kemudian memerdekakan diri. Predecessor state-nya adalah negara yang
menguasai atau menjajah wilayah tersebut, sedangkan successor state-nya adalah
negara yang baru merdeka itu. Contoh lain, suatu negara terpecah-pecah menjadi
beberapa negara baru, sedangkan negara yang lama lenyap. Predecessor state-nya
adalah negara yang hilang atau lenyap itu, sedangkan successor state-nya adalah
negara-negara baru hasil pecahan itu. Menurut Starke permasalahan suksesi
negara merupakan :
D. Analisa
2 https://leeyonardoisme.wordpress.com/portfolio/suksesi-negara/
5
Sebenarnya permasalahan atau konflik mengenai Gibraltar
sendiri merupakan atau lebih kepada sebuah perang dingin
dimana tidak benar-benar ada ketegangan besar melainkan
hanya ada ketengangan kecil seperti mengenai pembatasan-
pembatasan di perbatasan wilayah Spanyol dan Gibraltar yang
secara geografis masih dalam satu pulau.
E. Pembahasan
6
Yang menjadi daya tarik atau minat yang sungguh besar oleh
Spanyol sejak 1960-an sehingga berani mengeluarkan iktikad
tidak baiknya dengan berusaha melanggar Perjanjian Utrecht
dimana Spanyol sendiri yang telah menyerahkan adalah karena
Gibraltar merupakan sebuah wilayah strategis, dimana Gibraltar
berada diantara negara Spanyol dan Laut Mediterania di Timur
yang pada dasarnya merupakan sebuah jalur perdagangan yang
dapat menghubungkan atau memberikan akses ke Laut Tengah
dan Suez yang merupakan jalur yang penting pelayaran dan
perdagangan Internasional. Dan lagi,dilihat dari sejarahnya
wilayah Gibraltar telah menjadi bagian dari kerajaan Spanyol
sejak tahun 1479 dimana kerajaan Castle dan Aragon bersatu
yang menjadi cikal bakal beridirnya Kerajaan Spanyol. Kehilangan
Spanyol atas tempat strategis ini juga adalah karena alasan
perang yaitu adanya Perang Suksesi Spanyol pada tahun
1701,dan pada 1713 berakhir lah perang tersebut melalui
perjanjian Utrecht yang sekarang ada di Belanda, hal ini juga
berpotensi membuat Spanyol merasa masih memiliki atau
berhak atas wilayah Gibraltar tersebut.
7
and he gives up the said propriety to be held and enjoyed
absolutely with all manner of right for ever, without any
exception or impediment whatsoever.
Cara Diplomatis:
8
1. Negosiasi;
2. Penyelidikan(enquiry);
3. Mediasi;
4. Konsiliasi;
5. Good Offices(jasa-jasa baik);
Cara Yuridis:
1. Arbitrase
2. Mahkamah Internasional
F. Saran Penulis
9
Wilayah Gibraltar dianggap seperti sebuah jalur menuju
kemakmuran sehingga dua Kerajaan yang dianggap sangat kuat
di antara negara-negara dunia. Namun sebuah wilayah kecil tak
lebih dari 6.8km Persegi menjadi sebuah hal yang sangat
diperebutkan dalam waktu yang lama dan telah menjadi sebuah
masalah yang bersejarah. Dan alasan-alasan yang di pertaruhkan
oleh kedua negara tidaklah remeh, hal ini jika terus-menerus
terjadi dapat memicu konfllik-konflik yang tidak baik bagi kondisi
diplomatis kedua negara. Sebuah kebiasaan yang terus menerus
dilakukan oleh Spanyol dapat saja melanggar kedaulatan
Kerajaan Inggris. Sebuah usaha harus ditempuh demi
tercapainya sebuah keputusan kepada siapa Gibraltar
menyerahkan kedaulatannya. Demi tercapainya keputusan dan
kepastian,maka tindakan Spanyol harusnya dipertanyakan dan
mulai digelar Konsiliasi antar kedua negara,hal ini dinggap efektif
karena belum ada tindakan nyata Spanyol yang mengancam
secara kedaulatan terhadap Inggris, harus dibuktikan apa yang
menjadi maksud Spanyol terhadap Gibraltar. Karena Inggris
mempunyai bukti pasti kekuasaannya atas Gibraltar,hal ini perlu
dilakukan demi terlindunginya kedaulatan Inggris dan
kepentingan-kepentingan Inggris dapat berjalan tanpa adanya
perlakuan tak jelas dari Spanyol yang berimbas kepada
masyarakat di dekat perbatasan Gibraltar-Spanyol. Konsiliasi
dianggap lebih efektif demi menghemat waktu dan biaya karena
menggelar acara di kancah Internasional memakan waktu dan
biaya yang tak sedikit. Dan apapun yang terjadi,dianggap tidak
perlu dilakukannya peperangan karena kedua negara adalah
Kerajaan besar di dunia dan perang pada dasarnya bertujuan
untuk memenangkan sesuatu dengan mengalahkan pihak
10
lain,dan tidak ada pihak yang tidak menderita akibat suatu
perang.
11