Anda di halaman 1dari 11

A.

Kasus

Gibraltar merupakan sebuah daerah yang di konflikkan oleh


Kerajaan Inggris dan Spanyol sejak 1960-an yang memiliki luas
6.8km persegi yang terletak di selatan Semenanjung Iberia
,Eropa Barat dan berbatasan dengan laut mediterania disebelah
timur,selat Gibraltar di sebelah selatan,teluk Gibraltar di sebelah
barat, & negara Spanyol di sebelah Utara. Pada dasarnya
Gibraltar terletak di sebuah semenanjung, daratannya
didominasi oleh deretan pantai dengan iklim hangat. Sempitnya
luas wilayah Gibraltar dan miskin akan seumber daya alam tidak
lantas membuat Gibraltar menjadi daerah yang tak diminati.
Sejak dulu Gibraltar merupakan sebuah daerah sengketa antara
Kejaraan Ingrris dan Spanyol, Wilayah Gibraltar telah jadi
sengketa sejak bertahun-tahun lalu. Posisinya yang strategis di
Selat Gibraltar memungkinkan akses ke Laut Tengah dan Suez,
yang merupakan jalur penting pelayaran dan perdagangan
internasional. Saat ini, kendali militer selat itu dipegang oleh
Inggris dan Maroko meskipun Spanyol memiliki pangkalan militer
yang cukup besar di area yang sama. Awalnya, Gibraltar dikuasai
oleh kekuatan Anglo-Belanda pada tahun 1704. Kemudian pada
tahun 1713 Spanyol menyerahkannya pada Inggris melalui
Perjanjian Utrecht. Sejak itu, Spanyol tiga kali berusaha
mengambil alih kembali Gibraltar namun tidak berhasil.
Referendum yang diadakan pada 1967 dan 2002 yang bertujuan
untuk mengembalikan wilayah itu ke Spanyol, justru
menghasilkan sebaliknya, 99% penduduk memilih untuk tetap
berada di bawah kekuasaan Inggris. Memang tidak ada
ketegangan berarti antara Spanyol dan Inggris terkait klaim
wilayah ini, namun Spanyol tetap tidak mau melepaskan
kekuasaan politiknya atas Gibraltar.

1
Berikut merupakan wilayah Gibraltar :

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi alasan Spanyol tetap bersikukuh
berusaha mengklaim Gibraltar meskipun telah ada
penyerahan yang sah?
2. Bagaimanakah seharusnya status Kenegaraan wilayah
Gibraltar yang sah dan diakui?
3. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan
konflik wilayah Gibraltar ini?

C. Dasar Hukum Dan Teori


1. Treaty Of Utrecht 1713

The Catholic King does hereby, for himself, his heirs and
successors, yield to the Crown of Great Britain the full
and entire propriety of the town and castle of Gibraltar,
together with the port, fortifications, and forts thereunto
belonging; and he gives up the said propriety to be held

2
and enjoyed absolutely with all manner of right for ever,
without any exception or impediment whatsoever.

But that abuses and frauds may be avoided by importing


any kind of goods, the Catholic King wills, and takes it to
be understood, that the above-named propriety be
yielded to Great Britain without any territorial jurisdiction
and without any open communication by land with the
country round about.

Yet whereas the communication by sea with the coast of


Spain may not at all times be safe or open, and thereby it
may happen that the garrison and other inhabitants of
Gibraltar may be brought to great straits; and as it is the
intention of the Catholic King, only that fraudulent
importations of goods should, as is above said, be
hindered by an inland communications. it is therefore
provided that in such cases it may be lawful to purchase,
for ready money, in the neighbouring territories of Spain,
provisions and other things necessary for the use of the
garrison, the inhabitants, and the ships which lie in the
harbour.

But if any goods be found imported by Gibraltar, either by


way of barter for purchasing provisions, or under any
other pretence, the same shall be confiscated, and
complaint being made thereof, those persons who have
acted contrary to the faith of this treaty, shall be severely
punished.

And Her Britannic Majesty, at the request of the Catholic


King, does consent and agree, that no leave shall be

3
given under any pretence whatsoever, either to Jews or
Moors, to reside or have their dwellings in the said town
of Gibraltar; and that no refuge or shelter shall be
allowed to any Moorish ships of war in the harbour of the
said town, whereby the communication between Spain
and Ceuta may be obstructed, or the coasts of Spain be
infested by the excursions of the Moors.

But whereas treaties of friendship and a liberty and


intercourse of commerce are between the British and
certain territories situated on the coast of Africa, it is
always to be understood, that the British subjects cannot
refuse the Moors and their ships entry into the port of
Gibraltar purely upon the account of merchandising. Her
Majesty the Queen of Great Britain does further promise,
that the free exercise of their religion shall be indulged
to the Roman Catholic inhabitants of the aforesaid town.

And in case it shall hereafter seem meet to the Crown of


Great Britain to grant , sell or by any means to alienate
therefrom the propriety of the said town of Gibraltar, it is
hereby agreed and concluded that the preference of
having the sale shall always be given to the Crown of
Spain before any others. 1

Pada intinya melalui Perjanjian Utrecht 1713 ini diserahkanlah


kewenangan atas wilayah luar Negara, Gibraltar oleh Spanyol
kepada Inggris yang menjadi bukti dan dasar kuat Inggris dalam
bertahan atan klaim-klaim kembali oleh Spanyol.

2. Teori tentang Suksesi Negara


1 http://www.gibnet.com/texts/utrecht.htm

4
Secara harfiah, istilah Suksesi Negara (State Succession atau Succession of State)
berarti penggantian atau pergantian negara. Namun istilah penggantian atau
pergantian negara itu tidak mencerminkan keseluruhan maksud maupun
kompleksitas persoalan yang terkandung di dalam subjek bahasan state succession
itu. Memang sulit untuk membuat suatu definisi yang mampu menggambarkan
keseluruhan persoalan suksesi negara. Tetapi untuk memberikan gambaran
sederhana, suksesi negara adalah suatu keadaan di mana terjadi perubahan atau
penggantian kedaulatan dalam suatu negara sehingga terjadi semacam pergantian
negara yang membawa akibat-akibat hukum yang sangat kompleks. Negara yang
lama atau negara yang digantikan disebut dengan istilah Predecessor State,
sedangkan negara yang menggantikan disebut Successor State. Contohnya :
sebuah wilayah yang tadinya merupakan wilayah jajahan dari suatu negara
kemudian memerdekakan diri. Predecessor state-nya adalah negara yang
menguasai atau menjajah wilayah tersebut, sedangkan successor state-nya adalah
negara yang baru merdeka itu. Contoh lain, suatu negara terpecah-pecah menjadi
beberapa negara baru, sedangkan negara yang lama lenyap. Predecessor state-nya
adalah negara yang hilang atau lenyap itu, sedangkan successor state-nya adalah
negara-negara baru hasil pecahan itu. Menurut Starke permasalahan suksesi
negara merupakan :

dalam masalah suksesi negara, yang dimasalahkan terutama adalah


mengenai pemindahan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari negara yang telah
berubah atau kehilangan identitasnya kepada negara atau satuan lainnya yang
menggantikannya. Perubahan atau hilangnya identitas itu disebabkan oleh
perubahan seluruh atau sebagian dari kedaulatan negara itu.2

D. Analisa

2 https://leeyonardoisme.wordpress.com/portfolio/suksesi-negara/

5
Sebenarnya permasalahan atau konflik mengenai Gibraltar
sendiri merupakan atau lebih kepada sebuah perang dingin
dimana tidak benar-benar ada ketegangan besar melainkan
hanya ada ketengangan kecil seperti mengenai pembatasan-
pembatasan di perbatasan wilayah Spanyol dan Gibraltar yang
secara geografis masih dalam satu pulau.

Secara Yuridis wilayah Gibraltar menurut perjanjian Utrecht telah


di serahkan kepada Kerajaan Inggris sebalai sebuah wilayah
diluar teritorial negara. Sebuah negara yang telah diserahkan
secara sah tidak lagi dapat diakui atau di klaim sebagai wilayah
negara lain yang mana masih di upayakan oleh Spanyol, yang
mana disini terus-menerus menunjukkan iktikad tidak
baiknya,pasalnya wilayah yang telah mengalami suksesi seluruh
hak-hak dan kewajiban-kewajibannya telah secara sah beralih
kepada negara successor.

E. Pembahasan

1.Apa yang menjadi alasan Spanyol tetap bersikukuh berusaha


mengklaim Gibraltar meskipun telah ada penyerahan yang sah?

6
Yang menjadi daya tarik atau minat yang sungguh besar oleh
Spanyol sejak 1960-an sehingga berani mengeluarkan iktikad
tidak baiknya dengan berusaha melanggar Perjanjian Utrecht
dimana Spanyol sendiri yang telah menyerahkan adalah karena
Gibraltar merupakan sebuah wilayah strategis, dimana Gibraltar
berada diantara negara Spanyol dan Laut Mediterania di Timur
yang pada dasarnya merupakan sebuah jalur perdagangan yang
dapat menghubungkan atau memberikan akses ke Laut Tengah
dan Suez yang merupakan jalur yang penting pelayaran dan
perdagangan Internasional. Dan lagi,dilihat dari sejarahnya
wilayah Gibraltar telah menjadi bagian dari kerajaan Spanyol
sejak tahun 1479 dimana kerajaan Castle dan Aragon bersatu
yang menjadi cikal bakal beridirnya Kerajaan Spanyol. Kehilangan
Spanyol atas tempat strategis ini juga adalah karena alasan
perang yaitu adanya Perang Suksesi Spanyol pada tahun
1701,dan pada 1713 berakhir lah perang tersebut melalui
perjanjian Utrecht yang sekarang ada di Belanda, hal ini juga
berpotensi membuat Spanyol merasa masih memiliki atau
berhak atas wilayah Gibraltar tersebut.

2. Bagaimanakah seharusnya status Kenegaraan wilayah


Gibraltar yang sah dan diakui?

Status Gibraltar merupakan sebagai wilayah diluar Negara


Kerajaan Inggris, dan hal ini di sahkan dalam perjanjian Utrecht
tahun 1713 yang diserahkan langsung oleh Spanyol. Dalam
Perjanjian ini dikatakan:

7
and he gives up the said propriety to be held and enjoyed
absolutely with all manner of right for ever, without any
exception or impediment whatsoever.

Yang pada intinya Wilayah Gibraltar dapat dimanfaatkan


sepenuhnya oleh Kerajaan Inggris, hal ini dapat dan cukup
membuktikan bahwa Inggris berhak atasnya dan hal ini sah di
lakukan secara hukum. Dan dalam beberapa pernyataan Inggris
secara tegas berkata bahwa wilayah Gibraltar merupakan
wilayah yang strategis yang menjadi satu-satunya pintu masuk
ke Mediterania dan Sambudra Atlantik dan tidak ingin berbagi
wilayah kedaulatannya dengan negara manapun, dan hal ini juga
menjadi hasil dalam pembahasan dalam pertemuan Spanyol dan
Inggris pada awal 2000. Secara teori suksesi wilayah Gibraltar
juga telah sah dan dapat sepenuhnya di manfaatkan oleh Inggris
serta hak-hak dan kewajiban-kewajibannya dan dalam
referendum Gibraltas tahun 2002 99% rakyatnya memilih untuk
tunduk kepadan kerajaan Inggris atas alasan kesejahteraan

3.Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik


wilayah Gibraltar ini?

Dalam Praktek Hukum Internasional dikenal beberapa


alternatif penyelesaian yang dapat ditempuh oleh pihak-pihak
yang berkonflik. Beberapa diantaranya adalah dengan jalan
Diplomatis dan Yuridis, dalam konteks konflik yang tidak
menemukan jalan keluar diatas maka kebiasaan internasional
yang selalu dipakai adalah jalan Perang.

Menurut Pasal 33 piagam PBB cara penyelesaian konflik antara


lain:

Cara Diplomatis:

8
1. Negosiasi;
2. Penyelidikan(enquiry);
3. Mediasi;
4. Konsiliasi;
5. Good Offices(jasa-jasa baik);

Cara Yuridis:

1. Arbitrase
2. Mahkamah Internasional

Secara Diplomatis, sengketa ini dapat diselesaikan dengan


cara yang lebih baik dan dianggap halus,mengingat sengketa ini
merupakan sengketa yang menyangkut dengan kepentingan
kewilayahan yang berkaitan dengan jalur perdagangan dan
militer. Dan secara kepentingan pun snegketa ini tidak terlalu
mewakili sebuah alasan yang terlalu mendasar, jika pihak-pihak
masih bersikukuh atas kepentingan mereka maka diperlukan
adanya pihak ketiga yang membantu,hal ini sesuai dengan cara
Negosiasi, dan untuk pertimbangan dapat dilakukan penyelidikan
atas negara-negara yang bersangkutan.

Masalah ini juga dapat di selesaikan melalui jalan yuridis,


dengan adanya upaya ini maka kepastian dapat dijamin. Namun,
perlu diingat jika hal ini dibawa ke Mahkamah Internasional
pihak-pihak akan perlu mengeluarkan biaya dan memerlukan
waktu yang tidak sama sekali demi mencapai sebuah ketetapan
agar salah satu negara angkat kepentingan atau tidak lagi
mencampuri urusan yang dapat mengancam atau mengganggu
kedaulatan sebuah wilayah diluar negara.

F. Saran Penulis

9
Wilayah Gibraltar dianggap seperti sebuah jalur menuju
kemakmuran sehingga dua Kerajaan yang dianggap sangat kuat
di antara negara-negara dunia. Namun sebuah wilayah kecil tak
lebih dari 6.8km Persegi menjadi sebuah hal yang sangat
diperebutkan dalam waktu yang lama dan telah menjadi sebuah
masalah yang bersejarah. Dan alasan-alasan yang di pertaruhkan
oleh kedua negara tidaklah remeh, hal ini jika terus-menerus
terjadi dapat memicu konfllik-konflik yang tidak baik bagi kondisi
diplomatis kedua negara. Sebuah kebiasaan yang terus menerus
dilakukan oleh Spanyol dapat saja melanggar kedaulatan
Kerajaan Inggris. Sebuah usaha harus ditempuh demi
tercapainya sebuah keputusan kepada siapa Gibraltar
menyerahkan kedaulatannya. Demi tercapainya keputusan dan
kepastian,maka tindakan Spanyol harusnya dipertanyakan dan
mulai digelar Konsiliasi antar kedua negara,hal ini dinggap efektif
karena belum ada tindakan nyata Spanyol yang mengancam
secara kedaulatan terhadap Inggris, harus dibuktikan apa yang
menjadi maksud Spanyol terhadap Gibraltar. Karena Inggris
mempunyai bukti pasti kekuasaannya atas Gibraltar,hal ini perlu
dilakukan demi terlindunginya kedaulatan Inggris dan
kepentingan-kepentingan Inggris dapat berjalan tanpa adanya
perlakuan tak jelas dari Spanyol yang berimbas kepada
masyarakat di dekat perbatasan Gibraltar-Spanyol. Konsiliasi
dianggap lebih efektif demi menghemat waktu dan biaya karena
menggelar acara di kancah Internasional memakan waktu dan
biaya yang tak sedikit. Dan apapun yang terjadi,dianggap tidak
perlu dilakukannya peperangan karena kedua negara adalah
Kerajaan besar di dunia dan perang pada dasarnya bertujuan
untuk memenangkan sesuatu dengan mengalahkan pihak

10
lain,dan tidak ada pihak yang tidak menderita akibat suatu
perang.

11

Anda mungkin juga menyukai